Upload
wicak
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 1/33
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 2/33
2
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL........................................................................1
DAFTAR ISI....................................................................................2
A. DEFINISI DAN LATAR BELAKANG..................................3
B. ALGORITMA LUMPUH DUA KAKI...................................7
C. EPIDEMIOLOGI....................................................................8
D. ETIOLOGI...............................................................................9
E. PATOFISIOLOGI..................................................................10F. KLASIFIKASI.......................................................................21
G. TANDA DAN GEJALA KLINIS..........................................23
H. PEMERIKSAAN FISIK........................................................25
I. PEMERIKSAAN PENUNJANG..........................................29
J. DIAGNOSIS...........................................................................30
K. DIAGNOSIS BANDING.......................................................31
L. RINGKASAN.........................................................................33
M. DAFTAR PUSTAKA.............................................................35
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 3/33
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Complete Spinal Transection (Transeksi Medula Spinalis)
merupakan kerusakan total medula spinalis akibat lesi transversal
yang menyebabkan hilangnya seluruh fungsi neurologis medula
spinalis di bawah area yang terkena. Fungsi neurologis yang
dimaksud adalah sensoris, motoris, dan otonom. Manifestasi yang
paling terasa oleh penderita adalah kelumpuhan (disfungsi
motorik). Definisi asia menyebutkan bahwa Complete injury
merupakan hilangnya fungsi sensoris dan motoris di segmen saral
terakhir (S!"S#), disebut dengan klasifikasi $S%$ $. (&aob. '!)
elumpuhan merupakan salah satu morbiditas yang paling
ditakutkan manusia. Tubuh yang awalnya aktif dan ener*ik tiba"
tiba tidak bisa berbuat apa"apa dan hanya terbaring di tempat tidur.
+eker*aan, pendidikan, kesenangan bermain dengan teman
akhirnya sirna akibat tidak berfungsinya organ motorik tubuh.
$pabila kelumpuhan diderita seorang ayah yang men*adi tulang
punggung keluarga, ia men*adi tidak bisa melakukan fungsinya,
bahkan akan men*adi beban dalam keluarga. adangkala
kelumpuhan menimbulkan komplikasi psikologis yang *ustru lebih
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 4/33
4
berat. +asien men*adi depresi dan kualitas hidupnya men*adi terus
menurun, tak *arang pasien menoba bunuh diri akibat rasa malu
dan tertekan. +ereraian akibat kelumpuhan ',# kali lebih sering
ter*adi pada pasangan suami istri akibat suami tak bisa memenuhi
kebutuhan biologis istri karena mengalami disfungsi seksual.
(ational S-% Statistial enter. '')
-omplete spinal transetion (-ST) merupakan salah satu
penyakit yang mengakibatkan kelumpuhan kedua kaki. -ST
paling sering diakibatkan oleh trauma keelakaan kendaraan
bermotor. Dengan berkembangnya ilmu pengobatan modern, /!0
pasien dapat bertahan hidup dengan raawat inap awal,
dibandingkan pada tahun /'1 ketika perang dunia pertama,
hingga 20 korban dengan edera medula spinalis meninggal
dalam beberapa minggu pertama akibat komplikasi. (&ohn. //!)
+ermasalahannya kini, penyakit ini seringkali memerlukan
rehabilitasi seumur hidup yang membutuhkan biaya besar. Di
$merika Serikat ($S) pembiayaan bagi pasien"pasien dengan
tetraplegia (lumpuh keempat anggota gerak) dan paraplegia
(lumpuh anggota gerak bawah) memerlukan biaya yang besar
seperti dapat dilihat di Tabel . (ational S-% Statistial -enter.
'')
Tabel . +embiayaan +asien"pasien dengan Tetraplegia dan +araplegia
di $S.
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 5/33
5
+rognosis kelumpuhan pada edera tulang belakang
termasuk buruk, karena regenerasi neuron hampir bisa dikatakan
mustahil ter*adi. arenanya, penanganan edera medula spinalis
lebih dititikberatkan pada penegahan primer dan sekunder. +ada
makalah ini akan dibahas Complete Spinal Transection (-ST)
yang mengakibatkan manifestasi lumpuh kedua kaki (paraplegia).
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 6/33
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. DEFINISI
Complete Spinal Transection (Transeksi Medula Spinalis)
merupakan kerusakan total medula spinalis akibat lesi transversal
yang menyebabkan hilangnya seluruh fungsi neurologis medula
spinalis di bawah area yang terkena. Fungsi neurologis yang
dimaksud adalah sensoris, motoris, dan otonom. Manifestasi yang
paling terasa oleh penderita adalah kelumpuhan (disfungsi
motorik). Definisi asia menyebutkan bahwa Complete injury
merupakan hilangnya fungsi sensoris dan motoris di segmen saral
terakhir (S!"S#), disebut dengan klasifikasi $S%$ $. (&aob. '!)
Masalah3 lumpuh kedua kaki (paraplegia). -omplete Spinal
Transetion (Transeksi Medula Spinalis) memiliki ge*ala
paraplegia yang kelumpuhannya bersifat 4M dan topisnya
berasal dari medula spinalis. $lgoritma +araplegia dapat dilihat di
5ambar .
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 7/33
7
5ambar . $lgoritma 4umpuh edua aki (+araplegia)
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 8/33
8
COMPLETE SPINAL TRANSECTION
B. EPIDEMIOLOGI
%nsiden tahunan -idera orda Spinalis6Spinal Cord Injury
(S-%) kira"kira ! kasus per *uta populasi di $S atau '.
kasus per tahun. ¨ah populasi di $S pada tahun '' yang
hidup dengan S-% sekitar '1. orang. Seara keseluruhan,
2,70 S-% ter*adi pada pria. 8ata"rata penderita mengalami S-%
pada usia 7 9: tahun. 5ambar ' memaparkan berbagai
penyebab S-%. (ational S-% Statistial -enter. '')
5ambar '. +enyebab Spinal Cord Injury di $S.
;erdasarkan tingkat pendidikan, siswa SM$ (high shool)
merupakan korban edera medula spinalis terbanyak+ada tahun
'# kategori neurologis paling banyak pada penderita S-% adalah
incomplete tetraplegia (!,20), diikuti complete paraplegia
(21.!", incomplete paraplegia ('.!0) dan complete
tetraplegia (#.20). urang dari 0 penderita mengalami
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 9/33
9
pemulihan neurologis sempurna setelah keluar dari rumah sakit.
(ational S-% Statistial -enter. '')
C. ETIOLOGI
Complete Spinal Transection6Transeksi Medula Spinalis
(TMS) dapat disebabkan oleh3
a. ompresi Medula Spinalis3
i. Fraktur kompresi
ii. Tumoriii. <erniasi diskus
iv. Spondylosis
v. =pidural abess
vi. +ott> disease (T; spinal)
vii. ?klusi arteri
b. Systemi degeneration
i. Multiple slerosis
ii. Motor euron disease
iii. Subaute ombined degeneration of ord. %nfeksi
i. Transverse myelitis
. $kut3 Staphylooal, ronis3 Tuberulous, Syphiliti
(eurosyphilis@Tabes Dorsalis)
'. +arasit3 <ydatid, -ystierosis, Shistosomiasis,
Faliparum Malaria
:. Airal3 Thypus Fever, Spotted Fever !. Fungal3 -ryptoous, $tinomyosis,
-oidiomyosis
d. $utoimun
i. 5uillain";arre Syndrome (paraplegia without sensory loss)
ii. elainan autoimun
iii. Sindrom post"vaksin (8abies, Tetanus, +olio)
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 10/33
10
D. PATOFISIOLOGI
8espon awal setelah adanya trauma yang menyebabkan
S-% adalah stimulasi simpatis yang hebat dan aktivitas reflek
parasimpatis yang biasanya bertahan : 9 ! menit dan dimediasi
oleh reseptor alfa"adrenergik. =fek hemodinamik yang
ditimbulkan adalah severe hypertension, reflek bradikardi atau
takiaritmia. (Dumont. ')
Setelah respon awal ini munul defisit fungsi neurologi
yang disebut spinal shok yang ditandai dengan flaid paralysis
bersamaan dengan menghilangnya seluruh reflek di bawah lesi
termasuk reflek bulboavernosus. +aralisis flasid di 5% trat dan
kandung kemih menyebabkan ileus dan retensi urin. <ilangnya
inervasi autonomik menyebabkan vasodilatasi pada area yang
terkena. 4esi di atas T# menyebabkan bradikardi dan hipotensiarterial akibat terputusnya inervasi simpatis yang menu*u ke
*antung. Fase spinal shok ini berlangsung beberapa minggu dan
bisa sampai berbulan"bulan.
Fase spinal shok diikuti fase peningkatan spastisitas otot
dan munulnya kembali reflek spinal (hyperrefleBia phase).
$walnya gerakan spastik spontan pada pasien dikira gerakan sadar
dan menyebabkan kesalahan asesmen proses penyembuhan.
;iasanya aktifitas hiperefleksia ini ditandai dengan peningkatan
ekstrim tekanan darah arteri selama manipulasi kandung kemih
dan saluran erna dan diakibatkan oleh hilangnya inhibisi dari
aktifitas reflek di daerah di bawah level lesi. (5bandi. '#)
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 11/33
11
+atofisiologi kerusakan sel neuron pada medula spinalis
dimulai dari edera primer. Mekanisme edera primer dibagi
men*adi empat3
a. Tumbukan ditambah dengan kompresi yang menetapC
b. Tumbukan sa*a, tanpa kompresiC
. DistraksiC dan
d. 4aserasi atau transeksi. 4aserasi atau transeksi
merupakan bentuk akhir dari mekanisme primer
edera. ;erbagai *enis edera primer ini menyebabkan hipoksia
dan iskemia *aringan yang akhirnya beru*ung pada infark yang
diawali oleh substansia grisea (gray matter) medula spinalis.
euron"neuron yang melawati daerah ini seara fisik terputur dan
mengalami penipisan myelin. Transmisi saraf *uga lama kelamaan
akan terputus oleh karena mirohemorrhage atau edema di sekitar daerah edera. Dalam satu *am gray matter rusak seara
irreversibel, sedangkan white matter dalam 1' *am.
(Dumont, ')
-edera medula spinalis dapat menyebabkan neurogeni
shok (perfusi *aringan yang inadekuat akibat dari kelumpuhan
input vasomotor), ditandakan dengan bradikardi, hipotensi, dan
hipotermia dengan penurunan resistensi kapiler dan penurunan
ardia output. <al ini bisa memperparah kerusakan *aringan
saraf. (Dumont. ')
Seperti di*elaskan sebelumnya peran vaskular dapat
memperparah edera medula spinalis. Aenul dan kapiler rusak di
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 12/33
12
sekitar tempat edera baik ke arah rostral maupun kaudal akibat
edera mekanis awal. eberlan*utan iskemik postrauma ini
tergantung dari kemampuan aliran darak. Aasospasme sering
ter*adi akibat trauma langsung. Trombosis intravaskular dapat *uga
berkontribusi pada iskemik postrauma ini. elainan autoregulasi
homeostasis (penurunan kemampuan memelihara aliran darah
pada akupan tekanan yang luas) dapat memperparah iskemia
akibat hipoperfusi sistemik (neurogeni shok) atau dapat *uga
memperparah perdarahan dengan peningkatan ta*am tekanan darah
sistemik. +roses reperfusi dapat memperparah edera dan
kematian sel akibat dihasilkannya radikal bebas dan produk toksik
lainnya (edera sekunder). (Dumont. ')
ekaauan biokimia bersamaan dengan gangguan airan
dan elektrolit berperan utama dalam mekanisme sekunder pada
edera akut medula spinalis. eurotransmiter eBitator dilepaskan
dan terkumpul dan hal ini menyebabkan kerusakan langsung pada
*aringan medula spinalis bersamaan dengan kerusakan tidak
langsung akibat dari produksi 8?S dan 8S, *uga dari perubahan
fungsi mikrosirkulasi dan iskemia sekunder.glutamat,
neurotransmiter eBitatory utama di -S, dilepaskan seara
eksesif setelah edera. $ktivasi reseptor MD$ dan $M+$"
kainate penting dalam mennyebabkan iskemia. +roses ini disebut
eBitotoBiity yaitu aktivasi eksesif reseptor glutamat yang
menyebabkan edera neuron. 4ebih lan*ut, proses ini
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 13/33
13
menyebabkan akumulasi awal natrium intraseluler, sehingga
menyebabkan edema sitotoksik dan asidosis intraseluler.
egagalan a""$T+ase memperparah penumpukan air dan
natrium intrasel dan hilangnya kalium ekstrasel. Sebagai
tambahan, kalsium intrasel menumpuk dan menyebabkan
perubahan fisiologi dan kerusakan yang akan datang. $kumulasi
kalsium intrasel ini disebut sebagai hasil akhir toBi ell death di
-S.onsentrasi tinggi ion kalsium dalam sel berkontribusi
dalam kerusakan sekunder melalui berbagai mekanisme.
a. ;eker*asama dengan fungsi mitokondria. eterkaitan ini
berperan dalam menghambat respirasi sel yang sebelumnya
sudah terganggu oleh hipoksia dan iskemia.
b. Stimulasi penyusunan alpain, fosfolipase $', lipooksigenase
dan siklooksigenase.
. $ktivitas dan ekspresi alpain meningkat pada sel"sel
glia dan inflamasi di penumbra pada lesi medula
spinalis. -alpain dapat menghanurkan struktur
penting di -S termasuk protein di unit akson"
myelin.
d. -alium"dependent protease dan kinse lainnya
menghanurkan membran sel dan berakibat pada
larutnya komponen ultrastruktur sel seperti
neurofilament.
e. $ktivasi 4ipase, lipooksigenase, siklooksigenase
mengakibatkan konversi asam arakhidonat men*adi
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 14/33
14
tromboksan, prostaglandin, leukotrien, dan
peningkatan level metabolit"metabolit ini.
f. +eningkatan asam arakhidonat yang lambat
berhubungan dengan penghambatan a""$T+ase
dan edema *aringan.
g. -?" menumpuk menyebabkan penurunan aliran
darah dan menyebabkan agregasi platelet serta
vasokonstriksi.
h. Semuanya ini menyebabkan respon inflamasi dan
peroksidasi lipid dan akhirnya kerusakan membran sel
i. +eroksidasi lipid menyebabkan pembentukan radikal
bebas. 4ingkaran ini terus berputar keuali bila
dihentikan dengan entioksidan endogen seperti
vitamin = dan S?D.
Setelah edera, regulasi homeostasis oleh sel glia gagal,
menyebabkan asidosis *aringan dan proses eBitotoBi. $ktivitas
sel glia yang lain yang berfungsi untuk membuang debris sel
menyebabkan peningkatan oksidatif tertentu dan enEim lisosom
yang menyebabkan kerusakan sel lebih lan*ut. +ada fase awal
infiltrasi neutrofil mendominasi. +elepasan enEim lisis dari
leukosit dapat memperparah kerusakan neuron, sel glia dan
pembuluh darah. Fase kedua berkaitan dengan rekrutmen dan
migrasi makrofag yang memfagosit *aringan yang rusak.
Mekanisme ekstrinsik (reeptor dependent) apoptosis sel
dipengaruhi sinyal TF. Mekanisme intrinsik (reeptor
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 15/33
15
independent) dipengaruhi sinyal intraseluler saat konsentrasi
kalsium dalam sel tinggi menginduksi kerusakan mitokondria,
pelepasan sitokrom , dan aktivasi aspase.
erusakan mitokondria dapat menyebabkan kematian sel
seara langsung maupun tidak langsung melalui toleransi kepada
stress seluler. Trauma pada -S menyebabkan gangguan
respirasi dan fosforilasi oksidatif. (Dumont. ')
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 16/33
16
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 17/33
17
5ambar :. +atofisiologi Spinal -ord %n*ury (+enekanan pada +eran
Faktor 4okal)
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 18/33
18
5ambar !. +atofisiologi Spinal -ord %n*ury (+enekanan pada +eran
%skemia)
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 19/33
19
E. KLASIFIKASI
a. TMS -ervial
TMS ervial, di atas Aer. -.%%% fatal karena dapat
menghilangkan fungsi . frenikus dan . interkostales seara
total sehingga dapat menghentikan pernapasan. +asien hanya
akan dapat bertahan apabila diberikan ventilasi buatan dalam
beberapa menit setelah trauma penyebabnya. eadaan ini
sangat *arang di*umpai. 5e*ala lain3 nyeri hebat di oiput danleher, bisa diikuti oleh ge*ala . A. Transeksi pada tingkat
ervial di bawahnya (-#"-7) dapat menyebabkan
uadriparesis dengan keterlibatan otot"otot interostal,
pernapasan dapat sangat terganggu. Musle wasting3 deltoid,
bieps, brakhioradialis, infraspinatus, supraspinatus,
rhomboideus. (M. ;aehr. ')
$utonomi dysrefleBia peningkatan tekanan darah
abnormal, berkeringat, dan respon otonom lainnya terhadap
gangguan sensoris. etidakmampuan untuk meregulasi
tekanan darah, pengeluaran keringat, dan suhu tubuh.
'. TMS Thoraks
TMS Thoraks bagian atas tidak mengganggu ekstrimitas
atas tapi mengganggu pernapasan dan menimbulkan ileus
paralitik melalui keterlibatan . splankhnikus. -idera di atas
T7 menimbulkan autonomi dysrefleBia (kehilangan regulasi
kranial) hipertensi, retensi urin6alvi, berkeringat, nyeri
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 20/33
20
kepala. TMS thoraks bagian bawah tidak mengganggu otot
abdomen dan pernapasan.
:. TMS 4umbal
TMS 4umbal sering menyebabkan gangguan yang berat
karena diikuti kerusakan arteri utama yang menyuplai medulla
spinalis bagian bawah, arteri radikularis mayor
($damkiewiE). <asilnya adalah infark seluruh medulla
spinalis lumbalis dan sakralis.
=fek edera medula spinalis lumbal menyebabkan
disfungsi kandung kemih, usus, dan seksual.
!. Sindrom =pikonus
Sindrom epikonus isebabkan lesi medulla spinalis
setinggi 4!"S3 kelemahan rotasi eksterna panggul, ekstensi
panggul, fleksi lutut, fleksi dan ekstensi pergelangan kaki dan
*ari"*ari kaki. 8eflek $hilles menghilang, reflek lutut tetapada, potensi seksual hilang, pengosongan kandung kemih dan
retum seara refleksif, kemampuan berkeringat hilang
sementara.
#. Sindrom onus
Sindrom konus disebabkan oleh lesi medulla spinalis S:
ke bawah. Sering disebabkan oleh tumor spinal, iskemia atau
herniasi diskus lumbal yang masif. Menifestasi3 arefleksia
detrusor inkontinensia overflow, retensi urin, inkontinensia
alvi, impotensi, saddle anesthesia, hilangnya reflek ani.
=kstrimitas bawah tidak paresis dan reflek $hilles tetap ada.
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 21/33
21
F. TANDA DAN GEJALA KLINIS
Transeksi Medula Spinalis menyebabkan terputusnya *aras
sensoris dari bawah level lesi dan *aras desendens dari atas lesi
seperti terlihat pada 5ambar #.
(5regory. '2) Meskipun kelainan sensoris menakup seluruh
modalitas ter*adi di bawah level lesi, letak lesi sebenarnya dapat
diketahui dari adanya nyeri radikuler atau parestesia yang
segmental.
elemahan, baik itu paraplegia maupun tetraplegia
munul di bawah level lesi akibat terputusnya *aras ortiospinal
desenden. $walnya paralisis bisa berupa flaid dan arefleksif
akibat spinal shok. Selan*utnya munul hipertonus,
hiperrefleksia, paraplegia atau tetraplegia disertai dengan
menghilangnya reflek dinding abdomen dan remaster. +ada level
lesi munul manifestasi 4ower Motor euron (paresis, atrofi,
fasiulasi, dan arefleksia) pada distribusi segmentalnya.
Disfungsi sfingter rektal dan uretral yang menyebabkan
inkontinensia, disfungsi seksual dan tanda"tanda disfungsi otonom
(anhidrosis, perubahan tropis kulit, kegagalan mengontrol suhu
tubuh, dan ketidakstabilan vasomotor) dibawah level lesi *uga
munul. (5regory. '2)
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 22/33
22
5ambar #. Modalitas eurologis yang Terganggu pada Spinal
-ord %n*ury dan Tanda serta 5e*ala linis Spinal -ord %n*ury
G. PEMERIKSAAN FISIK
. %nspeksi3 deformitas pada tulang belakang (akibat trauma,
proses destruktif neoplasma atau infeksi)
'. +alpasi3 nyeri radikuler, krepitasi, tenderness di tulang
belakang (akibat trauma, proses destruktif neoplasma atau
infeksi)
:. +emeriksaan khusus sensoris3 menggunakan pinprik dan
sentuhan ringan pada tubuh (5ambar 7)
!. +emeriksaan khusus motoris3 pasien diminta menggerakan
kelompok otot sesuai dengan miotom masing"masing radiks
medulla spinalis. ( A%<.') (Tabel ')
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 23/33
23
5ambar 7. Titik"titik 4okasi +emeriksaan +inprik dan Sentuhan
8ingan +ada Tubuh
Tabel '. ?tot"otot uni untuk +emeriksaan eurologis
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 24/33
24
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 25/33
25
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 26/33
26
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 27/33
27
5ambar 1. ;agan $S%$ yang Digunakan untuk Mendeteksi
elumpuhan eurologis
H. PEMERIKSAAN PENUNJANG
. +lain foto3 -ervial, thoraks, abdomen6lumbal ($+64at) untuk
melihat adanya fraktur vertebrae. Dapat ditambah posisi
?dontoid (open mouth), Swimmer>s view (untuk melihat -1
dan T).
Tanda degenerasi spina3
8uang intervertebral menyempit
Foramina intervertebral menyempit
;entukan osteofit
+elebaran foramina
'. Darah lengkap, urin lengkap
:. +ungsi 4umbal analisis -SF
!. M8% Aertebral3 merupakan definitive imaging tehniue
#. eurofisiologi3 =M5 (untuk memeriksa ontinuitas myelindan akson)
7. Tes perspirasi menilai fungsi saraf otonom
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 28/33
28
I. DIAGNOSIS
. $namnesa
a. -ara ke*adian3 trauma, riwayat infeksi b. Gsia muda3 penyakit bawaan
. Gsia tua3 keganasan
d. Durasi3 akut (5;S, transverse myelitis, kompresi), kronis
(MD, polyneuropathy, musle dystrophy)
e. 5angguan sfingter retensi urin6alvi
f. yeri radikuler
g. eluhan unilateral6bilateral
h. yeri kepalai. yeri punggung
'. +emeriksaan fisik
a. esadaran lesi erebral6spinal shok
b. Meningeal sign tanda infeksi meningen
. +enilaian skor $S%$ (motoris dan sensoris)
d. +emeriksaan tonus otot, reflek fisiologis dan reflek
patologis
:. +emeriksaan penun*ang
a. Tes perspirasi menilai fungsi saraf otonom
b. $nalisis -SF
. "ray ervial, thoraal, lumbal, saral ($+64at6?bl)
menilai abnormalitas tulang
d. M8% vertebrae menilai abnormalitas medula spinalis
(*aringan lunak)
J. DIAGNOSIS BANDING
Diagnosis banding Transeksi Medula Spinalis adalah
penyakit"penyakit yang dapat bermanifestasi paraplegia yang
berasal dari medula spinalis seperti dapat dilihat pada Tabel :.
(Sheweinkreis. '7)
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 29/33
29
T#$%& 3. D'%)%*+'#&
D'#,*-' P#)#/&%,'#
DDB. +enyakit"penyakit dengan manifestasi +araplegia dengan tipe
4M maupun yang berasal dari -erebri. (Sheweinkreis. '7) 3
. 4esi 4Ma. +oliomyelitis
b. MD
. Myasthenia gravis
d. Musular dystrophy
'. 4esi GM erebral3a. Tumor
b. Thrombosis
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 30/33
30
. <ydroephalus
BAB III
PENUTUP
A. RINGKASAN
Transeksi medula spinalis merupakan penyakit yang sering
mengakibatkan keaatan, meskipun penangannyanya sudahukup baik. eaatan yang ditimbulkan seringkali membawa
dampak sosial dan ekonomi yang besar. +enegahan primer dan
sekunder sangat diutamakan untuk mendapatkan kualitas hidup
yang lebih baik.
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 31/33
31
Transeksi medula spinalis merupakan kerusakan seluruh
penampang medula spinalis akibat trauma, inflamasi, kompresi,
dan lain"lain. +enyebab paling sering dari transeksi medula
spinalis adalah trauma saat kendaraan bermotor. <al ini sering
dialami laki"lagi usia SM$ dengan rentang usia 7 9 : tahun.
+atofisiologi transeksi medula spinalis berkaitan dengan
primary in*ury dan seondary in*ury. +rimary in*ury berasal dari
proses mekanis yang mengawali ter*adinya edera. Seondaryin*ury berasal dari proses vaskular dan imunitas yang
memperparah edera yang ter*adi pada medula spinalis.
5e*ala yang ditimbulkan pada transeksi medula spinalis
adalah hilangnya seluruh modalitas neurologis (motoris, sensoris,
dan otonom) di bawah level lesi. 5e*ala ini bervariasi sesuai
dengan tinggi lesi, dan yang paling sering membahayakan adalahlesi ervial atas (-'"-!) yang dapat menimbulkan depresi napas
dan sering menyebabkan kematian seara epat.
Diagnosis ditegakkan dari anamnesa singkat mengenai ara
ke*adian (trauma), progresifitas keluhan, dan riwayat penyakit
dahulu, dilan*utkan pemeriksaan fisik yang berfokus untuk
menari tinggi level edera neurologis dengan pemeriksaan
sensoris (pinprik dan raba halus) dan motoris sesuai miotom.
Differential diagnosis Transeksi Medula Spinalis adalah
penyakit"penyakit yang bermanifestasi paraplegia yang topisnya
berasal dari medula spinalis itu sendiri, dari erebri maupun
paraplegia yang bertipe 4M.
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 32/33
32
BAB I
DAFTAR PUSTAKA
. &aob dan ash. '!. =Berise 8eommendations for
%ndividuals with Spinal -ord %n*ury. Sport Mediine '!.
'. The ational S-% Statistial -enter. ''. Spinal -ord
%n*ury Fats and Figures at a 5lane. The Gniversity of
$labama3 ;irmingham.
:. &ohn F. Ditunno, &r., and -hristopher S. Formal, //!,
-hroni Spinal -ord %n*ury, The ew =ngland &ournal of
Mediine
!. Meenakshi. Syndrome of Spinal -ord. Departement of
Mediine, Stanley Medial -ollege.
#. Dumont, et. Al., '. $ute Spinal -ord %n*ury, +art %3
+athophysiologi Mehanisms dalam Clinical
Neuropharmacology. Aol. '!, o. #, pp. '#!9'7!. 4ippinott
Hilliams I Hilkins, %n. +hiladelphia.
7/26/2019 refferat saraf complete spinal transection
http://slidepdf.com/reader/full/refferat-saraf-complete-spinal-transection 33/33
33
7. 5bandi, 8 dan anonidou J. '#. Management of patients
with transetion in*ury of the spinal ord. Dept. of
$nesthesiology, <ippokratio 5eneral <ospital, Thessaloniki,
5reee.
1. M. ;aehr dan M. Frotsher. '. Diagnosis Topik
eurologi DGGS =disi !. +enerbit ;uku edokteran =5-3
&akarta.
2. 5regory 5ruener dan &ose ;iller. '2. Spinal -ord
$natomy, 4oaliEation, $nd ?verview ?f Spinal -ord
Syndromes. $merian $ademy of eurology.
/. Aeteran <ealth %nitiative. '. Medial -are of +erson with
Spinal -ord %n*ury. Departement of Aeterans $ffairs
=mployee =duation System. Hashington D-.
. Sheweinkreis, +eter et. al. '7. Differential Diagnosis of $ute and Subaute on"Traumati +araplegia. Dtsh
$rEtebl.