Regionalisme Task

Embed Size (px)

Citation preview

ASIA TENGGARA

PengertianPengertian dari region yaitu wilayah yang jelas teridentifikasi meskipun sebenarnya untuk wilayah tersebut relatif tergantung konteks waktu selain itu unsur yang mendorong identifikasi diri adalah secara sejarah dan juga geografisnya serta aktivitas yang dilakukan terutama di bidang ekonomi. Contohnya saja Arab Saudi dan Uni Emirat Arab masuk kedalam region Timur Tengah karena mempunyai kesamaan geografis. Kriteria lain yang digunakan untuk menentukan kesamaan region selain geografis yaitu sejarah, politik/militer, dan ekonomi. Dalam kriteria ekonomi, suatu region bisa disebut region ekonomi jika region tersebut terbentuk akibat pola perdagangan dan berbagai ikatan ekonomi lainnya yang secara relatif insentif diantara negara-negara yang ada didalamnya.Pengertian regional adalah hubungan Internasional Indonesia dengan negara-negara ASEAN, misalnya : hubungan dalam bidang perdagangan AFTA (ASEAN Free Trade Area) dimana Negara Negara ASEAN dapat melakukan perdagangan bebas baik itu untuk melakukan ekspor dan Impor tanpa dikenakan bea cukai.Sedangkan regionalisasi dan regionalisme merupakan dua istilah yang hampir sama artinya. Regionalisasi yaitu merupakan dinamika dalam suatu wilayah yang membentuk identifikasi yang sama tapi belum tentu regionalisme. Maksud dari identifikasi yang sama yaitu adalah identitasnya yang kemudian bersatu. Biasanya regionalisasi ini berwujud sebagai kerjasama-kerjasama. Contohnya saja ASEAN yang merupakan regionalisasi wilayah. Sementara regionalisme sendiri berarti semacam entitas politik baru dari beberapa negara yang terkumpul untuk membentuk political union bersama. Regionalisme muncul dari beberapa tahapan-tahapan: market, ekonomi bersama, dan political union. Dalam regionalisme diharapkan akan tercapai suatu komunitas yang damai dan dapat bekerjasama untuk meningkatkan kesejahteraan. SejarahRegionalisme adalah sebuah trend yang bermula semenjak Perang Dunia ke-2 berakhir, tepatnya adalah tahun 1960-an. Dalam konteks Asia Tenggara, kecenderungan regionalisme di kawasan ini sebenarnya sudah ada semenjak masa kerajaan. Sebagai contoh, kita mengetahui bahwa dulu pernah ada kerjasama antara Kerajaan Majapahit, Kerajaan Sriwijaya, dan beberapa kerajaan kecil di sekitarnya untuk menyerang kerajaan Ayodya. Peristiwa tersebut merupakan salah satu bentuk regionalisme yang diklasifikasikan sebagai regionalisme kuno. Dalam konteks masa kini, kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yang dapat dikatakan paling strategis di seluruh dunia secara geopolitik. Hal ini terbukti dari bagaimana organisasi regional bernama ASEAN masih tetap dapat eksis di sana kendati memiliki banyak masalah terkait sistemnya. Oleh sebab itu, kajian terhadap kawasan Asia Tenggara dan bagaimana regionalisme dapat terjadi di sana akan sangat penting untuk dilakukan. Itulah sebabnya pada tulisan kali ini saya akan membahas khusus mengenai sejarah dan praktik regionalisme di Asia Tenggara.

Pada dasarnya, terdapat tiga faktor yang memungkinkan terjadinya regionalisme di Asia Tenggara. Pertama, adanya kesamaan pengalaman di masa lalu, yaitu sama-sama pernah dijajah. Perasaan senasib ini dengan sendirinya membentuk ikatan di antara negara-negara tersebut dan dengan sendirinya pula membentuk sebuah gagasan dalam diri mereka bersama, yaitu untuk mencegah kolonialisasi terulang kembali.

Kedua, adanya kesamaan ideologi. Dalam konteks masa kini, ideologi di antara negara-negara Asia Tenggara mungkin sudah tidak relevan lagi untuk dibicarakan. Namun di masa awal pendiriannya, dapat dilihat bahwa lima negara yang mendirikan ASEAN memiliki haluan liberalis-kapitalis. Kesamaan ideologi ini kemudian mendorong mereka terhadap gagasan bersama untuk membendung adanya pengaruh ideologi lain dalam kawasan mereka, yakni ideologi komunis.

Ketiga, adanya kesamaan etnis dari setiap negara tersebut. Kesamaan etnis ini berperan lebih efektif di tingkat masyarakat dikarenakan merekalah yang langsung menyadari bahwa antara penduduk masing-masing negara memiliki kesamaan dalam hal rupa, kebudayaan, sampai bahasanya. Kesamaan ini menggiring mereka pada gagasan bersama bahwa mereka semua berasal dari rumpun moyang yang sama, sehingga sudah seharusnya kalau mereka bersatu dan tidak terpisah-pisah.

Dari ketiga gagasan tersebut, dapat dilihat bahwa kesamaan gagasan merupakan faktor utama yang membuat regionalisme dapat terjadi. Kesamaan gagasan ini dapat terbentuk dari berbagai macam hal, namun dalam kasus ASEAN kesamaan tersebut terbentuk dari tiga hal: kesamaan sejarah, kesamaan ideologi, dan kesamaan etnis. Namun begitu, regionalisme yang terbentuk dari hanya kesamaan gagasan pada akhirnya menjadi tidak populer di tahun 1980-an.

Pada tahun 1980-an, terjadi fenomena berkurangnya kepercayaan masyarakat terhadap organisasi regional yang terbentuk hanya atas dasar kesamaan gagasan. Hal ini terjadi karena organisasi regional semacam itu memiliki kecenderungan untuk mengambil sikap yang kontras dengan organisasi regional lainnya. Pada akhirnya, organisasi regional tersebut hanya berfungsi sebagai penjaga keamanan di kawasan itu saja. Orang-orang di tahun 1980-an sudah mulai bosan dengan keadaan konflik. Mereka berpikir bahwa mengembangkan sektor pertahanan tidak akan memberikan keuntungan bagi masyarakat, sehingga mereka pun menjadi lebih tertarik terhadap pengembangan ekonomi. Asumsi ini menjadi semakin populer dengan semakin banyaknya literatur dan opini yang bertebaran di masyarakat dan diperkuat dengan adanya doktrin Washington Consensus yang dipelopori oleh Ronald Reagan dan Margaret Tatcher. Hal inilah yang membuat regionalisme lama runtuh (ditandai dengan hancurnya Pakta Warsawa, melemahnya NATO, dan berubahnya OAU menjadi AU) dan beralih ke regionalisme baru yang dibentuk khusus untuk meningkatkan perekonomian kawasan.

Fenomena regionalisme baru semakin merebak semenjak berakhirnya Perang Dingin. Semakin banyak organisasi regional kemudian dibentuk dengan tujuan khusus untuk mengembangkan ekonomi. ASEAN pun mengikuti trend ini. Walaupun awalnya dibentuk dengan asas kesamaan gagasan dan meningkatkan keamanan, ASEAN yang berhasil bertahan melewati transisi regionalisme lama ke regionalisme baru mulai menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman. Hal ini ditandai dengan ASEAN menerima Vietnam, Kamboja, dan Laos sebagai anggotanya meskipun mereka komunis, dengan syarat mereka mau membuka pasar mereka. Hal ini terbukti efektif dalam meningkatkan kerjasama ekonomi di ASEAN dan hal ini terus berlanjut sampai sekarang dengan adanya pembuatan blueprint pembentukan ASEAN Community.Kawasan Asia Tenggara merupakan wilayah yang sangat penting bagi wilayah- wilayah disekitarnya. Asia Tenggara memiliki kekuatan yang terus meningkat di bidang-bidang politik, ekonomi dan kebudayaan setelah mengalami perkembangan selama bertahun-tahun, dan sedang mengambil peran semakin penting dalam urusan regional. Namun, perkembangan berbagai usaha Asia Tenggara terus menerus menghadapi tantangan masalah keamanan dan pertahanan dalam menjaga keutuhan wilayah strategisnya.Asia Tenggara merupakan istilah yang umum dipakai pada masa perang dunia kedua. Istilah Asia Tenggara ini sebenarnya istilah kontemporer yang dipakai Angkatan Perang Inggris dan Amerika pada tahun 1941, yang berkedudukan di Ceylon dalam melawan Tentara Jepang dalam perang dunia kedua. Orang Amerika menulis istilah ini dengan Southeast, orang Inggris menulisnya dengan South East. Tetapi istilah ini sama aja, karena mengandung pengertian suatu wilayah entitas politik daratan : Burma, Thailand, Vietnam, Laos, Cambodia, dan wilayah kepulauan Indonesia, Philipina, Semenanjung Malaya (Malaysia dan Singapura), daerah protektorat Inggris (Brunei Darussalam).Asia Tenggara adalah sub regional dari di Asia , terdiri dari negara-negara yang secara geografis selatan Cina , timur India, dan utara Australia . Wilayah ini terletak di persimpangan pelat geologi , dengan aktivitas seismik dan vulkanik berat.Asia Tenggara terdiri dari dua wilayah geografis: Asia Tenggara Daratan , juga dikenal sebagai Indocina, terdiri dari Kamboja , Laos , Burma (Myanmar), Thailand , Vietnam dan Semenanjung Malaysia , dan Maritim Asia Tenggara , yang analog dengan Kepulauan Melayu , terdiri dari Brunei Darussalam , Malaysia Timur , Timor Leste , Indonesia , Filipina , dan Singapura .Asia Tenggara adalah daerah tropis yng dilintasi oleh garis Khatulistiwa dan di pengaruhi oleh musim Asia dan Australia. Secara geografis Asia Tenggara terletak dan dikendalikan oleh dua samudera besar yaitu : Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Kondisi ini membuat Asia Tenggara sangat strategis baik dari segi ekonomi, politik dan pertahanan.Secara geografis Hong Kong , Makau , dan Taiwan dikelompokkan dalam sub regional Asia Tenggara, meskipun pengelompokan seperti ini jarang terjadi politik, karena dalam penggunaan politik definisi Asia Tenggara dibayangi oleh keanggotaan ASEAN. Yang sama juga berlaku untuk Kepulauan Andaman dan Nikobar di India, dan kadang-kadang daerah di Amerika Suster Tujuh seperti Manipur .Masyarakat Austronesia mendominasi di daerah ini. Agama-agama utama Budha , Hindu dan Islam , diikuti dengan agama Kristen . Namun, berbagai agama dapat ditemukan di seluruh wilayah, termasuk banyak Animisme-dipengaruhi praktek.