Upload
doannhi
View
216
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Peraturan Menteri Sosial RI Nomor 9 Tahun 2018 tentangStandar Teknis Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal
Bidang Sosial Di Daerah Provinsi Dan Kabupaten/Kota
Biro Perencanaan Kementerian SosialSurabaya, 05 September 2018
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
OUTLINE
1. SPM dalam dokumen perencanaan2. Konsep Standar Pelayanan Minimal (SPM)3. Peraturan Menteri Sosial Nomor 9 Tahun 20184. Tahapan Penerapan SPM Bidang Sosial
SPM DALAM DOKUMENPERENCANAAN
Perluasan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
Arah Kebijakan dan Strategi RPJMN 2015-2019
ARAH KEBIJAKAN
STRATEGI STRATEGI
1 Meningkatkan ketersediaan infrastruktur dansarana pelayanan dasar bagi masyarakat kurangmampu
2Meningkatkan penjangkauan pelayanan dasar bagipenduduk kurang mampu dan rentan
Penyusunan SPM terkait penyediaan paket pelayanan dasar (a) Pemerintahdaerah menyusun perangkat hukum untuk mendukung pelaksanaan SPM; dan(b) Pemerintah pusat menetapkan standar kualitas pelayanan dasar
Penguatan sistem pengembangan sumber daya manusia penyedia layanan,termasuk profesi pekerja sosial sebagai ujung tombak peningkatan pelayanandasar dan perlindungan sosial diantaranya Pemerintah pusat dan pemerintahdaerah bersama-sama menyusun kebijakan terkait dengan penyediaan sumberdaya manusia penyedia layanan (pekerja sosial), khususnya dikantongkantong kemiskinan
Peningkatan kesadaran masyarakat terhadap hak dasar danlayanan dasar yang disediakan. (a) Pemerintah pusat,pemerintah daerah dan Lembaga Non Pemerintah melakukansosialisasi mengenai pelayanan dasar yang disediakan; (b)Pendampingan untuk dapat berpartisipasi aktif dalam dalampengambilan keputusan, termasuk perencanaan,penganggaran, dan pelaksanaan pelayanan dasar
Pengembangan dan penguatan sistem pemantauan danevaluasi berbasis masyarakat terkait penyediaan layanan dasarMemperluas dan meningkatkan pelayanan dasar untuk penduduk miskin dan
rentan, melalui peningkatan ketersediaan infrastruktur dan sarana pelayanandasar, meningkatkan penjangkauan pelayanan dasar, dan sistem pengelolaandata terpadu.
PEMERATAAN PEMBANGUNAN UNTUKPERTUMBUHAN BERKUALITAS
POSISI SPM DALAM RKP TAHUN 2019
TEMA
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
PRIORITASNASIONAL
1
Pembangunan Manusia melaluiPengurangan Kemiskinan dan Peningkatan
Pelayanan Dasar
PROGRAMPRIORITAS
PercepatanPenguranganKemiskinan
Peningkatan PelayananKesehatan dan Gizi
Masyarakat
PemerataanLayanan Pendidikan
Berkualitas
Peningkatan Aksesterhadap Perumahan
dan Pemukiman Layak
Peningkatan TataKelola Layanan
Dasar
KEGIATANPRIORITAS
Percepatan PenerapanSPM di Daerah
1) Berkontribusi menurunkan jumlah penduduk miskin dan rentan2) Penyelenggaraan kesejahteraan sosial yang profesional
SASARANSTRATEGIS
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
ARAHKEBIJAKAN
Penyelenggaraanperlindungan sosial yang
komprehensif
Pengembanganpenghidupanberkelanjutan
Perluasan danpeningkatan aksespelayanan dasar
Penguatan kelembagaandan SDM penyelenggara
kesejahteraan sosial
STRATEGIMemperbaiki Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial yangdilengkapi dengan strategi implementasi pelayanan dasar yangdiperuntukan bagi masyarakat miskin dan rentan.
ARAH KEBIJAKAN RENSTRA KEMENSOS 2015-2019(dalam mendukung penerapan SPM di Daerah)
KONSEP STANDAR PELAYANANMINIMAL (SPM)
U R U S A N P E M E R I N TA H A N ( U U 2 3 / 2 0 1 4 )U R U S A N P E M E R I N TA H A N ( U U 2 3 / 2 0 1 4 )
KONKURENKONKURENABSOLUTABSOLUT
1. PERTAHANAN2. KEAMANAN3. AGAMA4. YUSTISI5. POLITIK LUAR NEGERI6. MONETER & FISKAL
1. PERTAHANAN2. KEAMANAN3. AGAMA4. YUSTISI5. POLITIK LUAR NEGERI6. MONETER & FISKAL
PILIHAN(8)
PILIHAN(8)
WAJIB(24)
WAJIB(24)
Dibagi berdasarkankriteria Eksternalitas,Akuntabilitas dan Efisiensi
Dibagi berdasarkankriteria Eksternalitas,Akuntabilitas dan Efisiensi
URUSANPEMERINTAHAN UMUM
URUSANPEMERINTAHAN UMUM
YAN DASAR(6)
YAN DASAR(6)
NON YAN DASAR(18)
NON YAN DASAR(18)
S P MS P M N S P KN S P K
1. PENDIDIKAN2. KESEHATAN3. PU DAN PR4. PERUMAHAN RAKYAT DAN
KAW PERMUKIMAN5. TRAMTIBUM & LINMAS6. SOSIAL
1. PENDIDIKAN2. KESEHATAN3. PU DAN PR4. PERUMAHAN RAKYAT DAN
KAW PERMUKIMAN5. TRAMTIBUM & LINMAS6. SOSIAL
Dilaksanakan secara bertahap dengan mempertimbangkan kapasitaskeuangan daerah, sumber daya personil, dan ketersediaan sarana dan
prasarana.
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Hanya sebagianSubstansinya
Substansi yang tidakmasuk SPM
Daerah sesuai dengan kewenangannyamenyusun rencana pembangunan Daerah
sebagai satu kesatuan dalam sistemperencanaan pembangunan nasional.
Pasal 260 UU 23/2014
6 Urusan:
1. Pendidikan2. Kesehatan3. Pekerjaan umum dan penataan
ruang4. Perumahan Rakyat dan
Kawasan Permukiman5. Ketenteraman, Ketertiban
Umum, dan PelindunganMasyarakat
6. Sosial
18 Urusan:
1. Tenaga kerja2. Pemberdayaan Perempuan dan
Pelindungan Anak3. Pangan4. Pertanahan5. Lingkungan hidup6. Adminduk capil7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa8. Pengendalian Penduduk & KB9. Perhubungan10.Komunikasi & Informatika11.Koperasi, UKM12.Penanaman modal13.Kepemudaan dan Olah Raga14.Statistik15.Persandian16.Kebudayaan17.Perpustakaan18.Kearsipan
8 Urusan:
1. Kelautan dan perikanan2. Pariwisata3. Pertanian4. Kehutanan5. Energi dan Sumber Daya
Mineral6. Perdagangan7. Perindustrian; dan8. Transmigrasi.
Urusan Pemerintahan Konkuren Kewenangan Daerah(Pasal 11 UU 23 Tahun 2014)
Wajib Pelayanan Dasar Wajib Non Pelayanan Dasar Pilihan
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
KONSEP Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Pelayanan Dasar adalah Pelayanan publik yang mendasar dan mutlak untuk memenuhi kebutuhan dasarwarga negara (PASAL 1 UU23/2014)
Standar Pelayanan Minimal adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yangmerupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap warga negara secara minimal.(PASAL 1 UU23/2014)
Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait PelayananDasar yang ditetapkan dengan standar pelayanan minimal (PASAL 298 AYAT 1 UU23/2014)
Materi muatan SPM mencakup : jenis pelayanan dasar, mutu pelayanan dasar dan penerima pelayanandasar (PASAL 4 AYAT 2 PP 2/2018)
Penerapan SPM dilakukan dengan tahapan: (a) pengumpulan data; (b) penghitungan kebutuhanpemenuhan Pelayanan Dasar; (c) penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar; dan (d) pelaksanaanpemenuhan Pelayanan Dasar (PASAL 11 AYAT 2 PP2/2018)
Konsep minimal bukan merujuk pada kemampuan minimal yang dimiliki oleh pemerintah daerah,melainkan merujuk pada kebutuhan yang pemenuhannya tidak bisa dihindari agar warga negara hiduplayak
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Pembagian Urusan Bidang Sosial :1. Pusat2. Provinsi3. Kota/Kabupaten
Pemberdayaan Sosial
Penanganan WargaNegara Migran Korban
Tindak Kekerasan
Rehabilitasi SosialRehabilitasi Sosial
Perlindungan danJaminan Sosial
Perlindungan danJaminan Sosial
Penanganan Bencana
Taman MakamPahlawan
SPM SosialDaerah Provinsi
SPM SosialDaerah
Kab/Kota
Urusan PemerintahanWajib terkait
Pelayanan DasarBidang Sosial
Rehabilitasi Sosial Dasar TerlantarDalam Panti :1. Anak2. Disabilitas3. Lanjut Usia4. Gelandangan dan Pengemis
Perlindungan dan Jaminan Sosialpada saat dan pasca DaruratBencana bagi Korban BencanaProvinsi
Rehabilitasi Sosial Dasar TerlantarLuar Panti :1. Anak2. Disabilitas3. Lanjut Usia4. Gelandangan dan Pengemis
Perlindungan dan Jaminan Sosialpada saat dan pasca DaruratBencana bagi Korban BencanaKota/Kabupaten
Pembagian KewenanganUrusan Bidang Sosial
Standar Pelayanan Minimal(SPM)
Bidang Sosial
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
Pemenuhan Kebutuhan Dasar
PEMBAGIAN KEWENANGAN URUSAN SOSIAL
UU 23/2014 PEMDA PP 2/2018 SPM
Ketentuan lebih lanjutmengenai standar teknissebagaimana dimaksudpada ayat (4) diatur denganPeraturan Menteri yangmenyelenggarakan urusanpemerintahan di bidangsosial
PP 2/2018 SPMPasal 10 ayat 6
PP 2/2018 SPMPasal 10 ayat 4
Mutu Pelayanan Dasaruntuk setiap JenisPelayanan Dasar, sekurang-kurangnya memuat:a. standar jumlah dan
kualitas barangdan/atau jasa;
b. standar jumlah dankualitas sumber dayamanusia kesejahteraansosial; dan
c. petunjuk teknis atautata cara pemenuhanstandar.
Materi Muatan SPMPP 2/2018 Pasal 4 ayat 2
1. Jenis Pelayanan DasarJenis Pelayanan Dasar pada SPM sosial Daerah provinsiterdiri atas:a. rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas telantar
di dalam panti;b. rehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalam panti;c. rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di dalam
panti;d. rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya
gelandangan dan pengemis di dalam panti; dane. perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah
tanggap darurat bencana bagi korban bencanaprovinsi.
Jenis Pelayanan Dasar pada SPM sosial Daerahkabupaten/kota terdiri atas:a. rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas
telantar di luar panti;b. rehabilitasi sosial dasar anak telantar di luar panti;c. rehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar di luar
panti;d. rehabilitasi sosial dasar tuna sosial khususnya
gelandangan dan pengemis di luar panti; dane. perlindungan dan jaminan sosial pada saat dan setelah
tanggap darurat bencana bagi korban bencanakabupaten/kota.
Pasal 10 ayat 2
Pasal 10 ayat 3
2. Mutu Pelayanan Dasar
Mutu Pelayanan Dasar untuk setiap JenisPelayanan Dasar sebagaimana dimaksud padaayat (2) dan ayat (3) ditetapkan dalam standarteknis, yang sekurang-kurangnya memuat:
a. standar jumlah dan kualitas barangdan/atau jasa;
b. standar jumlah dan kualitas sumber dayamanusia kesejahteraan sosial; dan
c. petunjuk teknis atau tata carapemenuhan standar.
Pasal 10 ayat 43. Penerima Pelayanan Dasar
Penerima Pelayanan Dasar untuk setiap Jenis PelayananDasar sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan ayat (3)yaitu Warga Negara dengan ketentuan:a. penyandang disabilitas telantar untuk Jenis
Pelayanan Dasar rehabilitasi sosial dasarpenyandang disabilitas telantar di dalam dan diluar panti;
b. anak telantar untuk Jenis Pelayanan Dasarrehabilitasi sosial dasar anak telantar di dalamdan di luar panti;
c. lanjut usia telantar untuk Jenis Pelayanan Dasarrehabilitasi sosial dasar lanjut usia telantar didalam dan di luar panti;
d. gelandangan dan pengemis untuk JenisPelayanan Dasar rehabilitasi sosial dasar tunasosial khususnya gelandangan dan pengemis didalam dan di luar panti;
e. korban bencana provinsi untuk Jenis PelayananDasar perlindungan dan jaminan sosial pada saatdan setelah tanggap darurat bencana bagikorbanbencana provinsi; dan
f. korban bencana kabupaten/kota untuk JenisPelayanan Dasar perlindungan dan jaminansosial pada saat dan setelah tanggap daruratbencana bagi korban bencana kabupaten/kota.
Pasal 10 ayat 5
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
1. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri melaksanakanpembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah provinsi secara umum.
2. Menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang yang sesuai dengan jenisSPM melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah provinsi secarateknis.
3. Gubernur melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap penerapan SPM provinsioleh perangkat Daerah provinsi.
4. Gubernur sebagai wakil Pemerintah Pusat melaksanakan pembinaan dan pengawasanpenerapan SPM Daerah kabupaten/kota secara umum dan teknis.
5. Bupati melaksanakan pembinaan dan pengawasan penerapan SPM Daerah kabupaten olehperangkat Daerah kabupaten dan wali kota melaksanakan pembinaan dan pengawasanpenerapan SPM Daerah kota oleh perangkat Daerah kota.
6. Pembinaan dan pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sampai dengan ayat (5)dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang mengaturmengenai pembinaan dan pengawasan penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.
BINWAS dalam PP2/2018
SPM dalam Perencanaan
SPM menjadi salah satu acuandalam penyusunan program,kegiatan, alokasi danaindikatif dan sumberpendanaan daerah.
Permendagri 86 Tahun 2017
Permendagri 86 Tahun 2017
Belanja Daerah diprioritaskanuntuk mendanai UrusanPemerintahan Wajib yangterkait Pelayanan Dasar yangditetapkan dengan standarpelayanan minimal.
UU No. 23 Tahun 2014
RPJPN RPJMN
RPJPDPROV
RPJMDPROV
RPJPDKab/Kot
RPJMDKab/Kot
RENSTRAK/LRENJA
K/L
RKP
RENSTRASKPD PROV
RENSTRASKPD
Kab/Kot
RAPBN
RAPBDPROV
RAPBDKab/Kot
RKPDPROV
RKPDKab/Kot
RENJASKPD PROV
RENJASKPD
Kab/Kot
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
PEDOMAN
DIJABARKAN
DIACU
DIP
ED
OM
AN
I
DIP
ED
OM
AN
I
DIP
ED
OM
AN
IDIJABARKAN
DIP
ED
OM
AN
I
DIP
ED
OM
AN
IDIJABARKAN
DIP
ED
OM
AN
I
DIACU
Perencanaan Pusat Perencanaan Daerah
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
SPM dalam PERENCANAAN
15
PEMBAGIAN URUSAN KONKUREN ANTARA PEMERINTAH PUSAT,DAERAH PROVINSI DAN KAB/KOTA BIDANG SOSIAL (LAMPIRAN UU 23/2014)
NO SUB BIDANG PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSIDAERAH
KABUPATEN/KOTA1. Pemberdayaan
Sosiala. Penetapan lokasi dan
pemberdayaan sosialkomunitas adat terpencil(KAT).
b. Penerbitan izin pengumpulansumbangan lintas daerahProvinsi.
c. Pembinaan potensi sumberkesejahteraan sosial.
a. Penerbitan izinpengumpulan sumbanganlintas daerah Kab/Kota dlm 1(satu) daerah Provinsi.
b. Pemberdayaan potensisumber kesejahteraan sosialProvinsi.
a. Pemberdayaan sosial KAT.b. Penerbitan izin pengumpulan
sumbangan dlm daerah Kab/Kota.c. Pengembangan potensi kesejahteraan
sosial daerah Kab/Kota.d. Pembinaan lembaga konsultasi
kesejahteraan sosial (LK3) yg wilayahkegiatannya di daerah Kab/Kota.
2. PenangananWarga NegaraMigran Korbantidak kekerasan.
a. Penanganan warga negaramigran korban tindakkekerasan dari titik debarkasisampai ke daerah provinsiasal.
b. Pemulihan trauma korbantindak kekerasan (traficking)dalam dan luar negeri.
Pemulangan warganegara migrankorban tindakkekerasan dari titikdebarkasi di daerahprovinsi untukdipulangkan kedaerah kabupaten/kota asal.
Pemulangan warga negara migrankorban tindak kekerasan dari titikdebarkasi di daerah kabupaten/ kotauntuk dipulangkan ke desa/ kelurahanasal.
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
16
NOSUB
BIDANGPEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSI
DAERAHKABUPATEN/KOTA
3. RehabilitasiSosial
Rehabilitasi bekasKorbanpenyalahgunaan NAPZA, orangdengan Human ImmunodeficiencyVirus/ Acquired ImmunoDeficiency Syndrome.
Rehabilitasi sosial bukan/ tidaktermasuk bekas korbanpenyalahgunaan NAPZA, orangdengan Human ImmunodeficiencyVirus/ Acquired Immuno DeficiencySyndrome yang memerlukanrehabilitasi pada panti.
Rehabilitasi sosial bukan/ tidak termasukbekas korban penyalahgunaan NAPZAdan orang dengan HumanImmunodeficiency Virus/ AcquiredImmuno Deficiency Syndrome yang tidakmemerlukan rehabilitasi pada panti, danrehabilitasi anak yang berhadapandengan hukum.
4. Perlindungandan jaminansosial.
a. Penerbitan izin orang tuaangkat utk pengangkatan anakantara WNI dg WNA.
b. Penghargaan dankesejahteraan keluargapahlawan dan perintiskemerdekaan.
c. Pengelolaan data fakir miskinnasional.
a. Penerbitan izin orang tuaangkat utk pengangkatan anakantar WNI dan pengankatananak oleh orang tua tunggal.
b. Pengelolaan data fakir miskincakupan daerah Provinsi.
a. Pemeliharaan anak-anak terlantar.b. Pendataan dan pengelolaan data
fakir miskin cakupan daerahKab/Kota.
5. Penangananbencana.
a. Penyediaan kebutuhan dasardan pemulihan trauma bagikorban bencana nasional.
b. Pembuatan modelpemberdayan masyarakatterhadap kesiapsiagaanbencana.
Penyediaankebutuhan dasardan pemulihantrauma bagi korbanbencana provinsi.
a. Penyediaan kebutuhan dasar danpemulihan trauma bagi korbanbencana Kab/Kota.
b. Penyelenggaran pemberdayaanmasyarakat terhadap kesiapsiagaanbancana Kab/Kota.
NO SUB BIDANG PEMERINTAH PUSAT DAERAH PROVINSIDAERAH
KABUPATEN/KOTA
6.
7.
Taman MakamPahlawan.
Sertifikasi danAkreditasi
Pemeliharaan tamanmakam pahlawannasional utama danmakam pahlawannasional di dalam dandi luar negeri.
a. Pemberian sertifikasikepada pekerja sosialprofesional dan tenagakesejahteraan sosial.
b. Pemberian akreditasikepada lembagakesejahteraan sosial.
Pemeliharaan tamanmakam pahlawannasional Provinsi
Pemeliharaantamanmakam pahlawannasional Kab/Kota
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI SOSIALNOMOR 9 TAHUN 2018
TentangSTANDAR TEKNIS YANDAS PADA SPM BIDANG SOSIAL PADA
DAERAH PROVINSI DAN KAB/KOTA
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIADUKUNGAN Sumber Daya Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
dalam Pelaksanaan Mutu Pelayanan Dasar SPM Bidang Sosial
Pasal 32Sumber Daya Manuasia
Pasal 35Sarana dan Prasarana
Pasal 36Sumber Pendanaan
Seluruh Warga Negara berhakmendapatkan pelayanan dasar pada
SPM bidang sosial di daerahprovinsi dan daerah kabupaten/kota
Sumber Daya Penyelenggara Kesejahteraan Sosial
Mutu Pelayanan Dasar SPM Bidang Sosial
• Undang – Undang Nomor . 23 Tahun 2014 tentangPemerintahan Daerah
• Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2018tentang Standar Pelayanan Minimal
• Permensos Nomor 9 Tahun 2018 tentang StandarTeknis Mutu dan Jenis Pelayanan Dasar padaStandar Pelayanan Minimal Bidang Sosial diDaerah Provinsi dan Kabupaten/Kota.
a. tenaga kesejahteraan sosial;b. pekerja sosial profesional;c. relawan sosial; dand. penyuluh sosial
a. panti sosial;b. pusat rehabilitasi sosial;c. pusat pendidikan dan pelatihan;d. pusat kesejahteraan sosial;e. rumah singgah;f. rumah perlindungan sosial.
a. APBNb. APBDc. sumbangan masyarakat;d. dana yang disisihkan dari badan usaha sebagai kewajiban dan
tanggung jawab sosial dan lingkungan;e. bantuan asing sesuai dengan kebijakan Pemerintah dan peraturan
perundangundangan; sertaf. sumber pendanaan yang sah berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan.
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Sosial
SDM KESSOS
PEMERINTAHAN SARPRAS
Sasaran Penerima SPMBidang Sosial sebagai bentukpelayanan publik untukmemenuhi kebutuhan dasarwarga negara
NEGARA HADIR
Penerima Manfaat
Berbasis Hak,bukan Charity
Prinsip Penyelenggaraan Rehabilitasi Sosial Dasar
Hak PMKS untuk memperolehpemenuhan Kebutuhan dasar minimal.
Negara berkewajiban menjaminterpenuhinya kebutuhan dasar minimalwarga negara.
Utamakan layanandalam keluargadan komunitas
Kewenangan Kabupaten/Kota PMKS diupayakan tetap berada dalam
atau dekat dengan keluarga dankomunitasnya.
Layanan dalamPanti sebagai
Alternatif Terakhir
Kewenangan Provinsi Hanya untuk PMKS yang terancam
keselamatan dan kelangsungan hidupnya. Tidak ada lagi keluarga dan komunitas
yang mampu mengurus.
SDM KESEJAHTERAAN SOSIAL(Permensos No. 16/2017):
• Pekerja Sosial Profesional• Penyuluh Sosial• Tenaga Kesejahteraan Sosial• Relawan Sosial
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
PERATURAN MENTERI SOSIAL No.9/ 2018 TENTANG STANDARTEKNIS PELAYANAN DASAR PADASTANDAR PELAYANAN MINIMALBIDANG SOSIAL DI DAERAHPROVINSI DAN KABUPATEN/KOTA
BAB I KETENTUAN UMUM
BAB II STANDAR SPM BIDANG SOSIAL DI DAERAH PROVINSI
BAB III STANDAR SPM BIDANG SOSIAL DI DAERAH KABUPATEN
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Bagian Ketiga Standar Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial
Bagian Keempat Standar Minimum Sarana dan Prasarana
BAB IV TATA CARA PEMENUHAN SPM BIDANG SOSIAL
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua Pengumpulan dan Pengelolaan Data
Bagian Ketiga Penghitungan Kebutuhan Pemenuhan Pelayanan Dasar
Bagian Keempat Penyusunan Rencana Pemenuhan Pelayanan Dasar
Bagian Kelima Pelaksanaan Pemenuhan Pelayanan Dasar
SISTEMATIKA
Bagian Kesatu Umum
Bagian Kedua Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Bagian Ketiga Standar Jumlah dan Kualitas Sumber Daya Manusia Kesejahteraan Sosial
Bagian Keempat Standar Minimum Sarana dan Prasarana
BAB V PENDANAANBAB VI PELAPORANBAB VII PEMBINAAN DAN PENGAWASANBAB VIII KETENTUAN PENUTUP
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIATata cara pemenuhan standar pelayanan pada SPM bidang
sosial di daerah provinsi dan kabupaten/kota dilakukandengan tahapan :
4. pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar
1. pengumpulan dan pengelolaan data
2. penghitungan kebutuhan pemenuhan Pelayanan Dasar
3. penyusunan rencana pemenuhan Pelayanan Dasar
STANDAR TEKNIS SPM BIDANG SOSIALDI DAERAH PROVINSI
Rehabilitasi Sosialdasar PenyandangDisabilitas Telantar
di dalam panti
Rehabilitasi Sosialdasar Anak
Telantar di dalampanti
Rehabilitasi Sosialdasar Lanjut UsiaTelantar di dalam
panti
Rehabilitasi Sosialdasar tuna sosial
khususnyaGelandangan dan
Pengemis didalam panti
Perlindungan danjaminan sosial pada
saat dan setelahtanggap darurat
bencana bagi KorbanBencana daerah
provinsi
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar, Anakterlantar, Lanjut Usia Terlantar serta gelandangan Pengemisdi Dalam Panti dan Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban
Bencana di Daerah Provinsi
1. Rehabilitasi Sosial DasarPenyandang DisabilitasTerlantar di dalam panti
2. Rehabilitasi Sosial dasarAnak terlantar di dalampanti
3. Rehabilitasi Sosial dasarLanjut usia terlantar didalam Panti
4. Rehabilitasi Sosial dasarGelandangan pengemis didalam panti
5. Perlindungan danJaminan Sosial KorbanBencana di DaerahProvinsi
1. Persentase (%) PenyandangDisabilitas Telantar yang terpenuhikebutuhan dasarnya di dalam panti
2. Persentase (%) Anak Telantar yangterpenuhi kebutuhan dasarnya didalam panti
3. Persentase (%) Lanjut usia Telantaryang terpenuhi kebutuhandasarnya di dalam panti
4. Persentase (%) GelandanganPengemis yang terpenuhikebutuhan dasarnya di dalam panti
5. Persentase (%) korban bencanaalam dan sosial yang terpenuhikebutuhan dasarnya pada saat dansetelah tanggap darurat bencanaprovinsi
1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti yang terpenuhikebutuhan dasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi PenyandangDisabilitas Telantar di daerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosialdasar di dalam panti dikali 100% (seratus persen).
2. Jumlah Anak Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selamasatu tahun anggaran dibagi populasi Anak Telantar di daerah provinsi yangmembutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100% (seratuspersen).
3. Jumlah Lanjut Usia Telantar di dalam panti yang terpenuhi kebutuhan dasarnyaselama satu tahun anggaran dibagi populasi Lanjut Usia Telantar di daerahprovinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali 100%(seratus persen).
4. Jumlah gelandangan pengemis di dalam panti yang terpenuhi kebutuhandasarnya selama satu tahun anggaran dibagi populasi gelandanhan pengemis didaerah provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalam panti dikali100% (seratus persen).
5. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnyaselama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alamdan sosial didaerah provinsi yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosial pada saatdan setelah tanggap darurat bencana provinsi dikali 100% (seratus persen).
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Kegiatan Indikator Cara Menghitung
Standar minimum sarana dan prasaranapelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di dalampanti sosial milik pemerintah daerah provinsidan masyarakat dilaksanakan sesuai denganketentuan peraturan perundang-undangan(UU 11 /2009 tentang Kesejahteraan Sosialdan PP 39/2012 tentang PenyelenggaraanKesejahteraan Sosial)
1. tidak ada lagi perseorangan, keluarga,dan/atau masyarakat yang mengurus
2. rentan mengalami tindak kekerasan darilingkungannya; dan/atau
3. masih memiliki keluarga, tetapi berpotensimengalami tindak kekerasan, perlakuansalah, eksploitasi, dan penelantaran.
1. kepala keluarga berusia 19 (sembilanbelas) tahun sampai dengan 60 (enampuluh) tahun
2. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya,tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidakterurus
3. tidak memiliki tempat tinggal tetap4. tidak ada lagi perseorangan, keluarga,
dan/atau masyarakat yang peduli
pengungsi/penyintas sebanyak 51 (lima puluhsatu) orang sampai dengan 100 (seratus) orang
Sumber daya manusia kesejahteraan sosialterdiri atas :a. Tenaga Kesejahteraan Sosial;b. Pekerja Sosial Profesional;c. Penyuluh Sosial; dand. Relawan Sosial
Setiap panti sosial harus memiliki palingsedikit 1 (satu) orang Pekerja SosialProfesional.
Pemerintah Daerah mendorong danmemfasilitasi sertifikasi Pekerja SosialProfessional.
Sertifikasi sebagaimana dimaksud padaayat (2) dilakukan oleh lembaga sertifikasiprofesi pekerjaan sosial.
Untuk perlindungan dan jaminan sosialpada saat dan setelah tanggap daruratbencana Pemerintah Daerah provinsiharus menyiapkan paling sedikit 1 (satu)orang Pekerja Sosial Profesional, TenagaKesejahteraan Sosial, dan Relawan Sosial
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Kriteria
Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut UsiaTelantar, dan Anak Telantar di dalam panti
Gelandangan dan Pengemis di dalam panti
Korban bencana daerah provinsi
SDM SarprasPasal 8
Pasal 9
Pasal 10
Pasal 22
Pasal 23
Pasal 24
Pasal 25
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Penyandang DisabilitasTelantar, Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar dan Gepeng di dalam panti dan Korban Bencana Provinsi
merupakan kebutuhan dasar
Kebutuhan DasarPenyandang Disabilitasterlantar :1) permakanan;2) sandang;3) asrama yang mudah
diakses;4) alat bantu;5) perbekalan kesehatan;6) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;7) bimbingan keterampilan
hidup sehari-hari;8) pembuatan nomor induk
kependudukan;9) akses ke layanan
pendidikan dankesehatan dasar;
10) pelayanan penelusurankeluarga; dan/atau
11) pelayanan reunifikasikeluarga.
Pasal 11 ayat 2
Kebutuhan Dasar Anak terlantar:1) Pengasuhan2) permakanan;3) sandang;4) asrama yang mudah diakses;5) perbekalan kesehatan;6) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;7) bimbingan keterampilan
hidup sehari-hari;8) pembuatan akta kelahiran,
nomor induk kependudukan,dan kartu identitas anak;
9) akses ke layanan pendidikandan kesehatan dasar;
10) pelayanan penelusurankeluarga;
11) pelayanan reunifikasikeluarga; dan/atau
12) akses layanan pengasuhankepada keluarga pengganti.
Pasal 12 ayat 2
Kebutuhan Dasar Lanjut Usiaterlantar :1) permakanan;2) sandang;3) asrama yang mudah
diakses;4) alat bantu;5) perbekalan kesehatan;6) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;7) bimbingan keterampilan
hidup sehari-hari;8) fasilitasi pembuatan
nomor indukkependudukan;
9) akses ke layanankesehatan dasar;
10) pelayanan penelusurankeluarga;
11) pelayanan reunifikasikeluarga; dan/atau
12) pemulasaraan.
Pasal 13 ayat 2
Kebutuhan Dasar Gepeng :1) permakanan;2) sandang;3) asrama/cottage yang
mudah di akses;4) perbekalan kesehatan;5) bimbingan fisik, mental
spiritual, dan sosial;6) bimbingan keterampilan
dasar;7) fasilitasi pembuatan
nomor indukkependudukan, aktakelahiran, surat nikah,dan/atau kartu identitasanak;
8) akses ke layanankesehatan dasar;dan/atau
9) pemulangan ke daerahasal
Pasal 14 ayat 2
Kebutuhan KorbanBencana Provinsi saattanggap darurat:1) permakanan;2) sandang;3) tempat
penampunganpengungsi;
4) penanganankhusus bagikelompok rentan;dan
5) dukunganpsikososial
Pasal 15 ayat 2
Sesuai dengan kebutuhan penerima pelayanan berdasarkan Hasil asesmen Peksos Profesional, TKS, dan/atau Relawan Sosial
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
STANDAR TEKNIS SPM BIDANG SOSIALDI DAERAH KABUPATEN/KOTA
Rehabilitasi Sosialdasar PenyandangDisabilitas Telantar
di luar panti
Rehabilitasi Sosialdasar Anak
Telantar di luarpanti
Rehabilitasi Sosialdasar Lanjut UsiaTelantar di luar
panti
Rehabilitasi Sosialdasar tuna sosial
khususnyaGelandangan danPengemis di luar
panti
Perlindungan danjaminan sosial pada
saat dan setelahtanggap darurat
bencana bagi KorbanBencana daerahkabupaten/kota
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Rehabilitasi Sosial Dasar Penyandang Disabilitas Terlantar, Anakterlantar, Lanjut Usia Terlantar serta gelandangan Pengemisdi Luar Panti dan Perlindungan dan Jaminan Sosial Korban
Bencana di Daerah Kabupaten/Kota
1. Rehabilitasi Sosial DasarPenyandang DisabilitasTelantar, anak terlantar,lanjut usia terlantarserta gelandanganpengemis di dalam panti
2. Perlindungan danJaminan Sosial KorbanBencana di DaerahKabupaten/Kota
1. Persentase (%) PenyandangDisabilitas Telantar, Anakterlantar, Lanjut usia Terlantarserta Gelandangan Pengemis yangterpenuhi kebutuhan dasarnya diluar panti
2. Persentase (%) korban bencanaalam dan sosial yang terpenuhikebutuhan dasarnya pada saat dansetelah tanggap darurat bencanaKabupaten/Kota
1. Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar,Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar ,Gelandangan dan Pengemis yang terpenuhi kebutuhan dasarnya selamasatu tahun anggaran dibagi populasi Penyandang Disabilitas Telantar,AnakTelantar, Lanjut Usia Telantar , Gelandangan dan Pengemisdi daerahkabupaten/kota yang berdasarkan hasil assesment membutuhkanrehabilitasi sosial dasar di luar panti dikali 100% (seratus persen).
2. Jumlah korban bencana alamdan sosial yang terpenuhi kebutuhan dasarnyaselama satu tahun anggaran dibagi populasi korban bencana alam dan sosial didaerah kabupaten/kota yang membutuhkan perlindungan dan jaminan sosialpada saat dan setelah tanggap darurat bencana kabupaten/kota dikali 100%(seratus persen).
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Kegiatan Indikator Cara Menghitung
Standar minimum sarana dan prasaranapelayanan Rehabilitasi Sosial dasar di pusatkesejahteraan sosial dilaksanakan sesuaidengan ketentuan peraturan perundang-undangan (UU 11 /2009 tentangKesejahteraan Sosial dan PP 39/2012tentang Penyelenggaraan KesejahteraanSosial)
1. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya,tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidakterurus; dan
2. masih ada perseorangan, keluarga,dan/atau masyarakat yang mengurus..
1. Perseorangan atau kepala keluargaberusia 19 (sembilan belas) tahun sampaidengan 60 (enam puluh) tahun
2. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya,tidak terpelihara, tidak terawat, dan tidakterurus
3. tidak memiliki tempat tinggal tetap4. Masih ada perseorangan, keluarga,
dan/atau masyarakat yang peduli
pengungsi/penyintas sebanyak 1 (satu) orangsampai dengan 50 (lima puluh) orang
Sumber daya manusia kesejahteraan sosialterdiri atas :a. Tenaga Kesejahteraan Sosial;b. Pekerja Sosial Profesional;c. Penyuluh Sosial; dand. Relawan Sosial
Setiap Pusat Kesejahteraan Sosial memilikipaling sedikit 1 (satu) orang Relawan Sosial
Relawan Sosial sebagaimana dimaksud harustersertifikasi
Sertifikasi sebagaimana dimaksud dilakukanoleh lembaga sertifikasi tenaga kesejahteraansosial dan relawan sosial
Untuk perlindungan dan jaminan sosial padasaat dan setelah tanggap darurat bencanapemerintah daerah kabupaten/kota harusmenyiapkan paling sedikit 1 (satu) orangTenaga
Lanjutan … KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Kriteria
Penyandang Disabilitas Telantar, Lanjut UsiaTelantar, dan Anak Telantar di luar panti
Gelandangan dan Pengemis di luar panti
Korban bencana daerah kabupaten/kota
SDM SarprasPasal 27
Pasal 28
Pasal 29
Pasal 39
Pasal 40
Pasal 41
Pasal 42
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterima oleh Penyandang DisabilitasTelantar, Anak Terlantar, Lanjut Usia Terlantar dam Gepeng di luar panti dan Korban Bencana
Kabupaten/Kota merupakan kebutuhan dasar
Kebutuhan Dasar Penyandang Disabilitas terlantar, Anak terlantar,Lanjut Usia terlantar, Gepeng : :1) Permakanan diberikan paling lama 7 (tujuh) hari;2) sandang;3) alat bantu;4) perbekalan kesehatan;5) bimbingan fisik, mental spiritual, dan sosial kepada Penyandang
Disabilitas terlantar, Anak terlantar, Lanjut Usia terlantar, Gepeng ;6) bimbingan sosial kepada keluarga Penyandang Disabilitas terlantar,
Anak terlantar, Lanjut Usia terlantar, Gepeng dan masyarakat;7) Fasilitasi pembuatan nomor induk kependudukan, akta kelahiran,
surat nikah dan kartu identitas anak;8) akses ke layanan pendidikan dan kesehatan dasar;9) penelusuran keluarga;10) reunifikasi dan atau/ reintegrasi sosial; dan11) rujukan
Pasal 34 ayat 1
Kebutuhan Korban BencanaKabupaten/Kota saat tanggap darurat:1) permakanan;2) sandang;3) tempat penampungan pengungsi;4) penanganan khusus bagi kelompok
rentan; dan5) dukungan psikososial
Pasal 35 ayat 1
Hasil asesmen Pekerja Sosial Profesional, Tenaga Kesejahteraan Sosial, dan/atau Relawan Sosial
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Standar jumlah dan kualitas barang dan/atau jasa yang harus diterimaoleh Penyandang Disabilitas Telantar, Anak Telantar, Lanjut Usia Telantar,
Gelandangan, dan Pengemis di luar panti, pelayanan berupa ;
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
2. KedaruratanTindakan penanganan segerayang dilakukan oleh DinsosDaerah Kab/Kota bai PM yangmembutuhkan pertolongankarena terancam kehidupannyadan tidak terpenuhi kebutuhandasarnya.
1. Data dan Pengaduan 3. PemenuhanKebutuhan Dasar
• Dilakukan dalam keluarga danmasyarakat
• Lebih Utama• Lebih Berat• memberikan dukungan pelayanan/
pendampingan kepada penerimalayanan dalam keluarga danmasyarakat
• memberikan bimbingan kepadakeluarga dan masyarakat
• Rehsos Gepeng dilakukan terhadapkepala keluarga, istri/ suami, dananaknya
REHABSOS LUAR PANTI SHELTER/ RUMAH SINGGAH•Tempat tinggal sementara bagi penerimalayanan yang dipersiapkan untukmendapat pelayanan lebih lanjut
•Berada di kecamatan atau kabupaten/kota
PUSKESSOSTempat yang berfungsi untukmelakukan kegiatan pelayanan sosialbersama secara sinergis dan terpaduantar kelompok masyarakat dalamkomunitas yang ada di Desa ataukelurahan dalam PenyelenggaraanKesejahteraan Sosial
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
PELAYANAN REHABILITASI SOSIAL LUAR PANTI
Standar Minimal Sarana Prasarana
RUMAH SINGGAH = Kota/Kab atau diKecamatan
• Bangunan rumah: ruang kantor, ruangpelayanan teknis, ruang istirahat/tidur, ruangmakan, ruang kesehatan, ruang tamu, ruangibadah, dan kamar mandi
• Tenaga pelayanan: tenaga administrasi danfungsional
• Peralatan: instalasi air dan air bersih,peralatan penunjang perkantoran, penerangan,peralatan komunikasi, peralatan teknis, dankendaraan.
• Pangan bagi penerima pelayanan terdiri darimakanan pokok dan makanan tambahan
PUSKESSOS = KaurKesra KantorDesa/Kelurahan• tempat yang dijadikan
pusat kegiatan bersama;• tenaga pelayanan yang
terdiri dari tenagapengelola dan pelaksana;dan
• peralatan yang terdiri dariperalatan penunjangperkantoran danperalatan penunjangpelayanan teknis.
UPTD KABUPATEN/KOTA = Unit Pelayanan Kessos Terpadu
KENDARAAN KHUSUSKEDARURATAN =Sarana prasarana bagi TimReaksi Cepat dalammelaksanakan layanan berbasiskeluarga dan masyarakat
Koordinator / Instalasi: Data, Rumah Singgah, Puskessos, TRC
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Penyandang Disabilitas,Anak dan Lanjut UsiaTelantar di luar Panti
Bencana DaerahKabupaten/Kota
GelandanganPengemis
Standar/Kriteria Penerima LayananSPM KABUPATEN/KOTA
1. jumlah pengungsi/penyintas sebanyak1 (satu) sampai dengan 50 (lima puluh)orang;
2. dampak bencana meliputi 1 (satu)kabupaten/kota; dan/atau
3. adanya surat penetapan bencana daribupati/wali kota.
1. perseorangan atau kepala keluarga berusia19 (sembilan belas) tahun sampai dengan 60(enam puluh) tahun;
2. tidak terpenuhi kebutuhan dasarnya, tidakterpelihara, tidak terawat, dan tidak terurus;
3. tidak memiliki tempat tinggal tetap; dan4. masih ada perseorangan, keluarga, dan/atau
masyarakat yang peduli.
1. tidak terpenuhi kebutuhandasarnya, tidak terpelihara, tidakterawat, dan tidak terurus; dan
2. masih ada perseorangan, keluarga,dan/atau masyarakat yangmengurus.
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
TAHAPANPENERAPAN SPM
TAHAPAN PENERAPAN SPM
1. PENGUMPULAN DANPENGELOLAAN DATA -PENYIAPAN DATA DASAR/KONDISI AWAL
2. PENGHITUNGAN KEBUTUHANPEMENUHAN SPM -PENGHITUNGAN ANGGARAN –KETERSEDIAAN
a. Identifikasi Sumber Datab. Identifikasi Data
Penerima Layanan,Barang/Jasa, Sarpras
c. Pengumpulan danPengelolaan Data (jikabelum tersedia)
a. Menetapkan Tujuanb. Merencanakan targetc. Merencanakan Alokasi
Pendanaan Indikatifd. Pemetaan SPM dalam
Nomenklatur KegiatanRenja (Permendagri N0.13.20016_
3. PENYUSUNAN RENCANAPEMENUHAN – PERENCANAANDAN PENGANGGARAN
4. PELAKSANAAN PEMENUHANDAN PELAPORAN
a. Menghitung Selisih)b. Menghitung Besaran
Anggaran (costing) yangdibutuhkan (100%)
c. Memastikan Penghitungan
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Contoh Matrik PerencanaanTarget Kinerja dan Pendanaan
Kegiatan/Sub /KomponenIndikator
Outcome/Output Baseline 2018 TargetAlokasi Anggaran/
Pendanaan Penanggungjawab2019 2020 2021 2019 2010 2021
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11)
Rehabilitasi sosial dasarpenyandang disabilitas terlantar didalam panti
% PD yang terpenuhikebutuhan dasarnya
1.2505.000 5 % 25 % 50% 100%
TotalRP
TotalRP
TotalRP
BidangRehsosDinsos
Penyediaan permakanan Jumlah PD terlantar yangmendapatkan layananpermakanan di dalam panti
JumlahPD
JumlahPD
JumlahPD Rp Rp Rp
Penyediaan sandangJumlahPD
JumlahPD
JumlahPD Rp Rp Rp
Penyediaan asrama yang mudah diakses Rp Rp Rp
Penyediaan alat bantu Rp Rp Rp
Penyediaan perbekalan kesehatan Rp Rp RpPemberian bimbingan fisik, mental spiritualdan sosial Rp Rp RpPemberian bimbingan aktifitas hidup seharihari Rp Rp Rp
Fasilitasi pembuatan NIK Rp Rp Rp
Akses ke layanan pendidikan dan kesehatan Rp Rp Rp
Pemberian pelayanan penelusuran keluarga Rp Rp Rp
Pemberian pelayanan reunifikasi keluarga Rp Rp Rp
Jumlah Penyandang Disabilitas Telantar di dalam panti yangterpenuhi kebutuhan dasarnya selama satu tahun anggarandibagi populasi Penyandang Disabilitas Telantar di daerah
provinsi yang membutuhkan rehabilitasi sosial dasar di dalampanti dikali 100% (seratus persen)
Juknis Pengisian Matrik Target Kinerja dan Pendanaan
Kolom (1) diisi dengan Sub/Kegiatan/Langkah Kegiatan
Kolom (2) diisi dengan Indikator SPM
Kolom (3) diisi dengan Data Pembilang dan Data Penyebut Baseline 2018
Kolom (4) persentase hasil penghitungan target baseline 2018
Kolom (5,6,7) target 2019, 2020, 2021
Kolom (8,9,10) alokasi pendanaan/anggaran 2019, 2020, 2021
Kolom (11) penanggung jawab
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Pemetaan SPM dalam Nomenklatur Kegiatan Renja(Permendagri No. 13/2006)
Layanan Dasar SPMProgram, Kegiatan, dan komponenBelanja
Kode program, kegiatan, dankomponen belanja
SPM 1:Rehabilitasi sosial dasar penyandangdisabilitas terlantar dalam panti
Program: pembinaan parapenyandang cacat dan traumaKegiatan:• Pendayagunaan para penyandang
cacat dan eks trauma• Pendidikan dan pelatihan bagi
penyandang cacat dan eks trauma• Pembangunan sarana dan
prasarana perawatan parapenyandang cacat dan trauma
.......
13.xx.18
13.xx.18.04
13.xx.18.04
13.xx.18.02
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Penjabaran Komponen Biaya SPMSPM 1:Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantardalam panti
Perhitungan Pembiayaan
Langkah Kegiatan: Total B. PegawaiB. Barangdan Jasa Belanja Modal
Penyediaan permakananPenyediaan sandangPenyediaan asrama yang mudah diaksesPenyediaan alat bantuPenyediaan perbekalan kesehatan
Pemberian bimbingan fisik, mental spiritual dan sosial
Pemberian bimbingan aktifitas hidup sehari hariFasilitasi pembuatan NIK
Akses ke layanan pendidikan dan kesehatan
Pemberian pelayanan penelusuran keluarga
Pemberian pelayanan reunifikasi keluargaTotal
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Pemetaan Komponen Biaya SPMdalam Program dan kegiatan keuangan Daerah
SPM 1:Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitasterlantar dalam panti
Program:pembinaan para penyandang cacat dan traumaKegiatan :Pendayagunaan para penyandang cacat dan eks trauma
Langkah Kegiatan: B. Pegawai B. Barang dan Jasa Belanja ModalPenyediaan permakananPenyediaan sandangPenyediaan asrama yang mudah diaksesPenyediaan alat bantuPenyediaan perbekalan kesehatan
Pemberian bimbingan fisik, mental spiritual dan sosial
Pemberian bimbingan aktifitas hidup sehari hariFasilitasi pembuatan NIK
Akses ke layanan pendidikan dan kesehatan
Pemberian pelayanan penelusuran keluarga
Pemberian pelayanan reunifikasi keluargaTotal
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Penjabaran Komponen Biaya SPM dan form Renja PDSPM 1:Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantardalam panti
Kegiatan Renja:Pendidikan dan pelatihan bagi penyandang cacat daneks trauma
Langkah Kegiatan: B. Pegawai B. Barang dan Jasa Belanja ModalPenyediaan permakananPenyediaan sandangPenyediaan asrama yang mudah diaksesPenyediaan alat bantuPenyediaan perbekalan kesehatan
Pemberian bimbingan fisik, mental spiritual dan sosial
Pemberian bimbingan aktifitas hidup sehari hariFasilitasi pembuatan NIK
Akses ke layanan pendidikan dan kesehatan
Pemberian pelayanan penelusuran keluargaPemberian pelayanan reunifikasi keluarga
Total
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Penjabaran Komponen Biaya SPM dan form Renja PD
SPM 1:Rehabilitasi sosial dasar penyandang disabilitas terlantardalam panti
Kegiatan Renja:Pembangunan sarana dan prasarana perawatan parapenyandang cacat dan trauma
Langkah Kegiatan: B. Pegawai B. Barang dan Jasa Belanja ModalPenyediaan permakananPenyediaan sandangPenyediaan asrama yang mudah diaksesPenyediaan alat bantuPenyediaan perbekalan kesehatan
Pemberian bimbingan fisik, mental spiritual dan sosial
Pemberian bimbingan aktifitas hidup sehari hariFasilitasi pembuatan NIK
Akses ke layanan pendidikan dan kesehatan
Pemberian pelayanan penelusuran keluargaPemberian pelayanan reunifikasi keluarga
Total
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Pengintegrasian“SPM” Sosial kedalam Renja PD
Kode dan UraianProgram dan
Kegiatan
InformasiKinerja
(outcome &Output)
IndikatorKinerja
TargetKinerja
Kebutuhan Dana/pagu Keterangan
B.Peg BBJ BM Total
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
Terima Kasih
KEMENTERIAN SOSIALREPUBLIK INDONESIA
46