Upload
truongnga
View
228
Download
3
Embed Size (px)
Citation preview
i
RENCANA AKSIBKTM Makassar2015-2019
REVISI 1TAHUN
2017
BALAI KESEHATAN TRADISIONAL MASYARAKAT(BKTM) MAKASSAR
www.bktm-makassar.org| [email protected]
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT,
karena atas Rahmat dan Karunia-Nya kami dapat
menyelesaikan penyusunan Dokumen Rencana Aksi
Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
Makassar Tahun 2015-2019
Dokumen Rencana Aksi merupakan dokumen yang berisi analisis situasi
dan rencana kegiatan yang akan dilaksanakan dalam mencapai
tujuan/sasaran strategisnya tahun 2015-2019. Dengan adanya dokumen
ini diharapkan dapat digunakan sebagai acuan dan arahan dalam
dukungan manajemen dalam pelaksanaan tugas teknis pada program
pembangunan kesehatan, mulai dari penyusunan kebijakan, rencana
strategis, perencanaan, penganggaran, dan evaluasi program / kegiatan
tahun 2015-2019.
Rencana Aksi BKTM Makassar merupakan rencana
pembangunan di bidang kesehatan masyarakat khususnya bidang
kesehatan tradisional selama setahun yang disusun untuk menjadi
pedoman dan arahan bagi seluruh pelaksana kegiatan BKTM Makassar
dalam upaya mencapai sasaran-sasaran pembangunan bidang kesehatan
masyarakat khususnya bidang kesehatan tradisional yang telah
ditetapkan.
Atas segala masukan dan sumbangan pemikiran semua pihak
yang telah berpartisipasi mewujudkan Rencana Aksi BKTM Makassar
Tahun 2015 -2019 disampaikan penghargaan dan terima kasih. Semoga
dokumen perencanaan ini bemanfaat bagi semua pihak yang
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
ii
berkepentingan dalam pembangunan kesehatan melalui penyelenggaraan
kesehatan tradisional yang aman dan bermanfaat bagi kesehatan
masyarakat.
Akhir kata, semoga dokumen ini dapat bermanfaat bagi kita
semua khususnya dalam mengevaluasi kinerja Balai Kesehatan
Tradisional Masyarakat (BKTM) Makassar.
Makassar, September 2017
Dr. dr. Anna Khuzaimah, M.KesNIP 197104062002122001
Dr.
dr.
Hj.Anna
Khuzai
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................. iDAFTAR ISI ......................................................................................... iiiBAB I PENDAHULUAN.........................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................1B. Maksud dan Tujuan ................................................................2C. Landasan Hukum....................................................................3D. Hubungan Rencana Aksi BKTM Makassar dengan DokumenPerencanaan Lainnya .......................................................................4
BAB II KEDUDUKAN, TUGAS POKOK, FUNGSI .................................5A. Struktur Organisasi ................................................................5B. Jenis dan Kedudukan .............................................................7C. Tugas pokok dan Fungsi.........................................................7D. Pembagian Tugas.........................................................................8
BAB III VISI, MISI, TUJUAN................................................................10A. Visi dan Misi..........................................................................10B. Tujuan...................................................................................11
BAB IV STRATEGI PELAKSANAAN...................................................16A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran.............................16B. Faktor-Faktor Pendukung .....................................................17C. Analisa Situasi ......................................................................18D. Strategi .......................................................................................21E. PROGRAM PRIORITAS .......................................................22
BAB V PENUTUP ...............................................................................25
1
BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005–
2025, mengamanatkan bahwa pembangunan kesehatan diarahkan
untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup
sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi–tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan diselenggarakan dengan berdasarkan perikemanusiaan,
pemberdayaan dan kemandirian, adil dan merata serta
pengutamaan dan manfaat dengan perhatian khusus pada
penduduk rentan, antara lain ibu, bayi, anak, manusia usia lanjut
dan keluarga miskin. Untuk mewujudkan tujuan tersebut
pemeliharaan kesehatan secara tradisional dengan baik dan benar
diharapkan dapat memberikan kontribusi yang bermakna.
Rencana Aksi Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
(BKTM) Makassar memuat program–program kesehatan tradisional
yang bersifat indikatif yang akan dilaksanakan selama 5 (lima)
tahun yaitu Tahun 2015–2019 yang merupakan penjabaran dari
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Bidang Kesehatan
(Kementerian Kesehatan RI).
Rencana Aksi ini bersifat dokumen perencanaan jangka
menengah dan mempunyai peran yang sangat penting terutama
dalam penyusunan Rencana Kerja (RENJA) setiap tahunnya,
sebagai dasar penilaian kinerja pimpinan instansi dan menjadi
acuan dalam menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah (LAKIP).
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
2
Penyusunan dokumen ini tetap mengacu kepada Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional dan RPJM Bidang
Kesehatan maupun Rencana Strategis Kementerian Kesehatan.
Sehubungan dengan adanya reorganisasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan berdasarkan Permenkes nomor 64 tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
maka saat ini BKTM Makassar berada di bawah naungan Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat yang secara teknis administratif
dibina oleh Sekertariat Jenderal Kesehatan Masyarakat. Dalam
rangka penyelarasan indikator kinerja BKTM Makassar dengan
indikator kinerja eselon I yaitu Sekretariat Ditjen Kesmas maka pelu
dilakukan revisi terhadap indicator kinerja BKTM Makassar. Atas
dasar itulah dilakukan revisi terhadap dokumen Rencana Aksi
BKTM Makassar Tahun 2015-2017.
Sebagai dokumen yang menjadi pedoman pelaksanaan
program dan kegiatan lingkup Balai Kesehatan Tradisional
Masyarakat (BKTM) Makassar maka RENCANA AKSI ini memuat:
Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan serta Indikator
yang selanjutnya diuraikan didalam program dan kegiatan.
B. Maksud dan Tujuan
1. Maksud
Penyusunan Rencana Aksi ini dimaksudkan untuk tersedianya
dokumen perencanaan Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
(BKTM) Makassar dalam kurun waktu lima tahun yang mampu
beradaptasi dengan segala perubahan – perubahan lingkungan
strategis.
2. Tujuan
a. Sebagai pedoman/acuan perencanaan yang konsisten
sesuai dengan kebutuhan masyarakat dalam hal pelayanan
kesehatan tradisional.
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
3
b. Tersedianya bahan evaluasi Balai Kesehatan Tradisional
Masyarakat (BKTM) Makassar.
c. Memudahkan pemangku kebijakan (stakeholder) dan
instansi terkait berperan aktif untuk mencapai tujuan dan
sasaran
d. Merupakan komitmen bersama dalam melaksanakan
program–program yang telah direncanakan.
C. Landasan Hukum
1. Undang–Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional
2. Undang–Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional
3. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 2004
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional
2004–2009
5. Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas
Kinerja Instansi Pemerintah
6. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
374/Menkes/SK/V/2009 tentang Sistem Kesehatan Nasional
7. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
:HK.02.02/MENKES/52/2015 tentang Rencana Strategis
Kementerian Kesehatan 2015-2019.
8. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor
375/Menkes/SK/V/2009 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Panjang di Bidang Kesehatan RI 2005 - 2025
9. Permenkes nomor 64 tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
4
10. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2358/MENKES/PER/XI/2011, Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat.
Struktur organisasi.
D. Hubungan Rencana Aksi BKTM Makassar dengan DokumenPerencanaan Lainnya
Hubungan Rencana Aksi BKTM Makassar dengan dokumen
perencanaan lainnya dapat digambarkan bahwa dokumen tersebut
disusun dengan berpedoman RPJM Bidang Kesehatan dan
Rencana Strategis Kementerian Kesehatan RI dan menjadi
pedoman bagi dinas kesehatan provinsi, dinas kesehatan
kabupaten/ kota maupun lintas sektor terkait dalam menyusun
program/kegiatan pengobatan tradisional.
RPJM-KRENCANA STRATEGIS
KEMKES RI
RENCANA AKSIBKTM MAKASSAR
DINKES PROV.JEJARING, SP3T
DINKES KAB/KOTA
LINTAS PROGRAMLINTAS SEKTOR
Diagram 1Hubungan Rencana Aksi BKTM Makassar dengan dokumen
perencanaan lainnya
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
5
BAB IIKEDUDUKAN, TUGAS POKOK DAN FUNGSI
A. Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor
2358/MENKES/PER/XI/2011, Organisasi dan Tata Kerja Unit
Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan Tradisional Masyarakat.
Struktur Organisasi Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
Makassar terdiri dari :
1. Kepala
2. Subbagian Tata Usaha
3. Instalasi dan
4. Kelompok Jabatan Fungsional
Instalasi yang ada di BKTM Makassar yaitu Instalasi
Pengembangan Model Pelayanan dan Instalasi Kemitraan dan
Fasilitasi Rujukan Penapisan yang dipimpin oleh kepala instalasi.
Kepala Instalasi Pengembangan Pelayanan Model dibantu oleh
Koordinator Keterampilan, Ramuan, dan Gizi. Sementara Kepala
Instalasi Kemitraan dan Fasilitasi Rujukan Penapisan dibantu oleh
Koordinator Kemitraan dan Koordinator Penapisan. Untuk lebih
jelasnya struktur organisasi BKTM Makassar dapat dilihat pada
diagram berikut ini:
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
6
KEPALA BKTM
KOORDINATORFASILITASI RUJUKAN
PENAPISAN
KOORDINATORKEMITRAAN
INSTALASI KEMITRAANDAN
FASILITASI RUJUKAN PENAPISAN
INSTALASI PENGEMBANGANPELAYANAN MODEL
KASUBAG TU
KOORDINATORRAMUAN
KOORDINATORGIZI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL APOTEKER
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
ASISTEN APOTEKER
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL PERAWAT
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL FISIOTERAPI
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL NUTRISIONIS
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL ANALIS
LABORATORIUMKESEHATAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL DOKTER
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL PROMKES
KOORDINATORKETERAMPILAN
KELOMPOK JABATANFUNGSIONAL
ADMINKESKELOMPOK JABATANFUNGSIONAL UMUM
Gambar 1Struktur Organisasi BKTM Makassar
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
7
B. Jenis dan Kedudukan
Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang Kesehatan
Tradisional Masyarakat, BKTM Makassar secara administratif dibina
oleh Direktorat Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak.
Sehubungan dengan adanya reorganisasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan berdasarkan Permenkes nomor 64 tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Kesehatan
maka saat ini BKTM Makassar berada dibawah naungan Direktorat
Jenderal Kesehatan Masyarakat, secara administratif dibina oleh
Sekertariat Direktorat Kesehatan Masyarakat.
C. Tugas pokok dan Fungsi
1. Tugas PokokTugas pokok dari (BKTM) Makassar adalah melaksanakan
pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan tradisional.
2. Fungsia. Penyusunan rencana program kegiatan pemantauan dan
evaluasi pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan
komplementer;
b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer;
c. Fasilitas pengembangan dan penerapan model dan metode
pelayanan kesehatan tradisional;
d. Fasilitas rujukan penapisan kesehatan tradisional, alternatif,
dan komplementer;
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
8
e. Pemberian bimbingan teknis pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif, dan komplementer;
f. Pelaksanaan kemitraan di bidang kesehatan tradisional,
alternatif, dan komplementer, dengan lintas program dan
lintas sektor terkait termasuk dunia usaha; dan
g. Pelaksanaan urusan ketata usahaan.
D. Pembagian Tugas1. Kepala BKTM
a. Kepala balai mempunyai tugas pokok melaksanakan
pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan tradisional.
b. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut di atas, Kepala
balai secara administratif dibina oleh Sekretaris Jenderal
Kesehatan Masyarakat.
2. Sub Bagian Tata UsahaSubbagian Tata Usaha dipimpin oleh seorang kepala subbagian
yang mempunyai tugas pokok melakukan penyusunan program
dan laporan, keuangan, kepegawaian, urusan tata usaha,
perlengkapan dan rumah tangga.
3. InstalasiInstalasi dipimpin oleh seorang kepala sebagai jabatan
nonstruktural yang mempunyai tugas mengkoordinasikan dan
bertanggungjawab dalam penyelenggaraan kegiatan dan
fasilitas pelayanan pada instansi.
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
9
4. Kelompok Jabatan FungsionalKelompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan
kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing
berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok jabatan fungsional terdiri dari sejumlah tenaga
fungsional sesuai dengan bidang keahliannya.
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
10
BAB IIIVISI, MISI, TUJUAN,
A. Visi dan Misi
1. VisiMemperhatikan visi Presiden RI “ Terwujudnya Indonesia
yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berdasarkan
Gotong Royong “ serta berdasarkan analisis lingkungan
strategis, maka dirumuskan Visi Balai Kesehatan Tradisional
Masyarakat (BKTM) Makassar berikut :
Pusat Pengembangan adalah (BKTM) Makassar menjadi
Pusat pengkajian, penelitian, pengujian, pendidikan dan
pelatihan kesehatan tradisional dikawasan Indonesia Timur.
Pusat Pelayanan adalah menjadi pusat pelayanan di kawasan
timur Indonesia dan menjadi rujukan/contoh penerapan
pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer
yang telah teruji secara klinik dan terapan.
Kesehatan Tradisional yang Aman dan Bermanfaat adalah
melaksanakan pelayanan kesehatan tradisional , alternatif dan
komplementer yang telah teruji dan telah terbukti aman dan
bermanfaat .
“ Pusat Pengembangan dan Pelayanan KesehatanTradisional, Alternatif dan Komplementer yangaman dan bermanfaat menuju Masyarakat yang
Mandiri dan Berkeadilan”
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
11
2. Misi
Untuk mewujudkan Visi yang telah ditetapkan maka dirumuskan
misi sebagai berikut:
a. Menggerakkan pembangunan berwawasan kesehatan
dalam bidang kesehatan tradisional di wilayah kerjanya.
b. Mendorong kemandirian hidup sehat bagi keluarga dan
masyarakat dalam bidang kesehatan tradisional di wilayah
kerjanya.
c. Memelihara dan meningkatkan mutu, pemerataan dan
keterjangkauan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif
dan komplementer
d. Menjalin kemitraan dan pendidikan dan atau pelatihan,
penapisan dan pengkajian kesehatan tradisional.
B. Tujuan
1. TujuanTujuan adalah target yang akan dicapai dalam jangka waktu
lima tahun. Adapun tujuan BKTM Makassar dalam mendukung
Visi dan Misi adalah sebagai berikut :
1) Tersusunnya rencana program kegiatan pemantauan dan
evaluasi pelayanan kesehatan tradisional, alternatif, dan
komplementer;
2) Terlaksananya pemantauan dan evaluasi pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer;
3) Tersedianya fasilitasi pengembangan dan penerapan
model dan metode pelayanan kesehatan tradisional;
4) Tersedianya Fasilitasi rujukan penapisan kesehatan
tradisional, alternatif, dan komplementer;
5) Terlaksananya pemberian bimbingan teknis pelayanan
kesehatan tradisional, alternatif, dan komplementer;
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
12
6) Terlaksananya kemitraan di bidang kesehatan tradisional,
alternatif, dan komplementer, dengan lintas program dan
lintas sektor terkait termasuk dunia usaha; dan
2. SasaranYang menjadi sasaran dari Balai Kesehatan Tradisional
Masyarakat Makassar adalah sebagai berikut:
1) Meningkatnya cakupan kab/kota yang menyelenggarakan
pelayanan kesehatan kesehatan tradisional
2) Meningkatnya cakupan kab/kota yang telah menggerakkan
masyarakat untuk pemanfaatan asuhan mandiri kesehatan
tradisional di puskesmas.
3. IndikatorSehubungan dengan adanya reorganisasi di lingkungan
Kementerian Kesehatan berdasarkan Permenkes nomor 64
tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Kesehatan maka mulai tahun 2016 BKTM Makassar berada
dibawah naungan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat
yang secara teknis administratif dibina oleh Sekertariat Jenderal
Kesehatan Masyarakat Sehingga indikator kinerja yang
digunakan BKTM Makassar mengikuti indikator kinerja
Sekertariat Jenderal Kesehatan Masyarakat yaitu :
1) Persentase Realisasi Kegiatan Administrasi Dukungan
Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya
Program Kesehatan Masyarakat
Sasaran program/ kegiatan, indikator kinerja, dan target
per tahun dirincikan pada tabel 1 berikut ini:
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
13
Tabel 1Target Indikator Kinerja Balai Kesehatan Tradisional
Masyarakat Makassar Tahun 2016 – 2019NO SASARAN
PROGRAM/KEGIATANINDIKATOR
KINERJATARGET
2016 2017 2018 2019
1 Meningkatnyadukungan manajemendan pelaksanaan tugasteknis lainnya padaProgram KesehatanMasyarakat
1 Presentasirealisasikegiatanadministrasidukunganmanajemendanpelaksanaantugas teknislainnyaProgramKesehatanMasyarakat
91% 92% 93% 94%
Untuk mencapai target indikator kinerja maka dilaksanakan
beberapa kegiatan pendukung sebagai berikut:
1) Layanan rumah tangga, umum dan perlengkapan BKTM
Makassar
2) Pengelolaan data, informasi dan evaluasi program
3) Menggerakkan provinsi dan kabupaten dalam pelaksanaan
program kesehatan masyarakat
Untuk mengukur keberhasilan (outcome) dari sasaran
kegiatan tersebut digunakan indikator bidang kesehatan
tradisional. Dasar mengapa indikator kesehatan tradisional
digunakan sebagai indikator keberhasilan (outcome) dari
pelaksanaan program pelaksanaan pemantauan dan
evaluasi pelayanan kesehatan tradisional yaitu agar
pelaksanaan tugas pokok fungsi BKTM Makassar yang
tertuang dalam Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia Nomor 2358/MENKES/PER/XI/2011 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis di Bidang
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
14
Kesehatan Tradisional Masyarakat tetap dapat terlaksana.
Indikator kesehatan tradisional terdiri atas cakupan kab/kota
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan tradisional
komplementer (yankestradkomp) dan cakupan kab/kota
yang telah menggerakan masyarakat untuk pemanfaatan
asuhan mandiri kesehatan tradisional di puskesmas. Target
dari masing-masing indikator tersebut ditampilkan pada
tabel 2 berikut:
Tabel 2Target Indikator Kinerja Program/ Kegiatan Bimbingan
Teknis Program Pembinaan Kesehatan MasyarakatTahun 2015 – 2019
No INDIKATOR KINERJATARGET
2015 2016 2017 2018 2019
1 Cakupan Kab/Kota yangmenyelenggarakanyankestradkomp
30% 40% 50% 60% 80%
2 Cakupan Kab/Kota yang telahmenggerakan masyarakatuntuk Pemanfaatan AsuhanMandiri Kesehatan Tradisionaldi Puskesmas.
10% 20% 30% 40% 50%
Definisi operasional untuk indikator pertama yaitu apabila
dalam suatu kab/kota terdapat puskesmas yang memiliki
nakes terlatih kesehatan tradisional yang telah
menyelenggarakan yankestradkom dan atau memiliki TOGA
yang disusun berdasarkan 10 penyakit terbesar di
wilayahnya, dan atau melakukan pendataan penyehat
tradisional.
Definisi operasional untuk indikator kedua yaitu apabila
dalam suatu kab/kota terdapat puskesmas yang telah
melaksanakan kegiatan asuhan mandiri kesehatan
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
15
tradisional di masyarakat misalnya pelaksanaan asuhan
mandiri akupresur di posyandu atau pelaksanaan asuhan
mandiri ramuan berupa pemanfaatan TOGA di kelompok
masyarakat seperti kelompok dasa wisma atau PKK, dll.
4) Pembayaran Gaji dan tunjangan
5) Operasional dan pemeliharaan kantor
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
16
BAB IVSTRATEGI PELAKSANAAN
A. Strategi Pencapaian Tujuan dan Sasaran
Strategi pencapaian tujuan dan sasaran merupakan
penjabaran operasional dari kebijakan dan program sebagai upaya
pencapaian target unit kerja. Oleh karena itu dalam mencapai
tujuan dan sasaran dari Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat
(BKTM) Makassar yang merupakan salah satu Unit Pelaksana
Teknis (UPT) Ditjen Kesehatan Masyarakat diperlukan kebijakan-
kebijakan sebagai sebuah strategi untuk mencapai target dari
indikator kinerja yang telah ditentukan.
Balai kesehatan Tradisional masyarakat (BKTM) Makassar
sebagai UPT dari Ditjen Kesehatan Masyarakat, dengan pembina
teknis adalah Sekertariat Direktorat Jenderal Kesehatan
Masyarakat, memiliki startegi pencapaian tujuan dan sasaran yang
mendukung akselerasi pencapaian sasaran Renstra Ditjen
Kesehatan Masyarakat tahun 2015-2019 dalam upaya akselerasi
integrasi pelayanan kesehatan tradisonal alternatif dan
komplementer.
Adapun strategi yang ditetapkan untuk mencapai tujuan dan
sasaran BKTM Makassar adalah :
1. Penguatan kelembagaan Balai kesehatan Tradisional
Masyarakat (BKTM) Makassar
2. Sosialisasi dan advokasi regulasi dan NSPK penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
17
3. Peningkatan dan penguatan jejaring kemitraan dengan lintas
program/lintas sektor termasuk institusi pendidikan dan dunia
usaha
4. Penguatan sumber daya BKTM Makassar baik kuantitas dan
kualitas
5. Penguatan sumber daya daerah dalam penyelenggaraan
pelayanan kesehatan tradisional. alternatif dan komplementer
6. Mendukung pencapaian SDG’s baik secara langsung maupun
tidak langsung
7. Meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam pemeliharaan
kesehatan mandiri melalui pemanfaatan TOGA.
B. Faktor-Faktor Pendukung
1. Internal
a) hasil Riset Kesehatan dasar pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa 30,4% rumah tangga telah memanfaatkan pelayanan
kesehatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan
dan memelihara kesehatanya
b) Amanat UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 48
agar 17 jenis Pelayanan (termasuk Pelayanan Tradisional)
terintegrasi dalam Pelayanan Kesehatan Formal
c) Rencana Strategis (Renstra) kemenkes 2015-2019 Integrasi
Pelayanan Kesehatan pada 50% Kab/Kota dan 70 RSU
Pemerintah (Visi Kemenkes : Masyarakat Sehat yang
Mandiri dan Berkeadilan)
d) Riset/Produk tentang Ramuan dan Keterampilan telah
banyak ditapis di Sentra P3T, Libangkes, LIPI, dan PT.
Swasta
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
18
2. Eksternal
a) Trend gaya hidup kembali kea lam (back to nature)
b) Cina dan Jerman : Aplikasi obat herbal secara paralel dan
komplementer dengan obat modern
c) Pasar herbal dunia : Asia (39%), diikuti oleh Eropa (34%),
Amerika Utara (22%) dan belahan dunia lainnya sebesar
5%
C. Analisa Situasi
Berdasarkan latar belakang yang ada dilakukan analisa
Strength, Weakness, Opourtunities dan Treath (SWOT) dan
kecenderungan faktor internal ditinjau dari kemampuan pemerintah
dan situasi di daerah sebagai berikut :
1) Kekuatan
a) Amanat UU 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan, pasal 48
agar 17 jenis Pelayanan (termasuk Pelayanan Tradisional)
terintegrasi dalam Pelayanan Kesehatan Formal
b) Rencana Strategis (Renstra) Kemenkes 2015-2019 Integrasi
Pelayanan Kesehatan pada 50% Kab/Kota dan 70 RSU
Pemerintah (Visi Kemenkes : Masyarakat Sehat yang
Mandiri dan Berkeadilan)
c) Komitmen Internasional dalam pengembangan Pelayanan
Kesehatan Tradisonal, Alternatif dan Komplementer
d) Riset/Produk tentang Ramuan dan Keterampilan telah
banyak ditapis di Sentra P3T, Badan Litbangkes, LIPI, dan
PT. Swasta
e) hasil Riset Kesehatan dasar pada tahun 2013 menunjukkan
bahwa 30,4% rumah tangga telah memanfaatkan pelayanan
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
19
kesehatan tradisional untuk mengatasi masalah kesehatan
dan memelihara kesehatanya
f) Sekitar 30 ribu jenis tanaman dapat tumbuh tersebar di
seluruh tanah air (Kesesuaian Agroklimat), sekitar 960
spesies berhasiat obat dan 300 spesies diantaranya
digunakan sebagai bahan baku obat tradisional oleh industri
obat tradisional yang saat ini semakin berkembang cukup
pesat.
g) Pendidikan formal kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer sudah ada dibeberapa provinsi
h) Beberapa kab/kota sudah berinisiatif untuk mengembangkan
pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer di fasilitas pelayanan kesehatan.
2) Kelemahan
a) Kebijakan dan regulasi bidang pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif dan komplementer masih terbatas.
b) Jumlah dan jenis SDM bidang pelayanan kesehatan
tradisional, alternatif dan komplementer masih sangat
terbatas
c) Dukungan system pembiayaan nasional lemah
d) Infrastruktur belum memadai
e) Sistem informasi, komunikasi dan database terbatas
f) Pengaturan Pengobat Tradisional Asing belum optimal
g) Jaringan program pada semua tingkatan masih rendah
h) Kemitraan dan advokasi belum optimal
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
20
3) Peluang
a) Trend gaya hidup kembali kea lam (back to nature)
b) Cina dan Jerman : aplikasi obat herbal secara parallel dan
komplementer dengan obat modern
c) Pasar herbal dunia : Asia (39%), diikuti oleh Eropa (34%),
Amerika Utara (22%) dan belahan dunia lainnya sebesar 5%
d) Saintifiasi Jamu mempercepat penyediaan jumlah dan jenis
Obat Herbal Terstandar (OHT)
e) Potensi pasar local dan global obat tradisional cenderung
meningkat
f) Penyerapan tenaga kerja dalam industri obat tradisional
g) Pengembangan sektor lain : pertanian, kehutanan dan
perkebunan serta parawisa
h) Dukungan swasta, LSM dan masyarakat
i) Mendukung pencapaian target SDGs
4) Ancaman
a) Maraknya produk herbal asing masuk ke Indonesia
b) Adanya produk jamu yang mengandung bahan kimia
c) Jenis/metode pengobat berbagai macam cara
d) Praktek Batra semakin meingkat
e) Pengobat belum terorganisir dengan baik
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
21
D. Strategi
1. Tahun 2015
Akselerasi menuju Integrasi/sinergi di bidang Kesehatan
Tradisional, Alternatif dan Komplementer pada pelayanan
kesehatan nasional melalui penguatan regulasi, perluasan
jejaring/kemitraan, peningkatan kualitas SDM dan kelembagaan
dengan mengedepankan aspek promotif dan preventif
2. Tahun 2016
Akselerasi pencapaian sasaran Renstra Kemenkes di bidang
Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer pada
pelayanan kesehatan nasional melalui implementasi regulasi,perluasan jejaring/kemitraan, peningkatan kualitas SDM dan
pelaksanaan program prioritas yang mendukung pencapaian
SDGs serta peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
TOGA
3. Tahun 2017
Akselerasi pencapaian sasaran Renstra Kemenkes di bidang
Kesehatan Tradisional, Alternatif dan Komplementer pada
pelayanan kesehatan nasional melalui pemantapan regulasi,perluasan jejaring/kemitraan, peningkatan kualitas SDM dan
pelaksanaan program prioritas yang mendukung pencapaian
SDGs serta peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui
TOGA
4. Tahun 2018
Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan
Tradisional, Alternatif dan Komplementer sasaran renstra
Kemenkes bidang kesehatan Kesehatan Tradisional, Alternatif
dan Komplementer dan pemantapan regulasi, peran
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
22
jejaring/kemitraan, peningkatan kualitas SDM, dan pelaksanaan
program prioritas yang mendukung pencapaian SDGs serta
peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui TOGA.
5. Tahun 2019
Pengembangan dan peningkatan kualitas pelayanan Kesehatan
Tradisional, Alternatif dan Komplementer sasaran renstra
Kemenkes bidang kesehatan Kesehatan Tradisional, Alternatif
dan Komplementer dan pemantapan regulasi, peran
jejaring/kemitraan, peningkatan kualitas SDM, dan pelaksanaan
program prioritas yang mendukung pencapaian SDGs serta
peningkatan pemberdayaan masyarakat melalui Asuhan
Mandiri.
E. PROGRAM PRIORITAS1. Tahun 2015
a) Pengembangan SDM dalam penguatan kelembangaan.
b) Sosialisasi dan Advokasi Program BKTM.
c) Kerja sama kemitraan lintas program dan lintas sektor untuk
penguatan pelayanan kesehatan tradisional, alternative dan
komplementer.
2. Tahun 2016a) Pengembangan SDM dalam penguatan kelembangaan.
b) Sosialisasi dan Advokasi di Bidang Upaya Kesehatan
Tradisional, Alternatif dan Komplementer.
c) Kerja sama kemitraan lintas program dan lintas sektor untuk
penguatan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer.
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
23
3. Tahun 2017a) Pengembangan SDM dalam penguatan kelembangaan.
b) Sosialisasi dan Advokasi di Bidang Upaya Kesehatan
Tradisional, Alternatif dan Komplementer.
c) Kerja sama kemitraan lintas program dan lintas sektor untuk
penguatan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer.
d) Pengembangan dan Penerapan Model Pelayanan
Yankestradkom
4. Tahun 2018a) Peningkatan kualitas SDM di bidang upaya kesehatan
tradisional, alternatif dan komplementer.
b) Sosialisasi dan Advokasi di bidang upaya kesehatan
tradisional, alternatif dan komplementer.
c) Penerapan Norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
upaya kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer.
d) Kerja sama kemitraan lintas program dan lintas sektor untuk
penguatan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer.
5. Tahun 2019a) Peningkatan kualitas SDM di bidang upaya kesehatan
tradisional, alternatif dan komplementer.
b) Sosialisasi dan Advokasi di bidang upaya kesehatan
tradisional, alternatif dan komplementer.
c) Penerapan Norma, standar, prosedur dan kriteria di bidang
upaya kesehatan tradisional, alternatif dan komplementer.
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
24
d) Kerja sama kemitraan lintas program dan lintas sektor untuk
penguatan pelayanan kesehatan tradisional, alternatif dan
komplementer
RENCANA AKSI BKTM MAKASSAR 2015-2019 (Revisi 1- Tahun 2017)
25
BAB VP E N U T U P
Rencana Aksi Balai Kesehatan Tradisional Masyarakat (BKTM)
Makassar Tahun 2015-2019 merupakan komitmen perencanaan yang
memuat visi, misi,tujuan, sasaran, dan strategi serta Indikator program
dan kegiatan. Dokumen ini sekaligus memberikan arah kepada
pemangku kepentingan (stakeholder) untuk berperan aktif dalam
pembangunan kesehatan.
Rencana Aksi BKTM Makassar akan menjadi acuan di dalam
penyusunan Rencana Kerja Tahunan (RKT) yang selanjutnya menjadi
bahan penyusunan Rencana Kerja Pemerintah (RKP) bidang
kesehatan khususnya bidang kesehatan tradisional.
Evaluasi terhadap Rencana Aksi akan dilaksanakan setiap
tahunnya melalui pengukuran kinerja dan secara keseluruhan akan
dievaluasi pada akhir periode. Hasil dari evaluasi tersebut akan menjadi
bahan untuk pengembangan instansi dimasa yang akan datang.
Rencana Aksi ini merupakan komitmen bersama seluruh
pimpinan dan staf pada lingkup BKTM Makassar. Oleh karena itu perlu
adanya tanggung jawab bersama untuk melaksanakannya.