5
RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL 1 perubahan perfusi jaringan seluler b/d sirkulasi ke jaringan menurun ditandai dengan: DS: - Ibu mengatakan anak mengalami kelemahan sejak 1 minggu sebelum dirawat di rumah sakit sampai saat dilakukan pengkajian - Ibu mengatakan anaknya pucat DO: - Anak mengalami lemah badan - Konjungtiva pucat - TD :80/50 mmHg S: 36,9º C N: 108 x/I R : 28 x/i - HB: 8.8 g/dl - WBC: 1.7 10^3/ uL Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam perfusi jaringan seluler kembali membaik. Dengan kriteria hasil: - tanda vital stabil; - membrane mukosa berwarna merah muda, - pengisian kapiler baik 1. Obsevasi tanda vital, kaji pengisian kapiler, warna kulit dan membrane mukosa. 2. Kaji keluhan nyeri dada, sesak nafas dan perhatikan bunyi nafas tambahan. 3. Catat respon verbal yang melambat, agitasi, mudah terangsang, status mental. 4. Evaluasi keluhan dingin pertahankan suhu lingkungan dan 1. Memberikan informasi jaringan adekuat dan intervensi selanjutnya 2. Iskemik mempengaruhi jaringan miokardium dan resiko infark 3. Dapat mengidentifikasi ga ngguan serebral karena hipoksia 4. Vasokonstriksi

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Embed Size (px)

DESCRIPTION

doc

Citation preview

Page 1: RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TUJUAN INTERVENSI RASIONAL

1 perubahan perfusi jaringan seluler b/d sirkulasi ke jaringan

menurun ditandai dengan:

DS:

- Ibu mengatakan anak mengalami kelemahan sejak 1

minggu sebelum dirawat di rumah sakit sampai saat

dilakukan pengkajian

- Ibu mengatakan anaknya pucat

DO:

- Anak mengalami lemah badan

- Konjungtiva pucat

- TD :80/50 mmHg S: 36,9º C N: 108 x/I R : 28 x/i

- HB: 8.8 g/dl - WBC: 1.7 10^3/ uL

- RBC: 3.18 10^6/ uL - HCT: 25.5%

- PLT: 6 10^3/uL

- CRT 4 detik

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam perfusi jaringan

seluler kembali membaik.

Dengan kriteria hasil:

- tanda vital stabil;

- membrane mukosa

berwarna merah muda,

- pengisian kapiler baik

1. Obsevasi tanda vital, kaji

pengisian kapiler, warna kulit

dan membrane mukosa.

2. Kaji keluhan nyeri dada, sesak

nafas dan perhatikan bunyi

nafas tambahan.

3. Catat respon verbal yang

melambat, agitasi, mudah

terangsang, status mental.

4. Evaluasi keluhan dingin

pertahankan suhu lingkungan

dan tubuh supaya tetap hangat

5. Observasi hasil pemeriksaan

darah lengkap

6. Kolaborasi pemberian transfuse

darah lengkap.

1. Memberikan informasi

jaringan adekuat dan

intervensi selanjutnya

2. Iskemik mempengaruhi

jaringan miokardium dan

resiko infark

3. Dapat mengidentifikasi ga

ngguan serebral karena

hipoksia

4. Vasokonstriksi menurun

kan sirkulasi periver

5. Mengidentifikasi defisien

si dan respon pengobatan

6. Meningkatkan jumlah sel

dan memperbaiki perfusi

Page 2: RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

2 Gangguan pemenuhan nutrisi b/d peradarahan pada gusi

dan kelemahan ditandai dengan:

DS

- Ibu mengatakan anaknya mengalami perdarahan di gusi

- Ibu mengatakan anaknya sering mengeluh tidak

nyaman ketika makan

- Ibu mengatakan saat ini anaknya mengkonsumsi bubur

- Ibu mengatakan napsu makan anak baik

DO

- Anak mengalami lemah badan

- Terdapat perdarahan di gusi

- Porsi makan dihabiskan

- Anak diet bubur,ikan,sayur

- Anak tidak bisa mengunyah makanannnya

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan gangguan

pemenuhan nutrisis

teratasi Dengan kriteria:

- Kemampuan mengunyah

baik

- Tidak ada perdarahan

mukosa oral

1. Kaji tingkat kempuan

mengunyah anak

2. Observasi perdarahan gusi

yang dialami anak

3. Berikan makanan lunak pada

anak

4. Rawat kebersihan mulut anak

dengan berkumur dengan

betadin

5. Anjurkan pada orang tua untuk

tidak memberikan anak

makanan yang keras, terlalu

panas,dingin atau pedas

1. Menentukan intervensi

selanjutnya

2. Perarahan menyebabkan

ketidaknyamanan saat

makan

3. Makanan lunak menguran

gi kegiatan mengunyah

4. Mengurangi peradarahan

dan membantu proses

penyembuhan

5. Makanan yang dapat

merangsang kerusakan

mukosa oral dapat

memperbukuk perdarahan

gusi

3 Intoleransi akttivitas b/d kelemahan fisik dan anemia

ditadai dengan:

DS:

- Ibu mengatakan anak mengalami kelemahan sejak 1

minggu sebelum dirawat di rumah sakit sampai saat

dilakukan pengkajian

- Ibu mengatakan aktivitas anaknya dilakukan di tempat

tidur dengan bantuan perawat dan ibu

setelah diberikan perawatn

selama 3x24 jam

diharapkan intoleransi

aktivitas teratasi dengan

criteria hasil

- Klien dapat melakukan

aktivitas mandiri

- Kondisi tiodak lemah

1. Kaji kemampuan kativitas,

keluhan lelah, dan penurunan

kekuatan.

2. Awasi perubahan tanda vital

3. Beri lingkungan tenang dan

aktivitas terjadwal.

4. Rencanakan kemajuan kativitas

1. Membantu menentukan

intervensi yang tepat

2. Manisfestasi kekuatan

kardiopulmonal untuk

melakukan aktivitas

3. Mengurangi keadaan

stress

4. Meningkatkan kemampan

Page 3: RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

DO:

- HB: 8.8 g/dl

- Anak mengalami lemah badan

- Ankivitas anak dilakukan di tempat tidur

- Aktifitas anak dibantu perawat dan keluarga

dengan anak, termasuk aktivitas

yang di pandang perlu.

5. Gunakan teknik penghematan

energy, mislnya : duduk jika

melakukan aktivitas.

aktivitas mandiri

5. Menghemat mengunaan

energy dan mencegah

kelelahan

4 ansietas orang tua b/d perubahan status kesehatan anak

ditandai dengan:

DS:

- Ibu mengatakan sangat khawatir dengan kondisi

anaknya

- Ibu mengatakan ingin anaknya segera sembuh.

DO:

- Orang tua nampak khawatir dengan kondisi anaknya

- Ekpresi wajah orang tua tegang

- Orang tua sering bertanya tentang kondisi anak pada

dokter dan perawat.

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3x24

jam diharapkan kecemasan

keluarga teratasi/terkontrol

Dengan kriteria:

- keluarga mampu

merenca nakan strategi

koping untuk situasi-

situasi yang membuat

stress.

- keluarga mampu

memperta hankan

penampilan peran.

1. Kaji tingkat kecemasan keluarga

2. Kaji mekanisme koping yang

digunakan keluaraga untuk

mengatasi ansietas di masa lalu.

3. Lakukan pendekatan dan

berikan motivasi pada keluarga

untuk mengung kapkan pikiran

dan perasaan.

4. Berikan penguatan yang positif

untuk meneruskan aktivitas

sehari-hari meskipun dalam

keadaan cemas.

5. Anjurkan keluarga untuk

menggunakan teknik relaksasi.

6. Sediakan informasi factual pada

pasien/keluarga mengenai diag

nosis, perawatan dan prognosis.

1. memudahkan intervensi

2. meningkatkan kemam

puan mengontrol ansietas.

3. pendekatan dan motivasi

membantu keluarga untuk

mengeksternalisasikan

kecemasan yg dirasakan.

4. menciptakan rasa percaya

dalam diri pasien bahwa

dirinya mampu mengatasi

masalahnya

5. menciptakan perasaan

yang tenang dan nyaman.

6. meningkatkan pengeta

huan, mengurangi

kecemasan