Upload
vanthuan
View
223
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA KEBUTUHAN DAN PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN
TERKAIT UU NAKES
Oleh : Kepala Pusat Perencanaan dan Pendayagunaan SDMK
Pertemuan Pengelola Institusi Pendidikan Tenaga Kesehatan
Yogyakarta, 2 Oktober 2014
PENDAHULUAN
Tenaga di bidang kesehatan terdiri dari:
1. TENAGA KESEHATAN
Tenaga Kesehatan harus memiliki kualifikasi
minimum Diploma III, kecuali tenaga medis.
2. ASISTEN TENAGA KESEHATAN
Asisten Tenaga Kesehatan harus memiliki
kualifikasi minimum pendidikan menengah di
bidang kesehatan dan hanya dapat bekerja di
bawah supervisi Tenaga Kesehatan.
UU TENAGA KESEHATAN (Ps 8) KUALIFIKASI &
PENGELOMPOKKAN TENAGA KESEHATAN
UU TENAGA KESEHATAN
Ketentuan mengenai tenaga kesehatan masih tersebar dalam
berbagai peraturan PerUU
Perlu dibentuk undang-undang tersendiri yang
mengatur tenaga kesehatan secara
komprehensif
UU KESEHATAN Pengelompokkan Nakes : tenaga medis;tenaga psikologi klinis;tenaga keperawatan;tenaga kebidanan;tenaga kefarmasian;tenaga kesehatan
masyarakat;tenaga kesehatan lingkungan;tenaga gizi;tenaga keterapian fisik;tenaga keteknisian medis; tenaga teknik biomedika;tenaga kesehatan tradisional; dan tenaga kesehatan lain (Pasal 11 UU Tenaga Kesehatan) terdapat perubahan nomenklatur untuk perawat gigi menjadi terapis gigi
dan mulut, serta perawat anestesi menjadi penata anestesi. Selain itu juga masuknya tenaga kesehatan tradisional yaitu tenaga kesehatan ramuan (ex:jamu) dan tenaga kesehatan tradisional ketrampilan (ex:akupuntur)
Tenaga Kesehatan dikelompokkan ke dalam:
1. Tenaga medis
2. Tenaga Psikologi Klinis
3. Tenaga Keperawatan
4. Tenaga Kebidanan
5. Tenaga Kefarmasian
6. Tenaga Kesehatan Masyarakat
7. Tenaga Kesehatan Lingkungan
8. Tenaga Gizi
9. Tenaga Keterapian Fisik
10. Tenaga Keteknisian Medis
11. Tenaga Teknik Biomedika
12. Tenaga Kesehatan Tradisional
13. Tenaga Kesehatan Lainnya
PENGELOMPOKAN TENAGA KESEHATAN
• Tenaga Medis
Dokter dan Dokter Gigi
• Tenaga Psikologi Klinis
Psikologi Klinis
• Tenaga Keperawatan
Berbagai Jenis Perawat
• Tenaga Kebidanan
Bidan
• Tenaga Kefarmasian
Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian
• Tenaga Kesehatan Masyarakat
epidemiolog kesehatan, tenaga promosi kesehatan dan ilmu perilaku, pembimbing kesehatan kerja, tenaga administrasi dan kebijakan kesehatan, tenaga biostatistik dan kependudukan, serta tenaga kesehatan reproduksi dan keluarga
• Tenaga Kesehatan Lingkungan
tenaga sanitasi lingkungan, entomolog kesehatan,
dan mikrobiolog kesehatan
• Tenaga Gizi
nutrisionis dan dietisien
• Tenaga Keterapian Fisik
fisioterapis, okupasi terapis, dan terapis wicara.
• Tenaga Keteknisian Medis
perekam medis dan informasi kesehatan, teknik
kardiovaskuler, teknisi pelayanan darah,
refraksionis optisien/optometris, teknisi gigi,
penata anestesi, terapis gigi dan mulut, dan
audiologis
• Tenaga Teknik Biomedika
radiografer, elektromedis, ahli teknologi laboratorium medik, fisikawan medik, radioterapis, dan ortotik prostetik
• Tenaga Kesehatan Tradisional
tenaga kesehatan tradisional ramuan dan tenaga kesehatan tradisional keterampilan ( Akupunktur)
• Tenaga Kesehatan Lain ditetapkan oleh Menteri
Bab I • Ketentuan Umum
Bab II • Tanggung Jawab dan Wewenang Pemerintah dan Pemerintah
Daerah
Bab III • Kualifikasi dan Pengelompokan Tenaga Kesehatan
Bab IV • Perencanaan, Pengadaan, dan Pendayagunaan
Bab V • Konsil Tenaga Kesehatan
Bab VI • Registrasi dan Perizinan Tenaga Kesehatan
Bab VII • Organisasi Profesi
SISTEMATIKA RUU TENAGA KESEHATAN
Bab VIII • Tenaga Kesehatan WNI Lulusan Luar Negeri dan TKWNA
Bab IX • Hak dan Kewajiban Tenaga Kesehatan
Bab X • Penyelenggaraan Keprofesian
Bab XI • Penyelesaian Perselisihan
Bab XIII
• Saksi Administratif
Bab XVI
• Ketentuan Peralihan
Bab XV
•Ketentuan Penutup
Bab XII • Pembinaan dan Pengawasan
Bab XIV • Ketentuan Pidana
PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN
PERENCANAAN KEBUTUHAN NAKES
12
• Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memenuhi kebutuhan Tenaga Kesehatan, baik dalam jumlah, jenis, maupun dalam kompetensi secara merata untuk menjamin keberlangsungan pembangunan kesehatan (Pasal 13 UU Nakes)
• Perencanaan Tenaga Kesehatan disusun secara berjenjang (dimulai dari Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Pemerintah daerah kabupaten/kota, Pemerintah daerah provinsi, sampai dengan Pemerintah secara nasional) berdasarkan ketersediaan Tenaga Kesehatan dan kebutuhan penyelenggaraan pembangunan dan Upaya Kesehatan (pasal 14 ayat 2 UU Nakes) sejalan dengan revisi Permenkes 81 Tahun 2004
ISU POKOK PERENCANAAN KEBUTUHAN NAKES
13
• Kemampuan perencanaan kebutuhan nakes masih perlu ditingkatkan
• Belum ada perencanaan kebutuhan nakes yang menyeluruh
• Belum didukung dengan data/informasi SDM Kesehatan yang akurat
• Belum dapat digunakan sepenuhnya untuk pengelolaan nakes secara keseluruhan
TUJUAN PERENCANAAN KEBUTUHAN NAKES
1.
Untuk memenuhi kebutuhan saat ini dan masa depan yaitu untuk memenuhi jenis, jumlah, dan kualifikasi nakes
2.
Menghubungkan nakes yang ada saat ini terhadap kebutuhan yang akan datang untuk antisipasi perkembangan,
3.
Memperkirakan kecenderungan terhadap banyaknya penyediaan (pengadaan/ produksi) tiap jenis tenaga yang dibutuhkan
PERENCANAAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN
Standar
Pendidikan
Standar
Pelayanan
Standar
Kompetensi
PERENCANAAN KEBUTUHAN
TENAGAKESEHATAN
PENGADAAN SDMK
PERENCANAAN SEBAGAI DASAR PEMENUHAN KEBUTUHAN SDMK
MAPPING KETERSEDIAAN DAN SEBARAN SDMK
RENCANA KEBUTUHAN SDMK
UPAYA PEMENUHAN SDMK (DISTRIBUSI DAN RETENSI)
SASARAN STRATEGIS TARGET KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN BERDASARKAN RASIO TENAGA KESEHATAN TERHADAP JUMLAH PENDUDUK
No Jenis Tenaga
Tahun 2014 Tahun 2019 Tahun 2025 Target
Rasio/100.000 pend
Proyeksi Kebutuhan
Target Rasio/100.0
00 pend
Proyeksi Kebutuhan
Target Rasio/100.0
00 pend
Proyeksi Kebutuhan
1 Dokter Spesialis 10 25.212 11 29.862 12 35.600
2 Dokter Umum 40
100.850 45 122.164 50 148.334
3 Dokter Gigi 12 30.255 13 35.292 14 41.534
4 Perawat 158
398.357 180 488.657 200 593.336
5 Bidan 100
252.124 120 325.771 130 385.668
6 Perawat Gigi 15 37.819 18 48.866 21 62.300 7 Apoteker 9 22.691 12 32.577 15 44.500
8 Tenaga Teknis Kefarmasian
18 45.382 24 65.154 30 89.000
9 SKM 13 32.776 15 40.721 18 53.400 10 Sanitarian 15 37.819 18 48.866 20 59.334 11 Gizi 10 25.212 14 38.007 18 53.400 12 Keterapian Fisik 4 10.085 5 13.574 6 17.800
13 Keteknisian
Medis 14 35.297 16 43.436 18 53.400
PROYEKSI KEBUTUHAN SDMK DI PUSKESMAS 2015-2019
JENIS TENAGA TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
DOKTER UMUM 20.077 20.112 20.146 20.181 20.215
DOKTER GIGI 11.508 11.543 11.577 11.612 11.646
PERAWAT 118.797 119.007 119.211 119.421 119.625
PERAWAT GIGI 14.052 14.087 14.121 14.156 14.190
BIDAN 107.971 108.111 108.247 108.387 108.523
ASISTEN APOTEKER 12.311 12.346 12.380 12.415 12.449
S. FARMASI & APOTEKER 4.980 5.015 5.049 5.084 5.118
KESEHATAN MASYARAKAT 24.362 24.397 24.431 24.466 24.500
SANITARIAN 13.941 13.976 14.010 14.045 14.079
TENAGA GIZI 12.965 13.000 13.034 13.069 13.103
ANALIS KESEHATAN 11.256 11.291 11.325 11.360 11.394
JENIS TENAGA
TAHUN
2015 2016 2017 2018 2019
DOKTER SP 16.545 16.633 16.721 16.809 16.897
DR UMUM ADA 13.280 13.676 14.072 14.468 14.864
DR GIGI ADA 2.462 2.550 2.638 2.726 2.814
PERAWAT ADA 131.231 133.739 136.247 138.755 141.263
BIDAN ADA 25.776 26.216 26.656 27.096 27.536
APOTEKER ADA 7.631 7.719 7.807 7.895 7.983
TKF ADA 9.895 10.335 10.775 11.215 11.655
GIZI ADA 3.573 3.661 3.749 3.837 3.925
KESMAS ADA 3.006 3.094 3.182 3.270 3.358
PROYEKSI KEBUTUHAN SDMK DI RS 2015-2019
PERMINTAAN TENAGA KESEHATAN DARI LUAR NEGERI
PERKIRAAN PERMINTAAN TENAGA KESEHATAN INDONESIA DARI LUAR NEGERI TAHUN 2014 S/D TAHUN 2025
NO TENAGA KESEHATAN 2014 2019 2025
1 Perawat 9.280 13.100 16.920
2 Dokter Spesialis 800 1.000 1.200
3 Dokter Umum 1.440 1.800 2.160
4 Dokter Gigi 400 500 600
5 Bidan 40 50 60
6 Keteknisian Medis 400 500 600
7 Radiografer 400 500 600
8 SKM 200 250 300
PENGADAAN TENAGA KESEHATAN
Jumlah dan jenis tenaga kesehatan terus
meningkat namun kebutuhan dan
pemerataan distribusinya belum
terpenuhi, utamanya di DTPK.
Kualitas tenaga kesehatan juga masih
rendah, pengembangan karier belum
berjalan, sistem penghargaan, dan
sanksi belum sebagaimana mestinya.
Kurangnya tenaga kesehatan, baik
jumlah, jenis dan distribusinya
menimbulkan dampak terhadap
rendahnya akses masyarakat terhadap
pelayanan kesehatan berkualitas.
Ketersediaan, penyebaran dan kualitas
SDMK yang belum optimal.
Tantangan yang dihadapi
adalah meningkatkan
sinkronisasi antara produksi
dengan kebutuhan, persebaran
penempatan, dan peningkatan
kualitas tenaga kesehatan,
termasuk didalamnya
pengembangan dan
peningkatan kualitas
pendidikan tenaga kesehatan,
serta pengembangan sistem
insentif tenaga kesehatan.
PERMASALAHAN TENAGA KESEHATAN
Peran Poltekkes sangat besar, terkait supply tenaga
kesehatan
SINKRONISASI SUPPLY-DEMAND SDMK
Pasar tenaga kesehatan
Masyarakat
SUPPLY tenaga kesehatan Demand
tenaga kesehatan
Penyediaan tenaga kesehatan melalui proses pendidikan
Demand tenaga kesehatan
Kebutuhan tenaga kesehatan
Penyediaan pelayanan kesehatan
Demand pelayanan kesehatan
Kebutuhan pelayanan kesehatan
Sistem Pendidikan
Sistem Kesehatan
Note: Modifikasi dari Lancet 2012
• Pengadaan Tenaga Kesehatan dilaksanakan
sesuai dengan perencanaan dan
pendayagunaan Tenaga Kesehatan.
• Pengadaan Tenaga Kesehatan dilakukan
melalui pendidikan tinggi
• Pendidikan tinggi bidang kesehatan
diarahkan untuk menghasilkan Tenaga
Kesehatan yang bermutu sesuai Standar
Profesi dan Standar Pelayanan Profesi.
PENGADAAN TENAGA KESEHATAN (PS. 17)
Pengadaan Tenaga Kesehatan dilaksanakan sesuai dengan perencanaan dan pendayagunaan Tenaga Kesehatan, dan dilakukan
melalui pendidikan tinggi bidang kesehatan
PENDIDIKAN TINGGI BIDANG KESEHATAN
• Dalam rangka penjaminan mutu lulusan, penyelenggara pendidikan tinggi bidang kesehatan hanya dapat menerima mahasiswa sesuai kuota nasional.
• Pengembangan program studi mengacu pada pengelompokkan tenaga kesehatan
• Dalam rangka AEC 2015, percepatan pendidikan dilakukan melalui PJJ
PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN
PENDAYAGUNAAN SDMK
1. Pendayagunaan SDMK di dalam negeri
2. Pendayagunaan SDMK ke luar negeri
3. Pengembangan pola karir nakes
4. Pengembangan sistem insentif
1. Pendayagunaan Tenaga Kesehatan dilakukan oleh
Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau
masyarakat sesuai tugas dan fungsi masing-masing.
2. Pendayagunaan dilakukan dengan memperhatikan
aspek pemerataan, pemanfaatan dan pengembangan.
3. Penempatan Tenaga Kesehatan oleh Pemerintah atau
Pemerintah Daerah dilaksanakan dengan cara:
a. Pengangkatan sebagai Pegawai Negeri Sipil;
b. Pengangkatan sebagai Pegawai Pemerintah
dengan Perjanjian Kerja; atau
c. Penugasan khusus.
PENDAYAGUNAAN (PSL 22, 23)
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara
Indonesia ke Luar Negeri dapat dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan antara kebutuhan Tenaga Kesehatan di Indonesia dan peluang kerja bagi Tenaga Kesehatan Warga Negara Indonesia di luar negeri.
Pendayagunaan Tenaga Kesehatan Warga Negara Asing dilakukan dengan mempertimbangkan:
a. alih teknologi dan ilmu pengetahuan; dan
b. ketersediaan Tenaga Kesehatan setempat.
Tenaga Kesehatan WNI Lulusan Luar Negeri yang akan melakukan praktik di Indonesia harus mengikuti proses evaluasi kompetensi.
Lanjutan…
ASPEK DALAM PENDAYAGUNAAN NAKES
Dilakukan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing berdasarkan ketentuan Peraturan Perundang-Undangan. Dengan memperhatikan : • aspek pemerataan, • pemanfaatan, dan • Pengembangan, termasuk pengembangan
karier.
PENDAYAGUNAAN NAKES
DI FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN PEMERINTAH
1. PNS.
2. PPPK.
3. Upaya terobosan
(penugasan khususn,
task shifting, team
based, dll)
PENDAYAGUNAAN TENAGA
KESEHATAN DI FASILITAS
KESEHATAN SWASTA
• Swasta melakukan
rekrutmen dan
penempatan tenaga
kesehatan sesuai
kebutuhannya.
Pemerintah dapat
memfasilitasi upaya
pemenuhan tenaga
kesehatan di fasilitas
kesehatan swasta
dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
PASAR NAKES DI DALAM NEGERI
TINGKAT
PELAYANAN
JENIS
PEKERJAAN
• Tenaga Kes di faskes.
• Regulator
• Administrator
• Pemberdayaan Masy.
• Pendidik/ Dosen.
• Peneliti.
• Konsultan Kesehatan.
Primer Sekunder Tersier
Peningkatan Akses Pelayanan Kesehatan yang Bermutu
REKAPITULASI SDM KESEHATAN YANG DIDAYAGUNAKAN PADA FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
(FASYANKES) DI INDONESIA S/D 2013
NO JENIS TENAGA TAHUN
2010 2011 2012 2013
1. Dokter Spesialis 8.403 16.574 27.333 38.895
2. Dokter Umum 25.333 33.172 37.364 42.398
3. Dokter Gigi 8.731 10.575 11.826 13.114
4. Perawat 169.797 230.280 235.496 296.126
5. Bidan 96.551 120.924 126.276 136.917
6. Kefarmasian 18.022 25.439 31.223 46.764
7. Tenaga Kesehatan Lainnya
64.908 99.631 97.904 125.609
8. Tenaga Non Nakes 109.307 124.694 139.812 194.272
TOTAL 501.052 661.289 707.234 894.095
Sebagai kebijakan ALTERNATIF dalam rangka optimalisasi pemanfaatan tenaga kesehatan
Memperhatikan asas saling menguntungkan baik antara Indonesia dengan negara lain yang menjadi mitra maupun antara tenaga kesehatan dengan pihak yang mendayagunakan tenaga kesehatan.
PENDAYAGUNAAN TENAGA KESEHATAN KE LUAR NEGERI
PENEMPATAN NAKES KE LN tahun 2011-2013
NO. JENIS JABATAN 2011 2012 2013
TENAGA KESEHATAN
1 DOCTORS - - 19
2 PHYSICIANS 15 11 3
3 PHARMACIST - - 2
4 NURSE 1496 1636 1161
5 MEDICAL SURGICAL STAFF NURSE - - 3
6 OBSTETRICS STAFF NURSE 6 10 13
7 LABORATORY - - 18
8 PHYSIOTERAPIST 3 3 1
9 OCCUPATIONAL THERAPIST - - 1
10 SPEECH THERAPIST - - 5
11 RADIOLOGY TECHNICIAN - - 1
12 SANITARIANS 15 11 1
SUB TOTAL NAKES 1535 1671 1211
TENAGA KERJA TERKAIT
1 SPA THERAPIST - - 1316
2 ASSISTANT NURSE - - 7
3 BABY SITTER - - 489
4 CAREGIVER 790 0 1932
5 CHILD NURSE 8 0 11
6 HOUSE NURSE - - 339
7 MEDICAL SAFETY COORDINATOR - 6 339
SUB TOTAL NAKER TERKAIT 798 6 4066
TOTAL 2333 1677 5320
KENDALA PENEMPATAN NAKES
• Retensi untuk daerah dengan geografis sulit masih rendah
• Kurangnya partisipasi Pemda dalam penyediaan fasilitas, distribusi, monitoring dan evaluasi
• Sedikitnya peminat tenaga kesehatan khususnya untuk DTPK
• Tingginya biaya operasional untuk mobilisasi tenaga kesehatan di daerah dengan geografis sulit.
PEMENUHAN KEBUTUHAN TENAGA KESEHATAN
NAKES
sertifikasi
registrasi
Nakes melakukan praktik dan/atau pekerjan profesinya di seluruh Indonesia baik di saryankes pemerintah, swasta, TNI/POLRI, dan
mandiri
Pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan termasuk pendistribusiannya
UPAYA PEMENUHAN TENAGA KESEHATAN
1. PNS
2. PPPK, antara lain Program Penempatan PTT medis dan bidan
3. Program beasiswa PPDS/PPDGS, dan tubel SDMK
4. Dukungan regulasi •PBM Perencanaan dan Penempatan Nakes di Faskes Milik Pemda,
•RPP Perencanaan, Pendayagunaan, Binwas Mutu SDMK
5. Upaya terobosan : penugasan khusus, task shifting, team based
POLA UMUM
PENGEMBANGAN KARIR PADA DRAFT
PEDOMAN PERENCANAAN DAN
PENGEMBANGAN KARIR NAKES
PENELITI PENDIDIK MANAJERIAL YANKES
L
E
V
E
L
JALUR
4
3
1
2
5
0
KETENTUAN PERALIHAN
• Tenaga Kesehatan lulusan pendidikan di
bawah Diploma III yang telah melakukan
praktik sebelum ditetapkan Undang-Undang
ini, tetap diberikan kewenangan untuk
menjalankan praktik sebagai Tenaga
Kesehatan untuk jangka waktu 6 (enam) tahun
setelah Undang-Undang ini diundangkan.
PERAN POLTEKKES
• PENINGKATAN MUTU LULUSAN SESUAI STANDAR PROFESI
DAN STANDAR PELAYANAN PROFESI.
• PERCEPATAN PENDIDIKAN BAGI NAKES KUALIFIKASI
PENDIDIKAN MINIMAL D3 (SPK, NAKES D1 )
• PENGEMBANGAN PRODI BARU SESUAI DENGAN RENCANA
KEBUTUHAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
• PENYESUA IAN NOMENKLATUR PRODI
• PENYESUAIAN KUOTA PENERIMAAN MAHASISWA
• PENINGKATAN S1-TERAPAN, S2-TERAPAN , S3-TERAPAN SESUAI
KEBUTUHAN NAKES.
• PENGEMBANGAN KERJASAMA DL DAN LN
TERIMA KASIH
• Poltekkes surakarta:
• Poltekkes surabaya: – Perubahan kompetensi
• Poltekkes Bandung – UU nakes sudah cukup mencover semua nakes
– Dosen nakes sebagai dosen, atau dosen sbg nakes
+
• Poltekkes surakarta :
– Pengembangan