Upload
lethu
View
220
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA KERJA
KEJAKSAAN NEGERI KELPULAUAN SANGIHE
TAHUN 2019
TAHUNA
2019
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 1
PERATURAN JAKSA AGUNG REPUBLIKINDONESIANOMOR : PER – 001/A/JA/01/2017TENTANG RENCANA KERJA KEJAKSAANREPUBLIK INDONESIA TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rencana Kerja Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe berdasarkan
Peraturan Jaksa Agung Republik Indonesia Nomor : PER-
001/A/JA/01/2017, tentang Rencana Kerja Kejaksaan Republik Indonesia
Tahun 2017.
Kejaksaan sebagai salah satu lembaga penegak hukum yang memiliki
posisi sentral dan strategis dalam penegakkan hukum, dituntut untuk lebih
berperan dalam menegakkan supremasi hukum, perlindungan kepentingan
umum, penegakan hak asasi manusia, serta pemberantasan korupsi, kolusi
dan nepotisme. Kejaksaan juga harus mampu terlibat sepenuhnya dalam
proses pembangunan antara lain turut menciptakan kondisi yang
mendukung dan mengamankan pelaksanaan pembangunan untuk
mewujudkan masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila, serta
berkewajiban untuk turut menjaga dan menegakkan kewibaan pemerintah
dan negara serta melindungi kepentingan masyarakat melalui upaya
penegakkan hukum yang optimal, nyata dan terpercaya dengan
mengindahkan norma – norma keagamaan, kesopanan, kesusilaan, serta
wajib menggali nilai – nilai kemanusiaan, hukum dan keadilan yang hidup
dalam masyarakat. Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe telah mewujudkan
impian dan tujuan nasional serta keinginan Jaksa Agung RI, sebagai aplikasi
masyarakat pada umumnya serta menunjang tugas para penegak hukum
khususnya di wilayah Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe.
Penegakkan hukum yang konsisten merupakan bagian dari upaya
pencapaian tujuan hukum yaitu tegaknya keadilan dan kepastian hukum
secara seimbang, serta terwujudnya ketertiban dalam penataan kehidupan
bermasyarakat. Posisi strategis hukum dalam pelaksanaan pemerintah, telah
digambarkan dalam kerangka pembangunan nasional, bahwa sistem dan
politik hukum di Indonesia pada dasarnya sangat menentukan arah
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 2
kebijakan pembangunan nasional secara keseluruhan yang akan
dilaksanakan dalam satu periode tertentu, karena arah kebijakan
pembangunan nasional tertuang dalam berbagai peraturan perundang –
undangan yang merupakan bagian dari hukum tertulis, termasuk didalamnya
adanya unsur penghormatan terhadap hak asasi manusia dan menghindari
adanya praktek – praktek yang bersifat diskriminatif, sehingga kelangsungan
proses pembangunan dapat berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan
yang ingin dicapai.
Sesuai dengan tugas dan kewenangan yang telah diberikan oleh Undang
– Undang Nomor 16 Tahun 2004 tentang Kejaksaan Republik Indonesia
berdasarkan Pasal 30 UU tersebut, Kejaksaan RI diberi wewenang meliputi :
1. Di bidang pidana :
a. Melakukan penuntutan;
b. Melaksanakan penetapan hakim dan putusan pengadilan yang
memperoleh kekuatan hukum tetap;
c. Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan putusan pidana
bersyarat, putusan pidana pengawasan, dan keputusan lepas
bersyarat;
d. Melakukan penyidikan terhadap tindak pidana tertentu berdasarkan
undang – undang;
e. Melengkapi berkas perkara tertentu dan untuk itu dapat melakukan
pemeriksaan tambahan sebelum dilimpahkan ke pengadilan yang
dalam pelaksanaannya dikoordinasikan dengan penyidik.
2. Di bidang perdata dan tata usaha negara, Kejaksaan dengan kuasa
khusus dapat bertindak di dalam maupun di luar pengadilan untuk dan
atas nama negara atau pemerintah.
3. Di bidang ketertiban dan ketentraman umum, Kejaksaan turut
menyelenggarakan kegiatan :
a. Peningkatan kesadaran hukum masyarakat;
b. Pengamanan kebijakan penegakan hukum;
c. Pengamanan peredaran barang cetakan;
d. Pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan
masyarakat dan negara;
e. Pencegahan dan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama;
f. Penelitian dan pengembangan hukum serta statistik kriminal.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 3
B. TUJUAN
Dalam melaksanakan kegiatannya, Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
masih terdapat target yang belum tercapai khususnya kebutuhan akan
sarana dan prasarana yang menunjang tugas pokok dan fungsi, peningkatan
kualitas penanganan perkara tindak pidana korupsi, peningkatan kualitas
penanganan perkara tindak pidana umum, dan peningkatan penanganan
perkara perdata dan tata usaha negara baik melalui jalur pengadilan (litigasi)
maupun jalur di luar pengadilan (non litigasi).
Berdasarkan evaluasi atas capaian kinerja Kejaksaan Negeri Kepulauan
Sangihe pada tahun-tahun sebelumnya serta perkiraan keadaan yang akan
muncul pada tahun 2018, maka permasalahan dan tantangan yang dihadapi
oleh Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe pada tahun 2019 yang akan
menjadi target bagi Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe dalam rangka
mengatasinya antara lain :
a. Belum terintegrasinya seluruh data berbasis teknologi infromasi meliputi
penanganan perkara tindak pidana, perkara perdata dan tata usaha
negara, dan optimalisasi pemanfaatan SIMKARI dalam rangka mendukung
sistem pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe yang terpadu, transaparan dan optimal;
b. Masih kurangnya dukungan sarana dan prasarana dalam rangka
mensukseskan pelaksanan tugas dan wewenang Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe guna meningkatkan kualitas pelayanan publik;
c. Masih kurangnya upaya sosialisasi melalui media dari hasil kerja
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe, sehingga masyarakat masih belum
memperoleh informasi yang cukup tentang perkembangan capaian kinerja
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe dengan cepat dan tepat.
Permasalahan dan tantangan tersebut diatas, membutuhkan
perencanaan yang matang meliputi strategi umum dan strategi khusus untuk
menyelesaikannya, serta tekad yang kuat untuk menghadapinya dengan
semangat kerja keras dan kebersamaan, seluruh tantangan tersebut justru
menjadi peluang bagi Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe untuk mencapai
cita – cita bersama yaitu mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap
Lembaga Kejaksaan.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 4
3. SISTIMATIKASistimatika penulisan Rencana Kerja Kejaksaan Negeri Kepulauan
Sangihe Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN yang memuat Latar Belakang, Tujuan dan
Sistimatika.
BAB II : ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG HUKUM DALAM
PEMBANGUNAN NASIONAL yang memuat tentang Tema dan
Strategi Pembanguna, Prioritas Pembangunan, Nasional,
Program Prioritas dan Kegiatan Prioritas Pembangunan Nasional.
BAB III : ARAH PEMBANGUNAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA
TAHUN 2019 yang memuat tentang Tema Tema Pembangunan
Kejaksaan RI Tahun 2018, Sasaran Pembangunan Kejaksaan RI
Tahun 2019, Arah Kebijakan Pembangunan Kejaksaan
Kejaksaan RI Tahun 2019 dan Rekomendasi Hasil Rapat
Kejaksaan RI Tahun 2018.
BAB IV : PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN KEJAKSAAN RI TAHUN
2019, yang memuat Program Kerja dan Anggaran Kejaksaan
Negeri Kepulauan Sangihe Tahun Anggaran 2019.
BAB V : PENUTUP.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 5
BAB II
ARAH KEBIJAKAN PEMERINTAH DI BIDANG HUKUMPEMBANGUNAN NASIONAL
Pembangunan Nasional Tahun 2019 khususnya terkait dengan bidang
Hukum dan Aparatur diarahkan pada agenda NAWA CITA yaitu membuat
pemerintah selalu hadir dengan membangun tata kelola pemerintahan yang
bersih, efektif, demokratis dan terpercaya dan memperkuat kehadiran negara
dalam melakukan reformasi sistem dan penegakkan hukum yang bebas korupsi,
bermartabat, dan terpercaya.
1. Agenda Membuat Pemerintah Selalu Hadir Dengan Membangun Tata Kelola
Pemerintah Yang Bersih, Efektif, Demokratis dan Terpercaya.
1.1. Membangun transparansi dan akuntabilitas kinerja pemerintah.
1.2. Penyempurnaan dan peningkatan kualitas reformasi birokrasi nasional
(RBN).
1.3. Meningkatkan partisipasi publik dalam proses pengambilan kebijakan
publik dengan meningkatkan peran aktif masyarakat dalam pengambilan
kebijakan publik dan pengelolaan badan publik yang baik.
2. Agenda Memperkuat Kehadiran Negara Dalam Melakukan Reformasi Sistem
Dan Penegakan Hukum Yang Bebas Korupsi, Bermartabat, Dan Terpercaya.
2.1. Peningkatan penegakkan hukum yang berkeadilan.
2.2. Pencegahan dan pemberantasan korupsi.
2.3. Pemberantasan tindakan penebangan liar, perikanan liar, dan
penambangan liar.
2.4. Pemberantasan Narkoba dan Psikotropika.
2.5. Menjamin kepastian hukum hak kepemilikan tanah.
2.6. Melindungi anak, perempuan, dan kelompok marjinal.
Dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019, kebijakan
pembangunan di bidang hukum dan aparatur diarahkan pada terciptanya
aparatur negara yang bersih, professional dan akuntabel melalui reformasi
birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik untuk mendukung
pembangunan nasional, dengan sasaran, arah kebijakan dan strategi yang akan
ditempuh adalah sebagi berikut :
1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel, yang ditandai
dengan:
a. Meningkatnya integritas birokrasi;
b. Meningkatnya kapasitas dan independensi pengawasan;
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 6
c. Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja birokrasi;
d. Meningkatnya transparansi proses pengadaan barang/jasa; dan.
e. Makin efektifnya penerapan dan sistem pengendalian intern pemerintah.
2. Terwujdunya pemerintahan yang efisien dan produktif, yang ditandai dengan:
a. Terwujdunya kelembagaan birokrasi tepat fungsi dan tepat ukuran.
b. Meningkatnya efisiensi operasioanl birokrasi.
c. Terwujudnya implementasi RBN; dan.
d. Semakin efektifnya sistem manajemen kinerja nasional.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik, yang ditandai dengan :
a. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap manajemn pelayanan
publik;
b. Terwujudnya implementasi SPM; dan.
c. Meningkatnya kinerja program quick wins nasional pelayanan publik.
Kebijakan pengarusutamaan antara lain :
1. Pengarusutamaan Pembangunan Berkelanjutan.
Pengarusutamaan pembangunan berkelanjutan sasaran yang ingin dicapai
dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019 adalah penyempurnaan
metodologi dan parameter yang dipergunakan dalam indeks kualitas
lingkungan hidup sebagai ukuran pencapaian kualitas lingkungan hidup.
2. Pengarusutamaan Tata Kelola Pemerintah Yang Baik.
Bahwa sasaran dari Tata Kelola Pemerintahan yang Baik adalah
meningkatnya penerapan kebijakan nasional tata kelola pemerintahan yang
baik dan penerapan prinsip-prinsip transparansi, partisipasi, akuntabilitas
dan berdasarkan hukum pada penyelenggaraan pemerintah dan
pembangunan yang bertujuan untuk mengurangi tingkat penyalahgunaan
wewenang dan praktek korupsi, meningkatnya efektifitas dan efisiensi
penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan, dan meningkatnya
kualitas pelayana publik.
3. Pengarusutamaan Gender.
Sasaran pengarusutamaan gender adalah meningkatnya kesetaraan gender
dalam pembangunan nasional.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 7
BAB III
ARAH PEMBANGUNAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIATAHUN 2019
A. TEMA PEMBANGUNAN KEJAKSAAN RI TAHUN 2019Sebagaimana Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2019, yang
menjadi tema pembangunan nasional tahun 2019 adalah “MemacuPembangunan Infrastruktur dan Ekonomi untuk meningkatkankesempatan kerja serta mengurangi kemiskinan dan kesenjangan antarWilayah”. Tema ini mempunya makna sebagai berikut :
1. Pembangunan infrastruktur merupakan pondasi menuju pembangunan
yang berkualitas yaitu pembangunan untuk manusia dan masyarakat,
yang inklusif dan berbasis luas, dan tidak boleh memperlebar
ketimpangan antar golongan dan antar wilayah.
2. Pembangunan infrastruktur tidak boleh merusak, menurunkan daya
dukung lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Sehingga menghasilkan
pertumbuhan, dan kesejahteraan yang berkelanjutan.
Bila diperhatikan, tema tersebut tidak memiliki keterkaitan langsung dengan
penegakkan hukum. Tema tersebut hanya berbicara mengenai pembangunan
infrastruktur guna mendukung agenda prioritas kedaulatan pangan,
kedaulatan energi, kemaritiman, pariwisata dan industri dengan sasaran
kelompok sosial yang luas dan sasaran wilayah yang mempehatikan
pemetaan, tanpa berbicara secara eksplisit tentang upaya pemantapan sektor
hukum. Namun demikian, penegakkan hukum memiliki dampak yang sangat
positif bagi membaiknya kondisi tersebut diatas. Berlangsungnya “kepastian
hukum” dan efektifitas pelaksanaan penegakkan hukum dalam suatu negara
merupakan faktor dominan yang mempengaruhi daya saing negara, minat
investasi dan pertumbuhan ekonomi serta pertumbuhan di sektor wisata,
industri dan kemaritiman.
Dengan penegakkan hukum tanpa diskriminasi, tentunya akan
meningkatkan kepercayaan pelaku bisnis dari dalam maupun luar negeri
dalam berinvestasi yang pada gilirannya akan membangkitkan perekonomian
Indonesia terutama disektor industri, kemaritiman dan pariwisata. Oleh
karena itu, penegakkan hukum dan pemberantasan korupsi tetap menjadi
skala prioritas dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 8
Adapun sasaran pembangunan Bidang Hukum dan Aparatur pada RKP
2019 adalah :
a. Bidang Aparatur
1. Terwujudnya pemerintahan yang bersih dan akuntabel, yang ditandai
dengan :
1.1. Meningkatnya integritas birokrasi;
1.2. Meningkatnya kapasitas dan independensi pengawasan;
1.3. Meningkatnya akuntabilitas keuangan dan kinerja birokrasi;
1.4. Meningkatnya transparansi proses pengadaan barang/jasa;
dan.
1.5. Makin efektinya penerapan dan sistem pengendalian intern
pemerintah.
2. Terwujudnya pemerintah yang efisien dan produktif, yang ditandai
dengan :
2.1. Terwujudnya kelembagaan birokrasi tepat fungsi dan tepat
ukuran;
2.2. Meningkatnya efisiensi operasional birokrasi;
2.3. Terwujudnya implementasi RBN; dan.
2.4. Semakin efektifnya sistem manajemen kinerja nasional.
3. Meningkatnya kualitas pelayanan publik, yang ditandai dengan :
3.1. Meningkatnya kepuasan masyarakat terhadap manajeman
pelayana publik;
3.2. Terwujudnya impelementasi SPM; dan.
3.3. Meningkatnya kinerja program quick wins nasional pelayanan
publik.
b. Bidang Hukum :
1. Peningkatan Kualitas Penegakkan Hukum, yang ditandai dengan
meningkatnya kualitas penegakkan hukum dengan arah kebijakan
antara lain :
1.1. Peningkatan keterpaduan dalam system peradilan pidana;
1.2. Pelaksanaan sistem peradilan pidana anak;
1.3. Melaksanakan reformasi Sistem Hukum Perdata yang mudah
dan cepat; dan.
1.4. Pengembangan SDM Aparat Penegak Hukum.
2. Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi, dengan arah kebijakan
antara lain :
2.1. Harmonisasi peraturan terkait korupsi;
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 9
2.2. Efektifitas implementasi kebijakan anti-korupsi; dan.
2.3. Pencegahan korupsi.
3. Penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan HAM, dengan arah
kebijakan antara lain :
3.1. Harmonisasi dan evaluasi peraturan terkait HAM;
3.2. Penegakkan HAM; dan.
3.3. Pendidikan HAM.
4. Penanganan kekerasan terhadap perempuan, dengan arah kebijakan
antara lain :
4.1. Menguatkan mekanisme koordinasi aparat penegak hukum
dalam penanganan kasus kekerasan terhadap perempuan;
4.2. Menguatkan mekanisme tindak lanjut penanganan kasus
kekerasan terhadap perempuan;
4.3. Menguatkan mekanisme perlindungan korban perempuan; dan.
4.4. Meningkatkan pemahaman dan koordinasi aparat penegak
hukum dan pihak terkait (LPSK, Komnas Perempuan, dan
lembaga bantuan hukum lainnya) dalam perlidungan korban
perempuan.
5. Optimalisasi Bantuan Hukum dan Layanan Peradilan bagi
masyarakat, dengan arah kebijakan antara lain :
5.1. Melakukan sosialisasi mekanisme penyaluran dan bantuan
hukum;
5.2. Menguatkan institusi penyelenggaraan bantuan hukum;
5.3. Menguatkan kapasitas Organisasi Bantuan Hukum (OBH)
pemberi bantuan/calon pemberi bantuan;
5.4. Menyempurnakan mekanisme penyaluran dan bantuan hukum
(yang mencakup pembentukan struktur organisasi
penyelenggaraan bantuan hukum);
5.5. Mengembangkan mekanisme kerjasama antara aparat penegak
hukum dan penyelenggaraan bantuan hukum, yang mencakup
:
- Informasi mengenai OBH maupun bantuan hukum bagi
orang/kelompok orang yang berperkara di pengadilan.
- Kerjasama pemanfaatan fasilitas di pengadilan dalam
penyelenggaraan bantuan hukum.
- Mekanisme koordinasi penyelenggaraan bantuan hukum.
- Mekanisme pendanaan bantuan hukum.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 10
5.6. Melakukan monitoring dan evaluasi serta pengawasan
penyelenggaraan bantuan hukum;
5.7. Mendorong pemerintah daerah untuk bekerjasama memberikan
kontribusi pendanaan dan penyelenggaraan bantuan hukum.
Dengan melihat pada tema pembangunan nasional, sasaran
pembangunan nasional dan sasaran pembangunan bidang hukum dan
aparatur, serta permasalahan dan tantangan yang di hadapi Kejaksaan pada
tahun 2018, maka secara garis besar yang menjadi pokok perhatian adalah
peningkatan kinerja di bidang penegakkan hukum, peningkatan kualitas
pelayanan publik serta peningkatan dan akuntabilitas kinerja birokrasi.
Terhadap ketiga tantangan tersebut, maka Kejaksaan RI telah
menyiapkan strategi besar untuk mengatasinya, yaitu :
1. Meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerja Kejaksaan Republik
Indonesia dalam rangka penegakkan hukum yang modern, berintergritas,
professional dan akuntabel.
2. Meningkatkan kapasitas dan akuntabilitas kinerja Kejaksaan Republik
Indonesia.
3. Meningkatkan kualitas pelayanan publik.
Dari ketiga strategi besar dalam rangka mengatasi tantangan tersebut,
maka ditetapkan Tema Pembangunan Kejaksaan Republik Indonesia Tahun
2019 yaitu :
“MENINGKATKAN PROFESIONALISME APARATUR KEJAKSAAN RISEBAGAI APARAT PENEGAK HUKUM DALAM RANGKA MEMBANGUNKEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA YANG BERMARTABAT DAN DAPATDIPERCAYA”
Tema ini sejalan dengan Visi Kejaksaan RI sebagaimana tercantum
dalam Rencana Strategis Kejaksaan Republik Indonesia Tahun 2015-2019
yaitu “ MENJADI LEMBAGA PENEGAK HUKUM YANG PROFESIONAL,PROPOSIONAL DAN AKUNTABEL “
Dengan mengambil tema tersebut diatas, diharapkan pada tahun 2019,
Aparat Kejaksaan RI dapat meningkatkan profesionalitasnya, dan
menghsilkan kinerja yang tinggi dan dapat dipertanggungjawabkan kepada
publik, melalui keterbukaan informasi terhadap kinerja aparat Kejaksaan RI
yang dapat diakses langsung oleh masyarakat, sehingga pada akhirnya
kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan RI semakin meningkat.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 11
B. SASARAN PEMBANGUNAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN2019
Dalam Rencana Strategis Kejaksaan RI Tahun 2015 – 2019 telah
dijelaskan bahwa tujuan yang akan dicapai yaitu meningkatkan kinerja
aparatur Kejaksaan dalam pelaksanaan tugas pokok, fungsi dan
wewenangnya sehingga terwujud penegakkan hukum yang berkualitas yang
berorientasi pada kepastian hukum, dan berkeadilan sehingga terasa
manfaatnya bagi masyarakat dan pencari keadilan, terutama dalam rangka
keberhasilan penanganan perkara tindak pidana, penanganan perkara
perdata dan tata usaha negara, serta pelaksanaan kegiatan penyelidikan,
pengamanan, penggalangan intelijen Kejaksaan secara profesional,
proporsional dan bermartabat dalam rangka memberikan pelayanan di bidang
hukum kepada masyarakat pencari keadilan dengan mengakomodasi
tuntutan perkembangan hukum serta masyarakat menuju terciptanya
birokrasi Kejaksaan yang bersih, produktif, efektif, efisien, transparan,
kredibel dan akuntabel.
Berdasarkan Sasaran Pembangunan Nasional Tahun 2019 sebagaimana
tertuang dalam Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2019, Sasaran
Pembangunan Kejaksaan Tahun 2019 ditetapkan sebagi berikut :
1. Peningkatan profesionalisme SDM Kejaksaan yang modern melalui
pelaksanaan mekanisme seleksi, promosi, mutasi, dan assesment yang
berbasis kompetensi serta peningkatan kapasitas aparatur Kejaksaan
melalui pembenahan pendidikan dan latihan yang berorientasi pada
kualitas;
2. Optimalisasi penanganan perkara tindak pidana korupsi dan
pengembalian kerugian negara akibat tindak pidana korupsi;
3. Optimalisasi penanganan perkara tindak pidana serta perdata dan tata
usaha negara;
4. Optimalisasi penggunaan teknologi informatika dalam pelaksanaan tugas
pokok, fungsi dan wewenang Kejaksaan RI;
5. Pembenahan ketatalaksanaan dari pengelolaan keuangan dan
kepegawaian;
6. Mempertahankan Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kejaksaan RI yaitu
Opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP);
7. Meningkatkan Adhyaksa Monitoring Center (AMC) yang lebih modern;
8. Peningkatan integritas Aparatur Kejaksan; dan.
9. Peningkatan Akuntabiltas Kinerja Kejaksaan.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 12
VISI DAN MISIVisi adalah suatu pandangan jauh kedepan yang akan mengarahkan kita
untuk menuju pada kondisi yang akan dicapai dimasa yang akan datang.
Visi akan dapat diwujudkan oleh seluruh pemangku kepentingan baik
internal Kejaksaan Republik Indonesia Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe
maupun pemangku kepentingan diluar Kejaksaan Republik Indonesia.
Adapun yang menjadi visi Kejaksaan Republik Indonesia adalah “
MENJADI LEMBAGA PENEGAK HUKUM YANG PROFESIONAL,
PROPORSIONAL DAN AKUNTABEL”.
Lembaga Penegak Hukum, Kejaksaan Republik Indonesia sebagai salah
datu lembaga penegak hukum di Indonesia yang memiliki tugas dan
fungsi sebagai penyidik pada tindak pidana tertentu, penuntut umum,
pelaksana penetapan hakim, pelaksana putusan pengadilan yang telah
memiliki kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan terhadap
pelaksanaan putusan bersyarat, pidana pengawasan dan lepas bersyarat,
bertindak sebagai pengacara negara serta turut membina ketertiban dan
ketenteraman umum melalui :
- Peningkatan kesadaran hukum dalam masyarakat;
- Pengamanan kebijakan penegakan hukum dan;
- Pengawasan terhadap aliran kepercayaan dan penyalahgunaan
penodaan agama;
Profesional berarti seluruh aparatur Kejaksaan Republik Indonesia dalam
melaksanakan tugas didasarkan pada nilai luhur TRI KRAMA ADHYAKSA
serta kompetensi dan kapabilitas yang ditunjang dengan pengetahuan dan
wawasan yang luas serta pengalaman kerja yang memadai dan berpegang
teguh pada aturan serta kode etik profesi yang berlaku;
Proporsional yakni dalam melaksanakan tugas dan fungsinya aparat
Kejaksaan selalu memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang
tersurat dan tersirat dengan penuh tanggung jawab, taat azas, efektif dan
efisien serta penghargaan terhadap hak-hak publik;
Akuntabel berarti bahwa kinerja aparatur Kejaksaan Republik Indonesia
dapat dipertanggung jawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku
MISI :
Misi Kejaksaan Republik Indonesia merupakan penjabaran dari cita-cita dan
landasan kerja organisasi serta merupakan pondasi dari perencanaan strategi
Kejaksaan Republik Indonesia tahun 2015 – 2019, dengan adanya misi
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 13
Kejaksaan Republik Indonesia ini diharapkan agar seluruh aparatur
Kejaksaan Republik Indonesia khususnya para pemangku kepentingan dapat
lebih mengenal dan mengetahui peran, program atau sasaran serja serta hasil
yang dapat diperoleh atau yang akan dicapai oleh institusi Kejaksaan
Republik Indonesai
Dalam rangka pencapaian misi tersebut maka Kejaksaan Republik
Indonesia menetapkan misi tahun 2015 – 2019 sebagai berikut :
1. Meningkatan peran Kejaksaan Republik Indonesia dalam program
pencegahan Tindak Pidana;
2. Meningkatkan profesionalisme Jaksa dalam penanganan perkara Tindak
Pidana;
3. Meningkatkan peran Jaksa Pengacara Negara (JPN) dalam penyelesaian
masalah perdata dan tata usaha negara;
4. Mewujudkan upaya penegakan hukum yang memenuhi rasa keadilan
masyarakat;
5. Mempercepat pelaksanaan reformasi Birokrasi dan Tata kelola Kejaksaan
Republik Indonesia yang bersih dan bebas KKN.
Masing – masing misi yang telah ditetapkan mempunyai tujuan, yaitu :
Tujuan ditetapkan dengan mengacu pada pernyataan visi dan misi
serta konsisten dengan tugas dan fungsi Kejaksaan R.I. Pernyataan tujuan
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe tahun 2015-2019 menunjukan suatu
kondisi yang ingin dicapai di masa mendatang, dalam implementasinya
tujuan akan mengarahkan pada perumusan sasaran kebijakan, program dan
kegiatan yang akan dilaksanakan dalam rangka merealisasikan misi. Tujuan
Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe pada periode RENSTRA tahun 2015-
2019 adalah sebagai berikut :
1. Meningkatnya penyelamatan serta pemulihan kerugian keuangan Negara
(Diukur dengan : Jumlah keuangan negara yang diselamatkan dan
dipulihkan);
2. Meningkatnya penegakan hukum berkualitas yang berorientasi pada
kepastian hukum, keadilan dan bermanfaat bagi masyarakat dan pencari
keadilan (Diukur dengan : Jumlah perkara yang in kracht dan telah
dieksekusi);
3. Meningkatnya kewibawaan Pemerintah dalam menyelesaikan
permasalahan atau sengketa hukum Perdata dan Tata Usaha Negara
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 14
(Diukur dengan : Jumlah perkara perdata dan tata usaha negara yang
diselesaikan melalui jalur litigasi maupun non litigasi);
4. Meningkatnya kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan R.I (Diukur
dengan : Berkurangnya laporan pengaduan masyarakat terhadap kinerja
aparat Kejaksaan);
5. Terwujudnya Reformasi Birokrasi dan tata kelola pemerintahan yang baik
di instansi Kejaksaan R.I. (Diukur dengan : Meningkatnya opini BPK dari
WDP menjadi WTP dan meningkatknya Nilai Akuntabilitas);
C. ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIATAHUN 2019
Arah kebijakan dan strategi Kejaksaan adalah serangkaian upaya dari
Kejaksaan RI untuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Dalam menentukan arah kebijakan dan strategi ini, Kejaksaan RI
berpedoman pada arah kebijakan dan strategi nasional sebagaimana diatur
dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJM) tahun
2015-2019 dan mengacu pada Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2007
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional 2005-2025. Yang
tetap mengacu pada arah kebijakan pemerintah melalui 9 (sembilan) agenda
Pembangunan (Nawacita) yang dijadikan sebagai dasar penyusunan Prioritas
Nasional yaitu :
1. Menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenap bangsa dan
memberi rasa aman pada seluruh warga negara.
2. Membangun Tata Kelola Pemerintah yang bersih, efektif, demokratif dan
terpercaya.
3. Membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah –daerah
dan desa dalam kerangka negara kesatuan.
4. Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
5. Meningkatkan kualitas hidup manusia dan masyarakat Indonesia.
6. Meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional.
7. Mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik.
8. Melakukan revolusi karakter bangsa.
9. Memperteguh kebhinekaan dan memperkuat rastorasi sosial.
Dari 9 (sembilan) agenda prioritas yang terkait dengan bidang Hukum
dan Aparatur adalah Agenda kedua yaitu Membangun Tata Kelola Pemerintah
yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya, serta agenda keempat yaitu
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 15
Memperkuat kehadiran negara dalam melakukan reformasi sistem dan
penegakan hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
1. PENINGKATAN KINERJA PENEGAK HUKUM DI KEJAKSAN
1.1. Peningkatan Kinerja Bidang Tindak Pidana Khusus Dalam
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
Dalam rangka memenuhi target pencapaian Indeks Persepsi Korupsi
sebesar 4,0 Kejaksaan dituntut untuk merencanakan secara matang
tentang apa saja yang harus dibuat pada tahun 2019 dalam rangka
mencapai target tersebut.
Sejalan dengan Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan
Korupsi Jangka Panjang Tahun 2012 – 2025 dan Jangka Menengah
Tahun 2012 – 2014 sebagaimana tercantum dalam Peraturan
Presiden RI No. 55 Tahun 2012, Kejaksaan RI telah menetapkan
Strategi Pencegahan dan Strategi Penindakan dalam rangka
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
1.1.1. Strategi Pencegahan.
a. Pelaksanaan Transparansi dan Akuntabilitas Penanganan
Perkara dengan Basis TI.
Transparansi dan akuntabilitas dalam penanganan
perkara sangat dibutuhkan guna mencegah oknum Jaksa
untuk menyalahgunakan jabatan atau kewenangan demi
kepentingan pribadi. Dengan adanya pola penanganan
perkara berbasis TI, diharapkan para Jaksa dalam
melaksanakan tugasnya dapat sesuai dengan Standard
Operational Procedure (SOP) penanganan pekara yang telah
mencantumkan batasan – batasan waktu untuk
penanganan perkara di setiap tahapan, sehingga tercipta
proses penanganan perkara yang sederhana dan cepat.
b. Penguatan Jaringan Masyarakat Anti KKN.
Kegiatan ini berupa pengadaan perlengkapan anti korupsi
seperti pencetakan buku saku yang berisi tentang
pengetahuan mengenai pencegahan dan pemberantasan
korupsi, stiker, pamflet propaganda pencegahan dan
pemberantasan korupsi, spanduk, pelaksanaan sosialisasi
anti KKN dan kerjasama dengan masyarakat anti KKN.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 16
c. Penerangan dan Penyuluhan Hukum
Melakukan kegiatan Penerangan dan Penyuluhan Hukum
dengan materi berupa penanggulangan Tindak Pidana
Korupsi dan bagaiman cara mencegahnya.
d. Melalui Pemetaan terhadap Korporasi Rawan Korupsi
dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi.
1.1.2. Strategi Penindakan
1.2. Peningkatan Kinerja Penegakan Hukum Bidang Pidana Umum,
Intelijen, Datun
1.2.1. Peningkatan Kinerja Penegakkan Hukum Bidang Pidana
Umum
Penanganan perkara Pidana Umum (Pidum) yang dilakukan
oleh Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe walaupun bukan
merupakan prioritas nasional sebagaimana penanganan
perkara tindak pidana korupsi, namun mengingat fungsinya
memberikan pelayanan kepada masyarakat khususnya
pencari keadilan, sehingga memiliki pengaruh yang besar
dalam meningkatkan citra Kejaksaan dalam rangka
mengembalikan kepercayaan masyarakat terhadap Kejaksaan
sebagai Lembaga Penegak Hukum.
Oleh karena itu, dalam pelaksanaannya Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe memberikan perhatian yang penuh
terhadap penanganan perkara di bidang Pidum dengan cara
mengedapankan profesionalisme penanganan perkara dengan
melakukan percepatan dan optimalisasi melalui :
a. Penyelesaian penanganan perkara yang lebih cepat, efektif,
efisien dan terkendali secara profesional dan proporsional
dengan mengedepankan rasa keadilan masyrakat dan hati
nurani;
b. Kesetaraan penerimaan dan penyelesaian hasil penyidikan
yang lebih sederhana;
c. Pedoman tuntutan pidana sebagai optimalisasi
pemenuhan ras keadilan masyarakat;
d. Meminimalisir bolak-balik perkara serta tunggakan SPDP
dan P – 21.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 17
1.2.2. Peningkatan Kinerja Bidang Intelijen
Kegiatan intelijen yang dilaksanakan oleh Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe berdasarkan ketentuan yang berlaku
meliputi penyelidikan, pengamanan dan penggalangan. Selain
bertugas sebagai supporting terhadap pelaksanaan tugas
Pidsus, Pidum dan Datun juga memiliki peran utama dalam
rangka membina ketertiban dan ketentraman umum.
1.2.3. Peningkatan Kinerja Bidang Datun
Tugas dan fungsi di Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara di
dasarkan pada Pasal 30 ayat (2) UU No. 16 tahun 2004 tentang
Kejaksaan RI. Adapun lingkup bidang Perdata dan Tata Usaha
Negara berdasarkan Pasal 24 ayat (2) Peraturan Presiden RI No.
38 Tahun 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kejaksaan RI
meliputi : penegakkan hukum, bantuan hukum, pertimbangan
hukum dan tindakan hukum lain kepada negara atau
pemerintah, meliputi lembaga/badan negara, lembaga/instansi
pemerintah pusat dan daerah, BUMN/BUMD untuk
menyelamatkan, memulihkan kekayaan negara, menegakkan
kewibaan negara dan pemerintah serta memberikan pelayanan
hukum kepada masyarakat.
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 18
BAB IVPROGRAM KERJA DAN ANGGARAN
KEJAKSAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2019
PROGRAM KERJA DAN ANGGARAN KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUANSANGIHE TAHUN ANGGARAN 2019Pagu Tahun Anggaran 2019
1. Belanja Pegawai : Rp. 2.795.262.000,-
2. Belanja Operasional : Rp. 2.742.240.000,-
3. Belanja Modal : Rp. 0,-
Jumlah : Rp. 5.537.502.000,-
Dari Anggaran ini akan dialokasikan sesuai Program Kerja dan Anggaran
Tahun 2018 (DIPA 2019) sebagai berikut :
A. Belanja Pegawai dengan jumlah Anggaran Rp. 2.795.262.000,-
alokasinya untuk Gaji dan Tunjangan Pegawai Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe tahun 2019.
B. Belanja Operasional dengan jumlah Anggaran Rp. 2.742.240.000,-
akan dialokasikan untuk Program :
1. Bidang Pembinaan :
- Pengembangan Sistim Informasi : Rp. 65.600.000,-
- Kebutuhan Perkantoran : Rp. 959.390.000,-
Jumlah : Rp. 1.024.990.000,-
2. Bidang Intelijen :
- Penyelidikan/Pengamanan/Penggalang : Rp. 51.080.000,-
an PermasalahanHukum di bidang
IPOLEKSOSBUDHANKAM (3 laporan)
- Penyuluhan Hukum (4 kegiatan) : Rp. 74.260.000,-
Jumlah Rp. 125.340.000,-
3. Bidang Tindak Pidana Umum :
- Pra Penuntutan (90 Perkara) : Rp. 27.000.000,-
- Penuntutan (90 Perkara) : Rp. 433.750.000,-
- Eksekusi (90 Perkara) : Rp. 22.500.000,-
Jumlah Rp. 483.250.000,-
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 19
Pidana Umum Tertentu :
- Pra Penuntutan : Rp. 11.000.000,-
- Penuntutan : Rp. 542.400.000,-
- Eksekusi : Rp. 80.000.000,-
Jumlah : Rp. 633.400.000,-
4. Bidang Tindak Pidana Khusus :
- Penyelidikan (1 kasus) : Rp. 50.000.000,-
- Penyidikan (1 Kasus) : Rp. 100.000.000,-
- Pra Penuntutan (3 Perkara) : Rp. 75.120.000,-
- Penuntutan (3 Perkara) : Rp. 233.880.000,-
- Eksekusi (1 Perkara) : Rp. 1.260.000,-
Jumlah Rp. 460.260.000,-
5. Bidang Perdata dan Tata Usaha Negara :
- Non Litigasi (3 Perkara) :Rp. 9.000.000,-
- Pos Pelayanan Hukum :Rp. 6.000.000,-
Jumlah Rp. 15.000.000,-
RENCANA KERJA (RENJA) KEJAKSAAN NEGERI KEPULAUAN SANGIHE TAHUN 2019 20
BAB VPENUTUP
Dalam melaksanakan program dan kegiatan untuk mencapai sasaran –
sasaran pembangunan yang tertuang dalam Rencana Kerja Kejaksaan Negeri
Kepulauan Sangihe Tahun 2019 menerapkan prinsip – prinsip efisiensi,
efektifitas, transparansi, akuntablitias, taat azas dan partisipasi dan
melaksanakan dengan komitmen, itikad baik dan memahami prinsip – prinsip
dalam pengelolaan anggaran sektor publik, serta memperhatikan ortimalisasi
penyerapan anggaran secara cepat, tepat dan terukur.
Pelaksanaan kegiatannya mensyaratkan keterpaduan dan sinkronisasikan
antar kegiatan, baik diantara kegiatan dalam satu program maupun kegiatan
antar program dengan tetap memperhatikan tugas dan fungsi.
Rencana Kerja Kejaksaan Negeri Kepulauan Sangihe Tahun 2019 menjadi
acuan dan pedoman dalam pelaksanaan kegiatan selama kurun waktu satu
tahun dan akan dilaporkan hasil dari pelaksanaan program secara berkala
kepada pimpinan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Pelaksanaan seluruh program dan kegiatan dalam Rencana Kerja Kejaksaan
Negeri Kepulauan Sangihe Tahun 2019 ini didukung dengan anggaran yang
tersedia dalam DIPA yang dikelola sesuai dengan kegiatan secara efektif, efisien,
akuntabel dan transparan sebagaimana telah ditetapkan.
Tahuna, 25 Januari 2019