23

RENCANA KINERJA TAHUNAN · 2020. 9. 4. · Rencana KinerjaTahunan (RKT) Tahun 2020 ini menjelaskan tentang hasil pencapaian kinerja kegiatan, realisasi anggaran dan rencana tindak

  • Upload
    others

  • View
    4

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • KATA PENGANTAR

    Dengan mengucap puji dan syukur kepada Tuhan Allah Maha Kuasa yang

    telah memberikan hikmat dan berkat atas tersusunnya Rencana Kinerja Tahunan

    (RKT) Tahun 2020 Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari.

    Penyusunan Rencana Kinerja Tahunan (RKT) Tahun 2020 ini merupakan

    kelanjutan dari pelaksanaan penetapan kinerja Tahun 2020 sebagai pedoman

    dalam upaya pencapaian indikator kinerja kegiatan Tahun 2020, agar tercapai

    secara maksimal.

    Rencana KinerjaTahunan (RKT) Tahun 2020 ini menjelaskan tentang hasil

    pencapaian kinerja kegiatan, realisasi anggaran dan rencana tindak lanjut atas

    permasalahan yang ditemui, agar pelaksanaan kinerja ditahun berikutnya dapat

    berjalan lebih optimal.

    Akhirnya kami berharap agar Rencana KinerjaTahunan (RKT) Tahun 2020

    ini dapat menjadi pedoman dalam upaya pencapaian kinerja kegiatan selama

    Tahun 2020 dan bahan evaluasi atas pelaksanaan Rencana Aksi Kegiatan Tahun

    2020-2024.

    Manokwari, 31 Agustus 2020

    Kepala KKP Kelas III Manokwari,

    Agung Ardyanto, S.KM., MPH. NIP 197406181998031002

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Pembangunan kesehatan merupakan cermin indikator utama

    keberhasilan pembangunan bangsa Indonesia. Mengingat Human Development

    Index (HDI), Indeks Pembangunan Masyarakat (IPM), serta Indeks Kemiskinan

    Manusia (IKM) sangat dipengaruhi oleh keberhasilan pembangunan kesehatan.

    Bahkan dalam skala global, pentingnya kesehatan masyarakat juga telah di

    angkat sebagai faktor utama dalam menjamin terwujudnya kesejahteraan,

    pembangunan masyarakat dan bangsa sebagaimana termuat dalam deklarasi

    Millenium Development Goals (MDGs).

    Perencanaan dan anggaran Program P2P disusun setiap tahun dengan

    mengacu pada dokumen RPJMN dan Rencana Strategis Kementerian

    Kesehatan. Penyusunan rencana kerja dan anggaran tahunan tersebut

    dilakukan melalui penyusunan dokumen Rencana Kerja Anggaran Kementerian

    Lembaga (RKA-KL) yang didalamnya memuat tahapan-tahapan pelaksanaan

    kegiatan yang akan dilakukan untuk dapat mencapai target indikator kinerja

    kegiatan yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis Kementerian

    KesehatanTahun 2020-2024.

    Evaluasi terhadap pencapaian kinerja Program P2P sampai dengan

    tahun 2019 menunjukan bahwa beberapa target indikator kinerja kegiatan telah

    dapat dicapai, namun masih terdapat beberapa target indikator yang belum

    tercapai. Kegiatan dengan target yang telah tercapai harus terus dipertahankan.

    Sedangkan kegiatan dengan target belum tercapai harus dilakukan usaha lebih

    keras melalui upaya terobosan maupun kegiatan inovatif.

    Sebagai upaya tindak lanjut dalam melakukan evaluasi terhadap

    pencapaian kinerja dan rencana kegiatan untuk mengatasi segala

    permasalahan yang dapat mempengaruhi pencapaian maupun mengakibatkan

    penurunan pencapaian kinerja, maka KKP Kelas III Manokwari memandang

    perlu melakukan penyusunan Rencana Kinerja Tahunan agar pelaksanaan

    monitoring dan evaluasi serta upaya-upaya yang dilaksanakan dapat lebih

    terarah.

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 2

    B. Landasan Hukum

    Pelaksanaan rencana kinerja ini mengacu pada peraturan-peraturan

    yang terkait dengan perencanaan kegiatan dan anggaran sebagai berikut:

    1. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;

    2. Undang-Undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang

    Bersih,Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme;

    3. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular

    4. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 23 tahun 1997 tentang

    Pengelolaan Lingkungan Hidup;

    5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 tahun 1999 tentang

    Perlindungan Konsumen;

    6. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak

    Azasi Manusia;

    7. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002 tentang

    Perlindungan Anak;

    8. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

    Pembangunan Nasional;

    9. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran;

    10. Undang-UndangNomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;

    11. Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 32 Tahun 2009 tentang

    Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

    12. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 1991 tentang Penanggulangan

    Wabah Penyakit Menular;

    13. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja

    Instansi Pemerintah;

    14. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehatan

    Nasional;

    15. Peraturan Pemerintah RI Nomor 66 tahun 2014 tentang Kesehatan

    Lingkungan;

    16. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 560 Tahun 1989 tentang Jenis

    Penyakit Tertentu Yang Dapat Menimbulkan Wabah;

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 3

    17. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 41 Tahun 1999 tentang

    Pengendalian Pencemaran Udara;

    18. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1405/Menkes/SK/XI/2002 tentang

    Persyaratan Kesehatan Lingkungan Kerja Perkantoran dan Industri;

    19. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 942/MENKES/SK/VII/2003 Tentang

    Pedoman Persyaratan Hygiene Sanitasi Makanan Jajanan;

    20. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang

    Pengamanan Rokok Bagi Kesehatan;

    21. Peraturan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Republik

    Indonesia Nomor 188/Menkes/PB/I/2011 dan Nomor 7 Tahun 2011 tentang

    Pedoman Pelaksanaan Kawasan Tanpa Rokok;

    22. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 1096/Menkes/Per/VI/2011 Tentang

    Hygiene Sanitasi Jasa boga;

    23. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 2348/Menkes/Per/XI/2011 tentang

    Perubahan Peraturan Menteri Kesehatan No. 356/Menkes/Per/IV/2008

    tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Kesehatan Pelabuhan;

    24. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 72/PMK.02/2013 tentang Standar

    Biaya Tahun Anggaran 2014;

    25. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 7 Tahun 2014 tentang Perencanaan

    dan Panganggaran Bidang Kesehatan;

    26. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Refomasi Birokrasi

    RI Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja,

    Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu Atas Laporan Kinerja Instansi

    Pemerintah;

    27. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1116 Tahun 2003 tentang Pedoman

    penyelenggaraan Sistem Survailans Epidemiologi Kesehatan

    28. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1479 Tahun 2003 tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Sistem Survailans Epidemiologi Penyakit Menular dan

    Penyakit Tidak Menular Terpadu

    29. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1098/Menkes/Per/IV/2003 tentang

    persyaratan rumah makan dan restoran;

    30. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 288/Menkes/SK/III/2003 tentang

    Pedoman penyehatan sarana bangunan umum;

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 4

    31. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 949 Tahun 2004 tentang Pedoman

    Penyelenggaraan Sistem Kewaspadaan Dini Kejadian Luar Biasa;

    32. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 431/ Menkes/Per/IV/2007 tentang

    PedomanTeknis Pengendalian Risiko Kesehatan Lingkungan di Pelabuhan/

    Bandara/ PLBD;

    33. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/Menkes/SK/V/2009 tentang

    Rencana Pembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan Tahun 2005-

    2025;

    34. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor H.021/Menkes/SK/1/2011 tentang

    Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2010- 2014;

    35. Instruksi Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 161/Menkes/Inst/

    III/1990 tentang Lingkungan Kerja Bebas Asap Rokok;

    36. International Health Reguilation 2005.

    C. Struktur Organisasi KKP Kelas III Manokwari

    KEPALA

    Sub Bagian Tata Usaha

    Seksi Pengendalian Karantina & Surveilans Epidemiologi

    Seksi Pengendalian Risiko Lingk. & Kes.

    Lintas Wilayah

    INSTALASI

    KELOMPOK

    JABATAN FUNGSIONAL

    WILAYAH KERJA 1. Bandar Udara Rendani

    2. Pelabuhan Laut Wondama 3. Pelabuhan Laut Bintuni 4. Pelabuhan Laut Babo 5. Pelabuhan Khusus LNG

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 5

    D. Sistematika Penulisan

    Sistematika penulisan Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas III

    Manokwari terdiri atas:

    1. Kata Pengantar

    2. Daftar Isi

    3. BAB I PENDAHULUAN

    Bab ini menguraikan tentang latar belakang, landasan hukum, struktur

    organisasi KKP Kelas III Manokwari dan sistematika penulisan.

    4. BAB II HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2018

    Bab ini menguraikan tentang hasil pencapaian kinerja KKP Kelas III

    Manokwari tahun 2018, meliputi capaian indikator kinerja, capaian

    pelaksanaan anggaran dan rencana tindak lanjut.

    5. BAB III RENCANA KINERJA TAHUNAN 2020

    Bab ini menguraikan tentang target indikator kinerja kegiatan, rencana

    kegiatan serta rencana dan alokasi anggaran kegiatan tahun 2020.

    6. BAB IV KESIMPULAN

    Mengemukakan tinjauan secara umum tentang keberhasilan dan

    kegagalan, permasalahan dan kendala utama yang terkait dengan

    pencapaian kinerja KKP Kelas III Manokwari Tahun 2018 serta rencana

    kegiatan yang akan dilaksanakan pada Tahun 2020.

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 6

    BAB II

    HASIL EVALUASI KINERJA TAHUN 2019

    A. Capaian Indikator Kinerja

    Penyelenggaraan kegiatan KKP Kelas III Manokwari tahun 2019

    dilaksanakan masih berpedoman pada rencana aksi kegiatan pada tahun 2015-

    2019. Setiap pelaksanaan kegiatan memiliki target indikator kinerja yang harus

    dicapai setiap tahunnya. Pada tahun 2019 capaian indikator kinerja sebagai

    berikut :

    Tabel 2.1

    Capaian Indikator Kinerja Tahun 2019

    No Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Target Capaian

    Fisik % Fisik %

    1 Kabupaten/kota yang melakukan pemantauan kasus penyakit berpotensi kejadian luar biasa (KLB) dan melakukan respon penanggulangan terhadap sinyal KLB untuk mencegah terjadinya KLB

    1. Jumlah alat angkut sesuai dengan standar kekarantinaan kesehatan

    5450 sertifikat

    100 5765

    sertifikat 105,78

    2. Persentase respon Sinyal Kewaspadaan Dini (SKD), KLB dan bencana di wilayah layanan KKP

    72 Sinyal 80 101 dari

    109 92,66

    3. Jumlah deteksi dini dalam rangka cegah tangkal masuk dan keluarnya penyakit

    3710 Sertifikat

    100 3193

    Sertifikat 86.06

    4. Jumlah pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    5 Layanan

    100 5 Layanan 100

    5. Jumlah pelabuhan/ bandara/PLBD yang mempunyai kebijakan kesiapsiagaan dalam penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah

    4 Pelabuhan / Bandara

    100 5

    Pelabuhan / Bandara

    125

    6. Jumlah sertifikat/surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan

    2650 Sertifikat

    100 2746

    Sertifikat 103,63

    7. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD yang memenuhi syarat-syarat sanitasi

    2 Pelabuhan / Bandara

    40 2

    Pelabuhan / Bandara

    100

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 7

    No Sasaran Strategis

    Indikator Kinerja Target Capaian

    Fisik % Fisik %

    2 Meningkatnya pencegahan dan pengendalian penyakit tular vector dan zoonotic

    8. Jumlah pelabuhan/bandara/PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter dan buffer area

    1 Pelabuhan / Bandara

    20 1

    Pelabuhan / Bandara

    100

    3 Menurunnya penyakit menular langsung

    9. Jumlah orang yang melakukan skrining penyakit menular langsung

    600 Orang 100 1052 orang

    175,33

    4 Meningkatnya Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis Lainnya Pada Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit

    10. Jumlah dokumen dukungan manajemen dan tugas teknis lainnya

    40 Dokumen

    100 50

    dokumen 125

    11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

    9 Pelatihan

    100 14

    Pelatihan 155,56

    12. Jumlah pengadaan sarana prasarana

    36 Unit 100 36 Unit 100

    B. Capaian Pelaksanaan Anggaran

    Untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok

    dan fungsinya, KKP Kelas III Manokwari diperkuat dan didukung oleh anggaran

    yang disusun setiap tahunnya dimana dalam penyusunan perencanaannya

    disesuaikan dengan jumlah tenaga dan cakupan wilayah serta program kegiatan

    yang akan dilaksanakan.

    Kegiatan yang dilaksanakan baik bersifat teknis maupun adminstratif dan

    biaya yang digunakan adalah berasal dari DIPA KKP Kelas III Manokwari Tahun

    2019. Tahun 2019 KKP Manokwari mengelola anggaran sebesar

    Rp.9.518.777.000,-

    C. Realisasi Anggaran

    Dalam pelaksanaan anggaran Tahun 2019, KKP Kelas III Manokwari

    memperoleh capaian yang lebih baik dibandingkan tahun sebelumnya. Adapun

    hasil realisasi anggaran Rp. 8.995.631.179,- atau sebesar 94,50%

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 8

    D. Rencana Tindak Lanjut

    Berdasarkan hasil pengukuran pencapaian kinerja pada Kantor

    Kesehatan Pelabuhan Kelas III Manokwari dari bulan Januari - Desember 2019

    terlihat bahwa pencapaian masing-masing indikator secara umum rata-rata

    tercapai 100%, walaupun hal ini tidak selaras dengan pencapaian realisasi

    anggaran.

    Untuk mempertahankan dan meningkatkan pencapaian kinerja agar

    berkesinambungan hingga tahun-tahun berikutnya, maka diperlukan rencana

    tindak lanjut untuk kegiatan yang belum tercapai atau yang memerlukan upaya

    optimalisasi kegiatan sebagai berikut:

    1. Jumlah Alat Angkut Sesuai Standart Kekarantinaan Kesehatan

    a. Masalah yang dihadapi

    Masih kurang maksimalnya upaya keselamatan kerja pada saat

    petugas melakukan boarding kapal, misalnya boat/speed boat yang

    digunakan untuk mobilisasi petugas dari dan ke Kapal dalam status

    karantina masih belum memiliki standar safety karena kadang masih

    menggunakan perahu nelayan yang tidak memiliki peralatan safety

    apabila terjadi hal yang tidak diinginkan.

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Melakukan Sosialisasi kepada pemilik/agen pelayaran mengenai

    mekanisme/ Standar Operasional Prosedur (SOP) pengawasan alat

    angkut dalam status karantina dan International Health Regulation

    (IHR) 2005 secara lebih intensif.

    2) Melakukan koordinasi dengan pemilik/agen pelayaran tentang

    boat/speed boat yang safety bagi mobilisasi petugas dari dan ke kapal

    2. Persentase Sinyal Kewaspadaan Dini SKD KLB dan Bencana di Wilayah

    Layanan KKP

    a. Masalah yang dihadapi

    Dalam mencapai indikator kinerja sesuai target terdapat beberapa

    masalah, antara lain:

    1) Masih kurangnya petugas yang memiliki latar belakang Pendidikan

    formal epidemiologi/surveilans terutama di Puskesmas dan Rumah

    Sakit mitra kerja Surveilance KKP Manokwari sehingga pelaksanaan

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 9

    tindak lanjut verifikasi rumor masih ada yang belum sesuai dengan

    prosedur.

    2) Ketepatan pengiriman laporan SKD KLB (W2) dari unit Pelayanan

    kesehatan (Puskesmas dan RS) belum tepat waktu, hal ini

    dikarenakan masih adanya rangkap tugas dari pemegang laporan W2

    tersebut.

    3) Tidak Semua respon sinyal KLB dapat dilakukan dengan kunjungan

    lapangan, sebagian masih dilakukan dengan telepon, sms dan WA

    dikarenakan jarak yang jauh.

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Menganggarkan pelatihan surveillance dan penyelidikan epidemiologi

    bagi petugas surveillance KKP Manokwari dan surveilance mitra kerja

    lintas program dengan mendatangkan narasumber dari unit utama.

    2) Menggunakan fasilitas SMS/ WA dalam rangka memaksimalkan

    pengiriman laporan tepat waktu;

    3) Mengintensifkan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten dan

    Provinsi dalam upaya sharing data laporan mingguan dan verifikasi

    rumor.

    4) Memaksimalkan peran petugas KKP di wilker dalam hal pengumpulan

    data di petugas W2 Puskesmas;

    5) Melakukan koordinasi dengan Dinas Kesehatan Kabupaten/Provinsi

    mengenai pelaksanaan surveillance berbasis wilayah.

    3. Jumlah Deteksi Dini dalam Rangka Cegah Tangkal Masuk dan Keluarnya

    Penyakit.

    a. Masalah yang dihadapi

    1) masih kurangnya kemampuan petugas dalam komunikasi dengan

    ABK terutama ABK kapal asing.

    2) Ketepatan waktu kedatangan kapal ada beberapa yang mundur dari

    schedule dan dari agen pelayaran kurang cepat memberikan

    informasi delay

    3) Perbedaan kebijakan oleh setiap maskapai sehingga pelaksanaan

    pemeriksaan kru pesawat masing - masing maskapai berbeda.

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 10

    4) Tidak ada regulasi yang mengikat terkait kewajiban pemeriksaan kru

    pesawat dalam negeri

    5) Masih kurangnya kemampuan SDM medis paramedis dalam

    penanganan pasien terutama pasien penyakit menular di pintu masuk

    negara

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Perlu adanya peningkatan kemampuan petugas terutama

    kemampuan berbahasa asing seperti bahasa inggris dan mandarin

    berupa pelatihan Bahasa inggris dan mandarin.

    2) Perlu adanya SOP tentang pemeriksaan kapal baik kapal dalam

    negeri maupun kapal luar negeri serta melakukan sosialisasi tentang

    SOP tersebut kepada pemilik/agen kapal

    3) Advokasi ke pihak Perhubungan terkait aturan pemeriksaan kru

    pesawat terbang domestic.

    4) Perlu adanya pelatihan bagi petugas medis paramedis dalam

    penanganan pasien terutama pasien penyakit menular dipintu masuk

    negara

    4. Jumlah Pelayanan Kesehatan Pada Situasi Khusus

    a. Masalah yang dihadapi

    Masih kurangnya kuantitas SDM medis paramedis baik di Wilker

    maupun di induk, sehingga pelayanan kesehatan pada situasi khusus

    kurang maksimal

    b. Usul Pemecahan Masalah

    Mengusulkan penambahan pegawai terutama medis paramedis

    dengan mekanisme pengadaan formasi CPNS.

    5. Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBDN yang mempunyai Kebijakan

    Kesiapsiagaan dalam Penanggulangan Kedaruratan Masyarakat yang

    Berpotensi Wabah.

    a. Masalah yang dihadapi

    Belum adanya Reviuw maupun table top terhadap dokumen

    rencana kontinjensi penanggulangan kedaruratan kesehatan masyarakat

    yang berpotensi wabah dalam rangka menyesuaikan semua dokumen

    dengan kondisi terbaru yang relevan

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 11

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Tetap melaksanakan koordinasi dan peningkatan jejaring kerja

    kemitraan lintas sektor dan lintas program di Pelabuhan/Bandara dan

    Wilayah.

    2) Melaksanakan sosialisasi tentang kondisi terkini penyakit KKMD serta

    ancamannya disekitar kita sehingga bisa meningkatkan

    kewaspadaan bersama.

    3) Desiminasi informasi terkait hal-hal penting untuk lintas sektor dan

    lintas program di wilayah.

    4) Melakukan Reviuw maupun table top dengan mitra kerja dan stake

    holder terhadap dokumen rencana kontinjensi penanggulangan

    kedaruratan kesehatan masyarakat yang berpotensi wabah dalam

    rangka menyesuaikan semua dokumen dengan kondisi terbaru yang

    relevan

    6. Jumlah sertifikat/ surat ijin layanan kesehatan lintas wilayah yang diterbitkan.

    a. Masalah yang dihadapi

    1) Terbatasnya jaringan internet terutama di Wilker Babo, Bintuni dan

    Wasior, sehingga pelayanan penerbitan dokumen terganggu.

    2) Terbatasnya tenaga dokter dan perawat dengan kompetensi dokter/

    perawat kesehatan penerbangan untuk penempatan di wilayah kerja

    Babo, Bintuni dan Wasior sehingga pelaksanaan pengawasan dan

    penerbitan laik terbang hanya dilakukan pada KKP Pelabuhan Laut

    Manokwari dan Wilker Rendani

    3) Sarana penunjang vaksinasi internasional berupa cold chain dan

    tenaga dokter dengan sertifikasi vaksinator hanya tersedia di Wilayah

    kerja Pelabuhan Laut Manokwari sehingga vaksinasi internasional

    hanya dilaksanakan di lokasi tersebut dikarenakan keterbatasan

    sarana dan tenaga dokter.

    4) Informasi terkait syarat ijin angkut orang sakit, laik terbang, ijin angkut

    jenazah tidak tersampaikan secara luas ke seluruh lapisan

    masyarakat sebagai pengguna alat angkut sehingga masih banyak

    yang tersaring pada saat proses check in boarding, akibatnya tidak

    semua permohonan ijin angkut dapat diterbitkan laik terbang/

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 12

    diangkut dengan pesawat karena kondisi pasien selaku pengguna

    alat angkut tidak memenuhi syarat untuk terbang.

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Petugas menyiapkan dokumen generate untuk mengantisipasi pada

    saat jaringan internet terganggu

    2) Pengajuan tenaga CPNS untuk kualifikasi Dokter Umum dan perawat

    dalam rangka pemenuhan kuota di wilayah kerja Babo, Bintuni dan

    Wasior dalam rangka pendukung pelaksanaan vaksinasi

    internasional dengan mekanisme pengadaan CPNS

    3) Menganggarkan pelatihan bagi tenaga dokter dalam rangka

    peningkatan kapasitas tenaga dokter dalam bidang kesehatan

    penerbangan dan vaksinator

    4) Setelah tenaga dokter terpenuhi kuota maka mengajukan

    perencanaan pengadaan sarana cold chain untuk wilker Babo dan

    pembelian tanah serta pembangunan gedung kantor untuk wilker

    Bintuni dan Wasior.

    7. Jumlah pelabuhan bandara / PLBD yang memenuhi syarat – syarat sanitasi.

    a. Masalah yang dihadapi

    1) Laboratorium yang terakreditasi nasional untuk pemeriksaan sampel

    air minum/air bersih (parameter bakteriologis, kimia dan logam berat),

    sampel makanan, sampel tanah dan udara belum ada di Kabupaten

    Manokwari, sehingga frekuensi pengawasan Tempat-Tempat Umum,

    Tempat Pengolahan Pangan (TPP) dan Sarana Air Minum dilakukan

    melalui pemeriksaan fisik berdasarkan formulir inspeksi sebanyak dua

    kali (sesuai dengan juknis), namun untuk uji petik bakteriologis/kimia

    air minum hanya dapat dilakukan satu kali dalam setahun, sampel

    makanan dilakukan pemeriksaan sendiri di Laboratorium lingkungan

    KKP Manokwari namun terbatas hanya pada beberapa parameter

    kimia. Usap alat makan tidak dapat dilakukan keterbatasan anggaran

    dan bukan merupakan program prioritas nasional.

    2) Sesuai dengan arahan pada kegiatan Workshop TPM yang

    diselenggarakan oleh Ditjen Kesehatan Masyarakat, wilayah

    pengawasan KKP untuk TPM, TTU dan SAB berada pada wilayah

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 13

    Bandar Udara dan Pelabuhan Laut (Perimeter). Untuk wilayah

    Pelabuhan laut Manokwari tidak terdapat TPM.

    3) Masih kurangnya kemauan dan antusiasme dari mitra kerja

    Pelabuhan dan Bandar Udara untuk menyelenggarakan Pelabuhan/

    Bandara Sehat, karena terkendala pada penganggaran dan

    ketidakjelasan wewenang terkait kebersihan dan pengelolaan gedung

    di Pelabuhan dan Bandara.

    4) Tidak jelasnya pengelolaan air bersih pada perusahaan air minum

    daerah sehingga untuk air bersih dalam hal supply ke kapal serta

    kebutuhan terminal penumpang di Pelabuhan Laut Manokwari hanya

    mengandalkan air tangki yang dibeli oleh pihak Pelindo, Pelni dan

    keagenan kapal, sehingga menyulitkan dalam hal pemantauan

    karena sumber air berada di wilayah kerja Dinas Kesehatan

    Kabupaten Manokwari dan berasal dari supplyer yang berbeda –

    beda.

    5) Pelabuhan dan Bandara pada Wialayah Kerja Babo, Bintuni dan

    Wasior masih merupakan Pelabuhan dan bandara perintis, sehingga

    untuk menerapkan Pelabuhan/Bandara sehat yang standar masih

    sulit dilaksanakan karena terkendala pada penganggaran dari

    Pemerintah Daerah.

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Melakukan advokasi kepada Ka. KSOP Manokwari selaku

    penanggung jawab Kepelabuhanan di wilayah Pelabuhan Laut

    Manokwari dan Otoritas Bandara selaku penanggung jawab

    Kebandarudaraan di Bandara Rendani terkait aturan

    Pelabuhan/Bandara sehat.

    2) Sosialisasi dan advokasi kepada PEMDA Babo, Bintuni dan Wasior

    terkait aturan Pelabuhan/Bandara sehat

    3) Melakukan Sosialisasi kepada pemilik, pengelola TTU, TPM dan SAB

    terkait pentingnya sanitasi TTU, TPM dan SAB, persyaratan sanitasi

    dan akibat yang dapat ditimbulkan sehubungan dengan penularan

    penyakit (Water borne diseases dan Food borne diseases).

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 14

    8. Jumlah Pelabuhan / Bandara / PLBD bebas vektor pada wilayah perimeter

    dan buffer area

    a. Masalah yang dihadapi

    1) Keterbatasan SDM (Jumlah tenaga Entomolog) untuk melakukan

    survei vektor dan pengendalian vektor

    2) Program pembangunan di wilayah pelabuhan masih berfokus pada

    penambahan panjang dermaga dan bukan perbaikan fasilitas yang

    sudah ada

    3) Penanganan sampah di Pelabuhan masih terkendala pada sarana

    pengangkutan sampah dan masih kurangnya respon dari DPU

    4) Bahan survei seperti perangkap kecoak yang jumlahnya terbatas dan

    tidak dijual di Manokwari

    5) Terbatasnya jumlah peralatan pengendalian vektor dan terdapat

    beberapa alat yang sudah rusak

    6) Pengendalian lalat dengan menggunakan metode spraying yang

    sifatnya meresidu pada tempat – tempat yang biasa menjadi habitat

    kurang efektif karena hanya mengenai permukaan dengan sasaran

    lalat dewasa, sedangkan untuk telur lalat dan larva lalat (maggot)

    yang berada di dalam tumpukan sampah tidak teresidu, akibatnya

    penyemprotan hanya efektif selama dua hari dengan catatan tidak

    terkena hujan.

    7) Pengendalian kecoa dengan metode spraying tidak dapat

    menjangkau kecoa pada lubang – lubang saluran perpipaan tertutup

    yang berada di sepanjang dermaga Pelabuhan Laut Manokwari yang

    merupakan struktur instalasi perpipaan air bersih bawah tanah untuk

    supply ke kapal.

    8) Seringnya terjadi kehilangan perangkap tikus terutama untuk area

    yang terbuka

    9) Kurangnya minat masyarakat untuk berpartisipasi sebagai jumantik di

    rumah sendiri (satu rumah satu jumantik) dan kurangnya minat

    masyarakat untuk menjadi kader vektor KKP Manokwari

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 15

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Desiminasi Informasi hasil survey dan pengendalian vektor kepada

    stake holder seperti KSOP, PT. Pelindo, UPBU Bandar Udara

    Rendani, Otoritas IX Bandar Udara Rendani, Dinas Kesehatan

    Kabupaten Manokwari agar kedepannya bias dilakukan perbaikan

    fasilitas Pelabuhan

    2) Memperbanyak pelatihan/diklat bagi tenaga teknis tentang vektor

    3) Distribusi pegawai di Wilker harus sesuai kebutuhan

    4) Penambahan jumlah tenaga teknis entomolog

    5) Pemenuhan alat dan bahan pendukung kegiatan pengendalian vektor

    6) Menggalakkan kegiatan satu rumah satu jumantik

    7) Melakukan sosialisai kepada stake holder, pengguna jasa Pelabuhan

    dan Bandara, serta para pekerja Pelabuhan dan Bandara untuk

    menjaga

    9. Jumlah orang yang melakukan skrining Penyakit Menular Langsung.

    a. Masalah yang dihadapi

    1) Belum adanya Surat Keputusan dari Dinas Kesehatan Provinsi untuk

    TIM Mobile VCT KKP Manokwari walaupun KKP Manokwari sudah

    dilatih dalam hal kegiatan Mobile VCT dan telah mengikuti pelatihan

    konselor HIV/AIDS.

    2) Penggunaan alat dan bahan pemeriksaan yang masih sharing

    dengan puskesmas sehingga pelaksanaan kegiatan belum bisa

    bersifat mandiri.

    3) Partisipasi masyarakat yang masih rendah pada beberapa lokasi

    sehingga petugas harus menunggu lama dan harus memanggil dari

    rumah ke rumah.

    4) Partisipasi/ antusiasme/ kesadaran pegawai mitra kerja untuk

    discreening secara sukarela masih kurang

    5) Tidak semua responden mengembalikan pot sputum ke Puskesmas

    pada pelaksananaan kegiatan Deteksi Dini TB

    6) Kesadaran berobat rutin dan minum obat secara teratur masih

    rendah.

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 16

    7) Masih sulitnya penyesuaian jam kerja dengan waktu penyuluhan dan

    screening sehingga petugas melakukan penyuluhan dengan metode

    orang per orang

    8) Peran keluarga sebagai orang terdekat dalam penanggulangan TBC

    belum optimal seperti sulit mencari pemantau minum obat (PMO)

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Membentuk Tim Mobile VCT KKP Manokwari

    2) Meningkatkan koordinasi dan kerja sama dengan mitra kerja KKP

    lintas program dan lintas sektor serta pimpinan masyarakat

    3) Meningkatkan Sarana untuk kegiatan yang bersifat sosialisasi

    langsung ke masyarakat

    4) Meningkatkan kompetensi petugas dalam deteksi dini penyakit

    menular langsung dengan mengikuti pelatihan pelatihan dalam

    deteksi dini penyakit menular.

    5) Penambahan jumlah tenaga teknis baik di Pelabuhan Laut maupun di

    Wilker dan penambahan formasi tenaga kontrak teknis.

    10. Jumlah Dokumen Dukungan Manajemen dan Tugas Teknis Lainnya.

    a. Masalah yang dihadapi

    1) Data yang dikumpulkan pada setiap bulan belum engkap

    2) Pada Penginputan laporan Monev Bappenas terdapat kendala tidak

    bias melakukan download laporan hasil data yang diinput. Sehingga

    tidak bias melakukan cetak data laporan baik bulanan dan Triwulan.

    3) Kurangnya SDM dalam hal penyusunan laporan

    4) Kurang lengkapnya data dukung dalam penyusunan laporan

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Meningkatkan fungsi pengawasan pada setiap level pejabat sehingga

    mekanisme atau SOP pengumpulan data kinerja bias terlaksana

    sesuai criteria

    2) Memberikan reward dan punishment pada setiap ketepatan dan

    keterlambatan pengumpulan data

    11. Jumlah peningkatan kapasitas SDM bidang P2P

    a. Masalah yang dihadapi

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 17

    1) Kurangnya informasi terkait penyelenggaraan pelatihan sehingga

    mengalami kesulitan dalam hal pendaftaran peserta diklat.

    2) Kurangnya SDM sehingga masih ada beberapa pegawai yang

    merangkap tugas dan jabatan sehingga jadual penyelenggaraan

    kadang-kadang bersamaan dengan kegiatan lain.

    3) Anggaran Pelatihan sangat sedikit dikarenakan sudah terpakai pada

    tupoksi kantor.

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Penambahan jumlah pegawai dengan mekanisme CPNS, Pegawai

    Pemerintah dengan sistem Kontrak (P3K) dan perekrutan tenaga

    kontrak.

    2) Penambahan jumlah anggaran satker

    12. Jumlah Pengadaan Sarana dan Prasarana

    a. Masalah yang dihadapi

    1) Dibatasinya/tidak disetujuinya belanja modal terutama yang tidak

    teralokasikan dalam RKBMN, sedangkan dibutuhkan penggantian

    peralatan operasional penunjang kegiatan/meubelair yang telah

    rusak.

    2) Tidak semua barang tersedia dalam e-catalog sehingga harus

    melakukan pemecahan paket dengan mengambil barang yang tidak

    tersedia di e-catalog dilakukan pembelian dipenyedia lokal.

    3) Pengadaan bangunan untuk Wilker Bintuni tidak terakomodir dalam

    RKBMN, sehingga aset tanah untuk Wilker belum dapat digunakan

    secara maksimal

    b. Usul Pemecahan Masalah

    1) Mengajukan usulan kebutuhan belanja modal dengan melampirkan

    data dukung dokumen penghapusan peralatan operasional

    penunjang kegiatan/meubelair.

    2) Mengusulkan pengadaan bangunan untuk Wilker Bintuni dengan

    melampirkan data dukung bukti kepemilikan aset tanah.

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 18

    BAB III

    RENCANA KINERJA TAHUNAN 2020

    A. Target Indikator Kinerja Kegiatan

    Rencana Kinerja Tahunan merupakan proses penetapan kegiatan

    tahunan dan indikator kinerja berdasarkan program, kebijakan dan sasaran

    yang telah ditetapkan dalam rencana strategis.

    Rencana Kinerja Tahunan KKP Kelas III Manokwari Tahun 2020 disusun

    berdasarkan kegiatan dan sasaran beserta target indikator sasaran Tahun 2020

    sebagaimana telah ditetapkan dalam Rencana Aksi Kegiatan KKP Kelas III

    Manokwari Tahun 2020-2024. Adapun indikator kinerja kegiatan berdasarkan

    sasaran strategis Meningkatnya Penyelenggaraan Program Pengendalian

    Penyakit dan Penyehatan Lingkungan di Pintu Masuk Negara dengan target

    indikator sebagai berikut :

    Tabel 3.1

    Perjanjian Kinerja Tahun 2020

    No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target

    1 Meningkatnya pelayanan kekarantinaan di pintu masuk negara dan wilayah

    1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai standar kekarantinaan kesehatan

    3.000 sertifikat

    2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada orang, alat angkut, barang dan lingkungan

    90%

    3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara

    85%

    4. Nilai kinerja anggaran 80%

    5. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan

    80%

    6. Kinerja implementasi WBK satker

    70%

    7. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

    45%

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 19

    B. Rencana Kegiatan

    Penetapan indikator kinerja kegiatan harus dibarengi dengan

    penyusunan rencana kegiatan untuk mendukung pencapaian indikator kinerja

    kegiatan. Tahun 2020 merupakan tahun pertama dari Rencana Aksi Kegiatan

    Tahun 2020-2024.

    Adapun rencana kegiatan yang dilaksanakan KKP Kelas III Manokwari

    pada tahun 2020 berdasarkan indikator kinerja kegiatan sebagai berikut:

    1. Jumlah pemeriksaan orang, alat angkut, barang dan lingkungan sesuai

    standar kekarantinaan kesehatan

    Kegiatan yang dilakukan:

    a. Pelayanan Kesehatan Rujukan

    b. Pemeriksaan Alat Angkut, Orang dan Barang

    c. Pelayanan Kesehatan

    d. Layanan Kekarantinaan Kesehatan Untuk Penerbitan SSCC/SSCEC,

    COP, PHQC

    e. Layanan Kekarantinaan Kesehatan di Bandar Udara

    f. Layanan Kesehatan Pada Situasi Khusus

    g. Layanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit HIV AIDS

    h. Layanan deteksi dini terduga TBC di wilayah kerja KKP

    i. Pengendalian Faktor Risiko Pada Situasi Khusus PON Papua

    2. Persentase faktor risiko penyakit dipintu masuk yang dikendalikan pada

    orang, alat angkut, barang dan lingkungan

    Kegiatan yang dilakukan:

    a. Pemeriksaan Sanitasi Lingkungan

    b. Sarana dan Prasarana pengendalian faktor risiko

    c. Pengadaan alat/bahan pengendalian faktor risiko

    3. Indeks Pengendalian Faktor Risiko di pintu masuk negara

    Kegiatan yang dilakukan:

    a. Surveilans epidemiologi dan Penyelidikan epidemiologi

    b. Penyehatan Lingkungan

    c. Pengawasan dan pengendalian vektor dan binatang penular penyakit

    4. Nilai kinerja anggaran

    Kegiatan yang dilakukan:

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 20

    a. Penyusunan rencana program dan Penyusunan rencana anggaran

    b. Pelaksanaan pemantauan dan evaluasi

    5. Persentase tingkat kepatuhan penyampaian laporan keuangan

    Kegiatan yang dilakukan: Pengelolaan keuangan dan perbendaharaan

    6. Kinerja implementasi WBK satker

    Kegiatan yang dilakukan:

    a. Pengadaan sarana dan prasarana

    b. Pelayanan umum, Pelayanan rumah tangga dan perlengkapan

    c. Gaji dan Tunjangan

    d. Operasional dan Pemeliharaan Kantor

    7. Persentase Peningkatan kapasitas ASN sebanyak 20 JPL

    Kegiatan yang dilakukan:

    a. Pengelolaan kepegawaian

    b. Peningkatan kualitas SDM teknis

    c. Peningkatan Kualitas SDM adminitrasi

    C. Alokasi Anggaran Kegiatan

    Untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka menjalankan tugas pokok

    dan fungsinya, KKP Kelas III Manokwari diperkuat dan didukung oleh anggaran

    yang disusun setiap tahunnya dimana dalam penyusunan perencanaannya

    disesuaikan dengan jumlah tenaga dan cakupan wilayah serta program kegiatan

    yang akan dilaksanakan.

    Anggaran yang direncanakan baik bersifat teknis maupun adminstratif

    yang berasal dari DIPA KKP Kelas III Manokwari Tahun 2020. Alokasi anggaran

    pada awal tahun sebesar Rp. 9.224.872.000,-

  • RKT 2020 KKP Kelas III Manokwari 21

    BAB IV

    SIMPULAN

    Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Kantor Kesehatan

    Pelabuhan Kelas III Manokwari mempunyai sasaran Meningkatnya

    Penyelenggaraan Program Pencegahan dan Pengendalian Penyakit di Pintu

    Masuk Negara.

    Berdasarkan hasil pengukuran kinerja pada Tahun 2020 diperoleh sebanyak

    4 (empat) indikator sasaran program dari 12 (dua belas) indikator kinerja telah

    mencapai target 100% dan 5 indikator yang mencapai lebih dari 100%.

    Kegiatan yang yang dilaksanakan dalam upaya mendukung dan

    meningkatkan pencapaian indikator kinerja kegiatan pada Tahun 2020 selaras

    dengan alokasi anggaran kegiatan yang direncanakan dan pagu anggaran yang

    telah diterima. Hal ini diharapkan penggunaan segala sumber daya yang dimiliki

    secara optimal sehingga realisasi anggaran pada Tahun 2020 dapat meningkat

    sampai dengan 97 %. Dengan besarnya realisasi anggaran yang dapat dicapai

    diharapkan capaian indikator kinerja kegiatan dapat tercapai lebih dari 100 %.

    Untuk dapat memperbaiki dan meningkatkan capaian kinerja di Kantor Kesehatan

    Pelabuhan Kelas III Manokwari pada Tahun 2020 dan tahun–tahun berikutnya,

    diperlukan evaluasi dan perencanaan yang baik serta tepat sasaran, kualitas SDM

    perlu ditingkatkan kompetensinya agar dapat melaksanakan tugas pokok dan

    fungsinya dengan baik, peningkatan jejaring kerja dengan lintas program dan lintas

    sektor serta kegiatan yang terarah dan berkesinambungan.