Upload
truongbao
View
249
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP )
Nama Sekolah : SMA Negeri 5 Surakarta
Jurusan : Ilmu Sosial
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas/Semester : XI / I
Standar Kompetensi : 2. Memahami sumberdaya alam
Kompetensi Dasar : 2.3. Menjelaskan pemanfaatan sumberdaya alam secara
ekoefisiensi
Jumlah pertemuan : 2 x pertemuan
A. Indikator :
Pertemuan 1
2.3.1 Mendiskripsikan pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip
ekoefisiensi
Pertemuan 2
2.3.2 Memberikan contoh pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan
prinsip ekoefisiensi
B. Tujuan Pembelajaran :
Pertemuan 1
Setelah kegiatan pembelajaran siswa mampu untuk :
- Menjelaskan prinsip ekoefisiensi dalam penggunaan sumberdaya alam
Pertemuan 2
Setelah kegiatan pembelajaran siswa mampu untuk :
- Memberikan contoh pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip
ekoefisiensi
B. Materi Pembelajaran :
- Pengertian prinsip ekoefisiensi dalam penggunaan sumberdaya alam
- Prinsip ekoefisiensi dalam pemenuhan kebutuhan sumberdaya energi
- Prinsip ekoefisiensi dalam pemenuhan kebutuhan sumberdaya air
- Prinsip ekoefisiensi dalam pemenuhan kebutuhan sumberdaya perikanan
- Prinsip ekoefisiensi dalam pemenuhan kebutuhan sumberdaya mineral
tambang
- Prinsip ekoefisiensi dalam pemenuhan kebutuhan sumberdaya hutan
- Contoh – contoh pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip
ekoefisiensi
C. Model dan Metode Pembelajaran
Model : Cooperative Learning
Metode: Problem Base Learning,
D. Langkah – langkah Kegiatan Pembelajaran
- Pertemuan ke 1
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru dan siswa datang tepat waktu (nilai yang
ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa
ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan
masing – masing serta mengecek kehadiran siswa /
presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang
berkaitan dengan kompetensi dasar).
- Guru me-review pelajaran pertemuan lalu, yaitu dengan
menanyakan secara acak kepada siswa tentang
persebaran Sumberdaya alam di Indonesia
10 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru menampilkan citra ikonos lokasi penambangan
emas Freeport di papua
b. Guru bertanya kepada siswa “ Mengapa
Penambangan emas Freeport di Papua akhir – akhir
ini menuai protes dari warga ?”
c. Guru menyimak jawaban siswa dan memberikan
kesempatan bagi siswa lain yang ingin memberikan
jawaban
2. Elaborasi
a. Guru membagi kelas menjadi 6 kelompok
b. Masing – masing kelompok terdiri dari 5-6 siswa
c. Guru meminta masing – masing kelompok menunjuk
ketua kelompok, sekretaris kelompok , dan anggota
kelompok
d. Guru menjelaskan pengertian prinsip ekoefisiensi
dalam penggunaan sumberdaya alam
e. Guru menanyakan kepada siswa apakah pernah
melihat kincir angin ?
f. Guru menjelaskan prinsip ekoefisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan sumberdaya energi serta
menampilkan contoh gambar kincir angin berdasarkan
prinsip ekoefisiensi dalam pemenuhan kebutuhan
sumberdaya energi ( media : gambar 2 dimensi dan
video kincir angin untuk memompa air . Sumber :
internet )
g. Guru menjelaskan prinsip ekoefisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan sumberdaya energi serta
menampilkan contoh gambar kincir air dalam
pemenuhan kebutuhan sumberdaya energi listrik(
media : gambar 2 dimensi kincir air / turbin air .
60 menit
Sumber : internet )
h. Guru menjelaskan Prinsip ekoefisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan sumberdaya air serta
menampilkan contoh sanitasi air dalam pemenuhan
kebutuhan sumberdaya air ( Media : gambar 2 dimensi
sanitasi air sungai dan air sumur. Sumber : internet )
i. Guru menjelaskan Prinsip ekoefisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan sumberdaya perikanan serta
menampilkan contoh kerusakan perairan akibat
penggunaan pukat harimau dan bom ( Media : gambar
2 dimensi pukat harimau dan bom laut. Sumber :
internet ). Guru juga menampilkan video tentang
kerusakan ekosistem laut akibat bom laut
j. Guru menjelaskan Prinsip ekoefisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan sumberdaya mineral tambang
serta menampilkan contoh penambangan pasir yang
tidak sesuai dengan prinsip ekoefisiensi ( Media :
gambar 2 dimensi penambangan pasir di laut. Sumber
: internet ). Guru juga menampilkan video tentang
tambang pasir laut pemicu abrasi pantai.
k. Guru menjelaskan Prinsip ekoefisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan sumberdaya hutan serta
menampilkan contoh penebangan dan pembakaran
hutan yang tidak sesuai dengan prinsip ekoefisiensi
( media : gambar 2 dimensi penebangan dan
pembakaran hutan. Sumber : internet )
l. Guru meminta siswa untuk mempelajari materi lebih
mendalam dengan kelompoknya serta memberikan
lembar kerja atau soal pada siswa untuk didiskusikan
bersama kelompoknya.
m. Setiap kelompok diberikan 3 artikel dari guru,
kemudian menjawab beberapa pertanyaan
permasalahan terkait dengan pemanfaatan sumberdaya
alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi, mendiskusikan
hasil kelompok tersebut untuk dicari solusi
permasalahannya
n. Selama kegiatan diskusi, guru memberikan bimbingan
kepada siswa / kelompok yang mengalami kesulitan
o. Guru meminta perwakilan masing – masing kelompok
untuk mempresentasikan hasil diskusi ke depan kelas
secara bergantian dan kelompok lain dapat
memberikan tanggapan. Apabila siswa yang bertanya,
menjawab, menyanggah pendapat anggota kelompok
lain maka akan diberikan reward berupa nilai afektif.
( nilai yang ditanamkan : rasa ingin tahu, peduli
lingkungan )
3. Konfirmasi
a. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengajukan pertanyaan berkaitan dengan diskusi
b. Guru membimbing siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang dilakukan hari ini
3 Penutup
a. Guru memberikan penguatan materi yang telah
disampaikan sekaligus mendorong siswa untuk
menyimpulkan hasil materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan
b. Guru mengumpulkan hasil diskusi kelompok .
c. Guru memberikan tugas kepada tiap kelompok untuk
mencari artikel terkait dengan pemanfaatan sumberdaya
alam energi alternatif yang akan digunakan dalam
pertemuan berikutnya
d. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
15 menit
- Pertemuan ke 2
No Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu
1 Kegiatan awal ( Pendahuluan )
a. Guru dan siswa datang tepat waktu (nilai yang
ditanamkan: disiplin)
b. Guru mengucapkan salam dengan ramah kepada siswa
ketika memasuki ruang kelas (nilai yang ditanamkan:
santun, peduli)
c. Guru mengajak siswa untuk berdoa menurut kepercayaan
masing – masing serta mengecek kehadiran siswa /
presensi ( nilai yang ditanamkan: disiplin, rajin)
Apersepsi :
- Guru menyampaikan kegunaan materi yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari (khususnya yang
berkaitan dengan kompetensi dasar).
- Guru me-review pelajaran minggu lalu, yaitu dengan
menanyakan secara acak kepada siswa tentang
pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip
ekoefisiensi
10 menit
2. Kegiatan Inti :
1. Eksplorasi
a. Guru memberikan penjelasa tentang contoh
pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip
ekoefisiensi, kemudian secara kelompok siswa
mengamati pemanfaatan sumberdaya alam di
lingkungan sekitar
2. Elaborasi
a. Siswa secara kelompok, menyiapkan artikel yang
telah disiapkan dari rumah, kemudian
mengidentifikasi contoh pemanfaatan sumberdaya
alam tersebut
60 menit
b. Siswa secara kelompok membuat mading ( majalah
dinding ) tentang contoh pemanfaatan sumberdaya
alam energi alternatif. Bahan dan peralatan yang
digunakan sudah dipersiapkan dari rumah
c. Siswa secara berkelompok mempresentasikan hasil
karya mading tersebut di depan kelas, kemudian
menempel hasil karya tersebut di dinding kelas (
tempat yang sudah ditentukan )
( nilai yang ditanamkan : peduli lingkungan,
tanggungjawab )
3. Konfirmasi
a. Guru melakukan sesi tanya jawab tentang materi
yang telah dipelajari
3 Penutup
e. Guru memberikan penegasan / membuat kesimpulan
terhadap materi yang telah disampaikan
f. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam
penutup.
15menit
E. Media pembelajaran dan alat belajar :
1. Sumber belajar
Alfian Kartono. ( 2013 ). Kantong Izin Kemali Garap Tambang Freeport
Pangkas target Produksi. Diperoleh pada 9 Oktober 2013, dari
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/07/10/0417546/Kantong
i.Izin.Kembali.Garap.Tambang.Freeport.Pangkas.Target.Produksi
Anjayani, Eni dkk.2009. Geografi untuk Kelas XI SMA/MA. Jakarta:
Pustaka Cempaka.
Anonim. (2010).Sekam Padi Sumber Energi Yang Mulai Dilirik. Diperoleh
pada 12 Oktober 2013, dari
http://chapuccino.wordpress.com/2010/01/27/sekam-padi-sumber-
energi-yang-mulai-dilirik/
Anonim. ( 2011 ). Pompa Kincir Angin. Diperoleh pada 11 Oktober 2013,
dari pompa-kincir-angin.blogspot.com
Anonim. (2012 ). Degester Reaktor Biogas. Diperoleh pada 11 Oktober
2013, dari http://images04.olx.co.id/ui/4/43/92/70214192_1-
DIGESTER-REAKTOR-BIOGAS-BISNIS.jpg
Anonim. ( 2013 ). Pukat Harimau. Diperoleh pada 11 Oktober 2013, dari
http://data.seruu.com/images/thumbs/article/2013/08/19/pukat-
harimau.jpg
Anonim. ( 2013). Penebangan Hutan Secara Liar. Diperoleh pada 12
Oktober 2013, dari
http://iberitabaru.blogspot.com/2013/04/penebangan-hutan-secara-
liar.html
Bangazul. (2012). Sanitasi Di Wilayah DKI Jakarta. Diperoleh pada 12
Oktober 2013, dari
http://bangazul.com/?q=http://bangazul.blogspot.com/2012/08/sanitasi
-di-wilayah-dki-jakarta.html
Benny Bastiandy. ( 2013 ). Warga Bangun Kincir Air Penuhi Kebutuhan
Listrik. Diperoleh pada 9 Oktober 2013, dari
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1829305/URLTEENAGE#.Uo0
wRFKBzbo
Citra Ikonos. ( 2013 ) Lokasi tambang Freeport Papua, dari google earth
Dinas Pengawasan Sumberdaya Kelautan. ( 2011). Kronologi Larangan
Ekspor Pasir Laut. Diperoleh pada 12 Oktober 2013, dari
http://ditwassdk.wordpress.com/2011/03/13/kronologi-larangan-
ekspor-pasir-laut/
Imamar. ( 2010 ) Melawan Dengan Kincir Air. Diperoleh pada 11 Oktober
2013, dari http://imamarf.wordpress.com/2010/09/11/melawan-
dengan-kincir-air-dusun/
Rahmatkusnadi. ( 2010 ) Prinsip Ekoefisiensi. Diperoleh pada 11 Oktober
2013, dari http://rahmatkusnadi6.blogspot.com/2010/09/prinsip-eko-
efisiensi.html
Sarah. ( 2010 ). Pemanfaatan Sumberdaya Alam. Diperoleh pada 13
Oktober 2013 http://sendisarah.blogspot.com/2010/11/pemanfaatan-
sumber-daya-alam.html
Sidomi. (2011 ). Minyak Jelantah. Diperoleh pada 11 Oktober 2013, dari
http://sidomi.com/71465/minyak-jelantah-yang-dipakai-ulang-
keluarkan-racun-aldehid/
Sulung Prsetyo. ( 2013 ) Kerusakan Hutan Di Indonesia Parah. Diperoleh
pada 9 Oktober 2013, dari http://www.shnews.co/detile-23682-
kerusakan-hutan-di-indonesia-parah.html
Hastuti. ( 2011) Pengelolaan Sumberdaya Alam. Diperoleh pada 11 Oktober
2013, dari http://novi-hastuti.blogspot.com/2011/07/pengelolaan-
sumber-
daya-alam-dengan.html
Youtube.(2013) Kincir Angin Penggerak Pompa Air. Diperoleh pada 8
Oktober 2013, dari http://www.youtube.com/watch?v=Lj8B0337wsc
Youtube. ( 2013 ). Redaksi Kontroversi Bom Ikan Penghancur
Ekosistem.http://www.youtube.com/watch?v=wR-wepIA1Is
Youtube. Redaksi Kontroversi Tambang Pasir Laut Pemicu Abrasi. ( 2013
). Diperoleh pada 11 Oktober 2013, dari
http://www.youtube.com/watch?v=cL_3mJ7VN4g
Youtube. ( 2013 )Biogas Dari Kotoran Sapi 2. Diperoleh pada 11 Oktober
2013, dari http://www.youtube.com/watch?v=k41K_AF5dEs
2. Media Pembelajaran
- Gambar 1. Lokasi penambangan emas freeport
- Gambar 2. Pembangunan Bak penampung air dari kincir angin
- Gambar 3. Kincir air penggerak turbin
- Gambar 4. Sanitasi Air sungai dan Sanitasi Air Sumur
- Gambar 5. Pukat Harimau dan Bom Laut
- Gambar 6. Penambangan pasir laut
- Gambar 7. Penebangan hutan dan Pembakaran Hutan
- Gambar 8. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Pengganti BBM
- Gambar 9. Pemanfaatan Sekam Padi untuk PLTD
- Gambar 10. Skema pembuatan Biogas
- Video 1. Kincir Angin Untuk Penggerak Pompa Air
- Video 2. Bom ikan penghancur ekosistem
- Video 3. Tambang Pasir laut pemicu abrasi
- Video 4. Pembuatan biogas dari kotoran ternak sapi
3. Alat pembelajaran :
- Laptop
- LCD
- White board, spidol
F. Evaluasi :
1. Teknik penilaian : nilai afektif
2. Instrumen
a. Afektif
Pertemuan 1 :
1. Bentuklah kelompok sesuai pembagian kelompok berikut
a) Kelompok 1 : presensi 1, 7,13,19,25,31
b) Kelompok 2 : presensi 2,8,14,20,26,32
c) Kelompok 3 : presensi 3,9,15,21,27
d) Kelompok 4 : presensi 4,10,16,22,28
e) Kelompok 5 : presensi 5,11,17,23,29
f) Kelompok 6 : presensi 6,12,18,24,30
2. Diskusikanlah dengan kelompok anda terkait dengan persoalan
berikut, kemudian carilah solusi pemecahannya ( artikel dan
pertanyaan terlampir )
3. Presentasikan hasil diskusi kelompok di depan kelas, secara
bergantian dan kelompok lain memberikan tanggapan
ARTIKEL 1 : Warga Bangun Kincir Air Penuhi Kebutuhan Listrik
Di Kampung Ciherang Girang Desa Cibanggala Kecamatan Campaka Mulya,
puluhan kepala keluarga (KK) memanfaatkan aliran sungai Pasir Mala sebagai
sumber listrik. - inilah.com/Benny Bastiandy
Oleh: Benny Bastiandy
ekonomi - Minggu, 12 Februari 2012 | 16:47 WIB
INILAH.COM, Cianjur - Di Kampung Ciherang Girang Desa Cibanggala
Kecamatan Campaka Mulya, puluhan kepala keluarga (KK) memanfaatkan aliran
sungai Pasir Mala sebagai sumber listrik dengan membuat sejumlah kincir air.
Sedikitnya ada 10 unit kincir yang terdapat di sepanjang sungai Pasir Mala. Dana
pembangunannya berasal dari swadaya masyarakat setempat. Satu unit kincir air
bisa menerangi 4 hingga 5 rumah. Untuk biaya perawatan, setiap KK dipungut
iuran sebesar Rp5.000 per bulan.
Jaya (48), warga setempat menuturkan pembangunan kincir air itu sudah hampir
setahun lalu yang merupakan inisiatif warga setempat. Berkat pembangunan
kincir air, saat ini kampung tersebut tidak lagi gelap. "Kami saat ini sudah bisa
menonton tv," aku Jaya semringah.
Menurut Jaya, yang juga sebagai penjaga kincir air, satu buah kincir air bisa
menerangi sedikitnya 4-5 buah rumah. Sayangnya, pasokan listrik tak bisa sebesar
jaringan PLN. Namun warga di sana sudah terbantu dengan keberadaan turbin air
itu."Untuk biaya perawatan, termasuk honor petugas jaga, warga setiap bulan
dipungut iuran sebesar Rp5.000. Selama ini tidak ada yang protes karena memang
warga sangat membutuhkan aliran listrik," tuturnya.
Namun sesekali warga pun tidak bisa mengandalkan terus kincir air untuk
memenuhi kebutuhan aliran listrik. Sebab sewaktu-waktu aliran sungai bisa saja
menyusut seiring perubahan cuaca. "Kalau normal atau musim hujan, pasokan
listrik pasti terus ada. Yang bingung ketika musim kemarau. Wilayah kami akan
kembali gelap jika malam hari. Terpaksa warga pun menyalakan lagi lampu
tempel (cempor) atau petromak," sebutnya.
Samsudin (54), tokoh masyarakat setempat menyebutkan beberapa tahun lalu
pemerintah sempat menjanjikan akan memenuhi pasokan listrik ke wilayahnya.
Namun hingga saat ini belum kunjung terealisasi.
"Daripada menunggu yang tak pasti, kami akhirnya berinisiatif membangun kincir
air, karena kebetulan ada aliran sungai. Alhamdullilah saat ini listrik sudah bisa
dinikmati meskipun belum maksimal," tukasnya.[jul]
Sumber :
http://ekonomi.inilah.com/read/detail/1829305/URLTEENAGE#.Uo0wRFKBzbo
ARTIKEL 2 : Kantongi Izin Kembali Garap Tambang, Freeport Pangkas
Target Produksi
Kontributor Kompas TV, Alfian Kartono
Rabu, 10 Juli 2013 | 04:17 WIB
TIMIKA, KOMPAS.com – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah
mengizinkan kembali PT Freeport Indonesia mengoperasikan tambang bawah
tanah mereka. Sebelumnya, seluruh operasional tambang perusahaan tersebut
dihentikan, menyusul runtuhnya terowongan Big Gossan di Mil 74 Distrik
Tembagapura, Timika, Papua, pada 14 Mei 2013. Penghentian operasi disebut
berdampak pada target produksi perusahaan ini.
"Mereka sudah boleh kembali melakukan aktivitas penambangan baik di areal
terbuka (open pit) maupun under ground," kata Thamrin Sihite, Direktur Jenderal
Mineral dan Batubara Kementerian ESDM, di Kantornya, Selasa (9/7/2013).
Sebelumnya, Rozik B Soetjipto, Direktur Utama Freeport Indonesia mengatakan
dalam siaran pers-nya kegiatan produksi tambang bawah telah dimulai sejak
Selasa. Dia mengatakan produksi bijih pada tahun ini diproyeksikan bakal
merosot Hingga 20 persen, atau sekitar 160.000 ton hingga 170.000 ton bijih per
hari. "Perkiraan kami, pada tahun ini hanya akan mencapai 80 persen dari target,
karena selama dua bulan produksi berhenti," kata dia.
Sementara Juru Bicara PT Freeport Indonesia (PTFI), Daisy Primayanti, melalui
siaran pers mengatakan perusahaannya akan menjalankan semua rekomendasi
Kementerian ESDM saat memulai kegiatan di tambang bawah tanah.
Dalam proses investigasi runtuhnya terowongan Big Gossan, kata Daisy, telah
dilakukan review yang berfokus memastikan berfungsinya peralatan pemantau
kondisi tanah dan standar keselamatan di areal pertambangan PTFI, khususnya
pada tambang bawah tanah.
Daisy mengklaim peralatan yang dipasang saat ini di areal pertambangan PTFI
merupakan teknologi terbaru dan terbaik. Walaupun proses investigasi sudah
dilakukan pihak Inspektorat Tambang Kementerian ESDM dan ada sejumlah
rekomendasi, Daisy mengatakan perusahaannya tetap mempelajari penyebab
kecelakaan dengan melakukan investigasi internal.
Sebelumnya, PT FI telah terlebih dahulu mendapatkan izin pengoperasian kembali
kawasan tambang terbuka, pada Sabtu (22/6/2013). Bersama izin itu, PT FI juga
sudah boleh mengoperasikan pengolahan biji (Mill).
Insiden runtuhnya terowongan Big Gossan yang menimbun ruang kelas 11
Quality Manajement Services (QMS) Underground, menyebabkan 28 orang tewas
dan 10 orang terluka. Pada 31 Mei 2013, seorang pekerja PT FI juga tewas
tertimbun material biji basah (wet muck) saat perawatan tambang bawah tanah
Deep One Zone (DOZ) di Mil 74.
Setelah kedua insiden, Kementerian ESDM kemudian menghentikan semua
kegiatan pertambangan yang dilakukan PTFI. Di bawah bendera Freeport-
McMoran Copper & Gold Inc, PT FI adalah perusahaan terbesar.
Perusahaan yang beroperasi di Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika saat ini
mengoperasikan tambang terbuka Grasberg serta tambang bawah tanah, Big
Gossan dan DOZ. Selain itu, PTFI juga sedang membangun 2 tambang bawah
tanah yakni Deep MLZ dan Grasberg Underground. Dua tambang bawah tanah
yang sedang dibangun itu rencananya akan mulai berproduksi pada 2016, seiring
penutupan tambang terbuka Grasberg.
Sumber :
http://bisniskeuangan.kompas.com/read/2013/07/10/0417546/Kantongi.Izin.Kemb
ali.Garap.Tambang.Freeport.Pangkas.Target.Produksi
ARTIKEL 3 : Kerusakan Hutan di Indonesia Parah
Sulung Prasetyo | Rabu, 21 Agustus 2013 - 14:24 WIB: 1377
(dok/antara)
KERUSAKAN HUTAN BAKAU. Seorang warga mencari barang bekas di
daerah hutan Mangrove di Pantai Unitia, Kecamatan Biringkanaya, Makassar,
Sulsel, Jumat (10/5).
Kerusakan hutan paling parah disebabkan ekspansi perkebunan kelapa sawit.
JAKARTA – Sebanyak 14.212 kilometer persegi hutan di Kalimantan hilang
dalam kurun waktu 2000 – 2010. Kerusakan hutan umumnya disebabkan
penebangan kayu. Uniknya, luas hutan di daerah konsesi kayu dan hutan alami
ternyata tak jauh berbeda.
Namun, hutan rusak karena perkebunan sawit menduduki posisi teratas. Demikian
kesimpulan hasil penelitian dari beberapa ilmuwan yang dituangkan dalam
makalah "Reconciling Forest Conservation and Logging in Indonesian Borneo"
dan diterbitkan Jurnal PloS, Selasa (20/8).
Diperkirakan 57 persen, atau 303.525 kilometer persegi hutan Kalimantan masih
tegak berdiri pada tahun 2000. Sepuluh tahun setelahnya, 14.212 kilometer
persegi dari hutan tersebut telah hilang.
Hutan yang terdeforestasi karena pembukaan kebun kelapa sawit mencapai 5.600
kilometer persegi. Disusul hutan rusak karena konsesi kayu sebanyak 1.336
kilometer persegi; sementara hutan alam yang rusak mencapai luas 1.122
kilometer persegi.
“Mengombinasi area dilindungi dengan area konsesi pemanfaatan kayu
tampaknya bisa membuat hutan tetap dapat bertahan, ketimbang dengan hanya
menjadikannya daerah dilindungi saja,” kata David Gaveau, ilmuwan utama
dalam penelitian tersebut.
Alasannya, luas kerusakan hutan yang dilindungi tidak jauh beda dengan hutan
yang memang sengaja dirusak karena merupakan zona pemanfaatan konsesi kayu.
Namun, di daerah konsesi memiliki acuan untuk merehabilitasi kembali,
sementara di kawasan hutan alam, jika telah rusak tidak ada konsesus menanam
kembali untuk diambil kayunya.
“Menumbuhkan semangat rehabilitasi dan restorasi, serta menurunkan angka
konversi kayu dari hutan, memainkan peranan besar untuk menolong hutan dan
kehidupan satwa liar di Indonesia,” katanya.
Penelitian itu juga menguatkan hasil kertas kerja yang pernah dikeluarkan Center
for International Forestry Research (Cifor), Juli 2013. Dalam kertas kerja itu
disebutkan setidaknya 4 juta hektare kebun kelapa sawit produktif yang ada saat
ini, diperkirakan berasal dari deforestasi hutan.
“Sedikitnya separuh dari 8 juta hektare perkebunan produktif saat ini sebelumnya
dibangun melalui deforestasi,” papar Krystof Obidzinski, peneliti Cifor dalam
kerja kerja tersebut.
Fakta itu menunjukkan betapa besar pengorbanan hutan alam Indonesia. Namun,
kondisi menjadi berbeda saat krisis asap terjadi karena pembersihan lahan untuk
pembangunan perkebunan tersebut.
Masalahnya yang muncul tidak hanya asap. Akuisisi lahan perkebunan minyak
sawit juga kerap menimbulkan konflik. Kebanyakan konflik terjadi antara pemilik
tanah adat dengan pengembang perkebunan. “Konflik terjadi dalam hal perjanjian
dan tingkat kompensasi tanah,” katanya.
Masalah-masalah itu kemudian justru membawa kesulitan bagi perusahaan
minyak sawit dalam memasarkan Crude Palm Oil (CPO) di pasar sensitif
lingkungan seperti Uni Eropa.
Menurut Krystof, wajar jika kemudian pemerintah Indonesia merespons hal ini
dengan menerapkan skema ISPO Indonesia, yang menjadi kewajiban bagi seluruh
perusahaan minyak sawit di Indonesia pada akhir 2014.
Sumber : http://www.shnews.co/detile-23682-kerusakan-hutan-di-indonesia-
parah.html
Soal Diskusi Kelompok :
Artikel 1 :
1. Menurut anda, apa saja kelebihan dan kelemahan dalam pemanfaatan kincir
air sebagai pembangkit listrik ?
2. Apa saja kendala yang dihadapi oleh masyarakat dalam pemanfaatan kincir
air sebagai pembangkit listrik ?
3. Bagaimana solusi yang dapat anda berikan untuk mengatasi kendala tersebut?
Artikel 2
1. Menurut anda, bagaimana kasus penambangan emas yang dilakukan oleh
pihak Freeport di Papua apakah berdasarkan prinsip ekoefisiensi ataukah
tidak? Jelaskan!
2. Dalam pengelolaan tambang emas, bagaimana langkah seharusnya yang
dilakukan oleh pemerintah dalam pengembangan dan pengawasan SDA
tambang di wilayah tersebut ?jelaskan
3. Menurut anda, dampak negatif apa saja yang ditimbulkan akibat adanya
penambangan tambang emas di wilayah tersebut ? ( sebutkan dampak fisik/
alam dan dampak sosial / masyarakat)
4. Emas merupakan salah satu barang tambang mineral yang tidak dapat
diperbaharui.. Bagaimana langkah yang paling tepat dalam mencegah
terjadinya eksploitasi / cara menerapkan prinsip ekoefisiensi tambang emas
di Papua ? jelaskan
Artikel 3
1. Menurut anda, apa saja penyebab degradasi hutan indonesia selain
penebangan kelapa sawit ?jelaskan
2. Jika penebangan kelapa sawit merupakan salah satu faktor degradasi
hutan, bagaimana cara memulihkan kembali hutan di Indonesia yang
sudah semakin parah sesuai dengan prinsip ekoefisiensi ?jelaskan
3. Kelapa sawit dapat dapat digunakan untuk keperluan industri maupun
rumah tangga. Sebutkan pemanfaatan kelapa sawit tersebut ?
Pertemuan 2 :
Alat dan bahan yang diperlukan :
- gunting
- kertas asturo / kertas manila berwarna
- spidol berwarna
- isolasi / lem
- artikel contoh pemanfaatan energi alternatif
1. Carilah artikel berserta gambar tentang pemanfaatan sumberdaya
alam energi alternati dari koran / majala / internet ( minimal 4-5
artikel ), disiapkan dari rumah
2. Buatlah mading secara berkelompok tentang Pemanfaatan
Sumberdaya alam Energi Alternatif
3. Presentasikan mading tersebut di depan kelas, kemudian tempellah
sesuai tempat yang telah disiapkan
4. Berikan komentar dan penilaian terhadap mading kelompok yang
sudah tertempel di dinding kelas
Penilaian Afektif
Jenis tagihan : Unjuk kerja
Bentuk tagihan : Diskusi
Rubrik Penilaian Diskusi Kelompok
Hari/Tanggal : …………………………………………………..
Topik diskusi/debat : …………………………………………………..
Nama Kelompok / anggota : ..................................................................
Aspek yang dinilai Nilai
kualitatif
Nilai
kuantitatif
Deskripsi
(Alasan)
Kemampuan
mengidentifikasi masalah
Kemampuan
merumuskan masalah
Kemampuan
menganalisis masalah
Kemampuan
memecahkan masalah
Kerja sama dalam
kelompok
Partisipasi dalam diskusi
Kemampuan
mengemukakan pendapat
dan menghargai pendapat
orang lain
Kemampuan penggunaan
bahasa yang baik dalam
diskusi
Nilai rata-rata
Komentar
Kriteria Penilaian:
Nilai kualitatif Nilai kuantitatif
Memuaskan 4 > 80
Baik 3 68 – 79
Cukup 2 56 – 67
Kurang 1 < 55
Daftar Penilaian Afektif Siswa ( Sikap )
Mata Pelajaran : Geografi
Kelas : XI IPS ...
Tahun Pelajaran : 2013 / 2014
No Nama
Siswa
Skor
awal
(SA)
Indikator Penilaian
Bertanya Menjawab Mempertahankan
pendapat
Jumlah
skor
1 70
2 70
3 70
4 70
Konversi Jumlah Skor ke Predikat Nilai
Amat Baik A = jika jumlah skor lebih besar dari
80
Baik
B = jika jumlah skor 75 s.d. 80
Cukup
C = jika jumlah skor 70 s.d. 75
Kurang
D = jika jumlah skor kurang dari 70
Surakarta, Oktober 2013
Guru Mata Pelajaran Mahasiswa
Dra. Puji Wijayanti Bhian Rangga JR
NIP. 19650312 198903 2 015 NIM. K 5410012
MATERI PEMBELAJARAN IV
Kerangka Konsep
A. Pemanfaatan Sumberdaya Alam Berdasarkan Prinsip Ekoefisiensi
Kehidupan manusia secara individu, bahkan sampai tingkat pembangunan di
suatu daerah atau yang lebih tinggi, di tingkat negara misalnya, hampir selalu
didasarkan pada pemanfaatan sumber daya alam. Namun sering kali
pemanfaatan sumber daya alam tersebut pada tingkat eksploitasi yang tidak
ramah terhadap lingkungan. Bahkan demi kelangsungan proses pembangunan
ekonomi, dalam konteks efisiensi diperlukan adanya perencanaan
penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumber daya alam yang
dilakukan dengan cermat.Pada hakikatnya kelestarian sumber daya alam bisa
dicapai dengan pemanfaatan yang ekoefisien, mengelolanya dengan pedoman
berkelanjutan dan berwawasan lingkungan.
Sumberdaya alam
Pemanfaatan SDA
Berdasarkan Prinsip
Ekoefisiensi
Prinsip Ekoefisiensi Dalam Memenuhi
Kebutuhan Energi
Prinsip Ekoefisiensi Dalam Memenuhi
Kebutuhan Sumberdaya Air
Prinsip Ekoefisiensi Dalam Memenuhi
Kebutuhan Sumberdaya Perikanan
Prinsip Ekoefisiensi Dalam Memenuhi
Kebutuhan Sumberdaya Mineral
Prinsip Ekoefisiensi Dalam Memenuhi
Kebutuhan Sumberdaya Hutan
Contoh Energi Alternatif
Pemanfaatan Minyak goreng Bekas
PemanfaatanSekam padi / kayu
Pemanfaatan Biogas
Dalam prinsip ekoefisiensi, penggunaan sumber daya alam berdasarkan
pemilihan peruntukannya menjadi sangat penting. Pemilihan peruntukan
tersebut dilaksanakan atas dasar:
1. efisiensi dan efektivitas penggunaan yang optimal dalam batas-batas
kelestarian sumber alam yang mungkin,
2. tidak mengurangi kemampuan dan kelestarian sumber alam lain yang
berkaitan dalam suatu ekosistem, dan
3. memberikan kemungkinan untuk mempunyai pilihan penggunaan di masa
depan, sehingga perombakan ekosistem tidak dilakukan secara dratis.
Pemanfaatan SDA berdasarkan prinsip ekoefisiensi artinya pengelolaan
sumberdaya alam yang tidak merusak atau mengganggu keseimbangan
ekosistem dilakukan secara efisien serta mempertimbangkan kelestarian
sumber daya alam tersebut. Hal yang paling pokok dalam pemanfaatan
sumber daya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi adalah sebagai berikut.
1. Menghemat sumber daya alam yang digunakan.
2. Menggunakan semua sumber daya alam yang dihasilkan dalam proses
energi (industri).
3. Proses penambangan sumber daya alam tidak menimbulkan kerusakan
lingkungan.
4. Sumber daya alam yang ditambang dapat digunakan dalam jangka waktu
yang lama.
5. Proses penggunaan sumber daya alam tidak menimbulkan entropi atau
limbah.
Di dalam pemanfaatan sumberdaya alam berdasarkan prinsip ekoefisiensi
perlu diterapkan antara lain :
1. Prinsip Ekoefisiensi Dalam Memenuhi Kebutuhan Sumber Energi
Energi merupakan kebutuhan yang sangat penting bagi manusia. Berbagai
aktivitas manusia membutuhkan energi. Energi dimanfaatkan untuk
menggerakkan mesin dalm industri, penerangan, dan sebagai bahan bakar
transportasi. Sumber energi berasal dari minyak bumi, batubara, air,
hidrokarbon, geothermal, angin, dan lain sebagainya. Kebutuhan energi
yang terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan penduduk yang
semakin besar. Permasalahan global yang dirasakan saat ini adalah
semakin berkurangnya cadangan minyak bumi duni, sementarakebutuhan
akan bahan bakar bersifat mutlah bagi masyarakat.
Dalam memenuhi kebutuhan sumber energi dapat dilakukan dengan
menggunakan sumber energi alternatif yang dapat diperbaharui. Adapun
sumber energi yang dapat diperbaharui tersedia di alam. Beberapa sumber
energi yang dapat digunakan berdasarkan prinsip ekoefisiensi dalam
pemenuhan kebutuhan sumber energi antara lain :
a. Tenaga angin
Tenaga angin di Indonesia telah dimanfaatkan di Indramayu ( pesisir
pantau utara Pulau Jawa ) dan Nusa Tenggara timur. Tenaga angin
dihasilkan oleh kincir angin untuk menggerakkan pompa air yang
digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dan kebutuhan pertanian.
Dalam prinsip ekoefisiensi, tenaga angin bermanfaat untuk mengganti
energi BBM diesel dalam menggerakkan pompa air.
Gambar 1. Pembangunan Bak penampung air dari kincir angin
Sumber : pompa-kincir-angin.blogspot.com
Pasti semua orang tahu bahwa, udara yang bergerak disebut angin,
dapat terjadi karena perbedaan tekanan di suatu tempat dengan tempat
yang lain. Perbedaan tekanan timbul disebabkan adanya perbedaan
suhu. Perbedaan suhu terjadi karena perbedaan daya serap panas dari
permukaan bumi, yaitu daratan dan laut. Selama terjadi perbedaan
suhu di permukaan bumi, maka akan terjadi angin.
Gambar 2. Mekanisme Tenaga angin memompa air
Sumber : pompa-kincir-angin.blogspot.com
Pemanfaatan angin merupakan salah satu cara menghemat energi.
Adapun mekanisme tenaga angin dalam menggerakkan pompa air
antara lain : angin memutar kincir, kemudian tenaga mekanik dari
kincir dirubah ke listrik oleh generator. Listrik yang di hasilkan
digunakan untuk memutar pompa sentrifugal. Pompa sentrifugal
menyedot air sehingga dapat digunakan untuk irigasi sawah maupun
penyediaan air bersih rumah tangga.
b. Energi matahari
Energi ini dapat digunakan untuk pembangkit tenaga listrik mengganti
energi air untuk membangkitkan tenaga listrik.Selain dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit tenaga listrik, energi matahari juga
dapat digunakan untuk memanaskan green house dan energi pengering
produk-produk pertanian.
c. Tenaga air
Gambar 3. Kincir air penggerak turbin
Sumber : http://imamarf.wordpress.com/2010/09/11/melawan-dengan-kincir-air-
dusun/
Pemanfaatkan air sebagai pembangkit tenaga listrik ini dapat pula
dilakukan sendiri oleh masyarakat terpencil di mana terdapat sumber-
sumber air dalam skala kecil. Pemanfaatan air sebagai pembangkit
tenaga listrik dapat bersumber dari air sungai. Sehingga nantinya
pemenuhan listrik rumah tangga dapat terpenuhi
2. Prinsip Ekoefisiensi dalam Memenuhi Kebutuhan Sumberdaya Air
Air merupakan sumberdaya alam yang memegang peranan penting bag
makhluk hidup. Tumbuhan, hewan, dan manusia tidak dapat hidup tanpa
air. Oleh karena itu manusia diwajibkan melestarikan dan
memanfaatkannya dengan prinsip ekoefisiensi. Adapun usaha yang dpaat
dilakukan antara lain dengan mempertahankan keberadaan hutan agar mata
air tidak kering, terutama hutan di DAS bagian hulu, menjaga kualitas air
dengan sanitasi, serta menjaga air laut harus dijaga jangan sampai
tercemar.
Pencemaran air dari limbah rumah tangga dan industri merupakan suatu
permasalahan. Kebutuhan air yang semakin meningkat karena jumlah
populasi manusia makin bertambah. Penyerapan air oleh tanaman semakin
berkurang karena banyak hutan yang gundul akibat dari pengelolaan
sumber daya alam, maka itu perlu diadakannya reboisasi untuk
menyimpan cadangan air.
Beberapa cara untuk mengembalikan kualitas air, dapat dilakukan dengan
sanitasi air sungai dan sanitasi air sumur. Sanitasi adalah perilaku
disengaja dalam pembudayaan hidup bersih dengan maksud mencegah
manusia bersentuhan langsung dengan kotoran dan bahan buangan
berbahaya lainnya dengan harapan usaha ini akan menjaga dan
meningkatkan kesehatan manusia. Sanitasi air sungai dapat dilakukan
dengan pengerukan sampah di sungai. Sanitasi air sumur dengan
pemanfaatan dam sumur
Gambar 4. (A) Sanitasi Air sungai (B) Sanitasi Air Sumur
Sumber : http://bangazul.com/?q=http://bangazul.blogspot.com/2012/08/sanitasi-
di-wilayah-dki-jakarta.html
3. Prinsip Ekoefisiensi dalam Memenuhi Kebutuhan Sumberdaya
Perikanan
Pemanfaatan sumberdaya perikanan dilakukan dengan tidak menggunakan
pukat harimau dan bom dalam menangkap ikan
Gambar 5. (A) Pukat Harimau (B) Bom Laut
Sumber : http://data.seruu.com/images/thumbs/article/2013/08/19/pukat-
harimau.jpg
A B
A B
4. Prinsip Ekoefisiensi dalam Memenuhi Kebutuhan Sumberdaya
Mineral
Gambar 6. Penambangan pasir laut
Sumber : http://ditwassdk.wordpress.com/2011/03/13/kronologi-larangan-ekspor-
pasir-laut/
Hasil tambang termasuk sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui
sehingga dalam mengelolaannya harus sehemat dan sebaik mungkin.
Beberapa cara dalam menanggulangi pengelolaan bahan tambang,
a. Penghematan dalam pemakaiannya dengan selalu mengingat generasi
penerus
b. Melakukan ekspor tambang bukan sebagai bahan mentah, tetapi sudah
menjadi bahan baku atau jadi
c. Mengadakan penyelidikan dan penelitian untuk menemukan lokasi
pertambangan yang baru
d. Apabila dimungkinkan diusahakan bahan pengganti.Misalnya
pemakaian bahan bakar minyak diganti dengan tenaga surya,
5. Prinsip Ekoefisiensi dalam Memenuhi Kebutuhan Sumberdaya Hutan
Keadaan hutan sekarang ini sangat menghawatirkan karena semakin
banyaknya kebutuhan. Pembalakan hutan liar makin merajalela, kebakaran
hutanpun tak bisa terhindarkan. Upaya untuk mengatasi hal tersebut harus
mengadakan reboisasi dan pemeliharaan hutan dengan benar. Sebenarnya
pemerintah telah mengeluarkan peraturan tentang hutan yang dilindungi
tetapi peraturan tersebut belum sepenuhnya menjadi solusi terhadap
pembalakan liar. Efisiensi dapat dilakukan dengan meningkatkan
kekreatifan kita.
ada baiknya jika kita mengolah kayu-kayu tersebut menjadi barang yang
mempunyai nilai tambah, seperti kerajinan mebel atau industri berbahan
baku kayu lainnya. Jangan melakukan illegal logging sehingga
menyebabkan degradasi lahan
Gambar 7. (A) Penebangan hutan (B) Pembakaran Hutan
Sumber : http://iberitabaru.blogspot.com/2013/04/penebangan-hutan-secara-
liar.html
B. Contoh Pemanfaatan Energi Alternatif
Terdapat beberapa contoh pemanfaatan energi alternatif sesuai dengan
prinsip ekoefisiensi, antara lain sebagai berikut :
1. Minyak goreng bekas
Mengingat minyak goreng bekas relatif mudah dan murah didapat
maka sudah selayaknya pemerintah, masyarakat, industri dan peneliti
juga mulai memperhatikan potensi pengembanganya. Di Jepang
konversi minyak goreng bekas menjadi biodiesel sudah mencapai titik
ultimate dan telah digunakan sebagai bahan bakar biosolar sarana
transportasi, sementara di Indonesia ketersediaan minyak goreng
bekas sangat melimpah, begitu pula penelitian tentang konversi
minyak goreng bekas menjadi biodiesel sudah mapan dan cukup lama,
A B
namun dalam prakteknya masih sangat sedikit sarana transportasi
yang menggunakan biodiesel minyak goreng bekas.
Minyak goreng bekas dicampur dengan metanol dapat
menghasilkan sumber energi baru berbentuk biodiesel.
a. Biodiesel ini mempunyai kelebihan-kelebihan:
b. memiliki titik nyala yang tinggi dan tidak menghasilkan senyawa
menguap yang dapat meledak,
c. mudah didegradasi oleh mikroorganisme perombak,
d. daya racun emisi biodiesel bersifat lemah, dan
e. bersifat aman bagi lingkungan.
f. Biodiesel untuk BBM mesin industri
Gambar 8. Pemanfaatan Minyak Goreng Bekas Pengganti BBM
Sumber : http://sidomi.com/71465/minyak-jelantah-yang-dipakai-ulang-
keluarkan-racun-aldehid/
2. Sekam Padi / sekam kayu
Gambar 9. Pemanfaatan Sekam Padi untuk PLTD
Sumber : http://chapuccino.wordpress.com/2010/01/27/sekam-padi-
sumber-energi-yang-mulai-dilirik/
Sekam padi pada saat mulai dikembangkan untuk bahan bakar
Pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) selain digunakan untuk
bahan memasak tradisional.
Prinsip kerja PLTD berbahan bakar sekam padi itu adalah
mencampurkan gas hasil gasifikasi sekam padi pada temperatur tinggi
dengan bahan bakar minyak (BBM) di dalam ruang bakar motor diesel
yang menggerakkan turbin untuk menghasilkan tenaga listrik.
Pencampuran BBM dengan gas sekam padi dapat menghemat
pemakaian BBM hingga 80 persen dari jumlah pemakaian semula,
sehingga biaya operasional untuk membangkitkan listrik dengan daya
yang sama dapat berkurang jauh
3. Biogas dari kotoran hewan ternak
Gambar 10. Biogas
Sumber : http://images04.olx.co.id/ui/4/43/92/70214192_1-DIGESTER-
REAKTOR-BIOGAS-BISNIS.jpg
Keuntungan dari biogas, antara lain sebagai berikut :
a. Biogas termasuk gas yang mudah terbakar dan bersifat hampir
sama seperti gas alam.
b. Biogas termasuk produksi gas yang tidak berbahaya, sehingga
menguntungkan bagi teknologi lingkungan dalam hal penanganan
limbah organik.
c. Biogas dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pembangkit
listrik/genset.
d. Biogas dapat digunakan sebagai pengganti BBM rumahtangga