59
Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | RENCANA STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 – 2019 REVISI 2019 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya, Telp. (031) 8290243, 8273734 Fax. (031) 8273732 e-mail. [email protected]

RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

  • Upload
    others

  • View
    5

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 |

RENCANA STRATEGIS

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 – 2019

REVISI 2019

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur

Jl. Ketintang Wiyata No. 15 Surabaya, Telp. (031) 8290243, 8273734 Fax. (031) 8273732 e-mail. [email protected]

Page 2: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

RENCANA STRATEGIS LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN

PROVINSI JAWA TIMUR TAHUN 2015 - 2019

REVISI 2019

MAJU MENJAMIN MUTU

LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TIMUR DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Page 3: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | i

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena atas nikmat dan karunia-Nya, maka penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019 dapat terselesaikan. Penyusunan Renstra merupakan persyaratan utama bagi upaya mewujudkan akuntabilitas dan transparansi serta peningkatan mutu pengeluaran (output) dan hasil (outcome) dalam pemanfaatan anggaran. Renstra akan menjadi acuan (guidance) pelaksanaan program dan kegiatan bagi setiap pemimpin unit kerja agar dalam melaksanakan tugas dan fungsinya semakin akuntabel.

Dalam rangka peningkatan mutu pendidikan nasional, pemerintah selama ini telah berupaya untuk mewujudkan mutu pendidikan melalui pemikiran teoritis yang sifatnya mendasar yang dipergunakan sebagai landasan dalam menyusun perencanaan pendidikan atau framework untuk penyelenggaraan pendidikan nasional. Oleh karena itu, LPMP sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) dari Ditjen Pendidikan Dasar dan Menengah sebagaimana amanah Perpres Nomor 14 Tahun 2015 Pasal 32 adalah untuk melaksanakan tugas teknis operasional dan tugas teknis penunjang di lingkungan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan khususnya bidang peningkatan mutu pendidikan. LPMP sebagai UPT penjaminan mutu pendidikan memiliki tugas dan tanggung jawab untuk mewujudkan mutu pendidikan di Provinsi Jawa Timur. Maka ditetapkanlah Renstra LPMP Provinsi Jawa Timur Tahun 2015-2019.

Secara teknis, proses penyusunan dan penyajian Renstra dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Selanjutnya, Renstra ini digunakan sebagai pedoman dalam perencanaan dan pengendalian tahunan pembangunan pendidikan yang bermutu di Provinsi Jawa Timur. Renstra LPMP Jawa Timur juga diharapkan dapat digunakan oleh seluruh masyarakat khususnya para pemangku kepentingan.

Akhir kata, terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan

Renstra LPMP Provinsi Jawa Timur. Semoga dengan adanya Renstra ini dapat bermanfaat

bagi kita semua.

Kasubbag Umum, Selaku Kuasa Pengguna Anggaran Drs. Triantoro Widodo, MM NIP. 196504112001121001

Page 4: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | ii

DAFTAR ISI

HALAMAN

KATA PENGANTAR .................................................................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................................................................... 1

A. Latar Belakang .......................................................................................................................... 1

B. Landasan Hukum ..................................................................................................................... 2

C. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Pendidikan di Jawa Timur .... 3

BAB II VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN LPMP JAWA TIMUR ................................................ 30

A. Visi LPMP Jawa Timur............................................................................................................. 30

B. Misi LPMP Jawa Timur ........................................................................................................... 31

C. Tujuan Strategis ........................................................................................................................ 32

D. Sasaran Kegiatan ...................................................................................................................... 34

E. Tata Nilai LPMP Jawa Timur ............................................................................................... 35

BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KELEMBAGAAN ............................................ 36

A. Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen Dikdasmen ......................................................... 36

B. Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Jawa Timur ........................................................ 40

C. Kerangka Regulasi ................................................................................................................... 43

D. Kerangka Kelembagaan ......................................................................................................... 43

BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ............................................... 47

A. Target Kinerja ............................................................................................................................. 47

B. Matrik Pentahapan .................................................................................................................. 48

C. Definisi Operasional ................................................................................................................ 49

D. Kerangka Pendanaan ............................................................................................................... 52

BAB V PENUTUP .......................................................................................................................................... 54

Page 5: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Tema pembangunan pendidikan jangka panjang mengacu pada Undang-Undang

Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional

(RPJPN) Tahun 2005-2025. Penyelarasan tema dan fokus pembangunan pendidikan

tiap tahap kemudian dirumuskan dalam Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional

Jangka Panjang (RPPNJP) 2005-2025 oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan,

yang menetapkan tema pembangunan pendidikan pada empat periode rencana

pembangunan bidang pendidikan jangka menengah. Periode 2005-2009 diarahkan

pada peningkatan kapasitas dan modernisasi sistem pendidikan. Periode 2010-2014

diarahkan pada peningkatan dan penguatan pelayanan pendidikan pada tingkat

nasional. Periode 2015-2019 diarahkan pada penguatan daya saing pada tingkat

regional. Periode 2020-2024 diarahkan pada penguatan daya saing pada tingkat

Internasional.

Pada Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 (Perubahan Atas Peraturan

Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005) tentang Standart Nasional Pendidikan (SNP)

menyebutkan bahwa SNP perlu diselaraskan dengan dinamika perkembangan

masyarakat, lokal, nasional, dan global guna mewujudkan fungsi dan tujuan

pendidikan nasional. Oleh karena itu Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan yang

selanjutnya disebut LPMP yang merupakan unit pelaksana teknis pendidikan

dibawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang berkedudukan di provinsi,

bertugas untuk membantu pemerintah daerah dalam bentuk supervisi, bimbingan,

arahan, saran, dan bantuan teknis kepada satuan pendidikan dasar dan menengah.

Upaya ini dilakukan dalam rangka penjaminan mutu pendidikan di seluruh jejang

pendidikan serta untuk mencapai standar nasional pendidikan.

Di dalam pelaksanaan tugas dan fungsi tersebut, LPMP memiliki peran dan

tanggungjawab sangat strategis yang dijabarkan dalam tugas pokok dan fungsi yang

tertuang di dalam Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata

Kerja LPMP. Namun dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, LPMP tidak

bisa berjalan sendiri, tetapi harus melibatkan pemerintah provinsi/ kabupaten/ kota

setempat serta seluruh stakeholder terkait. Dalam melaksanakan tugas pokok dan

fungsi penjaminan mutu pendidikan di daerah, LPMP Jawa Timur senantiasa

mengacu dan berpedoman kepada kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan

tentang program dan kegiatan yang terkait dengan penjaminan mutu pendidikan

Page 6: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 2

dasar dan menengah di daerah. Layanan pendidikan di daerah dilaksanakan melalui

satuan pendidikan jenjang SD, SMP, SMA dan SMK dengan berkoordinasi dengan

Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/ Kota setempat.

Upaya meningkatan mutu pendidikan melalui fasilitasi implementasi penjaminan

mutu pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan di Provinsi Jawa Timur oleh

LPMP Jawa Timur lebih lanjut dijabarkan dalam Rencana Strategis (Renstra) LPMP

Jawa Timur Tahun 2015-2019, yang keseluruhannya mengacu pada pencapaian visi

dan misi Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

Tahun 2015-2019 dan pencapaian visi dan misi Rencana Strategis Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019. Renstra LPMP Jawa Timur disusun

berdasarkan reformasi perencanaan dan penganggaran untuk lebih memantapkan

penerapan performance-based budgeting sejak diberlakukannya undang-undang

tentang penganggaran dan keuangan.

Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih

operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

ketercapaian sasaran jangka menengah LPMP Jawa Timur serta sebagai alat untuk

melakukan monitoring evaluasi. Rencana operasional selanjutnya digunakan untuk

menentukan kegiatan yang lebih rinci dalam bentuk bisnis proses dalam

menghasilkan output sesuai dengan target yang telah ditetapkan. Selain itu Renstra

juga memuat hal-hal yang terkait dengan perubahan internal yang tertuang di dalam

Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPMP.

Perubahan ini terkait adanya proses bisnis internal LPMP Jawa Timur dalam

melaksanakan tugas dan fungsinya yang menggambarkan tata hubungan kerja yang

efektif dan efisien antar unit kerja di LPMP Jawa Timur.

B. Landasan Hukum

Rencana strategis ini merupakan perwujudan dari berbagai penerapan peraturan

perundang-undangan yang meliputi:

1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025;

3. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005,

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2013, dan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015 tentang Standar Nasional

Pendidikan;

4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 12 Tahun 2007 tentang Standar

Pengawas Sekolah;

Page 7: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 3

5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar

Kepala Sekolah;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru;

7. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar

Tenaga Administrasi Sekolah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 25 Tahun 2007 tentang Standar

Tenaga Perpustakaan Sekolah;

9. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 26 Tahun 2007 tentang Standar

Tenaga Laboratorium Sekolah;

10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 28 Tahun 2016 tentang

Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Dasar dan Menengah (SPMP);

11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 11 Tahun 2015 tentang

Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan;

12. Salinan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia

Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Penjaminan

Mutu Pendidikan Provinsi Jawa Timur;

13. Peraturan Presiden Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi

Pemerintah;

14. Permendikbud Nomor 9 tahun 2016 tentang sistem Akuntabilitas Kinerja di

lingkungan Kemendikbud.

C. Permasalahan dan Tantangan Pembangunan Pendidikan di Jawa Timur

a. Permasalahan Pembangunan Pendidikan

Sejumlah permasalahan dalam membangun pendidikan yang perlu mendapat

perhatian dalam kurun waktu lima tahun mendatang akan diuraikan pada

bagian berikut ini.

1) Peningkatan Kualitas Pembelajaran Belum Maksimal

Kualitas pembelajaran di Indonesia dinilai masih belum baik diukur dengan

proses pembelajaran ataupun hasil belajar siswa. Berbagai studi

mengungkapkan bahwa proses pembelajaran di kelas umumnya tidak

berjalan secara interaktif sehingga tidak dapat menumbuhkan kreativitas

dan daya kritis, dan kemampuan analisis siswa.

Page 8: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 4

Tabel 1. Persentase siswa SMP di Provinsi Jawa Timur pada setiap kelompok

nilai UN Tahun 2015

Selama ini kompetensi sebagai hasil dari pembelajaran yang sangat penting

untuk diukur dan dimiliki siswa justru kurang diperhatikan. Hasil belajar

siswa juga masih belum menggembirakan. Pada Ujian Nasional (UN) tahun

2013, hanya sekitar 56 siswa SMP/MTs dan 66% siswa SMA/SMK/MA yang

mencapai batas minimal nilai UN murni. Selain itu, hasil UN masih sangat

senjang baik dilihat secara antar siswa, antar sekolah, maupun antar daerah

di samping mengindikasikan terjadinya kesenjangan gender.

Capaian mutu pendidikan Indonesia yang masih jauh di bawah capaian

negara maju atau bahkan di bawah negara-negara tetangga Indonesia

menjadi catatan dalam pembenahan mutu pendidikan di Indonesia. Nilai

PISA Matematika tahun 2012 menunjukan rata-rata capaian kompetensi

siswa Indonesia berada pada level 1. Kondisi ini mendudukkan Indonesia di

bawah Singapura, Malaysia, Thailand, atau bahkan Vietnam.

Page 9: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 5

Gambar 1. Kondisi Capaian UN dan IIUN Sekolah Menengah secara Nasional

dan Propinsi Jawa Timur Tahun 2015

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Berdasarkan Tebel 1 menunjukkan bahwa pencapaian NUN tahun 2015 di

Propinsi Jawa Timur pada jenjang pendidikan SMP masih memprihatinkan.

Secara ringkas dapat dilihat bahwa jumlah siswa yang memperoleh nilai di

atas 86 adalah 10,46% dan yang kurang dari 55 adalah 27,66%

(selengkapnya lihat gambar 2).

Page 10: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 6

Gambar 2. Rerata Persentase Siswa SMP/MTs di Provinsi Jawa Timur pada

Setiap Kelompok Nilai UN Tahun 2015

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Sementara itu untuk pendidikan menengah di Propinsi Jawa Timur antara

Nilai UN dan Nilai IIUN berdasarkan gambar 1 dapat dijelaskan sebagai

berikut:

a. Pada SMA/MA-IPA, di kuadran-1 (nilai UN dan IIUN tinggi) terdapat

23% dari SM Negeri, 32% SM swasta, 14% MA Negeri, dan 25% MA

swasta.

b. Pada SMA/MA-IPA, di kuadran-2 (nilai UN rendah dan IIUN tinggi)

terdapat 17% dari SM Negeri, 26% SM swasta, 22% MA Negeri, dan

26% MA swasta.

c. Pada SMA/MA-IPA, di kuadran-3 (nilai UN rendah dan IIUN rendah)

terdapat 10% dari SM Negeri, 7% SM swasta, 5% MA Negeri, dan 10%

MA swasta.

d. Pada SMA/MA-IPA, di kuadran-4 (nilai UN dan IIUN tinggi) terdapat

23% dari SM Negeri, 32% SM swasta, 14% MA Negeri, dan 25% MA

swasta.

e. Pada SMA/MA-IPS, di kuadraN-1 (nilai UN tinggi dan IIUN tinggi) 21%

SM swasta, 9% MA Negeri, dan 19% MA swasta.

f. Pada SMA/MA-IPS, di kuadran-2 (nilai UN rendah dan IIUN tinggi)

terdapat 23% dari SM Negeri, 37% SM swasta, 25% MA Negeri, dan

34% MA swasta.

g. Pada SMA/MA-IPS, di kuadran-3 (nilai UN rendah dan IIUN rendah)

terdapat 16% dari SM Negeri, 11% SM swasta, 12% MA Negeri, dan

13% MA swasta.

Page 11: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 7

h. Pada SMA/MA-IPS, di kuadran-4 (nilai UN tinggi dan IIUN rendah)

terdapat 46% dari SM Negeri, 31% SM swasta, 54% MA Negeri, dan

35% MA swasta.

i. Pada SMK, di kuadran-1 (nilai UN dan IIUN tinggi) terdapat 25% dari

SM Negeri, 28% SM swasta.

j. Pada SMK, di kuadran-2 (nilai UN rendah dan IIUN tinggi) terdapat

11% dari SM Negeri, 15% SM swasta.

k. Pada SMK, di kuadran-3 (nilai UN rendah dan IIUN rendah) terdapat

16% dari SM Negeri, 23% SM swasta.

l. Pada SMK, di kuadran-4 (nilai UN tinggi dan IIUN rendah) terdapat

41% dari SM Negeri, 41% SM swasta.

Berdasarkan hasil-hasil di atas menunjukkan masih rendahnya mutu

pembelajaran. Terdapat tiga faktor utama penyebab rendahnya kualitas

hasil pembelajaran di Jawa Timur.

a) Rendahnya Jaminan Kualitas Pelayanan Pendidikan

Belum sepenuhnya pemerintah daerah berkomitmen untuk memenuhi

Standar Pelayanan Minimal atau SPM pendidikan dasar sebagai acuan

dalam pelaksanaan urusan wajib daerah. Sementara itu dalam

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2013 ditetapkan bahwa setiap

kabupaten dan kota wajib memenuhi SPM sekurang-kurangnyadalam

waktu 3 tahun setelah SPM tersebut disahkan. Selain itu belum

tersedianya SPM pendidikan menengah mengakibatkan daerah belum

memiliki acuan dalam memenuhi urusan wajib pengelolaan pendidikan

menengah.

Sampai dengan tahun 2013 sebanyak 68,7% SD/MI dan 62,5%

SMP/MTs terakreditasi minimal B. Hal itu menunjukkan bahwa kualitas

layanan pendidikan dasar masih rendah, sedangkan di sisi lain kualitas

layanan pendidikan menengah belum merata antara SMA dan SMK. Saat

ini sebanyak 73,5% SMA/MA sudah terakreditasi minimal B sementara

hanya 48,2% kompetensi keahlian SMK berakreditasi minimal B. Secara

keseluruhan pada semua jenjang pendidikan di Jawa Timur, capaian SNP

dapat dilihat pada tabel 2.

Page 12: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 8

Tabel 2. Capaian Standar Nasional Pendidikan Propinsi Jawa Timur

(Capaian standar nasional pendidikan didasarkan pada data sekolah yang

telah diakreditasi oleh BAN S/M)

Penyebab utama rendahnya kualitas layanan pendidikan dasar dan

menengah berkaitan dengan terbatasnya pemahaman sekolah akan

kewajiban untuk memenuhi Standar Nasional Pendidikan (SNP). Di

samping itu, peningkatan mutu layanan pendidikan belum dirancang

berdasarkan proses penjaminan mutu pendidikan sehingga mutu

pembelajaran sering tidak tepat sasaran dan tidak sesuai dengan

kebutuhan sekolah.

b) Lemahnya Pelaksanaan Kurikulum

Penerapan Kurikulum 2013 secara cukup masif pada tahun 2014 secara

berdampingan dengan Kurikulum 2006, menimbulkan beberapa

masalah. Kurikulum 2013 dinilai sebagian pihak belum cukup dikaji dan

belum mengalami uji coba yang memadai untuk iterapkan secara

demikian masif. Masalah bertambah karena keterbatasan materi ajar

serta masih rendahnya pemahaman pendidik, kepala sekolah, dan orang

tua.

c) Lemahnya Sistem Penilaian Pendidikan

Sistem penilaian pendidikan yang komprehensif dan terpercaya belum

sepenuhnya terbangun. Hal ini antara lain dapat dilihat dari belum

adanya: (i) keandalan dan kesahihan sistem ujian nasional; (ii)

minimnya upaya untuk memperkuat lembaga penilaian pendidikan yang

independen; (iii) belum adanya peninjauan ulang atas peran, struktur,

dan sumber daya pusat penilaian pendidikan; (iv) belum

dimanfaatkannya hasil pemantauan capaian belajar siswa sebagai

informasi peningkatan kualitas pembelajaran secara

Page 13: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 9

berkesinambungan; serta (v) terbatasnya kemampuan pendidik dalam

memberikan penilaian formatif.

2) Peningkatan Manajemen Guru (Pendidik) dan Tenaga Kependidikan

a) Jumlah dan Distribusi Guru Perlu Ditata Secara Lebih Baik

Kondisi distribusi guru yang belum merata di daerah tidak dapat

semata-mata hanya dilihat dari rasio pendidik terhadap siswa secara

nasional yang telah baik/memadai. Di sisi lain, proses rekrutmen guru

belum terintegrasi antardaerah sehingga banyak daerah yang kelebihan

guru sementara daerah lainnya mengalami kekurangan guru.

Gambar 3. Jumlah Guru di Jawa Timur

Keterbatasan distribusi guru antara lain disebabkan oleh, (i)

terbatasnya kapasitas pemerintah kabupaten dan kota dalam mengelola

perekrutan, penempatan, dan peningkatan mutu guru secara efektif dan

efisien; (ii) kurangnya komitmen untuk penegakan peraturan dalam

pengangkatan guru berdasarkan kriteria mutu yang ketat dan

kebutuhan aktual di kabupaten/kota; (iii) belum terwujudnya efisiensi

pemanfaatan guru melalui perbaikan rasio guru-murid dan

maksimalisasi beban mengajar; dan (iv) minimnya kerja sama antara

LPTK dan semua tingkat pemerintahan untuk menjamin mutu dan

distribusi guru yang merata.

b) Kualitas, Kompetensi, dan Profesionalisme Guru Masih Harus

Ditingkatkan

Peningkatan kualitas, kompetensi, dan profesionalisme guru masih

harus ditingkatkan karena hingga saat ini tidak terdapat hubungan linier

antara peningkatan kualifikasi dan sertifikasi profesi pendidik terhadap

hasil belajar siswa (lihat gambar 4).

Page 14: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 10

Gambar 4. Hasil Uji Kompetensi Guru Tahun 2015 secara Nasional

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Hal ini antara lain disebabkan oleh, (i) belum diterapkannya sistem Uji

Kompetensi Guru sebagai bagian dari proses penilaian hasil belajar

siswa; (ii) belum dilaksanakannya penilaian kinerja guru yang sahih,

andal, transparan dan berkesinambungan; (iii) belum

dipertimbangkannya perbaikan desain program dan keselarasan

disiplin ilmu sebagai dasar peningkatan kualifikasi akademik dan

sertifikasi guru; serta (iv) belum dilaksanakannya Pengembangan

Profesional Berkesinambungan (PPB) bagi guru.

Sebanyak tujuh provinsi mendapat nilai terbaik dalam penyelenggaraan

uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015. Nilai yang diraih tersebut

merupakan nilai yang mencapai standar kompetensi minimum (SKM)

yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55. Tujuh provinsi

tersebut adalah DI Yogyakarta (62,58), Jawa Timur (59,10), DKI Jakarta

(58,44), Jawa Timur (56,73), Bali (56,13), Bangka Belitung (55,13), dan

Jawa Barat (55,06). Uji kompetensi guru (UKG) tahun 2015 menguji

kompetensi guru untuk dua bidang yaitu pedagogik dan profesional.

Rata-rata nasional hasil UKG 2015 untuk kedua bidang kompetensi itu

Page 15: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 11

adalah 53,02. Selain tujuh provinsi di atas yang mendapatkan nilai

sesuai standar kompetensi minimum (SKM), ada tiga provinsi yang

mendapatkan nilai di atas rata-rata nasional, yaitu Kepulauan Riau

(54,72), Sumatera Barat (54,68), dan Kalimantan Selatan (53,15). hasil

UKG untuk kompetensi bidang pedagogik saja, rata-rata nasionalnya

hanya 48,94, yakni berada di bawah standar kompetensi minimal (SKM),

yaitu 55. Bahkan untuk bidang pedagogik ini, hanya ada satu provinsi

yang nilainya di atas rata-rata nasional sekaligus mencapai SKM, yaitu

DI Yogyakarta (56,91). Ia mencontohkan, ada guru yang mendapat nilai

rata-rata 85. Namun meskipun nilai tersebut baik, setelah dianalisis

hasilnya, guru tersebut memiliki kekurangan di beberapa kelompok

kompetensi. Guru yang bersangkutan ada kekurangan di tiga kelompok,

yaitu kelompok kompetensi 1, kelompok kompetensi 4, dan kelompok

kompetensi 6.

Page 16: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 12

Gambar 5. Nilai UKG Tahun 2015 Propinsi Jawa Timur per Kabupaten/Kota (Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Berdasarkan pada gambar 5 menunjukkan bahwa dengan nilai rerata

nasional UKG tahun 2015 sebesar 56,69, maka ditinjau dari setiap

kabupaten/kota dapat diketahui bahwa:

(a) Terdapat delapan (8) kabupaten dengan nilai lebih kecil dari

standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara

nasional, yaitu rata-rata 55, yaitu kabupaten Jember, Probolinggo,

Bondowoso, Situbondo, Bangkalan, Sumenep, dan Sampang.

Page 17: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 13

(b) Terdapat tujuh (7) kabupaten dengan nilai lebih besar dari standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu

rata-rata 55, yaitu kabupaten Lumajang, Nganjuk, Madiun,

Lamongan, Bojonegoro, Trenggalek, dan Banyuwangi.

(c) Terdapat 23 Kabupaten/kota dengan nilai telah melampaui standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu

rata-rata 55 serta di atas dari rerata nasional (56,69), yaitu Kota

Malang, Batu, Mojokerto, Kediri, Blitar, Madiun, dan Kabupaten

Jombang, Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kota

Probolinggo, Kab. Ponorogo, Kab. Tulungagung, Kota Pasuruan, Kab.

Mojokerto, Kab. Kediri, Kab. Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Magetan, Kab.

Malang, Kab. Blitar, Kab. Pasuruan, dan Kab. Ngawi.

Dengan demikian perlu menjadi skala prioritas bagi kab/kota dengan

capaian nilai UKG lebih kecil dan mencapai standar minimal jika

dibandingkan dengan rerata nasional untuk dilakukan pembinaan bagi

para gurunya.

Tabel 3. Nilai Rerata dan Gabungan Berdasarkan Bidang Kompetensi

Secara Nasional

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Selanjutnya, jika dilihat dari jenjang pendidikannya, maka berdasarkan

pada tabel 3 dapat diketahui bahwa rerata nilai gabungan antara bidang

pedagogik dengan profesional adalah jenjang TK: 59,65; SD: 54,33; SMP:

58,25; SMA: 61,74; dan SMK: 58,40, dimana secara keseluruhan

reratanya adalah 56,69 (nasional).

Page 18: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 14

Gambar 6. Nilai UKG Tahun 2015 Propinsi Jawa Timur per

Kabupaten/Kota per Jenjang Pendidikan TK, SD, dan SMP

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Dari capaian nilai tersebut, jika dilihat per kab/kota dalam setiap

jenjangnya sebagaimana terlihat pada gambar 5 dan 6, maka dapat

diperoleh:

(a) Jenjang Pendidikan SD

(1) Terdapat 16 kabupaten/kota dengan nilai di bawah standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional,

yaitu rata-rata 55 dan juga di bawah rerata nasional, yaitu

Kabupaten Probolinggo, Kab. Bondowoso, Kab. Situbondo, kab.

Bangkalan, Kab. Sumenep, Kab. Pamekasan, Kab. Kediri, Kab.

Sampang, Kota Pasuruan, Kab. Tuban, Kab. Lumajang, Kab.

Nganjuk, Kab. Madiun, Kab. Lamongan, Kab. Banyuwangi, dan

Kab. Jember.

Ditengarai bahwa dari 16 kab/kota ini terdapat jumlah guru

lebih banyak dibandingkan dengan 22 kab/kota lainnya. Hal

ini mengingat bahwa dari 22 kab/kota sisanya tersebut telah

mencapai di atas rerata nasional yaitu 54,33 dan sekaligus

Page 19: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 15

melebihi nilai mencapai standar kompetensi minimum (SKM)

yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55. Perlu

menjadi catatan bahwa rerata nasional yang dicapai lebih kecil

dari nilai mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang

ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55.

(2) Dengan demikian, secara keseluruhan guru-guru SD se Jawa

Timur masih sangat memerlukan pembinaan, sehingga

mencapai rerata minimal yaitu nilai standar kompetensi

minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu rata-

rata 55.

(b) Jenjang Pendidikan SMP

(1) Terdapat tiga (3) kabupaten dengan nilai di bawah standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional,

yaitu rata-rata 55 dan juga di bawah rerata nasional, yaitu

Kabupaten Sumenep, Pamekasan, dan Sampang.

(2) Terdapat 8 (delapan) Kabupaten dengan nilai mencapai

standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara

nasional, yaitu rata-rata 55. Kabupaten tersebut adalah:

Kabupaten Bojonegoro, Banyuwangi, Jember, Situbondo,

Bangkalan, Bondowoso, Lamongan, dan Probolinggo.

(3) Terdapat 27 kab/kota dengan nilai memenuhi / melebihi

standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara

nasional, yaitu rata-rata 55 dan juga lebih besar dari rerata

nasional, yaitu Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Blitar,

Kota Mojokerto, Kab. Jombang, Kota Surabaya, Kab. Gresik,

Kab. Sidoarjo, Kota Probolinggo, Kab. Ponorogo, Kab.

Tulungagung, Kota Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Kediri, Kab.

Pacitan, Kab. Tuban, Kab. Magetan, Kab. Malang, Kab. Blitar,

Kab. Pasuruan, Lumajang, Nganjuk, Madiun, , Trenggalek, Kab.

Kediri, dan Kab. Ngawi.

(c) Jenjang Pendidikan SMA

(1) Terdapat 11 Kabupaten dengan nilai mencapai standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional,

yaitu rata-rata 55 dan lebih besar dari rerata nasional.

Kabupaten tersebut adalah: Kabupaten Bojonegoro,

Page 20: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 16

Banyuwangi, Situbondo, Bangkalan, Bondowoso, Lamongan,

Tuban, Sumenep, Pamekasan, Sampang, dan Probolinggo.

(2) Terdapat 27 Kab/kota dengan nilai memenuhi / melebihi

standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara

nasional, yaitu rata-rata 55 dan juga lebih besar dari rerata

nasional, yaitu Kota Malang, Kota Madiun, Kota Batu, Blitar,

Kota Mojokerto, Kab. Jombang, Kota Surabaya, Kab. Gresik,

Kab. Sidoarjo, Kota Probolinggo, Kab. Ponorogo, Kab.

Tulungagung, Kota Pasuruan, Kab. Mojokerto, Kab. Kediri, Kab.

Pacitan, Kab.Jember, Kab. Magetan, Kab. Malang, Kab. Blitar,

Kab. Pasuruan, Lumajang, Nganjuk, Madiun, , Trenggalek, Kab.

Kediri, dan Kab. Ngawi.

Gambar 7. Nilai UKG Tahun 2015 Propinsi Jawa Timur per

Kabupaten/Kota per Jenjang Pendidikan SMA dan SMK

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Page 21: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 17

(d) Jenjang Pendidikan SMK

(1) Terdapat 10 kabupaten dengan nilai di bawah standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional,

yaitu rata-rata 55 dan juga di bawah rerata nasional, yaitu

Kabupaten Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Probolinggo,

Situbonbo, Lamongan, Banyuwangi, Nganjuk, Mojokerto, dan

Sampang.

(2) Terdapat 21 Kabupaten/kota dengan nilai mencapai standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional,

yaitu rata-rata 55. Kabupaten tersebut adalah: Kota Madiun,

Kab. Jombang, Kota Surabaya, Kab. Gresik, Kab. Sidoarjo, Kab.

Ponorogo, Kota Pasuruan, Kab. Kediri, Kab. Tuban, Kab.

Magetan, Kab. Malang, Kab. Blitar, Kab. Pasuruan, Lumajang,

Nganjuk, Madiun, Bojonegoro, Kab. Jember, Kab. Kediri, Kab.

Ngawi, dan Kab. Bondowoso.

(3) Terdapat 7 (tujuh) kab/kota dengan nilai memenuhi/ melebihi

standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara

nasional, yaitu rata-rata 55 dan juga lebih besar dari rerata

nasional, yaitu Kota Malang, Kota Batu, Kota Blitar, Kota

Mojokerto, Kota Probolinggo, Kab. Tulungagung, dan Kab.

Pacitan.

c) Kualitas, Kompetensi, dan Profesionalisme Kepala Sekolah Masih

Harus Ditingkatkan

Berdasarkan hasil uji kompetensi kepala sekolah, terdapat rerata

nasional adalah 45,92 (gambar 8), dan untuk pengawas nilai uji

kompetensi rerata nasional adalah 41,49.

Page 22: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 18

Gambar 8. Nilai Ujian Kompetensi Tahun 2015 secara Nasional per

Propinsi Seluruh Jenjang Pendidikan

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Gambar 9. Rerata Nilai Ujian Kompetensi Kepala Sekolah Tahun 2015

Propnsi Jawa Timur

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Page 23: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 19

Sedangkan jika ditinjau khusus di Propinsi Jawa Timur, maka hasil

rerata nilai uji kompetensi kepala sekolah adlah 48,27, lebih tinggi

daripada rerata nasional sebesar 45,92. Nilai ini secara rerata belum

mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara

nasional, yaitu rata-rata 55. Nilai tertinggi dari Kota Blitar sebesar 56,39

dan terendah Kabupaten Pamekasan sebesar 42,87.

Melihat hasil tersebut, maka kompetensi kepala sekolah di Jawa Timur

masih sangat memprihatinkan, sebab yang mampu mencapai standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu

rata-rata 55 hanyalah satu kota, yaitu Kota Blitar. Selebihnya (37

kab/kota) masih di bawah standar kompetensi minimum (SKM) yang

ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55.

Gambar 10. Rerata Nilai Ujian Kompetensi Kepala Sekolah Tahun 2015

Propnsi Jawa Timur Berdasarkan Kualifikasi, Usia, dan Jenjang

Pendidikan

(Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Sedangkan jika ditinjau khusus di Propinsi Jawa Timur, maka hasil uji

kompetensi kepala sekolah dapat dilihat rinciannya pada gambar 10

yaitu:

Page 24: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 20

a. Berdasarkan kualifikasi

Sesuai pemahaman bahwa makin tinggi pendidikan makin tinggi

kompetensinya, demikian juga dalam hal ini kepala sekolah di Jawa

Timur. Hasil uji kompetensi menunjukkan kepala sekolah dengan

kualfikasi S3, S2, S1 dan < S1 berturutturut nilainya adalah 53,25;

51,84; 47,27; dan 41,40. Namun demikian, semuanya masih belum

mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan

secara nasional, yaitu rata-rata 55.

b. Berdasarkan usia

Kepala sekolah dengan usia <41 th, 41-45, 46-50, 51-55, dan > 55

masing-masing nilainya adalah 52,51; 55,93; 51,96; 47,56; dan

43,30. Kondisi ini menunjukkan bahwa kepala sekolah pada usia 41-

45 tahun dengan nilai tertinggi, yaitu 55,93 dan termasuk telah

mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan

secara nasional, yaitu rata-rata 55.

c. Berdasarkan jenjang pendidikan dan bidang kompetensi

Khusus untuk nilai berdasarkan jenjang pendidikan dan bidang

kompetensi ini dapat diketahui bahwa:

(a) Kepala Sekolah SD: kepemimpinan pembelajaran: 44,60,

kewirausahaan: 49,86, manajerial: 50,47, supervisi: 37,26, dan

usaha pengembangan sekolah: 48,90;

(b) Kepala Sekolah SMP: kepemimpinan pembelajaran: 50,34,

kewirausahaan: 56,45, manajerial: 56,69, supervisi: 40,84, dan

usaha pengembangan sekolah: 54,00;

(c) Kepala Sekolah SMA: kepemimpinan pembelajaran: 51,63,

kewirausahaan: 57,33, manajerial: 57,68, supervisi: 41,55, dan

usaha pengembangan sekolah: 54,48;

(d) Kepala Sekolah SMK: kepemimpinan pembelajaran: 49,44,

kewirausahaan: 57,04, manajerial: 54,64, supervisi: 40,67, dan

usaha pengembangan sekolah: 52,90;

d. Berdasarkan gender

Secara keseluruhan untuk kepala sekolah pria dengan rerata nilai

kompetensi adalah 48,23 dan perempuan: 48,34.

Page 25: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 21

d) Kualitas, Kompetensi, dan Profesionalisme Pengawas Masih Harus

Ditingkatkan

Kondisi pengawas di Propinsi Jawa Timur, menunjukkan bahwa hasil

rerata nilai uji kompetensinya adalah 44,89, lebih tinggi daripada rerata

nasional sebesar 41,49. Nilai ini secara rerata belum mencapai standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional, yaitu

rata-rata 55. Nilai tertinggi dari Kota Blitar sebesar 54,00 dan terendah

Kabupaten Pamekasan sebesar 39,16 (gambar 10).

Melihat hasil tersebut, maka pengawas sekolah di Jawa Timur masih

sangat memprihatinkan, sebab sama sekolai tidak ada daerah yang yang

mampu mencapai standar kompetensi minimum (SKM) yang

ditargetkan secara nasional, yaitu rata-rata 55.

Gambar 11. Rerata Nilai Ujian Pengawas Sekolah Tahun 2015 Propnsi Jawa Timur (Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Sedangkan jika ditinjau khusus hasil uji kompetensi pengawas dapat

dilihat rinciannya pada gambar 11 yaitu:

Page 26: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 22

(1) Berdasarkan kualifikasi

Sesuai pemahaman bahwa makin tinggi pendidikan makin tinggi

kompetensinya, demikian juga dalam hal ini pengawas di Jawa

Timur. Hasil uji kompetensi menunjukkan pengawas dengan

kualfikasi S3, S2, S1 dan < S1 berturut-turut nilainya adalah 50,00;

46,74; 41,98; dan 38,17.

Namun demikian, semuanya masih belum mencapai standar

kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara nasional,

yaitu rata-rata 55.

(2) Berdasarkan usia

Kepala sekolah dengan usia <46 th, 46-50, 51-55, dan > 55 masing-

masing nilainya adalah 54,66; 47,28; 45,12; dan 42,88. Kondisi ini

menunjukkan bahwa kepala sekolah pada usia < 46 tahun dengan

nilai tertinggi, yaitu 54,66, namun demikian belum mencapai

standar kompetensi minimum (SKM) yang ditargetkan secara

nasional, yaitu rata-rata 55.

Gambar 12. Rerata Nilai Ujian Kompetensi Pengawas Tahun 2015 Propnsi Jawa Timur Berdasarkan Kualifikasi, Usia, dan Jenjang Pendidikan (Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Page 27: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 23

(3) Berdasarkan jenjang pendidikan dan bidang kompetensi

Khusus untuk nilai berdasarkan jenjang pendidikan dan bidang

kompetensi ini dapat diketahui bahwa:

(a) Pengawas SD: evaluasi pendidikan: 43,12, penelitian dan

pengembangan: 41,02, supervisi akademik: 43,17 dan

supervisi manajerial: 46,70.

(b) Pengawas SMP: evaluasi pendidikan: 46,72, penelitian dan

pengembangan: 46,57, supervisi akademik: 51,14, supervisi

manajerial: 50,22.

(c) Pengawas SMA: evaluasi pendidikan: 46,99, penelitian dan

pengembangan: 51,07, supervisi akademik: 49,89, supervisi

manajerial: 50,79.

(d) Pengawas SMK: evaluasi pendidikan: 44,79, penelitian dan

pengembangan: 40,63, supervisi akademik: 52,50, supervisi

manajerial: 50,97.

(4) Berdasarkkan masa kerja

Secara keseluruhan untuk masa kerja pengawas < 5 th rerata nilai

kompetensi pengawas: 46,06; masa kerja 5-10 th: 43,91; masa

kerja 11-15 th: 43,86; dan masa kerja > 15 th: 41,25.

(5) Berdasarkan gender

Secara keseluruhan untuk pengawas pria dengan rerata nilai

kompetensi adalah 45,82 dan perempuan: 44,69.

Page 28: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 24

3) Gejala Memudarnya Karakter Siswa Ditinjau dari IIUN

Gambar 13. Matrik IIUN dan UN (Sumber: Balitbang Kemdikbud, 2016)

Sebagaimana diketahui bahwa IIUN (Indeks Integritas Ujian Nasional)

tingkat sekolah adalah tingkat persentase jawaban siswa yang tidak

menunjukkan pola kecurangan. Kecurangan yang diukur adalah gabungan

persentase contek mencontek antar siswa (kecurangan antar individu) dan

persentase keseragaman pola jawaban soal Ujian Nasional (kecurangan

sistemik/terorganisir) dalam suatu sekolah.

IIUN tingkat kabupaten/kota: menunjukkan rata-rata IIUN tingkat sekolah di

kabupaten/kota tersebut. IIUN dilaporkan dalam rentang indeks 0 sampai

dengan 100; Indeks 0 menunjukkan integritas pelaksanaan UN yang paling

rendah, dan 100 menunjukkan integritas pelaksanaan UN yang paling tinggi.

Jika dikaitkan dengan nilai UN, maka IIUN yang dicapai oleh jenjang satuan

pendidikan, pemerintah daerah kab/kota, pemerintah daerah propinsi, dan

atau pemerintah pusat dapat diilustrasikan sebagaimana terlihat pada

gambar matrik 13. Pada kuadran I menunjukkan jika baik IIUN maupun nilai

UN dengan capaian tinggi; kuadran II: IIUN tinggi dan angka UN rendah;

kuadran III: IIUN rendah dan juga angka UN rendah; dan pada kuadran IV:

IIUN rendah dan angka UN tinggi.

Page 29: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 25

Gambar 14. Persentase Sekolah Terindikasi Ada Kecurangan Tahun 2015 (Jenjang SMP) di Jawa Timur (Sumber: Balitbang Kemdikbud 2016)

Untuk jenjang pendidikan SMP menunjukkan bahwa Kota Batu merupakan

daerah dengan IIUN paling baik, yaitu dengan angka 0,0 atau dengan nilai

integitas tinggi (100). Maknanya adalah, di Kota Batu tidak ada indikasi

sama sekolai (nol) terhadap kecurangan dalam penyelenggaraan ujian

nasional pada tahun 2015 atau sangat tinggi tingkat integritasnya.

Sedangkan di Kabupaten Pamekasan terdapat indikasi kecurangan

pelaksanaan ujian nasional, dengan angka tertinggi yaitu 82,1 atau dengan

nilai integritas rendah. Sementara untuk daerah-daerah lain masih terdapat

indikasi kecurangan yang variasi, akan tetapi tetap dengan angka-angka

yang relatif tinggi (lihat gambar 14).

Implikasinya adalah bahwa di Propinsi Jawa Timur masih sangat perlu

diperhatikan dalam penyelenggaraan ujian nasional, khususnya yang terkait

dengan pembinaan terhadap pentingnya nilai-nilai atau norma-norma

karakter seperti kejujuran, kedisiplinan, dan ketaatan terhadap peraturan.

Page 30: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 26

Gambar 15. Matrik IIUN pada Sekolah Menengah (SMA dan SMK) Propinsi Jawa Timur (Sumber: Balitbang Kemdikbud, 2016)

Sedangkan untuk jenjang pendidikan sekolah menengah (lihat gambar 15),

yaitu SMA dan SMK menunjukkan bahwa Kota Malang dengan nilai interitas

Page 31: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 27

tertinggi yaitu 79,19 atau dengan indikasi kecurangan paing rendah jika

dibandingkan dengan darah lain di Jawa Timur. Sedangkan Kabupaten

Pamekasan menunjukkan dengan indikasi kecurangan tertinggi dengan nilai

integritas terendah yaitu 42,90. Sementara untuk daerah-daerah lainnya

bervariasi.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan nilai minimal integritas tinggi

yang diharapkan secara nasional adalah minimal 80. Secara keseluruhan di

Jawa Timur belum ada satupun daerah kab/kota untuk penyelenggaraan

ujian nasional telah mencapai nilai minimal tersebut. Hal ini sungguh masih

memprihatinkan untuk dilakukan penanganan dengan serius. Terlebih

untuk jenjang pendidikan menengah, dimana lulusannya akan melanjutkan

ke jenjang pendidikan lebih tinggi atau bekerja.

4) Belum Optimalnya Tata Kelola Organisasi

Akuntabilitas pengelolaan keuangan dan peningkatan kinerja instansi tetap

merupakan agenda utama bagi LPMP, yaitu selalu berupaya untuk terus

meningkatkan kinerja dari perencanaan hingga pelaksanaan program kerja

dan anggaran. Konsistensi dalam pelaksanaan reformasi birokrasi perlu

dilakukan untuk mendorong LPMP menjadi UPT yang selalu memberikan

layanan prima kepada masyarakat, menjadi wilayah bebas korupsi dan

transparan kepada publik. Kondisi tahun sebelumnya menunjukkan bahwa

dalam tata kelola kelembagaan masih terdapat berbagai hal yang perlu

untuk ditingkatkan.

b. Tantangan Pembangunan Pendidikan

Semua masalah yang diuraikan di atas adalah tantangan untuk diatasi. Berbagai

masalah di atas dapat dinyatakan dalam perspektif tantangan, sebagai langkah-

langkah atau upaya yang akan atau seharusnya dilaksanakan.

1) Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

a) Penguatan jaminan kualitas pelayanan pendidikan, baik pada kategori

SPM, potensial, SSN/SKM maupun sekolah rujukan, baik pada tingkat

satuan pendidikan maupun pemerintah daerah.

b) Penguatan kurikulum dan pelaksanaannya, dilakukan dengan cara, (i)

mengawasi dan mengevaluasi penerapan kurikulum secara ketat,

komprehensif, dan kontinyu; (ii) mengembangkan kompetensi guru

mengenai praktik-praktik yang baik pembelajaran di sekolah; (iii)

Page 32: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 28

memperkuat kerja sama antara pemerintah, guru, kepala sekolah,

pengawas, dan masyarakat dalam mengawal penerapan kurikulum.

c) Penguatan sistem penilaian pendidikan, dilakukan dengan cara, (i)

meningkatkan kompetensi guru dalam penilaian pendidikan di sekolah;

(ii) memperkuat kredibilitas sistem ujian nasional dan pemanfaatan

hasil ujian untuk pemantauan dan pengendalian mutu pendidikan; (iii)

memperkuat lembaga penilaian pendidikan yang independen dan

kredibel.

d) Penguatan fasilitasi, supervisi, evaluasi sampai dengan pemetaan mutu

pembelajaran.

2) Meningkatkan Manajemen Pendidik dan Tenaga Kependidikan

a) Kualitas, kompetensi, dan profesionalisme guru masih harus

ditingkatkan, yang dapat dilakukan dengan cara, (i) meningkatkan

kompetensi guru berkelanjutan; (ii) memperkuat sistem uji kompetensi

guru dan sistem sertifikasi guru; (iii) membantu menerapkan sistem

penilaian kinerja guru yang sahih, andal, transparan dan

berkesinambungan.

b) Kualitas, kompetensi, dan profesionalisme tenaga kependidikan masih

harus ditingkatkan, yang dapat dilakukan dengan cara, (i)

meningkatkan kompetensi berkelanjutan; (ii) memperkuat sistem uji

kompetensi dan sistem sertifikasi; (iii) membantu menerapkan sistem

penilaian kinerja yang sahih, andal, transparan dan berkesinambungan.

c) Penguatan fasilitasi, supervisi, evaluasi sampai dengan pemetaan mutu

pendidik dan tenaga kependidikan.

3) Menguatkan Karakter Siswa dan Para Penyelenggara/ Pelaku

Pendidikan Di Daerah

a) Penguatan peran BK dalam pembinaan karakter siswa;

b) Penguatan pembinaan kesiswaan;

c) Penguatan pembinaan kegiatan ekstra kurikuler;

d) Penguatan pembinaan penumbuhan budi pekerti siswa;

e) Penguatan revolusi mental bagi penyelenggara dan pelaku pendidikan;

f) Penguatan fasilitasi, supervisi, evaluasi sampai dengan pemetaan

karakter siswa dan penyelenggara/pelaku pendidikan.

Page 33: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 29

4) Memperbaiki Tata Kelola Kelembagaan

Tantangan ke depan yang dihadapi LPMP dan para penyelenggara

pendidikan adalah meningkatkan kualitas pelayanan publik; menjamin

akuntabilitas pengelolaan keuangan dan anggaran; memperkuat

manajemen kinerja pembangunan; memperkuat manajemen aparatur sipil

negara. Untuk itu diperlukan adanya penguatan fasilitasi, supervisi,

evaluasi sampai dengan pemetaan tata kelola pendidikan pada tingkat

satuan pendidikan dan pemerintah daerah.

Page 34: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 30

BAB II

VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN

LPMP JAWA TIMUR

A. Visi LPMP Jawa Timur

Berdasarkan Rencana Pembangunan Pendidikan Nasional Jangka Panjang (RPPNJP)

2005-2025, visi pembangunan pendidikan sampai tahun 2025 adalah menghasilkan

insan Indonesia cerdas dan kompetitif (insan kamil/insan paripurna). Insan cerdas

dan kompetitif melandasi penetapan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

2019 sebagaimana tercantum dalam Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan

Kebudayaan 2015-2019, yakni: “Terbentuknya Insan serta Ekosistem

Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter dengan berlandaskan gotong

royong”.

Adapun visi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah yang tercantum

dalam Rencana Strategis Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah tahun

2015–2019, yakni: “Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan Dasar dan

Menengah yang berkarakter dengan berlandaskan gotong royong”. Guna

menyelaraskan visi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, visi Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menegah dengan LPMP Jawa Timur, maka LPMP Jawa

Timur menetapkan visi sebagai berikut: “Terbentuknya Insan Bermutu dan

Ekosistem Pendidikan yang Berkarakter dengan Berlandaskan Gotong Royong

Melalui Penjaminan Mutu Pendidikan di Jawa Timur”.

Rencana Strategis 2015-2019 Visi Kemendikbud

• Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan dan Kebudayaan yang berkarakter

dengan berlandaskan gotong royong

Rencana Strategis 2015-2019 Visi Dikdasmen

• Terbentuknya Insan serta Ekosistem Pendidikan Dasar dan Menengah yang

berkarakter dengan berlandaskan gotong royong

Rencana Strategis 2015-2019 Visi

LPMP Jawa Timur

• Terbentuknya Insan Bermutu dan Ekosistem Pendidikan yang Berkarakter dengan

Berlandaskan Gotong Royong Melalui Penjaminan Mutu Pendidikan di Jawa Timur

Page 35: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 31

Makna visi LPMP Jawa Timur adalah sebagai berikut:

1. Terbentuknya Insan Bermutu dan Berkarakter

Mengandung maksud bahwa dengan segenap sumber daya yang dimiliki, LPMP

Jawa Timur bertekad untuk membentuk insan bermutu dan berkarakter dari

proses pendidikan dan pelatihan yang dilakukan. Insan bermutu dan

berkarakter adalah insan yang memiliki kecerdasan spiritual sehingga mampu

beraktualisasi diri melalui olah hati/ kalbu untuk menumbuhkan dan

memperkuat keimanan, ketakwaan dan akhlak mulia termasuk budi pekerti

luhur. Insan bermutu juga harus memiliki kecerdasan emosional dan sosial

sehingga memiliki kemampuan untuk beraktualisasi diri melalui olah rasa

untuk meningkatkan sensitivitas dan apresiasivitas akan kehalusan dan

keindahan seni dan budaya, serta kompetensi untuk mengekspresikannya.

Insan bermutu dan berkarakter tentunya juga harus memiliki kecerdasan

intelektual sehingga mampu menaktualisasikan diri melalui olah pikir untuk

memperoleh kompetensi dan kemandirian dalam ilmu pengetahuan dan

teknologi, selain itu mampu mengaktualisasikan dirinya sebagai insan

intelektual yang kritis, kreatif dan imajinatif.

2. Berlandaskan Gotong royong

Gotong royong sebagai watak dasar dari masyarakat Indonesia merupakan

modal utama didalam proses pendidikan dan pembangunan nasional sehingga

LPMP Jawa Timur di dalam upayanya untuk mencapai visi yang telah

disepakati dan ditetatapkan bersama menggunakan landasan gotong royong

didalam pelaksanaan dan pengembangan program/ kegiatan dengan

melibatkan dan membangun kolaborasi serta kemitraan seluruh steakholder

terkait.

B. Misi LPMP Jawa Timur

LPMP Jawa Timur telah menetapkan misi yang merupakan penjabaran dari misi

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dan Direktorat

Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Berikut uraian misi LPMP Jawa Timur.

Page 36: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 32

Tabel Misi LPMP Jawa Timur

Kode Misi

M1 Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan menengah dalam

pencapaian Standar Nasional Pendidikan

M2 Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan menengah dalam

pencapaian Standar Nasional Pendidikan

M3 Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu

pendidikan dasar menengah

M4 Melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan

pendidikan dasar dan menengah dalam Penjaminan Mutu Pendidikan

M5 Mengembangkan pendidikan yang berkarakter dan berwawasan lingkungan

M6 Melaksanakan kerjasama peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah

dalam pencapaian Standart Nasional Pendidikan

M7 Melaksanakan tata kelola kelembagaan untuk mendukung pelaksanaan

penjaminan mutu pendidikan

C. Tujuan Strategis

Dalam upaya mencapai visi dan misi, LPMP Jawa Timur merumuskan tujuan

strategis tahun 2015-2019. Rumusan tentang tujuan strategis adalah untuk

menggambarkan ukuran-ukuran terlaksananya misi dan tercapainya visi. Tujuan

strategis LPMP Jawa Timur tahun 2015-2019 pada garis besarnya adalah

peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah serta peningkatan tata kelola

yang transparan dan akuntabel. Rincian tujuan strategis tersebut adalah:

Tabel Tujuan Strategis LPMP Jawa Timur

Kode Tujuan Strategis

TS1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan

TS2 Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang baik

Tujuan strategis pertama (TS1) Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di

seluruh jenjang pendidikan, merupakan tujuan atas pelaksanaan misi LPMP Jawa

Timur sebagai berikut:

Page 37: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 33

1. (M1) Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dasar dan menengah dalam

pencapaian Standar Nasional Pendidikan;

2. (M2) Melaksanakan supervisi satuan pendidikan dasar dan menengah dalam

pencapaian Standar Nasional Pendidikan;

3. (M3) Melaksanakan pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu

pendidikan dasar menengah;

4. (M4) Melaksanakan fasilitasi peningkatan mutu pendidikan terhadap satuan

pendidikan dasar dan menengah dalam Penjaminan Mutu Pendidikan;

5. (M5) Mengembangkan pendidikan yang berkarakter dan berwawasan

lingkungan;

6. (M6) Melaksanakan kerjasama peningkatan mutu pendidikan dasar dan

menengah dalam pencapaian Standart Nasional Pendidikan.

Tujuan strategis kedua (TS2) Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang

baik, merupakan tujuan atas pelaksanaan misi LPMP Jawa Timur sebagai berikut:

1. (M7) Melaksanakan tata kelola kelembagaan untuk mendukung pelaksanaan

penjaminan mutu pendidikan.

Berikut adalah tujuan strategis dan indikator tujuan yang akan dicapai pada tahun

2019.

Tabel Indikator Tujuan Strategis LPMP Jawa Timur

Kode Tujuan Strategis Indikator Tujuan Target

Tahun 2019

TS1

Meningkatnya penjaminan mutu

pendidikan di seluruh jenjang

pendidikan;

Persentase SD yang meningkat

indeks efektifitanya 95

Persentase SMP yang meningkat

indeks efektifitanya 95

Persentase SMA yang meningkat

indeks efektifitanya 95

Persentase SMK yang meningkat

indeks efektifitanya 95

TS2 Terwujudnya Tata Kelola

LPMP yang baik

Nilai Minimal SAKIP LPMP Jawa

Timur 75

Page 38: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 34

D. Sasaran Kegiatan

Upaya merealisasikan tujuan strategis maka ditetapkan sasaran kegiatan sebagai

berikut:

1. (SK1) Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang

pendidikan;

2. (SK2) Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang baik.

Sasaran kegiatan pertama (SK1): Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan

pada jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah merupakan sasaran atas

pelaksanaan tujuan strategis pertama (TS1). Sasaran kegiatan kedua (SK2):

Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang baik merupakan sasaran atas

pelaksanaan tujuan strategis kedua (TS2).

Untuk mengetahui tingkat ketercapaian sasaran kegiatan maka ditetapkanlah

indikator kinerja kegiatan sebagai berikut.

Tabel Indikator Kinerja Kegiatan LPMP Jawa Timur

SK1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan

KODE Indikator Kinerja Kegiatan

IKK 1 SD yang telah dipetakan mutunya

IKK 2 SD yang meningkat indeks efektifitasnya

IKK 3 SMP yang telah dipetakan mutunya

IKK 4 SMP yang meningkat indeks efektifitasnya

IKK 5 SMA yang telah dipetakan mutunya

IKK 6 SMA yang meningkat indeks efektifitasnya

IKK 7 SMK yang telah dipetakan mutunya

IKK 8 SMK yang meningkat indeks efektifitasnya

IKK 9 Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

IKK 10 Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

IKK 11 Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

IKK 12 Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

SK2 Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang baik

KODE Indikator Kinerja Kegiatan

IKK 13 Nilai SAKIP LPMP Jawa Timur

Page 39: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 35

E. Tata Nilai LPMP Jawa Timur

Dalam mendukung tugas dan fungsinya, LPMP Jawa Timur menerapkan tata nilai

lembaga yang bertujuan untuk mengawal pelaksanaan visi, misi, tujuan strategis,

sasaran kegiatan, dan indikator kinerja kegiatan. Tata nilai yang diterapkan pada

LPMP Jawa Timur merupakan turunan dari tata nilai budaya kerja Kementerian

Pendidikan dan Kebudayaan, yang mana telah mencakup keseluruhan pedoman

dalam sikap dan perilaku seluruh pegawai LPMP Jawa Timur dalam menjalankan

tugasnya. Berikut tata nilai LPMP Jawa Timur sebagaimana yang tertuang dalam tata

nilai budaya kerja Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Tabel Tata Nilai LPMP Jawa Timur

No Tata Nilai Definisi

1 Memiliki Integritas Keselarasan antara pikiran, perkataan, dan perbuatan

2 Kreatif dan Inovatif Memiliki daya cipta; memiliki kemampuan untuk

menciptakan hal baru yang berbeda dari yang sudah

ada atau yang sudah dikenal sebelumnya (gagasan,

metode, atau alat)

3 Inisiatif Kemampuan seseorang untuk bertindak melebihi

yang dibutuhkan atau yang dituntut dari pekerjaan

4 Pembelajar Selalu berusaha untuk mengembangkan kompetensi

dan profesionalisme

5 Menjunjung Meritokrasi Menjunjung tinggi keadilan dalam pemberian

penghargaan bagi karyawan yang kompeten

6 Terlibat Aktif Senantiasa berpartisipasi dalam setiap kegiatan

7 Tanpa Pamrih Bekerja dengan tulus ikhlas dan penuh dedikasi

Page 40: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 36

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI KELEMBAGAAN

A. Arah Kebijakan dan Strategi Ditjen Dikdasmen

Arah kebijakan dan strategi Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

(Ditjen Dikdasmen) Tahun 2015-2019 diturunkan dari arah kebijakan dan strategi

nasional. Ditjen Dikdasmen mengemban tugas merumuskan dan melaksanakan

kebijakan dan standarisasi teknis di bidang Pendidikan Dasar dan Menegah. Oleh

karena itu Ditjen Dikdasmen harus menentukan arah kebijakan sesuai dengan

bidang yang dibawahinya yaitu Sekretariat Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar

dan Menengah (Setditjen Dikdasmen), Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar,

Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Pembinaan

Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus, Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah

Atas, Direktorat Pembinaan Sekolah Kejuruan serta Lembaga Penjaminan Mutu

Pendidikan. Untuk memenuhi seluruh hak anak Indonesia tanpa pengecualian, maka

dilaksanakan Program Indonesia Pintar (PIP) dengan pelaksanaan Wajib Belajar 12

Tahun untuk dapat menyelesaikan pendidikan dasar dan menengah sebagaimana

diamanatkan oleh UUD 1945. Kebijakan tersebut dilakukan untuk mempercepat

ketersediaan insan terdidik dalam memenuhi kebutuhan pasar kerja yang terus

berkembang, terutama pemanfaatan bonus demografi dan menyiapkan perdagangan

bebas di kawasan ASEAN.

Arah kebijakan dan strategi Ditjen Dikdasmen dituangkan dalam rincian sebagai

berikut:

1. Dalam rangka pemenuhan hak terhadap pelayanan pendidikan dasar dan

menengah yang berkualitas maka kebijakan yang akan ditempuh adalah

melanjutkan upaya untuk memenuhi hak seluruh penduduk mendapatkan

layanan pendidikan dasar dan menengah berkualitas.

Hal ini akan dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

a. Penyediaan bantuan untuk anak yang berasal dari keluarga kurang

mampu agar dapat mengikuti Program Indonesia Pintar pada pendidikan

dasar yang dilaksanakan melalui Kartu Indonesia Pintar,

b. Penanganan akses pendidikan, khususnya di daerah 3T,

c. Penyediaan pendidikan khusus dan pendidikan layanan khusus,

d. Penyediaan Biaya Operasional Sekolah (BOS),

e. Peningkatan partisipasi pendidikan dalam rangka mengurangi variasi

antar daerah dan kesenjangan gender,

f. Peningkatan ketersediaan sekolah menengah di kecamatan-kecamatan

Page 41: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 37

yang belum memiliki satuan pendidikan menengah, melalui

pembangunan USB, terutama penambahan RKB, dan pembangunan SMP-

SMA serta MTs/MA satu atap, ketersediaan SMK yang mendukung

pembangunan bidang pertanian, maritim, pariwisata, industri

manufaktur, dan ekonomi kreatif,

g. Penguatan peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan

menengah yang berkualitas.

2. Dalam rangka peningkatan pendidikan karakter maka kebijakan yang

ditempuh adalah:

a. Meningkatkan kualitas pendidikan karakter untuk membina budi

pekerti, watak, dan kepribadian peserta didik,

b. Membangun budaya sekolah yang kondusif bagi penciptaan

lingkungan belajar yang baik bagi siswa.

Selanjutnya dalam upaya peningkatan pendidikan karakter dilakukan

dengan strategi sebagai berikut :

Penguatan pendidikan karakter pada anak-anak usia sekolah pada

semua jenjang pendidikan untuk memperkuat nilai-nilai moral, akhlak,

dan kepribadian peserta didik dengan memperkuat pendidikan karakter

yang terintegrasi ke dalam mata pelajaran;

Pengembangan kurikulum jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah

yang memberi porsi yang proporsional bagi pelajaran budi pekerti

untuk membina karakter dan memupuk kepribadian siswa yang sesuai

dengan nilai-nilai moralitas dan etika sosial;

Pelibatan peran orang tua dan masyarakat dalam pengelolaan

persekolahan dan proses pembelajaran, untuk mencegah perilaku

menyimpang yang tak sesuai dengan norma susila dan nilai moral;

Pengawasan yang ketat terhadap penyelenggaraan pendidikan dan

pemberian bimbingan penyuluhan dalam proses pembelajaran, untuk

mendukung siswa dalam mengembangkan segenap potensi dan

kepribadian dengan sempurna.

3. Dalam rangka peningkatan kualitas pembelajaran maka kebijakan yang

ditempuh adalah:

a. Memperkuat Jaminan Kualitas (Quality Assurance) Pelayanan

Pendidikan,

b. Mengembangkan kurikulum.

Page 42: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 38

Hal ini akan dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

Pemantapan penerapan SPM untuk jenjang Pendidikan Dasar dan

Menengah;

Peningkatan kapasitas pemerintah kabupaten/ kota dan satuan pendidikan

untuk mempercepat pemenuhan SPM Pendidikan Dasar dan Menengah;

Pemenuhan Standar Nasional Pendidikan (SNP) secara bertahap jenjang

Pendidikan Dasar dan Menengah;

Penguatan proses akreditasi untuk satuan pendidikan negeri dan swasta;

Evaluasi kurikulum secara ketat, komprehensif dan berkelanjutan;

Pelibatan guru dan pemangku kepentingan lain untuk memberikan

informasi pelaksanaan kurikulum termasuk hasil penilaian di kelas;

Penguatan kerjasama antara guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah

untuk mendukung efektivitas pembelajaran;

Pengembangan profesi berkelanjutan tentang praktek pembelajaran di

kelas untuk guru dan kepala sekolah;

Penyediaan dukungan materi pelatihan secara online untuk membangun

jaringan pertukaran materi pembelajaran dan penilaian antar guru;

Peningkatan kompetensi kognitif siswa di bidang matematika, sains, dan

literasi, baik dalam UN maupun dalam tes internasional;

Peningkatan kualitas pembelajaran matematika, sains, dan literasi dengan

mempertimbangkan kesetaraan hasil belajar antar jenis kelamin;

Peningkatan kompetensi siswa sesuai dengan bakat, minat dan

kemampuannya di bidang sains, olahraga dan seni.

4. Dalam rangka peningkatan tata kelola pendidikan maka kebijakan yang

ditempuh adalah:

a. meningkatkan tata kelola pendidikan dalam kerangka desentralisasi,

b. memperkenalkan model pendanaan dan penganggaran berbasis kinerja

untuk bidang pendidikan di tingkat daerah,

c. memperkuat Manajemen Berbasis Sekolah (MBS),

d. memperkuat peran swasta dalam menyediakan layanan pendidikan yang

berkualitas,

e. memperkuat sistem informasi pendidikan.

Page 43: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 39

Hal ini akan dilakukan melalui strategi sebagai berikut:

Penguatan kapasitas pemerintah provinsi/ kabupaten/ kota dalam

perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan pembangunan pendidikan;

Penguatan kemitraan antara Pusat dengan Dinas Pendidikan Provinsi, dan

Dinas Pendidikan Provinsi dengan Dinas Pendidikan Kabupaten/Kota;

Pelaksanaan desentralisasi asimetris atau pendelegasian kewenangan

kepada kabupaten/ kota dengan mempertimbangkan kapasitas daerah

dalam mengelola layanan pendidikan dan pembiayaannya;

Penyelarasan peraturan yang memungkinkan pemanfaatan sumber daya

keuangan untuk pembiayaan semua jenis satuan pendidikan;

Penguatan MBS melalui peningkatan partisipasi seluruh pemangku

kepentingan untuk meningkatkan efektivitas dan akuntabilitas

penyelenggaraan pendidikan di sekolah;

Peningkatan kapasitas Kepala Sekolah, Guru dan Komite Sekolah dalam

melaksanakan MBS;

Peningkatan kapasitas kabupaten/ kota dalam mendukung pelaksanaan

MBS oleh satuan pendidikan;

Penguatan kapasitas staf administrasi sekolah dalam pengelolaan sekolah

yang transparan dan akuntabel;

Peningkatan akuntabilitas sekolah/ madrasah swasta dalam penggunaan

bantuan yang disediakan;

Penegakan aturan tentang jaminan kualitas penyelenggaraan pendidikan

swasta;

Penguatan kelembagaan dan kapasitas pengelola sistem informasi;

Peningkatan komitmen pusat dan daerah dalam penyediaan data dan

informasi pendidikan;

Penguatan sistem informasi pendidikan berbasis masyarakat untuk

mengidentifikasi penduduk sasaran layanan pendidikan.

5. Dalam rangka peningkatan efisiensi pembiayaan pendidikan maka kebijakan

yang ditempuh adalah:

a. meningkatkan efisiensi pemanfaatan anggaran pendidikan,

b. memperkuat mekanisme pembiayaan pendidikan.

Page 44: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 40

Hal ini akan dilakukan dengan strategi sebagai berikut :

Memperkuat sistem penggunaan dan laporan pertanggungjawaban

anggaran;

Memperkuat sistem perencanaan pendidikan dasar dan menengah melalui

peningkatan/ pembangunan kapasitas provinsi/ kabupaten/ kota;

Peninjauan kembali aturan penggunaan dana BOS untuk meningkatkan

kualitas pembelajaran di sekolah.

Untuk melaksanakan keseluruhan strategi di atas diperlukan berbagai program yang

bertujuan untuk mewujudkan terselenggaranya Wajib Belajar 12 Tahun yang

dijabarkan sebagai berikut:

1. Peningkatan akses pendidikan dasar dan menengah kepada seluruh

masyarakat tanpa membedakan latar belakang ekonomi, gender, geografis,

usia, serta kondisi fisik dan mental;

2. Peningkatan jaminan kualitas pelayanan pendidikan dasar dan menengah;

3. Peningkatan pemberian Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan bantuan

siswa miskin melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP);

4. Peningkatan efektivitas dan efisiensi pengelolaan pendidikan serta partisipasi

pemerintah daerah dan masyarakat.

B. Arah Kebijakan dan Strategi LPMP Jawa Timur

Arah kebijakan dan strategi LPMP Jawa Timur Tahun 2015-2019 dirumuskan

berdasarkan pada visi, misi, tujuan, dan sasaran startegis yang mengacu pada

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 dan

Rencana Strategis Ditjen Dikdasmen Tahun 2015-2019 serta hasil evaluasi capaian

LPMP Jawa Timur. Arah kebijakan LPMP Jawa Timur Tahun 2015-2019 disusun

sebagai implementasi dari strategi program yang ditetapkan untuk mendukung

tujuan penjaminan mutu pendidikan dasar dan menengah di Provinsi Jawa Timur

berdasarkan semangat gotong royong. Program yang disusun sesuai dengan

Rencana Strategis Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Tahun 2015-2019 dan

Rencana Strategis Ditjen Dikdasmen Tahun 2015-2019.

Secara garis besar, arah kebijakan LPMP Jawa Timur Tahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut:

1. Pemetaan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

2. Supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

3. Fasilitasi peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan menengah;

Page 45: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 41

4. Pengembangan pelaksanaan kemitraan bidang penjaminan mutu pendidikan;

5. Pengembangan dan pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan

pendidikan menengah;

6. Pelaksanaan urusan administrasi LPMP Jawa Timur.

Untuk mencapai sasaran sesuai kebijakan kegiatan di atas, LPMP Jawa Timur

menerapkan strategi sebagai berikut:

Tabel Strategi Pencapaian Sasaran LPMP Jawa Timur

No. Komponen Strategi

1.

Pemetaan mutu

Pendidikan Dasar

dan Menengah

Melaksanakan pemetaan mutu pendidikan dan

peningkatan indeks efektivitas secara bertahap dan

berkelanjutan pada:

a. Satuan pendidikan SD

b. Satuan pendidikan SMP

c. Satuan Pendidikan SMA

d. Satuan Pendidikan SMK

2.

Supervisi satuan

Pendidikan Dasar

dan Menengah

Melaksanakan supervisi mutu pendidikan secara

bertahap dan berkelanjutan pada:

a. Satuan Pendidikan SD

b. Satuan Pendidikan SMP

c. Satuan Pendidikan SMA

d. Satuan Pendidikan SMK

3.

Fasilitasi

Peningkatan mutu

Pendidikan Dasar

dan Menengah

Melaksanakan Fasilitasi peningkatan mutu

Pendidikan secara bertahap dan berkelanjutan pada:

a. Satuan Pendidikan SD

b. Satuan Pendidikan SMP

c. Satuan Pendidikan SMA

d. Satuan Pendidikan SMK

4.

Pengembangan

pelaksanaan

kemitraan bidang

penjaminan mutu

pendidikan

Menjalin kemitraan dengan berbagai pihak dalam

hal:

a. penjaminan mutu pendidikan

b. peningkatan mutu pendidikan

c. pengendalian mutu pendidikan

Page 46: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 42

No. Komponen Strategi

5.

Pengembangan

dan pengelolaan

sistem informasi

mutu Pendidikan

Dasar dan

Menengah

Melaksanakan secara bertahap dan

berkelanjutan:

a. Pengembangan sistem informasi mutu

Pendidikan Dasar dan Menengah yang akurat,

berkelanjutan dan terbarukan

b. Pengelolaan sistem informasi mutu Pendidikan

Dasar dan Menengah yang akurat,

berkelanjutan dan terbarukan

6.

Pelaksanan

urusan

administrasi

Melaksanakan secara akuntabel, transparan, dan efektif

dalam:

a. pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP)

b. pencapaian fisik program

c. penyerapan anggaran

Dalam melaksanakan kegiatan di atas diperlukan dukungan manajemen dan

pelaksanaan teknis lainnya. Program ini dilakukan secara sinergi untuk mendukung

tujuan strategis LPMP Jawa Timur, yakni upaya peningkatan penjaminan mutu

pendidikan di seluruh jenjang pendidikan dan tersedianya sistem tata kelola yang

handal dalam menjamin terselenggaranya layanan prima SDM pendidikan dan

penjaminan mutu pendidikan.

Dalam melaksanakan kegiatan ini digunakan strategi sebagai berikut:

a. Penataan struktur organisasi untuk menjamin tercapainya tujuan dan sasaran

strategis LPMP Jawa Timur;

b. Penguatan akuntabilitas sistem keuangan di lingkungan LPMP Jawa Timur;

c. Pengelolaan aset milik negara di lingkungan LPMP Jawa Timur.

Pencapaian target kegiatan Dukungan Manajemen dan Pelaksanaan Tugas Teknis

lainnya LPMP Jawa Timur dicapai melalui sub kegiatan:

1. Peningkatan layanan prima dalam perencanaan;

2. Peningkatan layanan prima dalam pengelolaan anggaran;

3. Peningkatan layanan prima dalam menunjang fungsi pelayanan umum LPMP

Jawa Timur;

4. Peningkatan layanan hukum, pengelolaan, dan pembinaan kepegawaian yang

andal.

Page 47: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 43

C. Kerangka Regulasi

Kerangka regulasi dibutuhkan LPMP Jawa Timur untuk mendukung tercapainya

tujuan strategis dan sasaran kegiatan lembaga. Perlunya kerangka regulasi

dikembangkan berdasarkan arah kebijakan lembaga karena akan berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan di daerah. Arah kerangka regulasi dirangkum pada tabel

berikut:

Table Kerangka Regulasi

No. Arah Kerangka Regulasi dan/

atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan

Evaluasi Regulasi Eksiting, Kajian

dan Penelitian

1 Review Undang-Undang No.

14 Tahun 2005 tentang Guru

dan Dosen

Untuk dapat membantu

menyelesaikan pengelolaan guru

2 Review Permenegpan dan

RB No. 16 tahun 2010

tentang Jabatan Fungsional

Guru dan Angka Kreditnya

Untuk dapat membantu menyelesaian

masalah pembinaan guru

3 Undang-Undang No. 23

Tahun 2002 tentang

Perlindungan Anak

Untuk membantu guru supaya dapat

menyelesaikan masalah hak anak- anak

4 Review Undang-Undang No.

32 Tahun 2004 tentang

Pemerintahan Daerah

Untuk dapat mewujudkan kerjasama

kemitraan dengan provinsi dan

kabupaten/ kota yang berujung pada

pemunculan Pergub/ Perbup/

Perwalikot

D. Kerangka Kelembagaan

Kerangka kelembagaan adalah perangkat LPMP Jawa Timur yang meliputi struktur

organisasi dan tugas-tugasnya dalam setiap unsur disusun dengan tujuan antara lain

1) meningkatkan koordinasi pelaksanaan bidang-bidang program dan kegiatan; 2)

membangun struktur organisasi yang tepat fungsi dan ukuran untuk menghindari

duplikasi fungsi dan meningkatkan efektivitas dan efisiensi LPMP Jawa Timur dalam

melaksanakan program-programnya; dan 3) memperjelas ketatalaksanaan dan

meningkatkan profesionalisme sumber daya aparatur.

Page 48: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 44

Pada periode pembangunan 2015-2019, LPMP Jawa Timur akan melaksanakan tugas

dan fungsi dengan mengacu pada:

1. Permendikbud Nomor 14 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja

LPMP;

2. Permendikbud Nomor 27 Tahun 2018 Tentang Rincian Tugas Unit Kerja Di

Lingkungan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) Jawa Timur;

3. Permendikbud Nomor 22 Tahun 2015 Tentang Renstra Kemdikbud Tahun

2015-2019;

4. Semua Permendikbud Tentang Standar Nasional Pendidikan.

Struktur organisasi LPMP Jawa Timur 2015-2019 ditunjukan pada gambar di bawah

ini.

Struktur Organisasi LPMP Jawa Timur

Secara organisasi, LPMP dalam struktur organisasi terdiri dari organ-organ:

1. Kepala;

2. Subbagian Umum;

3. Seksi Sistem Informasi;

4. Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi;

5. Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan;

6. Kelompok Jabatan Fungsional.

Page 49: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 45

Tugas dan tanggungjawab setiap organ adalah sebagai berikut:

1. Sub Bagian Umum mempunyai tugas melakukan urusan perencanaan,

keuangan, kepegawaian, ketatalaksanaan, ketatausahaan, kehumasan, dan

kerumahtanggaan LPMP;

1. Seksi Sistem Informasi mempunyai tugas melakukan pengembangan dan

pengelolaan sistem informasi mutu pendidikan dasar dan pendidikan

menengah;

2. Seksi Pemetaan Mutu dan Supervisi mempunyai tugas melakukan pemetaan

mutu dan supervisi satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah

dalam pencapaian standar nasional pendidikan;

3. Seksi Fasilitasi Peningkatan Mutu Pendidikan mempunyai tugas melakukan

fasilitasi dan kerja sama peningkatan mutu pendidikan dasar dan pendidikan

menengah dalam pencapaian standar nasional pendidikan;

4. Keompok jabatan fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai

dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan;

5. Kelompok jabatan fungsional terdiri atas jabatan yang terbagi dalam

kelompok jabatan fungsional sesuai dengan bidang keahliannya;

6. Jumlah tenaga fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban

kerja;

7. Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan.

Dalam menjalankan fungsinya, maka LPMP harus berkoordinasi dengan:

1. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah;

2. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan;

3. Badan Penelitian dan Pengembangan;

4. Pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota;

5. Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN - S/M);

6. Unit pelaksana teknis yang menangani pengembangan dan pemberdayaan

pendidik dan tenaga kependidikan;

7. Unit organisasi terkait lainnya di dalam dan di luar Kementerian Pendidikan

dan Kebudayaan.

Page 50: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 46

Dalam menjalankan roda organisasi, LPMP harus melaksanakan: Peta bisnis proses

yang menggambarkan tata hubungan kerja yang efektif dan efisien antar unit kerja di

lingkungan LPMP; dan Analisis jabatan, peta jabatan, analisis beban kerja, dan uraian

tugas terhadap seluruh jabatan di lingkungan LPMP.

Setiap pimpinan unit kerja dan kelompok jabatan fungsional dalam melaksanakan

tugasnya wajib:

1. Menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, dan sinkronisasi serta kerja sama

yang baik di lingkungan internal maupun eksternal LPMP;

2. Melaksanakan akuntabilitas kinerja;

3. Melaporkan kegiatan yang menjadi tangggung jawabnya kepada atasan

secara berjenjang.

Setiap pimpinan unit kerja wajib mengawasi bawahannya masing-masing dan

apabila terjadi penyimpangan agar mengambil langkah-langkah yang diperlukan

sesuai dengan peraturan perundang-undangan. Setiap pimpinan unit kerja wajib

mengikuti dan mematuhi petunjuk, bertanggung jawab kepada atasannya masing-

masing dan menyampaikan laporan secara berkala tepat waktunya sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan. Dan setiap laporan yang diterima oleh

pimpinan unit kerja dari bawahan wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan

penyusunan laporan lebih lanjut dan untuk memberikan petunjuk kepada bawahan.

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi, Kepala LPMP Jawa Timur wajib

menyampaikan laporan kepada Direktur Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah

dengan tembusan kepada pimpinan unit organisasi yang secara fungsional

mempunyai hubungan kerja dengan LPMP. Kepala LPMP Jawa Timur menyampaikan

hasil pemetaan mutu pendidikan, supervisi, dan fasilitasi peningkatan mutu

pendidikan terhadap satuan pendidikan dasar dan pendidikan menengah kepada

pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota.

Perlu dipahami juga bahwa tugas LPMP Jawa Timur dalam penjaminan mutu satuan

pendidikan non formal sebagaimana diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, sebagaimana telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2015, dilaksanakan oleh unit pelaksana

teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan

Masyarakat.

Page 51: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 47

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

A. Target Kinerja

Renstra merupakan persyaratan utama bagi upaya mewujudkan akuntabilitas dan

transparansi serta peningkatan mutu keluaran (output) dan hasil (outcome) dalam

pemanfaatan APBN. Renstra akan menjadi acuan (guidance) pelaksanaan program

dan kegiatan bagi setiap pimpinan unit kerja agar dalam melaksanakan tugas dan

fungsinya semakin akuntabel.

Penyusunan Renstra bertujuan untuk menggambarkan keterkaitan antara

kementerian hingga Unit Pelaksana Teknis (UPT) melalui Sasaran Strategis (SS)

dengan Indikator Kinerja Sasaran Strategis (IKSS), sasaran program dengan

Indikator Kinerja Program (IKP), dan sasaran kegiatan dengan Indikator Kinerja

Kegiatan (IKK). Hal ini dimaksudkan untuk lebih memantapkan kembali penerapan

penganggaran berbasis kinerja/ performance based budgeting khususnya sejak

diberlakukannya undang-undang tentang penganggaran dan keuangan. Ketercapaian

target Renstra dikukuhkan dengan dibuatnya perjanjian kinerja antara Kepala LPMP

Jawa Timur dengan Pimpinan dari unit utama pembinanya. Dimana dalam dokumen

perjanjian kinerja yang dibuat setiap awal tahun anggaran berisi target-target

kinerja yang akan dicapai pada tahun anggaran berjalan sebagai rencana kerja

tahunan.

Penetapan target kinerja ditentukan setelah IKSS, IKP, dan IKK yang disusun dan

disepakati baik di tingkat kementerian maupun di tingkat Eselon I hingga ke UPT.

Target kinerja menunjukkan tingkat sasaran kinerja spesifik yang akan dicapai oleh

suatu unit kerja di dalam program dan kegiatan periode 2015-2019. Oleh karena itu

di dalam menyusun dan menetapkan target kinerja mengacu dan memperhatikan

beberapa kriteria, yaitu: 1. Target kinerja harus dapat menggambarkan angka

kuantitatif dan satuan yang akan dicapai dari setiap indikator kinerja (IKSS, IKP, dan

IKK); 2. Penetapan target dipilih karena relevan dengan indikator kinerjanya, logis,

dan berdasarkan pada baseline data yang jelas.

Setelah tersusunnya Renstra, setiap unit satuan kerja harus menerjemahkannya ke

dalam rencana tahunan yang terukur dengan menerapkan prinsip penganggaran

berbasis kinerja. Berikut ini adalah sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan

LPMP Jawa Timur yang mengacu pada sasaran program dan indikator kinerja

program dari Ditjen Dikdasmen, yaitu:

Page 52: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 48

1. Program/ Kegiatan: Peningkatan layanan pengembangan penjaminan mutu

pendidikan untuk seluruh jenjang pendidikan

2. Sasaran Kegiatan: Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh

jenjang pendidikan

3. Indikator Kinerja Kegiatan:

a. Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

b. Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian

SNP

c. Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian

SNP

d. Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian

SNP

Terkait dengan fungsi LPMP Jawa Timur untuk melakukan pemetaan mutu

pendidikan, berikut sasaran kegiatan dan indikator kinerja kegiatan LPMP Jawa

Timur yaitu:

1. Program/ Kegiatan: Pembinaan penjaminan mutu pendidikan

2. Sasaran Kegiatan: Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh

jenjang pendidikan

3. Indikator Kinerja Kegiatan:

a. Persentase SD yang telah dipetakan mutunya

b. Persentase SD yang meningkat indeks efektivitasnya

c. Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya

d. Persentase SMP yang meningkat indeks efektivitasnya

e. Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya

f. Persentase SMA yang meningkat indeks efektivitasnya

g. Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya

h. Persentase SMK yang meningkat indeks efektivitasnya

B. Matrik Pentahapan

Pentahapan kinerja LPMP Jawa Timur yang dirancang untuk program lima tahun

kedepan Tahun 2015-2019, mengacu pada target unit utama pembina LPMP yaitu

Ditjen Dikdasmen Kemendikbud yang terangkum dalam Renstra Kemendikbud

2015-2019 yang dapat diuraikan sebagai berikut:

Page 53: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 49

Tabel Indikator Kinerja Kegiatan dan Target LPMP Jawa Timur Tahun 2015-2019

Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja

Kegiatan

Target

2015 2016 2017 2018 2019

1. Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan

1 Persentase SD yang telah dipetakan mutunya

90,2 100 100 100 100

2 Persentase SD yang meningkat indeks efektifitasnya

0 0 40 75 95

3 Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya

71,5 100 100 100 100

4 Persentase SMP yang meningkat indeks efektifitasnya

0 0 60 80 95

5 Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya

71,4 100 100 100 100

6 Persentase SMA yang meningkat indeks efektifitasnya

0 0 60 80 95

7 Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya

59,6 65 80 90 100

8 Persentase SMK yang meningkat indeks efektifitasnya

0 0 45 70 95

9 Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

16,8 25 40 60 80

10 Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

16,8 25 40 60 80

11 Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

16,8 25 40 60 80

12 Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

16,8 25 40 60 80

2. Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang baik

13 Nilai Minimal SAKIP LPMP Jawa Timur

60 60 60 69,75 75

C. Definisi Operasional

Definisi operasional diperlukan untuk memberikan informasi tentang cara

mengukur Indikator Kinerja Kegiatan yang telah ditetapkan. Penjelasan mengenai

definisi operasional Indikator Kinerja Kegiatan sebagai berikut.

Page 54: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 50

Tabel Definisi operasional Indikator Kinerja Kegiatan

SK1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan

Indikator Kinerja Kegiatan

Definisi Operasional Metode Perhitungan

1. Persentase SD yang telah dipetakan mutunya

SD yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Dasar di Provinsi Jawa Timur

Dipetakan adalah SD yang telah diukur capaian mutunya berdasar 8 SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SD yang telah terpetakan mutunyadi Jawa Timur

Jumlah seluruh SD di Jawa Timur x 100%

Keterangan: Jumlah SD yang telah terpetakan mutunya diukur dari jumlah SD yang telah mempunyai rapor mutu

2. Persentase SD yang meningkat indeks efektifitasnya

SD yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Dasar yang telah dipetakan mutunya di Provinsi Jawa Timur

Indeks efektifitas adalah nilai perbandingan antara jumlah SD yang mengalami kenaikan capaian mutu berdasar 8 SNP dengan jumlah SD yang telah terpetakan mutunya

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SD yang mengalami kenaikan capaian mutu

Jumlah SD yang telah terpetakan mutunya

di Jawa Timur

x 100%

3. Persentase SMP yang telah dipetakan mutunya

SMP yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama di Provinsi Jawa Timur

Dipetakan adalah SMP yang telah diukur capaian mutunya berdasar 8 SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMP yang telah terpetakan mutunyadi Jawa Timur

Jumlah seluruh SMP di Jawa Timur x 100%

Keterangan: Jumlah SMP yang telah terpetakan mutunya diukur dari jumlah SMP yang telah mempunyai rapor mutu

4. Persentase SMP yang meningkat indeks efektifitasnya

SMP yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama yang telah dipetakan mutunya di Provinsi Jawa Timur

Indeks efektifitas adalah nilai perbandingan antara jumlah SMP yang mengalami kenaikan capaian mutu berdasar 8 SNP dengan jumlah SMP yang telah terpetakan mutunya

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMP yang mengalami kenaikan capaian mutu

Jumlah SMP yang telah terpetakan mutunya

di Jawa Timur

x 100%

5. Persentase SMA yang telah dipetakan mutunya

SMA yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Atas di Provinsi Jawa Timur

Dipetakan adalah SMA yang telah diukur capaian mutunya berdasar 8 SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMA yang telah terpetakan mutunyadi Jawa Timur

Jumlah seluruh SMA di Jawa Timur x 100%

Keterangan: Jumlah SMA yang telah terpetakan mutunya diukur dari jumlah SMA yang telah mempunyai rapor mutu

Page 55: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 51

SK1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan

Indikator Kinerja Kegiatan

Definisi Operasional Metode Perhitungan

6. Persentase SMA yang meningkat indeks efektifitasnya

SMA yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Atas yang telah dipetakan mutunya di Provinsi Jawa Timur

Indeks efektifitas adalah nilai perbandingan antara jumlah SMA yang mengalami kenaikan capaian mutu berdasar 8 SNP dengan jumlah SMA yang telah terpetakan mutunya

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMA yang mengalami kenaikan capaian mutu

Jumlah SMA yang telah terpetakan mutunya

di Jawa Timur

x 100%

7. Persentase SMK yang telah dipetakan mutunya

SMK yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Jawa Timur

Dipetakan adalah SMK yang telah diukur capaian mutunya berdasar 8 SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMK yang telah terpetakan mutunyadi Jawa Timur

Jumlah seluruh SMK di Jawa Timur x 100%

Keterangan:

Jumlah SMK yang telah terpetakan mutunya diukur dari jumlah SMK yang telah mempunyai rapor mutu

8. Persentase SMK yang meningkat indeks efektifitasnya

SMK yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Kejuruan yang telah dipetakan mutunya di Provinsi Jawa Timur

Indeks efektifitas adalah nilai perbandingan antara jumlah SMK yang mengalami kenaikan capaian mutu berdasar 8 SNP dengan jumlah SMK yang telah terpetakan mutunya

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMK yang mengalami kenaikan capaian mutu

Jumlah SMK yang telah terpetakan mutunya

di Jawa Timur

x 100%

9. Persentase SD yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

SD yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Dasar di Provinsi Jawa Timur

Disupervisi dan difasilitasi adalah SD yang telah memperoleh arahan, bimbingan, bantuan, dan pembinaan oleh LPMP Jawa Timur dalam upaya pemenuhan peningkatan SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SD yang telah disupervisi dan /atau difasilitasi

dalam pencapaian SNP

Jumlah seluruh SD di Jawa Timur x 100%

10. Persentase SMP yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

SMP yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Pertama di Provinsi Jawa Timur

Disupervisi dan difasilitasi adalah SMP yang telah memperoleh arahan, bimbingan, bantuan, dan pembinaan oleh LPMP Jawa Timur dalam upaya pemenuhan peningkatan SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMP yang telah disupervisi dan /atau difasilitasidalam pencapaian SNP

Jumlah seluruh SMP di Jawa Timur x 100%

Page 56: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 52

SK1 Meningkatnya penjaminan mutu pendidikan di seluruh jenjang pendidikan

Indikator Kinerja Kegiatan

Definisi Operasional Metode Perhitungan

11. Persentase SMA yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

SMA yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Atas di Provinsi Jawa Timur

Disupervisi dan difasilitasi adalah SMA yang telah memperoleh arahan, bimbingan, bantuan, dan pembinaan oleh LPMP Jawa Timur dalam upaya pemenuhan peningkatan SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMA yang telah disupervisi dan /atau difasilitasidalam pencapaian SNP

Jumlah seluruh SMA di Jawa Timur x 100%

12. Persentase SMK yang telah disupervisi dan difasilitasi dalam pencapaian SNP

SMK yang dimaksud adalah seluruh Sekolah Menengah Kejuruan di Provinsi Jawa Timur

Disupervisi dan difasilitasi adalah SMK yang telah memperoleh arahan, bimbingan, bantuan, dan pembinaan oleh LPMP Jawa Timur dalam upaya pemenuhan peningkatan SNP

Satuan: Persentase (%)

Jumlah SMK yang telah disupervisi dan /atau difasilitasidalam pencapaian SNP

Jumlah seluruh SMK di Jawa Timur x 100%

SK2 Terwujudnya tata kelola LPMP Jawa Timur yang baik

13. Nilai Minimal SAKIP LPMP Jawa Timur

Nilai yang dimaksud adalah nilai yang dikeluarkan dari Tim Evaluasi SAKIP Biro Keuangan Setjen Kemdikbud

SAKIP adalah Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yaitu rangkaian sistematik dari berbagai komponen, alat dan prosedur yang dirancang untuk mencapai tujuan manajemen kinerja yaitu perencanaan, perjanjian kinerja, dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian, pengikhtisaran, dan laporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja.

Nilai minimal SAKIP yang diterima LPMP Jawa Timur adalah 75

Kriteria Nilai > 70-80 = BB (Sangat Baik)

Predikat BB = Akuntabel, berkinerja baik, memiliki sistem manajemen kinerja yang andal

D. Kerangka Pendanaan

Perkiraan pendanaan pendidikan dalam kurun waktu 2015-2019 mengacu pada

amanat UUD 1945 dan UU Sisdiknas serta kebijakan penjaminan mutu yang ada

pada Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah. Dalam Renstra LPMP

Jawa Timur telah ditetapkan visi, misi dan tujuan, dan sasaran kegiatan yang akan

menentukan arah kebijakan dalam menyusun program sesuai dengan tugas dan

fungsi LPMP Jawa Timur.

Page 57: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 53

Total pagu anggaran LPMP Jawa Timur tahun 2015-2019 adalah Rp.

666.315.724.000,- dan terbagi dalam periode tahunan sesuai dengan perkembangan

kebutuhan lembaga maupun bertambahnya sasaran program yang ingin dicapai.

Sehingga menurut perhitungan pertumbuhan ekonomi dan perubahan inflasi setiap

tahun, maka dapat diperoleh perkiraan kebutuhan anggaran seperti ditunjukkan

pada tabel dan grafik berikut:

Tabel Proyeksi Kebutuhan Pendanaan LPMP Jawa Timur Tahun 2015-2019

Tahun 2015 2016 2017 2018 2019

Pagu Anggaran

52.202.000.000 180.139.495.000 200.426.946.000 130.409.950.000 103.137.333.000

Page 58: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 54

BAB V

PENUTUP

Permendikbud Nomor 9 Tahun 2016 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja di

Lingkungan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan bahwa

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyelenggarakan sistem akuntabilitas

kinerja secara berjenjang meliputi: Kementerian; Unit Kerja Eselon I; Unit Kerja

Eselon II; dan UPT. Implementasi sistem akuntabilitas kinerja salah satunya adalah

penyusunan Rencana Strategis (Renstra) oleh UPT LPMP Jawa Timur. Renstra LPMP

Jawa Timur Tahun 2015-2019 telah disusun berdasarkan peraturan perundang-

undangan yang berlaku. Penyusunan Renstra sudah dilakukan melalui beberapa

tahapan, termasuk interaksi dengan para pemangku kepentingan pendidikan dan

kebudayaan di Jawa Timur, partisipasi seluruh jajaran atau stakeholders di Jawa

Timur, serta dengan mempertimbangkan seluruh capaian kinerja pembangunan

pendidikan dan kebudayaan saat ini. Dengan demikian, Renstra LPMP Jawa Timur

telah mengakomadasikan semua tugas dan fungsi yang menjadi tanggungjawab LPMP

Jawa Timur, memelihara kesinambungan dan keberlanjutan program, memenuhi

aspirasi pemangku kepentingan dan masyarakarat, serta mengantisipasi masa depan.

Renstra LPMP Jawa Timur digunakan sebagai pedoman dan arah penjaminan mutu

pendidikan yang hendak dicapai pada periode 2015-2019. Renstra memuat visi, misi,

tujuan strategis, sasaran kegiatan, indikator kinerja kegiatan (IKK) beserta target yang

akan dicapai, proyeksi pendanaan, dan tata nilai lembaga dalam rangka mencapai

sasaran program dan kegiatan LPMP Jawa Timur selama periode 5 tahun. Dengan

demikian, Renstra menggambarkan tujuan lembaga secara jelas melalui IKK, serta

memantapkan penerapan penganggaran berbasis kinerja untuk meningkatan mutu

pengeluaran (output) dan hasil (outcome) guna mewujudkan akuntabilitas dan

transpransi dalam memanfaatkan APBN.

Renstra merupakan dasar dan acuan bagi eselon III dan IV serta bagi stakeholders di

Jawa Timur diantaranya Dinas Pendidikan Provinsi dan Dinas Pendidikan Kabupaten/

Kota dalam melakukan koordinasi dan sinergi penyelenggaraan pendidikan di daerah.

Selain itu Renstra digunakan sebagai dasar dalam penyusunan: 1). Rencana Kinerja

Tahunan; 2). RKA-KL; 3). Rencana Aksi; 4). Laporan Tahunan; dan 5). Laporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP); serta 6). digunakan sebagai

komponen dalam penilaian SAKIP lembaga.

Page 59: RENCANA - lpmpjatim.kemdikbud.go.id...Renstra LPMP Jawa Timur berisi rencana kerja dan program tahunan yang lebih operasional, sehingga dapat digunakan sebagai acuan untuk menentukan

Renstra LPMP Jawa Timur 2015-2019 | 55

Selain yang diuraikan di atas, Renstra LPMP Jawa Timur ini diharapkan bisa dipahami

serta dimanfaatkan oleh seluruh masyarakat, khusus para pemangku kepentingan.

Dengan demikian, banyak pihak dapat terlibat aktif secara efektif dan konstruktif

dalam kegiatan pembangunan bidang pendidikan dan kebudayaan, termasuk

memberi kritik, evaluasi, dan rekomendasi. Pelibatan publik secara lebih aktif dan

terintegrasi diharapkan mampu meningkatkan hasil pembangunan pendidikan dan

kebudayaan selama lima tahun mendatang.