80
Rencana Strategis Bisnis (Revisi Tahun 2016) 2015 - 2019 RSUD Balikpapan

Rencana Strategis Bisnis (Revisi Tahun 2016) 2015 - 2019rsud.balikpapan.go.id/assets/filedownload/Renstra_Bisn… ·  · 2017-10-17Pedoman Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan

Embed Size (px)

Citation preview

Rencana Strategis Bisnis (Revisi Tahun 2016) 2015 - 2019 RSUD Balikpapan

KATA PENGANTAR

Sesuai amanat Undang–undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Negara dan Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang telah diubah dengan

Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaaan Badan Layanan

Umum (PPK –BLUD), serta Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah, maka

RSUD Balikpapan menyusun Rencana Strategis Bisnis (RSB). Demi memenuhi kebutuhan

masyarakat terutama masyarakat Kota Balikpapan akan pelayanan rujukan Spesialistik

serta sejalan dengan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota

Balikpapan, maka dibutuhkan perencanaan strategis yang baik oleh RSUD Balikpapan.

Perencanaan strategis berlandaskan terhadap faktor-faktor eksternal dan internal rumah

sakit.

RSB RSUD Balikpapan tahun 2015-2019 merupakan rencana kegiatan

pengembangan rumah sakit yang bersifat strategis untuk lima tahun kedepan. RSB dibuat

sebagai salah satu persyaratan administratif menjadi Rumah Sakit Umum Daerah yang

diterapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah (PPK-BLUD). RSB

ini merupakan revisi atas RSB yang pernah diajukan sebagai salah satu persyaratan

administratif dan selanjutnya digunakan sebagai dasar menyusun Rencana Kerja dan

Anggaran tahunan (RBA). Kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu sehingga terwujudnya revisi RSB Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan.

Demikian atas segala perhatiannya kami sampaikan terimakasih.

Balikpapan, Januari 2016

Direktur

drg. Dyah Muryani

NIP 19590329 198511 2 001

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | i

RINGKASAN EKSEKUTIF

Dengan visi “Menjadi Rumah Sakit Yang Terpercaya, Inovatif, dan Berkeadilan”

dalam 5 tahun ke depan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan menerapkan strategi

mengoptimalkan kualitas pelayanan melalui akreditasi, peningkatan kompetensi sumber

daya manusia, pengembangan layanan baru, dan peningkatan kelas rumah sakit

menjadi kelas B pada tahun 2019. Berdasarkan hasil analisa matriks internal dan

eksternal SWOT maka Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan berada pada posisi

kwadran 2, yaitu dalam posisi yang masih perlu penguatan internal dan di lain pihak

banyak peluang yang dapat dicapai.

Pencapaian target volume pelayanan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan

rata-rata peningkatan kinerja pelayanan, dengan peningkatan rata-rata kunjungan rawat

jalan, rawat inap, dan IGD sebesar 25% setiap tahunnya. Disamping pencapaian target

volume pelayanan yang signifikan, peningkatan mutu pelayanan diharapkan secara

bertahap sesuai dengan standar pelayanan minimal, dan akan tercapai seluruhnya

dalam tahun 2019.

Peningkatan volume dan mutu pelayanan, serta asumsi kenaikan tarif,

berdampak pada peningkatan pencapaian target pendapatan Rumah Sakit Umum

Daerah Balikpapan pada tahun 2015 sebesar Rp 25.426.750.331 menjadi Rp

69.545.528.657 pada tahun 2019 atau rata-rata mengalami kenaikan 35% per tahun.

Hal ini berdampak pada kemandirian dalam pembiayaan rumah sakit yang ditunjukan

dari rasio CRR sebesar 56% pada tahun 2015 menjadi 82,5% pada tahun 2019.

Biaya operasional pada tahun 2015 sebesar Rp. 58.754.795.184 menjadi sebesar

Rp 114.330.733.998 pada tahun 2019 atau mengalami kenaikan rata-rata 19% per tahun.

Kenaikan biaya ini masih lebih rendah dibandingkan dengan kenaikan pendapatan,

yaitu rata-rata 35% per tahun.

Untuk memenuhi sarana dan prasarana sesuai dengan peraturan perundang-

undangan, rumah sakit membutuhkan belanja modal termasuk belanja modal untuk

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | ii

pengembangan SIM RS sampai dengan tahun 2019 sebesar Rp 67.564.993.500 atau

rata-rata sebesar Rp 13.512.998.700 per tahun. Keperluan belanja modal terbesar pada

tahun 2017 sebesar Rp 25.445.660.000 dan terkecil pada tahun 2019 sebesar Rp

2.970.000.000. Belanja modal ini diharapkan pembiayaannnya bersumber dari

APBD/APBN minimal 90%.

Untuk memenuhi persyaratan rumah sakit kelas B dan akreditasi, disusun

rencana kebutuhan Dokter Spesialis dan penambahan sarana prasarana. Sampai

dengan tahun 2019 dibutuhkan 39 dokter spesialis sehingga diperlukan tambahan 16

dokter spesialis.

Dukungan dana APBD/APBN tetap diperlukan guna mendukung pengembangan

rumah sakit, berupa subsidi belanja pegawai sebesar 100%, belanja barang dan jasa

sebesar 50%, dan belanja modal sebesar 90% dari kebutuhan pembiayaan rumah sakit

setiap tahun.

Upaya pengembangan manajemen dititikberatkan dengan pendekatan empat

perspektif Balanced Scorecard yaitu, pada proses pembelajaran dan pertumbuhan,

proses bisnis internal, pendekatan pada kepuasan pelanggan dan efektivitas

pengelolaan keuangan sehingga, akan mampu dan mau meningkatkan kinerja

pelayanan, kinerja keuangan, dan kinerja manfaat.

Rencana operasional, rencana manajemen, dan rencana program strategis

yang tergambar selama 5 tahun untuk mencapai kinerja pelayanan, kinerja keuangan,

dan kinerja manfaat akan berhasil dicapai dengan syarat adanya komitmen penuh dari

semua sumber daya manusia untuk mewujudkan visi Rumah Sakit Umum Daerah

Balikpapan. Selanjutnya Rencana Strategis Bisnis ini perlu dievaluasi setiap tahun dan

dapat direvisi menyesuaikan perkembangan atau perubahan yang terjadi sehingga,

dapat diimplementasikan dengan Rencana Bisnis dan Anggaran.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sesuai dengan Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009, tentang Rumah Sakit,

menyebutkan bahwa Rumah Sakit mempunyai tugas untuk memberikan pelayanan

kesehatan perorangan secara paripurna. Dalam Pasal 5 menyebutkan bahwa fungsi

Rumah Sakit adalah melaksanakan pelayanan kesehatan, pendidikan, dan pelatihan

sumber daya manusia bidang kesehatan dan penelitian serta pengembangan teknologi

di bidang kesehatan. Dalam upaya memberikan pelayanan kesehatan yang paripurna

diperlukan suatu perencanaan strategis yang searah dengan perencanaan

pembangunan kesehatan nasional dan daerah, melalui program-program kesehatan

dan merupakan kesatuan dari Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah Kota

Balikpapan.

Penyusunan Rencana Strategis Bisnis (RSB) bagi suatu Institusi Pemerintah

merupakan suatu kewajiban dalam upaya mewujudkan sistem Tata Kelola yang

baik. RSB Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan berfungsi sebagai Pedoman

Penyusunan Rencana Kerja Tahunan atau Rencana Bisnis dan Anggaran Tahunan

Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan dalam rangka pelaksanaan Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. Disamping itu juga sebagai

dasar penilaian kinerja dan evaluasi Badan Layanan Umum Daerah RSUD

Balikpapan. RSB menjadi pedoman utama dan tolok ukur yang membantu pimpinan

untuk mengetahui arah perjalanan Institusi dalam mencapai visinya, target kinerja

jangka pendek, dan jangka panjang serta pengambilan keputusan strategis bila

terdapat perubahan atas dinamika yang terjadi.

Dalam rangka memenuhi prinsip Tata Kelola Institusi (Good Governance),

Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan menyusun Rencana Strategis lima

tahunan yang berisikan rencana program dan kegiatan strategis untuk lima tahun

ke depan. Penyusunan RSB ini sebagai revisi RSB yang sedang berjalan karena

tidak lagi dapat dipedomani sebagai dasar penyusunan RBA.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 1

1. Sejarah Singkat Berdirinya Rumah Sakit Dalam mewujudkan visi dan misi Dinas Kesehatan Kota Balikpapan, telah

dilakukan upaya pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan yang

bertujuan untuk meningkatkan akses pelayanan kesehatan masyarakat yang

berkualitas. Lokasi Rumah Sakit adalah di Jalan Mayjend Sutoyo RT. 01 No.

30, Kelurahan Gunung Sari Ulu, Kecamatan Balikpapan Tengah. Status lahan

milik Pemerintah Kota Balikpapan. Pemilihan lokasi didasarkan pada

pertimbangan peruntukan lahan sesuai Rencana Tata Ruang dan wilayah Kota

Balikpapan, luas dan status lahan, kondisi lahan, aksesibilitas dimana lokasi

tersebut merupakan jalan arteri sekunder, memudahkan masyarakat di wilayah

Barat, Timur, Utara dan Selatan untuk mencapainya, kemudahan utilitas kota

seperti listrik, PDAM, telepon, dan pengangkutan sampah. Pembangunan

dilaksanakan di atas lahan seluas 12.660 m², Luas bangunan 6.330 m², dengan

rencana jumlah Tempat Tidur (TT) sebanyak 180 TT. Rumah Sakit dibangun

dalam 3 lantai.

Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan diresmikan pada tanggal 10

Bulan Februari tahun 2015 bersamaan dengan Hari Jadi Kota Balikpapan yang

Ke-118. RSUD Balikpapan merupakan Rumah Sakit Kelas C yang selanjutnya

ditetapkan, menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah dengan Status BLUD bertahap dengan Keputusan Walikota Nomor

188.45-67/2015. Saat ini RSUD Balikpapan mempunyai Kapasitas 99 TT,

dengan 15 Jenis Pelayanan Spesialis, direncanakan pada tahun 2019 akan

meningkat menjadi Kelas B agar dapat memenuhi kebutuhan Pelayanan

Kesehatan Rujukan bagi masyarakat kota Balikpapan.

B. Tujuan Rencana Strategis Bisnis (RSB) Rencana Strategis Bisnis (RSB) Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan

disusun untuk bisa menjadi instrumen navigasi bagi pimpinan dan manajemen

rumah sakit dalam menentukan kebijakan, program, dan rencana kerja operasional.

Selain itu, dapat menjadi pedoman kerja bagi direktur dan jajarannya dalam

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 2

menyelaraskan proses penyusunan anggaran dan program kerja masing-masing

instalasi, terutama unit pelayanan strategis yang akan menjadi sumber pendapatan

utama (revenue centre) rumah sakit. Secara umum penyusunan RSB RSUD

Balikpapan bertujuan untuk mendapatkan :

1. Panduan dalam menentukan arah strategis dan prioritas tindakan, selama

periode lima tahunan yang sejalan dengan Rencana Aksi Ditjen Bina Upaya

Kesehatan.

2. Pedoman strategis dalam pola penguatan dan pengembangan mutu Rumah

Sakit Umum Daerah Balikpapan.

3. Dasar rujukan untuk menilai keberhasilan pemenuhan misi RSUD Balikpapan

dalam pencapaian visi yang telah ditentukan.

4. Salah satu rujukan untuk membangun arah jalinan kerjasama dengan para

stakeholder di RSUD Balikpapan.

5. Sebagai dasar untuk penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA).

Dalam pola pengelolaan keuangan BLUD sesuai Peraturan Pemerintah Nomor

23 tahun 2005 yang telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun

2012 dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007, rumah sakit

diberikan beberapa keleluasaan atau fleksibilitas serta penggunakan tarif sesuai

dengan Peraturan Walikota. Namun sebagai pengimbangnya, Rumah Sakit

dikendalikan secara ketat dalam perencanaan, penganggaran, dan

pertanggungjawabannya. Mengingat hal-hal tersebut maka Rumah Sakit Umum

Daerah Balikpapan menyusun Rencana Strategis Bisnis untuk mencapai visi, misi,

dan tujuannya.

C. Landasan Hukum

Adapun landasan hukum RSB RSUD Balikpapan tahun 2015-2019 adalah

sebagai berikut :

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 3

1. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan

Lembaran Negara Nomor 4421).

2. Undang - Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah yaitu

(Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara

Nomor 4437) sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 12

Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-undang Nomor 32 Tahun

2004 Tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2008 No 59 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor

4844).

3. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara

Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 126,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 4438).

4. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Lembaran Negara

Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5063).

5. Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit (Lembaran Negara

Tahun 2009 Nomor 153, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5072).

6. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial

Nasional.

7. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggaraan

Jaminan Sosial.

8. Keputusan Presiden Nomor 40 Tahun 2001 tentang Pedoman dan Pengelolaan

Rumah Sakit Umum Daerah.

9. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan

Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502).

10. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan

Pemerintah antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 4

Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4737).

11. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia 4817).

12. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Nasional (RPJMN) tahun 2010-2014.

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang Pedoman

Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah.

14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan

Peraturan Pemerintah Nomor 8 tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan.

15. Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 1 Tahun 2002 Tentang Pedoman

Organisasi dan Susunan Tata Kerja RSUD.

16. Peraturan Daerah No. 08 tahun 2011 tentang tentang Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah Kota Balikpapan Tahun 2011-2016.

17. Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 07 Tahun 2014 Tentang Organisasi

dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah.

18. Keputusan Walikota Balikpapan Nomor 188.45-67/2015 Tahun 2015 tentang

Pengelolaan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan sebagai Badan Layanan

Umum Daerah (BLUD).

D. Gambaran Singkat Bisnis RSUD Balikpapan 1. Tugas dan Fungsi Rumah Sakit

Berdasarkan Undang-undang Rumah Sakit Pasal 4 Bahwa Rumah Sakit

mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara

paripurna sedangkan menurut Peraturan Daerah kota Balikpapan nomor 7

tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Daerah Kota Balikpapan, Rumah

Sakit Umum Daerah Balikpapan mempunyai tugas pokok melaksanakan upaya

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 5

kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan mengutamakan

upaya penyembuhan, pemulihan yang dilakukan secara terpadu dengan upaya

peningkatan, pencegahan serta melaksanakan upaya rujukan, dan

melaksanakan pelayanan yang bermutu sesuai standar pelayanan rumah sakit.

Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan menyelenggarakan fungsinya

sebagai berikut :

(1) Pelayanan medis

(2) Pelayanan penunjang medis dan non medis

(3) Pelayanan dan asuhan keperawatan

(4) Pelayanan rujukan

(5) Peningkatan sumber daya manusia

(6) Pendidikan dan pengembangan

(7) Pelayanan administrasi umum dan keuangan

Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan mempunyai sasaran dengan

memperhatikan perspektif Balanced Scorecard yaitu perspektif pelanggan,

perspektif proses bisnis internal, perspektif pertumbuhan dan pembelajaran,

dan perspektif keuangan antara lain sebagai berikut :

(1) Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat miskin.

(2) Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan kesehatan kepada

masyarakat umum.

(3) Meningkatnya kuantitas dan kualitas pelayanan obat dan perbekalan

kesehatan yang mudah dan terjangkau.

(4) Meningkatnya pengembangan, pembangunan sarana, dan prasarana

yang memadai.

(5) Meningkatnya kuantitas dan kualitas sumber daya manusia.

(6) Meningkatnya Pelaksanaan SPM Rumah Sakit.

(7) Meningkatnya Pelaksanaan Akreditasi Rumah Sakit.

(8) Meningkatnya likuiditas, solvabilitas dan rentabilitas Rumah Sakit.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 6

2. Jenis Pelayanan Rumah Sakit Bangunan Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan terdiri dari ruang rawat

inap, rawat jalan, ruang gawat darurat, kamar operasi, kamar bersalin, dan

ruangan penunjang yang terdiri dari ruang laboratorium, ruang radiologi, ruang

apotik, ruang farmasi, dan ruang gizi. Sarana penunjang lainnya seperti

pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit, laundri, ambulans, ruang

jenazah, masjid dan kantin.

Pelayanan yang tersedia di RSUD Balikpapan:

(1) Pelayanan Gawat darurat 24 jam

(2) Pelayanan Rawat jalan :

a. Pelayanan Poliklinik Spesialis terdiri dari :

(a) Spesialis Anak

(b) Spesialis Bedah Umum

(c) Spesialis Kebidanan dan Kandungan

(d) Spesialis Penyakit Dalam

(e) Spesialis Penyakit Paru

(f) Spesialis Penyakit Syaraf

(g) Spesialis Mata

(h) Spesialis Kulit

(i) Spesialis Kesehatan Jiwa

(j) Spesilais Bedah Mulut

(k) Spesilais Konservasi Gigi

(l) Spesialis Orthodonti

(m) Spesialis Bedah Orthopedi

(n) Spesialis Bedah anak

(o) Spesialis Rehabilitasi Medik

b. Pelayanan Rehabilitasi medik

c. Pelayanan Kamar Bedah

d. Pelayanan Rawat Inap :

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 7

(a) Ruang Rawat Inap Gaharu

(b) Ruang Rawat Akasia

(c) Ruang Rawat Inap Bengkirai Anak

(d) Ruang Rawat Inap Bengkirai Gabung

(e) Ruang Rawat Inap Ebony

(f) Ruang Rawat Inap ICU, NICU dan PICU

e. Pelayanan Penunjang

(a) Laboratorium

(b) Radiologi

(c) Konsultasi Gizi dan Pelayanan Gizi

(d) Instalasi Perbaikan Sarana Rumah Sakit

(e) Instalasi Mortuary

(f) CSSD dan Laundri

(g) Pelayanan KIR Kesehatan dan MCU

(h) Ambulans Rujukan 24 jam

3. Sumber Daya Manusia Sumber daya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat

penting bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi

maupun perusahaan. SDM juga merupakan kunci yang menentukan

perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia yang

dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan

organisasi itu. SDM saat ini di RSUD Balikpapan sebagian besar didominasi

oleh tenaga Non PNS. Untuk tenaga PNS hanya 27 % dari seluruh tenaga

yang ada.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 8

Tabel 1.1 SDM RSUD Balikpapan tahun 2015

No Uraian PNS Non PNS Jumlah

1 Dokter Umum 8 5 13

2 Dokter Spesialis 8 15 23

3 Dokter Gigi 4 0 4

4 Perawat 24 96 120

5 Bidan 12 7 19

6 Perawat Gigi 2 0 2

7 Apoteker 2 4 6

8 Teknik Farmasi 2 6 8

9 Kesehatan Masyarakat 0 2 2

10 Kesehatan Lingkungan 1 1 2

11 Nutrisionis 3 0 3

12 Dietisien 1 0 1

13 Radiografer 4 0 4

14 Teknisi Elektromedis 1 0 1

15 Analis Kesehatan 3 4 7

16 Rekam Medis 2 0 2

17 Fisioterapis 1 0 1

18 S1 Akuntansi 0 4 4

19 S1 Kehutanan 0 1 1

20 S1 Komputer 0 1 1

21 S1 Profesi Akuntansi 0 2 2

22 S1 Sastra Inggris 0 1 1

23 S1 Teknik Kimia 0 1 1

24 S1 Teknik Mesin 0 1 1

25 S1Teknik Pertambangan 0 1 1

26 S1 Administrasi Negara 0 1 1

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 9

4. Visi dan Misi RSUD (1) Visi yang ingin dicapai oleh RSUD Balikpapan adalah “Menjadi Rumah

Sakit Daerah yang Terpercaya, Inovatif dan Berkeadilan.”

Indikator RSUD Balikpapan sebagai RSUD terpercaya: a. Banyaknya pasien lama yang datang kembali dengan kasus baru. b. Family folder meningkat. c. Sebagai pusat rujukan untuk wilayah Kota Balikpapan dan

sekitarnya. d. Meningkatnya jumlah kemitraan.

Indikator RSUD Balikpapan sebagai RSUD yang inovatif :

a. Adanya pelayanan baru yang dapat menambah ketertarikan pasien

untuk datang.

b. SDM yang cekatan dengan kompetensi yang baik.

Indikator RSUD Balikpapan sebagai RSUD yang berkeadilan:

a. Memberikan pelayanan yang ramah.

b. Mengutamakan kepentingan pasien.

27 S1 Ekonomi 0 2 2

28 S1 Ilmu Komunikasi 0 1 1

29 S1 Teknik Informatika 0 2 2

30 S1 Pertanian 0 1 1

31 S1 Psikologi 0 1 1

32 SMK 0 31 31

33 SMU 0 25 25

34 SMP 0 3 3

Jumlah 78 219 297

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 10

(2) Misi

Misi yang diemban oleh RSUD Balikpapan adalah :

a. Memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu, terjangkau,

profesional, dan berorientasi pada pasien;

b. Mengembangkan pelayanan unggulan yang inovatif;

c. Menyelenggarakan kemitraan pelayanan dan pendidikan kesehatan

dengan stakeholder;

d. Menyelenggarakan pelayanan yang berorientasi pada lingkungan

sehat.

5. Logo dan Motto (1) Logo RSUD Balikpapan

Motto RSUD Balikpapan

Motto RSUD Balikpapan yaitu PEDULI yang berarti Promotive,

Educated, Love, dan Innovative yang artinya memberikan informasi yang

berimbang kepada pasien dan masyarakat yang berkunjung ke rumah sakit

melalui pendidikan untuk menjaga kesehatan bagi yang sehat, memotivasi

untuk kesembuhan bagi yang sakit dengan penuh empati dan kasih sayang

tanpa mengesampingkan kegiatan pengembangan untuk peningkatan

layanan kepada masyarakat.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 11

Satuan Pengawas

Intern

DIREKTUR

KEPALA BAGIAN UMUM KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUB BAGIAN PERENCANAAN

PROGRAM

SUB BAGIAN UMUM SUB BAGIAN KEUANGAN

BIDANG PELAYANAN BIDANG PENUNJANG BIDANG PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN

SEKSI PELAYANAN MEDIK SEKSI PENUNJANG MEDIK SEKSI PENGENDALIAN DAN PENGEMBANGAN MUTU DAN SARANA

SEKSI PELAYANAN KEPERAWATAN DAN

KEBIDANAN SEKSI PENUNJANG NON

MEDIK DAN REKAM MEDIK SEKSIPROMOSI KESEHATAN DAN

PEMASARAN

Instalasi Instalasi

Komite

6. Struktur Organisasi

Gambar 1.1 Struktur Organisasi RSUD Balikpapan

Sumber : Perda No. 7 tahun 2014

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 12

Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Balikpapan Nomor 07 Tahun 2014

Tentang Organisasi dan Tata Kerja Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan,

Susunan organisasi RSUD Balikpapan terdiri atas :

(1) Direktur

(2) Kepala Bagian Umum dan Kepegawaian :

a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian

b. Sub Bagian Keuangan

c. Sub Bagian Perencanaan

(3) Bidang pelayanan dan Keperawatan

a. Seksi Pelayanan Medis

b. Seksi Keperawatan dan Kebidanan

(4) Bidang Penunjang Medis dan Non Medis

a. Kasie Penunjang Medik

b. Kasie Penunjang Medik dan Rekam Medik

(5) Bidang Pengendalian dan Pengembangan

a. Kasie Pengendalian dan pengembangan Mutu dan Sarana

b. Kasie Promkes dan Pemasaran

(6) Kelompok Jabatan Fungsional

a. Komite Medik

b. Satuan Pengawas Internal (SPI)

c. Komite Keperawatan

d. Instalasi-instalasi

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 13

BAB II ANALISA LINGKUNGAN BISNIS

Analisa lingkungan bisnis merupakan identifikasi dan pengukuran faktor-faktor

yang mempengaruhi dalam proses pengambilan keputusan perencanaan bisnis.

Analisa lingkungan bisnis terdiri dari analisa eksternal dan analisa internal. Analisa

eksternal terdiri dari ancaman (threats) dari para pesaing serta peluang

(opportunities) yang ada di pasar, sedangkan analisa internal merupakan kegiatan

yang mengidentifikasi kelemahan (weakness) dan kekuatan (strength). Tujuan

analisa lingkungan bisnis adalah menetapkan posisi Rumah Sakit Umum Daerah

Balikpapan sebagai entitas bisnis serta menetapkan strategi untuk mencapai visi

dan misi RSUD Balikpapan. Setelah strategi ditetapkan, selanjutnya diwujudkan

dalam pelaksanaan rincian operasional yang berupa program-program dan kegiatan-

kegiatan.

A. Analisa Lingkungan Eksternal 1. Demografi

Balikpapan merupakan salah satu kota di Kalimantan Timur (Kaltim).

Balikpapan memiliki penduduk sekitar 706,421 jiwa. Dengan semakin

bertumbuhnya perekonomian terutama sejak diberlakukannya otonomi daerah,

Kota Balikpapan terus-menerus dibanjiri oleh pendatang dari berbagai daerah,

sehingga kota Balikpapan termasuk kota yang memiliki persoalan yang

termasuk kompleks di bidang kesehatan. Kota Balikpapan secara astronomis

terletak di antara 1° LS-1,5° LS dan 116,5° BT-117° BT dan termasuk dalam

wilayah Administrasi Provinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah 503,30

km² . Dengan diberlakukannya Peraturan Daerah Balikpapan Nomor 8 Tahun

2012 maka Kota Balikpapan yang awalnya dari 5 Kecamatan dan 27 Kelurahan

menjadi 8 Kecamatan dengan 34 Kelurahan.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 14

Gambar 2.1 Peta Kota Balikpapan

Sumber : https://maps.google.com/

Kota Balikpapan memiliki luas wilayah 503.30 km2, dengan kepadatan

penduduk 2014 adalah 1.330 jiwa/km2. Proporsi jumlah penduduk Kota

Balikpapan tertinggi di Kecamatan Balikpapan Utara yaitu 34,75%

sedangkan terendah di Kecamatan Balikpapan Timur 11,29 %, sedangkan

kepadatan penduduk tertinggi di Kecamatan Balikpapan Tengah (11.627

jiwa/Km2) dan terendah di Kecamatan Balikpapan Kota (482 jiwa/Km2). Hal

ini terkait dengan luas wilayah di Balikpapan Tengah yang hanya seluas

9,97 Km2 dengan jumlah penduduk menduduki nomor 3 setelah Balikpapan

Selatan. Serta kondisi gegrafis Balikpapan Tengah yang berada dipusat kota

yang berdekatan pusat bisnis dan pemerintahan Kota Balikpapan sehingga

menjadikan wilayah ini paling banyak penduduk Kota Balikpapan bertempat

tinggal.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 15

2. Pertumbuhan Penduduk Jumlah Penduduk di Balikpapan tahun 2014 berdasarkan data

tahun 2014 adalah 704.371 jiwa, dengan tingkat pertumbuhan penduduk

tahun 2014 sebesar 5,10%. Data perkembangan penduduk Kota

Balikpapan tahun 2014 adalah sebagai berikut:

Tabel 2.1 Data Jumlah Penduduk tahun 2012-2014

TAHUN JUMLAH PERTUMBUHAN (%)

2012 635.199 -0,6

2013 669.685 5,29

2014 704.371 5,10 Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

Jumlah Penduduk Kota Balikpapan akhir tahun 2014 per 31

Desember mengalami penurunan pertumbuhan penduduk tahun 2013.

Pertumbuhan penduduk Kota Balikpapan yang tinggi dikarenakan

tingginya arus pendatang ke Kota Balikpapan dan apabila

dibandingkan dengan jumlah kelahiran yang ada di kota Balikpapan,

maka pertumbuhan pendatang dua kali dari pertumbuhan kelahiran.

Hal ini tidak terlepas dari perekonomian kota yang bertumpu pada

sektor industri yang didominasi minyak dan gas, perdagangan, dan

jasa sehingga memicu penduduk pendatang untuk mencari

penghidupan yang lebih baik.

Grafik 2.1 Penduduk Kota Balikpapan

Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Balikpapan

2012 2013 2014

635199 669685 704371

Jumlah Penduduk Kota Balikpapan Tahun 2012- 2014

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 16

3. Tingkat Pendidikan Peningkatan sumber daya manusia tidak terlepas dari standar minimal

pendidikan. Di Kota Balikpapan pada tahun 2014 presentase terbesar dari

penduduk yang tamat pendidikan adalah pendidikan SLTA sebesar 46,22%,

sedangkan yang terendah adalah Perguruan Tinggi (PT) 10,8%.

Grafik 2. 2 Penduduk Kota Balikpapan berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2014

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

4. Sex Ratio Penduduk

Perkembangan penduduk menurut jenis kelamin yaitu, penduduk laki-laki

lebih banyak dibandingkan penduduk perempuan sedangkan sex ratio

berdasarkan kecamatan di Kota Balikpapan tertinggi di kecamatan Balikpapan

Timur.

Tabel 2.2 Jenis Kelamin dan Sex Ratio Kota Balikpapan Tahun 2014

KECAMATAN LAKI LAKI PEREMPUAN SEX RATIO

Balikpapan Timur 43.043 38.537 111,69

Balikpapan Selatan 76.194 69.721 109,28

Balikpapan Utara 80.472 74.436 108,11

Balikpapan Barat 54.321 49.984 108,68

Balikpapan Tengah 61.931 57.870 107,02

0100002000030000400005000060000700008000090000

tdk/blm

sekolah

belumtamat

SD/Sederajat

TamatSD

SLTP SLTA Diploma I/II

Akademi

/Diploma III

Diploma IV/S1

S2 S3

laki 2194 212 32647 30443 87662 167 7338 18134 1100 11perempuan 2025 98 11565 5746 11704 53 1469 2327 98 2

Jumlah Penduduk Menurut Pendidikan Tahun 2014

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 17

Balikpapan Kota 52.005 47.900 108,57

Total 367.966 338.448 108,72 Sumber: Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

5. Sosial EkonomiKondisi Perekonomian Kota Balikpapan relatif cukup baik. Hal itu

ditunjukkan dari perkembangan yang cukup memuaskan dengan pertumbuhan

ekonomi daerah (dengan migas) tahun 2014 mencapai 3,68 % lebih tinggi dari

tahun 2013 yang besarnya 5,20 % dan pertumbuhan ekonomi daerah (tanpa

migas) itu tahun 2014 mencapai 6,33 % lebih tinggi dari tahun 2013 yang

besarnya 7,06 %.

Grafik 2.3 PDRB / Kapita Kota Balikpapan Berdasar Harga Berlaku

Sumber : BAPEDA Kota Balikpapan Dalam Angka 2011

6. Derajat Kesehatana) Angka Morbiditas

Pola penyakit yang mendominasi di Kota Balikpapan merupakan

penyakit degeneratif. Untuk penyakit menular atau tropikal tidak begitu

mendominasi pola penyakit yang terjadi saat ini. Berdasarkan pola

penyakit ini dapat dijadikan alternatif untuk menentukan layanan

unggulan dari rumah sakit.

-

10.000.000.000

20.000.000.000

30.000.000.000

40.000.000.000

50.000.000.000

60.000.000.000

2011 2013 2014

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 18

Grafik 2.4 10 Penyakit Terbanyak di Kota Balikpapan tahun 2014

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

b) Angka Kematian Derajat kesehatan yang optimal dilihat dari unsur kualitas

hidup serta unsur mortalitas yang mempengaruhinya seperti morbiditas

dan status gizi. Kualitas hidup yang digunakan adalah angka kematian

bayi per 1000 kelahiran hidup, angka kematian balita per 1000

kelahiran hidup dan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran.

Tabel 2.3 Angka Kematian

INDIKATOR 2012 2013 2014

Angka Kematian Bayi 5/1000 KH 11/1000 KH 11/1000 KH

Angka Kematian Balita 0,05/1000 1/1000 0/1000

Angka Kematian Ibu 69/100.000 KH 79/100.000 KH 124/100.000 KH

Angka kematian Umum di Puskesmas

1164 1.001 992

Angka Kematian di Rumah sakit 418 222 295

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Balikpapan

97782

49873

23634 19488 18267 16625 15357 12464 11606 10111

Data 10 Besar Penyakit di Kota Balikpapan Tahun 2014

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 19

7. Kebijakan Pemerintah dan Pemerintah Kota a) Kebijakan Pusat

(1) Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.

(2) Undang-undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit.

(3) Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang Praktek

Kedokteran.

(4) Undang-undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial.

(5) Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial.

(6) Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 yang telah diubah

menjadi Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2012 tentang Pola

Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum.

(7) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 61 Tahun 2007 tentang

Pedoman Teknis Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Daerah.

b) Subsidi APBD dan APBN

Sebagai Rumah Sakit Milik Pemerintah Daerah dan mengingat

pendapatan fungsional RSUD yang hanya mampu untuk mencukupi

kebutuhan operasional rutin dan belum memungkinkan untuk investasi

maka, bantuan dana APBD dan APBN selain gaji sangat dibutuhkan

untuk mendukung kelancaran pelayanan publik khususnya di bidang

pelayanan kesehatan rujukan.

8. Teknologi Informasi dan Kesehatan a) Teknologi Peralatan Kesehatan

Mengingat pelayanan kesehatan sangat sarat dengan ilmu

pengetahuan dan teknologi, maka mutu dalam memberikan pelayanan

kesehatan haruslah memenuhi kaidah ilmu pengetahuan dan

tekhnologi kedokteran yang terus berkembang.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 20

b) Teknologi Informasi Kesehatan Untuk peningkatan mutu pelayanan, perlu adanya sistem

informasi kesehatan yang terintegrasi dalam satu sistem yang

terkomputerisasi. Hal ini diperlukan untuk mendapatkan data yang

akurat dan akuntabel dalam proses pengambilan keputusan. Pada saat

awal diresmikan RSUD Balikpapan pada tahun 2015 telah dibangun

sistem informasi dan manajemen rumah sakit, tetapi belum optimal.

9. Peta Persaingan

Fasilitas pelayanan kesehatan rujukan yang berada di wilayah

Balikpapan ada 6 Rumah Sakit Pemerintah dan 5 Rumah Sakit Milik Swasta.

Ketersediaan TT dari seluruh Rumah Sakit dan Puskesmas di kota

Balikpapan yaitu 1660 TT, jika di kaji dengan standar WHO yaitu 1 TT untuk

1000 Penduduk, maka jumlah TT di kota Balikpapan sudah melebihi dari

standar yang seharusnya 704 TT, sementara Puskesmas memiliki 27

sedangkan jumlah Dokter Praktek Swasta 634 Orang dan Bidan praktek

swasta 77 orang. Sarana pelayanan kesehatan yang ada di Kota Balikpapan

telah tersebar di seluruh wilayah kecamatan, termasuk pelayanan kesehatan

khusus bagi Ibu dan anak. Kecamatan yang paling banyak sarana

pelayanannya adalah Kecamatan Balikpapan Selatan dan Tengah, dimana

sarana pelayanan tersebut mudah diakses oleh seluruh penduduk dengan

menggunakan transportasi darat.

Tabel 2.4 Sarana Kesehatan di Kota Balikpapan

No Uraian Jumlah Faskes

Keterangan

1 RSUD Kab/Kota 1

2 RS Umum

Pemerintah Lainnya 4

1 Prov, 3 Dephamkam

3 RS Khusus Bersalin

Pemerintah 1

Pemerintah Kota

Balikpapan

4 RS Umum Swasta 4

5 RS Khusus Bersalin

/Ibu dan anak 2

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 21

Swasta

6 Klinik Kesehatan

/Balai Pengobatan 63

7 Praktek Dokter

Umum 365

8 Praktek Dokter

Spesialis 119

9 Praktek Dokter Gigi 150

10 Praktek Bidan 77 Sumber: Bidang PSDK DKK Balikpapan

10. Data Pelanggan Rumah Sakit Kota Balikpapan

Tabel berikut menggambarkan bahwa presentase kunjungan terhadap

jumlah penduduk yang memanfaatkan rumah sakit pada tahun 2014

mencapai 124,44%. Presentase tersebut mengalami kenaikan dibandingkan

tahun 2013 seiring dengan telah diberlakukannya Jaminan Kesehatan

Nasional per 1 Januari 2014. Masyarakat secara sadar dan mandiri bertahap

mendaftarkan diri menjadi peserta JKN, sehingga animo takut berobat ke RS

karena biaya yang tinggi bisa teratasi dengan menjadi Peserta JKN dengan

Alur Pelayanan Kesehatan sesuai aturan yang berlaku.

Tabel 2.5 Pemanfaatan Pelayanan Rumah Sakit di Kota Balikpapan

Tahun Jumlah Penduduk

Jumlah Kunjungan Frekwensi ( X )

R.Jalan R.Inap Total

2012 604.390 645.358 68.145 713.503 1,18

2013 669.685 725.376 70.819 796.195 1,19

2014 633.222 706.638 81.368 788.006 1,24

Sumber: Sub Bagian Perencanaan DKK

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 22

11. Proporsi Anggaran Kesehatan Pemerintah Kota Alokasi Anggaran Kesehatan khususnya bersumber dari APBD Kota

Balikpapan tahun 2014 mengalami kenaikan dibandingkan pada tahun 2013

dan proporsi anggaran pembangunan kesehatan terhadap keseluruhan

APBD Kota Balikpapan mengalami peningkatan.

Tabel 2.6 Proporsi Alokasi Anggaran Kota Balikpapan untuk Kesehatan

Sumber: Sub. Bagian Perencanaan DKK

Grafik 2.5 Proporsi APBD Kota Balikpapan untuk Kesehatan

-

1.000.000.000.000

2.000.000.000.000

3.000.000.000.000

4.000.000.000.000

5.000.000.000.000

6.000.000.000.000

7.000.000.000.000

2012 2013 2014

APBD Kesehatan

APBD Kota

Tahun APBD Kesehatan APBD Kota %

2012 127.260.323.400,40 2.399.400.871.072,42 5,30

2013 151.420.672.221,51 6.167.626.103.188,40 2,46

2014 195.313.314.483,00 3.171.727.528.472,00 6,16

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 23

12. Ketersediaan Sumber Daya Manusia Bidang Kesehatan Tahun 2014 di Kota Balikpapan

Tabel 2.7 Ketersediaan SDM bidang kesehatan tahun 2014 di Balikpapan

No Jenis Tenaga Jumlah Rasio tenaga / 100.000

penduduk

1 Dokter Umum 651 0,00651

2 Dokter Spesialis 136 0,00136

3 Dokter Gigi 213 0.00213

4 Apoteker 228 0,00228

5 Asisten Apoteker 120 0,00120

6 Bidan 798 0,00798

7 Perawat 1016 0,01016

Perawat Gigi 45 0,00045

8 Tenaga Gizi 63 0,00065

9 Tenaga Kesehatan

Masyarakat dan Sanitasi

15 0,00015

Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan Kota Balikpapan

13. Analisis Peluang Bisnis Tabel 2.8 Data Tempat Tidur dan Kunjungan Rumah Sakit Balikpapan

Rumah Sakit Kelas Jumlah Tempat Tidur Kunjungan Pelayanan

Unggulan

RS Kanujoso B 512 146.470 Stroke

RS Restu Ibu C 250 140.787

RS Balikpapan Baru D 65 22.748

RS Pertamina C 183 219.230 Hyperbarik

RS Bhayangkara C 83 16.499 Dokpol

RSHardjanto B 163 75.252 MCU

RSSiloam B 168 145.076 Emergency

RSSayang Ibu B Khusus 36 27.857 Asi Esklusif

RS Lanud - 20 28

RSPermata Hati C 51 0

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 24

RSKasih Bunda C 30 0

RSUD Balikpapan C 99 34.320 Sumber: Bidang Sumber Daya Kesehatan Kota Balikpapan

Sarana pelayanan rumah sakit yang ada di Balikpapan telah tersebar di

seluruh wilayah Kecamatan, termasuk pelayanan kesehatan khusus bagi ibu

dan anak. Kecamatan yang paling banyak sarana pelayanannya adalah

kecamatan Balikpapan Selatan dan Balikpapan Tengah dimana sarana

pelayanan kesehatan tersebut mudah di akses oleh seluruh penduduk

dengan menggunakan transportasi darat.

Tabel 2.9 Market Share Rumah Sakit Kelas C Tahun 2014

Rumah Sakit Kunjungan Market Share (%)

RS Restu Ibu 140.787 34

RS Pertamina 219.230 53

RS Bhayangkara 16.499 4

RSUD Balikpapan 34.320 8

Total 410.836 100 Sumber: Data Profil DKK 2014

Masyarakat Kota Balikpapan mendapatkan pelayanan kesehatan di

rumah sakit khususnya di rumah sakit kelas C, baik rumah sakit swasta

ataupun rumah sakit pemerintah. Data berikut menunjukkan bahwa RSUD

Balikpapan belum menjadi pilihan masyarakat karena baru beroperasional

selama satu tahun, yang menjadi pesaing utama RSUD Balikpapan adalah

Rumah Sakit Restu Ibu dan Rumah Sakit Pertamina.

B. Analisa Lingkungan Internal Analisa lingkungan internal akan mencari seberapa besarkah kekuatan yang

di miliki RSUD Balikpapan sekaligus seberapa besar kelemahan yang masih

ada, supaya dapat disusun suatu strategi memaksimalkan kekuatan dengan

menangkap peluang seoptimal mungkin guna mengurangi kelemahan,

mengantisipasi ancaman dengan tujuan mewujudkan visi RSUD Balikpapan.

Secara umum sebagian besar pasien yang datang di RSUD Balikpapan adalah

Pasien BPJS. Secara lebih detail komposisi pasien ditunjukkan melalui tabel

sebagai berikut:

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 25

Tabel 2.10 Komposisi Pasien Rawat Jalan dan Rawat Inap RSUD Balikpapan Tahun 2015

Cara Bayar Pasien Tahun 2015 %

BPJS 26.516 77,26

Umum 5.276 15,37

Jampersal 204 0,59

Lain - Lain 2.324 6,77

Total 34.320 100

Komposisi Pasien BPJS yang terbanyak sebesar 77,26%, dibandingkan dari

pasien lain, dimana Pasien Umum 15,37%, pasien Jampersal 0,59%, dan pasien

lain-lain 6,77%, dengan dimulainya Jaminan Kesehatan Secara Nasional pada

tahun 2014.

1. Pencapaian Kinerja Layanan

Kinerja Pelayanan medik dapat dilihat dari kunjungan pelayanan rawat

jalan dan rawat inap.

a) Kinerja Pelayanan Rawat Jalan tahun 2015, dapat dilihat pada tabel

berikut:

Tabel 2.11 Kunjungan Rawat jalan RSUD Balikpapan

No Poli Rawat Jalan Kunjungan Pasien BPJS

Kunjungan Pasien Umum

Total Kunjungan

1 Poli Penyakit Dalam 4.856 158 5.014

2 Poli Bedah Umum 1.407 106 1.513

3 Poli Obgyn 2.184 248 2.432

4 Poli Anak 852 503 1.355

5 Poli Mata 689 67 756

6 Poli Kulit 1.312 256 1.568

7 Poli Paru 1.436 78 1.514

8 Poli Syaraf 1.187 49 1.236

9 Poli Rehabilitasi medik 2.035 25 2.060

10 Poli gigi Spesialis 2.125 196 2.321

11 Poli Bedah Tulang 575 78 653

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 26

12 Poli Bedah anak 270 19 289

13 Poli kesehatan Jiwa 43 23 66

14 Poli MCU 0 837 837

Total Kunjungan 18.971 2.643 21.614

Persentase Kunjungan 87,77% 12,23% 100,00%

Kunjungan Pasien Rawat Jalan pada tahun 2015 yang terbanyak

adalah poli penyakit dalam karena sebagai Rumah Sakit pusat rujukan

berjenjang dengan kasus 10 besar penyakit terbanyak di Kota

Balikpapan adalah penyakit degeneratif yang memerlukan perawatan

berulang. Dari total kunjungan sebanyak 21.614 yang terbanyak adalah

pasien JKN sebesar 87,77% dan sisanya pasien umum dan lainnya

sebesar 12,23%.

b) Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD Balikpapan Tahun 2015

Tabel 2.12 Kinerja Pelayanan Rawat Inap RSUD Balikpapan

No Kegiatan Satuan Px BPJS Px Umum Total Px

1 Ruang Gaharu Akasia

Hari rawat 1.074 317 1.391

2 Ruang Bengkirai Anak

Hari rawat 502 149 651

3 Ruang Bengkirai Gabung

Hari rawat 1.492 440 1932

4 Ruang Ebony Hari rawat 339 101 440

5 Ruang ICU Hari rawat 158 47 205

6 Ruang VK Hari rawat 587 61 648

7 Ruang Perinatologi Hari rawat 623 184 807

8 BOR % - - 62,89

9 ALOS Hari - - 3,06

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 27

10 TOI Hari - - 2,94

11 BTO Kali - - 6,22

12 GDR 0/00 - - 1,90

13 NDR 0/00 - - 0,66

Total Jumlah Pasien Pasien 4.775 1.299 6.074

Jumlah TT TT - - 99

Data pengguna rawat inap RSUD Balikpapan terbanyak adalah di

ruang rawat inap Gaharu dan Akasia. Hal ini disebabkan karena ruang

rawat inap tersebut diperuntukkan untuk kasus penyakit dalam

dikaitkan dengan jumlah kasus penyakit dalam yang banyak. BOR

rumah sakit sudah memenuhi standar nasional dengan ketersediaan

jumlah bed hanya 99 buah dan diperlukan pengembangan lagi dengan

penambahan jumlah bed baru untuk mengantisipasi jumlah kunjungan

rumah sakit yang terus meningkat. Proporsi pasien BPJS adalah

78,61% dan pasien umum dan lainnya adalah 21,39%.

c) Kinerja Pelayanan Penunjang

Tabel 2.13 Kunjungan Penunjang Medis RSUD Balikpapan Tahun 2015

No Pemeriksaan Jumlah PX BPJS

Jumlah PX Umum Total PX

1 Laboratorium 54.815 16.135 70.950 2 Radiologi 1.865 550 2.415 3 Farmasi 38.299 6.630 44.929

Total 94.979 23.315 118.294 Persentase 80,29% 19,71% 100,00%

Jumlah kunjungan pelayanan penunjang mencerminkan efisiensi

tambahan pemeriksaan untuk penunjang diagnostik sehingga, besar

kecilnya capaian pelayanan penunjang bukan gambaran naik atau

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 28

turunnya kinerja pelayanan. Proporsi pasien BPJS adalah 80,29% dan

pasien umum dan lainnya adalah 19,71%.

d) Kinerja Pelayanan Gawat Darurat dan Kamar Operasi Tahun 2015

Tabel 2.14 Kinerja Layanan Gawat Darurat dan Kamar Operasi Tahun 2015

No Kinerja Kegiatan Jumlah PX BPJS

Jumlah PX Umum Total PX

1 Kunjungan IGD 5.551 1.635 7.186 2 Operasi Besar 930 64 994 3 Operasi Sedang 145 12 157 4 Operasi Kecil 75 9 84

Total Operasi 6.701 1.720 8.421 Persentase 79,57% 20,43% 100,00%

Dari data di atas terlihat Kinerja Instalasi Bedah sentral

didominasi dengan tindakan operasi besar sebesar 80,48%. Kunjungan

Pasien IGD cukup tinggi, karena sistem triase RS belum dilaksanakan

secara maksimal dimana masih banyak kasus-kasus non Emergency

BPJS yang masih dilayani. Proporsi pasien BPJS adalah 79,57% dan

pasien umum dan lainnya adalah 20,43%.

Tabel 2.15 Pendapatan Tahun 2015

No Uraian Pendapatan (Rp)

Persentase Sub Total

Persentase Total

PENDAPATAN JASA LAYANAN 1 BPJS Rawat Jalan 4.503.736.960,00 21,99% 17,71% Rawat Inap 15.957.066.100,00 77,91% 62,76% Ambulance 20.125.000,00 0,10% 0,08% Alkes 700.000,00 0,00% 0,00% Ketenagakerjaan 365.220,00 0,00% 0,00%

Jumlah 20.481.993.280,00 100,00% 80,55% 2 Umum Rawat Jalan 1.665.216.571,47 36,64% 6,55% Rawat Inap 2.879.850.214,74 63,36% 11,33%

Jumlah 4.545.066.786,21 100,00% 17,88% 3 Jamkesprov Rawat Jalan 36.110.358,60 9,44% 0,14% Rawat Inap 346.225.503,25 90,56% 1,36%

Jumlah 382.335.861,85 100,00% 1,50%

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 29

4 Jasa Raharja Rawat Inap 17.354.403,00 100,00% 0,07% Jumlah 17.354.403,00 100,00% 0,07% Jumlah (1+2+3+4) 25.426.750.331,06 98,64% 100,00%

5 PENDAPATAN KERJASAMA 111.792.272,00 0,43%

6 PENDAPATAN LAIN-LAIN 237.740.395,82 0,92%

Total 25.776.282.998,88 100,00%

e) Pencapaian Kinerja Keuangan

Pendapatan keuangan pada tahun 2015 terbesar adalah

pendapatan BPJS karena hampir sebagian besar pasien Rumah Sakit

Umum Daerah Balikpapan adalah pasien JKN sebesar 80,55% dari

pendapatan jasa layanan. Sedangkan pendapatan jasa layanan

sebesar 98,64%, sisanya pendapatan kerjasama dan pendapatan lain-

lain masing-masing sebesar 0,43% dan 0,92%. Hal ini menunjukkan

bahwa perolehan pendapatan rumah sakit didominasi dari pendapatan

jasa layanan pasien JKN.

Tabel 2.16 Biaya Tahun 2015

No Uraian Biaya (Rp) Persentase Sub Total

Persentase Total

Biaya Operasional 1) Biaya Pelayanan a. Pegawai 13.013.600.962 22,15% 22,13% b. Bahan 6.505.438.651 11,07% 11,06% c. Jasa Pelayanan 10.197.881.768 17,36% 17,34% d. Pemeliharaan 1.044.354.300 1,78% 1,78% e. Barang dan Jasa 11.202.633.206 19,07% 19,05% f. Penyusutan 14.666.463.909 24,96% 24,94%

g. Biaya Administrasi Kantor 1.940.222.387 3,30% 3,30%

h. Biaya Promosi 184.200.000 0,31% 0,31% Jumlah (1) 58.754.795.184 100% Biaya Non Operasional

2) a. Biaya administrasi bank 1.082.000 2,23% 0,00%

b. PPh Jasa Giro 47.522.704 97,77% 0,08% Jumlah (2) 48.604.704 100% Jumlah Biaya (1+2) 58.803.399.888 100,00%

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 30

Tabel 2.17 Investasi Tahun 2015

No Uraian s/d 2014 Tambahan 2015 s/d 2015

1 Tanah 667.669.150 667.669.150

2 Gedung dan Bangunan 146.380.298.476 914.299.650 147.294.598.126

3 Peralatan dan Mesin 29.699.283.784 18.847.914.459 48.547.198.243

4 Jalan, Jaringan dan Instalasi

1.983.610.000 - 1.983.610.000

5 Kendaraan - 2.024.092.500 2.024.092.500

6 Konstruksi dalam pengerjaan

- - -

7 Aset tetap lainnya - 45.785.300 45.785.300

Total 178.063.192.260 22.499.761.059 200.562.953.319

f) Pencapaian Kinerja Manfaat (SPM)

Penilaian Mutu Pelayanan RSUD Balikpapan belum dievaluasi

secara keseluruhan. Berikut beberapa penilaian yang telah dilakukan di

RSUD Balikpapan tahun 2015 :

Tabel 2.17 Penilaian Mutu Pelayanan RSUD Balikpapan

No Indikator Standar/Target Pencapaian

1 Kematian pasien <24 jam di IGD

< 2o/oo 3o/oo

2 Waktu tunggu rawat jalan <60 menit 120 menit 3 Persentase rujukan keluar < 10% 4% 4 Kejadian kematian di meja

operasi < 1% 0%

5 Angka Infeksi Nosokomial <1 % 0% 6 Waktu Tunggu Operasi Elektif ≤ 2 hari 1,5 hari 7 Kematian pasien >48 jam < 25o/oo 5,7o/oo 8 Kejadian pulang paksa < 5% 1,48% 9 Kematian ibu karena persalinan <1% 0%

10 Kemampuan menangani BBLR 100% 100%

Data di atas memperlihatkan secara umum mutu pelayanan

RSUD Balikpapan telah baik. Waktu tunggu pelayanan rawat jalan

belum baik karena belum semua tenaga dokter spesialis adalah dokter

dengan status tetap, masih ada beberapa dokter spesialis yang

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 31

berstatus sebagai dokter yang parttime sehingga sangat

mempengaruhi mulai dan durasi jam layanan.

C. Analisa SWOT

RSUD Balikpapan perlu melakukan analisa SWOT yang menggambarkan

situasi eksternal dan internal rumah sakit. Dengan adanya analisa ini maka RSUD

Balikpapan dapat menentukan strategi sesuai dengan situasi dan kondisi rumah

sakit. Analisa SWOT ini terdiri dari aspek internal dan eksternal rumah sakit. Untuk

aspek internal terdiri dari Kekuatan/Strengths (S) dan Kelemahan/Weaknesses (W),

sedangkan untuk aspek eksternal rumah sakit terdiri dari Peluang/Opportunities (O),

dan Ancaman/Threats (T). Dalam menggambarkan analisa ini hal-hal yang menjadi

perhatian utama bagi manajemen RSUD Balikpapan dapat dituangkan dalam

analisa SWOT ini.

1. Analisis Internal

Tabel 2.18 Kondisi RSUD Balikpapan

No Uraian Bobot Skor Jumlah

Kekuatan:

1 Lokasi yang strategis dan mudah

terjangkau 4 0,15 0,6

2 Fisik bangunan yang masih baru 3 0,15 0,45

3 Pendapatan yang meningkat 2 0,13 0,26

4 Jumlah kunjungan pasien yang

meningkat 2 0,14 0,28

5 Pertambahan jumlah tempat tidur 3 0,12 0,36

6 Pusat rujukan pelayanan

kesehatan kota balikpapan 4 0,16 0,64

7 Tarif pelayanan yang terjangkau 3 0,15 0,45

Total 3,04 (+)

No Uraian Bobot Skor Jumlah

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 32

Kelemahan:

1 Tenaga medis dan non medis yang masih baru

3 0,12 0,36

2 Jumlah dan jenis SDM belum sesuai standar 3 0,10 0,3

3 Kurang memadainya sarana prasarana sesuai standar 2 0,10 0,2

4 RS belum terakreditasi 3 0,12 0,36

5 Tata letak ruang yang belum

sesuai 3 0,11 0,33

6 Tenaga medis dan non medis belum semua terlatih sesuai standar SPM

4 0,11 0,44

7 Masih ada komplain masyarakat mengenai pelayanan rumah sakit 3 0,08 0,24

8 Belum maksimalnya SIM RS 4 0,11 0,44

9 Standar waktu pengisian rekam medis belum tercapai 4 0,13 0,52

Total 3,19 (-)

2. Analisis Eksternal

Tabel 2.19 Kondisi Eksternal RSUD Balikpapan

No Uraian Bobot Score Jumlah

Peluang:

1 Adanya dukungan dari Pemerintah Kota Balikpapan dan Propinsi Kaltim 4 0,18 0,72

2 Penerapan PPK BLUD mulai tahun 2015 3 0,18 0,54

3 Adanya Kebijakan Pemerintah Tentang program JKN 3 0,16 0,42

4 Status ekonomi dan tingkat pendidikan penduduk baik 2 0,15 0,30

5 Posisi Balikpapan sebagai pintu gerbang Kaltim 4 0,18 0,64

6 Meningkatnya kesadaran masyarakat tentang kesehatan 3 0,15 0,45

Total 3,07 (+)

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 33

No Uraian Bobot Score Jumlah

1 Tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan rumah sakit yang semakin tinggi

4 0,3 1,2

2 Rumah sakit swasta sebagai pesaing dengan pelayanan yang lebih baik

3 0.3 0,9

3 Tingkat inflasi tinggi 2 0,2 0,4

4 Biaya obat-obatan dan teknologi kesehatan yang tinggi 2 0,1 0,2

5 Pembebasan lahan yang belum selesai 2 0,1 0,2

Total 2,9 (-)

Tabel 2.20 Analisis Pilihan Strategi dengan Matriks SWOT

Kekuatan + Kelemahan = 3,04 (+) 3,19 (-) = - 0,15 Peluang + Ancaman = 3,07 (+) 2,9 (-) = + 0,17

Kekuatan (S) Kelemahan (W)

Strategi SO: Strategi WO:

Peluang (O) Optimalkan mutu pelayanan

dengan :

• Peningkatan sarana dan

prasarana

• Peningkatan jumlah dan

kualitas SDM

• Peningkatan promosi RS

• Peningkatan kemampuan

pengelolaan PPK BLUD

• Penguatan sistem rujukan

• Usulan tarif baru

• Pemenuhan kebutuhan SDM

• Pelaksanaan akreditasi

• Pemenuhan sarana dan prasarana

Ancaman (T) Strategi ST:

• Peningkatan pelayanan prima/ penerapan service excellent

• Pengelolaan kemitraan dengan puskesmas/klinik swasta

Strategi WT: Peningkatan kompetensi SDM

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 34

Dari Analisa SWOT diketahui posisi RSUD Balikpapan berada dalam

posisi pertumbuhan /stabilisasi.

Gambar 2.2 Total Skor SWOT

Peluang (O)

0,2II (Conservative) I (Agresive)

0,1

Kelemahan (W)0,3

0,2 0,1 0,1 0,2

-0,1 )

-0,2III(Defensive) IV (Competitive)

Kekuatan

Ancaman

Bedasarkan grafik diatas posisi SWOT RSUD Kota Balikpapan berada

pada kwadran II dengan pilihan strategi conservative sekaligus penguatan

internal atas aspek pelayanan, sumber daya manusia, sarana prasarana dan

keuangan.

D. Isu-isu Strategis Isu-isu strategis RSUD Balikpapan berdasarkan analisis situasi lingkungan

eksternal dan internal adalah sebagai berikut:

(1) Sumber daya kesehatan yang belum sesuai standar RS kelas C.

(2) Perlu penguatan infrastruktur organisasi dan manajemen serta tata

kelola rumah sakit.

(3) Pelaksanaan Clinical Governance perlu dibenahi.

(4) Adanya tantangan implementasi akreditasi.

(5) Adanya tantangan penyelenggaraan pelayanan sesuai prinsip JKN.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 35

(6) Pangsa pasar rumah sakit masih dominan BPJS.

(7) Pemanfaatan teknologi informasi untuk SIMRS.

(8) Pelaksanaan kendali mutu dan biaya.

Rencana Strategis Bisnis 2015–2019 | 36

BAB III RENCANA OPERASIONAL

A. Sasaran, Target, dan Strategi

Sasaran, indikator, dan target volume kegiatan tahun 2015 – 2019. Sasaran yang ingin

dicapai oleh RSUD Balikpapan adalah adanya peningkatan kinerja pelayanan, kinerja

keuangan, dan kinerja manfaat. Indikator Penilaian Kinerja RSUD Balikpapan Tahun 2015 –

2019 yang ditetapkan dengan berbasis pada Balanced Scorecard.

Tabel 3.1 Sasaran kinerja berbasis Balanced Scorecard

Perspektif Indikator Satuan 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

Pelanggan 1. Pertumbuhan kunjungan

rawat jalan % 25 25 25 25

2. Pertumbuhan kunjungan

rawat darurat % 25 25 25 25

3. Pertumbuhan pasien

baru rawat jalan % 25 25 25 25

4. Pertumbuhan pasien

lama rawat jalan % 25 25 25 25

5. Komplain pelanggan % 5 5 5 5 5

6. Rujukan masuk % 100 100 100 100 100

7. Rujukan Keluar % 10 10 8 6 4

8. Pertumbuhan

pemeriksaan radiologi % 25 25 25 25

9. Pertumbuhan

pemeriksaan laboratorium % 25 25 25 25

10. Pertumbuhan operasi % 30 30 30 30

Proses

Pelayanan

(Bisnis Internal)

1. Bed Occupancy Ratio

(BOR) % 60,98 70 70 70 70

2. Turn Over Interval (TOI) kali 3,94 3 - 4 3 - 4 3 - 4 3 – 4

3. Bed Turn Over (BTO) kali 51,65 40-50 40-50 40-50 40-50

4. Net Death Rate (NDR) O/OO 6,06 < 25 < 25 < 25 < 25

5. Gross Death Rate (GDR) O/OO 16,43 <45 <45 <45 <45

6. Kejadian tidak

diharapkan kali

<10 <10 <10 <10

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 36

7. Angka infeksi

Nosokomial %

< 1,5 < 1,5 < 1,5 < 1,5

8. Medical Error % < 10 < 10 < 10 < 10

9. Jumlah Clinical Pathway CP 5 10 15 20 25

SDM

(Pertumbuhan

Pembelajaran)

1. Jumlah Dokter dan

Dokter Spesialis

Sesuai

Standart

RS

Kelas C

Sesuai

Standart

RS

Kelas C

Sesuai

Standart

RS

Kelas C

Sesuai

Standart

RS

Kelas C

Sesuai

Standart

RS

Kelas C

2. Kompetensi SDM

60%

SDM

Terlatih

Minimal

20 Jam

Setahun

60%

SDM

Terlatih

Minimal

20 Jam

Setahun

60%

SDM

Terlatih

Minimal

20 Jam

Setahun

60%

SDM

Terlatih

Minimal

20 Jam

Setahun

60%

SDM

Terlatih

Minimal

20 Jam

Setahun

3. Jumlah SDM

Sesuai

Standar

RS

Kelas C

Sesuai

Standar

RS

Kelas C

Sesuai

Standar

RS

Kelas C

Sesuai

Standar

RS

Kelas C

Sesuai

Standar

RS

Kelas C

4. Komplain Petugas % <5 <5 <5 <5 <5

5. Pengembangan Produk

Layanan Baru unit 2 2 2 2 2

Keuangan 1. Sales Growth Rate % 25 25 25 25

2. Cost Recovery Rate % 43 55 60 60 60

1. Target Kinerja Pelayanan

RSUD Balikpapan mempunyai target lima tahun ke depan yang harus

dicapai baik dari sisi jumlah kunjungan, pasien dirawat, jumlah bedah,

maupun jumlah pemeriksaan penunjang. Berikut merupakan target

pelayanan RSUD Balikpapan untuk lima tahun kedepan :

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 37

Tabel 3.2 Target Kinerja Pelayanan

Variabel 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

Market Share 14% 17% 20% 22% 24%

Kunjungan Rawat jalan 20.446 25.557 31.946 39.932 49.915

Kunjungan IGD 7.186 8.982 11.227 14.033 17.541

Kunjungan Rawat inap 6.377 10.174 12.717 15.896 19.870

BOR 63% 65% 70% 75% 80%

Jumlah Pemeriksaan

Laboratorium 70.950 88.687 110.858 13.857 48.230

Jumlah Pemeriksaan

Radiologi 2.415 3.018 3.772 4.715 5.893

Jumlah Operasi 1.235 1.543 1.928 2.410 3.012

Tabel 3.3 Pengembangan Layanan Baru

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Pelayanan Poli MCU X X X X

2 Pelayanan Rawat Jalan

Spesialis THT

X X X

3 Pelayanan Poli Gigi 24 jam X X X

4 Pelayanan Rehabilitasi medik

terpadu

X X X

5 Pelayanan Perempuan dan

Anak

X X X

6 Pelayanan Rawat Jalan

Spesialis Jantung

X

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 38

2. Target Kinerja Manfaat (SPM) Tabel 3.4 Target SPM IGD

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Kemampuan Penanganan Live Saving 100% 100% 100% 100% 100%

2 Jam Buka IGD 24 Jam 100% 100% 100% 100% 100% 3 Pemberi Layanan

Bersertifikat 29,6% 50% 70% 90% 100%

4 Ketersediaan Tim Bencana 0% 50% 100% 100% 100%

5 Waktu Tanggap Dokter <5 m” <5m” <5 M” < 5 m <5 m 6 Kematian Pasien <24

Jam <2o/oo <2o/oo <2o/oo <2o/oo <2o/oo

7 Tidak Ada Uang Muka 100% 100% 100% 100% 100%

Tabel 3.5 Target SPM Rawat Jalan

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Pemberi Pelayanan di Klinik Spesialis

100% 100% 100% 100% 100%

2 Ketersediaan Pelayanan Rawat Jalan

100% 100% 100% 100% 100%

3 Buka Pendaftaran jam 07.30 s/d 12.00

85% 90% 90% 90% 100%

4 Waktu Tunggu Rawat Jalan

80 mnt 70 mnt 65 mnt 60 mnt 50 mnt

5 Kepuasan Pelanggan Rawat Jalan

Belum diukur

60% 70% 80% 90%

6 Penegakkan Diagnosa TB

60% 60% 70% 80% 90%

7 Terlaksananya Pencatatan Lap TB

80% 90% 90% 90% 90%

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 39

Tabel 3.6 Target SPM Rawat Inap

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Pemberi Pelayanan Adalah Dokter dan Perawat Minimal D3

100% 100% 100% 100% 100%

2 DPJP Rawat Inap 100% 100% 100% 100% 100% 3 Ketersediaan Pelayanan

Rawat Inap Minimal Penyakit Dalam, Anak, Bedah, dan Obgin.

100% 100% 100% 100% 100%

4 Jam Visit dari Spesialis Sebelum Jam 14.00

75% 80% 90% 100% 100%

5 Kejadian Infeksi Pasca Operasi <1 % < 1% < 1% < 1% < 1%

6 Angka Kejadian Infeksi Nosokomial <1,5 % < 1,5% < 1,5% < 1,5% < 1,5%

7 Tidak Adanya Kejadian Pasien Jatuh

100% 100% 100% 100% 100%

8 Kematian Pasien >48 Jam

0.32% ≤0,24% ≤0,24% ≤0,24% ≤0,24%

9 Kepuasan Pelanggan Rawat Inap

Belum diukur 70% 80% 90% 90%

10 Kejadian Pulang Paksa < 5% < 5% 11 Pemeriksaan Diagnosa

TB Mell Pemeriksaan Mikroskopis

60% 60% 70% 80% 80%

Tabel 3.7 Target SPM IBS

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Waktu Tunggu Operasi Elektif < 2hari

80% 80% 90% 90% 90%

2 Kematian Di Meja Operasi 0% 0% 0% 0% 0%

3 Tidak Ada Operasi Salah Sisi

100% 100% 100% 100% 100%

4 Tidak Ada Operasi Salah Orang

100% 100% 100% 100% 100%

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 40

5 Tidak Ada Kejadian Salah Tindakan 100% 100% 100% 100% 100%

6 Tidak Ada Kejadian Benda Asing Tertinggal Pasca Operasi

100% 100% 100% 100% 100%

7 Komplikasi Anastesi 0% 0% 0% 0% 0%

Tabel 3.8 Target SPM Kebidanan

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Kematian Ibu Persalinan 0% 0% 0% 0% 0% 2 Pemberi Pelayanan

Persalinan Normal 100% 100% 100% 100% 100%

3 Pemberi Pelayanan Tindakan Operasi

100% 100% 100% 100% 100%

4 Kemampuan Menangani BBLR

100% 100% 100% 100% 100%

5 Pertolongan Persalinan Seksio Cesaria

37,69% <30% < 25% < 20% < 20%

6 Kepuasan Pelanggan Belum Diukur

85% >85% >85% >85%

Tabel 3.9 Target SPM Intensif (ICU)

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Kembali Pasien < 72 Jam dengan Kasus Sama

<5% <5% <5% <3% <3%

2 Pemberi Pelayanan Intensif 90% 90% 90% 100% 100%

Tabel 3.10 Target SPM Penunjang

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Pelayanan Laboratorium 80% 85% 90% 100% 100% 2 Pelayanan Radiologi 80% 85% 90% 100% 100% 3 Pelayanan Rehabilitasi

Medik 90% 90% 90% 100% 100%

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 41

4 Pelayanan Farmasi 70% 80% 80% 90% 100% 5 Pelayanan Gizi 70% 80% 80% 90% 100% 6 Pelayanan Rekam Medik 70% 80%% 90% 100% 100%

3. Target Pendapatan Fungsional Tabel 3.11 Target Pendapatan Fungsional 2016 – 2019

No Uraian Pendapatan 2015

Proyeksi Pendapatan

2016 2017 2018 2019

1 BPJS

Rawat Jalan 4.503.736.960,00

5.404.484.352,00

9.695.644.927,49

10.665.209.420,24

12.318.316.880,37

Rawat Inap 15.957.066.100,00

19.148.479.320,00

34.352.371.900,08

37.787.609.090,09

43.644.688.499,05

Ambulance 20.125.000,00

24.150.000,00

43.325.100,00

47.657.610,00

55.044.539,55

Alkes 700.000,00

840.000,00

1.506.960,00

1.657.656,00

1.914.592,68

Ketenagakerjaan 365.220,00

438.264,00

786.245,62

864.870,18

998.925,06

Jumlah 20.481.993.280,00

24.578.391.936,00

44.093.635.133,18

48.502.998.646,50

56.020.963.436,71

Umum

Rawat Jalan 1.665.216.571,47

1.998.259.885,76

3.584.878.235,06

3.943.366.058,57

4.554.587.797,64

Rawat Inap 2.879.850.214,74

3.455.820.257,69

6.199.741.542,29

6.819.715.696,52

7.876.771.629,48

Jumlah 4.545.066.786,21

5.454.080.143,45

9.784.619.777,35

10.763.081.755,09

12.431.359.427,13

3 Jamkesprov

Rawat Jalan 36.110.358,60

43.332.430,32

77.738.379,99

85.512.217,99

98.766.611,78

Rawat Inap 346.225.503,25

415.470.603,90

745.354.263,40

819.889.689,74

946.972.591,65

Jumlah 382.335.861,85

458.803.034,22

823.092.643,39

905.401.907,73

1.045.739.203,43

4 Jasa Raharja

Rawat Inap 17.354.403,00

20.825.283,60

37.360.558,78

41.096.614,66

47.466.589,93

Jumlah 17.354.403,00

20.825.283,60

37.360.558,78

41.096.614,66

47.466.589,93

Jumlah (1+2+3+4) 25.426.750.331,06

30.512.100.397,27

54.738.708.112,71

60.212.578.923,98

69.545.528.657,19

5 Kerjasama 111.792.272,00

111.792.272,00

128.561.112,80

128.561.112,80

128.561.112,80

6 Lain-lain 237.740.395,82

261.514.435,40

287.665.878,94

316.432.466,84

348.075.713,52

Total 25.776.282.998,88

30.885.407.104,67

55.154.935.104,45

60.657.572.503,61

70.022.165.483,51

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 42

BAB IV RENCANA MANAJEMEN

A. Proyeksi Kebutuhan SDM

Rencana Kebutuhan SDM

Tabel 4.1 Proyeksi Kebutuhan SDM

Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019

Dokter Umum 13 5 0 0 0

Dokter Gigi 4 2 0 0 0

Dokter Spesialis Penyakit Dalam 2 1 1 0 0

Dokter Spesialis Kebidanan 3 0 1 0 0

Dokter Spesialis Bedah Umum 2 0 1 0 0

Dokter Spesialis Bedah Tulang 1 0 0 0 0

Dokter Spesialis Bedah Anak 1 0 0 0 0

Dokter Spesialis Anak 2 0 1 0 0

Dokter Spesialis Mata 1 1 0 0 0

Dokter Spesialis Paru 1 0 0 0 0

Dokter Spesialis THT 0 1 0 0 0

Dokter Spesialis Jiwa 1 0 0 0 0

Dokter Spesialis Kulit Dan Kelamin 2 0 0 0 0

Dokter Spesialis Radiologi 1 1 0 0 0

Dokter Spesialis Patologi Klinik 0 1 0 0 0

Dokter Spesialis Forensik 0 0 1 0 0

Dokter Spesialis Jantung 0 0 0 1 0

Dokter Spesialis Rehabilitasi

medik 1 0 1 0 0

Dokter Spesialis Anastesi 2 0 1 0 0

Dokter Gigi Spesialis Bedah Mulut 1 1 0 0 0

Dokter Gigi Spesialis Gigi Anak 0 1 0 0 0

Dokter Gigi Spesialis Konservasi 1 1 0 0 0

Dokter Spesialis Orthodonti 1 0 0 0 0

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 43

S1Keperawatan 8 2 2 2 2

D3 Keperawatan 102 20 20 0 0

D3 Kebidanan 6 2 2 0 0

D4 Kebidanan 3 0 0 0 0

Apoteker 6 4 0 0 0

Asisten Apoteker 8 2 2 0 0

Radiografer 4 2 0 0 0

Analis 7 2 0 0 0

Speechtherapy 0 1 0 0 0

S1 Gizi 1 0 0 1 0

Nutrisionis 3 0 1 0 0

Juru Masak 8 2 0 0 0

Pramusaji 15 2 2 2 2

S1 Kesehatan Lingkungan

D3 Kesling 2 0 0 0 0

S1 Kesehatan masyarakat 2 1 0 0 0

S1 Akuntan 4 2 0 0 0

S1 Manajemen Akuntansi

D3 Akuntansi 3

Kasir 4 1 1 0 0

Verifikator 11 2 2 2 2

Administrasi Umum 21 2 2 2 2

Tekhnisi Alat 23 0 0 2 0

Petugas Laundry 11 2 2 0 0

Operator komputer

Ahli rekam medik 2 2 2 0 0

Pranata Humas 0

Pemulasaran jenasah 1 2 1 1 0

Pengemudi /supir 4 2 0 0 0

Mekanik

Juru parkir 2 2 0 0 0

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 44

B. Proyeksi Kebutuhan Investasi 1. Rencana Kebutuhan Investasi

Tabel 4.2 Proyeksi Kebutuhan Investasi Keterangan 2015 2016 2017 2018 2019

Tanah Peralatan dan mesin 17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000

Mesin Anastesi 1.300.000.000 - - -

Electro Surgery 1.000.000.000 1.000.000.000

Endoscopy,Broncoscopy, Berikut Video System

7.646.250.000 - - -

Fluroscopy 3.500.000.000 -

Meja Ginekolog 420.000.000 - - -

Peralatan Laboratorium Paket

2.200.000.000 - - -

Utd Freezer dan Refrigerator

400.000.000 - - -

Paket Diagnostik Elektro Medik

500.000.000 300.000.000

Paket Rehabilitasi Medik 0 500.000.000 Peralatan Kedokteran Gigi 200.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000

Peralatan Kedokteran Mata 0 - 1.100.000.000

Instrument Set Kedokteran Mata

0 - 200.000.000

Paket Alat Kedokteran THT 0 800.000.000

Peralatan OperatingTheater Central

500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000

Peralatan CSSD Low Temp Sterilizer

0 1.300.000.000

Instrument Set Bedah 1.115.083.500 1.000.000.000 Washer Desinfector 0 1.000.000.000

Bedpant Washer 0 1.200.000.000

Alat Sterelisasi Udara dan Permukaan

190.000.000

Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan

1.000.000.000

Pengadaan X-Ray Mobile 0 3.000.000.000

Medical Printer 287.000.000

Peralatan Pendukung Radiografi

0 176.000.000

Peralatan Kedokteran Kulit 0 500.000.000

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 45

Elektromedik ICU,PICU,NICU

1.000.000.000

Alat Kesehatan Rawat Jalan

Resusitator Anak 10.500.000

Resusitator Bayi ( Rawat Jalan)

4.500.000

Resusitator Dewasa 10.500.000 IGD

Ventilator Transport IGD 30.000.000

Alat Rawat Inap

Infant Radian Warmer 1.200.000.000 Incubator infant 1.200.000.000

Incubator Infant Transport 300.000.000

PhotoTherapi Unit 800.000.000

Resusitator Bayi/Neonatus 18.000.000 Resusitator Dewasa 18.000.000

Intensive Care

Alat Intensive Care 1.275.000.000

Bed Side Monitor 540.000.000 Ventilator 735.000.000

Radiologi

CT-Scan 32 Slices 9.000.000.000

Anaesthesi Analyzer 445.000.000 Defiblirator Analyzer 128.500.000

Digital Multimeter 1.700.000

Digital Pressure Meter 75.000.000

Digital Survey Meter 112.000.000 Electro Safety Analyzer 41.500.000

Electro Surgery Analyzer 167.000.000

Fetal Simulator 107.800.000

Incubator Analyzer 350.000.000 Infusion Device Analyzer 100.000.000

Lux MeterFunction 15.000.000

Patient Simulator 39.000.000

Personal Digital Alarm Dosimeter

17.000.000

Phototheraphy Radiometer 71.000.000 Tachometer 10.700.000

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 46

Ultra Sound Watt Meter 124.000.000

X-Ray Multimeter 430.000.000

Hospital furniture 2.000.000.000 Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000

Pengembangan gedung 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

Bangunan Gizi 1.000.000.000

Bangunan HCU 1.500.000.000 Aset tetap lainnya 635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000

Lemari brankas 50.000.000

Lemari kaca 150.000.000

Rak Besi 100.000.000 Kursi tunggu 18.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Kursi rapat 18.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000

Meja kerja 45.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Kursi Kerja 20.000.000 Meja rapat 100.000.000 150.000.000

Sofa tamu 16.000.000 50.000.000

Komputer 140.000.000 40.000.000 20.000.000

Printer 15.000.000 20.000.000 20.000.000 Notebook 40.500.000 25.000.000

Filling Kabinet 2 Laci 3.960.000

UPS 4.500.000 15.000.000

Televisi (TV) 53.000.000 10.000.000 Peralatan kantor 100.000.000 130.000.000 100.000.000

Perlengkapan kantor 300.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Pengembangan SIM RS 500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000

SIM RS 500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000 SIM Aset 50.000.000 50.000.000 50.000.000

SIMDA

SIM Admisi RS

Jumlah 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 47

2. Rencana Keuangan (1) Asumsi Mikro dan Makro

Tabel 4.3 Asumsi Mikro dan Makro

No Kondisi Makro Asumsi

1 2 3 4

Tingkat Inflasi

Tingkat Pertumbuhan Penduduk

Kurs Rupiah Terhadap Dolar

Tingkat Pertumbuhan Ekonomi

6%

2,5%

RP 13.000,-

6%

Kondisi Mikro Asumsi

1 2

3 4

5

6

Subsidi Yang Diterima Dari Pemerintah

Tarif Layanan

Peningkatan Volume Layanan

Pengembangan Layanan Baru

Pengembangan Fasilitas Rawat Inap

Peningkatan Kelas B Tahun 2019

Masih Menerima

Bisa Berubah Sesuai

Kenaikan Harga

Meningkat 25%

Penambahan Poli

Spesialis

Penambahan Jumlah

Tempat Tidur

(2) Kebijakan Keuangan

a. Dengan Asumsi Makro kenaikan inflasi 6% yang berakibat pada

kenaikan harga bahan habis pakai maupun peralatan kesehatan

serta adanyan kenaikkan kemampuan daya beli masyarakat dilihat

dari tingkat pertumbuhan ekonomi masyarakat Kota Balikpapan,

maka bisa dipertimbangkan kebijakan tarif pelayanan RSUD

Balikpapan yang lebih mendekati perhitungan Unit Cost sehingga,

kinerja keuangan akan meningkat lebih rasional dalam lima tahun

kedepan.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 48

b. Mengembangkan sistem Pengelolaan Keuangan sesuai kebutuhan

yang efektif dan efisien.

c. Mengembangkan sistem akuntansi keuangan sesuai kebutuhan

publik serta peraturan yang berlaku.

d. Mengembangkan sistem pemasaran dan promosi sesuai kebutuhan

pelayanan secara efektif dan efisien.

3. Rencana Organisasi

Tabel 4.4 Rencana Organisasi

No Uraian 2015 Proyeksi

2016 2017 2018 2019

1 Peningkatan Sistem

Operasional

X X X X X

2 Akreditasi Rumah Sakit X

3 Pengembangan Sistem

Informasi Rumah Sakit

X X

4 Peningkatan Kelas

Rumah Sakit

X

5 Pengembangan Sistem

Informasi Aset

X X

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 49

BAB V RENCANA PROGRAM STRATEGIS

A. RPJMD Kota Balikpapan

Rencana Program Strategis RSUD tahun 2015 - 2019 merupakan bagian yang

tidak terpisahkan dari strategi dan arah kebijakan keseluruhan mekanisme

perencanaan pembangunan kota dalam RPJMD kota Balikpapan tahun 2011 -

2016.

B. Rencana Program Strategis RSUD dengan perspektif Balanced Scorecard

1. Perspektif Pelanggan

(1) Melakukan survey kepuasan pasien di setiap unit pelayanan.

(2) Menindaklanjuti setiap komplain pasien.

(3) Menyediakan unit pengaduan masyarakat.

2. Perspektif Bisnis Internal

(1) Pelayanan Rawat Jalan

a. Menetapkan prosedur rawat jalan yang mudah dan cepat.

b. Meningkatkan sistem informasi pada pasien.

c. Membuat layanan rawat jalan yang inovatif.

(2) Pelayanan Rawat Inap

a. Meningkatkan kualitas asuhan keperawatan dan asuhan medis.

b. Melaksanakan pengendalian infeksi nosokomial.

c. Melakukan penataan ruangan rawat inap sesuai standar kelas C.

d. Menyelenggarakan pelayanan ICU sesuai standar Kelas C.

e. Melakukan pengendalian keselamatan pasien (Patient Safety).

(3) Pelayanan Gawat Darurat

a. Menetapkan prosedur layanan kegawatdaruratan yang tepat.

b. Menyelenggarakan layanan gawat darurat komprehensif dengan

kegawatdaruratan kebidanan.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 50

(4) Pelayanan Kamar Operasi

a. Meningkatkan pengendalian mutu layanan operasi.

b. Meningkatkan mutu dan sarana prasarana kamar operasi.

(5) Pelayanan Penunjang Medik

a. Meningkatkan pengendalian dan jumlah resep sesuai formularium

rumah sakit.

b. Melengkapi peralatan penunjang medik.

c. Mengembangkan sistem informasi rumah sakit.

(6) Pelayanan Unggulan

a. Menyelenggarakan pelayanan unggulan kesehatan gigi mulut

dan perempuan dan anak.

b. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana penunjang

layanan unggulan.

c. Meningkatkan profesionalisme dalam pelayanan PONEK rumah

sakit.

3. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan:

(1) Mencukupi kebutuhan SDM sesuai standart.

(2) Menempatkan SDM yang profesional dan bertanggung jawab.

(3) Meningkatkan kualitas SDM melalui pelatihan pelatihan minimal 20 jam

setahun.

4. Perspektif Keuangan

(1) Melaksanakan sistem tarif berdasarkan unit cost.

(2) Menyempurnakan sistem pengelolaan keuangan.

(3) Melakukan sistem pengendalian efisiensi

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 51

C. Rencana Program Tahunan 1. Rencana Program Tahun 2015-2019

Tabel 5.1 Program 2015-2019

No Perspektif Program Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Penanggung

Jawab Sumber

Dana

Prosedur Pelaksanaan

Kegiatan

1. Perspektif

Pelanggan

Pengadaan

survei pelanggan.

Survei dan kotak

saran. x x x x x

Kabid BLUD Mengikuti

kebijakan

keuangan

BLUD.

Peningkatan

pemanfaatan

layanan termasuk

layanan baru dan

unggulan.

Peningkatan

pencapaian

kuantitas dan

kualitas layanan.

x x x x x

Kabid BLUD Mengikuti

kebijakan

keuangan

BLUD.

Membangun

kemitraan

dengan

pemerintah dan

swasta.

Leaflet, MCU,

donor darah,

seminar

kesehatan untuk

awam,

x x x x x

Kabid BLUD Mengikuti

kebijakan

keuangan

BLUD.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 52

No Perspektif Program Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Penanggung

Jawab Sumber

Dana

Prosedur Pelaksanaan

Kegiatan

pembinaan

puskesmas

(ponek ke

poned), pameran,

dan kerjasama

promosi

kesehatan

dengan media.

2. Perspektif

Proses Bisnis

Internal

Pengadaan

alkes.

Pemenuhan

kebutuhan

peralatan RS

sesuai standar

kelas C.

x x x

Kabid APBD Mengikuti

mekanisme

keuangan

daerah.

Pengadaan

sistem informasi.

SIM RS, sistem

remunerasi, SIM

aset, sistem RS,

x

Kabid BLUD Mengikuti

mekanisme

keuangan

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 53

No Perspektif Program Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Penanggung

Jawab Sumber

Dana

Prosedur Pelaksanaan

Kegiatan

dan master plan. daerah.

Pengendalian

infeksi.

Membentuk tim

Pengendalian

Infeksi, membuat

SOP, membuat

standar indikator,

audit klinis, dan

audit kematian.

x x x x x

Kabid BLUD Mengikuti

Kebijakan

keuangan

BLUD.

Tercapainya

SPM.

Pencapaian

SPM

Rumah sakit.

x x x x x

Direktur APBD Pelaksanaan

dan evaluasi

SPM.

3. Perspektif

Pertumbuhan

dan

Pembelajaran

Pendidikan dan

pelatihan bagi

SDM.

Workshop,

seminar,

pelatihan, in

house training,

loka karya.

x x x x x

Kabid APBD Mengikuti

mekanisme

keuangan

daerah.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 54

No Perspektif Program Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Penanggung

Jawab Sumber

Dana

Prosedur Pelaksanaan

Kegiatan

Pendampingan

dengan

RS/Institusi lain

lokal, nasional,

dan internasional.

Sister hospital

x x x x x

Direktur BLUD Mengikuti

mekanisme

keuangan

daerah.

Perekrutan SDM. Penerimaan

pegawai PNS

dan non PNS. x x x x x

Kabag.

Umum

APBD Mengikuti

mekanisme

keuangan

daerah.

4. Perpektif

Keuangan

Pencapaian

kinerja keuangan

yang baik.

x x x x x

Kabag.

Umum

APBD/

BLUD

Mengikuti

mekanisme

keuangan.

Penyusunan dan

Pelaksanaan

remunerasi.

x

Kasubag.

Keuangan

APBD/

BLUD

Mengikuti

mekanisme

keuangan.

Penyusunan x x x x x Kabag. APBD/ Mengikuti

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 55

No Perspektif Program Kegiatan 2015 2016 2017 2018 2019 Penanggung

Jawab Sumber

Dana

Prosedur Pelaksanaan

Kegiatan

sistem efisiensi. Umum BLUD mekanisme

keuangan.

Penyusunan

sistem akuntansi

biaya

x x x x x

Kasubag.

Keuangan

APBD/

BLUD

Mengikuti

mekanisme

keuangan.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 56

D. Strategi Pemenuhan Kebutuhan SDM dan Subsistem Untuk mengimbangi semakin bertambahnya peningkatan kebutuhan pelayanan

kesehatan oleh masyarakat, maka dibutuhkan peningkatan kompetensi tenaga

kesehatan baik tenaga fungsional maupun non fungsional. Peningkatan kebutuhan

kompetensi tersebut terutama untuk sertifikasi tenaga kesehatan dan peningkatan

keahliannya. Strategi pemenuhan kebutuhan SDM dan sub sistem yang akan

diterapkan oleh RSUD Balikpapan adalah:

1. Strategi status kepegawaian

Dengan status rumah sakit sebagai RSUD menerapkan PPK BLUD, untuk

memenuhi kebutuhan SDM dapat mengangkat professional non PNS disamping

tenaga yang berstatus PNS, mengingat kebijakan penerimaan PNS tidak dapat

memenuhi kebutuhan pegawai dalam jumlah dan waktu yang tepat.

2. Strategi rekrument

Untuk mendapatkan pegawai yang memenuhi persyaratan kompetensi, RSUD

secara aktif akan melakukan rekruitmen dengan kerjasama universitas ternama

dan pihak ketiga.

3. Strategi pengembangan

Untuk memenuhi kebutuhan SDM dan pengembangan sistem dan sub sistem,

maka strategi yang ditempuh adalah peningkatan kualitas dan kuantitas SDM

melalui perekrutan dan pelatihan.

4. Strategi penempatan posisi SDM

Dilakukan bedasarkan evaluasi kinerja pegawai agar dapat kesesuaian antara

persyaratan jabatan, minat dan kompetensi dalam rangka penngkatan kinerja

pegawai dan rumah sakit.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 57

5. Strategi remunerasi

Dalam rangka memberikan motivasi dan keadilan untuk peningkatan kinerja

selalu dilakukan evaluasi terhadap system remunerasi yang sedang berjalan.

6. Strategi terminasi

Diperlukan peraturan kepegawaian terutama untuk pegawai non PNS termasuk

didalamnya mengatur tentang terminasi pegawai apabila tidak memenuhi

persyaratan jabatan dan peraturan perundang-undangan. Sedangkan untuk

PNS mengacu pada peraturan perundang-undangan yang berlaku untuk PNS.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 58

BAB VI PROYEKSI KEUANGAN

1. Asumsi

a. Kenaikan volume pasien

Tahun Presentase 2016 20% 2017 56% 2018 10% 2019 10%

b. Tarif

Tahun Presentase 2016 0% 2017 15% 2018 0% 2019 5%

c. Inflasi : 6% per tahun

d. Subsidi APBD per tahun

1) Belanja pegawai : 100%

2) Belanja barang dan Jasa : 50%

3) Belanja Modal : 90%

e. Biaya bahan

Rata-rata pemakaian biaya bahan sebesar 30% dari pendapatan jasa layanan tahun berjalan.

f. Jasa Pelayanan

Rata-rata biaya jasa pelayanan sebesar 40% dari pendapatan jasa layanan tahun berjalan.

g. Piutang

Rata-rata saldo piutang sebesar 2 bulan atau seperenam dari pendapatan jasa layanan tahun berjalan .

h. Persediaan

Rata-rata saldo persediaan sebesar 3 bulan atau seperempat dari biaya bahan tahun berjalan.

i. Utang

Rata-rata saldo utang sebesar 2 bulan atau seperenam dari biaya bahan tahun berjalan.

j. Biaya yang masih harus dibayar

Rata-rata saldo biaya yang masih harus dibayar untuk jasa pelayanan sebesar 2 bulan atau seperenam dari biaya jasa pelayanan dari tahun berjalan.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 58

2. Proyeksi Belanja Modal

Tahun Jenis Aset 2016 2017 2018 2019

Tanah Gedung dan Bangunan

1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000

Peralatan dan Mesin

17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000

Aset Tetap Lainnya

635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000

Pengembangan SIM RS

500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000

Jumlah 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000

( Rincian terlampir)

3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi

a. Dasar Akuntansi

Laporan keuangan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Akutabilitas Publik (SAK ETAP) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia dan Peraturan Menteri Dalam Negeri nomor 61 tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Badan Layanan Umum Daerah. Laporan keuangan meliputi neraca, laporan operasional, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Pengakuan aset dan kewajiban per 31 Desember 2014 berdasarkan hasil inventarisasi dan appraisal yang sekaligus sebagai dasar penilaian dan penyajian neraca awal BLUD. Nilai Ekuitas diperoleh dari hasil perhitungan aset dikurangi kewajiban. Hal ini dilakukan khusus untuk neraca per 31 Desember 2014 sebagai neraca awal BLUD. Laporan arus kas menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan yang disajikan dengan metode langsung. Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan adalah Rupiah.

b. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas diakui pada saat diterima atau dikeluarkan berdasarkan nilai nominal uang. Kas dan Setara Kas meliputi saldo kas dan saldo rekening giro bank.

c. Piutang Layanan

Piutang layanan diakui pada saat pelayanan jasa dan penyerahan barang kepada pelanggan telah dilakukan. Piutang berkurang apabila RSUD Kota Balikpapan menerima pembayaran, selisih verifikasi dan/atau penghapusan sesuai peraturan yang berlaku.

d. Persediaan

Persediaan diakui pada saat diterima dan berkurang pada saat pemakaian atau terjadinya selisih negatif. Penilaian persediaan sesuai harga perolehan atau nilai wajar mana yang lebih rendah berdasarkan metode fisik dengan rumus Masuk Pertama Keluar Pertama (MPKP).

e. Aset Tetap

Aset tetap dinyatakan sebesar biaya perolehan (penilaian appraiser) dikurangi akumulasi penyusutan.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 59

Penyusutan dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus tanpa nilai sisa dengan tarif berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis sebagai berikut:

Jenis Aset Tetap Masa Manfaat Tarif Penyusutan

Gedung dan bangunan 20 tahun 5%

Peralatan dan mesin gol. I 4 tahun 25%

Peralatan dan mesin gol. II 8 tahun 12,5%

Apabila tahun perolehan tidak diketahui, maka tarif dasar penyusutan menggunakan taksiran sisa manfaat aset tetap yang bersangkutan. Secara periodik paling lambat setiap akhir tahun dilakukan review atas nilai buku. Apabila terdapat perbedaan material bahwa nilai buku lebih tinggi dari nilai wajar, maka aset tetap dinilai sebesar nilai wajar tersebut. Selisih rugi dibukukan sebagai kerugian penurunan nilai pada laporan operasional periode yang bersangkutan.

Penyusutan atas perolehan aset baru dihitung setahun penuh pada tahun yang bersangkutan. Belanja modal yang dilaporkan pada laporan realisasi anggaran dilakukan penyesuaian sebagai aset tetap jika memenuhi kriteria kapitalisasi aset, yaitu dimiliki untuk digunakan operasional, memiliki masa manfaat lebih dari 1 tahun dan nilainya minimal Rp 1.000.000,-

f. Aset Tidak Berwujud

Merupakan pengeluaran untuk biaya-biaya yang mempunyai manfaat lebih dari satu tahun (program komputer). Penilaian atas aset ini menggunakan biaya perolehan. Amortisasi dilakukan dengan metode garis lurus tanpa nilai sisa selama 4 tahun atau 25% per tahun.

g. Hutang Usaha

Hutang usaha diakui sebesar nilai barang atau jasa termasuk di dalamnya PPN dan PPh sesuai faktur atau bukti pembayaran yang sah. Hutang berkurang pada saat dilakukan pembayaran.

h. Ekuitas

Ekuitas adalah hak residual atas aset setelah diperhitungkan kewajiban. Ekuitas terdiri atas:

- Ekuitas Tidak Terikat

Merupakan sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu, terdiri atas:

Ekuitas Awal, yaitu selisih antara jumlah aset dikurangi kewajiban pada saat penetapan awal BLUD atau neraca awal BLUD disusun.

Saldo Surplus (Defisit), yaitu jumlah akumulasi surplus (defisit) atas

pendapatan yang bersumber dari jasa layanan, hibah tidak terikat, hasil kerjasama dan pendapatan lain-lain dikurangi biaya atas beban pendapatan tersebut.

Koreksi Ekuitas Awal, yaitu pos untuk menampung jumlah akumulasi

perubahan Ekuitas Awal apabila terjadi kesalahan pada saat awal perhitungan.

Setoran ke Kas Daerah, yaitu jumlah akumulasi setoran ke Kas Daerah

atas surplus tidak terikat.

- Ekuitas Terikat Temporer

Merupakan sumber daya ekomoni yang penggunaannya dibatasi dalam jangka waktu tertentu oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah atau Donatur.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 60

- Ekuitas Terikat Permanen

Merupakan sumber daya ekonomi yang penggunaan dan/atau waktunya dibatasi.

i. Pengakuan Pendapatan

- Pendapatan Jasa Layanan diakui sesuai periode barang diserahkan atau jasa

dinikmati untuk pelanggan, atau pada saat pasien pulang.

- Pendapatan hibah diakui pada saat penerimaan sebesar nilai nominal atau nilai wajar.

- Pendapatan kerjasama diakui pada saat penerimaan sebesar nilai nominal atau nilai wajar.

- Pendapatan APBD diakui sesuai dengan SP2D sebesar nilai nominal atau nilai

wajar untuk pendapatan berupa natura.

- Pendapatan lain-lain diakui pada saat penerimaan kas sebesar nilai nominal.

j. Biaya dan Kerugian Penurunan Nilai

Diakui secara akrual:

- Biaya bahan

- Biaya jasa pelayanan

- Biaya penyusutan dan amortisasi

- Biaya barang dan jasa (listrik, telepon dan air)

- Kerugian penurunan nilai

Diakui secara kas karena tidak terdapat perbedaan material antara basis akrual dan basis kas:

- Biaya pegawai

- Biaya barang dan jasa

- Biaya administrasi kantor (alat tulis kantor, fotokopi dan dokumentasi)

- Biaya pemeliharaan

- Biaya promosi

- Biaya operasional lainnya

- Biaya non operasional

4. Asumsi Tarif Pelayanan

Saat ini tarif yang berlaku di Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan dibagi ke

dalam golongan yaitu:

1. Tarif untuk Pasien Umum (out of pocket).

Dasar tarif pasien umum untuk setiap produk dan pelayanan yang diberikan

kepada konsumen. Tarif yang digunakan disini berdasarkan asumsi tarif yang

akan diberlakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan.

2015 2016 2017 2018 2019 Rawat Jalan - Klinik Penyakit Dalam 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 -Klinik Kesehatan Anak 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 - Klinik Bedah 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 - Klinik Obgyn 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 - Klinik Penyakit Saraf 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 - Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin

45,000 45,000 51,750 51,750 54,338

- Klinik Rehabilitasi Medik

45,000 45,000 51,750 51,750 54,338

- Klinik Mata 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 - Klinik Bedah Orthopedi

45,000 45,000 51,750 51,750 54,338

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 61

- Klinik Psikiatri 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 - Klinik Gigi Mulut 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 - Klinik Dots Paru 45,000 45,000 51,750 51,750 54,338 Rawat Darurat/IGD 65,000 65,000 74,750 74,750 78,488 Rawat Inap: - Kelas III 105000 105,000 120,750 120,750 126,788 - Kelas II 130,000 130,000 149,500 149,500 156,975 - Kelas I 195,000 195,000 224,250 224,250 235,463 - Kelas VIP 520,000 520,000 598,000 598,000 627,900 -ICU/NICU 430,000 430,000 494,500 494,500 519,225 Ruang VK -Normal dgn Dokter 1,925,000 1,925,000 2,213,750 2,213,750 2,324,438 -Normal dgn Bidan 1,347,500 1,347,500 1,549,625 1,549,625 1,627,106 -Penyulit dgn Dokter 2,269,000 2,269,000 2,609,350 2,609,350 2,739,818 Ruang Perinatologi 170,000 170,000 195,500 195,500 205,275 Psikiatri -Kecil 88,000 88,000 101,200 101,200 106,260 -Sedang 132,000 132,000 151,800 151,800 159,390 -Besar 176,000 176,000 202,400 202,400 212,520 -Khusus 352,000 352,000 404,800 404,800 425,040 Radiodiagnostik Radiologi -Kecil 66,000 66,000 75,900 75,900 79,695 -Sedang 110,000 110,000 126,500 126,500 132,825 -Besar 242,000 242,000 278,300 278,300 292,215 -Khusus 396,000 396,000 455,400 455,400 478,170 CT scan 748,000 748,000 860,200 860,200 903,210 Mammografi 1,980,000 1,980,000 2,277,000 2,277,000 2,390,850 Tindakan Medik Non Operatif

-Kecil 77,000 77,000 88,550 88,550 92,978 -Sedang 96,500 96,500 110,975 110,975 116,524 -Besar 260,500 260,500 299,575 299,575 314,554 -Khusus 462,500 462,500 531,875 531,875 558,469 Laboratorium -Kecil 15,500 15,500 17,825 17,825 18,716 -Sedang 18,000 18,000 20,700 20,700 21,735 -Besar 29,000 29,000 33,350 33,350 35,018 -Khusus 35,500 35,500 40,825 40,825 42,866 Tindakan Operatif Bedah -Kecil 1,540,000 1,540,000 1,771,000 1,771,000 1,859,550 -Sedang 2,310,000 2,310,000 2,656,500 2,656,500 2,789,325 -Besar 4,620,000 4,620,000 5,313,000 5,313,000 5,578,650 -Khusus 5,390,000 5,390,000 6,198,500 6,198,500 6,508,425 Fisioterapi

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 62

-Kecil 50,000 50,000 57,500 57,500 60,375 -Sedang 54,000 54,000 62,100 62,100 65,205 -Besar 120,000 120,000 138,000 138,000 144,900 -Khusus 165,000 165,000 189,750 189,750 199,238 Ambulance -Ambulans/10Km 60.000 60.000 69,000 69,000 72,450 -Ambulan Emergency 250,000 250,000 287,500 287,500 301,875 -Mobil Jenasah 250,000 250,000 287,500 287,500 301,875

2. Tarif untuk Pasien BPJS

Rumah Sakit Umum Daerah Balikpapan sebagai fasilitas Kesehatan

rujukan tingkat lanjutan sesuai peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 pasal

9 ayat 3 menentukan bahwa pembayaran oleh BPJS kesehatan dilakukan

berdasarkan cara Indonesian Case Based Groups (INA CBG’s). Tarif INA

CBG’s adalah besaran pembayaran klaim atas paket layanan yang didasarkan

kepada pengelompokan diagnosis penyakit dan prosedur. Tarif INA CBG’s

diatur dalam peraturan Permenkes nomor 59 Tahun 2014 tentang Standar Tarif

Pelayanan Kesehatan dalam Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan.

Untuk menghitung proyeksi pendapatan pelayanan selama lima tahun ke

depan, dipakai asumsi tarif rata-rata.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 63

5. Proyeksi Laporan Operasional

No Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

1 PENDAPATAN

a. Pendapatan Jasa Layanan 25.426.750.331 30.512.100.397 54.738.708.113 60.212.578.924 69.545.528.657

b. Hibah - - - - -

c. Kerjasama 111.792.272 111.792.272 128.561.113 128.561.113 128.561.113

d. APBD Pegawai 9.463.196.145 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482

Barjas 34.245.122.240 12.194.235.763 16.285.272.162 17.590.820.740 19.504.299.234

Modal 22.690.686.511 17.904.000.150 22.901.094.000 17.330.400.000 2.673.000.000

e. APBN - - - - -

f. Lain-lain 237.740.396 261.514.435 287.665.879 316.432.467 348.075.714

Jumlah (1) 92.175.287.895 82.847.581.017 120.013.796.208 123.247.694.944 121.660.041.200 2 Biaya Operasional 1) Biaya Pelayanan 301 372 416 427 433

a. Pegawai 13.013.600.962 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482

b. Bahan 6.505.438.651 9.153.630.119 16.421.612.434 18.063.773.677 20.863.658.597

c. Jasa Pelayanan 10.197.881.768 12.204.840.159 21.895.483.245 24.085.031.570 27.818.211.463

d. Pemeliharaan 1.044.354.300 1.107.015.558 1.173.436.491 1.243.842.681 1.318.473.242

e. Barang dan Jasa 11.202.633.206 11.874.791.198 12.587.278.670 13.342.515.390 14.143.066.314

f. Penyusutan 14.666.463.909 15.661.130.584 16.933.413.584 17.896.213.584 18.044.713.584

g. Biaya Administrasi Kantor 1.940.222.387 2.056.635.730 2.180.033.873 2.310.835.906 2.449.486.060

h. Biaya Promosi 184.200.000 195.252.000 206.967.120 219.385.147 232.548.256

Jumlah (2) 58.754.795.184 74.117.233.348 97.070.720.360 104.830.499.655 114.330.733.998

3 Biaya Non Operasional

a. Biaya administrasi bank 1.082.000 1.146.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000

b. PPh Jasa Giro 47.522.704 - - - -

Jumlah (3) 48.604.704 1.146.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000 4 Jumlah Biaya (2+3) 58.803.399.888 74.118.380.268 97.071.936.095 104.831.788.334 114.332.099.998

5 Surplus/Defisit Operasional (1-4) 33.371.888.007 8.729.200.749 22.941.860.113 18.415.906.610 7.327.941.202

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 64

6. Laporan Arus Kas

No . Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

A ARUS KAS OPERASIONAL

1 PENDAPATAN a. Pendapatan Jasa

Layanan 19.739.538.211 31.138.712.451 50.700.940.160 59.300.267.122 67.990.037.035

b. Hibah - - - - - c. Kerjasama 122.142.272 111.792.272 128.561.113 128.561.113 128.561.113 d. APBD

- - - - Pegawai 9.463.196.145 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482 Barjas 34.245.122.240 12.194.235.763 16.285.272.162 17.590.820.740 19.504.299.234 Modal 22.690.686.511 17.904.000.150 22.901.094.000 17.330.400.000 2.673.000.000 e. APBN - - - - - f. Lain-lain 237.740.396 261.514.435 287.665.879 316.432.467 348.075.714 Jumlah (1) 86.498.425.775 83.474.193.071 115.976.028.256 122.335.383.142 120.104.549.578

2 Biaya Operasional

1) Biaya Pelayanan

a. Pegawai 13.013.600.962 21.863.938.000 25.672.494.942 27.668.901.700 29.460.576.482 b. Bahan 9.933.216.609 6.488.654.671 17.027.277.627 18.200.620.447 21.096.982.340 c. Jasa Pelayanan 6.688.701.929 13.679.879.972 20.280.376.064 23.720.106.849 27.196.014.814 d. Pemeliharaan 1.044.354.300 1.107.015.558 1.173.436.491 1.243.842.681 1.318.473.242 e. Barang dan Jasa 11.196.704.206 11.874.791.198 12.587.278.670 13.342.515.390 14.143.066.314 h. Biaya Administrasi

Kantor 1.940.222.387 2.056.635.730 2.180.033.873 2.310.835.906 2.449.486.060

i. Biaya Promosi 184.200.000 195.252.000 206.967.120 219.385.147 232.548.256 Jumlah (2) 44.001.000.393 57.266.167.129 79.127.864.788 86.706.208.121 95.897.147.509

3 Biaya Non Operasional

a. Biaya administrasi bank 1.082.000 1.146.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000

b. PPh Jasa Giro 47.522.704 - - - - c. Pengeluaran

Lainnya 41.029.000 Jumlah (3) 48.604.704 42.175.920 1.215.735 1.288.679 1.366.000

4 Jumlah Biaya (2+3) 44.049.605.097 57.308.343.049 79.129.080.523 86.707.496.800 95.898.513.509 Arus Kas Bersih

Operasional (1-4) 42.448.820.678 26.165.850.022 36.846.947.733 35.627.886.342 24.206.036.069

B ARUS KAS INVESTASI

1 Penerimaan - - - - - 2 Pengeluaran

a. Tanah 667.669.150 - - - - b. Peralatan dan

Mesin 18.500.288.903 17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000

c. Gedung dan Bangunan 914.299.650 1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000

d. Jalan dan Jaringan - - - -

e. Konstruksi dalam Pengerjaan -

f. Aset Tetap Lainnya 45.785.300 635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000 g. Aset Tetap Tidak

Berwujud 239.940.000 500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000

H. Kendaraan 2.024.092.500 - - - - Jumlah Pengeluaran

Investasi 22.392.075.503 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 65

Arus Kas Bersih Investasi (22.392.075.503) (19.893.333.500) (25.445.660.000) (19.256.000.000) (2.970.000.000)

C Jumlah Arus Kas Bersih 20.056.745.175 6.272.516.522 11.401.287.733 16.371.886.342 21.236.036.069

D Saldo Awal Kas - 20.056.745.175 26.329.261.697 37.730.549.430 54.102.435.772 E Saldo Akhir Kas 20.056.745.175 26.329.261.697 37.730.549.430 54.102.435.772 75.338.471.841

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 66

6. Proyeksi Neraca

No Uraian 31-Des-15 31-Des-16 31-Des-17 31-Des-18 31-Des-19

ASET 1 Aset Lancar

a. Kas dan Setara Kas 20.056.745.175 26.329.261.697 37.730.549.430 54.102.435.772 75.338.471.841

b. Piutang 5.711.962.120 5.085.350.066 9.123.118.019 10.035.429.821 11.590.921.443

c. Persediaan 3.428.127.958 2.288.407.530 4.105.403.108 4.515.943.419 5.215.914.649

Jumlah (1) 29.196.835.252 33.703.019.293 50.959.070.557 68.653.809.012 92.145.307.934

2 Aset Tetap a. Tanah 667.669.150 667.669.150 667.669.150 667.669.150 667.669.150

b. Peralatan dan Mesin 48.547.198.243 66.305.531.743 87.782.231.743 102.858.231.743 103.658.231.743

c. Gedung dan Bangunan 147.294.598.126 148.294.598.126 150.294.598.126 152.794.598.126 153.794.598.126

d. Jalan dan Jaringan 1.983.610.000 1.983.610.000 1.983.610.000 1.983.610.000 1.983.610.000

e. Kendaraan 2.024.092.500 2.024.092.500 2.024.092.500 2.024.092.500 2.024.092.500

f. Aset Tetap Lainnya 45.785.300 680.785.300 1.599.745.300 2.229.745.300 2.849.745.300

g. Aset Tetap Tidak Berwujud 179.955.000 679.955.000 1.729.955.000 2.779.955.000 3.329.955.000

g. Akumulasi Penyusutan (14.606.478.909) (30.267.609.493) (47.201.023.077) (65.097.236.661) (83.141.950.245)

Jumlah (2) 186.136.429.410 190.368.632.326 198.880.878.742 200.240.665.158 185.165.951.574

JUMLAH ASET 215.333.264.662 224.071.651.619 249.839.949.299 268.894.474.170 277.311.259.508

KEWAJIBAN DAN EKUITAS

1 Kewajiban Jangka Pendek

a. Utang Usaha 350.000 1.525.605.020 2.736.935.406 3.010.628.946 3.477.276.433

b. Biaya yang masih harus dibayar

3.509.179.839 2.034.140.026 3.649.247.208 4.014.171.928 4.636.368.577

c. Kewajiban Jangka Pendek Lainnya

41.029.000 - - - -

Jumlah (1) 3.550.558.839 3.559.745.046 6.386.182.613 7.024.800.874 8.113.645.010

2 Kewajiban Jangka

Panjang

Pendapatan Diterima Dimuka - - -

Jumlah Kewajiban (1+2) 3.550.558.839 3.559.745.046 6.386.182.613 7.024.800.874 8.113.645.010

3 Ekuitas a. Ekuitas Awal 178.063.192.260 178.063.192.260 178.063.192.260 178.063.192.260 178.063.192.260

b. Koreksi Ekuitas Awal 347.625.556 347.625.556 347.625.556 347.625.556 347.625.556

c. Surplus/Defisit s/d Periode Lalu 33.371.888.007 42.101.088.757 65.042.948.870 83.458.855.480

d. Surplus/Defisit Periode Berjalan 33.371.888.007 8.729.200.749 22.941.860.113 18.415.906.610 7.327.941.202

Jumlah (3) 211.782.705.823 220.511.906.572 243.453.766.686 261.869.673.295 269.197.614.498

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 67

JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS

215.333.264.662 224.071.651.619 249.839.949.299 268.894.474.170 277.311.259.508

7. Proyeksi Rasio Keuangan

NO. NAMA RASIO PERHITUNGAN SATUAN 2015 2016 2017 2018 2019

1. RASIO LIKUIDITAS

Rasio Lancar Aset Lancar/Kewajiban

Jangka Pendek % 822,32% 946,78% 797,96% 977,31% 1135,68%

Rasio Cepat

(Aset Lancar - Persediaan)/Kewajiban

Jangka Pendek % 725,76% 882,50% 733,67% 913,02% 1071,40%

Rasio Kas

Kas dan Setara Kas/Kewajiban Jangka

Pendek % 564,89% 739,64% 590,82% 770,16% 928,54%

2.

RASIO SOLVABILITAS

Rasio Kewajiban terhadap Aset Kewajiban/Aset % 1,65% 1,59% 2,56% 2,61% 2,93%

Rasio Kewajiban terhadap Ekuitas Kewajiban/Ekuitas % 1,68% 1,61% 2,62% 2,68% 3,01%

3. RASIO AKTIVITAS

Perputaran Aset Pendapatan Jasa

Layanan/Aset X 0,09 0,14 0,20 0,22 0,25

Perputaran Piutang

Pendapatan Jasa Layanan/Piutang X 4,45 6,00 6,00 6,00 6,00

Rata-rata hari pencairan piutang

365 hari/Perputaran Piutang hari 82 61 61 61 61

Perputaran Persediaan Beban Bahan/Persediaan X 1,90 4,00 4,00 4,00 4,00

Rata-rata hari persediaan tersimpan

365 hari/Perputaran Persediaan hari 192 91 91 91 91

4.

RASIO RENTABILITAS

Pengembalian Aset Surplus/Aset % 15,50% 3,90% 9,18% 6,85% 2,64%

Pengembalian Ekuitas Surplus/Ekuitas % 15,76% 3,96% 9,42% 7,03% 2,72%

Cost Recovery Rate

Pendapatan Tidak Terikat/Beban Operasional

% 56,29% 59,11% 77,25% 78,61% 82,50%

Rasio Beban Bahan Pelayanan

Beban Bahan/Pendapatan Jasa

Layanan % 25,59% 30,00% 30,00% 30,00% 30,00%

Rasio Jasa Pelayanan

Beban Jasa Pelayanan/Pendapatan

Jasa Layanan % 40,11% 40,00% 40,00% 40,00% 40,00%

Rasio likuiditas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

RSUD Balikpapan untuk memenuhi kewajiban pembayaran tepat pada waktunya.

Dari tabel diatas terlihat bahwa rasio likuiditas RSUD Balikpapan mengalami

peningkatan pada tahun 2018 hingga 2019. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi

rumah sakit semakin likuid.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 68

Rasio solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan rumah sakit untuk

membayar seluruh kewajibannya. Tabel tersebut menyatakan bahwa rasio

solvabilitas RSUD Balikpapan semakin solvabel.

Rasio Aktivitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur keefektifan rumah

sakit dalam memanfaakan sumber daya yang tersedia. Dalam tabel 6.9 terlihat

bahwa rata-rata rasio aktivitas RSUD Balikpapan memiliki nilai yang stabil sesuai

asumsi keuangan.

Rasio rentabilitas adalah rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan

rumah sakit dalam mengendalikan efisiensi. Dalam tabel 6.9 terlihat bahwa rata-

rata efisiensi RSUD Balikpapan diperoleh secara konstan dan memadai.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 69

BAB VII PENUTUP

1. Rencana Strategis Bisnis RSUD Balikpapan tahun 2015-2019 menunjukkan

perkembangan yang signifikan ditunjukkan dari perkembangan kunjungan yang

berdampak pada kenaikan pendapatan.

2. Hal ini sejalan dengan RSUD Balikpapan menjadi rumah sakit rujukan sekunder

bagi penduduk Kota Balikpapan dan sekitarnya.

3. Disamping peningkatan kinerja pelayanan, Rencana Strategis Bisnis RSUD

Balikpapan tahun 2015-2019 menunjukkan kemampuan dalam peningkatan

mutu pelayanan untuk memenuhi kinerja manfaat bagi masyarakat.

4. Selain itu dengan Rencana Strategis Bisnis RSUD Balikpapan tahun 2015-2019

dapat menunjang rencana peningkatan kelas rumah sakit dari kelas C menjadi

kelas B.

5. RSUD Balikpapan perlu untuk memperkuat SDM terutama tenaga medis

spesialis untuk meningkatkan pelayanan, dan tenaga untuk menunjang

implementasi PPK BLUD dalam rangka penguatan akuntabilitas publik.

6. Untuk memenuhi standar sarana sesuai dengan peraturan perundang-undangan

diperlukan tambahan sarana dan prasarana dalam bentuk belanja modal yang

dibiayai dari dana rumah sakit dan subsidi APBD.

7. Kinerja keuangan atas dampak dari rencana strategik terutama dibidang

pelayanan, semakin baik yang ditunjukkan dari rasio likuiditas, solvabilitas,

aktivitas, dan rentabilitas. Hal ini berdampak semakin menguatkan kemandirian

dalam pembiayaan rumah sakit.

8. RSUD Balikpapan dalam belanja operasional dan modal masih perlu didukung

oleh subsidi pemerintah dan pemerintah daerah.

Rencana Strategis Bisnis 2015-2019 | 70

LAMPIRAN

A. Rincian Pendapatan 1. Rincian Pendapatan Pasien Umum

Pendapatan 2015 2016 2017 2018 2019

Rawat Jalan

- Klinik Penyakit Dalam 7.110.000 8.532.000 15.306.408 16.837.049 19.446.791 - Klinik Kesehatan Anak 22.635.000 27.162.000 48.728.628 53.601.491 61.909.722

- Klinik Bedah 9.135.000 10.962.000 19.665.828 21.632.411 24.985.434 - Klinik Obgyn 11.160.000 13.392.000 24.025.248 26.427.773 30.524.078 - Klinik Penyakit Saraf 2.205.000 2.646.000 4.746.924 5.221.616 6.030.967 - Klinik Penyakit Kulit dan Kelamin 11.520.000 13.824.000 24.800.256 27.280.282 31.508.725

- Klinik Rehabilitasi Medik 1.125.000 1.350.000 2.421.900 2.664.090 3.077.024

- Klinik Mata 3.015.000 3.618.000 6.490.692 7.139.761 8.246.424 - Klinik Psikiatri 1.035.000 1.242.000 2.228.148 2.450.963 2.830.862 - Klinik Gigi Mulut 8.820.000 10.584.000 18.987.696 20.886.466 24.123.868 - Klinik Paru 3.510.000 4.212.000 7.556.328 8.311.961 9.600.315 - Mcu 73.656.000 88.387.200 158.566.637 174.423.300 201.458.912 Rawat Darurat/IGD 106.275.000 127.530.000 228.788.820 251.667.702 290.676.196 Rawat Inap Gaharu/ Akasia 309.405.000 371.286.000 666.087.084 732.695.792 846.263.640 Ebony 146.900.455 176.280.546 316.247.300 347.872.029 401.792.194 Bengkirai Anak 198.545.300 238.254.360 427.428.322 470.171.154 543.047.683 Bengkirai Gabung 206.890.360 248.268.432 445.393.567 489.932.924 565.872.527 Ruang VK Persalinan Normal dengan Dokter 58.600.000 70.320.000 126.154.080 138.769.488 160.278.759

Persalinan Normal dengan Bidan 289.400.455 347.280.546 623.021.300 685.323.429 791.548.561

Penyulit dengan Dokter 168.000.000 201.600.000 361.670.400 397.837.440 459.502.243

Ruang Perinatologi 63.110.000 75.732.000 135.863.208 149.449.529 172.614.206 Icu 143.000.500 171.600.600 307.851.476 338.636.624 391.125.301 Rehabilitasi Medik 9.642.000 11.570.400 20.757.298 22.833.027 26.372.147 Radiodiagnostik Radiologi 289.052.300 346.862.760 622.271.791 684.498.971 790.596.311 Laboratorium 741.658.709 889.990.451 1.596.642.869 1.756.307.156 2.028.534.765 Farmasi 1.379.058.707 1.654.870.449 2.968.837.585 3.265.721.343 3.771.908.152 Gizi 280.602.000 336.722.400 604.079.986 664.487.984 767.483.622 Ambulans Pemulasaran Jenasah Total Pendapatan Pasien Umum 4.545.066.786 5.454.080.143 9.784.619.777 10.763.081.755 12.431.359.427

2. Rincian Pendapatan Pasien BPJS

No Uraian Pendapatan 2015 Proyeksi Pendapatan

2016 2017 2018 2019

1 BPJS

Rawat Jalan 4.503.736.960,00 5.404.484.352,00 9.695.644.927,49 10.665.209.420,24 12.318.316.880,37 Rawat Inap 15.957.066.100,00 19.148.479.320,00 34.352.371.900,08 37.787.609.090,09 43.644.688.499,05 Ambulance 20.125.000,00 24.150.000,00 43.325.100,00 47.657.610,00 55.044.539,55 Alkes 700.000,00 840.000,00 1.506.960,00 1.657.656,00 1.914.592,68 Ketenagakerjaan 365.220,00 438.264,00 786.245,62 864.870,18 998.925,06

Jumlah 20.481.993.280,00 24.578.391.936,00 44.093.635.133,18 48.502.998.646,50 56.020.963.436,71

B. Rincian Belanja Modal

Keterangan 2016 2017 2018 2019 Tanah Peralatan dan mesin 17.758.333.500 21.476.700.000 15.076.000.000 800.000.000

Mesin Anastesi 1.300.000.000 - - - Electro Surgery 1.000.000.000 1.000.000.000 Endoscopy,Broncoscopy,Berikut Video System

7.646.250.000 - - -

Fluroscopy 3.500.000.000 - Meja Ginekolog 420.000.000 - - - Peralatan Laboratorium Paket

2.200.000.000 - - -

Utd Freezer dan Refrigerator 400.000.000 - - -

Paket Diagnostik Elektro Medik 500.000.000 300.000.000 Paket Rehabilitasi Medik 0 500.000.000 Peralatan Kedokteran Gigi 200.000.000 300.000.000 300.000.000 300.000.000

Peralatan Kedokteran Mata 0 - 1.100.000.000 Instrument Set Kedokteran Mata 0 - 200.000.000 Paket Alat Kedokteran THT 0 800.000.000 Peralatan OperatingTheater Central

500.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000

Peralatan CSSD Low Temp Sterilizer

0 1.300.000.000

Instrument Set Bedah 1.115.083.500 1.000.000.000 Washer Desinfector 0 1.000.000.000 Bedpant Washer 0 1.200.000.000 Alat Sterelisasi 190.000.000

Udara dan Permukaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan

1.000.000.000

Pengadaan X-Ray Mobile 0 3.000.000.000 Medical Printer 287.000.000 Peralatan Pendukung Radiografi

0 176.000.000

Peralatan Kedokteran Kulit 0 500.000.000 Elektromedik ICU,PICU,NICU 1.000.000.000 Alat Kesehatan Rawat Jalan Resusitator Anak 10.500.000 Resusitator Bayi ( Rawat Jalan) 4.500.000 Resusitator Dewasa 10.500.000 IGD Ventilator Transport IGD 30.000.000 Alat Rawat Inap Infant Radian Warmer 1.200.000.000 Incubator infant 1.200.000.000 Incubator Infant Transport 300.000.000 PhotoTherapi Unit 800.000.000 Resusitator Bayi/Neonatus 18.000.000 Resusitator Dewasa 18.000.000 Intensive Care Alat Intensive Care 1.275.000.000 Bed Side Monitor 540.000.000 Ventilator 735.000.000 Radiologi CT-Scan 32 Slices 9.000.000.000 Anaesthesi Analyzer 445.000.000 Defiblirator Analyzer 128.500.000 Digital Multimeter 1.700.000 Digital Pressure Meter 75.000.000 Digital Survey Meter 112.000.000 Electro Safety Analyzer 41.500.000 Electro Surgery Analyzer 167.000.000 Fetal Simulator 107.800.000

Incubator Analyzer 350.000.000 Infusion Device Analyzer 100.000.000 Lux MeterFunction 15.000.000 Patient Simulator 39.000.000 Personal Digital Alarm Dosimeter 17.000.000 Phototheraphy Radiometer 71.000.000 Tachometer 10.700.000 Ultra Sound Watt Meter 124.000.000 X-Ray Multimeter 430.000.000 Hospital furniture 2.000.000.000 Gedung dan Bangunan 1.000.000.000 2.000.000.000 2.500.000.000 1.000.000.000

Pengembangan gedung 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000

Bangunan Gizi 1.000.000.000 Bangunan HCU 1.500.000.000 Aset tetap lainnya 635.000.000 918.960.000 630.000.000 620.000.000

Lemari brankas 50.000.000 Lemari kaca 150.000.000 Rak Besi 100.000.000 Kursi tunggu 18.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 Kursi rapat 18.000.000 50.000.000 50.000.000 50.000.000 Meja kerja 45.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000 Kursi Kerja 20.000.000 Meja rapat 100.000.000 150.000.000 Sofa tamu 16.000.000 50.000.000 Komputer 140.000.000 40.000.000 20.000.000 Printer 15.000.000 20.000.000 20.000.000 Notebook 40.500.000 25.000.000 Filling Kabinet 2 Laci 3.960.000 UPS 4.500.000 15.000.000 Televisi (TV) 53.000.000 10.000.000 Peralatan kantor 100.000.000 130.000.000 100.000.000 Perlengkapan kantor 300.000.000 100.000.000 100.000.000 100.000.000

Pengembangan SIM RS 500.000.000 1.050.000.000 1.050.000.000 550.000.000

SIM RS 500.000.000 1.000.000.000 1.000.000.000 500.000.000 SIM Aset 50.000.000 50.000.000 50.000.000 SIMDA SIM Admisi RS

Jumlah 19.893.333.500 25.445.660.000 19.256.000.000 2.970.000.000