136
RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN 2020 2024 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

  • Upload
    others

  • View
    7

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN 2020 – 2024 DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Page 2: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …
Page 3: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …
Page 4: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …
Page 5: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …
Page 6: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …
Page 7: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …
Page 8: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

21

Page 9: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

21

Page 10: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

ii

DAFTAR ISI Hal

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………………….. i

DAFTAR ISI .………………………………………………………………..……………………………………….. ii

LAMPIRAN ………………………………………..………………………………………………………………… iii

DAFTAR TABEL ………………………………………..…………………………………………………………… iv

DAFTAR GAMBAR………………………………………..…………………………………………………….... v

BAB I. PENDAHULUAN ………………………...……………………………………………………. 1

1.1 Kondisi Umum .……………..…………………….................................. 1

1.2 Capaian Kinerja Industri Logam Tahun 2015 – 2019................. 4

1.3 Potensi dan Permasalahan ...................................................... 9 BAB II. VISI, MISI DAN TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM ………………. 10

2.1 Visi......................................................…………............................ 11

2.2 Misi............................................................................................ 12

2.3. Tujuan ....................................................................................... 13

2.4. Sasaran Strategis....................................................................... 13

2.5. Sinkronisasi Sasaran Strategis dengan Strategi dan Aktivitas Utama (Intermediate Outcome)……...........................................

15

BAB III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM….. 18

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional dan Sektor ILMATE........ 18 3.2 Analisa SWOT Industri Logam …................................................ 19 3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Industri Logam ….......................... 20 3.4

3.5

Kerangka Regulasi Direktorat Industri Logam. ..........................

Kerangka Kelembagaan Direktorat Industri Logam................... 27

31

BAB IV. TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN ............................... 34

4.1 Target Kinerja …......................................................................... 34 4.2 Kerangka Pendanaan …............................................................. 36

BAB V. PENUTUP ....................................................................................... 37

Page 11: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

iii

LAMPIRAN

- Lampiran 1 Pohon Kinerja Renstra Ditjen ILMATE dan Direktorat Industri Logam Periode 2020-2024

- Lampran 2 Matriks Keterkaitan Tujuan dengan Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri Logam

- Lampiran 3 Sinkronisasi Aktivitas Utama Guna Mencapai Sasaran Strategis (Intermediate Outcome)

- Lampiran 4 Matriks Keterkaitan Sasaran RPJMN dan Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

- Lampiran 5 Matrik Kinerja dan Anggaran Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

- Lampiran 6 Matrik Kerangka Regulasi Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

- Lampiran 7 Pedoman Kinerja Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

- Lampiran 8 Penjelasan Kriteria SMART Indikator Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Page 12: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

iv

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2015-2019................................... 4

Tabel 1.2 Ekspor Industri Logam Tahun 2015-2019............................................... 5

Tabel 1.3 Rasio Impor Bahan Baku terhadap PDB Sektor Industri Logam Tahun 2015-2019..............................................................................................

6

Tabel 1.4

Tabel 3.1

Tabel 3.2

Nilai Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Industri Logam Tahun 2015-2019………………………………………………………………………………………………….

Analisis SWOT Sektor Industri Logam…………………………………………………

Tantangan Industri Logam…………………………..……………………………………..

7

20

24

Tabel 3.3

Tabel 4.1

Tabel 4.2

Matriks Kerangka Regulasi Direktorat Industri Logam Tahun 2020 - 2024.......................................................................................................

Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Tujuan dan Sasaran Strategis Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024……………………………….....

Pendanaan Program/ Kegiatan Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024………………………………………………………………………………………………..

27

34

36

Page 13: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

v

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Investasi Industri Logam Tahun 2012 – 2020 ……………………………………………………….....................................

8

Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Investasi pada SubSektor Industri Logam Tahun 2012 – 2020 dan Semester I – 2020....................................

8

Gambar 2.1 Peta Strategi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik………………………………………………………..

14

Gambar 2.2

Gambar 2.3

Gambar 3.1

Gambar 3.2

Gambar 3.3

Drivers of Global Manufacturing Competitiveness……..……………….

Peta Strategis – Sasaran Strategis Antara (Intermediate Outcome) dan Indikatornya………………………………………………………..

Perkembangan Industri Smelter dan Refinery……………………………..

Pengembangan Sistem Informasi Baja Nasional (SIBANA)…………..

Struktur Organisasi Direktorat Industri Logam……………………………

15

16

22

25

33

Page 14: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Kondisi Umum

Peningkatan ketidakpastian ekonomi global sangat tinggi yang dipengaruhi oleh pergeseran

struktural yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir yang terus menguat, salah satunya

adalah pemicunya adalah kebijakan ekonomi berorientasi domestik pada negara dominan

yang memengaruhi dinamika perekonomian global. Keyakinan bisnis global yang menurun

tersebut pada tahun 2019 terkontraksi sebesar 0,2%, terendah berpengaruh pada volume

perdagangan dunia, dimana sejak krisis finansial global.

Kondisi global tersebut selanjutnya mengakibatkan pertumbuhan ekonomi global melambat,

baik di negara maju maupun negara berkembang. Pada tahun tahun 2019, ekonomi global

hanya tumbuh 2,9%, melambat dibandingkan dengan pertumbuhan 2018 sebesar 3,6%,

terendah sejak krisis finansial global. Volume perdagangan dunia dan pertumbuhan ekonomi

dunia yang melambat berdampak pada menurunnya harga komoditas global.

Namun, perekonomian Indonesia tumbuh stabil pada level 4% sampai dengan 5% di tengah

ketidakpastian global. Pertumbuhan ekonomi tersebut menjadi salah satu yang terbaik di

antara negara G20.

Arah kebijakan penumbuhan dan pengembangan sektor industri kiranya perlu ditetapkan

menjadi fokus sebagai jawaban dari tantangan Middle Income Trap dan perlambatan

transformasi struktural. Penumbuhan dan pengembangan sektor industri berperan dalam

mendorong pertumbuhan ekonomi (prime mover) karena kemampuannya dalam

peningkatan nilai tambah yang tinggi. Transformasi ekonomi bukan merupakan pilihan tetapi

sesuatu yang harus untuk mengakselarasi pertumbuhan ekonomi. Apabila tidak, maka target

Pemerintah untuk menjadi 4 besar negara dengan ekonomi terkuat di dunia sebagaimana visi

2045 hanya angan belaka.

Page 15: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …
Page 16: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

3

Sebagai komponen utama pembangunan ekonomi nasional, sektor Industri Logam berpotensi

memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui “added value” serta akan

menjadi ”multiplier effect” bagi aktivitas sosial ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penghasil

devisa dan pada akhirnya akan menjadi faktor pendorong (push factor) bagi peningkatan daya

saing ekonomi bangsa. Sektor industri logam memiliki peranan besar dalam pembangunan

dan perkembangan perekonomian nasional. Hal ini terbukti dari hasil produksi industri logam

adalah bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya, seperti permesinan dan

peralatan pabrik, otomotif, maritim dan elektronika. Dilain pihak kebutuhan produk logam

yang terus meningkat untuk keperluan bahan baku sektor infrastruktur, konstruksi,

transportasi, energi dan telekomunikasi. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan nilai

tambah sumberdaya alam, memperkuat struktur industri dan menghemat devisa maka

pembangunan industri berbasis mineral menjadi bahan baku industri di dalam negeri mutlak

dilakukan. Hal ini juga memberikan keuntungan bagi perekonomian dalam bentuk investasi,

peningkatan kemampuan teknologi dan penyerapan lapangan kerja.

Industri logam merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) industri prioritas yang dikelompokkan

kedalam industri hulu sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 Tentang

Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035. Fokus pengembangan

Industri Prioritas Berbasis Mineral meliputi 4 (empat) jenis logam yaitu besi baja, aluminium,

tembaga dan nikel. Ada beberapa alasan sehingga 4 (empat) jenis logam tersebut dijadikan

sebagai prioritas salah satunya adalah hilirisasi bahan baku 4 (empat) jenis mineral bijih besi,

bauksit, tembaga dan nikel mempunyai dampak yang signifikan bagi perekonomian melalui

investasi dan peningkatan nilai tambah

Pada Industry 4.0 in Steel: Status, Strategy, Roadmap and Capabilities yang disusun oleh PWC

tahun 2017, menyatakan bahwa industri logam menghadapi tantangan signifikan dalam segi

biaya, peraturan, produk dan persyaratan layanan. Beberapa tantangan yang akan dihadapi

industri logam kedepannya meliputi product requirement, cost pressure, process complexity

and service requirement, dan regulatory requirement.

Page 17: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

4

1.2 Capaian Kinerja Industri Logam Tahun 2015 - 2019

a. Pertumbuhan Industri Logam

Industri manufaktur secara luas didefinisikan sebagai “transformasi bahan fisik atau

kimia menjadi produk baru,” terlepas dari prosesnya menggunakan mesin atau

dengan tangan, lokasi (pabrik atau rumah), atau metode penjualan (grosir atau

eceran). Data utama yang digunakan untuk menghitung pertumbuhan industri

adalah Produk Domestik Bruto (PDB). PDB adalah total pendapatan yang diterima

oleh faktor-faktor produksi dalam kegiatan proses produksi di suatu negara selama

satu periode, umumya setiap tahun. Perhitungan indikator ini menggunakan PDB

Atas Dasar Harga Konstan.

Manfaat utama dari mengamati data pertumbuhan industri adalah untuk

mengetahui apakah terjadi kenaikan atau penurunan dari nilai tambah industri

manufaktur pada periode waktu tertentu dibandingkan dengan periode

sebelumnya, triwulanan (q-to-q) maupun tahunan (y-on-y).

Pertumbuhan subsektor Industri Logam dari tahun 2015 – 2019 tumbuh berfluktuasi

dengan pertumbuhan tertinggi terjadi pada tahun 2015 mencapai 10,08%, dan

terendah pada tahun 2019 turun hingga -0,25%.

Tabel 1.1 Pertumbuhan Industri Logam Tahun 2015 – 2019

dalam persen (%) Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Ekonomi Nasional 4,88 5,03 5,07 5,17 5,02

Industri Pengolahan 4,33 4,26 4,29 4,27 3,80

Industri Non Migas 5,05 4,43 4,85 4,77 4,34

ILMATE 5,46 3,91 3,75 3,34 -1,35

Industri Logam 10,08 2,35 6,33 7,52 -0,25

Sumber: BPS, diolah

Page 18: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

5

b. Ekspor Industri Logam

Kegiatan ekspor penting bagi perekonomian negara karena penjualan komoditas

menambah pendapatan bruto/ kotor negara. Selain itu, dengan meningkatnya

ekspor maka dapat menambah cadangan devisa negara; mempromosikan produk/

kemampuan industri dalam negeri; menciptakan lapangan kerja; menjalin

kerjasama antarnegara; dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Nilai ekspor Industri Logam mengalami fluktuasi pada periode 2015 – 2019, dimana

nilai ekspor mengalami kenaikan dan penurunan. Hal ini terkait dengan faktor

kondisi ekonomi global dan domestik. Nilai ekspor produk industri logam mengalami

penurunan pada tahun 2016. Tetapi setelah itu, terus mengalami kenaikan hingga

tahun 2019, khususnya untuk ekspor logam dasar.

Tabel 1.2 Ekspor Industri Logam Tahun 2015 – 2019

US$ Miliar

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Industri Non Migas 106,9 109,1 125,0 130,0 126,4

ILMATE 28,0 28,3 31,8 35,8 36,9

Industri Logam 8,3 7,8 10,6 13,6 14,6 Sumber: BPS, diolah

c. Rasio Impor Bahan Baku terhadap PDB

Rasio impor bahan baku terhadap PDB adalah perbandingan besarnya nilai impor,

khususnya untuk bahan baku penunjang produksi yang belum bisa dipenuhi industri

dalam negeri, dengan PDB di tingkat sektor maupun nasional. Diharapkan nilai rasio

ini dapat terus turun, karena ini menandakan semakin turunnya ketergantungan

produksi industri dalam negeri terhadap impor. Hal ini dapat tercapai dengan

adanya peningkatan investasi pada industri bahan baku dan bahan penunjang,

sehingga dapat memenuhi permintaan industri pengolahan dalam negeri.

Page 19: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

6

Tabel 1.3 Rasio Impor Bahan Baku terhadap PDB

Sektor Industri Logam Tahun 2015 – 2019 Persen (%)

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Industri Non Migas 39,53 35,45 37,78 43,37 38,32

ILMATE 10,11 8,89 9,95 12,67 11,33

Industri Logam 8,94 7,83 8,84 11,21 10,00 Sumber: BPS, diolah

d. Produktivitas Tenaga Kerja Sektor Industri Logam

Produktivitas tenaga kerja (labor productivity) mengacu pada hasil atau output yang

dapat dihasilkan oleh seorang pekerja. Itu berlaku untuk sebuah perusahaan,

industri atau perekonomian. Untuk menghitungnya, maka dapat membandingkan

kuantitas output dengan pekerja atau jam kerja pada periode tertentu.

Secara agregat, produktivitas mendorong pertumbuhan ekonomi dalam jangka

panjang dan jangka pendek. Output jangka panjang (PDB potensial), tidak hanya

tergantung pada kuantitas pasokan tenaga kerja, tetapi juga kualitasnya. Jika lebih

produktif, perekonomian dapat menghasilkan lebih banyak barang dan jasa. Dalam

jangka pendek, peningkatan produktivitas mendorong naik pasokan.

Pasokan yang lebih tinggi mendorong harga turun. Itu membuat barang dan jasa

lebih terjangkau bagi masyarakat. Harga yang lebih rendah juga membuat barang

dan jasa domestik lebih kompetitif di pasar internasional. Itu meningkatkan ekspor

dan mendorong pertumbuhan PDB riil.

Produktivitas yang tinggi memungkinkan perusahaan membayar upah yang lebih

tinggi dengan tetap menghasilkan laba yang tinggi. Ini meningkatkan pendapatan

disposabel rumah tangga, yang mengarah ke perbaikan standar hidup dan

kesejahteraan.

Pada periode 2015 – 2019, produktivitas tenaga kerja di sektor industri logam

cenderung menurun, kecuali pada tahun 2016 terjadi kenaikan dari tahun

Page 20: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

7

sebelumnya. Hal ini menandakan jumlah barang atau jasa yang dihasilkan tenaga

kerja menurun.

Tabel 1.4 Nilai Produktivitas Tenaga Kerja

Sektor Industri Logam Tahun 2015 - 2019 Rp. juta

Uraian 2015 2016 2017 2018 2019

Industri Non Migas 111,0 113,3 107,6 108,5 109,1

ILMATE 255,2 306,7 256,6 259,8 249,0

Industri Logam 232,6 270,4 240,5 227,1 220.3 Sumber: BPS, diolah

e. Perkembangan Nilai Investasi Industri Logam

Peningkatan investasi ikut andil dalam mendongkrak pembangunan ekonomi suatu

bangsa. Selain itu, Investasi juga sebagai sarana dan motivasi dalam pelaksanaan

pembangunan ekonomi khususnya dalam upaya memperluas penggunaan tenaga

kerja dalam meningkatkan produksi.

Dalam ekonomi makro, investasi juga berperan sebagai salah satu komponen dari

pendapatan nasional, Produk Domestik Bruto (PDB) atau Gross Domestic

Product (GDP). Investasi memiliki hubungan positif dengan PDB atau pendapatan

nasional. Jika investasi naik, maka PDB akan naik. Begitu juga sebaliknya, saat

investasi turun maka PDB akan ikut turun.

Untuk menumbuhkan suatu perekonomian dibutuhkan pembentukan modal

sebagai tambahan stok modal. Pembentukan modal tersebut dipandang sebagai

pengeluaran yang akan menambah kesanggupan suatu perekonomian untuk

menghasilkan barang-barang maupun sebagai pengeluaran yang akan menambah

permintaan efektif seluruh masyarakat. Hal ini menuntut adanya investasi untuk

menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa yang dibutuhkan

dalam perekonomian sebagai ”engine of growth”. Oleh karena itu, tingkat

Page 21: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

8

pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkesinambungan pada umumnya

didukung oleh peningkatan ekspor dan investasi.

Sumber: BPS, diolah

Gambar 1.1 Grafik Perkembangan Investasi Industri Logam Tahun 2012 – 2020

Dari grafik tersebut terlihat bahwa investasi di sektor industri logam cenderung naik

dari tahun ke tahun, walaupun ada beberapa penurunan seperti pada tahun 2014

dan 2018. Diperkirakan realisasi investasi di sektor industri logam, khususnya

industri logam dasar, akan terus naik bahkan pada tahun 2020 dan selanjutnya.

Sumber: BPS, diolah

Gambar 1.2 Grafik Perkembangan Investasi pada SubSektor Industri Logam Tahun 2012 – 2019 dan Semester I – 2020

Page 22: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

9

Sektor industri logam menyumpang realisasi investasi yang cukup signifikan,

khususnya melalui program penumbuhan dan pengembangan industri smelter.

Hingga tahun 2019, terdapat 63 proyek industri smelter dan refinery dengan total

investasi mencapai Rp750,08 triliun. Industri smelter ini terdiri dari pengolah bijih

besi, bijih nikel, bijih bauksit, konsentrat tembaga, stainless steel, dan aluminium.

Dari 63 proyek smelter tersebut, mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 64 ribu

orang.

1.3 Potensi dan Permasalahan

Industri logam dasar nasional memiliki sejumlah potensi. Potensi yang dapat dimanfaatkan di

antaranya adalah masih tingginya kebutuhan pasar domestik khususnya untuk produk besi

baja, tersedianya sumber daya lokal yang cukup besar khususnya untuk industri bukan besi,

tersedianya teknologi yang lebih maju yang dapat mendorong efisiensi produksi lebih lanjut,

serta adanya aliansi strategis dengan sumber atau pemilik teknologi maju di dunia.

Namun, pengembangan industri logam nasional tak lepas dari permasalahan. Beberapa

permasalahan yang masih menghambat antara lain:

• Relatif tertinggalnya teknologi yang digunakan dalam proses produksi di industri logam

dalam negeri. Hal tersebut berakibat pada adanya kesulitan dalam pemenuhan standar

produk akhir serta dampak yang lebih besar terhadap lingkungan. Hal ini khususnya terjadi

pada industri pengolahan dan pemurnian besi dan baja dasar.

• Permasalahan lain yang cukup menonjol adalah mengenai sebaran dan harga energi yang

mempengaruhi kelayakan produksi. Sebagian industri nasional, seperti industri

aluminium, menghadapi persoalan dalam hal perolehan akses terhadap energi dengan

harga dan jumlah yang memadai. Dalam hal ini diperlukan koordinasi yang intensif dengan

para pemangku kepentingan.

• Beberapa jenis industri lainnya juga menghadapi kendala dalam hal penyediaan bahan

baku yang harus memenuhi spesifikasi dan standar kualitas tertentu. Hal tersebut

menyebabkan ketergantungan yang tinggi terhadap impor.

Page 23: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

10

BAB II

VISI, MISI, DAN TUJUAN DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007, dinyatakan bahwa visi pembangunan

nasional tahun 2005–2025 itu mengarah pada pencapaian tujuan nasional, seperti tertuang

dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Visi

pembangunan nasional tersebut harus dapat diukur untuk dapat mengetahui tingkat

kemandirian, kemajuan, keadilan, dan kemakmuran yang ingin dicapai.

Dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Panjang Nasional (RPJPN) 2005-2025, disebutkan bahwa struktur perekonomian diperkuat

dengan mendudukkan sektor industri sebagai motor penggerak yang didukung oleh kegiatan

pertanian dalam arti luas, kelautan, dan pertambangan yang menghasilkan produk-produk

secara efisien, modern, dan berkelanjutan serta jasa-jasa pelayanan yang efektif yang

menerapkan praktik terbaik dan ketatakelolaan yang baik agar terwujud ketahanan ekonomi

yang tangguh. Pembangunan industri diarahkan untuk mewujudkan industri yang berdaya

saing dengan struktur industri yang sehat dan berkeadilan, yaitu sebagai berikut:

1. Dalam hal penguasaan usaha, struktur industri disehatkan dengan meniadakan

praktek-praktek monopoli dan distorsi pasar lainnya.

2. Dalam hal skala usaha, struktur industri akan dikuatkan dengan menjadikan Industri

Kecil dan Menengah (IKM) sebagai basis industri nasional, yaitu terintegrasi dalam mata

rantai pertambahan nilai dengan industri berskala besar.

3. Dalam hal hulu-hilir, struktur industri akan diperdalam dengan mendorong diversifikasi ke

hulu dan ke hilir membentuk rumpun industri yang sehat dan kuat.

RPJMN 2020 – 2024 merupakan titik tolak untuk mencapai sasaran Visi Indonesia Tahun 2045

yaitu Indonesia Maju. Dalam rangka mencapai infrastruktur, kualitas sumber daya manusia,

layanan publik, serta kesejahteraan rakyat yang lebih baik diperlukan penguatan proses

transformasi ekonomi sebagai fokus utama. Salah satu prioritas nasional pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional yang terkait dengan pembangunan sektor industri

Page 24: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

11

nasional adalah memperkuat ketahanan ekonomi untuk pertumbuhan yang berkualitas dan

meningkatkan sumber daya manusia yang berkualitas dan berdaya saing.

Untuk mewujudkan arah kebijakan pembangunan RPJPN tersebut di atas, telah disusun suatu

tahapan perencanaan jangka menengah dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah

Nasional, yang selanjutnya disebut RPJM Nasional yaitu perencanaan pembangunan nasional

untuk periode 5 (lima) tahunan, yaitu RPJM Nasional I Tahun 2005–2009, RPJM Nasional II

Tahun 2010–2014, RPJM Nasional III Tahun 2015–2019, dan RPJM Nasional IV Tahun 2020–

2024. Dalam rangka memasuki era baru RPJMN IV dari perencanaan pembangunan jangka

panjang nasional, maka diharapkan suatu perencanaan RPJMN tahap IV yang terstruktur,

fokus, dan berkesinambungan dengan perencanaan sebelumnya.

Rencana strategis Direktorat Industri Logam mencakup beberapa hal yaitu visi, misi, tujuan,

sasaran, dan cara pencapaian tujuan/sasaran yang meliputi kebijakan, program dan kegiatan

yang realistis dengan memperhatikan tugas pokok dan fungsi. Visi Misi Presiden 2020-2024

disusun berdasarkan arahan RPJPN 2020 – 2024. RPJMN 2020 – 2024 dilaksanakan pada

periode kepemimpinan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden K.H. Ma’ruf Amin dengan

Visi: “Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian

Berlandaskan Gotong Royong”.

2.1 Visi

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika sesuai dengan

Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 mempunyai tugas menyelenggarakan perumusan

dan pelaksanaan kebijakan di bidang pendalaman dan penguatan struktur industri,

peningkatan daya saing, pengembangan iklim usaha, promosi industri dan jasa industri,

standardisasi industri, teknologi industri, pengembangan industri strategis dan industri hijau,

serta peningkatan penggunaan produk dalam negeri pada industri logam, industri mesin,

industri alat transportasi dan maritim, serta industri elektronika dan telematika. Direktorat

Industri Logam sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika dan Kementerian Perindustrian yang membantu Presiden di

Page 25: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

12

bidang perindustrian, maka Visi Direktorat Industri Logam ditetapkan sama dengan Visi

Presiden dan Wakil Presiden Tahun 2020-2024.

Terwujudnya Indonesia Maju yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan

Gotong Royong apabila dipandang dalam sudut pandang sektor industri yaitu mewujudkan

industri tangguh dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri dalam mengelola

sumber daya yang ada dengan peningkatan nilai tambah, penyerapan tenaga kerja melalui

penambahan lapangan kerja baru, serta meningkatnya investasi dan ekspor sektor industri

sehingga dapat bersaing dengan negara maju lainnya. Pemanfaatan teknologi dimaksudkan

dapat mengelola sumber daya yang ada dengan kekuatan SDM yang kompeten dan IPTEK

yang inovatif melalui implementasi Making Indonesia 4.0 untuk mencapai kesejahteraan

masyarakat yang adil dan merata.

2.2 Misi

Mengacu pada visi Presiden dan Wakil Presiden di atas berusaha untuk pencapaiannya adalah

melalui 9 (sembilan) misi yang telah dimandatkan melalui Peraturan Presiden nomor 18 tahun

2020 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2020-2024, maka 9

(sembilan) Misi Presiden dan Wakil Presiden yang juga merupakan Misi Direktorat Jenderal

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebagai bagian dari Kementerian

Perindustrian yaitu:

1) Peningkatan kualitas manusia indonesia;

2) Struktur ekonomi yang produktif, mandiri, dan berdaya saing;

3) Pembangunan yang merata dan berkeadilan;

4) Mencapai lingkungan hidup yang berkelanjutan;

5) Kemajuan budaya yang mencerminkan kepribadian bangsa;

6) Penegakan sistem hukum yang bebas korupsi, bermartabat, dan terpercaya;

7) Perlindungan bagi segenap bangsa dan memberikan rasa aman pada seluruh warga;

8) Pengelolaan pemerintahan yang bersih, efektif, dan terpercaya; dan

9) Sinergi pemerintah daerah dalam kerangka negara kesatuan.

Page 26: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

13

Direktorat Industri Logam senantiasa memberikan perhatian terhadap seluruh stakeholders

industri, yakni pemerintah baik pusat/daerah, investor, pengusaha, asosiasi,

pegawai/karyawan, dan masyarakat industri lainnya. Kesembilan misi-misi di atas dilakukan

secara bertanggungjawab berlandaskan gotong royong bagi semua kementerian/lembaga.

Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika fokus pada

pembangunan dan pengembangan sektor industri logam, mesin, alat transportasi dan

elektronika sehingga dapat memperkuat, memberi manfaat dan menghasilkan nilai tambah

ekonomi bagi kepentingan bangsa Indonesia.

2.3 Tujuan

Untuk mewujudkan Visi dan melaksanakan Misi pembangunan industri, Direktorat Industri

Logam menetapkan tujuan pembangunan industri 5 (lima) tahun ke depan yaitu

Meningkatnya Peran Sektor Industri Logam dalam Perekonomian Nasional, dengan

melaksanakan Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri Logam.

Pencapaian tujuan secara khusus akan dipantau melalui pengukuran indikator kinerja tujuan

yang juga menjadi indikator kinerja utama, yaitu:

1) Pertumbuhan PDB Industri Logam

2) Kontribusi PDB Industri Logam

3) Tenaga kerja di sektor Industri Logam

4) Nilai ekspor produk industri Logam.

2.4 Sasaran Strategis

Sasaran strategis pembangunan sektor Industri Logam merupakan kondisi yang ingin dicapai

oleh Direktorat Industri Logam sebagai suatu outcome dari program yang dilaksanakan.

Dalam penyusunannya, Direktorat Industri Logam menjabarkan ke dalam misi dan

menggunakan pendekatan metode Balanced Scorecard (BSC) yang dibagi dalam dua

perspektif, yakni stakeholders prespective dan customer perspective.

Sebagai bagian dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika maka Direktorat Industri Logam merujuk sasaran strategis yang ingin dicapai

Page 27: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

14

selama 5 tahun ke depan sesuai dengan penjacaran peta strategis direkotrat jenderal. Sasaran

strategis tersebut dicapai melalui indikator kinerja program (indikator kinerja pada unit

organisasi setingkat Eselon I) dan indikator kinerja kegiatan (indikator kinerja pada unit

organisasi setingkat Eselon II). Peta strategi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika dapat di lihat pada gambar berikut.

Gambar 2.1 Peta Strategi Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronik

1. Perspektif Pemangku Kepentingan (Stakeholders Prespective)

Sasaran strategis pertama (SS-1) yang akan dicapai yaitu “Meningkatnya Daya Saing

dan Kemandirian Industri Logam”, dengan indikator kinerja:

a. persentase tenaga kerja di sektor industri logam;

b. produktivitas tenaga kerja sektor industri logam;

c. produktivitas sektor industri logam;

d. nilai investasi sektor industri logam.

2. Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)

Sasaran strategis ketiga (SS-2) yang akan dicapai adalah “Meningkatnya Kemampuan

Industri Logam Dalam Negeri”, dengan indikator kinerja:

a. Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) (rerata tertimbang)

PETA STRATEGI DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA

2020-2024

INPU

TPR

OCE

SSO

UTP

UT

OU

TCO

ME

Input modal yangharus dimiliki

Proses kerja yangdilakukan

Apa yangdiinginkan olehCustomer

Dampak danHarapanStakeholder

Stak

ehol

der

Pers

pect

ive

Cust

omer

Pe

rspe

ctiv

eIn

tern

al P

roce

ss

Pers

pect

ive

Lear

n an

d G

row

th

Pers

pect

ive

SS1

Penguatan ImplementasiMaking Indonesia 4.0 diSektor Industri Logam,Mesin, Alat Transportasi,dan Elektronika

SS2Meningkatnya KemampuanIndustri Dalam NegeriSS3

Meningkatnya PenguasaanPasar Industri Logam, Mesin,Alat Transportasi, danElektronikaSS4

Tersedianya Regulasi Pembangunan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasidan Elektronika yang Efektif.SS5

Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Logam, Mesin, AlatTransportasi, dan Elektronika

Terwujudnya ASNDirektoratJenderal IndustriLogam, Mesin,Alat Transportasidan Elektronikayang ProfesionaldanBerkepribadian.

SS6

TerwujudnyaBirokrasi DirektoratJenderal IndustriLogam, Mesin, AlatTransportasi, danElektronika yangEfektif, Efisien, danBerorientasi PadaLayanan Prima .

SS7

TersusunnyaPerencanaanProgram,PengelolaanKeuangan sertaPengendalianyang Berkualitasdan Akuntabel.

SS8

MeningkatnyaKualitasPelayanan Datadan InformasiSektor IndustriLogam, Mesin,Alat Transportasidan Elektronika.

SS9

Page 28: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

15

Sasaran strategis keempat (SS-3) yang akan dicapai adalah “Meningkatnya Penguasaan

Pasar sektor Industri Logam”, dengan indikator kinerja:

a. pertumbuhan ekspor sektor industri logam;

b. kontribusi ekspor produk sektor industri logam;

c. rasio impor bahan baku industri logam.

2.5 Sinkronisasi Sasaran Strategis dengan Strategi dan Aktivitas Utama (Intermediate

Outcome)

Global Manufacturing Competitiveness Index yang disusun oleh Deloitte Touche Tohmatsu

Limited and US Council on Competitiveness tahun 2016, berdasarkan survei terhadap Global

CEO menyatakan beberapa faktor pendorong daya saing industri dilihat dari pendekatan

market force dan government force, yaitu talent; cost competitiveness; work productivity;

supplier network; legal and regulatory; education infrastructure; physical infrastVructure;

economic, trade, financial and tax system; innovation policy and infrastructure; energy policy;

local market attractiveness, dan healthcare system.

Gambar 2.2 Drivers of global manufacturing competitiveness

Hal ini menunjukan bahwa Sasaran Strategis yang telah ditetapkan Direktorat Industri Logam

tersebut bukan hanya dipengaruhi usaha pemerintah dalam merumuskan dan

Page 29: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

16

mengimplementasikan kebijakan, dimana faktor eksternal juga berperan penting dalam

capaian target indikator masing-masing Sasaran Strategis.

Daya saing industri dipengaruhi oleh faktor eksternal baik systematic factor (MILES: Macro

Economy; Investment Climate, Labor, Education, Social Protection) dan Country Context

(level of development, political economy, etc). Untuk itu, diperlukan upaya perbaikan iklim

investasi yang berkelanjutan agar menjadikan Indonesia menjadi pasar yang prospektif

dimata investor. Selain itu, berdasarkan Industry Competitiveness and Jobs An Evaluation of

World Bank Group Industry-Specific Support to Promote Industry Competitiveness and Its

Implications for Jobs menyatakan bahwa beberapa intervensi yang dapat dilakukan melalui

kebijakan pemerintah.

Menindaklanjuti hal tersebut, Direktorat Industri Logam sebagai bagian dari Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Tranportasi berpedoman pada konsep Sasaran Strategis

Antara (Intermediate Outcome) beserta dengan strategi dan aktivitas utama dengan tujuan

Sasaran Strategi dapat tercapai dengan aktivitas utama yang fokus pada pencapaian target

yang ditetapkan. Berikut Peta Strategis - Sasaran Strategis Antara (Intermediate Outcome)

beserta dengan Indikator Kinerja Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi

dan Elektronika sebagaimana diilustrasikan pada gambar berikut.

Gambar 2.3 Peta Strategis – Sasaran Startegis Antara (Intermediate Outcome) dan Indikatornya

Sasaran Strategis Antara (Intermediate Outcome) DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA

INPU

TPR

OCE

SSO

UTP

UT

OU

TCO

ME

Input modal yangharus dimiliki

Proses kerja yangdilakukan

Apa yangdiinginkan olehCustomer

Dampak danHarapanStakeholder

Stak

ehol

der

Pers

pect

ive

Cust

omer

Pe

rspe

ctiv

eIn

tern

al P

roce

ss

Pers

pect

ive

Lear

n an

d G

row

th

Pers

pect

ive

SS1

Terbangunnya StrukturIndustri Logam, Mesin,Alat Transportasi, danElektronika yang kuat

SS2Terwujudnya inovasi padaIndustri Logam, Mesin,Alat Transportasi danElektronika

SS3

Meningkatnyaprodutivitas SDM sektorIndustri Logam, Mesin,Alat Transportasi danElektronika yangberkualitas

SS4

Tersedianya Kebijakan dan Tata Kelola PemanfaatanKebijakan Dalam Mendukung Penciptaan danPengembangan Daya Saing Industri yang efektif danefesien

SS5

Terwujudnya BirokrasiILMATE yang efektif,efisien dan berorientasipada layanan prima

SS6

Terwujudnya Industri Logam,Mesin, Alat Transportasi danElektronika yang Berdaya saingdan Berwawasan lingkungan

Page 30: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

17

Peta Strategis di atas diharapkan akan memudahkan sinkronisasi output (keluaran) beserta

dengan detail target (volume), serta aktivitas utama dengan pencapaian indikator Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024 dan Rencana Strategis

Direktorat ILMATE Tahun 2020-2024.

Page 31: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

18

BAB III

ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM

3.1 Arah Kebijakan dan Strategi Nasional dan Sektor ILMATE

Dalam rangka mewujudkan fokus pengembangan industri pada periode tahun 2020 – 2024,

Kementerian Perindustrian dalam hal ini Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika telah melaksanakan serangkaian program dan kegiatan

sebagaimana yang tertuang pada RPJMN 2020-2024, RIPIN 2015-2035, Kebijakan Industri

Nasional 2020- 2024 dan Akselarasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Program yang telah dan

akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika selama periode tahun 2020 – 2024 adalah Program Nilai Tambah dan Daya Saing

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang dilaksanakan melalui

serangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri

2. Perbaikan Rantai Pasok Industri

3. Pemanfaatan Teknologi Industri

4. Pengembangan dan Penyelenggaraan Jasa Industri

5. Pengembangan Sistem Informasi Industri

6. Pengembangan Industri Hijau

7. Fasilitas Fiskal dan Non Fiskal

8. Pelaksanaan Peta Jalan Revolusi Industry 4.0

9. Pengembangan Standar Industri

10. Peningkatan Kerjasama Internasional Bidang Industri

11. Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Program dan kegiatan tersebut di atas merupakan penjabaran dari Prioritas Nasional, Sasaran

Strategis, dan indikator pada RPJMN 2020-2024, RIPIN 2015- 2035, Kebijakan Industri

Nasional 2020-2024 dan Akselarasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0 serta Perjanjian Kinerja

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika. Untuk mengukur

Page 32: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

19

tingkat keberhasilan dari pelaksanaan program dan kegiatan, Renstra Direktorat Jenderal

ILMATE juga telah menetapkan sasaran strategis beserta ukuran keberhasilan dari suatu

tujuan dan sasaran strategis operasional yang biasa disebut sebagai indikator kinerja utama

(IKU) disertai target dari masing-masing sasaran strategis.

Pembangunan ekonomi dilaksanakan melalui dua pendekatan, yaitu: (1) pengelolaan sumber

daya ekonomi; dan (2) peningkatan nilai tambah ekonomi. Kedua pendekatan ini menjadi

landasan bagi sinergi dan keterpaduan kebijakan lintas sektor yang mencakup beberapa

sektor, khususnya sektor industri pengolahan nonmigas. Pelaksanaan kedua fokus tersebut

didukung dengan perbaikan data untuk menjadi rujukan pemantauan dan evaluasi capaian

pembangunan, serta perbaikan kualitas kebijakan.

Pengembangan industri nasional tahun 2020- 2024 diarahkan kepada pembangunan 10

industri prioritas, dimana 5 industri diantaranya menjadi binaaan Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika sebagaimana tugas dan fungsi Kementerian

Perindustrian telah dimandatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang

Kementerian Perindustrian sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden Nomor 69 Tahun

2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015 tentang Kementerian

Perindustrian, sebagai berikut:

• industri alat transportasi;

• industri elektronika dan telematika/ICT;

• industri pembangkit energi;

• industri barang modal, komponen, bahan penolong dan jasa industri;

• industri logam dasar

3.2 Analisis SWOT Industri Logam

Analisis SWOT adalah metode perencanaan strategis yang digunakan untuk mengevaluasi

kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman. Analisis ini didasarkan pada logika untuk

memaksimalkan kekuatan (strengths) dan peluang (opportunities), serta secara bersamaan

dapat meminimalkan kelemahan (weaknesses) dan ancaman (threats). Proses pengambilan

Page 33: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

20

keputusan strategis selalu berkaitan dengan pengembangan misi atau tujuan, strategi dan

kebijakan suatu organisasi. SWOT melibatkan penentuan tujuan yang spesifik dan

mengidentifikasi faktor internal dan eksternal yang mendukung maupun yang tidak

mendukung dalam mencapai tujuan organisasi.

Dalam kondisi yang ada saat ini analisis SWOT membandingkan antara faktor eksternal

peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor- faktor internal kekuatan

(strengths) dan kelemahan (weaknesses). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan cara

menganalisis dan memilah berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktornya. Analisis

SWOT untuk melihat keunggulan, kelemahan, peluang dan ancaman bagi suatu organisasi

diawali dengan melakukan identifikasi butir-butir SWOT. Berdasarkan analisis tersebut, dapat

diidentifikasi sejumlah faktor yang menjadi kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang

akan mempengaruhi kinerja Direktorat Industri Logam pada periode 2020-2024.

Tabel 3.1 Analisis SWOT Sektor Industri Logam

3.3 Arah Kebijakan dan Strategi Industri Logam

Pengembangan industri nasional tahun 2020 – 2024 diarahkan kepada pembangunan 10

industri prioritas, dimana industri logam dasar adalah salah satunya sesuai dengan tugas dan

fungsi Kementerian Perindustrian telah dimandatkan dalam Peraturan Presiden Nomor 29

Tahun 2015 tentang Kementerian Perindustrian sebagaimana diubah dengan Peraturan

Page 34: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

21

Presiden Nomor 69 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2015 tentang Kementerian Perindustrian.

Pengembangan industri logam tahun 2020-2024 diarahkan pada prioritas sebagai berikut:

a. Industri Pengolahan dan Pemurnian Besi dan Baja Dasar yang terdiri dari: Paduan besi

(ferro alloy); Baja tahan karat (stainless steel long and flat products); Baja untuk keperluan

khusus/ baja engineering (antara lain untuk kesehatan, pertahanan, alat

transportasi,elektronika, permesinan); Slab, Billet, Bloom; Hot Rolled Coils (HRC), Hot

Rolled Plate (HRP), Cold Rolled Coils (CRC), Wire rod & bar; dan Profile, wire, pipe, dan baja

Pratekan (PC Bar, PC Strand, PC Wire).

b. Industri Pengolahan dan Pemurnian Logam Dasar Bukan Besi yang terdiri dari: Smelter

Grade Alumina; Alumunium ingot dan alumunium alloy; Mixed Hydroxide Precipitate

(MHP), Mixed Sulfide Precipitate (MSP), Nickel Alloy (Nickel Pig Iron (NPI), Ferro Nickel

(FeNi), Nickel Matte); Copper Cathode; Copper/Brass Sheet; dan Paduan tembaga (copper

alloy).

c. Industri Logam Mulia, Tanah Jarang (Rare earth), dan Bahan Bakar Nuklir yang terdiri dari:

Hasil Pemurnian Anode Slime (Dore); dan Logam tanah jarang.

Arah kebijakan Kementerian Perindustrian tahun 2020-2024 disusun berdasarkan visi dan

dijabarkan ke dalam 6 (enam) misi pembangunan industri yang menjadi acuan Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika, melalui 6 (enam) kebijakan

pembangunan sektor industri, yaitu:

1. Pembangunan sumber daya manusia industri

2. Kebijakan pengembangan sarana dan prasarana industri

3. Kebijakan pemberdayaan industri

4. Kebijakan pengembangan perwilayahan industri

5. Kebijakan fasilitas fiskal dan nonfiskal

6. Kebijakan reformasi birokrasI

Selain itu, Direktorat Industri Logam juga fokus pada program penumbuhan dan

pengembangan kapasitas industri pengolahan berbasis mineral logam (smelter) yang berhasil

Page 35: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

22

mendorong investasi pada sektor stainless steel, tembaga, nikel dan aluminium. Direktorat

Industri Logam terus memacu masuknya investasi sektor industri smelter di dalam negeri.

Langkah ini merupakan implementasi dari kebijakan hilirisasi industri yang membawa efek

berantai pada perekonomian nasional, mulai peningkatan nilai tambah bahan baku dan

penyerapan tenaga kerja lokal hingga penerimaan devisa hasil ekspor. Berikut progres

perkembangan industri smelter dan refinery sampai tahun 2019 sebagaimana gambar berikut.

Gambar 3.1 Perkembangan Industri Smelter dan Refinery

Hingga tahun 2019 terdapat 63 proyek industri smelter dan refinery dengan total investasi

mencapai Rp750,08 triliun. Industri smelter ini terdiri dari pengolah bijih besi, bijih nikel, bijih

bauksit, konsentrat tembaga, stainless steel, dan aluminium. Dari 63 proyek smelter tersebut,

mampu menyerap tenaga kerja lebih dari 64 ribu orang. Dalam rangka mendorong investasi

di sektor industri smelter, perlu dukungan dalam ketersediaan bahan baku. Hal ini sesuai

amanat Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2015 tentang Pembangunan Sumber Daya

Industri.

Sebagai komponen utama pembangunan ekonomi nasional, sektor Industri Logam berpotensi

memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi melalui “added value” serta akan

menjadi ”multiplier effect” bagi aktivitas sosial ekonomi, penyerapan tenaga kerja, penghasil

devisa dan pada akhirnya akan menjadi faktor pendorong (push factor) bagi peningkatan daya

Page 36: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

23

saing ekonomi bangsa. Sektor industri logam memiliki peranan besar dalam pembangunan

dan perkembangan perekonomian nasional. Hal ini terbukti dari hasil produksi industri logam

adalah bahan baku utama bagi kegiatan sektor industri lainnya, seperti permesinan dan

peralatan pabrik, otomotif, maritim dan elektronika. Dilain pihak kebutuhan produk logam

yang terus meningkat untuk keperluan bahan baku sektor infrastruktur, konstruksi,

transportasi, energi dan telekomunikasi. Oleh sebab itu dalam rangka meningkatkan nilai

tambah sumberdaya alam, memperkuat struktur industri dan menghemat devisa maka

pembangunan industri berbasis mineral menjadi bahan baku industri di dalam negeri mutlak

dilakukan. Hal ini juga memberikan keuntungan bagi perekonomian dalam bentuk investasi,

peningkatan kemampuan teknologi dan penyerapan lapangan kerja.

Industri logam merupakan salah satu dari 10 (sepuluh) industri prioritas yang dikelompokkan

kedalam industri hulu sebagaimana Peraturan Pemerintah Nomor 14 Tahun 2015 Tentang

Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015-2035. Fokus pengembangan

Industri Prioritas Berbasis Mineral meliputi 4 (empat) jenis logam yaitu besi baja, aluminium,

tembaga dan nikel. Ada beberapa alasan sehingga 4 (empat) jenis logam tersebut dijadikan

sebagai prioritas salah satunya adalah hilirisasi bahan baku 4 (empat) jenis mineral bijih besi,

bauksit, tembaga dan nikel mempunyai dampak yang signifikan bagi perekonomian melalui

investasi dan peningkatan nilai tambah

Pada Industry 4.0 in Steel: Status, Strategy, Roadmap and Capabilities yang disusun oleh PWC

tahun 2017, menyatakan bahwa industri logam menghadapi tantangan signifikan dalam segi

biaya, peraturan, produk dan persyaratan layanan. Beberapa tantangan yang akan dihadapi

industri logam kedepannya meliputi product requirement, cost pressure, process complexity

and service requirement, dan regulatory requirement.

Page 37: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

24

Tabel 3.2 Tantangan Industri Logam

Sumber: SEAISI dan IISIA

Terkait dengan pengembangan sarana dan prasarana industri, Direktorat Industri Logam telah

merancang dan mengimplementasikan Sistem Baja Nasional (Sibana) untuk ciptakan

transparansi pada jalur supply - demand industri baja nasional. Sibana sebagai sebuah sistem

yang ada di dalam SIINAS (Sistem Infomasi Industri Nasional), akan melakukan integrasi

terhadap basis data spesifikasi dari produk-produk besi - baja. Fungsi Sibana tersebut sebagai

sebuah clearing house, filtering, updating data dan sebagainya. Sibana akan memberikan

informasi kepada para pihak yang membutuhkan baja dengan jenis tertentu tidak mengetahui

bahwa produk tersebut sudah diproduksi di dalam negeri. Untuk itu, Sibana hadir sebagai

pusat data supply - demand besi - baja dalam negeri dan diharapkan mampu menciptakan

iklim industri besi - baja yang lebih sehat.

Page 38: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

25

Gambar 3.2 Pengembangan Sistem Informasi Baja Nasional (SIBANA)

Terkait dengan kebijakan pemberdayaan industri, Program P3DN dilaksanakan menggunakan

dua pendekatan yakni melalui kampanye penggunaan produk dalam negeri serta melalui

optimalisasi pengadaan barang dan jasa Pemerintah. Dari dua pendekatan tersebut, porsi

alokasi sumberdaya lebih dititikberatkan pada strategi kedua mengingat adanya potensi nilai

belanja barang dan modal Pemerintah yang cukup besar aspek efektivitas dalam

implementasinya, kemampuan Pemerintah untuk melakukan kontrol, serta cakupan jenis

produk dan rentang waktu pelaksanaan. Secara teknis, strategi kedua tersebut dilaksanakan

melalui penetapan serta pembaharuan berbagai regulasi yang terkait.

Direktorat Industri Logam juga fokus mengembangkan Program Peningkatan Penggunaan

Produk Dalam Negeri (P3DN) khususnya mendorong pengoptimalan Tingkat Kandungan

Dalam Negeri (TKDN) terhadap proyek strategis yang didanai oleh negara. Kebijakan local

content ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing industri dalam negeri di tengah

persaingan gobal yang semakin ketat. Proyek infrastruktur yang merupakan program prioritas

pemerintah saat ini merupakan captive market yang dapat dioptimalkan industri logam dalam

negeri.

Terkait dengan kebijakan fasilitas fiskal dan nonfiskal diarahkan pada sasaran utama

mempercepat pembangunan industri logam, melalui tiga fokus kegiatan utama, yaitu:

Page 39: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

26

a. upaya mengakselerasi pertumbuhan sektor industri melalui pemberian fasilitas fiskal dan

nonfiskal bagi perusahaan industri existing dalam meningkatkan daya saing dan

produktivitas (peningkatan kinerja ekspor dan kemampuan subtitusi impor, penyiapan

SDM Industri yang kompeten);

b. upaya penguatan struktur industri nasional melalui pemberian fasilitas fiskal dan nonfiskal

bagi investasi baru sektor industri (khususnya industri pioner) atau perusahaan industri

existing yang melakukan perluasan komoditi baru; dan

c. upaya mendorong industri melakukan inovasi, invensi, dan penguasaan teknologi baru.

Terkait dengan implementasi Kebijakan Reformasi Birokrasi (RB), Direktorat Industri Logam

fokus pada pengawasan dan pembinaan industri terkait Percepatan Pelaksanaan Proyek

Strategis Nasional khususnya untuk Proyek Pembangunan Smelter. Proyek Pembangunan

Smelter meliputi beberapa lokasi pembangunan:

1) Pembangunan Smelter Kuala Tanjung - Provinsi Sumatera Utara

2) Pembangunan Smelter Ketapang - Provinsi Kalimantan Barat

3) Pembangunan Smelter Morowali - Provinsi Sulawesi Tengah

4) Pembangunan Smelter Konawe - Provinsi Sulawesi Tenggara

5) Pembangunan Smelter Bantaeng - Provinsi Sulawesi Selatan

6) Pembangunan Smelter Buli - Provinsi Maluku Utara

Page 40: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

27

3.4 Kerangka Regulasi Direktorat Industri Logam

Dalam rangka melaksanakan arah kebijakan dan strategi pembangunan tahun 2020-2024,

diperlukan kerangka regulasi yang merupakan perencanaan pembentukan regulasi dalam

rangka memfasilitasi, dan mendorong dalam rangka mencapai tujuan berbangsa dan

bernegara.

Kerangka regulasi merupakan produk hukum yang dibutuhkan dalam menunjang pencapaian

sasaran strategis, indikator, serta target yang telah ditetapkan dalam rencana strategis

Direktorat Industri Logam Tahun 2020-2024.

Tabel 3.3 Matriks Kerangka Regulasi Direktorat Industri Industri Logam Tahun 2020 – 2024

No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian Unit Terkait

1 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Ketentuan Ekspor Sektor Industri Logam

a. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2017 tentang Ketentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan dan Pemurnian b. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2019 tentang Ketentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logam c. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2014 tentang Ketentuan Ekspor Produk Timah dan perubahannya

Direktorat Industri Logam

2 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI Baja Lembaran dan Gulungan Canai Dingin Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

3 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Baja Canai Panas Struktur dan Pemberlakuan SNI Baja Canai Panas Lunak secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

Page 41: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

28

4 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 14 Tahun 2018 tentang Pemberlakuan Baja Tulangan Beton Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

5 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Batang Kawat Baja Karbon Rendah Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

6 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Batang Kawat Baja Karbon Tinggi Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

7 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Baja Lapis Timah Elektrolisa Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

8 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Baja Lapis Seng (BjLS) secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

Page 42: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

29

9 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Baja Lapis Seng Warna (BjLS Warna) secara wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

10 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Baja lembaran dan Gulungan Lapis Paduan Aluminium-Seng dengan atau Tanpa Magnesium Lapis Cat (Bj LAS Warna/Bj LAM Warna) secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

11 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI Baja lembaran dan gulungan lapis paduan aluminium-seng (Bj LAS) secara wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

12 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI Rangka Atap Baja Ringan

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

13 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kawat Ban (Bead Wire/KB) secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

Page 43: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

30

14 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan Standar Nasional Indonesia Kompor Gas LPG dan LNG/NG Tekanan Rendah untuk Rumah Tangga secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

15 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang revisi Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 28/M-IND/PER/7/2017 tentang Pemberlakuan SNI Kawat Baja Beton Pratekan Untuk Keperluan Konstruksi Beton Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

16 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang pemberlakuan SNI Galvanisasi secara wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

17 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Tata Cara Pengajuan Masterlist dan Rekomendasi dalam rangka Penerbitan Surat Persetujuan Impor Limbah Non B3

Permendag 84 Tahun 2019 tentang Ketentuan Impor Limbah Non B3 untuk bahan Baku Industri

Direktorat Industri Logam

18 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Batang Konduktor dari Tembaga (Copper Busbar) Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

Page 44: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

31

19 Rancangan Peraturan Menteri Perindustrian tentang Pemberlakuan SNI Cook Ware dan Flat Ware Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrian b. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industri c. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Direktorat Industri Logam

3.5 Kerangka Kelembagaan Direktorat Industri Logam

Kerangka kelembagaan Direktorat Industri Logam yang meliputi struktur organisasi,

ketatalaksanaan, dan pengelolaan aparatur sipil negara digunakan untuk mencapai visi, misi,

tujuan, strategi, indikator dan target yang diamanatkan melalui Undang-undang Nomor 3

tahun 2014 tentang Perindustrian, dilanjutkan dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun

2015 tentang Kementerian Perindustrian sebagaimana diubah dengan Peraturan Presiden

Nomor 69 Tahun 2018 tentang Perubahan atas Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2015

tentang Kementerian Perindustrian yang selanjutnya ditindaklanjuti melalui Peraturan

Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun 2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian

Perindustrian, dimana di dalamnya telah ditetapkan kebutuhan unit eselon I dan eselon II dan

satker daerah di lingkungan Kementerian Perindustrian.

Direktorat Industri Logam merupakan bagian dari Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi, dan Elektronika. Sesuai Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 35 Tahun

2018 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Perindustrian Bagian Keempat Pasal 329

Direktorat Industri Logam mempunyai tugas melaksanakan perumusan dan pelaksanaan

rencana induk pembangunan industri nasional, kebijakan industri nasional, penyebaran

industri, pembangunan sumber daya industri, pembangunan sarana dan prasarana industri,

pemberdayaan, pengamanan dan penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman

modal dan fasilitas industri, serta kebijakan teknis pembangunan industri di bidang industri

logam. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Industri Logam menyelenggarakan fungsi :

1. penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan pelaporan pengembangan industri

logam;

Page 45: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

32

2. pelaksanaan pengumpulan dan pengolahan data serta penyajian informasi industri logam;

3. penyiapan perumusan dan pelaksanaan rencana induk pembangunan industri nasional,

kebijakan industri nasional, penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

penyelamatan industri, penanaman modal dan fasilitas industri serta kebijakan teknis

pengembangan industri di bidang industri logam;

4. penyiapan penyusunan dan pelaksanaan norma, standar, prosedur, kriteria di bidang

perencanaan, perizinan, data dan informasi industri logam;

5. penyiapan pelaksanaan bimbingan teknis dan supervisi di bidang perencanaan, perizinan,

data dan informasi industri logam;

6. pelaksanaan pengawasan Standar Nasional Indonesia, standar industri hijau, Standar

Kompetensi Kerja Nasional Indonesia pada industri logam; dan

7. pelaksanaan urusan tata usaha dan rumah tangga direktorat.

Struktur Organisasi Direktorat Industri Logam dijelaskan pada Gambar 3.3. Untuk

melaksanakan tugas dan fungsi di atas, maka Direktorat Industri Logam memliki 4 (empat)

unit kerja Eselon III dan 1 (satu) Subbagian, yaitu Subdirektorat Program Pengembangan

Industri Logam; Subdirektorat Industri Logam Besi; Subdirektorat Industri Logam Bukan Besi;

Subdirektorat Industri Logam Hilir; dan Subbagian Tata Usaha di mana masing-masing

mempunyai tugas sebagai berikut:

1. Subdirektorat Program, Evaluasi dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan perumusan dan penyusunan rencana, program, anggaran, evaluasi dan

pelaporan, pengumpulan dan pengolahan data, serta penyajian informasi di bidang

industri logam;

2. Subdirektorat Industri Logam Besi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

Page 46: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

33

penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri logam besi;

3. Subdirektorat Industri Logam Bukan Besi mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri logam bukan besi;

4. Subdirektorat Industri Logam Lainnya mempunyai tugas melaksanakan penyiapan

perumusan dan pelaksanaan penyebaran industri, pembangunan sumber daya industri,

pembangunan sarana dan prasarana industri, pemberdayaan, pengamanan dan

penyelamatan industri, perizinan industri, penanaman modal dan fasilitas industri, serta

kebijakan teknis pengembangan industri di bidang industri logam hilir;

5. Subbagian Tata Usaha dan Manajemen Kinerja mempunyai tugas melakukan urusan tata

usaha dan rumah tangga direktorat.

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Direktorat Industri Logam

Page 47: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

34

BAB IV

TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN

4.1 Target Kinerja

Untuk mencapai sasaran strategis yang telah ditetapkan untuk tahun 2020-2024, Direktorat

Industri Logam akan melaksanakan program dan kegiatan sesuai dengan arah kebijakan dan

strategi Kementerian Perindustrian dan Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika yang telah dijabarkan pada Bab III serta struktur organisasi

Direktorat Industri Logam.

Sasaran strategis yang telah ditetapkan merupakan kondisi yang akan dicapai secara nyata

dan mencerminkan pengaruh yang ditimbulkan oleh adanya hasil (outcome/ impact) dari satu

program. Indikator Kinerja Sasaran Strategis Direktorat Industri Logam beserta targetnya

pada periode 2020 – 2024 disajikan pada tabel berikut.

Tabel 4.1 Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikatornya Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Tj Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

1 Pertumbuhan PDB industri logam

Persen -0,67 3,54 3,92 5,13 6,50

2 Kontribusi PDB industri logam terhadap PDB nasional

Persen 1,52 1,53 1,54 1,54 1,53

3 Jumlah tenaga kerja di sektor industri logam

Ribu Orang 862,08 891,37 923,49 957,73 994,25

4 Nilai ekspor produk industri logam

US$ Miliar 15,54 16,58 17,73 19,07 20,55

Page 48: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

35

SK 1 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Logam

1 Persentase tenaga kerja di sektor industri logam terhadap total pekerja

Persen 0,68 0,69 0,68 0,69 0,69

2 Produktivitas tenaga kerja sektor industri logam

Rp Juta /orang/tahun

222,87 229,69 230,08 237,55 244,95

3 Nilai realisasi investasi industri logam

Rp. Triliun 94,92 101,23 114,11 140,38 192,00

SK 2 Meningkatnya Kemampuan Industri Logam

1 TKDN industri logam (rerata tertimbang)

Persen 61,34 62,56 63,82 65,09 66,40

SK 3 Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri Logam

1 Pertumbuhan ekspor produk industri logam

Persen 6,53 6,71 6,90 7,56 7,75

2 Kontribusi ekspor produk industri logam terhadap total ekspor

Persen 9,90 9,25 9,19 9,02 8,65

3 Rasio impor bahan baku industri logam terhadap PDB sektor industri logam

Persen 10,54 10,11 9,70 9,31 8,91

Indikator Kinerja Program

Indikator kinerja program merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan

pencapaian hasil dari suatu program. Indikator kinerja program telah ditetapkan secara

spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja berkaitan dengan sasaran strategis yang

mendukung pencapaian tujuan. Indikator kinerja program juga merupakan kerangka

akuntabilitas dalam mengukur pencapaian kinerja unit organisasi dalam mendukung kinerja

Direktorat Industri Logam.

Pada Renstra Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024 telah ditetapkan tujuan, sasaran

strategis, indikator kinerja serta target dalam struktur manajemen kinerja yang merupakan

sasaran kinerja program yang secara akuntabilitas. Keterkaitan antara RPJMN 2020-2024

dengan Renstra Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024 merupakan bagian tidak

terpisahkan.

Page 49: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

36

Indikator kinerja kegiatan

Indikator kinerja kegiatan merupakan alat ukur yang mengindikasikan keberhasilan

pencapaian keluaran dari suatu kegiatan. Indikator Kinerja Kegiatan telah ditetapkan secara

spesifik untuk mengukur pencapaian kinerja kegiatan berkaitan dengan sasaran kegiatan.

Indikator kinerja kegiatan dalam struktur manajemen kinerja di lingkungan Direktorat Industri

Logam merupakan sasaran kinerja kegiatan yang secara akuntabilitas berkaitan dengan

subdirektorat dan subbagian di lingkup Direktorat Industri Logam.

4.2 Kerangka Pendanaan

Dalam rangka mencapai visi dan misi tahun 2020 – 2024, dibutuhkan pendanaan bagi

pelakasanaan program dan kegiatan Direktorat Industri Logam sebagaimana direncanakan

pada tabel berikut.

Tabel 4.2 Pendanaan Program/ Kegiatan Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024

PROGRAM/ KEGIATAN ALOKASI PENDANAAN

Rp. Milyar 2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

7.80 14.55 108.49 108.49 108.49

Page 50: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

37

BAB V

PENUTUP

Renstra Direktorat industri Logam Tahun 2020 – 2024 disusun dengan mengacu pada RPJPN

2005- 2025, RPJMN IV (2020-2024), Undang-Undang Nomor 3 tahun 2014 tentang

Perindustrian, Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015 – 2035, dan

Kebijakan Industri Nasional 2020-2024, dan Renstra Direktorat Jenderal ILMATE Tahun 2020

– 2024. Renstra Direktorat industri Logam Tahun 2020 – 2024 merupakan pedoman

pelaksanaan tugas dan fungsi Direktorat Industri Logam dalam mewujudkan Visi dan Misi

Presiden.

Selanjutnya berdasarkan visi dan misi tersebut maka ditetapkan tujuan yang ingin dicapai oleh

Direktorat Industri Logam dalam membangun industri logam yaitu Meningkatnya peran

sektor industri logam dalam perekonomian nasional.

Dalam rangka mencapai tujuan pembangunan industri logam tersebut, Direktorat Industri

Logam telah menetapkan sasaran-sasaran strategis yang melibatkan Stakeholders Perspective

dan Customer Perspective.

Direktorat Industri Logam juga telah menetapkan indikator-indikator dari masing-masing

sasaran strategis tersebut sehingga pencapaian dari masing- masing sasaran strategis dapat

terukur dan terpantau. Untuk mencapai sasaran strategis tersebut Direktorat Industri

Logam,melaksanakan 1 (satu) program yang merupakan penjabaran dari arah kebijakan dan

strategi Pembangunan Nasional.

Arah kebijakan Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024 disusun berdasarkan Rencana

Induk Pembangunan Industri Nasional Tahun 2015 – 2035 yang dilaksanakan melalui 6 (enam)

kebijakan pembangunan sektor industri, yaitu:

1. Kebijakan Pengembangan Sumber Daya Industri;

2. Kebijakan Pengembangan Sarana dan Prasarana Industri

3. Kebijakan Pemberdayaan Industri;

4. kebijakan pengembangan perwilayahan industri

Page 51: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM 2020 - 2024

38

5. Kebijakan fasilitas fiskal dan nonfiskal; dan

6. Kebijakan Reformasi Birokrasi.

Keberhasilan pelaksanaan pembangunan industri logam nasional tidak hanya bergantung

pada keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan Direktorat Industri Logam saja, akan

tetapi juga keberhasilan Kementerian Perindustrian dan Kementerian/ Lembaga maupun

instansi lain yang mendukung dan menjadi aspek penting lainnya. Hal ini karena sektor

industri logam bukan sektor yang dapat berdiri sendiri melainkan berkaitan dengan sektor

lain. Kesuksesan pembangunan industri logam nasional membutuhkan dukungan dari seluruh

pemangku kepentingan, baik dari pemerintah daerah, pelaku usaha, akademisi, media, dan

masyarakat luas.

Page 52: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

LAMPIRAN

Lampiran 1 Pohon Kinerja Renstra Ditjen ILMATE dan Direktorat Industri Logam Periode 2020-2024

Lampran 2 Matriks Keterkaitan Tujuan dengan Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri Logam

Lampiran 3 Sinkronisasi Aktivitas Utama Guna Mencapai Sasaran Strategis (Intermediate Outcome)

Lampiran 4 Matriks Keterkaitan Sasaran RPJMN dan Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Lampiran 5 Matrik Kinerja dan Anggaran Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Lampiran 6 Matrik Kerangka Regulasi Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Lampiran 7 Pedoman Kinerja Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Lampiran 8 Penjelasan Kriteria SMART Indikator Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Page 53: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 1 Pohon Kinerja Renstra Ditjen ILMATE dan Direktorat Industri Logam Periode 2020-2024

Page 54: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

LAMPIRAN 1 POHON KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA 2020-2024-2024

Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional1. Pertumbuhan industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika2. Kontribusi industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

terhadap PDB

Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Persentase tenaga kerja di sektor ILMATEterhadap total pekerja

2. Produktivitas tenaga kerja sektor ILMATE3. Produktivitas sektor ILMATE4. Nilai investasi sektor ILMATE

1. Perusahaan dengan nilai IndonesiaIndustry 4.0 Readiness Index (INDI4.0) > 3.0 di sektor ILMATE

2. Kontribusi ekspor produk ILMATEberteknologi tinggi

1. Tingkat Komponen Dalam Negeri(TKDN) ILMATE (Rerata Tertimbang) -(Persen)

Tujuan Direktorat JenderalILMATE

Terwujudnya Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan

(1) Peningkatan Utilisasi Industri Prioritas Sektor Mesin, Logam, Alat Transportasi dan Elektronika(2) Peningkatan Nilai Ekspor Industri Prioritas Sektor Mesin, Logam, Alat Transportasi dan Elektronika

(Otomotif, Elektronika, Peralatan Listrik dan Logam)(3) Industri yang melakukan transformasi IR 4.0 (pilot project dan pendampingan terhadap perusahaan)(4) Industri sektor ILMATE dengan Nilai INDI 3 (Kumulatif)(5) Investasi Kendaraan Ramah Lingkungan (Kumulatif)

Terbangunnya Struktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang kuat

Terwujudnya inovasi pada Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika

Meningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang berkualitas

(1) Industri yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah,peningkatan ekspor dan subtitusi impor

(2) Tingkat Kandungan/ Komponen Lokal Dalam Negeri Pada ProyekPemerintah

(1) Fasilitasi pada industri dalam pengajuan insentif riset dalampeningkatan penguasaan teknologi

(2) Pemanfaatan hasil inovasi oleh industri logam, mesin, alattransportasi dan elektronika

(1) Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik yangmelakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasis Vokasi (praktik kerja,pemagangan, danl atau pembelajaran dalam rangka pembinaandan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensitertentu)

(2) Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi

3. Jumlah tenaga kerja di sektor industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, danElektronika

4. Nilai ekspor produk industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Pertumbuhan ekspor produk ILMATE2. Kontribusi ekspor produk ILMATE

terhadap total ekspor3. Rasio impor bahan baku ILMATE

terhadap PDB sektor industri nonmigas

Direktorat Jenderal ILMATE (Intermediate Outcome)

ALIGNED

Direktorat Jenderal ILMATE (Ultimate Outcome)

Page 55: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional1. Pertumbuhan industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika2. Kontribusi industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

terhadap PDB

Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Persentase tenaga kerja di sektorILMATE terhadap total pekerja

2. Produktivitas tenaga kerja sektorILMATE

3. Produktivitas sektor ILMATE4. Nilai investasi sektor ILMATE

1. Perusahaan dengan nilai IndonesiaIndustry 4.0 Readiness Index (INDI4.0) > 3.0 di sektor ILMATE

2. Kontribusi ekspor produk ILMATEberteknologi tinggi

1. Tingkat Komponen Dalam Negeri(TKDN) ILMATE (Rerata Tertimbang) -(Persen)

Tujuan Direktorat JenderalILMATE 3. Jumlah tenaga kerja di sektor industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika4. Nilai ekspor produk industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Pertumbuhan ekspor produk ILMATE2. Kontribusi ekspor produk ILMATE

terhadap total ekspor3. Rasio impor bahan baku ILMATE

terhadap PDB sektor industri nonmigas

Direktorat Jenderal ILMATE (Ultimate Outcome)

POHON KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA 2020-2024-2024

Terwujudnya Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan

Peningkatan Utilisasi Industri Prioritas Sektor Mesin, Logam, Alat Transportasi dan Elektronika

Peningkatan Nilai Ekspor Industri Prioritas Sektor Mesin, Logam, Alat Transportasi dan Elektronika (Otomotif,Elektronika, Peralatan Listrik dan Logam)

Industri yang melakukan transformasi IR 4.0 (pilot project dan pendampingan terhadap perusahaan)

Industri sektor ILMATE dengan Nilai INDI 3 (Kumulatif)

Investasi Kendaraan Ramah Lingkungan (Kumulatif)

1

2

3

4

5

1

2

3

4

5

31

2

14

Direktorat Jenderal ILMATE (Intermediate Outcome)

Page 56: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

21,97 - 108,49 108,49 108,49 108,49 SS1

1 Peningkatan Utilisasi Industri Logam % 55,00 55,00 60,00 65,00 70,00 Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional

1,50 70-% 8,75 85-% 8,75 87,5-% 8,75 90-% 8,75 90-% - Pemetaan kondisi supply-demand besi dan baja hulu-hilir- Fasilitasi Kerjasama Investasi dalam rangka Peningkatan Kapasitas Baja 17 Juta ton Nasional- Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi dalam rangka Peningkatan Kapasitas Baja 17 Juta ton Nasional- Steel Dialogue dengan Jepang, Korea Selatan dan Taiwan

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Pengembangan Industri dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas Industri Logam

0,95 3-Pendampingan Industri

5,00 5-Pendampingan Industri

5,00 5-Pendampingan Industri

5,00 5-Pendampingan Industri

5,00 5-Pendampingan Industri

- Fasilitasi Bussiness Matching Industri Logam- Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Identifikasi Supply- Demand produk logam dalam rangka penguatan Industri Hulu Logam untuk memenuhi kebutuhan Industri Logam

3,00 3-Industri Terfasilitasi

3,00 3-Industri Terfasilitasi 3,00 3-Industri Terfasilitasi 3,00 3-Industri Terfasilitasi

- Penguatan data base industri hulu logam - Verifikasi kemampuan industri hulu logam dalam negeri

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Promosi Kemampuan Industri Logam 4,00 10-Industri Terfasilitasi

4,00 10-Industri Terfasilitasi

4,00 10-Industri Terfasilitasi

4,00 10-Industri Terfasilitasi

- Pameran kemampuan industri logam dalam negeri- Temu Bisnis Industri logam

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Menyusun Roadmap Industri Intermediate 4,00 1-Roadmap Pengembangan

Industri Intermediate

4,00 1-Roadmap Pengembangan

Industri Intermediate

4,00 1-Roadmap Pengembangan

Industri Intermediate

4,00 1-Roadmap Pengembangan

Industri Intermediate

- Idenfikasi industri intermediate logam- penyusunan roadmap industri intermadiate logam

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Peta Jalan (Roadmap) Industri Logam Hilir s.d Tahun 2030

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hilir

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hilir

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hilir

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hilir

- Idenfikasi industri hilir logam- penyusunan roadmap industri hilir logam

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Peta Jalan (Roadmap) Industri Logam Hulu s.d Tahun 2030

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hulu

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hulu

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hulu

2,00 1-Rencana Aksi dan Implementasi

Pengembangan Industri Logam Hulu

- Idenfikasi industri hulu logam - penyusunan roadmap industri hulu logam

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

2 Peningkatan Nilai Ekspor Industri Prioritas Sektor Industri Logam

Milliar USD 9,20 9,70 10,20 10,70 11,20 Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional

1,90 70-% 8,00 85-% 8,00 87,5-% 8,00 90-% 8,00 90-% - Penyusunan Database Kemampuan Industri Baja Nasional- Identifikasi Demand Produk Baja - Promosi Investasi Produk Logam Industri Logam- Bimtek 4.0 Industri Baja- Bussines Matching Industri dan User dalam rangka Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri- Steel Dialogue dengan Jepang, Korea Selatan dan Taiwan

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Promosi Kemampuan Industri Logam 2,00 10-Industri Terfasilitasi

2,00 10-Industri Terfasilitasi

2,00 10-Industri Terfasilitasi

2,00 10-Industri Terfasilitasi

- Pameran kemampuan industri logam dalam negeri- Temu Bisnis Industri logam

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

3 Industri Logam yang melakukan transformasi IR 4.0 (pilot project dan pendampingan terhadap perusahaan)

Industri - - - - -

4 Industri Logam dengan Nilai INDI 3 (Kumulatif)

Industri - - - - -

5 Investasi Kendaraan Ramah Lingkungan (Kumulatif)

Juta USD - - - - -

Penumbuhan dan Pengembangan Industri LogamTerwujudnya Industri Logam yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024

AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)2023 2024

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar)Berdasarkan Korelasi Peta Strategi dan

Pohon Kinerja 2020 2021 2022

SINKRONISASI AKTIVITAS UTAMA GUNA MENCAPAI SASARAN STRATEGIS (INTERMEDIATE OUTCOME)Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Page 57: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

SINKRONISASI AKTIVITAS UTAMA GUNA MENCAPAI SASARAN STRATEGIS (INTERMEDIATE OUTCOME)Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

44,90 60,40 60,40 60,40 60,40 SS1

1 Peningkatan Nilai Ekspor Industri Prioritas Sektor Industri Logam

Milliar USD 6.606 7.326 8.139 9.047 10.223 Quick Wins Peningkatan Ekspor Produk (Komoditas) Prioritas Sektor ILMATE

2,00 2-Pendampingan Industri

4,00 2-Pendampingan Industri

4,00 2-Pendampingan Industri

4,00 2-Pendampingan Industri

4,00 2-Pendampingan Industri

(1) Peningkatan Ekspor Produk Ditjen ILMATE- Updating Data Industri- Penetapan industri yang memiliki potensi ekspor dan menetapkan komoditi dan sektor unggulan yang diharapkan dapat mendorong ekspor- Bimbingan Teknis / Pendampingan Ekspor(2) Perumusan Rekomendasi Kebijakan Peningkatan Ekspor Sektor ILMATE- Identifikasi Hambatan (Mengidentifikasikan hambatan dan mencari solusi bagi pengembangan industri, baik dari sisi regulasi maupun daya saingnya)- Rekomendasi Penyederhanaan prosedur ekspor untuk mengurangi ekonomi biaya tinggi

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)

Peningkatan diversifikasi, nilai tambah, dan daya saing produk ekspor dan jasa

2 Industri Logam yang melakukan transformasi IR 4.0 (pilot project dan pendampingan terhadap perusahaan)

Industri 11 13 15 18 21 Kerja Sama Akselerasi Penerapan Industri 4.0 Dengan National Research Council (NRC) Korea

2,00 1-Rencana Aksi 4,00 1-Rencana Aksi 4,00 1-Rencana Aksi 4,00 1-Rencana Aksi 4,00 1-Rencana Aksi (1) National Research Council South Korea - Tim Sekretariat- Perumusan Permasalahan Implementasi Industri 4.0 dan Networking (Expertise)Capacity Building dalam rangka Industri 4.0

(2) National Research Council South Korea - Kerjasama Riset dalam rangka Industri 4.0- Bimbingan Teknis dalam Rangka Implementasi Industri 4.0

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Penguatan Pilar Pertumbuhan dan Daya Saing Ekonomi

Optimalisasi pemanfaatan teknologi digital dan industri 4.0

Penyusunan dan Evaluasi Program Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Terwujudnya Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024

AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)2023 2024

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar)Berdasarkan Korelasi Peta Strategi dan

Pohon Kinerja 2020 2021 2022

Page 58: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional1. Pertumbuhan industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika2. Kontribusi industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

terhadap PDB

Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Persentase tenaga kerja di sektorILMATE terhadap total pekerja

2. Produktivitas tenaga kerja sektorILMATE

3. Produktivitas sektor ILMATE4. Nilai investasi sektor ILMATE

1. Perusahaan dengan nilai IndonesiaIndustry 4.0 Readiness Index (INDI4.0) > 3.0 di sektor ILMATE

2. Kontribusi ekspor produk ILMATEberteknologi tinggi

1. Tingkat Komponen Dalam Negeri(TKDN) ILMATE (Rerata Tertimbang) -(Persen)

Tujuan Direktorat JenderalILMATE 3. Jumlah tenaga kerja di sektor industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika4. Nilai ekspor produk industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Pertumbuhan ekspor produk ILMATE2. Kontribusi ekspor produk ILMATE

terhadap total ekspor3. Rasio impor bahan baku ILMATE

terhadap PDB sektor industri nonmigas

Direktorat Jenderal ILMATE (Ultimate Outcome)

POHON KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA 2020-2024-2024

Terbangunnya Struktur Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika yang kuat

Industri yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor dan subtitusi impor

Tingkat Kandungan/ Komponen Lokal Dalam Negeri Pada Proyek Pemerintah

1

4

1

2 2

Direktorat Jenderal ILMATE (Intermediate Outcome)

2 1 1 2 3

Page 59: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

SINKRONISASI AKTIVITAS UTAMA GUNA MENCAPAI SASARAN STRATEGIS (INTERMEDIATE OUTCOME)Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

21,97 - 108,49 108,49 108,49 108,49 SS2

1 Industri Logam yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor dan subtitusi impor

Industri yang Terbangun

1 1 1 1 1 Penyusunan Profil Investasi Industri Logam Dasar Non-Besi

3,90 3-Profil Investasi 4,29 3-Profil Investasi 4,29 3-Profil Investasi 4,29 3-Profil Investasi 4,29 3-Profil Investasi - Memfasilitasi perluasan dan investasi baru industri smelter tembaga, aluminium ingot- Memfasilitasi perluasan dan investasi baru industri pengolahan Copper Cathode- Memfasilitasi Perluasan dan Investasi baru Industri Intermediate : (1) Slab/Billet Alumunium dan (2) Sheet/ Rod Copper

9 Kawasan Industri di Luar Jawa dan 31 Smelter

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional

3,00 75% 10,00 85-% 10,00 87,5-% 10,00 90-% 10,00 90-% - Identfikasi Kebutuhan Besi Baja Khusus dalam Mendukung Industri Otomotif dan Perkapalan - Identifikasi Kemampuan Industri Besi Baja DN dalam fabrikasi Besi Baja Khusus - Link n Match Industri Besi Baja Khusus DN dengan Industri Pengguna Material berbasis Besi Baja Khusus (Otomotif dan Perkapalan) - Memfasilitasi Perluasan dan Investasi baru Industri Intermediate (Slab dan Billet stainless steel);- Memfasilitasi Perluasan dan Investasi baru Industri Intermediate :(1) Slab/Billet dan HR/CR baja karbon dan baja paduan(2) Pipa, profil, wire dan plat baja karbon dan baja paduan

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Perusahaan Yang Difasilitasi Dalam Rangka Ekspor Produk Industri Logam

10,00 5-Pendampingan Industri

10,00 5-Pendampingan Industri

10,00 5-Pendampingan Industri

10,00 5-Pendampingan Industri

- Pameran produksi unggulan ekspor industri logam- Temu Bisnis Industri logam

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Regulasi dalam rangka Pengelolaan Impor dan Penggunaan Kandungan Dalam Negeri Produk Logam

2,00 2-Rancangan Kebijakan

2,00 2-Rancangan Kebijakan

2,00 2-Rancangan Kebijakan

2,00 2-Rancangan Kebijakan

- Identifikasi -Penyusunan regulasi pengelolaan impor dan penggunaan kandungan dalam negeri produk logam

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Pengembangan Industri dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas Industri Logam

0,50 3-Pendampingan Industri

10,00 10-Pendampingan Industri

10,00 10-Pendampingan Industri

10,00 10-Pendampingan Industri

10,00 10-Pendampingan Industri

- Fasilitasi Bussiness Matching Industri Logam- Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi- Mendorong penggunaan teknologi EAF untuk menggantikan teknologi yang lama

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Pengembangan Hilirisasi Industri Logam Berbasis Pengolahan Sumber Daya Mineral Logam Bukan Besi

4,00 2-Industri Terfasilitasi

4,00 2-Industri Terfasilitasi

4,00 2-Industri Terfasilitasi

4,00 2-Industri Terfasilitasi

- Hilirisasi Pengembangan Industri Logam Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Rekomendasi Kebijakan Industri Berbasis Logam Tanah Jarang

3,00 1-Rancangan Kebijakan

3,00 1-Rancangan Kebijakan

3,00 1-Rancangan Kebijakan

3,00 1-Rancangan Kebijakan

- Identifikasi Potensi Sumber Bahan Baku Logam Tanah Jarang Dalam Negeri - Fasilitasi Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah jarang - FGD Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah jarang - Menyusun konsep regulasi dan deregulasi untuk mendukung Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah jarang - Pembangunan industri pengolahan logam tanah jarang (rare earth) berbasis monasite timah.

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

2 Tingkat Kandungan/ Komponen Lokal Dalam Negeri Pada Proyek Pemerintah

Persentase 40 45 50 55 60 Pengembangan Industri dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas Industri Logam

1,20 3-Pendampingan Industri

1,32 5-Pendampingan Industri

1,32 5-Pendampingan Industri

1,32 5-Pendampingan Industri

1,32 5-Pendampingan Industri

- Mendorong P3Dn pada kegiatan pengadaan dengan APBN Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan Ekspor Bernilai Tambah Tinggi dan Penguatan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN)

Peningkatan kandungan dan penggunaan produk dalam negeri termasuk melalui pengadaan pemerintah yang efektif

Regulasi dalam rangka Penggunaan Kandungan Dalam Negeri Produk Logam

2,00 1-Rancangan Kebijakan

2,00 1-Rancangan Kebijakan

2,00 1-Rancangan Kebijakan

2,00 1-Rancangan Kebijakan

-Menyusun regulasi kebijakan dalam rangka peningkatan penggunaan produk dalam negeri- Verifikasi Kemampuan Industri Logam Dalam Negeri Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur Nasional - Identifikasi Kebutuhan Supply Logam Dalam Mendukung Proyek Strategis Nasional (Infrastruktur dan Migas) - Sosialisasi hasil verifikasi Kemampuan Industri Logam Dalam Negeri Dalam Mendukung Pembangunan Infrastruktur

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Peningkatan industri pengolahan berbasis pertanian, kehutanan, perikanan, kemaritiman, dan non agro yang terintegrasi hulu-hilir

Penumbuhan dan Pengembangan Industri LogamTerbangunnya Struktur Industri Logam yang kuat

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024

AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)2023 2024

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar)Berdasarkan Korelasi Peta Strategi dan

Pohon Kinerja 2020 2021 2022

Page 60: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional1. Pertumbuhan industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika2. Kontribusi industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

terhadap PDB

Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Persentase tenaga kerja di sektorILMATE terhadap total pekerja

2. Produktivitas tenaga kerja sektorILMATE

3. Produktivitas sektor ILMATE4. Nilai investasi sektor ILMATE

1. Perusahaan dengan nilai IndonesiaIndustry 4.0 Readiness Index (INDI4.0) > 3.0 di sektor ILMATE

2. Kontribusi ekspor produk ILMATEberteknologi tinggi

1. Tingkat Komponen Dalam Negeri(TKDN) ILMATE (Rerata Tertimbang) -(Persen)

Tujuan Direktorat JenderalILMATE 3. Jumlah tenaga kerja di sektor industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika4. Nilai ekspor produk industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Pertumbuhan ekspor produk ILMATE2. Kontribusi ekspor produk ILMATE

terhadap total ekspor3. Rasio impor bahan baku ILMATE

terhadap PDB sektor industri nonmigas

Direktorat Jenderal ILMATE (Ultimate Outcome)

POHON KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA 2020-2024-2024

Terwujudnya inovasi pada Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika

Fasilitasi pada industri dalam pengajuan insentif riset dalam peningkatan penguasaan teknologi

Pemanfaatan hasil inovasi oleh industri logam, mesin, alat transportasi dan elektronika

1

3

2

Direktorat Jenderal ILMATE (Intermediate Outcome)

Page 61: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

SINKRONISASI AKTIVITAS UTAMA GUNA MENCAPAI SASARAN STRATEGIS (INTERMEDIATE OUTCOME)Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

21,97 - 108,49 108,49 108,49 108,49 SS3

1 Fasilitasi pada Industri Logam dalam pengajuan insentif riset dalam peningkatan penguasaan teknologi

Industri 1 1 1 1 1 Pengembangan Industri dalam rangka peningkatan daya saing dan produktivitas Industri Logam

0,50 3-Pendampingan Industri

0,55 5-Pendampingan Industri

0,55 5-Pendampingan Industri

0,55 5-Pendampingan Industri

0,55 5-Pendampingan Industri

- Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Ramah Lingkungan dan Efiseien

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi, termasuk reformasi ketenagakerjaan

2 Pemanfaatan hasil inovasi oleh Industri Logam

Jumlah Inovasi 2 2 2 2 2 Produk Industri Logam Tanah jarang - 5,00 1-Produk Berbasis Logam Tanah Jarang

5,00 1-Produk Berbasis Logam Tanah Jarang

5,00 1-Produk Berbasis Logam Tanah Jarang

5,00 1-Produk Berbasis Logam Tanah Jarang

Penguatan Ketahanan Ekonomi untuk Pertumbuhan yang Berkualitas dan Berkeadilan

Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

Perbaikan iklim usaha dan peningkatan investasi, termasuk reformasi ketenagakerjaan

Penumbuhan dan Pengembangan Industri LogamTerwujudnya inovasi pada Industri Logam

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024

AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)2023 2024

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar)Berdasarkan Korelasi Peta Strategi dan

Pohon Kinerja 2020 2021 2022

Page 62: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Meningkatnya peran industri dalam perekonomian nasional1. Pertumbuhan industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika2. Kontribusi industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

terhadap PDB

Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

Penguatan Implementasi Making Indonesia 4.0 di sektor industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Persentase tenaga kerja di sektorILMATE terhadap total pekerja

2. Produktivitas tenaga kerja sektorILMATE

3. Produktivitas sektor ILMATE4. Nilai investasi sektor ILMATE

1. Perusahaan dengan nilai IndonesiaIndustry 4.0 Readiness Index (INDI4.0) > 3.0 di sektor ILMATE

2. Kontribusi ekspor produk ILMATEberteknologi tinggi

1. Tingkat Komponen Dalam Negeri(TKDN) ILMATE (Rerata Tertimbang) -(Persen)

Tujuan Direktorat JenderalILMATE 3. Jumlah tenaga kerja di sektor industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika4. Nilai ekspor produk industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika

Meningkatnya penguasaan pasar industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan

Elektronika

1. Pertumbuhan ekspor produk ILMATE2. Kontribusi ekspor produk ILMATE

terhadap total ekspor3. Rasio impor bahan baku ILMATE

terhadap PDB sektor industri nonmigas

Direktorat Jenderal ILMATE (Ultimate Outcome)

POHON KINERJA DIREKTORAT JENDERAL INDUSTRI LOGAM, MESIN, ALAT TRANSPORTASI DAN ELEKTRONIKA 2020-2024-2024

Meningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronika yang berkualitas

Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi dan Elektronik yang melakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasisVokasi (praktik kerja, pemagangan, danl atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangansumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu)

Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi

1

2

1 2

Page 63: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

SINKRONISASI AKTIVITAS UTAMA GUNA MENCAPAI SASARAN STRATEGIS (INTERMEDIATE OUTCOME)Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

20,12 - 105,96 105,96 105,96 105,96 SS4

1 Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan yang melakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasis Vokasi (praktik kerja, pemagangan, danl atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu)

Industri 5 5 5 5 5 Peningkatan kemampuan SDM Industri Maritim, Alat Transportasi Dan Alat Pertahanan

5,00 5-Industri 5,00 5-Industri 5,00 5-Industri 5,00 5-Industri - Mempromosikan skema vokasi SDM bagi industri KBM- Mempromosikan skema dan vokasi SDM bagi industri Maritim- Mempromosikan skema dan vokasi SDM bagi industri Kereta Api- Peningkatan kemampuan dan sertifikasi SDM industri perkapalan termasuk penempatan kerja baik dalam negeri maupun luar negeri

Meningkatkan Sumber Daya Manusia Berkualitas dan Berdaya saing

Meningkatkan produktivitas dan daya saing

Pendidikan dan pelatihan vokasi berbasis kerjasama industri

2 Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi

orang - - - - -

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat PertahananMeningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Maritim, Alat Transportasi dan Alat Pertahanan yang berkualitas

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024

AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)2023 2024

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar)Berdasarkan Korelasi Peta Strategi dan

Pohon Kinerja 2020 2021 2022

Page 64: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 2 Matriks Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri Logam

Page 65: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

I Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

1 Pertumbuhan PDB industri logam

Persen -0.67 Dokumen Program, Evaluasi, Pelaporan Dan Tata Usaha

2 dokumen (perencanaan dan evaluasi)

Tersusunnya dokumen perencanaan dan evaluasi (DIPA dan LAKIP)

2 Kontribusi PDB industry logam terhadap PDB nasional

Persen 1.52 Penciptaan Iklim Usaha dan Iklim Investasi yang Kondusif dalam rangka Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional

60 persen Meningkatnya kapasitas produksi besi baja nasional (target 17 juta ton per tahun)

3 Nilai ekspor produk industri logam

US$ milyar 15.54 Implementasi Kerjasama Internasional dalam rangka Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional

60 persen Meningkatnya kapasitas produksi besi baja nasional (target 17 juta ton per tahun)

4 Jumlah tenaga kerja di sektor industri logam

Orang 862,080 Promosi Investasi dalam rangka Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional

60 persen Meningkatnya kapasitas produksi besi baja nasional (target 17 juta ton per tahun)

II Meningkatnya daya saing dan kemandirian industri logam

1 Persentase tenaga kerja di sektor industri logam terhadap total pekerja

Persen 0.68 Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktivitas Industri Logam Besi

1 pendampingan industri logam

besi

Meningkatnya daya saing dan produktivitas industri logam besi

2 Produktivitas tenaga kerja sektor industri logam

Rp Juta/ orang/ tahun

222.87 Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktivitas Industri Logam Bukan Besi

1 pendampingan industri logam

bukan besi

Meningkatnya daya saing dan produktivitas industri logam bukan besi

3 Nilai realisasi investasi industri logam

Rp Trilyun 94.92 Penyusunan Profil Investasi Industri Logam Berbasis Besi

1 profil investasi industri logam

besi

Tersusunnyan profil investasi industri logam besi

Penyusunan Profil Investasi Industri Logam Berbasis Tembaga

1 profil investasi industri logam

tembaga

Tersusunnyan profil investasi industri logam tembaga

Penyusunan Profil Investasi Industri Logam Berbasis Nikel

1 profil investasi industri logam

nikel

Tersusunnyan profil investasi industri logam nikel

Penyusunan Profil Investasi Industri Logam Berbasis Alumunium

1 profil investasi industri logam

aluminium

Tersusunnyan profil investasi industri logam aluminium

IV Meningkatnya kemampuan industri dalam negeri

1 Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) rerata tertimbang industri logam

Persen 61.34 Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan Produktivitas Industri Logam Hilir

1 pendampingan industri logam

hilir

Meningkatnya daya saing dan produktivitas industri logam hilir

V Meningkatnya penguasaan pasar industri logam

1 Pertumbuhan ekspor produk industri logam

Persen 6.53 Penyusunan RSNI Produk Industri Logam Besi

1 SNI produk industri logam

besi

Tersusunnya standar nasioal produk industri logam besi

Penyusunan RSNI Produk Industri Logam Bukan Besi

1 SNI produk industri logam

bukan besi

Tersusunnya standar nasioal produk industri logam bukan besi

Penyusunan RSNI Produk Industri Logam Hilir

1 SNI produk industri logam

hilir

Tersusunnya standar nasioal produk industri logam hilir

2 Kontribusi ekspor produk industri logam terhadap total ekspor

Persen 9.90 Penyusunan dan Penerapan SNI Wajib Produk Industri Logam Besi

1 SNI wajib produk industri

logam besi

Tersusunnya peraturan menteri untuk penerapan SNI wajib produk industri logam besi

Penyusunan dan Penerapan SNI Wajib Produk Industri Logam Bukan Besi

1 SNI wajib produk industri logam bukan

besi

Tersusunnya peraturan menteri untuk penerapan SNI wajib produk industri logam bukan besi

Penyusunan dan Penerapan SNI Wajib Produk Industri Logam Hilir

1 SNI wajib produk industri

logam hilir

Tersusunnya peraturan menteri untuk penerapan SNI wajib produk industri logam hilir

3 Rasio impor bahan baku industri logam terhadap PDB sektor industri non-migas

Persen 10.54 Pengawasan Pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Logam Besi

Pengawasan penerapan SNI wajib produk industri logam

besi

Terlaksananya pengawasan penerapan SNI wajib industri logam besi

Pengawasan Pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Logam Bukan Besi

Pengawasan penerapan SNI wajib produk industri logam

bukan besi

Terlaksananya pengawasan penerapan SNI wajib industri logam bukan besi

Pengawasan Pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Logam Hilir

Pengawasan penerapan SNI wajib produk industri logam

hilir

Terlaksananya pengawasan penerapan SNI wajib industri logam hilir

Lampiran 2 Matriks Keterkaitan Tujuan, Sasaran Strategis, dan Indikator Kinerja Utama Direktorat Industri Logam

SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET KEGIATAN SASARAN

KEGIATANINDIKATOR KINERJA

KEGIATAN

Page 1 of 1

Page 66: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 3 Sinkronisasi Aktivitas Utama Guna Mencapai Sasaran Strategis (Intermediate Outcome)

Page 67: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target 21.97 - 108.49 108.49 108.49 108.49

SS11 Peningkatan Utilisasi Industri

Logam

[Industri Logam Dasar, Industri

Barang Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya]

% 55.00 55.00 60.00 65.00 70.00 Peningkatan Kapasitas

Produksi 17 Juta Ton Baja

Nasional

1.50 70-% 8.75 85-% 8.75 87,5-% 8.75 90-% 8.75 90-% - Pemetaan kondisi supply-demand besi dan

baja hulu-hilir

- Fasilitasi Kerjasama Investasi dalam rangka

Peningkatan Kapasitas Baja 17 Juta ton

Nasional

- Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal

maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi dalam

rangka Peningkatan Kapasitas Baja 17 Juta ton

Nasional

- Steel Dialogue dengan Jepang, Korea Selatan

dan Taiwan

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Pengembangan Industri

dalam rangka

peningkatan daya saing

dan produktivitas Industri

Logam

0.95 3-Pendampingan

Industri

5.00 5-Pendampingan

Industri

5.00 5-Pendampingan

Industri

5.00 5-Pendampingan

Industri

5.00 5-Pendampingan

Industri

- Fasilitasi Bussiness Matching Industri Logam

- Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal

maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Identifikasi Supply-

Demand produk logam

dalam rangka penguatan

Industri Hulu Logam

untuk memenuhi

kebutuhan Industri

Logam

3.00 3-Industri

Terfasilitasi

3.00 3-Industri

Terfasilitasi

3.00 3-Industri

Terfasilitasi

3.00 3-Industri

Terfasilitasi

- Penguatan data base industri hulu logam

- Verifikasi kemampuan industri hulu logam

dalam negeri

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Promosi Kemampuan

Industri Logam

4.00 10-Industri

Terfasilitasi

4.00 10-Industri

Terfasilitasi

4.00 10-Industri

Terfasilitasi

4.00 10-Industri

Terfasilitasi

- Pameran kemampuan industri logam dalam

negeri

- Temu Bisnis Industri logam

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Menyusun Roadmap

Industri Intermediate

4.00 1-Roadmap

Pengembangan

Industri

Intermediate

4.00 1-Roadmap

Pengembangan

Industri

Intermediate

4.00 1-Roadmap

Pengembangan

Industri

Intermediate

4.00 1-Roadmap

Pengembangan

Industri

Intermediate

- Idenfikasi industri intermediate logam

- penyusunan roadmap industri intermadiate

logam

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Peta Jalan (Roadmap)

Industri Logam Hilir s.d

Tahun 2030

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam Hilir

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam Hilir

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam Hilir

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam Hilir

- Idenfikasi industri hilir logam

- penyusunan roadmap industri hilir logam

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Peta Jalan (Roadmap)

Industri Logam Hulu s.d

Tahun 2030

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam

Hulu

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam Hulu

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam Hulu

2.00 1-Rencana Aksi dan

Implementasi

Pengembangan

Industri Logam

Hulu

- Idenfikasi industri hulu logam

- penyusunan roadmap industri hulu logam

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

2 Peningkatan Nilai Ekspor Industri

Prioritas Sektor Industri Logam

[Besi-Baja, Timah, Nikel, Tembaga

dan Aluminium]

Milliar USD 0.90 0.91 0.92 0.93 0.94 Peningkatan Kapasitas

Produksi 17 Juta Ton Baja

Nasional

1.90 70-% 8.00 85-% 8.00 87,5-% 8.00 90-% 8.00 90-% - Penyusunan Database Kemampuan Industri

Baja Nasional

- Identifikasi Demand Produk Baja

- Promosi Investasi Produk Logam Industri

Logam

- Bimtek 4.0 Industri Baja

- Bussines Matching Industri dan User dalam

rangka Peningkatan Penggunaan Produk

Dalam Negeri

- Steel Dialogue dengan Jepang, Korea Selatan

dan Taiwan

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkunganPenumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024 Berdasarkan Korelasi

Peta Strategi dan Pohon 2020 2021 2022 2023 2024

Lampiran 3 Sinkronisasi Aktivitas Utama Guna Mencapai Sasaran Strategis (Intermediate Outcome)

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar) AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

1

Page 68: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024 Berdasarkan Korelasi

Peta Strategi dan Pohon 2020 2021 2022 2023 2024

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar) AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Promosi Kemampuan

Industri Logam

2.00 10-Industri

Terfasilitasi

2.00 10-Industri

Terfasilitasi

2.00 10-Industri

Terfasilitasi

2.00 10-Industri

Terfasilitasi

- Pameran kemampuan industri logam dalam

negeri

- Temu Bisnis Industri logam

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

3 Industri Logam yang melakukan

transformasi IR 4.0 (pilot project

dan pendampingan terhadap

perusahaan)

Industri - - - - -

4 Industri Logam dengan Nilai INDI

3 (Kumulatif)

Industri - - - - -

5 Investasi Kendaraan Ramah

Lingkungan (Kumulatif)

Juta USD - - - - -

SS21 Industri Logam yang

berkontribusi pada peningkatan

nilai tambah, peningkatan ekspor

dan subtitusi impor

[Besi-Baja, Timah, Nikel, Tembaga

dan Aluminium]

Industri yang

Terbangun

1 1 1 1 1 Penyusunan Profil

Investasi Industri Logam

Dasar Non-Besi

3.90 3-Profil Investasi 4.29 3-Profil Investasi 4.29 3-Profil Investasi 4.29 3-Profil Investasi 4.29 3-Profil Investasi - Memfasilitasi perluasan dan investasi baru

industri smelter tembaga, aluminium ingot

- Memfasilitasi perluasan dan investasi baru

industri pengolahan Copper Cathode

- Memfasilitasi Perluasan dan Investasi baru

Industri Intermediate : (1) Slab/Billet

Alumunium dan (2) Sheet/ Rod Copper

9 Kawasan Industri

di Luar Jawa dan 31

Smelter

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Peningkatan Kapasitas

Produksi 17 Juta Ton Baja

Nasional

3.00 75% 10.00 85-% 10.00 87,5-% 10.00 90-% 10.00 90-% - Identfikasi Kebutuhan Besi Baja Khusus dalam

Mendukung Industri Otomotif dan Perkapalan

- Identifikasi Kemampuan Industri Besi Baja DN

dalam fabrikasi Besi Baja Khusus

- Link n Match Industri Besi Baja Khusus DN

dengan Industri Pengguna Material berbasis

Besi Baja Khusus (Otomotif dan Perkapalan)

- Memfasilitasi Perluasan dan Investasi baru

Industri Intermediate (Slab dan Billet stainless

steel);

- Memfasilitasi Perluasan dan Investasi baru

Industri Intermediate :

(1) Slab/Billet dan HR/CR baja karbon dan baja

paduan

(2) Pipa, profil, wire dan plat baja karbon dan

baja paduan

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Perusahaan Yang

Difasilitasi Dalam Rangka

Ekspor Produk Industri

Logam

10.00 5-Pendampingan

Industri

10.00 5-Pendampingan

Industri

10.00 5-Pendampingan

Industri

10.00 5-Pendampingan

Industri

- Pameran produksi unggulan ekspor industri

logam

- Temu Bisnis Industri logam

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Regulasi dalam rangka

Pengelolaan Impor dan

Penggunaan Kandungan

Dalam Negeri Produk

Logam

2.00 2-Rancangan

Kebijakan

2.00 2-Rancangan

Kebijakan

2.00 2-Rancangan

Kebijakan

2.00 2-Rancangan

Kebijakan

- Identifikasi

-Penyusunan regulasi pengelolaan impor dan

penggunaan kandungan dalam negeri produk

logam

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Pengembangan Industri

dalam rangka

peningkatan daya saing

dan produktivitas Industri

Logam

0.50 3-Pendampingan

Industri

10.00 10-Pendampingan

Industri

10.00 10-Pendampingan

Industri

10.00 10-Pendampingan

Industri

10.00 10-Pendampingan

Industri

- Fasilitasi Bussiness Matching Industri Logam

- Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal

maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi

- Mendorong penggunaan teknologi EAF untuk

menggantikan teknologi yang lama

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Pengembangan Hilirisasi

Industri Logam Berbasis

Pengolahan Sumber Daya

Mineral Logam Bukan

Besi

4.00 2-Industri

Terfasilitasi

4.00 2-Industri

Terfasilitasi

4.00 2-Industri

Terfasilitasi

4.00 2-Industri

Terfasilitasi

- Hilirisasi Pengembangan Industri Logam Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Terbangunnya Struktur Industri Logam yang kuat

2

Page 69: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024 Berdasarkan Korelasi

Peta Strategi dan Pohon 2020 2021 2022 2023 2024

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar) AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Rekomendasi Kebijakan

Industri Berbasis Logam

Tanah Jarang

3.00 1-Rancangan

Kebijakan

3.00 1-Rancangan

Kebijakan

3.00 1-Rancangan

Kebijakan

3.00 1-Rancangan

Kebijakan

- Identifikasi Potensi Sumber Bahan Baku

Logam Tanah Jarang Dalam Negeri

- Fasilitasi Pengembangan Industri Berbasis

Logam Tanah jarang

- FGD Pendampingan Perolehan Insentif (Fiskal

maupun Non Fiskal) Terhadap Investasi

Pengembangan Industri Berbasis Logam Tanah

jarang

- Menyusun konsep regulasi dan deregulasi

untuk mendukung Pengembangan Industri

Berbasis Logam Tanah jarang

- Pembangunan industri pengolahan logam

tanah jarang (rare earth) berbasis monasite

timah.

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

2 Tingkat Kandungan/ Komponen

Lokal Dalam Negeri Pada Proyek

Pemerintah

[Kelistrikan dan Migas]

Persentase 40 45 50 55 60 Pengembangan Industri

dalam rangka

peningkatan daya saing

dan produktivitas Industri

Logam

1.20 3-Pendampingan

Industri

1.32 5-Pendampingan

Industri

1.32 5-Pendampingan

Industri

1.32 5-Pendampingan

Industri

1.32 5-Pendampingan

Industri

- Mendorong P3Dn pada kegiatan pengadaan

dengan APBN

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan Ekspor

Bernilai Tambah

Tinggi dan

Penguatan Tingkat

Kandungan Dalam

Negeri (TKDN)

Peningkatan

kandungan dan

penggunaan produk

dalam negeri

termasuk melalui

pengadaan

pemerintah yang

efektif

Regulasi dalam rangka

Penggunaan Kandungan

Dalam Negeri Produk

Logam

2.00 1-Rancangan

Kebijakan

2.00 1-Rancangan

Kebijakan

2.00 1-Rancangan

Kebijakan

2.00 1-Rancangan

Kebijakan

-Menyusun regulasi kebijakan dalam rangka

peningkatan penggunaan produk dalam negeri

- Verifikasi Kemampuan Industri Logam Dalam

Negeri Dalam Mendukung Pembangunan

Infrastruktur Nasional -

Identifikasi Kebutuhan Supply Logam Dalam

Mendukung Proyek Strategis Nasional

(Infrastruktur dan Migas)

- Sosialisasi hasil verifikasi Kemampuan

Industri Logam Dalam Negeri Dalam

Mendukung Pembangunan Infrastruktur

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

SS31 Fasilitasi pada Industri Logam

dalam pengajuan insentif riset

dalam peningkatan penguasaan

teknologi

Industri 1 1 1 1 1 Pengembangan Industri

dalam rangka

peningkatan daya saing

dan produktivitas Industri

Logam

0.50 3-Pendampingan

Industri

0.55 5-Pendampingan

Industri

0.55 5-Pendampingan

Industri

0.55 5-Pendampingan

Industri

0.55 5-Pendampingan

Industri

- Fasilitasi Pemanfaatan Teknologi Ramah

Lingkungan dan Efiseien

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Perbaikan iklim usaha

dan peningkatan

investasi, termasuk

reformasi

ketenagakerjaan

2 Pemanfaatan hasil inovasi oleh

Industri Logam

(Logam Tanah Jarang}

Jumlah

Inovasi

2 2 2 2 2 Produk Industri Logam

Tanah jarang

- 5.00 1-Produk Berbasis

Logam Tanah

Jarang

5.00 1-Produk Berbasis

Logam Tanah Jarang

5.00 1-Produk Berbasis

Logam Tanah Jarang

5.00 1-Produk Berbasis

Logam Tanah

Jarang

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Perbaikan iklim usaha

dan peningkatan

investasi, termasuk

reformasi

ketenagakerjaan

SS41 Industri Logam yang melakukan

Pendidikan dan Pelatihan

berbasis Vokasi (praktik kerja,

pemagangan, danl atau

pembelajaran dalam rangka

pembinaan dan pengembangan

sumber daya manusia berbasis

kompetensi tertentu)

Industri 5 5 5 5 5 Pengembangan Industri

dalam rangka

peningkatan daya saing

dan produktivitas Industri

Logam

1.00 3-Pendampingan

Industri

1.10 5-Pendampingan

Industri

1.10 5-Pendampingan

Industri

1.10 5-Pendampingan

Industri

1.10 5-Pendampingan

Industri

- Memfasilitasi kerjasama

investasi/teknologi/pengembangan produk

dengan luar negeri

- Bimtek ISO

- Bimtek Pemenuhan Standar Kriteria

Teknologi Industri Peleburan Baja

Meningkatkan

Sumber Daya

Manusia Berkualitas

dan Berdaya saing

Meningkatkan

produktivitas dan

daya saing

Pendidikan dan

pelatihan vokasi

berbasis kerjasama

industri

2 Tenaga kerja dan calon tenaga

kerja yang tersertifikasi

kompetensi

[Besi-Baja, Timah, Nikel, Tembaga

dan Aluminium]

orang 240 240 240 240 240 Pengembangan Industri

dalam rangka

peningkatan daya saing

dan produktivitas Industri

Logam

1.80 3-Pendampingan

Industri

1.98 5-Pendampingan

Industri

1.98 5-Pendampingan

Industri

1.98 5-Pendampingan

Industri

1.98 5-Pendampingan

Industri

- Memfasilitasi bimbingan teknis untuk

penyediaan dan peningkatan kemampuan

SDM

Meningkatkan

Sumber Daya

Manusia Berkualitas

dan Berdaya saing

Meningkatkan

produktivitas dan

daya saing

Pendidikan dan

pelatihan vokasi

berbasis kerjasama

industri

T11 Tersusunnya Kebijakan dan Tata

Kelola Pemanfaatan Kebijakan

Dalam Mendukung Penciptaan

dan Pengembangan Daya Saing

Industri yang efektif dan efesien

PP - - - - -

2 Tersusunnya Regulasi Teknis

Standard Sektor Industri Logam,

Mesin, Alat Transportasi dan

Elektronika

[RSNI sesuai PNPS dan SNI Wajib

sesuai PNRT]

SNI/ ST/

PTC/ RSNI

3 3 3 3 3 Rancangan Standar

Nasional Indonesia (RSNI)

Produk Industri Logam

1.50 1-RSNI 5.00 6-RSNI 5.00 6-RSNI 5.00 6-RSNI 5.00 6-RSNI -Menyusun regulasi pemberlakuan SNI Wajib

-Mendorong penerapan SNI oleh industri

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

Terwujudnya inovasi pada Industri Logam

Meningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Logam yang berkualitas

Kebijakan dan Tata Kelola Pemanfaatan Kebijakan Dalam Mendukung Penciptaan dan

3

Page 70: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

OUTPUT

Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target Rp. Target

KEGIATAN PRIORITAS (KP)2020 2021 2022 2023 2024 Berdasarkan Korelasi

Peta Strategi dan Pohon 2020 2021 2022 2023 2024

Program/Kegiatan

Sasaran Program (Outcome )/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan TARGET Alokasi (dalam milyar) AKTIVITAS UTAMA (SESUAI KIN)

MAJOR PROJECT PRIORITAS NASIONAL (PN)

PROGRAM PRIORITAS (PP)

Standar Nasional

Indonesia (SNI) Wajib

Industri Logam

1.95 2-SNI Wajib 5.00 5-SNI Wajib 5.00 5-SNI Wajib 5.00 5-SNI Wajib 5.00 5-SNI Wajib - Menyusun konsep/draft

- Rapat Teknis

- Pra Konsensus

Penguatan

Ketahanan Ekonomi

untuk Pertumbuhan

yang Berkualitas

dan Berkeadilan

Peningkatan nilai

tambah, lapangan

kerja, dan investasi

di sektor riil, dan

industrialisasi

Peningkatan industri

pengolahan berbasis

pertanian, kehutanan,

perikanan,

kemaritiman, dan non

agro yang terintegrasi

hulu-hilir

3 Tersusunnya Standard

Kompetensi SDM Industri Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

dan Elektronika

[RSKKNI sesuai RIP]

RSKKNI 1 1 1 1 1 Rancangan Standar

Kompetensi Kerja

Nasional Industri

(RSKKNI)

dalam Mendukung

Produktivitas SDM

Industri Logam

0.70 1-RSKKNI 2.00 3-RSKKNI 2.00 3-RSKKNI 2.00 3-RSKKNI 2.00 3-RSKKNI - Pembentukan tim RSKKNI

- Perumusan RSKKNI

- Verifikasi Internal

- Pra Konvensi

- Verifikasi Eksternal

- Konvensi

Meningkatkan

Sumber Daya

Manusia Berkualitas

dan Berdaya saing

Meningkatkan

produktivitas dan

daya saing

Pendidikan dan

pelatihan vokasi

berbasis kerjasama

industri

L11 Tingkat kesesuaian dokumen

perencanaan Program Nilai

Tambah dan Daya Saing Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

dan Elektronika dengan rencana

program dan kegiatan prioritas

nasional

Persen 95 96 96 96 96 Dokumen Program,

Evaluasi, Pelaporan dan

Tata Usaha

1.57 2-Dokumen 2.50 2-Dokumen 2.50 2-Dokumen 2.50 2-Dokumen 2.50 2-Dokumen

2 Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah (SAKIP)

Direktorat Jenderal Industri

Logam, Mesin, Alat Transportasi

dan Elektronika

Nilai 78 78,5 79 79,5 80

3 Nilai maturitas SPIP Direktorat

Jenderal Industri Logam, Mesin,

Alat Transportasi, dan Elektronika

Nilai 3.26 3.265 3.27 3.275 3.28

Terwujudnya Birokrasi Direktorat Industri Logam yang efektif, efisien dan berorientasi pada

4

Page 71: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 4 Matriks Keterkaitan Sasaran RPJMN dan Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 – 2024

Page 72: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 4 - Matriks Pembangunan RPJMN Tahun 2020-2024

2020 2021 2022 2023 2024

PP : Peningkatan nilai tambah, lapangan kerja, dan investasi di sektor riil, dan industrialisasi

1 KP : Peningkatan industri pengolahanberbasis pertanian, kemaritiman, dannon agro yang terintegrasi hulu-hilirProP : Pengembangan industri Kimia, Farmasi dan LogamPeningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional (2020 - 2024)

Tingkat utilisasi kapasitas produk (Persen) 75 80 85 90 95 25,3 Pusat 9 Kawasan industri di luar Jawa dan 31 smelter Kemenperin

2 KP : Peningkatan akses dan pendalaman pasar eksporProP : Peningkatan Daya Saing Industri Guna Mendorong Peningkatan EksporQuick Wins Peningkatan Ekspor Produk (Komoditas) Prioritas Sektor ILMATE

Jumlah industri yang mendapatkan pendampingan (Industri)

2 2 Pusat Kemenperin

Pengembangan Industri dalam rangka Peningkatan Daya Saing dan Produktivitas Industri Logam

Jumlah industri yang mendapatkan pendampingan (Industri)

3 10 10 10 10 3,9 Pusat 9 Kawasan industri di luar Jawa dan 31 smelter Kemenperin

3 KP : Pengelolaan ImporProP : Penguatan Kebijakan Perlindungan Akses Pasar Dalam NegeriPengembangan Produk Logam, Mesin, Elektronika, dan Alat Angkut Dalam Negeri

Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) (Rerata Tertimbang) (Persen)

37,7 38,5 39,2 40 40,8 15,1 Pusat Kemenperin

NO

INSTANSI PELAKSANAPROGRAM

PRIORITAS (PP)/ KEGIATAN

INDIKASI TARGETPROGRAM PRIORITAS (PP)/ KEGIATAN PRIORITAS (KP)/ PROYEK PRIORITAS

(PROP)/ PROYEKINDIKATOR

INDIKASI PENDANAAN

(Rp. Miliar)LOKASI PROYEK PRIORITAS STRATEGIS (MAJOR PROJECT)

Page 73: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

2020 2021 2022 2023 2024

4 KP : Peningkatan Partisipasi dalam

Jaringan Produksi Global

ProP : Peningkatan Investasi

(inbound & outbound) Industri GPN

berbasis Hilirisasi SDA, Teknologi

Tinggi

Penguatan Struktur Industri

Elektronika dan Telematika

Industri Komponen yang difasilitasi

(Industri Komponen)5,0 7,0 7,0 8,0 8,0 27,4 Pusat

Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

5 KP : Peningkatan Partisipasi dalam

Jaringan Produksi Global

ProP : Peningkatan Investasi

(inbound & outbound) Industri GPN

berbasis Hilirisasi SDA, Teknologi

Tinggi

Penyusunan Kebijakan

Pengembangan Industri Permesinan

dan Alat Mesin Pertanian

Jumlah Rekomendasi Kebijakan

(Dokumen Kebijakan)2,0 3,0 Pusat

Penyusunan Peta Jalan

Pengembangan Industri Permesinan

dan Alat Mesin Pertanian

Jumlah Dokumen Peta Jalan (Peta Jalan) 2,0 6,0 Pusat

Penyusunan Profil Investasi Industri

Logam Dasar Non-Besi

Industri Logam yang berkontribusi pada

peningkatan nilai tambah, peningkatan

ekspor dan subtitusi impor (Industri yang

Terbangun)

1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 19,3 Pusat 9 Kawasan Industri di Luar Jawa dan 31 Smelter Kemenperin

Penyusunan Profil Investasi Sektor

Industri Maritim, Alat Transportasi

dan Alat Pertahanan

Tersedianya Profil Investasi (Profile

Investasi Project )3,0 12,0 Pusat

Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

Implementasi Pilot Project

Pengembangan AMMDES

Jumlah Pilot Project yang dikembangkan

(Pilot Project)1,0 6,0 Pusat

Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

NO

INSTANSI PELAKSANAPROGRAM

PRIORITAS (PP)/ KEGIATAN

INDIKASI TARGETPROGRAM PRIORITAS (PP)/ KEGIATAN PRIORITAS (KP)/ PROYEK PRIORITAS

(PROP)/ PROYEKINDIKATOR

INDIKASI PENDANAAN

(Rp. Miliar)LOKASI PROYEK PRIORITAS STRATEGIS (MAJOR PROJECT)

Page 74: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

2020 2021 2022 2023 2024

6 KP : Optimalisasi Pemanfaatan

Teknologi Digital dan Industry 4.0

ProP : Modernisasi Industri Hingga

4.0 Sesuai Karakteristik Industri

Rencana Implementasi Making

Indonesia 4.0

Tersusunnya dokumen perencanaan

implementasi Making Indonesia 4.0

(Dokumen )

6,0 7,0 7,0 7,0 6,0 89,7 PusatIndustri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

Implementasi Rencana Aksi Dalam

Rangka Penerapan Industri 4.0

Sektor Otomotif Melalui

Pendampingan dan Center of

Excellence

Industri Maritim, Alat Transportasi dan

Alat Pertahanan yang melakukan

transformasi IR 4.0 (pilot project dan

pendampingan terhadap perusahaan)

(Industri)

15,0 15,0 15,0 15,0 15,0 23,6 PusatIndustri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

Implementasi Rencana Aksi Dalam

Rangka Penerapan Industri 4.0

Sektor Otomotif Melalui Pilot Project

Industri Maritim, Alat Transportasi dan

Alat Pertahanan dengan Nilai INDI 3

(Kumulatif) (Industri)

6,0 7,0 8,0 9,0 10,0 11,8 PusatIndustri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

Implementasi Rencana Aksi Dalam

Rangka Penerapan Industri 4.0

Sektor Elektronika

Industri Elektronika dan Telematika yang

melakukan transformasi IR 4.0 (pilot

project dan pendampingan terhadap

perusahaan) (Industri

5,0 8,0 9,0 9,0 10,0 26,7 PusatIndustri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

Perluasan Akses Technopark ke

Industri Elektronika

Jumlah Tenant yang terfasilitasi (Tenant

yang terfasilitasi)3,0 2,4 Pusat

Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

Kerja Sama Akselerasi Penerapan

Industri 4.0 Dengan National

Research Council (NRC) Korea

Tersedianya rencana aksi dan kerjasama

dengan NRC Korea (rencana aksi)1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 12,0 Pusat

Industri 4.0 di 5 Sub Sektor Prioritas : Makanan dan Minuman,

Tekstil dan Pakaian Jadi, Otomotif, Elektronik, Kimia dan FarmasiKemenperin

Fasilitasi Inovasi Produk Tanah

Jarangproduk inovasi (Produk tanah jarang) 1,0 1,0 1,0 1,0 1,0 15,0 Pusat Kemenperin

NO

INSTANSI PELAKSANAPROGRAM

PRIORITAS (PP)/ KEGIATAN

INDIKASI TARGETPROGRAM PRIORITAS (PP)/ KEGIATAN PRIORITAS (KP)/ PROYEK PRIORITAS

(PROP)/ PROYEKINDIKATOR

INDIKASI PENDANAAN

(Rp. Miliar)LOKASI PROYEK PRIORITAS STRATEGIS (MAJOR PROJECT)

Page 75: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 5 Matrik Kinerja dan Anggaran Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Page 76: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Matrik Kinerja dan Anggaran Renstra Direktorat Industri Logam

Periode 2020 – 2024

Matrik Kinerja Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 – 2024

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Tj Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

1 Pertumbuhan PDB industri logam

Persen -0,67 3,54 3,92 5,13 6,50

2 Kontribusi PDB industri logam terhadap PDB nasional

Persen 1,52 1,53 1,54 1,54 1,53

3 Jumlah tenaga kerja di sektor industri logam

Ribu Orang 862,08 891,37 923,49 957,73 994,25

4 Nilai ekspor produk industri logam

US$ Miliar 15,54 16,58 17,73 19,07 20,55

SK 1 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Logam

1 Persentase tenaga kerja di sektor industri logam terhadap total pekerja

Persen 0,68 0,69 0,68 0,69 0,69

2 Produktivitas tenaga kerja sektor industri logam

Rp Juta /orang/tahun

222,87 229,69 230,08 237,55 244,95

3 Nilai realisasi investasi industri logam

Rp. Triliun 94,92 101,23 114,11 140,38 192,00

SK 2 Meningkatnya Kemampuan Industri Logam

1 TKDN industri logam (rerata tertimbang)

Persen 61,34 62,56 63,82 65,09 66,40

SK 3 Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri Logam

1 Pertumbuhan ekspor produk industri logam

Persen 6,53 6,71 6,90 7,56 7,75

2 Kontribusi ekspor produk industri logam terhadap total ekspor

Persen 9,90 9,25 9,19 9,02 8,65

3 Rasio impor bahan baku industri logam terhadap PDB sektor industri logam

Persen 10,54 10,11 9,70 9,31 8,91

Page 77: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Matrik Anggaran Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 – 2024

PROGRAM/ KEGIATAN ALOKASI PENDANAAN

Rp. Milyar 2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

7.80 14.55 108.49 108.49 108.49

Page 78: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 6 Matrik Kerangka Regulasi Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Page 79: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung Jawab

Unit Terkait Target Penyelesaian

1 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Ketentuan Ekspor Sektor IndustriLogam

a. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2017 tentangKetentuan Ekspor Produk Pertambangan Hasil Pengolahan danPemurnianb. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 36 Tahun 2019 tentangKetentuan Ekspor Sisa dan Skrap Logamc. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 44 Tahun 2014 tentangKetentuan Ekspor Produk Timah dan perubahannya

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

2 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang pemberlakuan SNI Baja Lembarandan Gulungan Canai Dingin Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

3 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Pemberlakuan SNI Baja Canai PanasStruktur dan Pemberlakuan SNI Baja CanaiPanas Lunak secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

4 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Revisi Peraturan MenteriPerindustrian Nomor 14 Tahun 2018 tentangPemberlakuan Baja Tulangan Beton SecaraWajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

5 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Pemberlakuan SNI Batang KawatBaja Karbon Rendah Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

Lampiran 6 Matrik Kerangka Regulasi Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Page 1 of 4

Page 80: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung Jawab

Unit Terkait Target Penyelesaian

6 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Batang Kawat Baja Karbon TinggiSecara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

7 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Pemberlakuan SNI Baja Lapis TimahElektrolisa Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

8 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Pemberlakuan Standar NasionalIndonesia Baja Lapis Seng (BjLS) secaraWajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

9 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Pemberlakuan SNI Baja Lapis SengWarna (BjLS Warna) secara wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

10 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang pemberlakuan Standar NasionalIndonesia Baja lembaran dan GulunganLapis Paduan Aluminium-Seng dengan atauTanpa Magnesium Lapis Cat (Bj LASWarna/Bj LAM Warna) secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

Page 2 of 4

Page 81: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung Jawab

Unit Terkait Target Penyelesaian

11 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang pemberlakuan SNI Baja lembarandan gulungan lapis paduan aluminium-seng(Bj LAS) secara wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

12 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang pemberlakuan SNI Rangka Atap BajaRingan

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

13 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang pemberlakuan Standar NasionalIndonesia Kawat Ban (Bead Wire/KB) secaraWajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

14 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang pemberlakuan Standar NasionalIndonesia Kompor Gas LPG dan LNG/NGTekanan Rendah untuk Rumah Tanggasecara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

15 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang revisi Peraturan MenteriPerindustrian Nomor 28/M-IND/PER/7/2017tentang Pemberlakuan SNI Kawat Baja BetonPratekan Untuk Keperluan Konstruksi BetonSecara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

Page 3 of 4

Page 82: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

No Arah Kerangka Regulasi dan/atau Kebutuhan Regulasi

Urgensi Pembentukan Berdasarkan Evaluasi Regulasi Eksisting, Kajian dan Penelitian

Unit Penanggung Jawab

Unit Terkait Target Penyelesaian

16 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang pemberlakuan SNI Galvanisasisecara wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

17 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Tata Cara Pengajuan Masterlist danRekomendasi dalam rangka Penerbitan SuratPersetujuan Impor Limbah Non B3

Permendag 84 Tahun 2019 tentang Ketentuan Impor Limbah Non B3untuk bahan Baku Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

18 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Pemberlakuan SNI BatangKonduktor dari Tembaga (Copper Busbar)Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

19 Rancangan Peraturan Menteri Perindustriantentang Pemberlakuan SNI Cook Ware danFlat Ware Secara Wajib

a. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2014 tentang Perindustrianb. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pembangunan Sarana dan Prasarana Industric. Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 86/M-IND/PER/9/2009 tentang Standar Nasional Indonesia Bidang Industri

Ditjen ILMATE Direktorat Industri Logam

2021

Page 4 of 4

Page 83: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 7 Pedoman Kinerja Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Page 84: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 7.1 – Pedoman Kinerja Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Tj Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

1 Pertumbuhan PDB industri logam Persen -0,67 3,54 3,92 5,13 6,50

Deskripsi

PDB industri pengolahan merupakan jumlah nilai tambah yang dihasilkan sektor industri

pengolahan dalam jangka waktu tertentu. PDB industri pengolahan terdiri dari sektor

industri batubara dan pengilangan migas yang dikelola oleh Kementerian ESDM dan sektor

industri pengolahan nonmigas yang dikelola oleh Kementerian Perindustrian. Sehingga

Kementerian Perindustrian mengupayakan peningkatan nilai PDB industri pengolahan

nonmigas setiap tahunnya.

Data pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas menggunakan data yang

dipublikasikan oleh BPS pada awal tahun anggaran berikutnya.

Sumber Data

Data pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas yang dipublikasikan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS).

Cara Menghitung

Pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas = (PDB Atas Dasar Harga Konstan Industri

Pengolahan Nonmigas Periode (t) - PDB Atas Dasar Harga Konstan Industri Pengolahan

Nonmigas Periode (t-1))/PDB Atas Dasar Harga Konstan Industri Pengolahan Nonmigas

Periode (t-1) dikali 100%.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 85: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Tj Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

2 Kontribusi PDB industri logam terhadap PDB nasional

Persen 1,52 1,53 1,54 1,54 1,53

Deskripsi

Menurut tren pertumbuhan PDB tahun 2015-2019, sektor industri pengolahan nonmigas

salah satunya sektor industri logam yang memberikan kontribusi yang signifikan dalam

perkembangan PDB nasional sehingga diharapkan pertumbuhan PDB sektor industri

pengolahan nonmigas terus didorong agar dapat tumbuh pesat.

Sumber Data

Data pertumbuhan PDB industri pengolahan nonmigas yang dipublikasikan oleh Badan

Pusat Statistik (BPS).

Cara Menghitung

Kontribusi industri logam terhadap PDB dihitung dengan membagi nilai PDB Atas Dasar

Harga Berlaku Industri Logam dengan total PDB Atas Dasar Harga Berlaku dikali 100%.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 86: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Tj Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

3 Jumlah tenaga kerja di sektor industri logam

Ribu Orang 862,08 891,37 923,49 957,73 994,25

Deskripsi

Sehubungan dengan sektor industri merupakan kontributor terbesar dalam PDB, sektor

industri utama nya pada sektor Industri Logam diharapkan mampu mengungkit sektor

lainnya serta membuka lapangan pekerjaan. Jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor

industri dihitung menggunakan data Sakernas.

Sumber Data

Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dipublikasikan oleh BPS.

Cara Menghitung

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri logam dari Sakernas

Satuan: Juta Orang

Klasifikasi: Maksimasi

Page 87: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Tj Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

4 Nilai ekspor produk industri logam US$ Miliar 15,54 16,58 17,73 19,07 20,55

Deskripsi

Nilai ekspor mengindikasikan daya saing di pasar internasional. Nilai ekspor produk Industri

Logam berdasarkan data yang dirilis BPS setiap bulan dan tahun.

Sumber Data

Data ekspor produk Industri Logam yang dipublikasikan oleh BPS secara berkala.

Cara Menghitung

Berdasarkan nilai ekspor produk Industri Logam sesuai kode HS dan KBLI binaan dari BPS.

Satuan: US$ Milyar

Klasifikasi: Maksimasi

Page 88: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 1 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Logam

1 Persentase tenaga kerja di sektor industri logam terhadap total pekerja

Persen 0,68 0,69 0,68 0,69 0,69

Deskripsi

Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri Logam dibagi Total Tenaga Kerja dikali 100% dari

sumber Data Sakernas yang dipublikasikan oleh BPS.

Dengan semakin tingginya penyerapan tenaga kerja di sektor Industri Logam, merupakan

salah satu indikasi bahwa industri nasional semakin mandiri, maju, dan berdaya saing.

Persentase tenaga kerja di sektor industri logam terhadap total pekerja didapatkan dari

hasil Survei Sakernas.

Sumber Data

Data Survei Angkatan Kerja Nasional (Sakernas) yang dipublikasikan oleh BPS.

Cara Menghitung

Berdasarkan jumlah tenaga kerja yang terserap di sektor industri logam dibagi jumlah

tenaga kerja industri nasional keseluruhan, kemudian dikalikan 100%.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 89: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 1 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Logam

2 Produktivitas tenaga kerja sektor industri logam

Rp Juta /orang/tahun

222,87 229,69 230,08 237,55 244,95

Deskripsi

Nilai produktivitas tenaga kerja sektor industri sektor industri logam merupakan

pembagian antara nilai tambah sektor industri logam dan jumlah tenaga kerja di sektor

industri logam. Semakin tinggi tingkat produktivitas tenaga kerja sektor industri, maka

semakin tinggi efisiensi perusahaan dalam memproduksi barang/jasa. Untuk itu, maka

penyediaan SDM industri yang terampil menjadi salah satu yang menjadi prioritas untuk

dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional.

Sumber Data

Data PDB dan Sakernas yang dipublikasikan oleh BPS dan diolah oleh Pusdatin.

Cara Menghitung

Nilai produktivitas tenaga kerja sektor industri sektor industri logam merupakan

pembagian antara nilai tambah sektor industri logam dan jumlah tenaga kerja di sektor

industri logam.

Satuan: Rp. Juta/ orang/ tahun

Klasifikasi: Maksimasi

Page 90: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 1 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Logam

3 Nilai realisasi investasi industri logam

Rp. Triliun 94,92 101,23 114,11 140,38 192,00

Deskripsi

Nilai Investasi sektor industri logam merupakan gabungan dari realisasi investasi PMA dan

PMDN dimana nilai investasi PMA dikonversi dari US dolar menjadi rupiah. Nilai realisasi

investasi di sektor industri logam berdasarkan data yang diirilis oleh Badan Koordinasi

Penanaman Modal (BKPM).

Sumber Data

Data realisasi investasi PMA dan PMDN yang dirilis oleh BKPM untuk sektor industri logam

(KBLI 24 dan 25).

Cara Menghitung

Nilai Investasi sektor industri logam merupakan gabungan dari realisasi investasi PMA dan

PMDN dimana nilai investasi PMA dikonversi dari US dolar menjadi rupiah.

Satuan: Rp. Trilyun

Klasifikasi: Maksimasi

Page 91: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 2 Meningkatnya Kemampuan Industri Logam

1 TKDN industri logam (rerata tertimbang)

Persen 61,34 62,56 63,82 65,09 66,40

Deskripsi

Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) merupakan suatu kebijakan

pemberdayaan industri yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam

negeri oleh pemerintah, badan usaha dan masyarakat serta memberdayakan industri

dalam negeri melalui pengamanan pasar domestik, mengurangi ketergantungan kepada

produk impor, dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; dan memperkuat

struktur industri dengan meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku,

komponen, teknologi dan SDM dari dalam negeri.

Nilai rata-rata berdasarkan nilai sertifikat TKDN yang telah diterbitkan oleh Pusat P3DN

Kementerian Perindustrian. Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri dapat

dilihat pada link (http://tkdn.kemenperin.go.id).

Sumber Data

Rekapitulasi untuk sertifikasi TKDN sektor industri logam dapat dipantau pada rekapitulasi

untuk Logam dan Barang dari Logam melalui tautan

http://tkdn.kemenperin.go.id/sertifikat_idx.php?kd=8.

Cara Menghitung

Rerata dari Data Rekapitulasi untuk sertifikasi TKDN produk industri logam (logam dasar

dan barang dari logam) pada tahun berjalan.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 92: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 3 Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri Logam

1 Pertumbuhan ekspor produk industri logam

Persen 6,53 6,71 6,90 7,56 7,75

Deskripsi

Pertumbuhan Ekspor Industri Logam merupakan perbandingan dari selisih nilai ekspor

antara tahun berjalan dan tahun sebelumnya (dalam persen). Data ekspor tahunan dirilis

oleh BPS. Direktorat Industri Logam memantau pertumbuhan nilai dan volume ekspor

triwulanan dan tahunan sesuai dengan kode HS atau KBLI binaan sektor industri logam.

Sumber Data

Data ekspor yang dirilis oleh BPS sesuai kode HS atau KBLI binaan sektor industri logam

secara berkala.

Cara Menghitung

Pertumbuhan Ekspor Industri Logam merupakan perbandingan dari selisih nilai ekspor

antara tahun berjalan dan tahun sebelumnya, kemudian dikalikan 100% dalam persen).

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 93: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 3 Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri Logam

2 Kontribusi ekspor produk industri logam terhadap total ekspor

Persen 9,90 9,25 9,19 9,02 8,65

Deskripsi

Kontribusi ekspor produk sektor Industri Logam terhadap total ekspor adalah Ekspor

Industri Logam dibagi total Ekspor Nasional dikali 100% dengan sumber Data ekspor sektor

industri logam dan nasional yang dipublikasikan oleh BPS.

Kontribusi ekspor produk sektor Industri Logam terhadap total ekspor nasional, merupakan

perbandingan nilai ekspor produk industri logam terhadap nilai ekspor nasional setiap

tahunnya. Meningkatnya ekspor produk industri diindikasikan sebagai bentuk

meningkatnya pangsa pasar industri di dunia internasional.

Sumber Data

Data ekspor yang dirilis oleh BPS sesuai kode HS atau KBLI binaan sektor industri logam

secara berkala.

Cara Menghitung

Kontribusi ekspor produk sektor Industri Logam terhadap total ekspor nasional, merupakan

perbandingan nilai ekspor produk industri logam terhadap nilai ekspor nasional setiap

tahunnya, kemudian dikalikan 100% dalam persen).

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 94: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 3 Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri Logam

3 Rasio impor bahan baku industri logam terhadap PDB sektor industri logam

Persen 10,54 10,11 9,70 9,31 8,91

Deskripsi

Nilai impor Bahan Baku Sektor Industri dibagi PDB Harga Berlaku Sektor Industri Nonmigas

dikali 100% dari sumber data impor bahan baku sektor industri dan PDB sektor industri

Logam terhadap PDB sektor industri nonmigas yang dipublikasikan oleh BPS.

Rasio impor bahan baku sektor industri terhadap PDB sektor industri Logam, terhadap PDB

sektor industri nonmigas diharapkan semakin menurun setiap tahunnya agar produk yang

diimpor lebih memiliki nilai tambah.

Sumber Data

Data impor bahan baku dan impor sektor industri logam yang dirilis oleh BPS sesuai kode

HS atau KBLI binaan sektor industri logam secara berkala.

Cara Menghitung

Nilai impor Bahan Baku Sektor Industri dibagi PDB Harga Berlaku Sektor Industri Nonmigas

dikali 100% dari sumber data impor bahan baku sektor industri dan PDB sektor industri

Logam terhadap PDB sektor industri nonmigas yang dipublikasikan oleh BPS.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Minimasi

Page 95: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 7.2 – Pedoman Kinerja Direktorat Industri Logam Tahun 2020 – 2024 (Intermediate Outcome)

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS1 Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan

1 Peningkatan Utilisasi Industri Logam

% 55,00 55,00 60,00 65,00 70,00

Deskripsi

Peningkatan utilitas merupakan upaya meningkatkan peran industri logam dalam

perekonomian nasional. Peningkatan utilisasi industri prioritas sektor logam dapat diperoleh

dengan perumusan rekomendasi kebijakan, sinkronisasi regulasi antar K/L, business climate

dan promosi investasi.

Sumber Data

Data kapasitas yang di ambil dari SIINAS

Cara Menghitung

Data diperoleh dengan membagi output aktual dengan output potensial guna mendapatkan

angka tingkat pemanfaatan kapasitas

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 96: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS1 Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan

2 Peningkatan Nilai Ekspor Industri Prioritas Sektor Industri Logam

Milliar USD

0,90 0,91 0,92 0,93 0,94

Deskripsi

Peningkatan nilai ekspor industri prioritas sektor logam merupakan upaya dalam

meningkatkan perekonomian nasional. Peningkatan nilai ekspor prioritas sektor logam dapat

dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor industri logam

khususnya program peningkatan dan perluasan akses pasar dan kerjasam internasional

Sumber Data

Data ekspor industri logam sesuai KBLI dan kode HS binaan yang dipublikasikan oleh BPS.

Cara Menghitung

Pertumbuhan Ekspor Industri Pengolahan Nonmigas = (Ekspor Industri Pengolahan Nonmigas

periode (t) – Ekspor Industri Pengolahan Nonmigas periode (t-1))/Ekspor Industri Pengolahan

Nonmigas periode (t-1) dikali 100%.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 97: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS2 Terbangunnya Struktur Industri Logam yang kuat

1 Industri Logam yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor dan subtitusi impor

Industri yang

Terbangun

1 1 1 1 1

Deskripsi

Industri yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor dan

substitusi impor merupakan upaya dalam meningkatkan daya saing dan kemandirian industri

logam.

Untuk meningkatkan industri yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan

ekspor dan subtitusi impor dapat dicapai dengan melalui program program peningkatan nilai

tambah dan daya saing sektor industri logam melalui:

1. peningkatan investasi (promosi investasi) dan penyusunan profil investasi

2. kebijakan terkait iklim usaha

Sumber Data

Nilai investasi yang bersumber dari data BKPM

Cara Menghitung

Tumbuhnya industri yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor

dan subtitusi impor dilihat dari peningkatan investasi baik investasi baru maupun investasi

perluasan.

Satuan: Jumlah industri yang terbangun

Klasifikasi: Maksimasi

Page 98: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS2 Terbangunnya Struktur Industri Logam yang kuat

2 Tingkat Kandungan/ Komponen Lokal Dalam Negeri Pada Proyek Pemerintah

Persentase 40 45 50 55 60

Deskripsi

Tingkat kandungan / komponen lokal dalam negeri pada proyek pemerintah merupakan

langkah pemerintah dalam mengurangi ketergantungan kepada produk impor dan

meningkatkan nilai tambah di dalam nergi serta memperkuat struktur industri dengan

meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku, komponen, teknologi dan SDM dari

dalam negeri. Peningkatan implementasi TKDN dapat dicapai melalui program peningkatan

nilai tambah dan daya saing sektor industri logam khususnya program kerja peningkatan

TKDN sektor industri logam melalui:

● Kebijakan Local Content - Govt Procurement

● Kebijakan Local Content – Non Govt Procurement

Sumber Data

Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri dan rekapitulasi sertifikasi TKDN

dapat dilihat pada website (http://tkdn.kemenperin.go.id)

Cara Menghitung

Nilai rata-rata berdasarkan nilai sertifikat TKDN yang telah diterbitkan.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 99: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS3 Terwujudnya inovasi pada Industri Logam

1 Fasilitasi pada Industri Logam dalam pengajuan insentif riset dalam peningkatan penguasaan teknologi

Industri 1 1 1 1 1

Deskripsi

Tingkat kandungan / komponen lokal dalam negeri pada proyek pemerintah merupakan

langkah pemerintah dalam mengurangi ketergantungan kepada produk impor dan

meningkatkan nilai tambah di dalam nergi serta memperkuat struktur industri dengan

meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku, komponen, teknologi dan SDM dari

dalam negeri. Peningkatan implementasi TKDN dapat dicapai melalui program peningkatan

nilai tambah dan daya saing sektor industri logam khususnya program kerja peningkatan

TKDN sektor industri logam melalui:

● Kebijakan Local Content - Govt Procurement

● Kebijakan Local Content – Non Govt Procurement

Sumber Data

Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri dan rekapitulasi sertifikasi TKDN

dapat dilihat pada website (http://tkdn.kemenperin.go.id)

Cara Menghitung

Nilai rata-rata berdasarkan nilai sertifikat TKDN yang telah diterbitkan.

Satuan: Persen

Klasifikasi: Maksimasi

Page 100: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS3 Terwujudnya inovasi pada Industri Logam

2 Pemanfaatan hasil inovasi oleh Industri Logam

Jumlah Inovasi

2 2 2 2 2

Deskripsi

Pemanfaatan hasil inovasi oleh industri logam terkait dengan upaya mewujudkan inovasi di

sektor industri logam dalam rangka peningkatan daya saing.

Pemanfaatan hasil inovasi oleh industri logam dapat dicapai mendorong hasil R&D

terimplementasikan pada skala industri melalui sinergi bersama-sama antara industri, badan

penelitian dan pegembangan (litbang), dan universitas

Sumber Data

Data perusahaan yang melakukan inovasi dalam bentuk pilot project, penerapan teknologi

produksi baru, atau product development pada sektor industri logam.

Cara Menghitung

Jumlah inovasi dalam bentuk pilot project atau product development yang dilakukan industri

logam.

Satuan: Jumlah inovasi/ terobosan

Klasifikasi: Maksimasi

Page 101: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS4 Meningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Logam yang berkualitas

1 Industri Logam yang melakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasis Vokasi (praktik kerja, pemagangan, danl atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu)

Industri 5 5 5 5 5

Deskripsi

Industri Logam yang melakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasis Vokasi (praktik kerja,

pemagangan, danl atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber

daya manusia berbasis kompetensi tertentu) merupakan upaya meningkatnya kompetensi

dan daya saing sumberdaya industri sektor industri logam.

Industri Logam yang melakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasis Vokasi (praktik kerja,

pemagangan, danl atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber

daya manusia berbasis kompetensi dapat dicapai melalui program Link and Match antara

Industri dengan SMK dengan program pemagangan, praktik kerja, pembelajaran dalam

rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu.

Sumber Data

Data industri yang mendapatkan mendapatkan pengajuan insentif riset dalam peningkatan

penguasaan teknologi sebagaimana Pasal 29 C ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45

Tahun 2019 pada Ditjen Pajak Kementerian Keuangan.

Cara Menghitung

Jumlah industri logam yang difasilitasi mendapatkan pengajuan insentif riset dalam

peningkatan penguasaan teknologi sebagaimana Pasal 29B ayat (1) Peraturan Pemerintah

Nomor 45 Tahun 2019 berbunyi: Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang

menyelenggarakan kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam

rangka pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis kompetensi

Page 102: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

tertentu dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% (dua ratus

persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan,

dan/atau pembelajaran

Satuan: Industri

Klasifikasi: Minimasi

Page 103: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS4 Meningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Logam yang berkualitas

2 Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi

orang 240 240 240 240 240

Deskripsi

Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi. Merupakan upaya

meningkatnya kompetensi dan daya saing sumberdaya industri sektor industri logam.

Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi Dapat dicapai melalui

program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor industri logam khususnya kegiatan

terkait peningkatan investasi.

Sumber Data

Data diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang lulus uji kompetensi dan

mendapatkan sertifikat dari LSPro

Cara Menghitung

Jumlah tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang lulus uji kompetensi dan mendapatkan

sertifikat dari LSPro

Satuan: Orang

Klasifikasi: Maksimasi

Page 104: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

T1 Kebijakan dan Tata Kelola Pemanfaatan Kebijakan Dalam Mendukung Penciptaan dan Pengembangan Daya Saing Industri Logam yang efektif dan efesien

1 Tersusunnya Regulasi Teknis Standard Sektor Industri Logam

SNI/ ST/ PTC/ RSNI

3 3 3 3 3

Deskripsi

Tersusunnya Regulasi Teknis Standard Sektor Industri Logam terkait dengan upaya

meningkatnya peningkatan daya saing penerapan standar.

Tersusunnya Regulasi Teknis Standard Sektor Industri Logam dapat dicapai melalui kegiatan

perumusan RSNI dan pemberlakuan SNI Wajib sektor Industri Logam untuk mendukung

penciptaan dan pengembangan daya saing.

Sumber Data

Data diperoleh dari Regulasi Teknis Standard yang telah disusun RSNI dan telah menjadi SNI

serta pemeberlakuan SNI Wajib Sektor Industri Logam.

Cara Menghitung

Jumlah Regulasi Teknis Standard yang telah disusun RSNI dan telah menjadi SNI serta

pemeberlakuan SNI Wajib Sektor Industri Logam.

Satuan: SNI/ST/PTC/RSNI

Klasifikasi: Maksimasi

Page 105: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

T1 Kebijakan dan Tata Kelola Pemanfaatan Kebijakan Dalam Mendukung Penciptaan dan Pengembangan Daya Saing Industri Logam yang efektif dan efesien

2 Tersusunnya Standard Kompetensi SDM Industri Industri Logam

RSKKNI 1 1 1 1 1

Deskripsi

Tersusunnya Standard Kompetensi SDM Industri Industri Logam terkait dengan upaya

peningkatan kompetensi SDM dan peningkatan nilai produktivitas tenaga kerja Industri

Logam.

Tersusunnya Standard Kompetensi SDM Industri Industri Logam dicapai melalui program

peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor industri logam khususnya program kerja

terkait peningkatan produktivitas tenaga kerja sektor Industri Logam melalui Sertifikasi

Kompetensi (Pengembangan SKKNI).

Sumber Data

Dapat dicapai melalui tersusunnya Standard Kompetensi SDM Industri Industri Logam.

Perumusan standar kompetensi akan mempengaruhi peningkatan nilai produktivitas tenaga

kerja sektor industri sektor industri logam

Cara Menghitung

Jumlah Standard Kompetensi SDM Industri Industri.

Satuan: RSKKNI

Klasifikasi: Maksimasi

Page 106: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

L1 Terwujudnya Birokrasi Industri Logam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

1 Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

Indeks 95 96 96 96 96

Deskripsi

Dokumen perencanaan merupakan pedoman pelaksanaan kegiatan yang diharapkan dapat

mendukung tercapainya tujuan dan visi misi suatu organisasi. Dokumen perencanaan

DIrektorat Industri Logam yaitu Rencana Strategis Direktorat Industri Logam Tahun 2020 -

2024 berpedoman pada RPJMN 2020-2024, RIPIN 2015-2035, Kebijakan Industri Nasional

2020-2024 dan Akselarasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0.

Sumber Data

Hasil penilaian indeks kesesuaian dokumen perencanaan program yang dilaksanakan oleh

Inspektorat Jenderal dan Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian.

Cara Menghitung

Hasil penilaian indeks kesesuaian dokumen perencanaan program yang dilaksanakan oleh

Inspektorat Jenderal dan Biro Perencanaan Kementerian Perindustrian.

Satuan: Indeks

Klasifikasi: Maksimasi

Page 107: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

L1 Terwujudnya Birokrasi Industri Logam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

2 Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat Industri Logam

Poin 78 78,5 79 79,5 80

Deskripsi

Perbaikan pemerintahan dan sistem manajemen merupakan agenda penting

dalam reformasi birokrasi yang sedang dijalankan oleh pemerintah saat ini. Sistem

manajemen pemerintahan diharapkan berfokus pada peningkatan akuntabilitas serta

sekaligus peningkatan kinerja yang berorientasi pada hasil (outcome). Maka pemerintah telah

menetapkan kebijakan untuk penerapan sistem pertanggungjawaban yang jelas dan teratur

dan efektif yang disebut dengan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP).

Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah atau disingkat dengan SAKIP tertuang

dalam Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah yang mana didalamnya menyebutkan SAKIP merupakan rangkaian

sistematik dari berbagai aktivitas, alat dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan

dan pengukuran, pengumpulan data, pengklarifikasian, pengikhtisaran, dan pelaporan

kinerja pada instansi pemerintah, dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan

kinerja instansi pemerintah.

Untuk melaksanakan evaluasi sistem AKIP tersebut maka Kementerian PAN & RB

menerbitkan Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi

No 12 Tahun 2015 tentang Pedoman Evaluasi Atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja

Instansi Pemerintah. Peraturan tersebut merupakan pelaksanaan dari Peraturan Presiden

Nomor 29 tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

Sumber Data

Setiap tahun dilaksanakan evaluasi SAKIP oleh satuan kerja Inspektorat Jenderal.

Page 108: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Cara Menghitung

Cakupan/ruang lingkup Implementasi SAKIP yang dievaluasi adalah :

● Penilaian terhadap perencanaan strategis, termasuk di dalamnya perjanjian kinerja, dan

sistem pengukuran kinerja;

● Penilaian terhadap penyajian dan pengungkapan informasi kinerja;

● Evaluasi terhadap program dan kegiatan; dan

● Evaluasi terhadap kebijakan instansi/unit kerja yang bersangkutan.

Dalam pelaksanaan evaluasi atas implementasi SAKIP dilaksanakan melalui tahapan Survei

Pendahuluan dan Evaluasi atas Implementasi SAKIP. Survei pendahuluan dilaksanakan untuk

memahami dan mendapatkan gambaran umum mengenai kegiatan/unit kerja yang akan

dievaluasi. Sedangkan evaluasi implementasi terdiri atas evaluasi penerapan komponen

manajemen kinerja yang meliputi: perencanaan kinerja, pengukuran kinerja, pelaporan

kinerja, evaluasi internal, dan capaian kinerja.

Evaluasi atas akuntabilitas kinerja instansi harus menyimpulkan hasil penilaian atas fakta

obyektif Instansi pemerintah dalam mengimplementasikan perencanaan kinerja, pengukuran

kinerja, pelaporan kinerja, evaluasi kinerja dan capaian kinerja sesuai dengan kriteria masing-

masing komponen yang ada dalam LKE.

Setelah melaksanakan tahapan-tahapan dalam evaluasi atas implementasi SAKIP harus

menghasilkan Kertas Kerja Evaluasi (KKE) dan Laporan Hasil Evaluasi (LHE). LHE ini disusun

berdasarkan berbagai hasil pengumpulan data dan fakta serta analisis yang

didokumentasikan dalam KKE.

LHE disusun berdasarkan prinsip kehati-hatian dan mengungkapkan hal-hal penting bagi

perbaikan manajemen kinerja instansi pemerintah yang dievaluasi. Permasalahan atau

temuan sementara hasil evaluasi (tentative finding) dan saran perbaikannya harus

diungkapkan secara jelas dan dikomunikasikan kepada pihak instansi pemerintah yang

dievaluasi untuk mendapatkan konfirmasi ataupun tanggapan secukupnya.

Satuan: Poin

Klasifikasi: Maksimasi

Page 109: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan

(Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

L1 Terwujudnya Birokrasi Industri Logam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

3 Nilai maturitas SPIP Direktorat Industri Logam

Indeks 3,26 3,265 3,27 3,275 3,28

Deskripsi

Berdasarkan Peraturan Pemerintah 60 Tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern

Pemerintah yang bertujuan untuk memberikan keyakinan yang memadai terhadap 4 (empat)

hal yaitu:

• tercapainya efektifitas dan efisiensi pencapaian tujuan penyelenggaraan

pemerintahan negara;

• kehandalan pelaporan keuangan;

• pengamanan aset negara; dan

• ketaatan terhadap Paraturan Perundang undangan.

Sumber Data

1. Penilaian Pendahuluan Tingkat Maturitas SPIP

a. Survey Persepsi Maturitas SPIP

Langkah-langkah utama survai persepsi maturitas SPIP baik dilakukan secara panel

(bersama-sama) maupun secara tersendiri (individual)

b. Validasi Awal Survey Maturitas SPIP

Survey persepsi merupakan diagnosa awal tingkat maturitas SPIP Direktorat Industri

Logam. Jawaban (persepsi) responden kemungkinan terkelompokkan ke dalam dua

kategori yaitu “konsisten” dan “tidak konsisten”. Konsisten, artinya jawaban

(persepsi) responden telah memenuhi gradasi yang disyaratkan dalam petunjuk

pengisian kuesioner. Tidak konsisten, artinya jawaban (persepsi) responden tidak

memenuhi gradasi yang disyaratkan dalam petunjuk pengisian kuesioner.

c. Perhitungan Skor Awal Maturitas SPIP

Page 110: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Survey persepsi Maturitas SPIP Badan Karantina Pertanian di atas merupakan

diagnose awal tingkat maturitas SPIP Badan Karantina Pertanian. Berdasarkan

jawaban responden atas kuesioner maturitas tersebut, tingkat maturitas SPIP Badan

Karantina Pertanian telah dapat dihitung dan ditetapkan sementara dalam enam

tingkatan atau setara masing-masing dengan level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5.

2. Pengujian Bukti Maturitas SPIP

a. Penyiapan Pengumpulan Data

Validasi data hasil persepsi dapat dilakukan dengan melanjutkan kuesioner atau

mengumpulkan bukti pendukung lainnya seperti wawancara, reviu dokumen, atau

observasi. Tidak harus semua teknik pengumpulan data digunakan untuk menguji

jawaban hasil survey.

b. Kuesioner Lanjutan Maturitas SPIP

c. Wawancara Maturitas SPIP

d. Review Dokumen Maturitas SPIP

e. Observasi Maturitas SPIP

Penyimpulan Tingkat Maturitas Indikator

Cara Menghitung

Perhitungan Skor Awal Maturitas SPIP

Survey persepsi Maturitas SPIP Badan Karantina Pertanian di atas merupakan diagnose awal

tingkat maturitas SPIP Badan Karantina Pertanian. Berdasarkan jawaban responden atas

kuesioner maturitas tersebut, tingkat maturitas SPIP Badan Karantina Pertanian telah dapat

dihitung dan ditetapkan sementara dalam enam tingkatan atau setara masing-masing dengan

level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5. Dalam perhitungan ini, hanya satu jawaban akhir yang di-entry atau

diproses untuk menetapkan maturitas Badan Karantina Pertanian. Langkah utama

perhitungan skor adalah sebagai berikut:

Pemrosesan Jawaban Kuesioner

Untuk mendapatkan satu jawaban dari beberapa responden kuesioner individu (dan jawaban

sudah divalidasi) masih diperlukan proses data tambahan berupa tabulasi dan pemilihan satu

jawaban sebagai berikut:

Page 111: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

1) Siapkan worksheet (baik elektronik maupun lembaran kertas) Formulir Tabulasi Survai

Maturitas SPIP (Form 2A), sebagaimana tercantum dalam Lampiran 2

2) Untuk jawaban Form PM-1 yang sudah valid lakukan entri ke dalam masing-masing kolom

responden (R) pada Form 2A;

3) Simpulkan jawaban per indikator sesuai dengan jawaban yang paling banyak (modus). Jika

jumlah kuesioner yang diterima ternyata genap, maka untuk mendapatkan modus,

jawaban terakhir tidak perlu diproses.

4) Lakukan entry atas simpulan jawaban per indikator dari Form 2A ke dalam Form 2B;

5) Pastikan bahwa semua jawaban terhadap 25 subunsur maturitas dalam Form 2B dimaksud

sudah terisi;

6) Lakukan perhitungan skor sesuai jawaban dan bobot yang telah ditentukan sebelumnya,

gunakan Jumlah Skor Maturitas SPIP di Baris B Form tersebut sebagai nilai atau skor

maturitas dengan sebutan tingkat maturitas dalam Baris C;

7) Siapkan rencana pengumpulan bukti untuk menguji simpulan hasil survai tersebut dalam

menjamin kebenaran substansi indikator maturitas SPIP.

Satuan: Level SPIP

Klasifikasi: Maksimasi

Page 112: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 8 Penjelasan Kriteria SMART Indikator Renstra Direktorat Industri Logam Periode 2020 - 2024

Page 113: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

LAMPIRAN 8.1 TABEL PENJELASAN KRITERIA SMART INDIKATOR

RENSTRA DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM PERIODE 2020 – 2024

A. KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA TUJUAN

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Target

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

Tj Meningkatnya Peran Industri Logam dalam Perekonomian Nasional

1 Pertumbuhan PDB industri logam Persen -0,67 3,54 3,92 5,13 6,50

2 Kontribusi PDB industri logam terhadap PDB nasional

Persen 1,52 1,53 1,54 1,54 1,53

3 Jumlah tenaga kerja di sektor industri logam

Ribu Orang 862,08 891,37 923,49 957,73 994,25

4 Nilai ekspor produk industri logam US$ Miliar 15,54 16,58 17,73 19,07 20,55

1. SMART - Pertumbuhan PDB Industri Logam:

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Cara Pengukuran menggunakan data PDB Harga Konstan tahun berjalan yang

bersumber dari data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik (BPS). BPS merilis data PDB

Harga Konstan berdasarkan KBLI 2 digit dalam satuan Rp juta. Berdasarkan data BPS

tersebut Direktorat Industri Logam memilih data pada KBLI binaannya yaitu KBLI 24 –

Industri Logam Dasar dan KBLI 25 – Industri Barang dari Logam, Bukan Mesin dan

Peralatannya. Kemudian, data PDB Harga Konstan pada KBLI binaan dijumlahkan untuk

mendapatkan data PDB Harga Konstan untuk sektor industri logam dan untuk

menghitung laju pertumbuhan industri sektor industri logam menggunakan rumus :

keterangan :

R : laju pertumbuhan (%)

: PDB harga konstan sektor industri logam tahun berjalan (Rp. Juta)

: PDB harga konstan sektor industri logam tahun sebelumnya (Rp. Juta)

Page 114: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

¾ Achievable

Direktorat Industri Logam akan melaksanakan serangkaian program dan kegiatan

sebagaimana yang tertuang pada RPJMN 2020-2024, RIPIN 2015-2035, Kebijakan

Industri Nasional 2020-2024 dan Akselarasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Program

yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Logam selama periode tahun 2020-

2024 dalam rangka mendukung Pertumbuhan PDB Industri Logam adalah Kegiatan

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam yang dilaksanakan melalui

serangkaian kegiatan sebagai berikut:

x Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri Logam

x Perbaikan Rantai Pasok Industri Logam (Supply-Demand)

x Pemanfaatan Teknologi Industri Logam

x Pengembangan dan Penyelenggaraan Jasa Industri Logam

x Pengembangan Sistem Informasi Industri Logam

x Fasilitas Fiskal dan Non Fiskal Sektor Industri Logam

x Pelaksanaan Peta Jalan Revolusi Industry 4.0 Sektor Industri Logam

x Pengembangan Standar Industri Logam

x Peningkatan Kerjasama Internasional Bidang Industri Logam

x Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

¾ Relevance

Terkait dengan upaya meningkatnya peran industri logam dalam perekonomian

nasional

¾ Timebound

Periode satu tahun

2. SMART - Kontribusi PDB Industri Logam:

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Cara Pengukuran menggunakan data PDB Harga Berlaku tahun berjalan yang

bersumber dari yang dipantau dan dirilis BPS. BPS merilis data PDB Harga Berlaku

Page 115: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

berdasarkan KBLI 2 digit dalam satuan Rp juta. Berdasarkan data BPS tersebut

Direktorat Industri Logam menghimpun data sesuai KBLI binaannya yaitu KBLI 24 dan

25. Kemudian, data PDB Harga Konstan per KBLI dijumlahkan untuk mendapatkan data

PDB Harga Konstan sektor industri logam dan untuk menghitung kontribusi industri

logam terhadap PDB nasional menggunakan persamaan berikut:

keterangan:

: kontribusi sektor industri logam terhadap PDB nasional (%)

: PDB harga berlaku sektor industri logam pada tahun berjalan (Rp. Juta)

PDB Nasional : PDB harga berlaku nasional (Rp. Juta)

¾ Achievable

Direktorat Industri Logam akan melaksanakan serangkaian program dan kegiatan

sebagaimana yang tertuang pada RPJMN 2020-2024, RIPIN 2015-2035, Kebijakan

Industri Nasional 2020-2024 dan Akselarasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Program

yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Logam selama periode tahun 2020-

2024 dalam rangka mendukung Kontribusi PDB Industri Logam adalah Kegiatan

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam yang dilaksanakan melalui

serangkaian kegiatan sebagai berikut:

x Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri Logam

x Perbaikan Rantai Pasok Industri Logam (Supply-Demand)

x Pemanfaatan Teknologi Industri Logam

x Pengembangan dan Penyelenggaraan Jasa Industri Logam

x Pengembangan Sistem Informasi Industri Logam

x Fasilitas Fiskal dan Non Fiskal Sektor Industri Logam

x Pelaksanaan Peta Jalan Revolusi Industry 4.0 Sektor Industri Logam

x Pengembangan Standar Industri Logam

x Peningkatan Kerjasama Internasional Bidang Industri Logam

x Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

Page 116: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

¾ Relevance

Terkait dengan upaya meningkatnya peran industri logam dalam perekonomian

nasional

¾ Timebound

Periode satu tahun

3. SMART - Tenaga kerja di sektor Industri Logam

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Data diperoleh dari hasil Survei Angkatan Kerja Nasional (SAKERNAS) yang diterbitkan

oleh BPS. Data tenaga kerja berdasarkan KBLI 2 digit dalam satuan orang. Direktorat

INdustri Logam kemudian menghimpun data sesuai KBLI binaannya yaitu KBLI 24,25.

Kemudian, data tenaga kerja per KBLI dijumlahkan untuk mendapatkan data tenaga

kerja sektor industri logam dan mengkonversi satuan tenaga kerja menjadi juta orang.

Untuk menghitung penyerapan tenaga kerja sektor ILMATE menggunakan formula :

keterangan :

: Penyerapan tenaga kerja (juta orang)

: data tenaga kerja tahun berjalan (juta orang)

: data tenaga kerja tahun sebelumnya (juta orang)

¾ Achievable

Direktorat Industri Logam akan melaksanakan serangkaian program dan kegiatan

sebagaimana yang tertuang pada RPJMN 2020-2024, RIPIN 2015-2035, Kebijakan

Industri Nasional 2020-2024 dan Akselarasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Program

yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat

Transportasi dan Elektronika selama periode tahun 2020-2024 dalam rangka

mendukung tenaga kerja di sektor Industri Logam, adalah Kegiatan Penumbuhan dan

Pengembangan Industri Logam yang dilaksanakan melalui serangkaian kegiatan

sebagai berikut:

Page 117: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

x Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri Logam

x Perbaikan Rantai Pasok Industri Logam (Supply-Demand)

x Pemanfaatan Teknologi Industri Logam

x Pengembangan dan Penyelenggaraan Jasa Industri Logam

x Pengembangan Sistem Informasi Industri Logam

x Fasilitas Fiskal dan Non Fiskal Sektor Industri Logam

x Pelaksanaan Peta Jalan Revolusi Industry 4.0 Sektor Industri Logam

x Pengembangan Standar Industri Logam

x Peningkatan Kerjasama Internasional Bidang Industri Logam

x Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

¾ Relevance

Terkait dengan upaya meningkatnya peran industri logam dalam perekonomian

nasional

¾ Timebound

Periode satu tahun

4. SMART - Nilai ekspor produk Industri Logam

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS dimana data utamanya berdasarkan dokumen

ekspor dan impor yang kemudian diolah oleh Direktorat Industri Logam berdasarkan

kode HS atau KBLI binaannya. Perhitungan dilakukan dengan perbandingan nilai ekspor

produk industri pengolahan non-migas terhadap nilai ekspor nasional setiap tahunnya.

¾ Achievable

Direktorat Industri Logam akan melaksanakan serangkaian program dan kegiatan

sebagaimana yang tertuang pada RPJMN 2020-2024, RIPIN 2015-2035, Kebijakan

Industri Nasional 2020-2024 dan Akselarasi Peta Jalan Making Indonesia 4.0. Program

yang akan dilaksanakan oleh Direktorat Industri Logam selama periode tahun 2020-

2024 dalam rangka mendukung ekspor produk Industri Logam adalah Kegiatan

Page 118: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam yang dilaksanakan melalui

serangkaian kegiatan sebagai berikut:

x Pembangunan Sumber Daya Manusia Industri Logam

x Perbaikan Rantai Pasok Industri Logam (Supply-Demand)

x Pemanfaatan Teknologi Industri Logam

x Pengembangan dan Penyelenggaraan Jasa Industri Logam

x Pengembangan Sistem Informasi Industri Logam

x Fasilitas Fiskal dan Non Fiskal Sektor Industri Logam

x Pelaksanaan Peta Jalan Revolusi Industry 4.0 Sektor Industri Logam

x Pengembangan Standar Industri Logam

x Peningkatan Kerjasama Internasional Bidang Industri Logam

x Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri

¾ Relevance

Terkait dengan upaya meningkatnya peran industri logam dalam perekonomian

nasional

¾ Timebound

Periode satu tahun

Page 119: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

B. KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA SASARAN PROGRAM

1. KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA SASARAN PROGRAM: Meningkatnya Daya

Saing dan Kemandirian Industri Logam

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 1 Meningkatnya Daya Saing dan Kemandirian Industri Logam

1 Persentase tenaga kerja di sektor industri logam terhadap total pekerja

Persen 0,68 0,69 0,68 0,69 0,69

2 Produktivitas tenaga kerja sektor industri logam

Rp Juta /orang/tahun

222,87 229,69 230,08 237,55 244,95

3 Nilai realisasi investasi industri logam

Rp. Triliun 94,92 101,23 114,11 140,38 192,00

a. SMART - Persentase tenaga kerja di sektor Industri Logam terhadap total pekerja

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Jumlah Tenaga Kerja Sektor Industri Logam dibagi Total Tenaga Kerja dikali 100%

dari sumber Data Sakernas yang dipublikasikan oleh BPS.

Dengan semakin tingginya penyerapan tenaga kerja di sektor Industri Logam,

merupakan salah satu indikasi bahwa industri nasional semakin mandiri, maju,

dan berdaya saing. Persentase tenaga kerja di sektor industri logam terhadap

total pekerja didapatkan dari hasil Survei Sakernas.

¾ Achievable

Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor

industri logam melalui:

x Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan

Produktivitas Industri Logam Besi

x Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan

Produktivitas Industri Logam Bukan Besi

Page 120: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

x Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan

Produktivitas Industri Logam Hilir

¾ Relevance

Terkait dengan upaya meningkatnya daya saing dan kemandirian industri

Logam.

¾ Timebound

Periode satu tahun

b. SMART - Produktivitas tenaga kerja sektor Industri Logam

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Nilai produktivitas tenaga kerja sektor industri sektor industri logam merupakan

pembagian antara nilai tambah sektor industri logam dan jumlah tenaga kerja di

sektor industri logam. Semakin tinggi tingkat produktivitas tenaga kerja sektor

industri, maka semakin tinggi efisiensi perusahaan dalam memproduksi

barang/jasa. Untuk itu, maka penyediaan SDM industri yang terampil menjadi

salah satu yang menjadi prioritas untuk dikembangkan dalam rangka

meningkatkan daya saing industri nasional.

¾ Achievable

Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor

industri logam khususnya melalui program kerja peningkatan produktivitas

tenaga kerja sektor Industri Logam melalui:

x Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan

Produktivitas Industri Logam Besi

x Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan

Produktivitas Industri Logam Bukan Besi

x Pengembangan Industri Dalam Rangka Peningkatan Daya Saing Dan

Produktivitas Industri Logam Hilir

Page 121: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

¾ Relevance

Terkait dengan upaya meningkatnya daya saing dan kemandirian industri logam.

¾ Timebound

Periode satu tahun

c. SMART - Nilai investasi sektor Industri Logam

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Nilai Investasi sektor industri logam merupakan gabungan dari realisasi investasi

PMA dan PMDN dimana nilai investasi PMA dikonversi dari US dolar menjadi

rupiah. Nilai realisasi investasi di sektor industri logam berdasarkan data yang

diirilis oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).

¾ Achievable

Indikator ini dapat didukung ketercapaiannya melalui program peningkatan nilai

tambah dan daya saing sektor industri logam melalui:

x Penyusunan Profil Investasi Industri Logam Berbasis Besi

x Penyusunan Profil Investasi Industri Logam Berbasis Bukan Besi

¾ Relevance

Terkait dengan upaya meningkatnya daya saing dan kemandirian industri logam.

¾ Timebound

Periode satu tahun

Page 122: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

2. KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA: Meningkatnya Kemampuan Industri Logam

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 2 Meningkatnya Kemampuan Industri Logam

1 TKDN industri logam (rerata tertimbang)

Persen 61,34 62,56 63,82 65,09 66,40

SMART - Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) (rerata tertimbang) sektor Industri

Logam

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) merupakan suatu

kebijakan pemberdayaan industri yang bertujuan untuk meningkatkan

penggunaan produk dalam negeri oleh pemerintah, badan usaha dan masyarakat

serta memberdayakan industri dalam negeri melalui pengamanan pasar

domestik, mengurangi ketergantungan kepada produk impor, dan meningkatkan

nilai tambah di dalam negeri; dan memperkuat struktur industri dengan

meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku, komponen, teknologi dan

SDM dari dalam negeri.

Nilai rata-rata berdasarkan nilai sertifikat TKDN yang telah diterbitkan oleh Pusat

P3DN Kementerian Perindustrian. Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam

negeri dapat dilihat pada link (http://tkdn.kemenperin.go.id).

Rekapitulasi untuk sertifikasi TKDN sektor industri logam dapat dipantau pada

rekapitulasi untuk Logam dan Barang dari Logam melalui tautan

http://tkdn.kemenperin.go.id/sertifikat_idx.php?kd=8.

Page 123: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

¾ Achievable

Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor

industri logam khususnya melalui kegatan Pengembangan Industri Dalam Rangka

Peningkatan Daya Saing Dan Produktivitas Industri Logam Hilir.

¾ Relevance

Dapat dicapai dengan mengurangi ketergantungan kepada produk impor, dan

meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; dan memperkuat struktur industri

dengan meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku, komponen,

teknologi dan SDM dari dalam negeri.

Terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor industri

logam.

¾ Timebound

Periode satu tahun

Page 124: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

3. KRITERIA SMART INDIKATOR KINERJA: Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri

Logam

Program/ Kegiatan

Sasaran Strategis / Sasaran Program /

Sasaran Kegiatan / IKU / IK Satuan

Tahun Anggaran

2020 2021 2022 2023 2024

Kegiatan Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SK 3 Meningkatnya Penguasaan Pasar Industri Logam

1 Pertumbuhan ekspor produk industri logam

Persen 6,53 6,71 6,90 7,56 7,75

2 Kontribusi ekspor produk industri logam terhadap total ekspor

Persen 9,90 9,25 9,19 9,02 8,65

3 Rasio impor bahan baku industri logam terhadap PDB sektor industri logam

Persen 10,54 10,11 9,70 9,31 8,91

a. SMART - Pertumbuhan ekspor sektor Industri Logam

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Pertumbuhan Ekspor Industri Logam merupakan perbandingan dari selisih nilai

ekspor antara tahun berjalan dan tahun sebelumnya (dalam persen). Data ekspor

tahunan dirilis oleh BPS. Direktorat Industri Logam memantau pertumbuhan nilai

dan volume ekspor triwulanan dan tahunan sesuai dengan kode HS atau KBLI

binaan sektor industri logam.

¾ Achievable

Dapat dicapai dengan didukung kegiatan Penciptaan Iklim Usaha dan Iklim

Investasi yang Kondusif dalam rangka Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton

Baja Nasional dan Penyusunan Standar Produk (RSNI) industri logam besi, logam

bukan besi, dan logam hilir.

¾ Relevance

Dapat dicapai melalui program peningkatan dan perluasan akses pasar dan

kerjasama internasional (FTA). Dengan meningkatnya penguasaan pasar industri,

Page 125: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

maka diharapkan dapat meningkatkan peran sektor industri dalam perekonomian

nasional. Untuk mencapai peningkatan penguasaan pasar industri sektor industri,

salah satunya diukur melalui pencapaian indikator kinerja pertumbuhan ekspor

industri pengolahan nonmigas.

Terkait dengan upaya program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor

industri logam.

¾ Timebound

Periode satu tahun

b. SMART - Kontribusi ekspor produk sektor Industri Logam

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Kontribusi ekspor produk sektor Industri Logam terhadap total ekspor adalah

Ekspor Industri Logam dibagi total Ekspor Nasional dikali 100% dengan sumber

Data ekspor sektor industri logam dan nasional yang dipublikasikan oleh BPS.

Kontribusi ekspor produk sektor Industri Logam terhadap total ekspor nasional,

merupakan perbandingan nilai ekspor produk industri logam terhadap nilai ekspor

nasional setiap tahunnya. Meningkatnya ekspor produk industri diindikasikan

sebagai bentuk meningkatnya pangsa pasar industri di dunia internasional.

¾ Achievable

Dapat dicapai melalui kegiatan Implementasi Kerjasama Internasional dalam

rangka Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional; Promosi

Investasi dalam rangka Peningkatan Kapasitas Produksi 17 Juta Ton Baja Nasional ;

dan Penyusunan dan Penerapan SNI Wajib Produk Industri Logam.

¾ Relevance

Terkait dengan upaya program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor

industri logam.

¾ Timebound

Periode satu tahun

Page 126: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

c. SMART - Rasio impor bahan baku industri logam terhadap PDB sektor industri

nonmigas

¾ Specific

Tidak Dwimakna

¾ Measurable

Nilai impor Bahan Baku Sektor Industri dibagi PDB Harga Berlaku Sektor Industri

Nonmigas dikali 100% dari sumber data impor bahan baku sektor industri dan PDB

sektor industri Logam terhadap PDB sektor industri nonmigas yang dipublikasikan

oleh BPS.

Rasio impor bahan baku sektor industri terhadap PDB sektor industri Logam,

terhadap PDB sektor industri nonmigas diharapkan semakin menurun setiap

tahunnya agar produk yang diimpor lebih memiliki nilai tambah.

¾ Achievable

Dapat dicapai melalui kegiatan Penyusunan dan Penerapan SNI Wajib Produk

Industri Logam dan Pengawasan Pemberlakuan SNI Wajib Produk Industri Logam.

¾ Relevance

Rasio impor semakin menurun setiap tahunnya agar produk yang diimpor lebih

memiliki nilai tambah dalam rangka upaya meningkatkan pangsa pasar produk

dalam negeri.

Terkait dengan upaya program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor

industri logam

¾ Timebound

Periode satu tahun

Page 127: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Lampiran 8.2 – PENJELASAN KRITERIA SMART INDIKATOR RENSTRA (INTERMEDIATE) DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN 2020 – 2024

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS1 Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan

1 Peningkatan Utilisasi Industri Logam

% 55,00 55,00 60,00 65,00 70,00

2 Peningkatan Nilai Ekspor Industri Prioritas Sektor Industri Logam

Milliar USD

0,90 0,91 0,92 0,93 0,94

SS1. Terwujudnya Industri Logam yang Berdaya saing dan Berwawasan lingkungan 1. SMART – Peningkatan Utilisasi Industri Logam ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Data diperoleh dengan membagi output aktual dengan output potensial guna mendapatkan angka tingkat pemanfaatan kapasitas. Konsep pemanfaatan kapasitas ini paling banyak merujuk pada produksi barang fisik, yang mana lebih mudah diukur.

¾ Achievable Peningkatan Utilisasi Industri Prioritas Sektor Industri Logam dapat diperoleh dengan perumusan rekomendasi kebijakan, sinkronisasi regulasi antar K/L, business climate dan promosi investasi.

¾ Relevance Terkait dengan upaya mewujudkan Industri Logam yang berdaya saing dan berwawasan lingkungan.

¾ Timebound satu tahun periode

2. SMART - Peningkatan Nilai Ekspor Industri Prioritas Sektor Industri Logam (produk stainless steel) ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Data diperoleh dari hasil kompilasi BPS di mana data utamanya berdasarkan dokumen ekspor impor yang kemudian di olah oleh Direktorat Industri Logam berdasarkan kode HS atau KBLI binaan sektor industri logam.

Page 128: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

¾ Achievable Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor ILMATE khususnya sub program peningkatan dan perluasan akses pasar dan kerjasama internasional

¾ Relevance Terkait dengan upaya meningkatnya peran industri logam, mesin, alat transportasi, dan elektronika dalam perekonomian nasional

¾ Timebound satu tahun periode

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS2 Terbangunnya Struktur Industri Logam yang kuat

1 Industri Logam yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor dan subtitusi impor

Industri yang

Terbangun

1 1 1 1 1

2 Tingkat Kandungan/ Komponen Lokal Dalam Negeri Pada Proyek Pemerintah

Persentase 40 45 50 55 60

SS2. Terbangunnya Struktur Industri Logam yang kuat

1. SMART – Industri logam yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor dan subtitusi impor ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Tumbuhnya industri yang berkontribusi pada peningkatan nilai tambah, peningkatan ekspor dan subtitusi impor dilihat dari peningkatan investasi baik investasi baru maupun investasi perluasan. Adapun sektor prioritas tersebut diatas meliputi beberapa industri binaan sektor logam sebagaimana yang dicantumkan pada Sasaran dan Indikator Kinerja Intermediate Outcome

¾ Achievable Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor ILMATE khususnya kendaraan ramah lingkungan melalui:

1. peningkatan investasi (promosi investasi) 2. perbaikan dan penyusunan kebijakan iklim usaha

Page 129: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

¾ Relevance Terkait dengan upaya meningkatnya daya saing dan kemandirian industri Logam,

¾ Timebound satu tahun periode

2. SMART - Tingkat Kandungan/ Komponen Lokal Dalam Negeri Pada Proyek Pemerintah: ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Nilai rata-rata berdasarkan nilai sertifikat TKDN yang telah diterbitkan. Daftar inventarisasi barang/jasa produksi dalam negeri dapat dilihat pada website (http://tkdn.kemenperin.go.id). Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN) merupakan suatu kebijakan pemberdayaan industri yang bertujuan untuk meningkatkan penggunaan produk dalam negeri oleh pemerintah, badan usaha dan masyarakat serta memberdayakan industri dalam negeri melalui pengamanan pasar domestik, mengurangi ketergantungan kepada produk impor, dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; dan memperkuat struktur industri dengan meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku, komponen, teknologi dan SDM dari dalam negeri.

¾ Achievable Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor ILMATE khususnya sub program kerja peningkatan TKDN sektor ILMATE melalui: ● Kebijakan Local Content - Govt Procurement ● Kebijakan Local Content – Non Govt Procurement

¾ Relevance Dapat dicapai dengan mengurangi ketergantungan kepada produk impor, dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri; dan memperkuat struktur industri dengan meningkatkan penggunaan barang modal, bahan baku, komponen, teknologi dan SDM dari dalam negeri. Terkait dengan upaya peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor industri logam khususnya sub program kerja peningkatan TKDN sektor ILMATE di sektor industri logam,

¾ Timebound satu tahun periode

Page 130: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS3 Terwujudnya inovasi pada Industri Logam

1 Fasilitasi pada Industri Logam dalam pengajuan insentif riset dalam peningkatan penguasaan teknologi

Industri 1 1 1 1 1

2 Pemanfaatan hasil inovasi oleh Industri Logam

Jumlah Inovasi

2 2 2 2 2

SS3. Terwujudnya inovasi pada Industri Logam 1. SMART – Fasilitasi pada industri dalam pengajuan insentif riset dalam peningkatan

penguasaan teknologi ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Jumlah industri logam yang difasilitasi mendapatkan pengajuan insentif riset dalam peningkatan penguasaan teknologi sebagaimana Pasal 29 C ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019 yang berbunyi: Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan di Indonesia, dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 300% (tiga ratus persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan penelitian dan pengembangan tertentu di Indonesia yang dibebankan dalam jangka waktu tertentu

¾ Achievable Dapat dicapai dengan kegiatan desiminasi kebijakan insentif super tax deduction dan mendorong industri logam melakukan inovasi dalam rangka peningkatan daya saing

¾ Relevance Terkait dengan upaya mewujudkan inovasi di sektor industri logam dalam rangka peningkatan daya saing

¾ Timebound satu tahun periode

2. SMART - Pemanfaatan hasil inovasi oleh industri logam ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Jumlah inovasi dalam bentuk pilot project atau product development yang dilakukan industri logam.

Page 131: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

¾ Achievable Dapat dicapai mendorong hasil R&D terimplementasikan pada skala industri melalui sinergi bersama-sama antara industri, badan penelitian dan pegembangan (litbang), dan universitas

¾ Relevance Terkait dengan upaya mewujudkan inovasi di sektor industri logam dalam rangka peningkatan daya saing

¾ Timebound satu tahun periode

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

SS4 Meningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Logam yang berkualitas

1 Industri Logam yang melakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasis Vokasi (praktik kerja, pemagangan, danl atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu)

Industri 5 5 5 5 5

2 Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi

orang 240 240 240 240 240

SS4. Meningkatnya produtivitas SDM sektor Industri Logam yang berkualitas

1. SMART – Industri Logam yang melakukan Pendidikan dan Pelatihan berbasis Vokasi (praktik kerja, pemagangan, dan atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu) ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Jumlah industri logam yang difasilitasi mendapatkan pengajuan insentif riset dalam peningkatan penguasaan teknologi sebagaimana Pasal 29B ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 2019 berbunyi: Kepada Wajib Pajak badan dalam negeri yang menyelenggarakan kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) berbasis kompetensi tertentu dapat diberikan pengurangan penghasilan bruto paling tinggi 200% (dua ratus

Page 132: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

persen) dari jumlah biaya yang dikeluarkan untuk kegiatan praktik kerja, pemagangan, dan/atau pembelajaran

¾ Achievable Dapat dicapai melalui program Link and Match antara Industri dengan SMK dengan program pemagangan, praktik kerja, pembelajaran dalam rangka pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia berbasis kompetensi tertentu.

¾ Relevance Terkait dengan upaya meningkatnya kompetensi dan daya saing sumber daya industri sektor industri Logam.

¾ Timebound satu tahun periode

2. SMART – Tenaga kerja dan calon tenaga kerja yang tersertifikasi kompetensi: ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Data diperoleh dari jumlah tenaga kerja dan calon tenaga kerja di sektor industri logam yang lulus uji kompetensi dan mendapatkan sertifikat dari LSPro

¾ Achievable Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor ILMATE khususnya sub program kerja penciptaan lapangan kerja melalui peningkatan investasi.

¾ Relevance Terkait dengan upaya meningkatnya kompetensi dan daya saing sumber daya industri sektor industri Logam.

¾ Timebound satu tahun periode

Page 133: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

T1 Kebijakan dan Tata Kelola Pemanfaatan Kebijakan Dalam Mendukung Penciptaan dan Pengembangan Daya Saing Industri Logamyang efektif dan efesien

1 Tersusunnya Regulasi Teknis Standard Sektor Industri Logam

SNI/ ST/ PTC/ RSNI

3 3 3 3 3

2 Tersusunnya Standard Kompetensi SDM Industri Industri Logam

RSKKNI 1 1 1 1 1

T1. Kebijakan dan Tata Kelola Pemanfaatan Kebijakan Dalam Mendukung Penciptaan dan Pengembangan Daya Saing Industri Logam yang efektif dan efisien 1. Tersusunnya Regulasi Teknis Standard Sektor Industri Logam ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Data diperoleh dari Regulasi Teknis Standard yang telah disusun RSNI dan telah menjadi SNI serta pemeberlakuan SNI Wajib Sektor Industri Logam.

¾ Achievable Dapat dicapai melalui kegiatan perumusan RSNI dan pemberlakuan SNI Wajib sektor Industri Logam untuk mendukung penciptaan dan pengembangan daya saing.

¾ Relevance Terkait dengan upaya meningkatnya peningkatan daya saing penerapan standar

¾ Timebound satu tahun periode

2. Tersusunnya Standard Kompetensi SDM Industri Industri Logam ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Dapat dicapai melalui tersusunnya Standard Kompetensi SDM Industri Industri Logam. Perumusan standar kompetensi akan mempengaruhi peningkatan nilai produktivitas tenaga kerja sektor industri sektor industri logam merupakan pembagian antara nilai tambah sektor industri sektor industri logam dan jumlah tenaga kerja di sektor industri nonmigas. Semakin tinggi tingkat produktivitas tenaga kerja sektor industri, maka semakin tinggi efisiensi perusahaan dalam memproduksi barang/ jasa. Untuk itu, maka

Page 134: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

penyediaan SDM industri yang terampil menjadi salah satu yang menjadi prioritas untuk dikembangkan dalam rangka meningkatkan daya saing industri nasional.

¾ Achievable Dapat dicapai melalui program peningkatan nilai tambah dan daya saing sektor industri logam khususnya sub program kerja peningkatan produktivitas tenaga kerja sektor Industri Logam melalui penyusunan Sertifikasi Kompetensi (Pengembangan SKKNI)

¾ Relevance Terkait dengan upaya peningkatan kompetensi SDM dan peningkatan nilai produktivitas tenaga kerja Industri Logam.

¾ Timebound satu tahun periode

Program/ Kegiatan

Sasaran Program (Outcome)/Sasaran Kegiatan (Output)/Indikator

Satuan Target

2020 2021 2022 2023 2024

Penumbuhan dan Pengembangan Industri Logam

L1 Terwujudnya Birokrasi ILMATE yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

1 Tingkat kesesuaian dokumen perencanaan Program Nilai Tambah dan Daya Saing Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian dengan rencana program dan kegiatan prioritas nasional

Indeks 95 96 96 96 96

2 Nilai Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Direktorat Industri Logam

Level SPIP 78 78,5 79 79,5 80

3 Nilai maturitas SPIP Direktorat Industri Logam

Indeks 3,26 3,265 3,27 3,275 3,28

L1. Terwujudnya Birokrasi Direktorat Industri Logam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima 1. Indeks Profesionalitas ASN Direktorat Industri Logam ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Pengukuran dilakukan melalui agregat dari beberapa variabel antara lain presentase pemenuhan standar kompetensi yang diukur dengan asesmen; presentase nilai kinerja pegawai minimal baik; presentase tingkat kehadiran pegawai; persentase tingkat kepatuhan LHKASN/LHKPN; serta variabel-variabel lain sesuai dengan kebutuhan (penetapan variabel yang digunakan untuk penghitungan indikator kinerja dapat berubah

Page 135: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

yaitu bisa bertambah atau berkurang dengan menyesuaikan situasi dan kondisi yang terjadi).

¾ Achievable Indeks kompetensi, profesional, dan integritas pegawai Kementerian Perindustrian adalah tingkat kompetensi SDM Kementerian Perindustrian yang diukur dari kemampuan dan karakteristik yang dimiliki seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) berupa pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan dalam pelaksanaan tugas jabatannya, sehingga ASN tersebut dapat melaksanakan tugas secara profesional, efektif dan efisien. Hal ini dicapai dengan kegiatan layanan manajemen SDM Direktorat Industri Logam.

¾ Relevance Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan birokrasi Direktorat Industri Logam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima.

¾ Timebound satu tahun periode

2. Level maturitas SPIP ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Data diperoleh dari Proses yang integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap peraturan perundang-undangan.

¾ Achievable Dapat dicapai melalui Penyiapan Sistem Pengendalian Intern menurut PP Nomor 60 Tahun 2008 tentang SPIP. Berdasarkan PP Nomor 60 Tahun 2008, SPIP terdiri dari lima unsur, yaitu: 1. Lingkungan pengendalian 2. Penilaian risiko 3. Kegiatan pengendalian 4. Informasi dan komunikasi 5. Pemantauan pengendalian intern

¾ Relevance Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan birokrasi Direktorat Industri Logam yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima.

¾ Timebound satu tahun periode

Page 136: RENCANA STRATEGIS DIREKTORAT INDUSTRI LOGAM TAHUN …

3. Indeks Reformasi Birokrasi (RB) Kementerian Perindustrian ¾ Specific

Tidak Dwimakna ¾ Measurable

Data diperoleh dari penilaian indeks Reformasi Birokrasi oleh TIM RB dari Kementerian Reformasi Birokasi.

¾ Achievable Dapat dicapai melalui penilaian sesuai dengan Peraturan Menpan-RB (Permenpan-RB) No 30/2018 tentang Pedoman Evaluasi Reformasi Birokrasi.

¾ Relevance Kegiatan ini dalam rangka mewujudkan birokrasi ILMATE yang efektif, efisien dan berorientasi pada layanan prima

¾ Timebound satu tahun periode