Upload
disnakkantapin
View
34
Download
10
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Renstra 2013 - 2017 Hasil Revisi
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perencanaan sebagai salah satu fungsi manajemen sangat menentukan tingkat
keberhasilan suatu kegiatan pembangunan, karena itu perencanaan pembangunan harus
disusun secara sistematis, terarah, terpadu dan menyeluruh dan tanggap terhadap perubahan,
sehingga perencanaan yang disusun merupakan satu kesatuan dalam kegiatan pembangunan
tersebut.
Undang-undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa setiap Satuan Kerja Perangkat
Daerah diwajibkan menyusun rencana Pembangunan Jangka Menengah Satuan Kerja
Perangkat Daerah yang selanjutnya disebut Renstra SKPD yang merupakan dokumen
perencanaan satuan kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahun.
Pemerintah Kabupaten Tapin sebagai pemegang kekuasaan eksekutif di daerah
mempunyai kewajiban untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
(RPJMD), sebagai dasar pelaksanaan pembangunan di daerah dengan mempertimbangkan
potensi dan kondisi daerahnya masing-masing, dengan tetap mengacu pada arah dan
kebijakan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN).
Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP)
Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata CCara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi
Rencana Pembangunan Daerah yang pelaksanaannya diatur oleh Peraturan Menteri Dalam
Negeri (Permendagri) Nomor 54 Tahun 2010 diamanahkan menyusun Rencana Strategis
(Renstra) SKPD dengan berpedoman pada RPJMD dan bersifat indikatif dengan
memperhatikan prinsip-prinsip Good Governance (Partisipatif, transparan dan akuntabel).
Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Perikanan ini merupakan
dokumen perencanaan yang berisikan arahan visi, misi, tujuan, target, sasaran,
kebijakan,strategi, program dan kegiatan pembangunan peternakan dan perikanan yang akan
dilaksanakan oleh Dinas Peternakan dan Perikanan selama lima tahun ke depan (2013-2017).
Dokumen ini disusun berdasarkan analisis strategis atas potensi, peluang, permasalahan
mendasar dan tantangan terkini yang dihadapi pembangunan pertanian dan selama lima
tahun ke depan. Oleh karena itu, dokumen Renstra ini seyogyanya dijadikan acuan dan
arahan bagi Jajaran Birokrasi di lingkungan Dinas Peternakan dan Perikanan dalam
merencanakan dan melaksanakan pembangunan peternakan dan perikanan periode 2013-
2017 secara menyeluruh, terintegrasi, efisien dan sinergi baik di dalam maupun antar sektor
terkait.
1 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Perubahan-perubahan secara bertahap perlu dilakukan mengingat selama ini acuan
dan arah pembangunan peternakan dan perikanan belum sepenuhnya focus terhadap target,
tujuan dan sasaran. Dalam pengelolaan anggaran prinsif efisiensi dan efektifitas perlu
senantiasa dikedepankan agar hasil yang diperoleh lebih optimal. Termasuk dalam hal ini
kemampuan mengantisipasi dan merespon dengan cermat kondisi lingkungan yang terus
berubah dengan sangat dinamis.
Pembangunan peternakan dan perikanan merupakan bagian integral dari
pembangunan pertanian dan pembangunan nasional. Dari pengalaman empirik menunjukkan
bahwa tidak ada satu negarapun yang mampu mencapai tahapan pembangunan
berkelanjutan tanpa dukungan kuat sector pertanian. Di Negara maju sekalipun
pengembangan sektor pertanian merupakan pilar utama berkembangnya sector industri dan
jasa berbaisis teknologi modern.
Pengalaman menunjukkan bahwa sektor pertanian telah menyumbang secara nyata
pertumbuhan ekonomi nasional. Hal tersebut dapat dilihat dari meningkatnya produksi
berbagai komoditas pangan dan bahan baku industri, berkembangnya pasar di dalam negeri
serta relative besarnya pangsa devisa daeri ekspor hasil-hasil pertanian. Selain peran klasik
tersebut, sektor pertanian juga memberikan sumbangan besar terhadap pengembangan
sektor sekunder dan tersier melalui penyediaan pangan dan bahan baku yang reltif murah
sehingga dapat tumbuh secara signifikan.
Sebagai implementasi dari proses pembangunan peternakan dan perikanan di
Kabupaten Tapin, sesuai strategi yang akan diterapkan untuk mencapai hasil yang optimal
dengan kinerja yang dapat dipertanggungjawabkan dalam kurun waktu 5 (lima) tahunan, maka
hal itu perlu dirumuskan menjadi Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017.
Renstra SKPD memiliki keterkaitan dengan dokumen perencanaan lain dan dokumen
penganggaran sebagimana diatur dalam Undang-Undang Nomor 17 tahun 2003 temtang
Keuangan Negara dan Undang-Undang Nomor 25 tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan
Pembangunan Nasional. Hubungan antara dokumen perencanaan dengan dokumen
penganggaran.
Dalam penyusunan Renstra SKPD harus mempedomani, memperhatikan,
menjabarkan dan mengacu pada dokumen anggaran lainnya agar tujuan pelaksanaan
pembangunan dapat disusun secara sinergis antara Pemerintah Pusat
(Kementerian/Lembaga), Propinsi, dan Kabupaten dapat ditunjukkan dengan Diagram 1.
Diagram 1.1.
Hubungan Dokumen Perencanaan Strategis dengan Dokumen Lainnya
2 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Renstra Dinas
Landasan hukum sebagai dasar penyusunan Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017 ini, menggunakan sejumlah peraturan perundang-
undangan sebagai landasan yaitu :
1. Landasan Idiil Pancasila
2. Landasan Konstitusional Undang-undang Dasar (UUD) 1945
3. Landasan operasional :
a. Undang-undang Nomor 28 tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih
dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia
tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3851);
3 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
RPJPNASION
AL
RPJMNASION
AL
RPJPDPropinsi
RPJMDPropinsi
RPJPDKab/Kota
RPJMDKab/Kota
RenstraSKPD
RKPD
KUA &
PPASAPBD
RenjaSKPD
Input
Dipedomani
RKA SKPD
Rincian
APBD
DPA SKPD
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
b. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4286)
c. Undang-Undang Nomor 1 tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4355);
d. Undang-Undang Nomor 10 tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-
undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 53, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4389);
e. Undang-Undang Nomor 15 tahun 2004 tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan
Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun
2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4410);
f. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional (Lembaran Negara Repbulik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421)
g. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2004 No. 125, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 4437), sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Pemerintah Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran
Negara Repbulik Indonesia Nomor 4844)
h. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 No. 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia No. 4438)
i. Instruksi Presideen Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah.
j. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817)
k. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan
Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonom
l. Peraturan Pemerintah Nomor 105 Tahun 2000 tentang Pengelolaan dan
Pertanggungjawaban Keuangan Daerah
m. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2004 tentang Penyusunan Rencana Kerja
dan Anggaran Kementrian/Lembaga
n. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah
o. Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah
4 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
p. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah dan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59
Tahun 2007 tentang Perubahan Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
q. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan
Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara
Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan
Daerah
r. Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata
Kerja Dinas Peternkan dan Perikanan Kabupaten Tapin
s. Renstra Pemerintah Kabupaten Tapin
1.3. Maksud dan Tujuan
Penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017 dimaksudkan sebagai arah pelaksanaan pembangunan
bidang Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Tapin pada lima tahun ke depan, sehingga
pelaksanaan pembangunan peternakan dan perikanan akan selalu terukur, terkontrol serta
terarah yang pada akhirnya akan mewujudkan visi dan misi Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin yang telah ditetapkan.
1. Maksud
a. Membuat rumusan-rumusan perencanaan pembangunan peternakan dan perikanan
secara terpadu, sinergis dan berkelanjutan selama 5 tahun
b. Membuat dan menetapkan indikator-indikator pengukuran tujuan dan sasaran kinerja
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin.
2. Tujuan
a. Agar pelaksanaan pembangunan peternakan dan Perikanan berjalan terarah, efektif
dan efisien.
b. Mengarahkan kegiatan-kegiatan pembangunan peternakan dan perikanan agar
mampu memenuhi ketersediaan pangan asal ternak, menunjang penciptaan
lapangan kerja, pengentasan kemiskinan dan peningkatan pendapatan dan
kesejahteraan petani .
c. Menjadi acuan dalam menetapkan Rencana Kerja (Renja) SKPD dan Evaluasi
Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi (LAKIP) Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin
1.4. Sistematika Penulisan
5 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Sistematika penulisan Rencana Strategis (Renstra) Pembangunan Peternakan dan
Perikanan Tahun 2013-2017 adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, Fungsi Renstra SKPD
dalam penyelenggaraan pembangunan daerah, proses penyusunan Renstra
SKPD, keterkaitan Renstra SKPD dengan RPJM, Renstra K/L dan Renstra
Propinsi/Kabupaten/Kota dan Renja SKPD
1.2. Landasan Hukum
Memuat penjelasan tentang Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan
Daerah dan ketentuan peraturan lainnya yang mengatur Struktur Organisasi,
Tugas Pokok dan Fungsi kewenangan SKPD serta pedoman yang dijadikan
acuan dalam penyusunan perencanaan dan penganggaran SKPD.
1.3. Maksud dan Tujuan
Memuat penjelasan tentang maksud dan tujuan dan penyusunan Renstra SKPD
1.4. Sistematika Penulisan
Menguraikan pokok bahasan dalam penulisan Renstra SKPD, serta susunan garis
besar isi dokumen.
BAB II GAMBARAN PELAYANAN SKPD
Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam
penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa
saja sumberdaya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan
fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui
pelaksanaan Renstra periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan
utama yang dihadapi dan perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini.
2.1.Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD
Memuat penjelasan umum tentang dasar hukum pembentukan SKPD, struktur
organisasi SKPD, serta uraian tugas dan fungsi sampai dengan satu eselon
dibawah Kepala SKPD, jumlah personil dan tata laksana SKPD (proses, prosedur
dan mekanisme)
2.2.Sumber daya SKPD
Memuat penjelasan ringkas tentang macam sumberdaya yang dimiliki SKPD
dalam menjalankan tugas dan fungsinya, mencakup sumberdaya manusia,
asset/modal dan unit usaha yang masih operasional.
2.3.Kinerja Pelayanan SKPD
Bagian ini menunjukkan tingkat capaian kinerja SKPD berdasarkan sasaran/target
renstra SKPD periode sebelumnya, menurut SPM untuk urusan wajib dan/atau
indikator kinerja pelayanan SKPD dan/atau indikator lainnya seperti MDGs atau
indikator yang telah diratifikasi oleh pemerintah.
6 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
3.1.Identifikasi Permasalahan berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPD
Pada bagian ini dikemukakan permasalahan-permasalahan pelayanan SKPD
beserta faktor faktor yang mempengaruhinya.
3.2.Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah Terpilih
Bagian ini mengemukakan apa saja tugas dan fungsi SKPD yang terkait dengan
Visi, Misi serta program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih.
3.3.Telaahan Renstra K/L dan Renstra
Bagian ini mengemukakan apa saja faktor-faktor penghambat atau faktor-faktor
pendorong dari pelayanan SKPD yang mempengaruhi permasalahan pelayanan
SKPD ditinjau dari sasaran jangka menengah Renstra K/L, ataupun Renstra
SKPD Propinsi/Kabupaten/Kota.
3.4.Penentuan Isu-isu Strategis
Bagian ini harus menampilkan isu-isu strategis yang berhubungan erat dengan
tantangan yang akan ditangani dalam Renstra
BAB IV VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1.Visi dan Misi
Pada bagian ini mengemukakan rumusan visi dan misi SKPD yang telah
ditentukan
4.2.Tujuan dan Sasaran SKPD
Bagian ini mengemukakan tujuan dan sasaran SKPD
4.3.Strategi dan Kebijakan
Menampilkan dan mengemukakan strategi dan kebijakan SKPD untuk mencapai
tujuan dan sasaran
BAB V RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK
SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF
Mengemukakan program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan
pendanaan indikatif SKPD selama 5 Tahun
BAB VI INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN
SASARAN RPJMD
Indikator kinerja SKPD yang mengacu pada tujuan dan sasaran RPJMD selama 5
tahun
BAB VII PENUTUP
Lampiran-lampiran
7 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
BAB IIGAMBARAN PELAYANAN SKPD
2.1. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi
Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Tapin Nomor 05
Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kabupaten
Tapin, disebutkan bahwa Peternakan dan Perikanan mempunyai tugas pokok melaksanakan
sebagian kewenangan Pemerintah Kabupaten Tapin dibidang peternakan dan perikanan yaitu
mempunyai tugas melaksanakan urusan peternakan dan perikanan berdasarkan asas otonomi
dan tugas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut, Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin mempunyai fungsi sebagai berikut :
a. perumusan kebijakan teknis di bidang peternakan dan perikanan;
b. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan peternakan;
8 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
c. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan perikanan;
d. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan perlindungan dan pengawasan;
e. pelaksanaan dan pembinaan teknis serta pengawasan dan pengendalian urusan bina usaha;
f. pemberian perijinan dan pelayanan umum;
g. pengelolaan unit pelaksana teknis;
h. pelayanan administrasi dan pengelolaan urusan ketatausahaan; dan
i. pelaksanan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.
Tugas pokok dari Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin di atas dipilah-
pilah menjadi 5 (lima) kelompok kegiatan dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Bagian Sekretariat mempunyai tugas menyelenggarakan koordinasi penyusunan program
dan rencana kegiatan dinas, pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, surat-
menyurat, kearsipan perlengkapan, rumah tangga, kehumasan, dan keprotokolan, serta
penyusunan laporan.
b. Bidang Peternakan mempunyai tugas meyelenggarakan pembinaan, pengembangan,
perizinan dan pengendalian kegiatan budidaya dalam bidang peternakan
c. Bidang Perikanan mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan, pengembangan dan
pengendalian perbenihan ikan, perikanan budidaya dan tangkap.
d. Bidang Bina Usaha mempunyai tugas menyelenggarakan pembinaan dan
mengkoordinasikan usaha tani dan sumber daya, pengolahan dan mutu hasil serta
promosi dan pemasaran hasil peternakan dan perikanan
e. Bidang Perlindungan dan Pengawasan menyelenggarakan pembinaan, pengawasan dan
pengendalian kesehatan ternak dan ikan serta pengawasan ternak dan ikan dan
penyebaran informasi.
f. UPTD BBI Lokal Linuh mempunyai tugas Melaksanakan pembenihan, menyediakan
benih, menyediakan tempat jual beli benih ikan air tawar, meningkatkan produksi benih /
induk ikan air tawar, melaksanakan percontohan pembenihan, melaksanakan uji coba
teknologi pembenihan ikan air tawar, dan melaksanakan urusan tata usaha
Keberadaan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin berdasarkan
Peraturan Daerah Nomor 05 Tahun 2008 tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja
Perangkat Daerah Kabupaten Tapin.
Adapun struktur organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin terdiri
dari Kepala Dinas, Sekretaris yang teridiri dari 3 kepala sub bagian yaitu sub bagian
program dan pelaporan, kepala sub bagian keuangan dan kepala sub bagian umum dan
kepegawaian, 4 kepala bidang yang meliputi kepala bidang peternakan yang terdiri dari
kepala seksi pembudidayaan, kepala seksi perbibitan dan kepala seksi pakan dan wilayah,
kepala bidang bidang perikanan yang meliputi kepala seksi pembenihan ikan, kepala seksi
pembudidayaan ikan dan kepala seksi perikanan tangkap, kepala bidang bina usaha yang
meliputi kepala seksi pengolahan dan mutu hasil, kepala seksi promosi dan pemasaran dan 9 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan
Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017kepala seksi usaha tani dan sumberdaya , kepala bidang perlindungan dan pengawasan
meliputi kepala seksi kesehatan ternak dan ikan, kepala seksi kesehatan masyarakat
veteriner dan kepala seksi pengawasan dan penyebaran informasi yang juga diperkuat oleh
adanya 1 unit pelayanan teknis daerah (UPTD) Balai Benih Ikan (BBI) Lokal Linuh yang
dikepalai oleh seorang Kepala setingkat eselon IV. Adapun bagan struktur organisasi Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin dapat dilihat pada Gambar 1.
Gambar 1. Struktur Organisasi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin
STRUKTUR ORGANISASI LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TAPIN
DINAS PETERNAKAN DAN PERIKANAN NOMOR : 05 TAHUN 2008
KABUPATEN TAPIN TANGGAL : 12 FEBRUARI 2008
BUPATI TAPIN,
Drs. H. IDIS NURDIN HALIDI,M.AP
KEPALA DINAS
POKJAFUNG SEKRETARIS
KASUBAG UMUM & KEPEGAWAIAN KASUBAG PROGRAM & PELAPORAN KASUBAG KEUANGAN
KEPALA BIDANG PETERNAKAN KEPALA BIDANG PERIKANAN
KEPALA BIDANG PERLINDUNGAN PENGAWASAN
KEPALA BIDANG BINA USAHA
SEKSI PERBIBITAN TERNAK SEKSI PEMBENIHAN IKAN
SEKSI KESEHATAN HEWAN & IKAN SEKSI PROMOSI DAN PEMASARAN
SEKSI PEMBUDIDAYAAN TERNAK SEKSI PEMBUDIDAYAAN IKAN
SEKSI PENGAWASAN DAN PENYEBARAN INFORMASI
SEKSI PENGOLAHAN DAN MUTU HASIL
SEKSI PAKAN DAN PERWILAYAHAN SEKSI PERIKANAN TANGKAP KESMAVET SEKSI USAHA TANI DAN SUMBER DAYA
KEPALA UPTD BBI LOKAL LINUH
2.2. Sumberdaya Dinas Peternakan dan Perikanana. Sumber Daya Manusia
Keberadaan Sumber Daya Manusia (SDM) sangat menentukan dalam
pembangunan peternakan dan perikanan. SDM peternakan dan perikanan masih perlu
peningkatan jumlah dan kualitas melalui penerimaan pegawai baru berbasis pendidikan
peternakan dan perikanan, dan dengan pelatihan dan kursus ketrampilan teknis peternakan
dan perikanan. SDM Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin berdasarkan tingkat
dan jenis pendidikan dapat dilihat pada Tabel 2.1. dan berdasarkan status kepegawaian
serta golongan tertera pada Taabel 2.2. Selanjutnya SDM Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin Tahun 2012 yang telaah memiliki kemampuan/ketrampilan teknis bidang
peternakan dan perikanan pada Tabel 2.3.
Tabel 2.1. SDM Pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2012
Berdasarkan Tingkat Pendidikan
No Jenjang Pendidikan Rincian Jumlah
1 Strata 2 (S2) 3 Orang 3 Orang
2 Strata 1 (S1)
Kedokteran Hewan
Sarjana Peternakan
2 Orang
15 Orang
2 Orang
15 Orang
10 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Sarjana Perikanan
Sarjana Sosial
6 Orang
1 Orang
6 Orang
1 Orang
3 Sarjana Muda (D3)
Sarjana Muda Peternakan 1 Orang 1 Orang
4 Sekolah Lanjutan Tingkat Atas
SMA
SNAKMA
17 Orang
3 Orang
17 Orang
3 Orang
J u m l a h 48 Orang
Selama tahun 2012, keadaan PNS di lingkungan Dinas Peternakan dan
Perikanan berjumlah 5 orang yang terdiri dari Golongan IV berjumlah 5 orang (10,42%),
Golongan III berjumlah 37 orang (77%), Golongan II berjumlah 6 orang (12,48%). Melihat
dari prosentasi tersebut dalam jumlah pegawai di lingkungan Dinas Peternakan dan
Perikanan masih didominasi oleh golongan III yang berjumlah 37 orang atau 77%. Untuk
lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.2.
Tabel 2.2. SDM Pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Tahun 2012 Berdasarkan
Status dan Golongan Tahun 2012
No Jenjang Pendidikan Jumlah
A Pegawai Negeri Sipil (PNS) 48 Orang
1 Golongan IV 5 Orang
2 Golomgan III 37 Orang
3 Golongan II 6 Orang
4 Golongan I 0
B Honorer 9 Orang
Tercatat pada Database Honorer 5 Orang
Tidak Tercatat dalam Database Honorer
a. Staf UPTD 3 Orang
b. Staf Dinas 0
c. Penjaga Kantor 1 Orang
Jumlah 67 Orang
Jumlah tenaga pelaksana teknis untuk mendukung kegiatan Inseminasi buatan
atau kawin suntik sapi terdiri dari inseminator sebanyak orang, petugas ATR (Active Teknis
Reservant) berjumlah orang dan petugas teknis pemeriksa kebuntingan atau PKB
sebanyak orang yang menyebar di 12 kecamatan. Data perkecamatan dapat dilihat pada
11 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017tabel 2.3. Sedangkan tenaga medik dan paramedik yang menyebar pada kecamatan dapat
dilihat pada tabel 2.6.
Tabel 2.3. Tenaga Pendukung Pelaksana Kegiatan Inseminasi Buatan atau
Kawin Suntik Sapi
No Kecamatan ATR PKB Inseminator Jumlah Ketr
1 Binuang 1 1 1 Inseminator merangkap PKB
2 Hatungun 1 1 1 1 Inseminator merangkap PKB & ATR
3 Salam Babaris 1 1 1 1 Inseminator merangkap PKB & ATR
4 Tapin Selatan 0 0 0 05 Tapin Utara 1 1 1 1 Inseminator
merangkap PKB & ATR
6 Bungur 1 1 1 Inseminator merangkap PKB
7 Lokpaikat 1 1 1 Inseminator merangkap PKB
8 Bakarangan 0 0 0 09 Piani 0 0 0 010 Tapin Tengah 1 1 1 Inseminator
merangkap PKB11 Candi Laras Utara 0 0 0 012 Candi Laras Selatan 0 0 0 0
Jumlah 3 7 7 7
Tabel 2.4. Jumlah Pegawai Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun
2012
No Uraian Dinas UPTD BBI Jumlah
1 Pejabat Struktural
a. Eselon II-a 1 - 1
b. Eselon III-a 1 - 1
c. Eselon III-b 4 - 4
d. Eselon IV-a 14 1 14
e. Eselon IV-b - 1 1
2 Pejabat Fungsional
a. Pengawas Mutu
Benih Ikan
1 2 3
3 Staf 23 0 23
Jumlah 44 4 48
12 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Tabel 2.5. Keadaan PNS Dinas Peternakan dan Perikanan Menurut Jenis
Kelamin Tahun 2012
No InstansiJumlah PNS Menurut Jenis Kelamin
Pria Wanita Jumlah
1 Disnakkan 29 15 44
2 UPTD BBI 2 2 4
Jumlah 31 17 48
Tabel 2.6. Tenaga Medis dan Paramedis di Lingkungan Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2012
No Nama Puskeswan Lokasi/KecPersonil
Medik Paramedik
1 Suato Salam Babaris 0 5 Orang
2 Pandahan Tapin Tengah 3 Orang 3 Orang
Jumlah Kab. Tapin 3 Orang 8 Orang
Selain SDM Dinas Peternakan dan Perikanan, peternak, pembudidaya ikan dan
nelayan tangkap juga sangat mempengaruhi keberhasilan pembangunan peternakan dan
perikanan. Peningkatan jumlah pelaku atau lembaga yang mendukung usaha peternakan dan
perikanan sangat penting, karena semakin banyak pelaku yang terlibat dalam usaha
peternakan dan perikanan akan membuat usaha peternakan dan perikanan lebih maju dan
tangguh.
Tabel 2.7. Rumah Tangga Peternakan dan Perikanan di Kabupaten Tapin
Tahun 2012
No Uraian Jumlah Keterangan
1 RTP Ternak Sapi Potong Perhitungan RTP berdasarkan
pada komoditas ternak,
sehingga ada RTP yang masuk
ke RTP komoditas lain
2 RTP Ternak Kerbau
3 RTP Ternak Kambing
4 RTP Ternak Ayam Buras
5 RTP Ternak Ayam Pedaging
6 RTP Ternak Itik
7 RTP Perairan Umum
8 RTP Budidaya Ikan
9 RTP Pengolahan Ternak
10. RTP Pemasar Ternak
11 RTP Pengolahan Hasil Ikan
12 RTP Pemasar Ikan
13 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
b. Aset dan Unit Usaha yang Masih OperasionalSarana dan prasarana sangat penting dalam menunjang peningkatan produksi dan
produktifitas peternakan dan perikanan. Oleh karena itu Dinas Peternakan dan Perikanan
berkomitmen untuk terus menyediakan sarana dan prasarana dalam mendukung program
ketahanan pangan peternakan dan perikanan.
Keberadaan sarana dan prasarana yang ada saat ini sebagian besar sudah
operasional dengan baik. Walaupun demikian perlu peningkatan operasionalisasinya, agar
lebih memberikan konstribusi yang maksimal bagi pembangunan peternakan dan perikanan
di Kabupaten Tapin. Selain sarana dan prasarana penunjang pengembangan peternakan
dan perikanan, aset lain lain yang sangat mempengaruhi produksi hasil peternakan dan
perikanan ke depan adalah populasi ternak dan luas areal budidaya ikan.
Sarana dan prasarana kerja yang dimiliki Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin berupa peralatan kantor, mebeleur, perlengkapan kantor, serta sarana
dan prasarana lain yang mendukung kelancaran teknis pembangunan peternakan dan
perikanan dapat dilihat pada tabel 2.8
Tabel 2.8. Sarana dan Prasarana Yang Mendukung Teknis Pembangunan Peternakan
dan Perikanan
No Uraian Jumlah Lokasi
1 Pasar Hewan 1 P. Pinang/Binuang
2 Pasar Unggas 1 Rantau
3 Rumah Potong Hewan 1 Binuang
4 Puskeswan 2 Suato Tatakan Kec. Salam Babaris, Pandahan Kec.
Tapin Tengah
5 Pos IB 1 Pulau Pinang/Binuang
6 ULIB 7 Hatungun, Tapin Utara, Binuang, Salam Babaris, Tapin
Tengah, Lokpaikat dan Bungur
7 Pasar Ikan Konsumsi 2 Pasar Rantau dan Pasar Binuang
8 Pasar Daging/Los
Daging
2 Pasar Rantau dan Pasar Binuang
9 Pasar Benih Ikan 1 Pampain Kec. Bungur
10. Budidaya Air Tawar 1 Pampain Kec. Bungur
11 UPTD BBI Lokal 1 Linuh Kec. Bungur
12 UPP 1 Kabupaten Tapin
14 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Tabel 2.9. Populasi Ternak dan Produksi Hasil Ternak di Kabupaten Tapin
Tahun 2012
No Jenis Ternak Populasi (Ekor)Produksi Hasil Ternak
Daging (Kg) Telur (Kg)
1 Ternak Besar
Sapi
Kerbau
2 Ternak Kecil
Kambing
3 Ternak Unggas
Ayan Ras Pedaging
Ayam Buras
Itik
Tabel 2.10. Luas Areal Perikanan dan Produksi Ikan Kabupaten Tapin Tahun 2012
No Jenis Komoditas Luas Areal Produksi
A Ikan Konsumsi
1 Budidaya
Kolam
Keramba/KJA
Mina Padi
2 Hasil Penangkapan Ikan
Sungai
Rawa
B Benih Ikan
Balai Benih Ikan (BBI) Lokal
Unit Pembenihan Rakyat (UPR)
Tabel 2.11.Jenis dan Jumlah Ternak Keluar Masuk Kabupaten Tapin Tahun 2012
No Jenis Ternak Ternak Masuk (Ekor) Ternak Keluar (Ekor)
1 Sapi Potong
2 Kerbau
3 Kambing
15 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
4 Ayam Pedaging
5 Ayam Buras/Ayam Kampung
6 Itik
2.3. Kinerja Pelayanan SKPDIndikator yang digunakan dalam mengukur kinerja Pelayanan SKPD Dinas
Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin menggunakan Indikator Kinerja Mandiri yang
sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD, pada periode Rencana Strategis sebelumnya SKPD
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin telah mencapai tingkat kinerja yang cukup
baik, yang tergambar pada tabel 2.12. dibawah ini.
Capaian Kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin tahun 2012
tergambar dalam Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) dan Laporan
tahunan Dinas Peternakan dan Perikanan yang cukup menggembirakan, hal ini dapat dilihat
dari capaian target produksi baik daging maupun telur dan ikan konsumsi yang berturut-turut
yaitu sebesar %, % dan %.
Tabel 2.12. Target dan Realisasi Pencapaian Indikator Kinerja Pelayanan
Disnakkan kabupaten Tapin tahun 2012
Indikator Kinerja Satuan Target Realisasi Capain (%)
Produksi Daging Ton
Produksi Telur Ton
Produksi Ikan Konsumsi Ton
Konsumsi Ikan gr/kapita/hr
2.5. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD2.5.1. Tantangan dan Peluang Pembangunan Peternakan
Secara nasional aspek keberlanjutan adalah permasalahan pokok yang harus
terus dihadapi yaitu dengan semakin tingginya tingkat pendapatan dan pendidikan
masyarakat, permintaan terhadap komoditas ternak dan ikan (daging, telur, susu dan ikan)
terus meningkat , sementara kemampuan supply khususnya komoditi daging sapi dan susu
tergantung pada impor yaitu dalam bentuk impor bakalan sapi, dan impor susu baik bahan
maupun olahannnya.
Beberapa permasalahan pokok pembangunan bidang peternakan dalam rangka
peningkatan pendapatan dan pengembangan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin menjadi perioritas dalam pemecahannya antara lain adalah :
1.Sumber daya manusia dan kelembagaan : belum tangguh dan mandiri
2.Bibit ternak : kurangnya betina produktif (sapi), inbreeding dan belum luasnya capaian
hasil kawin suntik sapi (inseminasi buatan)
16 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 20173.Pakan ternak : secara kuantitas tersedia dan masih perlu peningkatan kualitas
4.Penyakit hewan dan ternak : Masih banyak terjadinya penyebaran penyakit ternak
tahunan (endemik) dan zoonosis (menyebar ke manusia)
5.Pengelolaan reproduksi : Belum dimanajemen dengan baik
6.Modal, Peralatan dan Teknologi, harga pasar dan posisi tawar peternak : masih bersifat
kecil dan belum menjadi orientasi bisnis.
2.5.2. Tantangan dan Peluang Pembangunan PerikananSecara nasional perubahan iklim dan kerusakan sumberdaya perikanan
merupakan permasalahan dan ancaman utama yang dihadapi masyarakat perikanan
indonesia dan dunia. Kerusakan sumberdaya perikanan disebabkan oleh penangkapan ikan
yang menimbulkan pencemaran perairan, kegiatan perikanan yang merusak (destructif
fishing), penangkapan ikan yang dilakukan secara berlebih (overfishing) yang dilakukan
secara illegal, seperti penggunaan metode penangkapan ikan yang merusak lingkungan
(bahan peledak, racun, listrik dan obat bius), penggunaan alat penangkap ikan yang tidak
sesuai dengan izin dan yang tidak berizin, maupun oleh pihak asing yang melakukan
praktik-praktik illegal di Indonesia.
Kondisi penurunan sumberdaya ikan ini mengakibatkan indonseia mengalami
kesulitan dalam upaya meningkatkan produksi secara nyata (significant) melalui kegiatan
perikanan tangkap. Gambaran tersebut memberikan tantangan bagi Indonesia untuk
kembali bertumpu pada kegiatan budidaya, sementara upaya konservasi dan rehabilitasi
laut dan perairan umum, kapasitas dan cakupannya terus ditingkatkan.
Peluang pembangunan perikanan terutama perikanan budidaya masih cukup
besar, permintaan konsumsi ikan yang terus berkembang yang terus meningkat didukung
permintaan pasar ekspor yang cukup tinggi adalah target yang harus dipenuhi sebagai salah
satu cara peningkatan perekonomian rakyat terutama pembudidaya ikan.
Beberapa permasalahan pokok pembangunan bidang perikanan dalam rangka
peningkatan dan pengembangan pelayanan Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Tapin antara lain :
1.Pemanfaatan perairan umum dengan budidaya perikanan : perubahan orientasi
pemanfaatan dari perikanan tangkap ke perikanan budidaya
2.Pemanfaatan tata ruang air dalam rangka peningkatan kualitas : tata guna air perlu diatur
berdasarkan pemanfaatan, budidaya ikan kolam akan mendapatkan kualitas air yang
belum banyak tercemar limbah pertanian, industri dan rumah tangga sehingga dapat
mencapai kualitas terbaik bahkan ekspor.
3.Penegakan hukum dan produk hukum yang mengatur tata laksana dan tata ruang
perikanan : Hal ini perlu untuk mencegah tumpang tindih Rencana tata Ruang dan Tata
Wilayah (RTRW) alih fungsi lahan dan optimalisasi usaha dengan pendekatan penegakan
hukum.
17 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 20174.Peningkatan hasil olahan, promosi dan kemasan : Perlu menjadikan ikan haruan dan ikan
betok atau ikan papuyu ikon air tawar, dengan produk olahan yang baik dan akan menjadi
ikon pembangunan kabupaten Tapin.
2.5.3. Tantangan Pembangunan Bidang Peternakan Yang Akan Dihadapi Kedepan1.Ketergantungan impor sapi bakalan, dan daging sapi bahan baku pakan, obat-obatan,
peralatan dan bahan baku susu
2.Permintaan komoditi peternakan yang terus meningkat baik jumlah maupun kualitasnya
sebagai akibat dari peningkatan jumlah penduduk, pendapatan masyarakat, tingkat
pendidikan dan budaya konsumsi pangan yang terus berkembang
3.Terus berlanjutnya pengurasan bibit ternak yang betkualitas ke kabupaten lain bahkan
propinsi lain dan pemotongan betina produktif
4.Meningkatnya tuntutan, efisiensi, peningkatan kualitas dan kuantitas produk serta tuntutan
terhadao peningkatan kualitas bidang peternakan dan kesehatan hewan
5.Kabupaten Tapin masih dibayangi dengan munculnya penyakit flu burung, serta
kewaspadaan terhadap penyakit hewan menular lainnya seperti Brucellosis, Anthraks, dan
Rabies. Hal ini disebabkan masih ”terbukanya” pintu masuk penyakit yaitu diperbatasan
dengan kabupaten dan propinsi tetangga.
6.Untuk mewujudkan Swasembada Daging atau Kabupaten Tapin sebagai Lumbung
Ternak, diperlukan upaya pengelolaan sumberdaya yang optimal dengan curahan input
yang minimal. Persoalannya curahan input yang dibutuhkan yaitu dalam bentuk masuknya
investasi (Modal, Teknologi, dan Sumberdaya Manusia yang berkualitas) juga ditentukan
oleh lingkungan eksternal.
7.Membangun komitmen masyarakat peternakan kabupaten Tapin untuk bersama-sama
Smewujudkan Kabupaten Tapin sebagai salah satu lumbung ternak nasional.
2.5.4. Tantangan Pembangunan Bidang Perikanan Yang Akan Dihadapi Kedepan1.Sumberdaya air yang terus menerus secara kualitas dan kuantitas yang berpengaruh
terhadap produksi dan produktifitas serta kualitas daging ikan
2.Potensi penyebaran penyakit ikan yang cukup besar salah satunya adalah KHV atau Koi
Herves virus
3.Tuntutan pasar/selera konsumen terhadap mutu produk perikanan dan produk olahan
perikanan yang semakin tinggi.
2.6. Kelompok Sasaran Pelayanan SKPDa. Kelompok Pembudidaya, meliputi kelompok budidaya ternak besar, ternak kecil, ternak
unggas dan aneka ternak, kelompok budidaya ikan air tawar (kolam, keramba, jaring
apung, dan mina padi), serta kelompok Unit Perbenihan Rakyat (UPR)
b. Kelompok Nelayan, meliputi nelayan penangkapan ikan perairan umum dan rawa
18 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
c. Kelompok Pengolahan, meliputi kelompok pengolahan peternakan dan perikanan skala
kecil dan menegah terutama pada wilayah sentra sentra pengolahan
d. Kelompok Pemasaran, meliputi pedagang ikan keliling, pedagang unggas keliling,
pengumpul, pengecer maupun eksportir
e. Kelompok Lainnya, meliputi kelompok Pengawasan Masayarakat (Pokwasmas),
Kelompok Tani Nelayan Andalan (KTNA) dan berbagai elemen masyarakat lain yang
terkait dengan usaha peternakan dan perikanan
19 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
BAB IIIISU ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI SKPD
3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan SKPDPermasalahan mendasar yang dihadapi sector pertanian secara nasional pada saat ini
dan masa yang akan dating adalah meningkatnya kerusakan lingkungan dan perubahan iklim
global, ketersediaan infrastruktur, sarana dan prasarana, lahan dan air, sedikitnya atau kecilnya
kepemilikan lahan, lemahnya system perbenihan dan perbibitan nasional, keterbatasan akses
petani terhadap permodalan dan masih tingginya suku bunga usaha tani, lemahnya kapasitas dan
kelembagaan petani dan penyuluh, masih rawannya ketahanan pangan dan ketahanan energy,
belum berjalannya diversifikasi pangan dengan baik, rendahnya nilai tukar petani (NTP), dan
belum padunya antara sector dalam menunjang pembangunan pertanian.
Bidang Perikanan berdasarkan Renstra Kementerian Kelauatan dan Perikanan (KKP)
2010-2014 permasalahan produksi perikanan budidaya adalah minimnya dan belum optimalnya
sarana dan prasarana perikanan serta kerusakan lingkungan terutama sumberdaya utama
pendukung produksi perikanan. Sarana dan prasarana pembenihan adalah focus utama dalam
perbaikan mutu benih ikan yaitu pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Lokal di Kabupaten/Kota
dalam rangka peningkatan produksi ikan di masa yang akan dating.
Secara spesifik permasalahan yang dihadapi di Kabupaten Tapin untuk sub sector
peternakan dan perikanan adalah belum optimalnya ketersediaan bibit dan benih ikan baik dalam
jumlah maupun kualitas, rendahnya penguasaan teknologi dan informasi peternakan dan
perikanan, terbatasnya kemampuan akses permodalan, masih adanya pemotongan ternak betina
produktif, masih adanya pencurian ternak dan illegal fishing serta penularan penyakit hewan
menular.
3.1.1. Menurunnya Kualitas Bibit dan Benih Penggunaan bibit unggul di bidang Peternakan dalam pencapaian swasembada daging
merupakan kunci untuk mencapai keberhasilan. Perbibitan merupakan suatu system yang harus
didukung oleh beberapa subsistem antara lain sub system pengembangan jenis/varietas/bangsa,
sub system produksi, sub system kelembagaan perbibitan/perbenihan, sub system sertifikasi dan
perbaikan mutu.
Pengembangan sistem perbibitan di Kabupaten Tapin adalah melalui pengembangan
perbibitan rakyat atau Village Breeding Center (VBC) adalah salah satu cara dalam penggerakkan
system perbibitan tersbut yang harus didukung oleh sumberdaya manusia, sarana dan prasarana,
20 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
kebijakan pemerintah, system informasi dan kesadaran peternak dalam menggunakan bibit
unggul.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin telah mengupayakan secara terus
menerus dengan mengalokasikan dana untuk VBC baik dukungan APBD Kabupaten Tapin
maupun dukungan APBD Propinsi maupun APBN. Dalam pelaksanaannya pengembangan VBC
masih banyak kendala antara lain belum optimalnya sumberdaya manusia, sarana dan prasarana
yang masih kurang memadai serta kendala kendala teknis lain yang masih sulit untuk diatasi.
Kementerian Kelautan dan Perikanan dalam beberapa tahun ini mengalokasikan
pembangunan Balai Benih Ikan (BBI) Lokal melalui Dana Alokasi Khusus (DAK NDR) di
Kabupaten Tapin , BBI Lokal tersebut terletak di Desa Linuh Kecamatan Bungur yang saat ini telah
beroperasi dengan baik.
3.1.2. Rendahnya Penguasaan Teknologi dan Informasi Peternakan dan PerikananUsaha peternakan dan perikanan di Kabupaten Tapin saat ini umumnya dikelola dalam
skala rumah tangga. Skala itu dicirikan dengan bersifat tradisional, semi intensif dan merupakan
usaha sampingan, sehingga usaha peternakan dan perikanan tersebut belum berorientasi
agribisnis dan berorientasi pasar. Hal tersebut mengakibatkan konstribusi usaha peternakan dan
perikanan terhadap pendapatan keluarga masih rendah.
Perubahan orientasi agribisnis (budidaya ikan dan ternak) perlu didukung oleh
peningkatan penguasaan teknologi dan informasi sebagai salah satu syarat penumbuh
kembangkan budaya wirausaha. Hal inilah yang menjadi focus utama Dinas Peternakan dan
Perikanan untuk kemandirian peternak dan pembudidaya ikan.
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin melalui dana APBD kabupaten telah
menyusun program pelatihan petugas, peternak dan pembudidaya ikan untuk meningkatkan teknis
pengetahuan dan keterampilan beternak seperti inseminasi buatan, embrio transfer, kesehatan
hewan dan budidaya ternak, keterampilan memijah, kesehatan ikan dan keterampilan perikanan
lainnya.
3.1.3. Terbatasnya Kemampuan Akses PermodalanPermodalan adalah hal klasik yang sering didengar dalam usaha pengembangan
peternakan dan perikanan. Usaha peternakan rakyat berskala kecil dan tersebar serta
keterbatasan dalam menyediakan agunan mengakibatkan perbankan kurang berminat untuk
membangun jaringan ke pelosok desa sehingga proporsi alokasi dan penyerapan pembiayaan
kecil, hal ini diperparah dengan kelembagaan petani yang belum solid dan belum mampu
mengelola administrasi secara professional. Penguatan akses permodalan perlu diupayakan
melalui pendampingan dan penguatan kelembagaan usaha kelompok dengan memperkuat
administrasi dan manajemen kelompok.
3.1.3. Masih adanya Pemotongan Ternak Betina Produktif
21 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Laju permintaan daging yang cukup tinggi serta kurangnya ketersediaan ternak sapi
siap potong adalah masalah besar bagi pemenuhan kebutuhan konsumsi daging yang
berkelanjutan, sehingga kenyataan di lapangan sering ditemukan pemotongan ternak betina
produktif.
Pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) atau Tempat Pemotongan Hewan (TPH)
adalah solusi yang tepat bagi pengawasan dan pengendalian pemotongan ternak betina produktif.
Selain itu RPH atau TPH berfungsi untuk pengawasan kualitas potongan ternak sehingga
menjadikan daging aman untuk dikonsumsi atau yang dikenal dengan ASUH (aman, sehat, utuh
dan halal).
3.1.4. Masih Adanya Pencurian Ternak dan Illegal FishingFaktor keamanan dan pemanfaatan sumberdaya secara illegal adalah permasalahan
yang terus dan perlu perhatian khusus dalam rangka pengembangan kaawasan sentra ternak dan
ikan. Kabupaten Tapin melalui Dinas Peternakan dan Perikanan berusaha melakukan pendekatan
persuasive dengan memberikan sosialisasi kepada masyarakat dan pemberian bantuan peralatan
penangkapan atau pemeliharaan. Hal itu dimaksudkan untuk menumbuhkan kesadaran terhadap
lingkungan sekitar dan bahaya yang dihasilkan apabila terjadi kepunahan terhadap spesies dan
keseimbangan ekosistem.
Pencurian ternak juga masih menjadi kendala dalam membenrtik kawasan sentra
ternak, pencegahan dengan pengamanan swakarsa kelompok ternak adalah salah satu cara yang
efektif untuk mencegah maraknya pencurian ternak terutama ternak sapi, kerbau dan kambing,
kerjasama dengan pihak kepolisian atau pihak terkait lainnya juga mempermudah dalam
pengendalian factor keamanan ini.
3.1.5. Kesehatan Ternak/Hewan dan IkanPenularan penyakit hewan/ternak dan ikan yang disebabkan pengrusakan lingkungan,
merupakan isu strategis yang dihadapi dalam pengembangan peternakan dan perikanan.
Penularan dari hewan ke manusia (zoonosis) dan penyakit menular hewan lainnya masih rentan
terjadi di wilayah Kabupaten tapin. Penyebaran virus dan penyakit lainnya melalui media perairan
masih cukup rentan terjadi dan merupakan resiko yang cukup tinggi dalam pembudidayaan ikan.
Pengrusakan lingkungan dengan pemberian racun ataupun sejenisnya yang dilakukan
secara sengaja masih kerap terjadi, sehingga menimbulkan resiko kerugian besar bagi
pembudidaya ikan maupun keseimbangan ekosistem perairan.
Pencegahan dan Penanggulangan secara terpadu harus dilaksanakan untuk
menghindari dan mengurangi resiko kerugian yang terjadi. Pencegahan sebelum terjadi dilakukan
dengan sosialisasi, pemeriksaan rutin dan pelayanan pengaduan deteksi dini, penanggulangan
kasus dilakukan dengan prinsip cepat, tepat untuk mencegah kerugian yang lebih tinggi lagi baik
dari sisi ekonomi maupun sosial kemanusiaan.
22 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah TerpilihBupati H. M. Arifin Arpan dan Wakil Bupati Ir. H. Sufian Noor, MAP terus melanjutkan
pembangunan Kabupaten Tapin dan meningkatkan kualitas dan kuantitasnya melalui
pencanangan visi dan misi ketika mencalonkan diri sebagai Calon Bupati/Wakil Bupati. Visi dan
Misi tersebut dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
Kabupaten Tapin tahun 2013 – 2017. Visi Pembangunan Kabupaten Tapin tahun 2013 -2017
adalah :
Terwujudnya Tapin mandiri dan Sejahtera Yang Agamis”
Makna dari uraian visi tersebut adalah :
BAB IVVISI, MISI, TUJUAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN
4.1. Visi dan Misi DinasSebagaimana dijelaskan dalam Rancangan Awal Rencana Pembangungan Jangka
Menengah Daerah Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017 bahwa Visi Pemerintah Kabupaten
Tapin adalah :
“Terwujudnya Tapin mandiri dan Sejahtera Yang Agamis”
Dengan mempertimbangkan lingkungan strategis yang bergerak dinamis serta
memperhatikan Rancangan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
2013-2017 yaitu dengan mencermati Misi ke-5 yaitu Pengembangan perekonomian yang bertumpu pada perluasan pembangunan infrastruktur perdesaan dan perkotaan untuk pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan dan perikanan dengan penekanan pada peningkatan pendapatan masyarakat serta tujuan ke-5 yaitu meningkatkan pengelolaan pertanian sebagai agribisnis, dengan sasaran meningkatnya produktivitas pertanian, meningkatnya produktivitas perkebunan dan meningkatnya produktivitas peternakan serta memperhatikan tujuan 6 yaitu meningkatnya produktivitas perikanan dengan sasaran meningkatnya produktivitas perikanan tangkap dan meningkatnya produktivitas perikanan budidaya, maka Rencana Strategis Pembangunan Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2013-2018 menetapkan Visi sebagai berikut :
“Pembangunan Peternakan dan Perikanan yang Berdaya Saing,Berkelanjutan dan Berkeadilan Untuk Kesejahteraan Masyarakat”
Melalui visi tersebut, diharapkan dapat terwujudnya pengelolaan sumberdaya
peternakan dan perikanan yang dapat memberikan nilai tambah terhadap produk peternakan
23 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
dan perikanan sehingga produk peternakan dan perikanan memiliki daya saing yang tinggi
serta memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat baik kesempatan berusaha
di bidang peternakan dan perikanan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan
masyarakat kabupaten Tapin khususnya peternak dan petani ikan.
Secara spesifik penjabaran dari visi dirumuskan sebagai berikut yaitu :
1. Pembangunan Peternakan dan Perikanan adalah suatu proses perubahan untuk menuju
kehidupan yang lebih baik melalui pengelolaan sumberdaya peternakan dan perikanan di
kabupaten Tapin
2. Berdaya saing ditandai dengan pemberdayaan masyarakat dan berkembangnya ekonomi
rakyat sebagai pelaku agribisnis,terciptanya peluang pasar, menguatnya kelembagaan
usaha tani, diterapkan IPTEK dan menejemen ekonomi modern dalam kegiatan agribisnis.
3. Berkelanjutan ditanadai dengan oleh kemampuan mengembangkan usaha dan memenuhi
permintaan pasar secara berkesinambungan dengan tetap memperhatikan kemampuan
dan kelestarian sumber daya alam serta lingkungan hidup
4. Berkeadilan ditandai dengan adanya kesempatan berusaha yang seluasnya – luasnya dan
keseimbangan antara kebijakan pemerintah untuk memberikan peluang terhadap usaha
kecil dan menengah untuk berusaha.
5. Untuk Kesejahteraan Masyarakat mengandung pengertian bahwa pengelolaan dan
pemanfaatan sumberdaya peternakan dan perikanan sepenuhnya ditujukan bagi
kesejahteraan masyarakat peternakan dan perikanan, terutama peternak, pembudidaya,
nelayan, pedagang ternak dan ikan, pengolah skala kecil dan menengah dan sector
peternakan dan perikanan merupakan sumber kehidupan dan penghidupan yang layak
dan prospektif sebagai usaha dalam skala bisnis.
Visi pembangunan peternakan dan perikanan yang telah ditetapkan, secara
operasional dijabarkan ke dalam Misi Pembangunan Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Tapin Tahun 2013-2017. Misi merupakan pernyataan yang menggambarkan tujuan umum
dari organisasi dalam mendukung terwujudnya visi. Dengan adanya misi diharapkan semua
pihak yang berkepentingan (stakeholder) dapat mengetahui dan memahami secara jelas
program atau kegiatan yang akan kita laksanakan. Maka Misi Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Tapin dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan
2. Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Produk Peternakan dan Perikanan
3. Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan
dan Perikanan
4.2. Tujuan1. Meningkatnya kinerja dan pelayanan publik Dinas
Peternakan dan Perikanan
24 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 20172. Meningkatanya produksi dan produktifitas usaha
peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya peran sektor peternakan
dan perikanan terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, meningkatnya kapasitas sentra-
sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki komoditas unggulan dan
meningkatnya pendapatan
3. Berkembangnya diversifikasi dan pangsa produk
hasil peternakan dan perikanan yang ditandai dengan meningkatnya ketersediaan hasil
peternakan daan perikanan, meningkatnya brandling produk peternakan dan perikanan
dan market share di pasar regional, dan meningkatnya mutu dan keamaan produk
peternakan dan perikanan
4. Terwujudnya pengelolaan sumberdaya peternakan
dan perikanan berkelanjutan ditandai dengan terwujudnya pengelolaan konservasi
kawasan secara berkelanjutan.
4.3. Sasaran 1.Meningkatnya kinerja dan pelayanan publik Dinas Peternakan dan Perikanan sesuai SOP.
Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah Persentase kinerja
dan pelayanan publik Disnakkan sesuai SOP dan Prosentase Kepuasaan
pelanggan/masayarakat terhadap pelayanan sesuai SOP.
2.Meningkatnya sumberdaya manusia peternakan dan perikanan yang terdidik dan terlatih. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah Persentase Petugas dan
Peternak dan Petani Ikan yang terlatih kapasitas dan kapabilitasnya.
3.Meningkatnya jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha di bidang peternakan dan
perikanan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah Prosentase
jumlah peternak dan petani ikan yang berusaha di bidang peternakan dan perikanan.
4.Meningkatnya kapasitas sentra-sentra produksi peternakan dan perikanan yang memiliki
komoditas unggulan. Indikator Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah
Jumlah produksi perikanan tangkap, perikanan budidaya dan produksi ternak berupa produksi
daging dan telur.
5.Meningkatnya mutu dan keamanan produk unggulan peternakan dan perikanan. Indikator
Kinerja Utama (IKU) pecapaian sasaran strategis ini adalah Jumlah jenis produk olahan
peternakan dan perikanan (Jenis)
6.Meningkatnya Ketersediaan hasil peternakan dan perikanan. Kinerja Utama (IKU)
pecapaian sasaran strategis ini adalah konusmsi ikan dan daging perkapita.
7.Meningkatnya Pemanfaatan Pengelolaan Sumberdaya Peternakan dan Perikanan.
Indikator Kinerja Utama (IKU) pencapain strategis ini adalah Jumlah Kawasan Konservasi
Perairan yang Dikelola secara Berkelanjutan (%)
Secara rinci, target Indikator Kinerja Utama (IKU) pembangunan peternakan dan
perikanan yang akan dicapai tahun 2013-2017 sebagaimana tersebut dalam tabel 8.
25 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
No Rincian IKUTarget
2013 2014 2015 2016 2017
1 Jumlah SOP yang dilaksanakan
(SOP)
Prosentase Kepuasan Pelanggan
60
0
70
0
80
0
90
60
100
75
2 Jumlah Petani dan Petugas yang
mengikuti Pelatihan Teknis (Org)
40 80 100 120 150
3 Jumlah Peternak dan Petani Ikan
(Orang)
41.560
1.858
41.590
1.918
41.620
1.978
41.660
2.038
41.690
2.098
4 Produksi Peternakan dan
Perikanan (Ton)
a. Tangkap
c. Budidaya
d. Daging
e. Telur
4.716
2.251
3.496
13.346
4.716
2.431
3.653,47
13.946
4.716
2.625
3.818
14.574
4.716
2.836
3.990
15.230
4.716
3.062
4.169
15.915
5 Jumlah Jenis produk olahan
peternakan dan perikanan (Jenis)
3 5 7 9 12
6 Tingkat Konsumsi Daging dan Ikan
dalam Kabupaten Tapin
(Kg/kapita/th)
- Daging
- Ikan
3,60
48,50
51,25
3,70
52,25
3,70
53,10
3,75
53,45
3,80
7 Jumlah kawasan konservasi
perairan yang dikelola secara
berkelanjutan (%)
20 30 40 50 60
4.4. StrategiUntuk mencapai tujuan dan sasaran yang telah digariskan, diperlukan upaya-upaya
percepatan (acceleration), pemihakan (affirmative), pemberdayaan (enpowering), dan
penguatan (Strengthening) yang dibarengi dengan upaya menserasikan pertumbuhan antar
sub sektor peternakan, sub sektor perikanan, lintas sektor, sehingga memberikan kontribusi
terhadap pembangunan nasional.
Rumusan strategi merupakan pernyataan-pernyataan yang menjelaskan
bagaimana tujuan dan sasaran akan dicapai serta selanjutnya dijabarkan dalam
26 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017serangkaian kebijakan. Kebijakan adalah pedoman yang wajib dipatuhi dalam melakukan
tindakan untuk melaksanakan strategi yang dipilih, agar lebih terarah dalam mencapai
tujuan dan sasaran. Adapun strategi Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin
adalah :
1.Pengembangan Kawasan sentra produksi peternakan dan perikanan, melalui
pengembangan kawasan komoditas unggulan dan kawasan terintegrasi .yang dicirikan
dengan pendekatan :
a. ekonomi peternakan dan perikanan berbasis wilayah yaitu dengan mendorong
manajemen hamparan untuk mencapai skala ekonomi, mencegah penyebaran
penyakit, meningkatkan efisiensi dalam penggunaan sumberdaya, sekaligus
mengintegrasikan pemenuhan kebutuhan sarana produksi, proses produksi dan
pengolahan dan pemasaran hasil peternakan dan perikanan dan pengelolaan
lingkungan dalam suatu kesisteman yang mapan
b.Kawasan komoditas unggulan yaitu dengan memacu pengembangan komoditas yang
memiliki kriteria (1) bernilai ekonomis tinggi (2) teknologi tersedia (3) permintaan pasar
besar (4) dapat dikembangkan secara masal
c.Sentra Produksi yaitu dengan cara penempatan kegiatan pada kawasan pemasok hasil
produksi yang dapat memberikan konstribusi yang besar terhadap mata pencaharian dan
kesejahteraan masyarakat>
d.Unit usaha, dengan cara memadukan seluruh unit usaha dengan menggunakan prinsip
bisnis secara professional dan berkembang dalam suatau kemitraan usaha yang saling
memperkuat dan menghidupi.
e.Penguatan dan pengembangan jumlah penyuluh
f. Lintas sector yaitu bahwa pengembangan kawasan peternakan dan perikanan akan
berhasil jika didukung oleh adanya kerjasama dari berbagai instansi terkait untuk
mendukung kepastian usaha Antara lain terkait dengan sarana dan prasarana pemasaran
produk perikanan, tata ruang wilayah, penyediaan air bersih, akses jalan dan BBM.
2. Penguatan kelembagaan, SDM dan Iptek. Kelembagaan yang kuat dan mandiri dengan
pelaku usaha peternakan dan perikanan yang berpengetahuan dan menguasai teknologi
akan mempengaruhi keberhasilan pembangunan peternakan dan perikanan yang
berkelanjutan. Oleh karena itu, penguatan SDM, kelembagaan dan iptek akan menjadi
sangat penting terutama dalam menghadapi persaingan pasar global. Selain penguatan
kelembagaan kelompok masayarakat, diperlukan pula penguatan kelembagaan birokrasi
pelaksana pembangunan. Kondisi ini diharapkan dapat mewujudkan kelembagaan birokrasi
yang fektif dan efisien dalam mewujudkan tugas dan fungsinya terutama peningkatan
kualitas pelayanan publik.
3. Pemberdayaan dan kewirausahaan. Pada prinsipnya pemberdayaan masyarakat adalah
27 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017upaya untuk memberi fasilitas, dorongan atau bantuan kepada masyarakat agar mampu
menentukan plihan yang terbaik dalam memanfaatkan sumberdaya peternakan dan
perikanan menuju kemandirian dan kesejahteraan. Secara umum, pemberdayaan bertujuan
untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengembangan kultur, penguatan
lembaga keuangan mikro, penggalangan partisipasi masyarakat, dan kegiatan usaha
ekonomi produktif yang berbasis sumberdaya lokal.
4. Industrialisasi Peternakan dan Perikanan, dilakukan melalui penataan system dan
manajemen yang mencakup: pengembangan komoditas dan produk unggulan berorientasi
pasar, penataan dan pengembangan kawasan dan sentra produksi secara berkelanjutan,
pengembangan konektivitas dan infrastruktur, pengembangan usaha dan investasi,
pengembangan iptek dan sumberdaya manusia, pengendalian mutu dan keamanan produk,
dan penguatan pengawasan pemanfaatan sumberdaya peternakan dan perikanan.
Kebijakan dan ProgramPenetapan kebijakan dan program, serta pemilihan kegiatan merupakan wujud operasionalisasi
dari strategi, yaitu suatu cara mengelola risiko dengan memaksimalkan segala kekuatan dan
menyembunyikan kelemahan untuk mengisi / memanfaatkan semua peluang dalam upaya
mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.
Kebijakan
Kebijakan yang ditetapkan dalam upaya pencapaian sasaran stratedis adalah sebagaimana
tertuang dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten
Tapin Tahun 2013 – 2017.
Kebijakan pembangunan peternakan dan perikanan diarahkan untuk meningkatkan produksi,
produktivitas dan mutu hasil dalam rangka meningkatkan pendapatan yang pada akhirnya dapat
meningkatkan kesejahteraan petani ternak dan ikan pada tingkat yang memadai.
Untuk mencapai tujuan dan sasaran program yang telah ditetapkan, Dinas Peternakan dan
Perikanan Kabupaten Tapin menempuh beberapa kebijakan pembangunan peternakan dan
perikanan, antara lain adalah :
a) Kebijakan PublikMendorong semua aparat peternakan dan perikanan agar memberikan pelayanan prima
kepada masyarakat, khususnya petani ternak dan ikan agar mereka dapat berusaha ternak
dan ikan secara agribisnis, mendapatkan modal secara mudah dan murah, menerapkan
teknologi tepat guna spesifikasi lokasi, meningkatkan produktivitas ternak dan ikan guna
memanfaatkan peluang pasar yang masih terbuka luas28 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan
Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
b) Kebijakan Teknis1. Peningkatan produktifitas, efisiensi, dan nilai tambah produk2. Pengembangan dan Pengawasan sistem jaminan mutu dan penelusuran produk
hasil peternakan dan perikanan dan jaminan ketersediaan bahan baku industri3. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya peternakan dan perikanan dan upaya
adaptasi bencana dan perubahan iklim4. Pengawasan Pemanfaatan sumberdaya peternakan dan perikanan5. Pengembangan sumberdaya manusia iptek peternakan dan perikanan6. Peningkatan kesejahteraan peternak dan petani ikan7. Percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi peternakan dan perikanan
Tabel 4.1.Tujuan, Sasaran, Strategi, dan Kebijakan
Visi : “Pembangunan Peternakan dan Perikanan yang Berdaya Saing,Berkelanjutan dan Berkeadilan Untuk Kesejahteraan Masyarakat”
Misi 1: Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan PerikanaanTujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Menngkatnya
kinerja dan
pelayanan publik
Dinas Peternakan
dan Perikanan
2. Meningkatnya
Produksi dan
Produktiftas usaha
peternakan dan
perikanan
1. Menngkatnya kinerja dan
pelayanan publik Dinas
Peternakan dan Perikanan
sesuai SOP
2. Meningkatnya prosentase
kepuasaan
pelanggan/masyarakat
sesuai SOP
1. Meningkatnya peranan
sector peternakan dan
perikanan terhadap
pertumbuhan ekonomi
daerah
2. Meningkatnya jumlah
peternak dan petani ikan
yang berusaha di bidang
peternakan dan
perikanan
3. Meningkatnya kapasitas
sentra-sentra produksi
peternakan dan
perikanan yang memiliki
komoditas unggulan
1. Penguatan kelembagaan, SDM
dan Iptek
1. Pengembangan Kawasan Sentra
Produksi Peternakan dan Perikanan
a) Pengembangan Sumberdaya Manusia Iptek
Peternakan dan Perikanan
a. Peningkatan Produktifitas, efisiensi dan nilai
tambah produk
b. Peningkatan Kesejahteraan Peternak dan
Petani Ikan
c. Percepatan dan Perluasan Pembangunan
Ekonomi Peternakan dan Perikanan
Misi 2 : Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Saing Produk Peternakan dan Perikanan
29 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
2.Berkembangnya
Diversifikasi dan
Pangsa Produk
Peternakan dan
Perikanan
1. Meningkatnya mutu dan
keamanan produk
unggulan peternakan dan
perikanan
1.Industrialisasi Peternakan dan
Perikanan
a. Pengembangan dan Pengawasan sistem
jaminan mutu dan penelusuran produk
hasil peternakan dan perikanan dan
jaminan ketersediaan bahan baku industri
b. Pengembangan industri pengolahan dan
pengolahan hasil prosuksi peternakan
dan perikanan
Misi 3 : Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan
3. Terwujudnya
Pengelolaan
Sumberdaya
Peternakan dan
Perikanan
Berkelanjutan
1.Meningkatnya
ketersediaan produk
hasil peternakan dan
perikanan
1.Pemberdayaan dan
kewirausahaan
1. Pengawasan Pemanfaatan Sumberdaya
Peternakan dan Perikanan
2. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya
peternakan dan perikanan dan upaya adaptasi
bencana dan perubahan iklim
ProgramProgram adalah rencana tindak jangka panjang yang secara sistematis mengarahkan seluruh
aktivitas yang akan dilaksanakan ke arah tercapainya tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan.
Program yang disusun oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin merupakan
program perioritas RPJMD yang sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin yang selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan untuk masing-masing
program tersebut. Pemilihan kegiatan untuk masing-masing program ini didasarkan atas strategi
dan kebijakan jangka menengah.
Indikator keluaran program yang telah ditetapkan merupakan indikator kinerja program yang berisi
outcome program. Outcome program merupakan manfaat yang diperoleh dalam jangka menengah
yang mencerminkan keluaran dari kegiatan-kegiatan dalam satu program. Sedangkan kelompok
sasaran adalah pihak yang menerima manfaat langsung dari kegiatan yang akan dilaksanakan
oleh Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin . Pendanaan indikatif merupakan
perkiraan kebutuhan anggaran pembiayaan/pendanaan untuk melaksanakan program/kegiatan
pertahun.
Adapun tujuan, sasaran, strategi, kebijakan, program dan kegiatan prioritas berdasarkan
masing-masing misi adalah sebagai berikut:
30 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Misi 1: Mengoptimalkan Pemanfaatan Sumber Daya Peternakan dan Perikanaan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
1. Menngkatnya
kinerja dan
pelayanan
publik Dinas
Peternakan dan
Perikanan
2.Meningkatnya
Produksi dan
Produktiftas
usaha
peternakan dan
perikanan
1.Menngkatnya kinerja
dan pelayanan publik
Dinas Peternakan
dan Perikanan sesuai
SOP
2.Meningkatnya
sumberdaya manusia
peternakan dan
perikanan yang
terdidik dan terlatih
Meningkatnya peranan
sektor peternakan dan
perikanan terhadap
pertumbuhan ekonomi
daerah
Penguatan kelembagaan,
SDM dan Iptek
Pengembangan Kawasan
Sentra Produksi Peternakan
dan Perikanan
Pengembangan Sumberdaya Manusia
Iptek Peternakan dan Perikanan
a.Peningkatan Produktifitas, efisiensi dan
nilai tambah produk
b.Peningkatan Kesejahteraan Peternak
dan Petani Ikan
c.Percepatan dan Perluasan
Pembangunan Ekonomi Peternakan
dan Perikanan
Pencapaian misi pertama ini dilakukan melalui program dan kegiatan perioritas sebagai berikut :
Program Peningkatan Ketahanan PanganTujuan dari program peningkatan ketahanan pangan adalah memfasilitasi terjaminnya masyarakat
untuk memperoleh pangan yang cukup setiap saat dengan ketentuan pangan tersebut sehat dan
halal. Sedangkan sasarannya adalah :
Dicapainya ketersediaan pangan tingkat nasional, regional dan rumah tangga yang
cukup, aman dan halal.
Meningkatkan keragaman produksi dan konsumsi pangan masyarakat
Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam mengatasi kerawanan
Program Pengembangan Budidaya PerikananProgram ini bertujuan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana produksi dan infrastruktur
pengembangan perikanan dalam rangka meningkatkan produksi perikanan perikanan budidaya
pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani
pembudidaya ikan serta tercukupinya kebutuhan masyarakat akan protein hewani asal ikan
sehingga tidak terjadinya loss generation.
31 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Merupakan program yang menangani semua yang berkaitan dengan kegiatan budidaya, mulai dari
perbenihan, pembesaran, prasarana, pengendalian hama dan penyakit ikan.
Melalui program ini, diharapkan budidaya perikanan di Kabupaten Tapin akan berkembang sesuai
dengan potensi teknis yang dimilikinya. Pembudidaya kecil dan menengah merupakan obyek
utama. Peningkatan produktifitas yang selanjutnya meningkatkan produksi dan pendapatan adalah
hal pokok yang ingin dicapai.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TernakTujuan dari program ini adalah dalam rangka pencegahan penyakit dan penanggulangan penyakit
hewan baik yang berasal dari dalam daerah maupun dari luar daerah yang meliputi :
Pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit menular
Pemusnahan ternak yang terjangkit penyakit endemik
Pengawasan ternak merupakan antar daerah
Pembinaan dan pencegahan pengendalian penyakit hewan
Program Pengembangan Perikanan TangkapProgram ini bertujuan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana dan infrastruktur pengembangan
perikanan tangkap dalam rangka meningkatkan produksi perikanan tangkap yang pada gilirannya
diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan masyarakat petani /nelayan
perikanan tangkap tercukupinya kebutuhan masyarakat akan protein hewani asal ikan sehingga
tidak terjadinya loss generation.
Program perikanan tangkap lebih dititikberatkan pada upaya penangkapan yang terkendali di
perairan umum. Peningkatan produksi dan produktifitas merupakan sasaran utama, melalui upaya
modernisasi, sarana penangkapan, pengembangan prasarana perikanan tangkap, penerapan
iptek, peningkatan kemampuan usaha.
Program Peningkatan Produksi Hasil TernakProgram ini ditujukan terutama untuk kegiatan yang mengacu produksi hasil ternak yaitu :
Pembangunan sarana dan prasarana pembibitan ternak
Pembibitan dan perawatan ternak
Pendistribusian bibit ternak kepada masyarakat
Penyuluhan dan Pengelolaan bibit ternak yang didistribusikan kepada masyarakat
Pembelian dan pendistribusian vaksin dan pakan ternak
Pengembangan agribisnis peternakan
Pengembangan ternak substitusi sapi potong
Program Peningkatan Disiplin Aparatur
32 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana dalam rangka mendukung
penigkatan disiplin aparatur. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Pakaian Olah
Raga
Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
Program ini bertujuan untuk memfasilitasi terlaksananya tertib administrasi dan pelaporan
keuangan kegiatan Disnakkan Kabupaten Tapin baik sitem keuangan daerah maupun asset
daerah . Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
b. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Akhir Tahun
Program Pengembangan Kelembagaan Peningkatan Kualitas SDM Program ini bertujuan untuk memfasilitasi peningkatan kualitas dan kapasitas SDM Aparatur
Disnakkan dalam rangka mendukung penigkatan Pelayanan Publik.
Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Peningkatan Aparatur Teknis Peternakan.
Program Pengembangan TernakProgram ini ditujukan terutama untuk memfasilitasi pengembangan ternak yang meliputi :
Pengembangan ternak di rumah kediaman Bupati
Pengembangan ternak substitusi daging sapi/ternak kecil dan unggas
Pengembangan ternak untuk tujuan hewan kesayangan dan aneka ternak
Program Peningkatan Teknologi Pertanian (Pengujian/Kajiterap)Program ini ditujukan terutama untuk memfasilitasi peningkatan produksi ternak dan ikan melalui
penerapan teknologi spesifikasi lokasi yang meliputi :
Pemberdayaan Petugas dan Penas Tani melalui Penas Tani
Pengembangan Pertanian Terpadu Kebun PKK
Kaji Terap Teknologi Peternakan dan Perikanan Spesifikasi Lokasi
Pencapaian misi kedua ini dilakukan melalui program dan kegiatan perioritas sebagai berikut :
Misi 2 : Meningkatkan Nilai Tambah dan Daya Saing Saing Produk Peternakan dan Perikanan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
2.Berkembangnya
Diversifikasi dan
Pangsa Produk
Meningkatnya mutu dan
keamanan produk unggulan
peternakan dan perikanan
.Industrialisasi Peternakan
dan Perikanan
a. Pengembangan dan Pengawasan
sistem jaminan mutu dan
penelusuran produk hasil
33 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Peternakan dan
Perikananpeternakan dan perikanan dan
jaminan ketersediaan bahan baku
industri
b. Pengembangan industri pengolahan
dan pengolahan hasil prosuksi
peternakan dan perikanan
Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi PeternakanProgram ini ditujukan terutama untuk memfasilitasi pemasaran produk peternakan yang meliputi :
Pembangunan sarana dan prasarana pasar produksi hasil peternakan
Tapin Expo
Pengolahan Informasi Permintaan Pasar Atas Hasil Produksi Peternakan dan
Perikanan
Program Pengembangan Sistem Pengolahan Hasil Perikanan.
Tujuan dari program ini adalah dalam rangka pembinaan pelaku usaha dan kemitraan dan
mengembangkan produk peternakan dan perikanansehingga memperoleh nilai tambah melalui
pengembangan pengolahan hasil.. Program ini dilaksanakan melalui :
Operasional kegiatan program peningkatan daya saing produk perikanan
Promosi atas hasil produksi perikanan unggulan daerah
Peningkatan kapasitas kelembagaan poklasar
Adopsi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Dengan Mitra Terkait
Inventarisasi Pengolahaan Hasil Perikanan dan Peternakan
Uji Sampel produk Peternakan dan Perikan
Pengembangan Diversifikasi Pengolahan Hasil Ternak dan Ikan
Penumbuhan Usaha Pengolahan Hasil Nakkan
Pembangunan/Pengadaan Alat Sarana Pengolahan Ikan
Pencapaian misi ketiga ini dilakukan melalui program dan kegiatan perioritas sebagai berikut :
Misi 3 : Memelihara Daya Dukung dan Kualitas Lingkungan Sumber Daya Peternakan dan Perikanan
Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan
34 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Terwujudnya
Pengelolaan
Sumberdaya
Peternakan dan
Perikanan
Berkelanjutan
Meningkatnya ketersediaan
produk hasil peternakan
dan perikanan
Pemberdayaan dan
kewirausahaan
1.Pengawasan Pemanfaatan Sumberdaya
Peternakan dan Perikanan
2. Konservasi dan rehabilitasi sumberdaya
peternakan dan perikanan dan upaya adaptasi
bencana dan perubahan iklim
Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan PerikananProgram ini ditujukan terutama untuk mendukung kelestarian sumberdaya kelautan dan Perikanan.
Kelestarian sumberdaya alam ini harus selalu terjaga agar perannya sebagai penyangga
keseimbangan ekosistem sebagai sumber kehidupan dan penghidupan dan berlangsung secara
kontinyu.
Melalui program ini meminimalisir eksploitasi sumberdaya perikanan yang tidak berwawasan
lingkungan, yakni penangkapan dengan cara/bahan terlarang, penangkapan ikan muda,
penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai dosis teknis (budidaya).
Program Penunjang untuk pelaksanaan program/kegiatan di Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin antara lain :
a) Program Pelayanan Administrasi Perkantoran Program ini bertujuan untuk meningkatkan efektifitas sistema manajemen administrasi
pemerintahan dan pembangunan. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumberdaya Air dan Listerik
3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
4. Penyediaan Alat Tulis Kantor
5. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
6. Penyediaan Komponen Instalasi Listerik/penerangan bangunan kantor
7. Penyediaan bahan bacaan dan peraturan perundang-undangan
8. Penyediaan Makanan dan Minuman
9. Perjalanan Dinas
10. Penyediaan Jasa Pegawai Non PNS
11. Penyediaan Tim Inventaris Barang
b) Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Program ini bertujuan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana pemerintahan di daerah
sesuai dengan analisis keadaan serta kebutuhan melalui pengembangan sitem informasi
berbasis computerizes, pengadaan sarana kantor pemerintahan, pembanagunan dan
35 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
rehabilitasi prasarana gedung kantor pemerintahan, pembangunan sarana pelayanan publik
sesuai dengan kemampuan keuangan daearah. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Pengadaan Perlengkapan Gedung Kantor
b. Pengadaan Mebeleur
c. Pengadaan Peralatan Kantor
d. Pengadaan Peralatan Dapur
e. Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor
f. Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
g. Pemeliharaan Rutin/Berkala Perlengkapan Gedung Kantor
h. Pemeliharaan Rutin/Berkala Peralatan Kantor
i. Pemeliharaan Jaringan SIMDA
j. Pengadaan Tanah
c) Program Peningkatan Disiplin AparaturProgram ini bertujuan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana dalam rangka mendukung
penigkatan disiplin aparatur. Program ini dilaksanakan melalui kegiatan Pengadaan Pakaian
Olah Raga
d) Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program ini bertujuan untuk memfasilitasi terlaksananya tertib administrasi dan pelaporan
keuangan kegiatan Disnakkan Kabupaten Tapin baik sitem keuangan daerah maupun asset
daerah . Program ini dilaksanakan melalui kegiatan :
a. Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi Kinerja SKPD
b. Penyusunan Laporan Keuangan Semesteran dan Akhir Tahun
c. Penyusunan Rencana Kerja Disnakkan
Rincian sasaran pembangunan peternakan dan perikanan kabupaten Tapin tahun 2013 -
2017 secara kuantitatif dapat disajikan dalam Lampiran 1.
BAB VPROGRAM DAN KEGIATAN
5.1. Program dan Kegiatan Lokalitas Kewenangan SKPD
36 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Kebijakan strategis di atas dalam implementasinya dijabarkan dalam program untuk
jangka waktu lima tahun ke depan (2013-2017). Beberapa program yang menjadi perioritas
yaitu :
1. Program Peningkatan Ketahanan Pangan
Program peningkatan ketahanan pangan ditujukan untuk meningkatkan ketahanan
pangan masyarakat. Ketahanan pangan ini dapat tercermin dari ketersediaan komoditas
pangan pokok dalam jumlah yang cukup memadai dan tersedia sepanjang waktu melalui
peningkatan produktifitas dan pengembangan produk olahan peternakan. Ketahanan
pangan ini mencakup ketersediaan, aksesibilitas (keterjangkauan) dan stabilitas
pengadaannya.
Tujuan dari program ini adalah meningkatkan ketersediaan pangan, mengembangkan
kelembagaan pangan, mengembangkan usaha bisnis pangan dan menjamin ketersediaan
gizi dari pangan.
Sasaran Program Ketahanan Pangan adalah :1. Meningkatnya produksi dan produktifitas ternak melalui usaha intensifikasi ternak dan
penerapan teknologi tepat guna
2. Tersebarnya ternak pada wilayah sentra pengembangan yang sesuai dengan
karakteristik wilayah dan sosial budaya masyarakat
3. Tertatanya ternak pemerintah yang telah diberikan melalui program redistribusi dan
studi kasus terhadap ternak pemerintah yang bermasalah
4. Meningkatnya derajat kesehatan hewan dan masayarakat veteriner dengan
mengoptimalkan fungsi pelayanan dan pengawasan terhadap ternak dan atau
manusia melalui kegiatan pencegahan, pengendalian maupun pengobatan.
5. Meningkatnya kualitas sumberdaya lahan yang kurang produktif menjadi lebih
produktif melalui pengembangan lahan kering guna menunjang produksi peternakan
6. Terkelola dan terawasinya sumber air sebagai daya dukung lahan yang paling utama
Kegiatan Pokoknya a. Penataan Ternak Pemerintah
Diarahkan untuk perguliran (Revolping) ternak le petani lain sehingga terjadi
pemerataan pembangunan. Penguatan kelembagaan kelompok, perbaikan
administrasi dan anggaran yang jumlahnya terbatas harus dapat berkembang dengan
menganut prinsip ”SnowBowling” dimana pada awalnya sedikit semakin lama semakin
37 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
besar sehingga tumbuh sistem dan usaha agribisnis yang kuat baik di tingkat birokrasi
maupun di tingkat petani. Selain Penataan Ternak dilakukan pula Penataan Wilayah
Penyebaran dan Pengembangan peternakan untuk memudahkan pengawasan,
pelayanan dan penerapan kebijakan pembangunan daerah.
b. Peningkatan Produksi TernakDimaksudkan dalam rangka meningkatan kualitas ternak potong dan bibit, kualitas
pakan ternak dan penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan dan sesuai
dengan budaya setempat. Rincian kegiatannya antara lain :
1). Perbaikan mutu bibit melalui kegiatan pelayanan inseminasi buatan (IB) atau jasa
kawin suntik sapi pada suatu kawasan yang telah ditetapkan seperti wilayah
Kecamatan Binuang, Kecamatan Hatungun, Kecamatan Tapin Selatan,
Kecamatan Salam Babaris, Kecamatan Lokpaikat, Kecamatan Bungur,
Kecamatan Tapin Utara dan Kecamatan Tapin Tengah, dimana pada wilayah-
wilayah tersebut sistem pemeliharaan ternak telah mengarah kepada
pemeliharaan intensif sehingga memudahkan pelayanan dan pengawasannya.
Selain itu, ditetapkannya Kabupaten Tapin khususnya Wilayah Kecamatan Tapin
Tengah sebagai Wilayah Pengembangan Sapi PO di Kalimantan Selatan
2). Perbiakan Mutu Pakan Ternak dengan membuat demplot-demplot Hijauan Pakan
Ternak pada daerah-daerah yang mempunyai irigasi teknis sehingga diharapkan
menjadi modal bagi pengembangan hijauan pakan ternak di masyarakat.
3). Pengembangan pakan ternak dengan menggunakan sistem tiga strata perlu
digalakkan dan dikembangkan pada wilayah-wilayah yang secara geografis selalu
kekurangan pakan ternak
4). Penerapan teknologi tepat guna antara lain : teknologi pakan ternak, teknologi
budidaya ternak dan pengkajian jenis pakan ternak yang sesuai dengan
karakteristik wilayah kabupaten Tapin dimana sebagian besar wilayahnya
merupakan daerah rawa sehingga masalah pakan dapat teratasi.
5). Mengingat petani sebagai pelaku agribisnis dengan skala usaha kecil dan sistem
pemeliharaan campuran (mixed farming sistem) maka pemeliharaan ternak
secara terpadu dan terintegrasi dengan tanaman perkebunan, kehutanan dan
pertanian merupakan salah satu alternatif mengurangi resiko kekurangan pakan
dan salah satu cara merubah pola pemeliharaan ternak dari ekstensif tradisional
menjadi semi intensif.
c. Percepatan Swasembada Sapi PotongMeliputi pengendalian pemotongan betina produktif, peningkatan angka kelahiran
ternak hasil kawin suntik sapi, penyebaran HMT Unggulan, Revitalisasi UPJA IB,
pemeriksaan kebuntingan, pemasukan ternak sapi dari luar melalui kegiatan
38 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
kemitraan system bagi hasil khususnya kemkitraan perbibitan sapi potong,optimalisasi
akseptor,perbaikan mutu dan penyediaan bibit, penanganan gangguan reproduksi dan
kesehatan hewan, pengembangan pakan local,intensifikasi kawin alam.
Indikator Kinerja Program Peningkatan Ketahanan Pangan1). Terpenuhinya konsumsi protein hewan masayarakat veteriner di Kabupaten Tapin
sesuai standar nasional
2). Tersedianya cadangan pangan yang baik dari segi mutu dan jumlah dalam bentuk
ternak hidup, daging dan hasil ternak olahan di Kabupaten Tapin
3). Meningkatnya derajat kesehatan hewan yang ditandau dengan penurunan penyakit
hewan dan peningkatan kualitas produksi ternak.
2. Program Pengembangan Budidaya PerikananProgram ini mempunyai substansi untuk menumbuhkembangkan kawasan sentra-sentra
produksi perikanan di perairan tawar, rawa dalam rangka mendukung pertumbuhan sentra
minabisnis secara terpadu, penyediaan sarana dan prasarana berbasis perikanan dalam
rangka mendukung kegiatan produksi sekaligus pengawasan sumberdaya ikan, dan
rehabilitasi dan konservasi kelestarian sumberdaya perikanan maupun pengawasan
pemanfaatannya sehingga diharapkan kelestarian sumberdaya perikanan secara
keseluruhan terlindungi sehingga dapat bermanfaat secara berkesinambungan.
Kegiatan Pokoknya a. Pengembangan Usaha Budidaya Ikan
Meliputi kegiatan peningkatan produksi perikanan budidaya, sertifikasi sistem terpadu
mutu pembenihan (pengawasan manajemen mutu terpadu, mulai dari pengadaan
bahan, proses produksi, pengemasan, sampai dengan distribusi), penguatan modal
usaha bagi kelompok pembudidaya, sertifikasi kelayakan dasar budidaya,
pengendalian peredaran dan penggunaan sarana produksi dalam rangka penerapan
Good Aquaculture Pratice (GAP) untuk menekan penggunaan antibiotic dan
pengendalian distribusi benih/induk.
b. Pengembangan Usaha Pengolahan dan Pemasaran Hasil PerikananMeliputi penyusunan pola kemitraan usaha pengolahan dan pemasaran, perintisan
dan akselerasi usaha pengolahan dan pemasaran di daerah terpencil, peningkatan
dan pengendalian mutu hasil perikanan, pengembangan pengolahan dan produk
bernilai tambah tinggi, penguatan pemasaran domestik hasil perikanan, peningkatan
pelayanan public di bidang pengolahan hasil perikanan.
c. Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Perikanan Air Tawar
39 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Meliputi pengembangan dan pengembangan pembenihan, pembinaan unit
pembenihan rakyat, pengembangan budidaya air tawar berbasis masyarakat, kaji
terap uji coba komoditas budidaya ikan unggulan air tawar, pengembangan pos
kesehatan ikan, pengembangan teknologi ramah lingkungan
d. Pengembangan Perikanan RawaMeliputi pengembangan ikan local di perairan rawa, pembinaan desa binaan rawa, kaji
terap ikan komoditas unggulan rawa, perlindungan dan rehabilitasi sumberdaya
aquaculture (PROLINDA) di perairan rawa dan pengembangan usaha penangkapan
ikan yang bertanggung jawab.
e. Pengembangan Sarana dan Prasarana Perikanan BudidayaMeliputi penyediaan dan pengembangan sarana produksi perikanan budidaya,
pengembangan dan rehabilitasi Balai Benih Ikan Lokal Linuh
3. Program Pengembangan Perikanan TangkapProgram ini bertujuan untuk memfasilitasi sarana dan prasarana dan infrastruktur
pengembangan perikanan tangkap dalam rangka meningkatkan produksi perikanan
tangkap yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan
kesejahteraan masyarakat petani/nelayan perikanan tangkap tercukupinya kebutuhan
masyarakat akan protein hewani asal ikan sehingga tidak terjadinya loss generation.Program perikanan tangkap lebih dititikberatkan pada upaya penangkapan yang terkendali
di perairan umum. Peningkatan produksi dan produktifitas merupakan sasaran utama,
melalui upaya modernisasi, sarana penangkapan, pengembangan prasarana perikanan
tangkap, penerapan iptek, peningkatan kemampuan usaha.
4. Program Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan dan PerikananProgram ini ditujukan terutama untuk mendukung kelestarian sumberdaya kelautan dan
Perikanan. Kelestarian sumberdaya alam ini harus selalu terjaga agar perannya sebagai
penyangga keseimbangan ekosistem sebagai sumber kehidupan dan penghidupan dan
berlangsung secara kontinyu.
Melalui program ini meminimalisir eksploitasi sumberdaya perikanan yang tidak
berwawasan lingkungan, yakni penangkapan dengan cara/bahan terlarang, penangkapan
ikan muda, penggunaan bahan kimia yang tidak sesuai dosis teknis (budidaya).
Kegiatan Pokoknya adalah :a. Penyiapan Operasional Pengawasan Sumberdaya Ikan
40 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Meliputi penyusunan perencanaan teknis pengawasan, juklak, juknis pengawasan,
pedoman peraturan daerah, koordinasi lintas sektoral
b. Operasional Pengawasan Sumberdaya IkanMeliputi operasi pengawasan dan kerjasama operasi, operasional pengawasan rutin,
pengumupulan, peningkatan dan pengawasan IUU Fishing dan budidaya ikan, dan
koordinasi pengawasan SDI
c. Pengembangan Sistem Pengawasan MasyarakatMeliputi sosialisasi, fasilitasi dan pengembangan jaringan POKWASMAS,
pengembangan komunikasi, informasi siwasmas, penggalangan,penggerakkan dan
pembinaan siwasmas, pemberian stimulant untuk pokwasmas, evaluasi pokwasmas
dan koordinasi pengembangan pokwasmas
d. Penataan dan Penegakan HukumMeliputi temu teknis penegakan hokum, sosialisasi dan apresiasi penataan hokum,
pemantauan dan evaluasi penegakan hokum, penyidikan dan pemberkasan perkara,
gelar perkara, pengamanan barang bukti dan koordinasi penegakan hukum.
5. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit TernakSubstansi yang terkandung adalah untuk meningkatkan pemeliharaan kesehatan hewan
(animal health management) pada semua tingkat usaha peternakan atau tipologi usaha
ternak atau dalam rangka mencegah timbulnya kerugian peternak akibat penyakit
meningkatnya angka kematian dan kesakitan ternak sehingga diharapkan dengan
menekan angka kesakitan dan kematian ternak maka efisiensi usaha peternakan dapat
tercapai dan peternak mendapatkan keuntungan yang maksimal dari usaha budidaya
ternaknya. Disamping itu substansi lainnya adalah dalam rangka meningkatkan rasa aman
masyarakat dari penyakit-penyakit yang mematikan yang diakibatkan oleh ternak.
a. Pelayanan Kesehatan Hewan Pelayanan kesehatan hewan dengan mendekatkan pelayanan kepada peternak pada
semua tingkat usaha tani melalui Puskeswan dan Laboratorium Keswan pada setiap
wilayah. Kegiatan utamanya adalah berupa diagnosa penyakit, pengobatan atau
penyembuhan hewan sakit dan penanganan gangguan reproduksi
b. Pengamanan Lingkungan Budidaya Ternak Adalah untuk mengendalikan dan memberantas penyakit hewan yang strategis guna
mengamankan asset yang dimiliki oleh peternak sehingga tercipta daerah kebal
penyakit atau wilayah bebas. Kegiatan utama yang dilaksanakan adalah surveilance
epidemologi, vaksinasi ternak, eliminasi hewan carrier, perbaikan sanitasi, hygiene
usaha peternakan
c. Pengamanan Produk Hasil TernakAdalah untuk melindungi masyarakat veteriner agar megkonsumsi produk-produk
peternakan yang aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Kegiatan utamanya meliputi
41 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
monitoring, pengawasan usaha peternakan, pengawasan RPH dan TPH, pengawasan
tempat penjualan/pemasaran daging, pengawasan terhadap kualitas dan kesehatan
daging, susu dan telur, peningkatan fasilitas RPH, TPH dan TPU. Memberikan
pembinaan dan pelatihan kepada pengusaha pemotongan ternak dan pelaksanaaan
pengendalian pemotongan betina produktif.
d. Pengawasan sarana kesehatan hewanAdalah lebih ditekankan pada pengawasan peredaran dan penggunaan obat hewan
yang disediakan untuk pencegahan, pengobatan, pengendalian dan pemberantasan
penyakit hewan.
6. Program Peningkatan Produksi Hasil PeternakanSubstansi yang terkandung adalah untuk menumbuhkembangkan kawasan sentra-sentra
produksi peternakan dalam rangka mendukung pertumbuhan sentra agroindustri.
Kegiatan Pokoknya a. Pengembangan Kawasan Sentra Perbibitan
Meliputi kegiatan pengembangan dan peningkatan perbibitan khususnya bibit sapi,
kerbau, kambing, dan unggas, pembinaan desa binaan, pengembangan hatchery
skala rumah tangga, revitalisasi lahan marginal bagi pengembangan perbibitan sapid
an ternak lainnya
b. Pengembangan Kawasan Sentra PenggemukanMeliputi kegiatan pengembangan dan peningkatan penggemukan khususnya sapi
potong, kerbau, kambing, dan unggas, pembinaan desa binaan, pengembangan
feedlot fattening skala rumah tangga, revitalisasi lahan marginal bagi pengembangan
penggemukan sapi potong.
c. Pengembangan Budidaya Ternak Kambing, Domba dan Aneka TernakMeliputi kegiatan pengembangan dan peningkatan produktivitas kambing dan domba,
penataan perbibitan kerbau,penataan budidaya ternak dan hewan kesayangan
7. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi PeternakanSubstnsi pada program ini berupa pengembangan usaha berbasis peternakan unggulan,
tidak hanya terbatas pada produk primer tetapi juga produk-produk olahan dan usaha hulu
dan hilirnya
a. Pengembangan Usaha Pemasaran Hasil Produksi PeternakanMeliputi kegiatan pengembangan dan pemasaran dometik hasil peternakan,
peningkatan pelayanan publik dibidang pengolahan hasil peternakan
42 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
8. Program Pengembangan Sistem Pengolahan Hasil Perikanan.
Tujuan dari program ini adalah dalam rangka pembinaan pelaku usaha dan kemitraan dan
mengembangkan produk peternakan dan perikanansehingga memperoleh nilai tambah
melalui pengembangan pengolahan hasil.. Program ini dilaksanakan melalui :
7. Operasional kegiatan program
peningkatan daya saing produk
perikanan
2. Promosi atas hasil produksi perikanan unggulan daerah
3. Peningkatan kapasitas kelembagaan poklasar
4. Adopsi Teknologi Pengolahan Hasil Perikanan Dengan Mitra Terkait
5. Inventarisasi Pengolahaan Hasil Perikanan dan Peternakan
6. Uji Sampel produk Peternakan dan Perikan
7. Pengembangan Diversifikasi Pengolahan Hasil Ternak dan Ikan
8. Penumbuhan Usaha Pengolahan Hasil Nakkan
9. Pembangunan/Pengadaan Alat Sarana Pengolahan Ikan
10. Program Peningkatan Ketrampilan dan Kewirausahaan Mayarakat Peternakan dan PerikananSubstansi program ini berupa pengembangan kualitas SDM Peternakan dan Perikanan.
Pengembangan yang dilakukan tersebut tidak hanya mencakup aspek-aspek teknis,
seperti penciptaan iptek, manajemen ataupun peningkatan ketrampilan dan produktifitas
saja, tetapi juga mencakup aspek yang lebih mendasar, yaitu peningkatan harkat,
martabat dan kepercayaan terhadap diri sendiri, kemampuan berwiraswasta serta
tanggung jawab sebagai anggota keluarga, warga masyarakat atau pribadi mandiri.
a. Peningkatan kualitas sumberdaya manusia petarnakan dan perikananMeliputi kegiatan pelatihan, magang, studi banding, desiminasi, apresiasi, temu teknis,
dll bagi peternak, petani ikan, pelaku usaha peternakan dan perikanan serta aparatur
Pembina
b. Pengembangan Kemandirian Usaha Perikanan dan PeternakanMeliputi kegiatan pengembangan permodalan usaha, pembinaan dan pendampingan
teknologi
5.2. Program dan Kegiatan Lintas SKPD1. Program Pengembangan Agribisnis
43 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Substansi pada program ini berupa pengembangan usaha terintegrasi lingkup pertanian
dan perkebunan.
a. Pengembangan pertanian terpadu tanaman – ternak (perkebunan, tanaman pangan, holtikultura dan kehutanan)Meliputi kegiatan pengembangan ternak sapi di lahan pertanian, perkebunan dan
hortikultura
b. Pengembangan pelayanan agroindustri terpadu (Batamas/biogas)Meliputi kegiatan pemanfaatan limbah peternakan/kotoran ternak sebagai energi
alternative dan pupuk kandang.
BAB VIPENETAPAN INDIKATOR KINERJA
Penetapan indikator kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin
dimaksudkan untuk memberi gambaran tentang ukuran keberhasilan pencapaian Visi dan Misi
Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin setiap tahunnya. Hal itu ditunjukkan
dari akumulasi pencapaian indicator outcome program pembangunan daerah setiap tahun atau
indicator capaian yang bersifat mandiri setiap tahun sehingga kondisi kinerja yang diinginkan pada
akhir periode Renstra SKPD dapat tercapai.
Dari uraian tentang Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran pembangunan peternakan dan
perikanan yang ingin dicapai selama periode 2013-2017 ditetapkan beberapa indicator kinerja
44 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin sebagaimana tersaji dalam Tabel Penetapan
Indikator Kinerja Dinas Terhadap Capaian Kinerja Pembangunan sebagaimana terlampir.
BAB VIPENUTUP
1. Rencana Strategis (Renstra) Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun
2013-2017 merupakan komitmen perencanaan dan berfungsi sebagai alat bantu dan tolok
ukur dalam menjalankan misi untuk mencapai visi Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin
2. Diharapkan setiap unit kerja dalam lingkup Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten
Tapin agar menjabarkan Renstra ini pada tiap-tiap sub unit kerja sesuai dengan fungsi dan
peran yang diembannya. Penjabaran tersebut merupakan bagian yang utuh dan tidak
terpisahkan dari Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2013-
2017
45 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
PEMERINTAH KABUPATEN TAPINDINAS PETERNAKAN DAN PERIKANANRENSTRA 2013 - 2017
3. Hal-hal yang berkembang dan belum terakomodir serta menjadi isu yang menonjol, agar
segera diinventarisir dan dijadikan bahan masukan dalam pertemuan teknis pelaksanaan
Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017 yang akan
datang
4. Sifat Renstra Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Tapin Tahun 2013-2017 adalah
fleksibel dan dapat dirubah sewaktu waktu sesuai dengan kebutuhan dan kondisi obyektif
yang berkembang sepanjang berkaitan dengan keperluan strategis yang mendesak
5. Diharapkan kepada semua unit kerja dalam jajaran Dinas Peternakan dan Perikanan
Kabupaten Tapin agar Renstra ini dijalankan dengan penuh tanggung jawab sebagai wujud
pengabdian organisasi dan kepada nusa dan bangsa pada keseluruhannya.
KEPALA,
Ir. H. BASTIAN, MAP MENGESAHKAN : NIP. 19630830 199403 1 011
46 Rencana Strategis Dinas Peternakan dan Perikanan Kab. Tapin Tahun 2013-2017
BUPATI TAPIN,
H.M. ARIFIN ARPAN