Upload
bk5169oo
View
1.390
Download
66
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Ilmu tentang resep
Citation preview
dr. Syaripah SIP. 233/DKK/1998Jl. Ampera II, Samarinda Telp. 0541 – 123456
Samarinda, 29-09-2009
R/ Metampinon 225 mg m.f. l. a dtd no XII s.t dd I pulv
pro: Afrizal (15 th)
Resep 1
I. Resep Asli/standar
a. Resep asli
R/ Metampiron 225 mg
b. Kelengkapan Resep
- Alamat pasien
c. Penggolongan obat
O :
G : Metampiron/antalgin (ISO hal 3)
W :
B :
d. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- Metampiron 225 mg
II. Uraian bahan
• Metampiron
a. Sinonim : Methampyronum, antalgin (FI ed III, hal 369)
b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan (FI ed III,
hal 370)
c. Khasiat : analgetikum, antipiretikum (FI ed III, hal 370)
d. Dosis :
Dosis lazim ;
sekali = 500 mg
sehari = 500 mg – 1,5 g (FI ed III; hal 975)
Dosis maximum = -
• Saccharum Lactis
a. Sinonim : lactosa, lactosum (FI.III,338)
b. Fungsi : zat tambahan,pemanis (FI.III,338)
c. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa
agak manis
d. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1
bagian air
Mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P,praktis
tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P
(FI.III,338)
III. Perhitungan dosis :
Metampiron
Dosis pakaian dalam resep
DP 1x = 225 mg
DP sehari = 225 mg x 3 = 675 mg
Dosis lazim (15 tahun )
DL 1x = 20
n x DL 1x dewasa
= 20
15x 500 mg = 375 mg
DL sekali = 20
n x DL sehari dewasa
= 20
15x 500 mg s/d 1,5 g = 375 s/d 1,125
Kesimpulan : Dosis pemakaian 1 x = subterapi
Rekomendasi = Dosis pemakaian 1x dinaikkan menjadi 375 mg
IV. Penimbangan :
• Metampiron = 375 mh x 12 = 4,5 g
• SL = 500 mg x 12 – 4500 mg = 1500 mg
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. timbang bahan yang diperlukan sesuai perhitungan
3. gerus metampiron sampai halus tambah SL ⇒ gerus dan
aduk sampai halus dan homogen
4. serbuk dibagi menjadi 12 bagian sama banyak kemudian
dibungkus
5. lalu dimasukkan dipengemas yang cocok dan diberi etiket
putih
VI. Penandaan
etiket putih
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 1 Samarinda, 01.10.09
An. Afrizal
3 x sehari 1 bungkus
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk menghilangkan rasa nyeri dan menurunkan
demam
2. diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam
3. diminum setelah makan
4. hentikan pemakaian bila timbul alergi dan atau tekanan dara menurun
(anemia)
5. bila tidak juga ada perubahan segera hubungi dokter kembali
dr. Syaripah SIP. 233/DKK/1998Jl. Ampera II, Samarinda Telp. 0541 – 123456
Samarinda, 29-09-2009
R/ Aspirin 2m.f. l. a dtd no XV s.q.dd I pulv
pro: sunu (11 th)
Resep 2
I. .Resep Asli/standar
a. Resep asli
R/ Aspirin 2gr
b. Kelengkapan Resep
- Alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O :
G :
W :
B : Aspirin (ISO hal 205)
d. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- Aspirin 2gram
II. Uraian bahan
1. Aspirin
a. Sinonom : asetosal, acidum acetilsalicylicum, asam
asetilsalisilat
(FI.III,43)
b. Khasiat : analgetik, antipiretik (OOP,617)
c. Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur
putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau,
rasa asam (FI.III,43)
d. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut
dalam etanol
(95%)P larut dalam kloroform P dan dalam eter P
e. Dosis : DM 1X = 1 gr (FI.III,338)
1hr = 8 gr
DL 1X = 30mg-40mg/thn (FI.III,959)
1hr = 90mg-160mg/thn
2. Saccharum Lactis
a. Sinonim : lactosa, lactosum (FI.III,338)
b. Fungsi : zat tambahan,pemanis (FI.III,338)
c. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa
agak manis
d. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1
bagian air
Mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P,praktis
tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P
(FI.III,338)
III. Perhitungan Dosis
Aspirin
DM 1X = 1 gr (FI.III,338)
1hr = 8 gr
DM untuk umur 11 tahun
DM 1X = mggr 55055,0120
11 ==×
1hr = mggrgr 400.44,4820
11 ==×
DL 1X = 30mg-40mg/thn (FI.III,959)
1hr = 90mg-160mg/thn
DL untuk umur 11 tahun
DL 1X = 30mg-40mg/thn x 11 tahun = 330mg-440mg
1hr = 90mg-160mg/thn x 11 tahun = 990mg-1760mg
Dosis dalam resep
DP 1x = 133 < DL
1hr = 133 x 4 = 532 < DL
Kesimpulan = dosis subterapi
Rekomendas = dosis aspirin dinaikkan sesuai DL yaitu 330mg/bngks
Perbaikan resep
R/ Aspirin 330mg
m.f.pulv No.1
IV. Penimbangan
a. Aspirin : 330mg x 15 = 4.950 mg = 4,95 gr
b. SL : 400 x 15 = 6000 mg – 4.950 mg = 1.050 mg
V. Cara Kerja
1. disiapkan alat dan bahan
2. ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai penimbangan
3. masukkan sebagian SL, tambahkan aspirin, dan tambahkan sisa SL
aduk ad homogen
4. bagi menjadi 15 bungkus sama rata sesuain pandangan mata
5. masukkan kedalam kemasan yang diberi etiket putih
VI. Penandaan
Etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk meringankan rasa nyeri dan demam yang
tinggi
2. obat ini diminum 4 kali sehari 1 bungkus setiap pagi, siang, malam
dan sebelum tidur
3. obat ini disimpan ditempat yang sejuk dan kering
4. bila tidak juga ada perubahan segera hubungi dokter kembali
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 1 Samarinda, 01.10.09
An. Sunu
4 x sehari 1 bungkus
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Anita Sp. A. Jl. Cendrawasih No. 33 SIP. 256/DKK/2005
Samarinda, 02-10-2009
R/ Atropin sulfal 2 mg m.f. pulv no X SPM
pro: Andini (11 th)
Resep 3
I. Resep Asli
e. Resep asli
R/Atropin sulfal 2 mg
f. Kelengkapan Resep
- alamat pasien tidak tertera
- paraf atau tanda tangan dokter tidak tertera
g. Penggolongan obat
O :
G : Atropin Sulfat (MIMS Indonesia 2006 / 2007 ; 314)
W :
B :
h. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
Atropin sulfat 0,2 mg
II. Uraian bahan
• Atropine sulfat
a. Sinonim : atropine sulfas, atropine sulfat (FI ed III; 98)
b. Khasiat : Parasimpatolikum (FI ed III ; 99)
c. Kelarutan : kurang dari 1 bagian air, dan dalam lebih kurang 3
bagian etanol (90%)p, sukar larut dalam kloroform p,
praktis tidak larut dalam eter p dan dalam benzene p
(FI III; 99)
d. Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur puitih, tidak
berbau, sangat pahit; sangat beracun (FI III; 99)
e. Dosis : lazim anak sehari 0,02 mg/kg diberikan tiap 4-6 jam
max 0,4 mg (FI III; 94)
maximum dewasa sekali = 1 mg
maximum dewasa sehari 3 mg (FI III; 961)
• Saccharum lactis
a. Sinonim : lactosum, lactosa, gula susu (FI III; 338)
b. Khasiat : zat tambahan (FI III ; 339) pengisi dan pemanis
c. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)p, praktis
tidak larut dalam kloroform p, dan dalam eter p (FI III;
338)
d. Pemerian : serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak manis (FI
III. 338)
e. Dosis : -
III. Perhitungan dosis :
• Atropine sulfat
Dosis lazim (11 tahun = 28,4 kg (ISO 2006/2007 hal 498))
Pemakaian = n
16 +1
= 4
16 + 1
= 4 + 1 = 5 kali
DL 1x = 5
kg 28,4 x mg/kg 0,02
= 0,113 mg
DL sehari = 0,113 mg x 5
= 0,565 mg
Dosis maximum (11 tahun)
DM 1x = x DM Dewasa
= 20
11 x 1 mg
= 0,55 mg
DM sehari = 20
nx DM dewasa
= 20
10 x 3 mg
= 1,65 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = bks 10
mg 2x 1 bungkus
= 0,2 mg
DP sehari = DP 1x 5 )sesuai dengan pertimbangan berdasar
interval pemberian)
Kesimpulan : dosis pemakaian dalam range dosis terapi
IV. Penimbangan :
• Atropin Sulfat = 2 mg dengan pengenceran memakai SL (tingkat II)
I. Perbandingan (1:10)
• Atropin sulfat = 50 mg + carmin 50 mg
• SL = mg
mg
500
480 (camp I)
• Diambil 50 mg yang mengandung antropin sulfat
• SL = 500 mg x ∑ bks – BOI (atropin +SL yang telah diambil
dalam pengenceran)
= 500 MG X 10 BKS – 200 MG
= 4880 MG
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. timbang bahan sesuai perhitungan
3. lakukan pengenceran untuk atropin sulfat
a. 50 mg atropin tambah carmin 50 mg tambah 400
mg SL, gerus halus dan homogen
b. Ambil 50 mg campuran tersebut lalu ditambahkan
SL 450 mg gerus ad halus dan homogen
c. Ambil lagi dari campuran tersebut 200 mg untuk
mendapat atropin sulfat 2 mg
4. 200 mg campuran atropin sulfat dan SL dari pengenceran
kedua ditambah SL 4800 mg digerus ad halus dan homogen
5. campuran serbuk dibagi jadi 10 bagian sama banyak,
kemudian dibungkus
6. lalu dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi
aturan pakai / etiket warna putih
VI. Penandaan
etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk meredakan kejang-kejang pada saluran
pencernaan dan saluran kemih (obat-obat penting : hal 38)
2. diminum tiap kali kejang
3. maximum pemakaian adalah 5 x dalam sehari
4. dimpan ditempat yang kering.
Apotek lab. FarmasetikaJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 1 samarinda.08.10.09
An. Andini
Minum jika diperlukan
Maximum 5x dalam sehari
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Anita Sp. A. Jl. Cendrawasih No. 33 SIP. 256/DKK/2005
Samarinda, 02-10-2009
R/ CTM 35 mg Ephederin tab IIm.f. pulv dtd no XV s.t.d.dd I pulv
pro: Mayang (5 th)
Resep 4
I. Resep Asli
a. Resep asli
R/ CTM 35 mg Ephederin tab II
b. Kelengkapan Resep
- alamat pasien tidak tertera
- paraf atau tanda tangan dokter tidak tertera
c. Penggolongan obat
O :
G : ephederin (ISO,452)
W : CTM (ISO,491)
B :
d. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- CTM = 35 mg
- Ephederin = 2 tab = 50 mg
II. Uraian bahan
• CTM
a. Sinonim : chloropheniramini maleas, klorfeniramina maleat
b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit
c. Kelarutan : larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol
(95%)p, dan dalam 10 bagian kloroform p, sukar larut
dalam eter p.
d. Khasiat : antihitaminikum (FI III; 153)
e. Dosis : sehari 40 mg dosis lazim sekali 2 mg – 4 mg, sehari 6
mg (FI III; 963)
• Ephederin
a. Sinonim : ephedrini hydrochlonidum, efedrina hidroklorida
b. Pemerian : hablur putih atau serbuk putih halus, tidak berbau, rasa
pahit
c. Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air, dalam lebih
kurang 14 bagian etanol (95%) p, praktis tidak larut
dalam eter p. (FI III; 236)
d. Khasiat : simpatomimetikum (FI III; 237)
e. Dosis : dosis maximum sekali 50 mg ; sehari 150 mg
Sekali 10 mg – 30 mg
Sehari 30 mg – 100 mg (FI III; 968)
• Saccarum lactis
a. Sinonim : lactosum, lactosa, gula susu
b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis
c. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air
mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) p, praktis
tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III;
338)
d. Khasiat : zat tambahan (FI III; 339) pengisi dan pemanis
e. Dosis : -
III. Perhitungan dosis
• CTM
Dosis lazim (5 tahun )
DL 1x = 125 + 5
x 2 mg s/d 4 mg
= 0,58 mg s/d 1,17 mg
DL sehari = 125 + 5
x 6 mg s/d 16 mg
= 0,565 mg
Dosis maximum (5 tahun)
DM 1x = 35 mg
DM sehari = 35 mg x 3 = 105 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 2,33 mg
DP sehari = 6,99 mg
Kesimpulan :
Dosis pakai over dosis
Rekomendasi
Penghilangan dtd = tiap-tiap tekanan dalam resep
• Ephederin
Dosis lazim (5 tahun )
DL 1x = 125 + 5
x 10 mg s/d 30 mg
= 2,9 mg s/d 8,8 mg
DL sehari = 125 + 5
x 30 mg s/d 100 mg
= 8,8 mg s/d 29,4 mg
Dosis maximum (5 tahun)
DM 1x = 125 + 5
x 50 mg
= 14,7 7 mg
DM sehari = 125 + 5
x 150 mg
= 44 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 2 x 25 mg = 50 mg
DP sehari = 3 x 50 mg 150 mg
Dosis pakai setelah perbaikan resep
Kesimpulan : Dosis pakai over dosis
Rekomendasi
Penghilangan dtd = tiap-tiap tekanan dalam resep
IV. Penimbangan :
• Atropin Sulfat = 2 mg dengan pengenceran memakai SL (tingkat II)
II. Perbandingan (1:10)
• Atropin sulfat = 50 mg + carmin 50 mg
• SL = mg
mg
500
480 (camp I)
• Diambil 50 mg yang mengandung antropin sulfat
• SL = 500 mg x ∑ bks – BOI (atropin +SL yang telagh diambil
dalam pengenceran)
= 500 MG X 10 BKS – 200 MG
= 4880 MG
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. timbang bahan sesuai perhitungan
3. lakukan pengenceran untuk atropin sulfat
a. 50 mg atropin tambah carmin 50 mg tambah 400
mg SL, gerus halus dan homogen
b. Ambil 50 mg campuran tersebut lalu ditambahkan
SL 450 mg gerus ad halus dan homogen
c. Ambil lagi dari campuran tersebut 200 mg untuk
mendapat atropin sulfat 2 mg
4. 200 mg campuran atropin sulfat dan SL dari pengenceran
kedua ditambah SL 4800 mg digerus ad halus dan homogen
5. campuran serbuk dibagi jadi 10 bagian sama banyak,
kemudian dibungkus
6. lalu dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi
aturan pakai / etiket warna putih
VI. Penandaan
Etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk meredakan kejang-kejang pada
saluran pencernaan dan saluran kemih (obat-obat penting : hal 38)
2. diminum tiap kali kejang
3. maximum pemakaian adalah 5 x dalam sehari
4. dimpan ditempat yang kering.
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 1 08.10.09An. Mayang
Minum jika diperlukan Maximum 5x dalam sehari
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 13-10-2009
R/ pulv acetosali camphorata no X s.t.d.d. pulv I.p.c
pro: Tanti (6 tahun)
Resep 5
I. Resep Asli
a. Resep asli
R/ pulv acetosali camphorata no X
b. Resep standar
Pulv. Acetosali comphorata ⇒ FOI.129
R/ acetosali 0,250
Pulv doveri 0,150
Camph 0,100
Campur buat 1 bungkus dan buat sebanyak yang diperlukan
c. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
d. Penggolongan obat
O : Opii pulvus compocitus (FI III 463)
G :
W :
B : acetosal (MMS 2007 / 2008 ; 98)
e. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- Acetosal 250 mg
- Pulv doveri 150 mg
- Camphara 100 mg
II. Uraian bahan
• Acetosal
a. Sinonim : acidum acetylsalylicum, asam asetilsalisilat (FI III, 43)
b. Pemerian : hablur tidak berwarna , atau serbuk hablur putih, tidak
berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam (FI III, 43)
c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol
(95%)p, larutda dalam kloroform p dan dalam eter p
(FI III, 44)
d. Indikasi : analgenetikum, antipiretikum (FI III, 44)
e. Dosis : dosis maximum sekali 1 g, sehari 8 g (FI III, 44)
dosis lazim (6 – 12 tahun) sekali 30 mg – 40 mg/tahun
sehari 90 mg – 160 mg/thn
(FI III, 920)
• Pulv doveri
a. Sinonim : opii pulvis compocitus, serbuk opium majemuk,
serbuk doveri (FI III, 462)
b. Pemerian : serbuk kelabu coklat (FI III,462)
c. Kelarutan : -
d. Indikasi : narkotikum, antitusivum (FI III, 463)
e. Dosis : dosis maximum sekali 1,5 g, sehari 5 g (FI III, 463)
dosis lazim (6 – 12) = sekali 100 mg – 150 mg
sekali 200 mg – 450 mg
• Camphora
a. Sinonim : camphora, kampor, kamfer (FI III., 130)
b. Pemerian : hablur butir atau massa hablur, tidak berwarna atau
putih, bau khas, tajam, rasa pedas dan aromatik (FI III,
130)
c. Kelarutan : larut dalam 700 bagian air dalam 1 bag etanol (95%) p,
dalam 0,25 bagian kloroform p, sangat mudah larut
dalam eter p, mudah larut dalam minyak tanah lemak
(FI III, 130)
d. Indikasi : antiiritan (FI III, 130)
e. Dosis : -
III. Perhitungan dosis : -
• Acetosal
Dosis lazim (6 tahun)
DL 1x = 30 mg – 40 mg/tahun x 6 tahun = 180 mg – 240 mg
DL 1 hari = 90 mg – 160 mg/tahun x 6 tahun = 540 mg – 960 mg
Dosis maximum (6 tahun)
DM 1x = 126
6
+ x 1 g = 333,33 mg
DM sehari = 126
6
+ x 8 g = 2666,67 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 250 mg
DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg
Kesimpulan : dosis terapi
• Pulv doveeri
Dosis lazim (6 tahun)
DL 1x = 100 mg – 150 mg
DL 1 hari = 200 mg – 450 mg
Dosis maximum (6 tahun)
DM 1x = 126
6
+ x 1,5 g = 500 mg
DM sehari = 126
6
+ x 5 g = 1666,67 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 150 mg
DP sehari = 150 mg x 3 = 450 mg
Kesimpulan : dosis terapi
IV. Penimbangan :
• Acetosal = 250 mg x 10 = 2.500 mg
• Pulv doveri = 150 mg x 10 = 1.500 mg
• Camphora = 100 mg x 10 = 1.000 mg
• SL = 600 mg x 10 – (2500 mg+1500mg+1000
mg) = 1000 mg
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. timbang SL 1000 mg, camphora 1000 mg
3. camphora ditambah etanol (95%) diaduk hingga larut,
dikeringkan dengan SL keluarkan dari mortir
4. timbang acetosal 2500 mg, gerus ad halus ditambah
campuran dan SL
5. ditimbang pulv doveri 1500 mg, digerus ad halus dan
homogen
6. dibagi 10 bag sama banyaknya lalu dibungkus
7. dimasukkan pada pengamas yang cocok dan diberi etiket
putih
VI. Penandaan
etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk meredakan batuk, disertai demam, nyeri dan
iritasi
2. diminum 3 kali sehari sesudah makan
3. akan timbul kantuk
4. bila tidak juga reda dalam 3 hari, segera ke dokter
Laboratorium Farmasetika dasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 1 samarinda,15.10.09
An. Tanti
3 x sehari 1 bungkus
Sesudah makan
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 10-10-2009
R/ menthol Camphora aa 0,05 Zinci oxydum 1 Talc venet ad 5 m.f pulv adp da s.ve
pro: ny. Sarmini
Resep 6
I. Resep Asli/standar
a. Resep asli
R/ menthol 0,05
Camphora 0,05
Zinci oxydum 1
Talc venet ad 5
b. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O :
G : zinc oxydum (MMS 2007 / 2008; 353)
W :
B : menthol, campuran
d. Komposisi bahan
5 gram bedak tabur mengandung :
- Menthol 50 mg
- Camphora 50 mg
- Zinc oxydum 1 gram
- Talc venet hingga 5 gram
II. Uraian bahan
• Menthol
a. Sinonim : mentholum, mentol
b. Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berbau
tajam seperti minyak permen, rasa panas dan aromatik
diikuti rasa dingin
c. Kelarutan : sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol
(95%)p, dalam kloroform p dan dalam eter p, mudah
larut dalam paraffin cair dan dalam minyak atsiri
d. Indikasi : kongen, antiiritan (FI III, 362)
• Camphora
a. Sinonim : camphora, kamper, kamfer
b. Pemerian : hablur putih atau massa hablur, tidak berwarna atau
putih, bau khas tajam, rasa pedas dan aromatik
c. Kelarutan : larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol
(95%) p, dalam 0,25 bagian kloroform p, sangat
mudah larut dalam eter p, mudah larut dalam minyak
lemak
d. Indikasi : antiiritan (FI III; 130)
• Zinci oxydum
a. Sinonim : sengoksida
b. Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih
kekuningan, tidak berbau , tidak berasa, lambat laun
menyerap karbondioksida dari udara
c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)p,
larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan
alkali hidroksida (FI III ; 363)
d. Indikasi : antiseptikum lokal (FI III ; 637)
• Talc venetum
a. Sinonim : talk, talcum ((FI III . 591)
b. Pemerian : serbuk halus, sangat halus licin, mudah melekat pada
kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu
(FI III . 591)
c. Kelarutan : tidak larut dalam hamper semua pelarut (FI III 591)
III. Perhitungan dosis : -
IV. Penimbangan :
• Menthol = 50 mg
• Camphora = 50 mg
• Zinc oxyd = 1 gr (ditimbang setelah diayak dengan pengayak
no 100)
• Talk venetum = hingga 5 gr = 5 gr – (1 gr +50 mg + 50 mg)
= 3.900 mg
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. timbang menthol (50 mg), camphora (50 mg), talk (3,9
gr)
3. timbang ZnO (1 gr, diayak sebelum ditimbang),
masukkan campuran diatas digerus ad halus dan homogen
4. diayak dengan pengayak no 100, hingga tidak ada sisa
5. lalu dimasukkan pada kemasan yang cocok, dan diberi
etiket biru
VI. Penandaan
Etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk menghilangkan iritasi dan gatal-gatal
2. untuk pemakaian luar, ditaburkan pada bagian yang iritasi
3. simpan ditempat yang kering dan sejuk
Labiratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 2 Samarinda,15.10.09
Ny. Sarmini
Untuk pemakaian luar
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 10-10-2009
R/ Euphylin 0,1 Caoffein 25 mg PCT ¼m.f pulv dtd no xda s.t.d.d pulv I
pro: Ramadan (10 th)
Resep 7
I. Resep Asli/standar
a. Resep asli
R/ Euphylin 0,1
Caoffein 25 mg
PCT ¼
b. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O :
G : Euphyllin (MIMS 2007 / 2008; 353)
W :
B : Paracetamol (MIMS 2007 / 2008 ; 106)
d. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- Euphyllin 100 mg
- Caoffein 100 mg
- Paracetamol 125 mg
II. Uraian bahan
• Euphyllin
a. Sinonim : anhydrous theophylline (MIMS 2006 / 2007 ; 72)
Theophylinum, teofilina (FI III, 597)
b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, pahit, mantap
diudara.
c. Kelarutan : larut dalam kurang lebih 180 bagian air, lebih mudah
larut dalam air panas, larut dalam lebih kurang 120
bagian etanol (95%)p, mudah larut dalam larutan alkali
hidroksida dan dalam ammonia encer p (FI III, 598)
d. Khasiat : spasmolitikum bronkial (FI III, 598)
e. Dosis : dosis maximum = sekali 500 mg, sehari 1 g (FI III,
598)
dosis lazim = 10 mg/kg dibagi dalam 2 – 3 dosis
(FI III, 955)
• Coffein
a. Sinonim : caoffeinum, kofeina (FI III. 175)
b. Pemerian : serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya
menggumpal, putih, tidak berbau, rasa pahit (FI III.
175)
c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%)p,
mudah larut dalam kloroform p, sukar larut dalam eter
p, (FI III. 175)
d. Indikasi : stimulan syaraf pusat, kardiotonikum (FI III. 175)
e. Dosis : dosis maximum sekali 500 mg, sehari 1,5 g (FI III,
175)
dosis lazim 6 – 12 tahun sekali 30 mg – 50 mg, sehari
30 mg – 300 mg (FI III, 928)
• Paracetamol
a. Sinonim : asetaminofen, acetaminophenum (FI III, 37)
b. Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
pahit (FI III, 37)
c. Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol
(95%)p, dalam 13 aseton p, dalam 40 bagian gliserol p,
dan dalam 9 bagian propilenglikol p, larut dalam
larutan alkali hidroksida (FI III, 37)
d. Indikasi : analgetikum dan antipiretikum (FI III, 37)
e. Dosis : dosis lazim 10 tahun keatas sekali 250 mg sehari 1 g
(FI III, 920)
III. Perhitungan dosis :
• Euphyllin
Dosis lazim (10 tahun) 23,9 kg ⇒ ISO 2006, 498
DL sekali = 3
kg 23,9 x mg/kg 10
= 79,67 mg
DL sehari = 239 mg
Dosis maximum (10 tahun)
DM 1x = 20
10 x 500 mg
= 250 mg
DM sehari = 20
10x 1 g
= 500 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 250 mg
DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg
Kesimpulan : dosis terapi
• Coffein
Dosis lazim (10 tahun)
DL 1x = 30 mg – 50 mg
DL sehari = 30 mg – 300 mg
Dosis maximum (10 tahun)
DM 1x = 20
10 x 500 mg
= 250 mg
DM sehari = 20
10x 1,5 g
= 750 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 250 mg
DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg
Kesimpulan : dosis subterapi
Rekomendasi = dosis pakai 1x dinaikkan jadi 30 mg
Dosis rangkap (Euphyllin & Coffein) OOP.612
DR 1x = 250
100+
250
30 =
250
130 = 0,52 < 1
DR sehari = 500
300+
750
90 =
750
540= 0,72 < 1
Kesimpulan : dosis terapi
• Paracetamol
Dosis lazim (10 tahun)
DL 1x = 250 mg
DL sehari = 1 g
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 125 mg
DP sehari = 125 mg x 3 = 375 mg
Kesimpulan : dosis subterapi
Rekomendasi = dosis pakai 1x dinaikkan jadi 250 mg
IV. Penimbangan :
• Euphyllin = 100 mg x 10 = 1 g
• Coffein = 30 mg x 10 = 300 mg
• Paracetamol = 250 mg x 10 = 2,5 g
• Karmin = pengenceran 1 : 10
⇒ karmin 50 mg
SL 450 mg
⇒ diambil = 50
5 x 500 = 50 mg
• SL = 300 mg x 10 – (1000 mg + 300 mg + 2500 mg + 50 mg)
= 5000 mg – 3850 mg = 1150 mg
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. timbang bahan sesuai perhitungan ⇒ melakukan
pengenceran karmin
3. euphyllin (1 g) digerus ad halus dan homogen, keluarkan
4. coffein (300 mg) digerus ad halus ⊕ euphyllin, gerus ad
halus dan homogen
5. paracetamol (2,5 g) gerus ad halus ⊕ homogen ⊕
pengenceran karmin 50 mg gerus sampai halus dan homogen ⊕ SL
(1150 mg) gerus ad halus dan homogen
6. campuran dibagi 10 bag sama banyak lalu dibungkus
7. dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi
etiket warna putih
VI. Penandaan
Etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat mengobati batuk, melegakan pernapasan dan
menurunkan demam
2. obat ini diminum 3x sehari 1 bungkus
3. efek samping obat ini adalah mengantuk
4. bila sakit nerlanjut hubungi dokter
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 3 Samarinda, 15.10.09
An. Ramadani
3 x sehari 1 bungkus
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 13-10-2009
R/ PCT tab No. I Diazepam 5 No. 1Elaeosacc Anisi 4m.f.pulv. No X das.o.q.h pulv 1 prn
pro: Imam (6 tahun)
Resep 8
I. Resep Asli
a. Resep asli
R/ PCT tab No. I
Diazepam 5 No. 1
Elaeosacc Anisi 4 R/ SL 2gr = ol.anisi 1 tetes
SL 4gr = ol.anisi 2 tetes
b. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O :
G : Diazepam (ISO 2005,222)
W :
B : Paracetamol (ISO 2005,190 )
d. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- Paracetamol 50 mg
- Diazepam 0,5 mg
- Elleaosaacc anisi, SL 400 mg
II. Uraian bahan
• Paracetamol
a. Sinonim : asetaminofen, acetaminophenum (FI III 37)
b. Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa
pahit (FI III.37)
c. Kelarutan : larut dalam 70 bag air, dalam 7 bag etanol (95%)p,
dala, 13 bag aseton p, dalam 40 bag gliserol p, dan
dalam 9 bag propilengligol p, larut dalam larutan alkali
hidroksida (FI III : 37)
d. Khasiat : anagetikum dan antipiretikum (FI III.37)
e. Dosis : dosisi lazim 5 – 10 tahun sekali 100 mg – 200 mh,
sehari 400 mg – 800 mg (FI III.920)
• Diazepam
a. Sinonim : diazepamum (FI III . 211)
b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau
atau hampir tidak berbau, rasa, mula-mula tidak
mempunyai rasa, kemudian pahit (FI III.211)
c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, tidak larut dalam etanol
(95%)p, mudah larut dalam kloroform p (FI III.211)
d. Khasiat : sedativum (FI III: 212)
e. Dosis : dosis maximum sehari 40 mg (FI III.212)
dosis lazim sehari 5 mg – 30 mg dalam dosis bagi (FI
III 966)
• SL
a. Sinonim : saccharum lactis, lactosum, lactosa (FI III.388)
b. Pemerian : serbuk hablur, tidak berbau, rasa agak manis (FI III
338)
c. Kelarutan : larut daam 6 bag air, dalam 1 bag air mendidih, sukar
larut dala etanol (95%)p, praktis tidak larut dalam
kloroform p dan dalam eter p (FI III.388)
d. Khasiat : zat tambahan, pengisi dan pemanis (FI III.338)
• Oleum foeniculi
a. Sinonim : minyak adas manis (FI III.451)
b. Pemerian : cairan, tidak berwarna atau warna kuning pucat, bau
menyerupai buahnya (FI III.452)
c. Kelarutan : dalam etanol larut dalam 3 bag volume etnaol (95%)p,
larutan menunjukkan opalesensi tidak lebih kuat dari
apalesnsi yang terjadi jika 0,5 ml perak nitrat 0,1 N
ditambahkan pada campuran 0,5 ml natrium klorida
0,02 N dan 50 ml air (FI III 452)
d. Khasiat : zat tambahan (FI III.452)
e. Dosis : -
III. Perhitungan dosis :
• Paracetamol
Dosis lazim (6 tahun)
DL 1x = 100 mg – 200 mg
DL sehari = 400 mg – 800 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 50 mg
DP sehari = 4
16 + 1 = 5 x
= 50 mg x 5 = 250 mg
Kesimpulan : dosis terapi
Rekomendasi : dosis pakai dinaikkan 100 mg 1 x pakai =
mg 500
10 x mg 100= 2 tab
• Diazepam
Dosis lazim (6 tahun)
DL 1x = 3
mg 1,67 s/d
3
mg 10 = 0,55 mg s/d 3,33 mg
DL sehari = 126
6
+ x 5 mg s/d 30 mg = 1,67 mg s/d 10 mg
Dosis maximum (6 tahun)
DM sehari = 126
6
+ x 40 mg = 13,33 mg
DM 1x = 3
13,33 = 4,4 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 0,5 mg
DP sehari = 0,5 mg x 5 = 2,5 mg
Kesimpulan : dosis subterapi
Rekomendasi : dosis pakai dinaikkan 0,75 mg 1x pakai =
mg 5
10 x mg 0,75= 1,5 tab.
Perbaikan resep
R/ PCT tab II
Diazepam 5 1,5 tab
Ellaeosacc Anisi 4
mf pulv NO X da
s.o.g.h pulv I, prn.
Pro : Imam (6 tahun)
IV. Penimbangan :
• Paracetamol = 2 tab = 1000 mg
• Diazepam 5 mg = 1,5 tab atau -7,5 mg
Pengenceran ⇒ diazepam 50 mg
carmin 50 mg
SL 400 mg
500 mg → diambil 50
7,5 x 500
= 75 mg
• Ol. Anisi = 2 tetes
• SL = 500 mg x 10 – (1000 mg + 75 mg)
= 3.925 mg
V. Cara kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. melakukan pengenceran diazepam 50 mg diazepam + 50
mg carmin + 400 mg SL digerus sampai halus dan homogen, diambil 75
mg dari cempuran serbuk
3. menimbang paracetamol 1 g → mortir gerus sampai halus
dan homogen
4. menimbang SL 3.925 → mortir gerus sampai halus dan
homogen
5. ditambah OL Anisi 2 tetes → mortir, gerus sampai halus
dan homogen.
6. dibagi 10 bag sama banyak, lalu dimasukkan pengemas
yang cocok dan diberi etiket putih
VI. Penandaan
etiket putihLaboratorium Farmasetika Dasar
Jl. A.W. Syahranie No. 123Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 8 samarinda,22.10.09
An. Imam
Paling banyak 5x sehari 1 bungkus Bila perlu
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
VII. Edukasi
1. obat ini untuk pengobatan anti kejang disertai demam
2. diminum Paling banyak 5x sehari 1 bungkus
3. simpan ditempat kering dan sejuk
4. bila sakit berlanjut hubungi dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 13-10-2009
R/ tingtur opii 2mlSaccarum lactis q s m.f.pulv. dtd No. Xs.p.r.n.
pro: Yanti (18 tahun)
Resep 9
I. Resep Asli
a. Resep asli
R/ tingtur opii 2mlSaccarum lactis q s
b. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O : tingtur opii (FI III . 461)
G :
W :
B :
d. Komposisi bahan
Tiap bungkus mengandung :
- Tingtur opii 2 ml
- SL qs
II. Uraian bahan
• Tingtur opii
a. Sinonim : opii tinctura, tingtur opium (FI III . 463)
b. Pemerian : cairan jernih, coklat kemerahan, bau khas, rasa pahit
(FI III 463)
c. Kelarutan : -
d. Khasiat : narkotikum (FI III.461)
e. Dosis : dosis maximum sekali 2 g, sehari 5 g (FI III.945)
dosis lazim = 50 mg/tahun dalam dosis bagi (FI
III.945)
• SL
a. Sinonim : saccharum lactis, lactosum, gula susu (FI III.338)
b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak pahit (FI
III;338)
c. Kelarutan : larut dalam 6 bag air, larut dalam 1 bag air mendidih,
sukar larut dalam etanol (95%)p, praktis tidak larut
dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.338)
d. Khasiat : zat tambahan (FI III.388)
e. Dosis : -
III. Perhitungan dosis :
• Tingtur opii
ρ = 0,9 g/ml
v = 2 ml jadi 2 ml tingtur opii = 1,8 g tingtur opii
m = ρ .v
= 1,8 g
Dosis lazim (18 tahun)
DL 1 hari = 50 mg/tahun x 18 tahun = 900 mg
DL 1x =
Dosis maximum (18 tahun)
DM 1x = 20
18 x 2 g = 1,8 g
DM sehari = 20
18 x 5 g = 4,5 g
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 1,8 g
DP sehari = 1,8 g x 10 = 18 g
Kesimpulan :
dosis pakai sehari over dosis
dosis pakai 1x tepat dosis maximum
Rekomendasi :
Aturan apakai maximum 2 kali sehari
Perbaikan resep
R/ tingtur opii 2 ml
SL gs
mf pulv dtd I pulv prn
Pro : Yanti (18 tahun)
IV. Penimbangan :
• Tingtur opii = 2 ml x 10 = 20 ml ∞ 20 ml x 0,3 = 18 g
• SL = 500 g x 10 = 5000 mg = 5 g
V. Cara kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. menimbang bahan yang akan digunakan
3. tingtur opii 20 ml → cawan penguap, diuapkan diatas
tangas air, hingga sisa 1/3 lalu ditambahkan SL, diaduk hingga kering →
mortir tambah sisa SL, gerus ad homogen
4. serbuk dibagi 10 bag sama banyak, dibungkus, lalu
dimasukkan ke pengemas yang cocok dan diberi penandaan
VI. Penandaan
Etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat sebagai
obat batuk
2. diminum 2 x sehari bila
perlu
3. efek samping dari obat ini
menyebabkan kantuk
4. simpan ditempat kering dan
sejuk
5. bila sakit berlanjut segera
hubungi dokter
Laboratorium Farmasetika DasatJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 9 Samarinda.22.10.09
An. Yanti
2 x sehari 1 bungkus Bila perlu
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 13-10-2009
R/ Loco bedak pural 10 Adde Vaselin albi 0,2m.f.pulv. ads s.w
pro: Ana
Resep 10
I. Resep Asli/standar
a. Resep asli
R/ Loco bedak pural 10
Vaselin albi 0,2
b. Resep standar
Bedak purol (FMS : 108)
R/ Acid salicyl 2
Bals peruvlan 2
Adip lanae 4
Magn oxyd 10
Zinc oxyd 10
Talc venet ad 100
mf pulvis
sue
c. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
d. Penggolongan obat
O :
G :
W :
B : ZnO (ISO 2008,344)
MgO (Iso 2008,299)
talk, bals peru (ISO 2008,300)
asam salisilat (ISO 2008,344)
e. Komposisi bahan
Tiap 10 gr mengandung :
- Acid salicyl 200 mg
- Bals peru 200 mg
- Adep lanae 400 mg
- Magn oxyd 1 g
- Zinc oxyd 1 g
- Talc ad 10 g
- Add vas albi 200 mg
II. Uraian bahan
• Acid salicyl
a. Sinonim : acidum salicylicum, asam salisilat (FI III, 56)
b. Pemerian : hablur, ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna
putih, hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam
(FI III, 56)
c. Kelarutan : larut dalam 550 bag air dan dalam 4 bag etanol
(95%)p, mudah larutd alam kloroform p, dan dalam
eter p, larut dalam lar. Amonium acetat p, dinatrium
hidrogen fosfat p, kalium sitrat p, dan natrium sitrat p
(FI III, 56)
d. Indikasi : keratoktikum, anti fungsi (FI III, 57)
• Bals peru
a. Sinonim : balsamun peruvianum, balsam peru (FI III . 102)
b. Pemerian : cairan kental, lengket tidak berserat, coklat tua, dalam
lapisan tipis berwarna coklat, transparan kemerahan,
bau aromatik khas menyerupai vanicillin (FI III . 102)
c. Kelarutan : larut dalam koroform p, sukar larut dalam eter p,
dalam eter minyak tanah p dan dalam asam asetat
glasial p. (FI III.102)
d. Indikasi : antisptikum ekstrem (FI III.103)
• Adep lanae
a. Sinonim : adeps lanae, lemak bulu domba (FI III.61)
b. Pemerian : zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning
pucat, agak tambus cahaya, bau lemah dan khas (FI
III.61)
c. Kelarutan : praktik tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam
etanol (95%) p, mudah larut dalam kloroform p dan
dalam eter p (FI III 61)
d. Indikasi : antisptikum ekstrem (FI III.103)
• Magnesium oxyd
a. Sinonim : magnesii oxydum, magnesiumoxida (FI III 353)
b. Pemerian : magnesiumoxida ringan, serbuk sangat ringan, putih
tidak berbau, rasa agak basa volume 5 gr antara 40 ml
hingga 50 ml.
Magnesiumoxida berat : serbuk bergumpal, putih,
tidak berbau, rasa agak basa volume 5 gr antara 10 ml
hingga 20 ml. (FI III, 353)
c. Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larutd alam
etanol (95%)p, larut dalam asam encer (FI III 353)
d. Indikasi : zat tambahan (FI III.354)I.103)
• Zinc oxyd
a. Sinonim : zinci oxydum, sengoksida (FI III 636)
b. Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih, atau putih
kekuningan, tidak berbau, tidak berasa, lambat laun
menyerap karbondioksida dari udara (FI III, 636)
c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p,
larut dalam asam mineral encer, dan dalam larutan
alkali hidroksida (FI III, 636)
d. Indikasi : antiseptikum lokal (FI III.636)
• Talc. venet
a. Sinonim : talcum, talk (FI III 591)
b. Pemerian : serbuk hablur, sangat haluslicin, mudah melekat pada
kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu
(FI III, 591)
c. Kelarutan : tidak larut larut dalam hampir semua pelarut (FI III,
591)
d. Indikasi : zat tambahan (FI III.592)
• Vaselin albi
a. Sinonim : vaselinum album, vaselin putih (FI III, 633)
b. Pemerian : massa lunak, lengket, bening putih, sifat ini tetap
setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tana
diaduk, berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan, tidak
berbau, tidak berasa (FI III, 633)
c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p,
larut dalam kloroform p dan dalam eter p, dan dalam
eter minyak tanah p, larutan kadang-kadang
beropalesensi lemah (FI III, 633)
d. Indikasi : zat tambahan (FI III.636)
III. Perhitungan dosis : -
IV. Penimbangan :
• Acyd salicyl = 100
2 x 10 g = 0,2 g = 200 mg
• Bals peru = 100
2 x 10 g = 0,2 g = 200 mg
• Adep lanae = 100
4 x 10 g = 0,4 g = 400 mg
• Magnesiumoxid = 100
10 x 10 g = 1 g
• Zinc oxyd = 100
10 x 10 g = 1 g
• Talcum = 10 g – (1+1+0,2+0,2+0,4) g = 10 g – 2,8 g = 7,2 g
• Vas. albi = 200 mg
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. timbang talc 7,2 g lalu menimbang acid salicyl 200 mg →
mortir, tambah sp fortio gerus ad halus, dikeringkan dengan talk,
keluarkan (1)
3. menimbang bals peru 200 g → mortir, ditambah eter
/aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c1 (2)
4. menimbang adep lanoe 400 g → mortir, ditambah eter
/aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c2 (3)
5. menimbang vas albi 200 g → mortir, ditambah eter
/aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c3 (2)
6. menimbang 2nO 1 g (diayak sebelum ditimbang), →
mortir, gerus ad halus dan homogen
7. menimbang MgO 1 g → mortir, gerus ad halus dan
homogen, diayak
8. dimasukkan wadah pengemas yang cocok lalu diberi
penandaan / aturan pakai etiket biru
VI. Penandaan
etiket biru
VII. Edukasi
1. obat ini untuk pengobatan biang keringat, sebagai antiseptik
2. obat ini untuk ditabur pada bagian yang gatal-gatal
3. hanya untuk pemakaian luar
4. disimpan ditempat yang kering dan sejuk
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 10 Samarinda,22.10.09
Ana
Untuk pemakaian luar
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 7-12-2009
R/ PULV ACIDOV III NO Vm.f.pulv No Xs. t. d. d. Pulv.I.p.c
pro: Yuna (6 tahun)
Resep 11
I. Resep Asli
a. Resep asli dan standar
Pulv Acidov III (FMS : 23)
R/ Acetosali 0,500
Pulv Doveri 0,250
mf tab / pulv dtd no. …..
S 3 dd tabl/pulv I p.c.
b. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O : pulv doveri (FI III .463)
G :
W :
B : acetosali (ISO 2005,196)
d. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- Acetosal = 250 mg
- Pulv doveri = 125 mg
II. Uraian bahan
• Acetosali
a. Sinonim : acidum acetylsalicycum, asam asetilsalisilat (FI III.43)
b. Pemerian : hablur, tidaak berwarna, atau serbuk hablur putih,
tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam (FI
III.43)
c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol
(95%)p, larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI
III.44)
d. Khasiat : analgetikum, antipiretikum (FI III.44)
e. Dosis : dosis maximum sekali 1 g, sehari 8 g (FI III.44)
dosis lazim (6-12 th) sekali 30 mg – 40 mg/tahun,
sehari 90 mg – 160 mg/tahun (FI III.920)
• Pulv doveri
a. Sinonim : cpli pulvis sompositus, serbuk opium majemuk, serbuk
dover (FI III.462)
b. Pemerian : serbuk, kelabu coklat, (FI III.462)
c. Kelarutan : -
d. Khasiat : narkotikum, antitusivum (FI III.463)
e. Dosis : dosis maximum sekali 1,5 g, sehari 5 g (FI III.463)
Dosis lazim (6 -12 th): sekali 100 mg – 150 mg, sehari
200 mg – 450 mg (FI III. 945)
III. Perhitungan dosis :
• Acetosali
Dosis lazim (6 tahun)
DL 1x = 30 mg s/d 40 mg / tahun x 6 = 180 mg s/d 240 mg
DL sehari = 90 mg s/d 160 mg/tahun x 6 tahun = 540 mg s/d 960 mg
Dosis maximum (6 tahun)
DM 1x = 126
6
+ x 1 g = 333,33 mg
DM sehari = 126
6
+ x 8 g = 2.666,67 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 10
5 x mg 500 = 250 mg
DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg
Kesimpulan : dosis terapi
• Pulv doveri
Dosis lazim (6 tahun)
DL 1x = 100 mg s/d 150 mg
DL sehari = 200 mg s/d 450 mg
Dosis maximum (6 tahun)
DM 1x = 126
6
+ x 1,5 g = 500 mg
DM sehari = 126
6
+ x 5 g = 1.666,67 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 10
5 x mg 250125 mg
DP sehari = 125 mg x 3 = 375 mg
Kesimpulan : dosis terapi
IV. Penimbangan :
• Acetosal = 500 mg x 5 = 2,5 g
• Pulv doveri = 250 mg x 5 = 1,25 g
• SL = 500 mg x 10 – (2,5 g + 1,25 g) = 1,25 g
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. menimbang SL (1,25 g) dan acetosal (2,5 g)
3. acetosal dimasukkan mortir, digerus ad halus
4. SL dimasukkan mortir, digerus ad halus dan homogen
5. menimbang pulv doveri (1,25 g), dimasukkan mortir,
digerus ad halus dan homogen
6. serbuk dibagi 10 bagian sama banyak, lalu dibungkus
7. dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan diberi
penandaan.
VI. Penandaan
Etiket putih
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 11 Samarinda,29.10.09
An. Yuna
3 x sehari 1 bungkus
Sesudah makan
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk mengobati batuk tidak produktif, menurunkan
demam yang disertai nyeri
2. obat ini diminum 3 x sehari 1 bungkus, sesudah makan
3. obat ini memiliki efek samping mengantuk
4. simpan ditempat kering dan sejuk
5. bila dalam 3 hari tidak juga sembuh segera hubungi dokter kembali
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 7-12-2009
R/ Hyocyami ext 10 mg Loco novalgin tab ½ mf.pulv.d.t.d no xdo s. t. d. d. Pulv.I.p.r.n
pro: Melati (10 tahun)
Resep 12
I. Resep Asli
a. Resep asli
R/ Hyoscyami Ext. 10mg
Loco novalgin tab2
1 metampiron 500mg/tab (ISO 2005,202)
b. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O :
G : metampiron (ISO 2005 : 202) Hyoscyami extr (ISO 2005,304)
W :
B :
d. Komposisi bahan
Tiap 1 bungkus mengandung :
- Hyoscyami extr 10 mg
- Metampiron 250 mg
II. Uraian bahan
• Hyoscyami extr
a. Sinonim : hyoscyami extractum, ekstrakhiosiami (FI III.302)
b. Pemerian : massa kental, warna coklat tua (FI III.302)
c. Kelarutan : -
d. Khasiat : parasimpatolitikum, sedativum (FI III.301)
e. Dosis : dosis lazim (6 – 12 tahun) = sekali 2 mg – 10 mg,
sehari 6 mg – 30 mg (FI III.936)
dosis maximum sekali 125 mg, sehari 500 mg (FI
III.971)
• Metampiron
a. Sinonim : methampyronum, antalgin (FI III.369)
b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan (FI III.370)
c. Kelarutan : -
d. Khasiat : analgetikum, antipiretikum (FI III.370)
e. Dosis : dosis lazim (6-12 tahun) sekali 20 mg – 300 mg, sehari
600 mg – 1,2 g (FI III.940)
III. Perhitungan dosis :
• Hyoscyami extr
Dosis lazim (10 tahun)
DL 1x = 2 mg s/d 10 mg
DL sehari = 6 mg s/d 30 mg
Dosis maximum (10 tahun)
DM 1x = 20
10 x 125 mg = 62,5 mg
DM sehari = 20
10 x 500 mg = 250 mg
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = 10 mg
DP sehari = 10 mg x 3 = 30 mg
Kesimpulan : dosis terapi
• Metampiron
Dosis lazim (10 tahun)
DL 1x = 20 mg – 300 mg
DL sehari = 600 mg – 1,2 g
Dosis maximum : -
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = ½ x 500 mg = 250 mg
DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg
Kesimpulan : dosis terapi
IV. Penimbangan :
• Hyoscyami extr = 10 mg x 10 = 100 mg
• Metampiron = ½ x 500 mg = 250 mg
• SL = 500 mg x 10 – (100 mg + 2,5 g) =
2.400 g = 2,4 g
V. Cara kerja
1. siapkan alat dan bahan
2. menimbang SL (2,4 g) dan hyoscyami extr (100 mg),
membuat mortir panas
3. extrac hyoscyami dimasukkan mortir panas, ditambah sp.
Fortier, diaduk ad larut lalu dikeringkan dengan SL, gerus ad halus dan
homogen
4. menimbang metampiron (2,5 g), masukkan mortir,
digerus ad halus dan homogen
5. serbuk dibagi 10 bagian sama banyak, lalu di bungkus
6. dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan diberi
penandaan.
VI. Penandaan
Etiket putih
VII. Edukasi
1. obat ini berkhasiat untuk mengobati kejang pada usus lambung,
menurunkan demam yang disertai nyeri
2. obat ini diminum bila perlu / kejang, maximum 3 x sehari 1 bungkus
3. simpan ditempat kering dan sejuk
4. bila dalam 3 hari tidak juga sembuh segera hubungi dokter kembali
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 2 29.10.09An. Melati
3 x sehari 1 bungkus
Bila perlu
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda
Samarinda, 19-11-2007
R/ Na. Bromid 10 Bismuth subcarb 10 Mg. O 10Eleaosaac foenic 8mf.pulv.da s.t.d.d.cth 1
pro: Ana (6 tahun)
Resep 13
I. Resep Asli
a. Resep asli
R/ Na. Bromid 10
Bismuth subcarb 10
MgO 10
Eleaosaac foenic 8
b. Kelengkapan Resep
- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera
- alamat pasien tidak tertera
c. Penggolongan obat
O :
G :
W : Na.bromida(ISO 2005,331) bismuth subcarbonas (ISO 2005,364)
B : MgO (ISO 2007.335) ol foeniculi SL
d. Komposisi bahan
Tiap 1 sendok the mengandung
- Na Bromid 2gr
- Bismuth subcarb 5gr
- MgO 5gr
- Elleaosaac foenic 4gr SL + 2 tetes ol.feonic
II. Uraian bahan
• Na Bromid
a. Sinonim : natrii bromidum, natrium bromida (FI III;397)
b. Pemerian : hablur keci, transparan atau buram, tidak berwarna
atau serbuk butir putih, tidak berbau, rasa asin agak
pahit, meleleh basah (FI III.397)
c. Kelarutan : larut dalam 1,5 bag air dan dalam 17 bag etanol
(95%)p. (FI III:397)
d. Khasiat : sedatinum (FI III.398)
e. Dosis : dosis maximum sekali 2 g sehari 6 g (FI III.398)
dosis lazim sehari 60 mg/kg dibagi dalam 3 dosis (FI
III.942)
• Bismuth subcarb
a. Sinonim : bismuth subcarbonas, bismut subcarbonat (FI III.117)
b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan tidak
berbau tidak berasa (FI III.370)
c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%)p dan
dalam pelarut organik netral, sangat mudah larut
dalam klorida p, dan dalam asam nitrat p, diertai
terjadinya gelembung gas (FI III ; 117)
d. Khasiat : adstrigen saluran pencernaan, antasidum (FI III . 117)
e. Dosis : dosis lazim (2,5 tahun ketas) sehari 1,5 g – 5 g dalam
dosis dibagi (FI III 925)
• MgO
a. Sinonim : magresi oxydum, magnesium oxida (FI III.353)
b. Pemerian : magnesiumoxida ringan serbuk sangat ringan, tidak
berbau, rasa agak basa, volume 5 g antara 40 ml
hingga 50 ml. Magnesiumoxida berat, serbuk
bergumpal, putih, tidak berbau, rasa agak basa, volume
5 g antara 10 ml hingga 20 ml (FI III.353)
c. Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larut dalam
etanol (95%)p, larut dalam encer (FI III.353)
d. Khasiat : zat tambahan (FI III.354)
• SL
a. Sinonim : saccharum lactis, lactosum, lactosa (FI III.338)
b. Pemerian : serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak manis (FI
III.338)
c. Kelarutan : larut dalam 6 bag air, larut dalam 1 bag air mendidih,
sukar larut dalam etanol (5%)p, praktis tidak larut
dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.338)
d. Khasiat : zat tambahan , pengisi dan pemanis (FI III.339)
e. Dosis : -
• Oleum foeniculi
a. Sinonim : minyak adas (FI III.457)
b. Pemerian : cairan, tidak berbau atau kuning pucat, bau dan rasa
khas, menyerupai buahnya (FI III.457)
c. Kelarutan : larut dalam 1 bag etanol (95%)p. (FI III.457)
d. Khasiat : karminativum (FI III.457)
e. Dosis : -
III. Perhitungan dosis :
• Natrium bromida
Dosis lazim (6 tahun)
DL 1x = 3
mg 97,2 = 324 mg
DL sehari = 60 mg/kg x 16,2 kg (ISO 2006 ; 498)
Dosis maximum (6 tahun)
DM 1x = 126
6
+ x 2 g = 666,67 mg
DM sehari = 126
6
+ x 6 g = 2 g
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = g 19
g 2 x 5 g = 526 mg
DP sehari = 526 mg x 3 = 1578 mg
Kesimpulan : dosis terapi
Rekomendasi : -
Dosis pakai dalam resep setelah percobaan
DP 1 x = g 19
g 4,14 x 5 g = 1,089 g
DP Sehari = 1089 x 3 = 3,267 g
Kesimpulan = over dosis
Rekomendasi : diturunkan ad ± 324 mg
g 4,14
g 19 x 324 mg = 1487 mg ∝ 1500 mg
• Bismuth subcarbonas
Dosis lazim (6 tahun)
DL sehari = 1,5 g – 5 g
DL 1x = 3
g 5 - g 1,5 = 500 mg s/d 1666,67 mg
Dosis maximum : -
Dosis pakai dalam resep
DP 1x = g 19
g 2 x 5 g = 526 mg
DP sehari = 526 mg x 3 = 1526 mg
Kesimpulan : dosis terapi
Rekomendasi : -
Perbaikan resep
R/ Na Br 3
Bismut subcarb 10
MgO 10
Elleaosacc foenic 8
IV. Penimbangan :
• Na Bromid = 5 gr = 1,5 g
• Bismut subcarb = 5 gr
• MgO = 5 gr
• SL = 4 gr
• Ol foeniculi = 2 tetes
V. Cara kerja
1. menyiapkan alat dan bahan
2. menimbang bismuth (5 gr), dimasukkan mortir, gerus ad
halus
3. menimbang SL (4 gr), dimasukkan mortir, gerus ad halus
dan homogen, teteskan 2 tetes OI. Foeniculli, gerus
4. menimbang MgO (5 gr), dimasukkan mortir, gerus ad
halus dan homogen
5. membuat serbuk coba, memakai campuran diatas, 3 kali
lalu diambil rata-rata.
6. dihitung dosisnya, jika tidak over dosis maka dilanjutkan
7. menimbang NaBr (5 gr) dimortir panas, gerus ad halus
lalu ditambah campuran diatas
8. serbuk dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan
diberi penandaan.
VI. Penandaan
Etiket Putih
VII. Edukasi
2. obat ini untuk pengobatan gejala maag, netralisasi asam lambung
3. diminum 3 x sehari 1 sendok teh
4. obat ini diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan
5. bila sakit berlanjut, hubungi dokter kembali
Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123
Telp. 0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt
No : 13 Samarinda, 29.10.09
An. Ana
3 x sehari 1 sendok teh
Sebelum makan
Tidak boleh diulang tanpa resep dokter
Salinan Resep
Apotek Dunia
Jln. A.W.Syahranie no.1 Samarinda
APA : Rosantika Novinda, S.Farm, Apt
SIA : 3146/SIA/2000
Salinan Resep
Dari dokter : Arifin, S.pd No : 1
Tgl penulisan : 19-11-2009 tgl pembuatan : 19-11-2009
Pro : Mia umur : 10 thn
Iter : -
R/ tingtur Opii gtt V
Papaverin Hcl 25mg
m.f.la.da.in.caps dtd No.X
sprn
det V
R/ amoxcillin 250 mg 1tab
m.f.la.da.in caps dtd no X
stdd 1 caps
det V
PCC.
Rosantika Novinda, S.farm, AptKP. 01.02.1.3.1155