68
dr. Syaripah SIP. 233/DKK/1998 Jl. Ampera II, Samarinda Telp. 0541 – 123456 Samarinda, 29-09-2009 R/ Metampinon 225 mg m.f. l. a dtd no XII s.t dd I pulv pro: Afrizal (15 th) Resep 1 I. Resep Asli/standar a. Resep asli R/ Metampiron 225 mg b. Kelengkapan Resep - Alamat pasien c. Penggolongan obat O : G : Metampiron/antalgin (ISO hal 3) W : B : d. Komposisi bahan Tiap 1 bungkus mengandung : - Metampiron 225 mg

Resep

  • Upload
    bk5169oo

  • View
    1.390

  • Download
    66

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Ilmu tentang resep

Citation preview

Page 1: Resep

dr. Syaripah SIP. 233/DKK/1998Jl. Ampera II, Samarinda Telp. 0541 – 123456

Samarinda, 29-09-2009

R/ Metampinon 225 mg m.f. l. a dtd no XII s.t dd I pulv

pro: Afrizal (15 th)

Resep 1

I. Resep Asli/standar

a. Resep asli

R/ Metampiron 225 mg

b. Kelengkapan Resep

- Alamat pasien

c. Penggolongan obat

O :

G : Metampiron/antalgin (ISO hal 3)

W :

B :

d. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Metampiron 225 mg

Page 2: Resep

II. Uraian bahan

• Metampiron

a. Sinonim : Methampyronum, antalgin (FI ed III, hal 369)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan (FI ed III,

hal 370)

c. Khasiat : analgetikum, antipiretikum (FI ed III, hal 370)

d. Dosis :

Dosis lazim ;

sekali = 500 mg

sehari = 500 mg – 1,5 g (FI ed III; hal 975)

Dosis maximum = -

• Saccharum Lactis

a. Sinonim : lactosa, lactosum (FI.III,338)

b. Fungsi : zat tambahan,pemanis (FI.III,338)

c. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa

agak manis

d. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1

bagian air

Mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P,praktis

tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P

(FI.III,338)

III. Perhitungan dosis :

Metampiron

Dosis pakaian dalam resep

DP 1x = 225 mg

DP sehari = 225 mg x 3 = 675 mg

Dosis lazim (15 tahun )

DL 1x = 20

n x DL 1x dewasa

Page 3: Resep

= 20

15x 500 mg = 375 mg

DL sekali = 20

n x DL sehari dewasa

= 20

15x 500 mg s/d 1,5 g = 375 s/d 1,125

Kesimpulan : Dosis pemakaian 1 x = subterapi

Rekomendasi = Dosis pemakaian 1x dinaikkan menjadi 375 mg

IV. Penimbangan :

• Metampiron = 375 mh x 12 = 4,5 g

• SL = 500 mg x 12 – 4500 mg = 1500 mg

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. timbang bahan yang diperlukan sesuai perhitungan

3. gerus metampiron sampai halus tambah SL ⇒ gerus dan

aduk sampai halus dan homogen

4. serbuk dibagi menjadi 12 bagian sama banyak kemudian

dibungkus

5. lalu dimasukkan dipengemas yang cocok dan diberi etiket

putih

VI. Penandaan

etiket putih

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 1 Samarinda, 01.10.09

An. Afrizal

3 x sehari 1 bungkus

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 4: Resep

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk menghilangkan rasa nyeri dan menurunkan

demam

2. diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam

3. diminum setelah makan

4. hentikan pemakaian bila timbul alergi dan atau tekanan dara menurun

(anemia)

5. bila tidak juga ada perubahan segera hubungi dokter kembali

Page 5: Resep

dr. Syaripah SIP. 233/DKK/1998Jl. Ampera II, Samarinda Telp. 0541 – 123456

Samarinda, 29-09-2009

R/ Aspirin 2m.f. l. a dtd no XV s.q.dd I pulv

pro: sunu (11 th)

Resep 2

I. .Resep Asli/standar

a. Resep asli

R/ Aspirin 2gr

b. Kelengkapan Resep

- Alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O :

G :

W :

B : Aspirin (ISO hal 205)

d. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Aspirin 2gram

Page 6: Resep

II. Uraian bahan

1. Aspirin

a. Sinonom : asetosal, acidum acetilsalicylicum, asam

asetilsalisilat

(FI.III,43)

b. Khasiat : analgetik, antipiretik (OOP,617)

c. Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur

putih, tidak berbau atau hampir tidak berbau,

rasa asam (FI.III,43)

d. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut

dalam etanol

(95%)P larut dalam kloroform P dan dalam eter P

e. Dosis : DM 1X = 1 gr (FI.III,338)

1hr = 8 gr

DL 1X = 30mg-40mg/thn (FI.III,959)

1hr = 90mg-160mg/thn

2. Saccharum Lactis

a. Sinonim : lactosa, lactosum (FI.III,338)

b. Fungsi : zat tambahan,pemanis (FI.III,338)

c. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa

agak manis

d. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1

bagian air

Mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)P,praktis

tidak larut dalam kloroform P, dan dalam eter P

(FI.III,338)

III. Perhitungan Dosis

Aspirin

DM 1X = 1 gr (FI.III,338)

Page 7: Resep

1hr = 8 gr

Page 8: Resep

DM untuk umur 11 tahun

DM 1X = mggr 55055,0120

11 ==×

1hr = mggrgr 400.44,4820

11 ==×

DL 1X = 30mg-40mg/thn (FI.III,959)

1hr = 90mg-160mg/thn

DL untuk umur 11 tahun

DL 1X = 30mg-40mg/thn x 11 tahun = 330mg-440mg

1hr = 90mg-160mg/thn x 11 tahun = 990mg-1760mg

Dosis dalam resep

DP 1x = 133 < DL

1hr = 133 x 4 = 532 < DL

Kesimpulan = dosis subterapi

Rekomendas = dosis aspirin dinaikkan sesuai DL yaitu 330mg/bngks

Perbaikan resep

R/ Aspirin 330mg

m.f.pulv No.1

IV. Penimbangan

a. Aspirin : 330mg x 15 = 4.950 mg = 4,95 gr

b. SL : 400 x 15 = 6000 mg – 4.950 mg = 1.050 mg

V. Cara Kerja

1. disiapkan alat dan bahan

2. ditimbang bahan-bahan yang diperlukan sesuai penimbangan

3. masukkan sebagian SL, tambahkan aspirin, dan tambahkan sisa SL

aduk ad homogen

4. bagi menjadi 15 bungkus sama rata sesuain pandangan mata

5. masukkan kedalam kemasan yang diberi etiket putih

VI. Penandaan

Page 9: Resep

Etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk meringankan rasa nyeri dan demam yang

tinggi

2. obat ini diminum 4 kali sehari 1 bungkus setiap pagi, siang, malam

dan sebelum tidur

3. obat ini disimpan ditempat yang sejuk dan kering

4. bila tidak juga ada perubahan segera hubungi dokter kembali

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 1 Samarinda, 01.10.09

An. Sunu

4 x sehari 1 bungkus

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 10: Resep

dr. Anita Sp. A. Jl. Cendrawasih No. 33 SIP. 256/DKK/2005

Samarinda, 02-10-2009

R/ Atropin sulfal 2 mg m.f. pulv no X SPM

pro: Andini (11 th)

Resep 3

I. Resep Asli

e. Resep asli

R/Atropin sulfal 2 mg

f. Kelengkapan Resep

- alamat pasien tidak tertera

- paraf atau tanda tangan dokter tidak tertera

g. Penggolongan obat

O :

G : Atropin Sulfat (MIMS Indonesia 2006 / 2007 ; 314)

W :

B :

h. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

Atropin sulfat 0,2 mg

Page 11: Resep

II. Uraian bahan

• Atropine sulfat

a. Sinonim : atropine sulfas, atropine sulfat (FI ed III; 98)

b. Khasiat : Parasimpatolikum (FI ed III ; 99)

c. Kelarutan : kurang dari 1 bagian air, dan dalam lebih kurang 3

bagian etanol (90%)p, sukar larut dalam kloroform p,

praktis tidak larut dalam eter p dan dalam benzene p

(FI III; 99)

d. Pemerian : hablur tidak berwarna atau serbuk hablur puitih, tidak

berbau, sangat pahit; sangat beracun (FI III; 99)

e. Dosis : lazim anak sehari 0,02 mg/kg diberikan tiap 4-6 jam

max 0,4 mg (FI III; 94)

maximum dewasa sekali = 1 mg

maximum dewasa sehari 3 mg (FI III; 961)

• Saccharum lactis

a. Sinonim : lactosum, lactosa, gula susu (FI III; 338)

b. Khasiat : zat tambahan (FI III ; 339) pengisi dan pemanis

c. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air

mendidih, sukar larut dalam etanol (95%)p, praktis

tidak larut dalam kloroform p, dan dalam eter p (FI III;

338)

d. Pemerian : serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak manis (FI

III. 338)

e. Dosis : -

III. Perhitungan dosis :

• Atropine sulfat

Dosis lazim (11 tahun = 28,4 kg (ISO 2006/2007 hal 498))

Pemakaian = n

16 +1

Page 12: Resep

= 4

16 + 1

= 4 + 1 = 5 kali

DL 1x = 5

kg 28,4 x mg/kg 0,02

= 0,113 mg

DL sehari = 0,113 mg x 5

= 0,565 mg

Dosis maximum (11 tahun)

DM 1x = x DM Dewasa

= 20

11 x 1 mg

= 0,55 mg

DM sehari = 20

nx DM dewasa

= 20

10 x 3 mg

= 1,65 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = bks 10

mg 2x 1 bungkus

= 0,2 mg

DP sehari = DP 1x 5 )sesuai dengan pertimbangan berdasar

interval pemberian)

Kesimpulan : dosis pemakaian dalam range dosis terapi

IV. Penimbangan :

• Atropin Sulfat = 2 mg dengan pengenceran memakai SL (tingkat II)

I. Perbandingan (1:10)

• Atropin sulfat = 50 mg + carmin 50 mg

• SL = mg

mg

500

480 (camp I)

• Diambil 50 mg yang mengandung antropin sulfat

Page 13: Resep

• SL = 500 mg x ∑ bks – BOI (atropin +SL yang telah diambil

dalam pengenceran)

= 500 MG X 10 BKS – 200 MG

= 4880 MG

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. timbang bahan sesuai perhitungan

3. lakukan pengenceran untuk atropin sulfat

a. 50 mg atropin tambah carmin 50 mg tambah 400

mg SL, gerus halus dan homogen

b. Ambil 50 mg campuran tersebut lalu ditambahkan

SL 450 mg gerus ad halus dan homogen

c. Ambil lagi dari campuran tersebut 200 mg untuk

mendapat atropin sulfat 2 mg

4. 200 mg campuran atropin sulfat dan SL dari pengenceran

kedua ditambah SL 4800 mg digerus ad halus dan homogen

5. campuran serbuk dibagi jadi 10 bagian sama banyak,

kemudian dibungkus

6. lalu dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi

aturan pakai / etiket warna putih

Page 14: Resep

VI. Penandaan

etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk meredakan kejang-kejang pada saluran

pencernaan dan saluran kemih (obat-obat penting : hal 38)

2. diminum tiap kali kejang

3. maximum pemakaian adalah 5 x dalam sehari

4. dimpan ditempat yang kering.

Apotek lab. FarmasetikaJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 1 samarinda.08.10.09

An. Andini

Minum jika diperlukan

Maximum 5x dalam sehari

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 15: Resep

dr. Anita Sp. A. Jl. Cendrawasih No. 33 SIP. 256/DKK/2005

Samarinda, 02-10-2009

R/ CTM 35 mg Ephederin tab IIm.f. pulv dtd no XV s.t.d.dd I pulv

pro: Mayang (5 th)

Resep 4

I. Resep Asli

a. Resep asli

R/ CTM 35 mg Ephederin tab II

b. Kelengkapan Resep

- alamat pasien tidak tertera

- paraf atau tanda tangan dokter tidak tertera

c. Penggolongan obat

O :

G : ephederin (ISO,452)

W : CTM (ISO,491)

B :

d. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- CTM = 35 mg

- Ephederin = 2 tab = 50 mg

Page 16: Resep

II. Uraian bahan

• CTM

a. Sinonim : chloropheniramini maleas, klorfeniramina maleat

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa pahit

c. Kelarutan : larut dalam 4 bagian air, dalam 10 bagian etanol

(95%)p, dan dalam 10 bagian kloroform p, sukar larut

dalam eter p.

d. Khasiat : antihitaminikum (FI III; 153)

e. Dosis : sehari 40 mg dosis lazim sekali 2 mg – 4 mg, sehari 6

mg (FI III; 963)

• Ephederin

a. Sinonim : ephedrini hydrochlonidum, efedrina hidroklorida

b. Pemerian : hablur putih atau serbuk putih halus, tidak berbau, rasa

pahit

c. Kelarutan : larut dalam lebih kurang 4 bagian air, dalam lebih

kurang 14 bagian etanol (95%) p, praktis tidak larut

dalam eter p. (FI III; 236)

d. Khasiat : simpatomimetikum (FI III; 237)

e. Dosis : dosis maximum sekali 50 mg ; sehari 150 mg

Sekali 10 mg – 30 mg

Sehari 30 mg – 100 mg (FI III; 968)

• Saccarum lactis

a. Sinonim : lactosum, lactosa, gula susu

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak manis

c. Kelarutan : larut dalam 6 bagian air, larut dalam 1 bagian air

mendidih, sukar larut dalam etanol (95%) p, praktis

tidak larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III;

338)

d. Khasiat : zat tambahan (FI III; 339) pengisi dan pemanis

e. Dosis : -

Page 17: Resep

III. Perhitungan dosis

• CTM

Dosis lazim (5 tahun )

DL 1x = 125 + 5

x 2 mg s/d 4 mg

= 0,58 mg s/d 1,17 mg

DL sehari = 125 + 5

x 6 mg s/d 16 mg

= 0,565 mg

Dosis maximum (5 tahun)

DM 1x = 35 mg

DM sehari = 35 mg x 3 = 105 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 2,33 mg

DP sehari = 6,99 mg

Kesimpulan :

Dosis pakai over dosis

Rekomendasi

Penghilangan dtd = tiap-tiap tekanan dalam resep

• Ephederin

Dosis lazim (5 tahun )

DL 1x = 125 + 5

x 10 mg s/d 30 mg

= 2,9 mg s/d 8,8 mg

DL sehari = 125 + 5

x 30 mg s/d 100 mg

= 8,8 mg s/d 29,4 mg

Dosis maximum (5 tahun)

DM 1x = 125 + 5

x 50 mg

= 14,7 7 mg

Page 18: Resep

DM sehari = 125 + 5

x 150 mg

= 44 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 2 x 25 mg = 50 mg

DP sehari = 3 x 50 mg 150 mg

Dosis pakai setelah perbaikan resep

Kesimpulan : Dosis pakai over dosis

Rekomendasi

Penghilangan dtd = tiap-tiap tekanan dalam resep

IV. Penimbangan :

• Atropin Sulfat = 2 mg dengan pengenceran memakai SL (tingkat II)

II. Perbandingan (1:10)

• Atropin sulfat = 50 mg + carmin 50 mg

• SL = mg

mg

500

480 (camp I)

• Diambil 50 mg yang mengandung antropin sulfat

• SL = 500 mg x ∑ bks – BOI (atropin +SL yang telagh diambil

dalam pengenceran)

= 500 MG X 10 BKS – 200 MG

= 4880 MG

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. timbang bahan sesuai perhitungan

3. lakukan pengenceran untuk atropin sulfat

Page 19: Resep

a. 50 mg atropin tambah carmin 50 mg tambah 400

mg SL, gerus halus dan homogen

b. Ambil 50 mg campuran tersebut lalu ditambahkan

SL 450 mg gerus ad halus dan homogen

c. Ambil lagi dari campuran tersebut 200 mg untuk

mendapat atropin sulfat 2 mg

4. 200 mg campuran atropin sulfat dan SL dari pengenceran

kedua ditambah SL 4800 mg digerus ad halus dan homogen

5. campuran serbuk dibagi jadi 10 bagian sama banyak,

kemudian dibungkus

6. lalu dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi

aturan pakai / etiket warna putih

VI. Penandaan

Etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk meredakan kejang-kejang pada

saluran pencernaan dan saluran kemih (obat-obat penting : hal 38)

2. diminum tiap kali kejang

3. maximum pemakaian adalah 5 x dalam sehari

4. dimpan ditempat yang kering.

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 1 08.10.09An. Mayang

Minum jika diperlukan Maximum 5x dalam sehari

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 20: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 13-10-2009

R/ pulv acetosali camphorata no X s.t.d.d. pulv I.p.c

pro: Tanti (6 tahun)

Resep 5

I. Resep Asli

a. Resep asli

R/ pulv acetosali camphorata no X

b. Resep standar

Pulv. Acetosali comphorata ⇒ FOI.129

R/ acetosali 0,250

Pulv doveri 0,150

Camph 0,100

Campur buat 1 bungkus dan buat sebanyak yang diperlukan

c. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

d. Penggolongan obat

O : Opii pulvus compocitus (FI III 463)

G :

W :

B : acetosal (MMS 2007 / 2008 ; 98)

Page 21: Resep

e. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Acetosal 250 mg

- Pulv doveri 150 mg

- Camphara 100 mg

II. Uraian bahan

• Acetosal

a. Sinonim : acidum acetylsalylicum, asam asetilsalisilat (FI III, 43)

b. Pemerian : hablur tidak berwarna , atau serbuk hablur putih, tidak

berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam (FI III, 43)

c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol

(95%)p, larutda dalam kloroform p dan dalam eter p

(FI III, 44)

d. Indikasi : analgenetikum, antipiretikum (FI III, 44)

e. Dosis : dosis maximum sekali 1 g, sehari 8 g (FI III, 44)

dosis lazim (6 – 12 tahun) sekali 30 mg – 40 mg/tahun

sehari 90 mg – 160 mg/thn

(FI III, 920)

• Pulv doveri

a. Sinonim : opii pulvis compocitus, serbuk opium majemuk,

serbuk doveri (FI III, 462)

b. Pemerian : serbuk kelabu coklat (FI III,462)

c. Kelarutan : -

d. Indikasi : narkotikum, antitusivum (FI III, 463)

e. Dosis : dosis maximum sekali 1,5 g, sehari 5 g (FI III, 463)

dosis lazim (6 – 12) = sekali 100 mg – 150 mg

sekali 200 mg – 450 mg

Page 22: Resep

• Camphora

a. Sinonim : camphora, kampor, kamfer (FI III., 130)

b. Pemerian : hablur butir atau massa hablur, tidak berwarna atau

putih, bau khas, tajam, rasa pedas dan aromatik (FI III,

130)

c. Kelarutan : larut dalam 700 bagian air dalam 1 bag etanol (95%) p,

dalam 0,25 bagian kloroform p, sangat mudah larut

dalam eter p, mudah larut dalam minyak tanah lemak

(FI III, 130)

d. Indikasi : antiiritan (FI III, 130)

e. Dosis : -

III. Perhitungan dosis : -

• Acetosal

Dosis lazim (6 tahun)

DL 1x = 30 mg – 40 mg/tahun x 6 tahun = 180 mg – 240 mg

DL 1 hari = 90 mg – 160 mg/tahun x 6 tahun = 540 mg – 960 mg

Dosis maximum (6 tahun)

DM 1x = 126

6

+ x 1 g = 333,33 mg

DM sehari = 126

6

+ x 8 g = 2666,67 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 250 mg

DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg

Kesimpulan : dosis terapi

• Pulv doveeri

Dosis lazim (6 tahun)

DL 1x = 100 mg – 150 mg

DL 1 hari = 200 mg – 450 mg

Page 23: Resep

Dosis maximum (6 tahun)

DM 1x = 126

6

+ x 1,5 g = 500 mg

DM sehari = 126

6

+ x 5 g = 1666,67 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 150 mg

DP sehari = 150 mg x 3 = 450 mg

Kesimpulan : dosis terapi

IV. Penimbangan :

• Acetosal = 250 mg x 10 = 2.500 mg

• Pulv doveri = 150 mg x 10 = 1.500 mg

• Camphora = 100 mg x 10 = 1.000 mg

• SL = 600 mg x 10 – (2500 mg+1500mg+1000

mg) = 1000 mg

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. timbang SL 1000 mg, camphora 1000 mg

3. camphora ditambah etanol (95%) diaduk hingga larut,

dikeringkan dengan SL keluarkan dari mortir

4. timbang acetosal 2500 mg, gerus ad halus ditambah

campuran dan SL

5. ditimbang pulv doveri 1500 mg, digerus ad halus dan

homogen

6. dibagi 10 bag sama banyaknya lalu dibungkus

7. dimasukkan pada pengamas yang cocok dan diberi etiket

putih

Page 24: Resep

VI. Penandaan

etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk meredakan batuk, disertai demam, nyeri dan

iritasi

2. diminum 3 kali sehari sesudah makan

3. akan timbul kantuk

4. bila tidak juga reda dalam 3 hari, segera ke dokter

Laboratorium Farmasetika dasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 1 samarinda,15.10.09

An. Tanti

3 x sehari 1 bungkus

Sesudah makan

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 25: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 10-10-2009

R/ menthol Camphora aa 0,05 Zinci oxydum 1 Talc venet ad 5 m.f pulv adp da s.ve

pro: ny. Sarmini

Resep 6

I. Resep Asli/standar

a. Resep asli

R/ menthol 0,05

Camphora 0,05

Zinci oxydum 1

Talc venet ad 5

b. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O :

G : zinc oxydum (MMS 2007 / 2008; 353)

W :

B : menthol, campuran

d. Komposisi bahan

5 gram bedak tabur mengandung :

- Menthol 50 mg

Page 26: Resep

- Camphora 50 mg

- Zinc oxydum 1 gram

- Talc venet hingga 5 gram

II. Uraian bahan

• Menthol

a. Sinonim : mentholum, mentol

b. Pemerian : hablur berbentuk jarum atau prisma, tidak berbau

tajam seperti minyak permen, rasa panas dan aromatik

diikuti rasa dingin

c. Kelarutan : sukar larut dalam air, sangat mudah larut dalam etanol

(95%)p, dalam kloroform p dan dalam eter p, mudah

larut dalam paraffin cair dan dalam minyak atsiri

d. Indikasi : kongen, antiiritan (FI III, 362)

• Camphora

a. Sinonim : camphora, kamper, kamfer

b. Pemerian : hablur putih atau massa hablur, tidak berwarna atau

putih, bau khas tajam, rasa pedas dan aromatik

c. Kelarutan : larut dalam 700 bagian air, dalam 1 bagian etanol

(95%) p, dalam 0,25 bagian kloroform p, sangat

mudah larut dalam eter p, mudah larut dalam minyak

lemak

d. Indikasi : antiiritan (FI III; 130)

• Zinci oxydum

a. Sinonim : sengoksida

b. Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih atau putih

kekuningan, tidak berbau , tidak berasa, lambat laun

menyerap karbondioksida dari udara

Page 27: Resep

c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%)p,

larut dalam asam mineral encer dan dalam larutan

alkali hidroksida (FI III ; 363)

d. Indikasi : antiseptikum lokal (FI III ; 637)

• Talc venetum

a. Sinonim : talk, talcum ((FI III . 591)

b. Pemerian : serbuk halus, sangat halus licin, mudah melekat pada

kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu

(FI III . 591)

c. Kelarutan : tidak larut dalam hamper semua pelarut (FI III 591)

III. Perhitungan dosis : -

IV. Penimbangan :

• Menthol = 50 mg

• Camphora = 50 mg

• Zinc oxyd = 1 gr (ditimbang setelah diayak dengan pengayak

no 100)

• Talk venetum = hingga 5 gr = 5 gr – (1 gr +50 mg + 50 mg)

= 3.900 mg

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. timbang menthol (50 mg), camphora (50 mg), talk (3,9

gr)

3. timbang ZnO (1 gr, diayak sebelum ditimbang),

masukkan campuran diatas digerus ad halus dan homogen

4. diayak dengan pengayak no 100, hingga tidak ada sisa

5. lalu dimasukkan pada kemasan yang cocok, dan diberi

etiket biru

Page 28: Resep
Page 29: Resep

VI. Penandaan

Etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk menghilangkan iritasi dan gatal-gatal

2. untuk pemakaian luar, ditaburkan pada bagian yang iritasi

3. simpan ditempat yang kering dan sejuk

Labiratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 2 Samarinda,15.10.09

Ny. Sarmini

Untuk pemakaian luar

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 30: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 10-10-2009

R/ Euphylin 0,1 Caoffein 25 mg PCT ¼m.f pulv dtd no xda s.t.d.d pulv I

pro: Ramadan (10 th)

Resep 7

I. Resep Asli/standar

a. Resep asli

R/ Euphylin 0,1

Caoffein 25 mg

PCT ¼

b. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O :

G : Euphyllin (MIMS 2007 / 2008; 353)

W :

B : Paracetamol (MIMS 2007 / 2008 ; 106)

Page 31: Resep

d. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Euphyllin 100 mg

- Caoffein 100 mg

- Paracetamol 125 mg

II. Uraian bahan

• Euphyllin

a. Sinonim : anhydrous theophylline (MIMS 2006 / 2007 ; 72)

Theophylinum, teofilina (FI III, 597)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, pahit, mantap

diudara.

c. Kelarutan : larut dalam kurang lebih 180 bagian air, lebih mudah

larut dalam air panas, larut dalam lebih kurang 120

bagian etanol (95%)p, mudah larut dalam larutan alkali

hidroksida dan dalam ammonia encer p (FI III, 598)

d. Khasiat : spasmolitikum bronkial (FI III, 598)

e. Dosis : dosis maximum = sekali 500 mg, sehari 1 g (FI III,

598)

dosis lazim = 10 mg/kg dibagi dalam 2 – 3 dosis

(FI III, 955)

• Coffein

a. Sinonim : caoffeinum, kofeina (FI III. 175)

b. Pemerian : serbuk atau hablur bentuk jarum mengkilat biasanya

menggumpal, putih, tidak berbau, rasa pahit (FI III.

175)

c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air dan dalam etanol (95%)p,

mudah larut dalam kloroform p, sukar larut dalam eter

p, (FI III. 175)

d. Indikasi : stimulan syaraf pusat, kardiotonikum (FI III. 175)

Page 32: Resep

e. Dosis : dosis maximum sekali 500 mg, sehari 1,5 g (FI III,

175)

dosis lazim 6 – 12 tahun sekali 30 mg – 50 mg, sehari

30 mg – 300 mg (FI III, 928)

• Paracetamol

a. Sinonim : asetaminofen, acetaminophenum (FI III, 37)

b. Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa

pahit (FI III, 37)

c. Kelarutan : larut dalam 70 bagian air, dalam 7 bagian etanol

(95%)p, dalam 13 aseton p, dalam 40 bagian gliserol p,

dan dalam 9 bagian propilenglikol p, larut dalam

larutan alkali hidroksida (FI III, 37)

d. Indikasi : analgetikum dan antipiretikum (FI III, 37)

e. Dosis : dosis lazim 10 tahun keatas sekali 250 mg sehari 1 g

(FI III, 920)

III. Perhitungan dosis :

• Euphyllin

Dosis lazim (10 tahun) 23,9 kg ⇒ ISO 2006, 498

DL sekali = 3

kg 23,9 x mg/kg 10

= 79,67 mg

DL sehari = 239 mg

Dosis maximum (10 tahun)

DM 1x = 20

10 x 500 mg

= 250 mg

DM sehari = 20

10x 1 g

= 500 mg

Page 33: Resep

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 250 mg

DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg

Kesimpulan : dosis terapi

• Coffein

Dosis lazim (10 tahun)

DL 1x = 30 mg – 50 mg

DL sehari = 30 mg – 300 mg

Dosis maximum (10 tahun)

DM 1x = 20

10 x 500 mg

= 250 mg

DM sehari = 20

10x 1,5 g

= 750 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 250 mg

DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg

Kesimpulan : dosis subterapi

Rekomendasi = dosis pakai 1x dinaikkan jadi 30 mg

Dosis rangkap (Euphyllin & Coffein) OOP.612

DR 1x = 250

100+

250

30 =

250

130 = 0,52 < 1

DR sehari = 500

300+

750

90 =

750

540= 0,72 < 1

Kesimpulan : dosis terapi

• Paracetamol

Dosis lazim (10 tahun)

DL 1x = 250 mg

Page 34: Resep

DL sehari = 1 g

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 125 mg

DP sehari = 125 mg x 3 = 375 mg

Kesimpulan : dosis subterapi

Rekomendasi = dosis pakai 1x dinaikkan jadi 250 mg

IV. Penimbangan :

• Euphyllin = 100 mg x 10 = 1 g

• Coffein = 30 mg x 10 = 300 mg

• Paracetamol = 250 mg x 10 = 2,5 g

• Karmin = pengenceran 1 : 10

⇒ karmin 50 mg

SL 450 mg

⇒ diambil = 50

5 x 500 = 50 mg

• SL = 300 mg x 10 – (1000 mg + 300 mg + 2500 mg + 50 mg)

= 5000 mg – 3850 mg = 1150 mg

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. timbang bahan sesuai perhitungan ⇒ melakukan

pengenceran karmin

3. euphyllin (1 g) digerus ad halus dan homogen, keluarkan

4. coffein (300 mg) digerus ad halus ⊕ euphyllin, gerus ad

halus dan homogen

5. paracetamol (2,5 g) gerus ad halus ⊕ homogen ⊕

pengenceran karmin 50 mg gerus sampai halus dan homogen ⊕ SL

(1150 mg) gerus ad halus dan homogen

6. campuran dibagi 10 bag sama banyak lalu dibungkus

Page 35: Resep

7. dimasukkan dalam pengemas yang cocok dan diberi

etiket warna putih

VI. Penandaan

Etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat mengobati batuk, melegakan pernapasan dan

menurunkan demam

2. obat ini diminum 3x sehari 1 bungkus

3. efek samping obat ini adalah mengantuk

4. bila sakit nerlanjut hubungi dokter

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 3 Samarinda, 15.10.09

An. Ramadani

3 x sehari 1 bungkus

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 36: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 13-10-2009

R/ PCT tab No. I Diazepam 5 No. 1Elaeosacc Anisi 4m.f.pulv. No X das.o.q.h pulv 1 prn

pro: Imam (6 tahun)

Resep 8

I. Resep Asli

a. Resep asli

R/ PCT tab No. I

Diazepam 5 No. 1

Elaeosacc Anisi 4 R/ SL 2gr = ol.anisi 1 tetes

SL 4gr = ol.anisi 2 tetes

b. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O :

G : Diazepam (ISO 2005,222)

W :

B : Paracetamol (ISO 2005,190 )

d. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Paracetamol 50 mg

- Diazepam 0,5 mg

Page 37: Resep

- Elleaosaacc anisi, SL 400 mg

II. Uraian bahan

• Paracetamol

a. Sinonim : asetaminofen, acetaminophenum (FI III 37)

b. Pemerian : hablur atau serbuk hablur putih, tidak berbau, rasa

pahit (FI III.37)

c. Kelarutan : larut dalam 70 bag air, dalam 7 bag etanol (95%)p,

dala, 13 bag aseton p, dalam 40 bag gliserol p, dan

dalam 9 bag propilengligol p, larut dalam larutan alkali

hidroksida (FI III : 37)

d. Khasiat : anagetikum dan antipiretikum (FI III.37)

e. Dosis : dosisi lazim 5 – 10 tahun sekali 100 mg – 200 mh,

sehari 400 mg – 800 mg (FI III.920)

• Diazepam

a. Sinonim : diazepamum (FI III . 211)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau hampir putih, tidak berbau

atau hampir tidak berbau, rasa, mula-mula tidak

mempunyai rasa, kemudian pahit (FI III.211)

c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, tidak larut dalam etanol

(95%)p, mudah larut dalam kloroform p (FI III.211)

d. Khasiat : sedativum (FI III: 212)

e. Dosis : dosis maximum sehari 40 mg (FI III.212)

dosis lazim sehari 5 mg – 30 mg dalam dosis bagi (FI

III 966)

• SL

a. Sinonim : saccharum lactis, lactosum, lactosa (FI III.388)

b. Pemerian : serbuk hablur, tidak berbau, rasa agak manis (FI III

338)

Page 38: Resep

c. Kelarutan : larut daam 6 bag air, dalam 1 bag air mendidih, sukar

larut dala etanol (95%)p, praktis tidak larut dalam

kloroform p dan dalam eter p (FI III.388)

d. Khasiat : zat tambahan, pengisi dan pemanis (FI III.338)

• Oleum foeniculi

a. Sinonim : minyak adas manis (FI III.451)

b. Pemerian : cairan, tidak berwarna atau warna kuning pucat, bau

menyerupai buahnya (FI III.452)

c. Kelarutan : dalam etanol larut dalam 3 bag volume etnaol (95%)p,

larutan menunjukkan opalesensi tidak lebih kuat dari

apalesnsi yang terjadi jika 0,5 ml perak nitrat 0,1 N

ditambahkan pada campuran 0,5 ml natrium klorida

0,02 N dan 50 ml air (FI III 452)

d. Khasiat : zat tambahan (FI III.452)

e. Dosis : -

III. Perhitungan dosis :

• Paracetamol

Dosis lazim (6 tahun)

DL 1x = 100 mg – 200 mg

DL sehari = 400 mg – 800 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 50 mg

DP sehari = 4

16 + 1 = 5 x

= 50 mg x 5 = 250 mg

Kesimpulan : dosis terapi

Rekomendasi : dosis pakai dinaikkan 100 mg 1 x pakai =

mg 500

10 x mg 100= 2 tab

Page 39: Resep

• Diazepam

Dosis lazim (6 tahun)

DL 1x = 3

mg 1,67 s/d

3

mg 10 = 0,55 mg s/d 3,33 mg

DL sehari = 126

6

+ x 5 mg s/d 30 mg = 1,67 mg s/d 10 mg

Dosis maximum (6 tahun)

DM sehari = 126

6

+ x 40 mg = 13,33 mg

DM 1x = 3

13,33 = 4,4 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 0,5 mg

DP sehari = 0,5 mg x 5 = 2,5 mg

Kesimpulan : dosis subterapi

Rekomendasi : dosis pakai dinaikkan 0,75 mg 1x pakai =

mg 5

10 x mg 0,75= 1,5 tab.

Perbaikan resep

R/ PCT tab II

Diazepam 5 1,5 tab

Ellaeosacc Anisi 4

mf pulv NO X da

s.o.g.h pulv I, prn.

Pro : Imam (6 tahun)

IV. Penimbangan :

• Paracetamol = 2 tab = 1000 mg

Page 40: Resep

• Diazepam 5 mg = 1,5 tab atau -7,5 mg

Pengenceran ⇒ diazepam 50 mg

carmin 50 mg

SL 400 mg

500 mg → diambil 50

7,5 x 500

= 75 mg

• Ol. Anisi = 2 tetes

• SL = 500 mg x 10 – (1000 mg + 75 mg)

= 3.925 mg

V. Cara kerja

1. menyiapkan alat dan bahan

2. melakukan pengenceran diazepam 50 mg diazepam + 50

mg carmin + 400 mg SL digerus sampai halus dan homogen, diambil 75

mg dari cempuran serbuk

3. menimbang paracetamol 1 g → mortir gerus sampai halus

dan homogen

4. menimbang SL 3.925 → mortir gerus sampai halus dan

homogen

5. ditambah OL Anisi 2 tetes → mortir, gerus sampai halus

dan homogen.

6. dibagi 10 bag sama banyak, lalu dimasukkan pengemas

yang cocok dan diberi etiket putih

VI. Penandaan

etiket putihLaboratorium Farmasetika Dasar

Jl. A.W. Syahranie No. 123Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 8 samarinda,22.10.09

An. Imam

Paling banyak 5x sehari 1 bungkus Bila perlu

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 41: Resep

VII. Edukasi

1. obat ini untuk pengobatan anti kejang disertai demam

2. diminum Paling banyak 5x sehari 1 bungkus

3. simpan ditempat kering dan sejuk

4. bila sakit berlanjut hubungi dokter

Page 42: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 13-10-2009

R/ tingtur opii 2mlSaccarum lactis q s m.f.pulv. dtd No. Xs.p.r.n.

pro: Yanti (18 tahun)

Resep 9

I. Resep Asli

a. Resep asli

R/ tingtur opii 2mlSaccarum lactis q s

b. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O : tingtur opii (FI III . 461)

G :

W :

B :

d. Komposisi bahan

Tiap bungkus mengandung :

- Tingtur opii 2 ml

- SL qs

Page 43: Resep

II. Uraian bahan

• Tingtur opii

a. Sinonim : opii tinctura, tingtur opium (FI III . 463)

b. Pemerian : cairan jernih, coklat kemerahan, bau khas, rasa pahit

(FI III 463)

c. Kelarutan : -

d. Khasiat : narkotikum (FI III.461)

e. Dosis : dosis maximum sekali 2 g, sehari 5 g (FI III.945)

dosis lazim = 50 mg/tahun dalam dosis bagi (FI

III.945)

• SL

a. Sinonim : saccharum lactis, lactosum, gula susu (FI III.338)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih, tidak berbau, rasa agak pahit (FI

III;338)

c. Kelarutan : larut dalam 6 bag air, larut dalam 1 bag air mendidih,

sukar larut dalam etanol (95%)p, praktis tidak larut

dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.338)

d. Khasiat : zat tambahan (FI III.388)

e. Dosis : -

III. Perhitungan dosis :

• Tingtur opii

ρ = 0,9 g/ml

v = 2 ml jadi 2 ml tingtur opii = 1,8 g tingtur opii

m = ρ .v

= 1,8 g

Dosis lazim (18 tahun)

DL 1 hari = 50 mg/tahun x 18 tahun = 900 mg

DL 1x =

Page 44: Resep

Dosis maximum (18 tahun)

DM 1x = 20

18 x 2 g = 1,8 g

DM sehari = 20

18 x 5 g = 4,5 g

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 1,8 g

DP sehari = 1,8 g x 10 = 18 g

Kesimpulan :

dosis pakai sehari over dosis

dosis pakai 1x tepat dosis maximum

Rekomendasi :

Aturan apakai maximum 2 kali sehari

Perbaikan resep

R/ tingtur opii 2 ml

SL gs

mf pulv dtd I pulv prn

Pro : Yanti (18 tahun)

IV. Penimbangan :

• Tingtur opii = 2 ml x 10 = 20 ml ∞ 20 ml x 0,3 = 18 g

• SL = 500 g x 10 = 5000 mg = 5 g

V. Cara kerja

1. menyiapkan alat dan bahan

2. menimbang bahan yang akan digunakan

3. tingtur opii 20 ml → cawan penguap, diuapkan diatas

tangas air, hingga sisa 1/3 lalu ditambahkan SL, diaduk hingga kering →

mortir tambah sisa SL, gerus ad homogen

4. serbuk dibagi 10 bag sama banyak, dibungkus, lalu

dimasukkan ke pengemas yang cocok dan diberi penandaan

Page 45: Resep

VI. Penandaan

Etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat sebagai

obat batuk

2. diminum 2 x sehari bila

perlu

3. efek samping dari obat ini

menyebabkan kantuk

4. simpan ditempat kering dan

sejuk

5. bila sakit berlanjut segera

hubungi dokter

Laboratorium Farmasetika DasatJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 9 Samarinda.22.10.09

An. Yanti

2 x sehari 1 bungkus Bila perlu

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 46: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 13-10-2009

R/ Loco bedak pural 10 Adde Vaselin albi 0,2m.f.pulv. ads s.w

pro: Ana

Resep 10

I. Resep Asli/standar

a. Resep asli

R/ Loco bedak pural 10

Vaselin albi 0,2

b. Resep standar

Bedak purol (FMS : 108)

R/ Acid salicyl 2

Bals peruvlan 2

Adip lanae 4

Magn oxyd 10

Zinc oxyd 10

Talc venet ad 100

mf pulvis

sue

c. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

Page 47: Resep

d. Penggolongan obat

O :

G :

W :

B : ZnO (ISO 2008,344)

MgO (Iso 2008,299)

talk, bals peru (ISO 2008,300)

asam salisilat (ISO 2008,344)

e. Komposisi bahan

Tiap 10 gr mengandung :

- Acid salicyl 200 mg

- Bals peru 200 mg

- Adep lanae 400 mg

- Magn oxyd 1 g

- Zinc oxyd 1 g

- Talc ad 10 g

- Add vas albi 200 mg

II. Uraian bahan

• Acid salicyl

a. Sinonim : acidum salicylicum, asam salisilat (FI III, 56)

b. Pemerian : hablur, ringan tidak berwarna atau serbuk berwarna

putih, hampir tidak berbau, rasa agak manis dan tajam

(FI III, 56)

c. Kelarutan : larut dalam 550 bag air dan dalam 4 bag etanol

(95%)p, mudah larutd alam kloroform p, dan dalam

eter p, larut dalam lar. Amonium acetat p, dinatrium

hidrogen fosfat p, kalium sitrat p, dan natrium sitrat p

(FI III, 56)

d. Indikasi : keratoktikum, anti fungsi (FI III, 57)

Page 48: Resep

• Bals peru

a. Sinonim : balsamun peruvianum, balsam peru (FI III . 102)

b. Pemerian : cairan kental, lengket tidak berserat, coklat tua, dalam

lapisan tipis berwarna coklat, transparan kemerahan,

bau aromatik khas menyerupai vanicillin (FI III . 102)

c. Kelarutan : larut dalam koroform p, sukar larut dalam eter p,

dalam eter minyak tanah p dan dalam asam asetat

glasial p. (FI III.102)

d. Indikasi : antisptikum ekstrem (FI III.103)

• Adep lanae

a. Sinonim : adeps lanae, lemak bulu domba (FI III.61)

b. Pemerian : zat serupa lemak, liat, lekat, kuning muda atau kuning

pucat, agak tambus cahaya, bau lemah dan khas (FI

III.61)

c. Kelarutan : praktik tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam

etanol (95%) p, mudah larut dalam kloroform p dan

dalam eter p (FI III 61)

d. Indikasi : antisptikum ekstrem (FI III.103)

• Magnesium oxyd

a. Sinonim : magnesii oxydum, magnesiumoxida (FI III 353)

b. Pemerian : magnesiumoxida ringan, serbuk sangat ringan, putih

tidak berbau, rasa agak basa volume 5 gr antara 40 ml

hingga 50 ml.

Magnesiumoxida berat : serbuk bergumpal, putih,

tidak berbau, rasa agak basa volume 5 gr antara 10 ml

hingga 20 ml. (FI III, 353)

c. Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larutd alam

etanol (95%)p, larut dalam asam encer (FI III 353)

Page 49: Resep

d. Indikasi : zat tambahan (FI III.354)I.103)

• Zinc oxyd

a. Sinonim : zinci oxydum, sengoksida (FI III 636)

b. Pemerian : serbuk amorf, sangat halus, putih, atau putih

kekuningan, tidak berbau, tidak berasa, lambat laun

menyerap karbondioksida dari udara (FI III, 636)

c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p,

larut dalam asam mineral encer, dan dalam larutan

alkali hidroksida (FI III, 636)

d. Indikasi : antiseptikum lokal (FI III.636)

• Talc. venet

a. Sinonim : talcum, talk (FI III 591)

b. Pemerian : serbuk hablur, sangat haluslicin, mudah melekat pada

kulit, bebas dari butiran, warna putih atau putih kelabu

(FI III, 591)

c. Kelarutan : tidak larut larut dalam hampir semua pelarut (FI III,

591)

d. Indikasi : zat tambahan (FI III.592)

• Vaselin albi

a. Sinonim : vaselinum album, vaselin putih (FI III, 633)

b. Pemerian : massa lunak, lengket, bening putih, sifat ini tetap

setelah zat dileburkan dan dibiarkan hingga dingin tana

diaduk, berfluoresensi lemah, juga jika dicairkan, tidak

berbau, tidak berasa (FI III, 633)

c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air dan dalam etanol (95%) p,

larut dalam kloroform p dan dalam eter p, dan dalam

Page 50: Resep

eter minyak tanah p, larutan kadang-kadang

beropalesensi lemah (FI III, 633)

d. Indikasi : zat tambahan (FI III.636)

III. Perhitungan dosis : -

IV. Penimbangan :

• Acyd salicyl = 100

2 x 10 g = 0,2 g = 200 mg

• Bals peru = 100

2 x 10 g = 0,2 g = 200 mg

• Adep lanae = 100

4 x 10 g = 0,4 g = 400 mg

• Magnesiumoxid = 100

10 x 10 g = 1 g

• Zinc oxyd = 100

10 x 10 g = 1 g

• Talcum = 10 g – (1+1+0,2+0,2+0,4) g = 10 g – 2,8 g = 7,2 g

• Vas. albi = 200 mg

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. timbang talc 7,2 g lalu menimbang acid salicyl 200 mg →

mortir, tambah sp fortio gerus ad halus, dikeringkan dengan talk,

keluarkan (1)

3. menimbang bals peru 200 g → mortir, ditambah eter

/aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c1 (2)

4. menimbang adep lanoe 400 g → mortir, ditambah eter

/aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c2 (3)

5. menimbang vas albi 200 g → mortir, ditambah eter

/aseton, gerus ad larut, dikeringkan dengan c3 (2)

Page 51: Resep

6. menimbang 2nO 1 g (diayak sebelum ditimbang), →

mortir, gerus ad halus dan homogen

7. menimbang MgO 1 g → mortir, gerus ad halus dan

homogen, diayak

8. dimasukkan wadah pengemas yang cocok lalu diberi

penandaan / aturan pakai etiket biru

VI. Penandaan

etiket biru

VII. Edukasi

1. obat ini untuk pengobatan biang keringat, sebagai antiseptik

2. obat ini untuk ditabur pada bagian yang gatal-gatal

3. hanya untuk pemakaian luar

4. disimpan ditempat yang kering dan sejuk

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 10 Samarinda,22.10.09

Ana

Untuk pemakaian luar

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 52: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 7-12-2009

R/ PULV ACIDOV III NO Vm.f.pulv No Xs. t. d. d. Pulv.I.p.c

pro: Yuna (6 tahun)

Resep 11

I. Resep Asli

a. Resep asli dan standar

Pulv Acidov III (FMS : 23)

R/ Acetosali 0,500

Pulv Doveri 0,250

mf tab / pulv dtd no. …..

S 3 dd tabl/pulv I p.c.

b. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O : pulv doveri (FI III .463)

G :

W :

B : acetosali (ISO 2005,196)

Page 53: Resep

d. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Acetosal = 250 mg

- Pulv doveri = 125 mg

II. Uraian bahan

• Acetosali

a. Sinonim : acidum acetylsalicycum, asam asetilsalisilat (FI III.43)

b. Pemerian : hablur, tidaak berwarna, atau serbuk hablur putih,

tidak berbau atau hampir tidak berbau, rasa asam (FI

III.43)

c. Kelarutan : agak sukar larut dalam air, mudah larut dalam etanol

(95%)p, larut dalam kloroform p dan dalam eter p (FI

III.44)

d. Khasiat : analgetikum, antipiretikum (FI III.44)

e. Dosis : dosis maximum sekali 1 g, sehari 8 g (FI III.44)

dosis lazim (6-12 th) sekali 30 mg – 40 mg/tahun,

sehari 90 mg – 160 mg/tahun (FI III.920)

• Pulv doveri

a. Sinonim : cpli pulvis sompositus, serbuk opium majemuk, serbuk

dover (FI III.462)

b. Pemerian : serbuk, kelabu coklat, (FI III.462)

c. Kelarutan : -

d. Khasiat : narkotikum, antitusivum (FI III.463)

e. Dosis : dosis maximum sekali 1,5 g, sehari 5 g (FI III.463)

Dosis lazim (6 -12 th): sekali 100 mg – 150 mg, sehari

200 mg – 450 mg (FI III. 945)

Page 54: Resep

III. Perhitungan dosis :

• Acetosali

Dosis lazim (6 tahun)

DL 1x = 30 mg s/d 40 mg / tahun x 6 = 180 mg s/d 240 mg

DL sehari = 90 mg s/d 160 mg/tahun x 6 tahun = 540 mg s/d 960 mg

Dosis maximum (6 tahun)

DM 1x = 126

6

+ x 1 g = 333,33 mg

DM sehari = 126

6

+ x 8 g = 2.666,67 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 10

5 x mg 500 = 250 mg

DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg

Kesimpulan : dosis terapi

• Pulv doveri

Dosis lazim (6 tahun)

DL 1x = 100 mg s/d 150 mg

DL sehari = 200 mg s/d 450 mg

Dosis maximum (6 tahun)

DM 1x = 126

6

+ x 1,5 g = 500 mg

DM sehari = 126

6

+ x 5 g = 1.666,67 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 10

5 x mg 250125 mg

DP sehari = 125 mg x 3 = 375 mg

Kesimpulan : dosis terapi

Page 55: Resep

IV. Penimbangan :

• Acetosal = 500 mg x 5 = 2,5 g

• Pulv doveri = 250 mg x 5 = 1,25 g

• SL = 500 mg x 10 – (2,5 g + 1,25 g) = 1,25 g

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. menimbang SL (1,25 g) dan acetosal (2,5 g)

3. acetosal dimasukkan mortir, digerus ad halus

4. SL dimasukkan mortir, digerus ad halus dan homogen

5. menimbang pulv doveri (1,25 g), dimasukkan mortir,

digerus ad halus dan homogen

6. serbuk dibagi 10 bagian sama banyak, lalu dibungkus

7. dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan diberi

penandaan.

VI. Penandaan

Etiket putih

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 11 Samarinda,29.10.09

An. Yuna

3 x sehari 1 bungkus

Sesudah makan

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 56: Resep

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk mengobati batuk tidak produktif, menurunkan

demam yang disertai nyeri

2. obat ini diminum 3 x sehari 1 bungkus, sesudah makan

3. obat ini memiliki efek samping mengantuk

4. simpan ditempat kering dan sejuk

5. bila dalam 3 hari tidak juga sembuh segera hubungi dokter kembali

Page 57: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 7-12-2009

R/ Hyocyami ext 10 mg Loco novalgin tab ½ mf.pulv.d.t.d no xdo s. t. d. d. Pulv.I.p.r.n

pro: Melati (10 tahun)

Resep 12

I. Resep Asli

a. Resep asli

R/ Hyoscyami Ext. 10mg

Loco novalgin tab2

1 metampiron 500mg/tab (ISO 2005,202)

b. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O :

G : metampiron (ISO 2005 : 202) Hyoscyami extr (ISO 2005,304)

W :

B :

d. Komposisi bahan

Tiap 1 bungkus mengandung :

- Hyoscyami extr 10 mg

- Metampiron 250 mg

Page 58: Resep

II. Uraian bahan

• Hyoscyami extr

a. Sinonim : hyoscyami extractum, ekstrakhiosiami (FI III.302)

b. Pemerian : massa kental, warna coklat tua (FI III.302)

c. Kelarutan : -

d. Khasiat : parasimpatolitikum, sedativum (FI III.301)

e. Dosis : dosis lazim (6 – 12 tahun) = sekali 2 mg – 10 mg,

sehari 6 mg – 30 mg (FI III.936)

dosis maximum sekali 125 mg, sehari 500 mg (FI

III.971)

• Metampiron

a. Sinonim : methampyronum, antalgin (FI III.369)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan (FI III.370)

c. Kelarutan : -

d. Khasiat : analgetikum, antipiretikum (FI III.370)

e. Dosis : dosis lazim (6-12 tahun) sekali 20 mg – 300 mg, sehari

600 mg – 1,2 g (FI III.940)

III. Perhitungan dosis :

• Hyoscyami extr

Dosis lazim (10 tahun)

DL 1x = 2 mg s/d 10 mg

DL sehari = 6 mg s/d 30 mg

Dosis maximum (10 tahun)

DM 1x = 20

10 x 125 mg = 62,5 mg

DM sehari = 20

10 x 500 mg = 250 mg

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = 10 mg

DP sehari = 10 mg x 3 = 30 mg

Page 59: Resep

Kesimpulan : dosis terapi

• Metampiron

Dosis lazim (10 tahun)

DL 1x = 20 mg – 300 mg

DL sehari = 600 mg – 1,2 g

Dosis maximum : -

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = ½ x 500 mg = 250 mg

DP sehari = 250 mg x 3 = 750 mg

Kesimpulan : dosis terapi

IV. Penimbangan :

• Hyoscyami extr = 10 mg x 10 = 100 mg

• Metampiron = ½ x 500 mg = 250 mg

• SL = 500 mg x 10 – (100 mg + 2,5 g) =

2.400 g = 2,4 g

V. Cara kerja

1. siapkan alat dan bahan

2. menimbang SL (2,4 g) dan hyoscyami extr (100 mg),

membuat mortir panas

3. extrac hyoscyami dimasukkan mortir panas, ditambah sp.

Fortier, diaduk ad larut lalu dikeringkan dengan SL, gerus ad halus dan

homogen

4. menimbang metampiron (2,5 g), masukkan mortir,

digerus ad halus dan homogen

5. serbuk dibagi 10 bagian sama banyak, lalu di bungkus

6. dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan diberi

penandaan.

Page 60: Resep

VI. Penandaan

Etiket putih

VII. Edukasi

1. obat ini berkhasiat untuk mengobati kejang pada usus lambung,

menurunkan demam yang disertai nyeri

2. obat ini diminum bila perlu / kejang, maximum 3 x sehari 1 bungkus

3. simpan ditempat kering dan sejuk

4. bila dalam 3 hari tidak juga sembuh segera hubungi dokter kembali

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp.0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 2 29.10.09An. Melati

3 x sehari 1 bungkus

Bila perlu

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 61: Resep

dr. Linda SIP 2334/DKK/2006Jl. Kamboja No. 9, Samarinda

Samarinda, 19-11-2007

R/ Na. Bromid 10 Bismuth subcarb 10 Mg. O 10Eleaosaac foenic 8mf.pulv.da s.t.d.d.cth 1

pro: Ana (6 tahun)

Resep 13

I. Resep Asli

a. Resep asli

R/ Na. Bromid 10

Bismuth subcarb 10

MgO 10

Eleaosaac foenic 8

b. Kelengkapan Resep

- paraf / tanda tangan dokter tidak tertera

- alamat pasien tidak tertera

c. Penggolongan obat

O :

G :

W : Na.bromida(ISO 2005,331) bismuth subcarbonas (ISO 2005,364)

B : MgO (ISO 2007.335) ol foeniculi SL

d. Komposisi bahan

Tiap 1 sendok the mengandung

- Na Bromid 2gr

- Bismuth subcarb 5gr

Page 62: Resep

- MgO 5gr

- Elleaosaac foenic 4gr SL + 2 tetes ol.feonic

II. Uraian bahan

• Na Bromid

a. Sinonim : natrii bromidum, natrium bromida (FI III;397)

b. Pemerian : hablur keci, transparan atau buram, tidak berwarna

atau serbuk butir putih, tidak berbau, rasa asin agak

pahit, meleleh basah (FI III.397)

c. Kelarutan : larut dalam 1,5 bag air dan dalam 17 bag etanol

(95%)p. (FI III:397)

d. Khasiat : sedatinum (FI III.398)

e. Dosis : dosis maximum sekali 2 g sehari 6 g (FI III.398)

dosis lazim sehari 60 mg/kg dibagi dalam 3 dosis (FI

III.942)

• Bismuth subcarb

a. Sinonim : bismuth subcarbonas, bismut subcarbonat (FI III.117)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih atau putih kekuningan tidak

berbau tidak berasa (FI III.370)

c. Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, dalam etanol (95%)p dan

dalam pelarut organik netral, sangat mudah larut

dalam klorida p, dan dalam asam nitrat p, diertai

terjadinya gelembung gas (FI III ; 117)

d. Khasiat : adstrigen saluran pencernaan, antasidum (FI III . 117)

e. Dosis : dosis lazim (2,5 tahun ketas) sehari 1,5 g – 5 g dalam

dosis dibagi (FI III 925)

• MgO

a. Sinonim : magresi oxydum, magnesium oxida (FI III.353)

b. Pemerian : magnesiumoxida ringan serbuk sangat ringan, tidak

berbau, rasa agak basa, volume 5 g antara 40 ml

Page 63: Resep

hingga 50 ml. Magnesiumoxida berat, serbuk

bergumpal, putih, tidak berbau, rasa agak basa, volume

5 g antara 10 ml hingga 20 ml (FI III.353)

c. Kelarutan : sangat sukar larut dalam air, praktis tidak larut dalam

etanol (95%)p, larut dalam encer (FI III.353)

d. Khasiat : zat tambahan (FI III.354)

• SL

a. Sinonim : saccharum lactis, lactosum, lactosa (FI III.338)

b. Pemerian : serbuk hablur, putih tidak berbau, rasa agak manis (FI

III.338)

c. Kelarutan : larut dalam 6 bag air, larut dalam 1 bag air mendidih,

sukar larut dalam etanol (5%)p, praktis tidak larut

dalam kloroform p dan dalam eter p (FI III.338)

d. Khasiat : zat tambahan , pengisi dan pemanis (FI III.339)

e. Dosis : -

• Oleum foeniculi

a. Sinonim : minyak adas (FI III.457)

b. Pemerian : cairan, tidak berbau atau kuning pucat, bau dan rasa

khas, menyerupai buahnya (FI III.457)

c. Kelarutan : larut dalam 1 bag etanol (95%)p. (FI III.457)

d. Khasiat : karminativum (FI III.457)

e. Dosis : -

III. Perhitungan dosis :

• Natrium bromida

Dosis lazim (6 tahun)

DL 1x = 3

mg 97,2 = 324 mg

DL sehari = 60 mg/kg x 16,2 kg (ISO 2006 ; 498)

Page 64: Resep

Dosis maximum (6 tahun)

DM 1x = 126

6

+ x 2 g = 666,67 mg

DM sehari = 126

6

+ x 6 g = 2 g

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = g 19

g 2 x 5 g = 526 mg

DP sehari = 526 mg x 3 = 1578 mg

Kesimpulan : dosis terapi

Rekomendasi : -

Dosis pakai dalam resep setelah percobaan

DP 1 x = g 19

g 4,14 x 5 g = 1,089 g

DP Sehari = 1089 x 3 = 3,267 g

Kesimpulan = over dosis

Rekomendasi : diturunkan ad ± 324 mg

g 4,14

g 19 x 324 mg = 1487 mg ∝ 1500 mg

• Bismuth subcarbonas

Dosis lazim (6 tahun)

DL sehari = 1,5 g – 5 g

DL 1x = 3

g 5 - g 1,5 = 500 mg s/d 1666,67 mg

Dosis maximum : -

Dosis pakai dalam resep

DP 1x = g 19

g 2 x 5 g = 526 mg

DP sehari = 526 mg x 3 = 1526 mg

Kesimpulan : dosis terapi

Page 65: Resep

Rekomendasi : -

Perbaikan resep

R/ Na Br 3

Bismut subcarb 10

MgO 10

Elleaosacc foenic 8

IV. Penimbangan :

• Na Bromid = 5 gr = 1,5 g

• Bismut subcarb = 5 gr

• MgO = 5 gr

• SL = 4 gr

• Ol foeniculi = 2 tetes

V. Cara kerja

1. menyiapkan alat dan bahan

2. menimbang bismuth (5 gr), dimasukkan mortir, gerus ad

halus

3. menimbang SL (4 gr), dimasukkan mortir, gerus ad halus

dan homogen, teteskan 2 tetes OI. Foeniculli, gerus

4. menimbang MgO (5 gr), dimasukkan mortir, gerus ad

halus dan homogen

5. membuat serbuk coba, memakai campuran diatas, 3 kali

lalu diambil rata-rata.

6. dihitung dosisnya, jika tidak over dosis maka dilanjutkan

7. menimbang NaBr (5 gr) dimortir panas, gerus ad halus

lalu ditambah campuran diatas

8. serbuk dimasukkan dalam penggemas yang cocok dan

diberi penandaan.

Page 66: Resep

VI. Penandaan

Etiket Putih

VII. Edukasi

2. obat ini untuk pengobatan gejala maag, netralisasi asam lambung

3. diminum 3 x sehari 1 sendok teh

4. obat ini diminum 1 jam sebelum atau 2 jam setelah makan

5. bila sakit berlanjut, hubungi dokter kembali

Laboratorium Farmasetika DasarJl. A.W. Syahranie No. 123

Telp. 0541-123456 SamarindaAPA: Rosantika S. Farm, Apt

No : 13 Samarinda, 29.10.09

An. Ana

3 x sehari 1 sendok teh

Sebelum makan

Tidak boleh diulang tanpa resep dokter

Page 67: Resep
Page 68: Resep

Salinan Resep

Apotek Dunia

Jln. A.W.Syahranie no.1 Samarinda

APA : Rosantika Novinda, S.Farm, Apt

SIA : 3146/SIA/2000

Salinan Resep

Dari dokter : Arifin, S.pd No : 1

Tgl penulisan : 19-11-2009 tgl pembuatan : 19-11-2009

Pro : Mia umur : 10 thn

Iter : -

R/ tingtur Opii gtt V

Papaverin Hcl 25mg

m.f.la.da.in.caps dtd No.X

sprn

det V

R/ amoxcillin 250 mg 1tab

m.f.la.da.in caps dtd no X

stdd 1 caps

det V

PCC.

Rosantika Novinda, S.farm, AptKP. 01.02.1.3.1155