68
RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN DAN HADIS DALAM PENGGUNAAN LILIT (Studi Kasus di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatra Barat) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Agama (S.Ag) Oleh : EZI FADILLA NIM. 13531166 JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2017

RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN

DAN HADIS DALAM PENGGUNAAN LILIT

(Studi Kasus di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatra Barat)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :

EZI FADILLA

NIM. 13531166

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2017

Page 2: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

i

RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN

DAN HADIS DALAM PENGGUNAAN LILIT

(Studi Kasus di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, Sumatra Barat)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Agama (S.Ag)

Oleh :

EZI FADILLA

NIM. 13531166

JURUSAN ILMU AL-QUR’AN DAN TAFSIR

FAKULTAS USHULUDDIN DAN PEMIKIRAN ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2017

Page 3: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu
Page 4: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu
Page 5: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu
Page 6: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

v

MOTTO

نعم روب ن الل عب د عن ن ياقالوسلمعلي ه اللصلالل رسولأ متاع ادل

ن يامتاع وخي ةادلةال مر أ الصال

Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Dunia adalah perhiasan dan

sebaik-baik perhiasan adalah wanita shalihah."

(HR. MUSLIM) 1

1 Muslim bin al-Hajāj al-Qusyairī, Ṣaḥīḥ Muslim, No. 2668, CD Lidwa Pustaka Ensiklopedi

Ḥadīṡ Kitāb 9 Imam, v.1.00 (t.t: Lidwa Pustaka i-Software, 2011)

Page 7: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

vi

PERSEMBAHAN

KARYA INI KU PERSEMBAHKAN UNTUK NENEK, IBU, APA, ABANG DAN ADEK,

YANG SENANTIASA MENYAYANGI DAN MENDO’AKAN

UNTUK PERGURUANKU, DINIYYAH PUTERI PADANG PANJANG

DAN UNTUK IBUNDAKU, RAHMAH EL YUNUSIYAH

“DENGAN TULISAN INI, IZINKAN AKU

MENGENANGMU BUNDA”

Page 8: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

vii

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Transliterasi adalah kata-kata Arab yang dipakai dalam penyusunan

skripsi ini berpedoman pada surat Keputusan Bersama Menteri Agama dan

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Nomor 158 Tahun 1987

dan Nomor 0543b/U/1987.

I. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Nama

alif Tidak dilambangkan Tidak dilambangkan

ba‘ b be

ta' t te

s\a s\ es (dengan titik di atas)

jim j je

h}a‘ h{ ha (dengan titik di bawah)

kha' kh ka dan ha

dal d de

z\al z\ zet (dengan titik di atas)

ra‘ r er

zai z zet

sin s es

syin sy es dan ye

s}ad s} es (dengan titik di bawah)

d{ad d{ de (dengan titik di bawah)

t}a'> t} te (dengan titik di bawah)

z}a' z} zet (dengan titik di bawah)

‘ain ‘ koma terbalik ( di atas)

gain g ge

Page 9: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

viii

fa‘ f ef

qaf q qi

kaf k ka

lam l el

mim m em

Nun n en

Wawu w we

ha’ h h

hamzah ’ apostrof

ya' y Ye

II. Konsonan Rangkap Tunggal karena Syaddah ditulis Rangkap

ditulis muta’addidah

ditulis ‘iddah

III. Ta’ Marbutah diakhir kata

a. Bila dimatikan tulis h

ditulis H}ikmah

ditulis Jizyah

(ketentuan ini tidak diperlukan kata-kata Arab yang sudah terserap ke

dalam bahasa Indonesia, seperti zakat, shalat dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya)

b. Bila diikuti kata sandang ‚al‛ serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis h.

ditulis Kara>mah al-auliya>’

c. Bila Ta' marbu>t}ah hidup dengan harakat, fath}ah, kasrah, atau d}ammah

ditulis t.

Page 10: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

ix

ditulis Zaka>t al-fit}rah

IV. Vokal Pendek

fath}ah ditulis a

kasrah ditulis i

d{ammah ditulis u

V. Vokal Panjang

1 FATHAH + ALIF

ditulis

ditulis

a>

Ja>hiliyah

2 FATHAH + YA’MATI ditulis

ditulis

a>

Tansa>

3 FATHAH + YA’MATI

ditulis

ditulis

i>

Kari>m

4 DAMMAH + WA>WU MATI ditulis

ditulis

u>

Furu>d{

VI. Vokal Rangkap

1 FATHAH + YA’ MATI ditulis

ditulis

Ai

bainakum

2 FATHAH + WA>WU MATI ditulis

ditulis

Au

qaul

VII. Vokal pendek yang berurutan dalam satu kata dipisahkan dengan apostrof

ditulis a antum

ditulis u’iddat

ditulis la’in syakartum

Page 11: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

x

VIII. Kata sandang alif lam yang diikuti huruf Qomariyyah maupun Syamsiyyah

ditulis dengan menggunakan "al"

ditulis al-Qur’a>n

ditulis al-Qiya>s

ditulis al-Sama>'

ditulis al-Syams

IX. Penulisan kata-kata dalam rangkaian kalimat ditulis menurut bunyi atau

pengucapannya

ditulis Z|awī al-Furu>d{

ditulis Ahl al-Sunnah

Page 12: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xi

KATA PENGANTAR

الرحيم الرمحن اهلل بسم

Segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas segala limpahan rahmat, nikmat

dan karunia-Nya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini tepat pada waktunya.

Kemudian shalawat beserta salam senantiasa terlimpahkan kepada Nabi Muhammad

Saw, yang telah menjadi panutan dan penuntun dalam setiap jalan kehidupan umat

manusia.

Terselesaikannya studi penulis yang ditandai dengan selesainya penyusunan

skripsi ini, merupakan sebuah proses panjang yang tidak mudah untuk dilalui. Adapun

dalam penulisan skripsi yang berjudul “Resepsi terhadap Konsep Aurat dalam al-

Qur’an dan Hadis dalam Penggunaan Lilit (Studi Kasus di Perguruan Diniyyah Puteri

Padang Panjang” ini, penulis telah melibatkan banyak pihak yang turut andil dalam

proses penelitian dan pengumpulan datanya, baik sebagai narasumber maupun data

dalam bentuk literatur. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan

penghargaan dan terima kasih kepada:

1. Direktorat Jendral Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Kementerian

Agama RI, yang memberikan kesempatan penulis menjadi keluarga PBSB

(Program Beasiswa Santri Berprestasi), sehingga bisa menempuh studi jenjang

S1 dengan beasiswa penuh.

2. Bapak Prof. Yudian Wahyudi, selaku Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Bapak Dr. Alim Roswantoro, M.Ag, selaku Dekan Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Dr. H. Abdul Mustaqim, M.Ag, selaku Ketua Jurusan Ilmu Al-Qur’an

dan Tafsir.

5. Bapak Dr. Afdawaiza Syarifuddin, selaku Sekretaris Jurusan Ilmu Al-Qur’an

dan Tafsir dan sebagai Dosen Pembimbing Akademik yang telah memberikan

banyak masukan dan membimbing penulis selama menempuh pendidikan di

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Page 13: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xii

6. Bapak Dr. Ahmad Baidowi, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang

membimbing dan meluangkan banyak waktunya untuk membaca dan

mengoreksi serta memberi masukan hingga selesainya penulisan skripsi ini.

7. Terima kasih tak terhingga untuk keluarga, Nenek, Ibu Yefri Yenni, Apa

Zambri, Abang Zulhamdani, yang sekaligus menjadi Dosen Pembibing kedua

untuk skripsi ini, Adik Rahma Savira, yang senantiasa mendo’akan dan

memberi semangat agar penulis bisa segera menyelesaikan tugas akhir ini.

8. Kepada Ibu Fauziah Fauzan dan Bapak Fauzi Fauzan yang telah memberikan

izin dan kesempatan bagi penulis untuk melaksanakan penelitian di Perguruan

Diniyyah Puteri Padang Panjang.

9. Kepada Ibu Dalius Djamal, Ibu Meuthia Nilda, Ummi Erwita Dewiyani, Kak

Rini, Kak Fena, Kak Deva dan Kak Resminarti dan seluruh santriwati, guru,

staf dan karyawan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, yang telah

bersedia menjadi narasumber dan membantu penulis dalam mengumpulkan

banyak data dan literatur untuk kelengkapan skripsi ini. Kepada adik dan

sahabat-sahabatku alumni Diniyyah Puteri, Nabila, Mayola, Nida, Vani,

Rahma, Muthi’ah, Melani, makasi banyak untuk wawancara singkatnya.

10. Kepada Orang Tua Keduaku, Bapak Prof. Suryadi dan Ibu Nurun Najwah, yang

telah banyak mengajarkan makna kehidupan, disiplin, tanggung jawab, dan

kejujuran serta telah membimbing penulis selama menempuh pendidikan di

Pondok Pesantren An-Najwah.

11. Kepada Mas Ahmad Mujtaba, sebagai salah satu pengelola PBSB yang selalu

siap sedia memberikan semangat dan do’a agar skripsi ini segera diselesaikan,

serta membantu dan mencari solusi untuk setiap permasalahan yang dihadapi

oleh penulis.

12. Kepada teman-teman PBSB yang telah memberi warna dalam setiap detik

waktu yang telah kita habiskan di kota pelajar ini. Kepada anak-anakku, Qina

(kakak tertua, panutan kita semua), Elis (makasi udah boncengin aku yaa, maaf

ya masih ga bisa gantiin Elis ), Vify (keep your sweet smile nak, senyummu

Page 14: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xiii

meluluhkanku), Muna (yang paling manja, teman curhat yang setia) Nadya

(bungsunya Ummy yang lebih dewasa dari kakak-kakaknya), terima kasih

untuk cinta, sayang, dan semangatnya. Terima kasih juga sudah memberikan

Ummy kesempatan untuk belajar menjadi Ummy yang baik untuk kalian

semua. Akur terus yaa.. . Kepada Azhari, teman lamaku, sahabatku, terima

kasih untuk support dan masukannya. Kepada teman- teman cantiikku, Emonk,

Cister dan Leli, sodara-sodara seperjuanganku, Buat Icha, makasi sudah jadi

pendengar yang baik untuk segala keluh kesahku. Buat Angel dan Mbak Lina

yang selalu menenangkan dan bener-bener menjadi penyelamatku. Buat Mbak

Luluk, Mbak Sem, Mbak Maf, Mbak Maulida dan Mbak Alfi yang telah

menemani dan menjadi lebih dari sekedar teman. Kepada Immank, Siroj, Akil,

Asna, Har, Jack, Luqman, Galang, Kamil, Nazar, Fadhli, Ni’am, Andi, Ilham,

Asbandi, dan Zarmi yang telah memberi warna, rasa dan kenangan manis

selama menjadi bagian dari keluarga Romance Class ini.

13. Kepada mbak-mbakku, Mbak Ichi, Mbak Enci, Mbak Ibriza dan adik adikku,

Sekar, Elok, Puji, Dara, Citna, Anti, Fikri, Hamdi, Nanda, Mayola dan seluruh

anggota CSSMoRA terima kasih telah menjadi keluarga dan selalu mendo’akan

agar skripsi ini segera dimunaqasyahkan. Untuk teman-teman KKN-ku, Puri,

Ari, Apri, Risang, Aniq, Luqman dan Mas Latif yang telah menjadi keluarga

baru di semester akhir dan telah banyak mengajarkan arti kebersamaan.

14. Untuk kamuku yang perhatian, nyemangatin, nemenin ngerjain skripsi,

nemenin jalan, dengerin keluh kesahku, selalu ngasih senyuman termanis

sepanjang masa, makasi buat waktunya, makasi buat sayangnya.

15. Pihak-pihak lain yang telah banyak membantu, baik secara langsung maupun

tidak langsung, tempat berdiskusi dan bertukar pikiran, sehingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Jazaakumullahu khairal jazaa’.

Page 15: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xiv

Dalam penulisan skripsi ini, tentunya banyak memiliki kekurangan. Penulis

sangat mengharapkan masukan dan saran-saran dari para pembaca untuk kebaikan

penelitian dan penulisan karya ilmiah untuk ke depannya. Akhir kata, penulis ucapkan

terima kasih dan penghargaan setulus-tulusnya untuk pihak-pihak yang telah

disebutkan di atas. Semoga Allah SWT memberikan balasan yang terbaik untuk

mereka semua. Aamiin.

Yogyakarta, 16 Februari 2017

Penulis,

Ezi Fadilla

NIM.13531166

Page 16: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xv

ABSTRAK

Perkembangan zaman menimbulkan banyak perubahan dalam kehidupan manusia. Tidak

terkecuali dalam bidang pakaian, khususnya pakaian muslimah. Berkembangnya tren

pakaian terbaru mengakibatkan tren pakaian lama mulai dilupakan. Dalam penelitian ini,

akan dibahas salah satu jenis pakaian penutup aurat muslimah zaman dahulu yang dikenal

dengan sebutan lilit. Lilit inilah salah satu warisan budaya yang kelestariannya masih

dijaga dan di pertahankan oleh salah satu sekolah di wilayah Sumatra Barat, yaitu

Perguruan Diniyyah Puteri. Dan dalam penelitian ini akan dibahas bagaimana praktik

menutup aurat menggunakan lilit di Diniyyah Puteri serta bagaimana pemahaman dan

pemaknaan para guru dan santri Diniyyah Puteri terhadap penggunaan lilit sebagai resepsi

dari konsep aurat dalam al-Qur;an dan hadis.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode deskriptif-analitik kualitatif dengan

pendekatan etnografi. Sedangkan untuk teknik pengumpulan data, penulis melakukan

observasi partisipan dan non partisipan, serta dilengkapi pula dengan wawancara dan

dokumentasi. Dan untuk menelaah dan menganalisa mengenai pemahaman dan makna

dari penggunaan lilit di Perguruan Diniyyah Puteri, penulis menggunakan teori sosiology

of knowledge dari Karl Mannheim. Dengan menggunakan terori ini diperoleh tiga macam

pemaknaan, yaitu makna obyektif, makna ekspresif dan makna dokumenter.

Adapun hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa, praktik penggunaan lilit di

Perguruan Diniyyah Puteri merupakan sebuah tradisi turun temurun yang diwariskan oleh

pendirinya, yaitu Rahmah El Yunusiyah. Praktik penggunaan lilit ini juga mengacu

kepada beberapa dalil dalam al-Qur’an dan hadis, seperti Surat al-Nur (31) dan hadis Abu

Dawud (3580) yang menunjukkan bahwa menutup aurat merupakan kewajiban bagi umat

Islam. Penggunaan lilit yang terbilang unik ini, menjadikan Diniyyah Puteri sangat

dikenal dengan ciri khas lilitnya. Lilit yang merupakan sebuah modifikasi dari selendang

ini terus dijaga kelestariannya di Perguruan Diniyyah Puteri agar tidak punah ditelan

masa.

Pemahaman dan pemaknaan dari penggunaan lilit ini apabila dibaca menggunakan teori

sosiology of knowledge, maka akan memperoleh tiga makna, yaitu pertama, makna

obyektif yang meliputi nilai etika berbusana, cara pembuatan dan cara penggunaan lilit.

Kedua, makna ekspresif berupa motif dari penggunaan lilit yang ditunjukkan oleh para

guru, santri dan karyawan di Perguruan Diniyyah Puteri. Ada yang beralasan

menggunakan lilit untuk menutup aurat, untuk menjaga tradisi berlilit, untuk sekedar

mematuhi aturan sebagai santri dan ada pula yang beralasan karena lilit memberikan

kenyamanan ketika digunakan dan penggunanya pun akan terlihat sopan. anggun dan

berwibawa. Ketiga, makna dokumenter yang menunjukkan bahwa lilit merupakan sebuah

tradisi berpakaian yang diajarkan oleh Rahmah El Yunusiyah kepada santrinya di

Perguruan Diniyyah Puteri. Sebagai pendiri dari Perguruan Diniyyah Puteri, Rahmah

memang memberi pengaruh besar di Perguruannya itu, tidak hanya dalam bidang

pendidikan, cara berpakaian santri Perguruan Diniyyah Puteri pun banyak mengadopsi

dari cara berpakaian Rahmah El Yunusiyah.

Page 17: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xvi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................. ii

HALAMAN NOTA DINAS ........................................................................ iii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iv

HALAMAN MOTTO .................................................................................. v

HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................. vi

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN ....................................... vii

KATA PENGANTAR .................................................................................. xi

ABSTRAK .................................................................................................... xv

DAFTAR ISI ................................................................................................ xvi

DAFTAR TABEL ........................................................................................ xviii

DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Rumusan Masalah .................................................................. 9

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................ 9

D. Batasan Penelitian ................................................................. 10

E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 11

F. Kerangka Teori ....................................................................... 17

G. Metode Penelitian ................................................................... 19

H. Sistematika Pembahasan ........................................................ 23

BAB II KONSEP AURAT DALAM ISLAM .............................................. 24

A. Pengertian Aurat ..................................................................... 24

B. Konsep Aurat dalam al-Qur’ān .............................................. 27

C. Konsep Aurat dalam Ḥadīṡ ..................................................... 41

D. Batasan Aurat menurut Pandangan Ulama ............................. 53

Page 18: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xvii

BAB III PENGGUNAAN LILIT DI PERGURUAN DINIYYAH

PUTERI PADANG PANJANG ................................................. 57

A. Gambaran Umum Perguruan Diniyyah Puteri ....................... 57

B. Biografi Rahmah El Yunusiyah ............................................. 83

C. Sejarah Penggunaan Lilit di Diniyyah Puteri ......................... 96

BAB IV LILIT SEBAGAI RESEPSI KONSEP AURAT ....................... 105

A. Makna Obyektif Praktik Penggunaan Lilit sebagai

Resepsi Konsep Aurat dalam al-Qur’ān dan Ḥadīṡ ............... 106

B. Makna Ekspresif Praktik Penggunaan Lilit sebagai

Resepsi Konsep Aurat dalam al-Qur’ān dan Ḥadīṡ .............. 118

C. Makna Dokumenter Praktik Penggunaan Lilit sebagai

Resepsi Konsep Aurat dalam al-Qur’ān dan Ḥadīṡ ............... 127

BAB V PENUTUP .......................................................................................... 134

A. Kesimpulan ............................................................................. 134

B. Saran ....................................................................................... 137

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 138

LAMPIRAN-LAMPIRAN

CURRICULUM VITAE

Page 19: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

xviii

DAFTAR TABEL

Tabel 1 : Daftar Kegiatan Ekstrakurikuler Santri Diniyyah Puteri. ........................... 67

Tabel 2: Struktur Organisasi Perguruan Diniyyah Puteri ......................................... 70

Tabel 3: Nama-nama Asrama Perguruan Diniyyah Puteri. ........................................ 75

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 : Santri Perguruan Diniyyah Puteri Masa Lalu ......................................... 5

Gambar 2 : Pendiri Diniyyah Puteri dan Pimpinan Diniyyah Puteri saat ini. ............ 7

Gambar 3 : Seragam Santri Perguruan Diniyyah Puteri. ........................................... 111

Gambar 4 : Jahit Sangkut pada Bagian Pinggir Lilit. ................................................. 113

Gambar 5 : Hiasan dan Renda Lilit. ........................................................................... 114

Gambar 6 : Hiasan Bunga Setangkai Khas Diniyyah Puteri. ..................................... 115

Gambar 7 : Belajar Menggunakan Lilit pada Masa Orientasi Santri. ....................... 117

Page 20: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perempuan memiliki kedudukan yang istimewa dalam Islam. Banyak

ayat-ayat al-Qur’ān dan ḥadīṡ yang khusus membahas mengenai perempuan,

mulai dari pembahasan mengenai jasmani, rohani, hak, kewajiban bahkan

eksistensinya di masyarakat. Salah satu pembahasan yang menarik dan sering

kali diperbincangkan adalah pembahasan mengenai aurat. Batasan aurat bagi

perempuan secara spesifik telah diatur dalam beberapa ayat dan ḥadīṡ. Salah

satu pakaian penutup aurat yang disebutkan dalam al-Qur’ān adalah khumur

(kerudung), sebagaimana disebutkan dalam QS. al-Nūr : 31

بص وقللمؤمنت يغضضن من أ ين زينتهن إل ما ظهر ل رهن ويحفظن فروجهن ول يبد

و ءابائهن أ عول ين زينتهن إل ل ول يبد هن جيوب مرهن لع ولضبن ب و ءاباء ن ه منها

أ

و بنهن أ ن إخو و بن

هن أ ن و إخو

هن أ بناء بعول

و أ

هن أ بنائ

و أ

هن أ هن بعول سائ و ن

هن أ ت خو

أ

و يمنهن أ

و ما ملكت أ

بعي أ ول ٱلت

رب غي أ جال ن ة م ٱل و ٱلر

فل أ ين ٱلط ٱل لم يظهروا لع

ساء عورت إل ٱلن وتوبوا علم ما يفي من زينتهن رجلهن لأ ول يضبن ب يه ٱلل

جيعا أ

٣١لعلكم تفلحون ٱلمؤمنون

Artinya: Katakanlah kepada wanita yang beriman: "Hendaklah mereka

menahan pandangannya, dan memelihara kemaluannya, dan janganlah mereka

Page 21: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

2

menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak daripadanya. Dan

hendaklah mereka menutupkan kain kudung ke dadanya, dan janganlah

menampakkan perhiasannya, kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka,

atau ayah suami mereka, atau putra-putra mereka, atau putra-putra suami

mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putra-putra saudara laki-

laki mereka, atau putra-putra saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita

Islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki

yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum

mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya

agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertobatlah kamu

sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung.

Adapun ḥadīṡ yang sering kali disebutkan dalam pembahasan mengenai

kewajiban menutup aurat bagi perempuan adalah

د عن ثنا الول قال حد ان ل بن الفضل الر ومؤم نطاكثنا يعقوب بن كعب ال سعيد حد

ع الل شة رض قال يعقوب ابن دريك عن عئ ي عن قتادة عن خال سماء بن بشن أ

نهأ

عرض عليه وسلم وعليها ثياب رقاق فأ صل الل ب بكر دخلت لع رسول الل

نت أ ب

ة إذا بلغت سماء إن المرأ

عليه وسلم وقال يا أ صل الل يض لم عنها رسول الل المح

يه شار إل وجهه وكفن يرى منها إل هذا وهذا وأ

تصلح أ

Artinya : Telah menceritakan kepada kami Ya'qub bin Ka'b al-Anthaki dan

Muammal Ibnu al-Fadhl al-Harrani keduanya berkata; telah menceritakan

kepada kami al-Walid dari Sa'id bin Basyir dari Qatadah dari Khalid berkata;

Ya'qub bin Duraik berkata dari 'Aisyah ra, bahwa Asma binti Abu Bakr masuk

menemui Rasulullah saw dengan mengenakan kain yang tipis, maka Rasulullah

saw pun berpaling darinya. Beliau bersabda: "Wahai Asma`, sesungguhnya

seorang wanita jika telah balig tidak boleh terlihat darinya kecuali ini dan ini -

beliau menunjuk wajah dan kedua telapak tangannya (HR. Abu Dawud) 1

1 Abu Dawud Sulaiman bin al-Asy’ats, Sunan Abū Dāwud, Kitāb Pakaian, Bāb Perhiasan

yang boleh ditampakkan oleh wanita, No. Hadis : 3580. CD Lidwa Pustaka Ensiklopedi Hadis Kitab

9 Imam, v.1.00 (t.t: Lidwa Pustaka i-Software, 2011). Pada akhir hadis Abu Dawud menyebutkan

bahwa Hadis ini mursal karena salah satu rawi yang bernama Khalid bin Duraik belum pernah

bertemu langsung dengan ‘Aisyah ra.

Page 22: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

3

Aurat ialah sesuatu yang menimbulkan birahi/syahwat.2 Dalam Kitab

Lisān al-‘Arab, kata ‘aurah diartikan sebagai aib atau cacat cela pada sesuatu,

dan sesuatu itu tidak memiliki penahan (penjaga).3 Apabila aurat dibiarkan

terbuka, maka akan timbullah rasa malu dan hal inilah yang mengharuskan

manusia untuk menutup auratnya dan memeliharanya agar tidak mengganggu

manusia lainnya.

Sebagai salah satu pakaian penutup aurat, perbincangan mengenai

jilbab, kerudung atau hijab pun juga tidak akan ada habisnya. Seiring dengan

semakin berkembangnya tren pakaian ala muslimah pada saat ini, banyak

perempuan muslimah yang pada awalnya enggan menggunakan kerudung,

justru malah berbalik menjadi sangat tertarik untuk menggunakannya. Ini

dikarenakan banyaknya inovasi dan kreasi kerudung muslimah pada saat ini

yang menjadikan orang yang mengenakannya tetap terlihat menarik dan

fashionable.

Kitab al-Munjid mengartikan jilbab sebagai baju atau pakaian yang

lebar.4 Dalam kitab al-Mufradāt karya Raghib Isfahani, disebutkan bahwa

jilbab adalah baju dan kerudung.5 Kitab Lisān al-‘Arab mengartikan jilbab

sebagai jenis pakaian yang lebih besar dari kerudung dan lebih kecil dari

2 Fuad Mohd. Fachruddin, Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam, (Jakarta : CV

Pedoman Ilmu Jaya, 1984) hlm. 1. 3 Ibnu Manẓur, Lisān al-‘Arab, Juz IV, (Beirut: Dar al-Shadir, 1992) hlm. 616. 4 Muḥammad Ṣalih al-Munjid, Durūs al-Syaikh Muḥammad al-Munjid dalam Software

Maktabah Syāmilah, (t.t : Muasasah al-Maktabah al-Syamilah, 2005) hlm.17. 5 Raghīb al-Isfahani, al-Mufradāt fī Garīb al-Qur’ān, (Beirut : Dar al-Qalam, 1992) hlm.

199.

Page 23: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

4

selendang besar (rida’), yang biasa digunakan oleh kaum wanita untuk

menutup kepala dan dada mereka.6

Di Indonesia, jilbab sudah dikenal sejak zaman dahulu, ada yang berupa

selendang, songkok atau sekedar kain yang hanya digunakan untuk menutupi

rambut saja. Sedangkan di daerah Sumatra Barat, jilbab mulai dikenal pada saat

kepulangan Haji Sumanik, Haji Miskin dan Haji Piobang dari Mekkah. Pakaian

yang mereka gunakan adalah jubah dan sorban sebagaimana layaknya pakaian

orang Arab 7

Namun, seiring berjalannya waktu, pakaian yang dibawa oleh mereka,

ternyata tidak dapat diterima oleh masyarakat Minangkabau. Masyarakat

Minangkabau menganggap pakaian yang dibawa oleh mereka menyerupai

pakaian bangsa lain. Selanjutnya pada abad XX, sepulangnya Syekh Abdul

Karim Amrullah, Syekh Ibrahim Musa dan Syekh Muhammad Jamil Jambek

berkembang pula jenis pakaian muslim lainnya, yaitu bagi kaum laki-laki,

menggunakan baju kemeja beserta sarung jawa. Sedangkan bagi kaum

perempuan menggunakan sarung jawa, baju basiba 8 dan dilengkapi dengan

lilit atau dalam bahasa minang disebut lilik (sejenis kain panjang yang dililitkan

6 Ibnu Manẓur, Lisān al-‘Arab, Juz I (Beirut: Dar al-Shadir, 1992) hlm. 273. 7 Abdul Malik Karim Amrullah, Tafsīr al-Azhār, Jilid IV (Singapura : Pustaka Nasional

Pte Ltd, 2007) hlm. 5783. 8 Baju basiba merupakan baju kurung yang dikenakan oleh perempuan Minangkabau

sebagai identitasnya. Baju yang biasa digunakan oleh Bundo Kanduang ini memiliki keistimewaan,

yaitu longgar saat dipakai sehingga tidak membentuk lekuk tubuh. Baju basiba biasanya ditandai

dengan tiga tanda jahitan yang berawal dari ujung ketiak yang diberi pita (bis) sesuai dengan warna

baju. Dan pada bagian rok yang merupakan pasangan dari baju diberi hiasan berupa lipatan di bagian

pinggirnya. Baju basiba dikenal juga sebagai baju kurung longgar, tidak bersaku dan panjangnya

hingga di bawah lutut.

Page 24: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

5

di kepala).. Setelah itu, seiring dengan perkembangan zaman, masyarakat

Minangkabau pun mulai banyak mengenal pakaian modern. Mereka juga sudah

banyak yang mengunjungi tanah haram, dan ketika mereka pulang ke tanah air,

para kaum perempuan pulang dengan mengenakan jilbab sebagaimana yang

kita kenal pada saat ini.9

Melihat sejarah singkat perkembangan pakaian muslim di daerah

Minangkabau di atas, terdapat satu pakaian wanita muslimah yang pada masa

lalu merupakan pakaian yang utama bagi kaum perempuan, namun sejarahnya

pudar dan terlupakan pada saat ini, yaitu lilit. Lilit merupakan kain panjang

yang berukuran sekitar 150 x 60 cm yang digunakan oleh kaum perempuan

pada masa lalu untuk menutupi kepala dan dadanya dengan cara dililitkan.

Gambar 1 : Santri Perguruan Diniyyah Puteri masa lalu

9 Abdul Malik Karim Amrullah, Tafsīr al-Azhār, Jilid IV, hlm. 5784.

Page 25: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

6

Ketika meneliti lebih jauh mengenai sejarah lilit, maka akan muncul

satu nama yang pada masa lalu dengan sangat telaten dan istiqāmah

menggunakan lilit dalam kesehariannya, yaitu Rahmah El Yunusiyah. Rahmah

El Yunusiyah merupakan salah satu tokoh wanita yang banyak berperan dalam

pergerakan politik, sosial, pendidikan dan keagamaan di wilayah

Minangkabau.

Rahmah El Yunusiyah dilahirkan pada tanggal 29 Desember 1900 di

Kenagarian Bukit Surungan, Padang Panjang. Ayahnya bernama Syekh

Muhammad Yunus dan ibunya bernama Rafi’ah. Rahmah merupakan orang

yang sangat idealis, memiliki cita-cita yang tinggi dan juga cakrawala yang

sangat luas. Sebagai salah satu tokoh pejuang emansipasi wanita, Rahmah

sangat ingin mengangkat derajat kaum wanita, sehingga mereka tidak hanya

dipandang sebagai seorang istri yang hanya akan melahirkan anak saja, namun

lebih dari itu kaum wanita juga memiliki hak untuk dipandang dan berperan

sebagaimana mestinya di masyarakat.10

10 Hamruni, Pendidikan Perempuan dalam Pemikiran Rahmah El Yunusiyah dalam Jurnal

“Kependidikan Islam”, Vol. 2, No. 1 (Februaru-Juli, 2004), hlm. 122.

Page 26: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

7

Gambar 2 : Rahmah El Yunusiyah sebagai Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri dan

Fauziah Fauzan sebagai Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri saat ini.

Atas dasar cita-cita dan perjuangan untuk mengangkat derajat kaum

wanita inilah, Rahmah mendirikan sebuah sekolah khusus putri yang pada saat

ini dikenal dengan nama Perguruan Diniyyah Puteri. Perguruan

Diniyyah Puteri merupakan pondok modern khusus putri yang terletak di

kawasan kota Padang Panjang Sumatra Barat. Didirikan oleh Rahmah El

Yunusiyah pada tanggal 1 November 1923. Pada saat ini, Perguruan Diniyyah

Puteri dipimpin oleh cicit dari Rahmah El Yunusiyah, yaitu Fauziah Fauzan El

M, SE, Akt, M.Si. Di bawah pimpinan Fauziah Fauzan, Perguruan Diniyyah

Puteri sudah mengalami perkembangan yang sangat pesat, sehingga Perguruan

Diniyyah Puteri pada saat ini telah memiliki lima jenjang pendidikan, mulai

dari Taman Kanak-kanak hingga Sekolah Tinggi. Pendidikan di Perguruan

Page 27: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

8

Diniyyah Puteri juga ditunjang dengan adanya berbagai macam divisi otonom

yang banyak memberikan manfaat untuk para santri. 11

Berdasarkan hasil observasi sementara, penulis menemukan bahwa

Perguruan Diniyyah Puteri yang didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah inilah

yang tetap melestarikan penggunaan lilit, sebagaimana yang diajarkan oleh

Rahmah El Yunusiyah pada masa lalu. Mulai dari ukuran hingga cara

penggunaannya, Perguruan Diniyyah Puteri tetap merujuk pada apa yang telah

diajarkan oleh Rahmah El Yunusiyah dengan alasan untuk tetap menjaga dan

melestarikan apa yang telah menjadi ciri khas dari Perguruan Diniyyah Puteri

pada masa lalu.

Dari pemaparan di atas, ada beberapa hal yang menarik untuk diteliti.

Pertama, Rahmah menggunakan lilit dengan cara yang khas bukan tanpa

alasan, Beliau memiliki landasan dan alasan tersendiri saat menggunakan lilit

dengan cara demikian. Oleh karena itu, penulis akan meneliti apa saja nilai-

nilai keislaman yang terkandung dalam penggunaan lilit, sehingga lilit dapat

dikategorikan sebagai salah satu pakaian muslimah yang sopan dan dapat

menutup aurat. Kedua, Perguruan Diniyyah Puteri terlihat sangat menjaga

tradisi menggunakan lilit sebagaimana yang diajarkan oleh Rahmah El

Yunusiyah dan dalam tulisan ini, penulis hendak meneliti seberapa besar

pengaruh yang diberikan oleh Rahmah El Yunusiyah di Perguruan Diniyyah

11 Data diperoleh dari website Perguruan Diniyyah Puteri, www.diniyyahputeri.org,

diakses pada tanggal 20 Februari 2016.

Page 28: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

9

Puteri, sehingga sampai saat ini Perguruan Diniyyah Puteri masih tetap

menjaga apa yang telah diajarkan oleh Rahmah El Yunusiyah.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan di atas, fokus

permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut :

1. Bagaimana praktik menutup aurat menggunakan lilit di Perguruan Diniyyah

Puteri Padang Panjang ?

2. Bagaimana pemahaman dan pemaknaan penggunaan lilit oleh santri dan

guru di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sebagai resepsi terhadap

konsep aurat dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ ?

C. Tujuan dan Kegunaan Penulisan

1. Tujuan Penulisan

a. Mendeskripsikan praktik penggunaan lilit di Perguruan Diniyyah Puteri

Padang Panjang sebagai pakaian penutup aurat.

b. Mengetahui dan mengidentifikasi pemahaman dan pemaknaan

penggunaan lilit oleh santri dan guru di Perguruan Diniyyah Puteri

Padang Panjang sebagai resepsi terhadap konsep aurat dalam al-Qur’ān

dan ḥadīṡ

Page 29: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

10

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Adapun manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah

pengetahuan pembaca terutama mengenai pakaian penutup aurat

perempuan pada masa lalu, yaitu lilit. Selain itu, penelitian ini juga berisi

pembahasan mengenai pemahaman santri dan guru di Perguruan Diniyyah

Puteri terhadap konsep aurat, sehingga mereka menggunakan lilit sebagai

pakaian penutup aurat dalam kesehariannya.

b. Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari penelitian ini secara umum adalah sebagai

pengingat bagi umat Islam akan kewajibannya untuk menutup aurat. Dalam

penelitian ini akan dibahas salah satu pakaian penutup kepala yang dikenal

dengan sebutan lilit. Lilit ini merupakan pakaian muslimah masa lalu yang

dilestarikan penggunaannya oleh salah satu pondok pesantren di Sumatra

Barat, yaitu Perguruan Diniyyah Puteri.

D. Batasan Penelitian

Adapun batasan-batasan penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Konsep aurat yang tercantum dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ serta batasan aurat

menurut pandangan para ulama.

2. Kondisi Perguruan Diniyyah Puteri berupa kehidupan santri dan keseharian

mereka pada masa kepemimpinan Rahmah El Yunusiyah sebagai setting

historis dari penggunaan lilit pada masa lalu.

Page 30: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

11

3. Lilit yang digunakan dalam keseharian santri di Perguruan Diniyyah Puteri,

berupa cara penggunaannya, siapa saja yang menggunakannya, hingga

pemaknaan terhadap lilit sebagai pakaian penutup aurat.

E. Tinjauan Pustaka

1. Aspek Konsep Aurat

Pembahasan mengenai konsep aurat telah banyak dibahas dalam

berbagai buku, artikel maupun skripsi. Buku atau artikel yang membahas

mengenai konsep aurat biasanya mencantumkan beberapa dalil dari al-

Qur’ān dan ḥadīṡ sebagai penguat dari argumennya.

Salah satu buku yang membahas mengenai konsep aurat adalah buku

Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam yang ditulis oleh Fuad

Mohd. Fahruddin. Buku ini secara umum mengupas mengenai aurat dan

jilbab dalam perspektif Islam. Dan ketika membahas mengenai konsep

aurat, Fuad mengiringi penjelasannya dengan ayat al-Qur’ān maupun ḥadīṡ

sebagai penguat.

Kemudian buku yang berjudul Fiqh Perempuan Refleksi Kyai atas

Wacana Agama dan Gender yang ditulis oleh Husein Muhammad. Beliau

dikenal sebagai Kyai pemerhati masalah-masalah agama dan perempuan.

Dalam bukunya Husein Muhammad menjelaskan argumennya mengenai

aurat perempuan dengan menyertakan dalil-dalil berupa ayat al-Qur’ān dan

ḥadīṡ. Di samping itu, beliau juga menyertakan pendapat beberapa mufassir

dan fuqahā’ yang terdapat dalam karya-karya klasik yang berkenaan

dengan dalil tentang aurat. Kemudian buku Jilbab, Pakaian Wanita

Page 31: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

12

Muslimah yang ditulis oleh Quraish Shihab yang berisi pendapat-pendapat

ulama klasik maupun kontemporer mengenai aurat perempuan dan pakaian

wanita muslimah beserta pro kontra berkaitan dengannya.

Adapun skripsi yang membahas mengenai konsep aurat adalah

Skripsi yang berjudul “Menutup Aurat Bagi Perempuan (Studi komparatif

penafsiran Muhammad Syahrur dan Nasr Hamid Abu Zayd)” yang ditulis

oleh Muhammad Nailil Muna. Skripsi ini secara umum membandingkan

dua argumen dan penafsiran ulama mengenai aurat. Dan dua ulama yang

dibandingkan penafsirannya tersebut adalah Muhammad Syahrur dan Nasr

Hamid Abu Zayd. Letak perbedaan argumentasi keduanya mengenai aurat

perempuan adalah Muhammad Syahrur dalam kitab Nahwa Uṣūl al-Jadīdah

li al-Fiqih al-Islāmiy : Fiqih al-Mar‘ah menyebutkan aurat perempuan

adalah seluruh tubuh kecuali wajah dan telapak tangan. Aurat itu selayanya

ditutupi dengan batasan bagian yang secara umum tidak diperbolehkan

untuk ditampakkan, seperti lubang di antara kedua payudara, bagian bawah

payudara, bagian bawah ketiak, kemaluan dan pantat. Sedangkan menurut

Nasr Hamid Abu Zayd dalam kitabnya Dawā’ir al-Khauf : Qirā‘ah fī Kitāb

al-Mar‘ah, disebutkan bahwa aurat perempuan tidak hanya ditafsirkan

secara tekstual dan statis, melainkan juga bersifat universal karena juga

mempertimbangkan aspek perkembangan zaman dan kultur/budaya

manusia, sehingga penutup aurat dipandang sebagai sesuatu yang dapat

Page 32: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

13

menampilkan diri perempuan dalam bentuk yang terhormat. Sehingga tidak

menimbulkan gangguan sosial.12

Tulisan lain yang juga menuliskan konsep aurat adalah skripsi dari

Sidik Purnomo dengan judul “Pakaian Wanita dalam al-Qur’ān (Studi

Semantik al-Qur’ān atas Libās, Ṡiyāb, Sārābil, Khumur, dan Jalābīb)”.

Skripsi ini juga membahas mengenai konsep aurat dalam al-Qur’ān dari sisi

semantiknya. Dalam tulisan ini dijelaskan perbedaan makna dari masing-

masing kata. Kata libās identik dengan pakaian yang menutup dalam artian

secara umum. Kata ṡiyāb dimaknai sebagai pakaian jenis tertentu. Kata

sārābil yang diartikan sebagai jenis pakaian yang disesuaikan dengan

pekerjaan atau aktivitas yang dijalani seseorang. Kata khumur merujuk

kepada makna pakaian yang dapat mencegah pemakainya dari kehilangan

harga diri. Sedangkan kata jalābīb mengacu pada pakaian sebagai identitas

muslimah yang dapat membedakan mereka dengan perempuan non

muslim.13

Selain beberapa tulisan di atas, masih banyak lagi tulisan-tulisan

lainnya yang secara spesifik membahas mengenai konsep aurat, baik yang

membahas khusus konsep aurat bagi perempuan atau konsep aurat secara

umum.

12 Muhammad Nailil Muna, “Menutup Aurat Bagi Perempuan (Studi komparatif penafsiran

Muhammad Syahrur dan Nasr Hamid Abu Zayd)”. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran

Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015, hlm 75-77. 13 Sidik Purnomo, “Pakaian Wanita dalam al-Qur’ān (Studi Semantik al-Qur’ān atas Libās,

Ṡiyāb, Sārābil, Khumur, dan Jalābīb)”. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012, hlm. 98-99.

Page 33: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

14

2. Aspek Jilbab dan Lilit

Adapun tulisan mengenai jilbab, penulis menemukan beberapa buku

seperti Jilbab Menurut al-Qur’ān dan Sunnah karya Husein Shahab yang

membahas mengenai jilbab dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ lengkap dengan dalil

dan penjelasannya. Buku ini kemudian diringkas dalam sebuah buku kecil

yang terdiri dari 85 halaman. Kemudian buku Hikmah Jilbab dalam

Pembinaan Akhlak yang ditulis oleh Istadiyanta. Buku ini pada awalnya

menjelaskan mengenai aurat dan jilbab, kemudian pengarangnya juga

mengaitkan pembahasan dalam buku ini pada pembinaan akhlak serta

ajakan-ajakan untuk menggunakan jilbab.

Penelitian mengenai tradisi penggunaan penutup kepala sebagai alat

penutup aurat juga telah dilakukan oleh Nurul Karimatil Ulya dengan judul

skripsinya “Implementasi Ayat al-Qur’ān dan Ḥadīṡ Menutup Aurat Dalam

Tradisi Pemakaian Rimpu ( Studi Living Qur’ān-Ḥadīṡ di Desa Ngali, Kec.

Belo, Kab. Bima, NTB)”. Penelitian ini bersifat deskriptif-analitik yang

menerangkan tentang pandangan masyarakat Bima dan argumen Lebe

sebagai tokoh ulama dan sejarawan yang mengamalkan dan memaknai

tradisi pemakaian Rimpu sebagai implementasi dari ayat al-Qur’ān dan

ḥadīṡ tentang menutup aurat. Penelitian ini memiliki kesamaan dengan

penelitian yang akan penulis lakukan, namun objek dan lokasi penelitian

akan sangat berbeda. Penelitian yang telah dilaksanakan sebelumnya ini

objek penelitiannya adalah Rimpu dan penelitiannya dilaksanakan di daerah

Bima, Nusa Tenggara Barat. Sedangkan penelitian yang akan penulis

Page 34: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

15

lakukan, objeknya adalah lilit dan akan di laksanakan di Perguruan

Diniyyah Puteri Padang Panjang.14

Adapun tulisan mengenai lilit, penulis menemukan sebuah artikel

yang ditulis oleh Fadhli Lukman yaitu “Lilik, Jilbab Urang Minang”. Secara

umum artikel ini membahas mengenai lilit yang merupakan pakaian identitas

masyarakat Islam Minangkabau pada masa lalu. Tulisan ini diperoleh dari

hasil survei singkat yang dilakukan oleh penulisnya karena keterbatasan

data. Dalam tulisan ini penulis juga memberikan pemaknaan dari kata jilbab

atau khimar menurut Buya Hamka. Pada paragraf terakhir dari tulisannya

beliau menjelaskan sejarah singkat dari perkembangan pakaian muslim masa

lalu. 15

Tulisan lain yang juga di tulis oleh Fadhli Lukman yang memuat

tentang lilit adalah “Sejarah Sosial Pakaian Penutup Kepala Muslimah di

Sumatra Barat “. Dalam tulisan ini dijelaskan sejarah perkembangan

pakaian penutup kepala di wilayah Sumatra Barat. Mulai dari tikuluak

tanduak yang digunakan dalam acara adat, tuduang atau sejenis selendang

yang dikenakan dengan cara sedikit dililitkan di kepala atau diletakkan

begitu saja, hingga lilit yang dalam tulisan ini disebut dengan mudawarah

yang banyak dikenakan di kalangan para pelajar madrasah pada saat itu.

Kemudian, tulisan ini dilanjutkan dengan munculnya tren jilbab dan hijab

14 Nurul Karimatil Ulya, “Implementasi Ayat al-Qur’ān dan Ḥadīṡ Menutup Aurat Dalam

Tradisi Pemakaian Rimpu ( Studi Living Qur’ān-Ḥadīṡ di Desa Ngali, Kec. Belo, Kab. Bima, NTB)”.

Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016, hlm. 19. 15 Data diambil dari web Fadhli Lukman, https://fadhlilawang.com, diakses pada 25

Februari 2016.

Page 35: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

16

yang mulai mengikis tradisi penggunaan mudawarah. Tidak hanya itu,

pengaruh sosial dan politik pada saat itu juga memberikan dampak yang

signifikan terhadap model pakaian di wilayah Sumatra Barat.

3. Rahmah El Yunusiyah

Penulis menemukan beberapa tulisan yang menuliskan mengenai

Rahmah El Yunusiyah, yaitu skripsi dengan judul “Pemikiran dan Aktivitas

Dakwah Rahmah El Yunusiyah” yang ditulis oleh Fennazhra dan artikel

dengan judul “Pendidikan Perempuan dalam Pemikiran Rahmah El

Yunusiyah”

Kedua tulisan tersebut membahas mengenai kontribusi yang

diberikan oleh Rahmah El Yunusiyah berupa pemikiran dan aktivitas

dakwah yang dilakukannya pada masa lalu untuk membela Islam dan

membela hak kaum wanita. Tulisan tersebut juga menceritakan bagaimana

perjuangan Rahmah untuk membangun sekolah yang diperuntukkan untuk

kaum wanita yang diberi nama Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang..

Hal tersebut dilakukannya karena beliau melihat kaum wanita seusianya

pada saat itu tidak mendapatkan pendidikan yang layak.16

Kemudian terdapat sebuah skripsi lainnya yang berjudul

“Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau : Telaah Atas Pemikiran

Rahmah El Yunusiyah” yang ditulis oleh Dewinofrita. Skripsi ini secara

16 Fennazhra, “Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Rahmah El Yunusiyah”. Skripsi Fakultas

Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2011, hlm. 86.

Page 36: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

17

umum membahas mengenai kiprah dan pemikiran Rahmah El Yunusiyah

dalam pembaharuan pendidikan Islam di Minangkabau yang bisa dilihat

dengan adanya Diniyyah School Putri. Serangkaian perjuangan dan usaha

yang telah dilakukan oleh Rahmah El Yunusiyah dalam pembaharuan

pendidikan di Minangkabau menjadikan Rahmah El Yunusiyah satu di

antara ulama yang berpengaruh ketika itu di Minangkabau, khususnya di

Padang Panjang.17

Setelah menelaah buku, skripsi dan artikel yang telah disebutkan di atas,

penulis menarik kesimpulan bahwa, telah banyak buku, artikel dan skripsi yang

membahas mengenai konsep aurat dan jilbab, namun penulis tidak menemukan

tulisan yang membahas mengenai konsep aurat yang dikaitkan dengan

penggunaan lilit. Oleh karena itu, penulisan dan penelitian mengenai resepsi

terhadap konsep aurat dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ dalam penggunaan lilit ini

layak untuk dikembangkan.

F. Kerangka Teori

Dalam sebuah penelitian lapangan, dibutuhkan teori agar dapat

menggambarkan fenomena dan peristiwa yang dikaji dengan baik. Demikian

pula halnya dengan kajian Living Qur’ān dan Living Ḥadīṡ. Kajian ini

menjadikan sebuah fenomena dimaknai dan difungsikan secara riil di

masyarakat dengan menggunakan pendekatan sosiologis, atau dikenal juga

17 Dewinofrita, “Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau : Telaah Atas Pemikiran

Rahmah El Yunusiyah”. Skripsi Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negri Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2003, hlm. 87.

Page 37: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

18

dengan istilah al-Qur’ān and ḥadīṡ in everyday life. Maksudnya, al-Qur’ān dan

ḥadīṡ yang dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari baik dalam bentuk tulisan,

lisan maupun perbuatan. 18

Adapun dalam penelitian ini, penulis menggunakan teori Sociology of

Knowledge (Sosiologi Pengetahuan) yang dikembangkan oleh Karl Mannheim.

Teori sosiologi pengetahuan Mannheim menyatakan bahwa tindakan manusia

dibentuk oleh dua dimensi, yakni, perilaku (behavior) dan makna (meaning).

Oleh karena itu, tindakan sosial dibangun dari tindakan atau perilaku individu

yang diarahkan kepada orang lain, misalnya perilaku beragama, tidak termasuk

tindakan sosial jika ia hanya mengambil implementasi dirinya sendiri.

Sedangkan tentang makna (meaning), Karl Mannheim membagi dimensi makna

ini menjadi tiga macam makna, yaitu makna obyektif, ekspresif dan dokumenter.

Makna obyektif adalah makna yang ditentukan oleh konteks sosial di mana

tindakan berlangsung. Makna ekspresif adalah makna tindakan dari setiap

perilaku. Sedangkan makna dokumenter adalah makna yang tersirat atau

tersembunyi, sehingga pelaku tidak sepenuhnya menyadari bahwa suatu aspek

yang diekspresikan menunjukkan kepada kebudayaan secara menyeluruh. Inilah

yang kemudian dikenal dengan istilah “Tiga Lapis Makna”. Dengan adanya teori

ini, kebenaran diarahkan pada sesuatu yang relatif. Kebenaran, nilai dan norma

18 M.Mansur, “Living Qur’ān dalam Lintasan Sejarah Studi Qur’ān“ dalam Sahiron

Syamsuddin (Ed.), Metodologi Penelitian Living Qur’ān dan Hadis, Cet. I (Yogyakarta : TH-Press,

2007) hlm. 5.

Page 38: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

19

dikondisikan dalam masyarakat tertentu dan sesuai dengan keadaan historis yang

konkret.19

Dalam penelitian mengenai resepsi terhadap konsep aurat dalam al-

Qur’ān dan ḥadīṡ dalam penggunaan lilit ini, maka relasi operasional dengan

teori tersebut adalah ketika penggunaan lilit bisa ditelusuri dari sisi aturan-aturan

yang berlaku dan mendasari selama proses pelaksanaannya, sehingga dapat

diperoleh makna objektif dari kajian tersebut. Kemudian berkembang ke arah

motif atau tujuan yang mendasari penggunaan lilit tersebut, maka diperoleh pula

makna ekspresifnya. Dan diakhiri dengan mencari makna dokumenter, yaitu

dengan menemukan makna tersembunyi dalam penggunaan lilit tersebut, yang

secara langsung maupun tidak langsung dirasakan dan memberi dampak

signifikan bagi penggunanya.

G. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif lapangan, yaitu data

yang dikumpulkan berupa deskripsi detail menurut bahasa dan cara pandang

subjek penelitian. Menurut perspektif penelitian lapangan, gambaran

diuraikan secara deskriptif dengan pendekatan etnografi, yaitu

mendeskripsikan suatu kebudayaan dengan sudut pandang asli

(penggunanya).20 Penelitian ini juga bersifat deskriptif – analitik, yaitu

19 Karl Mannheim, Essays on The Sociology of Knowledge, ( New York : Oxford University

Press. 1952) hlm. 44-45.

20 James P. Spradly, Metode Etnografi, terj. Misbah Zulfa Elizabeth, (Yogyakarta : PT.

Tiara Wacana, 1997) hlm. 3-4.

Page 39: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

20

penelitian yang difokuskan untuk pemecahan masalah-masalah dengan

menggambarkan keadaan subjek atau objek penelitian berdasarkan data atau

fakta yang terlihat sebagaimana adanya.21

Berdasarkan penjelasan di atas, maka penelitian ini akan

mengungkap pemahaman para pengguna lilit di lingkungan Perguruan

Diniyyah Puteri Padang Panjang sebagai resepsi terhadap konsep aurat

dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ.

2. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Perguruan Diniyyah Puteri Padang

Panjang. Penulis memilih lokasi tersebut karena Perguruan Diniyyah Puteri

adalah sekolah khusus putri yang didirikan oleh Rahmah El Yunusiyah.

Sekolah ini juga merupakan salah satu sekolah yang masih melestarikan

penggunaan lilit dalam segala aktivitas akademik baik di sekolah maupun di

luar sekolah. Sedangkan waktu pelaksanaan penelitian dimulai pada 6

September 2016 sampai 30 Oktober 2016.

3. Objek Penelitian dan Sumber Data

Objek penelitian ini adalah para santri, guru, karyawan, dan staf di

Perguruan Diniyyah Puteri. Sedangkan sumber data, akan dibagi menjadi

dua bagian, yaitu data primer dan sekunder. Data primer akan diperoleh dari

hasil wawancara kepada keluarga terdekat dari Rahmah El Yunusiyah dan

Pengurus Yayasan Rahmah El Yunusiyah, karena sebagai keluarga terdekat

21 Hadari Nawawi, Metode Penelitian Bidang Sosial, cet. VII, (Yogyakarta : UGM Press,

1993) hlm. 63.

Page 40: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

21

yang melanjutkan perjuangan Rahmah El Yunusiyah, mereka akan lebih tahu

dan paham maksud dan tujuan Rahmah El Yunusiyah menggunakan lilit.

Data sekunder yang difungsikan untuk melengkapi data primer, akan

diperoleh dari hasil wawancara dengan para santri, guru, karyawan dan staf.

Kemudian penulis juga akan melengkapi data dengan literatur tertulis,

seperti peraturan sekolah, buku, koran, dokumentasi sekolah dan lain

sebagainya.

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Observasi

Metode observasi adalah penyajian data dengan pengamatan dan

pencatatan secara sistematis terhadap fenomena yang diteliti. Dalam hal

ini penulis bermaksud meneliti dan mengamati segala aktivitas di

Perguruan Diniyyah Puteri secara langsung, sehingga penulis dapat

mengetahui sejauh mana pemaknaan dan pemahaman para pengguna lilit

terhadap konsep aurat dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ.

Observasi yang akan dilakukan dengan dua cara, yaitu partisipan

dan non-partisipan. Selain untuk memperoleh data yang lebih akurat,

penulis bermaksud menggunakan observasi partisipan dan non partisipan

agar dapat melakukan penggalian informasi tentang kehidupan dan

kegiatan para pengguna lilit di Perguruan Diniyyah Puteri.

Page 41: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

22

b. Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data dengan

cara mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber yang

bersangkutan dengan penelitian. Dengan menggunakan metode ini,

penulis langsung mendapatkan data dari informan mengenai pemahaman

konsep aurat dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ terhadap penggunaan lilit di

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.

c. Dokumentasi

Metode pengumpulan data lainnya adalah metode dokumentasi.

Data atau informasi akan diperoleh dari literatur tertulis, seperti buku,

catatan, majalah, foto/gambar, transkip dan lain-lain. Pengumpulan data

dengan teknik dokumentasi dilakukan untuk melengkapi data-data yang

telah ada sebelumnya

5. Analisis Data

Bentuk analisis yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah

deskriptif analitis, yaitu dengan memaparkan data-data yang telah diperoleh

di lapangan dan kemudian melakukan analisa terhadap data tersebut. Dalam

hal ini penulis akan menelusuri pemahaman dan pemaknaan konsep

menutup aurat dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ menurut para guru dan santri dan

kaitannya dengan praktik penggunaan lilit. Setelah data terkumpul dan

disusun secara sistematis, barulah dilanjutkan dengan mengaitkan dan

membaca hasil penelitian ini dengan menggunakan teori sosiologi

pengetahuan yang telah dirancang sebelumnya.

Page 42: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

23

H. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai

berikut:

Pada BAB I yang merupakan pendahuluan, akan dibahas latar belakang,

rumusan masalah, tujuan penulisan, kegunaan penulisan, batasan penelitian,

tinjauan pustaka, kerangka teori, metode penelitian dan sistematika pembahasan.

Pada BAB II akan dibahas mengenai konsep aurat dalam al-Qur’ān dan

ḥadīṡ, serta batasan aurat laki-laki dan perempuan menurut ulama.

Pada BAB III akan dibahas mengenai gambaran umum Perguruan Diniyyah

Puteri, biografi Rahmah El Yunusiyah dan sejarah awal penggunaan lilit di

Minangkabau.

Pada BAB IV yang merupakan analisa dan hasil penelitian yang berisi

makna dari praktik menutup aurat dengan menggunakan lilit, serta pemahaman

santri dan guru di lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri terhadap konsep aurat

dalam al-Qur’ān dan ḥadīṡ terhadap penggunaan lilit.

Dan pada BAB V akan ditutup dengan kesimpulan dan saran-saran untuk

penelitian selanjutnya.

Page 43: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

134

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Setelah melakukan observasi lapangan dan analisis terhadap data yang

telah ditemukan, maka dapat disimpulkan beberapa hal mengenai resepsi

terhadap konsep aurat dalam al-Qur’an dan hadis dalam penggunaan lilit, di

antaranya :

1. Praktik menutup aurat di Perguruan Diniyyah Puteri menggunakan baju

basiba dengan lilit sebagai penutup kepalanya. Lilit atau dikenal juga

dengan sebutan mudawarah merupakan salah satu pakaian penutup kepala

perempuan di Minangkabau. Lilit yang mulai dikenal pada abad XX ini

biasanya digunakan oleh pelajar Madrasah, baik ketika belajar di Madrasah

maupun dalam kehidupan sehari-harinya. Lilit merupakan kain panjang

berukuran 150 x 60 cm atau kira-kira setinggi berdiri tegak perempuan

pemakainya. Lilit pada umumnya dibuat dengan menggunakan kain voile

yang polos dan tidak bermotif. Sebagai pemanis, lilit biasanya diberi hiasan

renda atau bunga-bunga strimin kecil pada bagian pinggirnya. Adapun lilit

yang digunakan di Perguruan Diniyyah Puteri memiliki bentuk dan cara

pemakaian yang berbeda dengan lilit pada umumnya. Lilit Diniyyah Puteri

telah diajarkan cara pembuatan dan penggunaannya secara turun temurun

Page 44: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

135

oleh Pendiri Perguruan Diniyyah Puteri, Rahmah El Yunusiyah. Cara

penggunaan lilit yang dianggap rumit tidak menyurutkan tekad Perguruan

Diniyyah Puteri untuk tetap melestarikan penggunaan lilit yang sekaligus

menjadi ciri khas dari santri Perguruan Diniyyah Puteri ini. Bentuk dan cara

penggunaan lilit sangat berbeda dengan pashmina yang dikenal pada saat

ini. Pashmina yang terdiri dari berbagai bentuk dan motif bisa dikenakan

dengan berbagai cara dan lilitan yang berbeda-beda. Sedangkan lilit yang

bentuknya monoton dengan hiasan yang sederhana hanya dapat digunakan

dengan satu cara saja. Inilah yang menjadikan lilit dianggap unik dan

berbeda dengan penutup kepala pada umumnya. Namun, seiring

berjalannya waktu dan berkembangnya trend fashion, penggunaan lilit

mulai memudar, bahkan tidak dikenal lagi. Model dan ukuran jilbab yang

lebih variatif dan terus berkembang memiliki daya tarik tersendiri bagi

kaum wanita pada saat itu. Selain itu, pertimbangan nilai ekonomis dan

praktis juga semakin menghilangkan budaya berlilit di Minangkabau. Saat

ini, lilit hanya digunakan oleh pelajar Madrasah tertentu pada saat proses

belajar mengajar di lingkungan Madrasah saja.

2. Pemahaman para santri, guru dan karyawan Diniyyah Puteri terhadap

anjuran menutup aurat dalam al-Qur’an dan hadis direalisasikan dalam

bentuk penggunaan lilit. Tingkat keilmuan dan pemahaman yang berbeda-

beda menjadikan pengguna lilit memiliki motif penggunaan lilit yang

berbeda-beda pula, adapun tingkatannya sebagai berikut :

Page 45: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

136

a. Ada yang menggunakan lilit karena menganggap lilit memang

memenuhi syarat sebagai pakaian penutup aurat dan mengetahui dengan

pasti dalil-dalil yang berkaitan dengan konsep aurat dalam Islam.

b. Ada yang menggunakan lilit dengan maksud untuk melestarikan tradisi

penggunaan lilit yang telah diajarkan secara turun temurun dan menjadi

ciri khas di Perguruan Diniyyah Puteri.

c. Yang terakhir, ada yang menggunakan lilit hanya untuk memenuhi

aturan yang berlaku di Perguruan Diniyyah Puteri saja. Ini biasanya

terjadi di sebagian besar kalangan para santri yang tidak terlalu nyaman

menggunakan lilit, namun terpaksa menggunakannya karena aturan

perguruan.

Adapun faktor-faktor yang mendorong Diniyyah Puteri untuk

mempertahankan budaya berlilit adalah karena tiga alasan, yaitu

pertama, lilit telah menjadi ciri khas dari Diniyyah Puteri. Kedua, visi

misi Perguruan Diniyyah Puteri yang berlandaskan al-Qur’an dan

sunnah menjadikan Diniyyah Puteri tetap mempertahankan penggunaan

lilit yang dinilai sebagai penutup kepala yang sesuai dengan ajaran

Islam. \Ketiga, lilit menjadi warisan budaya yang harus dilestarikan,

dan Diniyyah Puteri menjadi salah satu sekolah yang ikut serta dalam

melestarikan warisan budaya tersebut. Apabila budaya berlilit ini

Page 46: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

137

ditinggalkan, maka lama-kelamaan akan hilang karena digeser oleh

tren-tren pakaian terbaru yang berkembang pesat saat ini.

B. Saran

Setelah melakukan penelitian ini, beberapa saran yang penulis berikan

adalah :

1. Tradisi dan budaya yang beragam di Minangkabau sebaiknya mendapat

perhatian dari pemerintah dan tokoh masyarakat. Tradisi berpakaian yang

menjadi ciri khas di Minangkabau hendaknya terus dilestarikan agar tidak

terlupakan dan hilang begitu saja.

2. Penelitian yang telah penulis lakukan hanya fokus pada satu pakaian saja,

yaitu lilit. Sedangkan di Minangkabau masih terdapat banyak jenis pakaian

yang sangat khas dan hanya ada di Minangkabau. Penulis mengharapkan

adanya kelanjutan dari penelitian ini, sehingga pakaian-pakaian yang ada

pada zaman dahulu yang sudah tidak eksis lagi pada saat ini, bisa dikenal

dan diketahui, sehingga tidak akan hilang ditelan masa.

Page 47: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

138

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Kitab

Amrullah, Abdul Malik Karim. Tafsīr al-Azhār. Jilid IV. Singapura : Pustaka Nasional

Pte Ltd, 2007.

Armando, Ade dkk. Ensiklopedi Islam Untuk Pelajar. No.1. Jakarta : PT. Ikrar

Mandinabadi, 2004.

al-Bār, Ibnu ‘Abd. Kitāb al-Tamhīd limā fī al- Muwaṭṭa’. Juz VIII. Magrib : Wazārah

‘Umūm al-Auqāf, 1387 H.

al-Barudi, Imad Zaki. Tafsir Wanita. Penj. Samson Rahman. Cet 1. Jakarta : Pustaka

Al-Kautsar, 2003.

Baum, Gregory. Agama dalam Bayang-bayang Relativisme : Agama, Kebenaran dan

Sosiologi Pengetahuan. Yogyakarta : PT. Tiara Wacana Yogya, 1999.

Djamal, Murni. Dr.H. Abdul Karim Amrullah ; Pengaruhnya dalam Gerakan

Pembaruan Islam di Minangkabau pada Awal Abad ke 20. Jakarta : INIS, 2002.

Chaniago, Hasril. 101 Orang Minang di Pentas Sejarah. Padang : Citra Budaya

Indonesia, 2010

Edward dkk. Riwayat Hidup dan Perjuangan 20 Ulama Besar Sumatra Barat. Padang

: Islamic Centre, 1981.

El-Muhammady Fauziah Fauzan. Buku Panduan Santri MTs.DMP dan MA.KMI

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang. Padang Panjang : Diniyyah

Research Centre, 2014.

Engineer, Asghar Ali. Pembebasan Perempuan. terj. Agus Nuryanto. Yogyakarta :

LKiS Pelangi Aksara, 2007.

Fachruddin, Fuad Mohd. Aurat dan Jilbab dalam Pandangan Mata Islam. Jakarta : CV

Pedoman Ilmu Jaya, 1984.

al-Ghamidi, Ali bin Sa’id. Fikih Wanita. terj. Ahmad Syarif dkk. Jakarta : Aqwam,

2012.

Page 48: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

139

Hamidah, Tatik. Fiqh Perempuan : Berwawasan Keadilan Gender. Malang : UIN

MALIKI Press, 2011.

Hubairah, Ibnu. al-Ifṣāḥ ‘an Ma‘āni al- Ṣibāh. Juz I. Halb : al-Maktabah alHalabiyyah,

1947.

Ibrahim. Tambo Alam Minangkabau. Bukittinggi : Kristal Multimedia, 2015.

Indra, Hasbi dkk. Potret Wanita Sholehah. Jakarta : PENAMADANI, 2004.

al-Isfahani, Raghīb. al-Mufradāt fī Garīb al-Qur’ān. Beirut : Dar al-Qalam, 1992.

Jamil, Muhammad. Padusi Minang. Bukittinggi : Cinta Buku Agency, 2015.

al-Jazairi, Abu Bakar Jabir. Aisar al-Tafāsīr li Kalām al-Aliy al-Kabīr. Juz IV. Arab

Saudi : Maktabah al-‘Ulum wa al-Hukm, 2003

Kaṡīr, Ibnu. Tafsir al-Qur’ān al-‘Aẓīm. Juz VI. Beirut : Dar Tayyibah, 1999.

Mandzur, Ibnu. Lisan al-‘Arab, Juz IV. Beirut: Dar al-Shadir, 1992.

Mannheim, Karl. Essays on The Sociology of Knowledge. New York : Oxford

University Press. 1952.

Mughniyah, Muhammad Jawad. Fiqh Lima Madzhab. Jakarta : Lentera, 2008

Munawaroh, Junaidatul. Rahmah El Yunusiyah, Pelopor Pendidikan Perempuan

dalam Ulama Perempuan Indonesia. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama

bekerjasama dengan PPIM IAIN Jakarta, 2000

al-Munjid, Muḥammad Ṣalih al-Munjid. Durūs al-Syaikh Muḥammad al-Munjid

dalam Software Maktabah Syāmilah. t.t : Muasasah al-Maktabah al-Syamilah,

2005.

Mustaqim, Abdul. Metode Penelitian Al-Qur’an dan Tafsir. Yogyakarta : Idea Press

Yogyakarta, 2015.

Muthahhari, Murtadha. Hijab, Gaya Hidup Wanita Islam. Bandung : Mizan, 1994.

Page 49: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

140

Nawawi, Hadari. Metode Penelitian Bidang Sosial. cet. VII. Yogyakarta : UGM Press,

1993.

al-Nawawi, Yahya bin Syaraf. al-Majmū’. Juz III. Beirut : Dar al-Fikr, t.th.

Qal‘ajī, Muḥammad Rawās. Mu'jam Lugat al-Fuqahā’. Juz I. Beirut : Dar al-Nafā’is,

1988.

Qurthubi, Tafsir Al-Qurthubi. terj. Fathurrahman Abdul Hamid dkk. Jakarta : Pustaka

Azzam, 2009.

Quthb, Sayyid. Tafsir fi Zilāl al-Qur’ān. Juz III. Beirut : Dar al-Syuruq, 1991.

Rasyad, Aminuddin dkk. H RAHMAH EL YUNUSIYAH DAN ZAINUDDIN LABAY EL

YUNUSY, Dua Tokoh Pembaharu Sistem Pendidikan di Indonesia, Riwayat

Hidup, Cita-cita dan Perjuangannya. Jakarta : Perguruan Diniyyah Puteri

Perwakilan Jakarta, 1990.

al-Razi, Fakhruddin. Mafātīh al-Gaib. Beirut : Dar Ihyā’ al-Turāṡ, 1999.

Rusyd, Ibnu. Bidāyah al-Mujtahid wa Nihāyah al-Muqtasid. Juz I. Kairo : Dar al-

ḥadīṡ, 2004.

al-Sa’di, Abdurrahman. Fatwa-fatwa Tentang Wanita. terj. Amir Hamzah Fachruddin

dkk. Jakarta : Darul Haq, 2012.

Shahab, Husein. Hijab Menurut al-Qur’an dan al-Sunnah : Pandangan Muthahhari

dan Al-Maududi. Bandung : PT Mizan Pustaka, 2013.

Shaleh, Isnaniah. Peringatan 55 Tahun Diniyyah Putri Padang Panjang. Jakarta :

Ghalia Indonesia, 1978.

Shihab, Qurais. JilBāb, Pakaian Wanita Muslimah,. Jakarta : Lentera Hati, 2010.

Spradly, James P. Metode Etnografi. terj. Misbah Zulfa Elizabeth. Yogyakarta : PT.

Tiara Wacana, 1997.

Subhan, Zaitunah. Al-Qur’an dan Perempuan : Menuju Kesetaraan Gender dalam

Penafsiran. Jakarta : PRENADAMEDIA, 2015.

Syamsuddin, Sahiron. Metodologi Penelitian Living Qur’an dan Hadis. Yogyakarta :

TH-Press, 2007.

Page 50: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

141

al-Syafi’i. al-Umm. Juz I. Beirut : Dar al-Ma’rifah, 1990.

al-Syaukani, Muhammad Ibn Ali. Nail al-Autār. Jilid V. Kairo : al-Halabi, 1052 H.

Syuqqah, Abdul Halim Abu. Kebebasan Wanita,. Jakarta : Gema Insani Press, 1997.

Taimiyah, Ibnu. Jilbab dan Cadar dalam al-Qur’an dan as-Sunnah. Jakarta : Pedoman

Ilmu Jaya, 1994.

Thawilah, Abdul Wahhab Abdussalam. Panduan Berbusana Islami : Berpenamilan

Sesuai Tuntutan al-Qur'an dan Sunnah. Jakarta : Almahira, 2007.

Yanggo, Huzaemah Tahido. Fikih Perempuan Kontemporer. Jakarta : Ghalia

Indonesia, 2010.

al-Zuhaily, Wahbah. al-Fiqh al-Islamy wa Adillatuhu. Jilid 1. Damaskus : Dar alFikr,

2008.

Skripsi

Dewinofrita, “Pembaharuan Pendidikan Islam di Minangkabau : Telaah Atas

Pemikiran Rahmah el-Yunusiyyah”. Skripsi Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam Negri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2003.

Fennazhra, “Pemikiran dan Aktivitas Dakwah Rahmah El Yunusiyah”. Skripsi

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

Muhammad Nailil Muna, “Menutup Aurat Bagi Perempuan (Studi komparatif

penafsiran Muhammad Syahrur dan Nasr Hamid Abu Zayd)”. Skripsi Fakultas

Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015.

Nurul Karimatil Ulya, “Implementasi Ayat al-Qur’an dan Hadis Menutup Aurat Dalam

Tradisi Pemakaian Rimpu (Studi Living Qur’an-Hadis di Desa Ngali, Kec. Belo,

Kab. Bima, NTB)”. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan Pemikiran Islam UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

Sidik Purnomo, “Pakaian Wanita dalam Al-Qur’an (Studi Semantik Al-Qur’an atas

Libas, Siyab, Sarabil, Khumur, dan Jalabib)”. Skripsi Fakultas Ushuluddin dan

Pemikiran Islam UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2012.

Page 51: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

142

Makalah, Jurnal, Koran dan Arsip

Ardiansyah. “Konsep Aurat Menurut Ulama Klasik dan Kontemporer ; Suatu

Perbandingan Pengertian dan Batasannya di dalam dan luar Sholat”. Analytica

Islamica. Vol.16, No. 2, 2014

Fadhli Lukman, “Sejarah Sosial Pakaian Penutup Kepala Muslimah di Sumatra Barat

“ ,Musawa, Vol.13, No. 1, Januari, 2014

Hamruni. “Pendidikan Perempuan dalam Pemikiran Rahmah El Yunusiyah”.

Kependidikan Islam. Vol. 2, No. 1, Februaru-Juli 2004.

Warlis. Modul mata pelajaran Kediniyyah Puterian. 2007.

Software (Aplikasi)

CD Ensiklopedi Hadis Kitab 9 Imam. t.t.: Lidwa Pustaka i-Software, t.th.

Maktabah Syamilah. Muasasah Al-Maktabah Asy-Syamilah, 2005.

Internet

www.diniyyahputeri.org

https://fadhlilawang.com

Wawancara

Wawancara dengan Dalius Djamal, Murid Rahmah El Yunusiyah sekaligus Guru di

Perguruan Diniyyah Puteri, di Padang Panjang, tanggal 21 September 2016 jam

14.30.

Wawancara dengan Nabilah Imamah Izazi, Alumni Perguruan Diniyyah Puteri, di

Padang Panjang, tanggal 8 September 2016 jam 13.15.

Wawancara dengan Sherly Devani, Alumni Perguruan Diniyyah Puteri, di Padang

Panjang, tanggal 18 September 2016 jam 14.00.

Wawancara dengan Resminarti, Kepala Divisi Diniyyah Tahfidzul Qur’an., di Padang

Panjang, tanggal 25 September 2016 jam 15.00.

Page 52: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

143

Wawancara dengan Mayola Andika, Alumni Perguruan Diniyyah Puteri, di

Yogyakarta, tanggal 10 Oktober 2016 jam 10.00.

Wawancara dengan Rahma Savira, santri kelas XI MA.KMI Diniyyah Puteri, di

Padang Panjang, tanggal 20 September 2016 jam 12.00.

Wawancara dengan Nidaul Fadhilah, Alumni Perguruan Diniyyah Puteri, di Padang

Panjang, tanggal 16 September 2016 jam 14.20.

Page 53: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 54: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

144

INSTRUMEN DATA PENELITIAN

A. Pedoman Wawancara

1. KEPADA PIMPINAN

1) Profil Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang

a. Bagaimana sejarah berdirinya Perguruan Diniyyah Puteri Padang

Panjang?

b. Apa visi, misi dan moto Perguruan Diniyyah Puteri Padang

Panjang?

c. Apa saja jenjang pendidikan yang ada di Perguruan Diniyyah Puteri

Padang Panjang ?

d. Apa saja fasilitas yang ada di Perguruan Diniyyah Puteri Padang

Panjang?

e. Siapa saja yang pernah menjadi pimpinan Perguruan Diniyyah

Puteri Padang Panjang?

f. Apa saja kebijakan-kebijakan yang wajib dipatuhi oleh karyawan

dan santri di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang?

g. Apa saja kontribusi yang telah diberikan oleh Perguruan Diniyyah

Puteri Padang Panjang untuk masyarakat dulu dan sekarang?

2) Biografi Rahmah El Yunusiyah

a. Tanggal lahir dan masa kecil Rahmah El Yunusiyah

b. Latar belakang pendidikan Rahmah El Yunusiyah

Page 55: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

145

c. Bagaimana latar belakang sosial Rahmah El Yunusiyah?

d. Apa saja pengaruh yang diberikan oleh Rahmah El Yunusiyah untuk

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang?

3) Tradisi Penggunaan Lilit

a. Sejak kapan mulai menggunakan lilit?

b. Apa yang dirasakan saat menggunakan lilit?

c. Kapan saja waktu penggunaan lilit?

d. Mengapa tradisi penggunaan lilit harus dilestarikan?

e. Apa saja batasan aurat perempuan?

f. Apakah lilit dianggap memenuhi syarat sebagai penutup aurat?

g. Apa ayat atau hadis yang dijadikan pedoman?

h. Siapa saja yang wajib menggunakan lilit?

i. Adakah aturan khusus dalam penggunaan lilit?

j. Siapa yang menginspirasi Rahmah untuk menggunakan kerudung

dengan cara dililitkan tersebut?

2. KEPADA STAF, GURU DAN KARYAWAN

1) Sejak kapan mengenal lilit?

2) Sudah berapa lama menggunakan lilit?

3) Sudah berapa lama mulai bekerja di Perguruan Diniyyah Puteri

4) Apa jabatan di Perguruan Diniyyah Puteri?

5) Adakah syarat khusus yang harus dipenuhi untuk bergabung di

Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang?

Page 56: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

146

6) Apa yang Anda rasakan saat menggunakan lilit?

7) Apa kesulitan yang dihadapi saat menggunakan lilit?

8) Siapa yang mengajarkan menggunakan lilit?

9) Apa yang diketahui tentang batasan aurat perempuan?

10) Adakah ayat atau hadis yang menjadi landasannya?

11) Apakah lilit sudah bisa dianggap sebagai penutup aurat?

12) Kapan saja Anda menggunakan lilit?

3. KEPADA SANTRI

1) Siapa yang mengenalkan Anda dengan Perguruan Diniyyah Puteri?

2) Sejak kapan mengenal lilit?

3) Apa yang dirasakan saat menggunakan lilit?

4) Siapa yang mengajarkan menggunakan lilit?

5) Kapan saja Anda menggunakan lilit?

6) Apa peraturan terkait lilit yang harus dipatuhi?

7) Pernahkah Anda melanggar aturan itu?

8) Apa hukuman yang diberikan untuk pelanggaran itu?

9) Apa yang diketahui tentang batasan aurat perempuan?

10) Apa ayat atau hadis yang menjadi landasan?

11) Apakah lilit bisa dijadikan sebagai alat penutup aurat?

12) Mana yang lebih nyaman lilit atau kerudung biasa?

B. Pedoman Observasi

1. Kondisi lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.

Page 57: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

147

2. Kondisi staf, karyawan, guru dan santri Perguruan Diniyyah Puteri Padang

Panjang.

3. Cara penggunaan lilit di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.

4. Penggunaan lilit di Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang sebagai

pakaian penutup aurat.

C. Pedoman Dokumentasi

1. Lingkungan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang, baik sekolah

maupun asrama.

2. Gambaran santri, guru, karyawan dan staf Perguruan Diniyyah Puteri

Padang Panjang

3. Praktik penggunaan lilit di Perguruan Diniyyah Puteri sebagai pakaian

penutup aurat.

4. Ruang Galeri Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang.

5. Dokumen-dokumen terkait tema penelitian, brosur perguruan, web pondok

pesantren dan video profil Perguruan Diniyyah Puteri yang terbaru.

Page 58: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

148

DAFTAR INFORMAN

1. Nama : Fauziah Fauzan SE.,Akt,M.Si

Alamat : Padang Panjang

Jabatan : Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri Padang Panjang

2. Nama : Fauzi Fauzan, Lc, S.Fil.I

Alamat : Padang Panjang

Jabatan : Kepala Departemen SDM, Rumah Tangga dan DRC

3. Nama : Dalius Djamal

Alamat : Padang Panjang

Jabatan : Murid Rahmah El Yunusiyah dan Guru Diniyyah Puteri

4. Nama : Erwita Dewiyani, S.Pd.I

Alamat : Padang Panjang

Jabatan : Kepala Asrama Perguruan Diniyyah Puteri

5. Nama : Ade Suyenti

Alamat : Padang Panjang

Jabatan : Guru MA.KMI Perguruan Diniyyah Puteri

6. Nama : Dra. Yasmaida

Alamat : Padang Panjang

Jabatan : Guru MA.KMI Perguruan Diniyyah Puteri

7. Nama : Resminarti S.P.

Alamat : Pekan Baru, Riau

Page 59: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

149

Jabatan : Kepala Diniyyah Tahfidzul Qur’an

8. Nama : Fena

Alamat : Padang Panjang

Jabatan : Staf Public Relation Perguruan Diniyyah Puteri

9. Nama : Rahma Savira

Alamat : Bukittinggi

Kelas : XI STT

10. Nama : Sherly Devani

Alamat : Padang Panjang

Sebagai : Alumni Perguruan Diniyyah Puteri

11. Nama : Nidaul Fadhilah

Alamat : Padang Panjang

Sebagai : Alumni Perguruan Diniyyah Puteri

12. Nama : Mayola Andika

Alamat : Padang Panjang

Sebagai\ : Alumni Perguruan Diniyyah Puteri

13. Nama : Nabila Imamah Izazi

Alamat : Pekan Baru, Riau

Sebagai : Alumni Perguruan Diniyyah Puteri

Page 60: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu
Page 61: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

154

LAMPIRAN DOKUMENTASI

Diniyyah Puteri Tempo Dulu

Page 62: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

155

Lingkungan Sekolah Perguruan Diniyyah Puteri

Asrama Perguruan Diniyyah Puteri

Page 63: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

156

Pimpinan Perguruan Diniyyah Puteri

Rahmah El Yunusiyyah Isnaniah Shaleh

Husainah Nurdin Dra. Dzikra

Page 64: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

157

Fauziah Fauzan SE.,Akt,M.Si

Seragam Resmi Perguruan Diniyyah Puteri

Page 65: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

158

Lilit Diniyyah Puteri

Lilit Pesantren Lainnya

Page 66: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

159

JENIS-JENIS JILBAB

Jilbab Instan

Jilbab Pashmina

Page 67: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

160

Jilbab Segi Empat

Cadar

Lilit

Page 68: RESEPSI TERHADAP KONSEP AURAT DALAM AL-QUR’AN …digilib.uin-suka.ac.id/25057/1/13531166_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · Dari Abdullah bin 'Amru bahwasannya Rasulullah shallallahu

161

CURRICULUM VITAE

Nama : Ezi Fadilla

NIM : 113531166

Jurusan / Prodi : Ilmu Al-Qur’an dan Tafsir

Fakultas : Ushuluddin dan Pemikiran Islam

TTL : Sungai Tanang, 17 Desember 1994

E-Mail : [email protected]

Facebook : Ezi Fadilla

Motto : Do your best and always be better.

Orang Tua : Zambri (Ayah)

Yefri Yenni (Ibu)

Alamat asal : Sungai Tanang, Kec. Banuhampu, Kab. Agam,

Sumatera Barat.

Alamat di Yogyakarta : Ma’had Putri An-Najwah, Perum Boko Permata Ari B1

No.11, RT. 05, RW. 30, Jobohan, Desa Bokoharjo, Kec.

Prambanan, Kab. Sleman, Yogyakarta.

Pendidikan : TK Aisiyah Sungai Tanang (2000 – 2001)

SDN 02 Sungai Tanang (2001 – 2007)

MTs Diniyyah Puteri Pdg. Panjang (2007 – 2010)

MA.KMI Diniyyah Puteri Pdg. Panjang (2010 – 2013)

Pengalaman Organisasi :

- Sekretaris Departemen Kominfo CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

(Periode 2014 – 2015)

- Bendahara Umum CSSMoRA UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta (Periode 2015 –

2016)

- Pengurus Pondok Pesantren An-Najwah (Periode 2014 – 2015)

Karya Ilmiah :

- Menyikapi Pluralisme Agama Perspektif Al-Qur’an