57
SEORANG LAKI-LAKI USIA 51 TAHUN DENGAN FRAKTUR ZIGOMATICUS SINISTRA, FRAKTUR NASALORBITAETHMOID, FRAKTUR MAXILLA DEKSTRA, FRAKTUR BASIS CRANII FOSSA ANTERIOR, FRAKTUR OS FRONTALIS, DAN VULNUS APPERTUM REGIO SUPRACILLIARIS KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR. MOEWARDI SURAKARTA 2015 Esty Jayanti G99142087 Shinta Andi G99141026 Pembimbing : dr. Amru Sungkar, SpB, SpBP-RE

Responsi Dr Amru

Embed Size (px)

DESCRIPTION

trauma maxilla

Citation preview

Page 1: Responsi Dr Amru

 SEORANG LAKI-LAKI USIA 51 TAHUN DENGAN FRAKTUR ZIGOMATICUS

SINISTRA, FRAKTUR NASALORBITAETHMOID, FRAKTUR MAXILLA DEKSTRA, FRAKTUR BASIS CRANII FOSSA ANTERIOR, FRAKTUR OS FRONTALIS, DAN

VULNUS APPERTUM REGIO SUPRACILLIARIS

 

KEPANITERAAN KLINIK ILMU BEDAH

FAKULTAS KEDOKTERAN UNS/ RSUD DR. MOEWARDI

SURAKARTA

2015

Esty Jayanti G99142087

Shinta Andi G99141026

 

 

Pembimbing :dr. Amru Sungkar, SpB, SpBP-RE

 

Page 2: Responsi Dr Amru

STATUS PASIENAnamnesis

Page 3: Responsi Dr Amru

• Nama : Tn. S• Umur : 51 tahun• Jenis kelamin : Laki-laki• Pekerjaan : Guru• Alamat : Norowangsan,

Laweyan , Surakarta• Tanggal Masuk : 25 Agustus 2015• Tanggal Periksa : 31 Agustus 2015• Status Pembayaran : BPJS

..IdentitasKeluhan Utama

• Penurunan kesadaran

setelah kecelakaan lalu

lintas.

Page 4: Responsi Dr Amru

..RPS1 jam sebelum masuk rumah sakit, pasien kecelakaan

menggunakan helm standar menabrak sepeda motor lain

dari arah belakang kemudian pasien terjatuh dengan posisi

tidak diketahui. Setelah terjatuh pasien mengalami pingsan

(+), muntah (+), kejang (-), keluar darah dari telinga (+) dan

hidung (+). Kemudian oleh penolong, pasien diantar ke

RSUD Dr. Moewardi, masuk ruang resusitasi. Oleh bagian

anestesi dipasang intubasi, NRM, IV line, dan NGT. Pasien

kemudian masuk ke ruang ICU.

 

Page 5: Responsi Dr Amru

..RPD

Riwayat alergi : disangkal

Riwayat penyakit jantung : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat diabetes : disangkal

Riwayat trauma sebelumnya : disangkal

Page 6: Responsi Dr Amru

..RPK

Riwayat alergi : disangkal

Riwayat penyakit jantung : disangkal

Riwayat asma : disangkal

Riwayat diabetes : disangkal

Page 7: Responsi Dr Amru

..Riwayat Kebiasaan

Nutrisi : pasien makan 3 kali sehari dengan gizi seimbang.

Olahraga : pasien kurang melakukan aktivitas olahraga

Merokok : (+), sejak kurang lebih satu 1 tahun yang lalu, dalam sehari pasien merokok 1 – 2 batang.

..Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seoran suami dengan 2 orang anak, pasien bekerja sebagai guru.

Page 8: Responsi Dr Amru

STATUS PASIENPemeriksaan fisik

Page 9: Responsi Dr Amru

PRIMARY SURVEY• Airway : bebas• Breathing : tidak spontan, frekuensi pernafasan 10 x/menit

Inspeksi : pengembangan dinding dada kanan = kiri

Palpasi : fremitus raba kanan = kiri, krepitasi (-)

Perkusi : sonor/sonor

Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+), suara tambahan (-/-)

• Circulation : tekanan darah 130/80 mmHg, nadi 118 x/menit, CRT<2 detik

• Disability: GCS E1V3M4, reflek cahaya (+/+), pupil isokor (3mm/ 3mm), lateralisasi (-/-)

• Exposure : suhu 36,5ºC, Jejas (+) lihat status lokalis

..STATUS GENERALIS

Page 10: Responsi Dr Amru

Secondary Survey

•Keadaan umum : penurunan kesadaran, tampak sakit berat•Kepala : mesocephal, jejas (+) lihat status lokalis. Hematom SCALP region temporal dextra et sinistra•Mata : konjungtiva pucat (-/-), sklera ikterik (-/-), pupil isokor (3mm/3mm), reflek cahaya (+/+), hematom supraorbital (+/+), diplopia (-/-).•Telinga : sekret (-/-), darah (+/+), nyeri tekan mastoid (-/-), nyeri tragus (+/+).•Hidung : bloody rhinorrhea (-/+)•Mulut : maloklusi (+), gusi berdarah (+), lidah kotor (-), jejas (+), gigi goyang (+), gigi tanggal (-)•Leher :pembesaran tiroid (-), pembesaran limfonodi (-), nyeri tekan (-), JVP tidak meningkat.•Thorak : bentuk normochest, ketertinggalan gerak (-).• JantungInspeksi : ictus cordis tidak tampak.Palpasi : ictus cordis teraba, tidak kuat angkat.Perkusi : batas jantung kesan tidak melebar.Auskultasi : bunyi jantung I-II intensitas normal, regular, bising (-).•PulmoInspeksi : pengembangan dada kanan = kiri.Palpasi : fremitus raba kanan = kiri, nyeri tekan (-/-). Perkusi : sonor/sonor.Auskultasi : suara dasar vesikuler (+/+) normal, suara tambahan

(-/-).•AbdomenInspeksi : distended (-)Auskultasi : bising usus (+) normalPerkusi : timpaniPalpasi : supel, nyeri tekan (-), defance muscular (-)•Genitourinaria : BAK normal, BAK darah (-), BAK nanah (-), nyeri BAK (-).•Muskuloskletal : jejas (-), nyeri (-)•EkstremitasAkral dingin Oedema - - - -

- - - -

Page 11: Responsi Dr Amru

Status Lokalis• Regio Orbita Dextra et sinistra

Inspeksi : oedema (+), hemtatom (+), tampak vulnus apertum region siliaris orbita dextra

Palpasi : nyeri tekan (+), krepitasi (+)• Regio Maxilla Dekstra

Inspeksi : oedem (+), deformitas (+)

Palpasi : nyeri tekan (+), maxilla goyang (+)

Page 12: Responsi Dr Amru

Assesment I

• Fraktur Maxilla Dextra• Cedera Otak Sedang• Fraktur basis cranii• Vulnus appertum region supracilliaris

Page 13: Responsi Dr Amru

Plan I

• Mondok ICU, ventilator +O2 5 lpm• Pasang infus NaCl 0,9% 1500 cc/24 jam• Injeksi Metamizole 1 gram/8 jam• Injeksi Ranitidine 50 mg/12 jam• Injeksi Phenitoin 100mg/8 jam• Nimodipin 10 mg/24 jam• ATS 1500 IU (ST)• Cek laboratorium darah• Rontgen thoraks• Rontgen cervical AP/lat• CT scan kepala tanpa kontras

Page 14: Responsi Dr Amru

.. LABORATORIUM DARAH (Tanggal 25 Mei 2015)Pemeriksaan Hasil Satuan Nilai Normal

Darah Rutin

Hemoglobin 10.8 g/dl 14.0 – 17.5

Hematokrit 33 % 33 – 45

Leukosit 28.8 ribu/ul 4.5 – 14.5

Trombosit 219 ribu/ul 150 – 450

Eritrosit 3.59 ribu/ul 4.50 – 5.90

Golongan darah O    

HBsAg Non reactive   Non reactive

Hemostasis

PT 16.2 detik 10.0 – 15.0

APTT 27.1 detik 20.0 – 40.0

INR 1.390    

KIMIA KLINIK

Gula darah sewaktu 294 mg/dl 60 - 140

Creatinin 1.0 mg/dl 0.9 – 1.3

Ureum 53 mg/dl < 50

ELEKTROLIT

Natrium darah 136 mmol/L 136 - 145

Kalium darah 3.0 mmol/L 3.3 – 5.1

Chlorida darah 100 mmol/L 98 – 106

Page 15: Responsi Dr Amru

.. RONTGENT THORAX AP(Tanggal 25 Agustus 2015)

Kesimpulan : cor dan pumo tak tampak kelainan

Page 16: Responsi Dr Amru

Foto rontgen cervical AP/lateral (25 Agustus 2015)

Kesimpulan :Tak tampak fraktur pada VC 1-6Spondiloartrosis cervicalisParacervical muscle spasme

Page 17: Responsi Dr Amru

MSCT Kepala dengan reformat dan 3D tanpa kontras

Kesimpulan :• SAH regio fronto-temporalis kiri• ICH di lobus frontopariental kiri• Panhematosinus bilateral• Laserasi orbita kiri• Hematom subcutis dan emfisema

subcutis region facial dan palpebra bilateral

• Edema cerebri• Fraktur os frontalis, os maxilla dectra, os

ethmoid kiri, os spenoid kiri, os frontal kiri, os zygoma kiri

Page 18: Responsi Dr Amru

ASSESMENT II

• Fraktur zigomaticus sinistra• Fraktur nasalorbitaethmoid• Fraktur maxilla dextra• Fraktur basis cranii fossa anterior• Fraktur os frontalus• Vulnus appertum region supraciliaris• Cedera Otak Sedang

Page 19: Responsi Dr Amru

PLANNING II• Mondok ICU dengan ventilator dan O2 5 lpm• Pasang infus NaCl 0,9% 1500 cc/24 jam• Injeksi Metamizole 1 gram/8 jam• Injeksi Ranitidine 50 mg/12 jam• Injeksi Phenitoin 100mg/8 jam• Nimodipin 10 mg/24 jam• Awasi GCS• Rawat bersama TS bedah saraf• Pro ORIF elektif regio fasial

Page 20: Responsi Dr Amru

TINJAUAN PUSTAKA

Page 21: Responsi Dr Amru

Fraktur Maxilla

Page 22: Responsi Dr Amru

Etiologi

• Kecelakaan lalu lintas• Tindakan kekerasan pada muka• Olah raga• Jatuh dari ketinggian

Page 23: Responsi Dr Amru
Page 24: Responsi Dr Amru

Klasifikasi

Klasifikasi fraktur maxilla berdasarkan Renee LeFort (1901) :•LeFort 1•LeFort 2•LeFort 3Selain itu ada pula modifikasi dari LeFort :•LeFort 4

Setiap fraktur yang terjadi bisa bilateral maupun unilateral.

Page 25: Responsi Dr Amru

Lefort 1 (Guerrin Fracture)• LeFort 1 terjadi sepanjang dasar dari sinus

maxillaris diatas gigi yang akhirnya memisahkan processus alveolaris, palatum dan processus pterygoid dari struktur muka diatasnya.

Page 26: Responsi Dr Amru

LeFort 2 (Pyramid Fracture)

• LeFort 2 berjalan dari lateral sama seperti LeFort 1 tapi di medial mengarah ke superior sampai bagian dari orbita dan hidung. Fraktur ini memanjang diagonal dari plat pterygoid melalui maxilla sampai ke inferior orbita dan naik ke atas os nasal. Fraktur ini memisahkan processus alveolaris, sebagian dinding inferior orbita dan os nasal dari struktur diatasnya

Page 27: Responsi Dr Amru

LeFort 2 Fracture

Page 28: Responsi Dr Amru

LeFort 3 (Craniofacial Dysjungtion)

• LeFort 3 berjalan tranversal dari sutura zygomaticofrontal, melalui dasar orbita dan kemudian ke sutura nasofrontal. Tulang penyusun orbita terpisahkan melalui dinding lateral, dasar orbita dan dinding medialnya.

• Biasanya disebut dishface dan fraktur maxilla LeFort 3 sering menimblkan komplikasi intra cranial seperti keluarnya LCS melalui atap sel edmoid.

Page 29: Responsi Dr Amru

LeFort 3 Fracture

Page 30: Responsi Dr Amru

LeFort 4

• LeFort 4 adalah Fraktur LeFort 3 dengan tambahan berupa fraktur lain diatasnya seperti os. Frontal atau os. Temporal

Page 31: Responsi Dr Amru

Gejala dan tanda : Nyeri, muka asimetris terutama bila fraktur unilateral, muka tampak memangjang, nasoorbital area merata (flattened), maloklusi.•Pastikan :

1.Bebaskan jalan nafas

2.Cegah dan kontrol syok, periksa perdarahan (lokal), cek trauma lain yang mengancam jiwa (cedera otak, trauma thorax, open fracture extremitas, intraabdominal bleeding)

3.Stabilisasi cervikal

Page 32: Responsi Dr Amru

• Anamnesa :

Tanyakan riwayat trauma (kendaraan bermotor, trauma mekanik, trauma olahraga)

• Pemeriksaan Fisik

1.Inspeksi

Periksa bagian wajah (bentuk, keutuhan, simetris, luka, hematoma)

2.Palpasi

Lakukan palpasi simultan kanan kiri mulai dari dahi, rima orbita superior, rima orbita medial dan infra orbita, dan os zygomatic dan temporomandibular joint, cek ada tidak deformitas dan garis fraktur.

Page 33: Responsi Dr Amru

Palpasi (lanj.)• Periksa floating maxilla dengan cara, fiksasi dahi dengan

1 tangan kemudian maksilla dipegang dengan ibu jari dan telunjuk di palatum durum, kemudian gerakkan maxilla ke depan dan kebelakang. Bila ada gerakan maka menunjukkan adanya disjunction antara maxilla dan cranium.

Page 34: Responsi Dr Amru

(B). Pemeriksaan Floating Maxilla. (D) Palpasi simultan kanan kiri

Page 35: Responsi Dr Amru

Pemeriksaan Penunjang

• Foto Waters

Page 36: Responsi Dr Amru

Penatalaksanaan

Tindakan penanganan fraktur maxilla bertujuan

Kosmetik ( menjaga bentuk dan kontur muka)

+

Berfungsi normal untuk menutup mulut dan oklusi gigi serta menjaga jalan nafas

Page 37: Responsi Dr Amru

Fiksasi •Fiksasi intermaxillar dengan kawat baja untuk mengikat gigi•Fiksasi inter maxillar dengan kombinasi open reduction dan pemasangan kawat baja atau mini plate•Fiksasi external dengan pin

Page 38: Responsi Dr Amru

Penyulit yang bisa terjadi :

1. Obstruksi jalan nafas• Gejala :

Tachipneu, gelisah, adanya suara nafas tambahan, retraksi, sianosis.

Obstruksi bisa berupa darah, saliva, benda asing, infamasi jalan nafas.• Penanganan :

Bersihkan jalan nafas, palpasi untuk mengecek benda asing, jaw thrust/chin-lift. Bila perlu berikan endothracheal tube.

Page 39: Responsi Dr Amru

2. Perdarahan•Etiologi :

Arteri Maxillaris interna

Arteri Etmoidalis

Plexus Kiesselbach•Penganganan :

Perdarahan hidung biasanya berhenti spontan, bila tidak beri tampon anterior dan posterior.

Bila ada arteri yang robek, klem dan ligasi.

Page 40: Responsi Dr Amru

Fraktur Mandibula

Page 41: Responsi Dr Amru

• Paling sering terjadi, terbanyak ke 2 setelah fraktur nasal

Sering frakture, single bahkan multiple

berbentuk U+

kondisi mandibula yang terpisah dari cranium.

• Bagian lemah : Processus Condylaris, Angulus , Foramen mentale

• Penanganan penting untuk KosmetikOklusi gigiProses mengunyah dan menelan.

o/k

Page 42: Responsi Dr Amru

Epidemiologi

• Pria > Wanita• Usia 16-40 tahun• Penyebab :

Kecelakaan lalu lintas

Tindakan kekerasan pada muka

Olah raga

Jatuh dari ketinggian

Page 43: Responsi Dr Amru
Page 44: Responsi Dr Amru

Otot Otot Pengunyah

• Musculus Masseter

Kontraksi akan menyebabkan mandibula terangkat ke atas sehingga gigi merapat dan gerakan memajukan mandibula ke depan• Musculus Temporalis

Kontraksi akan menyebabkan mandibula terangkat ke atas dan tertarik ke belakang. Membant untuk menutup mulut.

Page 45: Responsi Dr Amru

• Musculus Pterygoideus Medialis

Kontraksi menyebabkan mandibula terangkat ke atas dan mendorong mandibula ke depan• Musculus Pterygoideus Lateralis

Membantu menggerakkan rotasi mandibula dengan demikian mulut dapat membuka lebih lebar• Musculus Digastricus

Bersama dengan musculus stylohyoid mengangkat os hyoid, penting untuk menelan.

Page 46: Responsi Dr Amru

• Proses Mengunyah dan menelan membutuhkan

1.Tulang mandibula yang utuh dan kuat

2. Oklusi yang ideal

3.Otot pengunyah dan menelan beserta persarafannya yang normal

4.Termporomandibular joint yang utuh.

Page 47: Responsi Dr Amru

Klasifikasi

• Dingman dan Natvig:

1.Symphysis

2.Corpus

3.Angulus

4.Ramus

5.Proc. Coronoid

6.Proc. Condylaris

7.Proc Alveolaris

Page 48: Responsi Dr Amru

Klasifikasi (lanj.)

Menurut Bodine• Class 1 : Fraktur dengan gigi pada masing – masing

fragmen.• Class 2 : Fraktur dengan gigi yang tanggal pada fragmen

posterior• Class 3 : Fraktur dengan gigi tanggal seluruhnya

Page 49: Responsi Dr Amru

• Fragmen frakture bisa tertarik akibat insersi musculus ditempat tersebut. Pada fraktur bagian dagu, musculus akan menarik fragmen tulang kearah dorso caudal, sedangkan pada fraktur bagian lateral akan tertarik ke cranial.

Page 50: Responsi Dr Amru

Gejala dan tanda :

Nyeri, inflamasi, ekimosis dasar mulut, laserasi pd kulit mandibula, bisa terjadi anesthesia pada satu sisi bibir bawah karena kerusakan nervus mandibularis, maloklusi, gangguan jalan nafas pada kerusakan yang hebat•Pastikan :

1.Bebaskan jalan nafas

2.Cegah dan kontrol syok, periksa perdarahan (lokal), cek trauma lain yang mengancam jiwa (cedera otak, trauma thorax, open fracture extremitas, intraabdominal bleeding)

3.Stabilisasi cervikal

Page 51: Responsi Dr Amru

Anamnesis : •Riwayat kerusakan rahang bawah (trauma)•Adakah riwayat fraktur sebelumnya•Kelainan temporomandibular joint sebelumnya

Pemeriksaan fisik :

Inspeksi : Perubahan posisi, trismus, hematoma, edema jaringan lunak.

Page 52: Responsi Dr Amru

Pemeriksaan fisik (lanj.)

Palpasi : Palpasi secara simultan kanan kiri menyusuri ramus mandibula sampai angulus mandibula kemudian kedepan sampai dagu.

Periksa false movement dengan memegang corpus mandibula kanan kiri kemudian gerakkan berlawanan arah atas bawah. Perhatikan sela gigi dan gusi yang dicurgai fraktur. Bila ada gerakan tidak sinkron kanan dan kiri maka false movement (+)

Page 53: Responsi Dr Amru

• Pemeriksaan false movement pada fraktur mandibula

Page 54: Responsi Dr Amru

• Curigai fraktur pada condylus bila pemeriksa tidak bisa merasakan gerakan processus condylaris dengan memasukkan jari ke canalis akustikus externus saat penderita membuka mulut.

Page 55: Responsi Dr Amru

Pemeriksaan tambahan :

Foto polos : • Cranial Lateral• Skull• PA Mandibula

Page 56: Responsi Dr Amru

PenatalaksanaanFiksasi •Fiksasi intermaxillar dengan kawat baja untuk mengikat gigi•Fiksasi inter maxillar dengan kombinasi open reduction dan pemasangan kawat baja atau mini plate•Fiksasi external dengan pin•Immobilisasi dengan interdental wiring

4-6 minggu.

Page 57: Responsi Dr Amru

Penyulit• Frakture os mandibula pada kedua belah

collumn dan median menyebabkan asfiksia mendadak akibat obstruksi hipofaring akibat lidah terdorong ke belakang dan epiglotis menutupi larynx.

Penyulit lain : Obstruski jalan nafas karena benda asing, saliva, darah dan perdarahan