Click here to load reader
Upload
galih-dwi-p
View
13
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
TRK 2 aplikasi
Citation preview
Residue Catalytic Cracker (RCC)
RCC complex terdiri dari beberapa unit operasi di kilang RU VI Balongan yang berfungsi
mengolah residu minyak (Crude Residue) menjadi produk-produk minyak bumi yang bernilai
tinggi, seperti: LPG, Gasoline, Light Cycle Oil, Decant Oil, Propylene, dan Polygasoline.
Unit 15: Residu Catalytic Cracker Unit
Unit ini berfungsi sebagai kilang minyak tingkat lanjut (Secondary Processing) untuk
mendapatkan nilai tambah dari pengolahan residu dengan cara perengkahan memakai katalis.
Unit ini berkaitan erat dengan Unsaturated Gas Plant Unit yang akan mengelola produk puncak
Main Column RCC Unit menjadi Stabilized Gasoline, LPG dan Non Condensable Lean Gas.
Produk:
Overhead Vapour Main column.
Light Cycle Oil (LCO)
Decant Oil (DCO)
Desain Basis:
RCC dirancang untuk mengolah Treated Ahmospheric Residue yang berasal dari unit AHU
dengan desain 29500 BPSD (35,5 % vol) dan Untreated Atmospheric residu yang berasal dari
unit CDU dengan desain 53.000 BPSD (64,5 % vol). Kapasitas terpasang adalah 83.000 BPSD.
Light End Unit
Unit Light End Unit (LEU )ini terdiri atas beberapa unit yaitu unsaturated Gas Plant (Unit
16), LPG Treatment (Unit 17), Gasoline Treatment Unit (Unit 18), Propylene Recovery Unit
(Unit 19) dan Catalytic Condensation Unit (Unit 20).
Langkah Proses
Adapun proses-proses utama yang terjadi pada unit RCC ini meliputi proses reaksi dan
regenerasi, serta proses pemisahan. Berikut adalah deskripsi proses mengenai proses-proses
tersebut :
a. Proses Reaksi dan Regenerasi
Proses reaksi cracking terjadi di bagian riser reaktor. Sebelum masuk riser reaktor,
feed dipanaskan terlebih dahulu di exchanger agar umpan tersebut lebih mudah teratomisasi
sehingga kontak antara molekul umpan dan katalis semakin baik karena berlangsung pada suhu
tinggi. Proses perengkahan (cracking) katalitik di riser dibuat sangat singkat dengan tujuan
untuk menghindari reaksi penjenuhan olefin oleh ion H+ dan mencegah proses thermal
cracking yang lazim disebut secondary cracking.
Reaksi penjenuhan akan menghasilkan parafin rantai panjang sedangkan thermal
cracking akan menyebabkan terbentuknya coke. Produk reaksi cracking yang berupa
hidrokarbon kemudian terpisah dari katalisnya yang jatuh ke bagian stripping dimana steam
dipergunakan untuk menghilangkan sisa hidrokarbon yang terdapat di katalis yang sudah tak
aktif lagi. Vapor hydrocarbon kemudian masuk cyclone reactor untuk pemisahan lebih lanjut
antara katalis dengan hidrokarbon. Adapun prinsip kerja yang digunakan oleh cyclone adalah
penerapan gaya sentrifugal dalam pemisahan produk cracking berupa hidrokarbon fasa uap
dengan katalis yang berbentuk padatan. Hidrokarbon yang sudah terkumpul di plenum
chamber akan keluar dari atas reaktor dan mengalir ke main column 15-C-101 pada
fractionation section, sedangkan katalis yang terkumpul di reaktor stripper akan dialirkan ke
bagian atas regenerator 15-R-103.
Proses regenerasi terjadi di regenerator 15-R-103 dengan tujuan untuk mengaktifkan
kembali katalis dengan cara menghilangkan kokas (coke) yang melekat pada permukaan
katalis. Penghilangan kokas dilakukan melalui pembakaran dengan udara hingga menghasilkan
CO agar panas hasil reaksi yang dihasilkan tidak terlalu tinggi. Flue gas yang mengandung CO
tersebut lalu keluar dari upper regenerator melalui cyclone untuk memisahkan sisa-sisa
katalisnya. Selanjutnya flue gas tersebut dibakar dalam CO boiler menjadi CO2 agar gas
tersebut dapat dibuang ke udara bebas karena sifatnya yang lebih ramah lingkungan dibanding
CO.
Kemudian katalis panas dialirkan dari lower regenerator ke riser reaktor, dan
disirkulasikan kembali dari reaktor ke regenerator. Aliran katalis dalam sistem reaktor-
regenerator adalah jantung dari unit RCC. Hidrokarbon hasil reaksi cracking dialirkan dari
reaktor ke column fraksionator untuk dipisahkan menjadi Overhead vapor, LCO, dan DCO.
b. Proses Pemisahan
Proses pemisahan dilakukan di dalam kolom fraksionasi 15-C-101 untuk memisahkan
hidrokarbon menjadi Overhead vapor, LCO, dan DCO berdasarkan titik didihnya. Overhead
vapor kemudian dialirkan ke unit 16 (unsaturated gas plant) untuk pemisahan lebih lanjut.
Produk LCO akan diolah kembali di LCO Hydrotreater Unit (unit 21) dan produk DCO akan
dikirim ke blending fuel atau disimpan di dalam tangki untuk selanjutnya diekspor karena
sudah merupakan produk akhir.
Diagram Alir Proses
Gambar 4.14 Residu Catalytic Cracker (RCC)