45
RESUME BLOK VI SKENARIO 1 KELOMPOK B 1. Erwin Maulana F P (092010101007) 2. Imas Ayu Arjianti Putri (092010101018) 3. Muhammad Abdul Rozaq (092010101020) 4. Arindra Prasetya (092010101022) 5. Harmas Suhendi (092010101023) 6. Andhika Yudha Arizki (092010101024) 7. Teksis Irena Hendrayati (092010101025) 8. Windradini R.A. (092010101026) 9. Apen Aryansyah (092010101027) 10. Arieska Putri Yonita (092010101028) 11. Emilia Puspita Sari (092010101029) 12. Rizky Imansari (092010101030) 13. Alvin Isnaini (092010101031) 14. Yulya Indi Krisnaningtyas (092010101032) 15. Cyntia Parasetiayu (092010101019) 16. Reza Kurniawan (092010101078) 0

Resume 1-B6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

blok 6

Citation preview

RESUME BLOK VISKENARIO 1

KELOMPOK B1. Erwin Maulana F P

(092010101007)2. Imas Ayu Arjianti Putri

(092010101018)

3. Muhammad Abdul Rozaq

(092010101020)

4. Arindra Prasetya

(092010101022)

5. Harmas Suhendi

(092010101023)

6. Andhika Yudha Arizki

(092010101024)

7. Teksis Irena Hendrayati

(092010101025)

8. Windradini R.A.

(092010101026)

9. Apen Aryansyah

(092010101027)

10. Arieska Putri Yonita

(092010101028)

11. Emilia Puspita Sari

(092010101029)

12. Rizky Imansari

(092010101030)

13. Alvin Isnaini

(092010101031)

14. Yulya Indi Krisnaningtyas(092010101032)15. Cyntia Parasetiayu

(092010101019)16. Reza Kurniawan

(092010101078)FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS JEMBER

2010SKENARIO 1

Rombongan murid-murid kelas VI SD Gemarbelajar sedang mengadakan rekreasi ke Bali. Siang hari sesuai acara jalan-jalan, mereka makan siang di sebuah resto, shrimplike resto. Banyak sajian makanan dari udang yang disajikan, mulai dari udang goreng tepung, sate udang, udang asam manis, udang masak kecap sampai the crunchy shrimp tersedia. Santi termasuk salah seorang siswa yang ikut serta dalam rombongan itu. Sesuai acara makan siang mereka kembali melanjutkan perjalanan. Namun sesaat sesudah itu Santi mulai merasakan sesuatu yang tidak beres, dia merasa mual sedikit pusing, sesaat kemudian dia muntah. \TUJUAN BELAJAR

1. Mempelajari anatomi saluran pencernaan bagian atas beserta dinding abdomen2. Mempelajari histologi saluran pencernaan bagian atas3. Mempelajari fisiologi pencernaan bagian atas 4. Mempelajari pengaturan fungsi system pencernaan5. Mempelajari factor-faktor penyebab muntah6. Mempelajari patofisiologi muntahRUMUSAN MASALAH

1. Anatomi Saluran pencernaan Cavum Oris Oesofagus

Gaster Dinding Abdomen2. Histologi Saluran cerna secara umum

Saluran cerna secara khusus:

Cavum oris :

Bibir

Lidah

Gingiva dan Dentis

Palatum

Oesofagus

Gaster3. Fisiologi pencernaan Secara umum Secara khusus:

Cavum Oris:

Mengunyah

Sekresi air liur Oesofagus:

Menelan Gaster

Motilitas

Sekresi Pengaturan fungsi system pencernaan4. Patofisiologi mual dan muntah Faktor-faktor yang menyebabkan muntah Mekanisme terjadinya muntahPEMBAHASANAnatomi Upper Gastrointestinal Tract1. Saluran Pencernaan1.1 Cavum OrisCavum oris dibagi menjadi 4 ruang : cavum oris propius : ruang mulut yang dibatasi oleh gigi, palatum dan dasar mulut.

Vestibulum oris : ruang pada mulut yang dibatasi oleh bibir, gigi dan mukosa pipi.

1. Bibirterdiri dari otot orbikularis dan jaringan ikat

memiliki fungsi sebagai penampung makanan dan membantu proses berbicara.a. Permukaan luar bibir : mengandung folikel, kelenjar keringat, dan kelenjar sebasea.

b. Area transisional : tersusun atas epidermis transparan dan berwarna merah karena terdapat banyak kapiler.

c. Permukaan dalam : terdapat membran mukosa dan pada dasar mulut terdapat frenulum labia yang berfungsi untuk melekatkan mukosa dengan gusi.

2. Pipiterdiri atas otot buccinator untuk mengunyah

pada bagian dalam terdapat lapisan epitelial pipi yang mudah berganti yang disebabkan seringnya terjadi kerusakan.

3. Lidahpada bagian bawah lidah terdapat frenulum lingua yang melekatkan lidah pada dasar mulut

berfungsi untuk menggerakkan makanan , pengecapan, dan bicara

terdiri atas :a. otot ekstrinsikberorigo pada tulang hyoid dan berinsersio pada jaringan ikat lidah

berfungsi untuk pergerakkan dan posisi lidah keseluruhanb. otot intrinsikberorigo dan berinsersio pada jaringan ikat lidah sendiri

berfungsi untuk membentuk lidahc. papilaelevasi pada jaringan mukosa dan jaringan ikat

terdiri dari

papila filiformis : terdapat pada seluruh permukaan dorsal lidah

papila fungiformis : letaknya tidak teratur dan terdapat taste bud

papila foliata : merupakan muara dari duktus serosa

papila sirkumvalata : pada bagian posterior dan terletak pada batas v d. tonsil lingua

merupakan agregasi jaringan limfoid yang terletak pada 1/3 bagian lidah.

4. Kelenjar SalivaUntuk sekresi saliva yang mengandung enzim dan mukus

Pada saliva terdapat amilase yang terdapat pada sekresi mukosa dan sekresi mukus mengandung glikoprotein.

3 kelenjar saliva utama:

a. Kelenjar Parotid melalui duktus Parotid bermuara pada dekat 2 gigi molar terakhir.

b. Kelenjar Submandibular melalui duktus Wharton bermuara pada dasar mulut.

c. Kelenjar Sublingual melalui duktus sublingua kecil bermuara pada lidah.

Berikut fungsi dari saliva :

melarutkan makanan secara kimia

melembabkan dan melumasi makanan saat menelan

merubah amilum menjadi polisarakarida dan maltosa(disakarida)

eksresi zat buangan

sebagai antibodi dan antibakteri

5. GigiTersusun dalam alveoli maksila dan mandibula

Pada keadaan normal gigi atas mendahului(overlapping) dengan gigi bawah

Terdapat 2 susunan gigi :

a. gigi primer : 2 incisivus, 1 caninus, 2 molar tiap kuadran mulut

b. gigi sekunder: 2 incsivus, 1 caninus, 2 premolar, 3 molar tiap kuadran mulut

Struktur gigi

a. mahkota terdapat email yang terdiri dari kalsium fosfat

b. serviks dilapisi gingiva (gusi)

c. akar tertanam didalam alveolar rahang yang diselubungi oleh sementum

d. lapisan gigi

Dentin: bagian terbesar gigi

Membran periodontal melapisi alveolar dan melekat pada semen tum

Rongga pulpa berisi pembuluh darah dan saraf yang membuka saluran foramen apikal

Orofaring

Terletak pada bagian dorsal cavum oris

Terdapat muskulus pada faring :

a. m. contrictor pharingeus superior, inferior, medius( otot circular)

b. m. longitudinal

Terdapat tonsila palatina1.2 Oesofagus

Merupakan tabung otot sepanjang 25 cm.

Oesophagus adalah penghubung pharynx dan gaster.

Masuk ke dalam abdomen lewat crus dextrum diafrgma dan memasuki lambung di sebelah kanan.

Batas oesofagus :

1. Anterior : facia posterior lobus hepatis sinister

2. Posterior : crus sinistrum diafragma Perdarahan

1. 1/3 atas : arteri dan vena tyroidea inferior

2. 1/3 tengah : aorta thoracica dan vena azygos

3. 1/3 bawah : arteri dan vena gastrica sinistra

Persarafan

1. Nervus vagus ( n. Gastrica anterior dan posterior)

2. Pars thoracalis truncus symphaticus

Terdapat 2 sphincter

1. Faringoesofagus : membatasi faring dan oesofagus

2. Gastrooesofagus : membatasi gaster dan oesofagus1.3 Gaster

Gaster merupakan suatu pelebaran dalam tractus gastrointestinal yang berbentuk huruf J. Gaster menghubungkan esofagus pars abdominalis dengan duodenum yang terletak sinistra pada abdomen. Gaster berbemtuk berbeda-beda pada tiap orang. Untuk orang yang gemuk dan kecil gaster lebuh tranversal sedangkan pada orang tinggi dak kurus gaster lebih cenderung berbentuk lebih vertikal.

Gaster merupakan bagian saluran pencernaan yang melebar dan berfungsi sebagai :

1. Penyimpanan makanan. Pada orang dewasa, gaster mempunyai kapasitas 1500mL.

2. Produksi chymus. Aktivitas lambung mengakibatkan terbentuknya chymus (massa homogen setengah cair, berkadar asam tinggi yang berasal dari bolus) dan mendorongnya ke dalam duodenum.3. Digesti ptotein. Digesti penguraian molekul besar menjadi molekul kecil sehingga absorpsi dapat berlangsung.

4. Produksi mucus. Untuk melindungi lambung terhadap aksi pencernaan dari sekresinya sendiri.5. Produksi factor intriusik. Glikoprotein yang disekresi sel parietal. Vitamin B12 didapat dari makanan yang dicerna di lambung.

6. Absorpsi. Absorpsi nutrient di lambung hanya sedikit.

Gaster mempunyai 2 lubang:

1. Ostium cardium: tempat esophagus masuk ke gaster

2. Ostium pyloricum: dibentuk oleh canalis pyloricus.

Punya 2 curvatura :

1. Curvature major: bagian tepi lateral corpus gastricum yang konveks.

2. Curvature minor: bagian tepi medial corpus gastricum yang konkaf.

Gaster juga dibagi menjadi beberapa bagian ;

1. Fundus gastricum : berbentuk kubah. Menonjol ke atas terletak di sebelah kiri ostium cardiacum, biasanya fundus berisi penuh udara.

2. Corpus gastricum: terbentang dari ostium cardiacum sampai incisura angualis (suatu lekukan yang selalu ada pada bagian bawah kurvatura minor).

3. Anthrum pyloricum: terbentang dari incisura angualis sampai pylorus.

4. Pylorus

: bagian gaster yang berbentuk tubular. Dinding otot pylorus yang tebal membentuk musculus sphincter pyloricus. Rongga pylorus dinamakan canalis pylorus.

2. Dinding Abdomen Anatomi Musculus Dinding Abdomen

1. Dinding Anterior AbdomenMusculus Obliquus Externus Abdominis

Merupakan otot yang lebar, tipis, dan berasal dari permukaan luar 8 costae bagian bawah dan menyebar untuk berinsersio pada processus xyphoideus, linea alba, crista pubica, tubercullum pubicum, dan separuh anterior crista iliaca.

a. Musculus Obliquus Internus AbdominisTerletak di profunda musculus obliquus externus abdominis. Serabut-serabutnya terletak tegak lurus terhadap musculus obliquus externus abdominis. Berasal dari fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 2/3 lateral ligamentum inguinale. Otot ini berinsersio pada pinggir bawah tiga costae bagian bawah dan cartilagines costalesnya, processus xyphoideus, linea alba, dan xymphisis pubica.

b. Musculus Transversus AbdominisMerupakan lembaran otot yang tipis dan terletak di profunda musculus obliquus internus abdominis. Serabutnya berjalan horizontal ke depan. Berasal dari permukaan dalam enam cartilagines costales bagian bawah, fascia lumbalis, 2/3 anterior crista iliaca, dan 1/3 lateral ligamentum inguinale.

c. Musculus Rectus AbdominisMerupakan otot panjang yang kuat dan terbentang sepanjang seluruh dinding anterior abdomen. Dipisahkan dari sisi lainnya oleh linea alba. otot ini berinsersio pada cartilagines costales V, VI, XII, dan processus xyphoideus.

2. Dinding Posterior Abdomena) Musculus Psoas MajorOtot ini berasal dari pangkal processus transverses, pinggir corpus vertebrae, dan discus intervertebralisdari vertebra thoracica XII lumbalis V.b) Musculus Quadratus LumborumMerupakan otot pipih yang berbentuk segiempat yang terletak sepanjang sisi columna vertebralis. Berasal dari bawah ligamentum iliolumbale, bagian iliaca yang berdekatan, dan ujung-ujung processus transverses vertebrae lumbales bagian bawah.

c) Musculus IliacusOtot ini berbentuk seperti kipas dan berasal dari bagian atas fossa iliaca. Bersatu dengan sisi lateral tendo musculus psoas major untuk berinsersio pada trochanter minor os femur, dan gabungan otot ini disebut musculus iliopsoas.

Vaskularisasi dinding abdomen:1. Arteri epigastrica superior : merupakan cabang terminal dari arteri thoracica interna dan berjalan ke vagina m.rectus abdominis kemudian beranastomosis dengan arteri epigastrica inferior. Mempersarafi bagian atas tengah dinding anterior abdomen.

2. Arteri epigastrica inferior : cabang dari arteri iliaca externa.

Arteri epigastrica externa berjalan ke atas dan medial menembus fascia transversa masuk ke vagina m.rectus abdominis kemudian beranastomosis dengan arteri epgastrica superior. Mempersarafi bagian bawah tengah dinding anterior abdomen.3. Arteri lumbalis cabang dari aorta abdominis bejalan ke depan bersama dengan 2 arteri intercostalis bawah memperdarahi bagian lateral dinding abdomen.

4. Darah vena di kumpulkan ke jalinan vena-vena yang memencar keluar dari umbilicus. Jalinan vena tersebut di alirkan ke atas, ke vena axillaria melalui vena thoracalis lateralis dank e bawah ke vena femoraslis melalui vena epigastrica superficialis dan vena saphena magna. Beberapa vena kecil, vv.paraumbilicales, menghubungkan jalinan vena melalui umbilicus dan sepanjang ligamen teres hepatis ke vena porta. Mereka membentuk vena porta-vena sistemik yang sangat penting.

Innervasi :

1. Nervus thoracalis 6-12

n.thoracalis 6-12 berjalan ke dalam, antara m.obliquus internus abdominis dan m.transversus abdominis. Saraf ini mempersarafi kulit dinding anterior abdomen, otot, dan peritoneum parietale. Kemudian nervus ini menembus dinding posterior vagina m.rectus abdominis untuk mempersarafi m.rectus abdominis dan m.pyramidalis (hanya T12). Saraf ini berakhir dengan menembus dinding anterior vagina m.rectus abdominis dan mempersarafi kulit.

2. Nervus iliohypogastricus3. Nervus ilioinguinalis Peritoneum

Ada 2:

1. Peritoneum parietale : membatasi dinding abdomen dan rongga pelvis

2. Peritoneum viseralis : meliputi viscera abdomen dan pelvis

Lipatan pada peritoneum:

1. Mesentrium : melekatkan bagian usus ke dinding posterior abdomen

2. Omentum: melekatkan lambung ke organ berongga lainnya.

a. Omentum majus : melakt pada curvature major lambung dan menggantung seperti tirai.

b. Omentum minus : menghubungkan curvatura minor lambung dengan permukaan bawah hati

c. Omentum (ligamentum gastrolinealis) menghubungkan lambung dengan limpa.

3. Ligamentum peritoneal : melekatkan viscera padat yang kurang dapat bergerak ke dinding abdomen.

Histologi Upper Gastrointestinal Tract1. Secara UmumTerdiri dari 4 lapisan utama, yaitu :1) Tunika mukosa

Dibagi menjadi 3 lapis :

Lapisan epitel

Tergantung fungsinya.

Jika fungsinya protektif dilapisi oleh epitel berlapis pipih tak bertanduk. Yaitu pada pada bibir sampai dengan cardia dan anus bagian dalam.

Jika fungsinya sekretorik atau absorbtif, dilapisi oleh epitel selapis silindris. Yaitu pada cardia sampai rectum. Lamina propriaTerdiri atas jaringan ikat kendor yang berisi :

Pembuluh darah dan pembuluh lymfa

Kelenjar kelenjar :

Oesophageal cardiac gland pada oesophagus

Cardiac gland, fundic, dan pyloric gland pada lambung

Kripta dari Lieberkuhn pada usus halus dan usus besar.

Otot plos pada villi intestinalis dari usus halus Muskularis mukosa

Terdiri dari 2 lapis otot polos :

Lapisan dalam : sirkuler

Lapisan luar : longitudinal

Kecuali pada: Oesophagus terdiri dari 1 lapisan : longitudinal

Lambung terdiri dari 3 lapisan : sirkuler, longitudinal, sirkuler.

2) Tunika submukosa

Terdiri dari jaringan ikat kendor yang didalamnya terdapat :

Plexus pembuluh darah : Plexus Heller

Plexus saraf : plexus submukosa dari Meissner

Ganglion para sympaticus

Infiltrasi sel-sel lymfosit

Kelenjar-kelenjar :

Oesophageal glan proper pada oesophagus

Kelenjar brunner pada duodenum

3) Tunika Muskularis eksterna

Terdiri atas 2 lapis otot polos, lapisan dalam arahnya sirkuler disebut musculussirkularis dan lapisan luar arahnya longitudinal disebur muskulus longitudinalis.Diantara kedua lapis tersebut, terdapat ganglion otonom yang disebut Plexus dari Auerbach Kecuali pada lambung terdiri dari 3 lapis.

4) Tunika Adventitia / serosa

Terdiri dari jaringan ikat kendor

Jika diliputi mesotelium ( epitel selapis pipih ), disebut seros

Fungsinya untuk fikasasi tractus digestivus dengan jaringan sekitarnya2. Secara Khusus1.1 Cavum Oris

1.1.1 Bibir Tdd 3 lapisan:

epitel berlapis pipih

jaringan ikat fibro-elastis

jaringan otot bergaris

Tdd 3 bagian:

Pars kutanea : struktur kulit berbulu

Pars intermedia (merah bibir)

- peralihan kulit & mukosa

- stratum lucidum tebal & transparan

- dermis: dermal papil tinggi, banyak terdapat pleksus pembuluh darah(sehingga bibir berwarna merah) & akhiran saraf

sensoris

- tidak terdapat folikel rambut, kelenjar lemak & kelenjar keringat

Pars mukosa

- epitel berlapis pipih tak bertanduk

- dermis: dermal papil tinggi, terdapat kelenjar labialis1.1.2 Lidah

Tersusun atas otot polos yang tersebar dalam 3 bidang,

Lidah memiliki 2 bagian :

Ventral (bawah) : licin, dilapisi epitel berlapis pipih tak bertanduk

Dorsal (atas) : memiliki penonjolan propria dan epitel disebut papilla

Terdapat 4 jenis papilla.

Papilla viliformis: bentuk kerucut, dilapisi epitel berlapis pipih bertanduk, memiliki papilla primer dan sekunder, tidak memiliki taste bud

Papilla fungiformis : bentuk jamur, dilapisi epitel berlapis pipih tak bertanduk, memiliki papilla primer dan sekunder, memiliki sedikit taste bud

Papilla sirkumvalata : merupakan papilla terbesar dilapisi epitel berlapis pipih tak bertanduk, memiliki papilla primer dan sekunder, memiliki banyak taste bud di sepanjang sulkus terminalis, di ujung sulkus terminalis terdapat muara dari kelenjar Von Ebner

Papilla foliata: rudimeter pada manusia, memiliki banyak taste bud Kelenjar-kelenjar pada lidah: Von Ebner :serous murni (gelap), terdapat di ujung sulkus terminalis di dasar papilla sirkumvalata

Weber : mucous murni (terang), terdapat di dekat tonsil lingual

Blandin Nuhn : sero-mukos, terdapat di apek lidah

1.1.3 Gingiva dan Dentis Gingiva=Gusi

Dilapisi ep. berlapis pipih bertanduk

Lamina propria tdd jar. ikat kuat, melekat erat dg periost atau periodontal

membran, submukosa (-)

Gingiva terdiri dari:

free gingiva: tepi bebas ginggiva, propria papil (+)

attached gingiva: merup. bag. ginggiva yg melekat pd tulang alveolar

pada gingival terdapat struktur yang sisebut Atached Epitelial Cuff yang terdiri dari sel epitel yg melapisi bagian gingiva yg menempel pd enamel, terdiri dari beberapa lapis sel, propia papil (-) Dentis=Gigi Terdiri atas:

Mahkota gigi

Leher

Akar gigi Komponen gigi:

EnamelDentin

Sementum

Pulpa gigi

ENAMELlapisan terluar paling keras terdiri dari 96% anorganik dan 90% kalsium fosfattdd enamel prismata grs pertumbuhan (+) : incremental lines of Retzius

DENTINmelingkupi pulpa dentis, pd mahkota & akar gigibagian terbesar, tdd 69% mineral

tdd sabut2 kolagen & bahan dasar yg mengapurkanalikuli dentinalis (+), berisi tomes fibers yang berfungsi untuk menghantar impuls ke pulpa dentis

garis pertumbuhan (+), disebut contour lines of owen PULPA DENTISrongga di dalam gigi, dibatasi sel-sel odontoblast berisi:sel-sel: sel mesenchymsabut kolagen, sabut retikuler 1 arteri, 2 vena, saraf1.1.4 Palatum

Palatum durum

Dilapisi epitel spt ginggiva, propia papil tinggi, ( pemb. darah, memp. sub mukosa kecuali di dekat gingiva & garis tengah (raphe), memp. sabut2 kolagen dg arah vertikal ( terikat kuat pd periost

Terdiri dari: fatty zone ( 1/3 bag. anterior yg memp. jar.

lemak di dalam sub mukosa glandular zone ( 2/3 posterior yg memp. kelj

mukus didalam sub mukosa

Palatum molle

Dilapisi ep. berlapis pipih tak bertanduk, dekat nasopharynx mjd epitel berderet silindris bersilia & sel goblet, pd sisi oral: kelj mucous (+), sisi pharyngeal: kelj. campur (+).

1.2 Oesofagus1.Tunika Mukosa

Epitel berlapis pipih tak bertanduk

Lamina propria : Oesophagus cardiac gland, penghasil mukus untuk mempermudah jalannya makanan melewati oesophagus dan melindungi oesophagus dari iritasi makanan yang melewatinya

Muskularis mukosa: 1 lapis tebal, arah longitudinal

2. Tunika Submukosa

Oesophageal gland proper penghasil mukus untuk mempermudah jalannya makanan melewati oesophagus dan melindungi oesophagus dari iritasi makanan yang melewatinya

3.Tunika muskularis eksterna

Terdiri atas otot, lapisan dalam berupa otot yang berbentuk sirkuler, bagian luar berupa otot yang tersusun longitudinal. Terdapat 3 jenis otot yang berbeda berdasar lokasinya: Oesophagus 1/3 atas: tdd otot bergaris

Oesophagus 1/3 tengah: tdd otot bergaris & otot polos

Oesophagus 1/3 bawah: tdd otot polos

4.Tunika adventisia atau serosa

Pada bagian superior oesophagus hingga batas oephagus sebelum masuk rongga peritonium dilapisi oleh tunika adventisia

Bagian oesophagus yang memasuki rongga peritonium telah dilapisi oleh tunika serosa.1.3 Gaster Pelebaran traktus digestivus, makanan dicerna secara kimiawi & mekanis

Makroskopis: tampak lipatan2 longitudinal (rugae), & cekungan2 (foveolae gastricae atau gastric pits) Lapisan2 lambung: 1. Tunika mukosa: ep. selapis silindris pucat (surface epithelium/mucous cap cells), sel goblet (-)

2. Lamina propria: ( kelj., bermuara di dasar gastric pits

3. Muskularis mukosa: 3 lapis otot polos ( circ-long-circ

4. Tunika submukosa: kelj. (-)

5. Tunika musk. eksterna: 3 lapis ot. polos ( obliq-circ-long

6. Tunika adventitia: tdd serosa Pembagian lambung:

1. Cardia

2. Fundus/corpus

3. Pylorus

Lambung Cardia

1. Gastric pits spt huruf V, dangkal

2. Kelj. (+), bulat/lonjong, tidak rapat ( cardiac gland

3. Berupa tubulus bercabang ganda terutama di bag. atas kelj.

Lambung fundus/corpus

Gastric pits spt huruf U, dangkal

Lamina propria: ( fundic gland, berupa tubulus, rapat sejajar, tegak lurus permukaan

Jenis sel2 pd fundic gland:

1. chief cells/sel utama/zymogenic cells

( pd bag. bwh kelj., butir2 zymogen (+) ( H.E larut ( vakuola (+)

2. mucous neck cells

( pd bag. tgh kelj., memproduksi mucus sulit dibedakan dg chief cell, PAS (+)

3. sel parietal

tersebar antara chief cell & mucous neck cells besar, menonjol pd lumen, sitopl. granuler, Eosin (+), memproduksi HCL bebas 4. sel argentafin/sel entero-endokrin

pd bwh kelj. Chromat/Ag impregnasi (+), sel endokrin ( hormon serotonin, histamin, gastrin, enteroglukagon.

Lambung pylorus

Gastric pits berupa cekungan dalam yg dapat mencapai lamina propria

Lamina propria: kelj. dg bag. bwh menggelembung & bergelung ( pyloric gland (+)

Sel kelj. 1 macam ( ( mucous neck cells

Musk. sirkularis, mukosa, & submukosa: penebalan ( sphincter pylori

Fisiologi Pencernaan

1. Secara UmumSaluran pencernaan kita melaksanakan 4 proses pencernaan utama, yaitu motilitas, sekresi, pencernaan, dan absorbsi atau penyerapan.

Motilitas

Proses ini berhubungan dengan kontraksi otot polos yang mampu untuk mendorong dan mencampur makanan atau isi dari saluran pencernaan kita. Sama halnya dengan Vaskuler, otot polos saluran pencernaan mampu untuk terus bias berkontraksi walaupun dengan kecepatan yang rendah. Hal ini kita sebut sebagai TONUS. Tonus ini penting karena dengan adanya tonus maka:

Menjaga agar tekanan isi saluran pencernaan kita tetap

Mencegah terjadinya peregangan secara permanen pada dinding saluran pencernaan kita setelah engalami distensi

Terdapat 2 macam motilitas pada saluran pencernaan kita:

Propulsif

Gerakan mendorong isi saluran pencernaan ke arah depan dengan kecepatan yang berbeda di setiap regionay bergantung pada fungsi atau tugas dari region tersebut.

Mencampur

Kegiatan atau gerakan mencampur ini memiliki 2 fungsi utama, yaitu:

Mencampur makan dengan getah pencernaan

Membantu proses pencernaan yaitu dengan memajankan seluruh isi saluran pencernaan ke bagian penyerapan dari saluran pencernaan Sekresi

Sekresi disini mengacu pada kegiatan beberapa kelenjar-kelenjar eksokrin yang memproduksi secret dan natinya akn dikeluarkan ke lumen dari saluran pencernaan kita tentu atas perintah syaraf atau hormone yang sesuai.

Produk sekretotik tersebut tersusun atas air, elektrolit, dan beberapa konstituen organic yang esensial bagi saluran pencernaan kita seperti enzim, garam empedu, dan juga mucus. Dan bahan dasar dari produk sekretorik ini sebenarnya hasil pinjaman sel-sel sekretorik ke plasma. Dimana sel-sel sekretorik mengekstraksi sebagian air dan bahan-bahan mentah yang esensial bagi pembentukan secret dan membawanya ke dalam sel dengan cara transport aktif.

Dalam keadaan normal nantinya bahan tersebut akan direabsorbsi dalam satu bentuk atau bentuk yang lain dan dikembalikan ke pembuluh darah setelah mengalami proses pencernaan sehingga bias dikembalikan ke plasma. Sehingga jika terjadi kegagalan reabsorbsi missal karena diare ataupun muntah, maka akan terjadi kegagalan pengembalian cairan yang dipinjam dari plasma.

Pencernaan

Pencernaan disini memiliki arti yaitu pemecahan makan menjadi molekul yang sederhana yang tadinya mereka kita konsumsi dalam bentuk molekul yang kompleks sehingga tubuh bias mencerna mereka dan mengabsorbsi secara sempurna.

Pada proses ini kita membutuhkan bantuan enzim pencernaan. Dan peristiwanya adalah Hidrolisis emzimatik. Karena pada proses ini kita kan menggunakan bantuan H2O untuk memutuskan moleku-molekul kompleks ini menjadi molekul yang sederhana.

Pencernaan ini bersifaar progresif dan bertahap karena:

Enzim pencernaan besifat spesifik tehadap ikatan kimia tertentu

Seiring berjalannya ke arah depan isi saluran pencernaan kita

Bahan yang diurai antara lain:

Karbohidrat dijadikan dalam bentuk Monosakarida

Protein dijadikan dalam bentuk Asam amino ataupun peptide sederhana

Lemak dijadikan dalam bentuk Asam lemak dan Gliserol Penyerapan atau Absorbsi

Setelah bahan tersebut telah menjadi molekul sederhana makan bersama dengan air, vitamin, dan elektrolit nantinya akan diserap di usus halus melewati dinding slauran pencernaan dan akan dibawa ke limfe dan pembuluh darah.2. Secara Khusus2.1 Cavum Oris

Saliva

Penghasil saliva dibedakan menjadi 2, yaitu

1. Kelenjar saliva utama : kel.sublingual, submandibula, dan parotis

2. Kelenjar saliva minor : kel.bukal di lapisan mukosa pipi

Komposisi saliva adalah 99,5% H2O dan 0,5% protein (amilase, mukus, dan lisozim)

Fungsi saliva adalah

1. Amilase liur adalah suatu enzim yang digunakan untuk memecah polisakarida menjadi disakarida

2. Mukus yang kental dan licin digunakan sebagai pelumas makanan

3. Lisozim suatu enzim yang melisiskan atau menghancurkan bakteri tertentu

4. Saliva berfungsi sebagai pelarut untuk molekul-molekul yang merangsang papail pengecap.

5. Untuk mempermudah gerakan bibir dan lidah.

6. Berperan penting dalam higiene mulut dengan membantu menjaga kebersihan mulut dan gigi

7. Penyangga bikarbonat di air liur menetralkan asam di makanan serta asm yang dihasilkan oleh bakteri di mulut sehingga membantu mencegah karies (lubang) gigi.

Refleks saliva

1. Refleks saliva sederhana (tidak terkondisi) terjadi sewaktu kemoreseptor atau reseptor tekanan di dalam rongga mulut berespons terhadap makanan. Sewaktu diaktifkan, reseptor yang membawa informasi ke pusat saliva di medula spinalis.

2. Refleks saliva didapat (terkondisi). Hanya berpikir, melihat, membaui, tatau mendengar suatu makanan yang lezat dapat memicu pengeluaran air liur melalui refleks ini.

Rangsangan dari saraf simpatis dan parasimpatis sama-sama meningkatkan sekresi air liur, tetapi dengan jumlah, karakteristik, dan mekanisme yang berbeda.

1. Simpatis : volume lebih sedikit dengan konsistensi kental dan kaya mukus.

2. Parasimpatis : pengeluaran air liur encer dalam jumlah besar dan kaya enzim.

2.2 Oesofagus

Menelan dimulai ketika suatu bolus atau bola makanan secara sengaja di dorong oleh lidah ke bagian belakang mulut menuju faring. Tekanan bolus di faring merangsang reseptor tekanan di faring yang kenudian mengirim impils afektor ke pusat menelan di medulla. Saat masu faring sewaktu menelan, bolus harus diarahkan ke esophagus dan di cegah untuk masuk ke saluran lain. Dengan kata lain, makanan harus dicegah untuk kembali ke mulut, masuk ke saluran hidung, dan masuk ke trakea. Semua itu dilaksanakan melalui berbagai aktifitas berikut ini:

Makanan dicegah kembali masuk ke mulut selama menelan oleh posisi lidah menekan dindidng langit-langit keras.

Selama menelan, pita suara melaksanakan fungsi yang tidak berkaitan dengan berbicara. Kontraks otot-otot laring menyebabkan pita suara merapat erat satu sama lain, sehingga pintu masuk glotis terutup. Selain itu, bolus menyebabkan epiglottis tertekan ke belakang menutupi glottis yang menambah proteksi untuk mencegah makanan masuk ke saluran pencernaan.

Uvula terangkat dan tersangkut di bagian belakang tenggorokan sehingga saluran hidung tertutup dari faring dan makanan tidak masuk hidung.

Karena saluran pernafasan tertutup sementara saat menelan pernfasan terhambat secara singkat. Esophagus di jaga dikedua ujungnya oleh sfingter.sfingter adalah stuktur berotot yang berbentuk cincin. Sfingter esophagus atas disebut sfingter faringoesofagus, sfingter bawah disebut sfingter gastroesofag.

Selama menelan, sfingter faringoesofagus berkontraksi sehingga sfingter terbuka dan bolus dapat lewat ke dalam esophagus. Setelah bolus berada di dalam esophagus, sfingter feringoesofagus meutup kembali.

Tahap egofagus menelan sekarang di mulai. Pusat menelan memulai gelombang peristaltic primer yang mengalir dari pangkal ujung esophagus, mendorong bolus ke depannya melewati esophagus ke lambung. Dengan demikian pendorongan makanan melalui esophagus adalah proses aktif yang tidak mengandalkan gravitasi. Apabila bolus berukuran besar atau lengkat tertelan, misalnya sepotong roti dengan dilapisi selai kacang, dan tidak dapat terdorong ke lambung oleh gelombang peristaltic primer, bolus yang tertahan tersebut akan meregangkan esophagus dan memmicu reseptor tekanan di dalm dinding esophagus, menimbulkan gelombang peristaltic kedua yang lebih kuat yang diperantai oleh pleksus saraf instriksik di tempat peregangan. Gelombang peristaltic sekunder ini tidak melibatkan pusat menelan, dan orang yang bersangkutan tidak akan menyadari keberadaanya. Sfingter gastroesofagus melemas secara reflex saat gelombang peristaltic mencapai bagian bawah esophagus, sehingga bolus dapat masuk ke dalam lambung. Setelah bolus masuk ke dalam lambung, sfingter gastroesofagus kembali berkontraksi.

2.3 Gaster

Proses yang sangat penting dalam lambung adalah barcampurnya makanan dengan getah lambung yang bersifat asam. Disini juga terjadi proses pencampuran makanan oleh gerakan kontraksi lambung. Proses pencampuran dengan asam lambung mengakibatkan makanan menjadi lebih cair dan hancur disebut dengan chymus.

Pepsin dari lambung memulai pencernaan protein. Enzim ini bekerja dengan baik karena sifat keasaman dari lambung. Pencernaan pepsin di lambung ini hanya sekitar 10-30% dari pencernaan total protein. Pepsin mempunyai kemampuan mencerna kolagen yang merupakan unsur utama dari jaringan penyambung interseluler daging. Proses ini penting untuk memudahkan proses pencernaan protein selanjutnya.

Tidak ada proses pencernaan khusus dari karbohidrat. Sedangkan pencernaan lemak di lambung hanya proses minimal oleh enzim lipase lidah dari kelenjar sublingualis.3. Pengaturan fungsi system pencernaanGastrointestinal memiliki system persarafan sendiri yaitu yang disebut dengan system saraf enterik.

Sistem sraf enterik :

Letak : di dinding usus. Dari oesofagus-anus

Jumlah neuronnya + 100 juta

Fungsi : mengatur fungsi pergerakan dan sekresi GIAda 2 pleksus :

Mienterikus

Yaitu 1 pleksus bag.luar yang terletak antara lapisan longitudinal dan sirkular

Fungsinya mengatur pergerakan GI Submukosa

Yaitu 1 pleksus bag.dalam yang terletak dalam mukosa

Fungsinya mengatur sekresi GI dan aliran darah lokalMekanisme:Ujung-ujung saraf simpatis berasal dari epitelium GI mengirim serabut-serabut aferen ke kedua pleksus sistem enterik

ke ganglia prevertebrata dari sistem saraf simpatis

ke medulla spinalis

ke dalam saraf vagus menuju ke batang otak

Saraf-saraf sensoris mengadakan refleks lokal dalam dinding usus :

Refleks yang seluruhnya terintegrasi di dalam sistem saraf enterik dinding usus.Mengatur banyak sekresi GI, peristaltik, kontraksi mencampur, efek penghambatan lokal

Refleks dari usus ke ganglia simpatis prevertebrata dan kemudian kembali ke traktus GI.Refleks mengirim sinyal jarak jauh ke daerah traktus GI lain. Contohnya, sinyal dari lambung untuk menyebakan pengosongan kolon, sinyal dari kolon dan usus halus menghambat motilitas lambung dan sekresi lambung, refleks dari kolon untuk menghambat pengosongan isi ileum ke dalm kolon

Refleks-refleks dari usus ke medulla spinalis atau batang otak dan kemudian kembali ke traktus GI.Patologi Mual dan Muntah

1. Penyebab Muntah Infeksi Saluran Pernafasan

Contoh : diare yang disertai muntah

Gangguan fungsional

1. Gangguan metabolisme karbohidrat dan protein

2. Gangguan saraf yang dipengaruhi juga oleh karena sfingter esofagus yang

belum terlalu kuat

Psikis

Contoh : bau-bauan , gambar yang kurang menyenangkan

Obat-obatan

Contoh : apomorfin, morfin

Gerakan yang terlalu cepat Gangguan congenital saluran cerna Gangguan dapatan

Contoh : pemberian makanan yang terlalu dini pada bayi dapat mengakibatkan terjadinya sumbatan

2. Mekanisme Terjadinya Muntah Muntah terjadi karena adanya rangsangan pada pusat muntah di Medula Oblongata dasar ventrikel 4 oleh korteks serebral, organ vestibular, CTZ (Chemoreseptor Trigger Zone)

Jalannya: iritasi berlebihan duodenum ( impuls ( ditransmisi ( saraf aferen vagal & saraf simpatis ( pusat muntah( saraf kranial V, VII, IX, X, XII menuju ke gastrointestinal bagian atas dan saraf spinalis menuju ke diafragma serta otot abdomen ( efek muntah

pilorus

corpus

fundus

cardiac

pilorus

pilorus

pilorus

0