28
PENGARUH IMPLEMENTASI PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP MOTIVASI KERJA PEGAWAI PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN BANTEN Nurhasanah Simatupang¹, T.t. Sipayung², Drs.³ ¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, Universitas Telkom Abstrak ABSTRAK PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan perusahaan strategis sebagai penyangga pembangunan bidang teknologi informasi dan komunikasi di Jawa Barat dan Banten. Keberhasilan penyelanggaraan tugas pokok dan fungsi perusahaaan tersebut sangat ditentukan oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan pegawainya, sehingga penempatan pegawai yang tepat sangat penting mendapat perhatian khusus agar pegawai termotivasi dalam bekerja. Penelitian ini berjudul Pengaruh Implementasi Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Permasalahan yang nampak adalah penempatan pegawai kurang tepat, sehingga belum membangkitkan motivasi kerja pegawai. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penempatan dari Robert L. Mathis – John H. Jackson dengan dimensi performance, expertise, experience, comtability, dan credibility. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Temuan dari hasil penelitian ini adalah penempatan pegawai belum mampu membangkitkan motivasi kerja pegawai, baik performance, expertise, experience, comtability, maupun credibility. Kesemua dimensi tersebut mendapat tanggapan hampir merata, sehingga secara kumulatif mendapat tanggapan positif yaitu penempatan pegawai yang dilaksanakan perusahaan telah sesuai dengan prinsip penempatan pegawai yang meliputi kinerja pegawai, keahlian pegawai, pengalaman kerja pegawai, kemampuan penyesuaian dengan kebijakan, dan kepercayaan terhadap kemampuan kerja. Walaupun masih terdapat tanggapan yang memandang netral yaitu kurang mengerti dan memahami mengenai kriteria penempat pegawai, sehinga pegawai kurang mengerti dan memahami mengenai kondisi motivasi pegawai. Dalam hal ini terbukti bahwa penempatan pegawai berengaruh terhadap motivasi kerja pegawai. Agar penempatan pegawai dapat membangkitkan motivasi kerja pegawai, maka disampaikan rekomendasi bahwa sebaikannya dalam penempatan pegawai memperhatikan performance, expertise, experience, comtability, dan credibility. Kemudian diberikan pengarahan dan bimbingan bagi setiap pegawai ditempatkan tersebut. Powered by TCPDF (www.tcpdf.org) Tugas Akhir - 2013 Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

resume

Embed Size (px)

DESCRIPTION

gratis

Citation preview

Page 1: resume

PENGARUH IMPLEMENTASI PENEMPATAN PEGAWAI TERHADAP MOTIVASIKERJA PEGAWAI PADA PT. PLN (PERSERO) DISTRIBUSI JAWA BARAT DAN

BANTEN

Nurhasanah Simatupang¹, T.t. Sipayung², Drs.³

¹Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika), Fakultas Ekonomi Bisnis, UniversitasTelkom

AbstrakABSTRAK PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten merupakan perusahaan strategissebagai penyangga pembangunan bidang teknologi informasi dan komunikasi di Jawa Barat danBanten. Keberhasilan penyelanggaraan tugas pokok dan fungsi perusahaaan tersebut sangatditentukan oleh pengetahuan, sikap, dan keterampilan pegawainya, sehingga penempatanpegawai yang tepat sangat penting mendapat perhatian khusus agar pegawai termotivasi dalambekerja. Penelitian ini berjudul Pengaruh Implementasi Penempatan Pegawai Terhadap MotivasiKerja Pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Permasalahan yangnampak adalah penempatan pegawai kurang tepat, sehingga belum membangkitkan motivasikerja pegawai. Landasan teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori penempatan dariRobert L. Mathis – John H. Jackson dengan dimensi performance, expertise, experience,comtability, dan credibility. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptifdengan pendekatan kuantitatif. Temuan dari hasil penelitian ini adalah penempatan pegawaibelum mampu membangkitkan motivasi kerja pegawai, baik performance, expertise, experience,comtability, maupun credibility. Kesemua dimensi tersebut mendapat tanggapan hampir merata,sehingga secara kumulatif mendapat tanggapan positif yaitu penempatan pegawai yangdilaksanakan perusahaan telah sesuai dengan prinsip penempatan pegawai yang meliputi kinerjapegawai, keahlian pegawai, pengalaman kerja pegawai, kemampuan penyesuaian dengankebijakan, dan kepercayaan terhadap kemampuan kerja. Walaupun masih terdapat tanggapanyang memandang netral yaitu kurang mengerti dan memahami mengenai kriteria penempatpegawai, sehinga pegawai kurang mengerti dan memahami mengenai kondisi motivasi pegawai.Dalam hal ini terbukti bahwa penempatan pegawai berengaruh terhadap motivasi kerja pegawai.Agar penempatan pegawai dapat membangkitkan motivasi kerja pegawai, maka disampaikanrekomendasi bahwa sebaikannya dalam penempatan pegawai memperhatikan performance,expertise, experience, comtability, dan credibility. Kemudian diberikan pengarahan danbimbingan bagi setiap pegawai ditempatkan tersebut.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 2: resume

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Gambaran Umum Objek Penelitian

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat

berkaitan erat dengan perkembangan ketenagalistrikan, sehingga

perusahaan ketenagalistrikan sangat strategis di Indonesia. PT. PLN

(Persero) sebagai Badan Usaha Milik Negara (BUMN) merupakan

perusahaan yang selalu menyediakan tenaga listrik pada publik.

Penulis tertarik memilih PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten sebagai objek studi dalam tugas akhir ini adalah merupakan

perusahaan yang juga menggunakan teknologi informasi dan komunikasi

dalam menjalankan dan mendukung kegiatan bisnisnya sebagai pemasok

listrik utama di Indonesia.

1.1.1. Profil Perusahaan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten

Kelistrikan di Jawa Barat yang dikelola PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat Banten, tidak terlepas dari sejarah singkat mengenai

kelistrikan secara keseluruhan di Indonesia.

a. Tahun 1905, di Jawa Barat khususnya Kota Bandung berdiri

perusahaan pengelolah penyediaan tenaga listrik dengan nama

Bandungsche Electriciteit Maatschaappij (BEM). Tanggal 1 Januari

1920 berubah menjadi Gemeenschapplijk Electriciteit Bedrijf Voor

Bandoeng (GEBEO) yang pendiriannya Mr. Andriaan Hendrik Van

Ophuisen melalui akte notaris Nomor: 213 tanggal 31 Desember 1949.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 3: resume

2

Setelah kekuasaan penjajahan beralih ke tangan Pemerintah Jepang,

pendistribusian tenaga listrik dilaksanakan Djawa Denki Djigyo Sha

Bandoeng Shi Sha dengan wilayah kerja di seluruh Pulau Jawa.

b. Tahun 1957 menjadi awal penguasaan pengelolaan penyediaan tenaga

listrik di seluruh tanah air ditangani Pemerintah Indonesia tanggal 27

Desember 1957, GEBEO diambil alih oleh Pemerintah Indonesia lewat

Peraturan Pemerintah No. 86 Tahun 1958 j.o. Peraturan Pemerintah No.

18 Tahun 1959.

c. Tahun 1961 melalui Peraturan Pemerintah No. 67 dibentuk Badan

Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara (BPU-PLN) dan PLN

Bandung berubah jadi PLN Exploitasi XI sebagai kesatuan BPU-PLN

di Jawa Barat, di luar DKI Jaya dan Tangerang. Tahun 1970-an

diterbitkan Peraturan Pemerintah No. 18 Tahun 1972 tentang

Perusahaan Umum Listrik Negara.

d. Berdasarkan Pengumuman PLN Exploitasi XI No. 05/DIII/Sek/1975

tanggal 14 Juli 1975, PLN Exploitasi XI diubah menjadi Perusahaan

Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat. Memasuki era 1990-an,

terbit Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 23 Tahun 1994,

Perusahaan Umum Listrik Negara Distribusi Jawa Barat diubah

menjadi PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat.

e. Perkembangan kelistrikan mengalami peningkatan, maka ke luar

Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No. 28.K/010/DIR/2001 tanggal

20 Februari 2001 yang menjadi landasan hukum perubahan nama PT

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat menjadi PT PLN (Persero) Unit

Bisnis Distribusi Jawa Barat. Keputusan Direksi PT PLN (Persero) No.

120.K/010/DIR/2002 tanggal 27 Agustus 2002, PT PLN (Persero) Unit

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 4: resume

3

Bisnis Distribusi Jawa Barat berubah nama menjadi PT PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten. Sejak perubahan terakhir tersebut,

maka sampai dengan sekarang tidak ada perubahan nomenklatur untuk

perusahaan tersebut.

1.1.2. Visi, Misi, Moto, dan Lambang Perusahaan

a. Visi

Diakui sebagai Perusahaan Kelas Dunia yang bertumbuh-kembang.

Unggul dan Terpercaya dengan bertumpu pada Potensi Insani.

b. Misi

1) Menjalankan bisnis kelistrikan dan bidang lain yang terkait,

berorintasi pada kepuasan pelanggan, anggota perusahaan, dan

pemegang saham.

2) Menjadi tenaga listrik sebagai media untuk meningkatkan kualitas

kehidupan masyarakat.

3) Mengupayakan agar tenaga listrik menjadi pendorong kegiatan

ekonomi.

4) Menjalankan kegiatan usaha yang berwawasan lingkungan.

c. Moto

Listrik untuk kehidupan yang Lebih Baik (Electricity for a Better Life)

d. Lambang Perusahaan

Lambang PT. PLN (Persero) sebagaimana pada gambar berikut.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 5: resume

4

Sumber: Surat Keputusan Direksi PT.PLN (Persero) Nomor: 031/DIR/76

Tanggal 1 Juni 1976 tentang Pembakuan Lambang PT.PLN

(Persero).

Penjelasan Lambang Perusahaan Terlampir.

1.1.3. Wilayah Kerja

Luas wilayah kerja PT PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten (PLN DJBB) menjangkau lebih dari 42.196 km² di Propinsi Jawa

Barat dan Propinsi Banten, kecuali Tangerang. Jumlah konsumen lebih

dari 19 juta pelanggan, atau 22% dari jumlah pelanggan PLN secara

nasional yang berjumlah 86,40 juta pelanggan. Unit-unit Pelaksana Area

Pelayanan dan Jaringan (APJ) dan Area Pengatur Distribusi (APD),

dengan komposisi sebagai berikut:

a. Area Pelayanan Jaringan (APJ) : 17 Unit

b. Area Pengatur Distribusi (APD) : 1 Unit

c. Unit Pelayanan dan Jaringan (UPJ) : 100 Unit

d. Unit Pelayanan dan Jaringan Prima (UPJ Prima) : 7 Unit

e. Kantor Pelayanan (KP) : 191 KP

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 6: resume

5

1.1.4. Struktur Organisasi dan Job Discription

Bentuk organisasi PT. PLN Distribusi Jawa Barat & Banten adalah

lini dengan tujuan untuk menjamin agar setiap aktivitas kerja dapat

berjalan langsung dan tepat sasaran. Struktur organsiasi PT. PLN

Distribusi Jawa Barat & Banten dan job description secara lengkap

terlampir.

1.2. Latar Belakang Penelitian

Penempatan pegawai sebagai salah satu fungsi kepegawaian akan

berlangsung secara terus menerus yang didasarkan kepada hasil

rekrutment untuk mengisi posisi yang kosong sesuai hasil analisa jabatan.

Jumlah pegawai yang menjadi tanggung jawab PT. PLN Distribusi Jawa

Barat dan Banten sekitar sekitar 34.194 orang pegawi yang meliputi

11.794 orang pegawai tetap dan 22.400 pegawai kontrak. Pelaksanaan

penempatan pegawai yang dilaksanakan di PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten tidak hanya setelah perusahaan melaksanakan

kegiatan penarikan dan seleksi yaitu pada saat seorang calon pegawai

dinyatakan diterima dan siap untuk ditempatkan pada jabatan atau unit

kerja yang sesuai dengan kualifikasinya, melainkan dilakukan pula

penempatan bagi pegawai yang telah berpangalaman bekerja. Kenyataan

membuktikan bahwa pelaksanaan penempatan pegawai tersebut tidak

sesederhana itu, karena penempatan pegawai berkaitan erat dengan usaha

memotivasi kerja pegawai. Keberhasilan dari keseluruhan program

pengadaan pegawai ternyata terletak pada ketepatan dalam menempatkan

pegawai, sehingga dapat membangkitkan semangat dan motivasi kerja.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 7: resume

6

Berdasarkan Keputusan Direksi PT. PLN (Persero) Nomor

133.K/010/DIR/2010, tanggal 12 Desember 2010 tentang Wewenang

Pengangkatan, Pemindahan, dan Pemberhentian Pegawai Bab III pasal 3

ayat (1) - (7) menyebutkan bahwa kebijakan kepegawaian PT. PLN

(Persero) Distribusi, dalam penempatan pegawai dilakukan dengan

berbagai pertimbangan sebagai berikut:

1. Latar Belakang Pendidikan. Latar belakang pendidikan yang dimiliki

pegawai selama mengikuti pendidikan formal jadi bahan

pertimbangan dalam proses penempatan pegawai tersebut untuk

menyelesaikan tugas pekerjaan, serta mengemban wewenang dan

tanggungjawab. Latar belakang pendidikan dengan penempatan

pegawai tidak dapat dipisahkan, karena latar belakang pendidikan

pegawai menjadi acuan pemberian beban kerja dan tanggungjawab

dari segi prestasi nilai yang diperoleh semasa memperoleh pendidikan

formal.

2. Kesehatan jasmani dan rohani. Kesehatan sangat berkaitan dengan

kebutuhan pegawai dalam melaksanakan tugasnya. Pekerjaan yang

berat dan berbahaya sangat memungkinkan dikerjakan oleh pegawai

yang mempunyai fisik sehat dan kuat. Sementara pegawai yang

fisiknya lemah tetapi cerdas ditempatkan pada bidang administrasi,

pembuatan konsep atau perhitungan yang memerlukan ketekunan luar

biasa. Namun faktor kesehatan ini memperhatikan penempatan

pegawai yang bertugas di lapangan yang harus memiliki kekuatan

fisik dari kondisi iklim, cuaca, kondisi geografi, dan topografi.

Sekalipun tes kesehatan dilakukan, tetapi kurang mendeteksi kondisi

jasmani secara komprehensif dan rinci.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 8: resume

7

3. Pengalaman kerja teknis dan administratif. PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten tidak mengutamakan perekrutan

pegawai yang berpengalaman, karena tidak ada lembaga pendidikan

yang memproduksi tenaga kerja yang benar-benar siap kerja.

Penempatan pegawai yang berpengalaman dilakukan dengan

pertimbangan telah berpengalaman kerja di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten selama waktu tertentu dan telah

mendapat pelatihan khusus di bidang tertentu.

4. Status perkawinan. Penempatan pegawai di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten selalu mempertimbangkan status

perkawinan, karena penempatan pegawai merupakan salah satu aspek

dari upaya untuk meningkatkan profesionalisme pegawai. Pegawai

yang telah menikah dan mempunyai anak, terutama usia sekolah,

sudah tidak mungkin lagi ditempat di daerah yang jauh dari sekolah.

Status perkawinan menjadi bahan pertimbangan penempatan pegawai,

karena tugas PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

lebih banyak yang jauh dari perkotaan atau sarana transportasi,

sehingga pegawai sering terjadi menanggulangi kelistrikan dengan

terpaksa harus tidak pulang dalam jangka waktu tertentu selama

pekerjaan tidak selesai. Kondisi demikian tidak memungkinkan untuk

meninggalkan keluarga, baik tanpa anak maupun yang sudah punya

tanggungan anak.

5. Umur pegawai. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

selalu mempertimbangan usia dalam setiap penempatan pegawai.

Pekerjaan yang bersifat administratif atau tenaga konsepsional,

memungkinkan dapat menggunakan pegawai yang telah berusia

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 9: resume

8

tergolong tua. Sementara pekerjaan teknis operasional yang berkaitan

dengan pengendalian jaringan, pemeliharaan jaringan,

penanggulanggan gangguan, dan pekerjaan lain yang memerlukan

kekuatan fisik dan non fisik di lapangan akan selalu menempatkan

pegawai berusia muda dan memiliki keterampilan khusus dalam

bidang teknis kelistrikan.

6. Jenis kelamin. Jenis dan bentuk pekerjaan di PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten tidak selamannya bisa dilaksanakan

oleh jenis kelamin perempuan. Tenaga administratif masih

memungkinkan menggunakan tenaga perempuan, tetapi untuk tenaga

pelayanan, pemeliharaan, pemutusan, penyambungan dan jenis

pekerjaan lainnya sangat tidak mungkin dilakukan oleh perempuan,

sehingga jenis kelamin selalu dijadikan pertimbangan dalam

penempatan pegawai.

7. Bakat dan minat. PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten selalu mempertimbangkan bakat dan minat pegawai yang akan

ditempatkan. Sekalipun hal tersebut bersifat subjektif, karena

informasi bakat dan minat untuk penempatan pegawai baru didasarkan

kepada hasil wawancara yang telah dilakukan sebelum calon pegawai

itu diterima sebagai pegawai.

Kebijakan penempatan pegawai telah berjalan secara operasional,

walaupun hanya yang bersifat umum. Pertimbangan yang bersifat khusus

dalam bidang keterampilan teknis kurang mendapatkan perhatian. Hal

tersebut terbukti dari penempatan pegawai yang memiliki latar belakang

teknis banyak dipindahkan ke jabatan yang bersifat kebijakan dan

administratif. Pegawai yang telah berpengalaman kerja bertahun-tahun

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 10: resume

9

dalam bidang teknis dan telah mendapat pelatihan keterampilan khusus

secara teknis, tetapi banyak yang ditempatkan pada bidang administratif.

Berdasarkan hasil penelusuran telah diperoleh data permulaan yang

tidak sesuai antara latar belakang pendidikan, pelatihan, serta pengalaman

kerja sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 1.1

Penempatan Pegawai

Dikaitkan Dengan Latar Belakang Pendidikan,

Pelatihan, dan Pengalaman

No Unit Kerja Pendidikan Pelatihan Pengalaman

Bidangnya

1 Bidang Distribusi S1 Kimia Proteksi 12 Tahun

S1 Sipil Jaringan 11 Tahun

S1 Tambang Pengukuran 11 Tahun

S1 Teknik Industri Proteksi 23 Tahun

D3 Komputer Sistem Jaringan 11 tahun

D3 Geologi Sistem Jaringan 10 Tahun

2 Komunikasi, Hukum

dan Administrasi

S1 Fisika Proteksi 14 Tahun

S1 Teknik Mesin Proteksi 12 Tahun

S1 Elektro Distribusi 12 Tahun

S2 Listrik Arus Kuat

Distribusi 12 Tahun

3 Bidang Keuangan S1 Mesin Turbir Uap 11 tahun

S1 Sipil Uji Tanah 7 Tahun

S1 Teknik Industri Tenik Jaringan 13 Tahun

S1 Geologi Hidrologi 8 tahun

4 Bidang Niaga S2 Kimia Teknik Lingkungan

7 tahun

S1 Teknik Industri Produksi Listrik 5 tahun

S2 Teknik

Informatika

AMDAL 8 Tahun

5 Bidang Sumber Daya

Manusia dan

Organisasi

S1 Teknologi

Makanan

Teknik

Lingkungan

11 Tahun

S1 Biologi AMDAL 6 Tahun

S1 Matematika Tek. Lingk. 6 Tahun

6 Audit Internal S1 Goefisika AMDAL 7 Tahun

S1 Teknik

Lingkungan

AMDAL 9 Tahun

S1 Pertanian AMDAL 11 Tahun

Sumber: Manajer Bidang Sumber Daya Manusia dan Organisasi, 2012

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 11: resume

10

Jumlah pegawai yang ditempatkan di Kantor PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten Jalan Asia-Afrika Bandung ada 124

pegawai yang tersebar di 6 unit kerja. Hasil penelusuran sementara telah

diperoleh data yaitu terdapat 23 pegawai atau 1,55% yang kurang tepat

antara latar belakang pendidikan, pelatihan, serta pengalaman kerja dalam

bidangnya.

a. Pegawai yang telah berpengalaman antara 6 sampai dengan 23 tahun

dalam bidangnya selama ditempatkan di Area Pengaturan Distribusi

(APD), Area Pelayanan dan Jaringan (APJ), dan Unit Pelayanan dan

Jaringan (UPJ), sehingga pegawai tersebut telah memiliki

keterampilan professional dalam bidang masing-masing.

b. Pegawai yang berjumlah 23 orang tersebut, sekarang ditempatkan

pada pekerjaan yang bersifat administratif dengan pengalaman antara

1 – 5 tahun.

Dampak penempatan yang kurang sesuai dengan latar pendidikan,

pelatihan, dan pengalaman kerja tersebut adalah keterlambatan

penyesuaian pekerjaan dan hasilnya kurang menenuhi standar. Lebih

memprihatinkan lagi adalah terdapat penurunan motivasi kerja yang

ditandai dengan indikasi sebagai berikut:

a. Absensi meningkat. Kendati tidak absen, tetapi sering meninggalkan

pekerjaan di waktu jam kerja, sehingga sering terjadi pekerjaan

terlambat atau tidak selesai tepat waktu yang telah diprogramkan.

Demikian pula yang datang kesiangan dan pulang sebelum waktunya

secara terus menerus meningkat. Data hasil penelusuran mengenai

kondisi absensi sebagaimana pada tabel berikut.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 12: resume

11

Tabel 1.2

Absensi Pegawai Kantor PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten

(Bulan Januari 2012 – Oktober 2012)

NO BENTUK ABSENSI JUMLAH

1 Tidak masuk kerja tanpa alasan 103

2 Masuk kerja kesiangan 212

3 Pulang kerja sebelum

waktunya

231

4 Menambah cuti bersama 168

5 Meninggalkan pekerjaan 129

6 Mengerjakan urusan pribadi 272

7 Main Games dan Face Book di

Komputer

427

Sumber: Bidang Sumber Daya Manusia, 2012

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Ade Ojat, SE Kepala

Urusan Kesejahteraan Pegawai menyatakan kondisi pegawai demikian

bukan tanpa alasan. Adapun yang menjadi alasan pegawai sebagai

berikut:

1) Bekerja di tempat tersebut tidak nyaman.

2) Tidak masuk kerja dan menambah cuti bersama.

3) Kesiangan masuk dan pulang sebelum waktunya.

4) Meninggalkan pekerjaan.

(Wawancara: Senin, 17 Desember 2012 dengan Bapak Ade Ojat, SE.

Kepala Urusan Kesejahteraan Pegawai di ruang kerja).

b. Kesalahan dan kekeliruan dalam melaksanakan pekerjaan sangat

sering terjadi, sehingga kualitas kerja kurang sesuai standar dan

kuantitas kurang sesuai target. Kondisi demikian merupakan dampak

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 13: resume

12

dari kurang mengetahui, mengerti, dan memahami tindakan yang

harus dilakukan ketika peristiwa terjadi, sehingga terjadi kesalahan

dan kekeliruan dalam pengambilan keputusan yang berdampak kepada

pengiriman alat dan bahan kerja atau kesalahan dalam

penanggulangan sementara.

Data yang diperoleh dari hasil observasi sebagaimana pada tabel

berikut.

Tabel 1.3

Kesalahan dan Kekeliruan Kerja

(April – Nopember 2012)

NO JENIS KESALAHAN/

KEKELIRUAN JML KETERANGAN

1 Pengembalian Barang 17 Alat/bahan pemeliharaan

seperti tiang travers, isolator,

konduktor, roof pool, jamper,

klem, PMT, LBS, fuse, cut

out, sectionaliser, reccloser,

TRCT schoorter, dll

2 Terlambat pengiriman 21 Tidak sesuai jadwal

3 Alamat kurang tepat 62 Alamat pengiriman tidak

tepat

4 Kekeliruan pewarnaan 98 Salah memberikan warna

kemasan untuk tanda tertentu

5 Penerapan SOP 136 Tahapan pekerjaan tidak

sesuai standard operation

procedur (SOP)

Sumber: Bidang Distribusi Pemeliharaan Jaringan, 2012

Pelakasanaan pekerjaan yang dilakukan PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten hanya perbaikan dan pemeliharaan, sehingga tidak

pernah melakukan pembangunan yang terprogram dalam bentuk waktu.

Hal tesebut sebagaimana dijelaskan Kepala Urusan Pemeliharaan

Jaringan Tegangan Rendah, sebagai berikut:

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 14: resume

13

Waktu perbaikan dan pemeliharaan tersebut tidak terprogram, baik

dalam bentuk hari, minggu, bulan, atau tahun, melainkan akan

bekerja jika terjadi kerusakan atau bencana. Jenis dan bentuk

kerusakan atau bencana tersebut meliputi:

1) Kadaluarsa alat, seperti kabel, tiang, sambungan, gardu, standar,

meter, box ukur, standar distribusi, distribusi tiang, dan lain-lain

yang terlalu lama atau sudah berubah technology system expire.

2) Tindakan manusia, seperti pencurian kabel, perusakan gardu,

perusakan standar, pemrusakan kabel (untuk pencurian stroom),

sambungan pendek, layang-layang dan jenis lainnya.

3) Alam, seperti longsor, loncatan elektron, petir, banjir, gempa,

angin, ledakan gardu, kebakaran, runtuhan pohon, letusan gunung

berapi, dan lain-lain.

4) Prilaku binatang, seperti lilitan laba-laba, lubang tikus atau

binatang lainnya, sarang burung, sarang semut.

(Wawancara: Senin, 17 Desember 2012 dengan Bapak M Ruyana, S.Si.

M.Si. Kepala Urusan Pemeliharaan Jaringan Tegangan Rendah di ruang

kerjanya).

c. Sering ada konflik diantara pegawai atau antara pegawai dengan

atasannya, sehingga suasana kerja kurang kondusif dan kurang

harmonis.

Kesalahan dan kekeliruan kerja para pegawai telah jadi tekanan dari

masyarakat kepada pimpinan PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat

dan Banten. Dampaknya adalah pegawai mendapat teguran dari

atasannya. Pegawai juga menyalahkan atasannya karena kurang

pengarahan dan bimbingan. (Wawancara: Senin, 17 Desember 2012

dengan Bapak Ade Ojat, SE. Kepala Urusan Kesejahteraan Pegawai di

ruang kerja).

d. Peristiwa kecelakaan kerja meningkat sebagai dampak dari kesalahan

dan kekeliruan konsep kerja yang kurang disertai dengan data yang

lengkap dan tepat. Definisi kecelakaan kerja menurut Randall (Umar,

2011: 263) sebagai berikut:

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 15: resume

14

Accident activity is the event generated because the occurence is not

anticipated initialy and is not desired able to menulitkan process

after done the arrangement to a selected activity, because danger

condition be like unsafe condition and unsafe condition.

Sejalan dengan definisi tersebut, maka kecelakaan kerja adalah suatu

peristiwa yang ditimbulkan karena kejadian yang tidak diduga semula

dan tidak dikehendaki yang dapat menyulitkan proses setelah

dilakukan pengaturan untuk suatu aktivitas kerja tertentu karena

kondisi berbahaya yaitu kondisi tidak aman seperti mesin, peralatan,

bahan, lingkungan, sifat pekerjaan, dan cara kerja. Kondisi berbahaya

yaitu perbuatan berbahaya dari pegawai yang dapat di latar belakangi

oleh faktor sikap dan tingkah laku yang tidak aman, kurang

pengetahuan dan keterampilan, cacat tubuh yang tidak terlihat, serta

ketelitian dan kelesuan dalam kerja. Bentuk kecelakaan kerja di PT.

PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sangat jarang terjadi,

tetapi pernah terjadi. Usaha untuk menghindari kecelakaan selalu

diwaspadai, tetapi pernah terjadi sebagaimana data pada tabel berikut.

Tabel 1.4

Peristiwa Kecelakaan Kerja

(Bulan September – Nopember 2012)

NO BENTUK KECELAKAAN Bulan

Sept. Okt. Nop. Jmlh

1 Ledakan Gardu 5 2 7 14

2 Rubuh tiang pasang baru 2 4 6 12

3 Pecah travo dan cublicle 3 5 11 19

4 Putus wedge type cable claim 1 1 6 8

5 Putus recloser, AVR, dan JTR 0 1 3 4

Sumber: Bidang Komunikasi, Hukum, dan Administrasi, 2012.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 16: resume

15

e. Meningkatkan labour turn over, terutama yang berusia di bawah 35

tahun dan telah mendapat pelatihan serta berpengalaman kerja. Data

hasil penelusuran sementara sebagaimana pada tabel berikut.

Tabel 1.5

Pegawai Keluar/Minta Pindah Tempat Kerja

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten

(Januari 2009 – Oktober 2012)

No JENIS TURN OVER TAHUN

Jmlh 2009 2010 2011 2012

1 Permintaan Pindah

Kerja Bidang lain

17

28

47

64

156

2 Keluar dari PT. PLN

(Persero) Distribusi

Jawa barat 9 14 21 33 77

Sumber: Seksi Sumber Daya Manusia, 2012.

Implementasi penempatan pegawai yang berlangsung sekarang di

PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten di duga kurang

tepat, sehingga menimbulkan berbagai hambatan terhadap pelaksanaan

tugas pokok dan fungsi perusahaan.

Sejalan dengan kondisi demikian, maka penulis berasumsi bahwa

implementasi penempatan pegawai dengan menerapkan teori penempatan

pegawai menurut Mathis dan Jackson (2009: 168) yang meliputi dimensi

performance, expertise, experience, comtability, dan credibility, akan

mampu memberikan motivasi kerja pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi

Jawa Barat dan Banten.

Bertitik tolak dari permasalahan sebagaimana temuan di atas, maka

penulis tertarik untuk meneliti dan mengungkapkannya dalam karya tulis

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 17: resume

16

ilmiah skripsi dengan judul “Pengaruh Implementasi Penempatan

Pegawai Terhadap Motivasi Kerja Pegawai pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten”.

1.3. Rumusan Masalah

Sejalan dengan permasalahan yang telah penulis temukan di atas,

maka permasalahan penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

a. Bagaimana implementasi penempatan pegawai pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten?

b. Bagaimana motivasi kerja pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten?

c. Bagaimana pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja

pegawai pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten?

1.4. Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh informasi dari PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten sebagai berikut:

a. Mengetahui implementasi penempatan pegawai pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

b. Megetahui motivasi kerja pegawai PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa

Barat dan Banten.

c. Mengetahui pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja

pada PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 18: resume

17

1.5. Kegunaan Penelitian

Hasil penelitian di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan

Banten ini diharapkan dapat berguna secara teoritis dan praktis.

1.5.1. Kegunaan Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah

kajian ilmiah di bidang MSDM, mengenai implementasi penempatan

pegawai yang diarahkan kepada motivasi kerja pegawai di PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten.

1.5.2. Kegunaan Praktis

Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pengambil kebijakan

di PT. PLN (Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten dalam

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi implementasi

penempatan pegawai, terutama yang berkaitan langsung dengan usaha

untuk membangkitkan semangat kerja pegawai.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 19: resume

18

1.6. Sistematika Penulisan

Untuk mempermudah dalam memberikan arah serta gambaran

materi yang terkandung dalam penelitian skripsi ini, maka peneliti

menyusun sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dibahas mengenai gambaran umum objek studi, latar

belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian,

kegunaan penelitian, dan sistematika penulisan tugas akhir.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN LINGKUP PENELITIAN

Pada bab ini dibahas mengenai teori-teori yang mendukung

penelitian ini, kerangka pemikiran dan hipotesis.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini dikemukakan mengenai jenis penelitian, variabel

operasional, tahapan penelitian, populasi dan sampel,

pengumpulan data, uji validitas dan reliabilitas, dan teknik

analisis data.

BAB IV HASIIL DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini disajikan hasil penelitian dan pembahasan yang

menguraikan secara kronologis dan sistematis mengenai

karateristik responden, mendeskripsi data hasil kuesioner,

mendeskripsi statistik, dan pembahasan data hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN

Pada bab ini disampaikan kesimpulan dari hasil analisis dan

disampaikan saran sebagai masukan bagi manajemen objek

penelitian dan untuk penelitian lanjutan.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 20: resume

105

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

Penelitian mengenai implementasi penempatan pegawai yang

diarahkan kepada motivasi kerja pegawai pada PT. PLN (Persero)

Distribusi Jawa Barat dan Banten dapat dilaksanakan sesuai dengan

jadwal yang telah ditentukan. Hasil penelitian yang telah dianalisis serta

dibahas secara kronologis dan sistematis, pada akhrinya dapat ditarik

kesimpulan sebagai gambaran mengenai pengaruh implementasi

penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai pada PT. PLN

(Persero) Distribusi Jawa Barat dan Banten. Kemudian agar implementasi

penempatan pegawai dapat dapat membangkitkan motivasi kerja pegawai

sebagai sumber daya bagi keberhasilan perusahaan dalam mencapai

tujuannya, maka disampaikan saran-saran sebagai bahan masukan

pembinaan pegawai pada perusahaan.

5.1. Kesimpulan

1. Implementasi penempatan pegawai telah mendapat tanggapan yang

bervariasi, walaupun ditinjau secara mayoritas beranggapan positif

berhasil bagi perusahaan. Hal tersebut ditandai dengan terdapat

tanggapan 84,21% beranggapan positif yaitu penempatan pegawai yang

dilaksanakan perusahaan telah sesuai dengan prinsip penempatan

pegawai yang meliputi kinerja pegawai, keahlian pegawai, pengalaman

kerja pegawai, kemampuan penyesuaian dengan kebijakan, dan

kepercayaan terhadap kemampuan kerja. Walaupun masih terdapat

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 21: resume

106

tanggapan yang memandang netral sebesar 29,23% yaitu kurang

mengerti dan memahami yang menjadi criteria mengenai kriteria

penempatan pegawai.

2. Motivasi kerja pegawai telah mendapat tanggapan yang kurang

menggembirakan bagi perusahaan, kerena mayoritas pegawai kurang

mengerti dan memahami bahwa pegawai kurang motivasi dalam

pelaksanaan kerjanya secara operasional. Hal tersebut ditandai dengan

92,63% dari pegawai kurang mengerti dan memahami mengenai

kondisi motivasi pegawai. Namun masih terbuka lebar kesempatan

untuk membangkitkan motivasi kerja pegawai, karena telah ada 73,37%

pegawai yang memandang bahwa motivasi kerja pegawai telah

berlangsung dengan positif.

3. Pengaruh penempatan pegawai terhadap motivasi kerja pegawai

berdasarkan hasil hitung statistik telah mencapai 70,43% dan 29,57%

merupakan faktor lain tidak termasuk dalam penelitian ini. Kondisi

demikian memberikan bukti bahwa penempatan pegawai sangat

berpengaruh terhadap motivasi kerja pegawai di perusahaan.

5.2. Saran-Saran

1. Implementasi penempatan pegawai pada perusahaan harus dilakukan

secara tertib dan teratur yaitu dengan memperhatikan prinsip

penempatan pegawai yang meliputi kinerja pegawai, keahlian

pegawai, pengalaman kerja pegawai, kemampuan penyesuaian dengan

kebijakan, dan kepercayaan terhadap kemampuan kerja. Setiap

penempatan pegawai, sebaiknya disertai dengan pemberian bimbingan

dan pengarahan yang obyeknya sebagai berikut:

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 22: resume

107

a. Pegawai baru diberikan pengetahuan, pengertian, dan pemahaman

mengenai sistem kerja, prosedur kerja, dan tata kerja dalam

melaksanakan pekerjaan secara operasional.

b. Pegawai yang mendapat tugas baru agar memiliki keterampilan

untuk pekerjaan dengan tugas baru, sehingga sebelum

melaksanakan tugas barunya, terlebih dahulu diberikan pelatihan

keterampilan untuk bidang tugasnya.

c. Pegawai yang harus melaksanakan peraturan atau kebijakan baru,

baik perpajakan, perijinan, ketenagakerjaan dan lain-lain yang

harus diketahui, dimengerti, dan dipahami pegawai yang

ditugaskan dalam bidangnya.

d. Pegawai yang harus menggunakan alat dan bahan kerja baru

karena perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat

pesat, maka terlebih dahulu Pegawai tersebut diberikan

kesempatan pelatihan secara praktis agar mampu memanfaatkan

alat dan bahan kerjanya.

e. Pegawai yang akan menduduki jabatan baru, karena perpindahan

jabatan atau rotasi dan peningkatan jabatan atau promosi

merupakan program pembinaan pegawai, maka untuk menduduki

jabatan baru harus disertai dengan kemampuan kerja, maka

pegawai yang akan menduduki jabatan baru sebaiknya diikut

sertakan dalam pelatihan untuk menduduki jabatan yang baru

tersebut.

f. Pegawai yang telah mengalami kejenuhan dalam bekerja, maka

secara periodik diberikan penyegaran dalam bentuk diklat/kursus,

seminar, lokakarya, sosialisasi, represing atau pemberian motivasi

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 23: resume

108

dalam bentuk lainnya dengan tujuan untuk mengembalikan

kesegaran dalam bekerja.

2. Dilakukan pembinaan dan pemeliharaan dengan intensitas yang tinggi,

baik pemberian motivasi dalam bentuk material maupun non material.

Namun pemberian motivasi pegawai, akan lebih bermanfaat dengan

memberikan motivasi dengan non material, baik pengakuan, maupun

penghargaan dengan cara memberikan pekerjaan tambahan, misalnya:

ada lembur.

3. Implementasi penempatan pegawai masih perlu ditingkatkan dengan

cara memperhatikan berbagai kelemahan dalam penempatan pegawai

antara lain: kinerja pegawai, keahlian pegawai,dan pengalaman kerja

pegawai.

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 24: resume

109

DAFTAR PUSTAKA

Aitimo, Gorda Joanic. 2010. Practical Human Resources Management.

Journal Buniness Internasional. Lagos: Malthouse Press.

http//.ol.gov/elaws/aso/drugfree/screen.asp. June 30, 2010

Arep, Ishak dan Hendri Tanjung. 2011. Manajemen Motivasi. Jakarta:

Gramedia Widiasarana Indonesia.

Arikunto, Suharsimi. 2003. Prosedur Penelitian. Suatu Pendekatan

Praktek. Edisi Revisi III. Jakarta; Rineka Cipta.

Attitude of US Purchasing Managers Towardd Industrial Products

Manufactured in selected European Nations (2012: 16). Journal of

International Business Studies. 43,81-90.

http://www.marketperspective.org/mad_ras.clocky.article-10/v29-

f/7099.1726/ugn.html.

Blanchard, Bernard M. dan Bruce J. Avolio. 2009. Improving

Organizational Effectiveness Through Transformational

Leadership. Sage: Thousand Oaks.

http://books.google.co.id/books?id=_z3_BOVYKIC&printsec=fro

ntcover&dq=Dubinsky,Yammarino,+Jolson&source=gbs_similarb

ooks_r&cad=2#v=onepage&q=&f=false

Bunga Amelia Rosita. 2010. Hubungan Penempatan Pegawai pada

Proyek “Sejuta Lubang Biopori” dengan Motivasi Kerja Pegawai

di Lembaga Pengabdian Masyarakat Universitas Padjajaran.

Thesis. Universitas Padjadjaran.

Commming, Theirz J.H. Sesty C.L., Fritz T.H. Gazperz. 2008. The Effect

Pleacement for Motivating Human Reseoruce Management. NY:

Communicated Publish. (Wokrking Paper) No. 92-4. Madison,

WI: A.C. Nielsen Center for Marketing Research.

Correy, Meryta Fritzy. 2010. Total Quality Management. Quality

Planning and Analisys in the Public Administration . Journal

International Marketing and Business. Vol. 7rd

ed. XIV/2006.

McGrawa-Hill-New York. http://www.markbu.ac.id/~cresearch/

journaldir.ph?html-533-65891.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 25: resume

110

Davis, & Newstroom. 2009. The Process of Cross Cultural Innovation

dan Motivation (Positive Negative and Neutral Factors).

http://202.155.90/corporate actions/new-info.jsx/human-report/01-

information.tract/lsccropt/lmt.

Eilon Dreyfakct. Productivity Study In a Chemical Plant. Bulletin Vol

.XL No. XI/VI/MMXI.

F. Sikula. 2011. Personnel Administration and Human Resources

Management. New York: A Willey Trans Edition, by John

Willey Sons Inc. Journal Social Sciences. November 2009. Ed.

III. Vol.17/XI/2009. No.29, p. 14.

Filley, Gorry Jose. 2009. Attitude of US Purchasing Managers Toward

Industrial Products Manufactured in Selected European Nasions.

Journal of International Business Studies. 43,81-90.

http://www.marketperspective.org/mad_ras.clocky.article-10/v29-

f/7099.1726/ugn.html.

Franklin and Pagan. 2006. Organzation Culture an Explanation for

Employee Discipline Practices. Review or Public Personnel

Administration. Personnel Journal, March, 2006.

Vol.XV/MMCMVI

Geoege, Moore & Gareth R. Jones. 2011. Motivation and Personality.

http://www.idx.co./mainmenu/emiten/CompanyProfile/Submitted

Offline/tabid/7234-785844/0-65442/lang/id-ID/language/id-

ID/Default.as.px.lmt.

Handayaningrat, Soewarno. 2009. Prinsip Manajemen. Dasar Teori dan

Praktek. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Hart, D.K. dan Scott. W.G. 2010. Organizational Behavior. Manager

Behavior, Performance, and Effectiveness. The Optimal Image of

Man for System Theory. Acaddemy of Management Journal. No.

15, 2010, p. 277.

Hasibuan, Malayu S. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta:

Bumi Aksara.

Heidjrachman, Ranupandojo dan Suad Husnan. 2009. Manajemen

Personalia. Edisi Revisi Ketujuh. Yogyakarta: BPFE.

Komaruddin. 2011. Ensiklopedi Menejemen. Jakarta: Bumi Aksara

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 26: resume

111

Lembaga Administrasi Negara RI. 2003. Sistem Administrasi Negara

Republik Indonesia. Jilid III. Jakarta: Lembaga Administrasi

Negara RI.

Lubis, S. K. 2002. Prinsip Pengawasan Dalam Manajamen. Jakarta: Haji

Masagung.

Manullang, M. 2008. Dasar-Dasar Manajemen Bagi Pimpinan

Perusahaan. Jakarta: Gajah Mada Press.

Mardiasmo. 2010. Administrasi Otonomi Daerah. Manajemen Keuangan

Pusat dan Daerah. Yogyakarta: Penerbit Andi.

Mathis, Robert. L and Jackson, John H. 2009. Human Resource

Management. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi III.

Terjemahan, Diana Agelica. Jakarta: Salemba Empat

Mitchel, T. R. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia dan

Produktivitas Kerja. (terjemahan. Sedarmayanti). Jakarta: Sekolah

Tingi Ilmu Administrasi-Lembaga Administrasi Negara Republik

Indonesia.

Moody, R. and Pesut, Frankly Stonery. 2010. Quality Planning and

Analisys in the Public Administration . Journal International

Marketing and Business. Vol. 3rd

ed. XIV/2006. McGrawa-Hill-

New York. http://www.markbu.ac.id/~cresearch/

journaldir.ph?html-533-3764.

Moekijat. 2011. Pengembangan Pegawai. Jakarta: Intermedia.

Muhammad, Riansyah. 2009. Sistem Informasi Manajemen. Pranata

Management Record. Jakarta: Haji Masagung.

Musanef. 2010. Administrasi Kepegawaian di Indonesia. Jakarta:

Intermedia.

Mondy. Employee Benefit News. New York: A Willey by

http://www.ol.gov./elaws/aso/drugfree/drugs.screen.asp. March,

2012.

Nitisemito, Alex S. 2011. Manajemen Personalia. Manajemen Sumber

Daya Manusia. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Nord, Walter R. 2012. Concept and Controversy in Organizational

Behavior. Pacific Palisades. Calofornia: Good Year. **Quis

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 27: resume

112

Cutoeit Ipos Cutodes? Who is to Guard the Guards Theselves?”,

ABCD Conference-Europe.

http://www.worldbank.org.jtstup.cost.prenships.hmt_jjeconit.477-

872: 109-Vol.78001

Ravianto, Agustatius. 2006. Manajemen Operasi. Pengendalian Internal

Sumber Daya. Produktivitas Kerja Perusahaan. Yogyakarta: BP-

FE GAMA

Raymond (2009: 865) Journal Marketing Management. Employee Benefit

News. Vol. VII. Number 19/XII. Serial Nineteen Edition. Free

Publish. New York: A Willey by

http://www.ol.gov./elaws/aso/drugfree/drugs.screen.asp.

J. Stone. 2008. Employee Benefit News. New York: A Willey by

http://www.ol.gov./elaws/aso/drugfree/drugs.screen.asp. Diakses,

29 Nopember 2012.

J. Stone . 2011. Journal Marketing Management. Employee Benefit News.

Vol. VII. Number 19/XII. Serial Nineteen Edition. Free Publish.

New York: A Willey by

http://www.ol.gov./elaws/aso/drugfree/drugs.screen.asp.

Mondy. Employee Benefit News. New York: A Willey by

http://www.ol.gov./elaws/aso/drugfree/drugs.screen.asp. March,

2012.

Ranupandoyo, Husnan. 2010. Manajemen Personalia, Teori dan Praktek

Bagi Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia pada

Perusahaan Besar dan Kecil. Jakarta: Pustaka Jaya.

Ruky, M. Firmansyah. 2010. Total Quality Management. Manajemen

Operasi dalam Industri. Jakarta: Bumi Aksara.

Sadarjoen, Tiwi Sawitri. 2011. Psikologi Industri. Penepan Dalam

Manajemen Sumber Daya Manusia. Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial

Humaniora. Vol. 12/ISSN. Tahun MMXI/. Bandung: LPE

Universitas Padjadjaran.

Sedarmayanti. 2007. Manajemen Kepegawaian. Kinerja Pegawai Era

Globalisasi dan Pasar Bebas. Jakarta: Intermedia.

Siagian, Sondang P. 2010. Manajemen Strategis. Total Quality

Management. Jakarta: Haji Masagung.

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)

Page 28: resume

113

Singarimbun, Masri. 2009. Metodologi Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.

Sinungan, Muchdarsyah. 2009. Produktivitas. Apa dan Bagaimana.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sugiyono. 2007. Metode Penelitian Bisnis. (Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif dan R&D). Bandung: Alfabeta.

Suherman. 2010. Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap Motivasi

Kerja Pejabat Fungsional Pustakawan pada Balai Penelitian dan

Pengembangan Sumber Penyakit Dari Binatang, Departemen

Kesehatan R.I. (Skripsi Unpad 2010).

Sutadi, Ari. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi VII. Jakarta:

Intermedia.

Tarsim, Triyana Putra. 2009. Pengaruh Penempatan Pegawai Terhadap

Efektivitas Kerja Pusat Penelitian Fisika-LIPI di Bandung.

(Skripsi Unpad 2010).

Thariska R. Vherensia. 2010, Hubungan Antara Penempatan Kerja

Karyawan Bandara Husein Sastranegara dan Motivasi kerja

Karyawan. Skripsi, Universitas Katholik Parahiyangan.

Umar, Husein. 2011. Manajemen Sumber Daya Manusia. Tinjauan

Dalam Hukum Administrasi Negara. Jakarta: Gramedia Pustaka

Utama.

Plunkett. 2008. Attitude of US Purchasing Managers Towardd Industrial

Products Manufactured in Selected European Nasions. Journal of

International Business Studies. 43,81-90.

http://www.marketperspective.org/mad_ras.clocky.article-10/v29-

f/7099.1726/ugn.html.

Wayne Drozt Riztepius Atiomo. A. C. 2010. Practical Human Resources

Management. Lagos: Malthouse Press.

http//.ol.gov/elaws/aso/drugfree/screen.asp.June 30, 2012.

Yarce. Mario Crasy. 2012. Journal Public Administration Internasional

dengan judul Public Personnel Administration. Personnel.

Journal, March, 2012. Ed. 34th Vol.XV/MMXI

Powered by TCPDF (www.tcpdf.org)

Tugas Akhir - 2013

Fakultas Ekonomi Bisnis Program Studi S1 Manajemen (Manajemen Bisnis Telekomunikasi & Informatika)