7/25/2019 Resume Aktivitas Antioksidan Daun Ginseng Jawa
1/3
AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DAUN GINSENG
JAWA
(Talinum paniculatum Gaertn)
Antioxidant Activity of Javanese Ginseng (Talinumpaniculatum
Gaertn) Leaves
ABSTRAK
Penelitian tentang aktivitas antioksidan daun Ginseng Jawa (T.
paniculatumGaertn) telah dilakukan. Tujuan dari penelitian ini
adalah untuk membandingkanaktivitas antioksidan dan kadar fenolik
daun ginseng jawa yang diekstrak denganbeberapa jenis pelarut dan
membandingkan aktivitas antioksidan dan kadarfenolik ekstrak air
panas daun ginseng jawa segar dan ekstrak air panas daun
ginseng jawa yang dikeringkan. !ktivitas antioksidan diukur
dengan metodepenangkapan radikal bebas dengan "PP# metode
feri$tiosianat dan metodekemampuan mereduksi% sedang$ kan kadar
fenolik diukur dengan metode &olin 'iocalteu. #asil penelitian
menunjukkan bahwa aktivitas antioksidan tertinggidari daun ginseng
jawa diperoleh dari ekstrak etanol yaitu sebesar *+, -dengan nilai
/ 0+*1* 2g3ml (metode penangkapan radikal bebas "PP#)%4*1+ -
(metode feri tiosianat) %dan 5+500 mek 6 &e(7) 3g ekstrak
(metodekemampuan mereduksi). 6adar fenolik tertinggi juga terdapat
dalam ekstraketanol sebesar 1+15* mg3g ekstrak. !ktivitas
antioksidan ekstrak air panasdaun ginseng jawa segar lebih tinggi
daripada ekstrak air panas daun
kering yaitu sebesar 885* - dan / 1,118 2g3ml (metode "PP#)%
,884 -(metode feri$tiosianat)% sedangkanaktivitas antioksidan
dengan metode kemampuan mereduksi dan kadar fenolik
ekstrak air panas daun ginseng jawa kering lebih tinggi daripada
ekstrak daunsegar yaitu berturut$turut sebesar 5,5+, mek 6
&e(7) 3g ekstrak dan
) 9
11911 mg3g ekstrak.
Kata kunci: &enolik penangkapan radikal bebas feri$tiosianat
(&T) ginseng Jawakemampuan mereduksi
PENDAHULUAN
Kerusakan pada sel dan jaringan yang merupakan akar dari
sebagian besar penyakit
disebabkan oleh spesies kimia yang sangat aktif dan berbahaya
yang disebut radikal
bebas. Radikal bebas berperan penting pada terjadinya
arterosklerosis, penyakit jantung
koroner, stroke, kanker, gagal ginjal, dan proses penuaan
manusia (Kumalaningsih, 2006
!oungson, 200"#. Radikal bebas dapat masuk dan terbentuk ke
dalam tubuh melalui
pernafasan, kondisi lingkungan yang tidaksehat, dan makanan
berlemak. $eberapa
%ontoh radikal bebas antara lain radikal hidroksil (&'#,
radikal superoksida (& # dan
radikal peroksida lipid (R& (Kumalaningsih, 2006#. )anusia
juga dapat memproduksi
senya*asenya*a yang dapat berperan aktif dalam menanggulangi
radikal bebas, seperti
en+im &- (superoksida dismutase#, glutathione, dan katalase,
namun jumlahnya
seringkali tidak men%ukupi. &leh sebab itu dibutuhkan asupan
makanan yang banyak
50
50
