8
1. Apa itu SIA? Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan dan pihak ekstern. 2. Bagaimana SIA dapat menambah nilai untuk organisasi? SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan dengan lebih efektif dan efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini dengan cara: a) Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk dan jasa Sebagai contoh, SIA dapat mengawasi mesin sehingga para operatornya akan diberitahukan dengan segera saat proses yang berjalan keluar dari batas kualitas yang dapat diterima. Hal ini tidak saja membantu mempertahankan kualitas produk, tetapi juga mengurangi jumlah bahan yang terbuang dan biaya untuk pengerjaan ulang. b) Memperbaiki efisiensi SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu . Sebagai contoh, pendekatan produksi just-in-time membutuhkan informasi yang konstan, akurat, dan mutakhir (up-to-date) tentangpersediaan bahan-bahan mentah dan lokasi mereka.

Resume Bab 1-3 Sistem Informasi Akuntansi

  • Upload
    acon

  • View
    162

  • Download
    19

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Materi Bab 1-3 Mata Kuliah SIA

Citation preview

Page 1: Resume Bab 1-3 Sistem Informasi Akuntansi

1. Apa itu SIA?

Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah suatu komponen organisasi yang

mengumpulkan, mengklasifikasikan, mengolah, menganalisa dan mengkomunikasikan

informasi finansial dan pengambilan keputusan yang relevan bagi pihak luar perusahaan

dan pihak ekstern.

2. Bagaimana SIA dapat menambah nilai untuk organisasi?

SIA dapat menambah nilai bagi organisasi dengan cara memberikan informasi yang

akurat dan tepat waktu, agar kelima aktivitas utama rantai nilai dapat dilaksanakan

dengan lebih efektif dan efisien. SIA yang dirancang dengan baik dapat melakukan hal ini

dengan cara:

a) Memperbaiki kualitas dan mengurangi biaya untuk menghasilkan produk dan jasa

Sebagai contoh, SIA dapat mengawasi mesin sehingga para operatornya akan

diberitahukan dengan segera saat proses yang berjalan keluar dari batas kualitas yang

dapat diterima. Hal ini tidak saja membantu mempertahankan kualitas produk, tetapi

juga mengurangi jumlah bahan yang terbuang dan biaya untuk pengerjaan ulang.

b) Memperbaiki efisiensi

SIA yang dirancang dengan baik dapat membantu memperbaiki efisiensi jalannya

suatu proses dengan memberikan informasi yang lebih tepat waktu. Sebagai contoh,

pendekatan produksi just-in-time membutuhkan informasi yang konstan, akurat, dan

mutakhir (up-to-date) tentangpersediaan bahan-bahan mentah dan lokasi mereka.

c) Memperbaiki pengambilan keputusan

SIA dapat memperbaiki pengambilan keputusan dengan memberikan informasi

dengan tepat waktu. Sebagai contoh, Wal-Mart membuat suatu database lengkap yang

berisi informasi rinci tentang transaksi-transaksi penjualan di tiap tokonya.

Perusahaan tersebut menggunakan informasi ini untuk mengoptimalisasikan jumlah

tiap produk yang dijual di tiap toko. Perusahaan tersebut juga menganalisis data

tersebut untuk menemukan pola barang-barang yang tampaknya dibeli sekaligus, dan

menggunakan informasi ini untuk memperbaiki lata letak barang dagangannya agar

penjualan barang-barang tersebut bertambah. Hal yang hampir sama dilakukan oleh

Amazon.com dengan memakai database aktivitas penjualan untuk menyarankan

buku-buku tambahan yang mungkin ingin dibeli oleh para pelanggannya.

Page 2: Resume Bab 1-3 Sistem Informasi Akuntansi

d) Berbagi pengetahuan

SIA yang dirancang dengan baik bisa mempermudah proses berbagi pengetahuan dan

keahlian, yang selanjutnya dapat niemperbaiki proses operasi perusahaan, dan bahkan

memberikan keunggulan kompetitif. Sebagai contoh, kantor-kantor akuntan publik

yang terbesar menggunakan sistem informasi mereka untuk berbagi cara-cara terbaik

(best practices) dan untuk mendukung komunikasi antar-pegawai yang berada di

berbagai lokasi kantor yang berbeda. Para pegawai dapat mencari di dalam database

perusahaan untuk mengidentifikasi ahli-ahli yang relevan dalam memberi bantuan

bagi seorang klien tertentu; jadi, seluruh keahlian kantor akuntan publik yang

dikumpulkan dari berbagai negara tersedia untuk melayani klien lokal manapun.

3. Peranan SIA dalam rantai nilai

Pada umumnya organisasi bertujuan menyediakan nilai untuk pelanggan. Hal tsb

membutuhkan pelaksanaan berbagai kegiatan yang berbeda-beda, dan dapat

dikonseptualisasikan dalam bentuk rantai nilai (value chain). Rantai nilai organisasi

terdiri dari lima aktivitas utama (primary activities) yang secara langsung memberikan

nilai kepada para pelanggannya, yaitu:

a) Inbound logistics terdiri dari penerimaan, penyimpanan, dan distribusi bahan-bahan

masukan yang digunakan oleh organisasi untuk menghasilkan produk dan jasa yang

dijualnya.

b) Operasi (operations) adalah aktivitas-aktivitas yang mengubah masukan menjadi jasa

atau produk yang sudah jadi.

c) Outbond logistics adalah aktivitas-aktivitas yang melibatkan distribusi produk yang

sudah jadi ke para pelanggan.

d) Pemasaran dan penjualan mengarah pada aktivitas-aktivitas yang berhubungan

dengan membantu para pelanggan untuk membeli jasa atau produk yang dihasilkan

organisasi.

e) Pelayanan (service) memberikan dukungan pelayanan purna jual kepada para

pelanggan.

Organisasi juga melaksanakan berbagai aktivitas pendukung (support activities) yang

memungkinkan kelima aktivitas utama tersebut dilaksanakan secara efisien dan efektif.

Aktivitas-aktivitas pendukung tersebut dapat dikelompokkan menjadi empat kategori,

yaitu:

Page 3: Resume Bab 1-3 Sistem Informasi Akuntansi

a) Infrastruktur perusahaan mengarah pada aktivitas-aktivitas akuntansi, keuangan,

hukum, dan administrasi umum yang penting bagi sebuah organisasi untuk beroperasi.

SIA adalah bagian dari infrastruktur perusahaan.

b) Sumber daya manusia melibatkan aktivitas-aktivitas yang berhubungan dengan

perekrutan, pengontrakan, pelatihan, dan pemberian kompensasi dan keuntungan bagi

pegawai.

c) Teknologi merupakan aktivitas yang meningkatkan produk atau jasa. Contoh:

penelitian dan pengembangan, investasi dalam teknologi informasi yang baru,

pengembangan Website, dan desain produk.

d) Pembelian (purchasing) termasuk seluruh aktivitas yang melibatkan perolehan bahan

mentah, suplai, mesin, dan bangunan yang digunakan untuk melaksanakan aktivitas-

aktivitas utama.

4. SIA dan Strategi Perusahaan

Ada 2 strategi dasar bisnis yang dapat diikuti oleh perusahaan, berdasarkan argumentasi

seorang professor bisnis di Harvard, Michael Porter. yaitu:

a) Strategi diferensiasi produk memerlukan penambahan beberapa fitur atau pelayanan

atas produk Anda yang tidak diberikan oleh para pesaing. Dengan melakukan hal ini,

perusahaan akan dapat menetapkan harga premium ke para pelanggannya.

b) Strategi biaya rendah (low-cost) memerlukan perjuangan untuk menjadi penghasil

suatu produk atau jasa yang paling efisien. Kadang-kadang, sebuah perusahaan dapat

berhasil baik dalam menghasilkan produk yang lebih baik dari para pesaingnya

dengan biaya yang lebih rendah dari biaya rata-rata untuk industri tersebut.

Akan tetapi, biasanya perusahaan harus memilih di antara kedua strategi tersebut.

Apabila mereka berkonsentrasi untuk menjadi penghasil produk yang biayanya paling

rendah, mereka harus melepas beberapa keistimewaan penambah nilai yang mungkin

membedakan produk mereka dengan produk lainnya.

Porter menggambarkan 3 posisi strategi dasar, yaitu:

a) Posisi strategis berdasar keanekaragaman (variety-based) melibatkan produksi atau

penyediaan sebagian dari produk atau jasa dalam industri tertentu. Contoh: Jiffy Lube

International adalah perusahaan yang mengadopsi posisi strategis berdasar

keanekaragaman, dimana perusahaan tersebut tidak menyediakan jasa perbaikan

mobil yang beranekaragam, tetapi mereka berfokus pada jasa ganti oli dan pelumas.

Page 4: Resume Bab 1-3 Sistem Informasi Akuntansi

b) Posisi strategis berdasar kebutuhan (needs-based) melibatkan usaha untuk melayani

hampir seluruh kebutuhan dari kelompok pelanggan tertentu. Termasuk didalamnya

adalah mengidentifikasi target pasar. Sebagai contoh : sebuah perusahaan yang

memfokuskan pada para pensiunan.

c) Posisi strategis berdasar akses (access-based) melibatkan sebagian pelanggan yang

berbeda dari pelanggan lainnya dalam hal faktor-faktor seperti lokasi geografis atau

ukuran. Hal ini menimbulkan perbedaan kebutuhan dalam melayani para pelanggan

tersebut.

5. SISTEM ERP

ERP adalah sebuah sistem informasi perusahaan yang dirancang untuk

mengkoordinasikan semua sumber daya, informasi dan aktifitas yang diperlukan untuk

proses bisnis lengkap.

Sistem ERP didasarkan pada database pada umumnya dan rancangan perangkat lunak

modular. ERP merupakan software yang mengintegrasikan semua departemen dan fungsi

suatu perusahaan ke dalam satu sistem komputer yang dapat melayani semua kebutuhan

perusahaan, baik dari departemen penjualan, HRD, produksi atau keuangan.

6. DIAGRAM ARUS DATA

Diagram Arus Data (DAD) atau Data Flow diagram (DFD) memperlihatkan hubungan

fungsional dari nilai yang dihitung oleh sistem, termasuk nilai masukan, nilai keluaran

serta tempat penyimpanan internal.

Diagram Arus Data adalah gambaran grafis yang memperlihatkan aliran data dari

sumbernya dalam objek lalu melewati proses yang mentransformasikan ke tujuan orang

lain yang ada pada objek lain dan sering digunakan untuk menggambarkan suatu sistem

yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan atau dirancang.

Diagram Arus Data membuat proses yang mentransformasikan data, aliran data yang

menggerakan data, serta store yang jadi tempat penyimpanan data. Diagram Arus Data

menggambarkan arus data di dalam sistem dengan struktur yang jelas. Penggunaan notasi

pada Diagram Arus Data ini sangat membantu sekali untuk memahami suatu sistem.

Page 5: Resume Bab 1-3 Sistem Informasi Akuntansi

7. BAGAN ALIR

Bagan alir dapat dikelompokkan menjadi 3, yaitu:

a) Bagan alir sistem, yaitu bagan  yang menunjukkan gambaran diagram arus data

melalui serangkaian operasional dalam sistem pemrosesan data otomatis. Bagan ini

menjelaskan bagaimana data diambil dan ditempatkan dalam sistem, bagaiamana

proses lanjutan yang terjadi pada data, dan output sistem. Aliran pemrosesan diagram

dengan simbol-simbol yang dihubungkan dengan garis alir. Simbol yang digunakan

berupa garis lurus berbentuk tandah panah.

b) Bagan Aliran Dokumen, yaitu diagram yang menggambarkan arus dokumen melalui

bergai departemen dan fungsi dalam sebuah organisasi. Bagan alir dokumen,

khususnya berguna untuk menganalisis kelengkapan prosedur pengendalian didalam

sesuatu sistem, seperti pemeriksaan internal dan pemisahaan fungsi pemrosesan dari

entitas yang digambarkan dalam bagan. Simbol yang digunakan dalam bagan ini

adalah simbol yang menjelaskan aliran dokumen.

c) Bagan Alir Program, menunjukkan proses penjelasan yang dibutuhkan oleh auditor

untuk memperjelas proses yang dituangkan pada bagan alir sistem. Bagan alir

dokumen merupakan bagan pelengkap dari bagan alir sistem, bagan ini mendukung

dan mendeskripsikan logika yang dibuat pada bagan alir sistem.