9
BATUAN METAMORF 1. Pengertian Batuan Metamorf Batuan metamorf merupakan batuan yang berasal dari batuan induk baik itu batuan beku, batuan sedimen atau juga batuan metamorf yang telah mengalami perubahan mineralogi, tekstur serta struktur dari adanya perubahan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi dapat disebut batuan metamorf. Proses metamorfisme biasanya terjadi di dalam permukaan bumi pada kedalaman berkisar antara 3 kilometer sampai 20 kilometer. Pada proses-proses metamorfisme terjadi perubahan mineral-mineral suatu batuan karena adanya pengaruh atau respon terhadap kondisi fisika dan kimia yang terjadi di dalam kerak bumi yang berbeda dengan kondis yang sebelumnya. Suatu proses meamorfisme adalah proses dimana suatu batuan mengalami perubahan-perubahan pada tekanan dan tempeartur yang tinggi diman tekanan dan temperatur yang tinggi ini mampu merubah tekstur batuan dan mineraloginya. Tekanan dan temperatur yang terjadi berada diatas diagenesa dan dibawah pelelehan . 2. Pembentukan Batuan Metamorf Batuan metamorf yang berasal dari batuan sedimen atau batuan beku yang mengalami proses-proses metamorfisme yaitu, batuan-batuan tersebut mendapatkan tekanan dan

Resume Batuan Metamorf I

Embed Size (px)

Citation preview

BATUAN METAMORF1.Pengertian Batuan Metamorf

Batuan metamorf merupakan batuan yang berasal dari batuan induk baik itu batuan beku, batuan sedimen atau juga batuan metamorf yang telah mengalami perubahan mineralogi, tekstur serta struktur dari adanya perubahan temperatur dan tekanan yang sangat tinggi dapat disebut batuan metamorf.

Proses metamorfisme biasanya terjadi di dalam permukaan bumi pada kedalaman berkisar antara 3 kilometer sampai 20 kilometer. Pada proses-proses metamorfisme terjadi perubahan mineral-mineral suatu batuan karena adanya pengaruh atau respon terhadap kondisi fisika dan kimia yang terjadi di dalam kerak bumi yang berbeda dengan kondis yang sebelumnya.

Suatu proses meamorfisme adalah proses dimana suatu batuan mengalami perubahan-perubahan pada tekanan dan tempeartur yang tinggi diman tekanan dan temperatur yang tinggi ini mampu merubah tekstur batuan dan mineraloginya. Tekanan dan temperatur yang terjadi berada diatas diagenesa dan dibawah pelelehan .2.Pembentukan Batuan Metamorf

Batuan metamorf yang berasal dari batuan sedimen atau batuan beku yang mengalami proses-proses metamorfisme yaitu, batuan-batuan tersebut mendapatkan tekanan dan temperatur yang tinggi dimana tekanannya itu berada diatas diagenesa dan temperaturnya berada dibawah pelelehan sehingga dapat terbentk batuan baru atau yang sering disebut batuan metamorf.

Perubahan yang terjadi pada batuan metamorf hanyalah pada saat batuan tersebut kondisinya padat dan perubahan komposisi di dalam batuan tidak terlalu berarti pada tahap ini, perubahan tersebut adalah proses itu isokimia yang mana terdiri dari distribusi ulang elemen-elemen lokal dan volatil diantara mineral-mineral yang sangat reaktif. Dilihat dari beberapa eksperimen yang telah dilakukan oleh para ahli batas antara diagenesa dan metamorfisme adalah menentukan batsa terbawah yang mana batas ini dapat dilihat dari kenampakan pertama dar mneral yang tidak terbentuk secara normmal pada batuan sedimen yang ada dipermukaan dan pada eksperimen-eksperimen reaksi ini terjadi pada temperatur antara 200C 350C yang tergantung juga pada pH dan kandungan material-material disekitarnya. Batas atas dari proses metamorfisme dilihat dari terjadinya pelelehan pada batuan, kondisi ini terjadi pada suhu antara 650C 800C .

Batuan metamorf apabila dilihat dari tingkat malihannya , batuan ini dibagi menjadi dua yaitu metamorfisme tingkat rendah dan metamorfisme tingkat tinggi

Gamar 1

Tingkat Metamorfisme

Pembentukan batuan metamorf tidak hanya didasarkan pada tingkat malihannya tetapi juga berdasarkan penyebabnya. Batuan metamorf dibagai menjadi tiga bagian berdasarkan penyebabnya yaitu metamorfisme kontak, metamorfisme dinamo dan juga metamorfisme regional.

Gambar 2

Lokasi Terbentunya Batuan Metamorf3.Struktur Batuan MetamorfStruktur batuan metamorf umumnya terbagi ke dalam dua golongan besar yaitu struktur foliasi dan struktur non foliasi. Peredaan antara dua golonan besar struktur ini terletas pada penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorfnya. Apabila strukturnya foliasi berarti ada penjajaran mineral-mineral penyusun batuan metamorfnya sedangkan struktur non foliasi tidak ada.

Berikut ini adalah struktur batuan metamorf yang termasuk golongan struktur foliasi diantaranya adalah struktur Skitose, struktur gneisik, struktur slatyclevage, dan juga struktur phylitic. Sedangkan struktur yang masuk ke dalam golongan struktur non foliasi antara lain struktur hornfelsik, struktur kataklastik, struktur milonitik, struktur pilonitik, struktur flaser, struktur augen, struktur granulose, dan juga struktur linasi

Gambar 3

Struktur Batuan Metamorf

4.Tekstur Batuan Metamorf

Tekstur yang ada pada batuan metamorf penamaanya mengikuti kata-kata yang mempunyai akhiran blastik. Contohnya seperti batuan metamorf yang berkomposisi kristal dengan ukuran yang seragam disebut granoblastik. Tekstur pada batuan metamorf dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu tekstur kristoblas dan tekstur palimpset, kelompok ini dibedakan berdasarkan tekstur yang dicirikan dengan tekstur batuan asalnya yang tidak terlihat lagi atau pula yang masih nampak tekstur batuan asalnya.

Tekstur kristoblas adalah tekstur dari batuan metamorf yang dicirikan dengan tekstur batuan asalnya yang sudah tidak terlihat lagi atau kenampakan dari batuan yang baru, yang termasuk kedalam tekstur ini antara lain : Tekstur porfiroblastik

Tekstur lepidoblastik

Tekstur granoblastik

Tekstur nematoblastik

Tekstur idioblastik

Tekstur xenoblastik

Sedangkan tekstur palimpset adalah tekstur batuan metamorf yang dicirikan dengan tekstur sisa dari batuan asal yang masih terlihat atau diamati, yang termasuk tekstur palimpset adalah:

Tekstur blastoporfiritik

Tekstur blastopsefit Tekstur blastopsamit

Tekstur blastopellit

Gambar 4

Tekstur Batuan Metamorf

5.Contoh Batuan Metamorf5.1Marmer

Marmer adalah batuan dari hasil proses metamorfosa dari batu gamping. Dari batuan marmer pasti ada batu gamping tetapi dalam batu gamping belum tentu ada marmer karena keberadaan marmer yang berhubungan dengan gaya endogen yang mempengaruhi, gaya endogen itu bisa tekanan atau temperatur yang tinggi

Foto 1

Marmer5.2Asbes

Asbes adalah mineral yang bentuknya berupa serat-serat yang mudah untuk terpisah, ukuran dari serat asbes sangat kecil dan halus. Karena asbes mudah bertebangan di udara, maka akan sangat berbahaya apabila terhirup karena akan menimbulkan kerusakan .

Foto 2

AsbesKESIMPULAN

Batuan metamorf merupakan batuan yang berasal dari batuan induk atau batuan yang ada sebelumnya kemudian mengalami proses-proses metamorfisme yang diakibatkan oleh tekanan dan temperatur yang tinggi atau juga batuan metamorf juga dapat berasal dari batuan metamorf itu sendiri namun mengalami perubahan mineralogi, struktur dan tektur.

Struktur batuan metamorf umumnya dibagi menjadi dua kelompok besar yaitu struktur foliase dan struktur non foliase. Struktur foliase adalah struktur yang ada penjajaran mineral penyusun batuan metamorfnya sedangkan struktur non foliase adalah struktur yang tidak ada penjajaran mineral penyusun batuan metamorfnya.

Tekstur batuan metamorf secara garis besar dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu tektur kristoblas dan tekstur palimpset. Tekstur kristoblas adalah tekstur yang dicirikan dengan tekstur batuan asalanya yang sudah tidak telihat sedangkan tekstur palimpset adalah tekstur batuan asalnya yang masih dapat dilihat atau diamati.DAFTAR PUSTAKA

Rizki, Muhammad, 2013, Batuan Metamorf . rizkigeos.blogspot.com diakses pada tanggal 30 November 2013 pukul 18.12WIB (blog,online)Wilman, 2012, batuan-metamorf . wingmanarrows.wordpress.com diakses pada tanggal 30 November 2013 pukul 18.25 WIB (online)