Upload
luluil-bahiroh
View
12
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Audit manajemen
Citation preview
KONSEP DASAR AUDIT MANAJEMEN
Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Audit Manajemen
Oleh :
Nurul Qamaril Ramadhani (NIM. 115020300111039)
Devi Nur Cahya Ningsih (NIM. 115020300111040)
Lu’luil Bahiroh (NIM. 115020300111041)
Elis Nur Rohma (NIM. 115020300111051)
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
PERBEDAAN AUDIT MANAJEMEN DAN AUDIT KEUANGAN
No Pembeda Audit Keuangan Audit Manajemen
1 Tujuan Audit Mendapatkan keyakinan bahwa laporan
keuangan perusahaan telah disusun
sesuai GAAP dan disajikan sesuai
dengan kondisi keuangan perusahaan
pada tanggal pelaporan dan kinerja
manajemen pada periode tersebut
Mencapai perbaikan program/aktivitas
dalam pengelolaan perusahaan.
menemukan kelemahan operasional,
penyebabnya, dan memberikan
rekomendasi perbaikan.
2 Output Opini laporan keuangan dalam laporan
audit.
Rekomendasi perbaikan efisiensi,
efektivitas, dan penghematan dalam
pencapaian tujuan perusahaan.
3 Ruang
Lingkup
Data-data akuntansi perusahaan dan
proses penyajian laporan oleh
manajemen. luasnya audit ditentukan
oleh efektivitas SPI perusahaan
Keseluruhan fungsi manajemen dan unit-
unit yang terkait di dalamnya. Luasan
audit juga ditentukan oleh efektivitas
SPI.
4 Dasar
Yuridis
Semua perusahaan harus menyajikan
laporan keuangan yang telah diaudit
oleh laporan independen (akuntan
publik).
Audit manajemen bukan suatu
keharusan. Audit manajemen berangkat
dari kepedulian manajemen terhadap
peningkatan efisiensi, efektivitas, dan
penghematan operasi dalam mencapai
tujuan perusahaan.
5 Pelaksana
Audit
Auditor independen / auditor eksternal. Selain oleh auditor independen, audit
bisa dilakukan oleh auditor internal (staf
audit perusahaan). Menggunakan auditor
ekternal jika orientasinya adalah
objektivitas namun menggunakan
auditor internal jika orientasinya biaya.
6 Frekuensi
Audit
Dilakukan minimal sekali dalam
setahun dan bersifat regular.
Tidak ada ketentuan frekuensi audit,
tergantung kepedulian manajemen pada
1
perbaikan efisiensi, efektifitas, dan
penghematan operasional perusahaan.
7 Orientasi
Hasil Audit
Penilaian kinerja masa lalu pada periode
pelaporan.
Kepentingan perbaikan-perbaikan untuk
masa mendatang.
8 Bentuk
Laporan
Audit
Memiliki standar bentuk laporan audit
baku bagi seluruh audit independen di
Indonesia. Biasanya berbentuk pendek
yang menyertai laporan keuangan yang
diaudit.
Disajikan dalam bentuk laporan
komprehensif yang berisi kesimpulan
audit dan temuan-temuan penting yang
mendasari simpulan dan rekomendasi.
Audit manajemen belum memiliki
standar baku.
8 Pengguna
Laporan
Pihak berkepentingan ekternal (investor,
pemerintah, kreditor, pemasok, dll)
Pihak internal / manajemen perusahaan
KINERJA MANAJEMEN
Ukuran Kinerja Manajemen
Faktor dalam Menetapkan Kriteria Kinerja Manajer
1. Dapat diukur atau tidaknya kriteria
Tidak semua kinerja manajer bisa diukur secara kuantitatif. Semakin mudah
mengukur kinerja secara kuantitatif, maka semakin besar perhatian yang
diperoleh dari manajemen puncak.
2. Rentang waktu sumber daya dan biaya
Sumber daya yang dikorbankan untuk mencapai sasaran tertentu sering
memiliki rentang waktu jangka panjang untuk menghasilkan manfaat bagi
perusahaan.
3. Bobot yang dipertimbangkan atas kriteria
Manajer akan cenderung untuk mengerahkan usahanya pada kinerja yang
memiliki bobot yang paling besar dalam penilaian kinerja.
4. Tipe kriteria yang digunakan dan aspek perilaku yang ditimbulkan
2
Ukuran Kinerja Secara Kuantitatif
1. Ukuran kriteria tunggal ( single criterium )
Ukuran kinerja yang hanya menggunakan satu ukuran untuk menilai kinerja
manajernya. Hal ini akan membuat orang cenderung memusatkan usahanya
pada satu kriteria tertentu dan mengabaikan kriteria yang lain. Contohnya:
kinerja manajer produksi diukur dengan tercapainya target kuantitas produk
yang dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Hal ini akan mengakibatkan
manajer produksi hanya fokus terhadap output yang dihasilkan dan
mengabaikan mutu, biaya produksi, pemeliharaan peralatan, dan sumber
daya manusia.
2. Ukuran kriteria beragam ( multiple criterium )
Ukuran kinerja ini menggunakan berbagai macam ukuran dalam menilai
kinerja manajemennya. Tujuan penggunaan kriteria ini adalah kinerja
seorang manajer bisa diukur dengan berbagai kinerja, sehingga tidak hanya
fokus terhadap satu kriteria saja. Kelemahan ukuran kriteria ini adalah, tidak
ditentukannya bobot tiap-tiap kinerja untuk menentukan kinerja keseluruhan
manajer yang diukur kinerjanya. Hal ini akan memungkinkan manajer
menggunakan persepsinya sendiri dalam memberikan bobot terhadap kriteria
yang beragam yang untuk menilai kinerjanya.
3. Ukuran kriteria gabungan ( composite criterium )
Ukuran kriteria ini menggunakan berbagai macam ukuran yang
memperhitungkan bobot masing-masing ukuran dan menghitung rata-
ratanya sebagai ukuran menyeluruh kinerja manajernya.
Penilaian Kinerja Manajemen
1. Definisi Penilaian Kinerja Manajemen
Suatu penilaian untuk menentukan seberapa efektif suatu operasi itu berjalan
dalam organisasi berdasarkan kriteria yang ditetapkan sebelumnya.
2. Manfaat Penilaian Kinerja Organisasi
a. Menjamin operasi organisasi berjalan secara efektif dan efisien melalui
pemotivasian karyawan.
3
b. Membantu pengambilan keputusan yang berhubungan dengan karyawan
(promosi, mutasi, PHK).
c. Mengidentifikasi kebutuhan pelatihan.
d. Menyediakan umpan balik bagi karyawan mengenai bagaimana seorang
atasan menilai kinerja mereka.
e. Menyediakan suatu dasar bagi distribusi pelanggan
Pengukuran Kinerja Manajemen dengan Balanced Scorecard
o Perspektif Balanced Scorecard
1. Perspektif keuangan
Mengukur kinerja perusahaan dalam hal memperoleh laba dan nilai pasar.
Ukuran yang digunakan biasanya profitabilitas, pertumbuhan, dan nilai
pemegang saham. Alat ukur yang digunakan adalah return on investment,
residual income, dan lain-lain.
2. Perspektif kepuasan pelanggan
Diukur dari cara perusahaan dapat memuaskan pelanggan. Alat ukur yang
digunakan adalah market share, customer retention, customer acquisition,
customer satisfaction, dan customer profitability.
3. Perspektif proses bisnis internal
Diukur dari cara perusahaan menghasilkan produk atau jasa secara efisien
dan efektif. Ukuran yang digunakan adalah kualitas, response time, cost, dan
pengenalan produk baru.
4. Perspektf pertumbuhan dan pembelajaran
Menekankan pada cara perusahaan dapat berinovasi dan terus tumbuh dan
berkembang agar dapat bersaing. Alat ukur yang digunakan adalah employee
satisfaction dan information system available.
o Penerapan Balanced Scorecard
1. Menentukan strategi
2. Menentukan ukuran dari strategi
3. Menyatukan ukuran yang sudah ditetapkan ke dalam sistem manajemen
4. Menelaah ukuran dan hasil secara rutin
4
a. Pemeberitahuan kepada manajemen apakah strategi telah diterapkan
b. Manajemen serius terhadap ukuran-ukuran yang ada
c. Menggariskan ukuran-ukuran terhadap strategi yang berubah
d. Memperbaiki pengukuran
o Keunggulan Balanced Scorecard
1. Merupakan konsep pengukuran yang komprehensif
2. Merupakan konsep yang adaptif dan responsive terhadap lingkungan bisnis
3. Memberikan fokus terhadap tujuan menyeluruh perusahaan
o Kelemahan Balanced Scorecard
1. Kurangnya hubungan antara ukuran dan hasil non keuangan
2. Tidak adanya mekanisme perbaikan
3. Ukuran-ukurannya tidak diperbaharui
4. Pengukuran terlalu berlebihan
5. Kesulitan dalam menentukan trade-off
LINGKUP AUDIT MANAJEMEN
Audit manajemen merupakan suatu pengawasan atas operasional perusahaan
demi tercapainya efisiensi, efektivitas dan ekonomisasi. untuk mencapai tujuan tersebut,
maka internal auditor pun memiliki ruang lingkup audit sebagai acuan asersi dan
ditinjau berdasarkan standar yang ada, yaitu :
a. tinjauan efektivitas : apakah output yang dihasilkan sebanding dengan input yang
ada?
b. tinjauan penyebab : apa-apa saja yang menyebabkan terjadinya biaya-biaya yang
seharusnya dapat dikendalikan?
c. tinjauan akibat : akibat apa yang terjadi atas kurangnya efisiensi dan bagaimana
mengatasinya.
Ketiga aspek tersebut merupakan tinjauan yang dilakukan auditor internal untuk
meninjau segala bidang manajemen yang berada dalam perusahaan, seperti : bidang
pemasaran, sdm, operasional, perpajakan, produksi, dll.
5
DAFTAR PUSTAKA
Bayangkara, IBK. 2013. Audit Manajemen – Prosedur dan Impelementasi. Jakarta :
Salemba Empat
Ninis. 2011. Pengukuran Kinerja Manajemen. www.ninisug.blogspot.com (online).
Diakses tanggal 5 Maret 2014.
Mulyadi. Penilaian Kinerja Manajemen. www.dion.staff.gunadarma.ac.id (online).
Diakses tanggal 5 Maret 2014.
Sutanto. Pengukuran Kinerja Manajemen. www.aftonisusanto.wordpress.com (online).
Diakses tanggal 5 Maret 2014.
Endang. 2011. Konsep Dasar Audit Manajemen. www.endovus.blogspot.com (online).
Diakses tanggal 5 Maret 2014.
______. 2011. Ruang Lingkup Audit Manajemen Dalam. www.ilmu-ekonomi.com
(online). Diakses tanggal 5 Maret 2014.
Fransiska, Febri. 2013. Ruang Lingkup Audit Manajemen.
www.eightishad.wordpress.com (online). Diakses tanggal 5 Maret 2014.
6