6
RESUME TENTANG ANGIN Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak horizontal atau vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktasi dinamis. Faktor-faktor terjadinya angin: Gradien barometris, semakin besar gradien barometris maka semakin cepat tiupan anginnya. Letak tempat, angin yang bergerak di daerah khatulistiwa akan bergerak lebih cepat dari pada yang di daerah non khatulistiwa. Ketinggian, semakin tinggi suatu tempat maka angin yang bertiup akan semakin kencang. Waktu, angin akan bergerak lebih cepat pada siang hari daripada malam hari. Mekanisme terjadinya angin: 1. Angin darat dan angin laut Terjadi akibat perbedaan suhu udara di atas laut (atau danau) dengan udara di atas wilayah daratan. Siang hari, diatas daratan lebih panas dibanding lautan sehingga angin berhembus dari arah laut ke daratan, angin laut. Malam hari, daratan lebih dingin sehingga tekanan udaranya lebih tinggi, menyebabkan angin berhembus dari daratan ke arah lautan, angin darat. 2. Angin lembah dan gunung

Resume Tentang Angin Kelompok 4

  • Upload
    sasmito

  • View
    224

  • Download
    11

Embed Size (px)

DESCRIPTION

keompok 4

Citation preview

Page 1: Resume Tentang Angin Kelompok 4

RESUME TENTANG ANGIN

Massa udara yang bergerak disebut angin. Angin dapat bergerak horizontal

atau vertikal dengan kecepatan bervariasi dan berfluktasi dinamis.

Faktor-faktor terjadinya angin:

• Gradien barometris, semakin besar gradien barometris maka semakin cepat

tiupan anginnya.

• Letak tempat, angin yang bergerak di daerah khatulistiwa akan bergerak

lebih cepat dari pada yang di daerah non khatulistiwa.

• Ketinggian, semakin tinggi suatu tempat maka angin yang bertiup akan

semakin kencang.

• Waktu, angin akan bergerak lebih cepat pada siang hari daripada malam

hari.

Mekanisme terjadinya angin:

1. Angin darat dan angin laut

Terjadi akibat perbedaan suhu udara di atas laut (atau danau) dengan udara

di atas wilayah daratan. Siang hari, diatas daratan lebih panas dibanding lautan

sehingga angin berhembus dari arah laut ke daratan, angin laut. Malam hari,

daratan lebih dingin sehingga tekanan udaranya lebih tinggi, menyebabkan angin

berhembus dari daratan ke arah lautan, angin darat.

2. Angin lembah dan gunung

Angin lembah adalah angin yang bertiup dari lembah ke gunung dan

biasanya terjadi pada siang hari. Angin gunung adalah angin yang bertiup dari

gunung ke lembah dan biasanya terjadi pada malam hari.

Terjadi karena keadaan topografi.

Kedua angin ini merupakan hasil dari perbedaan suhu antara lembah dan

puncak gunung.

3. Angin musim (angin muson)

Terjadi akibat perbedaan pemanasan antara daratan dan lautan dalam

skala yang lebih besar, terjadi antara benua dan samudra.

Page 2: Resume Tentang Angin Kelompok 4

Terbagi dua:

Angin muson barat

Angin yang mengalir dari benua asia pada saat musim dingin ke benua

australia pada saat musim panas dan mengandung curah hujan yang banyak di

bagian barat indonesia, hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang

luas seperti perairan dan samudra.

Angin muson timur

Angin yang mengalir dari benua australia pada saat musim dingin ke

benua asia pada saat musim panas dan sedikit curah hujan yang ditemukan di

bagian timur indonesia karena angin melewati celah-celah sempit dan berbagai

gurun.

4. Angin pasat

Adalah angin yang berhembus dengan kecepatan konstan dan terus-

menerus dengan arah yang sama, melalui lintasan yang sama pula.

5. Angin lokal: Terjadi karena pengaruh keadaan regional dan karena efek

lokal.

6. Angin puting beliung dan tornado

Angin puting beliung adalah angin yang berputar dengan kecepatan lebih

dari 63 km/jam yang bergerak secara garis lurus dengan lama kejadian maksimum

5 menit dan biasanya terjadi di musim pancaroba.

Angin tornado adalah Suatu kolom udara yang berputar dengan kencang

yang timbul dari dasar awan comulunimbus atau cumulus (dalam beberapa

kejadian) dan sering (tidak selalu) tampak seperti “corong awan”. Sebuah pusaran

angin dapat dianggap sebagai tornado jika pusaran angin tersebut menyentuh

tanah dari dasar awan comulunimbus.

PENGARUH ANGIN TERHADAP TANAMAN

Secara luas angin akan mempengaruhi unsur cuaca seperti suhu yang

optimum dimana tanaman tumbuh dan berproduksi dengan sebaik-baiknya,

kelembaban udara yang berpengaruh terhadap penguapan permukaan tanah dan

penguapan permukaan daun, maupun pergerakan awan, Membawa uap air

Page 3: Resume Tentang Angin Kelompok 4

sehingga udara panas menjadi sejuk dan juga membawa gas-gas yang sangat

dibutuhkan oleh pertumbuhan dan perkembangan tanaman.

Ditinjau dari segi keuntungannya angin sangat membantu dalam

penyerbukan tanaman. angin akan membawa serangga penyerbuk lebih aktif

membantu terjadinya persarian bunga dan pembenihan alamiah. Sedangkan pada

keadaan kecepatan angin kencang, kehadiran serangga penyerbuk menjadi

berkurang sehingga akan berpengaruh terhadap keberhasilan penangkaran benih

dan akan menimbulkan penyerbukan silang.

Dari segi kerugiannya, angin yang kencang dapat menimbulkan bahaya

dalam Penyerbukan, karena angin bijinya tidak bisa menjadi murni sehingga

tanaman perlu diisolasi. Dan juga dapat menyebarkan hama penyakit seperti

perkembangan jamur.

Perkembangan panyakit sangat tergantung pada cuaca. Keadaan cuaca

yang sangat lembab sangat menguntungkan bagi perkembangan jamur. Serangan

patogen cenderung akan meluas bila kelembaban tinggi. Berdasarkan hasil

penelitian diketahui bahwa patogen dipencarkan oleh angin. Dari hasil penelitian

Tantawi (2007) diketahui bahwa pemencaran konidium pada satu musim tanam

tembakau di Jember didukung oleh peningkatan kecepatan angin dan penurunan

kelembaban udara. Pada bulan kering maupun bulan lembab peningkatan

kecepatan angin yang diikuti dengan menurunnya kelembaban udara akan

mendukung pemencaran konidium. Berdasarkan data aktual untuk memencarkan

konidium hanya memerlukan kecepatan angin 0,28 m/det pada suhu 25ºC.

Selain sebagai penyebar patogen, angin juga mempengaruhi peningkatan

jumlah luka pada tanaman inang dan dapat pula mempercepat pengeringan

permukaan tanaman yang basah. Penyebaran penyakit yang sangat cepat

dimungkinkan karena adanya angin baik secara langsung atau tidak langsung

melalui vektor yang dapat terbawa angin dalam jarak jauh. Selain itu karena

hembusan keras angin atau karena saling bersinggungan antar tanaman atau

melalui pasir yang diterbangkan juga dapat menyebabkan permukaan tanaman

terluka dan hal ini memungkinkan terjadinya infeksi.

Banyak jamur parasit yang penyebarannya terutama dilakukan oleh angin

karena jamur membentuk dan membebaskan spora ke udara dalam jumlah yang

Page 4: Resume Tentang Angin Kelompok 4

tidak terhitung, mempunyai ukuran yang kecil dan ringan sekali sehingga mudah

diangkut oleh angin dalam jarak jauh. Meskipun spora-spora jamur pada

umumnya terdapat dalam lapisan udara di dekat tanah, di lapisan udara yang

paling tingginya ribuan meter pun masih terdapat spora. Pada kenyataannya

penyakit tertentu hanya dapat disebarkan oleh angin pada jarak pendek, bahkan

sering sangat pendek. Pada umumnya spora akan mati karena kekeringan dan

sinar matahari pada waktu disebarkan jarak jauh itu, sedangkan pada waktu

mengendap tidak tepat jatuh pada tumbuhan atau bagian yang rentan. Semakin

cepat anginnya maka spora yang akan tersebar pun akan semakin jauh

keberadaannya.