Revaluasi Aktiva Tetap

Embed Size (px)

Citation preview

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    BAB IPEMBAHASAN

    I. PENGERTIAN REVALUSI AKTIVA TETAP

    Revaluasi aktiva tetap adalah penilaian kembali aktiva tetap perusahaan yang diakibatkanadanya kenaikan nilai aktiva tersebut di pasaran atau karena rendahnya nilai aktiva tetap dalanlaporan keuangan perusahaan yang disebabkan oleh devaluasi atau sebab lain. Hal inimengakibatkan nilai aktiva tetap dalam laporan keuangan tidak mencerminkan nilai yang wajar.Atau dapat juga dikatakan revaluasi aktiva tetap merupakan penilaian kembali aktiva tetap yangtercatat didalam buku perusahaan dan masih digunakan untuk kegiatan operasional perusahaan.Tujuan revaluasi adalah agar nilai yang tercantum didalam buku perusahaan / laporan keuanganperusahaan sesuai dengan nilai wajar yang berlaku pada saat dilakukannya revaluasi.

    Revaluasi aktiva tetap dapat digunakan sebagai sarana bagi pemerintah atau DirektoratJenderal Pajak untuk meningkatkan penerimaan negara yang berasal dari Pajak PenghasilanBadan, sedangkan bagi wajib pajak sendiri penilaian kembali aktiva dapat dijadikan sebagaisarana untuk melakukan perencanaan perpajakannya dengan tujuan untuk menghematpembayaran pajak penghasilan badan.

    Penilaian aktiva tetap memberikan keuntungan dan kerugian bagi perusahaan. Salah satukeuntungannya adalah sebagai berikut :

    1. Neraca akan menunjukkan posisi kekayaan yang wajar sehingga pemakai laporankeuangan dapat memperoleh informasi yang lebih akurat dan tepat.

    2. Selisih lebih penilaian kembali juga akan meningkatkan struktur modal sendiri, yangartinya perbandingan antara pinjaman (debt) dengan modal sendiri (equity) atau DERmembaik.

    3. Dengan membaiknya DER, perusahaan dapat menarik dana melalui pinjaman daripihak ketiga maupun emisi saham.

    Kekurangan dari revaluasi aktiva tetap antara lain :1. Naiknya beban penyusutan aktiva tetap yang dibebankan dalam laba rugi atau

    dibebankan ke harga pokok produksi.2. Dari sisi perpajakan, selisih lebih yang diakibatkan dari revaluasi aktiva tetap

    merupakan objek pajak yang dikenai pajak final 10%.

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    Dengan adanya berbagai kelebihan dan kekurangan yang ditimbulkan oleh revaluasi,pihak manajemen perusahaan harus mempertimbangkan secara baik-baik manfaat dan kerugianyang akan dialami perusahaan di masa sekarang dan masa depan apabila memutuskan untukmelakukan revaluasi aktiva tetap.

    I.2. DASAR HUKUM REVALUASI1. Undang-undang Nomor 36 tahun 2008 tentang Perubahan keempat atas Undang-Undang

    Nomor 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilana. Pasal 4 huruf m : yang menjadi objek pajak penghasilan adalah selisih lebih karena

    penilaian kembali aktiva.b. Pasal 11 ayat (5) : apabila Wajib Pajak melakukan penilaian kembali aktiva maka dasar

    penyusutan atas harta adalah nilai setelah dilakukan penilaian kembali aktiva tersebut.2. Keputusan Dirjen Pajak KEP-519/PJ/2002 tanggal 2 Desember 2002 tentang Tata Cara

    Prosedur Pelaksanaan Penilaian Kembali Aktiva Tetap Perusahaan untuk TujuanPerpajakan

    3. Keputusan Menteri Keuangan RI No. 486/KMK.03/2002 tentang Penilaian Kembali AktivaPerusahaan untuk Tujuan Perpajakan.

    4. Peraturan Menteri Keuangan nomor 79/PMK.03/2008 tentang Penilaian Kembali AktivaPerusahan untuk Tujuan Perpajakan.

    1.3. SYARAT REVALUASIa. WP badan dalam negeri (PT, CV, BUMN, Koperasi, Yayasan). Wajib Pajak Orang

    Pribadi dalam negeri yang menyelenggarakan pembukuan tidak termasuk WP yang dapatmelakukan revaluasi.

    b. Telah memenuhi kewajiban pajak sampai dengan masa pajak terakhir sebelummelakukan revaluasi. Kewajiban pajak tersebut adalah :

    1. SPT Masa atau Tahunan, sepanjang belum ada SKP.2. SKP, walaupun Wajib Pajak mengajukan keberatan dan belum ada keputusan

    keberatan.3. Keputusan Keberatan, walaupun WP mengajukan banding dan belum ada putusan

    Banding dari pengadilan pajak.c. Keputusan PK dari MA.

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    d. STP, walaupun WP mengajukan permohonan pengurangan / penghapusan sanksiadministrasi atau pembetulan kembali pembetulan STP, tetapi belum mendapatkankeputusan.

    e. Yang dapat dinilai kembali aktiva tetap berwujud yang berada di Indonesia dandipergunakan untuk mendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan yangmerupakan obyek pajak. Aset Tetap SGU dengan hak opsi tidak dapat direvaluasisebelum menggunakan hak opsi, aktiva tidak berwujud tidak dapat direvaluasi.

    f. Dapat dilakukan terhadap seluruh aktiva tetap atau sebagian aktiva, dapat dilakukansetiap tahun atau satu kali dalam setahun. Dilakukan oleh perusahaan penilai yangmendapat ijin pemerintah.

    g. Penilaian kembali dilakukan perusahaan penilai atau Penilai yang mendapat ijin dariPemerintah. Penilaian kembali dihitung atau dilakukan berdasarkan nilai pasar atau nilaiwajar yang berlaku pada saat penilaian kembali.

    h. Dalam hal nilai revaluasi yang ditetapkan tidak mencerminkan keadaan yang sebenarnyamaka Direktorat Jendral Pajak dapat menetapkan kembali nilai revaluasi. Setelah WPmelakukan revaluasi dan sudah mendapat persetujuan dari KPP, kemudian dilakukanpemeriksaan, pemeriksa pajak dapat melakukan koreksi nilai revaluasi, dengan hasil :

    1. Nilai revaluasi lebih rendah daripada harga pasar2. Nilai revaluasi lebih tinggi daripada harga pasar.

    Apabila nilai revaluasi lebih tinggi daripada harga pasar maka terdapat Selisih LebihRevaluasi, yaitu Nilai Pasar ( Nilai Revaluasi ) dikurangi Nilai Buku Fiskal pada awalbulan dilakukan revaluasi dan dikenakan pajak revaluasi sebesar 10 % Final setelahdikurangi / dikompensasi terlebih dulu dengan sisa kerugian fiskal.

    Kompensasi Rugi Fiskal :

    1. Tidak lebih dari 5 tahun.2. Kalau belum dilakukan pemeriksaan pajak rugi fiskal berdasarkan SPT WP.3. Sudah ada SKP, berdasarkan SKP meskipun WP mengajukan keberatan.

    i. Bagi WP yang melakukan penggabungan usaha, PPh yang terutang 10% dapat dibayardalam jangka waktu paling lama 5 tahun sejak dilakukan penilaian kembali aktiva tetap.PPh yang harus dilunasi setiap tahun paling sedikit sebesar 20%.

    4. PROSEDUR REVALUASIProsedur permohonan revaluasi :

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    1. Wajib pajak (WP) yang dapat mengajukan permohonan untuk melakukanpenilaian kembali aktiva tetap adalah WP Badan dalam negeri dan bentuk usahatetap tidak termasuk WP yang memperoleh ijin menyelenggarakan pembukuandengan mata uang asing.

    2. Syarat-syarat pengajuan permohonan :a. WP dapat mengajukan permohonan dengan syarat telah memenuhi semua

    kewajiban pajaknya sampai dengan masa pajak terakhir sebelum masapajak dilakukannya penilaian kembali.

    b. Aktiva tetap yang dapat dinilai kembali adalah aktiva tetap berwujud yangterletak atau berada di Indonesia yang dimiliki dan dipergunakan untukmendapatkan, menagih dan memelihara penghasilan.

    c. Penelilaian kembali dapat meliputi seluruh atau sebagian altiva tetapperusahaan termasuk aktiva tetap yang sudah pernah dilakukan penilaiankembali berdasarkan ketentuan yang berlaku. Dan hanya dapat dilakukanpenilaian kembali paling banyak satu (1) kali dalam satu tahun buku.

    d. WP yang melakukan penilaian kembali aktiva tetap wajib mengajukanpermohonan kepada Kepala Kantor Wilayah yang membawahi KPPtempat WP terdaftar (KPP domisili) paling lambat 30 hari kerja setelahtanggal dilakukan penilaian kembali aktiva tetap dengan melampirkan :

    e. Fotokopi surat ijin usaha jasa penilai yang dilegalisir oleh instansipemerintah yang berwenang untuk menerbitkan surat ijin usaha tersebut.

    f. Laporan penilaian perusahaan jasa penilai atau ahli penilai profesionalyang diakui pemerintah.

    g. Daftar Penilaian Kembali aktiva tetap perusahaan untuk tujuanperpajakan.

    h. Laporan keuangan tahun buku terakhir sebelum penilaian kembali aktivatetap yang telah diaudit oleh akuntan publik.

    i. Surat keterangan tidak mempunyai tunggakan pajak dari KPP tempat WPterdaftar.

    j. Permohonan WP yang terlambat diajukan atau tidak dilengkapi denganlampiran sampai dengan batas waktu sebagaimana diatur tidak dapatdipertimbangkan.

    k. Apabila permohonan WP menurut hasil penelitian telah memenuhipersyaratan formal dan material, maka Kepala Kantor Wialayah wajibmenerbitkan Keputusan persetujuan atau penolakan Direktur Jendral Pajakpaling lambat 30 hari kerja setelah tanggal diterimanya permohonan WP.

    l. Apabila setelah lewat batas waktu 30 hari kerja Kepala Kantor Wilayahbelum menerbitkan Keputusan persetujuan atau penolakan, maka

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    permohonan WP dianggap diterima dan Kepala Kantor Wilayah wajibmenerbitkan keputusan paling lambat tiga (3) hari setelah tanggalberakhirnya batas waktu tersebut.

    Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam melakukan revaluasi :1. Revaluasi parsial atau menyeluruh

    Revaluasi parsial berarti perusahaan hanya melakukan revaluasi atas sebagianaktiva tetap yang ada atas pertimbangan perusahaan. Bagi perusahaan perkebunan,revaluasi tanah tidaklah menarik karena selisih revaluasi akan terkena pajak final sebesar10% padahal tanah tidak disusutkan sehingga tambahan biaya penyusutan tahun-tahunberikutnya hanya dari selisih lebih revaluasi atas aktiva tetap selain tanah. Karena haltersebut maka perusahaan lebih untung jika tidak merevaluasi tanah.

    2. Pembayaran PPh 10% yang bersifat finalBagi perusahaan yang akan melakukan revaluasi perlu melakukan penghitungan

    apakah membayar PPh 10% itu lebih menguntungkan dibanding dengan tariff PPh badansebesar 25%. Aktiva tetap yang sudah direvaluasi dan biaya penyusutan akan mengurangiPenghasilan Kena Pajak (PKP). Umur aktiva akan kembali seperti semula, meskipunsebenarnya telah digunakan lebih dari separuh umur.

    3. Pembayaran pajak lebih dari lima (5) tahun untuk perusahaan yang melakukanpenggabungan. Perencanaan Pajak Terhadap Revaluasi Aktiva Tetap

    Pertimbangan yang harus diperhatikan dalam perencanaan pajak terhadap revaluasiaktiva tetap antara lain : a) Kondisi perusahaan, b) Laba dan rugi perusahaan, c) Dampakrevaluasi, dan d) Apakah perusahaan mempunyai atau tidak mempunyai rugi fiskal.

    Persamaan dan perbedaan ketentuan revaluasi menurut akuntansi dan pajak :Akuntansi Pajak

    1. Penilai Appraisal company Appraisal company2. Objek Aktiva tetap, gedung, tanah,

    mesin, alat-alatAktiva tetap, gedung, tanah,mesin, alat-alat

    3. Sebagian/seluruhnya Boleh sebagian aktiva tetap Harus seluruhnya4. Waktu Boleh setiap tahun Setiap 5 tahun5. Masa manfaat setelah

    revaluasiMasa manfaat yang tersisa Masa manfaat baru

    6. PPh final - 10% x selisih revaluasi (menurutfiscal)

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    5. MANFAAT REVALUASIRevaluasi aktiva tetap mempunyai manfaat bagi perusahaan, diantaranya yaitu:

    1. Dapat menciptakan performance of balance sheet yang lebih baik, sebagai akibatmeningkatnya nilai aktiva dan modal;

    2. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham, karena kenaikan nilai aktiva dapatdicatat sebagai tambahan nilai saham (saham bonus);

    3. Meningkatkan kepercayaan kreditur, sebagai dampak membaiknya beberapa rasiokeuangan perusahaan, khususnya yang ditunjukkan oleh debt to assets ratiodandebt to equity ratio.

    4. Penghematan pajak yang terjadi sebagai akibat bertambah besarnya nilaipenyusutan aktiva, yang dapat memberikan penghematan pajak sebesar 30% darinilai tambah penyusutan. Sementara keuntungan dari revaluasi aktiva hanyadikenakan pajak final sebesar 10%

    CONTOH KASUS :Revaluasi Aktifa Tetap di Hotel Montana Dua Malang

    Selisih nilai pada aktiva tetap sebelum dan sesudah revaluasi sebesar Rp. 5.420.090.031,24. Dariselisih revaluasi tersebut dikenakan pajak 10% bersifat final, sehingga pajak yang harus dibayarakibat adanya revaluasi adalah sebesar Rp. 542.009.003,12. Selisih revaluasi akan tampak padaneraca sisi pasiva di bagian modal. Sedangkan pengaruhnya terhadap laporan laba rugiperusahaan terlihat pada biaya usaha pada poin depresiasi aktiva tetap.

    Perhitungan penghematan pajaknilai komersial per 31 Desember 2001 sebagai berikut :- Tanah Rp 900.000.000.- Bangunan permanent (20 tahun) Rp 1.200.000.000.- Akumulasi penyusutan bangunan 7 tahun (Rp 420.000.000)- Peralatan dan kendaraan kelompok 2 Rp 1.600.000.000.- Akumulasi penyusutan peralatan dan kendaraan 7 tahun (Rp 1.400.000.000).Hasil penilaian sesuai harga pasar- Tanah Rp 3.960.000.000- Bangunan Rp 2.420.000.000- Peralatan / kendaraan Rp 920.000.000Prediksi laba tahun 2002 (sebelum penyusutan) : Rp 350.000.000

    Jika melakukan revaluasi

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    AktivaTetap

    Nilai Buku(dalam Rp)

    HargaPasar

    (dalam Rp)

    Selisih LebihRevaluasi(dalam Rp)

    TanahBanguna

    n

    PeralatandanKendaraan

    900.000.000780,000,000

    200,000,000

    3.960.000.000

    2.420.000.000

    920.000.000

    3.060.000.0001.640.000.000

    720.000.000

    PPh final10%

    1.880.000.000

    5.420.000.000542.000.000

    Laba Rp 350.000.000Penyusutan- Bangunan = Rp 3.960.000.000 x 5% (Rp 198.000.000)- Peralatan&kendaraan = Rp920.000.000

    x 12,5%(Rp 115.000.000)

    Penghasilan Kena Pajak Rp 37.000.000Pajak PPh badan 25% Rp 9.250.000Jumlah pajak yg harus dibayar Rp 551.250.000

    Jika tidak melakukan revaluasiLaba Rp 350.000.000Penyusutan- Bangunan (Rp 60.000.000)- Peralatan&kendaraan (Rp 20.000.000)Penghasilan Kena Pajak Rp 270.000.000Pajak PPh badan 25% Rp 67.500.000

  • SIGIT HARNOWO 1106134575 UNIVERSITAS INDONESIA

    BAB II

    SIMPULAN

    Revaluasi aktiva tetap merupakan penilaian kembali aktiva tetap yang tercatat dalam bukuperusahaan dan masih digunakan untuk kegiatan perusahaan agar nilai yang tercantum dalambuku/laporan keuangan tersebut sesuai dengan nilai pasar wajar yang berlaku pada saatdilakukannya revaluasi tersebut. Bagi pemerintah, revaluasi dapat digunakan sebagai salah satusarana untuk meningkatkan pendapatan negara melalui pajak. Sedangkan bagi wajib pajakrevaluasi aktiva dapat digunakan untuk melakukan perencanaan perpajakan dengan tujuan untukmenghemat pembayaran pajak penghasilan badan.

    Manfaat revaluasi antara lain :a. Dapat menciptakan performance of balance sheet yang lebih baik, sebagai akibat

    meningkatnya nilai aktiva dan modal;b. Meningkatkan kepercayaan para pemegang saham, karena kenaikan nilai aktiva dapat

    dicatat sebagai tambahan nilai saham (saham bonus);c. Meningkatkan kepercayaan kreditur, sebagai dampak membaiknya beberapa rasio

    keuangan perusahaan, khususnya yang ditunjukkan oleh debt to assets ratio dan debt toequity ratio.