REVISI 2 Kelapa Kopyor

Embed Size (px)

Citation preview

Kultur Jaringan Kelapa Kopyor

PT. Hening KopyorTipe Penyediaan: Perusahaan Bibit Kelapa KopyorNama Pengusaha: Ratna Hening J WAlamat: Jl. Terusan Bendungan Wonogiri Kav 5/6, MalangTelepon: (0341) 5507016E-mail: [email protected] yang tersedia:Nama LokalNama BotaniVarietas

Kelapa KopyorCocos nucifera L.Genjah

Dalam

Persediaan dan pengadaan: Ada persediaan bibit Pengadaan bibit pertahun sebanyak 500 100.000 bibitWaktu untuk memenuhi pesanan: 3-3,5 tahunPengumpul bibit: Hanya memproduksi bibitSumber bibit: Kebun bibitPelanggan bibit: Instansi pemerintah Perusahaan swasta Proyek-proyek PeroranganDokumen bibit: Label penanganan bibit

SURAT PERJANJIAN JUAL BELI ( MOU )PENGADAAN BIBIT KELAPA KOPYOR TAHUN 2014

1. Nama: Drs. Sugeng WinotoJabatan: Pembeli bibitAlamat: Desa Kekait, Dusun Kekait, Puncan, Pedesaan, Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat 83351

Dalam hal ini bertindak dan atas nama penanggung jawab Perkebunan Alam Lestari selanjutnya dalam perjanjian ini di sebut pihak pertama.

2. Nama: Ratna Hening J WJabatan: Penyedia bibit (Supplier Seed)Alamat: Jl. Terusan Bendungan Wonogiri Kav 5/6 Malang

Dalam hal ini bertindak dan atas nama supplier seed selanjutnya dalam perjalanan ini di sebut pihak kedua.

Kedua belah pihak dengan ini menyatakan setuju dan sepakat untuk mengikatkan diri dalam perjanjian dengan ketentuan sebagai berikut :

PASAL IKETENTUAN UMUM1. Pihak pertama dengan ini menyatakan memesan pengadaan bibit kelapa kopyor kepada pihak kedua , dan pihak kedua bersedia serta sanggup untuk menegadakan pengadaan bibit kelapa kopyor sesuai dengan jenis, dan kualitas yang dipesan oleh pihak pertama.2. Jenis Pengadaan bibit kelapa kopyor yang dipesan oleh pihak pertama kepada pihak kedua sebagaimana yang tertuang dalam surat pesanan yang akan dibuat kemudian dan merupakan bagian ysng tidak terpisahkan dalam perjanjian ini.3. Pihak kedua bertanggung jawab untuk mengadakan/memperbanyak benih saja dan pihak pertama mengambil barang yang sudah dipesan di lokasi pihak kedua.PASAL 2HARGA PENGADAAN DAN CARA PEMBAYARAN1. Harga pembellian pengadaan bibit kelapa kopyor yang dipesan oleh pihak pertama kepada pihak kedua sebesar Rp. 98.000/bibit x 50.000 bibit = Rp.4.900.000.0002. Pembayaran dari pihak pertamakepada pihak kedua dilakukan dengan cara cash setelah barang diterima.PASAL 3JANGKA WAKTU PEKERJAANJangka waktu penyelesaian pekerjaan atas pemesanan pihak pertama kepada pihak kedua paling lama 3,5 tahun (tiga tahun lima bulan) hari sejak surat pesanan diterima.PASAL 4PENYELESAIAN PERSELISIHANApabila kemudian hari terjadi penyelisihan, kedua belah pihak untuk sepakat untuk menyelesaikannya melalui musyawarah dan mufakat antara pihak pertama dan pihak kedua, dan apabila tidak diperoleh suatu kesepakatan, maka para pihak sepakat untuk menyelesaikannya melalui proses hukum dengan memilih tempat pengadilan negri yang telah ditunjuk dan disepakati oleh para pihak.

PASAL 5PERUBAHAN (ADDENDUM)Hal yang belumcukup di atur dalam surat perjanjian ini akan diatur addendum yang dibuat berdasarkan kesepakatan pihak pertama dan piahak kedua yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat perjajian ini.PASAL 6LAIN-LAINpihak pertama dan pihak kedua dengan ini menyatakan bertanggung jawab menjaga atas kerahasiaan perjanjian ini, untuk tidak disebarluaskan kepada pihak manapun, dan apabila terbukti salah satu pihak melakukan pelanggaran yang berkaitan dengan perjanjian ini untuk kepentingan pihak lain tanpa persetujuan kedua belah pihak, mka dapat dituntut sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku.surat perjajian ini tidak dapat dibatalkan secara sepihak.Malang, 14 Mei 2014Pihak kedua,Pihak pertama,

HK

Drs.Sugeng WinotoRatna Hening J WSaksi,

Ferdinand JamesManajer PT. Hening KopyorBAB IPENDAHULUAN1.1Latar BelakangKelapa kopyor adalah mutan kelapa yang ditemukan di antara populasi kelapa normal (Samonthe et al, 1989). Kelapa kopyor memiliki endosperm yang abnormal, yaitu sebagian besar endospermnya (daging buah) terlepas dari tempurung. Abnormalitas endosperm ini disebabkan oleh beberapa faktor resesif dan bersifat genetik (Tahardi danWarga Dalem, 1982).Endosperm buah kelapa kopyor muda memiliki rasa yang gurih. Oleh karena rasa dan karakteristiknya yang unik, kelapa ini disukai konsumen baik untuk konsumsi segar maupun dalam bentuk olahan, seperti es krim, koktail, dan kue kelapa. Kelapa kopyor menyebar di pulau Jawa, Bali dan Sumatera. Di Jawa, kelapa kopyor ditemukan di Jawa Barat, Jawa Tengah dan Jawa Timur, serta di Lampung Selatan (Mahmud, 2000). Hasil survei yang dilakukan di Provinsi Jawa Tengah, Jawa Timur dan Lampung menunjukkan bahwa di Indonesia terdapat dua tipe kelapa kopyor, yaitu tipe dalam dan tipe genjah.Buah kelapa kopyor tipe dalam terdiri atas 3 warna, yitu hijau, hijau kekuningan dan coklat, hijau kekuningan, sedangkan buah kelapa kopyor tipe genjah terdiri atas 5 warna, yaitu; hijau, hijau kekuningan, coklat tua, coklat muda, kuning, (gading wulan) danorange(gading). Berdasarkan tipe buah, kelapa kopyor dengan daging buah yang tebal dan buahnya berwarna hijau dan coklat memiliki rasa yang lebih enak dan gurih.Pada satu pohon kelapa kopyor tipe dalam hanya sekitar 10% buah kopyor, sedangkan pada satu pohon kelapa kopyor tipe genjah menghasilkan buah kopyor lebih banyak, yaitu 30%-50%. Perbanyakan kelapa kopyor dapat dilakukan dengan dua cara.Pertama,carakonvensional, menggunakan benih yang berasal dari tandan yang menghasilkan buah kopyor. Tanaman yang di perbanyak dengan cara ini apabila telah berproduksi hanya menghasilkan 1-2 butir/tandan. Keduacarain vitro, yaitu menumbuhkan embrio dari buah kopyor pada media tumbuh buatan dalam kondisi aseptik di laboratorium. Tanaman yang di hasilkan dengan cara ini akan menghasilkan 90% hingga 100% buah kopyor. PT. Hening Kopyor adalah perusahaan yang menyediakan bibit kelapa kopyor yang memiliki luas perkebunan 4 Ha dengan varietas kelapa kopyor dalam dan genjah. Perusahaan kami menyediakan bibit kelapa kopyor siap tanam dengan cara kultur jaringan. Bibit kelapa kopyor yang dihasilkan akan sama dengan induk kelapa kopyor. Perhitungan kelayakan invenstasi PT. Hening Kopyor berdasarkan atas pedoman yang meliputi mulai dari pembangunan gedung laboratorium, pembangunan screen house, kegiatan kultur jaringan, kegiatan aklimatisasi, dan kegiatan penyemaian. Secara umum, usaha tani kelapa kopyor cukup menjanjikan tetapi investasi yang di lakukan harus memenuhi beberapa kriteria kelayakan investasi. (Sumber: Buku Monograf Kelapa Kopyor, Balitka 2007).PT. Hening Kopyor bekerja sama dengan Perkebunan Alam Lestari yang berada di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat telah membuat kontrak selama 3 tahun yang terhitung mulai dari tanggal 14 Mei 2014 dan paling lambat sesuai perjanjian kontrak yaitu 3,5 tahun (tiga tahun lima bulan) karena bibit kelapa kopyor siap tanam membutuhkan waktu hingga 3 tahun. Perkebunan Alam Lestari akan memesan sekaligus bibit kelapa kopyor sebanyak 50.000. Maka pembuatan bibit kelapa kopyor akan disesuaikan terhadap pesanan pelanggan bibit.

1.2Tujuan1. Membuat bibit kelapa kopyor melalui kultur jaringan berdasarkan pesanan pelanggan bibit.2. Mengetahui informasi tentang biaya, penerimaan produksi dan kelayakan usaha bibit kelapa kopyor.

BAB IIMETODE PELAKSANAAN2.1Tempata. Kebun Kelapa KopyorPT. Hening Kopyor memiliki tanah sendiri seluas 4 Ha yang digunakan untuk perkebunan induk kelapa kopyor seluas 3 Ha, terdiri dari varietas kelapa kopyor dalam seluas 1,5 Ha dan kelapa kopyor genjah seluas 1,5 Ha. Jarak tanam untuk kelapa kopyor dalam 9 x 9 dan jarak tanam kelapa kopyor genjah 6 x 6 m. Sedangkan untuk 1 Ha digunakan sebagai gedung laboratorium, screen house, dan penyemaian.Gambar 1. Kebun Kelapa Kopyor PT. Hening Kopyor

b. Gedung Labolatorium Kultur Jaringan Kelapa KopyorLaboratorium merupakan faktor terpenting dalam kultur jaringan. Menentukan lokasi yang tepat untuk laboratorium kultur jaringan, perlu memperhatikan beberapa aspek. Hal ini erat kaitannya dengan sifat dan ciri kultur jaringan yang mengharuskan kondisi aseptik dan lingkungan terkontrol. Lokasi yang baik untuk laboratorium harus di lingkungan yang bersih, bebas polusi, tanpa keterbatasan air, dan yang terpenting diperlengkapi dengan prasarana transportasi utilities (air, gas, dan listrik) yang memadai.Gedung laboratorium kelapa kopyor berada pada tempat yang sesuai dengan persyaratan tumbuh kelapa, yaitu pada ketinggian 600 - 900 mdpl dengan suhu 25o C, curah hujan antara 1.000 - 2.250 mm per bulan dengan pembagian merata di sepanjang tahun dan jenis tanah yang paling baik yaitu tanah alluvial atau tanah lempung. Lokasi laboratorium ini dekat dengan kebun kelapa PT. Hening Kopyor karena akan lebih efisien waktu dan biaya untuk melakukan kultur jaringan kelapa kopyor. Biaya yang dibutuhkan untuk membangun laboratorium sebesar Rp. 200.000.000,-. Gedung laboratorium PT. Hening Kopyor akan dibuat secara permanen yang terletak di kebun kelapa kopyor dengan tembok beton berwarna putih, lantai keramik atap genting, dan bangunan seluas 10 x 15 m.Gambar 2. Desain Gedung Laboratorium Kultur Jaringan Kelapa Kopyor

Dibawah ini adalah gambaran tata ruang labolatorium dan posisi peralatan.Gambar 3. Denah Ruangan Laboratorium Kultur jaringan

Keterangan Denah Ruang Laboratorium Kultur Jaringan:1. Mikroskop Ruang timbangMeja timbang KulkasRuang stok mediaRuang kulturRak kulturshakerRuang preparasi2. Pintu masuk3. Wastafel 4. Lemari 5. Meja 6. Rak peralatan7. Ruang tanam8. Laminar Gambar 4. Gedung Laboratorium Kultur Jaringan

c. Sreen House Bibit Kelapa KopyorStruktur screen house di daerah tropis sering menggunakan sisinya untuk melindungi dan mengontrol suhu dengan menggunakan ventilasi alamiah maupun terkontrol dengan dilapisi net (screens) yang mampu mengurangi serangan serangga dan hama (Jensen, 2000). Karena porsi penggunaan net kadang lebih besar dari plastik untuk dindingnya tersebut, rumah tanam ini sering disebut juga dengan screenhouse. Calon bibit (plantlet) yang dihasilkan diaklimatisasi di screen house untuk penyesuaian secara bertahap pada kondisi alam yang tidak terkontrol. Lokasi screen house PT. Hening Kopyor yang berada berada tepat di samping gedung laboratorium. Biaya yang diperlukan untuk membangun screen house sebesar Rp. 100.000.000,-.Screen house yang berjumlah sebanyak 5 bangunan dengan ukuran 10x20 m, dan ukuran tanah 12x24 m. Untuk memasang screen house harus menggunakan jumlah net yang banyak, maka penggunaan net seminimal mungkin perlu dilakukan untuk lebih menekan biaya. Oleh karena itu optimasi pengunaan kombinasi net dan plastik menjadi sangat penting.Gambar 5. Desain Screen House Bibit Kelapa Kopyor

(a) Arah angin dari sebelah kiri(b) Arah angin dari sebelah kanan

Gambar 5 akan memberikan ventilasi alamiah yang lebih baik apabila ditinjau dari dua macam arah angin yang berbeda Kemiringan dan disain atap yang agak miring memberikan venetrasi aliran udara apabila arah angin dari sebelah kiri dan menghadap bukaan ventilasi (windward direction) ke dalam screen house. Sedangkan apabila arah angin berasal dari sebelah kanan menuju belakang bukaan ventilasi (leeward direction) akan memberikan efek hisap dari dalam ruangan screen house (karena perbedaan tekanan udara panas didalam greenhouse dan udara dingin diluar) keluar lewat bukaan pada atap sehingga udara panas di dalam greenhouse akan terhisap keluar. Hal ini akan memberikan sistem aerasi udara yang lebih baik apabila sistem ventilasi alamiah diterapkan.

Gambar 6. Screen House Bibit Kelapa Kopyor

2.2Tahap Pelaksanaana. PersiapanPada tahap persiapan kegiatan yang dilakukan yaitu menyiapkan alat dan bahan yang digunakan didalam gedung laboratorium dan screen house.Alat dan bahan yang dipersiapkan yaitu kebutuhan untuk melakukan kultur jaringan yang akan dilakukan di dalam laboratorium. Fasilitas laboratorium kultur jaringan dibagi menjadi beberapa bagian yang fungsinya satu dengan yang lainnya berbeda dan persyaratannya pun berbeda pula. Laboratorium kultur jaringan harus dirancang sedemikian rupa, karena ada bagianbagian atau ruangan harus dalam keadaan steril atau bebas mikroba. Sementara untuk alat dan bahan pada screen house yaitu salah satunya dapat berupa media tanam bibit kelapa klopyor. Penjelasan lebih lanjut akan dijelaskan pada bab III. Biaya yang dikeluarkan untuk alat dan bahan baik di dalam laboratorium dan screen house sebesar Rp. 124.480.000,-.b. Pelaksanaana) Kegiatan Kultur EmbrioMemisahkan embrio yang belum dewasa dan menumbuhkan secara in vitro. Tujuan kultur embrio yaitu memperpendek waktu berkecambah, menguji kecepatan viabilitas biji, memperbanyak tanaman langka seperti kelapa kopyor (mempunyai embrio yang lunak). Terdapat 3 lembaga buah kelapa kopyor eksplan yang sudah melalui tahap seleksi. Isolasi eksplan dilakukan sebanyak 6 kali sub kultur dan setiap tahap isolasi eksplan menghasilkan 4 tunas baru. Adapun langkah-langkah pengerjaan pembiakan ini sebagai berikut:1) Sterilisasi EksplanSterilisasi artinya terbebas dari sumber-sumber kontaminan penyebab kontaminasi. Dan bahwa segala kegiatan dalam kultur jaringan harus dilakukan di empat yang steril, yaitu di laminar flow dan menggunakan alat-alat yang juga steril. Sterilisasi juga dilakukan terhadap peralatan, yaitu menggunakan alkohol yang disemprotkan secara merata pada peralatan yang digunakan. Sterilisasi bukan hanya pada peralatan atau eksplan saja melainkan pada pekerja yang melakukan kultur.Pada kegiatan sterilisasi eksplan yang harus di lakukan yaitu mempersiapkan lembaga buah kelapa kopyor, pada umur 9-11 bulan. Lembaga tersebut dipisahkan dari endosperm dan disterilkan dalam larutan Kalsium hiploklorit 5% selama 10 menit. Kemudian dicuci dengan air steril (air destilata) beberapa kali.Gambar 7. Lembaga Buah Kelapa Kopyor dengan Air Steril

2) Isolasi dan Penanaman Embrio Lembaga dibiakkan dalam suatu media cair tertentu. Media cair yang dapat dipakai adalah White modifikasi De Guzman (Wg) atau White modifikasi Norstog (Wn), dan lain-lainnya yang mengandung 2% dekstrosa pada pH 6. Dalam media cair itu, lembaga kopyor digoyang dalam centrifuge, dengan kecepatan 75 putaran/menit selama 8-12 jam/hari. Selama dalam medium cair itu, lembaga akan bertambah panjang. Bakal tunas di bagian kotiledon akan muncul pada minggu ke 5-6. Setelah itu penggoyangan dalam centrifuge dihentikan, karena lembaga sudah nampak berkecambah. Kecambah yang tumbuh sempurna dipindahkan ke medium padat dari jenis Murashige dan Skoog yang mendapatkan penambahan 6% dekstrosa, 10 mg/ 1 IAA, 0,5 mg/1 IBA dan 5% arang aktif. Kecambah lembaga tersebut disimpan/diperam di ruangan yang mendapatkan penyinaran terang (intensitas cahaya mencapai 1.000 lux) selama 15 jam/hari pada suhu 240-260C, dengan kelembapan antara 60-70%. Pertumbuhan lembaga memang menjadi lebih lambat. Sehingga dapat ditambahkan zat-zat perangsang IAA dan IBA seperti di atas. Setelah 10 minggu dalam medium padat, kecambah menghasilkan dua helai daun. Hasil perbanyakan dengan kultur embrio menghasilkan 51.000 bibit kelapa kopyor siap aklimatisasi.Gambar 8. Hasil Kultur Embrio Kelapa Kopyor

b) Kegiatan Aklimatisasi Kelapa Kopyor di Screen HouseAklimatisasi merupakan proses adaptasi/pemindahan plantet dari lingkungan laboratorium (aseptik) ke lingkungan yang baru dirumah kaca/ Screen House (tidak steril).50.000 bibit kelapa kopyor siap aklimatisasi yang telah berumur 14 minggu sudah bisa dipindahkan ke dalam pot/polybag, lalu dipindahkan ke screen house sebagai upaya menyesuaiakan diri dengan lingkungan, sebelum akhirnya ditanam dalam kebun. Gambar 9. Aklimatisasi Bibit Kelapa Kopyor

c) Kegiatan Penyemaian Bibit Kelapa KopyorCara membudidaya kelapa kopyor melalui teknik kutur jaringan yang telah diperoleh melalui proses di laboratorium yang bersifat in vitro dan dilanjutkan dengan proses aklimatisasi. Kemudian disemaikan di kebun semai dan dipindahkan ke kebun produksi setelah bibit tumbuh sekitar 80-100 cm. Gambar 10. Penyemaian Bibit Kelapa Kopyor

Gambar 11. Benih Persemaian Kelapa Kopyor Berumur 3-4 Bulan

d) Pemindahan BibitPemindahan bibit sebaiknya pada saat musim hujan karena kelapa kopyor membutuhkan kelembapan antara 70-80%. Sehingga pertumbuhan kelapa kopyor akan maksimal. Pemindahan bibit dengan cara bibit polybag dipindahkan pada umur benih 6 -12 bulan. Dua sampai tiga hari sebelum dipindahkan, akar yang keluar dari polybag harus dipotong. Bibit siap tanam dari kultur jaringan menghasilkan 50.000 bibit dan membutuhkan waktu hingga 3 tahun.Gambar 12. Bibit Kelapa Kopyor Siap Salur

BAB IIIALAT DAN BAHAN3.1Alat 3.1.1Gedung Laboratorium dan Screen House1. Labolatorium kultur jaringan kelapa kopyor (10 x 15 m): sebagai tempat produksi embrio2. Screen house (10 x 20 m) (5 screen house): sebagai tempat aklimatisasi yaitu pemindahan planlet/tunas mikro dipindahkan ke lingkungan diluar botol.3.1.2Alat Kultur Jaringan1. Wastafel: Berfungsi untuk mencuci tangan atau membersihkan alat-alat yang kotor.2. Lemari bahan: tempat menyimpan larutan bahan-bahan.3. Meja: tempat untuk melakukan aktivitas di atas bidang datar4. Rak peralatan tempat untuk menyimpan peralatan5. Laminar air flow cabinet: untuk menanam eksplan ke dalam botol dalam kondisi steril atau melakukan sub kultur yang dilengkapi dengan blower dan lampu UV.6. Mikroskop (5 buah): alat yang digunakan untuk melihat benda mikroskopik7. Lemari es: untuk menyimpan larutan stock media8. Rak kultur (10 rak): untuk menyimpan bahan-bahan kultur jaringan9. AC: berfungsi sebagai pendingin ruangan10. Alat gelas dan plastik (Gelas becker/piala, Botol kultur,ember): Gelas becker: untuk menuangkan atau mempersiapkan bahan kimia dan air aquades dalam pembuatan media. Botol kultur: tempat untuk mengkulturkan atau menanam eksplan. Ember: untuk tempat plantlet yang telah dikeluarkan dari botol yang akan dicuci11. Alat stainless (Pinset, spatula, Petridish, scalpel, gunting, sendok, pipet): Pinset: untuk mengambil eksplan Spatula: untuk mengambil eksplan berupa biji Petridish: tempat untuk memotong-motong eksplan yang akan di tanam dalam botol kultur. Scalpel: untuk memotong eksplan. Gunting: untuk memotong eksplan. Sendok:untuk mengaduk media saat persiapan dan saat pemanasan. Pipet:untuk mengambil caira12. Centrifuge (2 buah): untuk memisahkan bahan tersuspensi dari medianya.13. pH meter: untuk mengukur pH ketika membuat larutan.14. Timbangan analitik: untuk menimbang bahan kimia yang diperlukan dalam pembuatan media kultur.3.1.3Alat Aklimatisasi1. Cetok (6 buah): untuk mencampurkan tanah dan pupuk kedalam polybag.3.2Bahan3.2.1Bahan Kultur Jaringan1. Lembaga buah kelapa kopyor2. Larutan Kalsium Hiploklorit 5%3. Air Steril4. White modifikasi De guzman (Wg) / White modifikasi Norstog (Wn)5. Dekstrosa 6%6. Zat IAA 10 mg/17. Zat IBA 0,5 mg/18. Arang aktif 5%3.2.2Bahan Aklimatisasi1. Bibit kelapa kopyor2. Polybag3. Tanah4. Pupuk

Kultur Jaringan Kelapa Kopyor2014

PT. Hening Kopyor Page 3BAB IVJADWAL PRODUKSI4.1Jadwal Produksi Bibit Kelapa KopyorRencana produksi untuk 50.000 bibit kelapa kopyor dengan tambahan 1.000 bibit kelapa kopyor sebagai pengganti jika pada saat proses perbanyakan denga sistem kultur jaringan terdapat bibit yang mati atau terserang bakteri dan virus. Berikut jadwal produksi bibit kelapa kopyor:Tabel 1. Jadwal Produksi Bibit Kelapa kopyorTahapanBulanBulanBulan

91011122468101224612

Persiapan Induk

Isolasi Explant3

Sub Kultur 113

Sub Kultur 252

Sub Kultur 3207

Sub Kultur 4820

SubKultur 53251

Sub Kultur 612877

Pengakaran51.000

Aklimatisasi50.000

Pembesaran50.000

Sertifikasi Benih50.000

Perhitungan dari perencanaan perbanyakan bibit kentang adalah sebagai berikut:Pengakaran: 50000 + 2% = 51.000Sub kultur 6: + = 13.005Sub kultur 5: + = 3.311Sub kultur 4: + = 844Sub kultur 3: + = 215Sub kultur 2: + = 53Sub kultur 1: + = 13Isolasi: + = 3Keterangan: 1-2 % adalah tingkat kerusakan yang terkontaminasi sehingga dalam perhitungan setiap tahap ditambah 2%.Berdasarkan tabel penjadwalan produksi bibit kelapa kopyor dimulai dari tahap isolasi yang menyediakan 3 lembaga buah kelapa kopyor yang telah diseleksi untuk dilakukan perbanyakan melalui kultur jaringan. Kemudian tahap kedua yaitu melakukan sub kultur sampai 6 kali dan saat melakukan proses tersebut, tiap tahap sub kultur ditambah sebesar 2% untuk pengganti jika ada yang terkontaminasi. Selanjutnya pada tahap pengakaran terdapat 51.000 bibit kelapa kopyor, kemudian di lakukan aklimatisasi bibit kelapa kopyor yang hidup sebanyak 50.000 karena 2% bibit kelapa kopyor terkontaminasi oleh hama dan penyakit dan tidak mampu beradaptasi pada lingkungan baru. Target produksi yang diinginkan adalah sebanyak 50.000 bibit, dan PT. Hening Kopyor mampu memproduksi bibit sebanyak 50.000 bibit. BAB VBIAYA PRODUKSI5.1Rincian Biaya Perencanaan Produksi Kultur Jaringan Kelapa KopyorTabel 2. Rincian Biaya Perencanaan Produksi Kultur Jaringan Kelapa KopyorITEMBIAYA (Rp)

ABangunan

Tanah (4Ha)3.500.000.000

Labolatorium kultur jaringan200.000.000

Screen house 100.000.000

Total3.800.000.000

BPeralatan

Wastafel480.000

Lemari1.600.000

Meja1.500.000

Rak peralatan63.000.000

Laminar air flow cabinet25.000.000

Mikroskop 2 buah650.000

Lemari es3.000.000

Alat stainless 2.000.000

Alat gelas dan plastik 3.000.000

Rak kultur5.000.000

AC 1 buah 1.500.000

Centrifuge 2 buah6.000.000

Ph meter170.000

Timbangan analitik2.500.000

Cetok 6 buah80.000

Total115.480.000

CBAHAN

Bahan pembuatan kultur jaringan2.000.000

Bahan aklimatisasi500.000

Listrik5.000.000

PDAM1.500.000

Total9.000.000

DUPAH

Manager/tahun24.000.000

Pekerja 50 orang/tahun300.000.000

Total324.000.000

ETransportasi3.000.000

GSertifikasi benih5.000.000

Total4.256.480.000

Berdasarkan tabel rincian biaya perencanaan produksi bibit kelapa kopyor, total biaya/investasi awal yang di keluarkan mulai dari biaya bangunan, peralatan, bahan, upah, transportasi sampai sertifikasi sebesar Rp. 4.256.480.000

BAB VIANALISIS USAHA6.1Analisis Biaya, Penerimaan, dan PendapatanTabel 3. Analisis Biaya, Penerimaan, dan PendapatanABiaya tetapJumlah (Rp)

Perawatan alat/tahun8.000.000

Penyusutan alat50.050.000

Penyusutan bangunan22.000.000

Total80.050.000

BBiaya Variabel

Bahan pembuatan kultur jaringan4.000.000

Bahan aklimatisasi1.000.000

Listrik5.000.000

PDAM3.500.000

Biaya sertifikasi5.000.000

Pekerja 50 orang/tahun300.000.000

Transportasi5.000.000

Manager/tahun24.000.000

Total 347.500.000

CPenerimaan

Harga jual Rp 98.000/bibit x 50.0004.900.000.000

DPendapatan kotor

Penerimaan-Biaya ProduksiRp. 4.900.000.000 - Rp. 4.256.480.000643.520.000

EPendapatan bersih

Pajak PBB 20% dari NJOP dibawah 1milyar2.500.000

Pajak pendapatan 15% dari pendapatan broto15.000.000

Biaya izin usaha 2.500.000

Pendapatan bersih623.520.000

6.2Kelayakan Usaha1. BEP : BEP Harga= = = Rp 85.129 BEP unit= = = 50.000 unitBerdasarkan perhitungan BEP di atas, dapat diketahui bahwa untuk mencapai titik impas yaitu titik dimana usaha tidak untung dan tidak rugi dalam satu kali produksi perusahaan harus memproduksi bibit kelapa kopyor sebanyak 50.000 bibit dengan harga Rp. 98.000/bibit. Total BEP rupiah dari 50.000 bibit tersebut adalah sebesar Rp 4.900.000.000. Sehingga pada nilai BEP rupiah tersebut, perusahaan mengalami untung karena PT. Hening Kopyor mengambil mark up sebesar 15% sehingga harga jual tanaman sebesar Rp.98.000,-/bibit2. Benefit cost ratioBenefit Cost Ratio merupakan salah satu metode kelayakan investasi. Pada dasarnya perhitungan metode kelayakan investasi ini lebih menekankan kepada benefit (manfaat) dan perngorbanan (biaya/ cost) suatu invetasi, bisa berupa usaha, atau proyek. Pada umumnya jenis invetasi yang sering digunakan adalah proyek-proyek pemerintah dimana benefitnya jenis benefit langsung, manfaatnya akan terasa langsung pada masyarakat banyak.Pernyataan tersebut dapat dituliskan dengan rumus sebagai berikut:

B/C = Pendapatan bersih / TCKeterangan:B/C = benefit-cost ratio TC = total biaya produksi usahaCara ini banyak dipakai karena dengan menghitung B/C ratio, maka akan diketahui besarnya manfaat dari proyek yang dilaksanakan. Perhitungan B/C ratio juga kadang-kadang tidak konsisten sehingga perlu berhati-hati dalam memberikan arti terhadap perhitungan yang diperoleh. Kriteria yang dipakai adalah: Jika B/C > 0, maka suatu usaha dikatakan memberikan manfaat bagi pelaku usaha atau layak untuk diusahakan. Jika B/C = 0, maka suatu usaha dikatakan impas atau tidak memberikan keuntungan dan tidak memberikan kerugian, dalam analisis kelayakan dikatakan tidak layak. Jika B/C < 0, maka suatu usaha dikatakan tidak memberikan manfaat bagi pelaku usaha atau tidak layak untuk diusahakan.

B/C ratio = 623.520.000 / 4.256.480.000 = 0,1 (lebih dari 0)Sehingga : Dapat disimpulkan bahwa usaha memberi manfaat bagi pelaku usaha dan layak untuk dikembangkan.3. R/C Ratio R/C Ratio= = = 1,1Dari perhitungan di atas, dapat diketahui bahwa nilai R/C ratio sebesar 1,1 (nilai > 1) . Nilai tersebut mengartikan bahwa usaha pembibitan kelapa kopyor dengan teknik kultur jaringan merupakan usaha yang menguntungkan dan layak untuk dilanjutkan.

4. Payback PeriodPay Back Period = = = 0,8Payback period menunjukkan jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan modal. Berdasarkan hasil perhitungan payback period diatas, didapatkan nilai sebesar 0,8 yang artinya untuk mengembalikan modal usaha diperlukan waktu kurang dari 1 tahun atau 0,8 x 12 bulan = 9,6 bulan, jika di asumsikan aliran kas per tahun sama untuk 1 tahun ke depan

BAB VIIPENUTUP

PT. Hening Kopyor adalah perusahaan bibit kelapa kopyor siap tanam melalui kultur jaringan sehingga bibit yang di hasilkan akan sama dengan induk kelapa kopyor. Biaya perbibit sebesar Rp. 98.000,-. Investasi awal/ biaya produksi yang dikeluarkan sebesar Rp. 4.256.480.000,-PT. Hening Kopyor bekerjasama dengan Perkebunan Alam Lestari yang memesan bibit kelapa kopyor sebanyak 50.000. Biaya yang dikeluarkan untuk 50.000 bibit sebesar Rp 4.900.000.000. Kontrak kerjasama berlaku mulai tanggal 14 Mei 2014 hingga 3 tahun ke depan karena untuk pembuatan bibit siap tanam membutuhkan waktu hingga 3 tahun dan paling lambat akan mengantarkan pesanan yaitu 3,5 tahun (tiga tahun lima bulan) sesuai perjanjian kontrak.Dengan pengajuan proposal ini diharapkan Perkebunan Alam Lestari mengetahui proses pembuatan bibit melalui kultur jaringan dan mengetahui biaya yang dikeluarkan untuk sekali produksi bibit. Sehingga tidak ada kecurigaan dalam dana yang akan dikeluarkan Perkebunan Alam Lestari karena PT. Hening Kopyor akan bertransparasi dalam memperlihatkan setiap dana yang keluar kepada pelanggan bibit yang akan melakukan kontrak kerjasama.

DAFTAR PUSTAKAAgung. 2012. Ruang Laboratorium Kultur Jaringan. http://konsultankulturjaringan.blogspot.com/2012/05/ruangan-laboratorium-kultur-jaringan.html Diakses tanggal 4 Mei 2014Beni. 2011. Laboratorium Kultur Jaringan. CV.Agri. http://tissuecultureandorchidologi.blogspot.com/2011/04/laboratorium-kultur-jaringan-cv-agri.html Diakses tanggal 4 Mei 2014Wahyuni, Mita. 1994. Bertanam Kelapa Kopyor. Penebar Swadaya. Jakarta