156
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006) 55.1—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 37 38 PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN 55 (REVISI 2006) INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DAN PENGUKURAN Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55 (revisi 2006) terdiri dari paragraf 1-111 dan Panduan Aplikasi. Seluruh paragraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama. Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bold italic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 55 (revisi 2006) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan dan Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untuk unsur-unsur yang tidak material. PENDAHULUAN Tujuan 1. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip- prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan items non keuangan. Persyaratan penyajian dan pengungkapan informasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan. Ruang Lingkup 2. Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untuk seluruh jenis instrumen keuangan, kecuali untuk: (a) penyertaan pada anak perusahaan, perusahaan asosiasi, joint ventures dan penyertaan dalam rangka restrukturisasi kredit yang diatur berdasarkan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasi, PSAK 15: Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, atau PSAK 12: Pengendalian Bersama Operasi dan Pengendalian Bersama Aset, dan PSAK 31: Akuntansi Perbankan.

(Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

  • Upload
    dodung

  • View
    230

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.1—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN55 (REVISI 2006)INSTRUMEN KEUANGAN: PENGAKUAN DANPENGUKURAN

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan 55 (revisi 2006)terdiri dari paragraf 1-111 dan Panduan Aplikasi. Seluruhparagraf tersebut memiliki kekuatan mengatur yang sama.Paragraf yang dicetak dengan huruf tebal dan miring (bolditalic) mengatur prinsip-prinsip utama. PSAK 55 (revisi2006) harus dibaca dalam konteks tujuan pengaturan danKerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian LaporanKeuangan. Pernyataan ini tidak wajib diterapkan untukunsur-unsur yang tidak material.

PENDAHULUAN

Tujuan

1. Tujuan Pernyataan ini adalah untuk mengatur prinsip-prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan,kewajiban keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualanitems non keuangan. Persyaratan penyajian dan pengungkapaninformasi instrumen keuangan diatur dalam PSAK 50 (revisi2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan.

Ruang Lingkup

2. Pernyataan ini diterapkan oleh semua entitas untukseluruh jenis instrumen keuangan, kecuali untuk:(a) penyertaan pada anak perusahaan, perusahaan

asosiasi, joint ventures dan penyertaan dalam rangkarestrukturisasi kredit yang diatur berdasarkan PSAK4: Laporan Keuangan Konsolidasi, PSAK 15:Investasi dalam Perusahaan Asosiasi, atau PSAK 12:Pengendalian Bersama Operasi dan PengendalianBersama Aset, dan PSAK 31: Akuntansi Perbankan.

Page 2: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.2—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Meskipun demikian, entitas menerapkan Pernyataanini atas penyertaan pada anak perusahaan, perusa-haan asosiasi, atau joint ventures apabila PSAK 4,PSAK 15, atau PSAK 12 merujuk pada Pernyataanini. Entitas juga menerapkan Pernyataan ini untukderivatif atas penyertaan pada anak perusahaan,perusahaan asosiasi, atau joint ventures, kecuali jikaderivatif tersebut memenuhi definisi sebagai sebuahinstrumen ekuitas dalam entitas sebagaimanadimaksud dalam PSAK 50 (revisi 2006) InstrumenKeuangan: Penyajian dan Pengungkapan.

(b) hak dan kewajiban dalam sewa yang diatur dalamPSAK 30 (revisi 2006): Sewa. Meskipun demikian:(i) piutang sewa yang diakui lessor mengikuti

ketentuan mengenai penghentian pengakuan danpenurunan nilai pada Pernyataan ini (lihatparagraf 15—37, 59, 60, 64-66, dan PedomanAplikasi paragraf PA51-PA67, dan PA100-PA109);

(ii) utang sewa pembiayaan yang diakui oleh lesseemengikuti ketentuan mengenai penghentianpengakuan pada Pernyataan ini (lihat paragraf39-42 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA72-PA78); dan

(iii) derivatif yang melekat pada sewa mengikutiketentuan mengenai derivatif melekat padaPernyataan ini (lihat paragraf 9-13 dan PedomanAplikasi paragraf PA40-PA46).

(c) hak dan kewajiban pemberi kerja berdasarkan pro-gram imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24 (revisi2004): Imbalan Kerja.

(d) instrumen keuangan yang diterbitkan oleh entitas yangmemenuhi definisi instrumen ekuitas yang diaturdalam PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan (termasuk opsi danwaran). Meskipun demikian, pemegang instrumenekuitas dimaksud menerapkan Pernyataan ini untukinstrumen tersebut, kecuali instrumen dimaksud

Page 3: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.3—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

memenuhi ketentuan mengenai pengecualian dalamhuruf (a) di atas.

(e) hak dan kewajiban dalam kontrak asuransi sesuaidengan PSAK 28: Akuntansi Asuransi Kerugian danPSAK 36: Akuntansi Asuransi Jiwa atau dalamkontrak yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 28dan PSAK 36 tersebut karena memuat fitur partisipasitidak mengikat (a discretionary participation feature).Namun demikian, Pernyataan ini berlaku untukderivatif yang melekat pada kontrak tersebut jikaderivatif tersebut tidak dengan sendirinya merupakankontrak yang masuk dalam ruang lingkup PSAK 28dan PSAK 36 (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA36-PA46). Selanjutnya, jika kontrak asuransi merupakankontrak penjaminan keuangan yang disepakati ataudimiliki atas pemindahan aset keuangan atau kewajib-an keuangan pada pihak lainnya yang masuk dalamruang lingkup Pernyataan ini, maka pihak penerbitmenerapkan Pernyataan ini pada kontrak dimaksud(lihat paragraf 3 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA6)

(f) kontrak untuk pembayaran kontinjensi dalam peng-gabungan usaha (lihat PSAK 22: Akuntansi Peng-gabungan Usaha). Pengecualian ini hanya berlakubagi pihak yang mengakuisisi.

(g) kontrak antara pihak yang mengakuisisi dan penjualdalam penggabungan usaha untuk menjual ataumembeli obyek yang diakuisisi (acquiree) di masadatang.

(h) Komitmen pinjaman yang diberikan selain dari yangdijabarkan dalam paragraf 3. Penerbit komitmen pin-jaman yang diberikan menerapkan PSAK 57: Kewa-jiban Diestimasi, Kewajiban Kontinjensi dan AktivaKontinjensi atas komitmen pinjaman yang diberikanyang tidak termasuk dalam ruang lingkup Pernyataanini. Namun demikian, seluruh komitmen pinjamanyang diberikan mengikuti persyaratan penghentianpengakuan dari Pernyataan ini (lihat paragraf 15-42dan Pedoman Aplikasi paragraf PA51-PA78).

Page 4: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.4—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(i) instrumen keuangan, kontrak, dan kewajiban dalamtransaksi kompensasi berbasis saham yang masukdalam ruang lingkup PSAK 53: Kompensasi BerbasisSaham, kecuali bagi kontrak yang masuk dalam ruanglingkup paragraf 4-6 Pernyataan ini.

(j) Hak atas pembayaran untuk penggantian pengeluaranentitas yang diperlukan untuk menyelesaikan kewa-jiban yang diakui sebagai kewajiban diestimasi sesuaidengan PSAK 57: Kewajiban Diestimasi, KewajibanKontinjensi dan Aktiva Kontinjensi atau untuk,periode yang lebih awal, diakui sebagai kewajibandiestimasi sesuai PSAK 57.

3. Komitmen pinjaman yang diberikan berikut initermasuk dalam ruang lingkup pernyataan:(a) Komitmen pinjaman yang diberikan yang ditetapkan

entitas sebagai kewajiban keuangan pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi. Entitas yang memilikipengalaman dimasa lalu dalam menjual aset yangdihasilkan dari komitmen pinjaman yang diberikansegera setelah penerbitannya menerapkan pernyataanini untuk semua komitmen pinjaman yang diberikanke dalam kelompok yang sama.

(b) Komitmen pinjaman yang diberikan yang dapatdiselesaikan secara neto dengan kas atau denganpenyerahan atau penerbitan instrumen keuanganlainnya. Komitmen pinjaman yang diberikan iniadalah derivatif. Komitmen pinjaman yang diberikantidak dianggap diselesaikan secara neto hanya karenapinjaman yang diberikan dibayar secara cicilan(contoh, pinjaman yang diberikan untuk pembangun-an properti yang dibayar secara cicilan sesuai dengankemajuan penyelesaian kontrak kontruksi).

(c) Komitmen untuk menyediakan pinjaman yangdiberikan pada tingkat suku bunga di bawah sukubunga pasar. Paragraf 47(d) menjelaskan pengukur-an selanjutnya atas kewajiban yang timbul darikomitmen pinjaman yang diberikan tersebut.

Page 5: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.5—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

4. Pernyataan ini diterapkan pada kontrak pembelianatau penjualan item non keuangan yang dapat diselesai-kan secara neto dengan kas atau dengan instrumen ke-uangan lainnya, atau dengan mempertukarkan instrumenkeuangan, dengan menganggap kontrak tersebut sebagaiinstrumen keuangan, dengan pengecualian terhadapkontrak yang disepakati dan dilanjutkan untuk dimilikidengan tujuan untuk penerimaan atau penyerahan itemnon keuangan sesuai dengan pembelian, penjualan ataupersyaratan penggunaan yang diperkirakan oleh entitas.

5. Ada beberapa cara dimana sebuah kontrak pembelianatau penjualan item non keuangan dapat diselesaikan secaraneto dengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya, ataudengan mempertukarkan instrumen keuangan. Cara-caratersebut mencakup:(a) jika persyaratan dalam kontrak memperbolehkan salah satu

pihak untuk menyelesaikan kontrak tersebut secara netodengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya ataudengan mempertukarkan instrumen keuangan;

(b) jika kemampuan untuk menyelesaikan secara neto dengankas atau dengan instrumen keuangan lainnya atau denganmempertukarkan instrumen keuangan tidak dinyatakansecara eksplisit dalam kontrak, namun entitas mempunyaikebiasaan menyelesaikan kontrak sejenis secara netodengan kas atau dengan instrumen keuangan lainnya ataudengan mempertukarkan instrumen keuangan (baik denganpihak lawan dengan membuat kontrak saling hapus, ataudengan menjual kontrak sebelum dilaksanakan atau jatuhtempo);

(c) jika, untuk kontrak sejenis, entitas mempunyai kebiasanuntuk menerima transaksi yang mendasari dan menjualnyakembali dalam jangka pendek setelah penyerahan dengantujuan untuk memperoleh laba dari adanya perubahanjangka pendek dalam harga atau marjin dealer; dan

(d) jika item non keuangan yang menjadi subyek dalam kontrakdapat dikonversi dengan mudah menjadi kas.

Page 6: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.6—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Kontrak yang memenuhi huruf (b) atau huruf (c) di atas tidakdisepakati untuk tujuan penerimaan atau penyerahan item nonkeuangan sesuai dengan pembelian, penjualan atau persyaratanpenggunaan yang diperkirakan oleh entitas, dan oleh karenanyakontrak tersebut termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.Kontrak lain yang memenuhi ketentuan paragraf 4 harusdievaluasi untuk menentukan apakah kontrak disepakati dandilanjutkan untuk dimiliki dengan tujuan untuk penerimaan ataupenyerahan item non keuangan sesuai dengan pembelian,penjualan atau persyaratan penggunaan yang diperkirakan olehentitas, dan selanjutnya ditentukan apakah kontrak tersebuttermasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.

6. Opsi yang diterbitkan untuk membeli atau menjual itemnon keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kasatau dengan instrumen keuangan lainnya atau denganmempertukarkan instrumen keuangan, sesuai dengan ketentuanparagraf 5 huruf (a) atau huruf (d), termasuk dalam ruanglingkup Pernyataan ini. Kontrak opsi jenis ini tidak dapatdisepakati untuk tujuan penerimaan atau penyerahan item nonkeuangan sesuai dengan pembelian, penjualan atau persyaratanpenggunaan yang diperkirakan oleh entitas.

Definisi

7. Istilah yang didefinisikan dalam PSAK 50 (revisi 2006)Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan jugadigunakan dalam pernyataan ini dengan pengertian sebagaimanadijabarkan dalam paragraf 7 PSAK 50 (revisi 2006) InstrumenKeuangan: Penyajian dan Pengungkapan. PSAK tersebutmendefinisikan istilah berikut ini:

instrumen keuanganaset keuangankewajiban keuanganinstrumen ekuitas

dan menyediakan pedoman untuk menerapkan definisi-definisitersebut.

Page 7: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.7—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

8. Berikut adalah pengertian istilah yang digunakan dalamPernyataan ini:

Definisi Derivatif

Derivatif adalah suatu instrumen keuangan atau kontraklain yang termasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini(lihat paragraf 2–7) dengan tiga karakteristik berikut ini:(a) nilainya berubah sebagai akibat dari perubahan dalam

suku bunga, harga instrumen keuangan, harga komo-ditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atauindeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit,atau variabel lainnya yang telah ditentukan, sepanjanguntuk variabel non keuangan bukan merupakanvariabel yang ditentukan secara khusus bagi parapihak dalam kontrak tersebut (sering disebut denganvariabel yang mendasari).

(b) tidak memerlukan investasi awal neto atau memerlu-kan investasi awal neto dalam jumlah yang lebih kecildibandingkan dengan jumlah yang dibutuhkan untukkontrak sejenis lainnya yang diperkirakan akan meng-hasilkan pengaruh yang sama terhadap perubahanfaktor pasar; dan

(c) diselesaikan pada tanggal tertentu di masa men-datang.

Definisi dari Empat Kategori Instrumen Keuangan

Aset keuangan atau kewajiban keuangan yang dinilai padanilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuang-an atau kewajiban keuangan yang memenuhi salah satukondisi berikut ini:(a) Aset keuangan atau kewajiban keuangan yang dikla-

sifikasikan dalam kelompok diperdagangkan. Asetkeuangan atau kewajiban keuangan diklasifikasikandalam kelompok diperdagangkan, jika:(i) diperoleh atau dimiliki untuk tujuan dijual atau

dibeli kembali dalam waktu dekat (near term);

Page 8: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.8—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(ii) merupakan bagian dari portofolio instrumenkeuangan tertentu yang dikelola bersama-samadan terdapat bukti terkini mengenai pola ambiluntung dalam jangka pendek (short term profittaking); atau

(iii) merupakan derivatif (kecuali derivatif yang dite-tapkan sebagai instrumen lindung nilai danefektif).

(b) Pada saat pengakuan awal telah ditetapkan olehentitas pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.Entitas dapat menggunakan penetapan ini hanya bilamemenuhi paragraf 11, atau ketika melakukannyaakan menghasilkan informasi yang lebih relevan,karena:(i) mengeliminasi atau mengurangi secara signifikan

ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan(kadang diistilahkan sebagai accounting mis-match) yang dapat timbul dari pengukuran asetatau kewajiban atau pengakuan keuntungan dankerugian karena penggunaan dasar-dasar yangberbeda; atau

(ii) kelompok aset keuangan, kewajiban keuanganatau keduanya dikelola dan kinerjanya dievaluasiberdasarkan nilai wajar, sesuai dengan mana-jemen risiko atau strategi investasi yang didoku-mentasikan, dan informasi tentang kelompoktersebut disediakan secara internal kepada mana-jemen kunci dari entitas (sebagaimana didefinisi-kan dalam PSAK 7: Pengungkapan Pihak-pihakyang mempunyai Hubungan Istimewa), misalnyaDewan Direksi dan Presiden Direktur.

Untuk instrumen-instrumen yang memenuhi kualifikasipada huruf (ii) di atas, pengungkapannya mencakuppenjelasan mengenai bagaimana penetapan pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi konsisten dengan mana-jemen risiko atau strategi investasi yang didokumentasikanentitas.

Page 9: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.9—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memilikiharga pasar yang dikuotasi pada pasar aktif, dan yangnilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal (lihatparagraf 46(c) dan Pedoman Aplikasi paragraf PA96 danPA97), tidak dapat ditetapkan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi.

Perlu dicatat bahwa paragraf 48, 49A, 50 dan PedomanAplikasi paragraf PA84-PA98, yang menetapkan per-syaratan untuk menentukan pengukuran yang handal atasnilai wajar aset keuangan atau kewajiban keuangan, di-terapkan sama pada semua items yang diukur pada nilaiwajar, apakah melalui penetapan atau tidak, atau itemsyang nilai wajarnya diungkapkan.

Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah asetkeuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atautelah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, sertaentitas mempunyai intensi positif dan kemampuan untukmemiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo (lihatPedoman Aplikasi paragraf PA29–PA38), kecuali:(a) investasi yang sebelum pengakuan awal ditetapkan

sebagai aset keuangan yang dinilai pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi;

(b) investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompoktersedia untuk dijual; dan

(c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yangdiberikan dan piutang.

Entitas tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangansebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalamtahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahunsebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasidimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang cukupsignifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo(cukup signifikan dibandingkan dengan total nilai investasidimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan ataureklasifikasi tersebut:

Page 10: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.10—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(i) dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekatijatuh tempo atau tanggal pembelian kembali (contoh-nya, kurang dari tiga bulan sebelum jatuh tempo) dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruhsecara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangantersebut;

(ii) terjadi setelah entitas berhasil menagih hampir selu-ruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwalpembayaran atau pembayaran awal; atau

(iii) terkait dengan kejadian tertentu yang berada diluarkendali entitas, tidak berulang, dan tidak dapatdiantisipasi secara wajar oleh entitas.

Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuang-an non derivatif dengan pembayaran tetap atau telahditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif,kecuali:(a) pinjaman yang diberikan dan piutang yang dimak-

sudkan oleh entitas untuk dijual dalam waktu dekat(near term), yang diklasifikasikan dalam kelompokdiperdagangkan, dimana sebelum pengakuan awaloleh entitas ditetapkan sebagai aset keuangan yangdinilai pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;

(b) pinjaman yang diberikan dan piutang yang sebelumpengakuan awal ditetapkan dalam kelompok tersediauntuk dijual; atau

(c) pinjaman yang diberikan dan piutang dalam halpemilik mungkin tidak akan memperoleh kembaliinvestasi awal secara substansial kecuali yangdisebabkan oleh penurunan kualitas pinjaman yangdiberikan dan piutang, dan diklasifikasikan sebagaikelompok tersedia untuk dijual.

Kepemilikan atas kelompok aset yang bukan merupakanpinjaman yang diberikan atau piutang (seperti kepemilikanatas Reksadana atau sejenisnya) tidak dapat diklasifikasi-kan sebagai pinjaman yang diberikan atau tagihan.

Page 11: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.11—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Aset keuangan tersedia untuk dijual adalah aset keuang-an non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untukdijual atau tidak diklasifikasikan sebagai (a) pinjamanyang diberikan atau piutang, (b) investasi dimiliki hinggajatuh tempo, atau (c) aset keuangan yang dinilai pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi.

Definisi yang Terkait dengan Pengakuan dan Pengukuran

Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan ataukewajiban keuangan adalah jumlah aset keuangan ataukewajiban keuangan yang diukur pada saat pengakuanawal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau diku-rangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metodesuku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilaiawal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan(baik secara langsung maupun menggunakan perkiraancadangan) untuk penurunan nilai atau nilai yang tidakdapat ditagih.

Metode suku bunga efektif adalah metode yang diguna-kan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dariaset keuangan atau kewajiban keuangan (atau kelompokaset keuangan atau kewajiban keuangan) dan metodeuntuk mengalokasikan pendapatan bunga atau bebanbunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektifadalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokanestimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datangselama perkiraan umur dari instrumen keuangan, ataujika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkatuntuk nilai tercatat bersih dari aset keuangan ataukewajiban keuangan. Pada saat menghitung suku bungaefektif, entitas mengestimasi arus kas dengan mempertim-bangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instru-men keuangan tersebut (seperti pembayaran awal, calloption dan opsi sejenis lainnya), namun tidak memper-timbangkan kerugian kredit di masa datang. Perhitunganini mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang

Page 12: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.12—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dibayarkan atau diterima oleh para pihak dalam kontrakyang merupakan bagian tak terpisahkan dari suku bungaefektif (lihat PSAK 23: Pendapatan), biaya transaksi, danseluruh premi atau diskon lainnya. Secara umum arus kasdan perkiraan umur dari kelompok instrumen keuangansejenis dapat diestimasi secara handal. Namun demikian,dalam kasus yang jarang terjadi, apabila tidak mungkinmengestimasi arus kas atau perkiraan umur instrumenkeuangan (atau kelompok instrumen keuangan) secarahandal, maka entitas menggunakan arus kas kontraktualselama periode kontraktual dari instrumen keuangan (ataukelompok instrumen keuangan) tersebut.

Penghentian pengakuan adalah pengeluaran aset keuang-an atau kewajiban keuangan yang sebelumnya telahdiakui dari neraca entitas.

Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat diper-tukarkan atau suatu kewajiban yang diselesaikan melaluisuatu transaksi yang wajar (arm’s length transaction) yangmelibatkan pihak yang berkeinginan dan memiliki penge-tahuan yang memadai.*

Pembelian atau penjualan secara reguler adalah pem-belian atau penjualan aset keuangan berdasarkan kontrakyang mensyaratkan penyerahan aset dalam kurun waktuyang umumnya ditetapkan dengan peraturan atau ke-biasaan yang berlaku di pasar.

Biaya transaksi adalah biaya tambahan yang dapat diatri-busikan secara langsung untuk perolehan, penerbitan ataupelepasan aset keuangan atau kewajiban keuangan (lihatPedoman Aplikasi paragraf 13). Biaya tambahan adalah

*Paragraf 48, 49, dan PA84-PA98 Pedoman Aplikasi mengan-dung ketentuan mengenai penetapan nilai wajar suatu asetkeuangan atau kewajiban keuangan.

Page 13: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.13—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidakmemperoleh, menerbitkan atau melepaskan instrumenkeuangan.

Definisi yang Terkait dengan Akuntansi Lindung Nilai

Komitmen pasti adalah perjanjian yang mengikat untukmempertukarkan sumber daya dalam kuantitas tertentupada tingkat harga tertentu dan pada tanggal atautanggal-tanggal tertentu di masa datang.

Prakiraan transaksi adalah transaksi di masa datang yangbelum mengikat namun telah diantisipasi.

Instrumen lindung nilai adalah:(a) derivatif yang telah ditetapkan; atau(b) aset keuangan non derivatif atau kewajiban keuang-

an non derivatif yang telah ditetapkan (hanya untuklindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar matauang asing), yang mempunyai nilai wajar atau aruskas yang diperkirakan dapat saling hapus denganperubahan nilai wajar atau arus kas dari item yangdilindung nilai (paragraf 73-78 dan Pedoman Aplikasiparagraf PA110-PA113 memberikan penjelasanmengenai definisi dari instrumen lindung nilai).

Item yang dilindung nilai adalah aset, kewajiban, komit-men pasti, prakiraan transaksi yang sangat mungkin ter-jadi, atau investasi neto dalam operasi luar negeri yang(a) menyebabkan entitas menghadapi risiko perubahannilai wajar atau arus kas masa datang, dan (b) ditetapkansebagai item yang diilindung nilai (paragraf 79-86 danPedoman Aplikasi paragraf PA119-PA121 memberikanpenjelasan mengenai definisi item yang dilindung nilai).

Efektivitas lindung nilai adalah sejauh mana perubahannilai wajar atau arus kas dari item yang dilindung nilaiyang diatribusikan pada risiko yang akan dilindung nilai

Page 14: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.14—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dapat saling hapus dengan perubahan nilai wajar atauarus kas dari instrumen lindung nilai (lihat PedomanAplikasi paragraf PA127-PA134).

DERIVATIF MELEKAT

9. Derivatif melekat merupakan komponen dari instrumenyang digabungkan (hybrid/combined instrument) dimanadidalamnya termasuk pula kontrak utama non derivatif, yangmengakibatkan sebagian arus kas yang berasal dari instrumenyang digabungkan bervariasi seperti derivatif yang berdirisendiri. Derivatif melekat menyebabkan sebagian atau seluruharus kas, yang dipersyaratkan dalam kontrak tersebut,dimodifikasi menurut suku bunga, harga instrumen keuangan,harga komoditas, nilai tukar mata uang asing, indeks harga atauindeks suku bunga, peringkat kredit atau indeks kredit, atauvariabel lainnya yang telah ditentukan, sepanjang untuk variabelnon keuangan bukan merupakan variabel yang ditentukan secarakhusus bagi para pihak dalam kontrak tersebut. Derivatif yangmelekat pada instrumen keuangan tetapi dalam kontraknyadapat dipindah tangankan secara terpisah dari instrumenkeuangannya, atau dimiliki oleh pihak lawan yang berbeda dariinstrumen keuangannya, bukan merupakan derivatif melekat,tetapi merupakan instrumen keuangan terpisah.

10. Derivatif melekat harus dipisahkan dari kontrakutamanya dan dicatat sebagai derivatif berdasarkanPernyataan ini, jika dan hanya jika:(a) karakteristik ekonomi dan risiko dari derivatif melekat

tidak berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi danrisiko dari kontrak utama (lihat Pedoman Aplikasiparagraf AP43 dan PA46);

(b) instrumen terpisah yang memiliki persyaratan yangsama dengan derivatif melekat memenuhi definisisebagai derivatif; dan

(c) instrumen yang digabungkan tidak diukur pada nilaiwajar dimana perubahan dalam nilai wajar dimaksud

Page 15: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.15—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

diakui melalui laporan laba rugi (dengan kata lainderivatif yang melekat pada aset keuangan ataukewajiban keuangan yang dinilai pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi tidak dipisahkan).

Jika derivatif melekat dipisahkan, maka kontrakutamanya harus dicatat berdasarkan Pernyataan ini jikakontrak utamanya merupakan instrumen keuangan,namun jika kontrak utamanya bukan merupakaninstrumen keuangan, maka harus dicatat berdasarkanPernyataan lain yang sesuai. Pernyataan ini tidakmengatur apakah derivatif melekat disajikan secaraterpisah dalam laporan keuangan.

11. Selain yang dinyatakan dalam paragraf 10, jikakontrak memiliki satu atau lebih derivatif melekat, entitasdapat menetapkan keseluruhan kontrak yang digabungkan(hybrid) sebagai aset keuangan atau kewajiban keuanganpada nilai wajar melalui laporan laba rugi, kecuali:(a) derivatif melekat tersebut tidak memodifikasi secara

signifikan arus kas yang dipersyaratkan oleh kontrak;atau

(b) terlihat jelas dengan sedikit atau tanpa analisa ketikahybrid instrument yang serupa pertama kali dipertim-bangkan bahwa pemisahan derivatif melekat tidak di-perkenankan, seperti opsi pelunasan lebih awal yangmelekat dalam pinjaman yang memungkinkan peme-gangnya untuk melunasi lebih awal pinjamannyasebesar kurang lebih biaya yang diamortisasi.

12. Jika entitas diharuskan oleh Pernyataan ini untukmemisahkan derivatif melekat dari kontrak utamanya,namun entitas tersebut tidak dapat mengukur derivatifmelekatnya secara terpisah, baik pada saat perolehanataupun pada tanggal pelaporan keuangan berikutnya,maka entitas memperlakukan keseluruhan kontrak yangdigabungkan tersebut sebagai aset keuangan ataukewajiban keuangan dimiliki untuk diperdagangkan.

Page 16: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.16—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

13. Jika entitas tidak dapat menentukan nilai wajar derivatifmelekat secara handal berdasarkan persyaratan dan kondisiderivatif tersebut (misalnya karena derivatif melekat didasarkanpada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi), maka nilaiwajar derivatif melekat merupakan selisih antara nilai wajardari instrumen yang digabungkan (hybrid) dengan nilai wajardari kontrak utama, apabila kedua nilai wajar tersebut dapatditentukan berdasarkan Pernyataan ini. Jika entitas tidak dapatmenentukan nilai wajar derivatif melekat menggunakan metodeini, maka ketentuan dalam paragraf 12 diterapkan dan instrumenyang digabungkan tersebut ditetapkan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi.

PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUAN

Pengakuan Awal

14. Entitas mengakui aset keuangan atau kewajibankeuangan pada neraca, jika dan hanya jika, entitas tersebutmenjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrakinstrumen tersebut (lihat paragraf 38 yang berkaitandengan pembelian aset keuangan yang lazim (regular))

Penghentian Pengakuan Aset keuangan

15. Dalam laporan keuangan konsolidasi, paragraf 16-23dan Pedoman Aplikasi paragraf PA49-PA67 diberlakukan padatingkat konsolidasi. Dengan demikian, entitas pertama-tamaharus mengkonsolidasikan seluruh laporan anak perusahaansesuai dengan PSAK 4: Laporan Keuangan Konsolidasi danISAK 7: Interpretasi atas Paragraf 5 dan 19 PSAK 4 ten-tang Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus, selanjutnyamenerapkan paragraf 16—23 dan Pedoman Aplikasi paragrafPA49—PA67 untuk konsolidasi kelompok usaha.

16. Sebelum mengevaluasi apakah dan sejauh manapenghentian pengakuan telah sesuai dengan Paragraf

Page 17: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.17—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

17—23, entitas menentukan apakah paragraf-paragraftersebut diterapkan untuk bagian dari aset keuangan (ataubagian dari kelompok aset keuangan sejenis) atau keselu-ruhan aset keuangan (atau kelompok aset keuangansejenis) dengan cara sebagai berikut:(a) Paragraf 17—23 diterapkan untuk bagian dari aset

keuangan (atau bagian dari kelompok aset keuangansejenis), jika dan hanya jika, bagian yang dipertim-bangkan untuk dihentikan pengakuannya memenuhisalah satu dari tiga kriteria berikut ini:(i) Bagian tersebut hanya terdiri dari arus kas dari

aset keuangan (atau dari kelompok aset keuangansejenis) yang diidentifikasi secara khusus. Sebagaicontoh, ketika entitas melakukan transaksiinterest rate strip dimana pihak lawan mem-peroleh hak atas arus kas dari bunga, namunbukan arus kas yang berasal dari pokok instrumenutang, maka paragraf 17—23 harus diterapkanuntuk arus kas dari bunga tersebut.

(ii) Bagian tersebut hanya terdiri dari bagianproporsional penuh (pro rata) atas arus kas dariaset keuangan (atau dari kelompok aset keuanganyang sejenis). Sebagai contoh, ketika entitasmembuat kesepakatan dimana pihak lawanmemperoleh hak 90 persen atas keseluruhan aruskas dari instrumen utang, maka paragraf 17—23 diterapkan atas 90 persen arus kas tersebut.Jika terdapat lebih dari satu pihak lawan, makasetiap pihak lawan tidak harus memiliki bagiansecara proporsional dari arus kas yang diperolehsepanjang entitas yang mentransfer mendapatkanbagiannya secara proporsional penuh (pro rata).

(iii) Bagian tersebut hanya terdiri dari bagian propor-sional penuh (pro rata) atas arus kas dari asetkeuangan (atau dari kelompok aset keuangansejenis) yang diidentifikasi secara khusus. Sebagaicontoh, ketika entitas membuat kesepakatandimana pihak lawan memperoleh hak 90 persen

Page 18: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.18—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

arus kas dari bunga atas aset keuangan, makaparagraf 17—23 diterapkan atas 90 persen dariarus kas atas bunga tersebut. Jika terdapat lebihdari satu pihak lawan, maka setiap pihak lawantidak harus memiliki bagian secara proporsionaldari arus kas yang diperoleh sepanjang entitasyang mentransfer mendapatkan bagiannya secaraproporsional penuh (pro rata).

(b) Pada seluruh kasus lainnya, paragraf 17—23 diterap-kan atas aset keuangan secara keseluruhan (ataukelompok aset keuangan sejenis secara keseluruhan).Sebagai contoh, ketika entitas mentransfer (i) hakyang pertama atau terakhir atas 90 persen penerima-an kas yang berasal dari aset keuangan (atau kelom-pok aset keuangan), atau (ii) hak 90 persen atas aruskas yang berasal dari kelompok tagihan, namunmemberikan piutang untuk mengkompensasi pembeliuntuk setiap kerugian kredit yang mencapai 8 persendari total pokok tagihan, maka paragraf 17—23diterapkan atas aset keuangan (atau kelompok asetkeuangan sejenis) tersebut secara keseluruhan.

Dalam paragraf 17—26, istilah “aset keuangan” mengacupada bagian dari aset keuangan (atau bagian dari kelom-pok aset keuangan sejenis) sebagaimana diidentifikasikandalam huruf (a) di atas, atau sebaliknya, sebagai asetkeuangan (atau kelompok aset keuangan sejenis) secarakeseluruhan.

17. Entitas menghentikan pengakuan aset keuangan,jika dan hanya jika:(a) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset

keuangan tersebut berakhir; atau(b) entitas mentransfer aset keuangan seperti dijelaskan

pada paragraf 18 dan 19, dan transfer tersebut me-menuhi kriteria penghentian pengakuan padaparagraf 20.

Page 19: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.19—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(Lihat paragraf 38 untuk penjualan aset keuangan yanglazim (regular))

18. Entitas mentransfer aset keuangan, jika dan hanyajika, entitas:(a) mentransfer hak kontraktual untuk menerima arus

kas yang berasal dari aset keuangan; atau(b) tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus

kas yang berasal dari aset keuangan namun jugamenanggung kewajiban kontraktual untuk membayararus kas yang diterima tersebut kepada satu atau lebihpihak penerima melalui suatu kesepakatan yangmemenuhi persyaratan paragraf 19.

19. Ketika entitas tetap memiliki hak kontraktual untukmenerima arus kas yang berasal dari aset keuangan (asetawal), namun juga menanggung kewajiban kontraktualuntuk membayarkan arus kas yang diterima tersebutkepada satu atau lebih entitas (penerima akhir), makaentitas memperlakukan transaksi tersebut sebagai trans-fer aset keuangan, jika dan hanya jika, seluruh persyaratanberikut ini terpenuhi:(a) Entitas tidak wajib membayar penerima akhir, kecuali

jika entitas memperoleh jumlah yang setara dari asetawalnya. Uang muka jangka pendek yang diberikanentitas dengan hak untuk memperoleh kembali jumlahyang dipinjamkan tersebut secara penuh ditambahbunga terutang yang dihitung berdasarkan suku bungapasar tidak menyalahi persyaratan ini.

(b) Entitas tidak diperkenankan berdasarkan persyaratandalam kontrak transfer untuk menjual atau mengagun-kan aset awalnya kecuali untuk menjamin hakpenerima akhir untuk menerima arus kas.

(c) Entitas berkewajiban untuk menyerahkan setiap aruskas yang ditagihnya untuk dan atas nama penerimaakhir tanpa penundaan yang signifikan. Selain itu,entitas tidak berhak untuk menginvestasikan kembaliarus kas tersebut, kecuali investasi pada kas atau

Page 20: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.20—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

setara kas (sebagaimana didefinisikan dalam PSAK2: Laporan Arus Kas) selama periode penyelesaianjangka pendek yaitu antara tanggal penagihan dantanggal pembayaran kepada penerima akhir, danpendapatan bunga yang diperoleh dari investasi ter-sebut harus diserahkan kepada penerima akhir.

20. Ketika entitas mentransfer aset keuangan (lihatparagraf 18), maka entitas mengevaluasi sejauh manaentitas tetap memiliki risiko dan manfaat atas kepemilikanaset keuangan tersebut. Dalam hal ini:(a) Jika entitas secara substansial mentransfer seluruh

risiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan,maka entitas menghentikan pengakuan aset keuangandan mengakui secara terpisah sebagai aset ataukewajiban untuk setiap hak dan kewajiban yang timbulatau yang masih dimiliki dalam transfer tersebut.

(b) jika entitas secara substansial memiliki seluruh risikodan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, makaentitas tetap mengakui aset keuangan tersebut.

(c) jika entitas secara substansial tidak mentransfer dantidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepe-milikan aset keuangan tersebut, maka entitas menen-tukan apakah entitas masih memiliki pengendalianatas aset keuangan tersebut. Dalam hal ini:(i) jika entitas tidak lagi memiliki pengendalian,

maka entitas menghentikan pengakuan aset ke-uangan tersebut, dan secara terpisah mengakuisebagai aset atau kewajiban untuk setiap hak dankewajiban yang timbul atau yang masih dimilikidalam transfer tersebut.

(ii) jika entitas masih memiliki pengendalian, makaentitas tetap mengakui aset keuangan sebesar ke-terlibatan berkelanjutannya dengan aset keuang-an tersebut (lihat paragraf 30).

21. Transfer atas risiko dan manfaat (lihat paragraf 20)dievaluasi dengan membandingkan eksposur entitas, sebelum

Page 21: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.21—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dan sesudah transfer dilakukan, dengan variabilitas dalam jumlahdan waktu terjadinya arus kas neto yang berasal dari aset yangditransfer. Entitas secara substansial masih memiliki seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan aset keuangan, jika eksposurentitas terhadap variabilitas nilai kini atas arus kas neto masadatang yang berasal dari aset keuangan, tidak berubah secarasignifikan sebagai akibat dari transfer tersebut (misalnya karenaberdasarkan perjanjian, entitas yang telah menjual aset keuanganharus membeli kembali aset tersebut pada harga yang sudahditetapkan atau harga penjualan semula ditambah sejumlah laba).Entitas secara substansial telah mentransfer seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset keuangan, jika eksposur entitasterhadap variabilitas tersebut sudah tidak signifikan lagi diban-dingkan dengan total perubahan nilai kini dari arus kas netomasa datang yang berasal dari aset keuangan tersebut (misalnyaentitas telah menjual aset keuangan dengan opsi untuk membelikembali aset tersebut pada nilai wajar yang berlaku pada saatpembelian kembali atau entitas telah mentransfer secara propor-sional penuh (pro rata) atas arus kas yang berasal dari asetkeuangan yang lebih besar sesuai kesepakatan, seperti suatuloan sub participation, yang memenuhi kondisi dalam paragraf19).

22. Seringkali penentuan apakah entitas secara substansialtelah mentransfer atau tetap memiliki seluruh risiko dan manfaatatas kepemilikiannya dapat ditentukan dengan mudah, tanpaharus dihitung terlebih dahulu. Sementara dalam kasus lain, perludihitung dan dibandingkan atas eksposur entitas terhadapvariabilitas dalam nilai kini dari arus kas neto masa datangsebelum dan sesudah transfer terjadi. Perhitungan danperbandingan tersebut dilakukan dengan menggunakan sukubunga pasar yang berlaku sebagai tingkat diskonto. Seluruhvariabilitas yang mungkin terjadi dalam arus kas neto turutdiperhitungkan, dengan pemberian bobot yang lebih besar bagiarus kas neto yang lebih mungkin terjadi.

23. Penentuan apakah entitas masih memiliki pengendalian(lihat paragraf 20(c)) atas aset yang ditransfer tergantung pada

Page 22: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.22—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kemampuan pihak penerima transfer untuk menjual asettersebut. Jika pihak penerima transfer memiliki kemampuanpraktis untuk menjual aset tersebut secara keseluruhan kepadapihak yang tidak memiliki hubungan istimewa, serta dapatmelaksanakan kemampuan tersebut secara independen tanpaperlu memberikan batasan tambahan atas transfer tersebut,maka entitas sudah tidak lagi memiliki pengendalian. Padaseluruh kasus lainnya, entitas masih memiliki pengendalian atasaset yang ditransfer.

Transfer yang Diakui sebagai Penghentian Pengakuan(lihat paragraf 20(a) dan (c)(i))

24. Jika entitas mentransfer aset keuangan yang me-menuhi kriteria penghentian pengakuan untuk keseluruh-an nilainya dan entitas tersebut masih memiliki hak pe-ngelolaan atas aset keuangan tersebut dengan imbalantertentu (fee), maka entitas mengakui kontrak pengelolaantersebut sebagai aset jasa pengelolaan atau kewajiban jasapengelolaan. Jika imbalan (fee) yang akan diterima diper-kirakan tidak dapat secara memadai mengkompensasipenyediaaan jasa yang diberikan, maka kewajiban jasapengelolaan untuk kewajiban penyediaan jasa tersebutdiakui pada nilai wajar. Jika imbalan (fee) yang akan di-terima diperkirakan lebih dari cukup untuk mengkompen-sasi penyediaan jasa yang diberikan, maka aset jasapengelolaan diakui sebagai hak jasa pengelolaan denganjumlah yang ditentukan berdasarkan alokasi dari nilaitercatat aset keuangan yang lebih besar sesuai denganparagraf 27.

25. Jika, sebagai akibat dari transfer, aset keuanganharus dihentikan pengakuannya secara keseluruhan,tetapi transfer tersebut mengakibatkan entitas memperolehaset keuangan yang baru atau harus menanggung kewajib-an keuangan yang baru, atau kewajiban jasa pengelolaan,maka entitas tersebut mengakui aset keuangan atau kewa-jiban keuangan, atau kewajiban jasa pengelolaan yang

Page 23: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.23—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

baru tersebut pada nilai wajarnya.

26. Pada saat penghentian pengakuan aset keuangansecara keseluruhan, maka selisih antara:(a) nilai tercatat; dan(b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima (termasuk

setiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiapkewajiban baru yang harus ditanggung) dan (ii) setiapkeuntungan atau kerugian kumulatif yang telah diakuisecara langsung dalam ekuitas (lihat paragraf (57)b.harus diakui pada laporan laba rugi.

27. Jika aset yang ditransfer merupakan bagian asetkeuangan yang lebih besar (misalnya ketika entitasmentransfer arus kas dari bunga yang merupakan bagiandari instrumen utang, lihat paragraf 16(a)) dan bagianyang ditransfer tersebut memenuhi kriteria penghentianpengakuan secara keseluruhan, maka nilai tercatat sebe-lumnya dari aset keuangan yang lebih besar tersebut harusdialokasikan pada bagian yang tetap diakui dan bagianyang dihentikan pengakuannya, berdasarkan nilai wajarrelatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal transfer.Untuk tujuan ini, aset jasa pengelolaan yang masihdimiliki diperlakukan sebagai bagian yang masih diakui.Selisih antara:(a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang

dihentikan pengakuannya; dan(b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk

bagian yang dihentikan pengakuannya (termasuksetiap aset baru yang diperoleh dikurangi setiap ke-wajiban baru yang harus ditanggung) dan (ii) setiapkeuntungan atau kerugian kumulatif yang dialokasi-kan pada bagian yang dihentikan pengakuannyatersebut yang sebelumnya telah diakui secara langsungdalam ekuitas (lihat paragraf (56)b).diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan ataukerugian kumulatif yang sebelumnya diakui padaekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakui

Page 24: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.24—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasar-kan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.28. Jika entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelumnya

dari aset keuangan yang lebih besar pada bagian yang tetapdiakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya, maka nilaiwajar bagian yang tetap diakui harus ditentukan. Jika entitastersebut pernah menjual bagian yang serupa dengan bagian yangtetap diakui atau terdapat transaksi pasar untuk bagian tersebut,maka harga terkini dari transaksi aktual merupakan taksiranterbaik untuk penentuan nilai wajarnya. Jika tidak terdapatkuotasi harga atau transaksi pasar terkini untuk menentukannilai wajar dari bagian yang tetap diakui, maka taksiran terbaikuntuk nilai wajarnya adalah selisih antara nilai wajar asetkeuangan yang lebih besar secara keseluruhan dan jumlah yangditerima dari pihak penerima transfer untuk bagian yangdihentikan pengakuannya tersebut.

Transfer yang Tidak Diakui sebagai PenghentianPengakuan (lihat paragraf 20(b))

29. Jika transfer tidak mengakibatkan penghentianpengakuan karena entitas secara substansial masihmemiliki seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan asetyang ditransfer, maka entitas tetap mengakui aset yangditransfer tersebut secara keseluruhan dan mengakuikewajiban keuangan atas jumlah yang diterimanya. Padaperiode selanjutnya, entitas mengakui setiap pendapatanyang berasal dari aset yang ditransfer dan setiap bebanyang timbul dari kewajiban keuangan.

Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer(lihat paragraf 20(c)(ii))

30. Jika entitas tidak mentransfer serta tidak memilikisecara substansial atas seluruh risiko dan manfaat yangberasal dari kepemilikan aset yang ditransfer, dan masihmemiliki pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut,maka entitas tetap mengakui aset yang ditransfer sebesar

Page 25: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.25—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keterlibatan berkelanjutan entitas. Tingkat keterlibatanberkelanjutan entitas dalam aset yang ditransfer adalahsebesar perubahan nilai aset yang ditransfer. Contoh:(a) apabila keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk

pemberian jaminan atas aset yang ditransfer, tingkatketerlibatan berkelanjutan dari entitas adalah jumlahterendah antara (i) nilai aset yang ditransfer, dan (ii)nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yangmungkin harus dibayar kembali oleh entitas (nilaijaminan).

(b) apabila keterlibatan berkelanjutan entitas berbentukpenerbitan dan/atau pembelian opsi atas aset yangditransfer, tingkat keterlibatan berkelanjutan entitasadalah nilai aset yang ditransfer yang mungkin dibelikembali. Namun demikian, dalam hal penerbitan opsijual (put option) atas suatu aset yang diukur padanilai wajar, maka tingkat keterlibatan berkelanjutandari entitas dibatasi pada nilai terendah antara nilaiwajar aset yang ditransfer dan harga pelaksanaanopsi (option exercise price) (lihat paragraf 48).

(c) jika keterlibatan berkelanjutan entitas berbentuk opsiyang diselesaikan secara kas atau ketentuan sejenisatas aset yang ditransfer, maka tingkat keterlibatanberkelanjutan entitas diukur dengan cara yang samaseperti opsi yang diselesaikan secara non kas sebagai-mana diatur pada huruf (b) diatas.

31. Jika entitas masih mengakui aset dikarenakanadanya keterlibatan berkelanjutan dengan aset tersebut,maka entitas juga mengakui kewajiban terkait. Terlepasdari persyaratan pengukuran lain dalam Pernyataan ini,aset yang ditransfer beserta kewajiban terkaitnya diukurdengan dasar yang mencerminkan hak dan kewajibanyang masih dimiliki entitas. Kewajiban terkait diukurdengan cara yang akan membuat nilai tercatat neto dariaset yang ditransfer dan kewajiban terkait merupakan:(a) biaya perolehan diamortisasi dari hak dan kewajiban

yang masih dimiliki entitas, jika aset yang ditransfer

Page 26: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.26—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

diukur pada biaya perolehan diamortisisasi; atau(b) setara dengan nilai wajar dari hak dan kewajiban yang

masih dimiliki entitas apabila diukur secara terpisah,jika aset yang ditransfer diukur pada nilai wajar.

32. Entitas tetap mengakui setiap pendapatan yangtimbul dari aset yang ditransfer selama terdapat keter-libatan berkelanjutan dengan aset tersebut, dan harusmengakui setiap beban yang timbul dari kewajiban terkait.

33. Untuk tujuan pengukuran selanjutnya, pengakuanperubahan dalam nilai wajar aset yang ditransfer dankewajiban terkait dilaporkan secara konsisten sesuaidengan paragraf 56, dan tidak boleh saling hapus.

34. Jika keterlibatan berkelanjutan entitas hanyaterhadap satu bagian saja dari aset keuangan (misalnyaketika entitas masih memiliki opsi untuk membeli kembalibagian dari aset yang ditransfer, atau masih memiliki sisahak yang tidak mengakibatkan masih dimilikinya secarasubstansial seluruh risiko dan manfaat yang berasal darikepemilikan aset keuangan tersebut dan entitas masihmemiliki pengendalian), maka entitas mengalokasikannilai tercatat sebelumnya dari aset keuangan tersebut padabagian yang tetap diakui berdasarkan keterlibatan berke-lanjutan dan bagian yang tidak lagi diakui berdasarkannilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggaltransfer. Untuk tujuan ini; ketentuan dalam paragraf 28harus diterapkan. Selisih antara:(a) nilai tercatat yang dialokasikan pada bagian yang

tidak lagi diakui; dan(b) jumlah dari (i) pembayaran yang diterima untuk

bagian yang tidak lagi diakui dan (ii) setiap keun-tungan atau kerugian kumulatif yang dialokasikanpada bagian yang tidak lagi diakui tersebut yangsebelumnya telah diakui secara langsung dalamekuitas (lihat paragraf 56(b))diakui pada laporan laba rugi. Keuntungan atau

Page 27: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.27—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui padaekuitas dialokasikan pada bagian yang tetap diakuidan bagian yang dihentikan pengakuannya, berdasar-kan nilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut.

35. Jika aset yang ditransfer diukur pada biaya perolehandiamortisasi, maka opsi dalam Pernyataan ini untuk menetapkankewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugitidak dapat diterapkan untuk kewajiban terkait.

Transfer Keseluruhan

36. Jika aset yang ditransfer tetap diakui, maka asetdan kewajiban terkait tidak boleh saling hapus. Demikianjuga, entitas tidak boleh saling menghapuskan setiappendapatan yang berasal dari aset yang ditransfer dengansetiap beban yang timbul dari kewajiban terkait (lihatPSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajiandan Pengungkapan (paragraf 42)).

37. Jika pihak yang mentransfer memberikan agunanbukan kas (seperti instrumen utang atau instrumen ekuitas)pada pihak penerima transfer, maka akuntansi untukpihak yang mentransfer dan pihak penerima transfer atasjaminan tersebut tergantung pada apakah pihak penerimatransfer memiliki hak untuk menjual atau menjaminkankembali jaminan tersebut, dan apakah pihak yang men-transfer telah wanprestasi. Kedua belah pihak mencatatagunan tersebut dengan cara sebagai berikut:(a) Jika pihak penerima transfer sesuai kontrak atau kon-

vensi memiliki hak untuk menjual atau menjaminkankembali agunan tersebut, maka pihak yang men-transfer mereklasifikasi aset tersebut dalam neracanyaterpisah dari aset lainnya (misalnya sebagai aset yangdipinjamkan, instrumen ekuitas yang dijaminkan,atau piutang pembelian kembali).

(b) Jika pihak penerima transfer menjual agunan yangdijaminkan padanya, maka pihak penerima transfer

Page 28: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.28—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mengakui hasil penjualan tersebut dan mengakuikewajiban yang diukur pada nilai wajar atas ke-wajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut.

(c) Jika pihak yang mentransfer wanprestasi berdasar-kan ketentuan dalam kontrak dan tidak lagi berhakuntuk menarik agunannya, maka pihak yang men-transfer menghentikan pengakuan agunan tersebut,dan pihak penerima transfer mengakui agunantersebut sebagai asetnya yang diukur pada nilai wajarsaat pengakuan awal, atau jika pihak penerima trans-fer sudah menjual agunan tersebut, maka pihakpenerima transfer harus menghentikan pengakuankewajibannya untuk mengembalikan agunan tersebut.

(d) Kecuali sebagaimana dimaksud dalam huruf (c),pihak yang mentransfer tetap mencatat agunantersebut sebagai asetnya dan pihak penerima trans-fer tidak diperkenankan untuk mengakui agunantersebut sebagai aset.

Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang lazim(regular)

38. Pembelian atau penjualan aset keuangan yanglazim (regular) diakui dan dihentikan pengakuannyamenggunakan salah satu diantara akuntansi tanggalperdagangan atau akuntansi tanggal penyelesaian (lihatPedoman Aplikasi paragraf PA683—PA71).

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan

39. Entitas mengeluarkan kewajiban keuangan (ataubagian dari kewajiban keuangan) dari neracanya, jika danhanya jika, kewajiban keuangan tersebut tidak ada lagi,yaitu ketika kewajiban yang ditetapkan dalam kontrakdihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa.

40. Pertukaran diantara peminjam dan pemberi pin-jaman yang saat ini ada atas instrumen utang dengan per-

Page 29: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.29—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

syaratan yang berbeda secara substansial dicatat sebagaipenghapusan kewajiban keuangan awal dan pengakuankewajiban keuangan baru. Demikian juga, modifikasisecara substansial atas ketentuan kewajiban keuanganyang saat ini ada atau bagian dari kewajiban keuangantersebut (terlepas ada atau tidak keterkaitannya dengankesulitan keuangan debitur) dicatat sebagai penghapusankewajiban keuangan awal dan pengakuan kewajibankeuangan baru.

41. Selisih antara (a) nilai tercatat kewajiban keuang-an (atau bagian dari kewajiban keuangan) yang dihapus-kan atau yang ditransfer pada pihak lain, dengan (b)jumlah yang dibayarkan, termasuk aset non kas yang di-transfer atau kewajiban yang ditanggung, diakui dalamlaporan laba rugi.

42. Jika entitas membeli kembali bagian dari kewajibankeuangan, maka entitas mengalokasikan nilai tercatat sebelum-nya dari kewajiban keuangan tersebut kepada bagian yang tetapdiakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya berdasarkannilai wajar relatif dari kedua bagian tersebut pada tanggal pem-belian kembali. Selisih antara (a) nilai tercatat yang dialokasikanpada bagian yang dihentikan pengakuannya, dengan (b) jumlahyang dibayarkan, termasuk aset non kas yang ditransfer ataukewajiban yang ditanggung, untuk bagian yang dihentikanpengakuannya tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

PENGUKURAN

Pengukuran Awal Aset Keuangan dan KewajibanKeuangan

43. Pada saat pengakuan awal aset keuangan ataukewajiban keuangan, entitas mengukur pada nilai wajar-nya. Dalam hal aset keuangan atau kewajiban keuangantidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi,

Page 30: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.30—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapatdiatribusikan secara langsung dengan perolehan atau pe-nerbitan aset keuangan atau kewajiban keuangan tersebut.

44. Ketika entitas menggunakan akuntansi tanggalpenyelesaian untuk aset yang setelah pengakuan awal diukurpada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi, makaaset tersebut diakui pertama kali dengan nilai wajar pada tanggaltansaksi (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA68—PA71).

Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal

45. Untuk tujuan pengukuran nilai aset keuangan setelahpengakuan awal, Pernyataan ini mengklasifikasikan asetkeuangan dalam empat kategori sebagaimana didefinisikan padaparagraf 8:(a) aset keuangan yang diakui pada nilai wajar melalui laporan

laba rugi;(b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo;(c) pinjaman yang diberikan atau piutang; dan(d) aset keuangan tersedia untuk dijual.

Keempat kategori di atas menggunakan pengukuran danpengakuan laba atau rugi berdasarkan Pernyataan ini. Entitasdapat menggunakan istilah yang berbeda untuk keempatkategori diatas ketika menyajikan informasi dalam laporankeuangan. Entitas mengungkapkan informasi yang diwajibkanoleh PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajiandan Pengungkapan dalam catatan atas laporan keuangan.

46. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur asetkeuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset,pada nilai wajarnya, tanpa harus dikurangi biaya transaksiyang mungkin timbul saat penjualan, atau pelepasan lain,kecuali untuk aset keuangan berikut ini:(a) pinjaman yang diberikan dan piutang sesuai definisi

paragraf 8, yang diukur pada biaya perolehan diamor-tisasi dengan menggunakan metode suku bunga

Page 31: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.31—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

efektif;(b) investasi dimiliki hingga jatuh tempo sesuai definisi

paragraf 8, yang diukur pada biaya perolehan diamor-tisasi dengan menggunakan metode suku bungaefektif; dan

(c) investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak memilikikuotasi harga di pasar aktif dan nilai wajarnya tidakdapat diukur secara handal, serta derivatif yangterkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahaninstrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi hargadi pasar aktif tersebut, diukur pada biaya perolehan(lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA96 dan PA97).

Aset keuangan yang ditetapkan sebagai item yangdilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkanketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 89 -102. Seluruh aset keuangan, kecuali yang diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasipenurunan nilainya sesuai paragraf 59—71 dan PedomanAplikasi paragraf PA100—PA109.

Pengukuran Kewajiban Keuangan Setelah PengakuanAwal

47. Setelah pengakuan awal, entitas mengukur seluruhkewajiban keuangan pada biaya perolehan diamortisasidengan menggunakan metode suku bunga efektif, kecualiuntuk:(a) kewajiban keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laporan laba rugi. Kewajiban tersebut, ter-masuk derivatif yang diakui sebagai kewajiban, diukurpada nilai wajarnya, kecuali untuk derivatif kewajibanyang terkait dengan dan diselesaikan melalui penye-rahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasiharga di pasar aktif seperti diatas dan nilai wajarnyatidak dapat diukur secara handal, diukur pada biayaperolehan.

(b) kewajiban keuangan yang timbul ketika sebuah trans-

Page 32: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.32—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

fer aset keuangan tidak memenuhi syarat penghentianpengakuan atau transfer yang dicatat menggunakanpendekatan keterlibatan berkelanjutan. paragraf 29dan 31 diterapkan dalam pengukuran kewajibankeuangan tersebut.

(c) Kontrak jaminan keuangan seperti didefinisikan padaparagraf 8. Setelah pengakuan awal, penerbit kontraktersebut harus (kecuali paragraf 47(a) atau (b) ber-laku) mengukur pada mana yang lebih tinggi antara:(i) Jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57:

Kewajiban Distimasi, Kewajiban Kontinjensi danAktiva Kontinjensi.

(ii) Jumlah saat pengakuan awal (lihat paragraf 43)dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatifyang diakui sesuai PSAK 23: Pendapatan

(d) Komitmen untuk menyediakan pinjaman di bawahtingkat bunga pasar. Setelah pengakuan awal, penerbitkomitmen tersebut harus (kecuali paragraf 47(a)berlaku) mengukur pada mana yang lebih tinggiantara:(i) Jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57:

Kewajiban Distimasi, Kewajiban Kontinjensi danAktiva Kontinjensi.

(ii) Jumlah saat pengakuan awal (lihat paragraf 43)dikurangi, apabila sesuai, amortisasi kumulatifyang diakui sesuai PSAK 23: Pendapatan

Kewajiban keuangan yang ditetapkan sebagai item yangdilindung nilai menggunakan pengukuran berdasarkanketentuan akuntansi lindung nilai dalam paragraf 91.

Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar

48. Dalam menentukan nilai wajar aset keuanganatau kewajiban keuangan untuk menerapkan Pernyataanini atau PSAK 50 (revisi 2006) Instrumen Keuangan:Penyajian dan Pengungkapan, entitas menerapkanPedoman Aplikasi paragraf PA84—PA98.

Page 33: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.33—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

49. Bukti terbaik dari nilai wajar adalah harga kuotasidi pasar yang aktif. Apabila pasar untuk suatu instrumenkeuangan tidak aktif, entitas menetapkan nilai wajardengan menggunakan teknik penilaian. Tujuan pengguna-an teknik penilaian adalah untuk menetapkan berapasesungguhnya harga transaksi pada tanggal pengukurandalam suatu pertukaran yang wajar yang dimotivasi olehpertimbangan-pertimbangan bisnis yang normal. Teknikpenilaian meliputi penggunaan transaksi-transaksi pasaryang wajar terkini antara pihak-pihak yang mengerti,berkeinginan, jika tersedia, referensi atas nilai wajar terkinidari intrumen lain yang secara substansial sama, analisaarus kas yang didiskonto dan option pricing model. Apabilaterdapat teknik penilaian yang biasa digunakan pelakupasar untuk menilai harga instrumen dan bahwa tekniktersebut telah teruji untuk memberikan estimasi yanghandal atas harga yang diperoleh pada transaksi pasaryang aktual, entitas menggunakan teknik tersebut. Teknikpenilaian yang dipilih memaksimalkan penggunaan in-put pasar, dan meminimalkan penggunaan input yangbersifat spesifik dari entitas. Teknik tersebut menyatukansemua faktor yang akan dipertimbangkan pelaku pasardalam menetapkan suatu harga dan konsisten denganmetodologi ekonomi yang diterima untuk menilai hargainstrumen keuangan. Secara periodik, entitas menyesuai-kan teknik penilaian dan menguji validitasnya meng-gunakan harga-harga dari transaksi pasar terkini yangdapat diobservasi atas instrumen yang sama (yaitu tanpamodifikasi atau pengemasan ulang) atau berdasarkan datapasar yang dapat diobservasi yang tersedia.

50. Nilai wajar kewajiban keuangan dengan fiturdapat ditarik kembali sewaktu-waktu (misalnya tabungan)adalah minimal sama dengan jumlah yang terutang padasaat penarikan, didiskontokan dari tanggal pertamajumlah tersebut dapat diminta untuk dibayar.

Page 34: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.34—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Reklasifikasi

51. Entitas tidak diperkenankan untuk mereklasifikasiinstrumen keuangan dari atau ke kategori instrumen ke-uangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan labarugi selama instrumen keuangan tersebut dimiliki atauditerbitkan.

52. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuanentitas, instrumen tersebut tidak tepat lagi diklasifikasikansebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, makainvestasi tersebut harus direklasifikasi menjadi investasitersedia untuk dijual dan diukur kembali pada nilaiwajarnya. Selisih antara nilai tercatat dengan nilaiwajarnya dicatat sesuai paragraf 56(b).

53. Jika terjadi penjualan atau reklasifikasi yangcukup signifikan atas investasi dimiliki hingga jatuh tempodan tidak memenuhi salah satu kriteria paragraf 8, makasisa investasi dimiliki hingga jatuh tempo harus direklasifi-kasikan menjadi investasi tersedia untuk dijual. Dalamreklasifikasi tersebut, selisih antara nilai tercatat dan nilaiwajar harus dicatat sesuai paragraf 56(b).

54. Jika ukuran yang handal tersedia dari yangsebelumnya tidak tersedia untuk aset keuangan ataukewajiban keuangan, dan aset atau kewajiban tersebutharus diukur pada nilai wajar (lihat paragraf 46(c) dan47), maka aset atau kewajiban diukur kembali pada nilaiwajar. Selisih antara nilai tercatat dengan nilai wajardicatat sesuai paragraf 56.

55. Jika, karena perubahan intensi atau kemampuanentitas atau dalam situasi yang jarang terjadi dalam halukuran yang handal atas nilai wajar tidak lagi tersedia(lihat paragraf 46(c) dan 47) atau karena persyaratan“dua tahun buku sebelumnya” sebagaimana yang dimak-sud dalam paragraf 8 telah terlewati, maka lebih tepat

Page 35: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.35—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

untuk mencatat aset keuangan atau kewajiban keuanganpada biaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasidari pada menggunakan nilai wajar. Nilai wajar dari nilaitercatat atas aset keuangan atau kewajiban keuangan padatanggal tersebut menjadi biaya perolehan baru atau biayaperolehan diamortisasi baru, mana yang dapat diterapkan.Setiap keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakuisecara langsung dalam ekuitas sesuai dengan paragraf56(b) dicatat dengan cara sebagai berikut:(a) Dalam hal aset keuangan memiliki jatuh tempo yang

tetap, maka keuntungan atau kerugian yang terjadidiamortisasi pada laporan laba rugi selama sisa umurinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo dengan meng-gunakan metode suku bunga efektif. Setiap perbedaanantara biaya perolehan diamortisasi baru dengan nilaijatuh tempo juga diamortisasi selama sisa umur asetkeuangan tersebut dengan menggunakan metode sukubunga efektif, serupa dengan amortisasi yang dilaku-kan terhadap premi atau diskonto. Jika aset keuanganselanjutnya mengalami penurunan nilai, maka setiapkeuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakuidalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugisesuai paragraf 68.

(b) Dalam hal aset keuangan tidak memiliki jatuh tempoyang tetap, maka keuntungan atau kerugian tetapdiakui dalam ekuitas sampai aset keuangan tersebutdijual atau dilepaskan dan pada saat itu keuntunganatau kerugian diakui pada laporan laba rugi. Jikaaset keuangan tersebut kemudian mengalami penu-runan nilai, maka keuntungan atau kerugian yangsebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui padalaporan laba rugi sesuai dengan paragraf 67.

Keuntungan dan Kerugian

56. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari peru-bahan nilai wajar aset keuangan atau kewajiban keuanganyang bukan merupakan bagian dari hubungan lindung

Page 36: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.36—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

nilai (lihat paragraf 91—105), diakui sebagai berikut:(a) Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan atau

kewajiban keuangan yang diklasifikasikan sebagaiinstrumen yang diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi diakui pada laporan laba rugi.

(b) Keuntungan atau kerugian atas aset keuangan ter-sedia untuk dijual diakui secara langsung dalamekuitas, yaitu melalui laporan perubahan ekuitas (lihatPSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan), kecualiuntuk kerugian akibat penurunan nilai (lihat paragraf68-71), dan keuntungan atau kerugian akibat peru-bahan nilai tukar (lihat Pedoman Aplikasi paragrafPA99), sampai aset keuangan tersebut dihentikanpengakuannya, dan pada saat yang sama keuntunganatau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakuidalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi.Namun, bunga yang dihitung menggunakan metodesuku bunga efektif (lihat paragraf 6) diakui padalaporan laba rugi (lihat PSAK 23: Pendapatan).Dividen atas instrumen ekuitas yang tersedia untukdijual diakui pada laporan laba rugi ketika hak entitasuntuk memperoleh pembayaran atas dividen tersebutsudah ditetapkan (lihat PSAK 23: Pendapatan).

57. Untuk aset keuangan dan kewajiban keuanganyang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi (lihatparagraf 46 dan 47), keuntungan atau kerugian diakuipada laporan laba rugi ketika aset keuangan atau ke-wajiban keuangan tersebut dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai, dan melalui proses amortisasi.Namun, untuk aset keuangan atau kewajiban keuanganyang merupakan item yang dilindung nilai (lihat paragraf79—86 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA98—PA121)akuntansi untuk keuntungan atau kerugiannya harusmengikuti ketentuan paragraf 91-105.

58. Jika entitas mengakui aset keuangan denganmenggunakan akuntansi tanggal penyelesaian (lihat

Page 37: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.37—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

paragraf 38 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA68 danPA71), maka setiap perubahan dalam nilai wajar aset yangakan diterima antara tanggal transaksi dengan tanggalpenyelesaian tidak diakui untuk aset yang dicatat padabiaya perolehan atau biaya perolehan diamortisasi (kecualiuntuk kerugian akibat penurunan nilai). Namun, untukaset yang dicatat pada nilai wajar, maka perubahan dalamnilai wajar tersebut diakui pada laporan laba rugi ataudalam ekuitas, sesuai dengan paragraf 56.

Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan

59. Pada setiap tanggal neraca entitas mengevaluasiapakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuanganatau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.Jika terdapat bukti tersebut, maka entitas harus menerap-kan paragraf 64 (untuk aset keuangan yang dicatat padabiaya perolehan yang diamortisasi), paragraf 67 (untukaset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan), atauparagraf 68 (untuk asset keuangan tersedia untuk dijual)untuk menentukan jumlah kerugian dari penurunan nilaitersebut.

60. Aset keuangan atau kelompok aset keuangan diturun-kan nilainya dan kerugian penurunan nilai telah terjadi, jika danhanya jika, terdapat bukti yang obyektif mengenai penurunannilai tersebut sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yangterjadi setelah pengakuan awal aset tersebut (peristiwa yangmerugikan), dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampakpada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan ataukelompok aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.Sulit untuk mengidentifikasi satu peristiwa tertentu yangmenyebabkan penurunan nilai. Penurunan nilai pada dasarnyadisebabkan oleh dampak kombinasi dari beberapa peristiwa.Kerugian yang diperkirakan timbul akibat peristiwa di masadatang tidak dapat diakui, terlepas hal tersebut sangat mungkinterjadi. Bukti obyektif bahwa aset keuangan atau kelompokaset keuangan mengalami penurunan nilai meliputi data yang

Page 38: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.38—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dapat diobservasi menjadi perhatian dari pemegang aset tersebutmengenai peristiwa-peristiwa yang merugikan berikut ini:(a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau

pihak peminjam;(b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau

tunggakan pembayaran pokok atau bunga;(c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau

hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yangdialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi)pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jikapihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut;

(d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akandinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuanganlainnya;

(e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitankeuangan; atau

(f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanyapenurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masadatang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awalaset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapatdiidentifikasi terhadap aset keuangan secara individualdalam kelompok aset tersebut, termasuk:(i) memburuknya status pembayaran pihak peminjam

dalam kelompok tersebut (misalnya meningkatnyatunggakan pembayaran atau meningkatnya jumlahpihak peminjam kartu kredit yang mencapai bataskreditnya dan hanya mampu membayar cicilan bulananminimal); atau

(ii) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasidengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut(misalnya bertambahnya tingkat pengangguran di areageografis pihak peminjam, turunnya harga propertiuntuk kredit properti di wilayah yang relevan, turunnyaharga minyak untuk pinjaman yang diberikan kepadaprodusen minyak, atau memburuknya kondisi industriyang mempengaruhi pihak peminjam dalam kelompoktersebut).

Page 39: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.39—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

61. Menghilangnya pasar aktif karena instrumen keuanganentitas tidak lagi diperdagangkan secara publik bukan merupakanbukti adanya penurunan nilai. Turunnya peringkat kredit entitasbukan, dengan sendirinya, merupakan bukti adanya penurunannilai, meskipun itu dapat menjadi bukti adanya penurunan nilaijika dipertimbangkan bersama-sama dengan informasi lain yangtersedia. Penurunan dalam nilai wajar aset keuangan dibawahbiaya perolehan atau di bawah biaya perolehan diamortisasitidak serta merta dapat dianggap sebagai bukti terjadinyapenurunan nilai (misalnya penurunan dalam nilai wajar investasidalam instrumen utang yang diakibatkan meningkatnya sukubunga bebas risiko).

62. Sebagai tambahan terhadap jenis peristiwa padaparagraf 60, bukti obyektif mengenai penurunan nilai investasidalam instrumen ekuitas mencakup informasi mengenaiperubahan signifikan yang berpengaruh buruk pada lingkunganteknologi, pasar, ekonomi, atau hukum di wilayah tempat pihakpenerbit menjalankan usahanya, dan mengindikasikan bahwabiaya perolehan investasi pada instrumen ekuitas tersebutmungkin tidak bisa diperoleh kembali. Penurunan yang signifikanatau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasidalam instrumen ekuitas di bawah biaya perolehannya jugamerupakan bukti obyektif terjadinya penurunan nilai.

63. Dalam beberapa hal, data yang dapat diobservasi yangdiperlukan untuk mengestimasi jumlah kerugian penurunan nilaiaset keuangan mungkin terbatas atau tidak lagi relevansepenuhnya dengan situasi terkini. Sebagai contoh, hal ini terjadiketika pihak peminjam mengalami kesulitan keuangan dan hanyasedikit informasi historis yang tersedia berkenaan dengan pihakpeminjam sejenis. Dalam kasus seperti itu, entitas menggunakanpertimbangan berdasarkan pengalaman sebelumnya untukmengestimasi jumlah kerugian penurunan nilai. Sejalan denganitu entitas juga menggunakan pertimbangan berdasarkanpengalaman sebelumnya untuk menyesuaikan data yang dapatdiobservasi mengenai kelompok aset keuangan untukmencerminkan keadaan terkini (lihat paragraf 91). Penggunaan

Page 40: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.40—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

estimasi yang rasional merupakan bagian penting dalampenyusunan laporan keuangan dan tidak mengurangikehandalannya.

Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Per-olehan Diamortisasi

64. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugianpenurunan nilai telah terjadi atas pinjaman yang diberikandan piutang atau investasi dimiliki hingga jatuh tempo yangdicatat pada biaya perolehan diamortisasi, maka jumlahkerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilaitercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masadatang (tidak termasuk kerugian kredit di masa datangyang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan sukubunga efektif awal dari aset tersebut (yaitu suku bungaefektif yang dihitung saat pengakuan awal). Nilai tercatataset tersebut dikurangi, baik secara langsung maupunmenggunakan pos cadangan. Jumlah kerugian yangterjadi diakui pada laporan laba rugi.

65. Entitas pertama kali menentukan bahwa terdapat buktiobyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas asetkeuangan yang signifikan secara individual, dan untuk asetkeuangan yang tidak signifikan secara individual terdapat buktipenurunan nilai secara individual atau kolektif (lihat paragraf60). Jika entitas menentukan tidak terdapat bukti obyektifmengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secaraindividual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak,maka entitas memasukkan aset tersebut ke dalam kelompokaset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yangsejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secarakolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual,dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui,tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.

66. Jika, pada periode berikutnya, jumlah kerugianpenurunan nilai berkurang dan pengurangan tersebut

Page 41: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.41—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dapat dikaitkan secara obyektif pada peristiwa yang terjadisetelah penurunan nilai diakui (seperti meningkatnyaperingkat kredit debitur), maka kerugian penurunan nilaiyang sebelumnya diakui harus dipulihkan, baik secaralangsung, atau dengan menyesuaikan pos cadangan.Pemulihan tersebut tidak boleh mengakibatkan nilaitercatat aset keuangan melebihi biaya perolehan diamor-tisasi sebelum adanya pengakuan penurunan nilai padatanggal pemulihan dilakukan. Jumlah pemulihan asetkeuangan diakui pada laporan laba rugi.

Aset keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan

67. Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugianpenurunan nilai telah terjadi atas instrumen ekuitas yangtidak memiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajarkarena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal,atau atas aset derivatif yang terkait dan harus diselesaikandengan penyerahan instrumen ekuitas yang tidak memilikikuotasi tersebut, maka jumlah kerugian penurunan nilaidiukur berdasarkan selisih antara nilai tercatat asetkeuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masadatang yang didiskontokan pada tingkat pengembalianyang berlaku di pasar untuk aset keuangan sejenis (lihatparagraf 46(c) dan Pedoman Aplikasi paragraf PA96 danPA97). Kerugian penurunan nilai tersebut tidak dapatdipulihkan.

Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual

68. Ketika penurunan nilai wajar atas aset keuanganyang tersedia untuk dijual telah diakui secara langsungdalam ekuitas dan terdapat bukti obyektif bahwa asettersebut mengalami penurunan nilai (lihat paragraf 60),maka kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui secaralangsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitasdan diakui pada laporan laba rugi meskipun aset keuangantersebut belum dihentikan pengakuannya.

Page 42: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.42—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

69. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dariekuitas dan diakui pada laporan laba rugi sesuai paragraf68 merupakan selisih antara biaya perolehan (setelah di-kurangi pelunasan pokok dan amortisasi) dengan nilai wa-jar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuanganyang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi.

70. Kerugian penurunan nilai yang diakui padalaporan laba rugi atas investasi instrumen ekuitas yangdiklasifikasikan sebagai instrumen ekuitas yang tersediauntuk dijual tidak boleh dipulihkan melalui laporan labarugi.

71. Jika, pada periode berikutnya, nilai wajarinstrumen utang yang diklasifikasikan sebagai tersediauntuk dijual meningkat dan peningkatan tersebut dapatsecara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadisetelah pengakuan kerugian penurunan nilai padalaporan laba rugi, maka kerugian penurunan nilai tersebutharus dipulihkan melalui laporan laba rugi.

LINDUNG NILAI

72. Jika terdapat hubungan lindung nilai yang telahditetapkan antara instrumen lindung nilai dan item yangdilindung nilai sebagaimana dijabarkan pada paragraf87—90 dan Pedoman Aplikasi paragraf PA122—PA124,maka akuntansi untuk keuntungan atau kerugian atasinstrumen lindung nilai dan item yang dilindung nilaimengikuti ketentuan paragraf 91—105.

Instrumen Lindung Nilai

Instrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai

73. Pernyataan ini tidak membatasi situasi dimana derivatifdapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai sepanjang

Page 43: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.43—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kondisi pada paragraf 90 terpenuhi, kecuali untuk sejumlah opsiyang diterbitkan (lihat Pedoman Aplikasi paragraf PA110).Namun demikian, aset keuangan non derivatif atau kewajibankeuangan non derivatif dapat ditetapkan sebagai instrumenlindung nilai hanya untuk lindung nilai risiko perubahan nilai tukar.

74. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya instrumenyang melibatkan pihak eksternal dari entitas pelapor (yaitu pihakeksternal dari kelompok, segmen, atau entitas pelapor) yangdapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Meskipunentitas individual dalam kelompok yang dikonsolidasikan ataudivisi dalam entitas yang sama dapat melakukan transaksilindung nilai dengan entitas lain dalam kelompok atau divisi laindalam entitas yang sama, transaksi intragroup seperti ini harusdieliminasi dalam konsolidasi. Oleh karena itu, transaksi lindungnilai tersebut tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilaidalam laporan keuangan konsolidasi dari kelompok tersebut.Namun, transaksi tersebut mungkin memenuhi kriteria akuntansilindung nilai dalam laporan keuangan individual atau dalampelaporan segmen sepanjang entitas tersebut merupakan pihakeksternal terhadap entitas individual atau segmen yangdilaporkan.

Penetapan Instrumen Lindung Nilai

75. Pada umumnya terdapat satu ukuran nilai wajar untukinstrumen lindung nilai secara keseluruhan, dan faktor-faktoryang menyebabkan perubahan dalam nilai wajarnya salingterkait. Dengan demikian, hubungan lindung nilai ditetapkan olehentitas sebagai instrumen lindung nilai secara keseluruhannilainya. Pengecualian yang diperkenankan hanya:(a) pemisahan nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsi

dan penetapannya sebagai instrumen lindung nilai hanyauntuk perubahan nilai intrinsik dalam opsi dan tidaktermasuk perubahan dalam nilai waktu; dan

(b) pemisahan elemen bunga dan harga saat ini (spot price)dari kontrak berjangka (forward contract).

Page 44: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.44—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengecualian-pengecualian tersebut diperkenankan karena nilaiintrinsik suatu opsi dan premi suatu kontrak berjangka umumnyadapat diukur secara terpisah. Strategi lindung nilai yang dinamisyang menilai nilai intrinsik dan nilai waktu dari kontrak opsimemenuhi kriteria untuk akuntansi lindung nilai.

76. Proporsi dari keseluruhan instrumen lindung nilai,misalnya 50 persen dari jumlah nosional, dapat ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai dalam suatu hubungan lindung nilai.Namun demikian, hubungan lindung nilai tidak dapat ditetapkanhanya untuk satu bagian saja dari periode waktu dimanainstrumen lindung nilai masih berjalan.

77. Satu Instrumen lindung nilai dapat ditetapkan sebagailindung nilai atas lebih dari satu jenis risiko sepanjang (a) risikoyang dilindung nilai dapat diidentifikasi secara jelas; (b)efektivitas dari lindung nilai dapat dibuktikan; dan (c)dimungkinkan untuk memastikan bahwa terdapat penetapanyang spesifik dari instrumen lindung nilai dan posisi risiko yangberbeda.

78. Dua atau lebih derivatif, atau proporsinya (atau dalamkasus lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar, dua ataulebih non derivatif atau proporsinya, atau kombinasi dariderivatif dan non derivatif atau proporsinya), dapat dianggapsebagai kombinasi dan secara bersama-sama ditetapkansebagai instrumen lindung nilai, termasuk ketika risiko yangtimbul dari sejumlah derivatif saling hapus dengan risiko yangtimbul dari derivatif lainnya. Namun, interest rate collar atauinstrumen derivatif lainnya yang merupakan kombinasi dari opsiyang diterbitkan dan opsi yang dibeli tidak memenuhi kriteriasebagai instrumen lindung nilai jika kombinasi tersebut padadasarnya menghasilkan opsi yang diterbitkan secara neto(terdapat penerimaan premi neto). Demikian juga, dua atau lebihinstrumen (atau proporsinya) dapat ditetapkan sebagai instrumenlindung nilai hanya jika tidak satu pun instrumen dimaksudmerupakan opsi yang diterbitkan atau opsi yang diterbitkan neto.

Page 45: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.45—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Item yang Dilindung Nilai

Item yang memenuhi Kualifikasi Dilindung Nilai

79. Item yang dilindung nilai dapat berupa aset ataukewajiban yang diakui, komitmen pasti yang belum diakui,prakiraan transaksi yang kemungkinan besar terjadi (highlyprobable), atau investasi neto dalam operasi luar negeri. Itemyang dilindung nilai dapat berupa (a) aset, kewajiban, komitmenpasti, transaksi yang diperkiraan kemungkinan besar terjadi, atauinvestasi neto dalam operasi luar negeri, (b) sekelompok aset,kewajiban, komitmen pasti, prakiraan transaksi yangkemungkinan besar terjadi, atau investasi neto dalam operasiluar negeri, yang memiliki karakteristik risiko yang sama, atau(c) dalam hal lindung nilai atas portofolio risiko suku bunga,bagian dari portofolio aset keuangan atau kewajiban keuanganyang berbagi risiko yang dilindung nilai.

80. Tidak seperti pinjaman yang diberikan dan piutang,investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo bukan merupakanitem yang dilindung nilai terhadap risiko suku bunga atau risikopembayaran lebih awal, karena penetapan investasi yang dimilikihingga jatuh tempo mensyaratkan suatu intensi untuk memilikiinvestasi tersebut hingga jatuh tempo tanpa memperhatikanperubahan pada nilai wajar atau arus kas dari investasi tersebutyang disebabkan oleh perubahan dalam suku bunga. Namundemikian investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo dapatditetapkan sebagai item yang dilindung nilai terhadap risiko yangberasal dari perubahan nilai tukar dan risiko kredit.

81. Untuk tujuan akuntansi lindung nilai, hanya aset,kewajiban, komitmen pasti, atau prakiraan transaksi yangkemungkinan besar terjadi (highly probable) yang melibatkanpihak eksternal dari entitas pelapor yang dapat ditetapkansebagai item yang dilindung nilai. Oleh karena itu, akuntansilindung nilai dapat diterapkan pada transaksi antar entitas atausegmen dalam sebuah kelompok yang sama hanya dalam laporankeuangan individual atau terpisah dari entitas atau pelaporan

Page 46: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.46—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

segmen dan tidak dalam laporan keuangan konsolidasi darikelompok tersebut. Sebagai pengecualian, risiko perubahan nilaitukar dari item moneter intragroup (misalnya utang piutang antardua anak perusahaan) dapat memenuhi kualifikasi sebagai itemyang dilindung nilai dalam laporan keuangan konsolidasi apabilarisiko tersebut menghasilkan suatu eksposur keuntungan ataukerugian perubahan nilai tukar yang tidak dapat dieliminasisepenuhnya dalam rangka konsolidasi sesuai PSAK 10: Tran-saksi dalam Mata Uang Asing dan PSAK 11: PenjabaranLaporan Keuangan dalam Mata Uang Asing. Sesuai denganPSAK 10 dan 11 keuntungan dan kerugian pertukaran matauang asing dari items moneter intragrup tidak tereliminasiseluruhnya pada saat konsolidasi ketika transaksi item moneterintragroup dilakukan dua entitas dalam group yang memiliki matauang fungsional yang berbeda. Selain itu, risiko mata uang asingdari transaksi intragroup yang diperkirakan sangat mungkinterjadi dapat diakui sebagai item lindung nilai dalam laporankeuangan konsolidasi sepanjang transaksi tersebut didenominasidalam mata uang selain mata uang fungsional entitas yangmelakukan transaksi tersebut dan risiko mata uang asing akanmempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi.

Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang DilindungNilai

82. Jika item yang dilindung nilai merupakan aset keuanganatau kewajiban keuangan, maka aset atau kewajiban tersebutdapat merupakan item yang dilindung nilai terhadap risiko yangberkaitan hanya dengan sebagian dari arus kas atau nilai wajar-nya (seperti satu atau lebih arus kas kontraktual yang dipilihatau bagian dari arus kas tersebut atau persentase tertentu darinilai wajar tersebut) sepanjang efektivitas lindung nilai dapatdiukur. Sebagai contoh, bagian yang dapat diidentifikasi dandiukur secara terpisah dari eksposur suku bunga atas aset yangmenghasilkan bunga atau kewajiban yang terbebani bunga dapatditetapkan sebagai risiko yang dilindung nilai (seperti komponensuku bunga bebas risiko atau komponen tingkat bunga acuandari keseluruhan eksposur suku bunga dari suatu instrumen

Page 47: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.47—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keuangan yang dilindung nilai).

83. Dalam lindung nilai atas nilai wajar dari eksposur sukubunga suatu portofolio aset keuangan atau kewajiban keuangan(dan hanya dalam jenis lindung nilai ini), bagian yang dilindungnilai tersebut dapat ditetapkan dalam bentuk suatu jumlah matauang (seperti dalam jumlah dollar atau euro) dan bukan sebagaiaset (atau kewajiban) individual. Walaupun portofolio tersebut,untuk tujuan manajemen risiko, dapat mencakup sejumlah asetdan kewajiban, jumlah yang ditetapkan untuk dilindung nilaiadalah jumlah dari aset atau jumlah dari kewajiban tersebut.Penetapan jumlah neto termasuk aset dan kewajiban tidakdiperkenankan. Entitas dapat melakukan lindung nilai atas bagiandari risiko suku bunga yang terkait dengan jumlah yangditetapkan tersebut. Sebagai contoh, dalam kasus lindung nilaiatas portofolio yang mengandung aset yang dapat dilunasi lebihawal, entitas dapat melakukan lindung nilai dari perubahan nilaiwajar yang disebabkan oleh perubahan suku bunga yangdilindung nilai berdasarkan perkiraan tanggal penyesuaianbunga, dan bukan tanggal penyesuaian bunga berdasarkankontrak. Ketika bagian yang dilindung nilai didasarkan atasperkiraan tanggal penyesuaian bunga, maka pengaruh dariperubahan dalam suku bunga yang dilindung nilai pada saatperkiraan tanggal penyesuaian bunga dimaksud harus turutdiperhitungkan dalam penentuan perubahan nilai wajar atas itemyang dilindung nilai. Akibatnya, jika portofolio yang mengandungitem yang dapat dilunasi lebih awal dilindung nilai denganmenggunakan derivatif yang tidak dapat dilunasi lebih awal,maka tidak akan efektif jika tanggal dimana item dalam portofolioyang dilindung nilai yang diperkirakan akan dilunasi lebih awaldiubah, atau jika tanggal pelunasan awal aktualnya berbeda dariyang diperkirakan.

Penetapan Item Non Keuangan sebagai Item yangDilindung Nilai

84. Jika item yang dilindung nilai merupakan asetnon keuangan atau kewajiban non keuangan, maka item

Page 48: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.48—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tersebut ditetapkan sebagai item yang dilindung nilai (a)terhadap risiko perubahan nilai tukar, atau (b) untuk ke-seluruhan nilainya terhadap seluruh risiko, karena adanyakesulitan untuk memisahkan dan mengukur secara tepatbagian atas perubahan arus kas atau nilai wajar yangdisebabkan oleh risiko spesifik selain dari risiko perubahannilai tukar.

Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang DilindungNilai

85. Aset atau kewajiban yang sejenis dijumlahkan dandilindung nilai sebagai sebuah kelompok hanya jika secara indi-vidual aset atau kewajiban dalam kelompok tersebut memilikieksposur risiko yang sama yang ditetapkan sebagai risiko yangdilindung nilai. Selanjutnya, perubahan dalam nilai wajar yangdapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai atas setiapitem individual dalam kelompok item tersebut diperkirakansecara proporsional terhadap seluruh perubahan nilai wajar yangdapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai dari kelompokitem tersebut.

86. Karena entitas menilai efektivitas lindung nilai denganmembandingkan perubahan nilai wajar atau perubahan arus kasatas instrumen lindung nilai (atau kelompok instrumen sejenisyang melindung nilai) dengan item yang dilindung nilai (ataukelompok item sejenis yang dilindung nilai), maka membanding-kan instrumen lindung nilai dengan posisi neto keseluruhan(misalnya jumlah neto dari seluruh aset dengan suku bunga tetapdan kewajiban dengan suku bunga tetap yang memiliki jatuhtempo yang sama), dan bukan dengan item yang secara khususdilindung nilai, tidak memenuhi kriteria akuntansi lindung nilai.

Akuntansi Lindung Nilai

87. Akuntansi lindung nilai mengakui pengaruh saling hapuspada laporan laba rugi atas perubahan nilai wajar dari instrumenlindung nilai dan item yang dilindung nilai.

Page 49: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.49—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

88. Hubungan lindung nilai terdiri dari tiga jenis:(a) lindung nilai atas nilai wajar: suatu lindung nilai

terhadap eksposur perubahan nilai wajar atas asetatau kewajiban yang telah diakui, atau komitmen pastiyang belum diakui, atau bagian yang telah diidentifi-kasi dari aset, kewajiban, atau komitmen pasti tersebut,yang dapat diatribusikan pada risiko tertentu dandapat mempengaruhi laporan laba rugi.

(b) lindung nilai atas arus kas: suatu lindung nilai ter-hadap eksposur variabilitas arus kas yang (i) dapatdiatribusikan pada risiko tertentu yang terkait denganaset atau kewajiban yang telah diakui (misalnyaseluruh atau sebagian pembayaran bunga di masadatang atas utang dengan suku bunga variabel) atauyang dapat diatribusikan pada risiko tertentu yangterkait dengan prakiraan transaksi yang kemungkin-an besar terjadi (highly probable), dan (ii) dapatmempengaruhi laporan laba rugi.

(c) lindung nilai atas investasi neto dalam operasi luarnegeri sebagaimana didefinisikan dalam PSAK 10:Transaksi dalam Mata Uang Asing dan PSAK 11:Penjabaran dalam Mata Uang Asing.

89. Lindung nilai atas risiko perubahan nilai tukar dari suatukomitmen pasti dapat dicatat sebagai lindung nilai atas nilai wajaratau sebagai lindung nilai atas arus kas.

90. Suatu hubungan lindung nilai memenuhi kualifi-kasi akuntansi lindung nilai sesuai paragraf 91—105, jikadan hanya jika, seluruh kondisi berikut ini terpenuhi.(a) Pada saat dimulainya lindung nilai terdapat penetapan

dan pendokumentasian formal atas hubungan lindungnilai dan tujuan manajemen risiko entitas serta strategipelaksanaan lindung nilai. Pendokumentasian tersebutharus meliputi identifikasi instrumen lindung nilai,item atau transaksi yang dilindung nilai, sifat daririsiko yang dilindung nilai, dan cara yang akandigunakan entitas untuk menilai efektivitas instrumen

Page 50: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.50—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

lindung nilai tersebut dalam rangka saling hapuseksposur yang berasal dari perubahan dalam nilaiwajar item yang dilindung nilai atau perubahan aruskas yang dapat diatribusikan pada risiko yangdilindung nilai.

(b) Lindung nilai diharapkan akan sangat efektif (lihatPedoman Aplikasi paragraf PA125—PA134) dalamrangka saling hapus atas perubahan nilai wajar atauperubahan arus kas yang dapat diatribusikan padarisiko yang dilindung nilai, konsisten dengan strategimanajemen risiko yang telah didokumentasikandiawal untuk hubungan lindung nilai tersebut.

(c) Untuk lindung nilai atas arus kas, suatu prakiraantransaksi yang merupakan subyek dari suatu lindungnilai harus bersifat kemungkinan besar terjadi danterdapat eksposur perubahan arus kas yang dapatmempengaruhi laporan laba rugi.

(d) Efektivitas lindung nilai dapat diukur secara handal,yaitu nilai wajar atau arus kas dari item yang dilin-dung nilai yang dapat diatribusikan pada risiko yangdilindung nilai, dan nilai wajar instrumen lindung nilaitersebut harus dapat diukur secara handal (lihatparagraf 46 dan 47, dan Pedoman Aplikasi paragrafPA96 dan PA97 sebagai pedoman dalam menentukannilai wajar).

(e) Lindung nilai dinilai secara berkesinambungan danditentukan bahwa efektivitasnya sangat tinggi se-panjang periode pelaporan keuangan di manalindung nilai tersebut ditetapkan.

Lindung Nilai atas Nilai Wajar

91. Jika suatu lindung nilai atas nilai wajar memenuhikondisi pada paragraf 90 selama periode pelaporankeuangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatatsebagai:(a) keuntungan atau kerugian yang berasal dari peng-

ukuran kembali instrumen lindung nilai pada nilai

Page 51: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.51—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

wajar (untuk instrumen lindung nilai derivatif) ataukomponen mata uang asing dari nilai tercatat yangdiukur berdasarkan PSAK 10: Transaksi dalam MataUang Asing dan PSAK 11: Penjabaran dalam MataUang Asing (untuk instrumen lindung nilai nonderivatif) diakui pada laporan laba rugi; dan

(b) keuntungan atau kerugian atas item yang dilindungnilai yang dapat diatribusikan pada risiko yangdilindung nilai dengan menyesuaikan nilai tercatatitem yang dilindung nilai dan diakui pada laporanlaba rugi. Ketentuan ini berlaku jika item yangdilindung nilai tidak diukur pada biaya perolehan.Pengakuan keuntungan atau kerugian yang dapatdiatribusikan pada risiko yang dilindung nilai padalaporan laba rugi diterapkan jika item yang dilindungnilai merupakan aset keuangan yang tersedia untukdijual.

92.Untuk suatu lindung nilai atas nilai wajar terhadapeksposur suku bunga dari sebagian portofolio aset keuanganatau kewajiban keuangan (dan hanya dalam jenis lindung nilaiini), ketentuan dalam paragraf 91(b) dapat dipenuhi denganmenyajikan keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikanpada item yang dilindung nilai dengan salah satu cara berikutini:(a) sebagai pos tersendiri dalam kelompok aset, untuk seluruh

periode penyesuaian bunga apabila item yang dilindung nilaitersebut merupakan suatu aset; atau

(b) sebagai pos tersendiri dalam kelompok kewajiban, untukseluruh periode penyesuaian bunga apabila item yangdilindung nilai tersebut merupakan suatu kewajiban.

Pos tersendiri sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) dan huruf(b) di atas disajikan setelah aset keuangan atau kewajibankeuangan. Jumlah yang dicantumkan dalam pos tersendiri di-keluarkan dari neraca ketika aset atau kewajiban terkaitdihentikan pengakuannya.

Page 52: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.52—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

93. Jika risiko yang dilindung nilai hanya risiko-risiko tertentuyang dapat diatribusikan pada item yang dilindung nilai, makaperubahan yang diakui dalam nilai wajar item yang dilindungnilai yang tidak berkaitan dengan risiko yang dilindung nilai diakuisebagaimana diatur dalam paragraf 56.

94. Entitas secara prospektif menghentikan penerapanakuntansi lindung nilai sebagaimana dijelaskan dalamparagraf 91 jika:(a) instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual, di-

hentikan atau dilaksanakan (untuk tujuan ini,penggantian atau perpanjangan terhadap instrumenlindung nilai dengan instrumen lindung nilai lainnyatidak dapat dianggap sebagai telah kadaluwarsa atautelah dihentikan apabila penggantian atau perpan-jangan tersebut merupakan bagian dari strategilindung nilai yang didokumentasikan entitas).

(b) lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansilindung nilai dalam paragraf 90; atau

(c) entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan.

95. Setiap penyesuaian yang timbul dari paragraf91(b) terhadap nilai tercatat instrumen keuangan yangdilindung nilai yang dihitung menggunakan metode sukubunga efektif (atau, dalam hal lindung nilai portofolioterhadap risiko suku bunga; pada pos tersendiri dalamneraca sebagaimana dijelaskan dalam paragraf 92) di-amortisasi pada laporan laba rugi. Amortisasi dapat segeradimulai setelah penyesuaian dilakukan dan dimulai pal-ing lambat ketika item yang dilindung nilai tidak dapatlagi disesuaikan dengan perubahan dalam nilai wajarnyayang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindung nilai.Penyesuaian didasarkan atas suku bunga efektif yangdihitung ulang pada tanggal amortisasi dimulai. Namun,dalam hal lindung nilai atas nilai wajar terhadap eksposursuku bunga dari suatu portofolio aset keuangan ataukewajiban keuangan (dan hanya untuk jenis lindung nilaiini), jika amortisasi menggunakan suku bunga efektif yang

Page 53: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.53—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dihitung ulang tidak praktis, maka amortisasi mengguna-kan metode garis lurus. Penyesuaian tersebut diamortisasisecara penuh hingga jatuh tempo instrumen keuangandimaksud, atau, dalam hal lindung nilai portofolio atasrisiko suku bunga; amortisasi dilakukan hingga berakhir-nya periode penyesuaian bunga yang relevan.

96. Jika komitmen pasti yang belum diakui ditetapkansebagai item yang dilindung nilai, maka perubahan kumulatifdalam nilai wajar komitmen pasti tersebut, yang terjadi setelahpenetapannya, yang dapat diatribusikan pada risiko yang dilindungnilai diakui sebagai aset atau kewajiban dengan keuntunganatau kerugiannya yang terkait diakui pada laporan laba rugi(lihat paragraf 91(b)). Perubahan dalam nilai wajar instrumenlindung nilai juga diakui pada laporan laba rugi.

97. Ketika entitas menyepakati suatu komitmen pasti untukmemperoleh aset atau menanggung kewajiban yang merupakanitem yang dilindung nilai berupa lindung nilai atas nilai wajar,maka nilai tercatat awal dari aset atau kewajiban yang diperolehkarena entitas memenuhi komitmen pasti tersebut disesuaikandengan menyertakan perubahan kumulatif dalam nilai wajarkomitmen pasti yang dapat diatribusikan pada risiko yangdilindung nilai yang sebelumnya telah diakui dalam neraca.

Lindung Nilai atas Arus Kas

98. Jika suatu lindung nilai atas arus kas memenuhikondisi pada paragraf 90 selama periode pelaporan ke-uangan, maka lindung nilai tersebut harus dicatat sebagai:(a) bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen

lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilaiyang efektif (lihat paragraf 90) diakui secara lang-sung dalam ekuitas melalui laporan perubahan ekuitas(lihat PSAK 1: Penyajian Laporan Keuangan); dan

(b) bagian yang tidak efektif atas keuntungan ataukerugian dari instrumen lindung nilai diakui dalamlaporan laba rugi.

Page 54: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.54—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

99. Secara lebih spesifik, suatu lindung nilai atas arus kasdicatat sebagai berikut:(a) komponen ekuitas yang terpisah yang terkait dengan item

yang dilindung nilai disesuaikan dengan yang lebih rendah(dalam jumlah absolut) antara:(i) keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumen

lindung nilai sejak dimulainya lindung nilai tersebut;dan

(ii) perubahan kumulatif pada nilai wajar (nilai kini) atasarus kas yang diharapkan dimasa datang dari item yangdilindung nilai sejak dimulainya lindung nilai tersebut.

(b) sisa keuntungan atau kerugian atas suatu instrumen lindungnilai atau komponen yang ditetapkan dari instrumen tersebut(yang bukan merupakan lindung nilai efektif) diakui dalamlaporan laba rugi; dan

(c) jika strategi manajemen risiko yang didokumentasikan olehentitas untuk hubungan lindung nilai tertentu mengecualikankomponen tertentu dari keuntungan atau kerugian atau aruskas yang berasal dari instrumen lindung nilai tersebut dalampenilaian efektivitas lindung nilai (lihat paragraf 75, 76, dan90(a)), maka komponen keuntungan dan kerugian yangdikecualikan tersebut diakui sesuai paragraf 56.

100. Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksiyang kemudian menimbulkan pengakuan suatu aset ke-uangan atau kewajiban keuangan, maka keuntungan ataukerugian terkait yang sebelumnya diakui secara langsungdalam ekuitas sesuai dengan paragraf 98 harus direklasi-fikasi ke dalam laporan laba rugi pada periode yang samaatau pada periode-periode dimana aset yang diperolehatau kewajiban yang ditanggung mempengaruhi laporanlaba rugi (misalnya pada periode dimana pendapatanbunga atau beban bunga harus diakui). Namun, jika entitasmemperkirakan seluruh atau sebagian dari kerugian yangdiakui secara langsung dalam ekuitas tidak dapat dipulih-kan kembali dalam satu atau lebih periode di masa datang,maka entitas mereklasifikasi sejumlah yang diperkirakantidak dapat dipulihkan kembali dalam laporan laba rugi.

Page 55: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.55—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

101. Jika suatu lindung nilai atas prakiraan transaksiyang kemudian menimbulkan pengakuan aset non keuang-an atau kewajiban non keuangan, atau jika suatu lindungnilai atas prakiraan transaksi atas aset non keuangan ataukewajiban non keuangan yang menjadi komitmen pastidimana akuntansi lindung nilai atas nilai wajar diterapkan,maka entitas menerapkan (a) atau (b) di bawah ini:(a) entitas mereklasifikasi keuntungan dan kerugian ter-

kait yang sebelumnya diakui secara langsung dalamekuitas sesuai paragraf 98 dalam laporan laba rugipada periode yang sama atau pada periode dimanaaset yang diperoleh atau kewajiban yang ditanggungmempengaruhi laporan laba rugi (seperti dalam pe-riode dimana beban penyusutan atau harga pokok pen-jualan harus diakui). Namun, jika entitas memperkira-kan seluruh atau sebagian dari kerugian yang diakuidalam ekuitas tidak dapat dipulihkan kembali dalamsatu atau lebih periode di masa datang, maka entitasmereklasifikasi jumlah yang diperkirakan tidak dapatdipulihkan kembali tersebut dalam laporan laba rugi.

(b) entitas memindahkan keuntungan dan kerugian yangsebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitassesuai paragraf 98, dan memasukkan keuntungan dankerugian tersebut sebagai biaya perolehan awal ataunilai tercatat lain dari aset atau kewajiban.

102. Entitas menerapkan (a) atau (b) dalam paragraf101 sebagai kebijakan akuntansinya dan menerapkansecara konsisten untuk seluruh lindung nilai yang berkaitandengan paragraf 101.

103. Untuk lindung nilai atas arus kas selain lindungnilai yang diatur pada paragraf 100 dan 101, jumlah yangsebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitasdiakui dalam laporan laba rugi pada periode yang samaatau periode-periode dimana prakiraan transaksi yangdilindung nilai mempengaruhi laporan laba rugi (sebagaicontoh, jika prakiraan penjualan terjadi).

Page 56: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.56—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

104. Dalam setiap situasi berikut, entitas secaraprospektif menghentikan penerapan akuntansi lindungnilai sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf 98—103:(a) instrumen lindung nilai kadaluwarsa atau dijual,

dihentikan atau dilaksanakan (untuk tujuan ini,penggantian atau perpanjangan terhadap instrumenlindung nilai dengan instrumen lindung nilai lainnyatidak dapat dianggap sebagai telah kadaluarsa atautelah dihentikan apabila penggantian atau perpan-jangan tersebut merupakan bagian dari strategilindung nilai yang didokumentasikan entitas). Dalamhal ini, keuntungan atau kerugian kumulatif atasinstrumen lindung nilai yang masih diakui secaralangsung dalam ekuitas sejak periode dimana lindungnilai tersebut efektif (lihat paragraf 98(a)) tetap diakuisecara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraantransaksi tersebut terjadi. Jika transaksi tersebut ter-jadi, maka paragraf 100, 101, atau 103 diterapkan.

(b) Lindung nilai tidak lagi memenuhi kriteria akuntansilindung nilai dalam paragraf 88. Dalam hal ini,keuntungan atau kerugian kumulatif atas instrumenlindung nilai yang masih diakui secara langsungdalam ekuitas sejak periode dimana lindung nilaitersebut efektif (lihat paragraf 98(a)) tetap diakuisecara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraaantransaksi tersebut terjadi. Jika transaksi tersebut ter-jadi, maka paragraf 100, 101, atau 103 diterapkan.

(c) suatu prakiraan transaksi tidak lagi diharapkan akanterjadi, dalam hal ini setiap keuntungan atau kerugiankumulatif yang terkait dengan instrumen lindung nilaiyang masih diakui secara langsung dalam ekuitassejak periode pada saat lindung nilai tersebut efektif(lihat paragraf 98(a)) diakui dalam laporan laba rugi.Prakiraan transaksi yang kemungkinan besar tidakterjadi (lihat paragraf 90(c)) mungkin masih diharap-kan terjadi.

Page 57: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.57—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(d) Entitas membatalkan penetapan yang telah dilakukan.Untuk lindung nilai atas prakiraan transaksi, ke-untungan atau kerugian kumulatif atas instrumenlindung nilai yang masih diakui secara langsungdalam ekuitas sejak periode dimana lindung nilaitersebut efektif (lihat paragraf 98(a)) tetap diakuisecara terpisah dalam ekuitas hingga prakiraantransaksi tersebut terjadi atau tidak lagi diperkirakanakan terjadi. Apabila transaksi tersebut terjadi, makaparagraf 100, 101, atau 103 diterapkan. Apabila tran-saksi tersebut tidak lagi diperkirakan akan terjadi,maka keuntungan atau kerugian kumulatif yangsebelumnya diakui secara langsung dalam ekuitasharus diakui pada laporan laba rugi.

Lindung Nilai atas Investasi Neto

105. Lindung nilai atas investasi neto dalam operasiluar negeri, termasuk lindung nilai atas item moneter yangdicatat sebagai bagian dari investasi neto (berdasarkanPSAK 10: Transaksi dalam Mata Uang Asing dan PSAK11: Penjabaran dalam Mata Uang Asing), dicatat dengancara yang sama seperti lindung nilai atas arus kas:(a) bagian dari keuntungan atau kerugian atas instrumen

lindung nilai yang ditetapkan sebagai lindung nilaiyang efektif (lihat paragraf 90) diakui secaralangsung dalam ekuitas melalui laporan perubahanekuitas (lihat PSAK 1 tentang Penyajian LaporanKeuangan); dan

(b) bagian yang tidak efektif diakui pada laporan labarugi.

Keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilaiyang terkait dengan bagian lindung nilai yang efektif yangsebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitasharus diakui pada laporan laba rugi ketika investasi dalamoperasi luar negeri tersebut dilepaskan.

Page 58: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.58—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

TANGGAL EFEKTIF DAN TRANSISI

106. Entitas harus menerapkan Pernyataan ini untuklaporan keuangan yang mencakup periode yang dimulaipada atau setelah 1 Januari 2008. Penerapan lebih dinidianjurkan. Jika entitas menerapkan Pernyataan inisebelum 1 Januari 2008, maka fakta ini harus dijelaskan.

107. Pernyataan ini harus diterapkan secara retros-pektif kecuali memenuhi ketentuan dalam paragraf 108—111. Saldo awal dari Saldo Laba sejak periode terdahuluharus disajikan dan semua nilai komparatif lainnya harusdisesuaikan seakan-akan Pernyataan ini telah diterapkansebelumnya, kecuali penyajian kembali informasi dimak-sud tidak dapat dilakukan. Jika penyajian kembali di-maksud tidak dapat dilakukan, maka entitas harusmengungkapkan fakta ini dan harus mengindikasikansampai sejauh mana penetapan ulang informasi telahdilakukan.

108. Apabila Pernyataan ini diterapkan untuk pertamakali, maka entitas diijinkan untuk menetapkan aset ke-uangan atau kewajiban keuangan yang telah diakuisebelumnya, sebagai aset keuangan atau kewajibankeuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi atauaset keuangan atau kewajiban keuangan tersedia untukdijual, meski ketentuan dalam paragraf 8 mengharuskanpenetapan dimaksud dilakukan saat pengakuan awal.Untuk tiap aset keuangan yang ditetapkan sebagai asetkeuangan tersedia untuk dijual, entitas mengakui seluruhperubahan kumulatif dalam nilai wajar di dalam kom-ponen ekuitas yang terpisah sampai penghentian peng-akuan atau penurunan nilai berikutnya, pada saat entitasharus mentransfer keuntungan atau kerugian kumulatiftersebut dalam laporan laba rugi. Untuk tiap instrumenkeuangan yang ditetapkan sebagai instrumen keuanganpada nilai wajar melalui laporan laba rugi atau instrumenkeuangan yang tersedia untuk dijual, entitas harus:

Page 59: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.59—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(a) menyajikan kembali aset keuangan atau kewajibankeuangan dimaksud dengan menggunakan penetapanbaru dalam laporan keuangan komparatif; dan

(b) mengungkapkan nilai wajar aset keuangan ataukewajiban keuangan yang ditetapkan berdasarkankategori dan mengungkapkan klasifikasi serta nilaitercatat pada laporan keuangan sebelumnya.

109. Kecuali yang diijinkan oleh paragraf 111, entitasmenerapkan ketentuan mengenai penghentian pengakuandalam paragraf 15—37 dan Pedoman Aplikasi paragrafPA51—PA67 secara prospektif. Dengan demikian, jikaentitas menghentikan pengakuan aset keuangan berdasar-kan PSAK terkait sebagai akibat dari suatu transaksi yangterjadi sebelum 1 Januari 2007 dan meskipun aset tersebuttidak akan dihentikan pengakuannya sesuai Pernyataanini, entitas tidak diperkenankan untuk mengakui kembaliaset tersebut.

110. Terlepas dari ketentuan dalam paragraf 109,entitas dapat menerapkan kriteria penghentian pengakuandalam paragraf 15—37 dan Pedoman Aplikasi paragrafPA36—PA52 secara retroaktif sejak tanggal dimanaentitas memutuskan untuk menggunakan Pernyataan ini,sepanjang informasi yang dibutuhkan bagi penerapanPSAK 55 (revisi 2006) terhadap aset atau kewajiban yangdihentikan pengakuannya sebagai akibat transaksi di masalalu, telah diperoleh pada waktu pencatatan awal transaksidimaksud.

111. Entitas tidak diperkenankan menyesuaikan nilaitercatat aset non keuangan dan kewajiban non keuangan-nya guna mengeluarkan pengaruh keuntungan ataukerugian yang terkait dengan lindung nilai atas arus kasyang telah dimasukkan dalam nilai tercatat aset ataukewajiban dimaksud sebelum awal tahun buku dimanaPernyataan ini diterapkan untuk pertama kalinya. Padaawal tahun buku saat Pernyataan ini diterapkan untuk

Page 60: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.60—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

pertama kali, tiap jumlah yang diakui secara langsungdalam ekuitas, bagi lindung nilai atas komitmen pasti yangsesuai Pernyataan ini dicatat sebagai lindung nilai atasnilai wajar, harus direklasifikasi sebagai aset ataukewajiban, kecuali untuk lindung nilai terhadap risikoperubahan nilai tukar yang masih diperlakukan sebagailindung nilai atas arus kas.

Page 61: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.61—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Apendiks

Pedoman Aplikasi (PA)Apendiks ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dariStandar

Ruang lingkup (Paragraf 2–6)

PA1. Beberapa kontrak mensyaratkan pembayaranberdasarkan variabel iklim, geologis, atau variabel fisik lainnya(kontrak yang didasarkan pada variabel iklim terkadang disebutjuga sebagai derivatif iklim (weather derivatives)). Apabilakontrak dimaksud tidak masuk dalam ruang lingkup PSAK 28:Akuntansi Asuransi Kerugian, maka kontrak dimaksudtermasuk dalam ruang lingkup Pernyataan ini.

PA2. Pernyataan ini tidak mengubah ketentuan yang terkaitdengan program imbalan kerja yang diatur dalam PSAK 24(revisi 2004): Imbalan Kerja dan kesepakatan mengenai royaltiyang didasarkan pada volume penjualan atau pendapatan jasayang dicatat berdasarkan PSAK 23: Pendapatan.

PA3. Terkadang, entitas melakukan apa yang disebutsebagai “investasi strategis” dalam instrumen ekuitas yangditerbitkan oleh entitas lain, dengan intensi menciptakan ataumemelihara kerjasama operasional jangka panjang denganentitas lain tersebut. Entitas yang menjadi investor menerapkanPSAK 15: Akuntansi untuk Investasi dalam PerusahaanAsosiasi untuk menentukan apakah metode ekuitas dapatditerapkan bagi investasinya. Demikian juga, entitas yangmenjadi investor menerapkan PSAK 39: AkuntansiKerjasama Operasi untuk menentukan apakah metodekonsolidasi proporsional atau metode ekuitas yang lebih sesuaiuntuk diterapkan bagi investasinya*. Jika kedua metode

*(dalam Pernyataan ini, nilai moneter dinyatakan dalam “currencyunits” (CU)

Page 62: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.62—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dimaksud tidak dapat diterapkan, maka entitas tersebutmenerapkan Pernyataan ini bagi investasi strategisnya.

PA4. Pernyataan ini diterapkan untuk aset keuangan dankewajiban keuangan milik penjamin (insurers), yang bukanmerupakan hak dan kewajiban yang dikecualikan dalamparagraf 2 (e) karena hak dan kewajiban tersebut timbul darikontrak yang berada dalam ruang lingkup PSAK 28.

PA5.Kontrak penjaminan keuangan dapat memilikibeberapa bentuk hukum, seperti jaminan, beberapa jenis letterof credit, credit default contract atau kontrak asuransi.Perlakuan akuntansi bagi kontrak tersebut tidak tergantung padabentuk hukumnya. Berikut adalah contoh-contoh mengenaiperlakuan akuntansi yang sesuai untuk kontrak tersebut (lihatparagraf 2 (e) dan 3):(a) Meskipun kontrak jaminan keuangan memenuhi definisi

dari kontrak asuransi jika pengalihan risiko signifikan,penerbit menerapkan Pernyataan ini. Namun demikian, jikapenerbit sebelumnya telah menyatakan secara eksplisitbahwa kontrak tersebut adalah kontrak asuransi dan telahmenggunakan akuntansi yang sesuai dengan kontrakasuransi, penerbit dapat memilih untuk menerapkanPernyataan ini atau PSAK lain untuk kontrak jaminankeuangan tersebut. Jika Pernyataan ini diterapkan, paragraf43 mensyaratkan penerbit untuk mengakui kontrak jaminankeuangan pada awalnya menggunakan nilai wajar. Jikakontrak jaminan keuangan telah diterbitkan untuk pihakyang tidak terkait dalam suatu transaksi yang wajar (arm’slength transaction) yang berdiri sendiri, nilai wajarnyapada saat dimulainya transaksi kemungkinan sama denganpremium yang diterima, kecuali ada bukti yang berbeda.Selanjutnya, kecuali kontrak jaminan keuangan telahditetapkan pada saat dimulainya dengan nilai wajar melaluilaporan laba rugi atau kecuali paragraf 29—37 dan PA62—PA67 diterapkan (ketika pengalihan aset keuangan tidakmemenuhi ketentuan tentang penghentian pengakuan ataupendekatan keterlibatan berkelanjutan diterapkan) penerbit

Page 63: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.63—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mengukurnya dengan yang lebih tinggi dari:(i) Jumlah yang ditentukan sesuai dengan PSAK 57:

Kewajiban Distimasi, Kewajiban Kontinjensi danAktiva Kontinjensi.

(ii) Jumlah saat pengakuan awal dikurangi, apabila sesuai,amortisasi kumulatif yang diakui sesuai PSAK 23:Pendapatan (lihat paragraf 47 (c) Pernyataan ini).

(b) Beberapa jaminan yang terkait dengan pinjaman yangdiberikan tidak, sebagai prasyarat pembayaran, men-syaratkan pemegangnya terekspos atas, dan telahmengalami kerugian, kegagalan dari debitur untukmelakukan pembayaran atas aset yang dijamin ketika jatuhtempo. Contoh dari jaminan itu adalah yang mensyaratkanpembayaran sebagai respon atas perubahan peringkatpinjaman yang diberikan tertentu atau indeks kredit.Jaminan tersebut bukan merupakan kontrak jaminankeuangan, sebagaimana didefinisikan dalam Pernyataanini, dan bukan merupakan kontrak asuransi. Jaminantersebut adalah derivatif dan penerbit menerapkanpenyataan ini.

(c) Jika kontrak jaminan keuangan diterbitkan terkait denganpenjualan barang, penerbit menerapkan PSAK 23 dalammenentukan saat pengakuan pendapatan dari jaminan dandari penjualan barang.

PA6. Penegasan bahwa penerbit memperlakukan kontraksebagai kontrak asuransi biasanya diketahui melalui komunikasipenerbit dengan nasabah dan regulator, kontrak, dokumentasibisnis dan laporan keuangan. Selanjutnya, kontrak asuransiseringkali tergantung pada persyaratan akuntansi yang berbedadalam hal persyaratan dengan jenis-jenis transaksi lain, sepertikontrak-kontrak yang diterbitkan oleh bank atau perusahaankomersial. Dalam kasus tersebut laporan keuangan penerbitbiasanya mencakup suatu pernyataan bahwa penerbit telahmenggunakan persyaratan akuntansi tersebut.

Page 64: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.64—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Definisi (Paragraf 7 dan 8)

Penetapan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

PA7. Paragraf 8 Pernyataan ini memperkenankan entitasuntuk menetapkan aset keuangan, kewajiban keuangan, ataukelompok instrumen keuangan (aset keuangan, kewajibankeuangan atau keduanya) pada nilai wajar melalui laporan labarugi sepanjang hal tersebut menghasilkan informasi yang lebihrelevan.

PA8. Keputusan entitas untuk menetapkan aset keuanganatau kewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan labarugi serupa dengan pilihan kebijakan akuntansi (meskipun, tidakseperti pilihan kebijakan akuntansi, hal ini tidak dipersyaratkanuntuk diterapkan secara konsisten pada seluruh transaksi yangserupa). Ketika entitas memiliki pilihan semacam itu, PSAK25: Laba atau Rugi Bersih untuk Periode Berjalan, Kesa-lahan Mendasar dan Perubahan Kebijakan Akuntansimensyaratkan kebijakan yang dipilih menghasilkan laporankeuangan yang mempunyai informasi yang handal dan relevantentang pengaruh dari transaksi, kejadian dan kondisi lain dalamposisi keuangan entitas, kinerja keuangan atau arus kas. Dalamhal penetapan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, paragraf8 menetapkan dua situasi dimana persyaratan untuk informasiyang lebih relevan terpenuhi. Oleh karena itu, untuk memilihpenetapan sesuai dengan paragraf 8, entitas perlu menunjukkanbahwa hal itu berada dalam satu (atau keduanya) dari keduasituasi tersebut.

Paragraf 8(b)(i): Penetapan mengeliminasi atau mengu-rangi secara signifikan ketidak-konsistenan suatu peng-ukuran atau pengakuan yang akan timbul.

PA9. Sesuai PSAK 55 (revisi 2006), pengukuran dari asetkeuangan atau kewajiban keuangan dan klasifikasi dariperubahan nilai yang diakui ditetapkan oleh klasifikasi item danapakah item tersebut merupakan bagian dari hubungan lindung

Page 65: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.65—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

nilai yang ditetapkan. Persyaratan tersebut dapat membentuksuatu ketidak-konsistenan pengukuran atau pengakuan (kadangdiistilahkan sebagai ‘accounting mismatch’) contohnya ketikatidak ada penetapan nilai wajar melalui laporan laba rugi, asetkeuangan akan diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual(dengan perubahan pada nilai wajar diakui secara langsungdalam ekuitas) dan kewajiban terkait yang diakui entitas akandiukur pada biaya perolehan yang diamortisasi (denganperubahan dalam nilai wajar tidak diakui). Dalam situasi tersebut,entitas mungkin menyimpulkan bahwa laporan keuangan akanmenyajikan informasi yang lebih relevan jika kedua aset dankewajiban diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan labarugi.

PA10. Contoh-contoh berikut menunjukkan saat kondisidapat dipenuhi. Dalam semua hal, entitas dapat menggunakankondisi ini untuk menetapkan aset keuangan atau kewajibankeuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi hanya jikadapat memenuhi prinsip dalam paragraf 8(b)(i).(a) Entitas mempunyai kewajiban yang arus kasnya secara

kontraktual berdasarkan kinerja aset yang jika tidakdiklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual. Sebagaicontoh pihak asuransi dapat memiliki kewajiban yangmemuat fitur partisipasi tidak mengikat (a discretionaryparticipation feature) yang membayar keuntunganberdasarkan hasil investasi yang direalisasi dan atau yangbelum direalisasi dalam kelompok tertentu dari aset pihakasuransi. Jika pengukuran dari kewajiban tersebutmenggambarkan harga pasar saat ini, klasifikasi aset padanilai wajar melalui laporan laba rugi berarti perubahandalam nilai wajar aset keuangan yang diakui dalam laporanlaba rugi pada periode yang sama karena perubahan terkaitdengan nilai kewajiban.

(b) Entitas mempunyai kewajiban berdasar kontrak asuransiyang pengukurannya sesuai dengan informasi saat ini danaset keuangan yang terkait akan diklasifikasikan sebagaitersedia untuk dijual atau diukur pada biaya perolehandiamortisasi.

Page 66: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.66—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(c) Entitas mempunyai aset keuangan, kewajiban keuanganatau keduanya yang memiliki risiko yang sama, seperti risikotingkat bunga yang meningkatkan perubahan yangberlawanan dalam nilai wajar yang cenderung untuk salinghapus satu sama lain. Namun demikian, hanya beberapadari instrumen yang akan diukur pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi (yaitu derivatif, atau diklasifikasikansebagai untuk diperdagangkan). Hal ini dapat juga menjadikasus dalam hal persyaratan akuntansi lindung nilai tidakterpenuhi, misalnya karena persyaratan efektivitas diparagraf 90 tidak terpenuhi.

(d) Entitas mempunyai aset keuangan, kewajiban keuangan,atau keduanya yang memiliki risiko yang sama seperti risikotingkat suku bunga, yang menimbulkan perubahan yangberlawanan dalam nilai wajar yang cenderung saling hapussatu sama lain dan entitas tidak memenuhi kualifikasiakuntansi lindung nilai karena tidak terdapat instrumen yangmerupakan derivatif. Lebih lanjut, tidak diterapkannyaakuntansi lindung nilai akan menimbulkan ketidak-konsistenan yang signifikan dalam pengakuan keuntungandan kerugian. Contohnya:(i) Entitas membiayai portofolio dari aset dengan suku

bunga tetap dan akan diklasifikasikan sebagai tersediauntuk dijual dengan surat utang suku bunga tetap yangperubahan nilai wajarnya cenderung saling hapus satusama lain. Pelaporan aset dan surat utang pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi membenarkan ketidak-konsistenan yang timbul dari pengukuran aset padanilai wajar dengan perubahan dilaporkan di ekuitas dansurat utang pada biaya perolehan diamortisasi.

(ii) Entitas membiayai kelompok tertentu dari pinjamanyang diberikan dengan menerbitkan obligasi yangdiperdagangkan yang perubahan pada nilai wajarnyacenderung saling hapus satu sama lain. Selain itu, jikaentitas secara regular membeli dan menjual obligasi,tapi jarang, jika pernah, membeli atau menjual pinjamanyang diberikan, melaporkan pinjaman yang diberikandan obligasi pada nilai wajar melalui laporan laba rugi

Page 67: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.67—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mengeliminasi ketidak-konsistenan pada saatpengakuan keuntungan dan kerugian yang akanmenghasilkan pengukuran pada biaya perolehandiamortisasi dan mengakui keuntungan atau kerugianpada saat obligasi dibeli kembali.

PA11. Dalam kasus seperti yang dijabarkan di paragrafsebelumnya, untuk menetapkan, pada saat pengakuan awal,aset keuangan dan kewajiban keuangan yang tidak diukur padanilai wajar melalui laporan laba rugi dapat menghapuskan atausecara signifikan mengurangi ketidak-konsistenan dalampengukuran atau pengakuan dan menghasilkan informasi yanglebih relevan. Untuk tujuan praktis, entitas tidak perlu meng-ikutsertakan seluruh aset dan kewajiban yang menimbulkanketidak-konsistenan dalam pengukuran atau pengakuan padasaat yang sama. Penundaan yang wajar diperkenankansepanjang setiap transaksi ditetapkan sebagai diukur pada nilaiwajar melalui laporan laba rugi pada saat pengakuan awal dan,pada saat itu, setiap transaksi yang tersisa diharapkan akanterjadi.

PA12. Adalah tidak dapat diterima untuk menetapkanhanya sebagian aset keuangan dan kewajiban keuangan yangmenyebabkan ketidak-konsistenan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi apabila dengan melakukan hal tersebut tidakakan menghapuskan atau mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan dan tidak menghasilkan informasi yang lebihrelevan. Namun demikian, adalah dapat diterima untukmenetapkan hanya beberapa dari suatu jumlah aset keuanganatau kewajiban keuangan yang serupa apabila dengan melakukanhal tersebut akan tercapai pengurangan yang signifikan (dankemungkinan pengurangan yang lebih besar daripada penetapanyang diijinkan lainnya) atas ketidak-konsistenan. Sebagai contoh,asumsikan entitas mempunyai sejumlah kewajiban keuanganyang serupa sebesar CU100 dan sejumlah aset keuangan yangserupa sebesar CU50 namun diukur dengan dasar yangberbeda. Entitas dapat mengurangi secara signifikan ketidak-konsistenan pengukuran dengan menetapkan pada pengakuan

Page 68: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.68—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

awal semua asetnya namun hanya beberapa untuk kewajibannya(sebagai contoh kewajiban individual yang digabungkan senilaiCU45) pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Namundemikian karena penetapan pada nilai wajar melalui laporanlaba rugi hanya dapat diterapkan untuk keseluruhan instrumenkeuangan, entitas dalam contoh ini harus menetapkan satu ataulebih kewajiban dalam keseluruhannya tersebut. Entitas tidakdapat menetapkan baik untuk suatu komponen dari suatukewajiban (misalnya perubahan nilai yang dapat diatribusikanhanya untuk satu risiko, seperti perubahan dalam tingkat bungaacuan) atau suatu proporsi (yaitu persentase) dari suatukewajiban.

Paragraf 8(b)(ii): Suatu kelompok aset keuangan, kewa-jiban keuangan atau keduanya dikelola dan kinerjanyadievaluasi dengan dasar nilai wajar, sesuai dengan ma-najemen risiko atau strategi investasi yang didoku-mentasikan.

PA13. Entitas dapat mengelola dan mengevaluasi kinerjadari kelompok aset keuangan, kewajiban keuangan ataukeduanya sedemikian rupa sehingga pengukuran kelompoktersebut pada nilai wajar melalui laporan laba rugi akanmenghasilkan informasi yang lebih relevan. Fokus dari kasusini adalah pada cara entitas mengelola dan mengevaluasi kinerja,dan bukan pada sifat (nature) dari instrumen keuangan tersebut.

PA14. Contoh berikut akan memperlihatkan kapan kondisiini akan terpenuhi. Dalam semua kasus, entitas dapatmenggunakan kondisi ini untuk menetapkan aset keuangan ataukewajiban keuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugihanya jika memenuhi prinsip di paragraf 8(b)(ii).(a) Entitas merupakan organisasi modal ventura, reksa dana,

unit trust atau entitas yang serupa yang melakukan kegiatanusaha penanaman dana dalam aset keuangan dengan tujuanuntuk mendapatkan keuntungan dari total pengembaliandalam bentuk bunga atau dividen dan perubahan nilai wajar.PSAK 15: Investasi dalam Perusahaan Asosiasi dan

Page 69: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.69—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PSAK 12: Pengendalian Bersama Operasi danPengendalian Bersama Aset memperbolehkan investasitersebut dikeluarkan dari ruang lingkupnya sepanjang diukurpada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Entitas dapatmenerapkan kebijakan akuntansi yang sama terhadapinvestasi lainnya yang dikelola berdasarkan totalpengembalian sepanjang pengaruhnya tidak memadai bagiinvestasi tersebut untuk masuk dalam ruang lingkup PSAK15 atau PSAK 12.

(b) Entitas memiliki aset keuangan dan kewajiban keuanganyang mengandung satu atau lebih risiko yang sama danrisiko-risiko tersebut dikelola dan dievaluasi berdasarkannilai wajar sesuai dengan dokumentasi kebijakanpengelolaan aset dan kewajiban. Sebagai contoh, entitasyang menerbitkan produk terstruktur yang mengandungbeberapa fitur derivatif melekat dan mengelola risiko-risikoyang timbul berdasarkan nilai wajar menggunakancampuran instrumen keuangan derivatif dan non derivatif.Contoh yang serupa adalah ketika entitas memberikanpinjaman dengan tingkat suku bunga tetap dan mengelolarisiko suku bunga yang timbul dengan menggunakancampuran instrumen keuangan derivatif atau non derivatif.

(c) Entitas merupakan pihak asuransi yang memegangportofolio aset keuangan, mengelola portofolio tersebutuntuk memaksimumkan total pengembalian (yaitu bungaatau dividen dan perubahan nilai wajar), dan mengevaluasikinerjanya dengan dasar tersebut. Portofolio dapat dipeganguntuk mendukung kewajiban tertentu, ekuitas tertentu ataukeduanya. Jika portofolio dipegang untuk mendukungkewajiban tertentu, maka kondisi dalam paragraf 8(b)(ii)dapat terpenuhi untuk aset tanpa memperhatikan apakahpihak asuransi juga mengelola dan mengvaluasi kewajibandengan dasar nilai wajar. Kondisi dalam paragraf 8(b)(ii)dapat terpenuhi ketika tujuan pihak asuransi untukmemaksimumkan total pengembalian dari aset dalamperiode yang lebih panjang, meskipun jumlah yang dibayarkepada pemegang kontrak untuk keikutsertaan bergantungpada faktor lain seperti jumlah dari keuntungan yang

Page 70: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.70—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

direalisasi dalam periode yang lebih pendek (misalnyasetahun) atau mengikuti keputusan pihak asuransi.

PA15. Sebagaimana dikemukakan di atas, kondisi initergantung pada cara entitas mengelola dan mengevaluasi kinerjadari kelompok instrumen keuangan dimaksud. Sejalan denganitu, (dengan mempertimbangkan persyaratan penetapan padasaat pengakuan awal) entitas yang menetapkan instrumenkeuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dengankondisi ini juga harus menetapkan seluruh instrumen keuanganyang memenuhi kualifikasi yang dikelola dan dievaluasi bersama.

PA16. Dokumentasi dari strategi entitas tidak perlu meluasnamun harus cukup untuk memperlihatkan kepatuhan terhadapparagraf 8(b)(ii). Dokumentasi tersebut tidak dipersyaratkanuntuk tiap item secara individual, namun dapat dilakukanberdasarkan portofolio. Misalnya, jika sistem manajemen kinerjauntuk suatu departemen –sesuai persetujuan manajemen kuncientitas– menggambarkan secara jelas bahwa kinerja depar-temen tersebut dievaluasi berdasarkan tingkat pengembaliantotal, tidak ada dokumentasi lebih lanjut yang dipersyaratkanuntuk memperlihatkan kepatuhan sesuai paragraf 8(b)(ii)

Suku-bunga-efektif

PA17. Dalam beberapa kasus, aset keuangan diperolehdengan diskon yang sangat besar yang pada dasarnyamencerminkan kerugian kredit yang terjadi. Entitas harusmemasukkan kerugian kredit yang terjadi tersebut dalamestimasi arus kas ketika menghitung suku bunga efektif.

PA18. Apabila entitas menerapkan metode suku bungaefektif, maka entitas tersebut biasanya mengamortisasi setiapfee, poin yang dibayarkan atau diterima, biaya transaksi, danpremi atau diskon lainnya yang termasuk dalam perhitungansuku bunga efektif selama perkiraan umur instrumen tersebut.Namun, periode yang lebih singkat digunakan apabila periodetersebut terkait dengan fee, poin yang dibayarkan atau diterima,

Page 71: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.71—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

biaya transaksi, dan premi atau diskon lainnya. Hal ini dapatterjadi apabila variabel yang terkait dengan fee, poin yangdibayarkan atau diterima, biaya transaksi, dan premi atau diskonlainnya disesuaikan dengan suku bunga pasar sebelum perkiraanjatuh tempo atas instrumen tersebut. Dalam kasus tersebut,periode amortisasi yang tepat adalah periode sampai dengantanggal penyesuaian nilai berikutnya. Sebagai contoh, jika premiatau diskon dari instrumen dengan suku bunga mengambangmencerminkan bunga yang terutang atas instrumen tersebutsejak pembayaran bunga terakhir dilaksanakan, atau men-cerminkan perubahan suku bunga pasar sejak suku bungamengambang tersebut terakhir kali disesuaikan dengan sukubunga pasar, maka premi atau diskon tersebut diamortisasihingga tanggal dimana suku bunga mengambang tersebutdisesuaikan dengan suku bunga pasar. Hal ini dikarenakan pre-mium atau diskonto dimaksud terkait dengan periode sampaidengan tanggal penyesuaian bunga berikutnya, karena padatanggal tersebut, variabel yang mempengaruhi besarnya pre-mium atau diskonto tersebut (yaitu suku bunga) akan disesuaikandengan suku bunga pasar. Namun, jika premium atau diskontodisebabkan perubahan selisih suku bunga kredit dari suku bungamengambang sebagaimana yang dinyatakan dalam instrumentersebut, atau disebabkan variabel-variabel yang tidak dapatdisesuaikan terhadap suku bunga pasar, maka premium ataudiskonto tersebut diamortisasi selama perkiraan umur instrumentersebut.

PA19. Untuk aset keuangan dan kewajiban keuangandengan suku bunga mengambang; estimasi ulang yang dilakukansecara berkala atas arus kas guna mencerminkan pergerakansuku bunga pasar akan mempengaruhi suku bunga efektifnya.Apabila aset keuangan atau kewajiban keuangan dengan sukubunga mengambang pertama kali diakui pada nilai yang samadengan jumlah pokok piutang atau utang saat jatuh tempo, makaestimasi ulang yang dilakukan atas pembayaran bunga di masadatang biasanya tidak mempunyai pengaruh yang signifikanterhadap nilai tercatat aset atau kewajiban tersebut.

Page 72: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.72—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA20. Jika entitas merevisi estimasi pembayaran ataupenerimaannya, maka entitas menyesuaikan nilai tercatat asetkeuangan atau kewajiban keuangan (atau kelompok instrumenkeuangan) untuk mencerminkan arus kas aktual dan arus kasestimasi yang telah direvisi. Entitas menghitung kembali nilaitercatat dengan menghitung nilai kini dari estimasi arus kas masadatang menggunakan suku bunga efektif awal dari instrumenkeuangan tersebut. Penyesuaian ini diakui sebagai pendapatanatau beban dalam laporan laba rugi.

Derivatif

PA21. Contoh umum dari suatu derivatif adalah kontrak-kontrak future dan forward, swap dan opsi. Suatu derivatifbiasanya memiliki suatu jumlah nosional berupa sejumlah matauang, saham, unit bobot atau volume, atau ukuran lain yangditetapkan dalam kontrak. Namun, suatu instrumen derivatiftidak mensyaratkan pemegangnya atau penerbitnya membayaratau menerima jumlah nosional pada saat kontrak dimulai. Dilain pihak, suatu derivatif dapat mensyaratkan suatupembayaran dengan jumlah yang telah ditetapkan ataupembayaran yang jumlahnya dapat berubah (tapi tidakproporsional terhadap perubahan item yang mendasarinya)sebagai akibat dari suatu peristiwa di masa datang yang tidakberkaitan dengan jumlah nosional. Sebagai contoh, suatu kontrakmensyaratkan pembayaran tetap sejumlah CU1.000*, jikaLIBOR enam bulan meningkat 100 basis poin. Kontrakdimaksud merupakan suatu derivatif meski jumlah nosionalnyatidak ditentukan.

PA22. Definisi derivatif dalam Pernyataan ini meliputikontrak yang diselesaikan secara bruto melalui penyerahan itemyang mendasarinya (misalnya kontrak forward untuk pembelianinstrumen utang dengan suku bunga tetap). Entitas dapatmemiliki suatu kontrak untuk membeli atau menjual item non

*(dalam Pernyataan ini, nilai moneter dinyatakan dalam “currencyunits” (CU)

Page 73: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.73—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keuangan yang dapat diselesaikan secara neto dengan kas atauinstrumen keuangan lainnya, atau mempertukarkan instrumenkeuangan (misalnya suatu kontrak untuk membeli atau menjualsuatu komoditas pada harga yang telah ditetapkan pada suatutanggal di masa datang). Kontrak tersebut termasuk dalamruang lingkup Pernyataan ini, kecuali jika kontrak tersebutdilakukan dan terus dipertahankan untuk tujuan penyerahan itemnon keuangan sesuai dengan maksud entitas untuk membeli,menjual, atau menggunakan (lihat paragraf 4–6).

PA23. Salah satu karakteristik derivatif adalah derivatiftersebut membutuhkan investasi neto awal yang lebih rendahdibandingkan investasi yang dibutuhkan untuk kontrak jenis lainyang diperkirakan akan memberi respon yang sama terhadapperubahan faktor-faktor pasar. Suatu kontrak opsi memenuhidefinisi ini karena preminya lebih rendah dibanding investasiyang dibutuhkan untuk memperoleh instrumen keuangan yangmendasarinya yang terkait dengan opsi tersebut. Suatu swapmata uang yang mensyaratkan pertukaran awal dalam matauang yang berbeda namun memiliki nilai wajar yang samamemenuhi definisi ini karena investasi neto awalnya nol.

PA24. Suatu pembelian atau penjualan reguler akanmenimbulkan komitmen harga yang telah ditetapkan antaratanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian yang memenuhidefinisi suatu derivatif . Meskipun demikian, karena komitmendimaksud memiliki jangka waktu pendek, maka tidak diakuisebagai instrumen keuangan derivatif. Sebaliknya, Pernyataanini mengatur akuntansi khusus bagi kontrak reguler tersebut(lihat paragraf 38 dan PA68–PA71).

PA25. Definisi dari suatu derivatif juga berlaku bagi suatuvariabel non keuangan yang tidak terkait dengan pihak yangterlibat dalam kontrak. Variabel ini dapat berupa indeks kerugianakibat gempa bumi pada suatu wilayah tertentu dan indeks suhuudara pada kota tertentu. Variabel non keuangan yang terkaitdengan pihak yang terlibat dalam kontrak meliputi terjadi atautidak terjadinya kebakaran yang merusak atau menghancurkan

Page 74: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.74—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

aset milik pihak-pihak tersebut. Perubahan nilai wajar aset nonkeuangan terkait dengan pemiliknya jika nilai wajarnya tidakhanya mencerminkan perubahan harga pasar aset tersebut(variabel finansial), tapi juga kondisi spesifik dari aset nonkeuangan yang dimiliki (variabel non keuangan). Sebagai contoh,jika suatu penjaminan atas nilai sisa suatu mobil tertentumenyebabkan pihak penjamin terekspos pada risiko perubahankondisi fisik mobil tersebut, maka perubahan nilai sisa tersebutmerupakan variabel yang terkait dengan pemilik mobil.

Biaya Transaksi

PA26. Biaya transaksi meliputi fee dan komisi yangdibayarkan pada para agen (termasuk karyawan yang berperansebagai agen penjual), konsultan, broker dan dealer; pungutanwajib yang dilakukan oleh pihak regulator dan bursa efek, sertapajak dan bea yang dikenakan atas transfer yang dilakukan.Biaya-biaya transaksi tidak termasuk premi atau diskon utang,biaya pendanaan (financing costs), atau biaya administrasiinternal atau biaya penyimpanan (holding costs).

Aset keuangan dan Kewajiban keuangan yang dimilikiuntuk diperdagangkan

PA27. Istilah trading umumnya mencerminkan aktivitaspembelian dan penjualan yang bersifat aktif dan berulang, daninstrumen keuangan yang dimiliki untuk diperdagangkanumumnya digunakan untuk tujuan memperoleh laba darifluktuasi harga jangka pendek atau dealer’s margin.

PA28. Kewajiban keuangan yang dimiliki untuk diper-dagangkan meliputi:(a) derivatif kewajiban yang tidak dilaporkan sebagai instrumen

lindung nilai;(b) kewajiban untuk menyerahkan aset keuangan yang

dipinjam oleh short seller (yaitu entitas yang menjual asetkeuangan yang dipinjamnya meski belum memiliki asettersebut);

Page 75: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.75—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(c) kewajiban keuangan yang diterbitkan dengan suatu intensiuntuk dibeli kembali dalam waktu dekat (misalnya instrumenutang yang memiliki pasar aktif, dimana penerbitnya dapatmembeli kembali instrumen tersebut dalam waktu dekat,tergantung pada perubahan nilai wajarnya); dan

(d) kewajiban keuangan yang merupakan bagian dari portofolioinstrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama-samadan atas bagian tersebut ditemukan bukti adanya pola ambiluntung jangka pendek terkini.

Fakta bahwa suatu kewajiban digunakan untuk mendanaiaktivitas perdagangan tidak dengan sendirinya membuatkewajiban tersebut menjadi kewajiban keuangan dimiliki untukdiperdagangkan.

Investasi dimiliki hingga jatuh tempo

PA29. Entitas tidak mempunyai intensi positif untukmemiliki hingga jatuh tempo investasi aset keuangan yang jatuhtemponya telah ditetapkan, apabila:(a) entitas tersebut bermaksud memiliki aset keuangan untuk

suatu periode yang belum ditetapkan;(b) entitas bermaksud untuk menjual aset keuangan tersebut

sewaktu-waktu (selain dalam situasi yang tidak berulangdan tidak dapat diantisipasi sebelumnya oleh entitastersebut) sebagai reaksi terhadap perubahan suku bungaatau risiko pasar, kebutuhan likuiditas, perubahanketersediaan dan tingkat pengembalian investasi alternatif,perubahan sumber dan syarat pembiayaan, atau perubahanrisiko mata uang asing; atau

(c) pihak penerbit memiliki hak untuk menyelesaikan asetkeuangannya pada suatu jumlah yang secara signifikanlebih rendah dari biaya perolehan diamortisasi.

PA30. Instrumen utang dengan suku bunga variabel dapatmemenuhi kriteria suatu investasi dimiliki hingga jatuh tempo.Instrumen ekuitas bukan merupakan investasi dimiliki hinggajatuh tempo karena instrumen ini memiliki umur yang tidak

Page 76: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.76—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

terbatas (seperti pada saham biasa) atau karena jumlah yangakan diterima pemegang instrumen dapat berubah dengan carayang tidak ditentukan sebelumnya (seperti karena opsi saham,waran, atau hak-hak sejenis). Mengacu pada definisi investasidimiliki hingga jatuh tempo, pembayaran yang telah ditetapkanatau pembayaran yang dapat ditentukan, serta jatuh tempo yangtelah ditetapkan memiliki makna bahwa jumlah dan tanggalpembayaran yang harus dilakukan pada pemegang instrumen,seperti pembayaran pokok dan bunga, ditentukan melaluipengaturan kontraktual. Risiko signifikan dari terjadinyakemacetan pembayaran tidak membuat suatu aset keuanganharus dikeluarkan dari pengklasifikasiannya sebagai asetkeuangan dimiliki hingga jatuh tempo sepanjang pembayarankontraktualnya sudah ditetapkan atau dapat ditentukan, sertakriteria lain dari pengklasifikasian tersebut terpenuhi. Apabilasyarat-syarat dari suatu instrumen utang perpetual mengharus-kan dilakukannya pembayaran bunga untuk periode yang tidakterbatas, maka instrumen tersebut tidak dapat diklasifikasikansebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo karena tidakmemiliki tanggal jatuh tempo.

PA31. Aset keuangan yang dapat dibeli kembali olehpenerbitnya akan memenuhi kriteria investasi dimiliki hinggajatuh tempo, apabila pemegangnya memiliki intensi dankemampuan untuk memilikinya hingga dibeli kembali olehpenerbitnya atau hingga jatuh tempo dan pemegang instrumentersebut dapat memperoleh kembali seluruh nilai tercatatinvestasinya secara substansial. Call option yang dimiliki olehpenerbit, jika dilaksanakan, akan mempercepat jatuh tempo asettersebut. Namun, jika aset keuangan dapat dibeli kembalimenggunakan suatu basis yang menyebabkan pemegangnyatidak dapat memperoleh kembali seluruh nilai tercatatinvestasinya secara substansial, maka aset keuangan tersebuttidak dapat diklasifikasikan sebagai investasi dimiliki hingga jatuhtempo. Entitas memperhitungkan tiap premi yang dibayarkandan biaya transaksi yang dikapitalisasi untuk menentukan apakahseluruh nilai tercatat investasinya secara substansial dapatdiperoleh kembali.

Page 77: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.77—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA32. Aset keuangan yang dapat dijual kembali (dimanapemegang instrumen mempunyai hak untuk meminta penerbitnyamelunasi atau membeli kembali aset keuangan tersebut sebelumjatuh tempo) tidak dapat diklasifikasikan sebagai investasi dimilikihingga jatuh tempo karena pembelian suatu fitur jualbertentangan dengan intensi untuk memiliki aset keuangantersebut hingga jatuh tempo.

PA33. Untuk sebagian besar aset keuangan; nilai wajarmerupakan ukuran yang lebih sesuai dibandingkan dengan biayaperolehan diamortisasi. Klasifikasi dimiliki hingga jatuh tempomerupakan suatu pengecualian, namun hanya jika entitasmemiliki intensi positif atau kemampuan untuk memiliki investasitersebut hingga jatuh tempo. Ketika tindakan entitas menimbul-kan keraguan atas intensi dan kemampuannya untuk memilikiinvestasi tersebut hingga jatuh tempo, maka paragraf 8 tidakmemperkenankan penggunaan pengecualian di atas untuk suatujangka waktu tertentu.

PA34. Suatu skenario darurat yang sangat tidak mungkinterjadi, seperti penarikan dana secara besar-besaran suatu bankatau situasi sejenis yang mempengaruhi pihak penjamin (in-surer), bukanlah sesuatu yang dinilai oleh entitas dalammemutuskan apakah entitas memiliki intensi positif ataukemampuan untuk memiliki suatu investasi hingga jatuh tempo.

PA35. Penjualan yang dilakukan sebelum jatuh tempo dapatmemenuhi kondisi dalam paragraf 8 –dan karenanya tidak akanmenimbulkan pertanyaan tentang intensi entitas untuk memilikiinvestasi lainnya hingga jatuh tempo– jika penjualan tersebutdisebabkan oleh hal-hal sebagai berikut:(a) penurunan signifikan tingkat kelayakan kredit penerbit.

Contoh, penjualan yang dilakukan setelah terjadinyapenurunan peringkat penerbit oleh lembaga pemeringkateksternal tidak harus menimbulkan pertanyaan atas intensientitas untuk memiliki investasi lainnya hingga jatuh tempoapabila penurunan tersebut merupakan bukti mengenaiturunnya tingkat kelayakan kredit penerbit secara signifikan

Page 78: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.78—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dibandingkan dengan peringkatnya pada saat pengakuanawal. Demikian juga, apabila entitas menggunakan pering-kat internal untuk menilai eksposurnya, maka perubahanperingkat internal tersebut akan membantu entitas dalammenentukan penerbit mana yang mengalami penurunantingkat kelayakan kredit secara signifikan, sepanjangpendekatan yang digunakan entitas dalam menetapkanperingkat internal tersebut dan perubahannya dapat mem-berikan ukuran yang konsisten, dapat diandalkan, danobyektif mengenai kualitas penerbit. Jika terdapat buktibahwa suatu aset keuangan mengalami penurunan nilai(lihat paragraf 59 dan 60), maka penurunan tingkatkelayakan kreditnya sering dianggap signifikan.

(b) perubahan peraturan perpajakan yang mengeliminasi atausecara signifikan mengurangi status pengampunan pajakatas bunga investasi dimiliki hingga jatuh tempo (namunbukan perubahan peraturan perpajakan yang merevisi tarifpajak marjinal yang berlaku atas pendapatan bunga).

(c) Suatu penggabungan usaha menyeluruh atau pelepasan unitusaha yang penting (misalnya penjualan suatu segmenusaha) yang mengharuskan penjualan atau pentransferaninvestasi dimiliki hingga jatuh tempo untuk mempertahankanposisi risiko suku bunga atau kebijakan risiko kredit(meskipun penggabungan usaha tersebut merupakan suatuperistiwa yang berada di bawah kendali entitas, namunperubahan terhadap portofolio investasi untuk memper-tahankan posisi risiko suku bunga atau kebijakan risiko kreditmerupakan suatu konsekuensi dan bukan suatu antisipasi).

(d) perubahan ketentuan perundang-undangan atau peraturanyang secara signifikan mengubah aturan mengenaiinvestasi yang diperbolehkan atau level maksimal investasijenis tertentu, yang pada akhirnya menyebabkan entitasharus melepaskan suatu investasi dimiliki hingga jatuhtempo.

(e) peningkatan yang signifikan atas tingkat kecukupan modalyang ditetapkan oleh regulator pada suatu industri yangmemaksa entitas melakukan perampingan dengan menjualinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo.

Page 79: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.79—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(f) peningkatan yang signifikan atas bobot risiko investasidimiliki hingga jatuh tempo yang digunakan untuk tujuanpengaturan mengenai permodalan berbasis risiko.

PA36. Entitas tidak memiliki kemampuan yang dapatdiperlihatkan untuk memiliki hingga jatuh tempo suatu investasidalam aset keuangan yang memiliki jatuh tempo yang telahditetapkan, apabila:(a) entitas tersebut tidak memiliki sumber daya keuangan yang

tersedia untuk melanjutkan pendanaan investasi tersebuthingga jatuh tempo; atau

(b) entitas adalah subyek dari peraturan hukum yang berlakuatau batasan-batasan lainnya yang dapat menggangguintensinya untuk memiliki aset keuangan hingga jatuhtempo. (Namun, call option milik penerbit tidak harusberarti mengganggu intensi entitas untuk memiliki asetkeuangan dimaksud hingga jatuh tempo, lihat paragraf 18)

PA37. Situasi selain yang dijabarkan dalam paragraf PA29–PA36 merupakan indikasi bahwa entitas tidak benar-benarmemiliki intensi yang positif atau kemampuan untuk memilikisuatu investasi hingga jatuh tempo.

PA38. Entitas menilai intensi dan kemampuannya untukmemiliki investasi dimiliki hingga jatuh tempo sampai denganjatuh temponya, tidak hanya ketika aset keuangan tersebutpertama kali diakui, tetapi juga pada setiap tanggal neracaberikutnya.

Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

PA39. Aset keuangan non derivatif dengan pembayaranyang telah ditetapkan atau pembayaran yang dapat ditentukan(termasuk aset pinjaman yang diberikan, piutang dagang,investasi dalam instrumen utang, dan simpanan pada bank) dapatberpotensi untuk memenuhi definisi pinjaman yang diberikandan piutang. Namun, suatu aset keuangan yang memiliki kuotasidi pasar aktif (seperti instrumen utang yang memiliki kuotasi di

Page 80: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.80—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Bursa, lihat paragraf PA86) tidak memenuhi kriteria untukdiklasifikasikan sebagai suatu pinjaman yang diberikan ataupiutang. Aset keuangan yang tidak memenuhi definisi pinjamanyang diberikan dan piutang dapat diklasifikasikan sebagaiinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo apabila aset keuanganmemenuhi persyaratan/kriteria untuk pengklasifikasian tersebut(lihat paragraf 8 dan PA19–PA38). Pada pengakuan awal suatuaset keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai suatu pinjamanyang diberikan atau piutang, entitas dapat menetapkan asetkeuangan tersebut sebagai suatu aset keuangan pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi, atau aset keuangan tersedia untukdijual.

Derivatif melekat (Paragraf 9–13)

PA40. Jika kontrak utama tidak memiliki jatuh tempo yangditetapkan sebelumnya dan kontrak tersebut menunjukkan hakklaim terakhir atas aset neto entitas, maka karakteristik ekonomidan risiko kontrak tersebut sama dengan yang dimiliki suatuinstrumen ekuitas, dan derivatif melekat harus memilikikarakteristik ekuitas yang sama dengan karakteristik ekuitasentitas agar dapat dianggap berkaitan erat. Jika kontrak utamatersebut bukan merupakan instrumen ekuitas dan memenuhidefinisi sebagai instrumen keuangan, maka karakteristik ekonomidan risikonya sama dengan yang dimiliki instrumen utang.

PA41. Derivatif melekat non opsi (seperti forward atauswap melekat) dipisahkan dari kontrak utamanya berdasarkansyarat substantif secara eksplisit atau implisit, sehingga derivatiftersebut memiliki nilai wajar nol pada saat pengakuan awal.Derivatif melekat berbasis opsi (seperti put, call, cap, floor,atau swaption melekat) harus dipisahkan dari kontrak utamanyaberdasarkan syarat eksplisit dari fitur opsinya. Nilai tercatatawal instrumen utamanya sama dengan nilai sisa setelahpemisahan derivatif melekatnya.

PA42. Umumnya, beberapa derivatif melekat dalam satuinstrumen diperlakukan sebagai satu gabungan derivatif melekat

Page 81: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.81—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(single compound embedded derivative). Namun, derivatifmelekat yang diklasifikasikan sebagai ekuitas (lihat PSAK 50(revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengung-kapan) dicatat secara terpisah dari derivatif yang diklasifikasi-kan sebagai aset atau kewajiban. Demikian juga, jika instrumenmemiliki lebih dari satu derivatif melekat dan derivatif-derivatiftersebut berkaitan dengan eksposur risiko yang berbeda dandapat dipisahkan sewaktu-waktu serta independen antara satudengan lainnya, maka derivatif-derivatif tersebut dicatat secaraterpisah satu dengan lainnya.

PA43. Karakteristik ekonomi dan risiko derivatif melekatyang tidak berkaitan erat dengan kontrak utamanya (paragraf10(a)) disajikan dalam contoh-contoh di bawah ini. Dalamcontoh-contoh ini, diasumsikan kondisi dalam paragraf 10(b)dan (c) telah terpenuhi, dan entitas mencatat derivatif melekattersebut secara terpisah dari kontrak utamanya.(a) Put option yang melekat pada instrumen yang memung-

kinkan pemegangnya meminta penerbitnya membelikembali instrumen tersebut, baik secara kas maupundengan aset lainnya, dengan nilai yang bervariasi tergantungperubahan harga atau indeks dari ekuitas atau komoditasdianggap tidak berkaitan erat dengan instrumen utangutamanya.

(b) Call option yang melekat pada instrumen ekuitas, yangmemungkinkan penerbitnya membeli kembali instrumenekuitas tersebut pada harga yang telah ditentukan, tidakberkaitan erat dengan instrumen ekuitas utamanya jikadilihat dari sisi pemegangnya (dari sisi penerbit, call op-tion tersebut merupakan instrumen ekuitas sepanjang opsitersebut memenuhi kondisi-kondisi yang dipersyaratkandalam PSAK 50 (revisi 2006), dan jika memenuhi, makaopsi tersebut harus dikeluarkan dari ruang lingkupPernyataan ini).

(c) Opsi atau ketentuan yang secara otomatis memperpanjangsisa waktu jatuh tempo instrumen utang tidak berkaitanerat dengan instrumen utang utamanya, kecuali jika padasaat yang bersamaan terdapat penyesuaian suku bunga

Page 82: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.82—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

yang sejalan dengan suku bunga pasar pada saat per-panjangan tersebut dilakukan. Jika entitas menerbitkaninstrumen utang dan pemegang instrumen utang mener-bitkan call option atas instrumen utang tersebut pada pihakketiga, maka penerbit akan menganggap call optiontersebut sebagai perpanjangan waktu jatuh tempoinstrumen utang tersebut sepanjang penerbit dapat dimintauntuk berpartisipasi atau memfasilitasi pemasaran kembaliinstrumen utang tersebut sebagai akibat dari dilaksanakan-nya call option tersebut.

(d) Bunga yang berindeks ekuitas atau pembayaran pokok yangmelekat pada instrumen utang utama atau pada kontrakasuransi dimana jumlah bunga atau jumlah pokoknyadiindeks pada nilai instrumen ekuitas tidak berkaitan eratdengan instrumen utamanya karena risiko inheren padainstrumen utama dan derivatif melekat tersebut tidak sama.

(e) Bunga berindeks komoditas atau pembayaran pokok yangmelekat pada instrumen utang utama atau pada kontrakasuransi dimana jumlah bunga atau jumlah pokoknyadiindeks pada harga komoditas (seperti emas) tidakberkaitan erat dengan instrumen utamanya karena risikoinheren pada instrumen utama dan derivatif melekattersebut tidak sama.

(f) Fitur konversi ekuitas yang melekat pada instrumen utangkonvertibel tidak berkaitan erat dengan instrumen utangutamanya dari perspektif pemegang (dari perspektifpenerbit, opsi konversi ekuitas tersebut merupakaninstrumen ekuitas dan dikeluarkan dari ruang lingkupPernyataan ini selama opsi tersebut memenuhi kondisi yangdipersyaratkan dalam PSAK 50 (revisi 2006)).

(g) Call option, put option, atau opsi percepatan pelunasanyang melekat pada kontrak utang utama atau kontrakasuransi utama tidak berkaitan erat dengan kontrakutamanya, kecuali jika harga pelaksanaan opsi diperkirakansama dengan biaya perolehan diamortisasi atas instrumenutang utamanya atau nilai tercatat kontrak asuransi utama-nya pada setiap tanggal pelaksanaannya. Dari perspektifpenerbit instrumen utang konvertibel yang memiliki fitur

Page 83: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.83—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

call option melekat atau put option melekat, penilaianapakah call option atau put option tersebut berkaitanerat dengan kontrak utang utamanya, dilakukan sebelumelemen ekuitasnya dipisahkan berdasarkan PSAK 50 (revisi2006).

(h) Kredit derivatif yang melekat pada instrumen utang utamadan memungkinkan satu pihak (beneficiary) untukmentransfer risiko kredit dari aset referensi tertentu, yangmungkin bukan miliknya, ke pihak lain (penjamin) tidakberkaitan erat dengan instrumen utang utamanya. Kreditderivatif tersebut memungkinkan penjamin untuk menang-gung risiko kredit yang terkait dengan aset referensi tanpamemiliki aset tersebut.

PA44. Contoh dari instrumen yang digabungkan adalahinstrumen keuangan yang memberi hak kepada pemegangnyauntuk menjual kembali instrumen keuangan tersebut padapenerbitnya, baik secara kas atau dengan aset keuangan lainnya,dengan nilai yang bervariasi berdasarkan perubahan indeksekuitas atau komoditas yang mungkin naik atau turun (puttableinstrument). Kecuali jika penerbit pada saat pengakuan awalmenetapkan puttable instrument tersebut sebagai kewajibankeuangan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, penerbitmemisahkan derivatif melekat (yaitu pembayaran pokok yangdiindeks) dari kontrak utamanya, sesuai paragraf 10, karenakontrak utamanya merupakan suatu instrumen utang sesuaiparagraf PA27, dan pembayaran pokok yang diindeks tersebuttidak berkaitan erat dengan instrumen utang utamanya sesuaiparagraf PA30(a). Karena jumlah pembayaran pokok dapatnaik turun, maka derivatif melekat tersebut merupakan derivatifnon opsi yang nilainya diindeks pada variabel yang mendasarinya

PA45. Dalam hal puttable instrument dapat dijual kembalisewaktu-waktu secara kas dengan nilai yang sama secaraproporsional dari nilai aset neto suatu entitas (seperti unit-unitreksadana terbuka atau unit linked investment products),maka pengaruh dari pemisahan derivatif melekat dan pencatatantiap komponennya adalah dengan mengukur instrumen yang

Page 84: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.84—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

digabungkan pada nilai penebusannya yang terutang padatanggal neraca apabila pemegang instrumen tersebut melak-sanakan haknya untuk menjual kembali instrumen tersebutkepada penerbitnya.

PA45. Karakteristik ekonomi dan risiko derivatif melekatyang berkaitan erat dengan karakteristik ekonomi dan risikokontrak utamanya disajikan dalam contoh-contoh berikut.Dalam contoh-contoh ini, entitas tidak mencatat derivatifmelekat secara terpisah dari kontrak utamanya.(a) Derivatif melekat yang memiliki instrumen yang mendasari

berupa suku bunga atau indeks suku bunga yang dapatmengubah jumlah bunga baik yang dibayarkan atau diterimaatas suatu kontrak utang utama yang menghasilkan bungaatau kontrak asuransi berkaitan erat dengan kontrakutamanya, kecuali jika instrumen yang digabungkantersebut dapat diselesaikan dengan cara yang mengakibat-kan pemegang instrumen tidak akan memperoleh kembaliseluruh nilai investasi yang diakuinya secara substansialatau derivatif melekat tersebut dapat sekurang-kurangnyamenggandakan tingkat pengembalian awal pemegangkontrak utamanya, dan setidaknya dua kali lebih besar daritingkat pengembalian pasar atas suatu kontrak yangmemiliki syarat-syarat yang sama dengan kontrakutamanya.

(b) Embedded floor atau cap atas suku bunga kontrak utangatau kontrak asuransi berkaitan erat dengan kontrakutamanya, selama batas atas (cap) tersebut sama ataulebih besar dari suku bunga pasar dan batas bawah (floor)tersebut sama atau lebih rendah dari suku bunga pasarsaat kontrak tersebut diterbitkan, dan batas atas atau batasbawah tersebut tidak dipengaruhi dalam hubungannyadengan kontrak utamanya. Demikian juga, ketentuan dalamkontrak pembelian atau penjualan aset (misalnya suatukomoditas) yang menetapkan batas atas dan batas bawahdari harga yang dibayarkan atau diterima untuk asettersebut berkaitan erat dengan kontrak utamanya, jika batasatas dan batas bawah tersebut berada dalam posisi out of

Page 85: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.85—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

the money pada saat kontrak tersebut dimulai dan tidakdipengaruhi.

(c) Derivatif melekat mata uang asing yang menyajikan aruspembayaran pokok dan bunga yang didenominasi dalammata uang asing dan melekat pada instrumen utang utama(misalnya obligasi bermata uang ganda) berkaitan eratdengan instrumen utang utamanya. Derivatif ini tidakdipisahkan dari instrumen utamanya karena PSAK 10:Transaksi Dalam Mata Uang Asing dan PSAK 11:Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata UangAsing mensyaratkan keuntungan atau kerugian nilai tukaratas item moneter diakui dalam laporan laba rugi.

(d) Derivatif melekat mata uang asing pada kontrak utamayang berupa kontrak asuransi atau bukan instrumenkeuangan (seperti kontrak pembelian atau penjualan itemnon keuangan yang harganya didenominasikan dalam matauang asing) berkaitan erat dengan kontrak utamanyaselama tidak dipengaruhi, tidak mengandung fitur opsi, danmensyaratkan pembayaran didenominasi dalam satu jenismata uang berikut ini:(i) mata uang fungsional dari pihak yang substansial dalam

kontrak;(ii) mata uang yang secara rutin digunakan dalam

pembelian atau penjualan barang atau jasa tertentu diseluruh dunia (misalnya untuk transaksi minyak mentahdigunakan Dollar Amerika); atau

(iii) mata uang yang umumnya digunakan dalam kontrakpembelian atau penjualan item non keuangan dalamlingkungan ekonomi dimana transaksi terjadi (misalnyamata uang yang relatif stabil dan likuid yang biasanyadigunakan dalam transaksi usaha lokal atau dalamperdagangan antar wilayah).

(e) Opsi percepatan pembayaran melekat pada suatu interestonly strip atau principal only strip berkaitan erat dengankontrak utamanya sepanjang kontrak utama tersebut (i)awalnya berasal dari pemisahan hak untuk menerima aruskas kontraktual dari suatu instrumen keuangan yang, untukdan atas dirinya, tidak mengandung derivatif melekat, dan

Page 86: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.86—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(ii) tidak mengandung syarat-syarat yang tidak termuatdalam kontrak utang utama awal.

(f) Derivatif melekat pada kontrak utama sewa berkaitan eratdengan kontrak utamanya jika derivatif melekat tersebut(i) merupakan suatu inflation related index seperti indeksdari pembayaran sewa yang dibagi dengan indeks hargakonsumen (sepanjang sewa tersebut tidak dipengaruhi danindeks tersebut berkaitan dengan inflasi di lingkungan eko-nomi entitas), (ii) penyewaan kontinjensi yang berdasarkanpada penjualan terkait, atau (iii) penyewaan kontinjensi yangberdasarkan pada suku bunga variabel.

(g) Fitur unit link yang melekat pada instrumen keuangan utamaatau kontrak asuransi utama berkaitan erat denganinstrumen utama atau kontrak utamanya, jika pembayaranyang didenominasikan dalam unit tersebut diukur pada nilaiper unit yang berlaku yang mencerminkan nilai wajar dariaset dana investasi. Fitur unit link adalah persyaratankontraktual yang mensyaratkan pembayaran didenominasidalam unit dari dana investasi internal atau dana investasieksternal.

(h) Derivatif melekat pada kontrak asuransi berkaitan eratdengan kontrak asuransi utamanya, jika derivatif melekatdan kontrak asuransi utamanya saling tergantung hinggaentitas tidak dapat mengukur derivatif melekat tersebutsecara terpisah (yaitu tanpa memperhitungkan kontrakutamanya).

PA47. Ketika suatu entitas menjadi salah satu pihak darisuatu instrumen yang digabungkan (hybrid) yang memiliki satuatau lebih derivatif melekat, paragraf 10 mensyaratkan entitasuntuk mengidentifikasi adanya derivatif melekat tersebut,menilai apakah diperlukan pemisahan dari kontrak utamanyadan, untuk yang perlu dipisahkan, mengukur derivatif pada nilaiwajar pada saat pengakuan awal dan pengukuran selanjutnya.Persyaratan ini dapat lebih kompleks, atau mengakibatkanpengukuran yang lebih kurang handal, dibandingkan denganpengukuran instrumen secara keseluruhan pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi. Untuk alasan tersebut Pernyataan ini

Page 87: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.87—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

memperkenankan instrumen keuangan secara keseluruhanditetapkan sebagai nilai wajar melalui laporan laba rugi.

PA48. Tujuan seperti itu mungkin dapat digunakan dimanaparagraf 10 mensyaratkan derivatif melekat untuk dipisahkandari kontrak utamanya atau dilarang untuk dipisahkan. Namundemikian, paragraf 11 tidak memperkenankan instrumen yangdigabungkan (hybrid instrument) ditetapkan pada nilai wajarmelalui laporan laba rugi dalam hal diluar lingkup paragraf 11(a) dan (b) karena sulitnya mengurangi kompleksitas ataumeningkatkan keandalan.

Pengakuan dan Penghentian Pengakuan (paragraf 14–42)

Pengakuan Awal (paragraf 14)

PA49. Sebagai konsekuensi dari ketentuan dasar dalamparagraf 14, entitas mengakui seluruh hak kontraktual dankewajiban kontraktual yang timbul dari derivatif sebagai asetdan kewajiban di neracanya, kecuali untuk derivatif yang tidakmembolehkan transfer aset keuangan untuk dicatat sebagaipenjualan (lihat paragraf PA64). Apabila transfer atas asetkeuangan tidak memenuhi kriteria penghentian pengakuan, makapihak penerima transfer tidak mengakui aset yang ditransfertersebut sebagai aset miliknya (lihat paragraf PA65)

PA50. Berikut ini merupakan contoh-contoh penerapanketentuan dasar dalam paragraf 14:(a) piutang tanpa syarat dan utang tanpa syarat diakui sebagai

aset atau kewajiban jika entitas menjadi salah satu pihakdalam kontrak, dan sebagai konsekuensinya, entitasmemiliki hak secara hukum untuk menerima atau memilikikewajiban secara hukum untuk membayar secara kas.

(b) aset yang akan diperoleh atau kewajiban yang akanditanggung sebagai akibat dari suatu komitmen pasti untukmembeli atau menjual barang atau jasa, umumnya tidakdiakui sampai paling tidak salah satu pihak telah bertindak

Page 88: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.88—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

sesuai perjanjian. Contoh, entitas yang menerima suatupesanan pasti biasanya tidak mengakui pesanan tersebutsebagai aset (dan entitas yang memesan tidak mengakuipesanan tersebut sebagai kewajiban) saat komitmentersebut dibuat, melainkan pengakuan tersebut ditundahingga barang atau jasa yang dipesan telah dikapalkan,dikirim, atau diserahkan. Jika komitmen pasti untuk membeliatau menjual item non keuangan termasuk dalam ruanglingkup paragraf 4–6 Pernyataan ini, maka nilai wajarnetonya diakui sebagai aset atau kewajiban pada tanggalkomitmen (lihat (c) di bawah ini). Selanjutnya, jikakomitmen pasti yang sebelumnya tidak diakui ditetapkansebagai item yang dilindung nilai dalam suatu lindung nilaiatas nilai wajar, maka tiap perubahan nilai wajar neto yangdiatribusikan pada risiko yang dilindung nilai diakui sebagaiaset atau kewajiban setelah lindung nilai tersebut dimulai(lihat paragraf 96 dan 97).

(c) Kontrak forward yang termasuk dalam ruang lingkupPernyataan ini (lihat paragraf 2–6) diakui sebagai aset ataukewajiban pada tanggal komitmen, dan bukan pada tanggalpenyelesaian. Apabila entitas menjadi salah satu pihakdalam kontrak forward, maka nilai wajar hak dankewajibannya sering kali sama besarnya, sehingga nilaiwajar neto forward tersebut menjadi nol. Jika nilai wajarneto hak dan kewajiban tersebut tidak sama dengan nol,maka kontrak tersebut diakui sebagai aset atau kewajiban.

(d) kontrak opsi yang termasuk dalam ruang lingkupPernyataan ini (lihat paragraf 2–6) diakui sebagai aset ataukewajiban apabila pemegang atau penerbit menjadi salahsatu pihak dalam kontrak.

(e) transaksi masa datang yang direncanakan, walaupun sangatpasti, bukan merupakan aset dan kewajiban karena entitasbelum menjadi salah satu pihak dalam kontrak.

Page 89: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.89—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Penghentian pengakuan Aset keuangan (paragraf 15–37)

PA51. Bagan berikut ini mengilustrasikan proses evaluasiuntuk menentukan apakah dan sejauh mana suatu aset keuangandihentikan pengakuannya.

Ya

Gabungkan seluruh anak perusahaan (termasuk Entitas dengan misi khusus) (paragraf 15)

Tentukan apakah Ketentuan Dasar Penghentian-pengakuan di bawah ini dapat diterapkanpada satu bagian atau keseluruhan aktiva (atau kelompok aktiva yang sejenis) (paragraf 16)

Apakah berhak atas arus kas yangberasal dari Aktiva saat

kadaluarsanya? (paragraf 17(a))

Aktiva tersebut harus dihentikanpengakuannya

Ya

Apakah Entitas secara substansialmasih memiliki seluruh risiko dan

reward-nya? paragraf 20(b)Aktiva tersebut tetap diakui

Apakah Entitas masih memilikikendali atas Aktiva tersebut?

paragraf 20(c)

Aktiva tersebut harus dihentikanpengakuannya

Aktiva harus tetap diakui selamaEntitas masih terlibat dengannya

Apakah entitas telah mentransferseluruh hak untuk menerima arus kas

dari aktiva tersebut?(paragraf 18(a))

Apakah entitas bertanggung jawabmembayar arus kas dari Aktiva tersebutsesuai dengan paragraf 19? (paragraf

18(b))

Tdk Aktiva tersebut tetap diakui

Apakah Entitas secara substansialtelah mentransfer seluruh risks and

reward-nya? paragraf 20(a)Ya Aktiva tersebut harus dihentikan

pengakuannya

Ya

Tdk

Page 90: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.90—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengaturan yang menjadi dasar bagi entitas untuk tetapmemiliki hak kontraktual untuk menerima arus kas yangberasal dari aset keuangan, namun juga menanggungkewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yangditerima tersebut kepada satu atau lebih pihak penerima(paragraf 18(b)).

PA52. Situasi yang dijabarkan dalam paragraf 18(b) (ketikaentitas tetap memiliki hak kontraktual untuk menerima arus kasyang berasal dari aset keuangan, namun juga menanggungkewajiban kontraktual untuk membayar arus kas yang diterimatersebut kepada satu atau lebih pihak penerima) dikatakan telahterjadi, sebagai contoh, apabila entitas dimaksud merupakanentitas bertujuan khusus atau wali amanat (trust), dan memberiinvestornya beneficial interests atas aset keuangan yangmendasari yang dimilikinya, dan menyediakan pembayaran atasaset keuangan tersebut. Dalam hal ini, aset keuangan tersebutmemenuhi kriteria penghentian pengakuan apabila kondisi dalamparagraf 19 dan 20 terpenuhi.

PA53. Dalam menerapkan paragraf 19, entitas dapatmerupakan, sebagai contoh, pemilik awal (originator) asetkeuangan, atau kelompok yang mencakup entitas bertujuankhusus yang dikonsolidasi yang telah mengambilalih asetkeuangan tersebut dan meneruskan arus kasnya pada investorpihak ketiga yang tidak memiliki hubungan dengannya.

Evaluasi terhadap pentransferan risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan (paragraf 20)

PA54. Contoh-contoh mengenai entitas yang telah secarasubstansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan adalah sebagai berikut:(a) penjualan aset keuangan tanpa syarat;(b) penjualan aset keuangan dengan opsi untuk membeli

kembali aset keuangan tersebut pada nilai wajarnya saatpembelian kembali; dan

Page 91: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.91—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(c) penjualan aset keuangan dengan put option atau call op-tion yang deeply out of the money (yaitu opsi yang sangatout of the money sehingga sangat kecil kemungkinannyamenjadi into the money sebelum kadaluwarsa).

PA55. Contoh-contoh mengenai entitas yang secarasubstansial masih tetap memiliki seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset keuangan adalah sebagai berikut:(a) transaksi penjualan dan pembelian kembali dimana harga

pembelian kembali adalah harga yang telah ditetapkan atauharga jual ditambah keuntungan pemberi pinjaman;

(b) kesepakatan peminjaman surat berharga;(c) penjualan aset keuangan dengan total return swap yang

mentransfer kembali eksposur risiko pasar pada entitas;(d) penjualan aset keuangan dengan put option atau call op-

tion yang deeply in the money (yaitu opsi yang sangat inthe money sehingga sangat kecil kemungkinannya menjadiout of the money sebelum kadaluwarsa); dan

(e) penjualan piutang jangka pendek dengan jaminan darientitas kepada pihak penerima transfer untuk menggantikerugian kredit yang mungkin timbul.

PA56. Jika entitas menetapkan bahwa sebagai hasil trans-fer, entitas secara substansial telah mentransfer seluruh risikodan manfaat atas kepemilikan aset yang ditransfer, maka entitastidak mengakui kembali aset yang ditransfer tersebut diperiodemasa datang, kecuali jika entitas memperoleh kembali aset yangditransfer tersebut melalui transaksi baru.

Evaluasi transfer atas pengendalian

PA57. Entitas tidak lagi memiliki pengendalian atas asetyang ditransfer apabila penerima transfer memiliki kemampuanpraktis untuk menjual aset yang ditransfer tersebut. Entitasmasih memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer apabilapenerima transfer tidak memiliki kemampuan praktis untukmenjual aset yang ditransfer tersebut. Penerima transfermemiliki kemampuan praktis untuk menjual aset yang ditransfer

Page 92: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.92—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

apabila aset tersebut diperdagangkan di pasar aktif karenapenerima transfer dapat membeli kembali aset yang ditransfersaat penerima transfer harus mengembalikan aset tersebut padaentitas. Sebagai contoh, penerima transfer dapat memilikikemampuan praktis untuk menjual aset yang ditransfer apabilaaset dimaksud merupakan subyek dari opsi yang memungkinkanentitas untuk membeli kembali, tapi penerima transfer dapatsewaktu-waktu membeli aset yang ditransfer tersebut di pasarapabila opsi tersebut dilaksanakan. Penerima transfer tidakmemiliki kemampuan praktis untuk menjual aset yang ditransferapabila entitas memiliki opsi untuk membeli kembali aset tersebutdan penerima transfer tidak dapat sewaktu-waktu membeli asetyang ditransfer tersebut di pasar apabila entitas melaksanakanopsinya.

PA58. Penerima transfer memiliki kemampuan praktisuntuk menjual aset yang ditransfer hanya apabila penerima trans-fer dapat menjual aset yang ditransfer tersebut secarakeseluruhan nilainya kepada pihak ketiga yang tidak memilikihubungan dengannya dan dapat menggunakan kemampuantersebut secara sepihak serta tanpa memberikan batasan-batasan tambahan atas transfer tersebut. Hal yang pentingadalah apa yang dapat dilakukan penerima transfer dalamprakteknya, bukan hak kontraktual mengenai apa yang dapatdilakukan penerima transfer atas aset yang ditransfer ataubatasan-batasan kontraktual apa yang berlaku. Seperti:(a) hak kontraktual untuk melepaskan aset yang ditransfer

memiliki dampak praktis yang kecil jika pasar untuk asetyang ditransfer tidak tersedia; dan

(b) kemampuan untuk melepaskan aset yang ditransfermemiliki dampak praktis yang kecil jika kemampuan tersebuttidak dapat dilaksanakan secara bebas. Oleh karena itu:(i) kemampuan penerima transfer untuk melepaskan aset

yang ditransfer harus bebas dari pengaruh pihak lain(kemampuan tersebut harus bersifat sepihak); dan

(ii) penerima transfer harus mampu melepaskan aset yangditransfer tanpa harus menambahkan kondisi-kondisiyang membatasi atau “strings” atas transfer tersebut

Page 93: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.93—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(misalnya kondisi-kondisi mengenai cara suatu asetpinjaman yang diberikan dibayar atau suatu opsi yangmemberi pihak penerima transfer suatu hak untukmembeli kembali aset tersebut).

PA59. Bahwa penerima transfer tidak akan menjual asetyang ditransfer tidak berarti pihak yang mentransfer masihmemiliki pengendalian atas aset yang ditransfer tersebut.Namun, apabila suatu put option atau jaminan membatasipenerima transfer untuk menjual aset yang ditransfer tersebut,maka pihak yang mentransfer dianggap masih memilikipengendalian atas aset yang ditransfer tersebut. Contoh, jikaput option atau jaminan sangat bernilai, sehingga dengansendirinya akan membatasi keinginan penerima transfer untukmenjual aset yang ditransfer, karena dalam praktiknya,penerima transfer tidak akan menjual aset yang ditransfertersebut pada pihak ketiga tanpa disertai opsi sejenis atau kondisi-kondisi pembatasan lainnya yang sejenis. Karenanya, penerimatransfer akan mempertahankan aset yang ditransfer tersebutagar bisa menerima pembayaran yang berasal dari jaminan ataucall option tersebut. Dalam kondisi seperti ini, pihak yangmentransfer dianggap masih memiliki pengendalian atas asetyang ditransfer.

Transfer yang Memenuhi Kriteria Penghentianpengakuan

PA60. Entitas tetap memiliki hak atas sebagian daripembayaran bunga aset yang ditransfer sebagai kompensasipengelolaan atas aset tersebut. Bagian dari pembayaran bungayang diberikan entitas saat berakhirnya atau saat mentransferkontrak pengelolaan dialokasikan pada aset atau kewajibanyang dikelola. Bagian dari pembayaran bunga yang tidakdiberikan entitas adalah interest only strip receivable. Sebagaicontoh, jika entitas tidak memberikan bunganya pada saatberakhirnya atau saat mentransfer kontrak pengelolaan tersebut,maka keseluruhan selisih bunga tersebut merupakan interestonly strip receivable. Untuk tujuan penerapan paragraf 27,

Page 94: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.94—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

nilai wajar aset yang dikelola dan interest only strip receiv-able tersebut digunakan untuk mengalokasikan nilai tercatatpiutang tersebut pada bagian dari aset yang dihentikanpengakuannya dan bagian dari aset yang tetap diakui. Jikaimbalan pengelolaan tidak ditetapkan atau imbalan yang akanditerima diperkirakan tidak dapat secara memadai mengkom-pensasi pengelolaan yang dilakukan, maka kewajiban yangditimbulkan dari kewajiban pengelolaan diakui pada nilaiwajarnya.

PA61. Dalam mengestimasi nilai wajar bagian yang tetapakan diakui dan bagian yang dihentikan pengakuannya untuktujuan penerapan paragraf 27, entitas menerapkan ketentuanpengukuran nilai wajar dalam paragraf 48, 49, dan PA69 – PA82untuk melengkapi ketentuan dalam paragraf 28.

Transfer yang Tidak Memenuhi Kriteria Penghentianpengakuan

PA62. Berikut ini merupakan penerapan dari ketentuandasar yang digariskan dalam paragraf 29. Jika suatu jaminanyang diberikan entitas untuk kerugian akibat gagal bayar atasaset yang ditransfer menghindarkan aset yang ditransfertersebut dari penghentian pengakuan karena entitas secarasubstansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset yang ditransfer, maka aset yang ditransfertersebut tetap diakui untuk keseluruhan nilainya dan tiappembayaran yang diterima atas aset tersebut diakui sebagaikewajiban.

Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer

PA63. Berikut ini adalah contoh-contoh mengenaibagaimana entitas mengukur aset yang ditransfer dan kewajibanterkaitnya berdasarkan paragraf 30.

Page 95: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.95—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Keseluruhan aset

(a) Jika jaminan yang diberikan oleh entitas untuk menggantikerugian akibat gagal bayar atas aset yang ditransfer meng-hindarkan aset yang ditransfer tersebut dari penghentianpengakuan dikarenakan keterlibatan berkelanjutannya,maka aset yang ditransfer tersebut pada tanggal pen-transferannya diukur pada nilai terendah antara (i) nilaitercatat aset tersebut, dan (ii) nilai maksimal dari pem-bayaran yang diterima atas transfer tersebut yang mungkinharus dibayarkan kembali oleh entitas (nilai jaminan).Kewajiban terkait pada awalnya diukur pada nilai jaminanditambah nilai wajar dari jaminan (yang umumnya merupa-kan pembayaran yang diterima atas jaminan dimaksud).Selanjutnya, nilai wajar awal jaminan diakui dalam laporanlaba rugi berdasarkan proporsi waktu (lihat PSAK 23:Pendapatan) dan nilai tercatat aset tersebut dikurangiapabila terdapat kerugian akibat penurunan nilai.

Aset yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi

(b) Apabila kewajiban put option yang diterbitkan entitas atauhak call option yang dimiliki entitas menghindarkan asetyang ditransfer dari penghentian pengakuan dan entitasmengukur aset yang ditransfer tersebut pada biayaperolehan diamortisasi, maka kewajiban terkait diukur padabiaya perolehannya (yaitu pembayaran yang diterima) yangkemudian disesuaikan dengan amortisasi dari selisih antarabiaya perolehan dan biaya perolehan diamortisasi atas asetyang ditransfer tersebut pada tanggal kadaluwarsa opsitersebut. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa biayaperolehan diamortiasi dan nilai tercatat aset pada tanggalpentransferan tersebut sebesar CU98 dan pembayaranyang diterima sebesar CU95. Biaya perolehan diamortisasiatas aset tersebut pada tanggal pelaksanaan opsi sebesarCU100. Nilai tercatat awal kewajiban terkait adalah CU95dan selisih antara CU95 dengan CU100 diakui dalamlaporan laba rugi menggunakan metode suku bunga efektif.

Page 96: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.96—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Jika opsi tersebut dilaksanakan, maka setiap selisih antaranilai tercatat kewajiban terkait dan harga pelaksanaandiakui dalam laporan laba rugi.

Aset yang diukur pada nilai wajar

(c) Apabila hak call option yang dimiliki entitas menghindar-kan aset yang ditransfer dari penghentian pengakuan danentitas mengukur aset yang ditransfer tersebut pada nilaiwajar, maka aset tersebut tetap diukur pada nilai wajar.Kewajiban terkait diukur pada (i) harga pelaksanaan opsidikurangi nilai waktu dari opsi tersebut apabila opsi tersebutdalam keadaan in the money atau at the money, atau (ii)nilai wajar aset yang ditransfer dikurangi nilai waktu dariopsi tersebut apabila opsi tersebut dalam keadaan out ofthe money. Penyesuaian yang dilakukan atas pengukurankewajiban terkait memastikan bahwa nilai tercatat netoaset dan kewajiban terkait adalah nilai wajar hak call op-tion tersebut. Sebagai contoh, jika nilai wajar aset yangmendasari adalah CU80, harga pelaksanaan opsi adalahCU95, dan nilai waktu dari opsi adalah CU5, maka nilaitercatat kewajiban terkait adalah CU75 (CU80 – CU5)dan nilai tercatat aset yang ditransfer adalah CU80 (yaitunilai wajarnya).

(d) Jika put option yang diterbitkan oleh entitasmenghindarkan aset yang ditransfer dari penghentianpengakuan dan entitas mengukur aset yang ditransfertersebut pada nilai wajarnya, maka kewajiban terkait diukurpada harga pelaksanaan opsi ditambah dengan nilai waktudari opsi tersebut. Pengukuran aset pada nilai wajarnyadibatasi pada nilai terendah antara nilai wajar dan hargapelaksanaan opsi karena entitas tidak mempunyai hak untukmeningkatkan nilai wajar aset yang ditransfer di atas hargapelaksanaan opsi yang bersangkutan. Hal ini untukmemastikan bahwa nilai tercatat neto aset dan kewajibanterkait adalah nilai wajar kewajiban put option. Sebagaicontoh, jika nilai wajar aset yang mendasari adalah CU120,harga pelaksanaan opsi adalah CU100, dan nilai waktu

Page 97: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.97—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dari opsi adalah CU5, maka nilai tercatat kewajiban terkaitadalah CU105 (CU100 + CU5) dan nilai tercatat asetdimaksud adalah CU100 (dalam hal ini adalah hargapelaksanaan opsi).

(e) Jika collar, dalam bentuk call yang dibeli dan put yangditerbitkan, menghindarkan aset yang ditransfer daripenghentian pengakuan dan entitas mengukur aset tersebutpada nilai wajar, maka entitas tetap mengukur aset tersebutpada nilai wajar. Kewajiban terkait diukur pada (i) jumlahharga pelaksanaan call dan nilai wajar put option dikuranginilai waktu dari call option apabila call option tersebutin the money atau at the money, atau (ii) jumlah dari nilaiwajar aset dan nilai wajar put option dikurangi nilai waktudari call option apabila call option tersebut out of themoney. Penyesuaian atas kewajiban terkait memastikanbahwa nilai tercatat neto aset dan kewajiban terkait adalahnilai wajar opsi-opsi yang dimiliki dan diterbitkan olehentitas. Sebagai contoh, diasumsikan bahwa entitasmentransfer aset keuangan yang diukur pada nilaiwajarnya, sementara pada saat yang bersamaan entitasmembeli call dengan harga pelaksanaan opsi sebesarCU120, dan menerbitkan put dengan harga pelaksanaanopsi sebesar CU80. Diasumsikan juga bahwa nilai wajaraset tersebut pada tanggal transfer adalah CU100. Nilaiwaktu dari put dan call adalah CU1 dan CU5. Dalam halini, entitas mengakui aset senilai CU100 (nilai wajar asettersebut) dan kewajiban senilai CU96 [(CU100 + CU1) –CU5)]. Dengan demikian nilai neto aset tersebut adalahCU4, yang merupakan nilai wajar opsi yang dimiliki danditerbitkan oleh entitas.

Transfer Keseluruhan

PA64. Selama transfer aset keuangan tidak memenuhikriteria penghentian pengakuan, maka hak dan kewajibankontraktual pihak yang mentransfer yang terkait dengan trans-fer tersebut tidak dicatat secara terpisah sebagai derivatif jikapengakuan derivatif dan aset yang ditransfer atau kewajiban

Page 98: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.98—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

yang timbul dari transfer tersebut akan mengakibatkanpengakuan hak dan kewajiban yang sama sebanyak dua kali.Sebagai contoh, call option yang tetap dimiliki oleh pihak yangmentransfer dapat menghindarkan transfer aset keuangan untukdicatat sebagai penjualan. Dalam hal ini, call option tersebuttidak diakui secara terpisah sebagai aset derivatif.

PA65. Selama transfer aset keuangan tidak memenuhikriteria penghentian pengakuan, penerima transfer tidakmengakui aset yang ditransfer tersebut sebagai asetnya.Penerima transfer menghentikan pengakuan kas atau jumlahlain yang dibayarkan, dan mengakui piutang terhadap pihak yangmentransfer. Jika pihak yang mentransfer memiliki hak dankewajiban untuk memperoleh kembali pengendalian atas seluruhaset yang ditransfer dengan harga yang telah ditentukan (sepertimelalui repurchase agreement), maka penerima transfer dapatmencatat piutang tersebut sebagai pinjaman yang diberikan ataupiutang.

Contoh-contoh

PA66. Contoh-contoh berikut mengilustrasikan penerapanprinsip penghentian pengakuan dalam Pernyataan ini.(a) Repurchase Agreement dan Jaminan surat berharga. Jika

aset keuangan dijual dengan kesepakatan bahwa asettersebut akan dibeli kembali pada harga yang telah ditetap-kan atau pada harga jual semula ditambah keuntungan untukpihak pemberi pinjaman, atau jika aset keuangan tersebutdijaminkan dengan kesepakatan bahwa aset dimaksud akandikembalikan pada pihak yang mentransfer, maka asettersebut tidak dihentikan pengakuannya karena pihak yangmentransfer secara substansial masih memiliki seluruh risikodan manfaat atas kepemilikan aset dimaksud. Jika pihakyang menerima transfer memiliki hak untuk menjual ataumenggadaikan aset dimaksud, maka pihak yang men-transfer akan mereklasifikasi aset dimaksud di neracanya,misalnya sebagai aset yang dijaminkan atau piutangpembelian kembali.

Page 99: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.99—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) Repurchase Agreement dan Jaminan surat berharga – asetyang secara substansial sama. Jika aset keuangan dijualdengan kesepakatan bahwa aset yang sama atau yangsecara substansial sama akan dibeli kembali pada hargayang telah ditetapkan atau pada harga jual semula ditambahkeuntungan untuk pemberi pinjaman, atau jika asetkeuangan dipinjamkan atau dijaminkan dengan kesepakatanbahwa aset yang sama atau yang secara substansial samaakan dikembalikan pada pihak yang mentransfer, maka asetdimaksud tidak dihentikan pengakuannya, karena pihakyang mentransfer secara substansial masih memiliki seluruhrisiko dan manfaat atas kepemilikan aset tersebut.

(c) Repurchase Agreement dan Jaminan surat berharga – haksubstitusi. Jika repurchase agreement dengan hargapembelian kembali yang sudah ditetapkan atau harga yangsama dengan harga jual awal ditambah keuntunganpemberi pinjaman, atau transaksi sejenis untuk transaksidengan jaminan surat berharga, memberi hak kepadapenerima transfer untuk mensubstitusi aset yang ditransferdengan aset sejenis dan memiliki nilai wajar yang samapada tanggal pembelian kembali, maka aset yang dijualatau dijaminkan dalam transaksi pembelian kembali atautransaksi dengan jaminan surat berharga tidak dihentikanpengakuannya karena pihak yang mentransfer secarasubstansial masih memiliki seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset dimaksud.

(d) Hak pertama untuk menolak pembelian kembali pada nilaiwajar. Jika entitas menjual aset keuangan dan hanya tetapmemiliki hak pertama untuk menolak membeli kembali asetyang ditransfer tersebut pada nilai wajarnya jika penerimatransfer kemudian menjual aset tersebut, maka entitasmenghentikan pengakuan aset tersebut karena entitassecara substansial telah mentransfer seluruh risiko danmanfaat atas kepemilikan aset tersebut.

(e) Wash sale transaction. Pembelian kembali aset keuangansegera setelah aset tersebut dijual kadang disebut juga washsale. Pembelian kembali ini tidak mengecualikan peng-hentian pengakuan sepanjang transaksi awal memenuhi

Page 100: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.100—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kriteria penghentian pengakuan. Namun, apabila kesepa-katan untuk menjual aset keuangan ditandatanganibersamaan dengan kesepakatan untuk membeli kembaliaset yang sama pada harga yang telah ditentukan atauharga jual awal ditambah keuntungan pihak pemberi pin-jaman, maka aset dimaksud tidak dihentikan pengakuannya.

(f) Put option dan call option yang deeply in the money.Jika aset keuangan yang ditransfer dapat dibeli kembalioleh pihak yang mentransfer dan call option tersebutdeeply in the money, maka transfer tersebut tidak meme-nuhi kriteria penghentian pengakuan, karena pihak yangmentransfer secara substansial tetap memiliki seluruh risikodan manfaat atas kepemilikan aset tersebut. Demikian juga,jika aset keuangan dapat dijual kembali oleh penerima trans-fer dan put option tersebut deeply in the money, makatransfer tersebut tidak memenuhi kriteria penghentianpengakuan, karena pihak yang mentransfer secara subs-tansial tetap memiliki seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset tersebut.

(g) Put option dan call option yang deeply out of the money.Aset keuangan yang ditransfer dihentikan pengakuannyahanya jika put option milik penerima transfer dalam kondisideep out of the money, atau call option milik pihak yangmentransfer dalam kondisi deep out of the money. Hal inikarena pihak yang mentransfer telah secara substansialmentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikanaset tersebut.

(h) Aset yang sewaktu-waktu dapat dibeli dan tergantung daricall option yang tidak dalam kondisi deeply in the moneymaupun deeply out of the money. Jika entitas memilikicall option atas aset yang dapat sewaktu-waktu dibeli dipasar dan opsi tersebut tidak dalam kondisi deeply in themoney maupun deeply out of the money, maka asettersebut dihentikan pengakuannya. Hal ini karena entitas(i) secara substansial tidak memiliki namun tidak jugamentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikianaset tersebut, dan (ii) tidak lagi memiliki pengendalian atasaset tersebut. Namun, jika aset tersebut tidak dapat

Page 101: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.101—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

sewaktu-waktu dibeli di pasar, maka penghentian peng-akuan tidak boleh dilakukan sebesar nilai aset yangtergantung dari call option sebab entitas masih tetapmemiliki pengendalian atas aset tersebut.

(i) Aset tidak sewaktu-waktu dapat dibeli dan tergantung dariput option yang diterbitkan oleh entitas yang tidak dalamkondisi deeply in the money maupun deeply out of themoney. Jika entitas mentransfer aset keuangan yang tidaksewaktu-waktu dapat dibeli di pasar, dan menerbitkan putoption yang tidak dalam kondisi deeply out of the money,maka entitas tersebut tidak tetap memiliki namun tidak jugamentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikanaset tersebut karena adanya put option yang diterbitkan.Entitas tetap memiliki pengendalian atas aset tersebutapabila put option cukup berharga sehingga mampumenghalangi penerima transfer untuk menjual aset tersebut,dalam hal ini aset tersebut tetap diakui karena keterlibatanberkelanjutan pihak yang mentransfer (lihat paragraf PA59). Entitas mentransfer pengendalian atas aset yangditransfer jika put option tersebut tidak cukup berhargauntuk menghalangi penerima transfer menjual aset tersebut,dalam hal ini aset tersebut dihentikan pengakuannya.

(j) Aset yang tergantung dari nilai wajar put option atau calloption atau forward repurchase agreement. Transfer asetkeuangan yang hanya tergantung dari put option atau calloption atau forward repurchase agreement yang memilikiharga pelaksanaan atau pembelian kembali sebesar nilaiwajar dari aset keuangan pada saat pembelian kembaliakan menyebabkan penghentian pengakuan aset tersebut,karena secara substansial seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset tersebut telah ditransfer.

(k) Call atau put option yang diselesaikan secara kas. Entitasmengevaluasi transfer aset keuangan yang tergantung dariput atau call option atau forward repurchase agree-ment yang akan diselesaikan secara neto dengan kas untukmenentukan apakah entitas secara substansial tetapmemiliki atau mentransfer seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset tersebut. Jika entitas secara substansial

Page 102: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.102—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tidak lagi memiliki seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset yang ditransfer, maka entitas menentukanapakah masih tetap memiliki pengendalian atas aset yangditransfer. Put atau call atau forward repurchase agree-ment yang diselesaikan secara neto dengan kas tidaksecara otomatis berarti entitas telah mentransfer pengen-daliannya (lihat paragraf PA59 dan (g), (h), serta (i) diatas)

(l) Removal of accounts provision. Removal of accountsprovision merupakan pembelian kembali (call) optiontanpa syarat yang memberi entitas suatu hak untukmelakukan klaim kembali atas aset yang ditransfer denganpembatasan tertentu. Sepanjang opsi tersebutmengakibatkan entitas secara substansial tidak lagi memilikidan tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset, maka entitas mengecualikan penghentianpengakuan aset sebesar nilai aset yang dapat dibeli kembali(dengan asumsi penerima transfer tidak dapat menjual asettersebut). Sebagai contoh, jika nilai tercatat dan hasil yangdiperoleh dari pentransferan aset pinjaman yang diberikanadalah CU100,000 dan tiap pinjaman individual dapat dibelikembali, namun total nilai pinjaman yang dapat dibeli kembalitersebut tidak boleh melebihi CU10.000, maka sisa pinjamansebesar CU90.000 memenuhi kriteria penghentianpengakuan.

(m) Clean up calls. Entitas, yang mungkin merupakan pihakyang mentransfer, yang mengelola aset yang ditransferdapat memiliki clean up call untuk membeli sisa aset yangditransfer ketika nilai aset yang beredar tersebut jatuh dibawah level tertentu, sehingga biaya pengelolaan aset akanmelebihi manfaat pengelolaan. Karena clean up callmenyebabkan entitas secara substansial tidak lagi memilikidan tidak mentransfer seluruh risiko dan manfaat ataskepemilikan aset dan penerima transfer tidak dapat menjualaset tersebut, maka entitas tidak dibolehkan melakukanpenghentian pengakuan sebesar nilai aset yang tergantungdari call option.

(n) Subordinated retained interests and credit guarantees.

Page 103: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.103—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Entitas dapat memberi credit enhancement pada penerimatransfer dengan mensubordinasikan sebagian atau seluruhhaknya dalam aset yang ditransfer. Sebagai alternatif,Entitas dapat memberi credit enhancement pada penerimatransfer dalam bentuk jaminan kredit yang tidak dibatasiatau dibatasi hingga suatu jumlah tertentu. Apabila entitassecara substansial tetap memiliki seluruh risiko dan manfaatatas kepemilikan aset yang ditransfer, maka aset tersebuttetap diakui untuk keseluruhan nilainya. Jika entitas tetapmemiliki sebagian, tetapi secara keseluruhan tidaksubstansial, risiko dan manfaat atas kepemilikannya dantetap memiliki pengendalian atas aset yang ditransfer, makapenghentian pengakuan tidak boleh dilakukan sebesar nilaikas atau aset lainnya yang entitas dapat diminta untukmembayar.

(o) Total return swaps. Entitas dapat menjual aset keuangankepada penerima transfer dan menyepakati total returnswap dengan penerima transfer, dimana seluruh arus kaspembayaran bunga dari aset yang mendasari diserahkankepada entitas sebagai pengganti pembayaran dengan sukubunga tetap atau suku bunga variabel, dan tiap kenaikanatau penurunan nilai wajar dari aset yang mendasari diserapoleh entitas. Dalam hal ini, penghentian pengakuan atasseluruh aset tidak diperkenankan.

(p) Interest rate swaps. Entitas dapat mentransfer asetkeuangan dengan suku bunga tetap kepada penerima trans-fer dan menyepakati interest rate swap dengan penerimatransfer tersebut, dimana entitas akan menerima suku bungatetap dan membayar suku bunga mengambang berdasarkansuatu jumlah nosional yang sama nilainya dengan jumlahpokok aset keuangan yang ditransfer tersebut. Interest rateswaps tidak mengecualikan aset yang ditransfer untukdihentikan pengakuannya sepanjang pembayaran atas swaptersebut tidak tergantung pada pembayaran atas aset yangditransfer tersebut.

(q) Interest rate swaps diamortisasi (Amortising interest rateswaps). Entitas dapat mentransfer aset keuangan dengansuku bunga tetap kepada penerima transfer yang akan

Page 104: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.104—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dilunasi sejalan dengan berlalunya waktu, dan menyepakatiinterest rate swap diamortisasi dengan penerima transferuntuk menerima suku bunga tetap dan membayar sukubunga variabel berdasarkan jumlah nosional. Jika jumlahnosional swap diamortisasi hingga nilainya sama denganjumlah pokok aset keuangan yang ditransfer yang beredarpada setiap saat, swap tersebut umumnya akan menye-babkan entitas tetap memiliki risiko percepatan pelunasanyang substansial, yang dalam hal ini entitas terus mengakuiseluruh aset yang ditransfer atau terus mengakui aset yangditransfer sebesar keterlibatan berkelanjutannya. Sebalik-nya, jika amortisasi jumlah nosional swap tidak dikaitkanpada saldo pokok aset yang ditransfer, maka swap tersebutakan menyebabkan entitas tidak lagi memiliki risikopercepatan pelunasan atas aset tersebut. Jadi, swap ter-sebut tidak mengecualikan aset yang ditransfer untukdihentikan pengakuannya sepanjang pembayaran atas swaptersebut tidak tergantung pada pembayaran bunga atas asetyang ditransfer, dan swap tersebut tidak menyebabkanentitas masih memiliki risiko dan manfaat signifikan lainnyadari kepemilikannya atas aset yang ditransfer.

PA67. Paragraf ini mengilustrasikan penerapan pendekatanketerlibatan berkelanjutan ketika entitas memiliki keterlibatanberkelanjutan atas sebagian dari aset keuangan.

Diasumsikan entitas memiliki portofolio prepayable loansyang memiliki kupon maupun suku bunga efektif sebesar 10persen, serta jumlah pokok dan biaya perolehan diamortisasisebesar CU10.000. Entitas menyepakati suatu transaksi,dimana sebagai pengganti pembayaran sebesar CU9.115,penerima transfer memperoleh hak sampai CU9.000 darisetiap penerimaan pokok ditambah bunga sebesar 9,5 persenatas jumlah tersebut. Entitas tetap memiliki hak sampaiCU1.000 dari setiap penerimaan pokok ditambah bungasebesar 10 persen atas jumlah dimaksud, ditambah selisihsuku bunga, sebesar 0,5 persen, dari sisa pokok, yaituCU9.000. Penerimaan dari percepatan pelunasan dialokasi-

Page 105: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.105—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kan antara entitas dan penerima transfer dengan rasio 1:9,namun setiap gagal bayar yang terjadi dikurangkan daribagian yang menjadi hak entitas yaitu CU1.000, hingga bagiandimaksud habis. Nilai wajar pinjaman yang diberikan padatanggal transaksi adalah CU10.100 dan estimasi nilai wajarselisih suku bunga sebesar 0,5 persen adalah CU40.

Entitas menetapkan bahwa ia telah mentransfer sejumlahrisiko dan manfaat yang signifikan dari kepemilikannya(misalnya risiko percepatan pelunasan yang signifikan),namun tetap memiliki risiko dan manfaat yang signifikan darikepemilikannya (akibat hak yang disubordinasikan), sertatetap memiliki pengendalian. Oleh karena itu, entitas harusmenerapkan pendekatan keterlibatan berkelanjutan.

Untuk menerapkan Pernyataan ini, entitas harus menganalisatransaksi tersebut sebagai (a) suatu retensi atas hak yangtetap dimilikinya secara proporsional, sebesar CU1.000,ditambah (b) subordinasi hak yang tetap dimilikinya untukmemberikan credit enhancement bagi penerima transferuntuk kerugian kredit.

Entitas menghitung bahwa CU9.090 (90 persen x CU10.100)dari penerimaan sebesar CU9.115 merupakan penerimaanatas 90 persen hak yang dimiliki secara proporsional. Sisadari penerimaan (CU25) merupakan penerimaan untukmensubordinasi hak yang dimiliki entitas guna menyediakancredit enhancement bagi penerima transfer untuk kerugiankredit. Selain itu, selisih suku bunga sebesar 0,5 persenmerupakan peneriman atas credit enhancement. Olehkarenanya, total penerimaan atas credit enhancement adalahCU65 (CU25 + CU40).

Entitas kemudian menghitung jumlah keuntungan ataukerugian atas penjualan 90 persen arus kasnya. Denganmengasumsikan bahwa nilai wajar yang terpisah untuk 90persen bagian yang ditransfer dan 10 persen bagian yangtetap dimiliki tidak tersedia pada tanggal transfer, entitas

Page 106: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.106—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mengalokasikan nilai tercatat aset tersebut sesuai ketentuandalam paragraf 28 sebagai berikut:

Estimasi AlokasiNilai Wajar Persentase Nilai tercatat

Bagian (porsi) yang ditransfer 9.090 90% 9.000Bagian (porsi) yang tetap dimiliki 1.010 10% 1.000

Total 10.100 10.000

Entitas menghitung jumlah keuntungan atau kerugian ataspenjualan 90 persen dari arus kas dengan mengurangkanalokasi nilai tercatat atas bagian yang ditransfer daripenerimaan sebesar CU90 (CU9.090–CU9.000). Nilaitercatat bagian yang tetap dimiliki entitas tersebut adalahCU1.000.

Selanjutnya, entitas mengakui keterlibatan berkelanjutan yangditimbulkan dari subordinasi atas hak yang tetap dimiliki untukkerugian kredit. Oleh karenanya, entitas mengakui aset senilaiCU1.000 (nilai maksimal arus kas yang tidak akanditerimanya karena subordinasi), dan kewajiban terkait senilaiCU1.065 (yang merupakan jumlah maksimal arus kas yangtidak akan diterimanya karena subordinasi, yaitu CU1.000,ditambah nilai wajar subordinasi sebesar CU65).

Debit KreditAset awal — 9000Aset yang diakui untuk subordinasi atau hak residu 1000 —Aset yang diterima dalam bentuk selisih lebih 40 —Keuntungan atau kerugian

(keuntungan dalam proses transfer) — 90Kewajiban — 1065Kas yang telah diterima 9115 —

Total 10155 10155

Page 107: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.107—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Segera setelah transaksi dilaksanakan, nilai tercatat asetmenjadi CU2.040, terdiri atas CU1.000, yang merupakanbiaya perolehan yang dialokasikan pada bagian yang tetapdimiliki, dan CU1.040, yang merupakan tambahanketerlibatan berkelanjutan entitas karena subordinasi hakyang tetap dimiliki untuk kerugian kredit (termasuk didalamnya selisih suku bunga sebesar CU40).

Pada periode berikutnya, entitas mengakui penerimaan ataspemberian credit enhancement (CU65) menggunakan ba-sis proporsi waktu, mengakui bunga atas aset yang diakuimenggunakan metode suku bunga efektif, dan mengakuipenurunan nilai kredit atas aset yang diakui tersebut. Sebagaicontoh untuk hal yang dijelaskan terakhir, diasumsikan bahwadi tahun berikutnya terjadi kerugian akibat penurunan nilaikredit atas pinjaman yang diberikan yang mendasari sebesarCU300. Entitas mengurangi aset yang diakui sebesar CU600(CU300 terkait dengan hak yang tetap dimilikinya dan CU300terkait dengan tambahan keterlibatan berkelanjutannya yangtimbul dari subordinasi hak yang tetap dimiliki untuk kerugiankredit) dan mengurangi kewajiban yang diakui sebesarCU300. Selisih neto yang terjadi dibebankan pada laporanlaba rugi sebagai penurunan nilai kredit sebesar CU300.

Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan(paragraf 38)

PA68. Pembelian atau penjualan reguler aset keuangandiakui menggunakan akuntansi tanggal perdagangan atauakuntansi tanggal penyelesaian sebagaimana dijabarkan dalamparagraf PA70 dan PA71. Metode yang digunakan diterapkansecara konsisten terhadap seluruh pembelian dan penjualan asetkeuangan yang masuk dalam kategori aset keuangan yang samasebagaimana didefinisikan dalam paragraf 8. Untuk tujuan ini,aset yang dimiliki untuk diperdagangkan membentuk kategoriyang terpisah dari aset yang ditetapkan pada nilai wajar melaluilaporan laba rugi.

Page 108: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.108—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA69. Kontrak yang mensyaratkan atau mengijinkanpenyelesaian neto terhadap perubahan nilai kontrak bukanmerupakan kontrak reguler. Sebaliknya, kontrak tersebut dicatatsebagai derivatif pada periode antara tanggal perdagangan dantanggal penyelesaian.

PA70. Tanggal perdagangan adalah tanggal dimana entitasberketetapan untuk menjual atau membeli suatu aset. Akuntansitanggal perdagangan merujuk pada (a) pengakuan atas asetyang akan diterima dan kewajiban yang akan dibayar untukaset tersebut pada tanggal perdagangan, dan (b) penghentianpengakuan aset yang dijual, pengakuan atas setiap keuntunganatau kerugian dari pelepasan tersebut, dan pengakuan piutangdari pembeli aset tersebut untuk pembayaran pada tanggalperdagangan. Umumnya, perhitungan akrual bunga atas asetdan kewajiban terkait belum dilakukan sampai tanggalpenyelesaian ketika terjadi perpindahan kepemilikan.

PA71. Tanggal penyelesaian adalah tanggal dimana asetdiserahkan kepada atau dari entitas. Akuntansi tanggalpenyelesaian merujuk pada (a) pengakuan aset pada tanggaldimana aset tersebut diterima entitas, dan (b) penghentianpengakuan aset dan pengakuan setiap keuntungan atau kerugianatas pelepasan tersebut pada tanggal penyerahan aset olehentitas. Jika akuntansi tanggal penyelesaian diterapkan, makaentitas mencatat perubahan nilai wajar aset yang diterima antaratanggal perdagangan dan tanggal penyelesaian dengan carayang sama seperti entitas mencatat aset yang diperoleh. Dengankata lain, perubahan dalam nilai wajar tidak diakui untuk asetyang dicatat berdasarkan biaya perolehan atau biaya perolehandiamortisasi; perubahan dalam nilai wajar diakui dalam laporanlaba rugi untuk aset yang diklasifikasikan sebagai aset keuanganpada nilai wajar melalui laporan laba rugi; dan perubahan nilaiwajar tersebut diakui dalam ekuitas untuk aset yangdiklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual.

Page 109: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.109—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan (paragraf39–42)

PA72. Kewajiban keuangan (atau bagian darinya)dibatalkan jika debitur:(a) menyelesaikan kewajiban tersebut (atau bagian darinya)

dengan membayar kreditur, umumnya dengan kas, asetkeuangan, barang, atau jasa lainnya; atau

(b) secara hukum dibebaskan dari tanggung-jawab utamanyaatas kewajiban tersebut (atau bagian darinya), baik melaluiproses hukum maupun oleh kreditur. (Sekalipun debiturtelah memberi jaminan penyelesaian, kondisi ini tetap masihberlaku).

PA73. Jika penerbit instrumen utang membeli kembaliinstrumen tersebut, maka utang tersebut gugur meski penerbitadalah penentu pasar (market maker) instrumen tersebut atauberintensi menjual kembali dalam waktu dekat.

PA74. Pembayaran kepada pihak ketiga, termasuk kepadawali amanat (terkadang disebut in substance defeasance),tidak dengan sendirinya membebaskan debitur dari tanggung-jawab utamanya terhadap kreditur, apabila tidak didukungpembebasan secara hukum.

PA75. Jika debitur membayar pihak ketiga untuk menang-gung kewajibannya dan memberitahu krediturnya bahwa pihakketiga tersebut akan menanggung kewajiban utangnya, makadebitur tidak diperkenankan untuk menghentikan pengakuankewajiban utang tersebut, kecuali jika kondisi dalam paragrafPA72(b) terpenuhi. Jika debitur membayar pihak ketiga untukmenanggung kewajibannya dan memperoleh pembebasansecara hukum dari krediturnya, maka debitur dikatakan telahmenggugurkan utangnya. Namun, jika debitur kemudian setujuuntuk melakukan pembayaran utangnya tersebut kepada pihakketiga atau langsung pada kreditur semula, maka debitur harusmengakui timbulnya kewajiban utang yang baru pada pihakketiga tersebut.

Page 110: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.110—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA76. Walaupun pembebasan secara hukum, baik yangdiperoleh melalui pengadilan atau dari kreditur, menyebabkansuatu kewajiban dihentikan pengakuannya, entitas dapatmengakui timbulnya kewajiban yang baru jika kriteria penghentianpengakuan dalam paragraf 15–37 tidak terpenuhi untuk asetkeuangan yang ditransfer. Jika kriteria tersebut tidak terpenuhi,maka aset yang ditransfer tidak dapat dihentikan pengakuannya,dan entitas mengakui timbulnya kewajiban yang baru terkaitdengan aset yang ditransfer tersebut.

PA77. Untuk penerapan paragraf 40; syarat-syarat yangdigunakan berbeda secara substansial apabila nilai kini arus kasyang didiskonto berdasarkan syarat-syarat yang baru, termasuktiap fee yang dibayarkan setelah dikurangi fee yang diterimadan didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal, berbedasedikitnya 10 persen dari nilai kini sisa arus kas yang didiskontoyang berasal dari kewajiban keuangan semula. Jika suatupertukaran instrumen utang atau modifikasi syarat-syarat dicatatsebagai suatu pengguguran, maka tiap biaya atau fee yang timbuldiakui sebagai bagian dari keuntungan atau kerugian ataspengguguran tersebut. Apabila pertukaran atau modifikasitersebut tidak dicatat sebagai suatu pengguguran, maka tiapbiaya atau fee yang timbul menyesuaikan nilai tercatat kewajibantersebut dan diamortisasi selama sisa umur dari kewajiban yangtelah dimodifikasi tersebut.

PA78. Dalam beberapa kasus, kreditur membebaskandebitur dari kewajibannya saat ini untuk melakukan pembayar-an, namun debitur tersebut harus memberi jaminan pembayaranjika pihak yang memikul tanggung jawab utama gagal bayar.Dalam situasi ini, debitur:(a) mengakui timbulnya kewajiban keuangan yang baru

berdasarkan nilai wajar kewajiban penjaminan tersebut;dan

(b) mengakui timbulnya keuntungan atau kerugian berdasarkanselisih antara (i) jumlah yang dibayarkan dan (ii) nilaitercatat kewajiban keuangan awal dikurangi nilai wajarkewajiban keuangan yang baru.

Page 111: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.111—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pengukuran (paragraf 43–71)

Pengukuran Awal Aset keuangan dan Kewajibankeuangan (paragraf 43)

PA79. Nilai wajar aset keuangan pada pengakuan awalbiasanya sama dengan harga transaksinya (yaitu nilai wajarpembayaran yang diserahkan atau diterima, lihat juga paragrafPA91). Namun, jika bagian dari pembayaran yang diserahkanatau diterima tersebut ditujukan untuk hal selain instrumenkeuangan tersebut, maka nilai wajar instrumen keuangan tersebutharus diestimasi menggunakan suatu teknik penilaian (lihatparagraf PA89–PA95). Contoh, nilai wajar pinjaman yangdiberikan atau piutang jangka panjang tanpa bunga diperkirakansama dengan nilai wajar dari seluruh arus kas yang akan diterimadi masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga pasaryang berlaku untuk instrumen sejenis (dalam hal mata uangyang digunakan, syarat-syarat, jenis suku bunga, dan faktor-faktor lainnya) dan memiliki peringkat kredit yang sama. Tiaptambahan jumlah yang dipinjamkan merupakan biaya ataupengurang pendapatan, kecuali jika memenuhi kriteriapengakuan sebagai aset jenis lain.

PA80. Jika entitas memberikan pinjaman yang diberikandengan suku bunga diluar suku bunga pasar (misalnya 5 persensedangkan suku bunga pasar untuk pinjaman sejenis adalah 8persen) dan menerima fee dimuka sebagai kompensasinya,maka entitas mengakui pinjaman tersebut pada nilai wajarnya,yaitu nilai setelah dikurangi fee yang diterimanya. Entitasmengakui diskon yang terjadi pada laporan laba rugi meng-gunakan metode suku bunga efektif.

Pengukuran Aset keuangan setelah Pengukuran Awal(paragraf 45 dan 46)

PA81. Jika instrumen keuangan, yang sebelumnya diakuisebagai aset keuangan diukur pada nilai wajar dan kemudiannilai wajarnya jatuh di bawah nol, maka entitas mengakuinya

Page 112: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.112—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

sebagai kewajiban keuangan sesuai paragraf 47.

PA82. Contoh berikut ini mengilustrasikan akuntansi untukbiaya-biaya transaksi yang terjadi saat pengukuran awal dansetelahnya untuk aset keuangan tersedia untuk dijual. Suatuaset diperoleh dengan harga CU100 ditambah komisi penbelianCU2. Awalnya, aset tersebut diakui pada CU102. Tanggalpelaporan keuangan berikutnya terjadi sehari setelah pengakuanawal ketika harga kuotasi pasar atas aset tersebut adalahCU100. Jika aset tersebut dijual, komisi yang harus dibayarkanadalah CU3. Pada tanggal tersebut, aset dinilai sebesar CU100(tanpa memperhitungkan besarnya komisi pada saat penjualan)dan kerugian sebesar CU2 harus diakui dalam ekuitas. Jikasuatu aset keuangan tersedia untuk dijual memiliki pembayarantetap atau yang telah ditentukan, maka biaya-biaya transaksidiamortisasi ke laporan laba rugi menggunakan metode sukubunga efektif. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijualmemiliki pembayaran tetap atau yang telah ditentukan, makabiaya-biaya transaksi diakui dalam laporan laba rugi apabilaaset tersebut kemudian dihentikan pengakuannya ataumengalami penurunan nilai.

PA83. Instrumen yang diklasifikasikan sebagai pinjamanyang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehandiamortisasi tanpa mempertimbangkan intensi entitas untukmemilikinya hingga jatuh tempo.

Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar (paragraf48 dan 49)

PA84. Dasar dari definisi nilai wajar adalah asumsi bahwaentitas merupakan unit yang akan beroperasi selamanya tanpaada intensi atau kepentingan untuk dilikuidasi, untuk dibatasisecara material skala operasinya atau untuk melaksanakansuatu transaksi dengan persyaratan yang merugikan. Dengandemikian, nilai wajar bukanlah nilai yang akan diterima ataudibayarkan entitas dalam suatu transaksi yang dipaksakan,likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitan

Page 113: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.113—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keuangan. Melainkan, nilai wajar mencerminkan kualitas kreditsuatu instrumen.

PA85. Pernyataan ini menggunakan istilah harga pena-waran (bid price) dan harga permintaan (asking price)(kadangkala disebut juga harga penawaran yang berlaku (cur-rent offer price)) dalam konteks harga kuotasi pasar (quotedmarket price), dan istilah selisih harga penawaran danpermintaan (the bid ask spread) hanya mencakup biaya-biayatransaksi yang terjadi. Penyesuaian-penyesuaian lain yangdibutuhkan untuk menghasilkan nilai wajar (misalnya untuk risikokredit pihak lawan) tidak termasuk dalam istilah selisih hargapenawaran dan permintaan.

Pasar Aktif: Harga Kuotasi

PA86. Instrumen keuangan dianggap meemiliki kuotasi dipasar aktif, jika harga kuotasi tersedia sewaktu-waktu dan dapatdiperoleh secara rutin dari bursa, pedagang efek (dealer),perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas(pricing service or regulatory agency), dan harga tersebutmencerminkan transaksi pasar yang aktual dan rutin dalam suatutransaksi yang wajar. Nilai wajar didefinisikan sebagai hargayang disetujui oleh pembeli dan penjual yang berkeinginan dandalam suatu transaksi yang wajar. Tujuan penetapan nilai wajarinstrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif adalahuntuk menentukan harga transaksi pada tanggal neraca untukinstrumen tersebut (tanpa memodifikasi atau mengemas ulanginstrumen tersebut) pada pasar aktif yang paling menguntungkandan dapat segera diakses oleh entitas. Namun demikian, entitasmenyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untukmencerminkan adanya perbedaan risiko kredit pihak lawanantara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut denganinstrumen yang dinilai. Adanya harga kuotasi yang dipublikasikandi pasar aktif merupakan bukti terbaik atas nilai wajar, dan jikatersedia, harga tersebut digunakan untuk mengukur asetkeuangan atau kewajiban keuangan.

Page 114: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.114—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA87. Harga kuotasi pasar yang sesuai bagi aset yangdimiliki atau kewajiban yang akan diterbitkan biasanya samadengan harga penawaran yang berlaku, sementara untuk asetyang akan diperoleh atau kewajiban yang dimiliki adalah hargapermintaannya. Jika entitas memiliki aset dan kewajiban dimanakeduanya saling menghapuskan risiko pasar, maka entitas dapatmenggunakan nilai tengah dari harga pasar sebagai dasar untukmenentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebutdan menerapkan harga penawaran atau harga permintaanterhadap posisi terbuka neto, mana yang lebih sesuai. Apabilaharga penawaran dan harga permintaan tidak tersedia, makaharga yang digunakan dalam transaksi terkini memberi buktimengenai nilai wajar saat ini, sepanjang kondisi ekonomi tidakmengalami perubahan yang signifikan sejak transaksi tersebutterjadi. Jika kondisi telah berubah sejak transaksi terkini terjadi(misalnya perubahan suku bunga bebas risiko mengikuti kuotasiharga terkini obligasi korporasi), maka nilai wajar mencerminkanperubahan kondisi tersebut dengan berpedoman pada harga atausuku bunga yang berlaku untuk instrumen keuangan sejenis,mana yang lebih sesuai. Demikian juga, jika entitas dapatmenunjukkan bahwa harga transaksi terkini bukan merupakannilai wajar (misalnya karena mencerminkan nilai yang akanditerima atau dibayarkan dalam transaksi yang dipaksakan,likuidasi yang dipaksakan, atau penjualan akibat kesulitankeuangan), maka harga transaksi terkini tersebut harusdisesuaikan. Nilai wajar portofolio instrumen keuangan adalahhasil kali dari jumlah unit instrumen tersebut dengan hargakuotasinya. Jika harga kuotasi yang dipublikasikan di pasar aktifbagi instrumen keuangan untuk keseluruhan nilainya tidaktersedia, namun pasar aktif untuk komponen-komponeninstrumen tersebut tersedia, maka nilai wajar instrumenditentukan menggunakan dasar harga pasar yang relevan untukkomponen-komponen tersebut.

PA88. Jika yang dikuotasikan di pasar aktif adalah sukubunga (dan bukan harganya), maka entitas menggunakan sukubunga tersebut sebagai masukan (input) dalam teknik penilaianyang digunakan untuk menentukan nilai wajar. Jika suku bunga

Page 115: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.115—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

yang dikuotasikan di pasar tidak mencakup risiko kredit ataufaktor-faktor lain yang digunakan pelaku pasar dalam menghitungnilai instrumen, maka entitas harus menyesuaikan suku bungadengan faktor-faktor tersebut.

Pasar Aktif Tidak Tersedia: Teknik penilaian

PA89. Jika pasar instrumen keuangan tidak aktif, makaentitas menentukan nilai wajar dengan menggunakan teknikpenilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksipasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yangmemahami, berkeinginan, dan apabila tersedia, penggunaan nilaiwajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama,penggunaan analisa arus kas yang didiskonto dan penggunaanoption pricing models. Jika terdapat teknik penilaian yangbiasa digunakan para pelaku pasar dalam menentukan hargainstrumen dan teknik tersebut mampu menghasilkan estimasiharga yang handal dari transaksi pasar yang aktual, maka entitasmenggunakan teknik penilaian tersebut.

PA90. Tujuan penggunaan teknik penilaian adalah untukmenetapkan harga transaksi yang akan terjadi pada tanggalpengukuran dalam transaksi pertukaran yang wajar dandimotivasi pertimbangan-pertimbangan usaha yang normal. Nilaiwajar diestimasi berdasarkan hasil dari teknik penilaian yangmemaksimalkan penggunaan input pasar, dan meminimalkanpenggunaan input yang bersifat spesifik dari entitas. Teknikpenilaian akan memberi estimasi nilai wajar yang realistis,apabila (a) teknik penilaian secara memadai mencerminkanbagaimana pasar akan menetapkan harga instrumen dan (b)input yang digunakan dalam teknik penilaian secara memadaimencerminkan ekspektasi dan ukuran pasar atas risk returnfactors yang melekat pada instrumen keuangan tersebut.

PA91. Oleh karenanya, teknik penilaian harus (a) meng-gabungkan seluruh faktor yang akan digunakan oleh para pelakupasar dalam menetapkan harga, dan (b) konsisten denganmetodologi ekonomi yang diterima dalam penetapan harga

Page 116: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.116—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

instrumen keuangan. Secara berkala, entitas mengkalibrasiteknik penilaian dan menguji validitasnya dengan menggunakanharga-harga dari transaksi pasar terkini yang dapat diobservasiuntuk instrumen yang sama (tanpa modifikasi atau pengemasanulang) atau atas dasar data pasar yang dapat diobservasi lainnya.Entitas harus secara konsisten menggunakan data yang berasaldari pasar yang sama dengan pasar tempat instrumen tersebutdibeli atau diterbitkan. Bukti terbaik atas nilai wajar instrumenkeuangan pada saat pengakuan awalnya adalah hargatransaksinya (yaitu nilai wajar dari pembayaran yang diberikanatau diterima), kecuali jika nilai wajar instrumen tersebut dapatdibuktikan melalui perbandingan dengan transaksi pasar terkiniyang dapat diobservasi untuk instrumen yang sama (tanpamodifikasi atau pengemasan ulang), atau berdasarkan teknikpenilaian yang variabel-variabelnya hanya menggunakan datapasar yang dapat diobservasi.

AG92. Pengukuran lebih lanjut dari aset keuangan ataukewajiban keuangan dan pengakuan lebih lanjut dari keuntungandan kerugian harus konsisten seperti yang dipersyaratkan dalamPernyataan ini. Aplikasi dari paragraf PA91 tidak dapat meng-akibatkan keuntungan atau kerugian yang diakui pada peng-akuan awal aset keuangan atau kewajiban keuangan. Dalambeberapa hal, PSAK 55 mensyaratkan bahwa suatu keuntunganatau kerugian akan diakui setelah pengakuan awal hanya untuksuatu keadaan dimana keuntungan atau kerugian tersebut timbuldari perubahan dalam suatu faktor (mencakup waktu) dimanapelaku pasar akan mempertimbangkan dalam menentukan suatuharga.

PA93. Akuisisi awal atau penerbitan aset keuangan danpenerbitan kewajiban keuangan merupakan transaksi pasar yangmenjadi dasar estimasi nilai wajar instrumen keuangan.Terutama, jika instrumen keuangan tersebut merupakaninstrumen utang (seperti pinjaman yang diberikan), nilai wajarnyadapat ditentukan dengan berpedoman pada kondisi pasar yangada pada tanggal akuisisi atau tanggal penerbitan dan kondisipasar saat ini, atau suku bunga yang saat ini dibebankan entitas

Page 117: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.117—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

atau pihak lain bagi instrumen utang sejenis (yaitu memiliki sisamasa jatuh tempo, pola arus kas, mata uang, risiko kredit,agunan, dan dasar bunga yang sejenis). Sebagai alternatif,selama risiko kredit debitur dan selisih suku bunga tidak berubahsejak penerbitan instrumen utang tersebut, maka estimasiterhadap suku bunga pasar saat ini dapat menggunakan sukubunga acuan yang mencerminkan kualitas kredit yang lebih baikdibanding instrumen utang yang mendasari, dengan asumsi selisihsuku bunga kredit konstan, dan menyesuaikan dengan perubahansuku bunga acuan sejak tanggal penerbitannya. Jika kondisitelah berubah sejak transaksi pasar terkini, maka perubahanterkait atas nilai wajar instrumen keuangan yang sedang dinilaiditentukan dengan berpedoman pada harga atau suku bungasaat ini untuk instrumen keuangan sejenis, disesuaikan denganperbedaan-perbedaan antara instrumen sejenis tersebut denganinstrumen yang sedang dinilai.

PA94. Informasi yang sama mungkin tidak tersedia padatiap tanggal pengukuran. Sebagai contoh, pada tanggal dimanaentitas memberikan pinjaman yang diberikan atau memperolehinstrumen utang yang tidak diperdagangkan secara aktif, entitasmemiliki harga transaksi yang juga merupakan harga pasarnya.Akan tetapi, informasi transaksi baru mungkin tidak tersediapada tanggal pengukuran berikutnya dan, walaupun entitas dapatmenentukan tingkatan umum atas suku bunga pasar, entitasmungkin tidak mengetahui tingkat risiko kredit atau risiko lainnyayang dipertimbangkan oleh para pelaku pasar dalam penetapanharga instrumen pada tanggal tersebut. Entitas mungkin tidakmemiliki informasi dari transaksi terkini untuk menentukan selisihsuku bunga kredit yang tepat atas suku bunga dasar (basicinterest rate) yang digunakan untuk menentukan tingkat diskontountuk penghitungan nilai kini. Oleh karenanya, selama tidakterdapat bukti yang berlawanan, wajar jika entitas berasumsibahwa selisih suku bunga tersebut tidak pernah berubah sejaktanggal dilakukannya pinjaman yang diberikan. Namun, entitasdiharapkan melakukan upaya yang wajar untuk menentukanada tidaknya bukti terjadinya perubahan faktor-faktor tersebut.Jika terdapat bukti adanya perubahan, maka entitas

Page 118: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.118—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mempertimbangkan pengaruh perubahan tersebut dalammenentukan nilai wajar instrumen keuangannya.

PA95. Dalam menerapkan analisa arus kas yang didis-konto, entitas dapat menggunakan satu atau lebih tingkatdiskonto yang sama dengan tingkat pengembalian yang berlakubagi instrumen keuangan yang secara substansial memiliki syaratdan karakteristik yang sama, termasuk kualitas kredit instrumentersebut, sisa waktu dimana suku bunga kontraktualnya tetap,sisa waktu pelunasan pokok dan mata uang yang digunakandalam pembayarannya. Piutang dan utang jangka pendek yangtidak memiliki suku bunga yang ditetapkan dapat diukur sesuaidengan jumlah faktur awal, jika pengaruh pendiskontoannyatidak material.

Pasar Aktif Tidak Tersedia: Instrumen Ekuitas

PA96. Nilai wajar investasi dalam instrumen ekuitas yangtidak mempunyai kuotasi harga pasar di pasar aktif dan derivatifyang dikaitkan pada instrumen tersebut dan diselesaikan melaluipenyerahan instrumen ekuitas yang tidak memiliki harga kuotasitersebut (lihat paragraf 46 (c) dan 47), dapat diukur secarahandal, apabila (a) fluktuasi dari kisaran estimasi nilai wajaryang realistis tidak signifikan bagi instrumen tersebut, atau (b)probabilitas terjadinya berbagai estimasi dalam kisaran dapatdinilai secara wajar dan digunakan untuk mengestimasi nilaiwajar.

PA97. Terdapat berbagai situasi dimana fluktuasi darikisaran estimasi nilai wajar yang realistis atas investasi dalaminstrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga pasar daninvestasi dalam derivatif yang dikaitkan pada instrumen tersebutdan diselesaikan melalui penyerahan instrumen ekuitas yangtidak memiliki kuotasi tersebut (lihat paragraf 46(c) dan 47)bukan merupakan hal yang signifikan. Umumnya, estimasi ter-hadap nilai wajar aset keuangan yang diperoleh entitas daripihak luar merupakan hal yang dapat dilakukan. Namun, jikakisaran estimasi nilai wajar yang realistis merupakan hal yang

Page 119: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.119—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

signifikan dan probabilitas terjadinya berbagai estimasi tidakdapat dinilai secara wajar, maka entitas dikecualikan untukmengukur instrumen tersebut pada nilai wajarnya.

Input yang Digunakan dalam Teknik Penilaian

PA98. Teknik yang sesuai untuk mengestimasi nilai wajarinstrumen keuangan tertentu akan menggabungkan data pasaryang dapat diobservasi mengenai kondisi pasar dan faktor-faktorlain yang mempengaruhi nilai wajar instrumen tersebut. Nilaiwajar instrumen keuangan akan didasarkan pada satu atau lebihfaktor-faktor berikut ini (dan mungkin juga faktor-faktor lainnya).(a) Nilai waktu dari uang (yaitu suku bunga dasar atau suku

bunga bebas risiko). Suku bunga dasar biasanya dapatdiperoleh dari harga obligasi pemerintah yang dapat di-observasi dan sering dikuotasikan dalam publikasi keuangan.Suku bunga ini biasanya berubah-ubah sesuai denganperkiraan tanggal arus kas yang diproyeksikan sepanjanga yield curve of interest rates untuk horizon waktu yangberbeda. Untuk alasan praktis; entitas dapat menggunakansuku bunga umum yang telah diterima secara luas dantersedia, seperti LIBOR atau suku bunga swap sebagaisuku bunga acuan. (karena suku bunga seperti LIBORbukan merupakan suku bunga bebas risiko, maka penye-suaian atas risiko kredit yang tepat bagi instrumen keuangantertentu dilakukan berdasarkan risiko kredit instrumenkeuangan yang terkait dengan risiko kredit dari suku bungaacuan). Di beberapa negara, obligasi pemerintah pusatdapat memiliki risiko kredit yang signifikan dan mungkintidak dapat dijadikan sebagai suku bunga dasar acuan yangstabil untuk instrumen yang didenominasikan dalam matauang negara tersebut. Beberapa entitas di negara-negaratersebut mungkin memiliki posisi kredit yang lebih baik danmemperoleh suku bunga pinjaman yang lebih rendah di-banding yang diperoleh pemerintah pusatnya. Dalam halini, suku bunga dasar lebih tepat apabila ditetapkan denganberpedoman pada suku bunga atas obligasi korporasi yangmemiliki peringkat tertinggi yang diterbitkan dalam mata

Page 120: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.120—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

uang negara tersebut.(b) Risiko kredit. Pengaruh risiko kredit atas nilai wajar (yaitu

premi atas suku bunga dasar untuk risiko kredit) mungkinberasal dari harga pasar yang dapat diobservasi bagiinstrumen-instrumen yang diperdagangkan yang memilikikualitas kredit berbeda, atau dari suku bunga yang dapatdiobservasi yang dibebankan oleh pemberi pinjaman untukpinjaman yang diberikan dengan berbagai peringkat kredityang berbeda.

(c) Harga pada Bursa mata uang asing. Pasar bursa matauang asing yang aktif tersedia untuk sebagian besar matauang utama, dan terdapat kuotasi harga secara hariandalam berbagai publikasi keuangan.

(d) Harga komoditas. Sejumlah komoditas memiliki harga pasaryang dapat diobservasi.

(e) Harga ekuitas. Harga (dan indeks harga) dari instrumenekuitas yang diperdagangkan tersedia untuk diobservasidibeberapa pasar. Teknik penilaian berdasarkan nilai kinidapat digunakan untuk mengestimasi harga pasar saat inibagi instrumen ekuitas dalam hal harga yang dapatdiobservasi tidak tersedia.

(f) Volatilitas (yaitu besaran perubahan harga instrumenkeuangan atau item lainnya di masa datang). Ukuranvolatilitas atas item yang diperdagangkan secara aktifumumnya dapat secara memadai diestimasi menggunakandata pasar historis atau menggunakan volatilitas implisitdari harga pasar saat ini.

(g) Risiko percepatan pelunasan dan surrender risk. Polapercepatan pembayaran yang diperkirakan untuk asetkeuangan dan pola surrender untuk kewajiban keuangandapat diestimasi berdasarkan data historis. (Nilai wajarkewajiban keuangan yang dapat diserahkan oleh pihaklawan tidak boleh kurang dari nilai kini dari nilai diserahkantersebut, lihat paragraf 50)

(h) Biaya pengelolaan untuk aset keuangan atau kewajibankeuangan. Biaya pengelolaan dapat diestimasi denganmembandingkan fee yang dibebankan oleh para pelakupasar lain. Jika biaya pengelolaan aset keuangan atau

Page 121: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.121—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kewajiban keuangan bersifat signifikan dan pelaku pasarlainnya menghadapi biaya yang sebanding, maka penerbitdapat mempertimbangkannya dalam penentuan nilai wajaraset keuangan atau kewajiban keuangan. Besar kemung-kinan pada saat timbulnya hak kontraktual, nilai wajar atasfee di masa datang sama dengan biaya perolehan awalyang dibayarkan untuk hak kontraktual tersebut, kecualijika fee di masa datang tersebut beserta biaya-biaya yangterkait tidak sejalan dengan pasar.

Keuntungan dan Kerugian (Paragraf 56–58)

PA99. Entitas menerapkan PSAK 10 & 11 atas asetkeuangan dan kewajiban keuangan yang berbentuk itemmoneter sebagaimana yang dinyatakan dalam PSAK 10 & 11dan didenominasikan dalam mata uang asing. Sesuai PSAK 10& 11, setiap keuntungan atau kerugian akibat selisih nilai tukarmata uang asing atas aset moneter dan kewajiban moneterdiakui dalam laporan laba rugi. Pengecualian berlaku bagi itemmoneter yang ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai, baikuntuk lindung nilai atas arus kas (lihat paragraf 98–104) ataulindung nilai atas investasi bersih (lihat paragraf 105). Untuktujuan pengakuan keuntungan dan kerugian selisih nilai tukarmata uang asing yang sesuai dengan PSAK 10 & 11, asetkeuangan moneter tersedia untuk dijual diperlakukan sebagaiinstrumen yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalammata uang asing. Dengan demikian, untuk aset keuangantersebut, selisih nilai tukar yang disebabkan perubahan biayaperolehan diamortisasi diakui dalam laporan laba rugi danperubahan lainnya dalam nilai tercatat diakui sesuai paragraf56(b). Untuk aset keuangan tersedia untuk dijual yang tidakberbentuk item moneter berdasarkan PSAK 10 & 11 (sebagaicontoh, instrumen ekuitas), keuntungan atau kerugian yangdiakui secara langsung dalam ekuitas sesuai pararaf 56(b)termasuk setiap komponen yang terkait dengan nilai tukar matauang asing. Jika terdapat hubungan lindung nilai antara asetmoneter non derivatif dan kewajiban moneter non derivatif,maka perubahan dalam komponen mata uang asing dari

Page 122: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.122—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

instrumen keuangan tersebut diakui dalam laporan laba rugi.

Penurunan nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan(paragraf 59–71)

Aset keuangan yang dicatat pada Biaya Perolehandiamortisasi (paragraf 64–66)

PA100. Penurunan nilai aset keuangan yang dicatat padabiaya perolehan diamortisasi diukur menggunakan suku bungaefektif awal instrumen tersebut karena pendiskontoanmenggunakan suku bunga pasar yang berlaku akan berdampakseakan nilai wajar aset keuangan tersebut tidak diukur padabiaya perolehan diamortisasi. Jika persyaratan pinjaman yangdiberikan, piutang, atau investasi dimiliki hingga jatuh tempodinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena peminjam ataupenerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilaidiukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelumpersyaratan diubah. Arus kas yang terkait dengan piutang jangkapendek tidak didiskonto jika pengaruh pendiskontoan tersebuttidak material. Jika pinjaman yang diberikan, piutang, atauinvestasi dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bungavariabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukursetiap kerugian penurunan nilai sesuai paragraf 64 adalah sukubunga efektif yang berlaku yang ditetapkan dalam kontrak.Sebagai panduan praktis; kreditur dapat mengukur penurunannilai aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehandiamortisasi berdasarkan nilai wajar instrumen denganmenggunakan harga pasar yang dapat diobservasi. Perhitungannilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangandengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkanarus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunandikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan,terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang untukterjadi atau tidak.

PA101. Proses estimasi terhadap penurunan nilai memper-timbangkan seluruh eksposur kredit (credit exposure) yang ada,

Page 123: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.123—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

bukan hanya eksposur kredit untuk kredit yang berkualitasrendah saja. Sebagai contoh, jika entitas menggunakan systempemeringkat kredit internal, maka entitas tersebut harusmempertimbangkan seluruh peringkat kredit yang ada, dan tidakhanya peringkat yang mencerminkan penurunan kualitas kredityang tajam.

PA102. Proses estimasi terhadap jumlah kerugian pe-nurunan nilai dapat menghasilkan satu nilai kerugian atau kisaran(range) nilai kerugian yang mungkin terjadi. Dalam hal yangterakhir, entitas harus mengakui kerugian akibat penurunan nilaisebesar taksiran terbaik dalam kisaran* tersebut denganmempertimbangkan seluruh informasi relevan yang tersediasebelum laporan keuangan diterbitkan mengenai kondisi yangterjadi pada tanggal neraca.

PA103. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secarakolektif, aset keuangan dikelompokkan berdasarkan kesamaankarakteristik risiko kredit yang mengindikasikan kemampuandebitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuaipersyaratan kontrak (sebagai contoh, berdasarkan hasil evaluasirisiko kredit atau proses pemeringkatan yang mempertimbang-kan jenis aset, industri, lokasi geografis, jenis agunan, statustunggakan, dan faktor-faktor relevan lainnya). Karakteristikyang dipilih harus releven dengan estimasi arus kas masa datangdari kelompok aset tersebut yang mengindikasikan kemampuandebitur untuk membayar seluruh utang yang jatuh tempo sesuaipersyaratan kontrak dari aset yang dievaluasi. Namun, kemung-kinan kerugian dan statistik kerugian lainnya akan berbeda ditingkat kelompok antara (a) aset yang penurunan nilainya telahdievaluasi secara individual dan tidak terbukti mengalamipenurunan nilai, dan (b) aset yang penurunan nilainya belumdievaluasi secara individual, sehingga dapat menghasilkan jumlahpenurunan nilai yang berbeda. Jika entitas tidak memiliki

*PSAK 57, Paragraf 37—42 memberikan pedoman untuk menen-tukan taksiran terbaik dalam suatu kisaran (range) hasil yangmemungkinkan.

Page 124: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.124—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

kelompok aset yang memiliki karakteristik risiko yang sama,maka entitas tersebut tidak perlu melakukan penilaian tambahan.

PA104. Kerugian penurunan nilai yang diakui berdasarkankelompok merupakan langkah antara sampai prosespengidentifikasian kerugian akibat penurunan nilai untuk tiapaset individual yang tergabung dalam kelompok aset keuangan,yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif selesaidilakukan. Segera setelah informasi penurunan nilai suatu asetdalam kelompok tersebut tersedia, maka aset tersebutdikeluarkan dari kelompoknya.

PA105. Arus kas masa datang dari kelompok asetkeuangan yang penurunan nilainya dievaluasi secara kolektif,diestimasi berdasarkan kerugian historis yang pernah dialamiatas aset-aset yang memiliki karakteristik risiko kredit yang samadengan karakteristik risiko kredit kelompok tersebut. Entitasyang tidak atau kurang memiliki pengalaman kerugian yangspesifik, dapat menggunakan pengalaman peer group ataskelompok aset keuangan yang sebanding. Kerugian historis yangpernah dialami kemudian disesuaikan berdasarkan data terkiniyang dapat diobservasi untuk mencerminkan kondisi saat iniyang tidak berpengaruh pada periode terjadinya kerugian historistersebut, dan untuk menghilangkan pengaruh kondisi yang adapada periode historis namun sudah tidak ada lagi saat ini. Estimasiterhadap perubahan arus kas masa datang mencerminkan danmemiliki arah yang konsisten dengan perubahan data terkaityang dapat diobservasi dari satu periode ke periode berikutnya(seperti perubahan tingkat pengangguran, harga properti, hargakomoditas, status pembayaran, atau faktor-faktor lainnya yangmerupakan indikasi timbulnya kerugian dalam kelompok asetkeuangan tersebut serta besarannya). Metodologi dan asumsiyang digunakan dalam mengestimasi arus kas masa datang dikajiulang secara berkala untuk mengurangi perbedaan antarataksiran jumlah kerugian dengan jumlah kerugian aktualnya.

PA106. Contoh penerapan paragraf PA89 disajikan berikutini; entitas dapat menentukan, berdasarkan pengalaman

Page 125: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.125—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

historisnya, bahwa salah satu dari penyebab utama timbulnyagagal bayar (default) pinjaman kartu kredit adalah karenakematian peminjamnya. Hasil observasi entitas menunjukkanbahwa tingkat kematian (death rate) dari tahun ke tahuncenderung tidak berubah. Namun demikian, beberapa peminjamdalam kelompok pinjaman kartu kredit bisa jadi telah meninggaldunia pada tahun tersebut yang mengindikasikan terjadinyakerugian penurunan nilai atas pinjaman tersebut, meskipun, padaakhir tahun, entitas belum mengetahui peminjam mana yangmeninggal dunia. Entitas layak mengakui kerugian “yang sudahterjadi namun belum dilaporkan” ini sebagai kerugian akibatpenurunan nilai. Namun, entitas tidak dapat mengakui adanyakerugian akibat penurunan nilai untuk kematian yangdiperkirakan akan terjadi di masa datang, karena peristiwakerugian (yaitu meninggalnya peminjam) belum terjadi.

PA107. Ketika menggunakan tingkat kerugian historis (his-torical loss rates) dalam mengestimasi arus kas masa datang,adalah penting untuk menerapkan informasi mengenai tingkatkerugian historis pada kelompok yang ditentukan secara konsistendengan kelompok yang tingkat kerugian historisnya diobservasi.Karenanya, metode yang digunakan harus mampu meng-hubungkan tiap kelompok dengan informasi mengenai kerugianmasa lalu yang pernah dialami oleh kelompok aset dengankarakteristik risiko kredit sejenis, dan dengan data relevan yangdapat diobservasi yang mencerminkan kondisi saat ini.

PA108. Pendekatan berdasar formula atau metodestatistik dapat digunakan untuk menentukan kerugian penurunannilai dari suatu kelompok aset keuangan (misalnya untukpinjaman yang diberikan bersaldo lebih kecil) selama pendekatanatau metode tersebut konsisten dengan ketentuan dalamparagraf 64–98 dan PA103–PA107. Setiap model yang diguna-kan harus menggabungkan pengaruh nilai waktu dari uang,mempertimbangkan arus kas dari seluruh sisa umur aset (tidakhanya tahun berikutnya), dan mempertimbangkan umur pinjamanyang diberikan dalam portofolio, dan tidak memperhitungkankerugian penurunan nilai pada pengakuan awal aset keuangan.

Page 126: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.126—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Pendapatan Bunga Setelah Pengakuan Penurunan Nilai

PA109. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangansejenis telah dikurangi nilainya sebagai akibat kerugianpenurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperolehsetelahnya diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untukmendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugianpenurunan nilai.

Lindung Nilai (paragraf 72–105)

Instrumen-instrumen Lindung Nilai (paragraf 73–78)

Instrumen yang memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai(paragraf 73 dan 74)

PA110. Kerugian potensial atas opsi yang diterbitkan entitassecara signifikan dapat lebih besar dari keuntungan potensialyang diperoleh dari item yang dilindung nilai. Dengan kata lain,opsi yang diterbitkan tidak efektif mengurangi eksposur labarugi item yang dilindung nilai. Karenanya, opsi yang diterbitkantidak memenuhi kualifikasi sebagai instrumen lindung nilai,kecuali jika opsi tersebut ditetapkan untuk saling hapus opsiyang dibeli, termasuk opsi yang dilekatkan pada instrumenkeuangan lainnya (sebagai contoh, opsi beli yang diterbitkanuntuk lindung nilai suatu kewajiban yang dapat dibeli kembali).Sebaliknya, opsi yang dibeli memiliki keuntungan potensial yangsama dengan atau lebih besar dari kerugiannya, sehinggaberpotensi untuk mengurangi eksposur laba rugi yang berasaldari perubahan nilai wajar atau arus kas. Dan karenanya, opsiyang dibeli ini dapat memenuhi kualifikasi sebagai instrumenlindung nilai.

PA111. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo yang dicatatpada biaya perolehan diamortisasi dapat ditetapkan sebagaiinstrumen lindung nilai dalam lindung nilai terhadap risiko matauang asing.

Page 127: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.127—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA112. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidakmemiliki kuotasi dan tidak dicatat pada nilai wajarnya karenanilai wajarnya tidak dapat diukur secara handal atau derivatifyang dikaitkan pada dan harus diselesaikan melalui penyerahaninstrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi tersebut (lihatparagraf 46(c) dan 47) tidak dapat ditetapkan sebagai instrumenlindung nilai.

PA113. Instrumen ekuitas milik entitas bukan merupakanaset keuangan atau kewajiban keuangan dari entitas dankarenanya tidak dapat ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai.

Item yang dilindung nilai (paragraf 79–86)

Item yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai (paragraf78–80)

PA114. Komitmen pasti untuk mengambil-alih kegiatanusaha dalam penggabungan usaha tidak dapat merupakan itemyang dilindung nilai, kecuali untuk risiko nilai tukar mata uangasing, karena risiko-risiko lain yang dilindung nilai tidak dapatdiidentifikasi dan diukur secara spesifik. Risiko-risiko lain inimerupakan risiko usaha secara umum (general businessrisks).

PA115. Investasi yang menggunakan metode ekuitas tidakdapat merupakan item yang dilindung nilai dalam lindung nilaiatas nilai wajar karena metode ekuitas mengakui pada laporanlaba rugi bagian investor dari laba atau rugi perusahaan, danbukan dari perubahan nilai wajar investasi. Untuk alasan yangsama, investasi dalam perusahaan anak yang dikonsolidasi tidakdapat merupakan item yang dilindung nilai dalam lindung nilaiatas nilai wajar karena konsolidasi tersebut mengakui laba ataurugi perusahaan anak dalam laporan laba rugi, dan bukanperubahan nilai wajar investasi. Lindung nilai atas investasibersih dalam operasi luar negeri merupakan hal yang berbeda,karena lindung nilai tersebut merupakan lindung nilai ataseksposur mata uang asing dan bukan merupakan lindung nilai

Page 128: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.128—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

atas nilai wajar untuk perubahan nilai investasi.

AG116. Paragraf 81 menyatakan bahwa dalam laporankeuangan konsolidasi, risiko mata uang asing dari prakiraantransaksi intragrup yang sangat mungkin terjadi dapat memenuhikualifikasi sebagai item yang dilindung nilai dalam lindung nilaiarus kas, sepanjang transaksi tersebut didenominasikan dalammata uang selain mata uang fungsional dari entitas yangmelakukan transaksi tersebut dan risiko mata uang asing akanmempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi. Untuk tujuan ini,entitas dapat merupakan perusahaan induk (parent), perusahaananak (subsidiary), perusahaan asosiasi (associate), joint ven-ture atau cabang (branch). Jika risiko mata uang asing dariprakiraan transaksi intragrup tidak mempengaruhi laporan labarugi konsolidasi, maka transaksi intragrup tidak memenuhikualifikasi sebagai item yang dilindung nilai. Hal ini biasanyaterjadi dalam kasus pembayaran royalti, pembayaran bunga ataubiaya manajemen (management charges) antar anggota darikelompok yang sama, kecuali terdapat transaksi eksternal yangterkait. Namun demikian, jika risiko mata uang asing dariprakiraan transaksi intragrup akan mempengaruhi laporan labarugi konsolidasi, maka transaksi intragrup tersebut dapatmemenuhi kualifikasi sebagai item yang dilindung nilai. Sebagaicontoh adalah prakiraan penjualan atau pembelian persediaanantar anggota dari kelompok yang sama apabila terdapatpenjualan berikutnya (onward sale) dari persediaan kepadapihak diluar kelompok tersebut. Contoh lain adalah prakiraanpenjualan intragrup untuk pabrik dan peralatan dari kelompokentitas yang memproduksinya kepada kelompok entitas yangakan menggunakan pabrik dan peralatan tersebut dalamoperasinya dapat mempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi.Hal ini dapat terjadi, misalnya, karena pabrik dan peralatan akandidepresiasi oleh entitas yang membeli dan jumlah pengakuanawal dari pabrik dan peralatan tersebut dapat berubah jikaperkiraan transaksi intragrup didenominasi dalam mata uangselain mata uang fungsional dari entitas yang membeli.

Page 129: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.129—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA117 Jika suatu lindung nilai dari prakiraan transaksiintragrup memenuhi kualifikasi sebagai akuntansi lindung nilai,setiap keuntungan atau kerugian yang diakui secara langsungdalam ekuitas sesuai paragraf 98(a) akan direklasifikasikandalam laporan laba rugi pada periode yang sama atau periode-periode selama transaksi lindung nilai risiko mata uang asingmempengaruhi laporan laba rugi konsolidasi.

Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang DilindungNilai (paragraf 82 dan 83)

PA118. Jika sebagian arus kas dari aset keuangan ataukewajiban keuangan ditetapkan sebagai item yang dilindungnilai, maka bagian yang ditetapkan harus lebih kecil dari totalarus kas yang berasal dari aset atau kewajiban tersebut. Contoh,dalam kasus kewajiban memiliki suku bunga efektif yang lebihrendah dari LIBOR, entitas tidak dapat menetapkan (a) sebagiankewajiban tersebut yang sama jumlahnya dengan jumlah pokokditambah jumlah bunga yang dihitung berdasarkan LIBOR dan(b) bagian sisa yang berjumlah negatif. Namun, entitas dapatmenetapkan seluruh arus kas yang berasal dari seluruh asetatau kewajiban keuangan sebagai item yang dilindung nilai danmelindungi nilainya terhadap satu jenis risiko saja (misalnyahanya terhadap perubahan yang disebabkan perubahanLIBOR). Contoh, jika kewajiban keuangan memiliki suku bungaefektif 100 basis points di bawah LIBOR, maka entitas dapatmenetapkan seluruh kewajiban tersebut sebagai item yangdilindung nilai (yaitu jumlah pokok ditambah bunga yang dihitungberdasarkan LIBOR dikurangi 100 basis points) danmelindungi nilai seluruh kewajiban tersebut dari perubahan nilaiwajar atau arus kas yang disebabkan perubahan LIBOR. Entitasjuga dapat memilih rasio lindung nilai (hedge ratio) selain satubanding satu untuk meningkatkan efektivitas lindung nilaisebagaimana dijabarkan dalam paragraf PA120.

PA119. Lebih lanjut, jika instrumen keuangan dengan sukubunga tetap dilindung nilai setelah penerbitannya dan suku bungatelah berubah pada saat itu, maka entitas dapat menetapkan

Page 130: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.130—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

suatu bagian yang sama dengan suku bunga acuan yang lebihtinggi dari suku bunga kontrak yang harus dibayar atas itemtersebut. Entitas dapat melakukan hal tersebut selama sukubunga acuan lebih rendah dari suku bunga efektif yang dihitungberdasarkan asumsi bahwa entitas telah membeli instrumentersebut pada hari dimana entitas menetapkan instrumen tersebutsebagai item yang dilindung nilai untuk pertama kali. Contoh,diasumsikan bahwa entitas menerbitkan aset keuangan dengansuku bunga tetap senilai CU100, dan memiliki suku bunga efektif6 persen pada saat LIBOR 4 persen. Entitas mulai melakukanlindung nilai atas aset tersebut ketika LIBOR meningkat menjadi8 persen dan nilai wajar aset turun menjadi CU90. Entitasmenghitung bahwa jika entitas telah membeli aset tersebut padatanggal dimana entitas menetapkannya sebagai item yangdilindung nilai dengan nilai wajar aset tersebut adalah CU90,hasil efektifnya akan menjadi 9.5%. Karena LIBOR lebihrendah dari hasil efektifnya, maka entitas dapat menetapkansebagian LIBOR 8% yang sebagian berasal dari arus kas bungakontrak dan sebagian lagi berasal dari selisih antara nilai wajarsaat ini (CU90) dengan jumlah yang harus dibayarkan padasaat jatuh tempo (CU100).

Penetapan Item non keuangan sebagai Item yangDilindung Nilai (paragraf 84)

PA120. Perubahan dari harga unsur pembentuk ataukomponen aset atau kewajiban non keuangan umumnya tidakmemiliki pengaruh yang dapat diperkirakan dan tidak dapatdiukur secara terpisah dari harga item tersebut yang dapatdibandingkan dengan pengaruh dari, misalnya, perubahan sukubunga pasar terhadap harga obligasi. Oleh karenanya, aset ataukewajiban non keuangan merupakan item yang dilindung nilaihanya untuk satu kesatuan yang utuh (in its entirety) atau untukrisiko nilai tukar mata uang asing. Jika terdapat perbedaan antarapersyaratan instrumen lindung nilai dan persyaratan item yangdilindung nilai (misalnya, lindung nilai atas perkiraan pembeliankopi Brazil dengan menggunakan kontrak forward untukpembelian kopi Columbia yang persyaratannya tidak sama),

Page 131: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.131—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

namun hubungan lindung nilai tersebut dapat memenuhikualifikasi hubungan lindung nilai (a hedge relationship) selamaseluruh kondisi dalam paragraf 90 terpenuhi, termasuk bahwalindung nilai tersebut diperkirakan akan sangat efektif. Untuktujuan ini, jumlah dari instrumen lindung nilai dapat lebih besaratau lebih kecil dari jumlah item yang dilindung nilai, selama haltersebut dapat meningkatkan efektivitas hubungan lindung nilai.Contoh, analisis regresi dapat dilakukan untuk menetapkanhubungan statistikal antara item yang dilindung nilai (misalnyatransaksi kopi Brazil) dan instrumen lindung nilai (misalnyatransaksi kopi Columbia). Jika terdapat hubungan statistikal yangvalid antara kedua variabel tersebut (yaitu antara harga perunit kopi Brazil dan kopi Columbia), maka sudut kemiringan(slope) garis regresi dapat digunakan untuk menetapkanbesarnya rasio lindung nilai yang akan memaksimalkanefektivitas yang diharapkan. Contoh, jika sudut kemiringan garisregresi adalah 1,02, maka rasio lindung nilai yang didasarkanpada 0,98 kuantitas item yang dilindung nilai membutuhkan 1,00kuantitas instrumen lindung nilai agar dapat memaksimalkanefektifitas yang diharapkan. Namun, hubungan lindung nilai jugadapat menyebabkan ketidak-efektifan yang diakui dalam laporanlaba rugi selama jangka waktu hubungan lindung nilai tersebut.

Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang DilindungNilai (paragraf 85 dan 86)

PA121. Lindung nilai atas posisi neto keseluruhan (misalnyanilai neto dari seluruh aset dan kewajiban dengan suku bungatetap dan jatuh tempo yang sama), dan bukan atas item spesifikyang dilindung nilai, tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindungnilai. Namun, dampak yang hampir sama terhadap laporan labarugi dari penerapan akuntansi lindung nilai untuk hubunganlindung nilai jenis ini dapat dicapai dengan menetapkan bagiandari item yang mendasari sebagai item yang dilindung nilai.Sebagai contoh, jika bank memiliki aset senilai CU100 dan ke-wajiban senilai CU90 dengan karakteristik risiko dan per-syaratan yang sejenis serta ingin melindung nilai eksposurnetonya sebesar CU10, maka bank dapat menetapkan CU10

Page 132: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.132—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dari aset yang dimilikinya sebagai item yang dilindung nilai.Penetapan ini dapat digunakan jika aset dan kewajiban tersebutadalah instrumen dengan suku bunga tetap, yang dalam hal inimerupakan lindung nilai atas nilai wajar, atau jika aset dankewajiban tersebut merupakan instrumen dengan suku bungavariabel, yang dalam hal ini merupakan lindung nilai atas aruskas. Demikian juga, jika entitas memiliki komitmen pasti untukmelakukan pembelian dalam mata uang asing senilai CU100dan memiliki komitmen pasti untuk melakukan penjualan dalammata uang asing senilai CU90, maka entitas dapat melindungnilai eksposur neto sebesar CU10 dengan melakukan transaksiderivatif dan menetapkannya sebagai instrumen lindung nilaiyang dikaitkan dengan CU10 dari komitmen pasti pembeliansenilai CU100.

Akuntansi Lindung Nilai (paragraf 87–105)

PA122. Contoh dari lindung nilai atas nilai wajar adalahlindung nilai atas eksposur karena perubahan nilai wajarinstrumen utang dengan suku bunga tetap yang disebabkanperubahan suku bunga. Lindung nilai ini dapat dilakukan olehpenerbit atau pemegang instrumen.

PA123. Contoh dari lindung nilai atas arus kas adalahpenggunaan swap untuk mengubah utang dengan suku bungamengambang menjadi utang dengan suku bunga tetap (yaitulindung nilai atas transaksi di masa datang dimana arus kasmasa datang yang dilindung nilai berasal dari pembayaran bungadi masa datang).

PA124. Lindung nilai atas komitmen pasti (misalnya lindungnilai terhadap perubahan harga BBM yang terkait dengankomitmen kontraktual yang belum diakui (unrecognised con-tractual commitment) yang dimiliki oleh perusahaan listrik untukmembeli BBM pada harga yang telah ditetapkan) merupakanlindung nilai terhadap eksposur perubahan nilai wajar. Dengandemikian, lindung nilai tersebut merupakan lindung nilai atasnilai wajar. Akan tetapi, berdasarkan paragraf 89, lindung nilai

Page 133: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.133—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

terhadap risiko mata uang asing dari suatu komitmen pasti dapatjuga dicatat sebagai lindung nilai atas arus kas.

Penilaian Efektivitas Lindung Nilai

PA125. Lindung nilai dianggap sangat efektif jika keduakondisi di bawah ini terpenuhi:(a) Pada saat dimulainya lindung nilai dan periode-periode

sesudahnya, lindung nilai tersebut diharapkan akan sangatefektif untuk saling hapus terhadap perubahan nilai wajaratau arus kas yang diatribusikan terhadap risiko yangdilindung nilai selama periode lindung nilai tersebut.Harapan tersebut dapat ditunjukkan melalui beberapa cara,termasuk dengan:(i) membandingkan perubahan nilai wajar atau arus kas

di masa lalu dari item yang dilindung nilai yangdiatribusikan terhadap risiko yang dilindung nilai denganperubahan nilai wajar atau arus kas di masa lalu dariinstrumen lindung nilai; atau

(ii) menunjukkan korelasi statistik yang tinggi antara nilaiwajar atau arus kas dari item yang dilindung nilaidengan nilai wajar atau arus kas dari instrumen lindungnilai. Entitas dapat memilih rasio lindung nilai selainsatu banding satu dalam rangka meningkatkanefektivitas lindung nilai sebagaimana yang dijabarkandalam paragraf PA120.

(b) Hasil aktual dari lindung nilai berada dalam kisaran 80–125 persen. Sebagai contoh, jika hasil aktual lindung nilaiberupa kerugian atas instrumen lindung nilai sebesar CU120dan keuntungan atas instrumen yang dilindung nilai sebesarCU100, maka saling hapus dapat diukur sebagai 120/100,yakni 120%, atau sebagai 100/120, yakni 83%. Dalamcontoh ini, jika diasumsikan bahwa lindung nilai inimemenuhi ketentuan dalam huruf (a), maka entitas dapatmenyimpulkan bahwa lindung nilai ini sangat efektif.

PA126. Efektivitas dievaluasi, minimal, pada waktu entitasmenyiapkan laporan keuangan tahunan atau interim.

Page 134: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.134—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA127. Pernyataan ini tidak secara khusus menetapkanmetode tertentu untuk menilai efektivitas lindung nilai. Metodeyang digunakan entitas dalam menilai efektivitas lindung nilaitergantung pada strategi pengelolaan risiko yang dimiliki. Contoh,jika strategi pengelolaan risiko entitas adalah denganmenyesuaikan jumlah instrumen lindung nilai secara berkalauntuk mencerminkan perubahan posisi yang dilindung nilai, makaentitas harus menunjukkan bahwa lindung nilai tersebutdiharapkan sangat efektif hanya untuk periode sampai denganpenyesuaian jumlah instrumen lindung nilai berikutnya. Padasejumlah kasus, entitas dapat mengadopsi metode yang berbedauntuk jenis lindung nilai yang berbeda. Pendokumentasianstrategi lindung nilai oleh entitas meliputi prosedur yangdigunakan dalam menilai efektivitas lindung nilai. Prosedurtersebut menyatakan apakah penilaian yang dilakukan meliputiseluruh keuntungan atau kerugian atas instrumen lindung nilaiatau apakah nilai waktu suatu instrumen diabaikan.

PA128. Jika entitas melakukan lindung nilai kurang dari100 persen eksposur dari suatu item, misalnya 85 persen, makaentitas harus menetapkan 85 persen dari eksposur tersebutsebagai item yang dilindung nilai dan mengukur efektif tidaknyalindung nilai berdasarkan perubahan dari 85 persen eksposurtersebut. Namun, ketika lindung nilai ditetapkan sebesar 85persen dari total eksposur, entitas dapat menggunakan rasiolindung nilai selain satu banding satu jika rasio tersebut dapatmeningkatkan efektivitas lindung nilai yang diharapkan,sebagaimana yang dijelaskan dalam paragraf PA120.

PA129. Jika persyaratan utama instrumen lindung nilai samadengan persyaratan utama item yang dilindung nilai (aset,kewajiban, komitmen pasti, atau prakiraan transaksi yang sangatmungkin terjadi), perubahan nilai wajar dan arus kas yang dapatdiatribusikan pada risiko yang dilindung nilai kemungkinan besardapat saling hapus sepenuhnya, baik ketika lindung nilai tersebutditetapkan atau setelahnya. Sebagai contoh, interest rate swapberpeluang menjadi lindung nilai yang efektif jika jumlah nosionaldan pokoknya, jangka waktu (term), tanggal penyesuaian nilai,

Page 135: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.135—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tanggal-tanggal penerimaan dan pembayaran bunga dan pokok,serta dasar pengukuran tingkat suku bunga yang sama antarainstrumen lindung nilai dengan item yang dilindung nilai.Selanjutnya, lindung nilai atas prakiraan pembelian yang sangatmungkin terjadi atas suatu komoditas dengan menggunakankontrak forward berpeluang besar menjadi sangat efektif jika:(a) kontrak forward tersebut ditujukan untuk pembelian

komoditas yang sama dalam jumlah, waktu dan lokasi yangsama dengan prakiraan pembelian yang dilindung nilaitersebut;

(b) nilai wajar kontrak forward tersebut pada saat penerbitan-nya adalah nol; dan

(c) perubahan diskon atau premi kontrak forward diabaikandalam penilaian efektivitas lindung nilai dan diakui dalamlaporan laba rugi, atau perubahan arus kas yang diharapkandari prakiraan transaksi yang sangat mungkin terjadidihitung berdasarkan harga forward komoditas tersebut.

PA130. Kadangkala instrumen lindung nilai hanya salinghapus sebagian dari risiko yang dilindung nilai. Sebagai contoh,lindung nilai tidak akan sepenuhnya efektif jika instrumen lindungnilai dan item yang dilindung nilai didenominasi dalam mata uangyang berbeda sehingga tidak bergerak searah. Juga, lindungnilai terhadap risiko tingkat suku bunga menggunakan derivatiftidak akan sepenuhnya efektif jika bagian dari perubahan nilaiwajar derivatif tersebut diatribusikan pada risiko kredit pihaklawan.

PA131. Untuk memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai,lindung nilai harus terkait dengan risiko yang telah diidentifikasidan ditetapkan secara spesifik, jadi bukan untuk risiko usahasecara umum (general business risk) dan akhirnya harusmempengaruhi laporan laba rugi entitas. Lindung nilai terhadaprisiko keusangan aset berwujud atau risiko disitanya propertioleh pemerintah tidak memenuhi kualifikasi akuntansi lindungnilai; efektivitas lindung nilai ini tidak dapat diukur karenarisikonya tidak dapat diukur secara handal.

Page 136: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.136—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA132. Dalam kasus risiko suku bunga, efektivitas lindungnilai dapat dinilai dengan menyiapkan jadual jatuh tempo asetdan kewajiban keuangan yang menunjukkan eksposur sukubunga neto untuk setiap periode, selama eksposur neto terkaitdengan aset atau kewajiban spesifik (atau kelompok aset ataukewajiban spesifik atau bagian spesifik dari kelompok tersebut)yang menimbulkan eksposur neto tersebut, dan efektivitaslindung nilai dinilai terhadap aset atau kewajiban tersebut.

PA133. Dalam menilai efektivitas lindung nilai, entitasumumnya mempertimbangkan nilai waktu dari uang. Sukubunga tetap dari item yang dilindung nilai tidak perlu persis samadengan suku bunga tetap dari swap yang ditetapkan sebagailindung nilai atas nilai wajar. Demikian juga, suku bunga variabeldari aset atau kewajiban yang menghasilkan bunga tidak harussama dengan suku bunga variabel swap yang ditetapkan sebagailindung nilai atas arus kas. Nilai wajar swap berasal dari penye-lesaian netonya. Tingkat suku bunga tetap dan variabel suatuswap dapat diubah tanpa mempengaruhi penyelesaian netonyajika keduanya berubah dalam jumlah yang sama.

PA134. Jika entitas tidak memenuhi kriteria efektivitaslindung nilai, maka entitas harus menghentikan akuntansi lindungnilainya sejak tanggal terakhir entitas tersebut mampu memenuhikriteria efektivitas lindung nilai tersebut. Namun, jika entitasdapat mengidentifikasi peristiwa atau perubahan keadaan yangmenyebabkan hubungan lindung nilai gagal memenuhi kriteriaefektivitas, dan dapat membuktikan bahwa lindung nilai telahberjalan efektif sebelum peristiwa atau perubahan keadaantersebut terjadi, entitas menghentikan akuntansi lindung nilaisejak tanggal terjadinya peristiwa atau perubahan keadaantersebut.

Akuntansi Lindung Nilai atas Nilai Wajar untuk suatuLindung Nilai Portofolio dari Risiko Suku Bunga

PA135. Untuk lindung nilai atas nilai wajar dari risiko sukubunga yang terkait dengan portofolio aset atau kewajiban

Page 137: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.137—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

keuangan, entitas akan memenuhi persyaratan dalamPernyataan ini jika memenuhi prosedur yang digariskan dalamhuruf (a) – (i) dan paragraf PA136–PA153 di bawah ini:(a) Sebagai bagian dari proses pengelolaan risiko entitas

mengidentifikasi portofolio dari items yang risiko sukubunganya ingin dilindung nilai. Portofolio tersebut dapatterdiri atas aset saja, kewajiban saja, atau aset dankewajiban. Entitas dapat mengidentifikasi dua atau lebihportofolio (misalnya entitas dapat mengelompokkan aset-aset tersedia untuk dijual ke dalam satu portofolio yangterpisah), yang dalam hal ini entitas menerapkan pedomandi bawah ini untuk tiap portofolio secara terpisah.

(b) Entitas menganalisis portofolio tersebut ke dalam beberapaperiode waktu penyesuaian nilai berdasarkan ekspektasidan bukan sesuai kontrak. Analisis tersebut dapat dilakukandalam beberapa cara termasuk menskedulkan arus kas kedalam periode-periode dimana arus kas tersebut diharapkanakan terjadi, atau menskedulkan jumlah pokok nosionalnyake dalam seluruh periode hingga penyesuaian nilaidiharapkan akan terjadi.

(c) Berdasarkan analisis ini, entitas memutuskan jumlah yangingin dilindung nilai. Entitas menetapkan sebagai item yangdilindung nilai sejumlah aset atau kewajiban (namun bukannilai netonya) dari portofolio yang telah diidentifikasi yangsama dengan jumlah yang ditetapkan entitas untuk dilindungnilai. Jumlah ini juga menentukan ukuran persentase yangakan digunakan untuk menguji efektivitas lindung nilai sesuaiparagraf PA147(b).

(d) Entitas menetapkan risiko tingkat suku bunga yang ingindilindung nilai. Risiko ini dapat berupa suatu bagian daririsiko tingkat suku bunga dalam setiap items dalam posisiyang dilindung nilai, seperti tingkat suku bunga acuan(misalnya LIBOR).

(e) Entitas menetapkan satu atau lebih instrumen lindung nilaiuntuk setiap periode waktu penyesuaian nilai.

(f) Menggunakan penetapan yang dilakukan dalam huruf (c)–(e) diatas, entitas menilai, pada saat dimulainya lindungnilai dan periode-periode setelahnya, apakah lindung nilai

Page 138: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.138—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

tersebut diperkirakan sangat efektif selama periodepenetapannya.

(g) Secara berkala, entitas mengukur perubahan nilai wajaritem yang dilindung nilai (sebagaimana ditetapkan dalamhuruf (c)) yang diatribusikan pada risiko yang dilindungnilai (sebagaimana ditetapkan dalam huruf (d)), berdasar-kan perkiraan tanggal penyesuaian nilai sebagaimanaditetapkan dalam huruf (d). Sepanjang lindung nilai secaraaktual ditetapkan sangat efektif ketika dinilai menggunakanmetode penilaian efektivitas yang didokumentasikan entitas,maka entitas mengakui perubahan nilai wajar item yangdilindung nilai sebagai keuntungan atau kerugian dalamlaporan laba rugi serta sebagai pos tersendiri dalam neracasebagaimana yang dijabarkan dalam paragraf 92.Perubahan nilai wajar tidak perlu dialokasikan pada tiapaset atau kewajiban individual.

(h) Entitas mengukur perubahan nilai wajar instrumen lindungnilai (sebagaimana ditetapkan dalam huruf (e)) danmengakui perubahan tersebut sebagai keuntungan ataukerugian dalam laporan laba rugi. Nilai wajar instrumenlindung nilai diakui sebagai aset atau kewajiban dalamneraca.

(i) Bagian yang tidak efektif* diakui dalam laporan laba rugisebesar selisih antara perubahan nilai wajar sebagaimanadimaksudkan dalam huruf (g) dan dalam huruf (h).

PA136. Pendekatan ini dijabarkan lebih rinci pada paragraf-paragraf berikut. Pendekatan ini hanya diterapkan untuk lindungnilai atas nilai wajar dari risiko suku bunga yang terkait denganportofolio aset keuangan atau kewajiban keuangan.

PA137. Portofolio yang diidentifikasi dalam paragrafPA135(a) dapat terdiri dari aset dan kewajiban. Sebagaialternatif, portofolio tersebut juga dapat berupa portofolio yangterdiri dari aset saja atau kewajiban saja. Portofolio ini

*Pertimbangan materialitas yang sama diterapkan dalam konteksini seperti diterapkan diseluruh PSAK.

Page 139: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.139—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

digunakan untuk menetapkan jumlah aset atau kewajiban yangingin dilindung nilai. Namun, portofolio ini bukan merupakanitem yang dilindung nilai.

PA138. Dalam menerapkan paragraf PA135(b), entitasmenetapkan perkiraan tanggal penyesuaian nilai suatu itemberdasarkan tanggal yang lebih awal antara tanggal dimanaitem tersebut diperkirakan akan jatuh tempo atau akandisesuaikan harganya dengan harga pasar. Perkiraan tanggalpenyesuaian nilai diestimasi pada saat dimulainya lindung nilaidan selama masa berlakunya lindung nilai tersebut, berdasarkanpengalaman historis dan informasi lainnya yang tersedia,termasuk informasi dan perkiraan-perkiraan berkenaan dengantingkat percepatan pelunasan (prepayment rates), suku bunga,dan hubungan antar keduanya. Entitas yang tidak atau kurangmemiliki pengalaman yang spesifik dapat menggunakanpengalaman industri sejenis atas instrumen keuangan yangdapat diperbandingkan. Estimasi tersebut kemudian dikaji ulangsecara berkala dan dikinikan sesuai pengalaman yang diperoleh.Dalam kasus item dengan suku bunga tetap yang dapat dilunasilebih awal, perkiraan tanggal penyesuaian nilai adalah tanggaldimana item tersebut diperkirakan akan dilunasi lebih awal,kecuali item dimaksud telah disesuaikan dengan harga pasarsebelum tanggal perkiraan tersebut. Untuk kelompok itemsejenis, analisis ke dalam periode waktu berdasarkan perkiraantanggal penyesuaian nilai dapat dilakukan dengan meng-alokasikan suatu persentase dari kelompok, daripada item indi-vidual, ke dalam tiap periode waktu. Entitas dapat menerapkanmetodologi lain untuk tujuan alokasi tersebut. Sebagai contoh,entitas dapat menggunakan multiplier dari tingkat percepatanpelunasan untuk mengalokasikan amortisasi pinjaman yangdiberikan ke dalam tiap periode waktu berdasarkan perkiraantanggal penyesuaian nilai. Namun, metodologi tersebut harusdilakukan sesuai dengan prosedur dan tujuan manajemen risikoentitas.

PA139. Sebagai contoh dari penetapan item yang dilindungnilai dalam paragraf PA114(c), jika dalam suatu periode waktu

Page 140: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.140—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

penyesuaian nilai, entitas mengestimasi bahwa ia memiliki asetdengan suku bunga tetap senilai CU100 dan kewajiban dengansuku bunga tetap senilai CU80 dan entitas memutuskan untukmelindung nilai seluruh posisi netonya sebesar CU20, makaentitas menetapkan bagian dari aset tersebut senilai CU 20sebagai item yang dilindung nilai*. Penetapan tersebutdinyatakan sebagai suatu jumlah mata uang (misalnya dalamdollar, euro, pounds, dan rand) daripada sebagai aset indi-vidual. Dengan demikian, keseluruhan aset (atau kewajiban)yang mendasari jumlah yang dilindung nilai, yaitu seluruh nilaiaset sebesar CU100 dalam contoh di atas, harus merupakan:(a) items yang nilai wajarnya berubah akibat perubahan suku

bunga yang dilindung nilai; dan(b) items yang memenuhi kualifikasi akuntansi lindung nilai atas

nilai wajar apabila items tersebut telah ditetapkan untukdilindung nilai secara individual. Secara khusus, karenaPernyataan** menetapkan bahwa nilai wajar suatukewajiban keuangan yang memiliki fitur dapat ditariksewaktu-waktu (seperti giro dan beberapa jenis depositoberjangka) tidak boleh kurang dari jumlah terutang yangdapat ditarik sewaktu-waktu, yang didiskonto sejak tanggalpertama jumlah tersebut dapat diminta untuk dibayarkan,maka item tersebut tidak memenuhi kualifikasi akuntansilindung nilai atas nilai wajar untuk setiap periode waktu diluar periode tersingkat dimana pemegang instrumen dapatmeminta pembayaran. Dalam contoh di atas, posisi yangdilindung nilai adalah suatu jumlah dari aset. Jadi, kewajibantersebut bukan merupakan bagian dari item yang ditetapkanuntuk dilindung nilai, namun digunakan entitas untukmenentukan nilai aset yang ditetapkan sebagai item yangdilindung nilai. Jika posisi yang ingin dilindung nilai olehentitas merupakan suatu jumlah dari kewajiban, maka

*Pernyataan memperbolehkan entitas untuk menetapkanberapapun jumlah dari aset atau kewajiban yang memenuhikualifikasi, yaitu dalam contoh ini adalah nilai aset antara CU0dan CU100.

**lihat paragraf 49

Page 141: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.141—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

jumlah yang ditetapkan untuk dilindung nilai tersebut harusberasal dari kewajiban dengan suku bunga tetap namunbukan kewajiban yang dapat diminta untuk dibayar dalamperiode waktu yang lebih singkat, dan ukuran persentaseyang digunakan untuk menilai efektivitas lindung nilai sesuaiparagraf PA147(b) dihitung sebagai suatu persentase darikewajiban lainnya tersebut. Sebagai contoh, diasumsikanentitas mengestimasi bahwa pada suatu periode waktupenyesuaian nilai, entitas memiliki kewajiban dengan sukubunga tetap sebesar CU100, terdiri atas giro sebesar CU40dan kewajiban tanpa fitur dapat ditarik sewaktu-waktusebesar CU60, serta aset dengan suku bunga tetap sebesarCU70. Jika entitas memutuskan untuk melindung nilai posisinetonya sebesar CU30, maka entitas akan menetapkansebagai item kewajiban yang dilindung nilai sebesar CU30atau 50 persen* dari kewajiban tanpa fitur dapat ditariksewaktu-waktu.

PA140. Entitas juga harus mematuhi ketentuan penetapandan pendokumentasian sebagaimana yang digariskan dalamparagraf 90(a). Untuk portofolio lindung nilai terhadap risikosuku bunga, penetapan dan pendokumentasian ini menjelaskankebijakan entitas atas seluruh variabel yang digunakan untukmengidentifikasi jumlah yang dilindung nilai serta bagaimanacara mengukur efektivitasnya, termasuk hal-hal berikut ini:(a) aset dan kewajiban mana yang akan dimasukkan dalam

portofolio lindung nilai dan dasar yang digunakan untukmengeluarkan mereka dari portofolio tersebut;

(b) cara entitas mengestimasi tanggal penyesuaian nilai,termasuk asumsi suku bunga yang digunakan untukmengestimasi tingkat percepatan pelunasan dan dasar yangdigunakan untuk mengubah estimasi tersebut. Metode yangsama juga digunakan untuk estimasi awal yang dibuat saataset atau kewajiban dimasukkan dalam portofolio lindungnilai dan untuk revisi selanjutnya atas estimasi tersebut.

*CU30: (CU100—CU40) = 50 per cent

Page 142: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.142—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(c) jumlah dan durasi periode waktu penyesuaian nilai.(d) frekuensi pengujian efektivitas dan metode mana dari

kedua metode yang disajikan dalam paragraf PA147 yangakan digunakan.

(e) metodologi yang digunakan entitas dalam menentukanjumlah aset atau kewajiban yang ditetapkan sebagai itemyang dilindung nilai, dan juga ukuran persentase yangdigunakan ketika entitas melakukan pengujian efektivitasmenggunakan metode yang dijelaskan dalam paragrafPA147(b).

(f) ketika entitas menguji efektivitas menggunakan metodeyang dijelaskan dalam paragraf PA147(b), harus ditetapkanapakah entitas akan melakukan pengujian efektivitas untuksetiap periode waktu penyesuaian nilai secara individual,untuk keseluruhan periode waktu secara agregat, ataumenggunakan kombinasi keduanya.

Kebijakan yang digariskan dalam penetapan dan pendokumen-tasian hubungan lindung nilai harus sesuai dengan prosedur dantujuan manajemen risiko entitas. Perubahan kebijakan tersebuttidak dapat dilakukan secara arbitrer. Perubahan tersebut harusdapat dijustifikasi berdasarkan perubahan kondisi pasar danfaktor-faktor lainnya, yang dilandasi oleh dan konsisten denganprosedur dan tujuan manajemen risiko entitas.

PA141. Instrumen lindung nilai yang mengacu padaparagraf PA135(e) dapat berupa derivatif tunggal atau portofolioderivatif yang keseluruhannya mengandung eksposur terhadaprisiko suku bunga yang dilindung nilai yang ditetapkan dalamparagraf PA135(d) (misalnya portofolio interest rate swapsyang secara keseluruhan mengandung eksposur terhadapLIBOR). Portofolio derivatif tersebut dapat mengandung posisirisiko yang saling hapus. Namun, portofolio tersebut tidak bolehmencakup opsi yang diterbitkan atau opsi yang diterbitkan neto(net written options), karena Pernyataan ini tidak memper-bolehkan opsi tersebut ditetapkan sebagai instrumen lindungnilai (kecuali jika opsi yang diterbitkan tersebut ditetapkan untuksaling hapus dengan opsi yang dibeli). Jika instrumen lindung

Page 143: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.143—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

nilai digunakan untuk lindung nilai suatu jumlah yang ditetapkandalam paragraf PA135(c) lebih dari satu periode waktupenyesuaian nilai, maka instrumen lindung nilai tersebut harusdialokasikan ke seluruh periode waktu lindung nilai. Namun,keseluruhan instrumen lindung nilai tersebut harus dialokasikanke seluruh periode waktu penyesuaian nilai karena Pernyataan*ini tidak memperbolehkan hubungan lindung nilai ditetapkanhanya untuk suatu bagian saja dari periode waktu berlakunyainstrumen lindung nilai tersebut.

PA142. Ketika entitas mengukur perubahan nilai wajar itemyang dapat dilunasi lebih awal sesuai paragraf PA135(g), makaperubahan suku bunga akan mempengaruhi nilai wajar itemtersebut dalam dua cara: mempengaruhi nilai wajar arus kaskontraktual dan nilai wajar opsi yang dapat dilunasi lebih awalyang terkandung dalam item tersebut. Paragraf 82 dariPernyataan ini menperbolehkan entitas untuk menetapkan suatubagian dari aset keuangan atau kewajiban keuangan yangmemiliki eksposur risiko sama, sebagai item yang dilindung nilai,sepanjang efektivitasnya dapat diukur. Untuk item yang dapatdilunasi lebih awal, paragraf 83 memperbolehkan hal ini dicapaidengan menetapkan item yang dilindung nilai berupa perubahannilai wajar yang dapat diatribusikan pada perubahan suku bungayang ditetapkan berdasarkan tanggal penyesuaian nilai yangdiperkirakan dan bukan tanggal sesuai kontrak. Namun,pengaruh perubahan suku bunga yang dilindung nilai pada tanggalpenyesuaian nilai yang diperkirakan tersebut harus diperhitung-kan dalam penentuan perubahan nilai wajar item yang dilindungnilai. Akibatnya, jika dilakukan revisi tanggal penyesuaian nilaiyang diperkirakan (misalnya untuk mencerminkan perubahanperkiraan percepatan pelunasan), atau jika tanggal penyesuaiannilai aktual berbeda dari tanggal yang diperkirakan, makahubungan lindung nilai yang tidak efektif akan terjadi sepertidiuraikan dalam paragraf PA147.

* lihat paragraf 75

Page 144: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.144—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Sebaliknya, perubahan tanggal penyesuaian nilai yang diper-kirakan yang:(a) secara jelas ditimbulkan dari faktor lain, selain perubahan

suku bunga yang dilindung nilai;(b) tidak memiliki korelasi dengan perubahan suku bunga yang

dilindung nilai; dan(c) dapat dipisahkan secara handal dari perubahan yang

disebabkan oleh suku bunga yang dilindung nilai (misalnyaperubahan tingkat percepatan pelunasan yang secara jelastimbul karena perubahan faktor demografi atau peraturanperpajakan dan bukan disebabkan perubahan suku bunga)harus diabaikan dalam penentuan perubahan nilai wajaritem yang dilindung nilai, karena ketiga hal tersebut tidakterkait dengan risiko yang dilindung nilai.

Jika terdapat ketidakpastian mengenai faktor-faktor yangmenyebabkan perubahan tanggal penyesuaian nilai yang diper-kirakan atau jika entitas tidak mampu secara handal memisah-kan perubahan yang ditimbulkan oleh suku bunga yang dilindungnilai dari faktor lainnya, maka perubahan tersebut diasumsikanditimbulkan oleh perubahan suku bunga yang dilindung nilai.

PA143. Pernyataan ini tidak menetapkan teknik yangdigunakan untuk menentukan jumlah sesuai paragraf PA135(g),yaitu perubahan nilai wajar item yang dilindung nilai yang terkaitdengan risiko yang dilindung nilai. Jika teknik statistik atauestimasi lainnya digunakan untuk pengukuran, maka manajemenharus meyakini bahwa hasilnya mendekati hasil yang diperolehseandainya jumlah tersebut diukur dari seluruh aset ataukewajiban individual yang membentuk item yang dilindung nilai.Hal yang tidak tepat apabila mengasumsikan bahwa perubahannilai wajar item yang dilindung nilai sama dengan perubahannilai instrumen yang dilindung nilai.

PA144. Paragraf 92 mensyaratkan bahwa jika item yangdilindung nilai untuk periode waktu penyesuaian nilai tertentumerupakan suatu aset, maka perubahan nilainya disajikansebagai pos tersendiri dalam kelompok aset. Sebaliknya, jika

Page 145: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.145—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

item yang dilindung nilai untuk periode waktu penyesuaian nilaitertentu merupakan kewajiban, maka perubahan nilai wajarnyadisajikan sebagai pos tersendiri dalam kelompok kewajiban.Keduanya merupakan item yang disajikan sebagai pos tersendirisesuai paragraf PA135(g). Alokasi secara spesifik pada asetindividual (atau kewajiban individual) tidak diperlukan.

PA145. Paragraf PA135(i) mengingatkan bahwa ketidak-efektifan timbul selama perubahan nilai wajar item yang dilindungnilai yang disebabkan oleh risiko yang ingin dilindung nilai berbedadengan perubahan nilai wajar derivatif lindung nilainya.Perbedaan tersebut memiliki beberapa alasan, di antaranya:(a) tanggal penyesuaian nilai aktualnya berbeda dari tanggal

yang diperkirakan, atau perkiraan tanggal penyesuaiannilainya direvisi;

(b) item pembentuk portofolio lindung nilai mengalamipenurunan nilai atau telah dihentikan pengakuannya;

(c) tanggal-tanggal pembayaran instrumen lindung nilai danitem yang dilindung nilainya berbeda; dan

(d) sebab-sebab lainnya (misalnya jika sebagian item yangdilindung nilai memiliki suku bunga yang lebih rendah darisuku bunga acuan yang menjadi alasan penetapan itemtersebut sebagai item yang dilindung nilai, dan ketidak-efektifan yang timbul tidak terlalu besar sehingga portofoliotersebut secara keseluruhan gagal memenuhi kualifikasiakuntansi lindung nilai).

Ketidak-efektifan* tersebut harus diidentifikasi dan dilaporkandalam laporan laba rugi.

PA146. Umumnya, efektivitas lindung nilai dapat ditingkat-kan.(a) jika entitas menskedulkan items yang memiliki karakteristik

percepatan pelunasan yang berbeda dalam satu cara yang

*Pertimbangan mengenai azas materialitas yang diterapkan dalamkonteks ini harus sesuai dengan yang diterapkan dalamseluruh PSAK.

Page 146: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.146—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

mempertimbangkan perbedaan-perbedaan dalam perilakupercepatan pelunasan.

(b) ketika jumlah item dalam portofolio bertambah. Jika itempembentuk portofolio berjumlah sedikit, maka peluangtimbulnya ketidak-efektifan secara relatif menjadi lebihbesar jika salah satu item tersebut dilunasi lebih awalsebelum atau sesudah tanggal yang diperkirakan. Sebalik-nya, jika item pembentuk portofolio berjumlah banyak, makaperilaku percepatan pelunasan dapat diprediksi secara lebihakurat.

(c) jika periode waktu penyesuaian nilai yang digunakandipersempit durasinya (misalnya durasi penyesuaian nilainyadikurangi dari 3 bulan menjadi 1 bulan). Durasi periodewaktu penyesuaian nilai yang lebih sempit akan mengurangipengaruh ketidaksesuaian (mismatch) antara tanggalpenyesuaian nilainya dan tanggal pembayaran (dalamperiode waktu penyesuaian nilainya) item yang dilindungnilai dan tanggal penyesuaian nilainya dan tanggalpembayaran instrumen lindung nilai.

(d) semakin tingginya frekuensi penyesuaian nilai instrumenlindung nilai guna mencerminkan perubahan item yangdilindung nilai (misalnya karena perubahan ekspektasipercepatan pelunasan)

PA147. Entitas menguji efektivitas secara berkala. Jikaestimasi tanggal penyesuaian nilai diubah pada satu tanggaldiantara tanggal dimana entitas menilai efektivitas dan tanggalpenilaian berikutnya, maka entitas harus menghitung nilaiefektivitas:(a) sebagai selisih antara perubahan nilai wajar instrumen

lindung nilai (lihat paragraf PA135(h)) dan perubahan nilaikeseluruhan item yang dilindung nilai yang disebabkan olehperubahan suku bunga yang dilindung nilai (termasukdampak perubahan suku bunga yang dilindung nilaiterhadap nilai wajar opsi percepatan pelunasan melekat);atau

Page 147: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.147—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

(b) menggunakan metode penaksiran berikut ini. Entitas:(i) menghitung persentase aset (atau kewajiban) yang

dilindung nilai dalam tiap periode waktu penyesuaiannilai, menggunakan basis tanggal-tanggal penyesuaiannilai yang diestimasi pada tanggal terakhir pengujianefektivitas.

(ii) mengalikan persentase tersebut pada estimasi yangtelah direvisi dari nilai yang ada pada suatu periodewaktu penyesuaian nilai guna menghitung nilai itemyang dilindung nilai berdasarkan estimasi yang telahdirevisi tersebut.

(iii) menghitung perubahan nilai wajar estimasi yang telahdirevisi dari item yang dilindung nilai yang disebabkanoleh risiko yang dilindung nilai dan menyajikannyasebagaimana yang telah digariskan dalam paragrafPA135(g).

(iv) mengakui ketidak-efektifan sebesar selisih antarajumlah yang ditentukan dalam huruf (iii) dan perubahannilai wajar instrumen lindung nilai (lihat paragrafPA135(h)).

PA148. Ketika mengukur efektivitas, entitas membedakanrevisi terhadap estimasi tanggal-tanggal penyesuaian nilai dariaset (atau kewajiban) yang telah ada dari revisi terhadapestimasi tanggal-tanggal penyesuaian nilai dari aset (ataukewajiban) yang baru diterbitkan, ketidak-efektifan hanyaditimbulkan oleh aset (atau kewajiban) yang telah adasebelumnya. Seluruh revisi terhadap estimasi tanggal-tanggalpenyesuaian nilai (selain yang dikecualikan dalam paragrafPA142), temasuk tiap re-alokasi items yang telah ada antarperiode waktu, harus diperhitungkan ketika merevisi estimasinilai yang ada dalam satu periode waktu sesuai paragrafPA147(b)(iii) dan juga saat menghitung efektivitas. Jika ketidak-efektifan telah diakui sebagaimana yang telah digariskan di atas,entitas menetapkan estimasi total aset (atau kewajiban) yangbaru pada tiap periode waktu penyesuaian nilai, termasuk aset(atau kewajiban) baru yang diterbitkan sejak tanggal terakhirpengujian efektivitas dilakukan, dan menetapkan nilai item yang

Page 148: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.148—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

dilindung nilai yang baru dan persentase yang baru sebagaipersentase yang dilindung nilai. Prosedur yang digariskan dalamparagraf 147(b) kemudian diulang pada tanggal pengujianefektivitas berikutnya.

PA149. Items yang sebelumnya diskedulkan dalam suatuperiode waktu penyesuaian nilai dapat dihentikan pengakuannyakarena percepatan pelunasan atau penghapusan terjadi lebihcepat dari perkiraan sebelumnya akibat penurunan nilai ataupenjualan. Jika hal tersebut terjadi, maka jumlah perubahan nilaiwajar yang disajikan sebagai item yang disajikan sebagai satubaris terpisah sebagaimana yang dimaksudkan dalam paragrafPA135(g) yang terkait dengan item yang dihentikan pengakuan-nya, harus dikeluarkan dari neraca dan dimasukkan sebagaikeuntungan atau kerugian yang timbul akibat penghentianpengakuan item tersebut. Untuk tujuan ini, adalah penting untukmengetahui periode waktu penyesuaian nilai dalam mana itemyang dihentikan pengakuannya tersebut diskedulkan, karenainformasi ini akan menentukan dari periode waktu penyesuaiannilai mana item tersebut harus dikeluarkan dan selanjutnya nilaiyang akan dikeluarkan dari item yang disajikan sebaga satubaris terpisah tersebut ditentukan berdasarkan ketentuan dalamparagraf PA135(g). Ketika suatu item dihentikan pengakuannya,jika asal periode waktu item tersebut dapat ditentukan, makaitem dimaksud harus dikeluarkan dari periode waktunya tersebut.Jika tidak, maka item tersebut dikeluarkan dari periode-waktupaling awal jika penghentian pengakuan tersebut disebabkanoleh percepatan pelunasan yang lebih besar dari yangdiperkirakan, atau dialokasikan ke seluruh periode yangmengandung item yang dihentikan pengakuannya menggunakanmetode yang sistematis dan rasional jika item tersebut dijualatau mengalami penurunan nilai.

PA150. Selanjutnya, tiap jumlah yang terkait dengan suatuperiode waktu tertentu dan belum dihentikan pengakuannyaketika periode waktu dimaksud kadaluarsa, maka jumlahtersebut harus diakui dalam laporan laba rugi (lihat paragraf92). Sebagai contoh, diasumsikan entitas menskedulkan items

Page 149: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.149—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

yang dimilikinya dalam tiga periode waktu penyesuaian nilai.Saat penetapan ulang sebelumnya, perubahan nilai wajar yangdilaporkan sebagai item yang disajikan sebagai satu baristerpisah di neraca merupakan aset senilai CU25. Jumlah tersebutmewakili nilai yang berasal dari periode 1, 2, dan 3 yaitu CU7,CU8, dan CU10. Pada tanggal penetapan ulang berikutnya,aset yang berasal dari periode 1 mungkin telah direalisasi ataudiskedul ulang dalam periode-periode berikutnya. Karenanya,CU7 harus dihapuskan dari neraca dan diakui dalam laoranlaba rugi. CU8 dan CU10 sekarang dianggap berasal dariperiode 1 dan 2. Periode yang tersisa ini kemudian disesuaikan,jika diperlukan, dengan perubahan nilai wajar sebagaimana yangdijabarkan dalam paragraf PA135(g).

PA151. Sebagai ilustrasi dari ketentuan dalam dua paragrafsebelumnya, diasumsikan bahwa entitas menskedulkan asetnyadengan cara mengalokasikan satu persentase dari portofolionyake dalam tiap periode waktu penyesuaian nilai. Diasumsikanjuga bahwa entitas tersebut menskedulkan CU100 ke dalammasing-masing dari dua periode waktu pertama. Ketika periodewaktu pertama kadaluarsa, aset senilai CU110 dihentikanpengakuannya akibat pelunasan yang diharapkan dan yang tidakdiharapkan. Dalam kasus ini, seluruh nilai yang terkandungdalam item yang disajikan sebagai satu baris terpisah sebagai-mana yang dimaksudkan dalam paragraf PA135(g) yang terkaitdengan periode waktu pertama harus dikeluarkan dari neraca,ditambah 10 persen nilai yang terkait dengan periode waktukedua.

PA152. Jika jumlah yang dilindung nilai untuk satu periodewaktu penyesuaian nilai dikurangi tanpa disertai penghentianpengakuan aset (atau kewajiban) yang terkait, maka jumlahyang dimasukkan dalam item yang disajikan sebagai satu baristerpisah sebagaimana yang dimaksudkan dalam paragrafPA135(g) yang terkait dengan pengurangan tersebut harusdiamortisasi sesuai dengan paragraf 95.

Page 150: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

55.150—ED Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

PA153. Entitas dapat menerapkan pendekatan yangdigariskan dalam paragraf PA135–PA152 pada portofoliolindung nilai yang sebelumnya telah dilaporkan sebagai lindungnilai atas arus kas sesuai PSAK 55 (revisi 2006). Entitastersebut harus membatalkan (revoke) penetapan lindung nilaiatas arus kas tersebut sesuai paragraf 101(d) dan menerapkanketentuan yang digariskan dalam paragraf tersebut. Entitas jugamenetapkan ulang lindung nilai tersebut sebagai lindung nilaiatas nilai wajar dan menerapkan pendekatan yang digunakandalam paragraf PA135–PA152 secara prospektif untuk periode-periode akuntansi selanjutnya.

Page 151: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

55.151—EDHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

123456789

1011121314151617181920212223242526272829303132333435363738

Page 152: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

EXPO

SURE

DRAF

T

PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

INSTRUMEN KEUANGAN:PENGAKUAN DANPENGUKURAN

ED PSAK No. 55 (Revisi 2006) September 2006

IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 153: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

ii Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

ED No.

55

Hak cipta © 2006, Ikatan Akuntan Indonesia

PERNYATAANSTANDAR AKUNTANSI KEUANGAN

INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:INSTRUMEN KEUANGAN:PENGAKUAN DAN PENGUKURANPENGAKUAN DAN PENGUKURANPENGAKUAN DAN PENGUKURANPENGAKUAN DAN PENGUKURANPENGAKUAN DAN PENGUKURAN

Diterbitkan olehDewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan IndonesiaJl. Sindanglaya No. 1 Menteng, Jakarta Pusat 10310Telp. (021) 319 04232Fax. (021) 724 5078Homepage: www.iaiglobal.or.idEmail: [email protected]

Page 154: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

DAFTAR ISI

ParagrafPENDAHULUAN ........................................................................ 01-07

Tujuan ......................................................................................... 1

Ruang Lingkup ........................................................................... 2-6

Definisi ........................................................................................ 7-8

Derivatif Melekat ........................................................................ 9-13

PENGAKUAN DAN PENGHENTIAN PENGAKUAN ................. 14-42

Pengakuan awal ..................................................................... 14

Penghentian Pengakuan Aset Keuangan ............................. 15-37

Transfer yang Diakui sebagai Penghentian Pengakuan ........ 24-28

Transfer yang tidak Diakui sebagai Penghentian Pengakuan 29

Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang ditransfer ........... 30-35

Transfer Keseluruhan ............................................................ 36-37

Pembelian atau Penjualan Aset Keuangan yang lazim (regular) .. 38

Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan .......................... 39-42

PENGUKURAN........................................................................... 43-71

Pengukuran Awal Aset Keuangan dan Kewajiban Keuangan .... 43-44

Pengukuran Aset Keuangan setelah Pengakuan Awal ............... 45-46

Pengukuran Kewajiban Keuangan Setelah Pengakuan Awal ...... 47

Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar .............................. 48-50

Reklasifikasi ................................................................................ 51-55

Keuntungan dan Kerugian ......................................................... 56-58

Penurunan Nilai dan Tidak Tertagihnya Aset Keuangan ......... 59-71

Aset Keuangan yang Dicatat Berdasarkan Biaya Perolehan

Diamortisasi ..................................................................... 64-66

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

iiiHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 155: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Aset keuangan yang Dicatat pada Biaya Perolehan ............. 67

Aset Keuangan yang Tersedia untuk Dijual ......................... 68-71

LINDUNG NILAI ........................................................................ 72-105

Instrumen Lindung Nilai ............................................................. 73-78Instrumen yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai ........... 73-74Penetapan Instrumen Lindung Nilai ...................................... 75-78

Item yang Dilindung Nilai ........................................................... 79-86Item yang memenuhi Kualifikasi Dilindung Nilai ................... 79-81Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang Dilindung Nilai 82-83Penetapan Item Non Keuangan sebagai Item yang Dilindung

Nilai .................................................................................. 84Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang Dilindung Nilai 85-86

Akuntansi Lindung Nilai ............................................................. 87-105Lindung Nilai atas Nilai Wajar ............................................... 89-97Lindung Nilai atas Arus Kas ................................................. 98-104Lindung Nilai atas Investasi Neto ......................................... 105

TANGGAL EFEKTIF DAN TRANSISI ....................................... 106-111

PEDOMAN APLIKASIRuang Lingkup ................................................................ PA1–PA6

Definisi ............................................................................. PA7-PA39Suku-bunga-efektif ..................................................... PA17-PA20Derivatif ...................................................................... PA21-PA25Biaya Transaksi .......................................................... PA26Aset keuangan dan Kewajiban keuangan yang

dimiliki untuk diperdagangkan ............................. PA27-PA28Investasi dimiliki hingga jatuh tempo ......................... PA29-PA38Pinjaman yang Diberikan dan Piutang ........................ PA39

Derivatif Melekat ............................................................. PA40-PA48Instrumen Keuangan yang Mengandung Derivatif Nelekat PA40-PA48Pengakuan dan Penghentian Pengakuan ......................... PA49-PA78

Pengakuan Awal ......................................................... PA49-PA50Penghentian pengakuan Aset keuangan .................... PA51-PA59Transfer yang Memenuhi Kriteria Penghentian

Pengakuan ............................................................ PA60-PA61Transfer yang Tidak Memenuhi Kriteria Penghentian

pengakuan ............................................................ PA62

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

iv Hak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA

Page 156: (Revisi 2006) Instrumen Keuangan - Pengakuan dan Pengukuran.pdf

Keterlibatan Berkelanjutan atas Aset yang Ditransfer PA63Transfer keseluruhan.................................................. PA64-PA65Contoh-contoh ........................................................... PA66-PA67Pembelian atau Penjualan Reguler Aset Keuangan .... PA68-PA71Penghentian Pengakuan Kewajiban Keuangan .......... PA72-PA78

Pengukuran ...................................................................... PA79-PA108Pengukuran Awal Aset keuangan dan Kewajibankeuangan .................................................................... PA79-PA80Pengukuran Aset keuangan setelah Pengukuran Awal PA81-PA83Pertimbangan dalam Pengukuran Nilai Wajar ............. PA84-PA85Pasar Aktif: Harga Kuotasi ......................................... PA86-PA88Pasar Aktif Tidak Tersedia: Teknik penilaian .............. PA89-PA95Pasar Aktif Tidak Tersedia: Instrumen Ekuitas ........... PA96-PA97Input yang Digunakan dalam Teknik Penilaian ........... PA98Keuntungan dan Kerugian ......................................... PA99Penurunan Nilai dan Tidak Tertaguhnya Aset Keuangan PA100-PA109Aset keuangan yang dicatat pada Biaya Perolehan

Diamortisasi .......................................................... PA100-PA108Pendapatan Bunga Setelah Pengakuan Penurunan

Nilai ....................................................................... PA109Lindung Nilai ................................................................... PA110-PA134

Instrumen-intrumen Lindung Nilai ............................. PA110-PA113Instrumen yang memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai . PA110-PA113Items yang Dilindung Nilai ......................................... PA114-PA121Items yang Memenuhi Kualifikasi Lindung Nilai ........ PA114-PA117Penetapan Item Keuangan sebagai Item yang

dilindung nilai ....................................................... PA118-PA119Penetapan Item non keuangan sebagai Item yang

Dilindung .............................................................. PA120Penetapan Kelompok Item sebagai Item yang

Dilindung Nilai ...................................................... PA121Akuntansi Lindung Nilai ............................................ PA122-PA153Penilaian Efektivitas Lindung Nilai ............................. PA125-PA134Akuntansi Lindung Nilai atas Nilai Wajar untuk

suatu Lindung Nilai Portofolio dari RisikoSuku Bunga .......................................................... PA135-PA153

Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran ED PSAK No. 55 (Revisi 2006)

vHak Cipta © 2006 IKATAN AKUNTAN INDONESIA