Revisi no. 6

Embed Size (px)

DESCRIPTION

anak

Citation preview

6. Indikasi dan kapan digunakan nasal prongs, kateter nasal, kateter nasofaringKanula Nasal (nasal prongs)Oksigen mengalir dari kanula menuju nasofaring yang bertindak sebagai reservoir anatomis, dengan kecepatan aliran antara 0,1-6L/menit. Fraksi konsentrasi oksigen inspirasi (FiO2) yang dihasilkan bervariasi antara 24- 50% , tergantung pada aliran inspirasi pasien. Secara umum, setiap liter oksigen yang diberikan akan menghasilkan kenaikan FiO2 sebanyak 4%. Frekwensi pernafasan yang cepat, volume tidal yang tinggi, dan waktu inspirasi yang pendek akan meningkatkan dilusi oleh udara luar sehingga FiO2 yang dihasilkan akan turun. Keterbatasan alat ini yaitu perubahan ventilasi semenit dan aliran inspirasi akan menyebabkan perubahan FiO2 sehingga FiO2 sukar diukur, prong sulit dipertahankan posisinya terutama pada bayi kecil. Penggunaannya terbatas apabila terdapat produksi sekret yang berlebihan, edema mukosa atau deviasi septum. Keuntungannya adalah lebih nyaman untuk anak, ringan dan tidak mahal sehingga alat ini lebih sering digunakan pada kondisi dimana tidak perlunya pengontrolan FiO2. Beberapa penyakit yang tidak memerlukan pengontrolan FiO2 seperti asma, pneumonia, bronkiolitis, distress pernafasan, henti jantung dan nafas, emboli paru, syok, sepsis, hipovolemik, gagal jantung, infark miokardium, dan intoksikasi karbon monoksida. Kateter NasofaringOksigen mengalir melalui kateter ke dalam orofaring yang bertindak sebagai reservoir anatomis. FiO2 bervariasi menurut aliran inspirasi pasien. Alat ini jarang digunakan karena perawatannya yang sulit. Keterbatasan alat ini antara lain : FiO2 sukar dikontrol dan diukur, pemakaian nya terbatas pada produksi mucus yang berlebihan, edema mukosa dan adanya deviasi septum. Untuk mencegah adanya sumbatan, maka kateter harus sering dibersihkan dan apabila letak kateter di hidung maka konsentrasi oksigen yang dihasilkan akan lebih rendah.Untuk memilih jenis alat yang digunakan dalam terapi oksigen perlu dipertimbangkan faktor sebagai berikut: (a) kenyamanan pasien, (b) FiO2 yang diinginkan, (c) perlu tidaknya pengontrolan FiO2, dan (d) perlu tidaknya gas inspirasi dilembabkan