Revisi Umur

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    1/42

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Genetika merupakan ilmu yang mempelajari tentang materi genetik. Hukum

    yang dikenal pada ilmu genetika, yaitu adanya Hukum Mendel, baik Hukum

    Mendel I maupun Hukum Mendel II. Hukum Mendel I (Hukum pemisahan

    Mendel) menyatakan bahwa kedua faktor untuk tiap ciri itu tidak bergabung (tidak

    bercampur) dengan cara apapun. edua faktor itu tetap berdiri sendiri selama

    hidup indi!idu dan memisah waktu pembentukan gamet " gamet. Hukum ini

    berlaku pada persilangan monohibrid (#orebima, $%&'). Hukum II Mendel

    (Hukum pilihan bebas) menyatakan bahwa gen"gen untuk karakter yang berbeda

    diwariskan secara bebas satu sama lainnya (#orebima, $%&'). Hukum ini berlaku

    untuk dua sifat beda (dihibrid). amun hukum II Mendel tersebut bersyarat

    bahwa gen gen tersebut terletak pada kromosom yang berbeda (Mettler, &**+).

    edangkan ada kasus lain yang terjadi jika gen gen terletak pada kromosom

    yang sama.

    -indah silang (crossing over) merupakan suatu peristiwa bertukarnya gen gen pada kromatid dengan kromatid homolognya. -eristiwa pindah silang dapat

    terjadi jika gen gennya terletak dalam kromosom yang sama, baik terletak pada

    kromosom kelamin maupun kromosom kromosom tubuh. -ertukaran bagian

    antara kromosom kromosom homolog menyebabkan perubahan posisi faktor

    gen tertentu dari suatu kromosom ke pasangan homolognya, sehingga berakibat

    munculnya tipe turunan yang bukan tipe parental disamping tipe parental

    (#orebima, $%%'). Crossing over terjadi ketika proses gametogenesis yangmelibatkan pembelahan meiosis.Gametogenesis adalah proses pembentukan gamet. -ada proses gametogenesis

    terjadi pembelahan meiosis yang terdiri atas $ tahapan, yaitu meiosis I dan

    meiosis II. -eristiwa pindah silang terjadi selama sinapsis dari kromosom"

    kromosom homolog padazygotendanpachytendariprofase I meiosis(#orebima,

    $%&'). -eristiwa ini dapat diketahui dengan cara melakukan testcross pada

    keturunan pertamanya (&). Gardner (&*+/) menyatakan bahwa pindah silang

    mencakup kromatid"kromatid sesaudara (dua kromatid dari satu kromosom) tetapi

    &

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    2/42

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    3/42

    pada lokus &%,5 dan l (lot) pada lokus 1-,5 terletak pada satu

    kromosom yaitu kromosom nomor 2 (autosom) (.rue et al$,

    2002)$

    -eristiwa pindah silang dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu umurbetina, temperatur, penyinaran sinar 0, jarak antar gen, dan 1at kimia (uryo,

    $%%+). 2ari kelima tersebut salah satunya adalah umur betina. uryo ($%%+)

    menjelaskan bahwa makin tua umur suatu indi!idu, makin kurang mengalami

    pindah silang. Manfaat penelitian ini adalah mengetahui fenomena yang terjadi

    pada persilangan Drosophila melanogaster stain 3 45 /bcl,

    mengetahui enotip 2 yang munul pada persilangan Drosophila

    melanogaster strain 3 45 bcl, dan mengetahui pengaruh umur betinaterhadaprekuensi pindah silang (crossing over) pada Drosophila

    melanogaster strain 3 45 bcl. Pindah silang membantu untuk

    memba!a seara aak materi genetik selama proses

    pembentukan gamet$ al ini, menyebabkan pembentukan gamet

    yang akan menimbulkan individu yang seara genetik berbeda

    dari orang tua dan saudara mereka$ Pada kenyataannya

    peristi!a pindah silang ini merupakan suatu mekanisme sumbervariasi genetik pada makhluk hidup, termasuk pada manusia$

    ariasi genetik ini merupakan inti dari evolusi$ 3anpa perbedaan

    genetik antara individu, 4survival of the ttest tidak akan

    mungkin terjadi$ "emua orang akan persis sama, sehingga hal itu

    tidak akan dapat digunakan untuk menentukan siapa yang dapat

    atau akan bertahan ("umarlan, 2009)$6erdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin mengetahui dan

    membuktikan pengaruh umur betina terhadap frekuensi pindah silang pada

    persilangan Drosophila melanogaster strain 3 45 bcl7 dengan melakukan

    penelitian yang berjudul 8-engaruh 9mur 6etina terhadap rekuensi -indah

    ilang (Crossing Over) padaDrosophila melanogaster-ersilangan train 3 45

    bcl7:.

    B. Rumusan Masalah

    '

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    4/42

    .erdasarkan latar belakang tersebut, dapat digunakan

    rumusan masalah yaitu apakah perbedaan umur betina juga

    dapat menyebabkan perbedaan rekuensi pindah silang pada

    persilangan Drosophila melanogaster stain 3 45 /bcl6

    C. Kegunaan Penelitian

    egunaan yang diperoleh dari penelitian ini adalah sebagai berikut.

    &. 6agi -eneliti1$1 7engetahui enomena yang terjadi pada persilangan

    Drosophila melanogaster stain 3 45 /bcl$1$2 Memberikan informasi mengenai fenotip $ yang muncul pada

    persilangan Drosophila melanogaster strain 3 45 bcl.1$ 7emberikan inormasi dan bukti bah!a umur betina

    berpengaruh terhadap rekuensi pindah silang (crossing

    over) pada Drosophila melanogaster strain 3 45 bcl.2$ .agi Pembaa

    2$1 7eningkatkan pemahaman mengenai enomena yang terjadi

    pada persilangan Drosophila melanogaster stain 3 45 /bcl$2$2 7eningkatkan pemahaman mengenai fenotip $ yang muncul

    pada persilangan Drosophila melanogaster strain 3 45 bcl.

    $.' Meningkatkan pemahaman mengenai pengaruh umur betina

    terhadap rekuensi pindah silang (crossing over) pada

    Drosophila melanogaster strain 3 45 bcl.

    D. Batasan Masalah

    ;dapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah sebagi berikut.&. -enelitian ini menggunakan strain bcl(black body-clot eyes), dan

    (normal).$. -enelitian ini menggunakan persilangan -& dari strain 3 45 7 bcl'. -enelitian ini menggunakan persilangan -$ dari 7 & dominan (dari hasil

    persilangan 3 45 7 bcl) 45 3 bclparental resesif dari stok awal./. -emindahan betina dilakukan setiap hari selama < $% hari (sampai betina

    mati) ke medium baru

    /

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    5/42

    =. etelah betina mati, umur betina direntang menjadi ', yaitu muda, sedang,

    dan tua>. -engamatan dan penghitungan fenotip $ dilakukan selama < &/ hari atau

    sampai lalat habis pada masing masing botol?. -engamatan fenotip yang dilakukan yaitu warna tubuh, bentuk sayap, warna

    mata, faset mata

    E. Asumsi penelitian

    ;sumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut.

    &. eluruh strainDrosophila melanogaster dianggap memiliki produkti!itas

    yang sama.$. @umlah medium dalam tiap botol dianggap sama

    '. kondisi lingkungan yang meliputi suhu, pH, kelembaban dan temperatur

    dianggap sama

    F. Deinisi !perasi"nal

    2efinisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai

    berikut.

    &. train adalah sekelompok intraspesifik yang memiliki hanya satu atau

    sejumlah kecil ciri yang berbeda, biasanya dalam keadaan homo1igot untuk

    ciri"ciri tersebut atau galur murni (#orebima, $%%'). -ada penelitian ini

    strain yang digunakan adalah strain danbcl.$. -indah silang adalah proses penukaran segmen dari kromatid"kromatid

    bukan kakak beradik dari sepasang kromosom homolog (uryo, $%%+).'. enotip adalah karakter yang dapat diamati dalam suatu indi!idu yang

    merupakan hasil suatu interaksi genotip dengan lingkungan tempat hidup

    dan berkembang (#orebima, $%&'). -ada penelitian ini, fenotip dari

    Drosophila melanogasterstrain adalah warna tubuh kuning kecoklatan,

    warna mata merah, faset mata halus, dan sayap menutupi tubuh dengan

    sempurna sedangkan fenotip Drosophila melanogaster strain bcl adalah

    warna tubuh hitam, warna mata coklat, faset mata halus, dan sayap

    menutupi tubuh dengan sempurna./. Chiasmaadalah interpretasi dari tiap silangan pada pindah silang (Aothwell,

    &*+' dalam #orebima, $%&'). #hiasma mempunyai makna bahwa telah

    terjadi pertukaran resiprok antara kedua kromatid di dalam bentukan bi!alen

    =

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    6/42

    (satu kromatid bersifat paternal, sedangkan yang lain bersifat maternal)

    (#orebima, $%&').=. 2ominan adalah suatu sifat yang dapat mengalahkan sifat yang lain

    (#orebima, $%&')>. Aesesif adalah suatu sifat yang dikalahkan oleh sifat yang lain (#oerbima,

    $%&').?. ilial & (&) merupakan keturunan generasi pertama yang didapat dari hasil

    persilangan parental strain 3 45 7 bcl+. ilial $ ($) merupakan keturunan generasi kedua yang didapat dari hasil

    persilangan sesama filial &.*. Aekombinan adalah turunan yang bukan tipe parental (#orebima,$%&').

    -ada penelitian ini rekombinan yang dihasilkan adalah bdan cl.

    &%. Bokus adalah letak suatu gen dalam kromosom (Gardner, &**&). 2alam

    penelitian ini menggunakan beberapa lokus yang berada dalam kromosom

    $, yaitu lokus ke /+,= (b) dan lokus &>,= (cl) (6ruce et al., $%%$).

    BAB II

    KA#IAN PU$%AKA

    A. Deskripsi Dr"s"phila melan"gaster

    Drosophila melanogaster (lalat buah) adalah serangga kecil dengan

    panjang dua sampai lima milimeter dan komunitasnya sering ditemukan di

    sekitar buah yang rusakCbusuk (Iskandar, &*+?). D. melanogaster

    >

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    7/42

    merupakan jenis seranggabersayap yang masuk ke dalam ordo 2iptera.

    2rosophila memiliki jenis yang ber!ariasi sekitar &=%% spesies (-ar!athiet

    al, $%%*). D. melanogaster seringkali digunakan dalam penelitian biologi

    terutama dalam perkembangan ilmu genetika (Manning, $%%>). pesies ini

    merupakan organisme yang sering digunakan sebagai model penelitian

    genetikakarena penampilan, perilaku dan pembiakannya (-ar!athi et al.,

    $%%*).;dapun klassifikasi 2rosophila yaitu sebagai berikut.

    ingdom D;nimalia-hylum D;rthropodaelas DInsectaErdo D2iptera

    ub Erdo D#yclorrhaphaamilia D2rosophilidaeGenus D2rosophila

    pesies DDrosophila melanogaster (trickberger dalam ;ini, $%%+).

    D. melanogastermemiliki kromosom sebanyak + buah atau / pasang kromosom

    homolog. romosom"kromosom ini dibedakan atas ' pasang kromosom tubuh

    (autosom) dan sepasang kromosom kelamin (genosom). armana ($%&%)

    menyebutkan bahwa pada D. melanogaster selain dari keadaan normal ()

    ditemukan ada beberapa strain yang merupakan hasil mutasi dan menghasilkanmutan"mutan yang berbeda dari keadaan normalnya. -erbedaan tersebut terutama

    terkait dengan warna mata, bentuk mata, dan bentuk sayap. Hal ini sesuai yang

    dikatakan armana ($%&%) yang menyatakan beberapa jenis mutasi pada D.

    melanogaster yang dapat terlihat dari fenotipnya warna mata, bentuk mata, bentuk

    sayap dan warna tubuh.6erdasarkan hal tersebut, maka dikenal berbagai strain

    (mutan) dari D. melanogaster antara lainD w (white), cl (clot), ca (claret), se

    (sepia), eym(eyemissing), cu (curled), tx (taFi), m(miniature), dp(dumpy), danvg (!estigial). -erbedaan fenotip yang nampak tersebut tentunya disebabkan

    karena telah terjadi perubahan pada genotip (terjadi !ariasi genotip) dengan

    keadaan normalnya, yang oleh armana ($%&%)disebut sebagai perbedaan ciri

    instraspesifik yang selanjutnya dikenal dengan sebutan strain. ecara rasional,

    perbedaan genotip selain memberikan dampak perbedaan pada fenotip juga

    menyebabkan beberapa perbedaan dalam hal fisiologik. eperti dikatakan oleh

    armana ($%&%)bahwa mekanisme penggunaan sperma untuk pembuahan sel

    ?

    http://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttp://id.wikipedia.org/wiki/Seranggahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diptera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_modelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttp://id.wikipedia.org/w/index.php?title=Diptera&action=edit&redlink=1http://id.wikipedia.org/wiki/Organisme_modelhttp://id.wikipedia.org/wiki/Genetikahttp://id.wikipedia.org/wiki/Serangga
  • 7/25/2019 Revisi Umur

    8/42

    telur (fertilisasi) tidak selalu sama pada semua jenis atau strain D. melanogaster.

    2emikian juga owler (&*?') melaporkan bahwa jumlah sperma yang ditrasferD.

    melanogasterjantan berkaitan dengan perbedaan strain. 2engan demikian macam

    strain akan terkait dengan jumlah keturunan.6eberapa tanda yang dapat digunakan untuk membedakan lalat jantan dan

    betinaD. melanogaster, yaitu bentuk abdomen pada lalat betina kecil dan runcing,

    sedangkan pada jantan agak membulat (Gambar $.&). anda hitam pada ujung

    abdomen juga bisa menjadi ciri dalam menentukan jenis kelamin lalat tanpa

    bantuan mikroskop. 9jung abdomen lalat jantan berwarna gelap, sedang pada

    betina tidak. @umlah segmen pada lalat jantan hanya =, sedangkan pada betina ada

    ?. Balat jantan memilikisex combberjumlah &%, terdapat pada sisi paling atas kakidepan, berupa bulu rambut kaku dan pendek (2emerec dan aufmann, &*>&

    dalam ;ini $%%+). Balat betina memiliki = garis hitam pada permukaan atas

    abdomen, sedangkan pada lalat jantan hanya ' garis hitam (iyono, &*+> dalam

    ;ini $%%+).

    Gambar $.& D. melanogasterbetina (kiri), jantan (kanan) strain

    (umber D#hyb and gompel, $%&$)

    D. $iklus Hi&upDrosophila melanogaster

    D melanogaster tergolongHolometabola, memiliki periode istirahat

    yaitu dalam fase pupa. 2alam perkembangannya D. melanogaster

    mengalami metamorfosis sempurna yaitu melalui fase telur, lar!a, pupadan D. elanogaster dewasa (rost, &*=*). Balat betina setelah

    perkawinan menyimpan sperma di dalam organ yang disebutspermatheca

    (kantong sperma). Balat jantan dan betina bersifat diploid. etiap satu kali

    pembelahan meiosis dihasilkan / sperma haploid di dalam testis lalat

    jantan dewasa sedangkan pada lalat betina dewasa hanya dihasilkan & sel

    telur (iyono, &*+>). Bamanya siklus hidup D. melanogaster ber!ariasi

    sesuai suhu. Aata"rata lama periode telur"lar!a pada suhu $% o# adalah +

    +

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    9/42

    hari, pada suhu $=o# lama siklus menurun yaitu = hari. iklus hidup pupa

    pada suhu $%o# adalah sekitar >,' hari, sedangkan pada suhu $=o# sekitar

    /,$ hari. -ada suhu $=o# siklus hidupD. melanogaster dapat sempurna

    sekitar &% hari, tetapi pada suhu $%o# dibutuhkan sekitar &= hari.-emeliharaanD. melanogastersebaiknya berada dalam suhu ruang

    dimana temperatur tidak dibawah $%o# atau diatas $=o#. uhu tinggi

    (diatas '%o#) dapat mengakibatkan sterilisasi atau kematian -ada

    temperatur rendah keberlangsungan hidup dariD. melanogasterterganggu

    dan siklus hidupnya menjadi lebih panjang (contoh pada suhu &% o# untuk

    mencapai tingkat lar!a dibutuhkan sekitar =? hari dan pada suhu &=o#

    sekitar &+ hari). Hal yang perlu diingat adalah suhu di dalam biakan botoldapat lebih tinggi dibandingkan suhu lingkungan sekitar di luar botol,

    karena adanya peningkatan panas akibat fermentasi ragi (2emerec dan

    aufmann, &*>&). iklus hidup 2. melanogaster dapat dilihat pada gambar

    $.$

    Gambar $.$ iklus hidupD. melanogastermulai dari telur hingga imago

    (umberD @acob, $%&%)

    iklus hidupDrosophila memiliki tahapan sebagai berikut.

    &. elur

    elur Drosophila memiliki panjang kira"kira setengah millimeter.

    6agian struktur punggung telur ini lebih datar dibandingkan dengan

    bagian perut. elur lalat akan nampak di permukaan media makanan

    setelah $/ jam dari perkawinan. etelah fertilisasi, telur berkembang

    kurang lebih satu hari, kemudian menetas menjadi lar!a (iyono, &*+>).

    Drosophila melanogaster betina memiliki dua tipe organ untuk

    penyimpanan sperma yaitu reseptakulum seminalis yang mengandung

    sebagian besar sperma (>="+%), dan pasangan spermateka sebagai tempat

    *

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    10/42

    penyimpanan sperma jangka panjang. perma disimpan di dalam lumen

    spermateka dimana sperma menerima protein"protein yang masih belum

    diketahui fungsinya dari sel epitelial sekretori yang mengelilingi lumen

    spermateka (;drianne, et al, $%%+). perma yang tersimpan dalam

    reseptakulum seminalis digunakan untuk fertilisasi terlebih dahulu

    daripada yang tersimpan di spermateka.

    Mekanisme ini terjadi karena posisi dari organ penyimpanan sperma

    pada traktus genetalis indi!idu betina yang mana bagian proksimal

    reseptakulum seminalis terbuka langsung ke o!iduk di atas uterus. @umlah

    sperma yang tersimpan di dalam organ penyimpanan sekitar =%%"?%%,

    sehingga diperkirakan adanya pembuangan sperma dari 2rosophila dan

    hanya &%"$% yang disimpan. -enyimpanan sperma berada dalam

    keadaan berputar secara kontinyu. ;danya tingkat penggunaan sperma

    yang tinggi disebabkan oleh kontraksi otot reseptakulum seminalis yang

    membantu pergerakan sperma untuk keluar masuk dari reseptakulum

    seminalis (Muliati, $%%%). Balat buah 2rosophila pada suhu $=J#, setelah

    keluar dari pupa dan melakukan perkawinan mulai dapat bertelur kurang

    lebih =% sampai ?= butir per hari sampai jumlah maksimum kurang lebih/%%"=%% dalam &% hari (Iskandar, &*+?).

    $. Bar!a

    ekitar satu hari setelah fertilisasi, embrio berkembang dan menetas

    menjadi lar!a (Manning, $%%>). Bar!a yang baru menetas disebut sebagai

    lar!a fase pertama (instar) dan hanya nampak jelas bila diamati dengan

    menggunakan alat pembesar. Bar!a akan makan dan tumbuh dengan cepat

    kemudian berganti kulit mejadi lar!a fase kedua dan ketiga (2emerec danaufmann, &*>&). Bar!a fase ketiga, dua sampai tiga hari kemudian

    berubah menjadi pupa (iyono, &*+>). etelah penetasan dari telur, lar!a

    mengalami dua kali molting (ganti kulit) (2emerec dan aufmann, &*>&).

    Hal ini membutuhkan waktu kurang lebih empat hari untuk selanjutnya

    menjadi pupa (iyono, &*+>). ase terakhir dapat mencapai panjang

    sekitar /,= milimeter. Bar!a sangat aktif dan termasuk rakus dalam makan,

    sehingga lar!a tersebut bergerak pelan pada medium biakan. aat lar!a

    &%

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    11/42

    siap menjadi pupa, mereka berjalan perlahan dan menempel di permukaan

    relatif kering, seperti sisi botol atau di bagian kertas kering yang

    diselipkan ke pakannya (2emerec dan aufmann, &*>&).

    '. -upa

    -upa yang baru terbentuk awalnya bertekstur lembut dan putih seperti

    kulit lar!a tahap akhir, tetapi secara perlahan akan mengeras dan warnanya

    gelap (2emerec dan aufmann, &*>&). 2iatas dari empat hari, tubuh pupa

    tersebut sudah siap berubah bentuk menjadi dewasa, dan akan tumbuh

    menjadi indi!idu baru setelah &$ jam (waktu perubahan fase diatas berlaku

    untuk suhu $=J#) (Manning, $%%>). ahap akhir fase ini ditunjukkan

    dengan perkembangan dalam pupa seperti mulai terlihatnya bentuk tubuh

    dan organ dewasa (imago). etika perkembangan tubuh sudah mencapai

    sempurna makaD. melanogaster dewasa akan muncul melalui anterior

    end dari pembungkus pupa. Balat dewasa yang baru muncul ini berukuran

    sangat panjang dengan sayap yang belum berkembang. emudian dalam

    waktu yang singkat, sayap mulai berkembang dan tubuhnya berangsur

    menjadi bulat (2emerec dan aufmann, &*>&). Hari kelima pupa

    terbentuk dan pada hari kesembilan keluarlah imago dari selubung pupa(puparium) (iyono, &*+> dalam ;ini $%%+).

    /. Imago (Balat 2ewasa)

    -erkawinan biasanya terjadi setelah imago berumur &% jam, tetapi

    meskipun demikian lalat betina biasanya tidak segera meletakkan telur

    sampai hari kedua. Balat buah 2rosophila pada suhu $=J#, dua hari

    setelah keluar dari pupa mulai dapat bertelur kurang lebih =% sampai ?=

    butir per hari sampai jumlah maksimum kurang lebih /%%"=%% dalam &%hari, tetapi pada suhu $%J# kira"kira dalam waktu &= hari (Iskandar,

    &*+?). @umlah telur tersebut dipengaruhi oleh faktor genetik, temperatur

    lingkungan dan !olume tabung yang digunakan (Mulyati,&*+=).iklus

    hidup total terhitung dari telur sampai telur kembali berkisar antara &%"&/

    hari.

    C. Pin&ah $ilang 'Crossing Over(

    &&

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    12/42

    Menurut -ai (&**$) pindah silang atau crossing over merupakan

    pertukaran material genetik antara kromatid homolog. .H Morgan

    pertama kali mengajukan kejadian pindah silang untuk menjelaskan

    terjadinya kombinasi rekombinan dari faktor"faktor yang disimpulkan

    saling terpaut berdasarkan data genetik (Gardner et al., dalam #orebima,

    $%&'). Hipotesis yang diajukannya yaitu pautan merupakan akibat dari

    kenyataaan tentang letak faktor"faktor tersebut yang memang berada pada

    kromosom yang samaK kejadian pindah silang dapat diamati secara

    sitologis (#orebima, $%&').. @annsens (Aothwell dalam #orebima, $%&') menyatakan bahwa

    kromosom"kromosom yang berpasangan di saat profase meiosis seringmemperlihatkan konfigurasi yang terlihat memyilang. onfigurasi

    menyilang itu dikemukakan pada !mphibia (Gardner et al., dalam

    #orebima, $%&'). iap silangan itu diinterpretasikan sebagai suatu

    chiasma (Aothwell, &*+' dalam #orebima, $%&'). 2alam hal ini,

    chiasma mempunyai arti bahwa telah terjadi suatu pemutusan dan

    penyambungan kembali, yang diikuti oleh suatu pertukaran resiprok antara

    kedua kromatid di dalam bentukan bi!alen (satu kromatid bersifat

    paternal, sedangkan yang lain bersifat maternal). #ampbell ($%%$)

    menjelaskan bahwa pindah silang terjadi selama profase meiosis I. etika

    kromosom homolog pertama kali muncul bersama sebagai pasangan

    selama profase I, suatu perlengkapan protein yang dinamakan kompleks

    sinaptonemal (synaptonemal complex) menggabungkan kromosom

    sehingga terikat kuat satu dengan yang lainnya, fungsinya mirip sebuah

    resleting. -emasangan berlangsung secara cermat, penataan yang homolog

    satu sama lain gen demi gen. -eristiwa pindah silang mengakibatkan gen

    sealel bertukar tempat.-eristiwa pindah silang ini terjadi ketika meiosis I yaitu pada saat

    kromosom itu mengganda menjadi $ kromatid dan yang homolog

    bergandeng pada bidang ekuator. etika sudah terjadi persilangan antara

    kromatid kromosom homolog, maka pada anafase I bagian kromosom

    yang bersilang tidak kembali ke induk melainkan melekat pada kromosom

    satunya (Latim, &*+'). Gardner (&*+/) menyatakan bahwa peristiwa

    &$

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    13/42

    pindah silang terjadi selama sinapsis dari kromosom"kromosom homolog

    pada zygoten danpachyten dari profase meiosis I. Gardner (&*+/) juga

    menyatakan bahwa karena replikasi kromosom berlangsung selama

    interfase, maka pindah silang itu terjadi pada tahap tetrad pascareplikasi

    pada saat tiap kromosom telah mengganda, sehingga telah terbentuk empat

    kromatid untuk tiap pasang kromosom homolog. -indah silang terjadi

    antara keempat kromatid itu tetapi yang terjadi antara kedua kromosom

    sesaudara (dari satu kromosom) jarang dapat dideteksi. "#indah silang

    $uga mencakup kromatid-kromatid sesaudara %dua kromatid dari satu

    kromsosm&, tetapi pindah silang tersebut seacara genetik $arang dapat

    dideteksi karena kromatid-kromatid sesaudara biasanya identik'.

    -eristiwa pindah silang yang secara genetik mudah dideteksi adalah yang

    berlangsung antara dua kromatid bukan sesaudara (non-sister chromatids).

    -ada fase meiosis I terjadi tahapan antara lain Interfase I, -rofase I,

    Metafase I, ;nafase I dan elofase I. Menurut Aondonuwu (&*+*), -rofase

    I merupakan fase meiosis yang paling penting yang terdiri dari beberapa

    langkah, yaitu.a. Beptoten. ahap ini ditandai oleh kromosom yang berbentuk benang"benang

    panjang mulai menebal dan ada yang lebih tebal yang disebut kromomer yang

    kelihatan seperti manik"manik pada seutas benang.b. igoten. -ada tahap ini terjadi peristiwa dimana kromosom yang homolog

    berpasang"pasangan. edua kromosom yang homolog terletak paralel, saling

    merapat satu dengan yang lain membentuk bi!alen. -roses bergandengnya

    disebut sinapsis.c. -akiten. -akiten adalah fase utama penebalan kromosom dan mengganda

    menjadi dua kromatid, empat kromosom dalam satu bi!alen disebut tetrad.d. 2iploten. eempat kromatid dalam satu bi!alen bergerak memisah seolah"olah

    menolak, menghasilkan pasangan"pasangan kromatid menjadi jelas. eempat

    kromosom masih tetap terikat oleh sentromer masing"masing anggota bi!alen.

    aktu terjadi pemisahan longitudinal dari kromosom anggota bi!alen, dapat

    terjadi pertautan pada beberapa tempat yang disebut kiasma sehingga dapat

    terjadi pertukaran segmen"segmen dari kromatid"kromatid yang homolog dan

    kejadian ini disebut pindah silang (crossing over).

    &'

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    14/42

    e. 2iakinesis. ase terakhir dari profase dimana kromosom memendek dan

    menebal secara maksimal dan pertautan nampak dengan jelas.

    ;yala et.al., &*+/ menyatakan bahwa "#indah silang umumnya

    ter$adi selama meiosis pada semua makhluk hidup berkelamin betina

    maupun $antan dan antara semua pasangan kromosom homolog'.

    enomena pindah silang pada prakteknya akan memunculkan tipe turunan

    yang bukan tipe parental di samping tipe parental. ipe turunan yang

    bukan tipe parental disebut tipe rekombinan. rekuensi frekuensi tipe

    rekombinan ini sangat jauh dari frekuensi sebesar =%. rekuensi

    rekombinan sebesar =% merupakan suatu batas besar frekuensi tipe"tipe

    rekombinan yang menjamin berlangsungnya proses pilihan bebas,

    andaikan faktor"faktor gen tersebut terletak pada kromosom berbeda (tidak

    terpaut). 2ari situ dapat diartikan bahwa sulit sekali frekuensi rekombinan

    dapat sama dengan indi!idu parental, bila ada itupun akan sangat jarang

    (#orebima, $%&'). -erbandingan jumlah turunan keduanya dapat dilihat

    dengan cara menghitung nilai (persentase) pada turunan rekombinan.

    6esarnya nilai pindah silang dapat kita tentukan dari perbandingan jumlah

    indi!idu rekombinan dengan semua indi!idu turunan dikali &%%.6iasanya jumlah perbandingan antara indi!idu tipe parental dengan

    indi!idu rekombinan terdapat perbedaan yang cukup jauh. 6agan peristiwa

    pindah silang antara kromatid"kromatid bukan sesaudara dari suatu pasang

    kromosom homolog ditunjukkan pada gambar $.'.

    &/

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    15/42

    Gambar $.' -erisiwa #rossing o!er (amarin,$%%&)

    erjadinya pindah silang ditandai dengan adanya synaptonemal

    complexdan terbentuknya chiasma. Indi!idu betina dapat terjadi pindah

    silang karena terbentuksynaptonemal kompleksyang merupakan prasyarat

    terjadinya pindah silang. Menurut #ampbell ($%%$) synaptonemal

    complexadalah sebuah apparatus protein yang mempunyai fungsi untuk

    membawa kromosom pada ikatan yang kuat. truktur apparatus protein

    tersebut merupakan struktur gabungan dari A; dan protein untuk

    memperkuat chiasma. truktur synaptemal compleF dapat dilihat pada

    gambar $./

    &=

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    16/42

    Gambar $./ ahapan profase I (kiri) dan gambar a (kanan) synaptonemal

    compleF dalam electron micrograph b (kanan) struktuir

    synaptonemal compleF (amarin, $%%&)-rotein synaptonemal complex (#) merupakan struktur yang rumit yang

    terbentuk diantara kromosom homolog selama pembelahan mieosis tahap profase

    I, dimana # memediasi interaksi pasangan kromosom homolog (Homolog

    pairing) dan memulai pertukaran genetik. -adaDrosophila melanogaster, protein

    c(')G membentuk filamen transfer (s) dari sinaptonemal compleF. erminal

    dari c(')G homodimer terletak pada element sentral dari #, dimana terminal c

    dari c(')G menghubungkan s dengan kromosom melalui asosiasi denganelemen aksialCelemen lateral (;esCBes) dari #. -rotein yang disebut #orona juga

    dibutuhkan untuk pembentukan dari #. #orona dibutuhkan untuk peletakkan

    yang tepat dari protein c(')G #. idak adanya #orona menyebabkan kegagalan

    polimerasi c(')G dan pembentukan wilayah central dari # (-age, et al. $%%+).

    Gen c($)M juga mengkode #, adanya mutasi pada gen c($)M akan

    menghasilkan pembentukan # yang tidak sempurna (-age and Hawley, $%&=).

    &>

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    17/42

    Gambar $.= -emetaan kromosom (6ruce et al.,$%%$)

    E. Fakt"r )ang mempengaruhi Pin&ah $ilang

    Menurut uryo ($%%/), kemungkinan terjadinya pindah silang

    ternyata dipengaruhi oleh beberapa faktor sepertiD

    & emperatur yang melebihi atau kurang dari temperatur biasa dapat

    memperbesar kemungkinan terjadinya pindah silang.$ Makin tua umur suatu indi!idu, makin kurang mengalami pindah silang.' at kimia tertentu dapat memperbesar kemungkinan pindah silang./ -enyinaran dengan sinar"0 dapat memperbesar kemungkinan pindah silang.= @arak antara gen"gen yang terangkai. Makin jauh letak satu gen dengan gen

    lainnya, makin besar kemungkinan terjadinya pindah silang.

    6erdasarkan faktor diatas, umur betina berpengaruh terhadap

    frekuensi pindah silang. emakin tua umur suatu indi!idu, maka sekmakin

    berkurang mengalami pindah silang. -indah silang banyak terjadi pada

    indi!idu muda dan frekuensi pindah silang menurun sejalan dengan

    &?

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    18/42

    peningkatan umur betina (idwell, &**? dalam #orebima, $%&'). innot

    (&*=+) menyatakan bahwa seiring bertambahnya umur D.melanogaster

    frekuensi pindah silang pada telurnya akan berkurang. 6erdasarkan

    penelitian yang telah dilakukan oleh 6ridges pada D. melanogaster,

    membuktikan bahwa ada pengaruh umur terhadap frekuensi pindah silang.

    -indah silang lebih banyak terjadi pada lalat betina muda dan cenderung

    menurun dengan meningkatnya umur lalat (;priani, &**>).

    -roses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan

    kondisi fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama

    lain. -roses metabolisme dalam sel"sel akan berkurang sesuai dengan

    pertambahan usia (Hurlock, &***). 2engan bertambahnya usia maka

    akumulasi kerusakan sel semakin mengambil peranan, sehingga

    mengganggu metabolisme sel, juga merangsang mutasi sel, yang akhirnya

    membawa pada penyakit dan kematian (Goldman and lat1, $%%?).

    Menurut ;lshbly ($%&&), pada D. melanogaster betina umur &"' hari

    termasuk umur muda, /"&$ hari termasuk umur sedangCremaja, dan &'"$>

    hari termasuk tua.

    Menurut -arson (&*>&) seiring meningkatnya umur betina, maka en1imyang terlibat dalam metabolisme 2; akan berkurang. -indah silang merupakan

    salah satu mekanisme rekombinasi yang menghasilkan anakan yang bersifat

    rekombinan. 2an mekanisme rekombinasi ini dengan terbentuknya jembatan

    silang (strukturHolliday&.

    F. Kerangka k"nseptual &an Hip"tesis

    &. erangka onseptual

    &+

    -indah silang adalah proses penukaran segmendari kromatid"kromatid bukan kakak beradik dari

    sepasang kromosom homolog

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    19/42

    Gambar $.> erangka konseptual

    *. Hip"tesis Penelitian

    Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    H& N !ariasi umur betina menyebabkan perbedaan frekuensi pindah silang pada

    D. melanogasterpersilangan 3 45 bcl7

    &*

    -eristiwa pindah silang terjadi selama sinapsisdari kromososm kromososm homolog pada

    zygoten danpakiten dari profase I miosis

    -eristiwa pindah silang

    dapat dipengaruhi oleh

    beberapa faktor

    -eristiwa pindah silang

    dapat terjadi pada

    indi!idu jantan dan

    betina tetapi peristiwa

    pindah silang lebih

    banyak terjadi padaindi!idu betina eksternalinternal

    9mur

    -ersilangan -&D. melanogaster3 45 7bcluntuk mengetahui

    keturunan &

    ;da perbedaan frekuensi turunan tipe rekombinan umur muda, sedang,

    dan tua

    Melakukan pengamatan dan perhitungan terhadap $

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    20/42

    BAB IIIME%!DE PENELI%IAN

    A. Ran+angan &an #enis Penelitian

    Aancangan yang digunakan dalam penelitian ini adalah A;

    (Aancangan ;cak elompok) karena menggunakan lalat dari pupa yang

    diampul secara acak dari botol peremajaan sedangkan teknik analisa data

    yang digunakan adalah ;nalisis Oarian unggal (;na!a unggal) karena

    dalam penelitian ini hanya menggunakan satu !ariabel bebas yaitu umur

    betin.@enis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    penelitian kuantitafif eksperimental karena pada persilangan ini terdapat

    satu !ariabel bebas yaitu umur betina yang di!ariasi muda, sedang dan tua.

    2ata yang diperoleh diambil langsung dari perhitungan hasil pengamatan

    $ persilangan (&(7) 45 3bcl). -ersilangan ini diulang sebanyak * kali.

    B. ,aktu &an %empat Penelitian

    $%

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    21/42

    -enelitian ini dilakukan di Baboratorium Genetika gedung E= lantai

    ' ruang '&% jurusan 6iologi MI-; 9ni!ersitas egeri Malang pada

    bulan ;gustus o!ember $%&=.

    C. P"pulasi &an $ampel

    a. -opulasi

    -opulasi yang digunakan pada penelitian ini adalah populasi D.

    melanogaster yang diperoleh dari Baboratorium Genetika ruang '&%

    jurusan 6iologi MI-; 9ni!ersitas egeri Malang.

    b. ampel

    ampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah D

    &. D. melanogasterjantan dan betina strain $. D. melanogasterjantan dan betina strain bcl

    D. -ariael Penelitian

    a. Oariabel 6ebasOariabel bebas dalam penelitian ini adalah umur betina

    b. Oariabel erikatOariabel terikat dalam penelitian ini adalah frekuensi pindah silang (hasil

    anakan $)c. Oariabel ontrol

    Oariabel kontrol dalam penelitian ini adalah jumlah jenis makanan yang

    diberikan, suhu dan kondisi lingkungan sekitar

    E. Alat &an Bahan

    ;lat yang digunakan dalam penelitian ini adalah botol selai, selang

    ampul, selang plastik, kuas kecil, kompor gas, pisau dapur, blender,

    mikroskop stereo, kain kasa, timbangan, panci, pengaduk, gunting, dan

    cutter.

    6ahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah D.melanogaster

    strain , bcl, pisang rajamala, tape singkong, gula merah, air ,yeast, busa

    penutup, kertas pulpasi, cotton bud, kantong plastik dan kertas label

    F. Pr"se&ur Pengumpulan Data

    /. Pengamatan en"tip

    &.& Meletakkan strain (, bcl) yang didapatkan dari laboratorium dibawah

    mikroskop stereo&.$ Mengamati fenotipnya mulai dari warna tubuh, warna mata, keadaan sayap,

    dan faset mata&.' Membedakan antara strain jantan dan strain betina&./ Mencatat hasil pengamatan di dalam buku jurnal

    0. Pemuatan Me&ium

    $&

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    22/42

    0./ Menimbang pisang, tape singkong dan gula merah dengan perbandingan

    ?D$D& untuk satu resep (?%% gram D $%% gram D&%% gram)0.0 Menyisir gula merah dan direbus dengan air hingga larut, kemudian disaring0.1 Memotong potong kecil kecil pisang dan tape singkong dan dimasukkan

    ke dalam ember0.2 Mengahaluskan pisang dan tape menggunakan blender serta ditambahkan

    air secukupnya0.3 Memasukkan pisang dan tape singkong yang sudah di blender ke dalam

    panci yang berisi gula merah (sambil api dinyalakan)0.4 Memanaskan selama /= menit dengan api sedang0.5 Mengaduk medium yang dipanaskan selama /= menit0.6 (etelah /= menit) Mengangkat medium dari kompor kemudian diisikan ke

    dalam botol selai yang telah difiksasi0.7 Menutup botol selai yang sudah diisi medium dengan gabus penutup dengan

    busa penutup yang telah difiksasi.0./8 Mendinginkan medium dalam botol selai yang masih panas dengan cara

    memasukkan botol pada bak atau baskom yang berisi air secukupnya.1. Men)iapkan $t"k In&uk

    '.& Menambahkan '"= butir yeastke dalam botol yang berisi medium sudah

    dingin'.$ Melipat kertas pulpasi dan dimasukkan ke dalam botol yang sudah diberi

    yeast'.' Memasukkan beberapa pasangD. melanogastersesuai dengan strain pada

    setiap botol selai yang berisi medium yang telah disiapkan tadi dengan cara

    menyedotD. melanogasterdari botol stock'./ Melabeli botol tersebut dengan nama srain dan tanggal perlakuan'.= Menunggu beberapa hari hingga ada pupa yang menghitam2. Pengampulan

    /.& Menyiapkan selang ampulan, gabus kecil dan pisang/.$ Memasukkan pisang kecil ke dalam selang ampulan bagian tengah hingga

    membagi selang menjadi $ bagian/.' Mengambil pupa yang sudah hitam dari stock yang telah diremajakan dan

    dimasukkan ke dalam selang (& selang berisi $ pupa yang dibatasi oleh

    pisang kecil ditengah tadi)/./ Menutup kedua ujung selang ampulan dengan gabus kecil/.= Menunggu hingga pupa menetas sehingga siap untuk dikawinkan atau siap

    untuk dilakukan persilangan dengan batas maksimal tiga hari setelah pupa

    menetas.3. Persilangan / 'P/(

    $$

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    23/42

    =.& Memasukkan satu ekor D. melanogasterstrain 7 dan bcl 3 dari selang

    ampulan ke dalam botol selai yang berisi medium, kemudian diberi label

    yang berisi nama persilangan dan tanggal persilangan pada luar botol

    =.$ Mengulang masing"masing persilangan sebanyak * kali ulangan=.' Melepas jantan setelah dua hari persilangan=./ Mernunggu hingga dalam botol terdapat lar!a=.= (etelah terdapat lar!a) Memindahkan 7 (betina) ke botol baru yang berisi

    medium=.> Menunggu beberapa hari hingga terdapat pupa hitam=.? (etelah terdapat pupa yang menghitam) mengampul pupa hitam & dan

    melabeli selang ampul=.+ Mengamati fenotip yang muncul ketika pupa menetas4. Persilangan 0 'P0(

    >.& Memasukkan satu ekor D. melanogasterstrain betina hasil persilangan

    (&) dengan bcl jantan resesif dari stok kemudian diberi label pada botol

    yang berisi nama persilangan dan tanggal persilangan pada luar botol

    besera resiproknya sebanyak * ulangan>.$ Memindahkan setiap hari tiap tiap persilangan ke botol baru sampai

    betina mati>.' Melepaskan jantan setelah $ hari persilangan>./ Mengamati fenotip yang muncul pada persilangan dan menghitung jumlah

    anakan $ (jumlah jantan dan jumlah betina) yang dihasilkan selama < &/hari

    *. %eknik Pengumpulan Data

    eknik pengumpulan data pada penelitian ini dilakukan dengan cara

    pengamatan fenotip yang muncul dan jumlah anak yang dihasilkan dari

    persilangan -$ secara langsung. 2ata diambil mulai hari pertama menetas

    sampai hari ke empat belas untuk setiap ulangan. 2ata disajikan dalam

    bentuk tabel data pengamatan.

    H. %eknik Analisis Data

    eknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini yaitu

    menggunakan rekonstruksi persilangan -& dan -$

    etelah data sudah lengkap, kami menggunakan analisis statistik

    A; (menggunakan Aancangan ;cak elompok) dan perhitungan

    frekuensi pindah silang. A; digunakan karena penelitian ini termasuk

    jenis penelitian eksperimen. -erlakuan diberikan pada !ariabel bebas

    (umur betina) untuk menentukan pengaruhnya terhadap !ariabel terikat

    (jumlah turunan $), kemudian diadakan uji lanjut ana!a tunggal.

    $'

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    24/42

    rekuensi pindah silang dapat di hitung sengan cara D

    &. rekuensi turunan tipe rekombinan

    rekombinan

    parental+rekombinan100

    $/

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    25/42

    BAB I-

    DA%A DAN ANALI$I$ DA%A

    A. Data

    /. Pengamatan Fen"tipD. elanogastertrain awal pada praktikum ada $, yaitu strain dan strain bcl. 6erdasarkan

    hasil pengamatan fenotip, ciri ciri dari strain tersebut adalah sebagai berikut.

    &. train

    arna mata D Merah

    aset mata D Halus

    arna tubuh D uning kecoklatan

    6entuk sayap D Menutupi seluruh tubuh dengan sempurna

    Gambar =.& D. melanogaster dari strain betina

    (umber D 2okumentasi -ribadi)

    $. train bcl

    arna mata D #oklat

    aset mata D Halus

    arna tubuh D Hitam

    6entuk sayap D Menutupi seluruh permukaan tubuh dengan sempurna

    $=

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    26/42

    Gambar =.& D. melanogaster dari strainbcl(umber D 2okumentasi -ribadi)

    train baru yang muncul hasil persilangan $, yaitu&. train b

    arna mata D Merah

    aset mata D Halus

    arna tubuh D Hitam

    6entuk sayap D Menutupi seluruh tubuh dengan sempurna

    Gambar =.& D. melanogaster dari strainb(umber D 2okumentasi

    -ribadi)

    $. train clarna mata D #oklataset mata D Halusarna tubuh D uning kecoklatan6entuk sayap D Menutupi seluruh permukaan tubuh dengan sempurna

    $>

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    27/42

    Gambar =.& D. melanogaster dari straincl jantan(umber D 2okumentasi -ribadi)

    0. Data Hasil Perhitungan F0

    abel /.& -engamatan persilangan $9 &7 45 3 bclstok(&(3457bcl)) umur

    muda

    P

    e

    r

    si

    l

    a

    n

    g

    a

    n

    Fe

    n"t

    ip

    $e: Ulangan ke #u

    ml

    ah

    & $ /

    &

    7

    4

    5

    3

    b

    &% &$ && &* &= >?

    &= &$ $$ '/ *$

    bcl * / &' * && />

    &' ? &+ $' >*

    b = ' + * ''

    + &/ && &? =+

    cl > / ? $?

    $?

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    28/42

    c

    ls

    to

    k

    9

    m

    u

    r

    m

    u

    d

    a

    &$ / > &$ '*

    @

    u

    m

    l

    a

    h

    ?+ >% >* &%

    %

    &$ /'

    &

    abel /.$ -engamatan persilangan $9 &7 45 3 bclstok(&(3457bcl)) umur

    sedang

    P

    er

    si

    l

    a

    n

    g

    a

    F

    en

    "t

    ip

    $e: Ulangan ke #u

    ml

    ah

    $ /

    $+

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    29/42

    n

    &

    7

    4

    5

    3

    b

    cls

    to

    k

    9

    m

    u

    r

    s

    e

    d

    a

    n

    g

    3 &$ $& &= >%

    7 &' &/ &+ $= &? +?

    b

    cl

    3 &' && &> =?

    7 &% &$ &' &* &= >*

    b 3 + $/

    7 > '>

    cl 3 $ $/

    7 && '>

    @

    u

    m

    l

    a

    h

    >% >* ?+ &%' +' '*

    '

    $*

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    30/42

    abel /.' -engamatan persilangan $9 &7 45 3 bclstok(&(3457bcl)) umur

    tua

    P

    er

    si

    la

    n

    g

    a

    n

    F

    en

    "t

    ip

    $e: Ulangan ke #

    u

    m

    la

    h

    %"

    tal

    &

    7

    4

    5

    3

    b

    cl

    sto

    k

    9

    m

    ur

    tu

    a

    3

    7

    (

    cl

    3

    7

    b 3

    7

    cl 3

    7

    B. Analisis Data

    /. Rek"nstruksi Kr"m"s"m

    '%

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    31/42

    /./ Aekonstruksi kromosom pada persilangan 3 45 7bcljika tidak terjadi

    pindah silang-& D 3 45 7bclGenotip & D b) cl ) *+ bcl

    b)cl) bclGamet D b)cl) bcl

    & D

    3

    7

    bcl

    b)cl)

    b) cl)

    bcl

    (

    hetero1ig

    ot)

    & D b) cl)

    bcl ( hetero1igot)

    -$ D &7 45 3 bclstok

    G$ D b) cl) *+ bcl

    bcl bcl

    Gamet D b)cl), bcl bcl

    $ D

    3

    7

    b)cl) bcl

    bcl b) cl)

    bcl

    bcl

    bcl

    '&

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    32/42

    (

    hetero1igo

    t)

    (bclhomo1igot)

    -erbandingan $ N D bcl

    &D &

    &.$ Aekonsrtuksi kromosom pada persilangan 3 45 7bcl, jika terjadi pindah

    silang

    -& D 3 45 7bcl

    Genotip & D b) cl) *+ bcl

    b)cl) bcl

    Gamet D b)cl) bcl

    & D

    3

    7

    (cl

    b)cl)

    b) cl)

    bcl

    (

    hetero1ig

    ot)

    & b) cl)

    bcl ( hetero1igot)

    '$

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    33/42

    -$ D &7 45 3 bclresesifG$ D b) cl) *+ bcl

    bcl bcl

    b) b b) b ) b b b) b) b

    b

    duplikasi

    cl) cl cl) cl ) cl cl cl) cl

    cl) cl

    b) b) b b

    cl) cl cl) cl

    Gamet b)cl), b)cl, bcl), bcl bcl

    $ D

    3

    b)cl) b)cl bcl ) (cl

    ''

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    34/42

    7

    bcl

    b) cl)

    bcl

    (

    hetero1igot

    )

    b) cl

    bcl

    (cl)

    bcl )

    bcl

    (b)

    bcl

    bcl

    (bcl)

    -erbandingan $ N cl b bcl

    &D &D & D &

    0. Frekuensi %urunan %ipe Rek"minan

    $.& rekuensi turunan tipe rekombinan persilangan -$ D &745bclstok

    (&(345/bcl)) umur muda

    rekuensi turunan tipe rekombinan N

    + rekombinanparental

    rekombinan

    0 &%%

    9langan & N31

    47+31 0 &%% N '*,?/'=*

    9langan $ N25

    35+25 0 &%% N /&,>>>>>

    9langan ' N28

    41+28 0 &%% N /%,=?*?&%&

    9langan / N32

    68+32 0 &%% N '$,%%

    9langan = N41

    83+41 0 &%% N '',%>/=&>

    $.$ rekuensi turunan tipe rekombinan -ersilangan -$ D &7453bclstok

    (&(7453bcl)) umur sedang

    '/

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    35/42

    rekuensi turunan tipe rekombinan N

    + rekombinanparental

    rekombinan

    0 &%%

    9langan & N23

    37+23 0 &%% N '+,'''''''

    9langan $ N22

    47+22 0 &%% N '&,++/%=+

    9langan ' N28

    50+28 0 &%% N '=,+*?/'>

    9langan / N27

    76+27 0 &%% N $>,$&'=*$

    9langan = N20

    63+20 0 &%% N $/,%*>'+==

    1. U;i ana

    '=

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    36/42

    @ktotal N '*,?/$P/&,>?$ P .... P $/,%*$

    N &$&&*,/=$>"&&?*=,&%''> N '$/,'/*$/

    @ ulangan N ?+,%?$ P ?',==$P ?>,/>$ P =+,$&$ P=?,&=$

    $

    N $/%%=,&+=>

    $

    N &$%%$,=*$+ " &&?*=,&%''>

    N $%?,/+*//

    @ perlakuan N &+?,%/$ P &=>,/$ "

    =

    N =*///,*$&> "

    =

    " N &&+++,*+/'$ &&?*=,&%''>

    N *',++%*>

    @ galat N @ total @ perlakuan "@ ulangan

    N '$/,'/*$/ " *',++%*> " $%?,/+*//

    N $$,*?++/

    abel ;na!a

    d

    b

    @

    hitung

    t

    ab

    el

    %,

    %

    =

    '>

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    37/42

    9lan

    gan

    /

    $%?,/+*//

    =&,+

    ?$'

    >

    *,%$*

    =+?$$

    >,

    '

    *

    -erla

    kuan

    & *',++%*> *',+

    +%*

    >

    &>,'/

    $&=+'

    ?,

    ?

    &

    Gala

    t

    / $$,*?++/ =,??/?&

    otal * '$/,'/*$/

    6erdasarkan hasil perhitungan frekuensi pindah silang pada persilangan 7

    (&(3457bcl) )45 3bcl resesifstok umur tua dan sedang dapat dilihat bahwa

    frekuensi turunan tipe rekombinan kurang dari =% dan frekuensinya menurun

    seiring dengan peningkatan umur. etelah diuji menggunakan ano!a tunggal,

    dapat dilihat bahwa hitung 4 tabel%,%= (&>,'/$&=+' 4 ?,?&). amun, untuk

    umur tua masih belum dapat dibandingkan karena belum diperoleh data. 2ari

    hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan antara frekuensi

    rekombinan umur tua dan sedang, sehingga Ho ditolak dan H& diterima. 2engan

    demikian, hipotesis penelitian yang berbunyi 8!ariasi umur betina menyebabkan

    perbedaan frekuensi pindah silang pada D. melanogaster persilangan 3 45

    bcl7: diterima.

    BAB -

    PEMBAHA$AN

    -raktikum ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh umur betina terhadap

    frekuensi pindah silang, sehingga umur betina di!ariasikan. 9mur betina setelah

    menetas itu dikelompokkan menjadi ' rentangan yaitu betina umur muda, betina

    '?

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    38/42

    umur sedang, dan betina umur tua. Menurut ;lshbly ($%&&), betina umur &"' hari

    termasuk muda, /"&$ hari termasuk sedang, dan &'"$> hari termasuk tua. iklus

    hidup total terhitung dari telur sampai telur kembali berkisar antara &%"&/ hari.

    Balat dewasa dapat hidup sampai &% minggu (iyono, &*+>). 2alam kondisi

    menguntungkan lalat buah 2rosophila dapat hidup lebih dari /% hari.

    2ari hasil analisis data yang diperoleh, frekuensi turunan tipe rekombinan

    umur betina muda berbeda dengan umur betina sedang. Hal itu

    ditunjukkan setelah diuji ano!a yang menunjukkan bahwa fitung lebih

    besar daripada tabel %,%=. Hal itu sesuai dengan pernyataan uryo

    ($%%/) yang menyatakan bahwa terjadinya pindah silang dipengaruhi oleh

    beberapa faktor dan salah satunya adalah umur. emakin tua umur suatu

    indi!idu, maka semakin berkurang mengalami pindah silang. -indah

    silang banyak terjadi pada indi!idu muda dan frekuensi pindah silang

    menurun sejalan dengan peningkatan umur betina (idwell, &**? dalam

    #orebima, $%&'). innot (&*=+) menyatakan bahwa seiring bertambahnya

    umur D.melanogaster frekuensi pindah silang pada telurnya akan

    berkurang. -indah silang lebih banyak terjadi pada lalat betina muda dan

    cenderung menurun dengan meningkatnya umur lalat (;priani, &**>).-roses menua adalah proses alami yang disertai adanya penurunan kondisi

    fisik, psikologis maupun sosial yang saling berinteraksi satu sama lain.

    -roses metabolisme dalam sel"sel akan berkurang sesuai dengan

    pertambahan usia (Hurlock, &***). 2engan bertambahnya usia maka

    akumulasi kerusakan sel semakin mengambil peranan, sehingga

    mengganggu metabolisme sel, juga merangsang mutasi sel, yang akhirnya

    membawa pada penyakit dan kematian (Goldman and lat1, $%%?).;pabila proses metabolisme menurun maka produksi ;- juga akan

    menurun. ;denosine hree -hosphate (;-) merupakan suatu molekul

    yang memiliki ikatan berenergi tinggi yang merupakan suatu bentuk

    penyimpan energi dalam sel (8energy currency:C mata uang energi)

    (2amayanti, $%&$). ;- dibutuhkan untuk akti!itas sel termasuk dalam

    proses sintesis protein dan en1im. 2alam peristiwa pindah silang

    dibutuhkan protein struktural dan juga en1im.

    '+

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    39/42

    -eristiwa pindah silang terjadi ketika kromosom homolog pertama kali

    muncul bersama sebagai pasangan selama tahapzygotendanpachytenprofase I.

    -ada tahap itu, kromosom memperlihatkan konfigurasi menyilang yang disebut

    chiasma. -ada saat itu, perlengkapan protein yang dinamakan kompleks

    sinaptonemal (synaptonemal complex) menggabungkan kromosom sehingga

    terikat kuat satu dengan yang lainnya. -rotein synaptonemal complex (#)

    merupakan struktur yang rumit yang terbentuk diantara kromosom homolog

    selama pembelahan mieosis tahap profase I, dimana # memediasi interaksi

    pasangan kromosom homolog (Homolog pairing) dan memulai pertukaran

    genetik. -ada Drosophila melanogaster, protein c(')G membentuk filamen

    transfer (s) dari sinaptonemal compleF. erminal dari c(')G homodimer

    terletak pada element sentral dari #, dimana terminal c dari c(')G

    menghubungkan s dengan kromosom melalui asosiasi dengan elemen

    aksialCelemen lateral (;esCBes) dari #. -rotein yang disebut #orona juga

    dibutuhkan untuk pembentukan dari #. #orona dibutuhkan untuk peletakkan

    yang tepat dari protein c'G #. idak adanya #orona menyebabkan kegagalan

    polimerasi c(')G dan pembentukan wilayah central dari # (-age, et al. $%%+).

    Gen c($)M juga mengkode #, adanya mutasi pada gen c($)M akanmenghasilkan pembentukan # yang tidak sempurna(-age and Hawley, $%&=).

    2ari uraian tersebut dapat diketahui bahwa dalam proses pindah silang

    dibutuhkan protein struktural yaitu synaptonemal compleF yang salah satu

    penyusunnya adalah protein c(')G yang dikode oleh gen c(')G. emakin tua

    Drosophila melanogaster, maka metabolismenya menurun. ;pabila metabolisme

    menurun produksi ;- juga akan menurun. @ika produksi ;- menurun, maka

    sintesis protein # yang dibutuhkan dalam rekombinasi juga akan menurun,sehingga frekuensi pindah silangnya akan menurun.

    -enurunan frekuensi pindah silang selain disebabkan proteinsynaptonemal

    complex juga disebabkkan karena en1im yang terlibat dalam metabolisme

    berkurang (-arson, &*>&). Qn1im merupakan senyawa berfungsi untuk

    mengakatalisis reaksi kimia dalam suatu organisme, termasuk pada Drosophila

    melanogaster. 2alam peristiwa pindah silang dibutuhkan en1im en1im.

    2iantaranya adalah en1im endonuklease dan en1im ligase. Qndonuklease

    '*

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    40/42

    berperan memotong jembatan silang pada struktur Holliday (Holliday $uction)

    (antos et al,.$%%'). etelah terjadi pertukaran segmen , akhirnya segmen ditukar

    dan disambung oleh en1im ligase. Qn1im tersusun atas protein, dan proses

    sintesis protein membutuhkan ;-. 2ari penjelasan diatas dapat diketahui bahwa

    dalam pembentukan en1im membutuhkan ;-, dan semakin tua umur indi!idu

    metabolisme menurun sehingga produksi ;- juga menurun, sehingga frekuensi

    pindah silang juga akan menurun.

    amun, dari data yang kami peroleh hanya !ariasi umur muda dan sedang

    saja yang dapat dibedakan, sedangkan umur tua masih belum dapat dibedakan

    karena belum diperoleh data. -ada umur tua belum diperoleh data karena

    disebabkan adanya beberapa faktor yaitu adanya kutu, pemindahan betina yang

    kurang dari $/ jam dan sebagainya.

    /%

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    41/42

    BAB -I

    PENU%UP

    A. Kesimpulan

    esimpulan dari penelitian ini yaitu sebagai berikut.

    &. 9mur betina berpengaruh terhadap frekuensi pindah silang pada persilangan

    Drosophila melanogaster stain 3 45 7bcl. 6erdasarkan data yang

    diperoleh setelah diuji ano!a, dapat diketahui bahwa ada perbedaan antara

    frekuensi pindah silang antara umur betina muda dan umur sedang. amun,

    untuk data umur tua masih belum dibedakan karena data yang diperoleh

    masih belum lengkap.

    B. $aran

    2ari penelitian ini, peneliti memiliki saran sebagai berikut.

    &. 2alam penelitian ini dibutuhkan kesabaran, ketelitian, kecekatan dan

    kekompakan antar indi!idu dalam kelompok.$. 2alam melakukan penelitian ini sebaiknya dalam pembuatan medium

    jangan terlalu encer maupun terlalu padat'. 2alam melakukan penelitian ini, sebaiknya praktikan selalu menjaga

    kebersihan laboratorium, alat, dan bahan yang digunakan supaya tidak ada

    kutu/. 2alam melakukan penelitian ini sebaiknya praktikan lebih teliti dan

    telaten terutama dalam melakukan pengamatan fenotip dan menghitung

    jumlah keturunan $ agar data yang dihasilkan lebih akurat.=. 2alam melakukan penelitian ini sebaiknya praktikan melakukan

    persilangan dan peremajaan lebih dari ulangan yang diminta untuk

    mengantisipasi adanya hal yang tak terduga seperti lalat yang mati ditengah

    proses penelitian

    /&

  • 7/25/2019 Revisi Umur

    42/42