12

Click here to load reader

RHINOSINUSITIS KRONIK

Embed Size (px)

DESCRIPTION

1

Citation preview

Slide 1

RHINOSINUSITIS KRONIK DENGAN/TANPA POLIPDEFINISIrinosinusitis kronik adalah suatu inflamasi pada (mukosa) hidung dan sinus paranasal. rinosinusitis kronik merupakan kelompok primer sedangkan polip nasi merupakan subkategori dari rinosinusitis kronik.EPIDEMIOLOGIDari survei yang dilakukan, diperkirakan angka prevalensi rinosinusitis kronik pada penduduk dewasa AS berkisar sekitar 16 %, dengan kata lain, sekitar 30 juta penduduk dewasa AS mengidap rinosinusitis kronik. Dengan demikian rinosinusitis kronik menjadi salah satu penyakit kronik yang paling populer di AS.

Faktor PredisposisiKerusakan CiliaAlergiAsmaSensitif terhadap AspirinImunitas yang rendahFaktor genetikKehamilan Faktor lingkunganFaktor IatrogenikHelicobacter pilloryOsteitisDIAGNOSISDiagnosis klinik ditegakkan berdasarkan: anamnesis, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (transiluminasi, pemeriksaan radiologi, endoskopi nasal, CT-scan, dll)

Diagnosis Penilaian subyektif berdasarkan pada keluhan, berlangsung lebih dari 12 minggu:Buntu hidung, kongesti atau sesakSekret hidung / post nasal drip, umumnya mukopurulenNyeri wajah / tekanan, nyeri kepala danPenurunan / hilangnya penciuman

ANAMNESISInformasi yang perlu berkaitan dengan keluhan yang dialami penderita mencakup durasi keluhan, lokasi, faktor yang memperingan atau memperberat serta riwayat pengobatan yang sudah dilakukan.Keluhan subyektif yang dapat menjadi dasar rinosinusitis kronik adalah:Obstruksi nasalSekret / discharge nasalAbnormalitas penciumanNyeri / tekanan fasialMajor factorsMinor factorsFacial pain, pressure (alone does not constitute a suggestive history for rhinosinusitis in absence of another major symptom)Facial congestion, fullness Nasal obstruction/blockageNasal discharge/ purulence/ discolored nasal drainageHyposmia/anosmiaPurulence in nasal cavity on examinationFever (acute rhinosinusitis only) in acute sinusitis alone does not constitute a strongly supportive history for acute in the absence of another major nasal symptom or signHeadacheFever (all nonacute)HalitosisFatigue Dental painCoughEar pain/pressure/fullnessPemeriksaan fisik yang dilakukan mencakup rinoskopi anterior dan posterior.Yang menjadi pembeda antara kelompok rinosinusitis kronik tanpa dan dengan nasal polip adalah ditemukannya jaringan polip / jaringan polipoid pada pemeriksaan rinoskopi anterior.Pemeriksaan FisikRinoskopi anterior dengan cahaya lampu kepala yang adekuat dan kondisi rongga hidung yang lapang (sudah diberi topikal dekongestan sebelumnya). Dengan rinoskopi anterior dapat dilihat kelainan rongga hidung yang berkaitan dengan rinosinusitis kronik seperti udem konka, hiperemi, sekret (nasal drip), krusta, deviasi septum, tumor atau polip.Rinoskopi posterior bila diperlukan untuk melihat patologi di belakang rongga hidung.

Pemeriksaan PenunjangTransiluminasiendoskopi nasal, sitologi dan bakteriologi nasal, pencitraan (foto polos sinus, transiluminasi, CT-scan dan MRI), pemeriksaan fungsi mukosiliar, penilaian nasal airway, fungsi penciuman dan pemeriksaan laboratorium