Upload
ahmad-hasan
View
6
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
SIARAN PERS
Rapat Koordinasi Nasional Informasi GeospasialRapat Koordinasi Nasional Informasi GeospasialRapat Koordinasi Nasional Informasi GeospasialRapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial Optimalisasi Penyelenggaraan Informasi Geospasial Mendukung Agenda Prioritas
Pembangunan Nasional dalam RPJMN 2015-2019 Jumat, 27 Maret 2015
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan kebijakan nasional,
Informasi Geospasial (IG) semakin dibutuhkan oleh seluruh pemangku kepentingan
pembangunan di Indonesia. IG sangat berguna sebagai salah satu pendukung utama
pengambilan kebijakan dalam rangka mengoptimalkan pembangunan di bidang ekonomi,
sosial, budaya, dan ketahanan nasional, khususnya dalam pengelolaan sumber daya alam,
penyusunan rencana tata ruang, perencanaan lokasi investasi, penentuan garis batas
wilayah. Selain itu, mengingat Negara Indonesia berada di dalam wilayah yang memiliki
kondisi geografis yang rawan terhadap terjadinya bencana alam, kebutuhan terhadap IG
terkait penanggulangan bencana juga menjadi suatu kebutuhan yang primer.
Mengingat hal tersebut IG beserta kegiatan penyelenggaraannya dari hulu sampai hilir,
seperti perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan
yang berhubungan dengan ruang kebumian memegang peranan penting, termasuk di
dalamnya kegiatan survei dan pemetaan. Badan Informasi Geospasial (BIG) sebagai
penyelenggara utama IG Dasar (IGD) di Indonesia sebagaimana tercantum dalam Undang-
Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang IG, berkewajiban untuk menyediakan IG yang
mutakhir dan akurat.
Salah satu tugas BIG, sesuai dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 94
Tahun 2011 tentang BIG antara lain meliputi perumusan dan pengendalian kebijakan
teknis di bidang IG, serta penyusunan rencana dan program di bidang IG. Hal itu kemudian
dipertegas dalam Peraturan Pemerintah Nomor 9 Tahun 2014 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011 tentang IG, yang menyebutkan bahwa Kepala BIG
menetapkan suatu rencana aksi penyelenggaraan IG nasional, yang menjadi acuan dalam
penyusunan rencana kerja pemerintah pusat maupun daerah. Rencana aksi dimaksud
disusun oleh seluruh pemangku kepentingan di bidang IG melalui sebuah rapat koordinasi
nasional IG.
Rencana aksi nasional penyelenggaraan IG (RAN IG) jangka menengah (tahun 2015-2019)
sebenarnya telah dihasilkan pada saat Rapat Koordinasi Nasional Informasi Geospasial
(Rakornas IG) yang diadakan di Jakarta pada tanggal 10-11 Juni 2014. Namun demikian,
monitoring dan evaluasi sejauh mana implementasi RAN IG tersebut oleh masing-masing
pemangku kepentingan perlu dilakukan. Hal ini khususnya menyangkut perubahan
kebijakan pemerintahan yang baru, sehingga harus dilakukan penyesuaian-penyesuaian
terhadap rencana dan program penyelenggaraan IG dalam mendukung prioritas
pembangunan yang dicanangkan Presiden Joko Widodo Jusuf Kalla.
Tema Rakornas IG tahun 2015 adalah: Optimalisasi Penyelenggaraan Informasi
Geospasial Mendukung Agenda Prioritas Pembangunan Nasional dalam RPJMN
2015-2019. Rakornas IG tahun 2015 diselenggarakan padatanggal 27 Maret 2015 di
Hotel Bidakara, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat. Melalui penyelenggaraan Rakornas IG
2015 ini diharapkan akan tersusun Rencana Aksi Nasional Penyelenggaraan IG jangka
menengah (tahun 2015-2019), yang selaras dengan program-program pemerintah yang
tertuang dalam RPJMN 2015-2019, serta teridentifikasinya kebutuhan IG untuk pencapaian
prioritas pembangunan, baik dari sisi jenisnya maupun cakupan lokasinya.
Rakornas Informasi Geospasial Tahun 2015 akan membahas koordinasi penyelenggaraan
IG nasional yang dibagi menjadi 4 (empat) kelompok yakni: Working Group 1, tentang
koordinasi produksi/penyediaan data dan informasi geospasial dasar, Working Group 2,
tentang koordinasi produksi/penyediaan data dan informasi geospasial tematik, Working
Group 3, tentang koordinasi distribusi/penyebarluasan serta pemanfaatan data dan
informasi geospasial, Working Group 4, tentang koordinasi kelembagaan, SDM, litbang, dan
industri informasi geospasial.
Rakornas IG Tahun 2015 akan dibuka oleh Menteri Perencanaan Pembangunan
Nasional/KepalaBappenas, Andrinof Chaniago dan dihadiri oleh Menteri Riset, Teknologi,
dan Pendidikan Tinggi, Prof. H. Mohamad Nasir, Ph.D., Ak., dan Menteri Kelautan dan
Perikanan, Susi Pudjiastuti. Rakornas IG 2015 diikuti oleh 250 orang, terdiri atas Pejabat
eselon I Kementerian/Lembaga penyelenggara IG, akademisi dan pakar IG, pelaku industri
IG, dan pejabat struktural dan fungsional di BIG.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan penandatanganan Nota Kesepahaman Bersama
(NKB) antara BIG Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) tentang Penyelenggaraan
Informasi Geospasial untuk Pengelolaan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan. Kerja
sama antara dua lembaga ini telah terjalin dengan baik, diantaranya melalui Project MREP
(Marine Resource Evaluation and Planning Project), kemudian Project MCRMP (Marine and
Coastal Resource Management and Planning Project) dan kerja sama-kerja sama lainnya.
Menteri KKP berharap melalui kegiatan Rakornas IG ini akan tercipta berbagai kerja sama
yang detail sebagai implementasi rencana aksi nasional demi terwujudnya pemanfaatan IG
untuk pengelolaan sumberdaya kelautan dan perikanan di lndonesia.
Kepala BIG, Priyadi Kardono menjelaskam bahwa dengan memperhatikan kondisi
penyelenggaraan IG di Indonesia, Rakornas IG 2015 diharapkan dapat merumuskan
kebijakan rencana aksi nasional dan program strategis untuk mempercepat terwujudnya
IGD yang andal - akurat, dapat dipercaya, dan dapat dipertanggungjawabkan pada berbagai
skala dan cakupan wilayah. Ke depan kebijakan dan program tersebut diharapkan mampu
dijadikan referensi untuk pembuatan IGT yang dibutuhkan untuk menunjang
pembangunan nasional. Beberapa kebijakan terkait penyelenggaraan IG adalah sbb: (1)
Implementasi kebijakan satu peta, dimana setiap tema peta yang diproduksi hanya
memiliki satu walidata, sehingga dapat meminimalisir duplikasi alokasi sumberdaya; (2)
Ketersediaan institusi pemetaan di daerah dan meningkatnya kemampuan daerah dalam
menyediakan data dan informasi geospasial di wilayahnya; (3) Peningkatan jumlah dan
mutu sumber daya manusia bidang IG termasuk survei dan pemetaan terutama di daerah;
dan (4) Peningkatan jumlah dan kualitas perguruan tinggi dan tumbuh kembangnya
industri di bidang IG secara nasional.
Informasi lebih lanjut hubungi:
Ir. Sri Lestari Munajati, M.AgrIr. Sri Lestari Munajati, M.AgrIr. Sri Lestari Munajati, M.AgrIr. Sri Lestari Munajati, M.Agr
Kepala Bidang Promosi dan Kerja Sama, BIG T : 021-87908763 | E :[email protected]