Upload
rasy-bintang-rahagia
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Hasil Baca Article Research “Dementia, Family, Caregiver”
1
Henry Brodaty, MD, DSc, FRACP, FRANZCP;
Marika onkin, BAPsychology (Hons),
GradDipProfEthics (2009)
Family caregivers of people with dementia
Keluarga pasien lansia dengan dementia juga dianggap sebagai invisible second patient dimana pada
keluarga pada saat merawat lansia dengan dementia memiliki efek (–) dan efek (+).
Pada saat merawat lansia dengan dementia keluarga akan mengalami burden (jenuh), gangguan
psychologis misalnya keterbatasan dalam sosialisasi dengan lingkungan, gangguan penyakit fisik, serta
gangguan finansial. Olehkarena itu diperlukan pendekatan melalui beberapa cara diantaranya adalah :
Intervensi psikososial
Health professional
Asosiasi Alzhaimer
Informal / Family caregiver
Tujuannya adalah untuk menurunkan buren, depresi, dan delay nursing home admission yang terjadi
pada keluarga akibat merawat anggota keluarganya dengan dementia.
Siapa yang berperan sebagai informal caregiver
Perawatan lansia dengan dementia membutuhkan level perawatan yang tinggi dan ini hanya disediakan
dan dapat dipenuhi dengan keluarga, tanpa adanya family caregiver maka px akan jatuh pada kondisi :
Quality of Life yang jelek
Memerlukan bantuan lebih diluar family caregiver
Memerlukan biaya yang besar
Oleh karena itu, maka Support yang diberikan oleh family caregiver ini cocok diterapkan pada lansia
dengan demensia yang disertai dengan buruknya Quality of Life, dan cocok pada caregiver yang
memiliki kelemahan finansial.
Mengapa harus family caregiver
Karena memiliki sense of love, rasa tangung jawab, ikatan spiritual, adanya rasa bersalah, pandangan
dari lingkungan sekitar /sosial tentang hubungan keluarga dg px, proses perawatan yang tidak instan.
Beberapa perasan-perasaan ini dapat diklasifikasikan dalam perasaan (+) dan (-). Caregiver dengan
perasaan (-) sebagai landasan dalam merawat maka akan cenderung untuk mengalami distress
daripada keluarga yng memiliki landasan (+). Pada caregiver yang dia mampu untuk mengidentifikasi
landasan dan perasaaan (+) maka akan mampu untuk menurunkan burden, memiliki kesehatan yg baik,
dan hubungan yang baik pula terlebih ketika faktor sosial memberikan dukungan.
Gender, usia, tingkat pendidikan, dan ethic juga dapat mempengaruhi cara pandang terhadap landasan
caregiver dalam memberikan bantuan perawatan pada lansia dementia.
Bagaimana family caregiver berperan
Bertindak secara langsung, membantu berpakaian, memanage financial, terutama bantuan pemenuhan
ADL. Hal ini dilakukan karena dementia diasosiasikan dengan perawatan yang panjang dan px
memerlukan bantuan penuh atau ketergantungan terhadap bantuan terutama ADL (mandi, makan, toilet)
karena dementia terjadi pula penurunan kemampuan JOMAC dan fisik
Dampak dementia terhadap family caregiver
family caregiver memiliki banyak hambatan dan rintangan dalam merawat lansia dengan dementia,
misalnya terjadi singgungan antara kebutuhan dan kewajiban yang dilematis pada :
Kebutuhan merawat / mengasuh anak
Penekanan lebih pada family caregiver dengan beberapa keuntungan dan karena karakteristik dementia yg butuh long term care dan cenderung untuk fulltime care