Upload
agik-kusno
View
214
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
1/32
1
LAPORAN KEUANGAN DAN PELAPORAN KEUANGANLaporan keuangan merupakan sarana pegomunikasian informasi keuangan utama kepada pihak-pihak di luar
perusahaan. Laporan ini menampilkan sejarah perusahaan yang dikuantifikasi dalam nilai moneter. Laporan
keuangan (financial statements) yang sering disajikan adalah (1) neraca, (2) laporan laba-rugi, (3) laporan arus
kas, dan (4) laporan ekuitas pemilik atau pemegang saham. Selain itu, catatan atas laporan keuangan atau
pengungkapan juga merupakan bagian integral dari setiap laporan keuangan.
Beberapa informasi keuangan hanya dapat atau lebih baik disajikan melalui pelaporan keuangan (financialreporting), bukan melalui laporan keuangan formal.
Akuntansi dan Alokasi ModalProses Alokasi Modal
Tantangan yang Dihadapi Akuntansi Keuangan
Pengukuran Nonkeuangan. Laporan keuangan tidak menyajikan sejumlah ukuran kinerja penting yangbiasanya dipakai oleh manajemen, seperti indeks kepuasan pelanggan, informasi tentang pesanan yang
belum diproses, dan tingkat penolakan atas barang yang dibeli.
Informasi yang Berorientasi ke Depan. Laporan keuangan tidak menyajikan informasi yang berorientasike depan yang dibutuhkan oleh para investor dan kreditor saat ini maupun potensial.
Aktiva Lunak. Laporan keuangan berfokus pada aktiva-aktiva keras (persediaan, pabrik) tetapi tidakmenyajikan banyak informasi tentang aktiva-aktiva lunak (tak berwujud) perusahaan.
Ketepatan Waktu. Laporan keuangan hanya disajikan secara kuartalan, dan laporan keuangan yang diaudithanya disediakan sekali setahun.
Tujuan Pelaporan KeuanganTujuan pelaporan keuangan adalah untuk menyediakan (1) informasi yang berguna bagi keputusan investasi dankredit, (2) informasi yang berguna dalam meniai arus kas ke depan, dan (3) informasi mengenai sumber daya
perusahaan, klaim terhadap sumber daya tersebut, dan perubahannya.
Kebutuhan untuk Membuat StandarProfesi akuntansi berupaya mengembangkan seperangkat standar yang dapat diterima umum dan dipraktekkan
secara universal. Tanpa standar-standar semacam ini, setiap perusahaan akan membuat standar- standar mereka
sendiri, dan pemakaian laporan keuangan harus dapat memahami praktek-praktek akuntansi serta pelaporan unik
dari setiap perusahaan. Hampir tidak mungkin untuk membuat laporan keuangan yang dapat diperbandingkan.
Seperangkat standar dan prosedur umum ini dinamakan dengan prinsip-prinsip akuntansi yang diterima
umum (generally accepted accounting principlesGAAP). Istilah diterima umum berarti bahwa sebuah
badan pembuat-aturan akuntansi yang berwenang telah menetapkan prinsip pelaporan di bidang tertentu, atau
bahwa dari waktu ke waktu suatu praktek tertentu telah dipandang tepat karena dapat diterapkan secarauniversal.
PelaporanKeuangan
Informasi keuanganyang disediakan sebuah
perusahaan untukmembantu pemakainyamembuat keputusan-keputusan alokasimodal perusahaan.
Pemakai
(Saat ini danPotensial)
Investor dan kreditormenggunakan laporankeuangan untukmembuat keputusan-keputusan alokasimodal.
Alokasi Modal
Proses penentuanbagaimana dan denganbiaya berapa uangdialokasikan ke dalamkepentingan-kepentinganyang saling bersaing.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
2/32
2
PIHAK- PIHAK YANG TERLIBAT DALAM PENETAPAN STANDAREmpat organisasi yang berperan besar dalam pengembangan standar akuntansi keuangan (GAAP) di A.S. adalah
sebagai berikut:
1. Securities and Exchange Commission (SEC)2. American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)
3. Financial Accounting Standards Board (FASB)4. Government Accounting Standards Board (GASB)
Securities and Exchange Commission (SEC)Pemerintah federal membentuk SEC untuk membantu mengembangkan dan menstandardisasi informasikeuangan yang disajikan kepada pemegang saham. Ini merupakan badan federal. SEC menjalankan Secuirities
Exchange Act tahun 1934 dan beberapa undang-undang lainnya. Sebagian besar perusahaan yang menerbitan
sekuritas untuk diperdagangkan di bursa saham wajib menyampaikan laporan keuangan yang telah diaudit
kepada SEC. Selain itu, SEC memeiliki kekuasaan untuk menentukan, dengan tingkat rincian yang
diinginkannya, praktek dan standar akuntansi yang harus dipakai oleh perusahaan yang berada di bawah
yuridiksinya.
Persekutuan Publik/SwastaSEC mewajibkan perusahaan yang menyampaikan laporan registrasi untuk mematuhi GAAP. Selain itu,
SEC juga mengindikasi dalam laporannya kepada Kongres bahwa SEC percaya bahwa inisiatif penetapan dan
perbaikan standar akuntansi harus tetap berada pada sektor swasta, yang berada di bawah pengawasan SEC.
Pengawasan SEC
Secara umum, SEC bertanggung pada FSAB untuk mengembangkan standar akuntansi. SEC memiliki
mandat untuk menetapkan prinsip-prinsip akuntansi. Karena itu, sektor swasta harus mendengar secara seksama
pandangan-pandangan SEC.
Penerapan
Jika SEC merasa yakin bahwa bentuk/isi laporan keuangan mengandung ketidaksesuaian akuntansi atau
pengungkapan, maka SEC akan mengirimkan surat pernyataan tentang defisiensi itu kepada perusahaan.
Namun, jika tidak, maka SEC memiliki kekuasaan untuk mengeluarkan perintah penghentian, yang melarang
perusahaan pelaku registrasi menerbitkan atau memperdagangkan sekuritas pada bursa.
American Institute of Certified Public Accountants (AICPA)Yaitu organisasi profesi nasional dari Certified Public Accountant (CPA), memiliki peran penting dalam
pengenbangan GAAP.
Committe on Accounting Procedure
Ini dibentuk pada tahun 1939 yang beranggotakan akuntan atau CPA-CPA praktisi, menerbitkn 51 Accounting
Research Bulletins yang menangani masalah akuntansi sepanjang tahun 1939-1959. Namun karena CAP gagal,
akhirnya pada tahun 1959 AICPA mendirikan Accounting Principles Board.
Accounting Principles Board (APB)Tujuan utama APB adalah mengajukan rekomendasi prinsip akuntansi secara tertulis, menentukan praktek
akuntansi yang tepat, dan mempersempit area perbedaan serta ketidakkonsistenan dalam praktik. Anggota APBberjumlah hingga 21 orang, sebagan besar merupakan akuntan publik ditambah wakil-wakil dari industri dan
komunitas akademik. Sejak didirikan tahun 1959 sampai dibubarkan tahun 1973, APB telah menerbitkan 31
Pendapat.
Tahun 1971 pemimpin profesi akuntansi di Amerika, dalam upaya mencegah pemerintah turun tangan
membuat aturan, membentuk Study Group on Establishment of Accounting Principles. Komite ini lalu dikenal
dengan Wheat Committee diketuai oleh Francis Wheat, ditujukan untuk mengkaji ulang struktur organisasi danoperasi APB serta menentukan perubahan apa yang diperlukan untuk meraih hasil yang lebih baik.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
3/32
3
Financial Accounting Standards Board (FASB)Misi organisasi ini, membentuk dan memperbaiki standar-standar akuntansi serta pelaporan keuangan dalam
rangka membimbing dan mendidik publik. Harapan atas keberhasilan dan dukungan terhadap FSAB didasarkan
atas beberapa perbedaan signifikan antara FASB sendiri dengan pendahulunya, APB :
1. Ukuran yang lebih kecil. FSAB memiliki tujuh anggota, sedangkan APB memiliki 18 anggota.
2. Keanggotaan penuh-waktu, bergaji. Anggota FASB diberi gaji bersifat penuh-waktu yang diangkatuntuk masa tugas 5 tahun dan dapat diperpanjang. Anggota APB tidak dibayar dan bersifat paruh-
waktu.
3. Otonomi yang lebih besar. APB merupakan komite senior dari AICPA, sementara FASB bukan organdari organisasi profesi manapun. FASB diangkat dan bertanggung jawab kepada Financial Accounting
Foundation.
4. Independensi yang lebih tinggi. Anggota APB tetap memegang jabatan lama mereka pada kantorakuntan, perusahaan, atau institusi. Sedangkan anggota FASB diharuskan memutuskan semua ikatan
semacam itu.
5. Representasi yang lebih luas. Semua anggota APB harus CPA dan anggota AICPA. SedangkanFASB tidak harus seorang CPA.
Proses yang memuaskan
Dalam menetapkan standar akuntansi keuangan, FASB harus responsif terhadap kebutuhan dan sudut pandangdari seluruh komunitas ekonomi, dan FASB harus beroperasi secara transparan di depan publik melalui sistem
proses yang memuaskan (due process) dalam rangka menyediakan peluang yang memadai bagi semua pihakyang berkepentingan untuk mengungkapkan pendapat mereka.
Guna menghindari kesalahpahaman yang mungkin terjadi mengenai istilah prinsip, FASB menggunakan
istilah standar akuntansi keuangan (financial accounting standards) dalam ketetapan-ketetapannya.
Jenis-jenis Ketetapan
Tiga jenis ketetapan utama yang dikeluarkan FASB adalah :
1. Standar, Interpr etasi dan Posisi Staf. Standar yaitu prinsip-prinsip akuntansi yang diterima umum.Interpretasi (interpretations) memiliki otoritas yang setara dengan standar dan memerlukan suara
yang sama dengan suara yang dibutuhkan untuk menerbitkan sebuah standar. Terakhir, FASB
menerbitkan posisi staf, yang memberikan pedoman interpretif dan juga perubahan kecil terhadapstandar dan interpretasi.
2. Konsep Akuntansi Keuangan. SFAC dimaksudkan untuk memadukan konsep-konsep yang salingberhubungan, sebagai suatu kerangka kerja konseptual, yang akan berfungsi sebagai perangkatpemecahan masalah yang ada dan akan muncul secara konsisten.
3. Pernyataan EITF. EITF adalah penyaring masalah bagi FASB. FASB diharapkan mampumenangani masalah-masalah jangka panjang sementara EITF menangani isu-isu jangka pendek.
Governmental Accounting Standards Board (GASB)Laporan keuangan yang dibuat oleh pemerintah lokal dan negara bagian tidak dapat diperbandingkan dengan
laporan keuangan yang dibuat oleh organisasi bisnis swasta. Untuk itu didirikanlah GASB. GASB memiliki
dewan penasihat yang bernama Governmental Accounting Standards Advisory Council (GASAC) dan dibantu
oleh staf-staf teknis gugus tugasnya sendiri.
Perubahan Peran AICPAKetika APB dibubarkan dan digantikan oleh FASB, AICPA membentuk Accounting Standards Executive
Committee (AcSEC) sebgai komite yang berwenang berbicara atas nama AICPA di bisang akuntansi serta
pelaporan keuangan. AcSEC melakukan hal ini melalui sejumlah metode komunikasi tertulis:
Audi t and Accounting Guideli nesmengikhtisarkan praktek-praktek akuntansi dari industri tertentu dan
menyediakan tuntutan khusus menyangkut masalah-masalah yang tidak ditangani oleh FSAB.
Statements of Position (SOP)menyediakan tuntunan atas topik-topik pelaporan keuangan sampai FASB
menetapkan standar untuk topik-topik tersebut.
Practice Bulletinsmengindikasikan pandangan AcSEC menyangkut masalah pelaporan keuangan yang
lebih sempit, yang tidak ditangani oleh FASB.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
4/32
4
PRINSIP-PRINSIP AKUNTANSI YANG DITERIMA UMUM
Kategori (D)
[Paling tidak otoritatif]
Kategori (C)
Kategori (B)
Kategori (A)
[Paling otoritatif]
Bangunan GAAP
ISU-ISU DALAM PELAPORAN KEUANGAN
Penetapan Standar dalam Lingkungan PolitikStandar akuntansi selain merupakan penemuan dari proses yang teliti dan empiris, juga merupakan
produk dari tindakan politik. Kelompok pemakai mungkin menginginkan suatu kejadian ekonomi tertentu
dilaporkan atau diperlakukan dengan cara tertentu, dan mereka berjuang untuk mendapatkan apa yang merekainginkan. Mereka mengetahui bahwa cara yang paling efektif untuk mempengaruhi standar yang menentukan
praktik akuntansi adalah dengan berpartisipasi dalam proses penetapan standar atau mencoba mempengaruhi
pembuat standar.
Karena itu, FASB menjadi target dari banyak tekanan dan upaya untuk mempengaruhi perubahan atas
standar berjalan dan penetapan standar baru. Tekanan ini datang dari banyak sumber. Beberapa kelompok yang
berpengaruh telah meminta profesi akuntansi untuk bertindak lebih cepat memecahkan masalah-masalah
akuntansi. Sementara itu, kelompok lainnya menolak tindakan seperti ini, dan lebih suka mengimplementasikan
perubahan secara perlahan, jika memang harus ada perubahan.
Penetapan standar adalah bagian dari dunia nyata, dan kita tidak bisa menghindari politik serta tekanan
politik.
Jika kita mempertimbangkan konsekuensi-konsekuensi ekonomi dari banyak standar akuntansi, maka
tidaklah mengejutkan apabila kelompok tertentu menjadi sangat kritis dan vokal (ada yang mendukung, ada pula
yang menolak) ketika standar dirancang. Hal yang tidak boleh dilakukan FASB adalah menerbitkan ketetapanyang semata-mata bermotif politik. Selain harus memperhatikan para pemilihnya, FASB juga harus
mendasarkan standarnya pada riset yang komprehensif dan kerangka kerja konseptual yang berlandaskan realita
ekonomi.
Kesenjangan Ekspektasi (Harapan)Pengendalian internal adalah sistem pengecekan dan pencocokan yang dirancang untuk mencegah serta
mendeteksi kecurangan dan kesalahan. Sebagian peusahaan telah memiliki sistem ini, tetapi tidak pernah
mendokumentasikannya dengan lengkap. Ini adalah proses yang mahal, namun mungkin sangat diperlukan.
Pengujian yang ekstensif atas pengendalian internal telah menunjukkan adanya masalah yang melekat pada cara
perusahaan beroperasi. Baru-baru ini 424 perusahaan dilaporkan memiliki kelemahan pengendalian internal.
Kebanyakan masalah muncul pada saat proses tutup buku, defisiensi pengakuan pendapatan, rekonsiliasi akun,
atau yang menyangkut persediaan. Sun Trust Bank, misalnya, memecat tiga orang karyawannya setelah
menemukan kesalahan dalam penghitungan penyisihan untuk piutang ragu-ragu.Kesenjangan ekspektasi (expectations gap) yaitu apa yang menurut publik harus dilakukan akuntan dan apa
yang menurut akuntan bisa mereka lakukansulit dihilangkan. Kasus-kasus pelaporan yang curang selalu
menimbulkan tanda tanya apakah profesi akuntansi telah berbuat secara semestinya. Walaupun bisa berkilah
Bangunan GAAP
Pedoman Implementasi
FASB ( Q dan A)Interpretasi
Akuntansi AICPA
Praktek-praktek yang dipakai
secara luas dalam indusri
EITF FASB Buletin Praktek AcSEC AICPA
Buletin Teknis FASB
(tidak lagi diterbitkan)
Statements of
Position AICPA
Pedoman Audit dan
Akuntansi
Standar Interpretasi dan
Posisi Staf FASB
Buletin Riset Akuntansi
AICPA
APB opinion
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
5/32
5
bahwa mereka tidak bisa bertanggung jawab atas setiap kekacauan keuangan, namun profesi akuntansi harus
terus berjuang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Bagaimanapun, usaha untuk memenuhi kebutuhan ini
semakin memakan biaya bagi masyarakat. Pengembangan sistem yang benar-benar transparan, jelas dan
terpercaya memerlukan sumber daya yang mahal.
Standar Akuntansi Internasional
Saat ini, ada dua standar yang diterima untuk digunakan secara internasional-GAAP A.S. dan InternationalFinancial Report Standards (IFRS) yang diterbitkan oleh International Accounting Standards Board (IASB)
yang bermarkas di London.
Etika dalam Lingkungan Akuntansi KeuanganMelakukan hal yang benar, dan membuat keputusan yang benar tidak selalu mudah atau jelas. Dan tekanan
untuk membengkokkan aturan, untuk memainkan permainan, untuk mengabaikannya begitu saja, bisa
sangat berat. Sebagai contoh, Akankah keputusan saya memperburuk kinerja kerja saya? Akankah atasan
saya marah? Akankah kolega-kolega saya tidak menyukai saya? merupakan pertanyaan yang sering kali
menyulitkan pengambilan keputusan etis. Kesulitan ini muncul karena tidak ada sistem etika komprehensif yang
bisa dijadikan pedoman.
Sensitivitas etika dan proses pemilihan alternatif bisa diperumit oleh tekanan-tekanan yang mungkin
berbentuk tekanan waktu, kerja, klien, pribadi dan rekan kerja.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
6/32
6
KERANGKA KERJA KONSEPTUALKerangka kerja konseptual (conceptual framework) serupa dengan konstitusi (constitution): Suatu sistem
koheren yang terdiri dari tujuan dan konsep fundamental yang saling berhubunga, yang menjadi landasan bagi
penetapan standar yang konsisten dan penentuan sifat, fungsi, serta batas-batas dari akuntansi keuangan dan
laporan keuangan.
Kebutuhan akan Kerangka Kerja KonseptualPenetapan standar harus berlandaskan dan berhubungan dengan serangkaian konsep kerja dan tujuan
fundamental. Kerangka kerja konseptual yang baik akan memungkinkan Financial Accounting Standards Board
menerbitkan standar-standar yang lebih berguna dan konsisten dari waktu ke waktu. Sekelompok standar dan
aturan-aturan yang koheren harus dihasilkan. Kerangka kerja konseptual akan meningkatkan pemahaman
dan keyakinan pemakai laporan keuangan atas pelaporan keuangan dan akan menaikkan komparabilitasantarlaporan keuangan perusahaan.
Kedua, masalah-masalah praktis yang baru akan dapat diecahkan secara cepat jika mengacu pada
kerangka teori dasar yang telah ada.
Perkembangan Kerangka Kerja KonseptualFASB tahun 1976 mulai mengembangkan kerangka kerja konseptual yang akan menjadi dasar bagi penetapan
standar akuntansi dan pemecahan kontroversi pelaporan keuangan. Sejak dokumen tersebut dipublikasikan,FASB telah menerbitkan enam Statements of Financial Accounting Concepts yang berhubungan dengan
pelaporan keuangan entitas bisnis, yaitu:
1. SFAC No. 1,Objectives of Financial Reporting by Business Enterprises, yang menyajikan tujuan dansasaran akuntansi.
2. SFAC No. 2, Qualitative Characteristics of Accounting Information, yang menjelaskan karakteristikyang membuat informasi akuntansi bermanfaat.
3. SFAC No. 3,Elements of Financial Statements ofBusiness Enterprises, yang menyajikan definisi daripos-pos yang terdapat dalam laporan keuangan, seperti aktiva, kewajiban, pendapatan, dan beban.
4. SFAC No. 5, Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises, yangmenetapkan kriteria pengakuan dan pengukuran fundamental serta pedoman tentang informasi apa yang
biasanya harus dimasukkan dalam laporan keuangan dan kapan waktunya.
5. SFAC No. 6, Elements of Financial Statements, yang menggantikan SFAC No. 3 dan memperluaslingkup SFAC No. 3 dengan memasukkan organisasi-organisasi nirlaba.6. SFAC No. 7, Using Cash Flow Information and Present Value in Accounting Measurements, yang
menyajikan kerangka kerja bagi pemakaina arus kas masa depan yang diharapkan dan nilai sekarang
(present value) sebagai dasar pengukuran.
Diagram di bawah ini menampilkan suatu tinjauan atas kerangka kerja konseptual. Pada tingkat pertama, tujuan
(objectives) mengidentifikasi tujuan dan sasaran dari akuntansi. Idealnya, standar akuntansi dikembangkan
sesuai dengan kerangka kerja konseptual sehingga dapat menghasilkan laporan akuntansi yang lebih bermanfaat.
Pada tingkat kedua disajikan karakteristik kualitatif(qualitative characteristics) yang membuat informasi
akuntansi berguna dan unsur-unsur (elements) laporan keuangan (aktiva, kewajiban, dan sebagainya). Pada
tingkat ketiga disajikan konsep-konsep pengukuran dan pengakuan (measurement and recognition concepts)
yang akan digunakan dalam menetapkan dan mengaplikasikan standar-standar akuntansi. Konsep-konsep ini
meliputi asumsi, prinsip, dan kendala yang menjelaskan lingkungan pelaporan yang berjalan.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
7/32
7
Kerangka Kerja Konseptual untuk Pelaporan Keuangan
TINGKAT PERTAMA: TUJUAN DASARTujuan (objectives) dimulai dengan lebih banyak berfokus pada informasi yang berguna bagi para investor dan
kreditor dalam membuat keputusan. Tujuan berfokus pada laporan keuangan yang menyediakan informasi yang
berguna untuk menilai prospek arus kas yang akan diterima entitas bisnis, yaitu arus kas yang menjadi harapan
investor dan kreditor. Pendekatan ini dikenal dengan kegunaan keputusan (decision usefulness).
Maksud dari laporan keuangan bertujuan-umum (general-purpose financial statements) adalah menyediakaninformasi yang paling bermanfaat dengan biaya minimal kepada berbagai kelompok pemakai. Hal yang
mendasari tujuan ini adalah konsep bahwa pemakai membutuhkan pengetahuan yang memadai tentang
persoalan bisnis dan akuntansi keuangan untuk memahami informasi yang terkandung dalam laporan keuangan.
TINGKAT KEDUA: KONSEP-KONSEP FUNDAMENTALTiang-tiang konseptual ini merupakan jembatan antara mengapa akuntansi (tujuan) dengan bagaimanaakuntansi (pengakuan dan pengukuran).
Karakteristik Kualitatif dari Informasi AkuntansiPemiliha metode akuntansi yang tepat, jumlah dan jenis informasi yang harus diungkapkan, serta format
penyajiannya melibatkan penentuan alternatif mana yang menyediakan inormasi paling bermanfaat untuk
tujuan pengambilan keputusan (decision usefulness). FASB telah mengidentifikasi karakteristik kualitatif(qualitative characteritic) dari informasi akuntansi yang membedakan informasi yang lebih baik dengan
informasi yang kurang berguna bagi tujuan pelaporan keuangan. Selain itu, FASB juga telah mengidentifikasi
kendala-kendala sebagai bagian dari kerangka kerja konseptual.
Pengambil Keputusan (Pemakai) dan Kemampuan Memahami
Agar informasi menjadi bermanfaat, harus ada hubungan antara para pemakai ini dengan keputusan yangmereka buat. Kaitan ini, yaitu kemampuan memahami (understandability), adalah kualitas informasi yang
memunginkan pemakai merasakan signifikan dari informasi tersebut.
Kualitas Primer: Relevansi dan Reliabilitas
Relevansi (relevance) dan reliabilitas (reliability) merupakan dua kualitas primer yang membuat
informasi akuntani berguna untuk pengambilan keputusan. Seperti dinyatakan dalam Concepts StatementNo. 2 FASB, kualitas yang membedakan informasi yang lebih baik dari informasi yang kurang berguna
adalah relevansi dan reliabilitas, serta sejumlah karakteristik lainnya yang terdapat dalam kedua kualitas
tersebut.
ASUMSI-ASUMSI PRINSIP-PRINSIP KENDALA-KENDALA
KARAKTERISTIK
KUALITATIF dari informasi
akuntansi
UNSUR-UNSURlaporan keuangan
Tingkat
ketiga
Tingkat kedua
jembatan antara
tin kat 1 dan 3
Tingkat pertama
Mengapatujuan dan
sasaran akuntansi
Bagaimana
implementasi
Konsep-konsep Pengakuan
dan Pengukuran
TUJUAN pelaporan
keuangan
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
8/32
8
Relevansi. Informasi yang relevan akan membantu pemakai membuat prediksi tentang hasil akhir dari kejadian
masa lalu, masa kini, dan masa depan; yaitu memiliki nilai prediktif(predictive value). Informasi yang relevan
juga membantu pemakai menjustifikasi atau mengoreksi ekspektasi/harapan masa lalu; yaitu memiliki nilaiumpan balik (feedback value). Jadi, agar relevan, informasi juga harus tersedia kepada pengambil keputusan
sebelum informasi tersebut kehilangan kapasitas untuk mempengaruhi keputusan yang diambil; yaitu memiliki
ketepatan waktu (yimeliness).
Reliabilitas. Informasi akuntansi dianggap handal jika dapat diverifikasi, disajikan secara tepat, serta bebasdari kesalahan dan bias.
Daya-uji (verifiability) ditunjukkan ketika pengukur-pengukur independen, dengan menggunakan metodepengukuran yang sama, mendapatkan hasil yang serupa.
Ketepatan penyajian (representational faithfulness) berarti bahwa angka-angka dan penjelasan dalam
laporan keuangan mewakili apa yang betul-betul ada dan terjadi.
Netralitas (neutrality) berarti bahwa informasi tidak dapat dipilih untuk kepentingan sekelompok pemakai
tertentu. Informasi yang disajikan harus faktual, benar dan tidak bias.
Kualitas Sekunder: Komparabilitas dan Konsistensi
Komparabilitas. Informasi dari berbagai perusahaan dipandang memiliki komparabilitas jika telah diukur dan
dilaporkan dengan cara yang sama. Komparabilitas memungkinkan pemakai mengidentifikasi persamaan dan
perbedaan riil dalam peristiwa ekonomi antarperusahaan.
Konsistensi. Apabla sebuah entitas mengaplikasikan perlakuan akuntansi yang sama untuk kejadian-kejadianyang serupa, dari periode ke periode, maka entitas tersebut dianggap konsisten dalam menggunakan standarakuntansi.
Unsur-unsur DasarSalah satu aspek penting dari proses pengembangan struktur teoritis adalah unsur-unsur dasar (basic elements)
atau definisi yang akan dimasukkan ke dalam struktur.
UNSUR-UNSUR LAPORAN KEUANGAN
1. AKTIVA2. KEWAJIBAN3. EKUITAS4. INVESTASI OLEH PEMLIK5. DISTRIBUSI KEPADA PEMILIK
6. LABA KOMPREHENSIF7. PENDAPATAN8. BEBAN
9. KEUNTUNGAN10.KERUGIAN
TINGKAT KETIGA: KONSEP-KONSEP PENGAKUAN DAN
PENGUKURANTingkat ini terdiri dari konsep-konsep yang dipakai untuk mengimpementasikan tujuan dasar dari tingkat
pertama. Konsep ini menjelaskan bagaimana unsur-unsur serta kejadian keuangan harus diakui, diukur dan
dilaporkan oleh perusahaan. Sebgaian besar konsep ini ditetapkan oleh FASB dalam Statements of FinancialAccounting Concepts No. 5, Recognition and Measurement in Financial Statements of Business Enterprises.
Asumsi-asumsi DasarEmpat asumsi dasar (basic assumptions) yang mendasari struktur akuntansi keuangan adalah:
Asumsi Entitas Ekonomi (economic enti ty assumpti on)Mengandung arti bahwa aktvitas ekonomi dapat diidentifikasikan dengan unit pertanggungjawaban
tertentu. Konsep ini tidak selalu mengacu ada entitas legal.
Asumsi Kelangsungan Hidup (going concern assumpti on)
Yaitu perusahaan bisnis akan memiliki umur yang panjang. Kebijakan penyusutan dan amortisasi hanya
dapat dibenarkanjika kita mengasumsikan bahwa perusahaan memiliki usia panjang.Asumsi ini berlaku dalam banyak situasi bisnis. Hanya pada saat likuidasi tampaknya tidak bisa
dihindarkan lagi, asumsi kelangsungan hidup tidak dapat diterapkan. Dalam kasus semacam ini,
diperlukan evaluasi ulang atas semua aktiva dan kewajiban untuk menentukan nilai realisasi bersih entitas.
Asumsi Unit Moneter (monetary uni t assumption)
Ini mengandung arti bahwa uang adalah denominator umum dari aktivitas ekonomi dan merupakan dasar yangtepat bagi pengukuran dan analisis akuntansi. Asumsi ini menyiratkan bahwa unit moneter adalah cara yang
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
9/32
9
paling efektif untuk menunjukkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan tentang perubahan modal serta
pertukaran barang dan jasa. Unit moneter adalah unit yang relevan, sederhana, tersedia secara universal,
dapat dipahami dan bergna.
Asumsi periodisitas (peri odici ty assumoti on)
Ini menyiratkan bahwa aktivitas ekonomi sebuah perusahaan dapat dipisahkan ke dalam periode waktu artifisial.
Semakin pendek periode waktu, semakin sulit menentukan laba bersih yang tepat untuk periode bersangkutan.Namun, semakin cepat oenerbitan informasi, semakin tinggi profitabilitas ketidakakuratannya. Fenomena ini
memberikan contoh yang menarik tentang trade-offantara relevansi dengan reliabiltas dalam penyajian
data keuangan.
Masalah penentuan periode waktu ini menjadi lebih serius karena siklus hidup produk menjadi semakin
pendek dan produk menjadi semakin cepat usang.
Prinsip-prinsip Dasar AkuntansiEmpat prinsip dasar akuntansi (principles of accounting) yang digunakan untuk mencatat transaksi adalah:
Prinsip Biaya Historis (historical cost principle)
GAAP mewajibkan sebagian besar aktiva dan kewajiban diperlakukan dan dilaporkan berdasarkan harga
akuisisi. Hal ini seringkali disebut dengan prinsip biaya historis. Biaya memiliki keunggulan yang penting
dibandingkan penilaian yang lainnya: yaitu dapat diandalkan.Umumnya, pengguna laporan keuangan lebih memilih menggunakan biaya historis karena memberikan tolok
ukur yang dapat dipercaya untuk mengukur tren historis. Akan tetapi, informasi nilai wajar mungkin lebih
berguna bagi jenis aktiva dan kewajiban tertentu serta dalam industri tertentu.
Sekarang FASB tampaknya sangat mendukung penggunaan pengukuran nilai wajar dalam laporan keuangan.
FASB percaya bahwa informasi nilai wajar lebih relevan bagi pengguna laporan keuangan dibanding biaya
historis. Walaupun prinsip biaya historis terus menjadi dasar penilaian yang utama, namun pencatatan dan
pelaporan informasi nilai wajar semakin meningkat.
Prinsip Pengakuan Pendapatan
Pendapatan umumnya diakui jika telah direalissasi atau dapat direalisasi dan telah dihasilkan. Biasanya, hal ini
terjadi pada tanggal penjualan. Tetapi keadaannya mungkin mengharuskan pemakaian metode presentase-
penyelesaian, metode akhir-produksi atau pendekatan penerimaan-kas.
Prinsip Penandingan
Beban diakui ketika pekerjaan atau produk secara aktual memberikan kontribusi terhadap pendapatan. Ini
disebut prinsip penandingan (matching principle) karena menyatakan usaha (beban) ditandingkan dengan
pencapaian (pendapatan) sepanjang hal ini rasional dan dapat diterapkan.
Untuk biaya yang sulit diasosiasikan secara rasional dengan pendapatan, ada beberapa cara lain yang bisa
dipakai. Umumnya, kebijakan alokasi yang rasional dan sistematis yang mendekati prinsip penandingan. Pola
pengakuan beban jenis ini melibatkan asumsi tentang manfaat yang diterima serta biaya yang terkait dengan
manfaat tersebut.
Biaya pada umumnya dibagi menjadi dua: biaya produk seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead,
melekat pada produk. Biaya ini akan dicatat perusahaan pada periode mendatang ketika mengakui pendapatan
dari produk itu dalam periode berikutnya dan biaya periode seperti gaji pejabat dan biaya administratif lainnya.Biaya ini dicatat perusahaan pada periode antara, meskipun manfaat yang berkaitan dengan biaya tersebut
mungkin saja terjadi di masa depan. Karena perusahaan tidak dapat menentukan hubungan langsung antarabiaya periode dengan pendapatan.
Prinsip Pengungkapan Penuh
Prinsip ini (full disclosure principle), mengakui bahwa sifat dan jumlah informasi yang dimasukkan dalamlaporan keuangan mencerminkan serangkaian trade-off penilaian. Trade-off terjadi antara kebutuhan untuk
mengungkapkan secara cukup terinci hal-hal yang akan mempengaruhi keputusan pemakai, dengan
kebutuhan untuk memadatkan penyajian agar informasi dapat dipahami. Di samping itu, penyusun laporan
keuangan juga harus memperhitungkan biaya pembuatan dan penggunaan laporan keuangan.
Laporan keuangan merupakan cara mengomunikasikan informasi yang formal dan terstruktur. Agar bisa
ditempatkan dalam bagian utama laporan keuangan, suatu item harus memenuhi definisi unsur dasar, dapat
diukur dengan tingkat kepastian yang memadai, dan relevan serta handal.
Catatan atas laporan keuangan (Notes of financial statements) umumnya ditujukan untuk memperkuat
atau memperjelas pos-pos yang disajikan dalam bagian utama laporan keuangan. Informasi yang terdapat dalam
catatan ini tidak harus dapat dikuantifikasi atau memenuhi kualifikasi sebagai suatu unsur. Catatan atas laporan
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
10/32
10
keuangan bisa berbentuk narasi, sebagian atau seluruhnya. Catatan ini tidak hanya membantu tapi juga penting
untuk memahami kinerja dan posisi keuangan perusahaan.
Informasi suplementer (supplementary information) mencakup rincian atau jumlah yang merupakan
perspektif yang berbeda dari yang dipakai dalam laporan keuangan. Informasi ini berupa informasi kuantitatif
yang sangat relevan tetapi reliabilitasnya rendah.
KendalaDua kendala (constraints) yang dominan harus dipeerhitungkan yaitu hubungan biaya-manfaat dan
materialitas. Dua kendala penting lainnya yang kurang dominan, namun merupakan bagian dari lingkungan
pelaporan yaitu praktek industri dan konsevatisme.
Hubungan Biaya-Manfaat (cost-benef it relationship)
pemakai mengasumsikan bahwa informasi adalah komoditas bebas biaya. Namun para pembuat dan penyedia
informasi akuntansi mengetahui bahwa hal itu salah. Karena itu, hubungan biaya-manfaat yang harus
diperhitungkan: Biaya penyediaan informasi harus ditimbang terhadap manfaat yang bisa diperoleh dari
pemakaian informasi itu.
Analisis biaya-manfaat sulit dilakukan karena biaya dan terutama manfaatnya tidak selalu nyata dan dapat
diukur. Manfaat yang diperoleh pembuat laporan keuangan mencakup pengendalian manajemen dan akses
terhadap modal yang lebih besar dengan biaya yang lebih rendah. Pemakai laporan keuangan memperoleh
informasi yang lebih baik dalam hal alokasi sumber daya, penilaian pajak dan regulasi tarif pajak. Namunmanfaat secara umum lebih sulit dikuantifikasi dibandingkan biaya.
Meskipun sulit, FASB berusaha menentukan bahwa setiap standar yang diusulkan akan memenuhi
kebutuhan yang signifikan, dan biaya yang dikenakan untuk memenuhi standar tersebut dijustifikasi dalam
kaitannya dengan manfaat keseluruhan informasi yang dihasilkan.
Materialitas (materiality)
Kendala ini berhubungan dengan dapak suatu item terhadap operasi keuangan perusahaan secara keseluruhan.Suatu item akan dianggap materialjika pencantuman atau pengabaian item tersebut mempengaruhi atau
mengubah penilaian seorang pemakai laporan keuangan.
Jadi aspek yang terlibat disini adalah ukuran dan kepentingan relatif. Jika jumlah yang terlibat signifikan
ketika dibandingkan dengan pendapatan serta beban lainnya, aktiva dan kewajiban, atau laba bersih entitas,
maka standar yang logis dan dapat ditrima harus diikuti.
Sulit untuk menyediakan pedoman yang tegas dalam menilai kapan suatu item tertentu dianggap materialatau tidak material karena materialitas bervariasi menurut ukuran dan kepentingan relatif. Baik faktor-faktor
kuantitatif maupun kualitatif harus dipertimbangkan dalam menentukan apakah suatu itemmaterial
atau tidak.
SEC juga tela menegaskan bahwa perusahaan harus mempertimbangkan setiap kesalahan penyajian secara
terpisah dan pengaruh agregat dari semua kesalahan dalam menentukan materialitas. Hanya dengan
menerapkan penilaian yang baik dan keahlian profesional jawaban yang tepat dan rasional dapat ditemukan,
yang merupakan kendala materialitas yang pantas diterapkan.
Praktek Industri (industry practices)
Sifat unik dari sejumlah industri dan perusahaan kadang-kadang memerlukan penyimpangan dari teori
dasar. Setiap kali menemukan pelanggaran atas teori dasar, kita harus menentukan terlebih dahulu apakahpelanggaran tersebut dapat dijelaskan oleh sejumlah arakteristik unik dari industri sebelum mengkritik prosedur
yang dipakai.
Konservatisme (conservatism)
Ini berarti jika ragu, maka pilihlah solusi yang sangat kecil kemungkinannya akan menghasilkan
penetapan yang terlalu tinggi bagi aktiva dan laba. Konservatisme jika diaplikasikan secara tepat, akanmenyediakan pedoman yang paling rasional dalam situasi sulit: jangan menyajikan angka laba bersih dan aktiva
bersih yang terlalu tinggi. Jika muncul keraguan, maka lebih baik menyajikan angka laba bersih dan aktiva
bersih yang terlalu rendah daripada terlalu tinggi. Tapi, jika tidak ada keraguan, maka tidak perlu
mengaplikasikan kendala ini.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
11/32
11
SISTEM INFORMASI AKUNTANSIAdalah sistem pengumpulan dan pemrosesan data transaksi serta penyebaran informasi keuangan kepada pihak-
pihak yang berkepentingan. Faktor-faktor yang mempengaruhi sistem ini antara lain adalah sifat bisnis dan
transaksi yang berhubungan, ukuran perusahaan, volume data yang harus ditangani, dan kebutuhan akan
informasi dari manajemen serta pihak-pihak lain.
Terminologi DasarKEJADIAN (Event). Peristiwa yang berpengaruh. Suatu kejadian yang umumnya merupakan sumber atau
penyebab dari perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas. Kejadian bisa bersifat eksternal maupun internal.
TRANSAKSI(Transaction). Kejadian eksternal yang melibatkan transfer antara dua entitas atau lebih.
AKUN (Account). Catatan sistematis yang memperlihatkan pengaruh dari transaksi dan kejadian lainnya
terhadap unsur tertentu (aktiva, kewajiban, dan seterusnya). Akun yang terpisah digunakan untuk setiap aktiva,
kewajiban, pendapatan, beban, dan modal (ekuitas pemilik).
AKUN RIIL DAN NOMINAL. Akun riil (permanen) adalah akun-akun aktiva, kewajiban, dan ekuitas; akun-
akun ini muncul pada neraca. Akun nominal (temporer) adalah akun-akun pendapatan, beban, dan dividen;
akun-akun ini muncul pada laporan laba-rugi. Akun nominal akan ditutup secara periodik; sementara akun riil
tidak.
BUKU BESAR (Ledger). Buku (atau cetakan komputer) yang mengandung akun-akun. Buku besar umumberisi semua akun aktiva, kewajiban, ekuitas pemilik, pendapatan, dan beban. Buku besar pembantu mencatat
rincian yang berhubungan dengan akun buku besar umum tertentu.
JURNAL. Buku pencatatan awal di mana transaksi dan kejadian-kejadian lainnya dicatat pertama kali. Berbagai
jumlah yang terdapat dalam jurnal kemudian dipindahkan ke buku besar.
PEMINDAHBUKUAN (Posting). Proses pemindahan fakta-fakta dan angka-angka penting dari jurnal ke akunbuku besar.
NERACA SALDO (Tri al Balance). Daftar semua akun terbuka dalam buku besar beserta saldonya. Neraca
saldo yang tercipta setelah semua penyesuaian dipindahkan ke buku besar disebut neraca saldo yang
disesuaikan. Neraca saldo yang tercipta setelah semua ayat jurnal penutup dipindahkan ke buku besar disebut
neraca saldo pasca-penutupan. Neraca saldo bisa dibuat kapan saja.
AYAT JURNAL PENYESUAIAN (Adjusting Entri es). Ayat jurnal yang dibuat pada akhir periode akuntansi
untuk memperbaharui semua akun menurut akuntansi akrual agar laporan keuangan yang tepat bisa dibuat.
LAPORAN KEUANGAN. Laporan yang mencerminkan pengumpulan, tabulasi, dan ikhtisar akhir dari dataakuntansi. Empat laporan yang umum adalah: (1) neraca, yang menunjukkan kondisi keuangan perusahaan pada
akhir suatu periode, (2) laporan laba-rugi, yang mengukur hasil-hasil operasi selama periode bersangkutan, (3)
laporan arus kas, yang melaporkan kas yang disediakan dan digunakan oleh aktivitas operasi, investasi, dan
pembiayaan selama suatu periode, dan (4) laporan laba ditahan, yang merekonsiliasi saldo akun laba ditahan
dari awal periode sampai akhir periode.
AYAT JURNAL PENUTUP. Proses formal yang dipakai untuk mengurangi semua akun nominal menjadi nol
dan menentukan serta mentransfer laba bersih atau rugi bersih ke ekuitas pemilik yang juga disebut menutup
buku besar, menutup buku, atau menutup saja.
Debet dan KreditIstilah debet dan kredit masing-masing berarti kiri dan kanan, serta biasanya disingkat menjadi Dr. untuk debetdan Kr. untuk kredit. Prosedur pencatatan debet pada sisi kiri dan kredit pada sisi kanan merupakan suatu
kebiasaan atau aturan akuntansi. Kebiasaan mendebet pada sisi kiri dan mengkredit pada sisi kanan telahdiadopsi di A.S. Aturan ini berlaku untuk semua akun.
Kesamaan debet dan kredit menyediakan dasar bagi sistem berpasangan dalam mencatat transaksi. Menurut
sistem akuntansi berpasangan (double-entry accounting system) yang digunakan secara universal, pengaruh
berganda (dua-sisi) dari setiap transaksi dicatat pada akun yang sesuai. Sistem ini menyediakan metodepencatatan transaksi yang logis. Sistem ini juga menawarkan cara untuk membuktikan keakuratan dari jumlah-
jumlah yang telah dicatat. Jika setiap transaksi yang dicatat dengan jumlah yang sama pada sisi debet dan kredit,
maka jumlah semua debet pasti akan sama dengan jumlah semua kredit.
Persamaan DasarPersamaan Dasar Akuntansi
= +Aktiva
(Assets)
Kewajiban
(Liabilities)
Ekuitas Pemegang Saham
(Stockholders Equity)
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
12/32
12
Persamaan Dasar yang Diperluas serta Aturan dan Dampak Debet / Kredit
Laporan Keuangan dan Struktur Kepemilikan
SIKLUS AKUNTANSI
Mengidentifikasi dan Mencatat Transaksi serta Kejadian LainnyaLangkah pertama dalam siklus akuntansi analisis transaksi dan kejadian-kejadian tertentu lainnya. Masalahnya
adalah menentukan apa yang harus dicatat. Meskipun GAAP menyediakan pedoman, tidak ada aturan sederhana
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
13/32
13
yang bisa digunakan untuk menentukan apakah suatu kejadian harus dicatat atau tidak. Sebagian besar pihak
setuju bahwa perubahan personalia atau kebijakan manajemen, meskipun penting, tidak perlu dicatat dalam
akun. Pada sisi lain, ketika perusahaan melakukan penjualan atau pembelian secara tunai sekecil apapun itu,
maka penjualan atau pembelian itu harus dicatat.
Suatu item harus diakui dalam laporan keuangan jika item tersebut memenuhi kriteria unsur laporan
keuangan, dapat diukur, dan relevan serta handal.
FSAB menggunakan frase transaksi serta kejadian lainnya dan situasi yang mempengaruhi perusahaanbisnis digunakan untuk menjelaskan sumber atau penyebab perubahan aktiva, kewajiban, dan ekuitas sebuah
entitas. Kejadian (events) terdiri dari dua jenis: (1) kejadian eksternal (external events) yang melibatkaninteraksi antara entitas dengan lingkungannya, seperti transaksi dengan entitas lainnya, perubahan harga barang
atau jasa yang dibeli atau dijual entitas, banjir atau gempa bumi; (2) kejadian internal (internal events) yang
terjadi dalam entitas, seperti pemakaian bangunan dan mesindalam operasi atau transfer atau penggunaan bahan
baku dalam proses produksi.
Transaksi (transactions), sebagai salah satu jenis kejadian eksternal, bisa berupa pertukaran di mana kedua
entitas salng menerima dan menyerahkan sesuatu yang memiliki nilai. Transaksi juga bisa berupa transfer satu-arah di mana sebuah entitas menerima kewajiban tanpa secara langsung menerima sesuatu yang bernilai sebagai
gantinya.
Pendek kata, hampir semua kejadian yang mempengaruhi posisi keuangan perusahaan harus dicatat. Profesi akuntansi dalam beberapa tahun terakhir telah menunjukkan tanda-tanda bakal mendobrak tradisi tua
serta lebih reseptif terhadap tantangan untuk mengukur dan melaporkan kejadian dan fenomena yangsebelumnya dipandang terlalu kompleks dan tidak dapat diukur.
Pembuatan JurnalBerbagai transaksi dan kejadian yang mempengaruhi unsur-unsur bisnis dasar dikategorikan dan dikumpulkan
dalam akun (accounts). Buku besar umum (general ledger) adalah kumpulan dari semua akun aktiva,
kewajiban, ekuitas pemegang saham, pendapatan dan beban. Akun T dipakai untuk mengilustrasikan
pengaruh transaksi terhadap pos-pos aktiva, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban tertentu.Dalam praktek, transaksi serta kejadian tertentu pada awalnya tidak dicatat dalam buku besar karena satu
transaksi akan mempengaruhi dua akun atau lebih, di mana masing-masing akun ini terdapat pada halaman yang
berbeda dalam buku besar. Untuk mengatasi masalah ini dan mencatat setiap transaksi serta kejadian secara
lengkap pada satu tempat, digunakan jurnal. Bentuk jurnal yang paling sederhana adalah daftar transaksi atau
kejadian kronologis yang diekspresikan dalam istilah debet dan kredit pada akun-akun tertentu. Hal ini
dinamakanjurnal umum (general journal).
Setiap ayat jurnal umum (general journal entry) terdiri dari empat bagian : (1) akun dan jumlah yang harus
didebet, (2) akun dan jumlah yang harus dikredit, (3) tanggal, dan (4) keterangan. Di sini yang dicatat terlebih
dahulu adalah debet, lalu diikuti oleh kredit. Keterangan ditempatkan di bawah nama akun terakhir yang akandikredit dan mungkin membutuhkan satu baris atau lebih. Kolom Referensi (Ref.) diisi pada saat akun
dipindahkan ke buku besar(posting).
Dalam beberapa kasus, perusahaan menggunakan jurnal khusus (special journal) selain jurnal umum.
Jurnal khusus mengikhtisarkan transaksi-transaksi yang memiliki karakteristik serupa, sehingga menghemat
waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan berbagai tugas pembukuan.
Pemindahbukuan (Posting)Langkah-langkah yang melibatkan prosedur pentransferan ayat jurnal ke akun buku besar disebut dengan
pemindahbukuan yaitu :
1. Dalam buku besar, catatlah tanggal, halaman jurnal, dan jumlah debet yang tertera pada jurnal ke kolomyang tepat untuk akun yang didebet.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
14/32
14
2. Pada kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun atas jumlah debet yang diposting.3. Dalam buku besar, catatlah tanggal, halaman jurnal, dan jumlah kredit yang tertera pada jurnal ke kolom
yang tepat untuk akun yang dikredit.
4. Pada kolom referensi jurnal, tulislah nomor akun atas jumlah kredit yang diposting.
Neraca Saldo (trial balance)Adalah daftar akun beserta saldonya pada suatu waktu tertentu. Biasanya, neraca saldo dibuat pada akhir periode
akuntansi. Tujuan utama neraca saldo adalah untuk membuktikan kesamaan matematis dari debet dan kredit
setelah posting dilakukan. Neraca saldo juga berguna untuk mendeteksi kesalahan-kesalahan dalam pembuatan
ayat jurnal dan posting, disamping bermanfaat untuk menyusun laporan keuangan. Prosedur pembuatan neraca
saldo adalah :
1. Membuat daftar judul akun beserta saldonya.2. Menjumlahkan kolom debet dan kredit.3. Membuktikan kesamaan antara kedua kolom itu.
Neraca saldo tidak membuktikan bahwa semua transaksi telah dicatat atau buku besar telah benar. Berbagai kesalahan masih mungkin ada sekalipun kedua kolom neraca saldo telah sesuai. Sebagai contoh,
neraca saldo mungkin saja terlihat seimbang sekalipun (1) sebuah transaksi belum dicatat, (2) ayat jurnal yang
tepat belum dipindahkan, (3) suatu ayat jurna dipindahkan dua kali, (4) akun-akun yang salah digunakan dalam
pembuatan ayat jurnal atau posting, atau (5) kesalahan yang saling-menghilangkan telah dibuat dalam mencatat
jumlah transaksi. Dengan kata lain, sepanjang saldo debet dan kredit yang dipindahkan sama, walaupun ke akunatau dengan jumlah yang salah, namun total debet akan sama dengan total kredit.
Ayat Jurnal Penyesuaian (adjusting entr ies)Penyesuaian diperlukan untuk memastikan bahwa suatu perusahaan mematuhi prinsip-prinsip pengakuan
pendapatan dan penandingan.
Penggunaan ayat jurnal penyesuaian akan memungkinkan perusahaan melaporkan aktiva, kewajiban, dan
ekuitas pemilik yang akurat pada tanggal neraca dibuat dan melaporkan pendapatan serta beban yang tepat
dalam laporan laba-rugi. Namun, neraca saldo mungin tidak lengkap atau tidak up-to-date karena alasan-alasan
berikut :
1. Beberapa kejadian tidak dijurnal secara harian karena tidak efektif.
2. Beberapa biaya tidak dijurnal selama periode akuntansi karena biaya-biaya ini akan jatuh tempo seiringdengan berlalunya waktu, bukan sebagai hasil dari transaksi harian.3. Beberapa item mungkin belum dicatat.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
15/32
15
Jenis-jenis Ayat Jurnal Penyesuaian
Pembayaran di muka
1. Beban Dibayar di Muka.
Beban-beban yang dibayar tunai dandicatat sebagai aktiva sebelumdigunakan atau dikonsumsi.
2. Pendapatan yang Diterimadi Muka. Pendapatan yang diterima
dalam bentuk kas dan dicatat sebagaikewajiban sebelum dihasilkan.
Akrual
1. Pandapatan Akrual.
Pendapatan yang telah dihasilkannamun belum diterima dalam bentukkas atau belum dicatat.
2. Beban Akrual. Beban yangtelah terjadi namun belum dibayarkan
secara tunai atau belum dicatat.
Neraca Saldo Ynag telah DisesuaikanSetelah semua ayat junal penyesuaian dibuat dan diposting, neraca saldo berikutnya dibuat dari akun-akun buku
besar. Neraca saldo ini dinamakan dengan neraca saldo yang telah disesuaikan (adjusted trial balance). Neraca
saldo ini memperlihatkan saldo dari semua akun, termasuk akun-akun yang telah disesuaikan pada akhir periode
akuntansi. Tujuan neraca ini adalah untuk memperlihatkan pengaruh dari semua kejadian keuangan yang telahterjadi selama periode akuntansi.
Menyusun Laporan KeuanganLaporan keuangan bisa angsung disusun dari neraca saldo yang telah disesuaikan.
PenutupanProses penutupan (closing process) adalah prosedur yang umumnya diikuti untuk mengurangi saldo akun
nominal (temporer) menjadi nol dalam rangka menyiapkan akun-akun tersebut untuk periode berikutnya.
Perusahaan biasanya membuat ayat jurnal penutup pada akhir periode akuntansi tahunan perusahaan.
Neraca Saldo Pasca-PenutupanNeraca saldo yang ketia ini, dibuat setelah ayat jurnal penutup di pindahkan ke buku besar. Neraca ini hanyaterdiri dari akun aktiva, kewajiban dan ekuitas pemilik (akun riil).
Ayat Jurnal PembalikSetelah laporan keuangan selesai dibuat dan pembukuan ditutup, perusahaan biasanya membalik sebagian ayat
jurnal penyesuaian sebeblum mencatat transaksi reguler pada periode berikutnya, sehingga ayat jurnal ini dibuat
ada awal periode akuntansi berikutnya. Ayat jurnal inilah disebut ayat jurnal pembalik (reversing entries).
Ringkasan Siklus Akuntansi
1. Mencatat transaksi periode berjalan pada jurnal yang tepat.2. Memposting dari jurnal ke buku besar.3. Membuat neraca saldo yang belum disesuaikan.4. Membuat ayat jurnal penyesuaian dan kemudian mempostingnya ke buku besar.5. Membuat neraca saldo setelah penyesuaian.6. Menyusun laporan keuangan dari neraca saldo kedua.7. Membuat ayat jurnal penutup dan kemudian mempostingnya ke buku besar.8. Membuat neraca saldo pasca-penutupan.9. Membuat ayat jurnal pembalik dan kemudian mempostingnya ke buku besar.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
16/32
16
LAPORAN LABA RUGILaporan laba-rugi (income statement) adalah laporan yang mengukur keberhasilan operasi perusahaan selama
periode waktu tertentu. Komunitas bisnis dan investasi menggunakan laporan ini untuk menentukan
profitabilitas, nilai investasidan kelayakan kredit atau kemampuan perusahaan melunasi pinjaman. Laporan
laba-rugi menyediakan informasi yang diperlukan oleh para investordan kreditor untuk membantu mereka
memprediksikan jumlah, penetapan waktu dan ketidakpastian dari arus kas masa depan.
Kegunaan Laporan Laba-Rugi
1. Mengevaluasi kinerja masa lalu perusahaan. Dengan mengkaji pendapatan dan beban, kita bisamengetahui bagaimana kinerja perusahaan dan membandingkannya dengan para pesaing.
2. Memberikan dasar untuk memprediksikan kinerja masa depan. Informasi mengenai kinerja masalalu dapat digunakan untuk menentukan kecendrungan penting yang jika berlanjut, menyediakan
informasi tentang kinerja masa depan.
3. Membantu menilai resiko atau ketidakpastian pencapaian arus kas masa depan. Informasi tentangberbagai komponen laba memperlihatkan hubungan di antara komponen-komponen tersebut dan dapat
digunakan untuk menilai resiko kegagalan perusahaan meraih tingkat arus kas tertentu di masa depan.
Keterbatasn Laporan Laba-Rugi1. Pos-pos yang tidak dapat diukur secara akurat tidak dilaporkan dalam laporan laba-rugi. Praktekyang berlangsung saat ini melarang pengakuan pos-pos tertentu ketika menentukan laba, meskipun
pengaruh dari pos-pos ini cukup untuk mempengaruhi kinerja perusahaan.
2. Angka-angka laba dipengaruhi oleh metode akuntansi yang digunakan.3. Pengukuran laba yang melibatkan pertimbangan.
Keterbatasan laporan laba-rugi ini akan mengurangi manfaat dari laporan ini untuk meramalkan jumlah,
penetapan waktu dan ketidakpastian arus kas masa depan.
Kualitas LabaPengelolaan laba (earning management) didefinisikan sebagai perencanaan waktu pendapatan, beban,
keuntungan dan kerugian untuk mengurangi gejolak laba. Pada sebagian besar kasus, pengelolaan laba
digunakan untuk menaikkan laba tahun berjalan sehingga menurunkan laba tahun-tahun berikutnya.Pengelolaan laba juga dapat digunakan untuk menurunkan laba tahun berjalan dalam rangka menaikkan laba
masa depan. Namun pengelolaan laba semacam ini memiliki dampak negatif terhadap kualitas laba (quality of
earnings) jika hal itu mendistorsi informasi yang terdapat dalam laporan laba-rugi sedemikian rupa sehingga
mengurangi manfaatnya untuk tujuan peramalan laba dan arus kas masa depan.
FORMAT LAPORAN LABA-RUGI
Unsur-unsur Laporan Laba-RugiMetode pengukuran laba dikenal sebagai pendekatan transaksi (transaction approach) karena berfokus pada
aktivitas yang berhubungan dengan laba yang telah terjadi selama periode akuntansi. Laba dapat
diklasifikasikan menurut pelanggan, lini produk, fungsi atau menurut kategori operasi dan non operasi, berlanjut
dan yang dihentikan, serta biasa dan tidak biasa. Berikut adalah unsur-unsur yang ada dalam laporan laba-rugi :
1. PENDAPATAN. Arus masuk aktiva atau peningkatan lainnya dalam aktiva entitas atau pelunasankewajibannya selama suatu periode.
2. BEBAN. Arus keluar atau punurunan lainnya dalam aktiva sebuah entitas atau penambahankewajibannya selama suatu periode.
3. KEUNTUNGAN. Kenaikan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan yang dihasilkan kecualiinvestasi oleh pemilik.
4. KERUGIAN. Penurunan ekuitas perusahaan dari transaksi sampingan yang berasal dari beban.
Pentingnya pelaporan unsur-unsur ini tidak bisa diremehkan. Bagi sebagian besar pengambil keputusan, bagian
dari laporan keuangan sering kali lebih berguna dari laoran keuangan secara keseluruhan.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
17/32
17
Laporan Laba-Rugi Bentuk Langsung (single-step income statement)Ini merupakan format yang sering digunakan. Dalam laporan laba-rugi bentuk langsung, hanya ada dua
pengelompokkan: yaitu pendapatan dan beban.
Keunggulan utama format langsung terletak pada kesederhanaan penyajian dan tidak adanya implikasibahwa satu jenis pos pendapatan atau beban lebih diprioritaskan dari yang lainnya.
Laporan Laba-Rugi Bertahap (multiple-step income statement)Beberapa pihak berpendapat bahwa pencantuman data pendapatan dan beban penting lainnya membuat laporan
laba-rugi menjadi lebih bermanfaat. Klasifikasi lanjutan ini meliputi:
1. Pemisahan aktivitas operasi dan nonoperasi perusahaan.2. Klasifikasi beban menurut fungsinya.
Laporan bentuk ini memisahkan transaksi operasi dan nonoperasi, serta menandingkan biaya dan beban denganpendapatan yang berhubungan. Format bertahap menampilkan berbagai komponen laba yang digunakan untuk
menghitung rasio yang akan dipakai dalam menilai kinerja perusahaan.
Komponen Intermediate dari Laporan Laba-Rugi
1. BAGIAN OPERASI. Bagian yang melaporkan pendapatan dan beban dari operasi perusahaan.a) Bagian Penjualan atau Pendapatan. Tujuannya bagian ini untuk memperoleh jumlah bersih
pendapatan penjualan.
b) Bagian Harga Pokok Penjualan.c) Beban Penjualan. Subbagian yang mencantumkan daftar beban-beban yang berasal dari upaya
perusahaan untuk melakukan penjualan.
d) Beban Administrasi atau Umum.2. BAGIAN NONOPERASI.
a) Pendapatan dan Keuntungan Lain. Umumnya berupa nilai bersih dari beban yang terkait.b) Beban dan Kerugian Lain. Umumnya berupa nilai bersih dari setiap pendapatan yang
berhubungan.
3. PAJAK PENGHASILAN. Melaporkan pajak penghasilan federal dan negara bagian yang dikenakanatas laba dari operasi berlanjut.
4. OPERASI YANG DIHENTIKAN. Keuntungan dan kerugian material yang berasal dari disposisisegmen bisnis.
5. POS-POS LUAR BIASA. Keuntungan dan kerugian material yang bersifat tidak biasa dan jarangterjadi.
6. LABA PER SAHAM.
Pembagian di atas memakai klasifikasi alami (natural expense classification) dan umumnya dipergunakan oleh
perusahaan manufaktur dan perusahaan dagang dalam perdagangan besar. Klasifikasi beban operasi lainnya
yang direkomendasikan untuk toko ritel adalah klasifikasi beban fungsional (functional expense classification)yang terdiri dari beban admnistrasi, hunian, publisitas, pembelian dan penjualan.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
18/32
18
Biasanya, laporan keuangan yang disajikan kepada pemakai eksternal tidak serinci laporan manajemen internal.
Laporan internal cenderung memiliki lebih banyak kategori beban. Rincian ini memungkinkan manajemen
puncak untuk menilai kinerja para stafnya.
Laporan Laba-Rugi RingkasDalam beberapa kasus, tidak mungkin menyajikan semua rincian beban yang diinginkan dalam satu laporan
laba-rugi yang biasa. Masalah ini dapat dipecahkan dengan hanya mencantumkan total kelompok beban dalam
laporan laba-rugi, dan menyusun skedul beban tambahan untuk mendukung total-total tersebut. Dengan format
ini, laporan laba-rugi dapat dikurangi menjadi beberapa baris dalam satu lembar.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
19/32
19
PELAPORAN POS-POS TIDAK BIASATerdapat dua bidang penting yang telah dikembangkan FSAB sebagai pedoman khusus yaitu apa yang perlu
dicantumkan sebagai laba dan bagaimana pos-pos tidak biasa atau luar biasa tertentu dilaporkan.
Pelaporan pos-pos tidak biasa dalam laporan laba-rugi merupakan hal yang substansial. Kita membutuhkan
praktek pelaporan laba yang konsisten dan dapat dibandingkan untung menghindari informasi promosional
yang dilaporkan perusahaan. Jadi sangat penting mengembangkan kerangka kerja untuk melaporkan pos-pos
tidak biasa guna memastikan informasi laba yang dapat diandalkan.Profesi akuntansi telah mengadopsi konsep mencakup-semua yang dimodifikasi (modified all-inclusive
concept) dan mewajibkan aplikasi pendekatan ini dalam praktek. Pendekatan ini menunjukkan bahwa
perusahaan mencatat hampir semua pos, termasuk pos-pos tidak biasa sebagai bagian dari laba bersih. Selain itu,
perusahaan juga diharuskan menampilkan pos-pos tidak biasa (irregular items) dalam laporan keuangan
sehingga para pemakai dapat menentukan dengan lebih baik kemampuan menghasilkan laba jangka panjang dari
perusahaan bersangkutan.
Pos-pos tidak biasa terbagi dalam enam kategori umum, yaitu:
1. Operasi yang dihentikan2. Pos-pos luar biasa3. Keuntungan dan kerugian tidak biasa4. Perubahan prinsip akuntansi
5. Perubaha estimasi6. Koreksi kesalahan
Operasi yang DihentikanIni terjadi apabalia dua hal berikut terjadi: (a) perusahaan mengeliminasi hasil operasi dan arus kas komponen
dari operasi yang sedang berjalan, dan (b) tidak ada lagi aktivitas yang dilakukan komponen itu setelah transaksi
pelepasan.
Perusahaan melaporkan operasi yang dihentikan (dalam kategori laporan laba-rugi yang terpisah) untuk
keuntungan atau kerugian dari pelepasan komponen bisnis. Selain itu, hasil operasi dari suatu komponen yang
telah atau akan dilepas juga harus dilaporkan terpisah dari operasi berlanjut ( continuing operations). Pengaruh
dari operasi yang dihentikan diperlihatkan setelah pajak sebagai kategori terpisah, yaitu setelah operasi berlanjut
tetapi sebelum pos-pos luar biasa.
Pos-pos Luar Biasa (extraordinary items)Ini didefinisikan sebagai pos-pos material yang jarang muncul, yang secara signifikan berbeda dengan aktivitas
bisnis utama perusahaan. Kriteria untuk pos-pos luar biasa yaitu :Pos-pos luar biasa adalah kejadian dan transaksi yang dibedakan oleh sifatnya yang tidak biasa dan oleh
kejarangan terjadinya. Kedua kriteria berikut harus dipenuhi sebelum suatu kejadian atau transaksi dapat
diklasifikasikan sebagai pos luar biasa:
a. Bersifat tidak biasa (unusual nature). Kejadian atau transaksi yang mendasari harus memiliikitingkat abnormalitas yang tinggi dan merupakan jenis yang secara jelas tidak berhubungan dengan,
atau hanya bersifat insidentil berkaitan dengan, aktivitas normal dan umum perusahaan, dengan
memperhitungkan lingkungan di mana perusahaan beroperasi.b. Kejarangan terjadinya (infrequency of occurence). Kejadian atau transaksi yang mendasari harus
merupakan jenis yang tidak diharapkan akan terjadi kembali di masa mendatang (foreseeable future),
dengan memperhitungkan lingkungan di mana perusahaan beroperasi.
Pos yang disebutkan di atas tidak dianggap sebagai pos luar biasa karena bersifat biasa dan diperkirakan akan
terjadi sebagai akibat dari aktivitas bisnis yang normal atau berlanjut, yaitu:
a. Penurunan atau penghapusan piutang, persediaan, peralatan yang dilease kepada pihak lain, biayariset dan pengembangan yang ditangguhkan, serta aktiva tak berwujud lainnya.
b. Keuntungan atau kerugian dari pertukaran atau translasi valuta asing, termasuk yang berhubungandengan devaluasi dan revaluasi berskala besar.
c. Keuntungan atau kerugian atas pelepasan komponen bisnis (dilaporkan sebagai operasi yangdihentikan).
d. Keuntungan atau kerugian lain dari penjualan atau pembebasan properti, pabrik, atau peralatan yangdipakai dalam operasi.
e. Pengaruh pemogokan, termasuk yang dialami oleh pesaing dan pemasok penting.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
20/32
20
f. Penyesuaian akrual atas kontrak jangka panjang.
Dalam menentukan apakah suatu pos merupakan pos luar biasa atau tidak, lingkungan tempat perusahaan
tersebut beroperasi merupakan pertimbangan utama. Lingkungan ini meliputi faktor-faktor seperti karakteristik
industri, lokasi geografis, dan sifat serta luas peraturan pemerintah.
Penempatan Pos-pos Luar Biasa dalam Laporan Laba-Rugi
Keuntungan dan Kerugian Tidak BiasaPos-pos seperti penghapusan persediaan serta keuntungan dan kerugian dari fluktuasi valuta asing tidak
dianggap sebagai pos luar biasa. Jadi, pos-pos ini ada kalanya disajikan bersama dengan pendapatan dan bebannormal yang berulang. Jika jumlahnya tidak material, maka pos-pos ini digabungkan dengan pos-pos lainnya
dalam laporan laba-rugi. Jika jumlahnya material, maka pos-pos ini harus diungkapkan secara terpisah, tetapi
disajikan di atas laba (rugi) sebelum pos luar biasa.Beban restrukturisasi terkait dengan reorganisasi sebagian besar hubungan perusahaan, seperti biaya yang
terkait dengan pemecatan karyawan, biaya penutupan pabrik, penghapusan aktiva, dan sebagainya. Sebuah
perusahaan tidak boleh melaporkan beban restrukturisasi sebagai pos luar biasa, karena penghapusan tersebutmerupakan bagian dari aktivitas perusahaan yang umum dan biasa.
Perusahaan cenderung melaporkan pos-pos tidak biasa dalam bagian terpisah tepat di atas Laba dari operasi
sebelum pajak penghasilan dan Pos luar biasa, khusunya jika terdapat satu pos lebih dari satu pos tidak biasa.
Dalam menangani kejadian-kejadian yang tidak biasa atau jarang terjadi tetapi tidak keduanya, profesi akuntansi
berupaya mencegah praktek yang dipercaya banyak pihak menyesatkan. Perusahaan sering kali melaporkan
transaksi semacam itu atas dasar setelah pajak dan menyajikan secara mencolok pengaruh laba per saham dari
pos-pos ini. Meskipun tidak diberi judul pos-pos luar biasa, namun hal itu disajikan dengan cara yang serupa.
Sejumlah pihak menyebut pos semacam ini sebagai sepupu pertama dari pos luar biasa.
Akibatnya, FSAB secara spesifik melarang perlakuan bersih sesudah pajak atas pos-pos seperti itu untuk
menjamin bahwa pemakai laporan keuangan dapat dengan mudah membedakan pos-pos luar biasa dari pos-posmaterial, dengan yang tidak biasa atau jarang terjadi, tetapi tidak keduanya.
Perubahan Prinsip AkuntansiSalah satu jenis perubahan akuntansi terjadi ketika suatu prinsip akuntansi yang digunakan perusahaan berbeda
dengan yang digunakan sebelumnya. Perubahan prinsip akuntansi akan mencakup perubahan metode penetapan
harga persediaan dari FIFO ke biaya rata-rata atau perubahan dalam akuntansi untuk kontrak konstruksi dari
metode presentase penyelesaian menjadi metode selesainya kontrak.
Sebuah perusahaan mengakui perubahan prinsip akuntansi dengan melakukan penyesuaian retrospektif
terhadap laporan keuangan. Penyesuaian tersebut membuat laporan keuangan tahun lalu konsisten dengan
prinsip yang baru diadopsi. Perusahaan mencatat pengaruh kumulatif dari perubahan periode lalu sebagai
penyesuaian terhadap laba ditahan pada awal tahun yang disajikan.
Jadi, berdasarkan pendekatan retrospektif, perusahaan memasukkan kembali angka laba tahun lalu menurut
metode yang baru diadopsi. Pendekatan ini mempertahankan komparabilitas antartahun.
Perubahan EstimasiPerubahan estimasi (changes in estimates) disajikan dalam periode terjadinya perubahan itu jika hanya
mempengaruhi periode bersangkutan, atau dalam periode terjadinya perubahan serta periode di masa depan jika
perubahan itu mempengaruhi keduanya.
Perubahan estimasi tidak ditangani secara retrospektif, tetaoi dikompensasi ke belakang untuk menyesuaikan
tahun sebelumnya. Perubahan estimasi tidak dipandang sebagai kesalahan atau pos-pos luar biasa.
Koreksi KesalahanKesalahan dapat terjadi akibat kesalahan matematis, kesalahan dalam mengaplikasikan prinsip akuntansi, atau
salah menggunakan fakta-fakta yang ada pada waktu laporan keuangan disusun. Kesalahan yang paling umum
terjadi terkait dengan pelaporan pendapatan yang tidak tepat, akuntansi untuk opsi saham, penyisihan piutang,persediaan, restrukturisasi dan kerugian kontinjensi.
Laba sebelum pos-pos luar biasa
Pos-pos luar biasa (dikurangi pajak penghasilan yang terkait sebesar $ _________)
Laba bersih
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
21/32
21
Perusahaan harus mengoreksi kesalahan dengan membuat ayat jurnal yang tepat pada akun terkait dan
melaporkan koreksi tersebut dalam laporan keuangan. Koreksi kesalahan diperlakukan sebagai penyesuaian
periode sebelumnya (prior period adjustments), yang serupa dengan perubahan prinsip akuntans. Perusahaan
mencatat koreksi kesalahan pada tahun di mana kesalahan tersebut ditemukan. Perusahaan itu juga melaporkan
kesalahan dalam laporan keuangan sebagai penyesuaian atas saldo awal laba ditahan. Jika perusahaan membuat
laporan keuangan komparatif, perusahaan harus menyatakan kembali laporan sebelumnya untuk mengetahui
pengaruh kesalahan itu.
Ringkasan Pos-pos Tidak BiasaProfesi akuntan publik kini cenderung menerima konsep laba mencakup semua yang dimodifikasi ketimbangkonsep kinerja operasi berjalan. Kecuali untuk perubahan prinsip akuntansi dan koreksi kesalahan, yang
dibebankan atau dikredit secara langsung ke laba ditahan, semua keuntungan atau kerugian tidak biasa lainnya
atau pos-pos tidak berulang ditutup ke Ikhtisar Laba-Rugi dan dicantumkan dalam laporan laba-rugi.
Dari pos-pos tidak biasa ini, operasi yang dihentikan dari suatu komponen bisnis diklasifikasikan sebagai
pos terpisah dalam laporan laba-rugi, setelah laba dari operasi berlanjut. Pos-pos tidak biasa, material dan
tidak berulang yang sangat berbeda dengan aktivitas bisnis yang biasa atau khas disajikan dalam bagian terpisah
berjudul Pos-pos luar biasa di bawah bagian Operasi yang dihentikan. Pos-pos lainnya yang berjumlah
material dan bersifat tidak biasa atau tidak berulang serta tidak dianggap sebagai luar biasa juga disajikan secara
terpisah.
Karena banyaknya angka laba antara atau intermediate yang ditimbulan oleh pelaporan pos-pos tidak biasaini, maka evaluasi yang cermat atas informasi pendapat yang dilaporkan oleh media keuangan sangatdilaporkan.
MASALAH PELAPORAN KHUSUS
Alokasi Pajak IntraperiodePerusahaan melaporkan pos-pos tidak biasa (kecuali keuntungan dan kerugian tidak biasa) pada laporan laba-
rugi atau laporan laba ditahan bersih setelah pajak. Prosedur ini disebut alokasi pajak intraperiode
(intraperiod tax allocation), yaitu alokasi dalam satu periode. Alokasi ini mengaitkan beban pajak penghasilan
dari periode fiskal dengan pos-pos khusus yang meningkatkan jumlah pajak.
Alokasi pajak intraperiode membantu para pengguna laporan keuangan memahami dengan lebih baikdampak pajak penghasilan terhadap berbagai komponen laba bersih. Selain itu, alokasi pajak intraperiode juga
mencegah pembaca laporan menggunakan ukuran kinerja sebelum pajak ketika mengevaluasi hasil keuangan,
dan karenanya mengakui bahwa beban pajak penghasilan adalah biaya riil.
Alokasi pajak intraperiode dalam laporan laba-rugi digunakan untuk pos-pos berikut : (1) laba dari operasi
berlanjut, (2) operasi yang dihentikan, dan (3) po-pos luar biasa. Konsep umumnya adalah biarkan pajak
mengikuti laba.
Keuntungan Luar Biasa
Kerugian Luar Biasa
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
22/32
22
Laba per Saham (earn ings per share)Perhitungan laba per saham biasanya bersifat langsung. Rumus perhitungan laba per saham yaitu :
Laba bersih per saham atau laba per saham adalah rasio yang umumnya digunakan dalam prospektus,
bahan penyajian, dan laporan tahunan kepada pemegang saham. Karena begitu penting, laba per saham harus
diungkapkan pada bagian muka laporan laba-rugi. Sebuah perusahaan yang melaporkan operasi yang dihentikanatau pos luar biasa harus melaporkan angka laba per saham untuk pos-pos tersebut, baik dalam bagian muka
laporan laba-rugi ataupun dalam catatan atas laporan keuangan.
Singkatnya, kesederhanaan dan ketersediaan angka laba per saham dapat membuat angka ini digunakan
secara luas. Karena begitu penting bagi publik, maka angka laba per saham harus disajikan seberarti mungkin.
Laporan Laba DitahanLaba bersih akan menaikkan laba ditahan dan rugi bersih akan menurunkan laba ditahan. Sementara itu, baik
deviden tunai maupun deviden saham akan menurunkan laba ditahan. Perubahan prinsip akuntansi dan
penyesuaian periode sebelumnya bisa menaikkan atau menurunkan laba ditahan. Penyesuaian periode
sebelumnya (setelah pajak) harus dibebankan atau dikredit ke saldo awal laba ditahan, sehingga tidakdimasukkan dalam penentuan laba bersih periode berjalan.
Rekonsiliasi antara saldo awal dengan saldo akhir laba ditahan menyediakan informasi tentang mengapa aktiva
bersih meningkat atau menurun selama tahun berjalan. Asosiasi antara distribusi dividen dengan laba bersih
periode berjalan mengindikasikan apa yang dilakukan manajemen terhadap laba : Manajemen mungkin
menanamkan kembali sebagian atau seluruh laba ke dalam bisnis, mendistribusikan semua laba berjalan, ataumendistribusikan laba berjalan ditambah akumulasi laba dari tahun-tahun sebelumnya.
Pembatasan Laba Ditahan
Pada umumnya, perusahaan mengungkapkan jumlah laba ditahan yang dibatasi dalam catatan atas laporan
keuangan. Dalam beberapa kasus, perusahaan memindahkan jumlah laba ditahan yang dibatasi ke akun yangberjudul Laba Ditahan yang Diapropriasi (Appropriated Retained Earning). Karena itu, bagian laba ditahandapat melaporkan dua jumlah yang terpisah yaitu : (1) laba ditahan yang bebas (tidak dibatas) dan (2) laba
ditahan yang diapropriasi (dibatasi). Total dari kedua jumlah ini adalah sama dengan total laba ditahan.
Laba KomprehensifDalam tahun-tahun terakhir ini, penggunaan nilai wajar untuk mengukur aktiva dan kewajiban semakin
meningkat. Lebih jauh, pelaporan keuntungan dan kerugian terkait dengan perubahan nilai wajar mungkin telah
menimbulkan perdebatan tentang pelaporan laba. Karena nilai wajar terus berubah, beberapa pihak berpendapatbahwa mengakui keuntungan dan kerugian tersebut dalam laba bersih akan menyesatkan. FSAB setuju dan telah
mengidentifikasikan beberapa transaksi yang harus dicatat secara langsung pada ekuitas pemegang saham.
Pos-pos yang melewati laporan laba-rugibakan dimasukkan menurut konsep laba komprehensif. Laba
komprehensif (comprehensive income) meliputi semua perubahan ekuitas selama suatu periode kecuali
perubahan akibat investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik. Karena itu, laba komprehensif meliputisemua pendapatan dan keuntungan, beban dan kerugian yang dilaporkan dalam laba bersih, dan selain itu juga
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
23/32
23
mencakup keuntungan dan kerugian yang tidak dimasukkan dalam laba bersih tetapi mempengaruhi ekuitas
pemegang saham. Pos-pos yang melewati laporan laba-rugi ini disebut sebagai laba komprehensif lainnya
(other comprehensive income).
FSAB memutuskan bahwa komponen laba komprehensif lainnya harus disajikan dengan salah satu dari tiga
cara berikut : (1) laporan laba-rugi kedua yang terpisah; (2) laporan laba-rugi dan laba komprehensif
gabungan; atau (3) sebagai bagian dari laporan ekuitas pemegang saham. Tanpa memperhatikan format
yang digunakan, laba bersih harus ditambahkan ke laba komprehensif lainnya untuk mendapatkan labakomprehensif. Informasi tentang laba per saham yang berhubungan dengan laba komprehensif tidak perlu
diungkapkan.
Laporan Laba-Rugi Kedua
Pelaporan laba komprehensif dalam laporan yang terpisah mengindikasikan bahwa keuntungan dan kerugian
yang diidentifikasikan sebagai laba komprehensif lainnya memiliki status yang sama dengan keuntungan dan
kerugian tradisional. Di samping itu, hubungan antara laporan laba-rugi tradisional dengan laporan laba-rugi
komprehensif terlihat jelas karena laba bersih merupakan titik awal dalam laporan laba-rugi komprehensif.
Laporan Gabungan Laba Komprehensif
Pendekatan kedua untuk melaporkan laba komprehensif lainnya adalah membuat laporan gabungan laba
komprehensif (combined statement of comprehensive income). Dalam pendekatan ini, laba bersih tradisional
adalah subtotal, sementara total laba komprehensif ditunjukkan sebagai total akhir. Laporan gabungan inimemiliki keunggulan karena tidak perlu membuatn laporan keuangan baru. Akan tetapi, menyembunyikan laba
bersih sebagai subtotal dalam laporan merupakan salah satu kelemhannya.
Laporan Ekuitas Pemegang Saham
Pendekatan yang ketiga adalah melaporkan pos-pos laba komprehensif lainnya dalam laporan ekuitas
pemegang saham (statement of stockholders equity). Laporan ini melaporkan perubahan dalam setiap akunekuitas pemegang saham biasanya disajikan dalam format berkolom (columnar form) untuk setiap akun dan
total ekuitas pemegang saham.
Sebagian besar perusahaan menggunakan pendekatan laporan ekuitas pemegang saham untuk menyajikaninformasi yang berhubungan dengan komponen laba komprehensif lainnya.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
24/32
24
Penyajian Neraca
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
25/32
25
BAGIAN 1 NERACA
Neraca (balance sheet) yang sering disebut juga sebagai laporan posisi keuangan, melaporkan aktiva,
kewajiban dan ekuitas pemegang saham perusahaan bisnis pada suatu tanggal tertentu. Laporan keuangan inimenyediakan informasi mengenai sifat dan jumlah investasi dalam sumber daya perusahaan, kewajiban kepada
kreditor dan ekuitas pemilik dalam sumber daya bersih. Dengan demikian, neraca dapat membantu meramalkan
jumlah, waktu dan ketidakpastian arus kas di masa depan.
KEGUNAAN NERACADengan menyediakan informasi mengenai aktiva, kewajiban dan ekuitas pemegang saham, neraca merupakan
dasar untuk menghitung tingkat pengembalian dan mengevaluasi struktur modal perusahaan. Neraca dapatdimanfaatkan untu menganalisis likuiditas, solvensi dan fleksibilitas keuangan perusahaan.
Likuiditas (liquidity) menguraikan jumlah waktu yang diperkirakan akan dibutuhkan sampai suatu aktiva
terealisasi atau sebaliknya dikonversi menjadi kas atau sampai kewajiban dibayar. Pemegang saham
menggunakan likuiditas untuk mengevaluasi kemungkinan deviden tunai di masa depan atau pembelian kembali
saham. Secara umum, semakin tinggi likuiditas, semakin kecil risiko kegagalan perusahaan.
Solvensi (solvency) mengacu pada kemampuan perusahaan untuk membayar utang-utangnya pada saat jatuhtempo. Sebagai contoh, jika sebuah perusahaan memiliki utang jangka panjang yang relati tinggi terhadap
aktiva, maka perusahaan ini memiliki solvensi yang lebih rendah dibanding perusahaan serupa dengan utang
jangka panjang yang rendah. Perusahaan yang memiliki banyak utang secara relatif lebih berisiko karena
aktivanya akan diperlukan untuk membayar kewajiban tetap ini.
Likuiditas dan solvensi mempengaruhi fleksibelitas keuangan (financial flexibility) entitas, yang mengukur
kemampuan perusahaan mengambil tindakan yang efektif untuk mengubah jumlah dan penetapan waktu arus
kas sehingga bisa bereaksi terhadap kebutuhan dan peluang yang tak terduga. Secara umum, semakin tinggi
fleksibilitas keuangan, semakin kecil risiko kegagalan perusahaan.
KETERBATASAN-KETERBATASAN NERACA
1. Sebagian besar aktiva dan kewajiban dicatat pada biaya historis. Akibatnya, informasi yang dilaporkandalam neraca memiliki reliabilitas yang lebih tinggi, tetapi juga dikecam karena nilai wajar saat ini yang
lebih relevan tidak dilaporkan.
2. Pertimbangan dan estimasi harus digunakan untuk menentukan berbagai pos yang dilaporkan dalamneraca.
3. Neraca perlu mengabaikan banyak pos yang merupakan nilai keuangan bagi perusahaan tetapi tidak bisadicatat secara objektif.
KLASIFIKASI NERACAAkun neraca diklasifikasikan sedemikian rupa sehingga pos-pos serupa dikelompokkan bersama untuk
mendapatkan subtotal yang signifikan. Selain itu, penempatannya juga diatur sedemikian rupa sehinggahubungan yang penting dapat terlihat.FSAB sering menyatakan bahwa bagian dan subbagian dari laporan keuangan bisa lebih informatif daripada
laporan keuangan itu secara keseluruhan. Masing-masing pos harus dilaporkan dan diklasifikasikan secara
terpisah dengan rincian yang memadai.
Untuk mengklasifikasikan pos-pos dalam laporan keuangan, perusahaan mengelompokkan pos-pos yang
memiliki karakteristik serupa dan memisahkan pos-pos yang memiliki karakteristik berbeda. Perusahaan harus
melaporkan secara terpisah :
1. Aktiva yang berbedajenis atau fungsi yang diharapkan dalam operasi sentral atau ektivitas lainnya.2. Aktiva dan kewajiban yang memiliki implikasi berbeda atas fleksibilitas keuangan perusahaan.3. Aktiva dan kewajiban yang memiliki karakteristik likuiditas umum yang berbeda.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
26/32
26
DASAR-DASAR LAPORAN KEUANGAN
1. AKTIVA. Manfaat ekonomi yang mungkin diperoleh di masa depan, atau dikendalikan olehentitas tertentu sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
2. KEWAJIBAN. Pengorbanan manfaat ekonomi yang mungkin terjadi di masa depan yangberasal dari kewajiban berjalan entitas tertentu untuk mentransfer aktiva atau menyediakan jasa kepadaentitas lainnya di masa depan sebagai hasil dari transaksi atau kejadian masa lalu.
3. EKUITAS. Kepentingan residu dalam aktiva sebuah entitas setelah dikurangi dengankewajiban-kewajibannya. Dalam sebuah entitas bisnis, ekuitas merupakan kepentingan kepemilikan.
Pos-pos ini dibagi lagi ke dalam beberapa klasifikasi, yaitu :
Aktiva
Aktiva lancar
Investasi jangka panjang
Properti, pabrik dan peralatan
Aktiva tak berwujudAkiva lainnya
Kewajiban dan Ekuitas Pemilik
Kewajiban lancar
Utang jangka panjang
Ekuitas pemilik
Modal sahamModal disetor tambahan
Laba ditahan
Aktiva Lancar (Current Assets)Adalah kas dan aktiva lainnya yang diharapkan akan dapat dikonversi menjadi kas, dijual, atau dikonsumsi
dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, tergantung mana yang paling lama. Siklus operasi adalah waktu
rata-rata antara akuisisi bahan dan perlengkapan dengan realisasi kas melalui penjualan produk. Siklus ini
bermula dari kas, persediaan, produksi dan piutang, lalu kembali ke kas lagi. Jika terdapat lebih dari satu siklusoperasi dalam satu tahun, maka yang digunkan sebgai patokan adalah periode satu tahun. Jika siklus operasi
lebih panjang dari satu tahun, maka yang digunakan adalah periode yang lebih lama.
Aktiva lancar disajikan dalam neraca menurut urutan likuiditas. Lima pos penting dari aktiva lancar dan
dasar pemilihannya, yaitu :
Pos-Pos
Kas dan ekuivalen kas
Investasi jangka pendek
Piutang
Persediaan
Beban dibayar di muka
Dasar penilaian
Nilai wajar
Umumnya nilai wajar
Estimasi jumlah yang tertagih
Harga perolehan atau pasar yang lebih rendah
Harga perolehan
Pos-pos di atas tidak dianggap sebagai aktiva lancar jika hal itu diperkirakan tidak akan terealisasi menjadi kas
dalam satu tahun atau dalam satu siklus operasi, mana yang lebh lama. Umumnya, aturannya adalah bahwa jika
suatu aktiva akan diubah menadi kas atau digunakan untuk membayar kewajiban lancar dalam satu tahun atau
satu siklus operasi, mana yang lebih panjang, maka aktiva ini diklasifikasikan sebagai aktiva lancar.
Persyaratan ini memiliki pengecualian. Investasi dalam saham biasa dapat diklasifikasikan baik sebagai
aktiva lancar maupun aktiva tidak lancar tergantung pada niat manjemen.Meskipun aktiva lancar telah didefinisikan dengan baik, namun masalah teoritis tertentu masih menghadang.
Namun, jika kita menganggap logika ini tepat, maka setiap aktiva yang dibeli sebelumnya akan menghindarkan
pemakaian aktiva lancar selama siklus operasi, dan hal itu dianggap sebagai aktiva lancar.
Masalah lainnya juga muncul dalam mendefinisikan aktiva lancar ketika aktiva tetap dikonsumsi selama
siklus operasi. Namun masalah konseptual ini umumnya diabaikan, yang mengilustrasikan perbedaan formalantara aktiva lancar dan tidak lancar sedikit bersifat arbitrasi.
Kas
Ekuivalen kas adalah investasi jangka pendek yang sangat likuid dan akan jatuh tempo dalam jangka tiga bulan
atau kurang. Banyak perusahaan yang menggunakan istilah Kas dan ekuivalen kas, dan memperlihatkanbahwa jumlah ini mendekati nilai wajar.
Jika kas dibatasi untuk tujuan selain dari pelunasan kewajiban lancar,maka jumlah itu tidak boleh
dicantumkan dalam aktiva lancar.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
27/32
27
Investasi Jangka Pendek
Investasi dalam sekuiritas utang dan ekuitas dikelompokkan dalam tiga fortofolio terpisah untuk tujuan
penilaian dan pelaporan, yaitu :
Sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh tempo (held-to-maturity securities) : Sekuritas utang perusahaan
yang memiliki nilai positif dan kemampuan untuk dipegang sampai jatuh tempo.
Sekuritas perdagangan (trading securities) : sekuritan utang dan ekuitas yang terutama dibeli dan dipegang
untuk dijual dalam watu dekat untuk mendapatkan laba atas selisih harga jangka pendek.Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual (available for sale securities) : sekuritas utang dan ekuitas yang
tidak diklasifikasikan sebagai sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh tempo dan sekuritas perdagangan.Sekuritas perdangan harus dilaporkan sebagai aktiva lancar. Sekuritas yang tersedia-untuk-dijual dan yang
dipengang-hingga-jatuh tempo masing-masing diklasifikasikan sebagai aktiva lancar atau tidak lancar
tergantung pada situasi. Sekuritas yang dipegang-hingga-jatuh tempo harus dilaporkan dengan biaya amortisasi.
Semua sekuritas perdagangan dan yang tersedia-untuk-dijual akan dilaporkan pada nilai wajar.
PiutangKategori utama piutang harus disajikan dalam neraca atau catatan terkait. Untuk piutang yang berasal dari
transaksi tidak biasa perusahaan harus mengklasifikasikan secara terpisah sebagai piutang jangka panjang
kecuali diperkirakan akan diterima dalam waktu setahun.
PersediaanUntuk menyajikan persediaan secara tepat, dasar penilaian dan metode penetapan harga harus diungkapkan.
Beban Dibayar di Muka
Beban dibayar di muka yang termasuk dalam aktiva lancar adalah pengeluaran yang telah dilakukan untuk
manfaat yang akan diterima dalam satu tahun atau satu siklus operasi, tergantung mana yang lebih panjang. Pos-
pos ini merupakan aktiva lancar karena jika hal itu belum dibayar, maka perlu digunakan kas selam tahun
berjalan atau siklus akuntansi berikutnya. Beban dibayar dimuka dilaporkan pada jumlah biaya yang belum
jatuh tempo atau belum digunakan.
Beban dibayar di muka umumnya adalah pembayaran di muka untuk polis asuransi, sewa dibayar di muka,
iklan, pajak dan perlengkapan kantor atau operasi.
Aktiva Tidak LancarAdalah aktiva yang tidak memenuhi definisi aktiva lancar. Aktiva ini mencakup berbagai pos, seperti dibawahini.
Investasi Jangka Panjang (Long Term I nvestment)
Biasanya terdiri dari satu diantara empat jenis investasi berikut :
1. Investasi dalam sekuritas, seperti obligasi, saham biasa atau wesel jangka panjang.2. Investasi dalam aktiva tetap berwujud, yang saat ini tidak digunakan dalam operasi, seperti tanah yang
ditahan untuk spekulasi.
3. Investasi yang disisihkan dalam dana khusus, seperti dana pelunasan, dana pensiun, atau dana ekspansipabrik. Nilai penyerahan tunai (cash surrender value) dari asuransi jiwa termasuk kategori ini.
4. Investasi dalam anak perusahaan atau afiliasi yang tidak dikonsolidasi.
Pos ini biasanya disajikan dalam neraca tepat di bawah Aktiva Lancar pada bagian terpisah yang disebutInvestasi.
Properti, Pabrik dan Peralatan (Property, Plant adn Equi pment)
Adalah ekayaan yang bersifat tahan lama yang digunakan dalam operasi reguler perusahaan. Dasar penilaianproperti, pabrik dan peralatan, setiap hak gadai atas kekayaan, dan akumulasi penyusutan harus diungkapkan
dalam catatan atas laporan keuangan.
Aktiva Tak Berwujud (I ntangible Assets)Ini meliputi paten, hak cipta, waralaba, goodwill, merek dagang, nama dagang dan daftar pelanggan. Perusahaan
secara periodik menilai umur aktiva tak berwujud berdasarkan penurunan nilai yang terjadi. Aktiva tak
berwujud dapat menjadi sumber daya ekonomi yang signifikan, namun para analis keuangan sering kali
mengabaikannya karena penilaiannya sulit dilakukan.
7/27/2019 ringkasanbab1-5-111103215537-phpapp02.docx
28/32
28
Aktiva Lainnya
Umumnya pos ini meliputi beban dibayar di muka jangka panjang, biaya pensiun dibayar di muka, piutang tidak
lancar, aktiva dalam dana khusus, pajak penghasilan yang ditangguhkan, properti yang dipegang-untuk-dijual,
dan kas atau sekuritas yang dibatasi. Perusahaan hanya membatasi bagian ini hanya untuk pos-pos tidak biasa
yang cukup berbeda dengan aktiva yang termasuk dalam kategori khusus.
Kewajiban
Kewajiban Lancar (Current L iabili ties)
Adalah kewajiban yang diperkirakan secara memadai akan dilikuidasi melalui penggunaan aktiva lancar atau
penciptaan kewajiban lancar lainnya. Konsep ini meliputi :
1. Utang yang berasal dari akuisisi barang dan jasa : utang usaha, utang gaji, dan lain-lain.2. Penagihan yang diterima di muka sebelum barang dikirimkan atau jasa diberikan seperti pendapatan
sewa yang belum dihasilkan atau pendapatan langganan yang belum dihasilkan.
3. Kewajiban lain yang likuidasinya akan dilakukan dalam siklus operasi seperti bagian obligasi jangkapanjang yang harus dibayarkan dalam periode berjalan, atau kewajiban jangka pendek yang berasal dari
pembelian peralatan.
Kewajiban lancar tidak dilaporkan dalam setiap urutan yang konsisten. Pos-pos yang dicantumkan terebihdahulu umumnya adalah wesel bayar, utang usaha atau utang jangka pendek, utang jangka panjang yang jatuh
tempo saat ini, atau kewajiban la