20
 RINITIS V ASOMOTOR Sigit Prasetyo 2010730099 Pembimbi ng : dr ! i"ri Mir# a$ S% T&T '() *(+

Rinitis vasomotor Sigit

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas rinitis vasomotor

Citation preview

Rinitis vasomotor

Rinitis vasomotorSigit Prasetyo 2010730099Pembimbing : dr. Fikri Mirza, Sp. THT-KL (K)Anatomi hidungHidung luar berbentuk piramid dengan bagian-bagiannya dari atas ke bawah yaitu pangkal hidung (bridge), batang hidung (dorsum nasi), puncak hidung (tip), ala nasi, Columela dan lubang hidung (nares anterior).Kerangka tulang terdiri dari tulang hidung (os nasal), prosesus frontalis os maksila, dan prosesus nasalis os frontal. Sedangkan kerangka tulang rawan terdiri dari beberapa pasang tulang rawan yang terletak di bagian bawah hidung yaitu sepasang kartilago nasalis lateralis superior, sepasang kartilago nasalis lateralis inferior yang disebut juga sebagai kartilago alar mayor dan tepi anterior kartilago septum.

Bagian dalam HidungRongga hidung atau kavum nasi berbentuk terowongan dari depan ke belakang di pisahkan oleh septum nasi di bagian tengahnya menjadi kavum nasi kanan dan kiri. Pintu atau lubang masuk kavum nasi bagian depan disebut nares anterior dan lubang belakang disebut nares posterior (koana) yang menghubungkan kavum nasi dengan nasofaring.

Perdarahan HidungPendarahan untuk hidung bagian dalam berasal dari 3 sumber utama:a. etmoidalis anterior, yang mendarahi septum bagian superior anterior dan dinding lateral hidung. a. etmoidalis posterior ( cabang dari a. oftalmika ), mendarahi septum bagian superior posterior. a. sfenopalatina, terbagi menjadi a. nasales posterolateral yang menuju ke dinding lateral hidung dan a. septi posterior yang menyebar pada septum nasi.

Persarafan HidungBagian depan dan atas rongga hidung mendapat persarafan sensoris dari n. etmoidalis anterior, merupakan cabang dari n. nasosiliaris, yang berasal dari n. oftalmika ( N.V-1 ). Rongga hidung lainnya , sebagian besar mendapat persarafan sensoris dari n. maksila melalui ganglion sfenopalatina

Fisiologi HidungFungsi RespirasiFungsi PenghiduFungsi FonetikFungsi Statik dan MekanikRefleks Nasal

Definisi Rinitis vasomotor adalah suatu keadaan idiopatik yang didiagnosis tanpa adanya infeksi, alergi, eosinofilia, perubahan hormonal (kehamilan, hipertiroid), dan pajanan obat (kontrapsepsi oral, antihipertensi, B-bloker, aspirin, klorpromazin dan obat topikal hidung dekongestan)

Etiologi dan PatofisiologiNeurogenik ( disfungsi sistem otonom)NeuropeptidaNitrik OksidaTraumaMerupakan komplikasi jangka pnajang dari trauma hidung melalui mekanisme neurogenik dan/atau neuropeptida.Gejala KlinisGejala KlinisDiagnosisPenatalaksanaanAgNo3 = Perak Nitrat.15Rinitis Medika MentosaRinitis medikamentosa adalah suatu kelainan hidung yang berupa gangguan respons normal vasomotor. Kelainan ini merupakan akibat dari pemakaian vasokontriktor topikal seperti obat tetes hidung atau obat semprot hidung dalam waktu lama dan berlebihan, sehingga menyebabkan sumbatan hidung yang menetap.PatofisiologiGejala dan TandaPasien mengeluh hidungnya tersumbat terus menerus dan berair.Pada pemeriksaan tampak edema/hipertrofi konka dengan sekret hidung yang berlebihan.Apabila diberi tampon adrenalin, edema konka tidak berkurang.PenatalaksanaanHentikan pemakaian obat tetes atau semprot vasokonstriktor hidung.Untuk mengatasi sumbatan berulang ( rebound congestion), dapat diberikan kortikosteroid oral dosis tinggi jangka pendek dan dosis diturunkan secara bertahap (tappering of) dengan menurunkan dosis sebanyak 5 mg setiap hari.Obat dekongestan oral ( biasanya mengandung pseudoefedrine)

Note : Apabila dengan cara ini tidak ada perbaikan setelah 3 minggu, pasien dirujuk ke dokter THT.Daftar PustakaSoetjipto D. Mangunkusumo E. Wardani RS. Hidung. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Editor : Seopardi EA. Iskandar N. Bashiruddin J. Restuti RD. Edisi keenam. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2007. H: 118-122Irawati N. Poerbonegoro NL. Kasakeyan E. Rinitis Vasomotor. Dalam : Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Editor : Seopardi EA. Iskandar N. Bashiruddin J. Restuti RD. Edisi keenam. Balai Penerbit FKUI, Jakarta, 2007. H: 135-37Hilger PA. Hidung : Anatomi dan Fisiologi Terapan. Dalam : Boies Buku Ajar Penyakit THT. Editor : Adams GL. Boies LR. Higler PA. Edisi keenam. Jakarta EGC. 1997. H: 173-188Hilger PA. Hidung : Penyakit Hidung. Dalam : Boies Buku Ajar Penyakit THT. Editor : Adams GL. Boies LR. Higler PA. Edisi keenam. Jakarta EGC. 1997. H: 218-19