37
RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan Manajemen) Sesi III Fasilitator: Marisi P. Purba, S.E., Ak, M.H. (Praktisi pelaporan keuangan dan akademisi di Bandung)

RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan Manajemen)

  • Upload
    pepper

  • View
    86

  • Download
    1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Sesi III. RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan Manajemen). Fasilitator: Marisi P. Purba, S.E., Ak, M.H. (Praktisi pelaporan keuangan dan akademisi di Bandung). PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK. PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM. - PowerPoint PPT Presentation

Citation preview

Page 2: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Page 3: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Kode Etik Profesi AP:

140.1

Prinsip-prinsip kerahasiaan mewajibkan setiap praktisi untuk tidak melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut:

a. Mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis kepada pihak di luar KAP atau jaringan KAP tempatnya bekerja tanpa adanya wewenang khusus, kecuali jika terdapat kewajiban untuk mengungkapkannya sesuai dengan ketentuan hukum atau peraturan lainnya yang berlaku; dan,

b. Menggunakan informasi yang bersifat rahasia yang diperoleh dari hubungan profesional dan hubungan bisnis untuk keuntungan pribadi atau pihak ketiga.

PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Page 4: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Kode Etik Profesi AP:

140.7

Di bawah ini merupakan situasi-situasi yang mungkin mengharuskan praktisi untuk mengungkapkan informasi yang bersifat rahasia atau ketika pengungkapan tersebut dianggap tepat:

a. Pengungkapan yang diperbolehkan oleh hukum dan disetujui oleh klien atau pemberi kerja…………………….

PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Page 5: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 170 KUHAP:

1.Mereka yang karena pekerjaan, harkat martabat atau jabatannya diwajibkan menyimpan rahasia, dapat diminta dibebaskan dari kewajiban untuk memberi keterangan sebagai saksi, yaitu tentang hal yang dipercayakan kepada mereka,

2.Hakim menentukan sah atau tidaknya segala alasan untuk permintaan tersebut.”

Pasal 322 KUHP:

1.Barang siapa dengan sengaja membuka sesuatu rahasia yang ia wajib menyimpannya oleh karena jabatan atau pekerjaannya baik yang sekarang maupun yang dahulu, dihukum dengan hukuman penjara selama-lamanya sembilan bulan atau denda sebanyak-banyaknya Rp 600,-

2.Jika kejahatan ini dilakukan terhadap seseorang yang tertentu maka ini hanya dituntut atas pengaduan orang itu.”

LEX GENERALIS

PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Page 6: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 68 UU PM:

Akuntan yang terdaftar pada Bapepam yang memeriksa laporan keuangan Emiten, Bursa Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan Pihak lain yang melakukan kegiatan di bidang Pasar Modal wajib menyampaikan pemberitahuan yang sifatnya rahasia kepada Bapepam selambat-lambatnya dalam waktu 3 (tiga) hari kerja sejak ditemukan adanya hal-hal sebagai berikut :

a. pelanggaran yang dilakukan terhadap ketentuan dalam Undang-undang ini dan atau peraturan pelaksanaannya; atau

b. hal-hal yang dapat membahayakan keadaan keuangan lembaga dimaksud atau kepentingan para nasabahnya.

LEX SPECIALIS

PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Page 7: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 35 UU KUP:

1)Apabila dalam menjalankan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan diperlukan keterangan, atau bukti dari bank, akuntan publik, notaris, konsultan pajak, kantor administrasi dan pihak ketiga lainnya, yang mempunyai hubungan dengan wajib pajak yang diperiksa atau disidik, atas permintaan tertulis dari Direktur Jenderal Pajak, pihak-pihak tersebut wajib memberikan keterangan atau bukti yang diminta.2)Dalam hal pihak-pihak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terikat oleh kewajiban merahasikan, untuk keperluan pemeriksaan pajak atau penyidikan pajak, kewajiban merahasikan tersebut ditiadakan, kecuali untuk bank kewajiban merahasikan ditiadakan atas perintah dari tertulis dari Menteri Keuangan”

LEX SPECIALIS

PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Page 8: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 41A UU KUP:

Setiap orang yang menurut Pasal 35 Undang-Undang ini wajib memberikan keterangan atau bukti yang diminta tetapi dengan sengaja tidak memberi keterangan atau bukti, atau memberi keterangan atau bukti yang tidak benar, dipidana dengan pidana penjara paling lama 1 (satu) tahun dengan denda paling banyak Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta).

LEX SPECIALIS

PRINSIP KERAHASIAAN PROFESI AKUNTAN PUBLIK

Page 9: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Bukti hukum:1.Direct evidence2.Circummtantial evidence,3.Substitute evidence,4. Testimonial evidence,5.Real evidence,6.Demonstrative evidence,7.Documentary evidence

Direct evidence,Seseorang dengan mata kepala sendiri melihat seorang rampok menembak kasir hingga tewas dengan senjata api.

Circumtantial evidence,Seseorang mendengar bunyi tembakan, kemudian berlari ke arah tembakan tersebut dan menemukan seorang kasir telah tewas dan seorang rampok memegang senjata.

Didasarkan pada pengetahuan atau observasi

Didasarkan pada kesimpulan semata

Page 10: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Substitute evidence,Bukti yang tidak perlu dibuktikan lagi secara langsung atau tidak langsung karena menyangkut hal yang sudah menjadi pengetahuan umum atau pengetahuan hukum

Testimonial evidence,Terdiri dari 3, yaitu factual testimony, opinion testimony dan expert opinion.

Real evidenceObjek fisik dari sesuatu yang berkaitan dengan kejahatan.

Demonstrative evidenceBukti yang digunakan menjelaskan fakta-fakta di depan penyidik, misalnya rekonstruksi.

Documentary evidenceBukti yang meliputi tulisan tangan, fotografi, transkrip rekaman dan alat bukti tertulis lainnya.

Page 11: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Akuntan Publik

Agreed Upon Procedure (SA Seksi 622)

Laporan khusus (SA Seksi 623)

Laporan konsultasi

Testimonial evidence

Documentaryevidence

Alat bukti petunjuk

Page 12: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Pasal 184 ayat 1 KUHAP:(1) Alat bukti yang sah ialah:

a. Keterangan saksib. Keterangan ahlic. Suratd. Petunjuke. Keterangan terdakwa

Pasal 183 KUHAP:

Hakim tidak boleh menjatuhkan pidana kepada seorang kecuali bila dengan sekurang-kurangnya dua alat bukti yang sah ia memperoleh keyakinan bahwa suatu tindak pidana benar-benar terjadi dan bahwa terdakwalah yang bersalah melakukannya.

Urutan berdasarkan tingkat kekuatan bukti

Page 13: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Akuntan Publik

Akuntan Publik bukan penyidik atau penyelidik!

Pasal 1 KUHAP:Penyidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia atau pejabat pegawai negeri sipil tertentu yang diberi wewenang khusus oleh undang-undang untuk melakukan penyidikan.

Pasal 1 KUHAP:Penyidikan adalah serangkaian tindakan penyidik dalam hal dan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tentang tindak pidana yang terjadi dan guna menemukan tersangkanya.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 14: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Akuntan Publik

Akuntan Publik bukan penyidik atau penyelidik!

Pasal 1 KUHAP:

Penyelidik adalah pejabat polisi negara Republik Indonesia yang diberi wewenang oleh undang-undang ini untuk melakukan penyelidikan.

Pasal 1 KUHAP:

Penyelidikan adalah serangkaian tindakan penyelidik untuk mencari dan menemukan suatu peristiwa yang diduga sebagai tindak pidana guna menentukan dapat atau tidaknya dilakukan penyidikan menurut cara yang diatur dalam undang-undang ini.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 15: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah ahli.

“Deskundige”Orang yang memiliki keahlian, kecakapan atas sesuatu bidang ilmu.

“Experienced, trained by experience or practice, skilled, skillful”.

Sifat-sifat yang harus dimiliki seorang saksi ahli adalah netral dan tidak memihak.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 16: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Akuntan Publik

Akuntan Publik adalah ahli

Pasal 1 KUHAP:

Keterangan saksi adalah salah satu alat bukti dalam perkara pidana yang berupa keterangan dari saksi mengenai suatu peristiwa pidana yang ia dengar sendiri, Ia lihat sendiri dan ia alami sendiri dengan menyebut alasan dan pengetahuannya itu.

Pasal 1 KUHAP:

Keterangan ahli adalah keterangan yang diberikan oleh seorang yang memiliki keahlian khusus tentang hal yang diperlukan untuk membuat terang suatu perkara pidana guna kepentingan pemeriksaan.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 17: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Penyidik

Pasal 7 ayat 1 KUHAP:

• Menerima pengaduan,

• Melakukan tindakan pertama

• Melakukan penahanan, penangkapan, penggeledahan dan penyitaan,

• Mengambil sidik jari,

• Memanggil saksi (termasuk akuntan sebagai ahli),

• Menghentikan penyidikan,

• Dan lain-lain yang merupakan wewenangnya.

Kebutuhan Jasa Akuntan Publik dalam penyidikan

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 18: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Penyidik

Pasal 120 ayat 1 KUHAP:

Dalam hal penyidik menganggap perlu, ia dapat minta pendapat orang ahli atau orang yang memiliki keahlian khusus.

Pasal 120 ayat 2 KUHAP:

AhIi tersebut mengangkat sumpah atau mengucapkan janji di muka penyidik bahwa ia akan memberi keterangan menurut pengetahuannya yang sebaik-baiknya kecuali bila disebabkan karena harkat serta martabat, pekerjaan atau jabatannya yang mewajibkan ia menyimpan rahasia dapat menolak untuk memberikan keterangan yang diminta.

Kebutuhan Jasa Akuntan Publik dalam penyidikan

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 19: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 180 ayat 1 KUHAP:

Dalam hal diperlukan untuk menjernihkan duduknya persoalan yang timbul di sidang pengadilan, hakim ketua sidang dapat minta keterangan ahli dan dapat pula minta agar diajukan bahan baru oleh yang berkepentingan.

Pasal 184 ayat 1 KUHAP:

(1) Alat bukti yang sah ialah: a. keterangan saksi; b. keterangan ahli; c. surat; d. petunjuk; e. keterangan terdakwa.

Hakim

Kebutuhan Jasa Akuntan Publik dalam peradilan

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 20: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 185 ayat 1 KUHAP:

Keterangan saksi sebagai alat bukti ialah apa yang saksi nyatakan di sidang pengadilan.

Hakim

Kebutuhan Jasa Akuntan Publik dalam peradilan

Pasal 185 ayat 2 KUHAP:

Keterangan seorang saksi saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa terdakwa bersalah terhadap perbuatan yang didakwakan kepadanya.

Bagaimana dengan penunjukan 2 AP oleh pihak-pihak yang bertikai?

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 21: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 187 ayat 1 KUHAP:

Surat sebagaimana tersebut pada Pasal 184 ayat (1) huruf c, dibuat atas sumpah jabatan atau dikuatkan dengan sumpah, adalah:………c.surat keterangan dari seorang ahli yang memuat pendapat berdasarkan keahliannya mengenai sesuatu hal atau sesuatu keadaan yang diminta secara resmi dan padanya; Hakim

Kebutuhan Jasa Akuntan Publik dalam peradilan

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 22: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 188 ayat 1 KUHAP:

Petunjuk adalah perbuatan, kejadian atau keadaan, yang karena persesuaiannya, baik antara yang satu dengan yang lain, maupun dengan tindak pidana itu sendiri, menandakan bahwa telah terjadi suatu tindak pidana dan siapa pelakunya.

Hakim

Kebutuhan Jasa Akuntan Publik dalam peradilan

Pasal 188 ayat 2 KUHAP:

Petunjuk sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) hanya dapat diperoleh dari; a.keterangan saksi; b.surat; c.keterangan terdakwa.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 23: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Pasal 188 ayat 3 KUHAP:

Penilaian atas kekuatan pembuktian dari suatu petunjuk dalam setiap keadaan tertentu dilakukan oleh hakim dengan arif lagi bijaksana, setelah ia mengadakan pemeriksaan dengan penuh kecermatan dan kesaksamaan berdasarkan hati nuraninya.

Hakim

Kebutuhan Jasa Akuntan Publik dalam peradilan

Pasal 229 ayat 1 KUHAP:

Saksi atau ahli yang teIah hadir memenuhi panggilan dalam rangka memberikan keterangan di semua tingkat pemeriksaan, berhak mendapat penggantian biaya menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 24: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Documentary evidence,

1.Keaslian dokumen,

2.Isi dokumen,

3.Apakah dokumen dilaksanakan sesuai dengan isinya.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Kasus Sisminbakun:

Romli Atmasasmita didakwa melakukan tindak pidana korupsi karena menandatangani Surat Perjanjian Pembagian Access Fee antara Koperasi Pengayoman Pegawai Departemen Kehakiman dan HAM dengan Dirjen AHU Depkeh & HAM tertanggal 25 Juli 2001. Romli menolak bukti berupa foto copy surat perjanjian tersebut dengan alasan tidak pernah menandatangani perjanjian tersebut, tidak ada saksi yang mendukung bukti tersebut dan berkali-kali diminta, namun dokumen asli tidak pernah diserahkan.

Page 25: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Norma = Kesepakatan

Norma Akuntansi =

Kesepakatan Terkait Kaidah Yang Diguna kan Dalam Penyusunan dan Penyajian L/K

Kesepakatan Siapa

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 26: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

UU No.10 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan:

1.UUD 19452.UU/Peraturan Pemerintah pengganti UU3.Peraturan Pemerintah4.Peraturan Presiden5.Peraturan Daerah

Di luar ini tidak dapat dianggap sebagai peraturan

perundang-undangan.

Page 27: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Bola Masuk Gawang = Goal!!!

Kesepakatan masyarakat dunia dan dianggap sebagai suatu aturan yang

diterima umum (Generally Accepted Rules)

SAK = kaidah yang berlaku umum

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 28: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

SAK = Generally Accepted Principles?

Diterima oleh siapa?Masyarakat yang mana?

Due process?

Element van Dwang?

Legitimasi Lembaga yang Mengeluarkan?

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 29: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Due process?

D S A K S A K

Discussion paper?Exposure draft?Public hearing?

Round table meeting?Pengesahan?

Good Legislation?

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 30: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Element van Dwang?

D S A K S A K

Pasal 69 ayat 3 UU PTPasal 69 ayat 1 UU PM

Enforcement?

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 31: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Legitimasi Lembaga yang Mengeluarkan?

D S A K S A K

Penjelasan Pasal 69 ayat 3 UU PT?? (Organisasi Profesi Akuntan Indonesia yang diakui

Pemerintah)

Penjelasan Pasal 69 ayat 1 UU PM??(IAI dan BAPEPAM-LK)

Legitimate?

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 32: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Tingkat 3 Praktik Konvensi dan Kebiasaan Pelaporan yang

Sehat

Buku Teks/Ajar, Artikel dan Pendapat Ahli

Landasan Operasional atau Landasan Praktik

Tingkat 2 Buletin Teknis

Peraturan Pemerintah

untuk Industri

Pedoman atau Praktik

Akuntansi Industri

Simpulan Riset Akuntansi

Tingkat 1 Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(PSAK)

Interpretasi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan

(ISAK)

Landasan Konseptual Kerangka Dasar Penyusunan dan Penyajian Laporan Keuangan

Sumber: SA Seksi 411

Komponen PABU:

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 33: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Lex superiori derogat legi inferiori

Lex posteriori derogat legi priori

Lex spesialis derogat legi generalis

Undang-Undang Tidak Belaku Surut

Undang-Undang Tidak Dapat Diganggu Gugat

Asas Welvaarstaat

X

X

X

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 34: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

No. Norma Akuntansi Norma Hukum

1. Fokus pelaporan transaksi bisnis

adalah entitas bisnis, yang belum

tentu berupa badan hukum yang

berdiri sendiri, tetapi dapat juga

merupakan divisi bisnis yang tidak

berbadan hukum.

Fokus setiap permasalan hukum

adalah badan hukum yang dapat

berupa warga negara Indonesia, warga

negara asing ataupun badan usaha

tetap.

2. Dalam norma akuntansi, setiap

pencatatan dilakukan dengan

memperhatikan asas substance over

form.

Dalam norma hukum, semua transaksi

dipandang dari sisi terjadi tidaknya

suatu peristiwa hukum yang

menyangkut transaksi yang memiliki

nilai ekonomi.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 35: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

No. Norma Akuntansi Norma Hukum

3. Dalam norma akuntansi, suatu

entitas bisnis diasumsikan memiliki

basis going concern atau memiliki

kemampuan menjaga kelangsungan

hidupnya. Suatu perusahaan yang

tidak lagi memiliki aktivitas

operasional dan keuangan dianggap

sudah tidak lagi memiliki keberadaan.

Dalam norma hukum, suatu

perusahaan dianggap berakhir apabila

syarat berakhirnya badan hukum

perusahaan tersebut telah terpenuhi.

4. Sebagian besar aturan-aturan yang

ada di dalam SAK diberlakukan

secara retroaktif atau berlaku surut

untuk menghasilkan informasi yang

memiliki daya banding pada laporan

keuangan.

Dalam norma hukum tidak dikenal asas

retroaktif atau asas pemberlakuan surut

suatu peraturan.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 36: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

No. Norma Akuntansi Norma Hukum

5. Norma akuntansi menggunakan basis

materialitas. Suatu transaksi

dilaporkan pada laporan keuangan

sepanjang memenuhi batasan

materialitas tergantung besarnya aset

perusahaan. Salah saji Rp 1 juta

dapat diabaikan apabila aktiva

perusahaan berjumlah Rp 1 triliun.

Norma hukum bersifat absolut, tidak

mengenal batasan materialitas seperti

yang ada di dalam norma akuntansi.

PENGGUNAAN LAPORAN AKUNTAN PUBLIK SEBAGAI BUKTI HUKUM

Page 37: RISIKO PELAPORAN KEUANGAN (Bagi Akuntan Publik dan  Manajemen)

Questions?Questions?