Upload
others
View
4
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Risiko Perubahan
Tingkat Suku
Bunga
CHAPTER 10
DOSEN:DEWI CAHYANI PANGESTUTI, SE, MM
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA
Karakteristik Risiko
Perubahan Tingkat Bunga
Perubahan tingkat bunga dapat mengakibatkan perusahaan
mengalami dua risiko :
1. Risiko perubahan pendapatan : pendapatan bersih
(hasil investasi dikurangi biaya) berubah, yaitu berkurang
dari yang diharapkan.
2. Risiko perubahan nilai pasar : nilai pasar berubah
karena perubahan tingkat bunga, yaitu berubah menjadi
lebih kecil (turun nilainya).
Risiko Perubahan
Pendapatan
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan perubahan
pendapatan
1. Risiko Penginvestasian Kembali (reinvestment risk)
2. Risiko Pendanaan kembali (refinancing risk)
Risiko Perubahan Pendapatan
a. Risiko Penginvestasian Kembali
Aset Pasiva
Obligasi jk. waktu 1 tahun
Bunga 12%/tahun
Obligasi jk. waktu 2 tahun
Bunga 10%/tahun, selama 2
tahun
Investasi 12% Re-investasi (?)
Pendanaan 10% Pendanaan 10%
Aset Pasiva
Obligasi jk. waktu 2 tahun
Bunga 12%/tahun
Obligasi jk. waktu 1 tahun
Bunga 10%/tahun
Investasi 12% Investasi 12%
Pendanaan 10% Pendanaan (?)
Risiko Perubahan Pendapatan
b. Risiko Pendanaan kembali
Risiko Perubahan Harga Pasar
Perubahan tingkat bunga bisa menyebabkan
perubahan nilai pasar aset dan atau kewajiban
yang dipegang perusahaan
Aset Pasiva
Obligasi jk. waktu 10 tahun
Nilai nominal Rp 1.000.000,-
Kupon bunga 10%
Nilai Pasar Rp 1.000.000,-
Obligasi jk. waktu 2 tahun
Nilai nominal Rp 1.000.000,-
Kupon bunga 10%
Nilai Pasar Rp 1.000.000,-
𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 =100.000
(1 + 0,1)1+⋯+
1.100.000
1 + 0,1 10= 1.000.000
𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 =100.000
(1 + 0,1)1+
1.100.000
1 + 0,1 2= 1.000.000
Bila tingkat Bunga naik menjadi
12 persen?
Aset Pasiva
Obligasi jk. waktu 10 tahun
Nilai nominal Rp 1.000.000,-
Kupon bunga 10%
Nilai Pasar Rp 886.996,-
Obligasi jk. waktu 2 tahun
Nilai nominal Rp 1.000.000,-
Kupon bunga 10%
Nilai Pasar Rp 966.199,-
𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝐴𝑠𝑒𝑡 =100.000
(1 + 0,12)1+⋯+
1.100.000
1 + 0,12 10= 886.996
𝑂𝑏𝑙𝑖𝑔𝑎𝑠𝑖 𝐾𝑒𝑤𝑎𝑗𝑖𝑏𝑎𝑛 =100.000
(1 + 0,12)1+
1.100.000
1 + 0,12 2 = 966.199
Nilai pasar obligasi jangka panjang lebih sensitif terhadap
perubahan tingkat bunga dibandingkan dengan nilai obligasi
jangka pendek
Pengukuran risiko
perubahan tingkat bunga
Metode Penilaian
Kembali
(Repricing Model)
Metode Jangka
Waktu
(Maturity Model)
Metode Durasi
(Duration Model)
Repricing Model Metode penilaian kembali (repricing model) mencoba
mengukur risiko perubahan tingkat bunga terhadap
pendekatan pendapatan. Untuk melihat bagaimana
perubahan tingkat bunga terhadap perubahan
pendapatan tersebut. Langkah – langkahnya :
Langkah 1: Identifikasi dan mengelompokkan aset dan kewajiban yg
sensitif terhadap perub tk bunga
RSA (rate Sensitive Aset) = asset yg sensitive thd perubahan bunga
RSL (Rate Sensitive Liabilities) = kewajiban yg sensitive thd
perubahan bunga
Langkah 2 : GAP Analsys Menghitung GAP antara aset dan
kewajiban yg sensitif thdp perub tk bunga dan menghitung perub
pendapatan.
GAP = RSA – RSL
Perubahan Pendapatan = GAP x Δ Bunga
Aset Pasiva
Meminjamkan di pinjaman
pasar antar bank 1 hari
Rp 2 M Meminjam di pasar antar bank
1 hari
Rp 3 M
Comm Paper 3 Bln Rp 3 M Tabungan Rp 3 M
Surat utang 6 Bln Rp 5 m Deposito 1 Bln Rp 10 M
Pinjaman 1 Tahun Rp 6 M Deposito 1 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Tahun Rp 10 M Deposito 2 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Thn Bunga
Mengambang
Rp 5 M Modal Rp 5 M
Pinjaman bunga tetap
jangka waktu 10 Tahun
Rp 10 M
Rp 41 M Rp 41 M
Nb 1: Obligasi 3 thn Rp 2 M jatuh tempo tahun ini
Nb 2: Unk pinjaman dgn bunga mengambang, bunga ditetapkan setiap 6 bulan
Periode Harian
Model ini mencoba mengukur risiko perubahan tingkat bunga denganmenggunakan pendekatan pendapatan Bgmn pengaruh
perubahan tk bunga terhadap pendapatan.
Aset Pasiva
Meminjamkan di pinjaman
pasar antar bank 1 hari
Rp 2 M Meminjam di pasar antar bank
1 hari
Rp 3 M
Comm Paper 3 Bln Rp 3 M Tabungan Rp 3 M
Surat utang 6 Bln Rp 5 m Deposito 1 Bln Rp 10 M
Pinjaman 1 Tahun Rp 6 M Deposito 1 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Tahun Rp 10 M Deposito 2 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Thn Bunga
Mengambang
Rp 5 M Modal Rp 5 M
Pinjaman bunga tetap
jangka waktu 10 Tahun
Rp 10 M
Rp 41 M Rp 41 M
Nb 1: Obligasi 3 thn Rp 2 M jatuh tempo tahun ini
Nb 2: Unk pinjaman dgn bunga mengambang, bunga ditetapkan setiap 6 bulan
GAP antara RSA dgn RSL = - Rp 1 M
Jk tk bunga naik 1 % dr 10%:
- Rp 1 M x 0,01 = - Rp 10 Jt
Jk tk bunga turun 5%?
Periode lebih dari satu hari, misal 1 tahun
Aset Pasiva
Meminjamkan di
pinjaman pasar antar
bank 1 hari
Rp 2 M Meminjam di pasar antar bank
1 hari
Rp 3 M
Comm Paper 3 Bln Rp 3 M Tabungan Rp 3 M
Surat utang 6 Bln Rp 5 m Deposito 1 Bln Rp 10 M
Pinjaman 1 Tahun Rp 6 M Deposito 1 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Tahun Rp 10 M Deposito 2 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Thn Bunga
Mengambang
Rp 5 M Modal Rp 5 M
Pinjaman bunga tetap
jangka waktu 10 Tahun
Rp 10 M
Rp 41 M Rp 41 M
Nb 1: Obligasi 3 thn Rp 2 M jatuh tempo tahun ini
Nb 2: Unk pinjaman dgn bunga mengambang, bunga ditetapkan setiap 6 bulan
Aset Pasiva
Meminjamkan di pinjaman
pasar antar bank 1 hari
Rp 2 M Meminjam di pasar antar bank
1 hari
Rp 3 M
Comm Paper 3 Bln Rp 3 M Tabungan Rp 3 M
Surat utang 6 Bln Rp 5 m Deposito 1 Bln Rp 10 M
Pinjaman 1 Tahun Rp 6 M Deposito 1 Thn Rp 10 M
Obligasi 3 Tahun Rp 2 M
Obligasi 3 Thn Bunga
Mengambang
Rp 5 M
Rp 23 M Rp 26 M
Nb 1: Obligasi 3 thn Rp 2 M jatuh tempo tahun ini
Nb 2: Unk pinjaman dgn bunga mengambang, bunga ditetapkan setiap 6 bulan
Kumulatif GAP - Rp 3 M
KGAP -/+ Semakin besar GAP semakin besar eksposur perusahaan thdrisiko perubahan tingkat bunga. Jika GAP negatif kenaikan bungamerugikan bank/perushn. Jika GAP positif kenaikan bungamenguntungkan bank/perushn.
GAP Ratio (GAP Relatif thdp Aset) - Rp 3 M / Rp 41 M = -0,073 -7,3%
Bank A Bank B
GAP -Rp 10 M -Rp 20 M
Total Aset Rp 100 M Rp 500 M
Gap Ratio - 10% - 4%
Misal tk bunga untk aset berubah 2%, sementara tk bunga
unk kewajiban berubah 1%, Brp Pendapatan bersih?
∆𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = ∆𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎 − ∆𝐵𝑖𝑎𝑦𝑎 𝐵𝑢𝑛𝑔𝑎
Perub tk bunga yang berbeda untk aset
dan kewajiban
∆𝑃𝑒𝑛𝑑𝑎𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 𝐵𝑒𝑟𝑠𝑖ℎ = 23 M 0,02 − 26 M 0,01
= 460 jt – 260 jt = 200 jt
MATURITY MODEL
• Metode repricing (penilaian kembali) mempunyai kelemahan terutama karena tidak
memperhatikan efek perubahan nilai pasar dari perubahan tingkat bunga. Jika tingkat
bunga meningkat maka discount rate atau tingkat pendiskontoan juga
meningkat. Present value aliran kas di masa datang semakin kecil dan nilai pasar
sekuritas akan turun.
Contoh metode repricing
Bank membeli obligasi dengan tujuan untuk investasi (dipegang sampai jatuh tempo),
dalam situasi tersebut bank akan mencatat nilai historis obligasi di neracanya. Bank
memperoleh pendapatan hanya dari kupon bunga yang dibayarkan.
Contoh Metode pengukuran risiko perubahan tingkat bunga yang memperhitungkan
perubahan nilai pasar
Bank lain membeli obligasi dengan tujuan untuk memperoleh keuntungan melalui
trading (memperjual belikan sekuritas). Bank akan mencatat nilai obligasi di
neracanya berdasarkan nilai pasar obligasi. Karena itu nilai pasar obligasi akan di
evaluasi praktis setiap hari. Jika nilai pasar obligasi lebih kecil nilai belinya, bank
tersebut merugi dan sebaliknya.
Aktiva Pasiva
1. Obligasi jangka waktu 10 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon
bunga= 15%
2. Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon
bunga= 15%
Pinjaman jangka pendek, bunga 15%
jangka waktu 2 tahun, nilai nominal =
Rp 18 juta
Modal saham Rp 2 juta
Total aset Rp 20 juta Total Pasiva Rp 20 juta
Yield = 15% Harga Pasar = Nilai Nominal
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon
bunga= 15% Rp 9.068.279
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon
bunga= 15% Rp 8.874.447
Pinjaman jangka pendek, bunga 15%
jangka waktu 2 tahun, nilai nominal =
Rp 18 juta
Rp 17.429.323
Modal saham Rp 513.403
Total aset Rp 17.942.726 Total Pasiva Rp 17.942.726
Yield = 17 %
Obligasi Aset 1 = 1.500.000 + ............... + 11.500.000 = 9.068.279
(1+0,17)1 (1+0,17)10
Obligasi Aset 2 = 1.500.000 + ............... + 11.500.000 = 8.874.447
(1+0,17)1 (1+0,17)20
Pinjaman = 2.700.000 + 20.700.000 = 17.429.323
(1+0,17)1 (1+0,17)2
Ketidaksesuaian jangka waktu asset dengan kewajiban
risiko perubahan tingkat bunga semakin besar
Maturity Mismatch
Semakin besar GAP jangka waktu semakin besar risiko
perubahan tingkat bunga.
Gap jangka waktu = MA ( maturity of Aset ) – ML ( Maturity of
liability ).• MA (10 juta/20 jt) (10 tahun) + (10 juta / 20 juta) (20 tahun) =
15 tahun
• ML : (18 juta / 18 juta ) x 2 tahun = 2 tahun
• GAP jangka waktu = MA – ML = 15 thn – 2 thn = 13 thn
Aktiva Pasiva
1. Obligasi jangka waktu 10 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon
bunga= 15%
2. Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta, kupon
bunga= 15%
Pinjaman jangka pendek, bunga 15%
jangka waktu 15 tahun, nilai nominal
= Rp 18 juta
Modal saham Rp 2 juta
Total aset Rp 20 juta Total Pasiva Rp 20 juta
IMUNISASI DENGAN METODE JANGKA WAKTU
MA = ML
Aktiva Pasiva
Obligasi jangka waktu 10 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta,
kupon bunga= 15% Rp 9.068.279
Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta,
kupon bunga= 15% Rp 8.874.447
Pinjaman jangka pendek,
bunga 15% jangka waktu 15 tahun, nilai
nominal = Rp 18 juta
Rp 16.083.293
Modal saham Rp 2 juta Rp1.859.433
Total aset Rp 17.942.726 Total Pasiva Rp 17.942.726
Yield = 15 %
Yield = 17 %
Harga Pasar = Nilai Nominal
Dengan demikian, bank bisa menekan risiko perubahan tingkat bunga
dengan menyamakan jangka waktu asset dengan jangka waktu
kewajiban
METODE DURASI
Obligasi Perincian
A Nilai nominal Rp 1 juta, jangka waktu satu tahun, kupon bunga=
10%, dibayarkan setiap semester
B Nilai nominal Rp 1 juta, jangka waktu satu tahun, kupon bunga=
10%, dibayarkan setiap tahun
Mempertimbangkan timing dari setiap aliran kas
Jika tingkat bunga yg berlaku meningkat menjadi 15 %,
harga kedua obligasi tersebut adalah ………………….
Waktu Obligasi A PVIF (5%) PV Kas Rata-rata tertimbang
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) Jangka waktu (5)
½ 50.000 0,952381 47.619 0,0238
1 1.050.000 0,907029 952.381 0,9524
Jumlah 1.000.000 0,9762
Waktu Obligasi B PVIF
(10%)
PV Kas Rata-Rata tertimbang
Jangka waktu
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) (5)
1 1.100.000 0,909091 1.000.000 1
1.000.000 1
Menghitung Durasi Obligasi
47.619
x ½ = 0.0238
1.000.000
Durasi Obligasi A lebih pendek karena aliran kas yang diterima lebih awal
Durasi : Rata – rata tertimbang jangka waktu aliran kas
dengan pembobot proporsi PV dari setiap aliran kas
Yield
10%
Tahun Aliran Kas PVIF (9%) Present
Value Alira
n Kas
Proporsi PV
Aliran Kas
Rata-rata
tertimbang
jangka
waktu
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) (5) (6)=(5)x(1)
1
2
0
1.000.000
0,917431
0,84168
0
841.680
841.680
0
1
1
0
2
2
Obligasi zeroes dengan jangka waktu dua tahun mempunyai durasi 2 tahun
Obligasi consol adalah obbligasi yang tidak mempunyai jatuh tempo.
Membayarkan bunga selamanya. Jangka waktu tidak terbatas. Durasi dapat
dihitung dengan : Dc = 1 + (1/R)
Mis : obligasi consul dengan nilai kupon 10%....maka durasi obligasi tersebut
adalah :
Durasi Obligasi tanpa Kupon (zeros coupon)
KARAKTERISTIK DURASI
Meningkat jika jangka waktu asset semakin panjang
Menurun jika yield meningkat
Menurun jika kupon bunga meningkat
Jangka waktu asset semakin panjangJangka waktu menjadi 2 tahun
Tahun Aliran Kas PVIF (5%) Present
Value Alira
n Kas
Proporsi PV
Aliran Kas
Rata-rata
tertimbang
jangka
waktu
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) (5) (6)=(5)x(1)
0,5
1
1,5
2
50.000
50.000
50.000
1.050.000
0,952381
0,907029
0,863838
0,822702
47.619,05
45.351,47
43.191,88
863.9837,6
1.000.000
0,047619
0,045351
0,043192
0,863838
0,02381
0,045351
0,064788
1,727675
1,861624
Obligasi M nominal 1 jt, kupon bunga 10%, dibayar tiap semester dalam
waktu 1 tahun, yield 10%, durasi 0,9762.
Obligasi yg sama tetapi jangka waktu lebih panjang yaitu 2 thn.
Yield meningkatMeningkat menjadi 12 %
Tahun Aliran Kas PVIF (6%) Present Value Alira
n Kas
Proporsi
PV Aliran
Kas
Rata-rata
tertimbang
jangka
waktu
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) (5) (6)=(5)x(1)
0,5
1
50.000
1.050.00
0,943396
0,889996
47.169,81
93.4490,3
981.666,1
0,048051
0,952949
1
0,0240
0,9519
0,9759
Obligasi nominal 1 jt, kupon bunga 10%, dibayar tiap semester dalam
waktu 1 tahun, yield 10%, durasi 0,9762. tetapi yieldnya naik menjadi
12%.
Kupon bunga meningkatMeningkat menjadi 15 %
Tahun Aliran Kas PVIF (5%) Present
Value Alira
n Kas
Proporsi PV
Aliran Kas
Rata-rata
tertimbang
jangka
waktu
(1) (2) (3) (4)=(2)x(3) (5) (6)=(5)x(1)
0,5
1
75.000
1.075.000
0,952381
0,907029
71.428,57
975.056,7
1,046485
0,068256
0,931744
1
0,0341
0,9318
0,9659
Obligasi M nominal 1 jt, kupon bunga 10%, dibayar tiap semester
dalam waktu 1 tahun, yield 10%, durasi 0,9762. kupon Bunga
meningkat menjadi 15%.
Interpretasi Ekonomi Durasi
· Hubungan antara durasi dengan perubahan harga
dirumuskan sbb : dP/P = - D ( dR/(1+R)· Term D/(1+R) bisa diringkas dan ditulis menjadi MD ( Modified
Duration ), sehingga dP/P = - MD . dR
· Perubahan bunga mempunyai bentuk nonlinier, sedangkan
durasi mengasumsikan perubahan yang bersifat linier. Penyesuaian konvektivitas bisa digunakan untuk meningkatkan
akurasi metode durasi.
Contoh :
Ada obligasi dengan nilai nomimal Rp. 1 jt, kupon
bunga 10%, jangka waktu 5 thn. Tingkat bunga yg
berlaku sama dengan kupon, yaitu 10%. Misalkan
tingkat bunga naik menjadi 10,1%, berapa
perubahan harga obligasi? Dengan durasi obligasi
adalah 4,1699
dP/P = - D ( dR/(1+R)
dP/P = - 4,1699 ( 0,001/(1+0,1)
dP/P = - 0,003791 atau -0,3791%
Sehigga harga saham turun dari 1 jt menjadi Rp.
996.209 (penurunan sekitar 3.791)
Imunisasi dengan Metode Durasi
Ketidaksesuain Durasi asset dengan kewajiban
Imunisasi modal saham
Imunisasi rasio modal
Ketidaksesuain Durasi Aset dengan Kewajiban
Tingkat bunga yang berlaku 15%, durasi obligasi aset pertama
adalah 5,77 tahun, durasi obligasi aset kedua 7,189 tahun & durasi
untuk kewajiban 1,87 tahun
Aktiva Pasiva
1. Obligasi jangka waktu 10 tahun
Nominal minimal Rp 10 juta
Kupon bunga 15%
2. Obligasi jangka waktu 20 tahun
Nilai nominal Rp 10 juta
Kupon bunga 15%
Pinjaman jangka pendek, bunga
15%
Jangka waktu 2 tahun
Nilai nominal Rp 18 juta
Modal saham Rp 2 juta
Total aset Rp 20 juta Total pasiva Rp 20 juta
Durasi Aset :
DA = (10 jt/20 jt) (5,77) + (10 jt/20 jt) (7,198)
DA = 6,48 thn
Durasi kewajiban DL = 1,87
Gap Durasi = DA – DL = 6,48 – 1,87 = 4,61 tahun
• Gap ( + ) : apabila tingkat bunga naik, bank rugi
• Gap ( - ) : apabila tingkat bunga naik, bank untung
• Semakin tinggi gap durasi, semakin tinggi risiko perubahan tingkat
bunga yg dihadapi perusahaan.
Imunisasi Modal Saham
K = L/A (Liabilitas dibagi Aset)
Apabila DA = DL.k maka ΔE = 0 artinya perubahan
tingkat bunga tidak akan mempengaruhi modal saham
ΔE = - ( DA – DL.k ) x A x (ΔR/(1+R)
Imunisasi dengan menyamakan durasi asset
dengan durasi kewajiban dikali faktor hutang
Berdasarkan ilustrasi sebelumnya :
Durasi asset adalah 6,48 th, liabilitas sebesar Rp. 20 jt,
Aset sejumlah Rp. 18 jt. Berapakah durasi liabilitas
agar perubahan tingkat suku bunga tidak
memengaruhi modal saham ?
K = L/A = 18 jt / 20 jt = 0.9
DA = DL.k
DL = DA/k
= 6,48/09 = 7,1 thn
Misal :
Bank menerbitkan obligasi tanpa kupon (zeroes)
dengan jangka waktu 7,1 thn. Supaya nilai pasar
obligasi adalah Rp. 18 jt dan dengan Bungan
(implicit) sebesar 15%. Berapakah nilai nominal
obligasi tsb?
Nilai pasar zeroes = nilai nominal / (1 + r)
Nilai nominal = 18 jt x (1 + 0,15) = Rp. 48.554.241
Misal :
Tingkat bunga yang berlaku naik menjadi 17 %. Nilai
pasar obligasi asset total berubah mejadi Rp.
17.924.726. maka berapa nilai obligasi zeroes?
Nilai pasar zeroes = 48.554.241/ (1 + 0,17) 7,1
= Rp. 15.926.031
Imunisasi Rasio Saham
Misal : bank menerbitkan obligasi zeroes dengan
tingkat bunga implicit 15%, maka nilai nominal yg
diperlukan adalah :
Nilai nominal = 18 jt x (1 + 0,15) 6,48
= Rp. 43.967.493
DA = DL
Pada contoh sebelumnya DA adalah 6,48 thn. Maka
bank juga perlu membuat durasi kewajiban 6,48
thn.
Misal :
Tingkat bunga yang berlaku naik menjadi 17 %. Nilai
pasar asset turun mejadi Rp. 17.924.726. maka
berapa nilai kewajiban ?
Nilai pasar zeroes = 43.967.493/ (1 + 0,17) 6,48
= Rp. 16.122.191
Nilai modal saham = nilai asset – nilai kewajiban
= Rp. 17.942.726
Rasio modal terhadap total asset yang baru yaitu =
(1.820.535) / (17.942.726) = 0,10146 = 10,15%
Sama dengan rasio sebelumnya yaitu sebesar 10%
(didapat dari 2 jt/20 jt)
Dengan kata lain, rasio modal bisa diimunisasi dari
perubahan tingkat bunga
Terima Kasih