5
ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ROADMAP PENDIRIAN PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR KAPASITAS 710 TON/fAHUN Agus Sartono DS, Bambang Galung S ABSTRAK ROAD MAP PENDIRIAN PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR KAPASITAS 710 TONfT AHUN ditujukan sebagai panduan pendirian pabrik bahan bakar untuk mendukung beroperasinya pembangkit listrik tenaga nuklir (PL TN). Beberapa skenario pendirian pabrik bahan bakar telah disiapkan dengan melakukan perhitungan yang digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan skenario terbaik dan paling mungkin dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait. Beberapa aspek terkait yang menjadi bahan pertimbangan antara lain aspek teknis yang meliputi pemilihan lokasi pabrik, proses produksi, kapasitas produksi dan seleksi peralatan. Dari aspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan bahan baku uranium, serta persaingan dengan pabrik EBN di dunia. Sedangkan aspek finansial dan ekonomi meliputi total biaya investasi permanen dan biaya produksi, penentuan BEP, NPV, IRR, dan ROI, juga dampak pad a pendapatan daerah dan nasional. Dari 4 (empat) skenario yang disiapkan yaitu dengan membangun fasilitas di gedung 65, merubah proses ADU menjadi AUK di fasilitas gedung 65, merubah proses ADU dengan proses IDR di gedung 65, dan pembangunan instalasi baru di semenanjung Muria, Jepara, disimpulkan pengembangan instalasi gedung 65 yang ada di Serpong dengan melakukan perubahan proses pembuatan uranium oksida dari proses ADU menjadi proses IDR merupakan pilihan yang terbaik. Kata kunci : Pabrik EBN, roadmap,PWR PENDAHULUAN Kebutuhan akan energi di Indonesia pada masa kini dan mendatang akan terus bertambah seiring dengan perkembangan industri yang ada. Konsumsi energi khususnya energi listrik pada saat ini masih dipasok oleh pembangkit konvensional dengan menggunakan bahan bakar minyak bumi dan batubara. Penggunaan bahan bakar yang tidak tergantikan tentunya akan membuat ketergantungan pad a pasokan bahan tersebut yang dapat meningkatkan gangguan dan efisiensi pada pembangkit, yang berujung pada ketidak stabilan pasokan energi listrik kepada pelanggan. Efek akan berlanjut pada kegiatan perekonomian yang tentunya terganggu. Selain semakin menurunnya cadangan minyak bumi dan batubara di dalam negeri, masalah transportasi juga menjadi kendala. Sebagian besar pembangkit listrik terdapat di pulau Jawa, sedangkan pasokan minyak bumi dan batubara berasal dari luar Jawa terutama dari Kalimantan. Transporatasi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan tongkang, sedangkan operasional tongkang tersebut juga dipengaruhi oleh cuaca. Kendala lain adalah efsiensi dan masalah lingkungan yang pada sa at ini menjadi sorotan utama di masyarakat. Pembangkit konvensional secara umum terutama batubara mempunyai kecenderungan menghasilkan pencemar udara yang cukup berbahaya juga untuk lingkungan terutama air disekitar pembangkit tersebut berada. Keberadaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PL TN) diharapkan dapat menjadi alternative bagi pemasok energi listrik yang ramah lingkungan dengan tingkat bahaya yang rendah. Untuk mendukung keberadaan dan operasional PLTN tersebut tidak akan terlepas dari tersedianya pasokan elemen bakar nuklir yang digunakan sebagai pembangkit panas reaktor tersebut. Seiring dengan rencana dari pemerintah untuk membangun PLTN maka perlu dipersiapkan langkah-Iangkah antisipasi untuk mendukung operasional PLTN tersebut. 111

ROADMAP PENDIRIAN P ABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-111.pdfaspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ROADMAP PENDIRIAN P ABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-111.pdfaspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

ROADMAP PENDIRIAN PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIRTIPE PWR KAPASITAS 710 TON/fAHUN

Agus Sartono DS, Bambang Galung S

ABSTRAK

ROAD MAP PENDIRIAN PABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE PWR KAPASITAS 710

TONfT AHUN ditujukan sebagai panduan pendirian pabrik bahan bakar untukmendukung beroperasinya pembangkit listrik tenaga nuklir (PL TN). Beberapa skenariopendirian pabrik bahan bakar telah disiapkan dengan melakukan perhitungan yangdigunakan untuk mendukung pengambilan keputusan skenario terbaik dan palingmungkin dilakukan dengan mempertimbangkan beberapa aspek yang terkait. Beberapaaspek terkait yang menjadi bahan pertimbangan antara lain aspek teknis yang meliputipemilihan lokasi pabrik, proses produksi, kapasitas produksi dan seleksi peralatan. Dariaspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan bahan bakuuranium, serta persaingan dengan pabrik EBN di dunia. Sedangkan aspek finansial danekonomi meliputi total biaya investasi permanen dan biaya produksi, penentuan BEP,NPV, IRR, dan ROI, juga dampak pad a pendapatan daerah dan nasional. Dari 4 (empat)skenario yang disiapkan yaitu dengan membangun fasilitas di gedung 65, merubahproses ADU menjadi AUK di fasilitas gedung 65, merubah proses ADU dengan prosesIDR di gedung 65, dan pembangunan instalasi baru di semenanjung Muria, Jepara,disimpulkan pengembangan instalasi gedung 65 yang ada di Serpong denganmelakukan perubahan proses pembuatan uranium oksida dari proses ADU menjadiproses IDR merupakan pilihan yang terbaik.

Kata kunci : Pabrik EBN, roadmap,PWR

PENDAHULUAN

Kebutuhan akan energi di Indonesia pada masa kini dan mendatang akan terus bertambahseiring dengan perkembangan industri yang ada. Konsumsi energi khususnya energi listrik padasaat ini masih dipasok oleh pembangkit konvensional dengan menggunakan bahan bakar minyakbumi dan batubara. Penggunaan bahan bakar yang tidak tergantikan tentunya akan membuatketergantungan pad a pasokan bahan tersebut yang dapat meningkatkan gangguan dan efisiensipada pembangkit, yang berujung pada ketidak stabilan pasokan energi listrik kepada pelanggan.Efek akan berlanjut pada kegiatan perekonomian yang tentunya terganggu.

Selain semakin menurunnya cadangan minyak bumi dan batubara di dalam negeri,masalah transportasi juga menjadi kendala. Sebagian besar pembangkit listrik terdapat di pulauJawa, sedangkan pasokan minyak bumi dan batubara berasal dari luar Jawa terutama dariKalimantan. Transporatasi yang umum dilakukan adalah dengan menggunakan tongkang,sedangkan operasional tongkang tersebut juga dipengaruhi oleh cuaca.

Kendala lain adalah efsiensi dan masalah lingkungan yang pada saat ini menjadi sorotanutama di masyarakat. Pembangkit konvensional secara umum terutama batubara mempunyaikecenderungan menghasilkan pencemar udara yang cukup berbahaya juga untuk lingkunganterutama air disekitar pembangkit tersebut berada.

Keberadaan pembangkit listrik tenaga nuklir (PL TN) diharapkan dapat menjadi alternativebagi pemasok energi listrik yang ramah lingkungan dengan tingkat bahaya yang rendah. Untukmendukung keberadaan dan operasional PLTN tersebut tidak akan terlepas dari tersedianyapasokan elemen bakar nuklir yang digunakan sebagai pembangkit panas reaktor tersebut. Seiringdengan rencana dari pemerintah untuk membangun PLTN maka perlu dipersiapkan langkah-Iangkahantisipasi untuk mendukung operasional PLTN tersebut.

111

Page 2: ROADMAP PENDIRIAN P ABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-111.pdfaspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

ROADMAP PENDIRIAN PABRIK EBN

ISSN 0854 - 5561

Tujuan dari pembuatan roadmap ini adalah memberikan pandangan tentang aspek yangberpengaruh pada pendirian pabrik EBN. Sebelum melihat aspek yang dapat mempengaruhi,terlebih dahulu tentunya harus di buat sebuah skenario yang nantinya akan dipilih. Beberapaskenario telah disiapkan untuk menjadi bahan pertimbangan dalam penentuan roadmappembangunan pabrik EBN tersebut, yaitu :

1. PABRIK HANYA MEMBANGUN FASILITAS 01 GEOUNG 65, SERPONG

Skenario ini dimungkinkan karena pada saat ini telah ada sebuah fasilitas atau instalasi yangmengolah uranium sebagai bahan bakar dan juga fabrikasinya menjadi bahan bakar nuklir.Instalasi Elemen Bakar Eksperimental dalam desainnya digunakan untuk memproduksi bahanbakar nuklir jenis CIRENE dan telah memiliki lisensinya. Instalasi ini terdiri dari fasilitas pemurniandan konversi dari yellow cake menjadi serbuk U02 derajat nuklir melalui proses AOU (AmmoniumOiuranat) dan mengolah uranium hingga perkayaan 5% dengan kapasitas 100 Kg/hari. Selain ituterdapat pula laboratorium fabrikasi elemen bakar nuklir yang mampu memproduksi bundel bahanbakar 3 bundel/hari, serta fasilitas kendali kualitas yang memadai.Karena jenis bahan bahar nuklir yang direncanakan berbeda, maka perlu dilakukan beberapapenyesuaian untuk mencapai kuantitas seperti yang direncanakan, dan beberapa peralatanfabrikasi untuk menunjang pembuatan bahan bakar jenis PWR tersebut.

2. PABRIK MEMBANGUN FASILITAS KONVERSI AUK DAN FABRIKASI 01 GEOUNG 65,SERPONG

Hampir senada dengan scenario nomor 1, tetapi untuk proses di depan tidak menggunakanproses pembuatan AOU tetapi menggunakan jalur AUK (Ammonium Uranil Karbonat). Pemilihanjalur AUK ini dimaksudkan untuk mengurangi peralatan yang ada dan juga untuk meningkatkankuantitas produksi yang dihasilkan. Oengan jalur AUK tidak diperlukan lagi peralatan spray dryeruntuk memisahkan endapan dengan larutannya, karena sifat kristal AUK yang lebih besar danmassif sehingga lebih mudah disaring. Ukuran butir serbuk U02 yang dihasilkan dari proses AUKlebih homogen jika dibandingkan dengan serbuk U02 yang dihasilkan dari AOU, sehingga dapatmengurangi tingkat kegagalan dalam pembuatan pellet bahan bakar.

3. PABRIK MEMBANGUN FASILIT AS KONVERSI, lOR DAN FABRIKASI 01 GEOUNG 65,SERPONG

Skenario ini dimaksudkan untuk mengganti fasilitas proses konversi yang ada di instalasi elemenbakar eksperimental dengan fasilitas yang baru yaitu lOR (Integrated Dry Route) sebuahperalatan yang lebih sederhana dan kompak untuk mengkonversi UF6 manjadi serbuk U02dalam sebuah sistim peralatan. Dengan menggunakan IDR ini diharapkan kapasitas produksiserbuk U02 meningkat karena sistim IDR yang terpasang dapat lebih dari satu buah.Sedangkan untuk fabrikasi elemen bakar nuklir adalah sama dengan scenario 1 dan 2.

4. PABRIK MEMBANGUN FASILITAS KONVERSI IDR DAN FABRIKASI DI SEMENANJUNGMURIA, JEPARA

Skenario ke empat ini merupakan pilihan jika kita akan membangun fasilitas yang baru denganlokasi yang dekat dengan PLTN yang akan dibangun. Pada skenario ini fasilitas konversi yangdipilih adalah menggunakan jalur IDR dengan seluruh fasilitas fabrikasi elemen bakar dan unitkendali kualitas yang baru pula.

Dengan memperhatikan skenario tersebut di atas, kemudian dihitung faktor ekonomi serta biayayang diperlukan dan pengembalian modal, dapat dipilih skenario mana yang akan digunakan.Pengembangan selanjutnya adalah memperhatikan aspek yang berpengaruh untuk menentukanroadmap pembangunan pabrik tersebut, antara lain:

112

Page 3: ROADMAP PENDIRIAN P ABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-111.pdfaspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan

ISSN 0854 - 5561

ASPEK PASAR

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

Aspek ini menjadi acuan dalam menentukan skenario mana yang baik untuk dilanjutkan

- HARGA ELEMEN BAKAR

Dari perhitungan terdahulu (2) diperlihatkan bahwa harga EB untuk skenario 3 dan 4 menunjukanharga yang relatife sama yaitu US$ 1.038.450 untuk tiap berkas bahan bakar, sedangkan hargaelemen bakar di dunia telah mencapai harga US$ 1.500.000. Dengan melihat perbedaan hargatersebut tentunya dapat dimengerti apabila dikemudian hari pada saat PLTN beroperasi akanmenggunakan elemen bakar yang diproduksi di dalam negeri karena mempunyai perbedaanharga yang cukup signifikan, dan tentunya akan menurunkan biaya produksi pembangkitan.

- POSISI PERSAINGAN DENGAN PABRIK EB DI DUNIA

Sebagian besar pabrik elemen bakar nuklir di dunia telah beroperasi dalam waktu yang cukuplama, sehingga dapat dipahami jika dengan semakin bertambahnya usia pabrik tentunya akanmenambah biaya produksi pabrik tersebut dengan penggantian peralatan yang baru. Denganadanya penggantian tersebut dapat dimungkinkan harga jual elemen bakar nuklir akan menjadilebih tinggi. Dengan mengambil keuntungan dari situasi tersebut tentunya pemilihan produsenelemen bakar menjadi lebih longgar dan kesempatan untuk bersaing dengan produsen lain didunia menjadi terbuka.

- PANGSA PASAR EB DUNIA

Penjualan produk tentunya menjadi hal yang harus mendapat perhatian serius demikelangsungan sebuah pabrik. Saat ini diseluruh dunia telah beroperasi reaktor jenis PWRsebanyak 268 buah PLTN, sedangkan hingga tahun 2013 terdapat 29 buah PLTN baru yangakan beroperasi dan ditambah 5 PLTN baru jenis PWR dan APWR dalam tahap perencanaan.Dengan jumlah reaktor yang demikian tentunya dapat diperhitungkan kebutuhan bahan bakaruntuk tiap tahunnya, sehingga peluang untuk memasarkan elemen bakar yang diproduksitentunya masih terbuka.

- PANGSA BAHAN BAKU URANIUM

Produksi uranium di dunia pad a saat ini mencapai 32 ton uranium yang diproduksi dari beberapanegara penghasil tam bang uranium, sedangkan cadangan yang tersedia menurut data adalahsebanyak 7742 ton uranium. Dengan cadangan sebesar itu tentunya pasokan uranium untukbahan bakar cukup terjamin dan aman, ditambah dengan cadangan dalam negeri yang hinggasaat ini masih terus dilakukan inventarisasinya.

ASPEK.TEKNIK

Aspek teknik menjadi salah satu bahan pertimbangan yang akan menentukan kegiatanpembangunan pabrik elemen bakar tersebut, yaitu :

- LOKASI PABRIK

Pemilihan lokasi di mana pabrik elemen bakar nuklir tersebut akan dibangun tentunya menjadibahan pertimbangan, studi tapak dan faktor lingkungan tentunya menjadi topik bahasan yangharus diyakini sebelum diputuskan. Lokasi pabrik yang dekat dengan bahan baku, ketersediaantenaga kerja yang trampil, dan juga fasilitas pendukung lainnya tentunya akan menjadi masukanuntuk menentukan pilihan pabrik yang akan dibangun dan juga kapasitasnya.

- PROSES PRODUKSI

Pemilihan proses produksi yang akan digunakan tentunya akan mempengaruhi pada jumlahperalatan yang digunakan. Sebuah produk yang dihasilkan dari proses yang rumit denganperalatan yang banyak tentunya akan menambah beban produksi, dan hal ini tentunya tidakdiinginkan oleh produsen.Jalur produksi yang pendek dengan tingkat kegagalan rendah dan hasil yang baik tentunya akanmenjadi bahan pertimbangan dalam pemilihan proses produksi. Dengan jalur produksi yangoendek tentunya akan dapat memangkas biaya produksi yang diperlukan.

113

Page 4: ROADMAP PENDIRIAN P ABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-111.pdfaspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan

Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009 ISSN 0854 - 5561

- KAPASIT AS PRODUKSI

Kapasitas produksi tentunya akan disesuaikan dengan kebutuhan, kapasitas terpasangdipergunakan untuk mengantisipasi perkembangan yang mungkin terjadi dengan bertambahnyajumlah pembangkit yang beroperasi dan memerlukan bahan bakar.Pemilihan kapasitas produksi tentunya juga juga akan berpengaruh terhadap luas bangunan yangdiperlukan, karena peralatan yang digunakan tentunya juga akan berbeda dengan kapasitasyang lebih rendah.

- SELEKSI PERALATAN

Penggunaan peralatan yang mempunyai kemampuan tinggi tentunya akan membebani ongkosinvestasi, jika seleksi peralatan yang digunakan dapat memberikan hasil yang lebih baik terutamadalam kualitas dan tingkat kegagalan produksi yang rendah, tentunya dapat menjadi bahanpertimbangan.Peralatan dengan harga yang rendah dan menghasilkan kualitas produk yang tinggi, tentunyamenjadi pilihan sehingga dapat menekan ongkos investasi. Kemudahan mendapatkan komponenpengganti juga menjadi pertimbangan dalam seleksi peralatan tersebut.

ASPEK FINANSIAL DAN EKONOMI

- TOTAL BIAYA INVESTASI PERMAN EN

Total biaya investasi permanen merupakan modal yang harus disiapkan oleh produsen untuk. membangunpabrik elemen bakar tersebut. Dari 4 skenario yang disiapkan besarnya biaya

investasi permanen, skenario nomor 3 lebih rendah dari skenario nomor 4 dengan total biayainvestasi permanen sebesar US$ 149 juta, sedangkan scenario nomor 4 dengan pembangunantotal pabrik baru sebesar US$ 167 juta.

- BIAYA PRODUKSI

Biaya produksi tentunya menjadi pertimbangan apakah sebuah pabrik tersebut layakdioperasikan atau tidak. Dengan biaya yang tinggi tentunya akan membebani sistim keuangandari pabrik tersebut untuk dapat beroperasi. Dari 4 skenario yang disiapkan, scenario nomor 3ternyata menghasilkan perhitungan biaya produksi yang paling rendah yaitu US$ 1257 juta.Diharapkan dengan biaya sebesar itu produksi masih dapat berjalan dan keuntungan yangdiperoleh juga tinggi.

- BIAYA DEKOMISIONING

Biaya dekomisioning terntunya menjadi beban keuangan dalam setiap instalasi nuklir. Untukperalatan yang sudah tidak digunakan lagi, maka perlu dilakukan dekomisioning hingga peralatantersebut aman jika dilepas kelingkungan. Besarnya biaya dekomisioning untuk skenario 3ternyata lebih rendah dari scenario lainnya untu lokasi gedung yang sama yaitu sebesar US$ 138juta dan ini lebih rendah dari skenario 1 sebesar US$ 165 juta.

- PERHITUNGAN BEP DSB

Perhitungan pengembalian balik modal (BEP) merupakan salah satu parameter layak tidaknyasebuah pabrik tersebut dibangun. Untuk sebuah pabrik dengan kapasitas tertentu apabila dihitungdan menghasilkan BEP yang cukup jauh, maka perlu diperhitungkan kembali kelayakan pabriktersebut.

Dari perhitungan untuk skenario nomor 3 diperoleh angka BEP : 18,5 % , IRR : 22,23 %, ROI :24,57 % dan NPV sebesar US$ 153 juta. Angka tersebut menunjukkan bahwa skenario nomor 3masih layak untuk diaplikasikan dan pembangunan pabrik elemen bakar dapat diteruskan.

- DAMPAK PADA PENDAPATAN NASIONAUDAERAH DAN KESEMPATANKERJA

Dengan dibangunnya pabrik bahan bakar nuklir tersebut tentunya akan berdampak pad apendapatan daerah terutama dari sektor pajak, penurunan tingkat pengangguran karena

114

Page 5: ROADMAP PENDIRIAN P ABRIK BAHAN BAKAR NUKLIR TIPE …digilib.batan.go.id/ppin/katalog/file/0854-5561-2009-111.pdfaspek pasar pertimbangan harga EB di dunia, pangsa pasar EB dan bahan

ISSN 0854 - 5561 Hasil-hasil Penelitian EBN Tahun 2009

terserapnya tenaga kerja ke dalam pabrik tersebut, serta berkembangnya sektor perekonomianlainnya yang menjadi pendukung operasi pabrik tersebut.

Secara grafis roadmap pendirian pabrik bahan bakar nuklir ini seiring denganpembangunan PLTN yang direncakan seperti pada gambar berikut :

Dari gambar di atas terlihat bahwa roadmap pembangunan pabrik bahan bakar nuklir iniseiring dengan rencana pembangunan PLTN yang dimulai pad a tahun 2000 hingga tahun 2025.Dokumen pra-studi kelayakan pembangunan pabrik bahan bakar nuklir telah diterbitkan, tinggalmenunggu kesiapan dari dokumen-dokumen berikutnya yang mendukung pembangunan tersebut.

KESIMPULAN

Mengacu pada dokumen pra-studi kelayakan pend irian pabrik bahan bakar nuklir, danmelihat beberapa spek yang berpengaruh, maka skenario nom or 3 dipandang layak untukdiaplikasikan serta jika mengikuti roadmap di atas, tentunya msih banyak pekerjaan rumah yangharus segera diselesaikan.

DAFT AR PUST AKA

[1] SUSANTO, B.G., Dokumen Pra-Studi Kelayakan Pabrik elemen Bakar Nuklir di Indonesia,PTBN,2009

[2] A.NUGROHO, et.al. ,PLTN: Faktor Pencemaran Lingkungan dan Gangguan Kesehatan, Internet,2004.

115