15
DATA PASIEN NAMA PASIEN : KHOIRUL MUSTOFA UMUR : 50 TAHUN JENIS KELAMIN : LAKI-LAKI ALAMAT : BANYUMENENG, GAMPING, SLEMAN PEKERJAAN : ATLET STATUS : SUDAH MENIKAH AGAMA : ISLAM RIWAYAT KESEHATAN : - KELUHAN UTAMA : BUANG AIR BESAR BERKALI-KALI

ROLL PLAY

Embed Size (px)

DESCRIPTION

KDK

Citation preview

DATA PASIENNAMA PASIEN

: KHOIRUL MUSTOFAUMUR

: 50 TAHUNJENIS KELAMIN

: LAKI-LAKIALAMAT

: BANYUMENENG, GAMPING, SLEMANPEKERJAAN

: ATLETSTATUS

: SUDAH MENIKAHAGAMA

: ISLAMRIWAYAT KESEHATAN: -KELUHAN UTAMA

: BUANG AIR BESAR BERKALI-KALIDATA PASIEN

NAMA PASIEN

: KHOIRUL MUSTOFAUMUR

: 50 TAHUNJENIS KELAMIN

: LAKI-LAKIALAMAT

: BANYUMENENG, GAMPING, SLEMANPEKERJAAN

: ATLETSTATUS

: SUDAH MENIKAHAGAMA

: ISLAMRIWAYAT KESEHATAN: -KELUHAN UTAMA

: BUANG AIR BESAR BERKALI-KALIPENGKAJIAN VITAL SIGN

Suhu Tubuh

: 37,70 celcius

Tekanan Darah

: 100/80 mm/Hg

Berat Badan

: 60kg

Tinggi Badan

: 170cm

Frekuensi Pernapasan: 16kali per menit

Frekuensi Nadi

: 60kali per menitPENGKAJIAN FISIK

Warna Konjunctiva: putih pucatMuka Pucat

: YA / TIDAK

Bibir Pecah-pecah: YA / TIDAK

Turgor kulit

: menurunKelembaban Kulit: kulit kering

Kantung mata: berwarna hitam dan bola mata terlihat cekung

ROLL PLAY

PEMENUHAN KEBUTUHAN CAIRAN

Kelompok 9 :

Ayah diperankan oleh Khoirul Mustofa

Anak diperankan oleh Maizan Rahmatina

Perawat I diperankan oleh Ratna Dewi PuspitasariPerawat II diperankan oleh Betty Retna NingsihPada roll play kali ini kelompok 9 mendapatkan tema tentang pengkajian pemenuhan kebutuhan cairan. Kami akan bermain peran tentang seorang atlet bernama Pak Mustofa yang sedang mengalami gangguan yaitu diare yang menyebabkan dehidrasi sehingga pemenuhan kebutuhan cairan tidak terpenuhi.

Siang itu di sebuah klinik di daerah Sleman, Pak Mustofa datang bersama anak perempuannya hendak memeriksakan kesehatan.

Pasien datang ke klinik bersama anaknyaAdegan I (Di ruang registrasi)Perawat I: Selamat siang, ada yang bisa kami bantu?

Anak

: Siang sus, ayah saya mau periksa.

Perawat I: Kalau begitu silahkan mengisi formulir ini terlebih dahulu.

Kemudian anak mengisikan data pasien untuk ayahnya.

Perawat I: Kalau sudah, silahkan tunggu dulu di sebelah sana. (menunjuk tempat tunggu pasien)

Adegan II (di ruang pemeriksaan)

Perawat II: Bapak Mustofa. Silahkan masuk.

Anak dan Ayah masuk ke ruang pemeriksaanPerawat II: Selamat siang, silahkan duduk. Benar dengan Bapak Mustofa?Pasien: Benar sus.

Perawat II: Bagaimana Bapak, apa yang bapak keluhkan?Pasien: Sus, saya merasa pusing, badan saya lemas, mual, panas dingin, tenggorokan kering.Anak

: Tiga hari terakhir ayah saya sering bolak balik ke kamar mandi untuk buang air besar, sus.Perawat II: Selama tiga hari itu, dalam sehari bapak BAB berapa kali?Pasien: Dalam sehari 5-10 kali sehari.Perawat II: Bagaimana BAB nya, apakah cair, padat atau bagaimana?

Pasien: Keluarnya cair sus, hanya seperti air, tapi kadang berlendir.

Perawat II: BAB nya berdarah atau tidak pak?

Pasien: Tidak sus.

Perawat II: Kalau kencingnya bagaimana pak?

Pasien: Kencingnya sedikitsus, warnanya kuning pekat.Perawat II: Dalam sehari bapak kencing berapa kali?

Pasien: Hanya 2-3 kali sus.

Perawat II: Untuk makannya, dalam tiga hari terakhir, sehari bapak makan berapa kali?Anak

: Ayah makan sehari 2 kali, kalau makan, nasinya sedikit, tapi sayurnya banyak. Perawat II: Apakah bapak sering atau suka makan makanan bersantan dan pedas? Anak

: Iya, ayah suka sekali makanan yang bersantan, tapi tidak suka pedas.Perawat II: Apakah sebelum bapak merasakan keluhan-keluhan tersebut

apakah bapak mengkonsumsi makanan tertentu?Pasien: Iya sus,beberapa hari yang lalu saya diajak teman-teman makan ikan bakar dan sambalnya itu pedas sekali sus. Setelah itu saya sering bolak balik ke kamar mandi.Perawat II: Apa sebelumnya bapak sering makan pedas?Pasien: Tidak sus, saya tidak begitu suka rasa pedas.

Perawat II: Oh iya, lalu bagaimana dengan minumnya? Anak

: Ayah sering minum air putih sus.

Perawat II: Kalau minum manis?

Anak

: Ayah tidak terlalu suka minum manis. Perawat II: Apakah bapak sedang menjalani program diet?

Anak

: Tidak sus.

Perawat II: Apakah bapak sedang dalam proses pengobatan suatu penyakit? Atau mungkin terapi?Anak

: Tidak juga sus.

Perawat II: Selama bapak mengalami keluhan-keluhan tersebut, bagaimana tidurnya?Pasien: Tidur saya tidak nyenyak, sering terbangun. Bolak balik ke kamar mandi.Perawat II: Selama tidur dan terbangun, sekitar berapa jam bapak benar-benar bisa tidur?Pasien: Hanya 3 4 jam sus.

Perawat II: Apakah sebelumnya bapak pernah mengkonsumsi obat-obatan?Pasien: Tidak pernah sus.

Perawat II: Kalau begitu mari bapak saya periksa.

Adegan III (di tempat tidur)

Perawat II melakukan pemeriksaan vital sign, dan pemeriksaan fisik berupa cek suhu tubuh, tekanan darah, denyut nadi, tinggi badan, berat badan, frekuensi pernapasan, pemeriksaan konjunctiva, turgor kulit, kelembaban kulit, muka dan bibir pecah-pecah dan kering atau tidak. Selama melakukan pemeriksaan pada pasien, perawat juga mengajukan beberapa pertanyaan.

Perawat II: Rutinitas apa yang bapak lakukan saat ini?

Pasien: Ya, hanya kegiatan seperti biasa.

Perawat II: Sebelum dibawa ke klinik, apakah bapak diberikan obat?

Anak

: Tidak sus.Adegan IV (Kembali ke tempat duduk)Anak

: Bagaimana keadaan ayah saya sus?

Perawat II: Ehm..setelah saya cek , tekanan darah bapak 100/80 mmHg termasuk rendah, suhu tubuh bapak 37,70C juga termasuk tinggi. Kemudian denyut nadi 60x per menit, frrekuensi pernapasan bapak 16x per menit.Anak : Oh ya sus.

Pasien: Sus, saya kok masih pusing, rasanya mual ,saya juga masih bolak- balik ke kamar mandi terus sus.Perawat II: Ehm.. Kalau begitu (memberikan resep) ini nanti bias ditebus di

bagian obat ya pak.Pasien: Baik susPerawat II

: Iya begitu pak , agar bapak lekas sembuh sebaiknya bapak

Sementara jangan minum susu, makan sayur atau buah terlalu banyak, dan terutama sambal .

Pasien: Memangnya kenapa sus?Perawat II: Begini pak, jika bapak terlalu banyak mengkonsumsi susu, sayur

dan buah akan menyebabkan peningkatan kinerja lambung bapak

dan menyebabkan BAB bapak semakin cair dan sering, begitu pak.

Anak : Oh begitu ya sus. Terus yang tidak boleh ayah makan lagi apa sus?

Perawat II: Ayah mbak juga jangan makan-makanan yang pedas dan bersantan dulu.

Anak: Memangnya kenapa ayah saya tidak boleh makan pedas dan

bersantan sus?

Perawat II: Begini mbak, kalau bapak makan pedas dan bersantan kinerja usus

akan berkontraksi lebih berat dan juga di dalam makanan yang pedas

dan bersantan mengandung racun yang dapat merangsang kerja

lambung lebih cepat, sehingga kemungkinan buang air besar yang

terus menerus dapat terjadi.

Anak : Oh begitu ya sus.berarti ayah tidak boleh makan gulai dan tongseng

dulu ya sus? Soalnya ayah saya itu suka sekali gulai sus.

Perawat II: Iya mbak, itu belum boleh.

Anak

: Benar kan yah..ayah tidak boleh makan gulai dulu.

Pasien: Iya nak.

Anak : Terus kan ayah saya itu setelah minum banyak terus muntah sus,

supaya ayah saya tidak muntah saya harus gimana ya sus?

Perawat II: Begini mbak, bapak sebaiknya minum nya sedikit-sedikit saja, tetapi

sering. Bapak tidak perlu sekali minum terus terlalu banyak, tetapi

sedikit-sedikit saja pak.

Anak

: Oh, begitu sus. Kalau begitu kami permisi dulu ya sus,

Perawat II: Iya, semoga lekas sembuh ya pak.

Setelah keluar dari ruang pemeriksaan, pasien dan anak menuju tempat penebusan obat.Anak

: Sus, saya mau menebus obat.

Perawat I: oh iya, tunggu sebentar.Beberapa saat kemudian

Perawat I: Bapak Khoirul.

Pasien: Iya sus.Perawat I: Ini obatnya.

Pasien: Ini hanya oralit sus?

Perawat I: Iya bapak.

Anak

: Ini langsung dihabiskan sus?Perawat I

: Iya mbak, larutan oralit diminum sedikit demi sedikit, 2 - 3x lalu berhenti 3 menit. Hal ini memberi kesempatan oralit diserap oleh usus untuk menggantikan garam dan cairan yang hilang akibat muntah dan buang air besar yang berlebihan. Prosedur ini diulang terus sampai satu gelas habis. Bila diare hebat masih berlanjut, minum oralit harus diteruskan sampai beberapa bungkus atau gelas (3 - 8) sehari. Pasien

: Berati oralit dapat menyembuhkan diare ya sus?Perawat I: Begini, dengan cara minum yang benar, oralit biasanya akan menghentikan diare dengan cepat dan efisien. Pasien: Oh begitu ya sus.Pasien: Baik sus..kemudian saya ini tidak perlu minum obat kan sus?

Perawat I: Untuk sementara ini belum pak, bapak coba minum oralit terlebih

dahulu, jika nantinya diare bapak belum juga sembuh, kami baru

akan memberikan obat pak.Anak : Kok ngasih obatnya nunggu nanti..memangnya kenapa sus?

Perawat I: Begini mbak,, saya memberikan oralit terlebih dahulu, karena

dosisnya rendah. Apabila saya langsung memberikan obat dan oralit

secara bersamaan,kan obat tersebut dosisnya lebih tinggi dari, nanti diare ayah mbak bisa semakin parah.

Anak

: Kalau mau membuat oralit sendiri apakah bisa sus?Perawat I: Bisa mbak, caranya siapkan satu gelas air yang telah dimasak (200 ml), lebih baik air hangat agar enak meminumnya. Masukan 1 bungkus bubuk oralit ke dalam gelas. Aduk sampai larut dan di minum. Jika mbak tidak memiliki persediaan larutan oralit siap pakai mbak dapat membuat larutan pengganti oralit dengan menggunakan gula dan garam dapur.Anak

: Caranya bagaimana itu sus?

Perawat I: Caranya, siapkan satu gelas air yang telah dimasak (200 ml), lebih baik air hangat agar enak meminumnya. Tambahkan gula satu sendok teh penuh. Tambahkan garam sendok the. Aduk sampai larut kemudian di minum.

Anak

: Oh begitu sus.Perawat I: Iya mbak, ehm..apa ada yang ingin ditanyakan lagi?Anak

: Tidak suskalau begitu terima kasih sus,saya permisi dulu ya.Perawat: Iya .semoga lekas sembuh ya pak.