38
Kuliah Umum IlmuKomputer.Com Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Pengantar Software Agent: Teori dan Aplikasi Romi Satria Wahono romi@romisatriawahono http://romisatriawahono.net Lisensi Dokumen: Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secara bebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubah atribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidak diperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dari IlmuKomputer.Com. Abstrak: Salah satu paradigma baru dalam software engineering adalah paradigma software agent. Bagaimanapun juga sebenarnya secara teori, keberadaannya sudah lama diungkap oleh para peneliti khususnya di bidang Artificial Intelligence. Dewasa ini dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer, termasuk Internet didalamnya, kebutuhan paradigma software dan progam yang bisa menjalankan tugas yang didelegasikan kepadanya secara mandiri, memiliki intelegensi, dan kemampuan bergerak dalam lingkungan jaringan komputer, sudah sangat mendesak. Disinilah peran software agent menjadi sesuatu yang tidak bisa tidak, harus ada untuk mengatasi beberapa masalah-masalah yang timbul seperti tersebut diatas. Pada makalah ini akan dibahas tentang teknologi software agent, baik dalam tinjauan teori maupun praktis, dan juga akan dijelaskan tentang aplikasi dari teknologi agent diberbagai bidang penelitian. Keywords: agent, software agent, multiagent system, distributed artificial intelligence 1. PENDAHULUAN agent semakin tidak jelas, karena setiap peneliti Dewasa ini banyak sekali digunakan kosa kata agent, baik dalam bidang informatika dan ilmu komputer, seperti software engineering, artificial intelligence (AI), distributed system dsb, maupun dalam bidang lain yang terkait, misalnya bidang industri, manufacturing, bisnis, electronic commerce, dsb. Populernya penggunakan teknologi agent pada berbagai

Romi Agent

  • Upload
    gusti

  • View
    14

  • Download
    0

Embed Size (px)

DESCRIPTION

komputr

Citation preview

Page 1: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Pengantar Software Agent:Teori dan Aplikasi

Romi Satria Wahonoromi@romisatriawahono

http://romisatriawahono.net

Lisensi Dokumen:

Copyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Seluruh dokumen di IlmuKomputer.Com dapat digunakan, dimodifikasi dan disebarkan secarabebas untuk tujuan bukan komersial (nonprofit), dengan syarat tidak menghapus atau merubahatribut penulis dan pernyataan copyright yang disertakan dalam setiap dokumen. Tidakdiperbolehkan melakukan penulisan ulang, kecuali mendapatkan ijin terlebih dahulu dariIlmuKomputer.Com.

Abstrak:Salah satu paradigma baru dalam software engineering adalah paradigma software agent. Bagaimanapun jugasebenarnya secara teori, keberadaannya sudah lama diungkap oleh para peneliti khususnya di bidang ArtificialIntelligence. Dewasa ini dengan berkembangnya teknologi jaringan komputer, termasuk Internet didalamnya,kebutuhan paradigma software dan progam yang bisa menjalankan tugas yang didelegasikan kepadanya secaramandiri, memiliki intelegensi, dan kemampuan bergerak dalam lingkungan jaringan komputer, sudah sangatmendesak. Disinilah peran software agent menjadi sesuatu yang tidak bisa tidak, harus ada untuk mengatasibeberapa masalah-masalah yang timbul seperti tersebut diatas. Pada makalah ini akan dibahas tentang teknologisoftware agent, baik dalam tinjauan teori maupun praktis, dan juga akan dijelaskan tentang aplikasi dari teknologiagent diberbagai bidang penelitian.

Keywords: agent, software agent, multiagent system, distributed artificial intelligence

1. PENDAHULUAN agent semakin tidak jelas, karena setiap peneliti

Dewasa ini banyak sekali digunakan kosa kata

agent, baik dalam bidang informatika dan ilmukomputer, seperti software engineering, artificialintelligence (AI), distributed system, dsb,maupun dalam bidang lain yang terkait,misalnya bidang industri, manufacturing, bisnis,electronic commerce, dsb. Populernyapenggunakan teknologi agent pada berbagaibidang ilmu bukan berarti membuat jelasdefinisi agent. Tetapi justru membuat definisi

1

berusaha untuk mendefinisikan agent sesuaidengan latar belakang ilmu yang mereka miliki.Bagaimanapun juga sampai saat ini belum adakesepakatan dari para peneliti tentang definisiformal mengenai apa yang disebut dengan agent.

Akibat yang timbul dari tidak adanyakesepakatan definisi agent adalah, munculnyapenggunaan agent dengan banner yangbermacam-macam, meskipun yang dimaksud

Page 2: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

kadang-kadang adalah sama, ataupun tidak adaperbedaaan yang signifikan didalamnya,misalnya adalah penggunaan kata-kata,intelligent agent, agent technology, softwareagent, autonomous agent, ataupun agent. Padamakalah ini kami menggunakan kata agent dansoftware agent untuk mewakili beberapa kosakata tersebut diatas.

Pada makalah ini akan dibahas tentang teknologiagent, baik dalam tinjauan teori maupun praktis,dan juga akan dijelaskan tentang aplikasi dariteknologi agent diberbagai bidang penelitian.

Pengorganisasian makalah ini adalah sebagaiberikut. Penjelasan kita mulai dengan sejarah,latar belakang dan definisi agent (bagian 1 dan

Hewitt mengemukakan teori tentang suatu obyekyang yang dia sebut actor, yang mempunyaikarakteristik menguasai dirinya sendiri,interaktif, dan bisa merespon pesan yang datangdari lain obyek sejenis. Dari berbagai penelitianberhubungan dengan hal diatas, kemudianlahirlah cabang ilmu besar yang merupakanturunan dari AI yaitu Distributed ArtificialIntelligence (DAI), yang antara lain membawahibidang penelitian, Distributed Problem Solving(DPS), Parallel Artificial Intelligence (PAI), danMulti Agent System (MAS) (Gambar 1).

Distributed Artificial Intelligence(DAI)

2), dengan tujuan supaya kita bisa menyamakanpersepsi awal tentang agent yang kita bicarakan.Setelah juga dijelaskan secara lengkap tentangkarakteristik, bidang-bidang yang terkait denganagent (bagian 3 dan 4). Pada bagian 5 akandibahas tentang beberapa bidang ilmu yangterkait dan berpengaruh dalam software agent.Dan pada bagian 6 akan dijelaskan mengenai

Parallel AI(PAI)

DistributedProblem Solving

(DPS)

MultiagentSyatem(MAS)

keuntungan-keuntungan yang didapat dalamrangka penggunaan software agent. Masuk kebagian 7, akan dibahas tentang arsitektur umumpada software agent.

Gambar 1: Distributed Artificial Intelligent danLingkupannya

Masa ini terkenal dengan masa generasi pertamapenelitian software agent, yaitu periode

Kemudian akan dibahas mengenai masalahmetodologi dan tool dalam pengembangansoftware agent pada bagian 8. Riset dan aplikasiyang berkaitan dengan software agent akandijelaskan secara mendetail pada bagian 9, dandilanjutkan pada bagian 10 dengan penjelasanmengenai usaha standarisasi software agent dan

1970-1990. Pada umumnya konsentrasipenelitian pada periode ini tertuju ke arah:pemodelan internal agent secara simbolik,isu-isu makro mengenai interaksi, koordinasi,dan komunikasi antar agent dalam kerangkaMAS. Tujuan utamanya adalah untukmenganalisa, mendesain, dan mengintegrasikan

organisasi-organisasi yang mendukung ke arah system dalam kerangka agent yang bisaitu. Makalah ini akan diakhiri dengankesimpulan dan daftar pointer maupun resourceyang berhubungan dengan software agent.

berkolaborasi satu dengan yang lain. Berbagaimacam penelitian yang dilakukan pada generasipertama (1970-1990) itu terangkum secaralengkap dan terorganisir dengan baik dalambuku-buku yang dieditori oleh Bond dan Gasser

2. SEJARAH DAN LATAR BELAKANG [Bond et. al., 1988], Gasser dan Huns [Gasser et.SOFTWARE AGENT

Menurut Nwana [Nwana, 1996], konsep agent

sudah dikenal lama dalam bidang AI, tepatnyadikenalkan oleh seorang peneliti bernama CarlHewitt [Hewitt, 1977] dengan concurrent actormodel-nya pada tahun 1977. Dalam modelnya

2

al., 1989], dan Chaib-draa [Chaib-draa et. al.,1992].

Kemudian masa generasi kedua dari penelitianagent adalah periode tahun 1990 sampai saat ini.Konsentrasi penelitian pada periode inikhususnya adalah pada: pengembangan dan

Page 3: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

penelitian teori agent (agent theory), arsitekturagent (agent architecture) dan bahasapemrograman yang digunakan (agent language).Terangkum dengan baik dalam buku-buku danmakalah-makalah oleh Wooldridge dan Jennings[Woolridge et. al., 1994], [Woolridge et. al.,1995], dan [Woolridge et. al., 1996].

mendasar dikaitkan software program yang ada,berikut ini akan dijelaskan tentang beberapaatribute dan karakteristik yang dimiliki olehsoftware agent. Tentu tidak semua karakteristikdan atribut terangkum dalam satu agent (lihatbagian 4 tentang klasifikasi software agent).Pada hakekatnya daftar karakteristik dan atributdibawah adalah merupakan hasil survei darikarakteristik yang dimiliki oleh agent-agent

3. DEFINISI DAN KARAKTERISTIK YANGDIMILIKI OLEH SOFTWARE AGENT

yang ada pada saat ini.

3.1. Definisi Software Agent

Pertama-tama mari kita mulai mendefinisikan

agent dari arti kamus. Di dalam kamus Webster’sNew World Dictionary [Guralnik, 1983], agentdidefinisikan sebagai:A person or thing that acts or is capable ofacting or is empowered to act, for another.

Disini ada dua point yang bisa kita ambil: Agent mempunyai kemampuan untuk

melakukan suatu tugas/pekerjaan.

Agent melakukan suatu tugas/pekerjaandalam kapasitas untuk sesuatu, atau untukorang lain.

Ditarik dari point-point diatas Caglayan[Caglayan et al., 1997] mendefinisikan softwareagent sebagai:Suatu entitas software komputer yangmemungkinkan user (pengguna) untukmendelegasikan tugas kepadanya secaramandiri (autonomously).

Kemudian beberapa peneliti lain menambahkansatu point lagi, yaitu bahwa agent harus bisaberjalan dalam kerangka lingkungan jaringan(network environment) [Brenner et. al., 1998].Definisi agent dari para peneliti lain padahakekatnya adalah senada, meskipun ada yangmenambahkan atribut dan karakteristik agent kedalam definisinya. Secara lengkap definisi agentdan komparasinya, dirangkumnkan olehFranklin dalam makalahnya [Franklin et. al.,1996].

3.2. Karakteristik dan Atribut SoftwareAgent

Untuk memperdalam pemahaman tentang

software agent, fungsi, peran, dan perbedaan

3

1.

2.

3.

4.

5.

Autonomy: Agent dapat melakukan tugassecara mandiri dan tidak dipengaruhi secaralangsung oleh user, agent lain ataupun olehlingkungan (environment). Untuk mencapaitujuan dalam melakukan tugasnya secaramandiri, agent harus memiliki kemampuankontrol terhadap setiap aksi yang merekaperbuat, baik aksi keluar maupun kedalam[Woolridge et. al., 1995]. Dan satu halpenting lagi yang mendukung autonomyadalah masalah intelegensi (intelligence)dari agent.Intelligence, Reasoning, dan Learning:Setiap agent harus mempunyai standarminimum untuk bisa disebut agent, yaituintelegensi (intelligence). Dalam konsepintelligence, ada tiga komponen yang harusdimiliki: internal knowledge base,kemampuan reasoning berdasar padaknowledge base yang dimiliki, dankemampuan learning untuk beradaptasidalam perubahan lingkungan.Mobility dan Stationary: Khusus untukmobile agent, dia harus memilikikemampuan yang merupakan karakteristiktertinggi yang dia miliki yaitu mobilitas.Berkebalikan dari hal tersebut adalahstationary agent. Bagaimanapun jugakeduanya tetap harus memiliki kemampuanuntuk mengirim pesan dan berkomunikasidengan agent lain.Delegation: Sesuai dengan namanya danseperti yang sudah kita bahas pada bagiandefinisi, agent bergerak dalam kerangkamenjalankan tugas yang diperintahkan olehuser. Fenomena pendelegasian (delegation)ini adalah karakteristik utama suatuprogram disebut agent.Reactivity: Karakteristik agent yang lainadalah kemampuan untuk bisa cepat

Page 4: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

beradaptasi dengan adanya perubahaninformasi yang ada dalam suatu lingkungan(enviornment). Lingkungan itu bisa

delapan berdasarkan pada karakteristiknya.

Software Agent

6.

mencakup: agent lain, user, adanyainformasi dari luar, dsb [Brenner et. al.,1998].Proactivity dan Goal-Oriented: Sifat

Collaborative

Agent ReactiveAgent

Hybrid Agent

proactivity boleh dikata adalah kelanjutandari sifat reactivity. Agent tidak hanyadituntut bisa beradaptasi terhadapperubahan lingkungan, tetapi juga harusmengambil inisiatif langkah penyelesaianapa yang harus diambil [Brenner et. al.,1998]. Untuk itu agent harus didesainmemiliki tujuan (goal) yang jelas, dan

MobileAgent

Informationand Internet

Agent

InterfaceAgent

HeterogeneousAgent System

selalu berorientasi kepada tujuan yangdiembannya (goal-oriented).

Gambar 2: Klasifikasi Software Agent MenurutKarakteristik Yang Dimiliki

7. Communication and CoordinationCapability: Agent harus memiliki 1. Collaborative Agent: Agent yang memilikikemampuan berkomunikasi dengan userdan juga agent lain. Masalah komunikasidengan user adalah masuk ke masalah userinterface dan perangkatnya, sedangkanmasalah komunikasi, koordinasi, dan

kemampuan melakukan kolaborasi dankoordinasi antar agent dalam kerangka MultiAgent System (MAS).

2. Interface Agent: Agent yang memilikikemampuan untuk berkolaborasi dengan

kolaborasi dengan agent lain adalah user, melakukan fungsi monitoring danmasalah sentral penelitian Multi AgentSystem (MAS). Bagaimanapun juga untukbisa berkoordinasi dengan agent lain dalammenjalankan tugas, perlu bahasa standarduntuk berkomunikasi. Tim Finin [Finin etal., 1993] [Finin et al., 1994] [Finin et al.,1995] [Finin et al., 1997] dan YannisLabrou [Labrou et al., 1994] [Labrou et al.,1997] adalah peneliti software agent yangbanyak berkecimpung dalam riset mengenaibahasa dan protokol komunikasi antar agent.Salah satu produk mereka adalahKnowledge Query and Manipulation

learning untuk memenuhi kebutuhan user.3. Mobile Agent: Agent yang memiliki

kemampuan untuk bergerak dari suatutempat ke tempat lain, dan secara mandirimelakukan tugas ditempat barunya tersebut,dalam lingkungan jaringan komputer.

4. Information dan Internet Agent: Agentyang memiliki kemampuan untukmenjelajah internet untuk melakukanpencarian, pemfilteran, dan penyajianinformasi untuk user, secara mandiri. Ataudengan kata lain, memanage informasi yangada di dalam jaringan Internet.

Language (KQML). Kemudian masih 5. Reactive Agent: Agent yang memilikiberhubungan dengan ini komunikasi antar kemampuan untuk bisa cepat beradaptasiagent adalahFormat (KIF).

Knowledge Interchange dengan lingkungan baru dimana dia berada.6. Hybrid Agent: Kita sudah mempunyai lima

klasifikasi agent. Kemudian agent yangmemiliki katakteristik yang merupakan

4. KLASIFIKASI SOFTWARE AGENT gabungan dari karakteristik yang sudah kita

4.1. Klasifikasi Software Agent Menurut

Karakteristik Yang Dimiliki

Teknik klasifikasi agent menurut karakteristik

dipelopori oleh Nwana [Nwana, 1996]. MenurutNwana, agent bisa diklasifikasikan menjadi

4

sebutkan sebelumnya adalah masuk kedalam hybrid agent.

7. Heterogeneous Agent System: Dalamlingkungan Multi Agent System (MAS),apabila terdapat dua atau lebih hybrid agentyang memiliki perbedaan kemampuan dan

Page 5: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

karakteristik, maka sistem MAS tersebutkita sebut dengan heterogeneous agentsystem.

bertugas dalam lingkungan jaringan Intranet,melakukan tugas memanage informasi yangada di Intranet. Termasuk dalam klasifikasiini adalah:

4.2. Klasifikasi Software Agent MenurutLingkungan Dimana Dijalankan

Caglayan [Caglayan et al., 1997] membuat suatu

klasifikasi yang menarik mengenai agent, yangberdasar kepada lingkungan (environment)

Collaborative Customization AgentProcess Automation AgentDatabase AgentResource Brokering Agent

dimana agent dijalankan.

Software Agent5. BIDANG ILMU DAN PENELITIAN YANG

TERKAIT DENGAN SOFTWAREAGENT

Desktop Agent

Internet Agent

Intranet AgentGambar 4 menjelaskan bagaimana keterkaitan

agent dengan bidang-bidang ilmu dan penelitian,yang digambarkan berdasarkan pada hubungandengan karakteristik yang dimiliki oleh agent.

DecisionArtificial

TheoryIntelligence

Gambar 3: Klasifikasi Software Agent Menurut

Lingkungan Dimana Dijalankan NetworkCommunication Mobility

AutonomyLearning

Capability

Proactivity

ComputationalIntelligence

Dari sudut pandang dimana dijalankan, softwareagent bisa diklasifikasikan sebagai desktop agent,internet agent dan intranet agent. Lebih jelasnya,daftar dibawah menguraikan klasifikasi tersebutsecara mendetail.1. Desktop Agent: Agent yang hidup dan

bertugas dalam lingkungan PersonalComputer (PC), dan berjalan diatas suatuOperating System (OS). Termasuk dalamklasifikasi ini adalah:

Operating System Agent Application Agent Application Suite Agent

2. Internet Agent: Agent yang hidup danbertugas dalam lingkungan jaringan Internet,melakukan tugas memanage informasi yangada di Internet. Termasuk dalam klasifikasiini adalah:

Web Search Agent Web Server Agent Information Filtering Agent Information Retrieval Agent Notification Agent Service Agent Mobile Agent

3. Intranet Agent: Agent yang hidup dan

5

Intelligence

Communication of Reactivity

AgentMonitoring

Character

Delegation

Psychology

SoftwareEngineering

Human

Interface

Gambar 4: Software Agent dan Bidang YangTerkait Dengannya

Sudah menjadi hal yang diketahui umum bahwamasalah learning, intelligence, dan jugaproactivity serta reactivity adalah bidanggarapan AI klasik. Kemudian penelitian dalambidang DAI pada umumnya adalah berkisar kemasalah koordinasi, komunikasi dan kerjasama(cooperation) antar agent dalam Multi AgentSystem (MAS). Dengan perkembanganpenelitian di bidang distributed network dancommunication system, membawa peran pentingdalam mewujudkan agent yang mempunyaikemampuan mobilitas dan komunikasi denganagent lain.

Page 6: Romi Agent

Int

era

ctio

n

Int

era

ctio

n

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Pesatnya perkembangan penelitian tentangsoftware agent tak lepas dari pengaruh bidangilmu psikologi yang banyak mengupas agentsecara teori dan filosofi, kemudian juga softwareengineering yang berperan dalam menyediakanmetodologi analisa dan desain, serta

black-box ini kita harus memikirkan proses kerjaapa saja yang harus kita masukkan ke dalamintelligent processing. Brenner [Brenner et al.,1998] mengemukakan satu model intelligentprocessing untuk software agent yang berisi:interaction, information fusion, information

implementasi dari software agent. Dan yang processing dan action (Gambar 6).terakhir adalah bidang decision theory dengankupasan tentang bagaimana agent harusmenentukan strategi dalam menjalankan tugassecara mandiri (autonomously).

Input(Perception)

Information

Fusion

Information

ProcessingAction

Output(Action)

Keterkaitan beberapa bidang ilmu dan penelitiandalam software agent, dibahas dalam buku-bukudan makalah-makalah seperti: [Caglayan et al.,1997], [Brenner et. al., 1998], dan [Bradshaw,1997]

IntelligentProcessing

Gambar 6: Proses Kerja Software Agent

Software agent memiliki module interaksi(interaction module) yang berguna untukmelakukan komunikasi (communication),koordinasi (coordination) dan kooperasi

6. ARSITEKTUR SOFTWARE AGENT (cooperation) dengan lingkungannya.

Pada bagian ini akan dijelaskan tentang

arsitektur umum yang terdapat pada softwareagent. Bagaimanapun juga, karena banyak sekalipeneliti yang mengemukakan arsitektur untukmasing-masing agent yang mereka kembangkan,kami tidak bisa menjelaskan seluruh arsitekturyang ada di dunia. Tetapi kita coba denganmencoba menjelaskan arsitektur software agentsecara fundamental dan umum.

Software agent dalam konsepsi black-box bisadivisualisasikan sebagai berikut. Pertama agentmendapatkan input atau perception terhadapsuatu masalah, kemudian bagian intelligentprocessing mengolah input tersebut sehinggabisa menghasilkan output berupa action(Gambar 5).

Lingkungan (environment) dari agent bisaberwujud agent lain, user atau pengguna,ataupun berupa sumber-sumber informasi(information sources). Agent menggunakanmodule interaksi untuk mendapatkan informasidari lingkungan dan juga untuk melakukan aksi.Oleh karena itu module interaksi disediakandalam level input (perception) dan output(action) (Gambar 6).

Informasi-informasi yang didapat dari prosesinteraksi dikumpulkan dalam suatu tahapanklasifikasi (ontology) yang tepat dalamknowledge-base. Misalnya informasi hasilinteraksi dengan agent lain, tentu mempunyaikarakteristik dan format yang lain denganinformasi yang didapat dari user (pengguna).Disinilah perlu dikembangkan strategi dan

Input(Perception)

Intelligent ProcessingOutput(Action)

ontologi yang tepat untuk menyusun informasiyang masuk. Tahapan ini disebut denganinformation fusion (Gambar 6).

Gambar 5: Software Agent Secara Black-Box

Dalam konsepsi black-box, arsitektur softwareagent bisa diterima oleh semua peneliti, karenaarsitektur tersebut bersifat sangat umum danmemungkinkan mencakup semua jenis softwareagent.

Tahap berikutnya adalah, berdasar pada konsep

6

Kemudian tahapan berikutnya adalah tahapanpengolahan informasi (information processing).Seperti dijelaskan sebelumnya, agentmempunyai tujuan (goal) berhubungan dengantugas yang dibebankan kepadanya. Tujuanpengolahan informasi disini adalah untukmembuat interpretasi terhadap informasi yangada supaya dengan itu agent bisa berorientasi ketujuan (goal-oriented) yang dibebankan

Page 7: Romi Agent

Pla

ns

Kno

wle

dge

Act

uat

ors

Sen

sor

s

Interaction

Beli

efs

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

kepadanya. Meskipun tentu saja untuk mencapaitujuan yang ingin dicapai, harus melewatitahapan-tahapan proses seperti planning,

CompetenceModule

scedulling, dsb.

Tahapan berikutnya adalah melakukan aksi(action) berdasarkan kepada tujuan (goal),

Input(Perception)

Competence

Module

CompetenceModule

Output(Action)

planning, dan scedulling yang ada pada agent.Seperti sudah dijelaskan diatas, agent melakukanaksi dalam lingkungannya, sehingga

Gambar 9: Arsitektur Reactive Agent

bagaimanapun juga dia harus tetap 7. METODOLOGI DAN TOOL UNTUKmemanfaatkan module interaksi (interactionmodule) dalam aksinya.

Beberapa konsep arsitektur lain yang lebihmewakili karakteristik software agentdiungkapkan oleh beberapa peneliti. Misalnyaseperti kita ketahui bersama bahwa Rao [Rao etal., 1990] menyajikan konsep struktur BDI(Beliefs Desires Intention) agent, yang memilikielemen-elemen seperti tampak pada gambar 7.

Desires

Goals

Intentions

Gambar 7: Struktur BDI Agent

Berdasar pada konsep dan struktur ini,dikembangakn arsitektur untuk BDI dandeliberative agent (Gambar 8).

PENGEMBANGAN SOFTWARE AGENT

Pada bagian ini akan dibahas tentang metode

dan tool untuk pengembangan software agent.Bagaimanapun juga dalam mengembangkansistem yang kompleks, diperlukan metode yangjelas dan disepakati oleh umum, dan juga karenaharus dipertimbangkan keterbatasan manusiabaik fisik maupun mental, diperlukan toolsebagai alat bantu untuk mempermudahpengembangan suatu sistem.

7.1. Metodologi Analisa dan DesainBerorientasi ke Agent

Metodologi analisa dan desin berorientasi ke

agent (Agent-Oriented Analysis dan Design(AOAD)), adalah salah satu tema penelitianyang menonjol di masa generasi kedua(1990-sekarang) penelitian software agent(lengkapnya lihat bagian 2 tentang sejarah danlatar belakang). Bagaimanapun juga sepertihalnya paradigma software engineering lain,software agent pun memerlukan metodologiterutama untuk analisa dan desain sistem, yangberguna untuk membantu developer dalam

Output(Perception)

Executor Scheduler Planner mengembangkan dan memanage software agentplus life cycle-nya.

Intentions

Input(Action)

Manager

InformationReceiver

Reasoner GoalsDesires

Knowledge Base

Pada hakekatnya, riset tentang metodologi

AOAD bisa kita bagi menjadi dua kelompokbesar [Iglesias et al., 1999] . Yang pertamaadalah metodologi yang berdasar kepada

Gambar 8: Arsitektur BDI dan Deliberative Agent

Kemudian Brooks [Brooks, 1991]mengembangkan arsitektur untuk reactive agent,yang pada hakekatnya bisa divisualisasikanseperti Gambar 9.

7

Object-Oriented Analysis and Design (OOAD),selanjutnya lihat bagian 7.1.1. Dan yang keduaadalah metodologi yang berdasar kepadaKnowledge Engineering (KE), selanjutnya lihatbagian 7.1.2.

Page 8: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

7.1.1. Metodologi Yang BerdasarKepada OOAD

Ada beberapa alasan mengapa digunakan

Objects

Object Model

Classes

OOAD sebagai dasar pengembangan metodologiAOAD.

Alasan yang pertama adalah karena padadasarnya ada kemiripan antara paradigma objectorientasi (object-oriented (OO) paradigm)

Attributes

Inheritance Aggregation

Static Model

Association Subsystem

Methods

Messages InternalStructure

Dynamic Model

Internal

Process

dengan paradigma agent orientasi(agent-oriented paradigm) [Burmeister, 1996][Kinny et al., 1996]. Dalam OO agent bisadidesain sebagai obyek aktif, dan obyek yangmempunyai mental state. Meskipun tentu saja,perlu dipikirkan lagi mengenai masalah belief,desire, intentions, dan commitments, yangmenjadi karakteristik dari agent.

Alasan yang kedua adalah metodologi OOADyang ada, misalnya Object Modelling Technique(OMT) [Rumbaugh et al., 1991],Object-Oriented Software Engineering (OOSE)[Jacobson et al., 1992], ataupun UnifiedModelling Language (UML) [Booch et al.,

Gambar 10: Tiga Model dalam OMT

Berdasar pada tiga model yang sudah lazimdipakai dalam metodologi OMT tersebut diatas,Burmeister mencoba menganalogikan kedalammetodologi AOAD yang dia buat. Tiga modelAOAD yang dia kemukakan adalah (Gambar11):

1. Agent Model: Yang berisi internal structurmisalnya belief, plan, goals, dan jugabehavior dari agent, dsb.

2. Organization Model: Yang berisi segalasesuatu yang berhubungan dengan relasiantara suatu agent dengan agent lain, bisa

1999], sudah banyak digunakan, dan dikenal berupa inheritance, role, ataupunluas dalam industri software. Sehinggametodologi AOAD yang berdasar pada OOAD,akan lebih cepat dipahami dan diterima secaramudah oleh berbagai lapisan industri software.

aggregation.3. Cooperation Model: Yang berisi segala

sesuatu yang berhubungan dengan interaksiantar agent, termasuk didalamnya protocolyang dipakai, proses interaksi dan kerjasama

Kemudian alasan yang ketiga adalah, bahwa (interaction dan cooperation process),proses identifikasi obyek dalam object modelcreation process bisa diterapkan dalam proses

ataupun masalah pesan dalam interaksi(message).

untuk identifikasi agent.

Dari sekian banyak metodologi AOAD yangberdasar kepada OOAD ini, penulis mencobamengambil metodologi yang dikemukakan olehBurmeister [Burmeister, 1996]. Burmeisterpertama bergerak dari salah satu metodologiOOAD yaitu OMT yag dikembangkan olehRumbaugh [Rumbaugh et al., 1991]. Metodologi

Agents

Behavior

Inheritance Aggregation

Organization Model

Roles

Internal

Structure

Agent Model

Intentions

Interactionprocesses

Cooperation Model

Cooperation

processes

OMT menguraikan bahwa OOAD mempunyai 3elemen dasar yaitu: Object Model, DynamicModel, dan Static Model. Apa yang terdapatdalam masing-masing model tersebut tergambarpada Gambar 10.

8

Gambar 11: Tiga Model dalam AOAD

Beberapa metodogi lain yang masih dalam areaini adalah yang dikemukakan oleh Kinny [Kinnyet al., 1996] dengan metodologi untuk BDI(Belief-Desire-Intention) agent, kemudianMoulin [Moulin et al., 1996] dan Kendall[Kendall et al., 1996] juga mengemukakanmetodologi AOAD yang berdasar kepada

Page 9: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

OOAD.

7.1.2. Metodologi Yang BerdasarKepada KE

Software agent sebagai suatu sistem yang

4.5.6.7.

Coordination ModelOrganisation ModelCommunication ModelDesign Model

memiliki intelegensi (lihat bagian 3 tentangkarakteristik software agent), dimana salah satufaktor intelegensi adalah adanya knowledge base.Sehingga dalam sudut pandang KE, agentdipandang sebagai sebuah Knowledge-BasedSystem (KBS), yang tentu saja metodologianalisa dan desainnya pun akan tepat kalaumerefer berdasar kepada analisa dan desain yangsudah dikembangkan oleh KE.

Beberapa peneliti mengembangkan metodologiAOAD yang merupakan ekstensi darimetodologi yang ada di KE. Seperti kita tahuSchreiber [Schreiber et al., 1994]mengembangkan metodologi analisis dan desainuntuk KBS, yang kemudian terkenal dengannama CommonKADS. Berdasar dari metodologiCommonKADS yang dikembangkan olehSchreiber tersebut, munculah metodologi yangmerupakan ekstensi dari CommonKADS khususuntuk menangani masalah software agentataupun MAS.

Glaser [Glaser, 1996] mengembangkan ekstensiCommonKADS untuk MAS dalam thesisPhD-nya, kemudian terkenal dengan namametodologi CoMoMAS. Dalam CoMoMASGlaser mendefinisikan agent dalam modelseperti tersebut dibawah:1. Agent Model2. Expertise Model3. Task Model4. Cooperation Model5. System Model6. Design Model

Iglesias [Iglesias et al., 1998] melakukanpendekatan yang hampir sama dengan apa yangdilakukan oleh Glaser, yaitu mengembangkanekstensi dari CommonKADS untuk MAS, yangdia berinama MAS-CommonKADS. Permodelanuntuk software agent yang dia kembangkanmemasukan hal dibawah:1. Agent Model2. Task Model3. Expertise Model

9

Metodologi MAS-CommonKADS dari Iglesiasini sudah diaplikasikan dengan berhasil untukmengembangkan proyek PROTEGER (MAS forNetwork and System Management) dan jugauntuk pengembangan hybrid system denganMAS (proyek ESPRIT-9119 MIX).

7.2. Bahasa Pemrograman

Pada bagian ini akan dibahas tentang bahasa

pemrograman yang banyak dipakai untuk tahapimplementasi dari software agent.Bagaimanapun juga setiap bahasa pemrogramanmemiliki karakteristik sendiri sesuai denganparadigma pemrograman yang dia anut.Sehingga pemakaian bahasa permrograman yangkita pakai akan menentukan keberhasilan dalamimplementasi agent sesuai yang kita harapkan.

Beberapa peneliti memberikan petunjuk tentangbagaimana karakteristik bahasa pemrorgamanyang sebaiknya kita pakai [Knabe, 1995][Brenner et al., 1998]. Petunjuk-petunjuktersebut adalah:

1. Object-Orientedness: Karena agent adalahberhubungan dengan obyek, bahkanbeberapa peneliti menganggap agent adalahobyek yang aktif, maka bagaimanapun jugaagent harus diimplementasikan kedalampemrorgaman yang berorientasi obyek(object-oriented programming language).

2. Platform Independence: Seperti sudahdibahas pada bagian sebelumnya, bahwaagent hidup dan berjalan diatas berbagailingkungan. Sehingga idealnya bahasapemrograman yang dipakai untukimplementasi adalah yang terlepas dariplatform, atau dengan kata lain programtersebut harus bisa dijalankan di platformapapun (platform independence).

3. Communication Capability: Pada saatberinteraksi dengan agent lain dalam suatulingkungan jaringan (network environment),tentu saja diperlukan kemampuan untukmelakukan komunikasi secara fisik. Sangat

Page 10: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

lebih baik seandaianya bahasa pemrogramanmensupport pemrograman untuk networkdan komunikasinya.

4. Security: Faktor keamanan (security) jugahal yang harus diperhatikan dalam memilihbahasa pemrorgaman untuk implementasisoftware agent. Terutama untuk mobil agent,diperlukan bahasa pemrograman yangmensupport level-level keamanan yang bisamembuat agent bergerak dengan aman.

5. Code Manipulation: Beberapa aplikasisoftware agent memerlukan manipulasi kode

juga harus diakui bahwa secara sejarahpenelitian, selain dunia Internet dan bisnis,teknologi agent banyak didesain untukdimanfaatkan di bidang industri.

1. Manufacturing: Parunak [Parunak, 1987]mempelopori proyek penelitian yang diasebut YAMS (Yet Another ManufacturingSystem), dimana dia berusahamengaplikasikan protokol contract net untukproses kontrol di manufacturing. Untukmengatasi masalah kompleks dalam proses

program secarapemrograman untuk

runtime. Bahasasoftware agent

manufacturing, YAMS mengadopsipendekatan MAS, dimana setiap pabrik dan

sebaiknya juga harus bisa memberikansupport terhadap masalah ini.

Ditarik dari beberapa petunjuk diatas, parapeneliti merekomendasikan bahasapemrograman berikut untukmengimplementasikan software agent [Brenneret al., 1998]:1. Java2. Telescript3. Tcl/Tk, Safe-Tcl, Agent-Tcl

komponen dari pabrik adalahdirepresentasikan sebagai agent. Aplikasilain yang menggunakan teknologi agentdalam area ini adalah: konfigurasi dandesain untuk product manufacturing[Darrand et al., 1996], pendesainan secarakolaborativ [Cutosky et al., 1994] [Brooks,1986], pengontrolan dan penjadwalanoperasi manufacturing [Fordyce et al., 1994][Oliveira et al., 1997] [Parunak et al., ,1997] [Sprumont et al., 1997], dsb.

2. Process Control: Process control secara8. RISET DAN APLIKASI SOFTWARE sistem merupakan sistem yang harus bisa

AGENT

Ada dua tujuan dari survey tentang riset dan

aplikasi software agent. Yang pertama adalah,untuk mengeidentifikasi sampai sejauh manateknologi agent sudah diaplikasikan denganmemberikan pointer berupa contoh-contohaplikasi sistem yang sudah ada. Yang keduaadalah, untuk memberikan gambaran ke depan,masalah-masalah apa yang sudah dan belumterpecahkan dan membuka peluang untukmencoba mengaplikasikan teknologi agent kemasalah baru yang timbul. Jennings [Jennings etal., 1998] merangkumkan riset dan aplikasisoftware agent yang ada kedalam beberapabidang. Disini kami akan mengupas beberapariset dan aplikasi software agent dalam bidangindustri, internet/bisnis, entertainment, medis,dan bidang pendidikan.

8.1. Riset dan Aplikasi Software Agentdi Dunia Industri

Dewasa ini teknologi agent sudah diaplikasikan

secara luas di dunia Industri. Bagaimanapun

10

bekerja secara mandiri dan bersifat reactive.Hal ini sesuai dengan karakteristik dariagent, sehingga bukan sesuatu yangmengejutkan kalau banyak munculpengembangan aplikasi process control yangberbasis ke teknologi agent. Beberapacontoh penelitian dan aplikasi yang beradadalam area ini adalah: proyek ARCHONyang diaplikasikan untuk manajementransportasi listrik [Corera et al., 1996] dankontrol untuk percepatan partikel [Perriolatet al., 1996], kemudian juga: pengontrolaniklim [Clearwater et al., 1996], pengontrolanspacecraft [Ingrand et al., 1992] [Schwuttkeet al., 1993], dsb.

3. Telecommunications: Sistemtelekomunikasi pada umumnya bergerakdalam skala besar, dankomponen-komponen telekomunikasi yangterhubung, terdistribusi dalam jaringan.Untuk itu diperlukan sistem monitoring danmanajemen dalam kerangka real-time.Dengan semakin tingginya tingkat kompetisiuntuk menyediakan sistem komunikasi yang

Page 11: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

terbaik, diperlukan pendekatan bidang information filtering.komputerisasi dan software paradigma yang Information Gathering: Banyak sekalisesuai. Disinilah teknologi agent diperlukan.Beberapa riset dan aplikasi dalam area iniadalah: pengontrolan jaringan[Schoonderwoerd et al., 1997] [Weihmayeret al., 1998], transmisi dan switching[Nishibe et al., 1993], service management[Burmeister et al., 1997], dan manajemenjaringan [Esfandani et al., 1996] [Garijo etal., 1992] [Rao et al., 1990], dsb.

4. Air Traffic Control: Ljunberg [Ljunberg etal., 1992] mengemukakan sistempengontrolan lalu lintas udara berbasis agentyang terkenal dengan nama OASIS. OASISsudah diujicoba di bandar udara Sydney diAustralia. OASIS diimplemantasikanmenggunakan sistem yang disebut DMARS[Georgeff, 1994].

5. Transportation System: Beberapa contohaplikasi teknologi agent yang ada dalamarea ini adalah: aplikasi pencarian sistemtransportasi dan pemesanan tiket denganmenggunakan MAS [Burmeister et al.,1997], kemudian aplikasi lain adalah sepertiyang dikemukakan oleh Fischer [Fischer etal., 1996].

8.2. Riset dan Aplikasi Software Agentdi Dunia Internet dan Bisnis

Seperti sudah disebutkan diatas, boleh dikatakan

teknologi agent paling banyak diaplikasikandalam dunia Internet dan bisnis ini.Bagaimanapun juga ini tak lepas dari maju danberkembang pesatnya teknologi jaringankomputer yang membuat perlunya paradigmabaru untuk menangani masalah kolaborasi,koordinasi dalam jarak yang jauh, dan salah satuyang penting lagi adalah menangani kendalamembengkaknya informasi.

1. Information Management: Ada dua temabesar dalam manajemen informasi dan peranteknologi agent untuk mengatasi masalahinformation overload karena perkembanganteknologi jaringan dan Internet.

Information Filtering: ProyekMAXIMS [Maes, 1994] [Decker et al.,1997], kemudian WARREN [Takahashiet al., 1997] adalah contoh aplikasi di

11

aplikasi yang masuk area informationgathering baik gratis maupun komersil.Contohnya adalah proyek WEBMATE[Chen et al., 1998], pencarianhomepage dengan softbot [Etzioni,1996], proyek LETIZIA [Lieberman,1995], dsb.

2. Electronic Commerce: Tema riset kearahdesain dan implementasi untukmengotomatisasi jual-beli, termasukdidalamnya adalah implementasi strategidan interaksi dalam jual-beli,tawar-menawar, teknik pembayaran, dsb.[Chaves et al., 1996] merealisasikan sistempasar elektronik dalam sistem yang disebutdengan KASBAH. Dalam sistem inidisimulasikan buyer agent dan seller agentyang melakukan transaksi jual-beli,tawar-menawar, dan masing-masing agentmempunyai strategi jual beli untukmendapatkan yang termurah atau teruntung.Aplikasi agent lainnya adalah BargainFinder[Krulwich, 1996], JANGO [Doorenbos et al.,1997], MAGMA [Tsvetovatyy et al., 1997],dsb.

3. Distributed Project Management: Untukmeningkatkan produktivitas dalam kerjayang memerlukan kolaborasi antar anggotatim dalam kerangka teamwork, mau tidakmau harus dipikirkan kembali modelsoftware yang mempunyai karakteristik bisamelakukan kolaborasi dan koordinasi secaramandiri, untuk membantu tiap anggotadalam melakukan tugas yang menjaditanggung jawabnya. Salah satu approachadalah dengan mengimplemantasikanteknologi agent dalam software sistem yangdipakai untuk berkolaborasi. Anumba[Anumba et al., 1997] memberikankontribusi dalam pengembangan decisionsupport system untuk designer dalammendesain bangunan dalam kerangkateamwork. Riset dan aplikasi lain adalahRAPPID [Parsons et al., 1999],PROCESSLINK [Petrie et al., 1999], danjuga OOEXPERT [Romi et al, June 1999][Romi et al., March 1999] [Romi et al., July2000] [Romi, 2001] yang memberikan solusidan metodologi dalam pemecahan masalah

Page 12: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

object model creation process dalam OOAD,dan implementasi dengan menggunakanpendekatan Multi Agent System (MAS).

ini banyak sekali riset dan aplikasi untuk duniapendidikan yang menggunakan teknologi agent,misalnya [Chen et al., 1996], [Espinosa et al.,1996], [Florea, 1999], dsb.

8.3. Riset dan Aplikasi Software Agentdi Dunia Entertainment

Komunitas informatika dan ilmu komputer

sering tidak menjamah dengan serius

9. USAHA STANDARISASI SOFTWAREAGENT

industri-industri yang bersifat lebih ke arahrekreasi dan kesenangan (Leisure Industri)[Jennings et al., 1998]. Misalnya adalah masalahindustri game, teater dan sinema, dsb. Denganadanya software agent, memungkinkankomunitas informatika dan komputer untuk ikutandil merealisasikan pemikirannya.

1. Games: Software agent berperan pentingdalam pengembangan game modern,misalnya dengan membawa paradigmaagent kedalam karakter manusia atausesuatu dalam game tersebut sehingga lebihhidup. Beberapa riset yang sudah sampaipada tahap implementasi adalah misalnyaaplikasi game yang dikembangkan olehGrand dan Cliff [Grand et al., 1998],kemudian juga [Wavish et al., 1996], dsb.

2. Interactive Theatre and Cinema: Beberapariset dan aplikasi yang berhubungan denganhal ini adalah [Trappl et al., 1997], [Lester etal., 1997], dan [Foner, 1997].

8.4. Riset dan Aplikasi Software Agentdi Dunia Medis

Dunia medis adalah bidang yang akhir-akhir ini

sangat gencar dilakukan komputerisasiterhadapnya. Tidak ketinggalan, teknologi agentpun dicoba untuk diimplementasikan dalamrangka mencoba mengatasi masalah-masalahyang berhubungan dengan monitoring pasien[Larsson et al., 1998], manajemen kesehatan daripasien [Huang et al., 1995], dsb.

Seperti sudah kita bahas dalam bagian

pendahuluan, bahwa kosa kata agent digunakansecara luas dalam berbagai bidang, dan jugadiaplikasikan menurut pengertian daninterpretasi masing-masing peneliti.Bagaimanapun juga dalam era globalisasi baikdalam lingkup riset atau penelitian, maupunditinjau dari segi aplikasi teknologi agent,diperlukan suatu persamaan visi dan interpretasikhususnya pada saat sudah mencapai ke tahapimplementasi.

Suatu contoh yang mudah, ketika banyak sekaliorang ataupun vendor mengembangkan aplikasisoftware agent, bagaimanapun juga suatu saatakan ada masa dimana agent suatu vendor harusmelakukan komunikasi, koordinasi dankolaborasi dengan software agent dari vendorlain. Masalah timbul karena bahasa untukberkomunikasi berlainan, misalnya satu vendormenggunakan KQML, sedangkan vendor lainmengembangkan sendiri bahasa komunikasiuntuk software agentnya. Kasus-kasus sepertiinilah yang membuat bagaimanapun juga sudahsaatnya dipikirkan usaha untuk melakukanstandarisasi terhadap software agent, baik secarafisik maupun secara teori.

Pada bagian ini kami akan memperkenalkanbeberapa organisasi yang melakukan usahastandarisasi, antara lain organsiasi yang terbesaradalah Foundation for Intelligent Physical Agent(FIPA), kemudian Object Management Group

(OMG), US Defense Advanced Research

8.5. Riset dan Aplikasi Software Agent

di Dunia Pendidikan

Dengan perkembangan teknologi jaringan

komputer, dunia pendidikan pun salah satu yangmerasakan manfaatnya. Sistem pengajaran pun

Projects Agency (DARPA), dan AgentLink.

9.1. Foundation for Intelligent PhysicalAgent (FIPA)

FIPA adalah organisasi non-profit yang didirikan

mengalami perkembangan kearah lebih modern tahun 1996, dan didaftarkan di Geneva,

dengan memanfaatkan teknologi jaringan. Switzerland. Tujuan utama FIPA adalah untuk

Berhubungan dengan teknologi agent, dewasa

12

mempromosikan dan memberikan dukungan

Page 13: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

terhadap kemajuan aplikasi-aplikasi yangberbasis agent [Suguri, 1999]. Tujuan inidirealisasikan dengan memproduksi spesifikasiyang diterima secara internasional, terutamamengenai masalah interoperabilitas antar agent.

Industrial actionResearch coordinationTeaching and TrainingInfrastructure and management

Anggota dari FIPA sampai saat ini adalah 50institusi dari sekitar 14 negara, baik berupaperusahaan, universitas, ataupun organisasi.Didalam FIPA setiap anggota, terutama yangtergabung dalam Technical Committee (TC)melakukan kolaborasi dan kesepakatan secarainternasional untuk memproduksi spesifikasi.

Sampai saat ini FIPA sudah memproduksi tigaperiode spesifikasi, yaitu FIPA97, FIPA98 danFIPA2000. Secara lengkap spesifikasi yangdiproduksi oleh FIPA bisa didownload dariURL: www.fipa.org

9.2. Object Management Group (OMG)

OMG merekomendasikan standardisasi untuk

teknologi agent, terutama yang berhubungandengan Object Management Architecture(OMA) dari OMG. Pembahasan secara lengkapadalah bisa dipelajari dari URL dibawah:www.omg.org dan www.objs.com/agent

9.3. US Defense Advanced ResearchProjects Agency (DARPA)

DARPA mempunyai agenda riset dan

standardisasi mengenai teknologi agent.Didalamnya termasuk beberapa masalahdibawah:

Control of Agent-based System Advanced Logistics Project DARPA Agent Markup Language

9.4. AgentLink

Adalah organisasi yang didirikan di Eropa,

sebagai organisasi yang mengkoordinir riset danpengembangan sistem komputerisasi yangberbasis agent. AgentLink mempunyai tujuanutama memberikan dukungan terhadappeningkatan kualitas dari software agent, dankerjasama antar industri yang bergerak dalam

Penjelasan secara lengkap dari AgentLink bisadidapat dari URL: www.agentlink.org

10. KESIMPULAN

Pada makalah ini telah dibahas secara lengkap

tentang teknologi software agent, baik dalamtinjauan teori maupun praktis, dan juga telahdijelaskan secara mendetail tentang aplikasi dariteknologi software agent diberbagai bidang.Salah satu tujuan dari makalah ini adalahmemberi penjelasan secara global tentangsoftware agent, dimulai dari penjelasan tentangsejarah, definisi, dan karakteristik. Kemudianberanjak ke klasifikasi, arsitektur, danaplikasinya diberbagai bidang. Terakhir dibahasmasalah standardisasi dan organisasi yangberkecimpung di dalamnya.

11. POINTER dan RESOURCE MENGENAISOFTWARE AGENT

11.1. Penelitian dan Pengembangan

1. URL Tentang Software Agent

UMBC AgentWeb agents.umbc.eduMultiAgent.com www.multiagent.comIBM Software Agent www.research.ibm.com/

IagentsComInfo www.compinfo-center.comMAML www.syslab.ceu.hu/mam

2. URL Untuk Pencarian/Download Paperdan Thesis

Research Index researchindex.orgDecision Sciences www.elsevier.com/

homepage/sae/orms/orms.sht

EI Publication inf2.pira.co.ukGoogle.com www.google.com

software agent maupun agent sistem khususnyadi bagian wilayah Eropa.

Aktifitas utama AgentLink saat ini adalahbergerak dalam empat area dibawah:

13

11.2. Standarisasi

FIPA

OMGAgentLink

www.fipa.orgwww.omg.orgwww.agentlink.org

Page 14: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

12. DAFTAR SINGKATAN

AI = Artificial Intelligence

AOAD = Agent-Oriented Analysis andDesign

AOSE = Agent-Oriented SoftwareEngineering

BDI = Beliefs Desires IntentionsDAI = Distributed Artificial IntelligenceDARPA = Defense Advanced Research

Projects AgencyDPS = Distributed Problem SolvingFIPA = Foundation for Intelligent Physical

AgentKBS = Knowledge-Based SystemKE = Knowledge EngineeringKQML = Knowledge and Query

Manipulation LanguageMAS = Multi Agent SystemOOAD = Object-Oriented Analysis and

DesignOMG = Object Management GroupOMT = Object Modelling TechniqueOOSE = Object-Oriented Software

EngineeringPAI = Paralel Artificial IntelligenceUMBC = University of Maryland Baltimore

CountyUML = Unified Modelling LanguageURL = Uniform Resource Locator

13. REFERENSI

[Anumba et al., 1997] C.J. Anumba and N.F.O.

Evbuomwan, “Concurrent Engineering in

Springer-Verlag, 1998.[Brooks, 1986] R.A.Brooks, “A Robust LayeredControl System for a Mobile Robot”, IEEEJournal of Robotics and Automation, Vol.2(1),pp. 14-23, 1986.[Brooks, 1991] R.A. Brooks, “IntelligenceWithout Representation”, Artificial Intelligence,Vol. 47, pp. 139-159, 1991[Burmeister, 1996] Birgit Burmeister, “Modelsand Methodology for Agent-Oriented Analysisand Design, Working Notes of the KI'96Workshop on Agent-Oriented Programming andDistributed Systems, 1996.[Burmeister et al., 1997] B. Burmeister, A.Haddadi, and G. Matylis, “Applications ofMulti-Agent Systems in Traffic andTransportation”, IEEE Transactions on SoftwareEngineering, 144(1), pp.51-60, February 1997.[Caglayan et al., 1997] A. Caglayan, ColinHarrison, Alper Caglayan, and Colin G. Harrison,“Agent Sourcebook: A Complete Guide toDesktop, Internet, and Intranet Agents”, JohnWiley & Sons Inc., January 1997.[Chaib-draa et al., 1992] B. Chaib-draa, B.Moulin, R. Mandiau, and P. Millot, “Trends inDistributed Artificial Intelligence”, ArtificialIntelligence Review, 6, 35-66, 1992.[Chaves et al., 1996] A. Chavez and P. Maes,“Kasbah: An Agent Marketplace for Buying andSelling Goods”, Proceedings of the FirstInternational Conference on the PracticalApplication of Intelligent Agents andMulti-Agent Technology (PAAM-96), pp. 75-90,London, UK, 1996.[Chen et al., 1998] Liren Chen and Katia Sycara,

Design-Build Projects”, Construction “Webmate : A Personal Agent for Browsing andManagement and Economics, Vol. 15, No. 3, Searching”, Proceedings of the SecondMay, pp 271-281, 1997.[Booch et al., 1999] Grady Booch, JamesRumbaugh, and Ivar Jacobson, "The UnifiedModeling Language User Guide",Addison-Wesley, 1999.[Bond et al., 1988] Alan H. Bond and LesGasser (Eds.), “Readings in Distributed

International Conference on Autonomous Agents(Agents 98), Minneapolis/St Paul, MN, May1998.[Chen et al., 1996] C. Chen and R. Rada,“Individualization Within a Multi-AgentComputer-Assisted Learning to ReadEnvironment”, Journal of Artificial Intelligence

Artificial Intelligence”,Publishers, 1988.

Morgan Kaufmann in Education, 5(4), 557-590, 1996.[Clearwater et al., 1996] S. H. Clearwater, R.

[Bradshaw, 1997] Jeffrey M. Bradshaw, Costanza, M. Dixon, and B. Schroeder, “Saving“Software Agents”, MIT Press, 1997.[Brenner et al., 1998] Walter Brenner, RudigerZarnekow, and Hartmut Wittig, “IntelligentSoftware Agents: Foundation and Applications”,

14

Energy using Market-Based Control”, MarketBased Control, pp. 253-273, World Scientific:Singapore, 1996.[Corera et al., 1996] J. M. Corera, I. Laresgoiti,

Page 15: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

and N. R. Jennings, “Using Archon, Part 2:Electricity Transportation Management”, IEEEExpert, 11(6), pp.71-79, 1996.[Cutosky et al., 1994] M.R. Cutosky, R.E. Fikes,R.S. Engelmore, M.R.Genesereth, W.S. Mark,T.Gruber, J.M.Tenenbaum, and J.C. Weber,“PACT:An Experiment in Integrating

[Finin et al., 1994] Tim Finin, Don McKay,Rich Fritzson, and Robin McEntire, “KQML:An Information and Knowledge ExchangeProtocol”, Knowledge Building and KnowledgeSharing, Ohmsha and IOS Press, 1994.[Finin et al., 1994] Tim Finin, Richard FritzsonDon McKay and Robin McEntire, “KQML as an

Concurrent Engineering Systems”, IEEE Agent Communication Language”, TheTransactions on Computers, Vol. 26(1), pp.28-37, 1993.[Darrand et al., 1996] T.P. Darrand and W.P.Birmingham, “Anattribute-Space Representationand Algorithm for Concurrent Engineering”,AIEDAM, vol.10(1), pp. 21-35, 1996.[Decker et al., 1997] K. Decker, A. Pannu, K.Sycara, and M. Williamson, “DesigningBehaviors for Information Agents”, Proceedingsof the First International Conference onAutonomous Agents (Agents-97), pp. 404-412,Marina del Rey, CA, February 1997.[Doorenbos et al., 1997] R. Doorenbos, O.Etzioni, and D. Weld, “A ScaleableComparison-Shopping Agent for the World

Proceedings of the Third InternationalConference on Information and KnowledgeManagement (CIKM'94), ACM Press,November 1994.[Finin et al., 1997] Tim Finin, Yannis Labrou,and James Mayfield, “KQML as an AgentCommunication Language”, Software Agents,MIT Press, Cambridge, 1997.[Fischer et al., 1996] K. Fischer, J. P. Muller,and M. Pischel, “Cooperative TransportationScheduling: An Application Domain for DAI”,Applied Artificial Intelligence, 10(1), pp. 1-34,1996.[Florea, 1999] A. Florea, “An Agent-BasedCollaborative Learning System”, Proceedings of

Wide Web”, Proceedings of the First The 7 th International Conference on ComputersInternational Conference on Autonomous Agents(Agents 97), pp. 39-48, Marina del Rey, CA,1997.[Esfandani et al., 1996] B. Esfandiari, G.Deflandre, and J. Quinqueton, “An InterfaceAgent for Network Supervision”, Proceedings ofthe ECAI-96 Workshop on Intelligent Agents forTelecom Applications, Budapest, Hungary, 1996.[Espinosa et al., 1996] Enrique Espinosa,Fernando Ramos, “Agent-Based VirtualEducation using the Java Technology”,Proceedings of the Third InternationalConference on Intelligent Tutoring Systems(ITS96). IEEE/ACM. Montreal, Canada, June1996.[Etzioni, 1996] O. Etzioni, “Moving Up theInformation Food Chain: Deploying Softbots onthe World-Wide Web”, Proceedings of theThirteenth National Conference on ArtificialIntelligence (AAAI-96), Portland, OR, 1996.[Finin et al., 1993] Tim Finin, Jay Weber, GioWiederhold, Michael Geneseret, RichardFrtitzson, James McGuire, Stuart Shapiro andChris Beck, “DRAFT Specification of theKQML Agent-Communication Language -- plusexample agent policies and architectures”, TheDARPA Knowledge Sharing Initiative, 1993.

15

in Education, Chiba, Japan, 4-7 November, 1999[Foner, 1997] L. N. Foner, “EntertainingAgents: A Sociological Case Study”,Proceedings of the First InternationalConference on Autonomous Agents (Agents 97),pp.122-129, Marina del Rey, CA, 1997.[Fordyce et al., 1994] K. Fordyce and G.G.Sullivan, “Logistics ManagementSystem:Integrating Decision Technologies forDispatch Scheduling in Semi-conductorManufacturing”, Intelligent Scheduling, pp.473-516, Morgan Kaufmann Publishers: SanMateo, CA, 1994.[Franklin et al., 1996] Stan Franklin and ArtGraesser. “Is it an Agent, or just a Program?: ATaxonomy for Autonomous Agents”,Proceedings of the Third International Workshopon Agent Theories, Architectures and Languages,Springer-Verlag, 1996.[Garijo et al., 1992] F. J. Garijo and D.Hoffmann, “A Multi-Agent Architecture forOperation and Maintenance ofTelecommunications Networks”, Proceedings ofthe Twelfth International Conference on AI,Expert Systems and Natural Language, pp.427-436, Avignon, France, 1992.[Gasser et al., 1989] Les Gasser and M. Huhns

Page 16: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

(Eds.), “Distributed Artificial Intelligence”, Vol.2, Morgan Kaufmann Publishers, 1989.[Georgeff, 1994] M. P. Georgeff, “DistributedMulti-Agent Reasoning Systems (DMARS)”,Technical Report of Australian AI Institute,Level 6, 171 La Trobe Street, Melbourne,Australia, 1994.[Glaser, 1996] Norbert Glaser, “Contribution toKnowledge Modelling in a Multi-AgentFramework (the CoMoMAS Approach)”. PhDThesis at the L'Universtite Henri Poincare,Nancy I, France, November 1996.[Grand et al., 1998] S. Grand and D. Cliff,“Creatures: Entertainment Software Agents With

Publishers, Dordrecht, 1998.[Kendall et al., 1996] Elisabeth A. Kendall,Margaret T. Malkoun, and Chong Jiang, “Amethodology for developing agent basedsystems for enterprise integration”, Proceedingsof the First Australian Workshop on DAI,Lecture Notes on Artificial Intelligence.Springer-Verlag: Heidelberg, Germany, 1996.[Knabe, 1995] Frederick Colville Knabe,“Language Support for Mobile Agents”, PhDThesis, CMU, December 1995.[Kinny et al., 1996] D. Kinny, M. Georgeff, andA. Rao, “A Methodology and ModellingTechnique for Systems of BDI Agents”,

Artificial Life”, Autonomous Agents and Proceedings of the Seventh European WorkshopMulti-Agent Systems, Vol.1 No.1, 1998.[Guralnik, 1983] David B. Guralnik, “Webster'sNew World Dictionary”, Prentice Hall School

on Modelling Autonomous Agents in aMultiAgent World, (LNAI Volume 1038), pp.56--71. Springer-Verlag: Berlin, Germany, 1996.

Group, 1983. [Krulwich, 1996] B. Krulwich, “The[Hewitt, 1977] Carl Hewitt, “Viewing ControlStructures as Patterns of Passing Messages”,Artificial Intelligence, 8(3), pp.323-364, 1977.[Huang et al., 1995] J. Huang, N. R. Jennings,and J. Fox, “An Agent-Based Approach toHealth Care Management.” Applied ArtificialIntelligence, 9(4), pp. 401-420, 1995.[Iglesias et al., 1998] C. Iglesias, M. Garijo, J.C.Gonzales, and J.R. Velasco, “Analysis anddesign of multiagent systems usingmas-commonkads”, Intelligent Agents IV(ATAL97), LNAI 1365, pp. 313-326,Springer-Verlag, 1998.[Iglesias et al., 1999] C.A. Iglesias, M. Garijo,and J.C. Gonzalez, “A Survey of Agent-OrientedMethodologies”, Proceedings of the FifthInternational Workshop on Agent Theories,Architectures, and Languages (ATAL-98),Lecture Notes in Artificial Intelligence.Springer-Verlag, Heidelberg, 1999.[Ingrand et al., 1992] F. F. Ingrand, M. P.Georgeff, and A. S. Rao, “An Architecture forReal-Time Reasoning and System Control”,IEEE Expert, 7(6), 1992.[Jacobson et al., 1992] Ivar Jacobson, MagnusChristerson, Patrik Jonson, and GunnarOvergaard, "Object-Oriented SoftwareEngineering: A Use Case Driven Approach",Addison-Wesley, 1992.[Jennings et al., 1998] N.R. Jennings, K. Sycara,M. Wooldridge, “A Roadmap of Agent Researchand Development”, Kluwer Academic

16

BargainFinder agent: Comparison priceshopping on the internet”, Bots, and otherInternet Beasties, pp. 257-263, MacmillanComputer Publishing: Indianapolis, 1996.[Labrou et al., 1994] Yannis Labrou and TimFinin, “A semantics approach for KQML - AGeneral Purpose Communication Language ForSoftware Agents”, Third InternationalConference on Information and KnowledgeManagement (CIKM'94), November 1994.[Labrou et al., 1997] Yannis Labrou and TimFinin, “A Proposal for a new KQMLSpecification”, TR CS-97-03, February 1997.[Larsson et al., 1998] J. E. Larsson and B.Hayes-Roth, “Guardian: An IntelligentAutonomous Agent for Medical Monitoring andDiagnosis”, IEEE Intelligent Systems, Jan/Feb1998.[Lester et al., 1997] J. C. Lester and B. A. Stone,“Increasing Believability in AnimatedPedagogical Agents”, Proceedings of the FirstInternational Conference on Autonomous Agents(Agents 97), pp. 16-21, Marina del Rey, CA,1997.[Lieberman, 1995] H. Lieberman, “Letizia: Anagent that assists web browsing”, Proceedings ofthe Fourteenth International Joint Conferenceon Artificial Intelligence (IJCAI-95), pp.924-929, Montreal, Quebec, Canada, August1995.[Ljunberg et al., 1992] M. Ljunberg and A.Lucas, “The OASIS Air Traffic Management

Page 17: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

System”, Proceedings of the Second Pacific RimInternational Conference on AI (PRICAI-92),Seoul, Korea, 1992.[Nishibe et al., 1993] Y. Nishibe, K. Kuwabara,T. Suda, and T. Ishida, “Distributed channelallocation in atm networks”, Proceedings of theIEEE Globecom Conference, pp. 12.2.1-12.2.7,Houston, TX., 1993.[Nwana, 1996] Hyacinth Nwana, “SoftwareAgents: An Overview”, Knowledge EngineeringReview, 11(3), pp.205-244, 1996.[Nwana et al., 1996] Hyacinth Nwana andDivine Ndumu, “An Introduction to AgentTechnology”, BT Technology Journal, 14(4),1996.[Maes, 1994] P. Maes, “Agents That ReduceWork and Information Overload”,Communications of the ACM, Vol. 37(7), pp.31-40, July 1994.[Moulin et al., 1996] Bernard Moulin and MarioBrassard, “A Scenario-based design method andan environment for the development ofmultiagent systems”, First Australian Workshopon Distributed Artificial Intelligentce, (LNAIvolumen 1087), pp.216-231, Springer-Verlag,1996.[Oliveira et al., 1997] E. Oliveira, J. M.Fonseca, and A. Steiger-Garcao, “MACIV: ADAI Based Resource Management System”,Applied Artificial Intelligence, 11(6), pp.525-550, 1997.[Parsons et al., 1999] Michael G. Parsons,David J. Singer, and John A. Sauter, “A HybridAgent Approach For Set-Based Conceptual ShipDesign”, Proceedings of the InternationalConference on Computer Applications inShipbuilding, Cambrige, June 1999.[Parunak, 1987] H. Van Dyke Parunak,"Manufacturing Experience with the Contract

Particle Accelerator Control”, IEEE Expert,11(6), pp.80-86, 1996.[Petrie et al., 1999] Charles Petrie, SigridGoldmann, and Andreas Raquet, “Agent-BasedProject Management”, Lecture Notes in AI -1600, Springer-Verlag, 1999.[Rao et al., 1990] A. S. Rao and M. P. Georgeff,“Intelligent Real-Time Network Management”,Proceedings of the Tenth InternationalConference on AI, Expert Systems and NaturalLanguage, Avignon, France, 1990.[Romi et al, June 1999] Romi Satria Wahonoand B.H. Far, “OOExpert: Distributed ExpertSystem for Automatic Object-Oriented SoftwareDesign”, Proceedings of the 13th AnnualConference of Japanese Society for ArtificialIntelligence, pp.456-457, Tokyo, Japan, June1999.[Romi et al., March 1999] Romi Satria Wahonoand B.H. Far, “Distributed Expert SystemArchitecture for Automatic Object-OrientedSoftware Design”, Proceedings of the ThirdWorkshop on Electro-Communication andInformation (WECI-III), pp. 131-134, Japan,March 1999.[Romi et al., July 2000] Romi Satria Wahonoand Behrouz H. Far, “Hybrid ReasoningArchitecture for Solving Object ClassIdentification Problem in the OOExpert System”,Proceedings of the 14th Annual Conference ofJapanese Society for Artificial Intelligence,Tokyo, Japan, July, 2000.[Romi, 2001] Romi Satria Wahono,“Intelligent Agents for Object Model CreationProcess in Object-Oriented Analysis andDesign”, M.Eng. Dissertation at the Departmentof Information and Computer Sciences, Facultyof Engineering, Saitama University, Saitama,Japan, February 2001.

Net", Distributed Artificial Intelligence, Pitman [Rumbaugh et al., 1991] James Rumbaugh,Publishing: London and Morgan Kaufmann: SanMateo, pp.285-310, 1987.[Parunak et al., , 1997] H. V. D. Parunak, A.Ward, M. Fleischer, and J. Sauter, “AMarketplace of Design Agents for DistributedConcurrent Set-based Design”, Proceedings of

Michael Blaha, William Premerlani, FrederickEddy, and William Lorenson, "Object-OrientedModeling and Design", Prentice Hall, 1991.[Schwuttke et al., 1993] U. M. Schwuttke andA. G. Quan, “Enhancing Performance ofCooperating Agents in Real-Time Diagnostic

the Fourth International Conference on Systems”, Proceedings of the ThirteenthConcurrent Engineering: Research andApplications, 1997.[Perriolat et al., 1996] F. Perriolat, P. Skarek, L.

International Joint Conference on ArtificialIntelligence (IJCAI93), pp. 332-337, Chambery,France, 1993.

Z. Varga, and N. R. Jennings, “Using Archon:

17

[Schoonderwoerd et al., 1997] R.

Page 18: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Schoonderwoerd, O. Holland, and J. Bruten,“Ant-like Agents for Load Balancing inTelecommunications Networks”, Proceedings ofthe First International Conference onAutonomous Agents (Agents 97), pp. 209-216,Marina del Rey, CA, 1997.[Schreiber et al., 1994] A. Th. Schreiber, B. J.Wielinga, J. M. Akkermans, and W. Van deVelde, “CommonKADS: A ComprehensiveMethodology for KBS Development”,Deliverable DM1.2a KADSII/M1/RR/UvA/70/1.1, University of Amsterdam,Netherlands Energy Research Foundation ECNand Free University of Brussels, 1994.[Sprumont et al., 1997] F. Sprumont and J. P.Muller. Amacoia, “A Multi-Agent System forDesigning Flexible Assembly Lines”, AppliedArtificial Intelligence, 11(6), pp.573--590, 1997.[Suguri, 1999] Hiroki Suguri, “A StandarizationEffort for Agent Technologies: The Foundationfor Intelligent Physical Agents and ItsActivities”, Proceedings of the 32nd HawaiiInternational Conference on System Sciences,Hawai, 1999.[Takahashi et al., 1997] K. Takahashi, Y.Nishibe, I. Morihara, and F. Hattori, “IntelligentPages: Collecting Shop and Service Informationwith Software Agents”, Applied ArtificialIntelligence, 11(6), pp. 489-500, 1997.[Trappl et al., 1997] R. Trappl and P. Petta,“Creating Personalities for Synthetic Actors”,Springer-Verlag: Berlin, Germany, 1997.[Tsvetovatyy et al., 1997] M. Tsvetovatyy, M.Gini, B. Mobasher, and Z. Wieckowski,“MAGMA: An Agent-Based VirtualMarketplace for Electronic Commerce”, AppliedArtificial Intelligence, 11(6), pp.501--524, 1997.[Wavish et al., 1996] P. Wavish and M.Graham, ”A Situated Action Approach toImplementing Characters in Computer Games”,Applied Artificial Intelligence, 10(1), pp.53-74,1996.[Weihmayer et al., 1998] R. Weihmayer and H.Velthuijsen, “Intelligent Agents inTelecommunications”, Agent Technology:Foundations, Applications and Markets,Springer-Verlag: Berlin, Germany, 1998.[Woolridge et al., 1994] Michael J. Wooldridge,Nicholas R. Jennings, “Agent Theories,Architectures, and Languages: A Survey”,Proceedings of the Workshop on Agent Theories,

18

Architectures, and Languages (ECAI-94), 1994.[Woolridge et al., 1995] Michael J. Wooldridge,Nicholas R. Jennings, “Intelligent Agents”,Lecture Notes in Artificial Intelligence 890,Springer-Verlag, 1995.[Woolridge et al., 1995] Michael J. Wooldridgeand Nicholas R. Jennings, “Intelligent agents:Theory and Practice”, Knowledge EngineeringReview, 10(2), 1995.[Woolridge et al., 1996] Michael J. Wooldridge,J.P. Mueller, M. Tambe, “Intelligent Agents II”,Lecture Notes in Artificial Intelligence 1037,Springer-Verlag, 1996.

BIOGRAFI PENULIS

Romi Satria Wahono. Lahir di

Madiun, 2 Oktober 1974.

Menamatkan SMU di SMU

Taruna Nusantara, Magelang

pada tahun 1993. Menyelesaikan

program S1 dan S2 pada jurusan

Informatika dan Ilmu Komputer

di Saitama University, Jepang pada tahun 1999 dan 2001.

Saat ini sedang menyelesaikan program S3 (PhD) pada

jurusan dan universitas yang sama. Di Indonesia berstatus

sebagai peneliti pada instansi Lembaga Ilmu Pengetahuan

Indonesia (LIPI), tepatnya di Pusat Dokumentasi Informasi

Ilmiah (PDII). Kompetensi inti adalah pada bidang

Software Engineering, Object-Orientation, Software Pattern,

Software Agent, Jaringan Komputer dan Web Engineering.

Aktif sebagai penulis, dimana puluhan tulisan berupa

scientific paper, artikel, dan tutorial telah diterbitkan dalam

berbagai proceedings conference, jurnal ilmiah, majalah,

koran dan portal, bertaraf nasional maupun internasional.

Publikasi penulis selengkapnya bisa didapat dari URL

http://romisatriawahono.net/publications

Berpengalaman sebagai engineer, konsultan dan lecturer di

berbagai perusahaan Jepang dan Indonesia, dalam bidang

yang berhubungan dengan Ilmu Komputer dan Teknologi

Informasi, khususnya tentang bahasa pemrograman, sistem

operasi, jaringan komputer, administrasi server, aplikasi

database, dan pemrograman berbasis web. Anggota dari

society ilmiah ACM, IEEE Computer Society, IEICE, IPSJ,

JSAI, dan IECI. Aktif dalam berbagai organisasi pelajar

dan kemahasiswaan (Ketua Umum PPI Jepang 2001-2003),

dan organisasi society ilmiah (Ketua IECI Japan

2001-2002).

Page 19: Romi Agent

Kuliah Umum IlmuKomputer.ComCopyright © 2003 IlmuKomputer.Com

Romi Satria Wahono adalah pendiri dan pengelola beberapa

situs dan perusahaan yang bergerak di bidang teknologi

informasi, diantaranya adalah: IlmuKomputer.Com, Gegar

Technologies, Green Digital Press.

Informasi lebih lanjut tentang penulis ini bisa didapat

melalui:

URL: http://romisatriawahono.net

Email: [email protected]

19