11
ANALISA PENYEBAB TERJADINYA OVER ANALISA PENYEBAB TERJADINYA OVER FLOW PADA BONGKAR MUAT DI MT. FLOW PADA BONGKAR MUAT DI MT. JANESA ASPHAL II JANESA ASPHAL II BAB I BAB I A. A. LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG Pada saat sekarang ini kebutuhan aspal Pada saat sekarang ini kebutuhan aspal cair semakin meningkat, khususnya bagi cair semakin meningkat, khususnya bagi negara-negara berkembang yang sedang negara-negara berkembang yang sedang aktif dalam sektor pembangunan. Sehingga aktif dalam sektor pembangunan. Sehingga membuat sektor exspor-impor asphalt air membuat sektor exspor-impor asphalt air terus meningkat, dimana dalam hal ini terus meningkat, dimana dalam hal ini jasa perusahan pelayaran sangat jasa perusahan pelayaran sangat berperanting dalam sektor penyediaan berperanting dalam sektor penyediaan sarana transportasi laut. Sehingga sarana transportasi laut. Sehingga perusahaan pelayaran sangat membutuhkan perusahaan pelayaran sangat membutuhkan crew atau perwira yang mempunyai crew atau perwira yang mempunyai kemampuan dalam menangani proses bongklar kemampuan dalam menangani proses bongklar muat, maupun dalam bisnis pelayaran. muat, maupun dalam bisnis pelayaran.

ROMMY BARU

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: ROMMY BARU

ANALISA PENYEBAB TERJADINYA ANALISA PENYEBAB TERJADINYA OVER FLOW PADA BONGKAR MUAT DI OVER FLOW PADA BONGKAR MUAT DI

MT. JANESA ASPHAL IIMT. JANESA ASPHAL II

BAB IBAB I

A. A. LATAR BELAKANGLATAR BELAKANG

Pada saat sekarang ini kebutuhan aspal cair Pada saat sekarang ini kebutuhan aspal cair semakin meningkat, khususnya bagi negara-semakin meningkat, khususnya bagi negara-negara berkembang yang sedang aktif dalam negara berkembang yang sedang aktif dalam sektor pembangunan. Sehingga membuat sektor sektor pembangunan. Sehingga membuat sektor exspor-impor asphalt air terus meningkat, exspor-impor asphalt air terus meningkat, dimana dalam hal ini jasa perusahan pelayaran dimana dalam hal ini jasa perusahan pelayaran sangat berperanting dalam sektor penyediaan sangat berperanting dalam sektor penyediaan sarana transportasi laut. Sehingga perusahaan sarana transportasi laut. Sehingga perusahaan pelayaran sangat membutuhkan crew atau pelayaran sangat membutuhkan crew atau perwira yang mempunyai kemampuan dalam perwira yang mempunyai kemampuan dalam menangani proses bongklar muat, maupun menangani proses bongklar muat, maupun dalam bisnis pelayaran. dalam bisnis pelayaran.

Page 2: ROMMY BARU

Dalam proses bongkar muat aphalt cair sangat Dalam proses bongkar muat aphalt cair sangat di butuhkan keahlian dan kecermatan khusus guna di butuhkan keahlian dan kecermatan khusus guna menunjang kelancaran proses bongkar muat, yang menunjang kelancaran proses bongkar muat, yang mana asphalt cair adalah merupakan salah satu mana asphalt cair adalah merupakan salah satu jenis muatan yang berbahaya, jika dalam jenis muatan yang berbahaya, jika dalam pelaksanaannya tidak ditunjang dengan rasa pelaksanaannya tidak ditunjang dengan rasa tangung jawab yang tinggi baik terhadap kapal tangung jawab yang tinggi baik terhadap kapal maupun muatannya. Seperti halnya terjadinya over maupun muatannya. Seperti halnya terjadinya over flow pada saat proses pemuatan di Ulsan (Korea), flow pada saat proses pemuatan di Ulsan (Korea), yang pernah penulis alami saat melaksanakan yang pernah penulis alami saat melaksanakan praktek laut. Dimana dalam peristiwa ini sangat praktek laut. Dimana dalam peristiwa ini sangat merugikan perusahahan, crew kapal maupun pihak merugikan perusahahan, crew kapal maupun pihak pencarter. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis pencarter. Hal inilah yang melatarbelakangi penulis mengambil judul “mengambil judul “Analisa Penyebab Terjadinya Analisa Penyebab Terjadinya Over Flow Pada Bongkar Muat di MT. JANESIA Over Flow Pada Bongkar Muat di MT. JANESIA ASPHALT IIASPHALT II “ “

Page 3: ROMMY BARU

B.B. Rumusan MasalahRumusan Masalah

Bagaimana mengidentifikasikan hal-hal yang Bagaimana mengidentifikasikan hal-hal yang dapat menyebabkan terjadinya over flow pada dapat menyebabkan terjadinya over flow pada saat bongkar muat.saat bongkar muat.

C.C. Tujuan PenelitianTujuan Penelitian

Tujuan utama dari penelitian ini adalah agar Tujuan utama dari penelitian ini adalah agar penulis dapat mengkaji lebih dalam tentang penulis dapat mengkaji lebih dalam tentang penyebab utama terjadinya over flow pada penyebab utama terjadinya over flow pada saat bongkar muat.saat bongkar muat.

D.D. Batasan MasalahBatasan Masalah

Agar pembahasan masalah tidak terlalu meluas Agar pembahasan masalah tidak terlalu meluas maka penulis membatasi pembahasan masalah maka penulis membatasi pembahasan masalah ini pada hal pokok yaitu Analisa Penyebab ini pada hal pokok yaitu Analisa Penyebab Terjadinya Over Flow pada saat proses pemuatan.Terjadinya Over Flow pada saat proses pemuatan.

Page 4: ROMMY BARU

E. HipotesisE. Hipotesis

1.1. Diduga karena tidak berjalannya Diduga karena tidak berjalannya prosedur bongkar muat sebagaimana prosedur bongkar muat sebagaimana mestinyamestinya

2.2. Diduga adanya mis-communication Diduga adanya mis-communication antara crew kapal dengan pihak terminal di antara crew kapal dengan pihak terminal di darat.darat.

3.3. Diduga adanya kelalaian crew dalam Diduga adanya kelalaian crew dalam melaksanakan tugas jaga muatan.melaksanakan tugas jaga muatan.

Page 5: ROMMY BARU

BAB IIIBAB IIIMETODE PENELITIANMETODE PENELITIAN

A.A. Tempat dan Waktu PenelitianTempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan pada MT. Janesa Asphal II.Penelitian dilaksanakan pada MT. Janesa Asphal II.

2.2. Waktu PenelitianWaktu PenelitianPenelitian dilakukan pada waktu penulis Penelitian dilakukan pada waktu penulis

melaksanakan praktek laut selama dua belas bulan melaksanakan praktek laut selama dua belas bulan dimulai bulan Februari 2004 sampai dengan bulan dimulai bulan Februari 2004 sampai dengan bulan Februari 2005.Februari 2005.

B.B. Jenis PenelitianJenis PenelitianPenulis menggunakan metode survey deskriptif Penulis menggunakan metode survey deskriptif dengan dengan mengutamakan pengamatan atau observasi langsung mengutamakan pengamatan atau observasi langsung terhadap obyek penelitian.terhadap obyek penelitian.

Page 6: ROMMY BARU

C.C. Metode Pengumpulan DataMetode Pengumpulan Data

1. Metode Penelitian Lapangan (1. Metode Penelitian Lapangan (Field Field ResearchResearch))

2. Metode Penelitian Tinjauan Kepustakaan 2. Metode Penelitian Tinjauan Kepustakaan (Library Research)(Library Research)

D.D. Jenis dan Sumber DataJenis dan Sumber Data

1. Jenis data yang digunakan dalam 1. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif.penelitian ini adalah data kualitatif.

2. Sumber Data yang digunakan :2. Sumber Data yang digunakan :a. Data Primera. Data Primerb. Data Sekunder b. Data Sekunder

E.E. Langkah-Langkah Analisa Langkah-Langkah Analisa PenelitianPenelitian

Page 7: ROMMY BARU

BAB VBAB VANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAHANALISA DAN PEMBAHASAN MASALAH

A. AnalisaA. Analisa

Terjadinya over flow pada saat pemuatan.Terjadinya over flow pada saat pemuatan.

1.1. Tidak berjalannya prosedur bongkar muat Tidak berjalannya prosedur bongkar muat sebagaimana mestinya.sebagaimana mestinya.

2.2. Terjadinya mis-communication antara Terjadinya mis-communication antara crew kapal dengan pihak terminal di crew kapal dengan pihak terminal di pelabuhan.pelabuhan.

3.3. Terjadinya kelalaian crew dalam Terjadinya kelalaian crew dalam melaksanakan tugas jaga muatan.melaksanakan tugas jaga muatan.

Page 8: ROMMY BARU

B. Pembahasan MasalahB. Pembahasan Masalah

1.1. Persiapan bongkar muat serta Persiapan bongkar muat serta sarana penunjangnya.sarana penunjangnya.

2.2. Penanggulangan dan pencegahan Penanggulangan dan pencegahan terjadinya over flow dari darat ke terjadinya over flow dari darat ke kapal.kapal.

Page 9: ROMMY BARU

BAB VIBAB VIPENUTUPPENUTUP

A.A. Kesimpulan Kesimpulan

1. Persiapan pihak kapal sebelum dan 1. Persiapan pihak kapal sebelum dan selama pelaksanaan bongkar muat harus selama pelaksanaan bongkar muat harus sesuai dengan prosedur.sesuai dengan prosedur.

2.2. Penanggulangan terjadinya over flow Penanggulangan terjadinya over flow pada saat pemuatan adalah dengan pada saat pemuatan adalah dengan melaksanakan persiapan sedemikian rupa melaksanakan persiapan sedemikian rupa dengan prosedur pemuatan yang ada.dengan prosedur pemuatan yang ada.

3.3. Senantiasa melaksanakan tugas jaga Senantiasa melaksanakan tugas jaga dengan penuh rasa tanggung jawab guna dengan penuh rasa tanggung jawab guna menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.menghindari hal-hal yang tidak kita inginkan.

Page 10: ROMMY BARU

B. B. SaranSaran

1. Lebih ditingkatkan pemahaman crew kapal 1. Lebih ditingkatkan pemahaman crew kapal dalam melaksanakan proses bongkar muat sesuai dalam melaksanakan proses bongkar muat sesuai dengan prosedur yang tepat.dengan prosedur yang tepat.

2.2. Melaksanakan pembongkaran sesuai dengan Melaksanakan pembongkaran sesuai dengan prosedur dan pihak kapal melaksanakan prosedur dan pihak kapal melaksanakan persiapan untuk air blow dari darat ke kapal persiapan untuk air blow dari darat ke kapal dengan koordinasi yang baik antara pihak darat dengan koordinasi yang baik antara pihak darat dengan kapal guna mencegah terjadinya over dengan kapal guna mencegah terjadinya over flow.flow.

3.3. Senantiasa menjaga dan meningkatkan Senantiasa menjaga dan meningkatkan kerjasama yang baik antara crew kapal dengan kerjasama yang baik antara crew kapal dengan pihak terminal sebelum melaksanakan proses pihak terminal sebelum melaksanakan proses bongkar muat.bongkar muat.

Page 11: ROMMY BARU