Upload
nadia-azizah
View
127
Download
5
Embed Size (px)
Citation preview
PENGEMBANGAN PROGRAM PENGAJARAN FISIKA
Dosen Pengajar : Drs. M.Nawir, M.Si
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
DISUSUN OLEH :
CHRISTIAN BELLY ACB 107 029
NADIA AZIZAH ACB 108 081
KHRISTI NINGRUM ACB 107 022
MEINA MADALENA ACB 107 037
UNIVERSITAS PALANGKA RAYA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
2010
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
SATUAN PENDIDIKAN : SMP
MATA PELAJARAN : SAINS FISIKA
BAHAN KAJIAN : GAYA
ALOKASI WAKTU : 6 X 40 MENIT
KELAS/ SEMESTER : VIII / GANJIL
A. STANDAR KOMPENTENSI
Memahami peranan usaha, gaya, dan energi dalam kehidupan sehari-hari
B. KOMPETENSI DASAR
Mengidentifikasikan jenis-jenis gaya, penjumlahan gaya, dan pengaruhnya pada suatu
benda yang dikenai gaya.
C. INDIKATOR
1. Membedakan gaya sentuh dan tak sentuh.
2. Mengukur gaya suatu benda.
3. Melukiskan penjumlahan gaya dan selisih gaya-gaya segaris baik yang searah maupun
yang berlawanan.
4. Mengidentifikasikan syarat terjadinya keseimbangan.
5. Menentukan besar dan sifat gaya gesekan.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
1. Mendefinisikan pengertian gaya.
2. Menjelaskan pengertian gaya sentuh.
3. Menyebutkan contoh gaya sentuh dalam kehidupan sehari-hari.
4. Menjelaskan pengertian gaya tak sentuh.
5. Menyebutkan contoh gaya tak sentuh dalam kehidupan sehari-hari.
6. Mengukur besarnya gaya pada benda.
7. Melukiskan penjumlahan gaya.
8. Menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan searah.
9. Menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan berlawanan arah.
10. Menjelaskan syarat-syarat terjadinya keseimbangan.
1
11. Menjelaskan pengertian gaya gesek.
12. Menyelidiki besar dan sifat gaya gesekan.
13. Menyebutkan keuntungan gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
14. Menyebutkan kerugian gaya gesekan dalam kehidupan sehari-hari.
E. MATERI POKOK
GAYA
a. Pengertian gaya
Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap
benda lain. Gaya dapat mengakibatkan perubahan kelajuan gerak benda, artinya jika
gaya bekerja pada sebuah benda maka kelajuan gerak benda tersebut bisa berkurang
atau bertambah. Gaya juga dapat menyebabkan perubahan bentuk benda, contohnya
jika menekan tanah lempung (tanah liat) yang dibentuk menjadi bola kecil kemudian
menekannya maka bola itu akan berubah bentuk karena gaya yang diberikan melalui
tekanan ujung jari tangan.
Gaya dapat mengakibatkan arah gerakan benda berubah, contohnya yaitu ketika
terjadi tumbukan kelereng yang sedang bergerak lurus dengan kelereng lain yang
bergerak dengan arah berbeda dengan arah kelereng yang pertama (lihat gambar1.1).
Ternyata setelah bertumbukan arah gerak kedua kelereng tersebut berubah.
Gambar 1.1. Kelereng-kelereng yang sedang bertumbukan
2
I
II
Jika gaya bekerja pada suatu benda, maka selama gaya itu bekerja kelajuan gerak
benda akan selalu bertambah atau berkurang secara teratur. Jika benda tersebut semula
bergerak dan pada benda tersebut bekerja gaya yang berlawanan arah dengan arah
gerak benda, maka kelajuan gerak benda akan berkurang secara teratur dan pada suatu
saat benda tersebut akan berhenti. Benda dalam keadaan tersebut mengalami gerak
diperlambat beraturan. Sebaliknya, jika gaya tersebut searah dengan arah gerak benda,
maka benda akan mengalami pertambahan kelajuan secara teratur. Benda dalam
keadaan tersebut mengalami gerak dipercepat beraturan. Dari uraian diatas dapat
disimpulkan bahwa gaya dapat mengakibatkan kecepatan sebuah benda berubah
sedara teratur, perubahan arah gerak benda, dan perubahan bentuk benda. Besar gaya
diukur dengan neraca pegas. Gaya memiliki besar dan arah, sehingga merupakan
besaran vektor. Satuan SI yang digunakan untuk mengukur gaya adalah Newton
(dilambangkan dengan N).
Gaya dapat menimbulkan perubahan-perubahan antara lain:
1. Benda diam menjadi bergerak.
2. Benda bergerak menjadi diam.
3. Mengubah bentuk dan ukuran benda.
4. Mengubah arah gerak benda.
b. Gaya sentuh dan gaya tak sentuh
Gaya sentuh adalah gaya yang bersentuhan langsung dengan benda. Pada saat
berlangsungnya gaya sentuh, ada dua jenis gaya yang terjadi yaitu sebagai berikut:
1. Gaya gesekan, yaitu gaya yang sejajar dengan bidang sentuh. Arahnya cenderung
berlawanan dengan arah gerak benda.
2. Gaya normal, yaitu gaya yang tegak lurus dengan bidang sentuh
Gaya sentuh banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah sebagai
berikut:
1. Gaya otot, yaitu gaya yang titik kerjanya bersentuhan langsung dengan benda
contohnya orang menarik gerobak.
2. Gaya gesekan, contohnya gesekan antara ban mobil dengan jalan raya.
3. Gaya pegas, contohnya panah yang melesat akibat regangan busur panah.
4. Gaya angin, contohnya kapal layar yang berlayar akibat tiupan anagin.
5. Gaya mesin, contohnya mesin menggerakan traktor untuk mengangkat benda.
Gaya tak sentuh banyak terjadi dalam kehidupan sehari-hari, contohnya adalah
sebagai berikut:
3
1. Buah kelapa jatuh dari pohonnya.
Buah kelapa yang berada diatas pohon tidak bersentuhan langsung dengan pusat
bumi, tetapi buah kelapa tersebut ditarik oleh pusat bumi sehingga jatuh ke bumi.
Gaya tarik pusat bumi disebut gaya gravitasi bumi.
2. Sisir yang telah digosok dapat menarik kertas kecil atau menarik alairan air.
Sisir plastik tersebut tidak bersentuhan langsung dengan air dari keran ataupun
kertas-kertas kecil, tetapi aliran air dan kertas-kertas kecil tersebut ditarik oleh gaya
listrik sisir.
3. Gaya tarik menarik atau tolak menolak antara dua magnet.
Kedua magnet tidak saling bersentuhan langsung, tetapi dapat tarik menarik atau
tolak menolak karena adanya gaya magnet.
Ketiga contoh gaya tersebut, yaitu gaya gravitasi, gaya listrik, dan gaya magnet
dapat timbul meskipun tidak bersentuhan langsung. Gaya-gaya ini disebut gaya tak
sentuh.
c. Mengukur dan Menggambarkan Gaya
Gaya dapat diukur menggunakan neraca pegas atau dynamometer. Neraca pegas
atau dinamometer memiliki angkla yang tertera di bagian samping, posisi jarum
dinamometer menunjukan besarnya gaya. Satuan gaya dalam SI adalah newton (N),
diambil dari nama ilmuan Inggris Sir Isaac Newton yang menemukan hokum tentang
gerak dan hokum gravitasi. Satuan gaya yang lain adalah dyne.
Gaya adalah suatu besaran yang memiliki besar (nilai) dan arah. Dalam fisika,
besaran yang memiliki besar dan arah termasuk besaran vector dan dapat digambarkan
dengan sebuah anak panah, yang disebut diagram vektor. Perhatikan diagram berikut.
O F A
O : titik tangkap dimana gaya F bekerja
A : ujung anak panah
OA : panjang anak panah yang menyatakan besar gaya dan arah anak panah
merupakan arah gaya.
Penjumlahan dan pengurangan dua buah gaya dapat digambarkan dengan metode
segitiga.
Cara melukiskan penjumlahan gaya:
a. Lukislah salah satu gaya, missal F1
b. Lukislah gaya kedua, missal F2
4
c. Jumlahkan kedua gaya (F1 + F2 )
Lihat diagaram vektor berikut
F1 + F2
F2 F2
F1 F1
Cara melukiskan selisih gaya.
Selish gaya F1 dan F2 ditulis sebagai F1- F2 dan secara matematis dapat ditulis menjadi
penjumlahan gaya sebagai F1 – F2 = F1 + (-F2). Lihat gambar diagram vektor berikut.
F1 F1 F2
F2
F1- F2 - F2
F1
F1- F2 = F3 -F2
d. Resultan Gaya
Dua atau lebih gaya yang bekerja pada sebuah benda dalam satu garis kerja dapat
digantikan dengan sebuah gaya pengganti. Gaya pengganti ini disebut resultan (paduan)
gaya-gaya tersebut. Resultan gaya diberi symbol R. Misalkan gaya F1 dan F2 bekerja
pada sebuah benda, maka resultan gaya R = F1 + F2. Jadi resultan gaya adalah
penjumlahan gaya. Saat sebelum seorang pemanah melepaskan anak panahnya, bekerja
dua gaya F1 dan F2 dan resultannya R = F1 + F2. Resultan kedua gaya itu berarah
mendatar kedepan, itilah sebabnya ketika anak panah dilepaskan, anak panah terlepas
mendatar dengan arah kedepan.
1. Gaya-gaya segaris dan searah
Dua buah gaya F1 dan F2 segaris dan searah yang bekerja pada sebuah dapat diganti
dengan resultan gaya. Resultan gaya adalah jumlah besar tiap-tiap gaya secara aljabar
5
biasa. Arah resultan gaya ini searah dengan arah kedua gaya.
Misalkan sebuah anak timbangan yang pertama dianggap gaya
pertama F1 sebesar 0,49 N dan berarah kebawah, sedangkan
anak timbangan kedua dianggap sebagai gaya kedua F2 sebesar
0,98 N dan berarah kebawah. F1 dan F2 adalah dua buah gaya
yang segaris dan searah. Besar kedua resultan gaya tersebut
adalah jumlah kedua gaya. Jika gaya0gaya yang segaris dan
searah itu lebih dari satu, maka besar resultan gaya-gaya
tersebut adalah jumlah semua gaya.
2. Gaya-gaya segaris dan berlawanan arah
Sebagai contoh Umar sedang tarik menarik tali dengan Amir. Misalkan Umar
menarik dengan gaya F1 sebedar 75 N kearah kiri, sedangkan Amir menarik dengan
gaya F2 sebesar 150 N kearah kanan.
6
R = F1 + F2 + F3 +. . . .
Gambar. Mengukur gaya segaris dan searah dengan neraca pegas
Gambar. Diagram gaya segaris dan searah
F1 = 0,49 N
F2 = 0,98 N R = 1,47 N
Gambar. Contoh gaya-gaya segaris dan berlawanan arah
Karena F1 > F2 maka tali akan bergarak ke arah B. Jadi resultan gaya tersebut
mempunyai arah kekanan. F1 berarah kekiri sehingga bertanda negatif dan F2 berarah
kekanan sehingga bertanda positif. Besar kedua resultan gaya tersebut
R = - F1 + F2 atau R = F2 - F1
Maka besar besar resultan gaya tersebut adalah sebagai berikut :
R = 150 N – 75 N
R = 75 N dengan arah kekanan ( searah F2 )
Jika ada dua gaya segaris dan berlawanan arah dan sama besar, maka akan
terjadi keseimbangan. Jika keduanya bekerja pada sebuah benda, maka benda tersebut
akan diam atau bergerak dengan kecepatan konstan. Keadaan tersebut dapat
digambarkan sebagai berikut.
F1 F2
Gaya F1 dan F2 sama besar sehingga terjadi keseimbangan.
Jika ada lebih dari dua gaya yang segaris dan berlawanan arah, maka gaya yang
mempunyai arah ke kanan bertanda positif, sedangkan gaya yang mempunyai arah ke
kiri bertanda negatif.
F1 F2 F3
Untuk keadaan ini berlaku
R = - F1 + F2 + F3 + . . .
e. Gaya-gaya Seimbang
Keseimbangan adalah ketika dua gaya sama besar bekerja segaris dan berlawanan
arah atau keseimbangan terjadi ketika resultan R = 0. Benda dalam keadaan seimbang
tidak mengalami perubahan gerak., artinya jika mula-mula benda diam, benda tetap
7
diam setelah gaya-gaya bekerja. Jika benda mula-mula bergerak benda akan terus
bergerak setelah gaya-gaya seimbang tersebut bekerja.
- Keseimbangan gaya-gaya pada benda yang diam disebut keseimbangan statis.
- Keseimbangan gaya-gaya pada benda yang mula-mula bergerak dan tetap bergerak
lurus beraturan setelah gaya-gaya seimbang bekerja, disebut keseimbangan
dinamis.
Keadaan keseimbangan dapat ditemukan di pesawat terbang yang sedang
melayang diangkasa. Pada pesawat terbang gaya angkat keatas sama dengan gaya
berat pesawat yang arahnya ke bawah. Adapun gaya horizontal, yaitu gaya mesin,
seimbang dengan gaya gesekan dengan udara. Akibatnya pesawat memiliki kecepatan
tetap sehingga penumpang tidak merasakan sedang bergerak.
f. Gaya Gesek
Gaya gesek adalah gaya yang ditimbulkan oleh dua benda yang saling
bergesekan dengan arah gaya yang berlawanan dengan arah gerak benda. Gaya
gesekan yang terjadi pada saat benda belum bergerak disebut gaya gesekan statis,
sedangkan gaya gesekan yang terjadi setelah benda bergerak disebut gaya gaya
gesekan kinetis. Gaya gesekan tidak hanya terjadi pada sua benda padat yang saling
bergesekan. Gaya gesekan juga terjadi antara benda dengan udara dan antara benda
dengan zat cair. Contoh pemanfaatan gaya gesek diudara adalah penggunaan parasut.
Benda yang bergerak di air juga mengalami gesekan dengan air contohnya yaitu kapal
selam yang didesain berbentuk streamline.
g. Peranan Gaya Gesek Dalam kehidupan Sehari-hari.
Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali peristiwa yang berhubungan
dengan gaya gesekan. Gaya gesekan ada yang menguntungkan dan ada yang
merugukan. Apabila gaya gesek itu merugikan, maka orang akan mencari cara untuk
mengurangi gaya gesekan tersebut. Contohnya adalah sebagai berikut:
1. Gaya gesekan antara ban mobil dengan permukaan jalan yang dapat menyebabkan
ban cepat gundul dan menghambat gerak mobil. Untuk itu maka jalan dibuat
beraspal. Aspal dapat mengurangi gaya gesekan pada mobil sehingga mobil dapat
melaju dengan mulus dan cepat.
2. Gaya gesekan mobil dengan udara menyebabkan mobil tidak dapat melaju dengan
cepat. Untuk mengurangi gaya gesekan antar mobil dan udara maka bentuk mobil
di desain dengan bodi streamline, mobil bias melaju dengan kecepatan tinggi.
Mobil dengan desain streamline disebut aerodinamis.
8
3. Gaya gesekan antara air dengan perahu dapat menghambat gerak perahu. Untuk
mengurangi gaya gesekan tersebut, bagian bawah perahu diberi pelampungan yang
berisi udara. Desain ini diterapkan pada hovercraft sehingga dapat bergerak dengan
kelajuan tinggi di atas permukaan air nseolah-olah melayang diudara.
4. Gesekan antara mesim mobil dengan kopling akan menimbulkan panas yang
menyebabkan mesin mobil cepat aus. Untuk mengatasi hal ini permukaan yang
bersentuhan antara mesin dan kopling diberi oli. Hal ini juga berlaku pada engsel
pintu dan jendela rumah agar tidak saling bersentuhan, engsel diberi minyak.
Dengan member oli atau minyak permukaan yang bersentuhan menjadi lebih licin
sehingga mengurangi gaya gesekan antara bagian-bagian engsel.
5. Gaya gesekan antara rosa kereta api dengan rel baja sangat besar sehingga kereta
api tidak dapat melaju dengan kencang.
Selain merugikan, gaya gesekan juga dapat bersifat menguntungkan. Contoh gaya
gesek yang menguntungkan antara lain sebagai berikut:
1. Pada saat kita berjalan diatas tanah, terjadi gaya gesekan antara telapak kaki dengan
tanah. Kita dapat berjalan akibat adanya gaya aksi dan reaksi. Ketika telapak kaki
mendorong tanah kebelakang, gesekan yang dikerjakan tanah pada telapak
mendorong kaki ke depan. Jika tanah licin, gaya gesekan menjadi kecil. Itulah
yang menyebabkan kita sukar berjalan diatas tanah yang licin.
2. Ban mobil dibuat bergerigi agar gaya gesekan yang terjadi antara permukaan jalan
dengan ban menjadi besar. Dengan demikian, mobil tidak selip ketika berjalan di
jalan yang licin.
3. Gesekan antara karet dan pelek roda pada sepeda mirip dengan gesekan pada
piringan rem sepeda motor, dapat memperlambat kelajuan sepeda motor dan sepeda
tersebut.
4. Penerjun payung juga menggunakan prinsip gaya gesekan. Gesekan udara dapat
memperlambat kelajuan jatuh parasut.
F. METODE
Pertemuan I
Metode : Demonstrasi, Diskusi, Tanya Jawab,
Model : Kooperatif tipe Stands
9
Pertemuan II
Metode : Diskusi, Tanya Jawab,Diskusi
Model : Kooperatif tipe Stands
Pertemuan III
Metode : Diskusi, Ceramah, Diskusi Kelompok, Tanya Jawab
Model : Kooperatif tipe Stands
G. STRATEGI PEMBELAJARAN
Pertemuan I (TPK 1 – 6)
Waktu : 2 x 45 menit
A. Pendahuluan (± 5 menit)
Salam pembuka dari guru
Guru memotivasi siswa dengan meminta perwakilan salah seorang siswa untuk
menutup pintu kelas dan guru menanyakan kepada siswa yang lain apa yang
sedang dilakukan oleh siswa tersebut?
Melukiskan judul yang akan diajarkan yaitu “ Gaya “.
Menuliskan tujuan pembelajaran khusus di depan papan tulis
B.Kegiatan Inti (± 70 menit)
Peserta didik dibimbing oleh guru mendeskripsikan pengertian gaya.
Guru menyajikan informasi tentang gaya sentuh dengan menggunakan media
gambar macam-macam gaya sentuh dalam kehidupan sehari-hari.
Guru menyajikan informasi tentang gaya tak sentuh dengan menggunakan media
gambar macam-macam gaya tak sentuh dalam kehidupan sehari-hari
Guru memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk bertanya.
Memberikan umapan balik (pujian) kepada peserta didik yang terlibat.
Membagi siswa dalam kelompok kooperatif dengan anggota 4 - 5 orang.
Membagi LKPD 1 kepada setiap kelompok dan meminta siswa untuk membaca
prosedur kerja pada percobaan kemudian menanyakan hal-hal yang kurang
dimengerti oleh siswa.
Membagi alat dan bahan praktikum.
Membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD 1.
Meminta perwakilan kelompok menuliskan jawaban LKPD 1 dan
mempresentasikannya, serta kelompok lain menanggapinya.
Memastikan setiap siswa telah mengetahui jawaban yang benar
10
Meminta siswa mengumpulkan LKPD.
C.Penutup (± 5 menit)
Meminta siswa kembali ke tempat duduk masing-masing.
Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah disampaikan
selama pembelajaran.
Mengevaluasi siswa dengan memberikan tes tertulis sesuai dengan TPK.
Memberikan penghargaan kepada kelompok setiap kelompok.
Menutup pelajaran dan mengingtakan siswa untuk belajar tentang resultan gaya
dan cara menggambarkan yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan II (TPK 7 - 10)
Waktu : 2x 45 menit
A. Pendahuluan (± 5 menit)
Salam pembuka dari guru
Guru memotivasi siswa dengan meminta perwakilan 2 orang siswa maju ke depan
kelas memperagakan arah resultan gaya dengan cara 2 orang tersebut menarik
seutas tali kemanakah arah resultan.
Menuliskan jadwal yang akan diajarkan “Resultan Gaya”
Menuliskan tujuan pembelajaran khusus di depan papan tulis.
B.Kegiatan Inti (± 70 menit)
Peserta didik dibimbing oleh guru untuk mendeskripsikan pengertian resultan
gaya.
Guru menjelaskan tahap demi tahap cara melukiskan penjumlahan gaya.
Membagi siswa dalam beberapa kelompok kooperatif dengan anggota 4 -5
orang.
Membagi LKPD II dan LKPD III kepada masing-masing kelompok.
Meminta siswa untuk membaca prosedur kerja pada percobaan dan menanyakan
hal-hal yang kurang jelas.
Membagi alat dan bahan praktikum.
Membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD.
Meminta perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menuliskan dan
mempresentasikan jawaban di depan kelas serta kelompok lain menanggapinya.
Memastikan setiap siswa telah mengetahui jawaban yang benar.
Meminta siswa mengumpulkan LKPD.
11
C.Penutup (± 5 menit)
Meminta siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah disampaikan
selama pembelajaran.
Mengevaluasi siswa dengan memberikan tes tertulis sesuai dengan TPK.
Memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.
Menutup pelajaran dan mengingatkan kepada siswa untuk belajar tentang gaya
gesek yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
Pertemuan III (TPK 11 – 14)
A. Pendahuluan (± 5 menit)
Salam pembuka dari guru
Guru memotivasi siswa dengan cara menanyakan mengapa pada sepeda motor
bannya berbentuk gerigi atau bergelombang.
Menuliskan judul yang akan diajarkan “ Gaya Gesek”.
Menuliskan tujuan pembelajaran khusus.
B.Kegiatan Inti (± 70 menit)
Siswa dibimbing oleh guru untuk menyebutkan pengertian dari gaya gesek.
Membagi siswa dalam kelompok kooperatif dengan anggota 4 – 5 orang.
Membagi LKPD IV untuk menyelidiki besar dan sifat dari gaya gesek.
Meminta siswa untuk membaca prosedur kerja pada percobaan dan menanyakan
hal-hal yang kurang jelas.
Membagi alat dan bahan praktikum.
Membimbing setiap kelompok dalam mengerjakan LKPD.
Meminta masing-masing perwakilan kelompok untuk mempresentasikan hasil
kegiatan di depan kelas
Memastikan setiap siswa telah mengetahui jawaban yang benar.
Meminta siswa mengumpulkan LKPD.
Guru menjelaskan peranan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari.
12
C.Penutup (± 5 menit)
Meminta siswa kembali ke tempat duduknya masing-masing.
Guru membimbing siswa membuat rangkuman materi yang telah disampaikan
selama pembelajaran.
Mengevaluasi siswa dengan memberikan tes tertulis sesuai dengan TPK.
Memberikan penghargaan kepada setiap kelompok.
Menutup pelajaran dan mengingatkan kepada siswa untuk belajar tentang
Hukum Newton yang akan dibahas pada pertemuan berikutnya.
H. SUMBER BELAJAR
Buku siswa
Marthen Kanginan, 2007. IPA FISIKA untuk SMP Kelas VIII. Jakarta : Erlangga.
Tim Abdi Guru, 2008. IPA Fisika untuk SMP kelas VIII. Jakarta: Erlangga.
Buku-buku yang relevan.
LKPD I : Mengukur gaya dengan dinamometer
LKPD II : Resultan gaya-gaya segaris dan searah.
LKPD III : Resultan gaya-gaya segaris dan berlawanan arah.
LKPD IV : Mengukur besar dan sifat gaya gesek.
I. PENILAIAN
1. Jenis Tagihan : LKPD, Tes Hasil Belajar
2. Teknik : Tes Tertulis
3. Bentuk instrumen : Soal Uraian
4. Instrumen :
Pertemuan I
1. Sebutkan definisi dari gaya?
2. Sebutkan definisi dari gaya sentuh?
3. Sebutkan contoh-contoh gaya sentuh dalam kehidupan sehari-hari?
4. Sebutkan definisi dari gaya tak sentuh?
5. Sebutkan contoh-contoh gaya tak sentuh dalam kehidupan sehari-hari?
13
Pertemuan II
1. Sebutkan cara-cara melukis penjumlahan gaya?
2. Bagaimana menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan searah?
3. Bagaimana menentukan resultan gaya-gaya yang segaris dan berlawanan arah?
4. A mendorong meja kekanan dengan gaya 300 N, B mendorong meja tersebut kekiri
dengan gaya 200 N, kemana resultan kedua gaya dan arahnya?
25 N A B 35 N
5. Perhatikan gambar diatas, berapakah resultan gaya A dan B?
6. Sebutkan syarat-syarat terjadinya keseimbangan pada sebuah benda?
Pertemuan III
1. Sebutkan definisi dari gaya gesek?
2. Sebutkan dan jelaskan keuntungan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari?
3. Sebutkan dan jelaskan keuntungan gaya gesek dalam kehidupan sehari-hari?
14