44

Click here to load reader

RPS - Preeklamsia

Embed Size (px)

DESCRIPTION

RPS - Preeklamsia

Citation preview

  • PreeklamsiaLucky Resa Santoso121 0211 036FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

  • PendahuluanHipertensi adalah tekanan darah sekurang-kurangnya 140 mmHg sistolik atau 90 mmHg diastolik pada dua kali pemeriksaan berjarak 4-6 jam pada wanita yang sebelumnya normotensi.Hipertensi pada kehamilan

  • KLASIFIKASIHIPERTENSI KRONIK DALAM KEHAMILAN

    DIAGNOSISTEKANAN DARAHTANDA LAINHIPERTENSI KRONIK

    SUPERIMPOSEDPREECLAMPSIAHIPERTENSI

    HIPERTENSI KRONIKKEHAMILAN < 20 mg

    PROTEINURIA DAN TANDA LAIN PREEKLAMPSIA

  • KLASIFIKASIHIPERTENSI KARENA KEHAMILAN

    DIAGNOSISTEKANAN DARAHTANDA LAINPREEKLAMPSIA RINGAN

    PREEKLAMPSIA BERATKENAIKAN DIASTOLIK 15 mmHg ATAU 90 mmHg DALAM 2 PENGUKURAN JARAK 1 JAM

    TEKANAN DIASTOLIK > 110 mmHgPROTEINURIA 1+

    PROTEINURIA 2+OLIGURIAHIPERREFLEKSIAGANGG.PENGLIHATANNYERI EPIGASTRIUM

  • DefinisiPreeklamsia adalah timbulnya hipertensi disertai dengan proteinuria pada umur kehamilan >20 minggu atau segera setelah persalinan

    Sindrome spesifik kehamilan berupa berkurangnya perfusi organ akibat vasospasme dan aktivasi endotel. Williams Obstetrics.2010

  • EpidemiologiHipertensi kehamilan Sering diderita wanita usia muda dan nullipara (3-10%)usia tua lebih sering mengalami hipertensi kronik dan superimposed PEBPreeklampsia 5%

  • Faktor RisikoRasEtnikGenetikObesitasMultifetal gestasional

  • Etiologi Teori kelainan vaskular plasenta Intoleransi imun antar maternal, paternal (plasenta) dan janin Maladaptasi cardiovaskular maternal atau perubahan inflamasi selama kehamilanPredisposisi genetik

  • Invasi Trofoblas Yang Abnormal

  • Kerusakan endotel

  • Faktor immunologi

  • Faktor genetik

  • PatofisiologiSirkulasi uteroplasenta pada kehamilan normal dan preeklampsia

    kehamilan normal: perubahan pada cabang arteri spiralis dari dinding otot yang tebal menjadi dinding pembuluh darah yang lunak memungkinkan terjadinya sejumlah aliran darah ke uteroplasenta.

    preeklampsia, perubahan arteri spiralis tidak terjadi dengan sempurna dinding otot tetap kaku dan sempit dan akibatnya akan terjadi penurunan aliran darah ke sirkulasi uteroplasenta yang mengakibatkan hipoksia.

  • Manifestasi KlinisTD hipertensi ProteinuriaNapas pendek, sianosis, ronkiedema paruNyeri kepala hebat tidak hilang dengan analgetikNyeri epigastriumGangguan penglihatan skotoma atau pandangan kabur

  • DiagnosisPreeklampsia Ringan Tekanan darah 140/90 mmHg pada usia kehamilan > 20 minggu Tes celup urin menunjukkan proteinuria 1+ atau pemeriksaan proteinkuantitatif menunjukkan hasil >300 mg/24 jamPreeklampsia Berat Tekanan darah >160/110 mmHg pada usia kehamilan >20 minggu Tes celup urin menunjukkan proteinuria 2+ atau pemeriksaan proteinkuantitatif menunjukkan hasil >5 g/24 jam Atau disertai keterlibatan organ lain: Trombositopenia ( 1,2 mg/dl

  • DiagnosisSuperimposed preeklampsia pada hipertensi kronik Ibu dengan riwayat hipertensi kronik (sudah ada sebelum usia kehamilan20 minggu) Tes celup urin menunjukkan proteinuria >+1 atau trombosit 20 minggu

  • PENATALAKSANAAN

  • Penatalaksanaan

  • PenatalaksanaanPenanganan preeklampsia berat dan eklampsia sama, kecuali bahwa persalinan harus berlangsung dalam 6 jam setelah timbulnya kejang pada eklampsia.

  • Istirahat merupakan terapi utama dalam penanganan preeklampsia ringan.Diet diberikan cukup protein, rendah karbohidrat, lemak, garam secukupnya dan roboransia prenatal.Tidak diberikan obat-obat diuretik antihipertensi, dan sedative.Dilakukan pemeriksaan laboratorium HB, hematokrit, fungsi hati, urin lengkap dan fungsi ginjal.Prinsip medikamentosa pada preeklampsia RINGAN

  • Indikasi rawat inap a) Bila tidak ada perbaikan : tekanan darah, kadar proteinuria selama 2 minggu. b) Adanya satu atau lebih gejala dan tanda-tanda preeklampsia berat. Prinsip medikamentosa pada preeklampsia RINGAN

  • Prinsip medikamentosa pada preeklampsia BERAT:

  • Prinsip medikamentosa pada preeklampsia BERAT:Prinsip medikamentosa pada preeklampsia BERAT:

  • Prinsip medikamentosa pada preeklampsia BERAT:Prinsip medikamentosa pada preeklampsia BERAT:Anti hipertensi

  • Pencegahan KejangMgSO4Menggeser kalsium transmisi neuromuskular tidak terjadi kadar asetilkolin perangsangan serat saraf Syarat pemberian :Harus ada antidotum (kalsium glukonas) 10% dalam 10 cc iv 3 menitRefleks patela (+) kuatRR > 16 x/menit tdk ada disstresnafasDihentikan bila :intoksikasi (+)Setelah24jampascapersalinanatau24 jam setelah kejang berakhirMagnesium sulfat merupakan obat pilihan untuk mencegah dan mengatasi kejang pada preeklampsia dan eklampsia. Alternatif lain adalah Diasepam, dengan risiko terjadinya depresi neonatal.

  • Perawatan aktif(kehamilan segera diakhiri/diterminasi bersamaan dengan pemberian medikamentosa)

    Ibu Umur kehamilan 37 mingguAdanya tanda-tanda/gejala-gejala impending eklampsiaKegagalan terapi pada perawatan konservatif, yaitu: keadaan klinik dan laboratorik memburukDiduga terjadi solusio plasentaTimbul onset persalinan, ketuban pecah atau perdarahan

    JaninAdanya tanda-tanda fetal distressAdanya tanda-tanda intra uterine growth restrictionTerjadinya oligohidramnion LaboratorikAdanya tanda-tanda sindroma HELLP khususnya menurunnya trombosit dengan cepat

  • PersalinanPada preeklampsia berat, persalinan harus terjadi dalam 24 jam, sedangkan pada eklampsia dalam 6 jam sejak gejala eklampsia timbulJika terjadi gawat janin atau persalinan tidak dapat terjadi dalam 12 jam (pada eklampsia), lakukan bedah CaesarJika bedah Caesar akan dilakukan, perhatikan bahwa:Tidak terdapat koagulopati. Koagulopati kontra indikasi anestesi spinal.Anestesia yang aman/terpilih adalah anestesia umum untuk eklampsia dan spinal untuk PEB. Dilakukan anestesia lokal, bila risiko anestesi terlalu tinggi.Jika serviks telah mengalami pematangan, lakukan induksi dengan Oksitosin 2-5 IU dalam 500 ml Dekstrose 10 tetes/menit atau dengan cara pemberian prostaglandin/misoprostol

  • Perawatan post partumAnti konvulsan diteruskan sampai 24 jam postpartum atau kejang yang terakhirTeruskan terapi hipertensi jika tekanan diastolik masih > 90 mmHgLakukan pemantauan jumlah urin

  • KomplikasiIskemia uterplasenterPertumbuhan janin terhambatKematian janinPersalinan prematurSolusio plasentaSpasme arteriolarPerdarahan serebralAblasio retinaThromboemboliGangguan pembekuan darahButa kortikalKejang dan komaTrauma karena kejangAspirasi cairan, darah, muntahan dengan akibat gangguan pernafasan

    Penanganan tidak tepatEdema paruInfeksi saluran kemihKomplikasi anestesi atau tindakan obstetrik

  • PrognosisPreeklampsia diperkirakan menyumbangkankematian maternal sebesar 14%Kemungkinan preeklampsia berulang lagi dikehamilan yang berikut adalah 10%Apabila wanita tersebut mengalami preeklampsia dengan komplikasi, maka kemungkinan untuk berulang di kehamilan berikutnya lebih besarJika kejadian preeklampsianya lebih dini, makakemungkinan berulangnya juga lebih besar

  • ReferensiCuningham FG, Leveno KJ, Bloom SL (editors). Williams Obstetrics. 23rd Edition. New York: McGraw-Hill.2010.Manuaba, IBG, Manuaba, IAC dan Manuaba, IBGF 2007, pengantar kuliah obstetri, EGC, JakartaBuku saku, pelayanan kesehatan ibu difasilitas kesehatan dasar dan rujukan, Ed pertama, 2013

  • terimakasih

  • Dosis terapeutik dan toksis MgSO4

    Dosis terapeutik dan toksis MgSO4Dosis terapeutik : 4-7 mEq/liter atau 4,8-8,4 mg/dlHilangnya reflex tendon 10 mEq/liter atau 12 mg/dlTerhentinya pernafasan 15 mEq/liter atau 18 mg/dlTerhentinya jantung >30 mEq/liter atau > 36 mg/dl

  • Pemberian obat antikejangMgSO4

    Cara pemberian MgSO4Loading dose : initial dose 4 gram MgSO4: intravena, (40 % dalam 10 cc) selama 15 menitMaintenance dose :Diberikan infuse 6 gram dalam larutan ringer/6 jam; atau diberikan 4 atau 5 gram i.m. Selanjutnya maintenance dose diberikan 4 gram im tiap 4-6 jam

  • Anti-HipertensiAntihipertensi lini pertamaNifedipin. Dosis 10-20 mg/oral, diulangi setelah 30 menit, maksimum 120 mg dalam 24 jam

  • Antihipertensi lini kedua-Sodium nitroprussida : 0,25g iv/kg/menit, infuse ditingkatkan 0,25g iv/kg/5 menit.-Diazokside : 30-60 mg iv/5 menit; atau iv infuse 10 mg/menit/dititrasi.

  • Patogenesis PreeklamsiaGangguan repons immune dan infasi trofoblasthipoksia trofoblast meningkatnya zat toksik: radikal bebas, cytocine, enzima proteolitik kerusakan endotel.Kerusakan endotel prostacyclin (vasodilator) dan nitric oxide turun. Endotilin (vasocontrictor) naikJika diikuti vasokonstriksi agegasi platelet thromboxane dan serotonin (vasokonstriktor) naik.Dalam mikrosirkulasi akan terbentuk thrombin microangiopathy, thrombocytopenia dan hemolisis.Permeabilitas dinding pemb darah turun edema vol plasma turun (hemokonsentrasi)Akibat dari semua diatas maka hemodinamik ibu terganggu, yang ditandai dengan penurunan volume plasma, peningkatan peripheral vascular resistance dan tekanan darah sebagai mekanisme kompensasi akan meningkat

    *

  • Perawatan konservatif(kehamilan tetap dipertahankan bersamaan dengan pemberian medikamentosa)

    bila kehamilan preterm 37 minggu tanpa disertai tanda tanda impending eklampsia dengan keadaan janin baik. Diberi pengobatan yang sama dengan pengobatan medikamentosa pada pengelolaan secara aktif.Selama perawatan konservatif, sikap terhadap kehamilannya ialah hanya observasi dan evaluasi sama seperti perawatan aktif, kehamilan tidak diakhiri. Magnesium sulfat dihentikan bila ibu sudah mencapai tanda-tanda preeclampsia ringan, selambat-lambatnya dalam waktu 24 jam.

  • KortikosteroidPemberian glukokortikoid untuk pematangan paru janin tidak merugikan ibu. Diberikan pada kehamilan 32-34 minggu, 2x 24 jam. Obat ini juga diberikan pada sindrom HELLP.

  • Kortikosteroid untuk pematangan paruPemberian kortikosteroid antenatal berhubungan dengan penurunan mortalitas janin dan neonatal, RDS, kebutuhan ventilasimekanik/CPAP, kebutuhan surfaktan dan perdarahan serebrovaskular, necrotizing enterocolitis serta gangguan perkembangan neurologisPenurunan bermakna RDS didapatkan dari pemberian kortikosteroid pada usia kehamilan 28-36 minggu dan dibeikan 48 jam-7 hari sebelum persalinanPemberian kortikosteroid ulangan (jarak 1 minggu atau lebih) berhubungan dengan penurunan bermakna RDS, penyakit paru berat, morbiditas berat pada janin.