Upload
others
View
37
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
PEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA
RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA Jl. Tentara Pelajar No. 22 Purbalingga Telepon (0281) 891016, 896645 Fax. 893279
LAPORAN KEUANGAN
RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA
TAHUN 2017
(UNAUDITED)
RSUD dr. R. GOETENG TAROENADIBRATA
PURBALINGGA
2018
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
2
DAFTAR ISI
Hal
Bab I Pendahuluan 4
1.1 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan 4
1.2 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan 5
1.3 Sistematika Penyusunan Catatan atas Laporan Keuangan 7
Bab II Ekonomi Makro, Kebijakan Keuangan dan Pencapaian Target Kinerja
APBD
9
2.1 Umum 9
2.2 Struktur Ekonomi 10
2.3 Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi 10
2.4 Kebijakan Keuangan 10
Bab III Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan 12
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan 12
3.2 Hambatan dan Kendala yang Ada Dalam Pencapaian Target
yang Telah Ditetapkan
13
Bab IV Kebijakan Akuntansi 16
4.1 Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah 16
4.2 Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan
16
4.3 Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan
Keuangan
17
Bab V Penjelasan Pos-Pos Laporan Keuangan 29
5.1 Penjelasan atas Pos-pos Laporan Realisasi Anggaran 29
5.1.1 Penjelasan Umum atas Pos-pos Laporan Realisasi
Anggaran
29
5.1.2 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Realisasi Anggaran 30
5.2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca 46
5.2.1 Posisi Keuangan Secara Umum 46
5.2.2 Penjelasan atas Pos-pos Neraca 47
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
3
5.3 Penjelasan atas Pos-pos Laporan Operasional 66
5.3.1 Penjelasan Umum atas Pos-Pos Laporan Operasional 66
5.3.2 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Operasional 67
5.4 Penjelasan atas Pos-Pos Laporan Perubahan Ekuitas 75
Bab VI
Penutup
77
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
4
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017
disusun dengan maksud untuk memenuhi ketentuan dalam Pasal 232 ayat (6) Peraturan
Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 yang mewajibkan entitas akuntansi untuk
menyusun laporan keuangan sebagai bentuk pertanggungjawaban pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dengan diterbitkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang
Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah,
telah dimulai era baru dalam penerapan standar akuntansi pada Pemerintah Daerah. Jika
sebelum tahun 2016, Pemerintah Daerah masih diperbolehkan menggunakan Standar
Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual),
maka mulai tahun 2016 dan seterusnya, semua Pemerintah Daerah harus menerapkan
Standar Akuntansi Pemerintah (SAP) berbasis Akrual secara keseluruhan untuk semua
transaksi keuangan.
Salah satu konsekuensi dari penerapan SAP Berbasis Akrual adalah bertambahnya jenis
Laporan Keuangan yang harus disusun oleh entitas akuntansi maupun entitas pelaporan.
Ada 5 (lima) jenis Laporan Keuangan yang harus disusun oleh entitas akuntansi
berdasarkan SAP Berbasis Akrual, yaitu:
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran adalah laporan yang menyajikan informasi realisasi
pendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit-LRA, pembiayaan, dan sisa
lebih/kurang pembiayaan anggaran, yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya dalam satu periode.
2. Laporan Operasional (LO)
Laporan Operasional yang selanjutnya disingkat LO adalah laporan yang
menyajikan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas
pelaporan yang tercermin dalam pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit
operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan
periode sebelumnya.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
5
3. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE)
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit-LO, koreksi dan
ekuitas akhir.
4. Neraca
Neraca adalah laporan yang menyajikan informasi posisi keuangan suatu entitas
pelaporan mengenai aset, utang dan ekuitas dana pada tanggal tertentu.
5. Catatan atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan yang selanjutnya disingkat CaLK adalah laporan
yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas
nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LO, LPE, dan Neraca dan LAK dalam
rangka pengungkapan yang memadai.
Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga diharapkan dapat
menyediakan informasi tentang:
a. sumber, alokasi dan penggunaan sumber daya keuangan;
b. kecukupan penerimaan periode berjalan untuk membiayai seluruh pengeluaran;
c. jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan dalam kegiatan entitas pelaporan
serta hasil-hasil yang telah dicapai;
d. bagaimana entitas pelaporan mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi
kebutuhan kasnya;
e. posisi keuangan dan kondisi entitas pelaporan berkaitan dengan sumber-sumber
penerimaannya, baik jangka pendek maupun jangka panjang, termasuk yang berasal
dari pungutan pajak dan pinjaman;
f. perubahan posisi keuangan entitas pelaporan, apakah mengalami kenaikan atau
penurunan, sebagai akibat kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
1.2. Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga disusun
berdasarkan:
a. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah
Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Djawa Tengah;
b. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
c. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
d. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan
Nasional;
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
6
f. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;
g. Undang–Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah
sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-
Undang Nomor 2 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23
Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
h. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan
Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun
2010 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang
Sistem Informasi Keuangan Daerah;
i. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
j. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan Antara Pemerintah, Pemerintah Propinsi dan Pemerintah Daerah
Kabupaten/Kota;
k. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
l. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan
Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman
Pengelolaan Keuangan Daerah;
m. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 tentang Penerapan Standar
Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual Pada Pemerintah Daerah;
n. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 10 Tahun 2006 tentang
Pengelolaan Keuangan Daerah;
o. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 11 Tahun 2008 tentang
Penetapan Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Purbalingga;
p. Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 14 Tahun 2016 tentang Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Daerah Kabupaten Purbalingga Nomor 17 Tahun 2017 tentang
perubahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017;
q. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 73 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi
Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Berbasis Akrual sebagaimana telah
diubah terakhir dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 81 Tahun 2015
tentang perubahan kedua atas Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 73 Tahun 2014
tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga Berbasis
Akrual.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
7
r. Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 71 Tahun 2016 tentang Penjabaran Anggaran
Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 80 Tahun 2017 tentang perubahan
Penjabaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun 2017.
1.3. Sistematika Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan
Catatan atas Laporan Keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
Kabupaten Purbalingga Tahun 2017 disusun dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Memuat penjelasan mengenai penjelasan umum tentang maksud dan tujuan
penyusunan laporan keuangan, dasar hukum penyusunan laporan keuangan,
dan sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA
Memuat penjelasan mengenai asumsi makro ekonomi yang dijadikan
landasan penyusunan APBD dan perkembangannya dalam Perubahan
APBD sampai akhir tahun dibandingkan dengan periode yang sama pada
tahun anggaran sebelumnya. Selain itu, memuat juga kebijakan keuangan
yang ditetapkan dan pencapaian target kinerja APBD.
BAB III IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
Memuat penjelasan mengenai ikhtisar realisasi pencapaian target kinerja
keuangan, hambatan dan kendala yang ada dalam pencapaian target yang
telah ditetapkan.
BAB IV KEBIJAKAN AKUNTANSI
Memuat penjelaskan entitas akunansi/entitas pelaporan keuangan daerah,
basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan dan basis
pengukuran yang mendasari penyusunan laporan keuangan, dan penerapan
kebijakan akuntansi berkaitan dengan ketentuan yang ada dalam SAP.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
8
BAB V PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
Memuat penjelasan mengenai pengaruh perubahan kebijakan akuntansi dari
basis kas menuju akrual ke basis akrual serta rincian dan penjelasan masing-
masing pos-pos laporan keuangan SKPD, sebagai berikut:
1. Penjelasan atas Pengaruh Perubahan Kebijakan Akuntansi dari Basis
Kas Menuju Akrual (Cash Toward Accrual Basis) ke Basis
Akrual(Accrual Basis) pada Laporan Keuangan Tahun 2017.
2. Laporan Realisasi Anggaran
a. Pendapatan – LRA
b. Belanja
3. Neraca
a. Aset
b. Kewajiban
c. Ekuitas
4. Laporan Operasional
a. Pendapatan – LO
b. Beban
5. Laporan Perubahan Ekuitas
BAB VI PENUTUP
Memuat penjelasan mengenai kinerja perusahaan daerah, pelaksanaan
kegiatan yang bersumber dari non APBD, dan kewajiban kontinjensi.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
9
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN,
DAN PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1. Umum
Secara umum, Kondisi perekonomian Purbalingga menunjukkan tanda pemulihan,
setelah berlalunya masa krisis yang melanda ekonomi dunia sejak tahun 2008. Hal ini
terlihat dari PDRB yang terus meningkat dan pertumbuhan ekonomi yang tetap
menunjukkan arah positif. Peningkatan ekonomi tersebut digambarkan melalui Nilai
PDRB atas dasar harga (adh) Berlaku dan atas dasar harga (adh) Konstan, maupun
PDRB Per Kapita.
PDRB perkapita Kabupaten Purbalingga menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun
seiring dengan kenaikan jumlah penduduk. Indikator ini menunjukkanbahwa secara
ekonomi setiap penduduk Purbalingga rata-rata mampu menciptakan PDRB atau (nilai
tambah) sebesar nilai perkapita di masing-masing tahun tersebut.
Sementara itu pertumbuhan per kapita secara “riil” juga selalu meningkat dikisaran
5,7%. Pertumbuhan ekonomi tersebut diikuti pula oleh penambahan jumlah penduduk,
yang meningkat rata-rata pada kisaran 1,11 persen setiap tahunnya. Dengan demikian
maka pertumbuhan perkapita tersebut tidak saja terjadi secara kuantitas tetapi juga
terjadi secara kualitas, sebagaimana tabel di bawah.
Tabel PDRB dan PDRB Per Kapita Kabupaten Purbalingga
Tahun 2011-2016
PDRB / Kapita Atas Dasar Harga Berlaku Atas Dasar Harga Konstan
Pertahun Perbulan Pertahun Perbulan
(1) (2) (3) (4) (5)
2010 12,763,238.55 1,063,603.21 12,763,238.55 1,063,603.21
2011 14,182,449.02 1,181,870.75 13,332,877.71 1,111,073.14
2012 15,453,320.80 1,287,776.73 13,947,811.20 1,162,317.60
2013 16,810,582.97 1,400,881.91 14,522,788.60 1,210,232.38
2014 18,843,658.82 1,570,304.90 15,212,239.82 1,267,686.65
2015 20,663,951.83 1,721,995.99 15,867,613.16 1,322,301.10
Sumber: purbalinggakab.bps.go.id
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
10
2.2. Struktur Ekonomi
Sampai dengan tahun tahun 2005, struktur ekonomi Kabupaten Purbalingga masih
didominasi oleh sektor pertanian, perkebunan, dan industri. Sektor perkebunan diwakili
oleh perkebunan kelapa yang menghasilkan gula merah (gula kelapa) sedangkan sektor
industri diwakili oleh industri kerajinan rambut palsu dan bulu mata, selain itu juga ada
industri pengolahan kayu yang cukup banyak.
Tapi sejak tahun 2005, sektor pariwisata mulai berkembang seiring dengan
pembangunan dan pengembangan pusat-pusat rekreasi baru di Purbalingga seperti
Obyek Wisata Air Bojongsari (Owabong), Sanggar Luru Ilmu Park (Sanggaluri Park),
dan Purbasari Pancuran Mas. Demikian juga dengan sektor industri, pertumbuhan
industri kerajinan rambut palsu semakin banyak dan tersebar hampir di seluruh area
wilayah Kabupaten Purbalingga.
2.3. Pertumbuhan Ekonomi dan Laju Inflasi
Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Purbalingga mengalami trend yang semakin baik,
sebagaimana terlihat dari perkembangan pertumbuhan ekonomi 3 tahun terakhir yang
terus mengalami kenaikan.
2.4. Kebijakan Keuangan
Kebijakan Keuangan APBD-P TA 2017 tidak bisa dilepaskan dari perubahan asumsi
ekonomi makro APBD-P TA 2017 maupun perubahan asumsi dasar kebijakan umum
APBD-P TA 2017. Oleh karena itu, kebijakan keuangan Pemerintah Kabupaten
Purbalingga TA 2017 adalah sebagai berikut:
A. Kebijakan Pendapatan Daerah
1) Peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui peningkatan
pengendalian dan pengawasan atas pemungutan PAD, peningkatan kualitas
SDM pengelola PAD, mendorong percepatan kinerja dan ketepatan setoran
pendapatan;
2) Memperkuat peran serta BUMD dalam rangka peningkatan PAD dari sektor
BUMD;
3) Peningkatan koordinasi penerimaan yang bersumber dari bagi hasil maupun
dana perimbangan baik yang bersumber dari pemerintah pusat maupun
provinsi.
B. Kebijakan Beban Daerah
Kebijakan belanja daerah dalam APBD-P TA 2017 diarahkan pada:
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
11
1) Pemenuhan alokasi kebutuhan anggaran belanja operasional dan belanja
pegawai untuk menunjang kelancaran pelaksanaan tugas pemerintahan,
pembangunan, dan kemasyarakatan dengan tetap melakukan peningkatan
efisiensi belanja SKPD untuk belanja operasional serta melakukan
penajaman komposisi belanja prioritas.
2) Peningkatan stimulus untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah
melalui peningkatan aksesibilitas wilayah dan penyediaan infrastruktur dasar
sosial dan ekonomi, dengan tetap memperhatikan perlindungan dan
peningkatan kualitas kehidupan masyarakat dalam rangka peningkatan
pelayanan dasar, pendidikan, kesehatan, fasilitas sosial, dan fasilitas umum,
serta pengembangan jaminan sosial dan perlindungan masyarakat miskin
serta mendukung pembangunan yang berwawasan lingkungan.
3) Pelaksanaan keberpihakan (affirmativeaction), terutama terkait dengan upaya
penanggulangan kemiskinan serta pembangunan industri kecil dan industri
kreatif.
4) Merencanakan ulang kegiatan-kegiatan besar yang telah dianggarkan dengan
memperhatikan ketercukupan waktu penyelesaian maupun sumber daya yang
tersedia.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
12
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
Secara umum, pengelolaan keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga Tahun 2017 menunjukkan kinerja yang baik. Salah satu indikatornya
adalah realisasi BLUD RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017,
yaitu realisasi pendapatan sebesar Rp.73.148.734.650,00 atau mencapai 95,00% dan
realisasi belanja sebesar Rp.114.735.249.060,00 atau mencapai 96,47%
A. Ringkasan Laporan Realisasi Anggaran Tahun Anggaran 2017
1. Realisasi Pendapatan dari Pendapatan BLUD sebesar Rp.73.148.734.650,00
atau 95,00 % dari target sebesar Rp.77.000.000.000,00 sehingga terdapat
defisit pendapatan sebesar Rp.3.851.265.350,00.
2. Realisasi Belanja dari dana APBD Rp.29.659.578.407,00 atau 99,85% dari
anggaran sebesar Rp.29.704.761.000,00 sehingga terdapat sisa anggaran
APBD sebesar Rp.45.182.593,00
3. Realisasi Belanja BLUD sebesar Rp.85.075.670.653,00 atau 95,34 % dari
anggaran sebesar Rp.89.232.324.000,00 sehingga terdapat sisa anggaran
BLUD sebesar Rp.4.156.653.347,00.
4. Surplus Anggaran BLUD sebesar Rp.305.387.997,00 berasal dari defisit
Pendapatan BLUD sebesar Rp. 3.851.265.350,00 ditambah dengan sisa
Belanja BLUD sebesar Rp. 4.156.653.347,00.
B. Perbandingan Realisasi Anggaran Tahun 2017 dan Tahun 2016
Jika dibandingkan dengan realisasi anggaran tahun 2016, realisasi anggaran tahun
2017 dapat digambarkan sebagai berikut:
1. Realisasi Pendapatan BLUD 2017 adalah Rp. 73.148.734.650,00 atau
mengalami penurunan sebesar Rp.1.670.891.529,00 atau turun 2,23% dari
realisasi Pendapatan tahun 2016 sebesar Rp. 74.819.626.179,00.
2. Realisasi Belanja dari dana APBD adalah Rp.29.659.578.407,00 atau
mengalami penurunan sebesar Rp.9.035.495.725,00 atau turun 23,35% dari
realisasi Belanja APBD tahun 2016 sebesar Rp. 38.695.074.132,00
3. Realisasi Belanja BLUD adalah Rp.85.075.670.653,00 atau mengalami
peningkatan sebesar Rp.1.046.578.642,00 atau naik 1,25% dari realisasi
Belanja BLUD tahun 2016 sebesar Rp. 84.029.092.011,00
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
13
3.2. Hambatan dan Kendala yang Ada dalam Pencapaian Target yang Telah
Ditetapkan
Dalam pelaksanaan anggaran tahun 2017 terutama pencapaian target pendapatan yang
telah ditetapkan, RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga mengalami
hambatan dan kendala, seharusnya target tersebut dapat dicapai lebih dari pencapaian
sekarang. Hal tersebut dikarenakan beberapa faktor diantaranya :
1. Pihak asuransi kesehatan yang belum membayar klaim pada RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga, sampai dengan tanggal 31 Desember 2017 salah
satunya adalah BPJS Kesehatan yang merupakan penjamin terbesar asuransi
kesehatan. Klaim pelayanan bulan Oktober 2017 yang sudah ditagihkan tanggal 8
Desember 2017 senilai Rp 5,6 Milyar belum dibayarkan di tahun 2017. Selain
BPJS Kesehatan, pihak asuransi penjamin pelayanan kesehatan yang belum
membayar tagihan perawatan pesertanya di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga, diantaranya BPJS ketenagakerjaaan, Yankes Telkom, PT. Jasa
Raharja, Pelayanan Ambulan jenazah pasien BPJS-PBI Pemkab Pemalang, In
Health dan Dinas Kesehatan Provinsi Jateng yaitu terkait program penaggulangan
penyakit Tuberculosis Multi Drug Resistan (TB-MDR)
2. Pasien yang belum bisa melunasi biaya perawatan merupakan juga kendala yang
dalam pencapaian target pendapatan di RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga. Piutang Pelayanan Kesehatan yang timbul karena pasien tidak dapat
melunasi biaya perawatan baik sebagian maupun seluruhnya, pihak RSUD telah
berusaha semaksimal mungkin untuk menekan agar nilai piutang tersebut tidak
terlalu tinggi dengan salah satu cara mengirimkan surat tagihan kepada
penanggungjawab pasien, namun demikian pada kenyataannya setiap tahun nilai
piutang tersebut semakin bertambah. Pihak Manajemen RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga senantiasa berupaya mencari solusi terbaik untuk
mengatasi masalah tersebut.
3. Kapasitas ruang rawat inap yang kurang memadai sehingga tidak memungkinkan
untuk menampung semua pasien rawat inap yang datang ke RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga, sehingga tidak sedikit pasien beralih ke rumah sakit
lain. Dengan keterbatasan dana yang dimiliki, RSUD dapat membangun Ruang
Rawat Inap Lavender Baru dan Edelweis dan dioperasionalkan di Bulan Nopember
2017 sehingga ada penambahan kapasitas tempat tidur.
4. Subsidi belanja obat-obatan sebagai pengganti biaya pelayanan masyarakat miskin
tidak mencukupi. Pada Tahun 2017 RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
14
Purbalingga mendapat alokasi dana dari APBD untuk Anggaran Belanja obat-
obatan sebesar Rp.6.500.000.000,00. Dana tersebut merupakan kompensasi
terhadap RSUD atas pelayanan kesehatan masyarakat miskin (Pasien pengguna
Kartu Jamkesda Miskin, Kartu Purbalingga Sehat (KPS) dan Surat Keterangan
Tidak Mampu (SKTM)). Perlu diketahui bahwa Program KPS dilaksanakan
berdasarkan Peraturan Bupati Nomor 77 Tahun 2017 tanggal 1 Agustus 2017.
Dengan diterbitkannya peraturan bupati tersebut maka masyarakat miskin
pengguna KPS dan SKTM yang menjalani perawatan di RSUD dr. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga dijamin pembiayaannya 100% atau gratis, dimana
sebelumnya untuk pelayanan rawat inap membayar 50% kecuali kasus tertentu
diantaranya seperti Kejadian Luar Biasa (KLB), gizi buruk digratiskan. Atas
pelayanan tersebut, tanggungan RSUD terhitung mencapai 7.960.212.989,00 atau
terjadi selisih kurang kompensasi senilai Rp. 1.460.212.989,00 dengan perhitungan
sebagai berikut:
Total biaya perawatan maskin Rp. 9.314.282.364,00
Iur biaya Januari-Juli 2017 Rp. 1.354.069.375,00
Beban tanggungan RSUD Rp. 7.960.212.989,00
Kompensasi/Subsidi belanja obat APBD Rp. 6.500.000.000,00
Selisih kurang kompensasi pelayanan maskin Rp. 1.460.212.989,00
Selanjutnya secara rinci biaya pelayanan masyarakat miskin pengguna KPS dan
SKTM pada RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 adalah
sebagai berikut:
Data Pembiayaan Pelayanan Pasien Jamkesdakin/KPS/SKTM
pada RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017
No Bulan Iur biaya Tanggungan
RS
Jumlah Keterangan
1 Januari 173.435.157 363.819.605 537.254.762 Januari-Juli 2017
Jamkesda Miskin/
SKTM pasien
rawat inap bulan iur
biaya 50%
2 Pebruari 163.522.001 406.382.322 569.904.323
3 Maret 206.145.134 511.978.555 718.123.689
4 April 168.725.891 403.426.534 572.152.425
5 Mei 218.154.206 478.733.742 696.887.948
6 Juni 1888.950.320 438.225.855 627.176.175
7 Juli 235.136.666 544.880.477 780.017.143
8 Agustus - 690.931.353 690.931.353 Per 1 Agustus 2017
KPS/SKTM tidak iur
biaya dan Kartu
Jamkesdakin/Provinsi
tidak berlaku
9 September - 842.272.550 842.272.550
10 Oktober - 1.097.890.161 1.097.890.161
11 Nopember - 1.223.182.355 1.223.182.355
12 Desember - 958.489.480 958.489.480
Jumlah 1.354.069.375 7.960.212.989 9.314.282.364
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
15
Berdasarkan data tersebut dapat terlihat bahwa dengan diberlakukannya KPS dan
SKTM per 1 Agustus 2017 tanpa pasien iur biaya, pembiayaan pelayanan
masyarakat miskin makin tinggi dibanding sebelumnya. Mengurus SKTM yang
relatif mudah, apabila tidak dikendalikan maka akan semakin membebani APBD.
5. Tahun 2017 tepatnya tertanggal 26 Oktober 2017 RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga memperoleh penghargaan dari Badan Pengawas
Tenaga Nuklir berupa Bappeten Safety and Security Award (BSSA) dengan
predikat Sangat Baik. BSSA merupakan penghargaan kepada instansi/fasilitas yang
memiliki kinerja keselamatan yang sangat baik. Semua instansi yang masuk dalam
passing grade berdasarkan hasil penilaian kinerja fasilitas dengan nilai rata-rata
dari seluruh aspek penilaian > 95 akan mendapatkan penghargaan BSSA. RSUD
dr. R.Goeteng Taroenadibrata Purbalingga memperoleh penilaian 97, sehingga
layak mendapatkan BSSA. Ini berarti kinerja pelayanan RSUD khususnya
pelayanan pada Instalasi Radiologinya sangat aman. Namun demikian fasilitas
pelayanan yang sudah sangat baik ini belum sebanding dengan tarif pelayanan
Rumah Sakit yang terhitung relatif rendah, sehingga kurang menguntungkan dari
sisi pendapatan.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
16
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 Tahun 2013 mengamanatkan bahwa Pemerintah
Daerah harus menerapkan Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Berbasis Akrual paling
lambat pada tahun 2015. Salah satu infrastruktur pendukung yang harus disiapkan oleh
Pemerintah Daerah adalah peraturan mengenai kebijakan akuntansi dan sistem akuntansi
Pemerintah Daerah, yang harus sudah ditetapkan paling lambat 31 Mei 2014.
Untuk melaksanakan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 64 Tahun 2013 di atas,
Pemerintah Kabupaten Purbalingga telah menetapkan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor
73 Tahun 2014 tentang Kebijakan Akuntansi Pemerintah Daerah Kabupaten Purbalingga
Berbasis Akrual sebagaimana telah dua kali diubah terakhir dengan Peraturan Bupati
Purbalingga Nomor 81 Tahun 2015 serta Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 74 Tahun
2014 tentang Sistem Akuntansi Pemerintah Kabupaten Purbalingga sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 8 Tahun 2015 tentang Perubahan Peraturan
Bupati Purbalingga Nomor 74 Tahun 2014.
Kebijakan Akuntansi pokok yang diatur dalam Peraturan Bupati Purbalingga di atas antara
lain:
4.1. Entitas Akuntansi dan Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Entitas akuntansi merupakan unit pada pemerintah daerah yang mengelola anggaran,
kekayaan, dan kewajiban yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan
keuangan atas dasar akuntansi yang diselenggarakannya.
Entitas pelaporan merupakan unit pemerintah daerah yang terdiri dari satu atau lebih
entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyajikan laporan pertanggung-jawaban, berupa laporan keuangan yang bertujuan
umum, yang terdiri dari:
1. Pemerintah Daerah;
2. Satuan Kerja Perangkat Daerah di lingkungan Pemerintah Daerah atau organisasi
lainnya, yang berdasarkan peraturan perundang-undangan satuan organisasi
dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan.
4.2. Basis Akuntansi yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis akuntansi yang digunakan dalam laporan keuangan pemerintah daerah adalah
basis akrual, untuk pengakuan pendapatan-LO, beban, aset, kewajiban, dan ekuitas.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
17
Dalam hal peraturan perundangan mewajibkan disajikannya laporan keuangan dengan
basis kas, maka entitas wajib menyajikan laporan demikian.
Basis akrual untuk Laporan Operasional berarti bahwa pendapatan diakui pada saat hak
untuk memperoleh pendapatan telah terpenuhi walaupun kas belum diterima di
Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas pelaporan dan beban diakui pada saat
kewajiban yang mengakibatkan penurunan nilai kekayaan bersih telah terpenuhi
walaupun kas belum dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah atau entitas
pelaporan. Pendapatan seperti bantuan pihak luar/asing dalam bentuk jasa disajikan
pula pada Laporan Operasional.
Dalam hal anggaran disusun dan dilaksanakan berdasar basis kas, maka LRA disusun
berdasarkan basis kas, berarti bahwa pendapatan-LRA dan penerimaan pembiayaan
diakui pada saat kas diterima di Rekening Kas Umum Daerah atau oleh entitas
pelaporan, serta belanja, transfer dan pengeluaran pembiayaan diakui pada saat kas
dikeluarkan dari Rekening Kas Umum Daerah. Namun demikian, bilamana anggaran
disusun dan dilaksanakan berdasarkan basis akrual, maka LRA disusun berdasarkan
basis akrual.
Basis akrual untuk Neraca berarti bahwa aset, kewajiban, dan ekuitas diakui dan dicatat
pada saat terjadinya transaksi, atau pada saat kejadian atau kondisi lingkungan
berpengaruh pada keuangan pemerintah, tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.
4.3. Basis Pengukuran yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Basis pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan meliputi pengukuran aset,
kewajiban, ekuitas, pendapatan, belanja, dan pembiayaan.
A. Pengukuran Aset
1. Aset Lancar
Aset Lancar adalah suatu aset yang diharapkan segera untuk dapat
direalisasikan atau dimiliki untuk dipakai atau dijual dalam waktu 12 (dua
belas) bulan sejak tanggal pelaporan.
Aset lancar meliputi kas dan setara kas, investasi jangka pendek, piutang,
beban dibayar di muka dan persediaan.
Pengukuran aset lancar dilakukan sebagai berikut:
a. Kas dan Setara Kas diukur dan dicatat sebesar nilai nominal (nilai
rupiah).
b. Secara umum untuk investasi yang memiliki pasar aktif yang dapat
membentuk nilai pasarnya, maka nilai pasar dapat dipergunakan sebagai
dasar penerapan nilai wajar, dan untuk investasi yang yang tidak
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
18
memiliki pasar aktif, maka dapat dipergunakan nilai nominal, nilai
tercatat atau nilai wajar lainnya.
c. Piutang diukur dan dicatat sebesar nilai bersih yang dapat direalisasikan
(net realizablevalue), yakni mengurangkan nilai piutang dengan
penyisihan piutang tidak tertagih.
d. Penyisihan Piutang Tidak Tertagih ditetapkan sebesar nilai piutang yang
diperkirakan tidak dapat ditagih berdasarkan daftar umur piutang sebagai
berikut:
1) Piutang Pajak Daerah
No. Umur Piutang Kualitas
% Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
1. >1-2 Tahun Kurang Lancar 25%
2. >2-3 Tahun Diragukan 35%
3. >3-4 Tahun Tidak Lancar 50%
4. > 4-5 Tahun Macet 75%
5. > 5 Tahun Bermasalah 100%
2) Piutang Retribusi Daerah
No. Umur Piutang Kualitas
% Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
1. >1-2 Tahun Kurang Lancar 25%
2. >2-3 Tahun Tidak Lancar 50%
3. >3-4 Tahun Macet 100%
3) Piutang Selain Pajak dan Retribusi Daerah/ Piutang Lain-Lain
No. Umur Piutang Kualitas
% Penyisihan
Piutang Tidak
Tertagih
1. >1-2 Tahun Kurang Lancar 25%
2. >2-3 Tahun Diragukan 35%
3. >3-4 Tahun Tidak Lancar 50%
4. > 4-5 Tahun Macet 75%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
19
5. > 5 Tahun Bermasalah 100%
e. Beban Dibayar di Muka diukur dengan berdasarkan jumlah kas yang
dikeluaran/ dibayarkan.
f. Persediaan diukur dan dicatat sebesar:
a) Biaya perolehan apabila diperoleh dengan pembelian;
b) Harga pokok produksi apabila diperoleh dengan memproduksi
sendiri;
c) Nilai wajar, apabila diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi;
d) Persediaan hewan dan tanaman yang dikembangbiakkan dinilai
dengan menggunakan nilai wajar; dan
e) Persediaan dalam kondisi rusak atau usang tidak dilaporkan dalam
neraca, tetapi diungkapkan dalam Catatan atas Laporan Keuangan.
2. Aset Non Lancar
Aset Non Lancar terdiri dari investasi jangka panjang, aset tetap, dana
cadangan, dan aset non lancar lainnya.
a. Investasi Jangka Panjang
1) Investasi Jangka Panjang yang bersifat permanen misalnya
penyertaan modal pemerintah daerah, dicatat sebesar biaya
perolehannya meliputi harga transaksi investasi itu sendiri ditambah
biaya lain yang timbul dalam rangka perolehan investasi tersebut.
Investasi Permanen dinilai.
Investasi Permanen pemerintah daerah dilakukan dengan tiga
metode yaitu:
a) Metode Biaya
adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi
berdasarkan harga perolehan.
Metode biaya digunakan jika Kepemilikan kurang dari
20%. Dengan menggunakan metode biaya, investasi dicatat
sebesar biaya perolehan. Penghasilan atas investasi tersebut
diakui sebesar bagian hasil yang diterima dan tidak
mempengaruhi besarnya investasi pada badan usaha/badan
hukum yang terkait.
b) Metode Ekuitas
adalah suatu metode akuntansi yang mencatat nilai investasi
awal berdasarkan harga perolehan. Nilai investasi tersebut
kemudian disesuaikan dengan perubahan bagian investor atas
kekayaan bersih/ekuitas dari badan usaha penerima investasi
(investee) yang terjadi sesudah perolehan awal investasi.
Metode ekuitas digunakan jika Kepemilikan 20% sampai
50%, atau kepemilikan kurang dari 20% tetapi memiliki
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
20
pengaruh yang signifikan atau jika Kepemilikan lebih dari
50%.
Dengan menggunakan metode ekuitas, pemerintah daerah
mencatat investasi awal sebesar biaya perolehan dan ditambah
atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah daerah
setelah tanggal perolehan. Bagian laba kecuali dividen dalam
bentuk saham yang diterima pemerintah daerah akan
mengurangi nilai investasi pemerintah. Penyesuaian terhadap
nilai investasi juga diperlukan untuk mengubah porsi
kepemilikan investasi pemerintah, misalnya adanya perubahan
yang timbul akibat pengaruh valuta asing serta revaluasi aset
tetap
c) Metode Nilai Bersih yang dapat direalisasikan.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan jika Kepemilikan
bersifat nonpermanen.
Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan digunakan
terutama untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam
jangka waktu dekat.
2) Investasi Jangka Panjang yang bersifat non permanen diukur sebagai
berikut:
a) Dalam bentuk pembelian obligasi jangka panjang dan investasi
yang dimaksudkan tidak untuk dimiliki berkelanjutan, dinilai
sebesar nilai perolehannya;
b) Yang dimaksudkan untuk penyehatan/penyelamatan
perekonomian, dinilai sebesar nilai bersih yang dapat
direalisasikan. Untuk penyehatan/penyelamatan perekonomian
misalnya dana talangan dalam rangka penyehatan perbankan.
c) Dalam bentuk penanaman modal di proyek-proyek
pembangunan pemerintah daerah dinilai sebesar biaya
pembangunan termasuk biaya yang dikeluarkan untuk
perencanaan dan biaya lain yang dikeluarkan dalam rangka
penyelesaian proyek sampai proyek tersebut diserahkan ke
pihak ketiga.
d) Apabila investasi jangka panjang diperoleh dari pertukaran aset
pemerintah daerah, maka nilai investasi yang diperoleh
Pemerintah Daerah adalah sebesar biaya perolehan, atau nilai
wajar investasi tersebut jika harga perolehannya tidak ada.
e) Investasi non permanen lainnya dalam bentuk dana bergulir
merupakan dana yang dipinjamkan untuk dikelola dan
digulirkan kepada masyarakat oleh Pengguna Anggaran atau
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
21
Kuasa Pengguna Anggaran yang bertujuan meningkatkan
ekonomi rakyat dan tujuan lainnya. Investasi non permanen
dalam bentuk dana bergulir dinilai sebesar nilai bersih yang
dapat direalisasikan (net realizable value), dengan
mengurangkan perkiraan Dana Bergulir Diragukan Tertagih
dari Dana Bergulir yang dicatat sebesar harga perolehan,
ditambah dengan perguliran dana yang berasal dari pendapatan
dana bergulir.
Dana Bergulir Diragukan Tertagih merupakan jumlah dana
bergulir yang tidak dapat tertagih dan dana bergulir yang
diragukan tertagih.
Dana bergulir yang tidak dapat tertagih dan dana bergulir yang
diragukan tertagih diperoleh dengan cara membentuk
Penyisihan Dana Bergulir Diragukan Tertagih berdasarkan
daftar umur Dana Bergulir sebagai berikut:
No Umur Dana
Bergulir Kualitas
% Penyisihan Dana
Bergulir Diragukan
Tertagih
1. <1 Tahun Lancar 0,5%
2. 1-3 Tahun Kurang Lancar 10%
3. >3-5 Tahun Diragukan 50%
4. >5 Tahun Macet 100%
b. Aset Tetap
1) Aset Tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat
lebih dari 12 (dua belas) bulan untuk digunakan dalam kegiatan
pemerintah daerah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum dan
nilai perolehan memenuhi minimum kapitalisasi aset tetap sebagai
berikut:
a) Pengeluaran untuk per satuan peralatan dan mesin adalah sama
dengan atau lebih dari Rp500.000,00 (lima ratus ribu
rupiah);
b) Pengeluaran untuk gedung dan bangunan yang sama dengan
atau lebih dari Rp10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah); dan
c) Nilai satuan minimum kapitalisasi aset tetap dikecualikan
terhadap pengeluaran untuk tanah, jalan/irigasi/jaringan, dan
aset tetap lainnya berupa koleksi perpustakaan dan barang
bercorak kesenian.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
22
2) Pengakuan aset tetap akan andal bila aset tetap telah diterima atau
diserahkan hak kepemilikannya dan atau pada saat penguasaannya
berpindah.
3) Saat pengakuan aset, akan dapat diandalkan apabila terdapat bukti
bahwa telah terjadi perpindahan hak kepemilikan dan/atau
penguasaan secara hukum, misalnya sertifikat tanah dan bukti
kepemilikan kendaraan bermotor. Apabila perolehan aset tetap
belum didukung dengan bukti secara hukum dikarenakan masih
adanya suatu proses administrasi yang diharuskan, seperti pembelian
tanah yang masih harus diselesaikan proses jual beli (akta) dan
sertifikat kepemilikannya di instansi berwenang, maka aset tetap
tersebut harus diakui pada saat terdapat bukti bahwa penguasaan
atas aset tetap tersebut telah berpindah, misalnya telah terjadi
pembayaran dan penguasaan atas sertifikat tanah atas nama pemilik
sebelumnya.
4) Aset Tetap dinilai dengan biaya perolehan. Apabila penilaian aset
tetap dengan menggunakan biaya perolehan tidak memungkinkan
maka nilai aset tetap didasarkan pada nilai wajar pada saat
perolehan.
5) Biaya perolehan adalah jumlah kas atau setara kas yang dibayarkan
atau nilai wajar imbalan lain yang diberikan untuk memperoleh
suatu aset pada saat perolehan atau konstruksi sampai dengan aset
tersebut dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipergunakan.
6) Sedangkan, nilai wajar adalah nilai tukar aset atau penyelesaian
kewajiban antar pihak yang memahami dan berkeinginan untuk
melakukan transaksi wajar.
7) Biaya perolehan suatu aset tetap terdiri dari harga belinya atau
konstruksinya, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat
diatribusikan secara langsung dalam membawa aset tersebut ke
kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja untuk penggunaan
yang dimaksudkan.
8) Komponen Biaya Perolehan Aset Tetap dapat diuraikan sebagai
berikut:
a) Harga pembelian, termasuk bea impor dan pajak pembelian,
setelah dikurangi diskon dan rabat; dan
b) Seluruh biaya yang secara langsung dapat
dihubungkan/diatribusikan dengan aset dan membawa aset
tersebut ke kondisi yang membuat aset tersebut dapat bekerja
untuk penggunaan yang dimaksudkan.
Contoh biaya yang secara langsung dapat
dihubungkan/diatribusikan dengan aset:
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
23
i. Biaya persiapan tempat;
ii. Biaya pengiriman awal (initial delivery) dan biaya simpan
dan bongkar muat (handling cost);
iii. Biaya pemasangan (installation cost);
iv. Biaya profesional seperti arsitek dan insinyur;
v. Biaya konstruksi; dan
vi. Biaya pengujian aset untuk menguji apakah aset telah
berfungsi dengan benar (testing cost). Contoh: biaya
pengujian aset pada proses pembuatan/karoseri mobil.
c) Demikian juga pengeluaran untuk belanja perjalanan dan jasa
yang terkait dengan perolehan aset tetap atau aset lainnya. Hal
tersebut meliputi biaya konsultan perencana, konsultan
pengawas, dan pengembangan perangkat lunak (software), dan
harus ditambahkan pada nilai perolehan. Meskipun demikian,
harus diperhatikan nilai kewajarannya dan kepatutan dari
biaya-biaya lain di luar harga beli aset tetap tersebut.
9) Pengeluaran Setelah Perolehan (Subsequent Expenditures)
a) Pengeluaran-pengeluaran yang dikapitalisasi diukur sebesar
jumlah biaya yang dikeluarkan dalam rangka memperpanjang
masa manfaat atau yang kemungkinan besar memberi manfaat
ekonomik di masa yang akan datang dalam bentuk peningkatan
kapasitas, mutu produksi, atau peningkatan kinerja aset yang
bersangkutan.
b) Pengeluaran yang dikapitalisasi dapat berupa pengembangan
dan penggantian utama. Pengembangan disini maksudnya
adalah peningkatan aset tetap karena meningkatnya manfaat
aset tetap tersebut. Biaya pengembangan ini akan menambah
harga perolehan aset tetap yang bersangkutan.
c) Sedangkan penggantian utama adalah memperbaharui bagian
aset tetap, dimana biaya penggantian utama ini akan
dikapitalisasi dengan cara mengurangi nilai bagian yang diganti
dari harga aset tetap yang semula dan menambahkan biaya
penggantian.
d) Suatu pengeluaran setelah perolehan atau pengeluaran
pemeliharaan akan dikapitalisasi jika memenuhi seluruh kriteria
sebagai berikut:
i. Manfaat ekonomi atas aset tetap yang dipelihara:
- bertambah masa manfaat, dan/atau
- bertambah kapasitas, dan/atau
- bertambah kualitas, dan/atau
- bertambah volume.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
24
ii. Nilai rupiah pengeluaran belanja atas pemeliharaan aset
tetap tersebut material/melebihi batasan minimal
kapitalisasi aset tetap yang ditetapkan (capitalization
thresholds).
10) Penyajian Aset Tetap
a) Aset tetap disajikan berdasarkan biaya perolehan aset tetap
tersebut dikurangi akumulasi penyusutan.
b) Metode penyusutan yang dipergunakan adalah metode garis
lurus (straight line method).
Metode garis lurus menetapkan tarif penyusutan untuk masing-
masing periode dengan jumlah yang sama. Rumusan
perhitungan penyusutan adalah:
Penyusutan Per Periode =(Nilai yang dapat disusutkan)
(Masa manfaat)
Keterangan:
Nilai yang dapat disusutkan adalah seluruh nilai perolehan
aset dengan tidak memiliki nilai sisa (residu)
c) Penyusutan dilakukan dengan pendekatan tahunan, yaitu
penyusutan dihitung selama 1 (satu) tahun penuh tanpa
memperhatikan waktu perolehan aset tetap. Sehingga meskipun
aset tetap baru diperoleh selama 1 (satu) hari, penyusutan tetap
dilakukan setahun penuh.
d) Nilai penyusutan untuk masing-masing periode diakui sebagai
beban penyusutan dan dicatat pada Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap sebagai pengurang nilai aset tetap.
e) Penyusutan tidak dilakukan terhadap tanah, konstruksi dalam
pengerjaan, buku-buku perpustakaan, hewan ternak, dan
tanaman.
c. Dana Cadangan
1) Dana Cadangan diukur sesuai dengan nilai nominal dari kas yang
diklasifikasikan ke dana cadangan.
2) Pencairan Dana Cadangan mengurangi Dana Cadangan yang
bersangkutan.
3) Pembentukan Dana Cadangan menambah Dana Cadangan yang
bersangkutan.
4) Hasil-hasil yang diperoleh dari pengelolaan Dana Cadangan di
pemerintah daerah merupakan penambah Dana Cadangan.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
25
d. Aset Lainnya
1) Aset Lainnya merupakan aset pemerintah daerah yang tidak dapat
diklasifikasikan sebagai aset lancar, investasi jangka panjang, aset
tetap dan dana cadangan.
2) Termasuk di dalam Aset Lainnya adalah:
a) Tagihan Penjualan Angsuran;
b) Tuntutan Ganti Rugi;
c) Kemitraan dengan Pihak Ketiga;
d) Aset Tak Berwujud; dan
e) Aset Lain-lain.
Aset Lain-lain adalah Aset tetap yang dimaksudkan untuk
dihentikan dari penggunaan aktif pemerintah direklasifikasi ke
dalam Aset Lain-lain. Hal ini dapat disebabkan karena rusak
berat, usang, dan/atau aset tetap yang tidak digunakan karena
sedang menunggu proses pemindahtanganan (proses penjualan,
sewa beli, penghibahan, penyertaan modal).
B. Kewajiban
Kewajiban dicatat sebesar nilai nominal. Kewajiban dalam mata uang asing
dijabarkan dan dinyatakan dalam mata uang rupiah. Penjabaran mata uang asing
menggunakan kurs tengah bank sentral pada tanggal neraca.
Kewajiban terdiri dari:
1. Kewajiban Jangka Pendek
adalah suatu kewajiban yang diharapkan dibayar (atau jatuh tempo) dalam
waktu 12 bulan, terdiri dari Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Utang
Bunga, Bagian Lancar Utang Jangka Panjang, Pendapatan Diterima Dimuka,
Utang Belanja, dan Utang Jangka Pendek Lainnya.
Pendapatan Diterima Dimuka adalah kewajiban yang timbul karena adanya
kas yang telah diterima tetapi sampai dengan tanggal neraca seluruh atau
sebagian barang/jasa belum diserahkan oleh pemerintah daerah kepada pihak
lain. Nilai yang dicantumkan dalam neraca untuk akun ini adalah sebesar
bagian barang/jasa yang belum diserahkan oleh pemerintah daerah kepada
pihak ketiga sampai dengan tanggal neraca.
Utang Belanja adalah utang pemerintah daerah yang timbul karena entitas
mengikat kontrak pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga yang
pembayarannya akan dilakukan di kemudian hari atau sampai tanggal
pelaporan belum dilakukan pembayaran. Nilai yang dicantumkan dalam
neraca untuk akun ini adalah sebesar beban yang belum dibayar oleh
pemerintah daerah sesuai perjanjian atau perikatan sampai dengan tanggal
neraca.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
26
2. Kewajiban Jangka Panjang
adalah semua kewajiban pemerintah daerah yang waktu jatuh temponya lebih
dari 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
C. Ekuitas
Adalah kekayaan bersih pemerintah daerah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah daerah pada tanggal laporan. Saldo ekuitas di Neraca
berasal dari saldo akhir ekuitas pada Laporan Perubahan Ekuitas (LPE).
D. Pendapatan - LRA
1. Pendapatan- LRA adalah semua penerimaan Rekening Kas Umum Daerah,
rekening Bendahara Jaminan Kesehatan Nasional, dan rekening BLUD yang
menambah Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran yang
bersangkutan yang menjadi hak pemerintah daerah, dan tidak perlu dibayar
kembali oleh pemerintah daerah.
2. Pendapatan - LRA diakui pada saat:
a. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada RKUD.
b. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima oleh Bendahara Penerimaan
dan hingga tanggal pelaporan belum disetorkan ke RKUD.
c. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima pada rekening Bendahara
JKN pada FKTP.
d. Kas atas pendapatan tersebut telah diterima satker/SKPD dan digunakan
langsung tanpa disetor ke RKUD, dengan syarat entitas penerima wajib
melaporkannya kepada BUD.
e. Kas atas pendapatan yang berasal dari hibah langsung dalam/luar negeri
yang digunakan untuk mendanai pengeluaran entitas telah diterima,
dengan syarat entitas penerima wajib melaporkannya kepada BUD.
f. Kas atas pendapatan yang diterima entitas lain di luar entitas pemerintah
berdasarkan otoritas yang diberikan oleh BUD, dan BUD mengakuinya
sebagai pendapatan
E. Belanja
1. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah,
Bendahara Pengeluaran SKPD, Bendahara BLUD, dan Bendahara JKN pada
FKTP yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah.
2. Belanja diakui pada saat:
a. Terjadinya pengeluaran dari RKUD.
b. Belanja yang berasal dari dana kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional
diakui pada saat diterbitkan Surat Pengesahan Pendapatan dan Belanja
(SP2B) oleh PPKD.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
27
c. Pengeluaran melalui bendahara pengeluaran diakui pada saat
pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang
mempunyai fungsi perbendaharaan dengan terbitnya SP2D GU atau SP2D
Nihil.
d. Pengakuan belanja Badan Layanan Umum mengacu pada peraturan
perundangan yang mengatur mengenai badan layanan umum.
F. Transfer
1. Transfer Masuk dan Pendapatan Transfer
a. Untuk kepentingan penyajian transfer masuk pada Laporan Realisasi
Anggaran, pengakuan atas transfer masuk dilakukan pada saat transfer
masuk ke Rekening Kas Umum Daerah.
b. Untuk kepentingan penyajian pendapatan transfer pada dalam Laporan
Operasional, pengakuan masing-masing jenis pendapatan transfer
dilakukan pada saat:
1) Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau
2) Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi
(realized)
c. Pengakuan pendapatan transfer dilakukan bersamaan dengan penerimaan
kas selama periode berjalan. Sedangkan pada saat penyusunan laporan
keuangan, pendapatan transfer dapat diakui sebelum penerimaan kas
apabila terdapat penetapan hak pendapatan daerah berdasarkan dokumen
yang sah sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2. Transfer Keluar dan Beban Transfer
a. Untuk kepentingan penyajian transfer keluar pada Laporan Realisasi
Anggaran, pengakuan atas transfer keluar dilakukan pada saat terbitnya
SP2D atas beban anggaran transfer keluar.
b. Untuk kepentingan penyajian beban transfer pada penyusunan Laporan
Operasional, pengakuan beban transfer pada periode berjalan dilakukan
bersamaan dengan pengeluaran kas yaitu pada saat diterbitkannya SP2D.
Sedangkan pengakuan beban transfer pada saat penyusunan laporan
keuangan dilakukan penyesuaian berdasarkan dokumen yang menyatakan
kewajiban transfer pemerintah daerah yang bersangkutan kepada
pemerintah daerah lainnya/desa.
c. Belanja adalah semua pengeluaran dari Rekening Kas Umum Daerah,
Bendahara Pengeluaran SKPD, Bendahara BLUD, dan Bendahara JKN
pada FKTP yang mengurangi Saldo Anggaran Lebih dalam periode tahun
anggaran bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya
kembali oleh pemerintah.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
28
G. Pembiayaan
1. Penerimaan pembiayaan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum
Daerah (RKUD).
2. Penerimaan Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal dari transaksi.
Penerimaan pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto, yaitu dengan
membukukan penerimaan bruto, dan tidak mencatat jumlah netonya (setelah
dikompensasikan dengan pengeluaran).
3. Pengeluaran pembiayaan diakui pada saat terjadinya pengeluaran kas dari
Rekening Kas Umum Daerah (RKUD).
4. Pengeluaran Pembiayaan diukur berdasarkan nilai nominal transaksi.
Pengeluaran pembiayaan dilaksanakan berdasarkan azas bruto.
H. Pendapatan - LO
1. Pendapatan-LO adalah hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah
ekuitas dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan tidak perlu
dibayar kembali.
2. Pendapatan-LO diakui pada saat:
a. Timbulnya hak atas pendapatan (earned) atau
b. Pendapatan direalisasi yaitu aliran masuk sumber daya ekonomi
(realized).
3. Pendapatan-LO yang diperoleh berdasarkan peraturan perundang-undangan
diakui pada saat timbulnya hak untuk menagih pendapatan yaitu pada saat
diterbitkannya surat ketetapan oleh pejabat yang berwenang atau adanya
dokumen sumber yang menunjukkan Pemerintah Daerah memiliki hak untuk
menagih pendapatan tersebut.
4. Pendapatan Pajak Daerah-LO yang diakui pada saat terbitnya Surat Ketetapan
Pajak Daerah adalah Pajak Daerah-LO yang bersifat official assessment yaitu
Pajak Bumi dan Bangunan, Pajak Reklame dan Pajak Air Tanah. Sedangkan
Pendapatan-LO atas pajak-pajak lainnya diakui bersamaan dengan pengakuan
Pendapatan-LRA yaitu ketika kas diterima oleh Bendahara Penerimaan atau
RKUD.
5. Sedangkan Pendapatan Retribusi-LO yang diakui pada saat terbitnya Surat
Ketetapan Retribusi Daerah terdiri dari Retribusi Izin Mendirikan Bangunan
(IMB), Izin Gangguan (HO)
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
29
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
5.1.1 PENJELASAN UMUM ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017
sebesar Rp.73.148.734.650,00 atau mencapai 95,00% dari target sebesar
Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah yang berasal dari Pendapatan Jasa Pelayanan BLUD.
Realisasi Pendapatan Tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp.1.670.891.529,00
atau turun 2,23% dari realisasi tahun 2016. Perkembangan realisasi Pendapatan tahun
2015-2017 terlihat pada grafik di bawah.
Grafik. Perkembangan Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Tahun 2015-2017
Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017
sebesar Rp.114.735.249.060,00 atau mencapai 96,47% dari anggaran sebesar
Rp.118.937.085.000,00. Realisasi Belanja tersebut terdiri dari Belanja Operasi sebesar
Rp.102.812.829.783,00 dan Belanja Modal sebesar Rp.11.922.419.277,00.
Realisasi Belanja tahun 2017 mengalami penurunan sebesar Rp.7.988.917.083,00 atau
turun 6,51% dari realisasi tahun 2016. Perkembangan realisasi Belanja tahun 2015-
2017 terlihat pada grafik di bawah.
58,000,000,000.00
60,000,000,000.00
62,000,000,000.00
64,000,000,000.00
66,000,000,000.00
68,000,000,000.00
70,000,000,000.00
72,000,000,000.00
74,000,000,000.00
76,000,000,000.00
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Pendapatan
Pendapatan
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
30
Grafik. Perkembangan Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Tahun 2015-2017
Dari realisasi Pendapatan dan Belanja tersebut, maka pada tahun 2017, terdapat defisit
sebesar Rp.41.586.514.410,00.
Penjelasan secara rinci atas masing-masing akun Laporan Realisasi Anggaran
sebagaimana berikut:
5.1.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN
A. PENDAPATAN Rp.73.148.734.650,00
Realisasi Pendapatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun
2017 sebesar Rp.73.148.734.650,00 atau mencapai 95,00% dari target sebesar
Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah yang berasal dari Pendapatan Jasa Pelayanan BLUD,
sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.
-
20,000,000,000
40,000,000,000
60,000,000,000
80,000,000,000
100,000,000,000
120,000,000,000
Tahun 2015 Tahun 2016 Tahun 2017
Belanja
Belanja Operasional
Belanja Modal
0%50%
100%
Anggaran Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
Lain-lain PendapatanDaerah Yang Sah
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
31
Jika dibandingkan dengan tahun 2016, realisasi Pendapatan Daerah tahun 2017
mengalami penurunan sebesar Rp.1.670.891.529,00 atau turun 2,23% dari realisasi
tahun 2016, sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.
2017 2016
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Lain-lain Pendapatan Asli
Daerah yang Sah 77.000.000.000 73.148.734.650 74.819.626.179
Jasa Pelayanan 74.500.000.000 71.530.746.328 72.104.005.636
Hasil Kerjasama 500.000.000 605.467.000 572.837.900
Pendapatan Lain yang Sah 2.000.000.000 1.012.521.322 2.142.782.643
Jumlah 77.000.000.000 73.148.734.650 74.819.626.179
Sumber Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah pada RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga berdasarkan Realisasi tahun 2017 dapat dirinci
sebagai berikut:
Data sumber Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Tahun 2017
No. Sumber Pendapatan BLUD Tahun 2017
I Pendapatan Jasa Layanan:
1 Pelayanan Pasien Umum/Iur Biaya 15.353.563.687
2 BPJS Kesehatan 54.438.141.531
3 BPJS Ketenagakerjaan 11.378.000
4 Jasa Raharja 1.291.612.832
5 Yakes Telkom 44.628.970
6 PT. Asuransi Inhealth 19.897.555
7 Kapitasi Jamkesda Purbalingga 296.606.000
8 Jemkesda Banjarnegara 61.270.463
9 Layanan Rehabilitasi/BNN 2.487.290
10 Pelayanan MOW/BKBPP 5.200.000
11 GFTB Dinkes Prov. Jateng 5.960.000
II Hasil Kerja Sama :
1 MOU Institusi Pendidikan/Diklat 527.467.000
2 Parkir 72.000.000
3 Pendapatan Sewa Kantin 6.000.000
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
32
III Pendapatan Lain-lain BLUD yang sah:
1 Bunga Bank (Giro/Deposito) 738.878.602
2 Listrik perumahan paramedis, sewa, TL-LHP
BPK, dll
273.642.720
Jumlah 73.148.734.650
B. BELANJA Rp.114.735.249.060,00
Realisasi Belanja RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017
sebesar Rp.114.735.249.060,00 atau mencapai 96,47% dari anggaran sebesar
Rp.118.937.085.000,00. Dibandingkan realisasi tahun 2016, angka tersebut
mengalami penurunan sebesar Rp.7.988.917.083,00 atau turun 6,51%.
Belanja Pemerintah Daerah Berdasarkan Klasifikasi Ekonomi (Jenis Belanja)
Berdasarkan jenis, realisasi Belanja tersebut terdiri dari Belanja Operasi sebesar
Rp.102.812.829.783,00 (100,29%) dan Belanja Modal sebesar
Rp.11.922.419.277,00 (72,61%).
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, peningkatan terbesar Belanja tahun
2017 terjadi pada Belanja Operasional yaitu Belanja Pegawai yang naik sebesar
Rp.18.192.807.205,00 atau naik 38,20% sedangkan Belanja Modal mengalami
penurunan terbesar yaitu sejumlah Rp.14.153.459.897,00 atau turun 54,28%
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.
Uraian 2017 2016
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Belanja Operasi 102.517.612.000 102.812.829.783 96.648.286.969
Belanja Modal 16.419.473.000 11.922.419.277 26.075.879.174
Jumlah 118.937.085.000 114.735.249.060 122.724.166.143
Belanja Pemerintah Daerah Menurut Kelompok Belanja
Sesuai dengan BULTEK Nomor 4 tentang Penyajian dan Pengungkapan Belanja
Pemerintah, berdasarkan kelompoknya, Belanja Pemerintah Daerah dibagi menjadi
2 yaitu Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung. Pengklasifikasian belanja
ini berdasarkan kriteria apakah suatu belanja mempunyai kaitan langsung dengan
program/kegiatan atau tidak. Belanja yang berkaitan langsung dengan
program/kegiatan (misalnya belanja honorarium, belanja barang, belanja modal)
diklasifikasikan sebagai Belanja Langsung sedangkan sedangkan belanja yang
tidak secara langsung dengan program/kegiatan (misalnya gaji dan tunjangan
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
33
pegawai bulanan, belanja bunga, donasi, belanja bantuan keuangan, belanja hibah,
dan sebagainya) diklasifikasikan sebagai Belanja Tidak Langsung.
Uraian 2017 2016
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Belanja Tidak
Langsung 23.204.761.000 23.159.660.534
22.909.652.244
Belanja Langsung 95.732.324.000 91.575.588.526 99.814.513.899
Jumlah 118.937.085.000 114.735.249.060 122.724.166.143
Realisasi Belanja Langsung tahun 2017 mencapai Rp. 91.575.588.526,00 atau
95,66% sedangkan realisasi Belanja Tidak Langsung sebesar
Rp.23.159.660.534,00 atau 99,81% dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2017
sebagaimana terlihat dalam tabel di atas.
Realisasi Belanja Langsung mengalami penurunan sebesar Rp.8.238.925.373,00
atau turun 8,25% dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, sedangkan realisasi
Belanja Tidak Langsung mengalami kenaikan sebesar Rp.250.008.290,00 atau naik
1,09%.
Rasio perbandingan Belanja Langsung dan Belanja Tidak Langsung RSUD
dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 adalah 79,81% berbanding
20,19%. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian besar anggaran masih dialokasikan
untuk membiayai biaya overhead yang terkait dengan pelaksanaan operasional
Rumah Sakit secara umum.
Rincian Belanja Langsung dan Tidak Langsung Tahun 2017 dapat dilihat dalam
tabel di bawah.
1. Belanja Operasi Rp.102.812.829.783,00
Realisasi Belanja Operasi sebesar Rp.102.812.829.783,00 atau 100,29% dari
anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar Rp.102.517.612.000,00.
Belanja Operasi tersebut merupakan 89,61% dari total Belanja RSUD
dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, jumlah tersebut mengalami
peningkatan sebesar Rp.6.164.542.814,00 atau naik 6,38%. Kenaikan tersebut
didorong oleh kenaikan Belanja Pegawai dan penurunan Belanja Barang dan
Jasa masing-masing sebesar Rp.18.192.807.205,00 dan
(Rp.12.028.264.391,00) sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
34
Uraian 2017 2016
Anggaran (Rp) Realisasi (Rp) Realisasi (Rp)
Belanja Pegawai 36.139.911.000 65.816.413.681 47.623.606.476
Belanja Barang dan
Jasa 66.377.701.000 36.996.416.102
49.024.680.493
Jumlah 102.517.612.000 102.812.829.783 96.648.286.969
a. Belanja Pegawai Rp. 65.816.413.681,00
Belanja Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang
maupun barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil
(PNS), dan pegawai yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum
berstatus PNS sebagai imbalan atas pekerjaan yang telah dilaksanakan
kecuali pekerjaan yang berkaitan dengan pembentukan modal.
Realisasi Belanja Pegawai sebesar Rp.65.816.413.681,00 atau 182,12%
dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar
Rp.36.139.911.000,00. Jumlah Belanja Pegawai tersebut merupakan
57,36% dari total Belanja RSUD.
URAIAN
REALISASI (Rp) Kenaikan /
Penurunan (Rp) %
2017 2016
1 2 3 4 5
BELANJA APBD
23.159.660.534
22.909.652.244
250.008.290 1,09%
BELANJA TAK LANGSUNG
23.159.660.534
22.909.652.244
250.008.290 1,09%
Gaji Pokok PNS
18.013.555.950
17.798.577.280
214.978.670 1,21%
Tunjangan Keluarga
1.556.843.238
1.555.983.962
859.276 0,06%
Tunjangan Jabatan
122.980.000
109.240.000
13.740.000 12,58%
Tunjangan Fungsional
1.492.290.000
1.375.020.000
117.270.000 8,53%
Tunjangan Fungsional Umum
333.310.000
350.630.000
(17.320.000) -4,94%
Tunjangan Beras
1.024.598.160
1.042.485.900
(17.887.740) -1,72%
Tunjangan PPh / Khusus
25.864.930
94.894.027
(69.029.097) -72,74%
Pembulatan Gaji
251.207
272.136
(20.929) -7,69%
Iuran Asuransi Kesehatan
506.546.889
500.377.291
6.169.598 1,23%
Iuran Jaminan Kematian
46.341.564
45.645.869
695.695 1,52%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
35
1 2 3 4 5
Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
37.078.596
36.525.779
552.817 1,51%
BELANJA BLUD
42.656.753.147
24.713.954.232 17.942.798.915 72,60%
PELAYANAN DAN PENDUKUNG PELAYANAN
BLUD
42.656.753.147
24.713.954.232 17.942.798.915 72,60%
PENYEDIAAN BAHAN DAN JASA PERKANTORAN
42.525.096.897
24.483.047.232 18.042.049.665 73,69%
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
94.080.000
68.355.000
25.725.000 37,63%
Honorarium Pejabat/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
12.000.000
21.100.000
(9.100.000) -43,13%
Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa
9.325.000
2.200.000
7.125.000 323,86%
Honorarium Pengelolaan
Keuangan pada SKPD
220.843.000
182.247.400
38.595.600 21,18%
Honorarium Pegawai
Honorer/Tidak Tetap
4.263.430.875
3.918.833.914
344.596.961 8,79%
Uang Lembur PNS
28.612.000
2.921.500
25.690.500 879,36%
Uang Lembur Non PNS
14.763.000
5.944.500
8.818.500 148,35%
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja
6.195.671.500
4.298.297.500
1.897.374.000 44,14%
Tambahan Penghasilan
Berdasarkan Kondisi Kerja
96.800.000
101.450.000
(4.650.000) -4,58%
Belanja Jasa Medis
31.589.571.522
15.881.697.418 15.707.874.104 98,91%
PEMELIHARAAN SARANA DAN PRASARANA
2.300.000
2.300.000
- 0%
Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
300.000
300.000
- 0%
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
2.000.000
2.000.000
- 0%
PENGADAAN ALAT KESEHATAN PAKAI HABIS
2.300.000
2.300.000
- 0%
Honorarium Pejabat/Panitia
Penerima Hasil Pekerjaan
300.000
300.000
- 0%
Honorarium Pengelola
Keuangan pada SKPD
2.000.000
2.000.000
- 0%
PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS
3.000.000
-
3.000.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
3.000.000
-
3.000.000
PENGADAAN OBAT
5.300.000
5.300.000
- 0%
Honorarium Tim Pemeriksa
Barang dan Jasa
300.000
300.000
- 0%
Honorarium Pengelola
Keuangan pada SKPD
5.000.000
5.000.000
- 0%
REHABILITASI SARANA PRASARANA DAN
PENATAAN LINGKUNGAN RS
5.300.000
5.300.000
- 0%
Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
300.000
300.000
- 0%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
36
1 2 3 4 5
Honorarium Pengelola
Keuangan pada SKPD
5.000.000
5.000.000
- 0%
PENDIDIKAN DAN
PELATIHAN PEGAWAI
11.400.000
46.350.000
(34.950.000) -75,40%
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
1.000.000
2.650.000
(1.650.000) -62,26%
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
2.500.000
3.000.000
(500.000) -16,67%
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan (Non PNS)
400.000
950.000
(550.000) -57,89%
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD (Non
PNS)
1.750.000
2.000.000
(250.000) -12,50%
Honorarium Tenaga
Ahli/Instruktur/Narasumber
5.750.000
37.750.000
(32.000.000) -84,77%
AKREDITASI
102.056.250
169.357.000
(67.300.750) -39,74%
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
76.106.250
78.875.000
(2.768.750) -3,51%
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
25.950.000
25.250.000
700.000 2,77%
Honorarium Tenaga
Ahli/Instruktur/Narasumber
-
45.000.000
(45.000.000) -100%
Uang Lembur PNS
-
11.855.000
(11.855.000) -100%
Uang Lembur Non PNS
-
8.377.000
(8.377.000) -100%
JUMLAH BELANJA
PEGAWAI BLUD
65.816.413.681
47.623.606.476 18.192.807.205 38,20%
Realisasi belanja terbesar untuk kelompok Belanja Pegawai ada di Belanja
Langsung yang berasal dari dana BLUD yaitu Belanja Jasa Medis dengan
jumlah Rp.31.589.571.522,00. Jumlah ini mengalami kenaikan sebesar
Rp.15.707.874.104,00 atau naik 98,91% dari realisasi Belanja Tahun 2016
yang hanya sebesar Rp.15.881.697.418,00.
Belanja Jasa Medis ini pada awalnya sejumlah Rp.33.501.177.932
terealisasikan sebagai Belanja Barang dan Jasa di rekening Belanja Jasa
Pelayanan Kesehatan. Akan tetapi Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan ini
terbagi menjadi dua kategori yaitu belanja Jasa Medis yang dibagikan
kepada pegawai RSUD sejumlah Rp.31.589.571.522,00 dan belanja jasa
pelayanan kesehatan untuk pemeriksaan Laborat Luar Rumah Sakit dan
CT Scan Luar Rumah Sakit sejumlah Rp.1.911.606.410,00 sehingga pada
saat penyajian belanja Jasa Medis di reklasifikasi dari Belanja Barang dan
Jasa ke Belanja Pegawai melalui jurnal koreksi sebesar
Rp.31.589.571.522,00.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
37
Reklasifikasi Belanja inilah yang mendorong kenaikan Belanja Pegawai di
Tahun 2017 sekaligus membuat seolah Belanja Pegawai ini melampaui
Anggaran dari Belanja Pegawai yang telah ditetapkan di Tahun 2017 dari
Anggaran Belanja Pegawai 2017 sejumlah Rp.36.139.911.000,00
terealisasi sebesar Rp.65.816.413.681,00 atau mencapai 182,12%.
b. Belanja Barang dan Jasa Rp.36.996.416.102,00
Realisasi Belanja Barang/Jasa sebesar Rp.36.996.416.102,00 atau 55,74%
dari anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar
Rp.66.377.701.000,00. Jumlah Belanja Barang/Jasa tersebut merupakan
59,78% dari total Belanja RSUD tahun 2017. Rincian Belanja Barang/Jasa
tahun 2017 sebagai berikut.
URAIAN
REALISASI (Rp) Kenaikan /
Penurunan (Rp) %
2017 2016
1 2 3 4 5
BELANJA APBD
6.499.917.873
2.092.914.677
4.407.003.196 211%
Akreditasi Rumah Sakit (DAK Non Fisik)
-
92.946.818
(92.946.818) -100%
Belanja Alat Tulis Kantor
-
2.880.000
(2.880.000) -100%
Belanja Jasa Pihak Ketiga
-
34.381.818
(34.381.818) -100%
Belanja Jasa Akomodasi
-
13.600.000
(13.600.000) -100%
Belanja Makanan dan Minuman Rapat
-
34.585.000
(34.585.000) -100%
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah
-
7.500.000
(7.500.000) -100%
Subsidi Pembelian Obat-obatan RSUD sebagai Pengganti Pelayanan Kesehatan kepada
Masyarakat Miskin
6.499.917.873
1.999.967.859
4.499.950.014 225%
Belanja Bahan Obat-obatan
6.499.917.873
1.999.967.859
4.499.950.014 225%
BELANJA BLUD
30.496.498.229
46.931.765.816
(16.435.267.587) -35,02%
PELAYANAN DAN PENDUKUNG
PELAYANAN BLUD
30.496.498.229
46.931.765.816
(16.435.267.587)
-35,02%
PENYEDIAAN BAHAN DAN
JASA PERKANTORAN
8.622.411.474
20.291.677.159
(11.669.265.685) -57,51%
Belanja Alat Tulis Kantor
352.085.535
352.588.330
(502.795) -0,14%
Belanja Perangko,Meterai dan Benda Pos Lainnya
4.776.000
5.583.000
(807.000) -14,45%
Belanja Peralatan Kebersihan dan Bahan Pembersih
372.717.260
320.255.436
52.461.824 16,38%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
38
1 2 3 4 5
Belanja Pengisian Tabung Gas
213.562.000
183.032.400
30.529.600 16,68%
Belanja Bendera/Umbul-umbul/Layur
3.699.000
1.876.000
1.823.000 97,17%
Belanja Perlengkapan rumah tangga
34.041.500
1.659.550
32.381.950 1951,25%
Belanja Bahan Pelayanan Kesehatan
217.986.280
212.409.850
5.576.430 2,63%
Belanja Telepon
35.449.074
35.266.125
182.949 0,52%
Belanja Air
284.837.950
333.256.130
(48.418.180) -14,53%
Belanja Listrik
1.087.012.584
1.080.965.573
6.047.011 0,56%
Belanja Surat Kabar/Majalah
31.369.000
32.747.100
(1.378.100) -4,21%
Belanja Kawat/faximile/Internet
59.615.905
52.944.434
6.671.471 12,60%
Belanja Paket/Pengiriman
1.493.150
1.506.380
(13.230) -0,88%
Belanja Jasa Transaksi Keuangan
33.070.200
37.638.194
(4.567.994) -12,14%
Belanja jasa pihak ketiga
20.000.000
17.600.000
2.400.000 13,64%
Belanja Jasa Pelayanan Kesehatan
1.911.606.410
14.164.445.255
(12.252.838.845) -86,50%
Belanja Jasa Publikasi
63.870.400
81.816.700
(17.946.300) -21,93%
Belanja Jasa Dekorasi
6.900.000
3.500.000
3.400.000 97,14%
Belanja Premi Asuransi Barang Milik Daerah
10.834.525
10.800.900
33.625 0,31%
Belanja Premi Tanggung Gugat
169.716.000
149.088.000
20.628.000 13,84%
Belanja Jasa Service
11.084.295
17.510.380
(6.426.085) -36,70%
Belanja Penggantian Suku
Cadang
44.923.695
60.422.400
(15.498.705) -25,65%
Belanja Bahan Bakar Minyak/Gas dan Pelumas
121.814.018
83.199.928
38.614.090 46,41%
Belanja Surat Tanda Nomor Kendaraan
7.529.975
4.689.250
2.840.725 60,58%
Belanja Cetak
441.969.235
385.469.640
56.499.595 14,66%
Belanja Penggandaan
59.106.250
72.301.950
(13.195.700) -18,25%
Belanja sewa peralatan lainnya
90.476.300
58.519.800
31.956.500 54,61%
Belanja Makanan dan Minuman Harian pegawai
1.050.529.650
908.853.370
141.676.280 15,59%
Belanja Makanan dan Minuman Rapat
116.701.500
61.159.500
55.542.000 90,82%
Belanja Makanan dan Minuman Tamu
32.484.600
16.172.800
16.311.800 100,86%
Belanja Makanan dan Minuman Pasien
1.427.486.708
1.372.157.534
55.329.174 4,03%
Belanja Pakaian kerja Lapangan
3.350.250
-
3.350.250
Belanja Pakaian Sipil Harian (PSH)
300.312.225
172.241.250
128.070.975 74,36%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
39
1 2 3 4 5
PEMELIHARAAN SARANA DAN
PRASARANA
2.267.255.250
3.091.672.461
(824.417.211) -26,67%
Belanja alat listrik dan elektronik
74.378.700
48.592.150
25.786.550 53,07%
Belanja bahan perlengkapan kerja
19.197.750
(19.197.750) -100%
Belanja bahan/bibit tanaman
15.028.000
923.000
14.105.000 1528,17%
Belanja jasa pihak ketiga
531.706.659
397.031.802
134.674.857 33,92%
Belanja bahan bakar minyak/gas
dan pelumas
2.382.000
15.152.000
(12.770.000) -84,28%
Belanja Pemeliharaan Bangunan/Gedung
107.502.554
105.398.184
2.104.370 2,00%
Belanja Pemeliharaan Peralatan Kantor
491.528.000
304.008.500
187.519.500 61,68%
Belanja Pemeliharaan Peralatan Kedokteran
1.044.729.337
2.201.369.075
(1.156.639.738) -52,54%
PENGADAAN ALAT KESEHATAN PAKAI HABIS
6.309.280.447
6.140.353.451
168.926.996 2,75%
Belanja Bahan Pelayanan
Kesehatan
6.309.280.447
6.140.353.451
168.926.996 2,75%
PENGADAAN BAHAN
LABORATORIUM
2.091.927.454
2.277.619.705
(185.692.251) -8,15%
Belanja Bahan Laboratorium
2.091.927.454
2.277.619.705
(185.692.251) -8,15%
PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS
113.782.100
187.251.760
(73.469.660) -39,24%
Belanja Perlengkapan rumah tangga
75.454.300
51.478.000
23.976.300 46,58%
Belanja Pakaian Kerja
-
15.860.000
(15.860.000) -100%
Belanja Bahan Pelayanan
Kesehatan
38.327.800
119.913.760
(81.585.960) -68,04%
PENGADAAN OBAT
7.479.641.719
11.221.891.942
(3.742.250.223) -33,35%
Belanja Bahan Obat-obatan
7.479.641.719
11.221.891.942
(3.742.250.223) -33,35%
REHABILITASI SARANA PRASARANA DAN PENATAAN
LINGKUNGAN RS
2.113.420.120
1.244.938.300
868.481.820 69,76%
Belanja Pemeliharaan
Bangunan/Gedung
2.113.420.120
1.244.938.300
868.481.820 69,76%
RAPAT-RAPAT KOORDINASI DAN KONSULTASI
202.433.195
137.635.295
64.797.900 47,08%
Belanja Perjalanan Dinas Dalam Daerah
8.185.000
5.520.000
2.665.000 48,28%
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah
194.248.195
132.115.295
62.132.900 47,03%
PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PEGAWAI
914.039.430
887.846.513
26.192.917 2,95%
Belanja Alat Tulis Kantor
3.000.000
11.843.800
(8.843.800) -74,67%
Belanja perangko ,meterai dan
benda pos lainnya
780.000
870.000
(90.000) -10,34%
Belanja Jasa Transaksi Keuangan
195.000
220.000
(25.000) -11,36%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
40
1 2 3 4 5
Belanja jasa pihak ketiga
158.100.000
34.000.000
124.100.000 365,00%
Belanja jasa akomodasi
-
6.532.894
(6.532.894) -100%
Belanja jasa Dekorasi
475.000
1.180.000
(705.000) -59,75%
Belanja Penggandaan
-
573.500
(573.500) -100,00%
Belanja Sewa Peralatan Praktek
1.236.000
818.000
418.000 51,10%
Belanja Makanan dan Minuman
rapat
29.624.850
71.436.600
(41.811.750) -58,53%
Belanja Perjalanan Dinas Dalam daerah
-
-
-
Belanja Perjalanan Dinas Luar daerah
10.510.000
13.163.000
(2.653.000) -20,15%
Belanja Beasiswa Pendidikan S1
4.500.000
-
4.500.000
Belanja Kursus-kursus Singkat
705.618.580
747.208.719
(41.590.139) -5,57%
AKREDITASI
182.657.040
309.245.230
(126.588.190) -40,93%
Belanja Alat Tulis Kantor
8.187.800
6.102.500
2.085.300 34,17%
Belanja Perangko,Meterai dan Benda Pos Lainnya
525.000
690.000
(165.000) -23,91%
Belanja jasa pihak ketiga
15.120.000
54.345.454
(39.225.454) -72,18%
Belanja publikasi
62.595.950
149.705.951
(87.110.001) -58,19%
Belanja jasa akomodasi
55.798.000
16.266.800
39.531.200 243,02%
Belanja cetak
1.227.000
4.793.000
(3.566.000) -74,40%
Belanja Penggandaan
1.978.525
30.120.425
(28.141.900) -93,43%
Belanja Makanan dan Minuman
rapat
31.569.765
45.397.100
(13.827.335) -30,46%
Belanja Makanan dan Minuman tamu
-
684.000
(684.000) -100%
Belanja Perjalanan Dinas Luar Daerah
5.655.000
1.140.000
4.515.000 396,05%
PEMELIHARAAN SIM-RS
199.650.000
239.305.000
(39.655.000) -16,57%
Pemeliharaan dan Pengembangan SIM-RS
199.650.000
239.305.000
(39.655.000) -16,57%
PENYUSUNAN DED RUMAH
SAKIT
-
902.329.000
(902.329.000) -100%
Belanja Jasa Konsultasi
Perencanaan
-
902.329.000
(902.329.000) -100%
JUMLAH BELANJA BARANG DAN JASA BLUD
36.996.416.102
49.024.680.493
(12.028.264.391) -24,54%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
41
Realisasi belanja terbesar untuk kelompok Belanja Barang/Jasa adalah
Belanja Bahan Obat-obatan baik di belanja BLUD maupun APBD, di
BLUD dengan jumlah Rp.7.479.641.719,00 sedangkan di APBD sejumlah
Rp.6.499.917.873,00 di tahun 2017.
2. Belanja Modal Rp.11.922.419.277,00
Realisasi Belanja Modal sebesar Rp.11.922.419.277,00 atau 72,61% dari
anggaran yang ditetapkan di tahun 2017 sebesar Rp.16.419.473.000,00.
Belanja Modal tersebut memberikan kontribusi sebesar 10,39% dari total
Belanja RSUD tahun 2017.
Jika dibandingkan dengan realisasi tahun 2016, angka tersebut mengalami
penurunan sebesar Rp.14.153.459.897,00 atau turun 54,28% sebagaimana
terlihat dalam tabel di bawah.
URAIAN
REALISASI (Rp) Kenaikan /
Penurunan (Rp) %
2017 2016
1 2 3 4 5
BELANJA APBD
-
13.692.507.211
(13.692.507.211) -100%
Pengadaan Peralatan
Kesehatan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Kab. Purbalingga (Ban Gub)
-
7.074.913.834
(7.074.913.834) -100%
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Alat Kedokteran Umum
-
79.137.745
(79.137.745) -100%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat
Kedokteran Bedah
-
2.367.101.609
(2.367.101.609) -100%
Belanja Modal Peralatan dan
Mesin - Pengadaan Alat Kesehatan Kebidanan dan Penyakit Kandungan
-
112.391.000
(112.391.000) -100%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat
Kedokteran Bagian Penyakit Dalam
-
2.167.788.480
(2.167.788.480) -100%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat
Kedokteran Gawat Darurat
-
2.348.495.000
(2.348.495.000) -100%
Pembangunan Instalasi Pengolah Limbah (IPAL) (Luncuran DAK)
-
2.245.512.000
(2.245.512.000) -100%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
42
1 2 3 4 5
Belanja Modal Jalan, Irigasi
dan Jaringan - Pengadaan Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik
-
2.245.512.000
(2.245.512.000) -100%
Pemenuhan Sarana dan
Prasarana Peralatan Ruang Operasi (DAK)
-
4.372.081.377
(4.372.081.377) -100%
Belanja Modal Peralatan dan Mesin - Pengadaan Alat-alat
Kedokteran Bedah
-
4.372.081.377
(4.372.081.377) -100%
BELANJA BLUD
11.922.419.277
12.383.371.963
(460.952.686) -3,72%
PENGADAAN PERALATAN MEDIS DAN NON MEDIS
7.375.218.277
1.345.926.963
6.029.291.314 447,97%
Belanja Modal Pengadaan Sepeda
4.350.000
-
4.350.000
Belanja Modal Pengadaan Kereta Dorong
38.103.800
37.100.000
1.003.800 2,71%
Belanja Modal Pengadaan
alat-alat pertukangan
6.478.000
35.775.000
(29.297.000) -81,89%
Belanja Modal Pengadaan
peralatan kebersihan
20.233.059
12.195.000
8.038.059 65,91%
Belanja Modal Pengadaan Almari
3.900.000
9.554.000
(5.654.000) -59,18%
Belanja Modal Pengadaan Filing Kabinet
12.900.000
3.437.500
9.462.500 275,27%
Belanja Modal Pengadaan penunjuk waktu
-
5.000.000
(5.000.000) -100%
Belanja Modal Pengadaan Televisi
14.840.000
-
14.840.000
Belanja Modal Pengadaan
AC/Kipas Angin
41.825.680
135.670.400
(93.844.720) -69,17%
Belanja Modal Layar
proyektor/LCD/MMP
-
4.800.000
(4.800.000) -100%
Belanja Modal Pengadaan papan Nama
-
94.521.500
(94.521.500) -100%
Belanja Modal Pengadaan Komputer/PC
212.885.000
28.950.000
183.935.000 635,35%
Belanja Modal Pengadaan Printer
30.000.000
10.200.000
19.800.000 194,12%
Belanja Modal LCD/MMP
-
13.750.000
(13.750.000) -100%
Belanja Modal Pengadaan
Meja Kerja
34.300.000
17.700.000
16.600.000 93,79%
Belanja Modal Pengadaan
Kursi Kerja
86.541.000
52.200.000
34.341.000 65,79%
Belanja Modal Pengadaan Sofa
14.650.000
-
14.650.000
Belanja Modal Pengadaan Etalase
75.020.000
58.607.591
16.412.409 28,00%
Belanja Modal Pengadaan Dispenser
-
-
-
Belanja Modal Pengadaan Kulkas
5.685.000
-
5.685.000
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
43
1 2 3 4 5
Belanja Modal Pengadaan
Peralatan Memasak
618.290.000
51.135.000
567.155.000 1109,13%
Belanja Modal Pengadaan
Korden/karpet/Taplak Meja
249.799.020
130.607.400
119.191.620 91,26%
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan
464.860.000
-
464.860.000
Belanja Modal Pengadaan Kamera
-
9.350.000
(9.350.000) -100%
Belanja Modal Pengadaan Radio HF/FM Handy Talkie
1.540.000
-
1.540.000
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Umum
98.302.839
138.465.000
(40.162.161) -29,01%
Belanja Modal Pengadaan
Alat-alat Kedokteran THT
332.893.057
-
332.893.057
Belanja Modal Pengadaan
Alat-alat Kedokteran Mata
589.700.850
112.752.000
476.948.850 423,01%
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Bedah
2.419.372.680
110.313.072
2.309.059.608 2093,19%
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Kedokteran Anak
-
164.000.000
(164.000.000) -100%
Belanja Modal Pengadaan
Alat-alat Kedokteran Kebidanan/Kandungan
193.014.652
6.000.000
187.014.652 3116,91%
Belanja Modal Pengadaan
Alat-alat Kedokteran Orthopedy
466.000.000
-
466.000.000
Belanja Modal Pengadaan
Alat-alat Farmasi
-
101.880.000
(101.880.000) -100%
Belanja Modal Pengadaan
Alat-alat Radiologi
-
-
-
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium
Kesehatan
90.054.640
-
90.054.640
Belanja Modal Pengadaan
Pompa Air
15.300.000
1.963.500
13.336.500 679,22%
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik
1.234.379.000
-
1.234.379.000
PEMBANGUNAN GEDUNG RAWAT INAP DAHLIA
-
8.479.208.000
(8.479.208.000) -100%
Belanja modal pengadaan
konstruksi /pembelian gedung kantor
-
8.479.208.000
(8.479.208.000) -100%
PEMBANGUNAN GEDUNG
INSTALASI GIZI
-
2.558.237.000
(2.558.237.000) -100%
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian gedung kantor
-
2.558.237.000
(2.558.237.000) -100%
PEMBANGUNAN GEDUNG REHABILITASI MEDIK
4.547.201.000
-
4.547.201.000
Belanja Modal Pengadaan
Konstruksi/Pembelian gedung kantor
4.547.201.000
-
4.547.201.000
JUMLAH BELANJA MODAL BLUD
11.922.419.277
26.075.879.174
(14.153.459.897) -54,28%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
44
a. Belanja Modal Peralatan dan Mesin Rp.7.375.218.277,00
Realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin sebesar
Rp.7.375.218.277,00 atau 88,31% dari anggaran yang telah ditetapkan di
tahun 2017 sebesar Rp.8.351.706.000,00. Total Belanja Modal Peralatan
dan Mesin tersebut setara dengan 61,86% dari total Belanja Modal tahun
2017 atau menjadi belanja Modal terbesar dibandingkan dengan Belanja
Modal Gedung dan Bangunan.
Rincian Belanja Modal Peralatan dan Mesin tahun 2017 sebagai berikut:
NO URAIAN 2017 2016
Kenaikan / Penurunan %
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
1 BM Alat-alat Angkut
4.350.000
-
4.350.000
2 BM Alat-alat Bengkel
6.478.000
35.775.000
(29.297.000) -81,89%
1 2 3 4 5 6
3 BM Alat Kantor dan Rumah Tangga
1.849.732.559
676.741.891
1.172.990.668 173,33%
4 BM Alat Studio dan Komunikasi
1.540.000
-
1.540.000
5 BM Alat Kedokteran
4.099.284.078
12.080.405.283
(7.981.121.205) -66,07%
6 BM Alat Laboratorium
90.054.640
-
90.054.640
7 BM Gardu Listrik Distribusi dan Pipa Gas
1.323.779.000
-
1.323.779.000
7.375.218.277
12.792.922.174
(5.417.703.897) -42,35%
Jumlah realisasi belanja modal peralatan dan mesin mengalami
penurunan sebesar Rp.5.417.703.897,00 atau turun 42,35% dibandingkan
realisasi tahun 2016 yaitu sebesar Rp.12.792.922.174,-. Salah satu yang
menyebabkan penurunan realisasi belanja modal peralatan dan mesin
diantaranya adalah realisasi Belanja Modal Alat Kedokteran yang relatif
lebih kecil yaitu sebesar Rp.4.099.284.078 atau turun 66,07% dibanding
tahun sebelumnya yang mencapai 12.080.405.283 pada Tahun 2016.
Pada Tahun 2017 Belanja Modal Instalasi Gardu Listrik sebesar
Rp.1.234.379.000,00 dan Belanja Modal Jaringan Pipa Gas sejumlah
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
45
Rp.89.400.000,00 masuk ke dalam realisasi Belanja Modal Peralatan dan
Mesin, namun pada saat penyajiannya di Aset kedua nilai belanja tersebut
di reklasifikasi dari Aset Tetap Peralatan dan Mesin ke Aset Tetap Jalan,
Irigasi dan Jaringan.
b. Belanja Modal Gedung dan Bangunan Rp. 4.547.201.000,00
Realisasi Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebesar
Rp.4.547.201.000,00 atau 56,36% dari anggaran yang ditetapkan di tahun
2017 sebesar Rp.8.067.767.000,00. Nilai belanja modal tersebut setara
dengan 38,14% dari total Belanja Modal tahun 2017.
Rincian Belanja Modal Gedung dan Bangunan sebagai berikut:
NO URAIAN 2017 2016
Kenaikan / Penurunan %
(Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6
1
BM pengadaan konstruksi / pembelian gedung kantor - Pembangunan Gedung Rehab Medik
4.547.201.000
-
4.547.201.000
2
BM pengadaan konstruksi / pembelian gedung kantor - Pembangunan Gedung Rawat Inap Kelas III
-
8.800.000.000
(8.800.000.000) -100%
3
BM pengadaan konstruksi / pembelian gedung kantor - Pembangunan Gedung Instalasi Gizi
-
2.750.000.000
(2.750.000.000) -100%
4.547.201.000
11.550.000.000
(7.002.799.000) -
60,63%
Jumlah belanja modal Gedung dan Bangunan secara keseluruhan
mengalami penurunan sebesar Rp.7.002.799.000,00 atau turun 60,63%
dibandingkan realisasi tahun 2016 yang mancapai Rp.11.550.000.000,00.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
46
5.2. PENJELASAN ATAS POS-POS NERACA
5.2.1 POSISI KEUANGAN SECARA UMUM
Secara ringkas, posisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per
31 Desember 2017 adalah sebagai berikut.
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
JUMLAH ASET LANCAR
23.363.267.436,65
29.471.954.053,00
(6.108.686.616,35) -20,73%
JUMLAH ASET TETAP
65.580.678.509,86
61.799.242.707,26
3.781.435.802,60 6,12%
JUMLAH ASET LAINNYA
51.359.280,00
2.931.697.184,00
(2.880.337.904,00) -98,25%
JUMLAH ASET
88.995.305.226,51
94.202.893.944,26
(5.207.588.717,75) -5,53%
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pendapatan Diterima Dimuka
27.776.667,00
39.375.000,00
(11.598.333,00) -29,46%
Utang Belanja
5.799.433.577,00
4.806.813.649,00
992.619.928,00 20,65%
Utang Jangka Pendek Lainnya
512.876.700,00
748.412.700,00
(235.536.000,00) -31,47%
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
6.340.086.944,00
5.594.601.349,00
745.485.595,00 13,33%
JUMLAH KEWAJIBAN
6.340.086.944,00
5.594.601.349,00
745.485.595,00 13,33%
EKUITAS -
EKUITAS
82.655.218.282,51
88.608.292.595,26
(5.953.074.312,75) -6,72%
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EKUITAS DANA
88.995.305.226,51
94.202.893.944,26
(5.207.588.717,75) -5,53%
Dalam periode 3 tahun terakhir, posisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga menunjukkan trend yang kurang baik. Terlihat dari posisi aset yang
menurun di Tahun 2017 sebesar Rp.5.207.588.717,75 atau turun 5,53% dari Tahun
sebelumnya, penurunan Aset tersebut diikuti dengan kenaikan kewajiban sebesar
13,33% atau sejumlah Rp.745.485.595,00 dan penurunan jumlah ekuitas sebesar
Rp.5.953.074.312,75 atau turun 6,72% dari Tahun 2016 sebagaimana grafik berikut ini.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
47
Grafik. Perkembangan posisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
Tahun 2015-2017
Kondisi tersebut memberikan gambaran bahwa RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga terus berusaha meningkatkan kemampuan dan kualitas pelayanan publik
melalui penambahan kepemilikan terhadap sumber daya ekonomi. Hal ini terlihat dari
peningkatan jumlah Aset Tetap tahun 2017 yang mencapai Rp.65.580.678.509,86
meningkat sebesar Rp.3.781.435.802,60 atau naik 6,12% dari posisi tahun 2016.
Penjelasan rinci per masing-masing pos Neraca adalah sebagai berikut:
5.2.2 Penjelasan Atas Pos-Pos Neraca
A. Aset Rp.88.995.305.226,51
Posisi Aset RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per 31 Desember
2017 adalah sebesar Rp.88.995.305.226,51 atau turun sebesar Rp.5.207.588.717,75
atau 5,53% dari posisi per 31 Desember 2016.
Nilai Aset tersebut terdiri dari :
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
JUMLAH ASET LANCAR
23.363.267.436,65
29.471.954.053,00
(6.108.686.616,35) -20,73%
JUMLAH ASET TETAP
65.580.678.509,86
61.799.242.707,26
3.781.435.802,60 6,12%
JUMLAH ASET LAINNYA
51.359.280,00
2.931.697.184,00
(2.880.337.904,00) -98,25%
JUMLAH ASET
88.995.305.226,51
94.202.893.944,26
(5.207.588.717,75) -5,53%
-
20,000,000,000.00
40,000,000,000.00
60,000,000,000.00
80,000,000,000.00
100,000,000,000.00
2015 2016 2017
ASET, KEWAJIBAN DAN EKUITAS
JUMLAH ASET
JUMLAH KEWAJIBAN
JUMLAH EKUITAS
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
48
Tabel di atas menunjukkan bahwa kenaikan terjadi pada Aset Tetap dengan
peningkatan sebesar 6,12% atau meningkat sebesar Rp.3.781.435.802,60.
Komposisi Aset RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017
sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.
1. Aset Lancar
Saldo Aset Lancar per 31 Desember 2017 sebesar Rp.23.363.267.436,65,
mengalami penurunan sebesar Rp.6.108.686.616,35,00 atau turun 20,73% dari
saldo Aset Lancar per 31 Desember 2016.
Jumlah Aset Lancar tersebut terdiri dari:
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
1 2 3 4 5
KAS
818.265.102,00
7.980.737.105,00
(7.162.472.003,00) -89,75%
INVESTASI JANGKA
PENDEK
-
5.000.000.000,00
(5.000.000.000,00) -100,00%
PIUTANG PENDAPATAN
18.970.196.296,65
10.994.112.716,00
7.976.083.580,65 72,55%
BEBAN DI BAYAR DIMUKA
86.959.831,00
76.608.075,00
10.351.756,00 13,51%
PERSEDIAAN
3.487.846.207,00
5.420.496.157,00
(1.932.649.950,00) -35,65%
JUMLAH ASET LANCAR
23.363.267.436,65
29.471.954.053,00
(6.108.686.616,35) -20,73%
-
20,000,000,000.00
40,000,000,000.00
60,000,000,000.00
80,000,000,000.00
ASET LANCAR26,25%
ASET TETAP73,69%
ASET LAINNYA0,06%
Prosentase31-Des-17
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
49
Tabel di atas menunjukkan bahwa Kas dan Investasi Jangka Pendek serta
Persediaan mengalami penurunan yang cukup besar di tahun 2017 sedangkan
Piutang Pendapatan dan Beban Dibayar Di Muka mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2016.
Komposisi Aset Lancar RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
tahun 2017 sebagaimana terlihat dalam grafik di bawah.
Grafik di atas menunjukkan bahwa kondisi keuangan RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga akhir tahun 2017 sangat liquid di sektor Piutang.
a. Kas Rp.818.265.102,00
Saldo Kas per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.818.265.102,00,
mengalami penurunan Rp.7.162.472.003,00 atau turun 89,75% dari saldo
Kas per 31 Desember 2016.
Tahun 2017 Saldo Kas ini hanya terdiri dari rekening Kas BLUD
sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
URAIAN
31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
KAS DI BENDAHARA
PENERIMAAN -
17.474.637 (17.474.637) -100 %
KAS DI BLUD 818.265.102
7.963.262.468 (7.144.997.366) 89,72%
JUMLAH 818.265.102
7.980.737.105 (7.162.472.003) 89,75%
31-Des-17
KAS
PIUTANG
BEBAN DIBAYAR DIMUKA
PERSEDIAANPiutang81,20 %
Kas3,50%
Persediaan14,93%
BDD0,37%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
50
i. Kas di Bendahara Penerimaan Rp. 0,00
Kas di Bendahara Penerimaan merupakan uang yang berasal dari
Pendapatan yang dikelola oleh RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga yang masih ada pada rekening Bendahara Penerimaan
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga dan belum
disetorkan ke rekening Kas BLUD sampai dengan 31 Desember 2017.
Saldo Kas di Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.0,00, karena semua Kas sudah disetor ke rekening Kas BLUD
pada tanggal 31 Desember 2017.
Tahun 2017 ini RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
berupaya agar semua pendapatan yang diterima dapat disetorkan
hingga per 31 Desember 2017 walaupun akhir tahun adalah hari libur
Minggu. Bendahara penerima di hari Sabtu sore hingga Minggu
malam tanggal 30 dan 31 Desember 2017 menyetorkan uang ke
rekening BLUD melalui ATM BCA yang memiliki fasilitas
penyetoran tunai. Hal ini dilakukan mengingat hampir setiap tahun
menjadi bahan temuan Hasil Pemeriksaan BPK saat pemeriksaan
penyusunan Laporan Keuangan Daerah. Meskipun RSUD operasional
jam kerja 24 jam, namun pendapatan yang belum disetor hingga akhir
tahun tetap diperlakukan seperti dinas/instansi lain sebagai Organisasi
Perangkat Daerah pada umumnya. Dengan upaya seperti ini maka di
akhir tahun tidak ada kas di Bendahara Penerimaan lagi.
ii. Kas di BLUD_____________________________Rp.818.265.102,00
Saldo Kas di BLUD per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.818.265.102,00 merupakan jumlah Pendapatan BLUD yang masih
tersimpan di rekening Bank BLUD dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian No. Rekening Saldo 31/12/2017
(Rp)
1 Bank Jateng 1-027-022-508
739.163.846
2 BCA 0970999799 915.000
Setor Tunai dan Transfer BCA
29.035.214
3 BNI 0883966669 950.007
Mesin EDC BNI 1.052.500
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
51
4 BRI 007401001132308
16.159.365
5 Mandiri 180-00-0123749-6
30.989.170
Jumlah
818.265.102
Pada tabel di atas terlihat bahwa Bank BLUD RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga terdiri dari 5 (lima) Bank yang berbeda
yaitu Bank Jateng, BCA, BNI, BRI dan Bank Mandiri.
Sampai dengan 31 Desember 2017 Saldo Kas BLUD sebesar
Rp.818.265.102,00 terdiri dari saldo Kas BLUD Rp.305.388.402,00
dimana di dalamnya termasuk Saldo Kas setor tunai dan transfer di
Bank BCA sebesar Rp. 29.035.214,00 dan Saldo di Mesin EDC BNI
sebesar Rp.1.052.500,00 serta Saldo PFK 2017 yaitu sebesar Rp.
512.876.700,00
Jumlah Saldo Kas setor tunai dan transfer pada Bank BCA sebesar
Rp.29.035.214,00 merupakan setoran yang menggunakan mesin
ATM pada akhir bulan Desember 2017 dan akan secara otomatis
terkreditkan pada tanggal 2 Januari 2018 begitu pula dengan saldo di
Mesin EDC (Electronic Data Capture) Bank BNI dimana transaksi
pada akhir bulan Desember 2017 secara otomatis terkreditkan pada
H+1 di Tahun 2018 sesuai dengan Berita Acara Rekonsiliasi Buku
Kas BLUD Nomor 900/25/2018 tanggal 8 Januari 2018 untuk Bank
BCA dan Berita Acara Rekonsiliasi Buku Kas BLUD Nomor
900/21/2018 tanggal 8 Januari 2018 untuk Bank BNI.
Disamping itu pada Saldo Kas BLUD juga terdapat Saldo PFK 2017
atau Jaminan Pemeliharaan Pihak Ketiga pada Tahun 2017 yaitu
sebesar Rp. 512.876.700,00.
b. Investasi Jangka Pendek Rp. 0,00
Saldo Investasi Jangka Pendek per 31 Desember 2017 sebesar Rp. 0,00
atau turun 100% dari tahun sebelumnya dikarenakan ada pengambilan
deposito sebesar Rp.5.000.000.000,- di tahun 2017 untuk keperluan
Belanja BLUD, seperti terlihat pada tabel di bawah.
Uraian 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Investasi Jangka Pendek 0 5.000.000.000 (5.000.000.000) -100%
Jumlah Investasi Jangka Pendek
0 5.000.000.000 (5.000.000.000) -100%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
52
c. Piutang Pendapatan Rp.18.970.196.296,65
Saldo Piutang Pendapatan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.18.970.196.296,65 mengalami kenaikan sebesar Rp.7.976.083.580,65
atau naik 72,55% dibandingkan saldo Piutang per 31 Desember 2016.
Kenaikan tersebut terlihat dalam tabel di bawah.
Uraian 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Piutang Pendapatan 19.860.248.143 11.737.537.736 8.122.710.407 69,20%
Penyisihan Piutang Tak Tertagih
(890.051.846,35) (743.425.020) (146.626.826,35) 19,72%
Jumlah 18.970.196.296,65 10.994.112.716 7.976.083.580,65 72,55%
Kenaikan Piutang tersebut tidak baik karena semakin besar piutang,
semakin besar pula risiko terjadinya piutang tak tertagih.
i. Piutang Pendapatan_____________________Rp.19.860.248.143,00
Saldo Piutang Pendapatan per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp.19.860.248.143,00 atau mengalami kenaikan sebesar
Rp.8.122.710.407,00 atau naik 69,20% dari posisi per 31 Desember
2016. Berikut mutasi piutang Tahun 2017 terdiri dari:
Uraian Piutang awal masuk keluar Piutang Akhir
1 2 3 4 5
Piutang Jasa
Pelayanan BLUD 2017
-
18.682.957.440
-
18.682.957.440
Piutang Jasa Pelayanan BLUD
2016 (Asuransi)
10.503.382.033
10.503.382.033
-
1 2 3 4 5
Piutang Pendapatan Diklat Tahun 2016
56.365.000
55.115.000
1.250.000
Piutang Pasien Tahun 2016
194.391.893
194.391.893
Piutang Pasien Tahun 2015
89.621.661
-
-
89.621.661
Piutang Pendapatan Diklat 2015
1.750.000
-
1.750.000
-
Piutang Pasien Tahun 2014
109.017.584
-
-
109.017.584
Piutang Pasien Tahun
2013
110.978.261
-
-
110.978.261
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
53
Piutang Pasien Tahun 2012
180.377.936
-
-
180.377.936
Piutang Pasien Tahun < 2011
491.653.368
-
-
491.653.368
Total piutang
11.737.537.736
18.682.957.440
10.560.247.033
19.860.248.143
Piutang Jasa Pelayanan BLUD 2016 sebesar Rp.10.503.382.033,00
sudah diterimakan semua di Tahun 2017, sedangkan Piutang
Pendapatan Diklat Tahun 2016 sebesar Rp.56.365.000,00 baru
diterimakan sejumlah Rp.55.115.000,00 di Tahun 2017 sehingga
Piutang Pendapatan Diklat Tahun 2016 masih menyisakan
Rp.1.250.000,00. Untuk Piutang Pendapatan Diklat Tahun 2015 juga
seudah diterimakan semua di Tahun 2017 sebesar Rp.1.750.000,00.
Tidak adanya pelunasan dari Pihak Keluarga Pasien yang mempunyai
tanggungan Biaya Perawatan di Rumah Sakit dari sebelum Tahun 2011
hingga sekarang menyebabkan angka Piutang Pasien masih tetap dan
tidak berkurang.
Mutasi masuk Piutang Jasa Pelayanan BLUD Tahun 2017 sebesar
Rp.18.682.957.440,00 dapat dirinci sebagai berikut :
No. Uraian
Jumlah (Rp)
1 Piutang Asuransi Tahun 2017 18.550.911.726,00
2 Piutang Pendapatan Diklat 2017 23.125.000,00
3 Piutang Pasien 2017 99.182.714,00
4 Piutang Tasmsil Peg. 2017 9.558.000,00
5 Piutang Pembuangan Limbah 180.000,00
Jumlah 18.682.957.440,00
Piutang Asuransi Tahun 2017 sebesar Rp.18.550.911.726,00 meliputi :
1. Piutang BPJS Kesehatan Rp. 18.252.206.651,00
2. Yakes Telkom Rp. 13.175.770,00
3. Pemkab Pemalang (Pelayanan Ambulance) Rp. 3.952.000,00
4. Jasa Raharja Rp. 259.328.351,00
5. BPJS Ketenagakerjaan Rp. 3.609.144,00
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
54
6. In Health Rp. 12.679.810,00
7. TB-MDR Rp. 5.960.000,00+
Rp. 18.550.911.726,00
Jumlah tersebut merupakan Piutang Klaim Asuransi yang sampai
tanggal 31 Desember 2017 belum melunasi klaim asuransi kepada
Pihak RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata.
Piutang Pendidikan dan Pelatihan Pegawai sebesar Rp.23.125.000,00
merupakan piutang kepada Mahasiswa dan atau instansi Pendidikan
yang sudah melaksanakan praktik atau penelitian tetapi belum
membayar biaya Pendidikan dan Pelatihan kepada RSUD dr. Goeteng
Taroenadibrata dengan rincian sebagai berikut :
Uraian
(Rp)
Mahasiswa Praktik
19.000.000,00
MOU dengan instansi Pendidikan
4.125.000,00
Jumlah Piutang Diklat
23.125.000,00
Piutang Pasien sebesar Rp.99.182.714,00 merupakan saldo Piutang
RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata kepada pasien yang timbul karena
ketidakmampuan pasien untuk membayar biaya perawatan, baik
sebagian maupun secara keseluruhan.
Piutang Tambahan Penghasilan Pegawai sebesar Rp.9.558.000,00
merupakan pengembalian kelebihan atas pembayaran Tambahan
Penghasilan Pegawai (Tamsilpeg) bulan Desember 2017. Perlu
diketahui bahwa pembayaran Tamsilpeg dilakukan berdasarkan
Peraturan Bupati Purbalingga Nomor 1 Tahun 2017 tentang Tambahan
Penghasilan Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah
Kabupaten Purbalingga dan Surat Edaran Sekretaris Daerah Kabupaten
Purbalingga Nomor 900/01414 tanggal 20 Pebruari 2017 tentang
Tambahan Penghasilan Pegawai Tahun 2017. Tamsilpeg dibayarkan
setiap tanggal 10 bulan berikutnya kecuali Tamsilpeg Bulan Desember
dibayarkan pada akhir bulan yang bersangkutan. Mengingat
pembayaran Tamsilpeg memperhitungkan absensi karyawan secara
elektronik (finger print) sementara jumlah karyawan cukup banyak,
jam kerja di RSUD 24 jam dan shift, maka tidak memungkinkan
pembayaran dapat dilakukan dengan memperhitungkan absensi
sebagaimana di Organisasi Perangkat Daerah pada umumnya. Oleh
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
55
karenanya diputuskan bahwa finger print diperhitungkan per tanggal 20
Desember 2017 dan tanggal 21 s.d. 31 Desember 2017 diasumsikan
semua pegawai dianggap masuk sesuai jadwal/jam kerjanya. Oleh
karena itu maka, terjadi kelebihan pembayaran karena pegawai yang
bersangkutan terlambat, tidak masuk kerja, atau pulang lebih cepat
seharusnya dipotong sesuai ketentuan, namun tetap dibayar penuh.
Sedangkan Piutang Pembuangan Limbah sejumlah Rp.180.000,00
adalah pendapatan pembuangan Limbah di bulan Juli 2017 sampai
dengan bulan Desember 2017 yang belum dibayarkan.
Secara lengkap, rincian Piutang dapat dilihat pada Lampiran V Daftar
Rincian Piutang By Name Per 31 Desember 2017.
d. Beban Dibayar Dimuka Rp.86.959.831,00
Jumlah Beban dibayar dimuka per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.86.959.831,00 mengalami kenaikan sebesar Rp.10.351.756,00 atau
naik 13,51% dari saldo beban dibayar dimuka per 31 Desember 2016 yang
terdiri dari :
Uraian
31-Des-16 31-Des-15 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Beban Premi Asuransi Barang Milik Daerah
2.101.831 2.064.075 37.756 1,83%
Beban Premi Asuransi Tanggung Gugat
84.858.000 74.544.000 10.314.000 13,84%
Jumlah Beban Dibayar Dimuka
86.959.831 76.608.075 10.351.756 13,51%
Beban Premi Asuransi Barang Milik Daerah merupakan biaya premi
asuransi kendaraan dinas yang dibayarkan kepada PT. Asuransi
Bumiputera Muda pada Triwulan pertama tahun 2017 dan masa aktif jatuh
tempo asuransi adalah selama setahun hingga Triwulan pertama tahun
2018.
Sedangkan Premi Asuransi Tanggung Gugat merupakan biaya premi
asuransi Tanggung Gugat Dokter yang dibayarkan kepada PT. Asuransi
Bumiputera Muda pada Triwulan kedua tahun 2017 dan masa aktif jatuh
tempo asuransi adalah selama setahun hingga Triwulan kedua tahun 2018.
Secara rinci Beban Dibayar Di Muka dapat dilihat pada lampiran VII
Rincian Beban Dibayar Di Muka Per 31 Desember 2017.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
56
e. Persediaan Rp.3.487.846.207,00
Jumlah Persediaan per 31 Desember 2017 sebesar Rp.3.487.846.207,00,
mengalami penurunan sebesar Rp.1.932.649.950,00 atau turun 35,65%
dari saldo persediaan per 31 Desember 2016, yang terdiri dari:
Jenis Persediaan 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan/Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Persediaan Alat Tulis Kantor 122.982.010 132.516.075 (9.534.065) -7,19%
Persediaan Alat Listrik dan
Elektronik (lampu pijar,
battery kering) 16.676.915 13.252.625 3.424.290 25,84%
Persediaan Peralatan
Kebersihan dan Bahan
Pembersih 21.864.744 29.331.018 (7.466.274) -25,46%
Persediaan Barang Cetakan 46.346.750 32.284.090 14.062.660 43,56%
Persediaan Bahan Baku
Bangunan 14.284.770 12.153.300 2.131.470 17,54%
Persediaan Bahan Obat-obatan 1.879.558.928 3.200.652.756 (1.321.093.828) -41,28%
Persediaan Bahan Pelayanan
Kesehatan 928.226.485 1.600.759.805 (672.533.320) -42,01%
Persediaan Bahan Pangan 1.109.850 2.389.025 (1.279.175) -53,54%
Persediaan Bahan
Laboratorium 428.812.564 378.793.902 50.018.662 13,20%
Persediaan Makanan dan
Minuman Pasien 24.203.191 18.363.561 5.839.630 31,80%
Persediaan Lain-lain 3.780.000 - 3.780.000
Jumlah Persediaan 3.487.846.207 5.420.496.157 (1.932.649.950) -35,65%
Saldo Persediaan terbesar berupa Persediaan Bahan Obat-obatan yaitu
Rp.1.879.558.928,00 atau mencapai 53,89% dari total Persediaan tahun
2017.
Saldo Persediaan Bahan Obat-obatan merupakan persediaan yang
mengalami penurunan terbesar yaitu berkurang Rp.1.321.093.828,00 dari
semula Rp.3.200.652.756,00 per 31 Desember 2016 menjadi
Rp.1.879.558.928,00 per 31 Desember 2017.
Sedangkan Saldo Persediaan Bahan Laboratorium merupakan persediaan
yang mengalami kenaikan terbesar yaitu bertambah Rp.50.018.662,00 dari
semula Rp.378.793.902,00 per 31 Desember 2016 menjadi
Rp.428.812.564,00 per 31 Desember 2017.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
57
Secara lengkap, rincian Persediaan berdasarkan jenis dapat dilihat pada
Lampiran IV Berita Acara Stock Opname dan Rincian Persediaan Per 31
Desember 2017.
2. Aset Tetap Rp.65.580.678.509,86
Nilai Aset Tetap RSUD dr. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga per
31 Desember 2017 sebesar Rp.65.580.678.509,86 bertambah
Rp.3.781.435.802,60 atau naik 6,12% dari posisi per 31 Desember 2016.
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Tanah
7.340.020.000,00
7.340.020.000,00
- 0,00%
Peralatan dan Mesin
53.197.877.373,00
48.879.556.188,00
4.318.321.185,00 8,83%
Gedung dan Bangunan
41.934.009.544,00
36.866.762.744,00
5.067.246.800,00 13,74%
Jalan, Irigasi, dan Jaringan
5.866.202.575,00
4.542.423.575,00
1.323.779.000,00 29,14%
Aset Tetap Lainnya
103.485.090,00
103.485.090,00
- 0,00%
Akumulasi Penyusutan
(42.860.916.072,14)
(35.933.004.889,74)
(6.927.911.182,40) 19,28%
JUMLAH ASET TETAP
65.580.678.509,86
61.799.242.707,26
3.781.435.802,60 6,12%
Mutasi bersih aset tetap tahun 2017 senilai Rp.10.709.346.985,00 yang terdiri
dari penambahan senilai Rp.12.523.419.277,00 dan pengurangan senilai
Rp.1.814.072.292,00.
Penambahan aset tetap tersebut terjadi karena:
(1) Penambahan dari belanja modal BLUD sebesar Rp.11.922.419.277,00
(2) Penambahan dari non belanja modal BLUD sebesar Rp.601.000.000,00
Sedangkan penurunan aset tetap terjadi karena:
(1) Koreksi atas pengelompokan aset tetap (Kebijakan Akutansi Daerah)
sebesar Rp.45.110.700,00
(2) Reklasifikasi Aset Tetap ke Aset Lain-lain sebesar Rp.1.584.511.396,00
(3) Mutasi keluar ke OPD lain sebesar Rp.184.450.196,00
Secara rinci, penjelasan atas mutasi tambah dan kurang aset tetap tahun 2017
adalah sebagai berikut:
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
58
a. Tanah Rp.7.340.020.000,00
Saldo Tanah per 31 Desember 2017 tetap atau tidak mengalami perubahan
dari posisi saldo per 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp.7.340.020.000,00
sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.
Uraian 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Tanah 7.340.020.000 7.340.020.000 -
-
Jumlah Tanah 7.340.020.000 7.340.020.000 - -
b. Peralatan dan Mesin Rp.53.197.877.373,00
Saldo Peralatan dan Mesin per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.53.197.877.373,00 atau terdapat mutasi bertambah sebesar
Rp.4.318.321.185,00 atau 8,83% dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar
Rp.48.879.556.188,00.
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Alat-alat Besar
426.787.000
426.787.000 - 0,00%
Alat-alat Angkut
1.695.359.600
1.694.189.600 1.170.000 0,07%
Alat-alat Bengkel
76.785.000
70.307.000 6.478.000 9,21%
Alat-alat Pertanian
13.000.000
13.000.000 - 0,00%
Alat Kantor dan Rumah Tangga
11.389.730.717
9.928.352.072 1.461.378.645 14,72%
Alat Studio dan
Komunikasi
220.945.625
229.355.625 - 8.410.000 -3,67%
Alat Kedokteran
37.272.745.791
34.455.024.891 2.817.720.900 8,18%
Alat Laboratorium
2.102.523.640
2.062.540.000 39.983.640 1,94%
Jumlah Peralatan dan Mesin 53.197.877.373 48.879.556.188 4.318.321.185 8,83%
Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan peralatan dan mesin
senilai Rp.6.051.439.277,00 dan pengurangan peralatan dan mesin senilai
Rp.1.733.118.092,00 dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN
Neraca Awal 2017
PENAMBAHAN PENGURANGAN
MUTASI BERSIH Belanja Modal BLUD
KAD KIBL MKL
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Alat-alat Besar
426.787.000
-
-
426.787.000
Alat-alat Angkut
1.694.189.600
4.350.000
43.618.000
3.180.000
1.651.741.600
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
59
Alat-alat Bengkel
70.307.000
6.478.000
-
76.785.000
Alat-alat Pertanian
13.000.000
-
-
13.000.000
Alat Kantor dan Rumah Tangga
9.928.352.072
1.849.732.559
-
209.847.714
134.888.200
11.433.348.717
Alat Studio dan Komunikasi
229.355.625
1.540.000
-
9.950.000
220.945.625
Alat Kedokteran
34.455.024.891
4.099.284.078
1.492.700
1.230.508.482
49.561.996
37.272.745.791
Alat Laboratorium
2.062.540.000
90.054.640
-
50.071.000
2.102.523.640
Jumlah Peralatan dan Mesin
48.879.556.188
6.051.439.277
45.110.700
1.503.557.196
184.450.196
53.197.877.373
c. Gedung dan Bangunan Rp.41.934.009.544,00
Saldo Gedung dan Bangunan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.41.934.009.544,00, bertambah sebesar Rp.5.067.246.800,00 atau naik
13,74% dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp.36.866.762.744,00.
Uraian
31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Bangunan Gedung 41.934.009.544 36.866.762.744 5.067.246.800 13,74%
Jumlah Gedung dan Bangunan 41.934.009.544 36.866.762.744 5.067.246.800 13,74%
Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan belanja modal BLUD
berupa Gedung Rehabilitasi Medik senilai Rp.4.547.201.000,00 dan non
belanja modal pemeliharaan gedung dan bangunan senilai
Rp.601.000.000,00 serta pengurangan gedung dan bangunan karena
reklasifikasi ke aset lain-lain senilai Rp.80.954.200,00 dengan rincian
sebagai berikut:
URAIAN
Neraca Awal 2017
PENAMBAHAN PENGURANGAN MUTASI BERSIH Belanja Modal
BLUD Non Belanja Modal BLUD
KIBL
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
Bangunan Gedung
36.866.762.744
4.547.201.000
601.000.000
80.954.200
41.934.009.544
Jumlah Gedung dan Bangunan
36.866.762.744
4.547.201.000
601.000.000
80.954.200
41.934.009.544
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
60
d. Jalan, Irigasi, dan Jaringan Rp.5.866.202.575,00
Saldo Jalan, Irigasi dan Jaringan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.5.866.202.575,00, bertambah sebesar Rp.1.323.779.000,00 atau naik
29,14% dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp.4.542.423.575,00
seperti terlihat dalam tabel berikut :
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Jalan Jembatan
393.996.500
393.996.500
- 0,00%
Instalasi
5.021.306.575
3.697.527.575
1.323.779.000 35,80%
Jaringan
450.899.500
450.899.500
- 0,00%
Jalan, Irigasi dan Jaringan
5.866.202.575
4.542.423.575
1.323.779.000 29,14%
Mutasi bersih tersebut berasal dari penambahan belanja Modal BLUD
senilai Rp.1.323.779.000,00 dengan rincian sebagai berikut:
URAIAN Neraca Awal 2017
PENAMBAHAN MUTASI BERSIH
Belanja Modal BLUD
(Rp) (Rp) (Rp)
Jalan dan Jembatan
393.996.500
-
393.996.500
Instalasi
3.697.527.575 1.323.779.000 5.021.306.575
Jaringan
450.899.500
-
450.899.500
Jumlah Jalan, Irigasi dan Jaringan
4.542.423.575 1.323.779.000
5.866.202.575
Penambahan Belanja Modal sebesar Rp.1.323.779.000,00 merupakan
belanja modal instalasi Gardu Listrik Distribusi senilai
Rp.1.234.379.000,00 dan belanja modal instalasi jaringan pipa gas senilai
Rp.89.400.000,00 yang pada saat realisasi masuk ke dalam klasifikasi
belanja modal peralatan dan mesin, namun pada saat penyajian di aset,
kedua belanja modal ini direklasifikasi ke dalam jalan, irigasi dan jaringan
dengan jurnal koreksi sehingga menambah nilai Aset Jalan, Irigasi dan
Jaringan.
e. Aset Tetap Lainnya Rp103.485.090,00
Saldo Aset Tetap Lainnya per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.103.485.090,00, atau tetap dan tidak berubah dari posisi per
31 Desember 2016 sebagaimana terlihat dalam tabel di bawah.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
61
Uraian
31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Buku dan Kepustakaan
13.735.090 13.735.090 - -
Barang Bercorak Kesenian Kebudayaraan
89.750.000 89.750.000 - -
Jumlah Aset Tetap Lainnya
103.485.090 103.485.090 - -
Selain nilai aset tetap tersebut di atas, juga terdapat barang-barang yang
dimasukkan ke dalam Daftar Barang Ekstrakomptabel, yaitu barang yang
memiliki umur ekonomis lebih dari 12 bulan, tetapi nilainya di bawah
satuan minimum kapitalisasi aset tetap.
Saldo daftar barang ekstrakomptabel per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp.45.110.700,00 dan termasuk barang kategori peralatan dan mesin.
Rincian Daftar Barang Ekstrakomptabel disajikan dalam Lampiran XIII
Daftar Barang Ekstrakomptabel Per 31 Desember 2017.
f. Akumulasi Penyusutan Rp.42.860.916.072,14
Saldo Akumulasi Penyusutan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.42.860.916.072,14 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.
No. Uraian Akumulasi
Penyusutan
1 Alat-alat Besar Darat 253.372.200,00
2 Alat-alat Bantu 4.500.000,00
3 Alat Angkutan Darat Bermotor 1.295.252.100,00
4 Alat Angkutan Darat Tak Bermotor 130.420.000,00
5 Alat Bengkel Bermesin 14.740.000,00
6 Alat Bengkel Tak Bermesin 24.697.600,00
7 Alat Ukur 10.050.000,00
8 Alat Pengolahan 10.000.000,00
9 Alat Pemeliharaan Tanaman / Alat Penyimpan 3.000.000,00
10 Alat Kantor 1.163.588.213,00
11 Alat Rumah Tangga 5.462.327.662,80
12 Komputer 1.013.602.850,00
13 Meja dan Kursi Kerja / Rapat Pejabat 458.325.353,00
14 Alat Studio 101.112.800,00
15 Alat Komunikasi 77.054.425,00
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
62
16 Peralatan Pemancar 16.000.000,00
17 Alat Kedokteran 24.742.896.112,20
18 Alat Kesehatan 420.070.650,00
19 Unit-unit Laboratorium 69.181.830,00
20 Alat Peraga/Praltek Sekolah 26.000.000,00
21 Unit Alat Laboratorium Kimia Nuklir 2.000.000,00
22 Radiation Applicat. And Non Destruct Testing Lab. 1.868.144.000,00
23 Alat Laboratorium Lingkungan Hidup 57.400.000,00
24 Bangunan Gedung Tempat Kerja 4.375.904.777,72
25 Bangunan Gedung Tempat Tinggal 79.992.976,40
26 Bangunan Menara 20.739.751,60
27 Sarana Pelengkap 3.960.000,00
28 Jalan 315.197.200,00
29 Instalasi Pengolahan Sampah Non Organik 450.530.400,00
30 Instalasi Gardu Listrik 155.305.266,25
31 Instalasi Gas 115.310.037,50
32 Jaringan Gas 120.239.866,67
Jumlah 42.860.916.072,14
3. Aset Lainnya Rp.51.359.280,00
Aset lainnya merupakan saldo aset yang dimiliki oleh RSUD dr. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga selain Aset Lancar dan Aset Tetap.
Jumlah Aset Lainnya per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.51.359.280,00,
berkurang sebesar Rp.2.880.337.904,00 atau turun 98,25% dari jumlah Aset
Lainnya per 31 Desember 2016 sebesar Rp.2.931.697.184,00
Saldo Aset Lainnya tersebut terdiri dari:
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Aset Tidak Berwujud
28.600.000
(28.600.000) -100,00%
Jumlah Aset Tidak Berwujud
-
28.600.000
(28.600.000) -100,00%
Aset Lain-lain
51.359.280
2.903.097.184
(2.851.737.904) -98,23%
Jumlah AsetLain-lain
51.359.280
2.903.097.184
(2.851.737.904) -98,23%
Jumlah Aset Lainnya
51.359.280
2.931.697.184
(2.880.337.904) -98,25%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
63
i. Aset Tidak Berwujud
Saldo Aset Tidak Berwujud per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.0,00
karena telah melebihi umur ekonomis dan tidak memiliki nilai lagi setelah
dikurangi beban amortisasi terhadap Aset Tidak Berwujud tersebut.
Aset Tidak Berwujud tersebut berupa Software Antrian Pasien Rawat Jalan
yang berasal dari pengadaan belanja Modal BLUD RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Tahun 2014.
ii. Aset Lain-Lain
Saldo Aset Lain-lain per 31 Desember 2017 adalah sebesar
Rp.51.359.280,00 atau berkurang 98,23% sebesar Rp.2.851.737.904,00
dari posisi per 31 Desember 2016 sebesar Rp.2.903.097.184,00.
Selain Aset lain-lain terdapat Obat ED / persediaan obat yang sudah
kadaluarsa sebesar Rp.111.461.140,00.
Rincian Daftar Obat ED disajikan dalam Daftar Persediaan Inventarisasi
Fisik / Stock Opname Obat dan Alkes Pakai Habis Expired Di Gudang
Farmasi per 31 Desember 2017. Terlampir di Lampiran IV Berita Acara
Stock Opname dan Rincian Persediaan Per 31 Desember 2017.
B. Kewajiban dan Ekuitas Dana Rp.88.995.305.226,51
Saldo Kewajiban dan Ekuitas Dana RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata
Purbalingga per 31 Desember 2017 adalah sebesar Rp.88.995.305.226,51 atau
turun sebesar Rp.5.207.588.717,75 (5,53%) dari posisi per 31 Desember 2016.
Nilai Kewajiban dan Ekuitas tersebut terdiri dari:
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Kewajiban Jangka Pendek
Pendapatan Diterima Dimuka
27.776.667,00
39.375.000,00
(11.598.333,00) -29,46%
Utang Belanja
5.799.433.577,00
4.806.813.649,00
992.619.928,00 20,65%
Utang Jangka Pendek Lainnya
512.876.700,00
748.412.700,00
(235.536.000,00) -31,47%
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
6.340.086.944,00
5.594.601.349,00
745.485.595,00 13,33%
Jumlah Kewajiban
6.340.086.944,00
5.594.601.349,00
745.485.595,00 13,33%
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
64
Ekuitas
82.655.218.282,51
88.608.292.595,26
(5.953.074.312,75) -6,72%
Jumlah Ekuitas
82.655.218.282,51
88.608.292.595,26
(5.953.074.312,75) -6,72%
Jumlah Kewajiban dan Ekuitas
88.995.305.226,51
94.202.893.944,26
(5.207.588.717,75) -5,53%
Tabel tersebut menunjukkan bahwa kenaikan hanya terdapat pada jumlah
kewajiban jangka pendek yaitu 13,33% atau sebesar Rp.745.485.595,00 sedangkan
pada jumlah ekuitas mengalami penurunan hingga 6,72% atau turun sebesar
Rp.5.953.074.312,75 dari posisi per 31 Desember 2016.
1. Kewajiban Rp.6.340.086.944,00
Saldo Kewajiban per 31 Desember 2017 sebesar Rp.6.340.086.944,00,
mengalami peningkatan sebesar Rp.745.485.595,00 atau naik 13,33% dari
saldo kewajiban per 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp.5.594.601.349,00
sebagaimana terlihat pada tabel di bawah ini:
URAIAN 31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
1 2 3 4 5
Kewajiban Jangka Pendek
Pendapatan Diterima Dimuka
27.776.667,00
39.375.000,00
(11.598.333,00) -29,46%
Utang Belanja
5.799.433.577,00
4.806.813.649,00
992.619.928,00 20,65%
Utang Jangka Pendek Lainnya
512.876.700,00
748.412.700,00
(235.536.000,00) -31,47%
Jumlah Kewajiban Jangka Pendek
6.340.086.944,00
5.594.601.349,00
745.485.595,00 13,33%
Jumlah Kewajiban
6.340.086.944,00
5.594.601.349,00
745.485.595,00 13,33%
Secara rinci kewajiban tersebut dijelaskan sebagai berikut :
a. Pendapatan diterima dimuka________ ____________Rp.27.776.667,00
Saldo Pendapatan diterima dimuka per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.27.776.667,00 mengalami penurunan sebesar Rp.11.598.333,00 atau
naik 29,46% dari saldo per 31 Desember 2016 yaitu sebesar
Rp.39.375.000,00.
Pendapatan diterima dimuka tersebut merupakan pendapatan dari biaya
pendidikan dan pelatihan, magang ataupun penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa / mahasiswi dari berbagai Perguruan Tinggi baik Negeri /
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
65
Swasta dengan perjanjian / MOU antara pihak Perguruan Tinggi dengan
Rumah Sakit.
Secara rinci pendapatan diterima dimuka dapat dilihat pada Lampiran XIV
Rincian Pendapatan Diterima Di Muka Per 31 Desember 2017.
b. Utang Belanja_______________________________Rp.5.799.433.577,00
Saldo utang belanja per 31 Desember 2017 sebesar Rp.5.799.433.577,00
mengalami peningkatan sebesar 20,65% atau naik Rp.992.619.928,00 dari
saldo utang belanja per 31 Desember 2016 yaitu sebesar
Rp.4.806.813.649,00.
Saldo utang belanja tersebut terdiri dari utang belanja pegawai (gaji) 2017
sebesar Rp.35.441.023,00 dan utang belanja pegawai (jasa medis) 2017
sebesar Rp.5.103.685.000,00 serta utang belanja barang dan jasa berupa
belanja obat-obatan sebesar Rp.660.307.554,00.
Rincian Utang Belanja 2017 dapat dilihat pada Lampiran XV Rincian
Utang Belanja (Utang Belanja Pegawai dan Utang Belanja Barang Jasa) Per
31 Desember 2017.
c. Utang Jangka Pendek Lainnya___________________Rp.512.876.700,00
Saldo utang jangka pendek lainnya per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.512.876.700,00 mengalami penurunan sebesar 31,47% atau turun
Rp.235.536.000,00 dari saldo utang jangka pendek lainnya per 31
Desember 2016 yaitu sebesar Rp.748.412.700,00.
Saldo tersebut merupakan utang jaminan pemeliharaan pihak ketiga (PFK)
dengan rincian sebagai berikut :
Utang Jaminan Pemeliharaan 2016 Rp. 748.412.700,00
Pengambilan Utang Jaminan Pemeliharaan 2016 (Rp. 590.612.500,00)
Penambahan Utang Jaminan Pemeliharaan 2017 Rp. 355.076.500,00
Utang Jaminan Pemeliharaan 2017 Rp. 512.876.700,00
2. Ekuitas______________________________________Rp.82.655.218.282,51
Saldo Ekuitas per 31 Desember 2017 sebesar Rp.82.655.218.282,51
mengalami penurunan sebesar Rp.5.953.074.312,75 atau turun 6,72% dari
saldo ekuitas per 31 Desember 2016 yaitu sebesar Rp.88.608.292.595,26
seperti dalam tabel berikut :
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
66
Uraian
31-Des-17 31-Des-16 Kenaikan / Penurunan
(Rp) (Rp) (Rp) %
Ekuitas 82.655.218.282,51 88.608.292.595,26 (5.953.074.312,75) -6,72%
Jumlah Ekuitas 82.655.218.282,51 88.608.292.595,26 (5.953.074.312,75) -6,72%
Ekuitas tersebut dapat dirinci sebagai berikut :
Ekuitas Awal Rp. 88.608.292.595,26
Defisit LO (Rp. 35.620.686.719,60)
Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban Rp. 8.033.999,85
Kewajiban untuk Dikonsolidasikan Rp. 29.659.578.407,00
Ekuitas Akhir Rp. 82.655.218.282,51
5.3. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
5.3.1 PENJELASAN UMUM ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
Laporan Operasional merupakan laporan yang menyajikan ikhtisar sumber daya
ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang dikelola oleh pemerintah
pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan pemerintahan dalam satu periode
pelaporan.
Laporan Operasional merupakan salah satu laporan yang harus disusun terkait dengan
penerapan SAP Berbasis Akrual. Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan
Operasional terdiri dari Kegiatan Operasional yaitu pendapatan-LO dan beban serta
kegiatan non operasional yaitu Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO.
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan
bersih. Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
Realisasi Pendapatan-LO RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun
2017 sebesar Rp.81.283.043.390,00 atau mencapai 105,56% dari target sebesar
Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan Lain-lain Pendapatan Asli Daerah
yang Sah.
Realisasi Beban RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 sebesar
Rp.114.000.632.925,60 atau mencapai 127,76% dari anggaran sebesar
Rp.89.232.324.000,00. Realisasi Beban tersebut terdiri dari Beban Pegawai sebesar
Rp.66.156.760.055,00, Beban Barang dan Jasa sebesar Rp.39.023.132.550,00, Beban
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
67
Penyusutan dan Amortisasi sebesar Rp.8.674.113.494,40, dan Beban Penyisihan
Piutang sebesar Rp.146.626.826,20.
Selain itu terdapat pula saldo Defisit dari Kegiatan Non Operasional Lainnya-LO
sebesar Rp.2.903.097.184,00.
Dari realisasi Pendapatan dan Beban serta Defisit dari Kegiatan Non Operasional
Lainnya tersebut, maka pada tahun 2017, terdapat defisit sebesar
Rp.35.620.686.719,60.
Penjelasan secara rinci atas masing-masing akun Laporan Realisasi Anggaran
sebagaimana berikut:
5.3.2 PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN OPERASIONAL
A. PENDAPATAN - LO Rp.81.283.043.390,00
Realisasi Pendapatan tahun 2017 sebesar Rp.81.283.043.390,00 atau mencapai
105,56% dari target sebesar Rp.77.000.000.000,00. Realisasi tersebut merupakan
Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah. sebagaimana terlihat dalam grafik di
bawah.
1. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah Rp.81.283.043.390,00
Realisasi Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah tahun 2017 sebesar
Rp.81.283.043.390,00 atau naik 5,12% dari realisasi tahun 2016 yaitu
sebesar Rp.77.322.402.703,00 sebagaimana terlihat dalam tabel berikut.
70,000,000,00075,000,000,00080,000,000,00085,000,000,000
Anggaran Tahun 2017
Realisasi Tahun 2017
Pendapatan LO
Pendapatan LO
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
68
Uraian
Realisasi Realisasi
Kenaikan / Penurunan 31-Des-17 31-Des-16
(Rp) (Rp) (Rp) %
Pendapatan LO 81.283.043.390,00
77.322.402.703,00
3.960.640.687,00 5,12%
Realisasi tersebut terdiri dari :
Pendapatan Jasa Layanan Kesehatan 2017 Rp. 73.148.734.650,00
Pendapatan diterima dimuka 2016 Rp. 39.375.000,00
Penerimaan Piutang 2017 Rp. 18.682.957.440,00
Pelunasan Piutang 2016 (Rp.10.560.247.033,00)
Pendapatan diterima dimuka 2017 (Rp. 27.776.667,00)
Jumlah Pendapatan LO Rp. 81.283.043.390,00
Dilihat dari nilai kontribusinya, Pendapatan dari Jasa Layanan Kesehatan
menjadi yang terbesar dengan nilai Rp.73.148.734.650,00 atau 89,99%
dari total Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah-LO.
Pendapatan diterima dimuka tahun 2016 sebesar Rp.39.375.000,00
merupakan pendapatan dari biaya pendidikan dan pelatihan, magang
ataupun penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa / mahasiswi dari
berbagai Perguruan Tinggi baik Negeri / Swasta dengan perjanjian / MOU
antara pihak Perguruan Tinggi dengan Rumah Sakit.
Penerimaan Piutang 2017 sebesar Rp.18.682.957.440,00 berasal dari
Piutang Asuransi 2017, Piutang Pasien 2017, Piutang Pendapatan Diklat
2017, Piutang Tambahan Penghasilan Pegawai 2017 dan Piutang
Pendapatan Pembuangan Limbah 2017 sebagaimana rincian berikut :
Piutang Asuransi 2017 Rp. 18.550.911.726,00
Piutang Pasien 2017 Rp. 99.182.714,00
Piutang Diklat 2017 Rp. 23.125.000,00
Piutang Tambahan Penghasilan Pegawai Rp. 9.558.000,00
Piutang Pendapatan Pembuangan Limbah Rp. 180.000,00
Penerimaan Piutang 2017 Rp. 18.682.957.440,00
Pelunasan Piutang 2016 sebesar Rp.10.560.247.033,00 berasal dari
Pelunasan piutang Asuransi tahun 2016 sebesar Rp.10.503.382.033,00 dan
pelunasan piutang pendapatan Diklat tahun 2015 dan 2016 sebesar
Rp.56.865.000,00.
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
69
Pendapatan diterima dimuka 2017 sebesar Rp.27.776.667,00 merupakan
pendapatan dari biaya pendidikan dan pelatihan, magang ataupun
penelitian yang dilakukan oleh mahasiswa / mahasiswi dari berbagai
Perguruan Tinggi baik Negeri / Swasta dengan perjanjian / MOU antara
pihak Perguruan Tinggi dengan Rumah Sakit.
B. BEBAN Rp.114.000.632.925,60
Beban RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga tahun 2017 sebesar
Rp.114.000.632.925,60 atau naik 5,76% dari realisasi tahun 2016 yaitu sebesar
Rp.107.791.150.950,37. Realisasi Beban tersebut terdiri dari Beban Pegawai
sebesar Rp.66.156.760.055,00 (58,03%), Beban Barang dan Jasa sebesar
Rp.39.023.132.550,00 (34,23%), Beban Penyusutan dan Amortisasi sebesar
Rp.8.674.113.494,40 (7,61%) dan Beban Penyisihan Piutang sebesar
Rp.146.626.826,20. (0,13%).
1. Beban Pegawai Rp.66.156.760.055,00
Beban Pegawai adalah belanja kompensasi, baik dalam bentuk uang maupun
barang yang ditetapkan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang
diberikan kepada pejabat negara, Pegawai Negeri Sipil (PNS), dan pegawai
yang dipekerjakan oleh pemerintah yang belum berstatus PNS sebagai imbalan
atas pekerjaan yang telah dilaksanakan kecuali pekerjaan yang berkaitan
dengan pembentukan modal.
Realisasi Beban Pegawai tahun 2017 sebesar Rp.66.156.760.055,00, terdiri
dari:
NO URAIAN
Belanja Pegawai LRA
2017
Penyesuaian Utang Belanja
Tahun 2016
Penyesuaian Utang Belanja
Tahun 2017
Beban Pegawai LO 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6=3-4+5
1 BEBAN GAJI
23.159.660.534
11.189.649
35.441.023
23.183.911.908
Gaji Pokok PNS
18.013.555.950
2.401.560
24.067.300
18.035.221.690
Tunjangan Keluarga
1.556.843.238
265.092
2.314.616
1.558.892.762
Tunjangan Jabatan
122.980.000
122.980.000
Tunjangan Fungsional
1.492.290.000
8.430.000
7.630.000
1.491.490.000
Tunjangan Fungsional Umum
333.310.000
333.310.000
Tunjangan Beras
1.024.598.160
144.840
1.024.743.000
Tunjangan PPh / Khusus
25.864.930
297.456
26.162.386
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
70
Pembulatan Gaji
251.207
15
(1.651)
249.541
Iuran Asuransi Kesehatan
506.546.889
80.004
794.539
507.261.424
Iuran Jaminan Kematian
46.341.564
7.209
124.251
46.458.606
Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja
37.078.596
5.769
69.672
37.142.499
2 KEGIATAN PELAYANAN DAN PENDUKUNG PELAYANAN BLUD
42.656.753.147
4.787.590.000
5.103.685.000
42.972.848.147
Penyediaan Bahan dan Jasa Perkantoran
42.525.096.897
4.787.590.000
5.103.685.000
42.841.191.897
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
94.080.000
94.080.000
Honorarium Pejabat/Panitia Pengadaan Barang dan Jasa
12.000.000
12.000.000
Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa
9.325.000
9.325.000
Honorarium Pengelolaan Keuangan pada SKPD
220.843.000
220.843.000
Honorarium Pegawai Honorer/Tidak Tetap 4.263.430.875
4.263.430.875
Uang Lembur PNS
28.612.000
28.612.000
Uang Lembur Non PNS
14.763.000
14.763.000
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Beban Kerja
6.195.671.500
6.195.671.500
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Kondisi Kerja
96.800.000
96.800.000
Beban Jasa Medis
31.589.571.522
4.787.590.000
5.103.685.000
31.905.666.522
Pemeliharaan Sarana dan Prasarana
2.300.000
-
-
2.300.000
Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
300.000
300.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
2.000.000
2.000.000
Pengadaan Alat Kesehatan Pakai Habis
2.300.000
-
-
2.300.000
Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
300.000
300.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
2.000.000
2.000.000
Pengadaan Peralatan Medis dan Non Medis
3.000.000
-
-
3.000.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
3.000.000
3.000.000
Pengadaan Obat
5.300.000
-
-
5.300.000
Honorarium Tim Pemeriksa Barang dan Jasa
300.000
300.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
5.000.000
5.000.000
Rehabilitasi Sarana Prasarana dan Penataan Lingkungan Rumah Sakit
5.300.000
-
-
5.300.000
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
71
Honorarium Pejabat/Panitia Penerima Hasil Pekerjaan
300.000
300.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
5.000.000
5.000.000
Pendidikan dan Pelatihan Pegawai
11.400.000
-
-
11.400.000
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
1.000.000
1.000.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
2.500.000
2.500.000
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan (Non PNS)
400.000
400.000
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD (Non PNS)
1.750.000
1.750.000
Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber
5.750.000
5.750.000
Akreditasi
102.056.250
-
-
102.056.250
Honorarium Panitia Pelaksana Kegiatan
76.106.250
76.106.250
Honorarium Pengelola Keuangan pada SKPD
25.950.000
25.950.000
Honorarium Tenaga Ahli/Instruktur/Narasumber
-
-
Uang Lembur PNS
-
-
Uang Lembur Non PNS
-
-
JUMLAH
65.816.413.681
4.798.779.649
5.139.126.023
66.156.760.055
Perbedaan nilai realisasi Belanja Pegawai–LRA sebesar Rp.65.816.413.681,00
dan Beban Pegawai–LO sebesar Rp.66.156.760.055,00 terjadi karena terdapat
Utang Belanja Pegawai tahun 2016 yang dibayarkan di tahun 2017 yaitu
sebesar Rp.11.189.649,00 (Rapel Gaji) dan Rp.4.787.590.000,00 (Belanja Jasa
Medis) serta Utang Belanja Pegawai tahun 2017 yang dibayarkan di tahun
2018 sebesar Rp.35.441.023,00 (Rapel Gaji) dan Rp.5.103.685.000,00 (Jasa
Medis) sebagaimana rincian sebagai berikut :
Utang Belanja Pegawai 2017 (Rapel Gaji) Rp. 35.441.023,00
Utang Belanja Pegawai 2017 (Jasa Medis) Rp. 5.103.685.000,00
Belanja Pegawai LRA 2017 Rp. 65.816.413.681,00
Utang Belanja Pegawai 2016 (Rapel Gaji) (Rp. 11.189.649,00)
Utang Belanja Pegawai 2016 (Jasa Medis) (Rp. 4.787.590.000,00)
Beban Pegawai LO 2017 Rp. 66.156.760.055,00
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
72
2. Beban Barang dan Jasa_________________________Rp.39.023.132.550,00
Realisasi Beban Barang dan Jasa LO Tahun 2017 sebesar
Rp.39.023.132.550,00 terdiri dari :
NO URAIAN
Belanja Barang dan Jasa LRA
2017
Penyesuaian Beban Tahun
2016
Penyesuaian Beban Tahun
2017
Beban Barang dan Jasa LO 2017
(Rp) (Rp) (Rp) (Rp)
1 2 3 4 5 6 = 3+4+5
Beban Barang dan Jasa
1 Beban Barang dan Jasa
36.996.416.102 - - 36.996.416.102
2 Beban Persediaan
-
5.420.496.157 (2.827.538.653) 2.592.957.504
3 Beban Barang dan Jasa Ekstrakomptabel
- - 45.110.700 45.110.700
4 Beban Jasa Dibayar Dimuka
-
76.608.075 (86.959.831) (10.351.756)
5 Beban Pemeliharaan Gedung dan Bangunan
- - (601.000.000) (601.000.000)
Jumlah
36.996.416.102
5.497.104.232 (3.470.387.784) 39.023.132.550
Perbedaan nilai realisasi Belanja Barang dan Jasa LRA dan beban Barang Jasa
LO pada tabel di atas terjadi karena adanya perhitungan terhadap saldo
persediaan, beban barang dan jasa, beban barang dan Jasa ekstrakomptabel dan
beban jasa dibayar dimuka dan beban pemeliharaan gedung dan bangunan
sebagaimana rincian berikut :
Persediaan 2016 Rp. 5.420.496.157,00
Beban Barang dan Jasa Ekstrakomptabel Rp. 45.110.700,00
Belanja Barang dan Jasa LRA 2017 Rp. 36.996.416.102,00
Persediaan 2017 (Rp. 3.487.846.207,00)
Persediaan Obat-obatan (Utang Obat 2017) Rp. 660.307.554,00
Beban Jasa dibayar dimuka 2016 Rp. 76.608.075,00
Beban Jasa dibayar dimuka 2017 (Rp. 86.959.831,00)
Beban Pemeliharaan Ged.& Bangunan/NBM (Rp. 601.000.000,00)
Beban Barang dan Jasa LO Rp. 39.023.132.550,00
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
73
3. Beban Penyusutan dan Amortisasi Rp.8.674.113.494,40
Beban Penyusutan Aset Tetap Tahun 2017 sebesar Rp.8.674.113.494,40, yang
terdiri dari:
URAIAN TAHUN 2017
Beban Penyusutan Peralatan Dan Mesin Beban penyusutan alat-alat besar darat 42.228.700,00
Beban penyusutan alat angkutan darat bermotor 85.337.500,00
Beban penyusutan alat angkutan darat tak bermotor 19.400.000,00
Beban penyusutan alat bengkel bermesin 550.000,00
Beban penyusutan alat bengkel tak bermesin 7.000.600,00
Beban penyusutan alat ukur 1.250.000,00
Beban penyusutan alat pengolahan 2.500.000,00
Beban penyusutan alat kantor 257.425.005,00
Beban penyusutan alat rumah tangga 1.020.820.795,20
Beban penyusutan computer 220.812.250,00
Beban penyusutan meja dan kursi kerja/rapat pejabat 19.272.000,00
Beban penyusutan alat studio 12.038.200,00
Beban penyusutan alat komunikasi 14.424.600,00
Beban penyusutan peralatan pemancar 2.000.000,00
Beban penyusutan alat kedokteran 5.378.994.952,80
Beban penyusutan alat kesehatan 16.466.250,00
Beban penyusutan unit-unit laboratorium 11.256.830,00
Beban penyusutan unit alat laboratorium kimia nuklir 200.000,00
Beban penyusutan radiation applicat. And non-destruct. Testing lab.
166.161.900,00
Beban Penyusutan Gedung Dan Bangunan Beban penyusutan bangunan gedung tempat kerja 999.772.270,60
Beban penyusutan bangunan gedung tempat tinggal 3.649.233,60
Beban penyusutan bangunan menara 3.141.997,60
Beban penyusutan bangunan gedung tempat kerja (sarana pelengkap)
3.960.000,00
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
74
Beban Penyusutan Jalan, Irigasi Dan Jaringan Beban penyusutan jalan 39.399.650,00
Beban penyusutan instalasi pengolahan sampah non organik 225.265.200,00
Beban penyusutan instalasi gardu listrik 45.618.728,75
Beban penyusutan instalasi gas 31.536.847,51
Beban penyusutan jaringan gas 15.029.983,34
Jumlah Beban Penyusutan Aset Tetap 8.645.513.494,40
Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud Lainnya 28.600.000,00
Jumlah Beban Amortisasi 28.600.000,00
Jumlah Beban Penyusutan dan Amortisasi 8.674.113.494,40
4. Beban Penyisihan Piutang Rp.146.626.826,20
Beban Penyisihan Piutang Tahun 2017 adalah sebesar Rp.146.626.826,20
merupakan penyisihan Piutang Pasien sampai dengan tahun 2017 dengan
rincian sebagai berikut :
Umur Piutang > 1-2 tahun = Piutang Tahun 2016 = Rp.195.641.893,00
Umur Piutang > 2-3 tahun = Piutang pasien Tahun 2015 = Rp. 89.621.661,00
Umur Piutang > 3-4 tahun = Piutang pasien Tahun 2014 = Rp.109.017.584,00
Umur Piutang > 4-5 tahun = Piutang pasien Tahun 2013 = Rp.110.978.261,00
Umur Piutang > 5 tahun = Piutang pasien < Tahun 2013 = Rp.672.031.304,00
a. Perhitungan penyisihan piutang 2016:
>1-2 tahun = 25% x Rp.195.641.893,00 = Rp. 48.910.473,25
>2-3 tahun = 35% x Rp. 89.621.661,00 = Rp. 31.367.581,35
>3-4 tahun = 50% x Rp.109.017.584,00 = Rp. 54.508.792,00
>4-5 tahun = 75% x Rp.110.978.261,00 = Rp. 83.233.695,75
>5 tahun = 100% x Rp.672.031.304,00 = Rp.672.031.304,00 +
Penyisihan Piutang 2017 = Rp. 890.051.846,35
b. Penyisihan Piutang 2016 = (Rp.743.425.020,00)
c. Koreksi Beban Penyisihan Piutang 2016 = (Rp. 0,15)
Jumlah Beban Penyisihan Piutang 2016 = Rp. 146.626.826,20
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
75
Rincian Perhitungan Penyisihan Piutang terdapat pada Lampiran VI Tabel
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih Per 31 Desember 2017.
5.4. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
A. Ekuitas Awal Rp.88.608.292.595,26
Ekuitas awal tahun 2017 berasal dari saldo ekuitas akhir tahun 2016 sebesar
Rp.88.608.292.595,26
B. Defisit-LO (Rp.35.620.686.719,60)
Defisit – LO tahun 2016 berasal dari realisasi Pendapatan LO 2017 sebesar
Rp.81.283.043.390,00 dikurangi realisasi Beban LO 2017 sebesar
Rp.114.000.632.925,60 kemudian dikurangi dengan defisit dari Kegiatan Non
Operasional Lainnya sebesar Rp.2.903.097.184,00 sehingga terdapat Defisit LO
sebesar Rp.35.620.686.719,60.
C. Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban_____________________Rp.8.033.999,85
Koreksi kesalahan pencatatan Beban tahun 2017 sebesar Rp.8.033.999,85 berasal
dari saldo penyajian Utang Beban Pegawai pada tahun 2016 yang lebih besar
dibandingkan dengan realisasi pembayaran Utang Beban Pegawai di Tahun 2017
dan pencatatan beban penyisihan piutang tidak tertagih yang lebih kecil dari
perhitungan penyisihan piutang tidak tertagih Tahun 2017 sebagaimana terlihat
dalam rincian berikut:
Utang Beban Pegawai Tahun 2016 Rp.4.795.624.000,00
Realisasi Utang Beban Pegawai Tahun 2016
dibayar di Tahun 2017 (Rp.4.787.590.000,00)
Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban Pegawai Rp. 8.034.000,00
Penyisihan Piutang Tidak Tertagih 2016 Rp. 743.425.020,15
Realisasi Pencatatan Penyisihan Piutang Tidak Tertagih 2016
di Tahun 2017 Rp. 743.425.020,00
Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban Penyisihan Piutang Rp. 0,15
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
76
Jumlah Koreksi Kesalahan Pencatatan Beban = Rp. 8.034.000,00 – Rp.0,15
= Rp. 8.033.999,85
D. Kewajiban Untuk Dikonsolidasikan Rp.29.659.578.407,00
Saldo kewajiban untuk dikonsolidasikan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.29.659.578.407,00 mengalami penurunan sebesar 23,35% atau turun
Rp.9.035.495.725,00 dari saldo per 31 Desember 2016 yaitu sebesar
Rp.38.695.074.132,00.
Saldo tersebut merupakan kewajiban SKPD yang akan dikonsolidasikan yang
merupakan R/K SKPD.
E. Ekuitas Akhir Rp.82.655.218.282,51
Ekuitas akhir tahun 2017 berasal dari saldo ekuitas awal tahun 2017 sebesar
Rp.88.608.292.595,26 dikurangi dengan defisit LO tahun 2017 sebesar
Rp.35.620.686.719,60 ditambah koreksi kesalahan pencatatan beban tahun 2017
sebesar Rp.8.033.999,85 dan ditambah dengan kewajiban untuk dikonsolidasikan
tahun 2017 sebesar Rp.29.659.578.407,00 sehingga ekuitas akhir adalah
Rp.82.655.218.282,51
Pemerintah Kabupaten Purbalingga
RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2017
77
BAB VI
PENUTUP
Secara umum dapat disimpulkan bahwa pendapatan dan belanja RSUD
dr.R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga berbanding lurus, jika pendapatan naik
maka belanja pun mengalami kenaikan. Dalam pengelolaan anggaran tahun 2017
secara keseluruhan RSUD dapat melaksanakan secara efektif dan efisien yang
dapat dilihat dari selisih antara anggaran dan realisasi.
Demikian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) RSUD dr. R. Goeteng
Taroenadibrata Purbalingga Tahun Anggaran 2017 telah disajikan secara
sistematis agar dapat digunakan oleh pengguna dalam memahami dan
membandingkan dengan laporan keuangan entitas lainnya serta dalam mengambil
satu kebijakan untuk RSUD dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga.
Direktur RSUD
dr. R. Goeteng Taroenadibrata Purbalingga
dr. NONOT MULYONO, M.Kes
Pembina Utama Muda
NIP. 19620909 198803 1 011