38
LAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN TAHUN 2019 I. PENDAHULUAN Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung resiko, karena menyangkut keselamatan pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan, metode pengobatan dan penemuan alat kedokteran canggih, selain memberikan manfaat yang besar bagi masyarakat, pada kenyataannya tidak mampu menghilangkan resiko terjadinya suatu kejadian yang tidak diinginkan, baik timbulnya komplikasi, kecacatan maupun pasien meninggal dunia. Adanya UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 29/2004 tentang Praktik Kedokteran, UU No. 36/2009 tentang Kesehatan dan UU no. 44/2009 tentang Rumah Sakit, yang menjamin hak pasien untuk mengajukan gugatan baik kepada tenaga kesehatan maupun Rumah Sakit, maka suatu Kejadian Tidak Diinginkan dapat berakhir dengan tuntutan hukum. Oleh karena itu, Rumah Sakit perlu menyusun suatu program untuk memperbaiki proses pelayanan terhadap pasien, agar Kejadian Tidak Diinginkan dapat dicegah melalui rencana pelayanan yang komprehensif. Dengan meningkatnya keselamatan pasien, diharapkan dapat mengurangi terjadinya suatu Kejadian Tidak Diinginkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap mutu 1

rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

  • Upload
    others

  • View
    3

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

LAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I

KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN

RSUD BANTEN

TAHUN 2019

I. PENDAHULUAN

Pelayanan kesehatan merupakan rangkaian kegiatan yang mengandung resiko, karena

menyangkut keselamatan pasien. Perkembangan ilmu pengetahuan, metode pengobatan

dan penemuan alat kedokteran canggih, selain memberikan manfaat yang besar bagi

masyarakat, pada kenyataannya tidak mampu menghilangkan resiko terjadinya suatu

kejadian yang tidak diinginkan, baik timbulnya komplikasi, kecacatan maupun pasien

meninggal dunia.

Adanya UU No. 8/1999 tentang Perlindungan Konsumen, UU No. 29/2004 tentang

Praktik Kedokteran, UU No. 36/2009 tentang Kesehatan dan UU no. 44/2009 tentang

Rumah Sakit, yang menjamin hak pasien untuk mengajukan gugatan baik kepada tenaga

kesehatan maupun Rumah Sakit, maka suatu Kejadian Tidak Diinginkan dapat berakhir

dengan tuntutan hukum. Oleh karena itu, Rumah Sakit perlu menyusun suatu program

untuk memperbaiki proses pelayanan terhadap pasien, agar Kejadian Tidak Diinginkan

dapat dicegah melalui rencana pelayanan yang komprehensif. Dengan meningkatnya

keselamatan pasien, diharapkan dapat mengurangi terjadinya suatu Kejadian Tidak

Diinginkan sehingga kepercayaan masyarakat terhadap mutu pelayanan Rumah Sakit

kembali meningkat. Mengingat issue keselamatan pasien sudah menjadi issue global dan

tuntutan masyarakat, maka penyusunan program peningkatan mutu dan keselamatan pasien

Rumah Sakit menjadi prioritas yang perlu dilakukan oleh semua Rumah Sakit.

Pelayanan yang berkualitas merupakan cerminan dari sebuah proses yang

berkesinambungan dan berorientasi pada hasil yang memuaskan. Dalam perkembangan

masyarakat yang semakin kritis, mutu pelayanan rumah sakit tidak hanya disorot dari

aspek klinis medisnya saja namun juga dari aspek keselamatan pasien dan aspek pemberian

pelayananannya, karena muara dari pelayanan rumah sakit adalah pelayanan jasa. Rumah

sakit wajib memberikan pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminatif, dan

efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar pelayanan rumah

sakit.

1

Page 2: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

Program peningkatan mutu dan keselamataan pasien rumah sakit yang ideal perlu

menetapkan input dari kegiatan klinik dan manajemen, termasuk kerangka untuk

memperbaiki proses kegiatan serta indikator output yang digunakan untuk monitoring dan

evaluasi.

II. LATAR BELAKANG

Peningkatan mutu pelayanan merupakan prioritas utama di semua rumah sakit .

Upaya tersebut dilaksanakan melalui pembangunan sarana, prasarana, pengadaan

peralatan dan perangkat lunak, pengadaan tenaga , pendidikan dan pelatihan guna

menunjang pelaksanaan pelayanan kesehatan.Namun demikian , masih banyak kendala

yang dihadapi, terutama yang berkaitan dengan standar kebutuhan dan tuntutan sistem

pelayanan yang masih belum selaras dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi kedokteran yang semakin pesat dimana pelayanan spesialistik dan

subspesialistik semakin berkembang.

Selain itu dengan semakin meningkatnya pendidikan dan keadaan sosial ekonomi

masyarakat tuntutan terhadap pelayanan kesehatan menjadi lebih baik, lebih ramah dan

lebih bermutu juga tinggi. Dengan semakin meningkatnya tuntutan masyarakat akan mutu

pelayanan maka fungsi pelayanan kesehatan termasuk pelayanan di rumah sakit secara

bertahap perlu terus ditingkatkan agar menjadi lebih baik dan efisien serta memberi

kepuasan terhadap pasien, keluarga maupun masyarakat. Namun dalam pelaksanannya

bukanlah hal yang mudah. Kendala yang dirasakan adalah belum terbangunnya konsep

untuk menghasilkan mutu jasa layanan sesuai standar dan profesional serta terciptanya

budaya keselamatan pasien sesuai dengan norma, etika, hukum dan sosial budaya pada

setiap individu staf di rumah sakit.

Adapun indikator mutu dan sasaran keselamatan pasien yang belum memenuhi

target pencapaian atau standar di RSUD Banten sebagai berikut:

1. Kelengkapan rekam medis 24 jam setelah dikembalikan

2. Tidak adanya kesalahan identifikasi pasien

3. Tidak adanya kesalahan pemberian obat

4. Kepuasan Pelanggan

5. Kejadian pasien jatuh

2

Page 3: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

Berdasarkan hal diatas, maka agar upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit

dapat seperti yang diharapkan maka perlu di buat program kerja Peningkatan Mutu dan

Keselamatan Pasien yang berkesinambungan.

III. Tujuan

a. Tujuan umum

Terlaksananya program peningkatan mutu pelayanan rumah sakit secara efektif dan

efisien agar tercapai derajat kesehatan yang optimal dengan mengutamakan

keselamatan pasien dan manajemen risiko.

b. Tujuan khusus

1. Tersedia standar asuhan klinis secara konsisten dan sesuai dengan pengetahun

profesional terkini.

2. Memberikan pelayanan sesuai dengan standar profesi dan standar pelayanan

yang dilaksanakan secara menyeluruh dan terpadu sesuai dengan kebutuhan

pasien.

3. Menciptakan budaya keselamatan pasien di rumah sakit.

IV. Kegiatan dan Rincian Kegiatan

1. Kegiatan

Komite peningkatan mutu dan keselamatan pasien RSUD BANTEN memiliki dua

kegiatan pokok yang dijabarkan dalam proses sistematik sebagai berikut:

A. Upaya peningkatan mutu

Upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit adalah keseluruhan upaya dan

kegiatan yang komprehensif dan integrative yang menyangkut struktur, proses dan

outcome secara objektif, sisitematik dan berlanjut memantau dan menilai mutu dan

kewajaran pelayanan terhadap pasien, mengunakan peluang untuk meningkatkan

pelayanan pasien dan memecahkan masalah-masalah yang terungkapkan sehingga

pelayanan yang diberikan di rumah sakit berdaya guna dan berhasil guna. Dalam

pengukuran mutu harus memperhatikan dimensi mutu yaitu aman, berfokus pada

pasien, adil, tepat waktu, efektif, efisien dan terintegrasi

Upaya peningkatan mutu pelayanan rumah sakit meliputi :

3

Page 4: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

1. Peningkatan sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan, sosialisasi

kebijakan dan pedoman mutu rumah sakit.

2. Pemilihan aspek pelayanan yang akan ditingkatkan atau peningkatan mutu

pelayanan prioritas rumah sakit. Melalui standarisasi proses asuhan klinis untuk

pelayanan klinis prioritas, pengukuran mutu klinis, pengukuran mutu manajerial

dan penerapan sasaran keselamatan pasien.

3. Pengukuran indikator mutu , kriteria serta standar yang akan digunakan untuk

mengukur mutu pelayanan tersebut.

Indikator adalah ukuran atau cara mengukur sehingga nenunjukkan suatu indikasi.

Indikator merupakan suatu variabel yang digunakan untuk bisa melihat perubahan.

Indikator yang baik adalah yang sensitif tapi juga spesifik. Indikator yang dipilih ;

a. Indikator lebih diutamakan untuk menilai outcome daripada untuk struktur dan

proses.

b. Bersifat umum, yaitu lebih baik indikator untuk situasi dan kondisi kelompok

dari pada untuk perorangan.

c. Dapat digunakan untuk membandingkan antar daerah dan antar rumah sakit.

d. Dapat mendorong intervensi sejak tahap awal pada aspek yang dipilih untuk

dimonitor.

e. Sedapat mungkin didasarkan pada data yang ada, dengan demikian tidak

menambah beban kerja staf.

Kriteria adalah spesifikasi dari indikator. Kriteria yang digunakan harus dapat

diukur dan dihitung untuk menspesifikasikan indikator sehinggadapat sebagai batas

yang memisahkan antara mutu yang baik dan mutu tidak baik. Standar adalah sesuatu

ukuran atau patokan untuk mengukur kuantitas, berat, nilai atau mutu. Standar yang

digunakan merupakan hasil optimal yang dapat dicapai. Untuk sebagian besar

indikator, standar yang dapat dicapai merupakan standar yang oleh sebagian besar

rumah sakit persyaratannya dapat dipenuhi. Standar yang dapat dicapai dapat

dimodifikasikan dari waktu ke waktu.

Secara nasional pedoman pengukuran dan evaluasi mutu pelayanan rumah sakit

meliputi :

a. Waktu tanggap pelayanan gawat darurat

b. Waktu tunggu rawat jalan

c. penundaan operasi elektif

d. Ketepatan jam visite dokter spesialis

4

Page 5: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

e. Waktu lapor hasil pemeriksaan kritis

f. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional

g. Kepatuhan terhadap clinical pathway

h. Kepuasan pasien dan keluarga

i. Kecepatan respon terhadap komplain

Sedangkan Sasaran keselamatan pasien Nasional meliputi tercapainya ha-hal sebagai

berikut :

a. Mengidentifikasi pasien dengan benar

b. Meningkatkan komunikasi yang efektif

c. Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus diwaspadai

d. Memastikan lokasi pembedahan yang benar, prosedur yang benar, pembedahan

pada pasien yang benar

e. Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan

f. Mengurangi risiko cedera pasien akibat terjatuh

B. Manajemen risiko

Manajemen risiko merupakan budaya, proses dan struktur yang diarahkan untuk

mewujudkan peluang sambil mengelola efek yang tidak diharapkan. Tujuan

manajemen risiko adalah untuk mengurangi risiko dan mencegah risiko. Meliputi :

1).Cegah cedera pada pasien, pengunjung, karyawan dan property secara

berkesinambungan.

2).Proteksi terhdap asset finansial rumah sakit.

3). Proteksi terhadap reputasi rumah sakit.

Kegiatan Manajemen risiko meliputi :

1. Melakukan sosialisasi budaya keselamatan pasien dalam segala aspek dan Survey

budaya Keselamatan pasien pada seluruh staf rumah sakit baik medis maupun non

medis dan jajaran manajemen.

2. Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien atau Iinsiden tepat waktu berdasarkan data

dan informative. Meliputi Kejadian Potensial Cedera (KPC), Kejadian Nyaris

Cedera (KNC)dan Kejadian Tidak Cedera (KTC) dilakukan verifikasi, investigasi

dan analisis penyebab insiden.

3. Pelaporan Kejadian Tidak Diinginkan (KTD) dan atau kejadian sentinel, analisis

kejadian, audit kejadian dan analisis akar masalahnya (Root Cause Analisis/RCA)

5

Page 6: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

4. Membuat daftar risiko/ risk register (kegiatan proaktif) sebagai alat bantu

pengawasan dan tinjauan dalam proses manajemen risiko.

5. Melakukan identifikasi risiko dengan tingkat risiko tinggi, analisa risiko (analisis

modus kegagalan/FMEA) dan Evaluasi resiko.

2. Rincian Kegiatan

A. Upaya peningkatan mutu

1) Pendidikan dan pelatihan

Pendidikan dan pelatihan dalam rangka peningkatan mutu dan keselamatan pasien

di rumah sakit, Komite Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien berkoordinasi

dengan seksi Diklat dan Perencanaan, Pendidikan dan pelatihan merencanakan

kegiatan berikut:

a. Pendidikan dan pelatihan mutu untuk Komite PMKP dan semua staf rumah

sakit.

b. Pendidikan dan pelatihan mutu eksternal untuk pimpinan rumah sakit dan

Komite PMKP.

c. Pelatihan Insiden Keselamatan pasien dan Manajemen risiko untuk komite

PMKP, Kepala Instalasi dan manajemen.

d. Pelatihan validasi data dan pelaporan untuk Komite PMKP, Kepala instalasi

dan pengumpul data.

e. Sosialisasi kebijakan, pedomanan dan hal-hal yang terkait dengan Peningkatan

mutu dan keselamatan pasien.

2) Peningkatan mutu pelayanan prioritas rumah sakit

Diawali dengan pemilihan dan penetapan pelayanan prioritas rumah sakit oleh

pimpinan rumah sakit jajaran manajemen dan kelompok staf medis , kemudian

dilanjutkan pada tahapan sebagai berikut.

a. Standardisasi proses asuhan klinis untuk Pelayanan Klinis Prioritas.

Sosialisasi Panduan Praktik Klinik (PPK) dan Clinical Pathway (CP) ke staf

klinis terkait pelayanan klinis prioritas

Sosialisasi dilakukan kepada Kelompok Staf Medis (KSM), perawat, dan tenaga

profesional lain terkait agar dapat memberikan pelayanan klinis secara sinergis

sesuai dengan PPK dan CP yang telah ditentukan.

6

Page 7: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

b. Uji coba implementasi

Uji coba implementasi dilakukan untuk mengetahui efektifitas dan efisensi dari

CP yang telah dibuat. Evaluasi dilakukan untuk menyempurnakan CP agar

dapat diimplementasikan dengan baik.

c. Implementasi PPK dan CP

Implementasi dilakukan dalam memberikan asuhan klinis sesuai dengan

pelayanan klinis prioritas yang telah dipilih dan didokumentasikan dalam

rekam medis pasien.

d. Pemilihan, Penetapan dan Pengukuran indikator mutu pelayanan prioritas.

e. Audit pasca implementasi

Audit pasca implementasi dilakukan oleh tim CP atau komite medis. Audit

dilaksanakan sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Panduan penyusunan

PPK dan Clinical Pathway secara berkala dan dilaporkan kepada Direksi

RSUD BANTEN.

3) Pengukuran mutu

Pengukuran mutu dilakukan melalui pemilihan, penetapan, pengumpulan dan analisa

indikator mutu rumah sakit. Indikator yang digunakan meliputi:

A. Pengukuran Indikator keselamatan pasien yang ditetapkan meliputi:

a) Ketepatan identifikasi pasien

b) Peningkatan komunikasi yang efektif

c) Peningkatan keamanan obat yang perlu diwaspadai (high alert medications)

d) Kepastian tepat lokasi, tepat prosedur dan tepat pasien operasi

e) Pengurangan risiko infeksi terkait pelayanan kesehatan

f) Pengurangan risiko jatuh pasien

B. Pengukuran Indikator mutu Nasional meliputi :

a. Waktu tanggap pelayanan gawat darurat

b. Waktu tunggu rawat jalan

c. penundaan operasi elektif

d. Ketepatan jam visite dokter spesialis

e. Waktu lapor hasil pemeriksaan kritis

f. Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional

g. Kepatuhan terhadap clinical pathway

h. Kepuasan pasien dan keluarga

7

Page 8: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

i. Kecepatan respon terhadap complain

C. Pemilihan, Penetapan dan Pengukuran Indikator mutu RSUD Banten mencakup

ruang lingkup :

a) Assesmen area klinis

b) Pelayanan laboratorium

c) Pelayanan radiologi dan diagnostic imaging

d) Prosedur bedah

e) Penggunaan antibiotika dan obat lainnya

f) Kesalahan medikasi dan Kejadian Nyaris Cidera (KNC)

g) Penggunaan anestesi dan sedasi

h) Penggunaan darah dan produk darah

i) Ketersediaan, isi dan penggunaan rekam medis pasien

j) Pencegahan dan pengendalian infeksi, surveilans dan pelaporan

k) Pengadaan rutin peralatan kesehatan dan obat untuk memenuhi kebutuhan pasien

l) Pelaporan yang diwajibkan oleh peraturan perundang-undangan

m) Manajemen risiko

n) Manajemen penggunaan sumberdaya

o) Harapan dan kepuasan pasien dan keluarga

p) Harapan dan kepuasan staff

q) Demografi pasien dan diagnosis klinik

r) Manajemen keuangan

s) Pencegahan dan pengendalian dari kejadian yang dapat menimbulkan masalah

bagi keselamatan pasien, keluarga pasien dan staf.

D. Penilaian kinerja staf medis

E. Melakukan koordinasi dengan unit lain terkait dengan kegiatan upaya

peningkatan mutu dan manajemen risiko.

PMKP melakukan koordinasi dengan PPI dan K3RS dalam menyusun daftar

risiko.

4) Manajemen Risiko

A. Sosialisasi budaya keselamatan pasien kepada seluruh staf rumah sakit.

Melakukan survey budaya keselamatan pasien kepada semua staf medis, tenaga

kesehatan dan non kesehatan dengan jumlah responden proporsional di rumah sakit

B. Pelaporan dan analisis data insiden keselamatan pasien.

8

Page 9: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

Sebagai berikut:

a. Kejadian sentinel yaitu kejadian yang mengakibatkan kematian atau cedera

yang serius. Meliputi :

1. Kematian yang tidak diduga, termasuk dan tidak terbatas hanya kematian

yang tidak berhubungan dengan perjalanan penyakit pasien atau kondisi

pasien, kematian bayi aterm dan bunuh diri.

2. Kehilangan permanen fungsi yang tidak terkait penyakit pasien atau kondisi

pasien.

3. Operasi salah tempat, salah prosedur, salah pasien.

4. Terjangkit penyakit kronik atau penyakit fatal akibat transfuse darah atau

produk darah atau transplantasi organ atau jaringan.

5. Penculikan anak termasuk bayi atau anak termasuk bayi dikirim ke rumah

bukan rumah orang tuanya.

6. Perkosaan, kekejaman di tempat kerja seperti penyerangan(berakibat

kematian atau kehilangan fungsi secara permanen) atau pembunuhan(yang

disengaja) atas pasien, anggota staf, dokter, mahasiswa kedokteran, siswa

latihan, pengunjung atau vendor/pihak ketiga ketika berada dalam

lingkungan rumah sakit).

Laporan dibuat paling lambat 2 x 24 jam, ke PMKP, Dewan Pengawas, dan ke

Komite Nasional Keselamatan Pasien.

b. Kejadian Tidak diharapkan, meliputi :

1. Semua reaksi transfusi yang sudah dikonfirmasi.

2. Semua kejadian serius akibat efek samping obat.

3. Semua kesalahan pengobatan yang signifikan.

4. Semua perbedaan besar antara diagnosis praoperasi dan diagnosis pascaoperasi

5. Efek samping atau pola efek samping selama sedasi moderat atau mendalam

dan pemakaian anestesi.

6. Kejadian-kejadian lain; seperti infeksi yang berkaitan dengan pelayanan

kesehatan atau wabah penyakit menular. Laporan paling lambat dibuat 2 x 24

jam ke PMKP.

c. Kejadian Potensial Cedera (KPC) adalah kondisi yang sangat berpotensi untuk

menimbulkan cedera tetapi belum terjadi insiden. Laporan paling lambat dibuat 2 x

24 jam ke PMKP.

9

Page 10: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

d. Kejadian Nyaris Cedera (KNC) merupakan terjadinya insiden yang belum terpapar

ke pasien. Laporan paling lambat dibuat 2 x 24 jam ke PMKP.

e. Kejadian Tidak Cedera (KTC) merupakan insiden yang sudah terpapar ke pasien

tetapi tidak timbul cedera. Laporan paling lambat dibuat 2 x 24 jam ke PMKP.

C. Pelaksanaan dan pendokumentasian FMEA untuk daftar risiko tinggi.

D. Pelaksanaan investigasi komprehensif/RCA untuk kejadian tidak diharapkan dan

sentinel serta dokumentasi. Analisis dan rencana tindak lanjut harus selesai dalam waktu

45 hari setelah kejadian.

E. Koordinasi dengan unit lain terkait dengan kegiatan dalam upaya peningkatan mutu

dan keselamatan pasien.

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan dilakukan dengan cara:

1. Rapat antar Kelompok Staf Medis

2. Rapat di jajaran manajemen rumah sakit

3. Rapat manajemen rumah sakit dengan Komite PMKP

4. Rapat manajemen bidang pelayanan dengan Komite Medik dan Komite PMKP

5. Rapat Komite PMKP dengan bidang pelayanan dan Kepala unit, Kepala Istalasi yang

terkait

6. Rapat Komite PMKP dengan bidang Umum dan Keuangan dan Kepala Instalasi

terkait.

7. Inhouse training

8. Pelatihan eksternal rumah sakit

9. Monitoring dan Evaluasi

10. Survey, wawancara, kuesioner

VI. Sasaran Kegiatan

Sasaran dari program peningkatan mutu dan keselamatan pasien antara lain:

1. Tercapainya pencatatan dan pelaporan indikator nasional, indikator sasaran

keselamatan pasien dan indikator mutu unit minimal 70% dari seluruh unit kerja

setiap bulan.

10

Page 11: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

2. Tercapainya pengolahan data indikator mutu nasional, indikator sasaran

keselamatan pasien dan indikator mutu unit setiap bulan 80% pada tanggal 10

bulan berikutnya.

3. Terlaksananya pelaporan insiden keselamatan pasien setiap bulan .

4. Tersedianya PPK-CP pelayanan prioritas.

5. Terlaksananya audit klinis kepatuhan terhadap clinical pathway satu kali dalam

setahun.

6. Pembuatan Failure Mode Effect Analysis (FMEA)/ analisa dampak modus kegagalan

satu kali dalam setahun.

7. Membuat rancang ulang untuk mutu yang tidak mencapai standar apabila diperlukan.

8. Pembuatan Root cause Analysis (RCA)/analisis akar masalah setiap terjadi insiden

keselamatan pasien katagori KTD dan atau sentinel.

9. Terlaksananya peningkatan mutu SDM terkait dengan upaya peningkatan mutu dan

keselamatan pasien dalam bentuk pelatihan dan edukasi.

11

Page 12: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan

Kegiatan

Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 91

0

1

1

1

2

Sosialisasi kebijakan Peningkatan mutu dan

budaya keselamatan pasien

Diklat PMKP untuk PMKP dan staf

Diklat eksternal PMKP untuk komite dan

pimpinan rumah sakit

Diklat IKP dan manajemen risiko untuk

komite, Kepala Instalasi dan manajemen

Diklat validasi data dan pelaporan untuk

komite, Kepala instalasi dan pengumpul

data

Pemilihan dan penetapan pelayanan klinis

prioritas

Pemilihan dan penetapan indikator mutu

pelayanan klinis prioritas

Penyusunan PPK-CP pelayanan prioritas

Uji coba implementasi

Implementasi PPK dan CP

Audit PPK-CP

Pemilihan dan penetapan indikator mutu

unit

Pengumpulan data indikator mutu nasional,

indikator mutu unit dan sasaran

keselamatan pasien

Pelaporan Pengukuran indikator mutu unit

Page 13: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

Kegiatan

Bulan ke-

1 2 3 4 5 6 7 8 91

0

1

1

1

2

kerja

Pelaporan pengukuran indikator mutu unit

disertai analisa dan rekomendasi

Melakukan survey budaya keselamatan

pasien

Melakukan koordinasi dengan unit

Identifikasi risiko/ membuat daftar risiko

Penilaian kinerja unit (berdasarkan capaian

indikator mutu, dan daftar risiko)

Pelaporan dan analisa data insiden

keselamatan pasien

Penyusunan FMEA

Investigasi komprehensif/RCA

rancang ulang FMEA

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan

A. LAPORAN INDIKATOR MUTU PELAYANAN KLINIS PRIORITAS

No INDIKATOR

STANDAR/TARGET

PENCAPAIAN

PENCAPAIAN

JAN FEB MAR

a. AREA KLINIS

1 Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat ≤ 5

100% 100% (1,816 Menit)

100% (1,619 Menit)

110% (1,67

Menit)

Page 14: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

Menit )

2Kelengkapan assesmen pra bedah oleh dokter bedah

100% 100% 100% 100%

3 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 80% 68,42% 69,23% 72,72%

b. AREA MANAJEMEN

4 Kepuasan Pasien Poli Bedah Digestive 80%

    

5Ketersediaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai

100% 96% 96% 96%

6

Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan (<10 menit)

100%100% (6,12

Menit)

100% (6,23

Menit)

100% (6,29

Menit)

c. AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN

7 Kepatuhan identifikasi pasien 100% 99,68% 99,68% 99,85%

8

Kepatuhan verifikasi dengan pengisian TBAK 1x24 jam oleh DPJP

100% 98,97% 99,17% 100%

9

Kepatuhan penyimpanan dan pelabelan obat high alert

100% 100% 100% 100%

10

Kelengkapan Pelaksanaan Checklist Keselamatan Operasi (Surgical Safety Checklist) pada pasien operasi

100% 100% 100% 100%

11Kepatuhan Cuci Tangan (Hand hygiene)

85% 83% 86% 85%

12

Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap

100% 100% 100% 100%

B. LAPORAN INDIKATOR MUTU NASIONAL

Page 15: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

No INDIKATOR

STANDAR/ TARGET

PENCAPAIAN

PENCAPAIAN

JAN FEB MAR

1 Kepatuhan identifikasi pasien 100% 99,70% 99,68% 100%

2

Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat ≤ 5 Menit )

100%100% (1,816 Menit)

100% (1,619 Menit)

110% (1,67

Menit)

3 Waktu Tunggu Rawat Jalan ≤ 60 menit 56,71

menit61,26 menit

60,88 menit

4 Penundaan operasi elektif 5% 0% 0% 0%

5 Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis 80% 99,27% 97,78% 97,96%

6Waktu lapor Hasil Tes Kritis laboratorium

100%100% (25,92 Menit)

100% (22,33 Menit)

100% (25,75 Menit)

7

Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional (Fornas)

≥ 80%      

8 Kepatuhan cuci tangan (hand hygiene) 85% 83% 86% 85%

9

Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap

100% 100% 100% 100%

10 Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway 80% 68,42% 69,23% 72,72%

11 Kepuasan Pasien dan Keluarga 80%      

12Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

75% nihil 100% 100%

C. LAPORAN INDIKATOR MUTU UNIT

Page 16: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

No UNIT No. Urut INDIKATOR

STANDAR/ TARGET

PENCAPAIAN

PENCAPAIAN

APR MEI JUN

1

IGD

1

Pemberi Pelayanan Gawat Darurat Yang Bersertifikat Yang Masih Berlaku

100 % 100% 200% 300%

2 2

Ketersediaan Tim Penanggulangan Bencana

100% 1 Tim 1 Tim 1Tim

3 3

Emergency Respon Time (Waktu Tanggap Pelayanan Dokter di Gawat Darurat ≤ 5 Menit )

100% 1,82 Menit

1,62 Menit

1,67 Menit

4

Bedah Sentral

1

Kelengkapan Pelaksanaan Checklist Keselamatan Operasi (Surgical Safety Checklist) pada pasien operasi

100% 100% 100% 100%

5 2

Kelengkapan assesmen pra bedah oleh dokter bedah

100% 100% 100% 100%

6 3 Penandaan lokasi operasi 100% 100% 100% 100%

7 4

Kejadian Diskrepansi diagnosis pre dan post operasi

< 2% pasien dengan

ketidaksesuaian diagnosis pra &

pasca bedah

0% 0% 0%

8 5 Penundaan operasi elektif 5% 0% 0% 0%

9 6

Kelengkapan asesmen pra sedasi dan pra anestesi oleh dokter anestesi

100% 100% 100% 100%

10 7 Kepatuhan proses 100% 100% 100% 100%

Page 17: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

monitoring status fisiologis selama anestesi

11 8

Kelengkapan monitoring proses pemulihan anestesi dan sedasi dalam

100% 100% 100% 100%

12 9

Kejadian Konversi tindakan dari lokal /regional ke general

<1% 0% 0% 0%

13 Rawat Jalan 1 Waktu Tunggu Rawat Jalan ≤ 60 menit 56,71

menit61,26 menit

60,88 menit

14

Rawat Inap

1

Kepatuhan upaya pencegahan risiko cedera akibat pasien jatuh pada pasien rawat inap

100% 100% 100% 100%

15 2Kepatuhan jam Visite Dokter Spesialis

80% 99,27% 97,78% 97,96%

16 3Kepatuhan identifikasi pasien

100% 99,70% 99,68% 100%

17 4 Kematian Pasien > 48 Jam ≤ 0.24 % 2,41% 1,58% 2,25%

18 5

Kepatuhan verifikasi dengan pengisian TBAK 1x24 jam oleh DPJP

100% 98,98% 99,17% 99,14%

19

Farmasi

1

Waktu Tunggu Pelayanan Obat Jadi (≤ 30 menit)

80% 26 menit 30 menit 73 menit

20 2

Waktu Tunggu Pelayanan Racikan (≤ 60 menit)

80% 47 menit 43 menit 67 menit

21 3

Tidak Adanya Kejadian Kesalahan Pemberian Obat

100% 100% 99,99% 100%

22 4 Kepatuhan penyimpanan 100% 100% 100% 100%

Page 18: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

dan pelabelan obat high alert

23

ICU

1

Rata-rata Pasien yang kembali ke perawatan intensif dengan kasus yang sama < 72 jam

≤3% 0,370% 0% 0%

24 2

Kejadian Hospital Acquired Pneumonia

≤ 1.5% 0% 0% 0%

25

Gizi

1

Ketepatan Waktu pemberian Makanan Kepada Pasien

≥ 90% 100% 100% 100%

26 2Kesalahan Pemberian Diet Pasien

0% 0% 0% 0%

27

Laundry

1

Ketepatan Waktu Penyediaan Linen Untuk Ruang Rawat Inap

100% 100% 100% 100%

28 2

Ketersediaan linen yang akan disterilkan ke CSSD

100% 100% 100% 100%

29

Laboratorium dan BDRS

1

Waktu tunggu hasil pelayanan Laboratorium (< 120 menit)

100% 58 Menit 59 Menit 56 Menit

30 2Waktu lapor Hasil Tes Kritis laboratorium

100% 25,92 Menit

22,33 Menit

25,75 Menit

31 3

Kebutuhan Darah Bagi Setiap Pelayanan Transfusi

100 % terpenuhi 0% 0% 0%

32 4Kejadian Reaksi Transfusi

≤ 0,01 % 100% 100% 100%

33

Radiologi

1

Waktu Tunggu Hasil Pelayanan Thorax Foto (≤ 3 jam)

100% 54,2 Menit

43,87 Menit

41,19 Menit

34 2

Kejadian Kegagalan Pelayanan Rontgen

Kerusakan foto ≤ 2 % 1,686% 1,901% 1,786%

35 CSSD 1 Tidak adanya 100% 83% 73% 83%

Page 19: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

kerusakan kemasan setelah proses sterilisasi

36

Humas dan Promkes

1

Kecepatan Respon Terhadap Komplain (KRK)

75% nihil 100% 100%

37 2

Pasien yang dilakukan assesment awal kebutuhan Promosi Kesehatan dan dicatat dalam rekam medik

100% tidak melaporkan

38 3

Pasien dan Keluarga Pasien yang dilakukan edukasi sesuai kebutuhan dicatat dalam rekam medik

100% tidak melaporkan

39

Asuransi

1

Pelayanan Terhadap Pasien GAKIN yang Datang ke RS Pada Setiap Unit Pelayanan

100 % terlayani 94,51% 99,41 94.21

40 2Pengajuan klaim BPJS yang disetujui

100% 99% 100 100

41

K3

1

Kepatuhan penggunaan APD bagi petugas yang beresiko

100% 100% 100% 100%

42 2

Kejadian Kecelakaan Kerja Tertusuk Jarum

0% 100% 100% 100%

43 IPAL dan Sanitasi 1 Baku Mutu

Limbah Cair 100% Belum ada pemeriksaan laboraturium

44 Pemeliharaan Sarana

Rumah Sakit

(IPRS)

1

Ketepatan Waktu Pemeliharaan Alat

100% tidak melaporkan

45 2

Kecepatan waktu menanggapi kerusakan alat

≥ 80 % tidak melaporkan

Page 20: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

46 Forensik 1

Waktu Tanggap (Response Time) Pelayanan Pemulasaraan Jenazah (≤ 2 Jam)

100% nihil 90 Menit nihil

47 Operasional Pelayanan 1

Kepatuhan Terhadap Clinical Pathway

80% 68,42% 69,23% 72,72%

48

Pemantauan Pelayanan

1Kepuasan Pasien dan Keluarga

80% kegiatan di triwulan 4

49 2

Kepuasan Pasien Poli Bedah Digestive

80% kegiatan di triwulan 4

50

Pembinaan dan

Pengembangan

Keperawatan

1Pengembangan Keterampilan Paramedis

100% dialpodildilaporkan akhir tahun

51Asuhan

keperawatan

1

Kepuasan Pasien dan Keluarga terhadap Asuhan Keperawatan

100% kegiatan di triwulan 4

52 SIM RS 1

Angka Penyelesaian Permasalahan Perangkat Komputer

80% 100% 100% 100%

53

Rekam Medik

1

Kelengkapan Pengisian Rekam Medik 24 jam Setelah Selesai Pelayanan

100 % 93,3% 95,9% 91,7%

54 2

Waktu Penyediaan Dokumen Rekam Medik Pelayanan Rawat Jalan (<10 menit)

100% 7,3 Menit 6,03 Menit

7,85 Menit

55 DIKLAT & PEP 1

Karyawan yang Mendapat Pelatihan Minimal 20 jam Setahun

≥ 60 % dialpodildilaporkan akhir tahun

Page 21: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

56 2

Kelengkapan Laporan Akuntabilitas Kinerja

100 % dialpodildilaporkan akhir tahun

57Umum dan Kepegawaia

n1

Tindak Lanjut Penyelesaian Hasil Pertemuan Direksi

100 % tidak melaporkan

58Akuntansi

dan Keuangan

1

Ketepatan Waktu Penyelesaian Laporan Keuangan

100% dialpodildilaporkan akhir tahun

59 Perbendaharaan 1

Ketepatan Waktu Pemberian Tunjangan Kinerja (TUKIN ) Sesuai waktu

100% laporan tiap 3 bulan 100%

60 Barang Medis 1

Ketersediaan obat, alat kesehatan dan bahan medis habis pakai

100% 96% 96% 96%

61

Barang Non Medis

1

Penyediaan Bahan Pakai Habis Pengisian Isi UlangTabung Gas Elpiji RSUD Banten

100% dialpodildilaporkan akhir tahun

62 2

Penyediaan Bahan Pakai Habis RSUD Banten

100% dialpodildilaporkan akhir tahun

63

PONEK

1

Kematian ibu melahirkan karena perdarahan

0,5% 1,876% 0 0

64 2Kematian ibu melahirkan karena eklampsi

≤ 30 % 0 11,11% 0

65 3Kematian ibu melahirkan karena sepsis

≤ 0,2 % 0 0 0

66 4

Kemampuan Menangani BBLR 1500 gr – 2500 gr

100% 14,71% 13,13% 8,108%

67 5 Pertolongan Persalinan Melalui Seksio

≤ 20 % 36,25% 36,23% 59,649%

Page 22: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

Caesaria

68 6

Prosentase Peserta KB Mantap yang Mendapat Konseling KB Mantap oleh Bidan Terlatih

100% 2,275% 0 4,762%

69 7

Bayi baru lahir yang tidak mendapatkan ASI Eksklusif selama rawat inap

0% 19,12% 11,67% 14,865%

70 8Pelaksanaan Inisiasi Menyusu Dini

80% 57,58% 59,32% 57,500%

71 9 Keterlambatan operasi SC 0,5% 24,14% 24 14,706%

72

TB DOTS

1

Penegakan Diagnosis TB Melalui Pemeriksaan Mikroskop TB Rawat Jalan

≥ 60 % laporan tiap 3 bulan 93,62

73 2

Terlaksananya Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan TB di Rawat Jalan

≥ 60 % laporan tiap 3 bulan 34,09

74 3

Penegakan Diagnosis TB Melalui Pemeriksaan Mikroskop TB Rawat Inap

≥ 60 % laporan tiap 3 bulan 0

75 4

Terlaksananya Kegiatan Pencatatan dan Pelaporan TB di Rawat Inap

≥ 60 % laporan tiap 3 bulan 0

76Satuan

Pengawas Intern

1

Ketepatan Waktu pelaporan hasil Kegiatan

90% dialpodildilaporkan akhir tahun

77 Komite Medik 1

Kepatuhan dokter mengikuti siang klinik

80% Belum ada kegiatan

78 Komite Keperawata

n

1Angka kredensial perawat baru

100% dialpodildilaporkan akhir tahun

79 2 Angka re- 95% dialpodildilaporkan akhir tahun

Page 23: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

kredensial perawat lama

80

Komite Pencegahan

dan Pengendalia

n Infeksi (PPI)

1

Kejadian Dekubitus selama masa perawatan

≤ 1,5 ‰ 2,09% 2,60% 1,14%

81 2 Infeksi Daerah Operasi (IDO) ≤ 2 % 0,00% 0,37% 0,37%

82 3 Infeksi Saluran Kemih ≤ 4.7 ‰ 0,00% 0,00% 0,00%

83 4

Ventilator Associated Pneumonia (VAP)

≤ 5,8‰ 0,00% 0,00% 0,00%

84 5Infeksi Aliran Darah Perifer (Phlebitis)

≤ 5 % 3,47% 4,71% 2,71%

85 6Kepatuhan Cuci Tangan (Hand hygiene)

85% 83% 86% 85%

86 Komite PMKP 1

Ketepatan Waktu pembuatan Laporan triwulan

100% dialpodildilaporkan akhir tahun

87Komite Farmasi

dan terapi1

Kepatuhan penggunaan Formularium Nasional (Fornas)

≥ 80% tidak ada laporan

88

Komite tenaga

kesehatan lain

1

Angka Kredensial Tenaga Kesehatan Lain

100% dialpodildilaporkan akhir tahun

IX. Pencatatan, Pelaporan, dan Evaluasi Kegiatan

1. Setiap unit/ Instalasi melaporkan pencapaian indikator mutu unit kerja dan prioritas

setiap bulan. Dan laporan insiden setiap ada kejadian.

2. Laporan setiap kejadian tidak diharapkan dan sentinel kepada Komite Nasional

Keselamatan Pasien

3. Komite PMKP melaporkan program kerja kepada Direktur setiap tiga bulan.

4. Direktur melaporkan kegiatan peningkatan mutu dan keselamatan pasien kepada

Dewan Pengawas setiap tiga bulan .

Page 24: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

5. Komite PMKP bersama Direktur melakukan pembahasan capaian kegiatan

peningkatan mutu dan keselamatan pasien di rumah sakit untuk dilaporkan kepada

Dewan pengawas RSUD Banten.

X. PENUTUP

Dengan adanya Laporan Program Kerja Komite Peningkatan Mutu dan

Keselamatan Pasien Tahun 2019, diharapkan dapat menjadi bahan pengendalian

Rumah Sakit dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan dan keselamatan pasien di

RSUD Banten.

LEMBAR PERSETUJUAN

Mengetahui

Direktur RSUD Banten

Dr. Hj. Susi Badrayanti, M.PdNIP. 19620518 1999 2 001

Serang, April 2019

Ketua Komite PMKP

drg. Rio Marta Irawan, Sp. KGNIP. 19800314 200902 1 003

Page 25: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN

LEMBAR PERSETUJUAN

Mengetahui

Direktur RSUD Banten

Dr. Hj. Susi Badrayanti, M.PdNIP. 19620518 1999 2 001

Serang, April 2019

Ketua Komite PMKP

drg. Rio Marta Irawan, Sp. KGNIP. 19800314 200902 1 003

Page 26: rsud.bantenprov.go.idrsud.bantenprov.go.id/uploads/topics/15689665614337.doc · Web viewLAPORAN PROGRAM KERJA TRIWULAN I KOMITE PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN RSUD BANTEN