188
RUMAH SEDERHANA SEHAT Berbasis Nilai Lokal 58 KARYA TERPILIH SAYEMBARA RANCANGAN RUMAH SEDERHANA SEHAT BERBASIS NILAI LOKAL 2016 Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman 2016

RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

  • Upload
    others

  • View
    26

  • Download
    2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

1

RUMAH SEDERHANA SEHATBerbasis Nilai Lokal

58 KARYA TERPILIH SAYEMBARA RAncAngAn RuMAH SEdERHAnA SEHAT BERBASIS nILAI LoKAL 2016

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan RakyatBadan Penelitian dan Pengembangan

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman2016

Page 2: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

2

Page 3: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

3

RUMAH SEDERHANA SEHATBerbasis Nilai Lokal

diselenggarakan olehPusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman, Kementerian PUPR, dan Forum

Masyarakat Arsitektur Tradisional (FORMAT) Indonesia.

diterbitkan oleh:

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukimanbekerjasama denganForum Masyarakat Arsitektur Tradisional (FORMAT)2016

Page 4: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

4

Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal58 Karya Terpilih Sayembara Rancangan Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal 2016

diterbitkan oleh:Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukimanbekerjasama denganForum Masyarakat Arsitektur Tradisional (FORMAT)

Pusat Litbang Perumahan dan PermukimanJl. Panyaungan – Cileunyi WetanKabupaten Bandung 40393Telepon : 022.7798393 (4 lines) Faksimili : 022.7798392e-mail:[email protected]

Cetakan Pertama: Desember 2016 (cetak terbatas)Cetakan Kedua: Februari 2017 (revisi)

Desain dan Tata Letak: Rofida Noor AmaliaTeks Tentang Sayembara: Panitia Sayembara Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal 2016Teks Sistem Penilaian Karya: Dewan Juri Sayembara Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal 2016Teks Deskripsi Karya: Rofida Noor AmaliaFoto Dokumentasi: Azka Pintra

ISBN: 975-602-8330-99-2

Page 5: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

5

p

-1-KATA PENGANTAR DEWAN JURI

-19-TENTANG SAYEMBARA

-27-SISTEM PENILAIAN KARYA

-31-5 KARYA PEMENANG

-53-KARYA 15 BESAR

-85-KARYA 58 BESAR

-173-DOKUMENTASI PENJURIAN

-176-DAFTAR PESERTA SAYEMBARA

-180-SUSUNAN PANITIA SAYEMBARA

p

Page 6: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

6

Page 7: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

1

KATA PENGANTARDEWAN JURI

Page 8: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

2

Ada banyak persoalan di sektor perumahan rakyat di Indonesia, baik kuantitas maupun kualitas perumahannya. Sudut pandang apa itu rumah sehat oleh pemerintah dan juga oleh masyarakat juga masih belum sepenuhnya sama. Apalagi jika sudah masuk ke wilayah-wilayah pendanaan, persoalan perumahan menjadi semakin kentara. Sebegitu banyaknya sehingga pemerintah tidak bisa menyelesaikannya sendiri. Bukan karena ketidakmampuan, namun memang karena sumber daya yang dibutuhkan untuk memikirkan hal-hal seperti ini sangat terbatas. Kami sangat yakin, ada banyak perorangan ataupun kelompok di tengah-tengah masyarakat yang ingin membantu menyelesaikan persoalan ini. Kami juga sangat terbuka menerima gagasan-gagasan dari masyarakat.

Berangkat dari keyakinan-keyakinan tersebut maka terselenggaralah Sayembara Rancangan Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal 2016 ini. Pada awalnya ada sedikit keraguan apakah sayembara dengan tema seperti ini akan mendapat banyak perhatian dari masyarakat. Namun, ternyata hasilnya di luar dugaan. Sekitar 700 peserta mendaftar dan sekitar 300 karya sampai ke meja panitia, untuk kemudian dewan juri memilih 58 karya yang lolos ke babak berikutnya. Dari 58 karya tersebut, dewan juri kembali bekerja keras memilih lima karya pemenang.

Kami mengakui, memilih karya untuk lolos ke tahap-tahap selanjutnya tidak pernah mudah. Kami juga yakin, karya-karya pemenang juga bukan karya yang sempurna. Untuk itulah kami memberikan sejumlah catatan kepada para pemenang untuk bisa diindahkan karena karya pemenang akan dibangun dalam skala 1:1. Catatan ini menjadi penting supaya tidak terbangun sebuah pandangan di masyarakat bahwa karya pemenang sayembara adalah karya yang sempurna, yang bisa dijadikan acuan untuk membangun perumahan masyarakat.

Selebihnya, kami percaya siapapun pemenangnya pasti akan mendapatkan banyak masukan baik dalam proses penjurian maupun dalam proses pelaksanaan sehingga bisa melengkapi catatan-catatan yang telah diberikan oleh dewan juri. Kami juga percaya, model-model kerjasama Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kementerian Pekerjaan Umum dengan masyarakat akan menumbuhkan budaya saling memiliki dan wadah membagi beban tanggungjawab untuk memberikan sedikit kontribusi bagi perkembangan kualitas perumahan di seluruh Indonesia. Mudah-mudahan sayembara-sayembara seperti ini tetap dijaga keberlangsungannya dan dapat ditingkatkan kualitasnya di masa yang akan datang.

GEDE KRESNA, ST.Praktisi Arsitektur

Page 9: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

3

Diskusi dalam proses penjurian yang dilakukan beberapa waktu lalu menunjukkan bahwa kelima nominasi pemenang telah melakukan pembahasan dan analisis perancangan sebagai masukan solutifnya sesuai dengan delapan aspek sebagaimana yang diminta oleh penyelenggara sayembara. Analisis teknis, sosial, dan ekonomis yang dimaksudkan adalah aspek Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR), Nilai-Nilai Lokal, Wawasan Lingkungan, Kemudahan Pembangunan, Kepraktisan Pelaksanaan, Kelayakan Ekonomi, Kelayakan Teknis, dan Kebaruan Rancangan Arsitektur.

Berdasarkan delapan aspek di atas dan keragaman locus yang mereka teliti telah menghasilkan rancangan arsitektur yang spesifik, khas, dan amat beragam hasilnya. Nampak sekali para finalis, dalam mengajukan permasalahan yang sangat khas sesuai dengan kondisi wilayah dan kondisi masyarakatnya itu, memiliki semangat untuk mempromosikan daerahnya masing-masing, khususnya yang terkait dengan pembangunan rumah massal. Sebagai contoh dalam membahas MBR mereka lebih melihat kenyataan sosial di lapangan dibandingkan dengan merujuk pada penghasilan para pekerja di sektor formal dengan penghasilan per bulan yang tetap dan lebih terukur.

Pada analisis nilai-nilai lokal, seluruh finalis menempatkan dirinya dalam memahami lokalitas dari kacamata ”wong cilik”. Ibaratnya tersirat kehendak untuk menjadi tuan rumah di kampung mereka sendiri, sehingga cara pandangnya pun sangat khas, melokal. Pengetahuan lokal terhadap kekayaan material bangunan setempat yang layak digunakan untuk rumah tinggal berada di luar pengertian sebagaimana pada umumnya yaitu lebih mengutamakan penggunaan material yang sudah baku digunakan para pengembang perumahan. Demikian pula dengan kualifikasi ketenagakerjaan yang diusulkan untuk membangun rancangannya terdapat semangat untuk memberdayakan masyarakat untuk belajar pertukangan. Di sisi lain hal ini menyebabkan penghitungan biaya untuk upah tenaga kerja menjadi sangat berbeda dengan patokan yang berlaku secara umum yaitu standar harga tingkat provinsi misalnya, sebagaimana yang ditetapkan oleh pemerintah setempat.

Sebagai arsitek muda, kelima nominasi tersebut adalah arsitek muda yang masih mencari jati dirinya sendiri. Semangat untuk menonjolkan arsitektur tradisional di daerahnya sangat menyolok. Acuan bentuk dan pola-pola lokal yang digunakan untuk mentransformasikan rancangan sangat kental dekat dengan karya para leluhur mereka di masa lalu. Hebatnya mereka tidak terjebak pada ungkapan arsitektur yang sedang “ngetren”

IR. PRIYO PRATIKNO, MT.Akademisi, Praktisi Arsitektur, IAI

Page 10: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

4

saat ini. Tengok misalnya pada rancangan perumahan para nelayan Omah Nelayan di Pulau Tidung Kecil, Kepulauan Seribu, Jakarta. Rancangan bentuk bangunan dan susunan ruangnya di luar kebiasaan rancangan rumah sederhana, lebih figuratif dan sangat simpel, tetapi diselesaikan dengan baik menggunakan elemen puspa sebagai bagian semangat memberikan sentuhan ’hijau’ pada lingkungan pantai yang panas. Resonansi kultural dan sense of place serasa mengada tanpa harus mengada-ada.

Perhatikan pula semangat muda mereka yang ditumpahkan pada rancangan Harmonisasi Alam dari Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara. Bentuk ruang dalam bangunan yang terintegrasi dengan baik antara pemenuhan kebutuhan furnitur dengan upaya menjadikan ruang dalam agar terasa longgar. Penggunaan furnitur sistem built in pada akhirnya mendorong terjadinya bentuk bangunan yang terlihat aneh, belum pernah dilakukan pada pembangunan rumah sederhana. Ketika juri mengonfirmasi masalah bentuk tersebut, dijawabnya bahwa dinding yang miring itu untuk memperoleh ruang yang luas bagi rak-rak perabotan rumah tangga. Pada pemikiran nominasi pemenang ini nampak bahwa bentuk luar bangunan seakan menjadi sangat relatif. Estetika dan etik desain berkelindan secara bergantian ’saling memberi kesempatan untuk tampil’. Ruang menjadi segalanya sehingga relasi antara fungsi, bentuk, dan simbol membentuk sebuah wacana baru yang sangat menarik.

Kebaruan rancangan susunan ruang-ruang yang bergayut dengan permasalahan ’urban konteks’ ditunjukkan oleh arsitek yang merancang Buruang Urang. Kondisi tapak yang luasannya sangat terbatas menjadi acuan utamanya. Upaya membuat rumah yang ramping, memanjang ke belakang, sehingga lebar muka persilnya sesedikit mungkin selama memenuhi standar peruangan –dan pada akhirnya membuat harga lebih kompetitif- diselesaikan dengan membuat susunan ruang linear ke belakang. Rumah ini memiliki halaman samping yang cukup memadai untuk berinteraksi dengan tetangga sebelah. Sebuah upaya untuk mengakomodasi kebiasaan masyarakat Sumedang dan masyarakat Sunda pada umumnya yang senang berkumpul dengan saudara dan tetangga di saat senggang.

Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh yang kokoh semata. Kedekatan masyarakat dengan suasana rumah lama mereka baik bentuk maupun nuansa lokalnya diapresiasi dengan baik oleh perancang Jabu Ni Siosar. Pemberian judul ini merupakan upaya agar ia dapat melakukan metode rancangannya yang menjadikan sebuah miniatur bangunan tradisional Batak. Sebagaimana

Page 11: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

5

kita ketahui bahwa sebuah rumah tradisional yang semula dihuni hingga delapan keluarga kini diperkecil menjadi satu rumah satu keluarga. Pengecilan tersebut dilakukan tanpa mengurangi keleluasaan keluarga penghuni tersebut dalam beraktivitas sehari-hari. Demikian pula dengan estetika bentuk rumah itu sendiri, si perancang memberi peluang besar untuk mengingatkan nuansa dan suasana bangunan tradisional masa lalu ke dalam rancangan barunya. Dalam segala keterbatasannya semua diwujudkan dengan membuat kompensasi pada bahan bangunan dan sistem konstruksinya yang memanfaatkan kelebihan bambu. Material yang satu ini, menurut riset singkat yang ia lakukan, dapat diperoleh dari desa-desa terdekat dengan lokasi kompleks perumahan yang dibangunnya.

Problem yang ada di lingkungan perumahan sederhana adalah kebutuhan ruang terbuka untuk berinteraksi dengan sesama tetangga. Kontak sosial, kebersamaan, dan penanganan limbah keluarga merupakan masalah yang harus dapat ditanggulangi bersama. Sementara itu, di kawasan Adonara yang kepadatannya terus tumbuh memadat membuat kondisi tanah memburuk akibat limbah dan sampah keluarga. Pasang surut laut juga menjadi masalah yang harus perlu disiasati agar kenyamanan tinggal di rumah terpelihara selain tetap aman dari gangguan air laut. Ekombele dirancang dengan sangat memperhatikan masalah-masalah di atas tersebut. Desain ini memberikan kemungkinan pada terwujudnya interaksi sosial antar tetangga yang diwujudkan dengan ruang-ruang sempit di antara dapur dan rumah induk secara sangat efektif. Letak tangga belakang sangat memungkinkan terjadinya kontak sosial. Rancangan dapur yang sangat memerhatikan kebiasaan ibu-ibu di sana memasak, seperti dimensi ruang masak dan peralatan tradisional yang dipakai, dibuat lebih sehat dengan membuat sistem pengaturan sirkulasi yang lebih baik sehingga dapur tetap bersih dan nyaman.

Ruang dalam bangunan dibuat privat supaya aktivitas keluarga leluasa, sementara hubungan luar dengan tetangga dipererat dalam sebuah komunitas bersama. Pada akhirnya rancangan bentuk bangunan terjadi tanpa harus dibebani oleh ikon kelokalan yang berlebihan.

Kejelian dalam memahami permasalahan setempat serta merujuk pada lokalitas dan nilai-nilai yang ada hingga pemahaman tentang wawasan lingkungan yang langsung secara nyata dihadapi oleh warganya, para arsitek muda yang menjadi nominasi ini dapat keluar dari tatanan lama yang membelenggu dalam merancang rumah sederhana. Berbagai kemungkinan dilakukan dalam menghadapi mahalnya bahan bangunan, keterbatasan

Page 12: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

6

keterampilan pertukangan, dan keterbatasan mengakses kebaruan rancangan sebagaimana yang terjadi selama ini, dapat mereka berikan jalan keluarnya. Salah satunya mengaitkan gaya hidup masyarakat dan metode rancangan yang ada di ranah arsitektur tradisional kemudian ditransformasikan melalui tataan nilai-nilai kekinian akan membuka berbagai kemungkinan.

Sebagai karya arsitektur yang dirancang untuk memenuhi tuntutan sayembara, dan dalam waktu yang relatif sempit, tentu kelima rancangan tersebut tidak pernah akan menjadi sebuah rancangan yang sempurna. Banyak hal yang harus dikonfirmasikan dengan kondisi saat ini, baik dengan situasi perekonomian secara nasional maupun perkembangan teknologi rancang bangun dan berbagai aspek yang terkait. Namun bagaimanapun karya-karya ini sangat berharga untuk memberikan kesejahteraan pada para penghuni rumah sederhana yang kian hari akan terus bertambah.

Page 13: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

7

PROf. (R). DR. IR. ARIEf SAbARUDDIN, CESProfesor Peneliti Perumahan

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar dengan rentang luas wilayah dari Sabang sampai Merauke dan dari Pulau Miangas sampai dengan Pulau Rote, yang terdiri dari 300 suku bangsa atau 1.340 suku bangsa (Badan Pusat Statistik 2010). Tidak disangsikan lagi bahwa arsitektur kita memiliki koleksi yang banyak. Namun sayang, catatan yang sudah banyak dilakukan oleh berbagai masyarakat dan pemerhati arsitektur lokal belum terarsip secara komprehensif, masih tersebar.

Keberadaan arsitektur lokal kita belum banyak memberikan pengaruh pada kebijakan penyediaan perumahan di Indonesia. Dalam penelusuran kota demi kota di Indonesia, masih amat sangat sulit untuk membedakan kota tersebut dari karakter arsitekturnya. Wujud perumahan di perkotaan, khususnya dari rentang 1.340 suku bangsa tersebut pada akhirnya menuju satu karakter. Pertanyaannya adalah, apakah hal tersebut mewakili sekolompok besar masyarakat Indonesia, apakah bentuk perumahan rakyat sekarang adalah sesuai dengan tata nilai yang dianutnya.

Keberadaan arsitektur lokal tidak dapat dilepaskan dari proses transformasi yang terjadi sejalan dengan perkembangan waktu. Yang mana, teknologi dari waktu ke waktu terus berkembang, dan perkembangan tersebut semakin terasa di era kejayaan teknologi informasi. Perkembangan teknologi informasi ini membuka interaksi yang lebih dekat antara suku bangsa di dunia. Artinya pada era saat ini akluturasi budaya terjadi tidak hanya dikarenakan oleh interaksi langsung antar satu atau beberapa suku bangsa pada satu tempat, akan tetapi interaksi terjadi secara masal di dunia maya melalui berbagai media.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut harus terjawab. Untuk itu, penjaringan informasi melalui pendekatan lomba rancangan rumah sederhana berbasis nilai lokal diadakan. Pada akhirnya terjaring informasi sebanyak 281 karya dari 697 pendaftar, dengan jumlah yang memadai karena keterwakilan dari berbagai kelompok, seperti mahasiswa, profesional muda, maupun dari pengembang perumahan. Nyatanya karya yang dijaring melalui lomba ini telah menjadikan informasi mengenai bagaimana “mengkinikan nilai-nilai arsitektur lokal ke dalam rancangan rumah sederhana” semakin kaya. Hasilnya telah memberikan gambaran kepada kita semua bahwa perumahan di Indonesia tidak bisa disama-ratakan di semua wilayah. Indonesia kaya dengan nilai-nilai lokal yang bila ditransformasikan ke dalam arsitektur perumahan dengan pertimbangan kekinian akan menghasilkan Indonesia yang berwarna, yang menunjukkan adanya keragaman yang tetap diikat oleh Bhinneka Tunggal Ika.

Page 14: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

8

Iklim arsitektur yang beragam akan membangun kesadaran kita semua bahwa Indonesia ini kaya, dan Indonesia memiliki arsitektur yang beragam.

Pandangan tersebut dapat kita perhatikan dari karya-karya lima besar nominasi. Seperti karya yang menyajikan arsitektur Muna. Sejauh mana masyarakat dapat menerima karya ini sebagai bagian dari milik mereka. Masyarakat disajikan sebuah solusi, terhadap keterbatasan lahan dan ruang melalui pengolahan dinding miring pada sisi yang berbatasan dengan ruang luar, yang berfungsi sebagai tempat menyimpan barang atau dengan kata lain dijadikan sebuah lemari. Transformasi bentuk masa simetris berubah menjadi tidak simetris. Pada akhirnya menyajikan karya arsitektur lokal yang dinamis, perlu juga dikaji sejauh mana transformasi yang dilakukan tersebut merupakan rangkaian transformasi bentuk yang berkesinambungan dari masa ke masa sebelumnya. Transformasi bentuk tidak terlepas dari wujud perkembagan teknologi bahan bangunan saat ini.

Adanya gagasan dalam pemanfaatan bahan bekas sebagai solusi dalam penyediaan rumah murah, perlu ditunjang dengan regulasi. Oleh karenanya, perlu kajian lebih mendalam. Di samping itu, banyak karya yang menyajikan kebaruan rancangan arsitektur lokal terkait dengan perkembangan teknologi bahan bangunan, juga teknologi instalasi pengolahan air bersih maupun air limbah.

Hampir sebagian besar karya menunjukkan bahwa perumahan di perdesaan perlu mendapatkan perhatian lebih. Alasan kuat yang mendasari adalah tingginya angka kemiskinan di perdesaan. Seperti kawasan kampung nelayan yang disajikan oleh tiga peserta yang masuk dalam nominasi lima besar. Ketiganya mengarahkan bahwa pembangunan rumah tidak sebatas membangun fisik bangunan akan tetapi membangun kehidupan dan penghidupan penguhuninya. Gagasan yang diwujudkan oleh peserta sangat memperhatikan kegiatan dan aktivitas keseharian yang tidak saja ditampung dalam ruang-ruang dalam akan tetapi ruang luar menunjukkan adanya kegiatan tidak sekedar bertempat tinggal.

Arsitektur rumah apung barangkali bukan sesuatu yang baru untuk sebagian besar masyarakat Indonesia. Karena umumnya untuk permukiman yang dilalui oleh sungai-sungai besar seperti di Pulau Sumatera, Pulau Kalimantan, atau di kepulauan lainnya sudah banyak arsitektur rumah terapung. Namun yang menjadi menarik dari karya peserta tersebut adalah solusi teknologi apung itu sendiri yang sudah bertransformasi dengan menggunakan bahan bahan modern, seperti dengan penggunaan beton ringan berbasis foam.

Page 15: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

9

Arsitektur Indonesia umumnya dicirikan dari bentuk atapnya yang cukup dominan, dikarenakan oleh pertimbangan iklim tropis dengan curah hujan yang besar dan sinar matahari yang berimpah. Sebagian besar peserta banyak yang sepakat bahwa bentuk atap atau arsitektur atap ini harus dipertahankan. Karya-karya yang masuk memperlihatkan bentuk-bentuk atapnya masih sangat dominan. Volume atap yang cukup luas, banyak digunakan untuk menambah kegiatan bagi keluarga sehingga ruang atap menjadi sangat bermanfaat.

Terminologi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dari sebagian besar peserta menunjukkan ada perbedaan dengan terminologi saat ini yang dibangun oleh kebijakan pemerintah. Di mana pemerintah menempatkan MBR pada katagori penghasil 4-7 juta rupiah. Sedangkan masyarakat melalui karya peserta lomba lebih menempatkan MBR pada kelompok berpenghasilan informal rata-rata dengan penghasilan di bawah 2,5 juta rupiah.

Page 16: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

10

Hampir seluruh peserta menyajikan rancangannya dengan sangat baik!Sayangnya hampir semua peserta juga gemar menggunakan software komputer. Langka yang menggunakan

media arsitektur yang paling mendasar yaitu sketsa gambar tangan.Sedangkan pada sisi subtansi rancangan kondisinya agak menyedihkan. Hampir seluruh peserta agaknya

luput memahami arti Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Demikian juga pemahaman tentang konteks keseharian pengguna MBR.

Peserta cenderung melihat MBR sebagai orang “luar” daripada sebagai orang “dalam”. Lima nominasi yang mempresentasikan rancangannya pun tak luput dari “kekurangan” ini. Layaknya sebuah sayembara, sebaiknya hasil rancangan para finalis tidak mentah-mentah ditiru.

Masuk dalam finalis tidak serta merta menjamin rancangan ini spesifik dan fit dengan konteks nature dan culture-nya.

Pembaca masih perlu memilah-milah mana yang baik dan mana yang selayaknya dihindarkan.

Selamat Membaca

DR. IR. PURNAMA SAlURA, MM., MT.Akademisi, Praktisi Arsitektur

Page 17: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

11

Sayembera Rancangan Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal Tahun 2016 ini sangat luar biasa! Sayembara ini merupakan wadah bagi seluruh arsitek untuk ikut memberikan kontribusi dalam desain rumah bagi masyarakat yang berpenghasilan rendah yang masih tetap berindentitaskan lokal.

Peserta sayembara secara keseluruhan sangat kreatif dan inovatif. Keberanian dalam mengolah ide-ide yang baru dan imajinasi yang tanpa batas berkolaborasi dengan teknologi dan bahan yang baru sangat variatif. Beberapa karya fokus pada pemecahan masalah, kondisi alam, ada pula yang lebih banyak fokus mentransformasikan lokalitas dan ada yang lebih fokus pada bagaimana menyeleraskan tradisi dalam modernitas.

Namun apapun itu, pemahaman rumah tidak hanya sekedar tempat berlindung tetapi sebagai tempat interaksi sosial, ekspresi budaya, dan aktivitas ekonomi. Identitas lokal rumah di Indonesia tidak hanya terlepas dari fungsi fisik dan sosial semata tetapi sudah merupakan warisan secara turun temurun yang sarat dengan makna, simbol, konsep, dan filosofi dari setiap tarikan garis yang membentuknya. Demikian juga pemahaman terhadap Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) bukan hanya sekedar seberapa penghasilan mereka tapi seberapa mereka mampu menyisihkan untuk memenuhi kebutuhan akan papan terkait aspek keterjangkauan MBR.

Oleh karena itu, keberhasilan transformasi identitas lokal dalam arsitektur kekinian adalah kemampuan mentransformasikan baik konsep, bahan, teknologi, struktur, konstruksi, simbol, dan ornamen dengan keharmonisan dan kondisi modern sekarang. Melestarikan substansi isi (substance of content) dan melakukan reformasi pada subparas ekspresi (substance of expression) sehingga wujud rumah arsitektur kekinian yang muncul adalah hasil harmoni penjagaan kontekstual yang beradaptasi dengan ekspresi modernitas.

Semua karya peserta sayembara akan menjadi khazanah yang kreatif tentang bagaimana keberagaman dan kekayaan rumah rakyat di Indonesia. Semoga bisa menjadi masukan dan kontribusi yang luar biasa tidak hanya dalam tingkatan ide desain tetapi juga sampai ke ranah kebijakan, pembiayaan, teknologi, dan kelembagaan perumahan dan permukiman di Indonesia.

DR. NGAKAN KETUT ACWIN DWIJENDRA, ST., MA.Akademisi, Praktisi Arsitektur

Page 18: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

12

Banyaknya peserta yang memasukkan karya merupakan salah satu tolok ukur bagi keberhasilan penyelenggaraan sayembara. Hal ini juga merupakan ‘kesulitan’ bagi dewan juri untuk memilih atau menentukan pemenangnya. Tahapan seleksi yang panjang dimaksudkan untuk memastikan bahwa pemikiran yang benar-benar bagus dan menjawab tuntutan serta kebutuhan KAK-lah yang layak sebagai pemenang. Dan itu sudah dilakukan.

Namun saya ingin juga memberikan catatan terkait dengan sayembara ini, mengingat bahwa betapa banyak karya dengan pemikiran-pemikiran yang ‘menarik’ sekalipun tidak muncul dengan predikat pemenang. Dalam sayembara apapun memang harus ditentukan sejumlah kecil yang dinamakan Pemenang. Jika dicermati ada banyak gagasan menarik yang terserak dan tersebar di antara karya-karya yang dikategorikan sebagai bukan pemenang itu, dan ini bernilai juga.

Catatan ini lebih tentang gagasan-gagasan dalam kelompok besar yang disebutkan sebagai bukan pemenang itu.

Dari ratusan karya yang masuk secara agak kasar dapat digolongkan menjadi lima arus pemikiran, yaitu :1. Transformasi vernakular, titik berat kelompok ini ada pada upaya-upaya untuk mengkinikan khazanah

bentuk arsitektural. Sekalipun beberapa masih bertumpu pada citra estetik, ada juga yang mampu menukik pada esensi dan membawa dalam perwujudannya yang relevan dengan kebutuhan masa kini.

2. Inovasi produksi, kelompok ini menyarankan bagaimana ‘gap’ kebutuhan atas perumahan yang besar itu dapat diatasi secara cepat dengan bertumpu pada proses produksi massal. Ini tidak harus dimaknai sebagai proses produksi oleh kontraktor besar namun bisa juga bertumpu pada komunitas dengan mengadopsi logika serta metode produksi yang moduler dengan prefabrikasi komponen.

3. Tapak spesifik, persoalan rumah bukan sekedar mengenai jumlah melainkan juga kesesuaian dengan tapak dan terlebih terkait dengan penghuni atau pemakai yang di dalamnya ada persoalan kebiasaan serta nilai sosial. Pendekatan rancangan di sini dilakukan dengan mendalami karakteristik alamnya serta manusia yang hidup di dalamnya. Komunitas nelayan misalnya akan membutuhkan wujud rumah yang berbeda dengan petani. Sementara rumah pada lahan berkontur di daerah pegunungan tentu akan berbeda dengan rumah di tepi sungai atau bahkan di tepi laut.

IR. EKO PRAWOTO, M.ARCh, IAIAkademisi, Praktisi Arsitektur, IAI

Page 19: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

13

4. Solusi yang terintegrasi, kelompok ini mencoba melihat persoalan merumah bukan sebagai persoalan membuat bangunan melainkan bagaimana kegiatan di dalamnya dapat berlangsung dengan baik, nyaman, serta harmonis dengan alam sekitarnya untuk mewujudkan lingkungan yang berkelanjutan dan sehat serta memberikan peluang ekonomi. Pemikiran tentang rumah kemudian diintegrasikan dengan misalnya memanen air hujan, mengatasi limbah, memurnikan air bahkan sampai kebun sayur sebagai bagian dari rumah itu.

5. Konteks urban/lahan sempit, persoalan ini sangat khas bagi wilayah perkotaan, harga tanah yang tinggi akan menuntut penggunaan lahan yang hemat namun sekaligus tuntutan perwujudan ruang hidup yang nyaman serta sehat.

Pada akhirnya sayembara rumah sederhana menjadi tidak sederhana juga karena persoalan merumah pada dasarnya adalah persoalan asasi yang memerlukan pendekatan menyeluruh. Merumah merupakan perjalanan budaya manusia. Dengan kecenderungan pendekatan yang sangat pragmatis, pendekatan ekonomi (ingat istilah rumah murah atau rumah sederhana atau terjangkau) sebenarnya barulah tentang satu aspek saja. Manusia membutuhkan aspek lain untuk menopang hidupnya. Nilai sosial budaya dan keberlanjutan lingkungan juga kegiatan kehidupan dan penghidupan di dalamnya merupakan aspek yang sangat hakiki. Rumah lebih dari sekedar komoditas yang bisa ditakar dalam jumlah, luasan, maupun harga saja. Namun ada juga ruh, nilai, serta dampak sosial budaya maupun lingkungannya. Nah, dalam hal ini desain menemukan panggilan dirinya karena itu sayembara seperti ini menjadi penting.

Pada arah yang lebih mikro, ada juga gagasan-gagasan yang mungkin kecil namun sebenarnya menyimpan potensi untuk membuat perubahan. Misalnya usulan rancangan yang melihat ruang luar sebagai ruang kehidupan, struktur ruang dibentuk dengan menanam pohon dalam konfigurasi tertentu. Lalu terwujudlah ruang luar dalam naungan kerindangan pepohonan, nyaman, ekologis, dan selaras dengan budaya tropis yang nyaris kita lupakan karena perancang yang mencari jalan mudah dengan merekomendasikan pemasangan AC. Atau bidang dinding yang diintegrasikan sebagai ‘ruang penyimpanan’, kepekaan pada keterbatasan lahan/ruang, juga empati terhadap kebutuhan penghuni dalam keterbatasannya patutlah mendapat perhatian juga.

Page 20: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

14

Saya sendiri merasa sangat bersyukur dapat terlibat sebagai anggota juri sehingga dapat belajar banyak dari pemikiran-pemikiran yang sangat beragam itu.

Pada akhirnya memang persoalan tentang merumah atau memenuhi kebutuhan rumah tidak otomatis selesai dengan penyelenggaraan sayembara namun dalam hal ini ada juga optimisme yang muncul dari dalamnya. Bahwa ada perhatian besar yang saat ini semakin menguat khususnya dari pemerintah lewat Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Dinas Pekerjaan Umum yang akan melakukan kajian lebih lanjut atas usulan-usulan rancangan ini. Artinya masyarakat akan mendapatkan peluang dan kemungkinan cara serta metode yang lebih bervariasi dalam mewujudkan impian besar untuk merumah.

Semoga nyala api semangat ini tidak kunjung padam.

Page 21: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

15

Sayembara perancangan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dengan berbasis kekhasan daerah (lokalitas) ini dapat dipandang sebagai langkah awal upaya strategis mengembangkan pembangunan (pe)rumah(an) murah yang mempunyai identitas lokal.

Masyarakat sangat antusias mengikuti sayembara (hampir 300 karya diterima panitia dari 697 pendaftar) dan mencoba melakukan transformasi nilai-nilai lokal ke dalam perancangan rumah MBR. Dewan juri telah bersepakat untuk memilih lima karya yang dipandang berhasil melakukan transformasi arsitektural. Kelima karya tersebut merupakan karya terbaik dari yang ada dengan segala kelebihan dan kekurangannya.

Kegiatan sayembara ini mengungkap bahwa pemaknaan rumah MBR tidak dapat diseragamkan karena masing-masing daerah mempunyai persepsi MBR tersendiri.

Saat ini, sayembara ini memang belum mendapatkan hasil rancangan yang paripurna tetapi dengan sedikit modifikasi, hasil sayembara ini layak diujicobakan. Inilah nilai lebih penyelenggaraan sayembara ini.

DR. IR. YOhANES bASUKI DWI SUSANTO, MSC.Akademisi, Praktisi Arsitektur

Page 22: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

16

Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman merupakan salah satu institusi pemerintah di dalam Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat. Untuk mendekatkan lembaga penelitian kepada masyarakat, termasuk para pakar, peneliti, mahasiswa, dan pemerhati serta pemeduli perumahan, Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman menyelenggarakan kegiatan sayembara rancangan rumah sederhana yang memasukkan unsur kearifan lokal, transformasi rancangan rumah tradisional melalui rekayasa penggunaan teknologi konstruksi dan bahan bangunan lokal dengan delapan kriteria yaitu: Deskripsi Masayarakat Berpenghasilan Rendah menurut pemahaman peserta di tiap daerah, Muatan Lokal, Berwawasan Lingkungan, Mudah Direalisasikan, Kepraktisan Operasional, Kelayakan Ekonomi, Kebaruan, dan Kelayakan Teknis.

Melalui sayembara tersebut dapat terlihat bahwa antusiasme masyarakat ternyata sangat besar, yang dibuktikan dengan masuknya 281 karya desain dari 697 peserta yang mendaftar, yang berasal dari berbagai macam provinsi di Indonesia.

Setelah melalui proses seleksi dan penilaian selama dua minggu, Dewan Juri yang terdiri dari unsur Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, para pengajar dari perguruan tinggi, arsitek, dan praktisi perumahan, akhirnya memutuskan lima karya terbaik yaitu:

1. Rumah Ekombele oleh Azki Muhammad dan Margaretha L. Bunga Naen 2. Jabu Ni Siosar oleh Erik Wijaya3. Buruan Urang oleh Yusup Rahayu Bahtiar4. Harmonisasi Alam oleh Afan Mponiala5. Omah Nelayan oleh Felicia Annice, Yenti Amelia, dan Dennis Cahya IndraKelima rancangan yang masuk dalam nominasi, sesungguhnya dapat dimplementasikan atau diwujudkan di

lapangan, tidak hanya oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat melalui program penyediaan rumah khusus dan fasilitasi perumahan swadaya, tetapi juga oleh institusi lain, seperti Kementerian Sosial, Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, para pengembang yang membangun rumah umum bagi masyarakat berpenghasilan rendah, lembaga donor, maupun masyarakat umum.

Harapannya, pengenalan rancangan rumah yang mengadopsi kearifan lokal dan implementasinya di

IR. PANGIhUTAN MARPAUNG, M. ARCh. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Page 23: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

17

lapangan lebih dapat diterima oleh masyarakat luas, selain untuk mempertahankan nilai dan tradisi bermukim yang beragam di seluruh Indonesia.

Kami mengajak semua pihak yang peduli kepada pembangunan dan pengembangan perumahan untuk mengenalkan dan menggunakan rancangan hasil sayembara ini untuk memenuhi permintaan rumah yang layak dan terjangkau, yang masih banyak dibutuhkan oleh masyarakat berpenghasilan rendah.

Akhirnya Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang tinggi kepada Bapak Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Kepala Pusat Penelitian dan Pengembangan Perumahan dan Permukiman Kementerian PUPR, para peserta sayembara, para juri, serta panitia sayembara yang telah mendukung terselenggaranya kegiatan ini sehingga dapat berlangsung dengan baik dan lancar.

Page 24: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

18

Sayembara Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal ini rasanya mendapat berkah dari Allah SWT. Betapa tidak? Pertama, jumlah peserta yang berminat meliputi hampir 697 orang/kelompok, kemudian yang akhirnya menyerahkan karya rancangan mencakup hampir 300 peserta. Jumlah yang tidak sedikit. Kedua, sebaran geografis peserta juga cukup beragam, merepresentasikan cakupan kepulauan Indonesia.

Pun kemudian terpilih sekitar 58 buah karya arsitektur yang masih memberikan aneka rupa solusi rancangan dengan kelebihan dan kekurangannya.

Hal yang menarik dari sejumlah karya tersebut, terdapat tipologi yang beragam; tipe rumah nelayan (pesisiran), tipe rumah di dataran tinggi (pegunungan), tipe rumah pedalaman (agraris). Hal lain yang mencerminkan kekayaan karya berupa rancangan dengan tipe rumah tapak (landed), tipe rumah apung, dan tipe rumah panggung.

Hampir semua karya berusaha menyuguhkan konsep nilai lokal dengan berbagai macam strategi rancang. Sebagian besar melalui pengolahan bentuk atap, mulai dari stilisasi yang sederhana hingga eksperimentasi yang cenderung rumit. Ada pula pendekatan nilai lokal melalui pemilihan material bangunan, baik material rangka, maupun dinding. Selain tipologi tersebut, juga terdapat karya yang berangkat dari kasus di lapangan, yakni sebuah desa yang terkena musibah bencana alam. Jadi rancangan merupakan solusi rancang atas fenomena alam.

Persoalan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) disikapi dan diselesaikan dengan berbagai kreativitas rancang. Mulai dari menyiasati lahan, pengolahan ruangan, dan penentuan material yang sifatnya hybrid.

Perlu diapresiasi bahwa semua karya telah berupaya memberikan alternatif rancang yang kreatif, dengan berbagai tema. Namun pada akhirnya masih tetap menyimpan persoalan rancang yang harus disempurnakan lagi, seperti konsekuensi faktor klimatologi, karakteristik kegiatan, dan upaya pengembangan dalam rangka pengadaan secara massal.

DR. IR. MOhAMAD MUqOffA, MT. Akademisi, Praktisi Arsitektur

Page 25: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

19

TENTANG SAYEMbARA

Page 26: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

20

RUMAH SEDERHANA DAN NILAI LOKAL

Pembangunan perumahan massal dalam beberapa dasawarsa belakangan ini cenderung dilakukan dengan pendekatan pragmatik-fungsional yang mengarah pada kesamaan bentuk dan kesamaan ruang. Sementara itu, kondisi wilayah di Indonesia sangat beragam sehingga rumah massal banyak yang tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat setempat. Metode pengadaan rumah bagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) cenderung mengandalkan skema pengadaan yang lebih mengedepankan aspek ekonomi sehingga mereduksi makna rumah itu sendiri.

Pola pembangunan ini memicu hadirnya rancangan rumah sederhana yang tipikal, baik harga maupun rupa. Contohnya tidak ada beda antara rancangan rumah sederhana di kota besar seperti Medan dengan rancangan rumah di kota-kota menengah dan kecil seperti di Flores, misalnya. Kenyataannya kini banyak rumah sederhana yang siap pakai, baik dibangun oleh pemerintah maupun swasta, mangkrak tidak laku.

Sayembara ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa potensi setempat, lokalitas, keragaman arsitektur tradisional yang ada di seluruh wilayah negeri ini sangat dibutuhkan dalam rancangan rumah tinggal sederhana lagi sehat. Tujuannya agar penghuni, yang kebanyakan adalah masyarakat setempat, juga dapat merasakan bahwa rumah tinggalnya memiliki kekhasan sebagaimana yang mereka pikirkan dan rasakan. Diharapkan rumah sederhana tersebut mampu menjadi ‘dunia kecil’ (jagad alit) si penghuni.

Rancangan Rumah Tinggal Sederhana Sehat yang setara dengan MBR digagas untuk memberi keragaman dan keunikan budaya yang tercermin pada permukiman warganya. Melalui sayembara ini, besar harapan dapat diperoleh rancangan rumah sederhana yang selaras, “membetahkan” (homy, pomah) dan berbasis pada pengembangan konsep nilai-nilai lokal serta arsitektur tradisional Indonesia.

SEDERHANA DENGAN NILAI LOKAL

Sayembara ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan rumah sederhana sehat yang merujuk pada arsitektur tradisional yang kaya dengan nilai-nilai lokal di Indonesia dalam rangka pemenuhan kebutuhan rumah yang dapat menumbuh-kembangkan karakter lokal, baik pada tata nilai, rancangan, maupun bahan yang digunakan.

Meskipun demikian aspek yang terpenting dalam pemenuhan kebutuhan rumah sederhana yang layak dan terjangkau harus tetap memenuhi persyaratan keselamatan, kesehatan, kenyamanan, kemudahan, dan dalam lingkup heterogenitas potensi daerah, khususnya potensi bahan bangunan, nilai budaya, serta karakteristik lingkungan alam kawasan.

Page 27: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

21

ACUAN RANCANGAN

Dasar dari perancangan rumah sederhana sehat mengacu pada:1. Undang-undang No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman;2. Program Pemerintah tentang Penyediaan Sejuta Rumah;3. http://sejutarumah.id/index.php/halaman/detail/13/tentang-program-sejuta-rumah;4. Keputusan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Republik Indonesia Nomor 403/KPTS/M/2002

tanggal 2 Desember 2002 tentang Pedoman Teknik Pembangunan Rumah Sederhana Sehat (RS Sehat);5. Peraturan Daerah yang berlaku tentang Arsitektur Tradisional Setempat (kalau ada)

TARGET KELUARAN

Rancangan arsitektur (preliminary design dan detailed engineering design). Model atau purwarupa (prototype) khas setempat yang meliputi:

1. Deskripsi MBR (Masyarakat Berpenghasilan Rendah) pada daerah usulan, termasuk:• Pengertian MBR;• Kelas/range penghasilan sesuai dengan kondisi daerah usulan;• Kondisi sosial MBR;

2. Konsep rancangan (arsitektur, struktur, dan utilitas);3. Rencana tapak, skala 1:100 (minimal);4. Denah, skala 1 : 50 (minimal);5. Tampak dari empat arah, skala 1 : 50 (minimal);6. Potongan memanjang dan melintang, skala 1 : 50;7. Detail tampak atau fasad rumah, skala 1 : 50;8. Detail arsitektur yang khas setempat, skala 1 : 50 atau 1 : 20;9. Spesifikasi bahan bangunan;10. Gambar ilustrasi 3D massa bangunan dan interior;11. Rincian Anggaran Biaya (RAB) bangunan 1 (satu) unit rumah;12. Rincian penjadwalan pembangunan, termasuk metode membangun.

KRITERIA RANCANGAN

1. Rancangan rumah harus merupakan sebuah rancangan arsitektur yang merujuk pada arsitektur tradisional yang kaya dengan nilai-nilai lokal ke-Indonesia-an (sesuai domisili/regional peserta);

Page 28: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

22

2. Rumah yang dimaksud dapat berupa rumah tapak, rumah panggung, atau rumah apung;3. Rancangan harus dapat diterapkan (applicable);4. Rancangan rumah harus dapat memberi solusi terhadap prinsip selaras dengan lingkungan.

SYARAT DAN KETENTUAN

1. Kegiatan sayembara ini tidak dipungut biaya;2. Peserta wajib mengirimkan rancangan lokal sesuai dengan domisili (yang ditunjukkan dengan Kartu Tanda

Mahasiswa (KTM)/KTP/SIM/alamat tempat kerja);3. Peserta dapat mengirimkan rancangan kedua dengan lokalitas wilayah yang berbeda dengan domisilinya;4. Peserta yang memasukkan 2 (dua) karya, hanya 1 (satu) karya yang dapat menjadi pemenang;5. Kriteria peserta:

a. Semua lapisan masyarakat umum dapat mengikuti sayembara ini dengan ketentuan mampu melaksanakan atau membuat materi karya seperti yang dipersyaratkan;

b. Peserta dapat perseorangan ataupun kelompok dengan jumlah anggota maksimal 4 (empat) orang, termasuk ketua;

6. Setiap karya yang didaftarkan merupakan karya orisinal dan bukan modifikasi dari karya orang lain;7. Setiap karya yang didaftarkan belum pernah diikutsertakan dalam sayembara lainnya dan karya akan menjadi

milik pihak penyelenggara sepenuhnya;8. Peserta maupun pemenang yang terbukti melakukan kecurangan dalam bentuk apapun selama sayembara

berlangsung akan didiskualifikasi dan tidak berhak menerima kompensasi atau hadiah dalam bentuk apapun;9. Hadiah tidak dapat dialihkan dan ditukar dalam bentuk lainnya.

PENDAFTARAN, PENGIRIMAN HASIL KARYA, DAN PENJURIAN

1. Pendaftaran peserta disertai fotocopy kartu identitas diri (KTP atau Kartu Mahasiswa/Kartu Pelajar/Kartu Pegawai), untuk selanjutnya akan diberikan nomor pendaftaran sebagai identitas pada lembar karya. Formulir pendaftaran dan buku panduan dapat diunduh di website: http://puskim.pu.go.id.

Formulir pendaftaran diisi (dilampiri file pemindaian KTP/SIM/KTM/Kartu Pegawai yang masih berlaku) dan segera dikirimkan melalui email: [email protected] dan cc: [email protected], untuk mendapatkan nomor identitas peserta yang digunakan pada saat mengirimkan hasil karya. Pendaftaran paling lambat tanggal 14 November 2016.

Page 29: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

23

2. Hasil karya yang disampaikan: a. Dalam media penyajian dengan format kertas A3 (setiap lembar harus bersih dari identitas diri kecuali

nomor kode yang diberikan panitia dan judul karya);b. Dicetak dengan ukuran kertas A3 (maksimal 15 lembar); dilengkapi softcopy berupa file gambar berformat

digital (*.JPG atau *.PDF dan *.DWG) dengan resolusi 600 pixel/inch dan gambar 3D dengan resolusi 600 dpi, frame/scene yang memiliki ukuran minimal 1500 pixel pada sisi terpendek atau ukuran minimal 25 cm x 34 cm (minimal file 20MB) dalam bentuk CD/DVD;

c. Hasil karya yang disajikan dalam bentuk “free hand”, disampaikan dalam bentuk softcopy digital hasil pemindaian (scanning);

d. Materi karya harus diserahkan sebanyak 1 (satu) set sesuai ketentuan pada poin di atas;e. Kepada 5 (lima) calon pemenang yang terpilih nantinya, untuk penilaian akhir diminta melengkapi

dengan penyajian hasil karya dalam format powerpoint (maksimal 10 slides) untuk presentasi (maksimal 20 menit) pada proses penjurian akhir;

3. Hasil karya beserta Surat Pernyataan Orisinalitas dan Pakta Integritas yang sudah ditandatangani perorangan atau oleh ketua tim dimasukkan ke dalam amplop dan dikirimkan ke sekretariat sayembara melalui pos atau kurir paling lambat tanggal 7 November cap pos/tanggal resi kurir, dengan tujuan:

Panitia Sayembara Rancangan Rumah Sederhana Sehat Berbasis Nilai Lokal 2016Pusat Litbang Perumahan dan PermukimanJl. Panyaungan – Cileunyi WetanKabupaten Bandung 40393Telepon : 022.7798393 (4 lines) Faksimili : 022.7798392e-mail:[email protected] cc: [email protected]

PENJURIAN

Penjurian dilaksanakan dua tahap :1. Tahap pertama dilaksanakan di Bandung pada tanggal 16-18 November 2016 dan akan diambil lima calon

pemenang untuk penjurian tahap berikutnya;2. Tahap kedua, lima calon pemenang akan diundang ke Bandung untuk melakukan presentasi karyanya di

depan dewan juri. Biaya perjalanan dan akomodasi peserta ditanggung oleh panitia penyelenggara sesuai dengan standar yang diberlakukan di instansi pemerintah. Penyampaian penghargaan pemenang akan dilakukan di Jakarta dan lima calon pemenang diundang untuk menghadiri acara tersebut.

Page 30: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

24

KRITERIA PENJURIAN

1. Muatan Lokal atau Kearifan Lokal 2. Berwawasan Lingkungan 3. Mudah direalisasikan 4. Kepraktisan Operasional 5. Kelayakan Ekonomi6. Kebaruan7. Kelayakan Teknis

DEWAN JURI

Ketua Dewan JuriGede Kresna, ST. (Praktisi Arsitektur)Sekretaris Dewan JuriIr. Priyo Pratikno, MT. (Akademisi, Praktisi Arsitektur, IAI)Anggota JuriProf. (R). Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES (Profesor Peneliti Perumahan)Dr. Ir. Purnama Salura, MM., MT. (Akademisi dan Praktisi Arsitektur)Dr. Ngakan Ketut Acwin Dwijendra, ST., MA. (Akademisi dan Praktisi Arsitektur)Ir. Eko Prawoto, M.Arch., IAI (Akademisi, Praktisi Arsitektur, IAI)Dr. Ir. Yohanes Basuki Dwi Susanto, MSc. (Akademisi dan Praktisi Arsitektur)Ir. Pangihutan Marpaung, M. Arch. (Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT. (Akademisi dan Praktisi Arsitektur)

SEKRETARIAT PENYELENGGARA

Puslitbang Perumahan dan Permukiman serta FORMAT IndonesiaJl. Panyaungan – Cileunyi WetanKabupaten Bandung 40393Telepon : (022) 7798393 (4 lines), Faksimili : (022) 7798392Website : http://puskim.pu.go.ide-mail : [email protected]

Page 31: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

25

Narahubung: Azka Pintra, ST ( 087834886475 ) dan Kunthi Herma Dwidayati, SPd, MSc ( 085863859127 )

JADWAL PELAKSANAAN SAYEMBARA

TANGGAL-TANGGAL PENTING

Pengumuman Sayembara: Senin, 22 Agustus 2016Batas Akhir Pendaftaran Peserta: Rabu, 14 September 2016Pemasukan Karya: Terakhir Jumat, 7 November 2016 (cap pos/tanggal resi kurir)Penjurian Awal: Rabu-Kamis, 16-17 November 2016 di BandungPengumuman Pemenang Lima Besar: Jum’at, 18 November 2016Paparan dan Penjurian Lima Besar: Kamis, 24 November 2016 di BandungPenganugerahan Gelar: Hari Kebaktian Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat Tahun 2016

Page 32: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

26

Page 33: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

27

SISTEM PENIlAIAN KARYA

Page 34: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

28

Berkenaan dengan banyaknya peserta yang hingga hari terakhir pengumpulan mencapai 281 peserta, perlu dirancang tata cara penilaian terhadap karya yang masuk. Harapannya agar diperoleh hasil yang sesempurna mungkin dalam waktu yang relatif singkat sesuai jadwal yang telah dirancang sebelumnya. Penilaian dilakukan dalam dua tahap. Setelah peserta dinyatakan memenuhi persyaratan administrasi maka akan dilakukan penilaian terhadap desainnya.

Pertama, memeriksa kelengkapan dokumen administrasi yaitu adanya Pakta Integritas dan pernyataan Orisinalitas Karya yang menyatakan karya tersebut asli buatan yang bersangkutan serta belum pernah diikutsertakan pada lomba sejenis. Kedua pernyataan itu harus disetujui peserta, ditandai dengan dibubuhkannya tanda tangan ketua kelompok di atas materai senilai Rp. 6.000,-. Aspek ini diperiksa pada awal penilaian untuk meyakinkan juri bahwa peserta tidak akan melakukan kecurangan dari awal hingga akhir sayembara. Pemeriksaan Orisinalitas karya ditujukan untuk meyakinkan para juri bahwa karya tersebut benar-benar asli bukan hasil contekan dan belum pernah disertakan dalam sayembara sebelumnya.

Kedua, penilaian rancangan arsitektur secara bertahap yaitu melalui tahapan penyaringan. Awalnya, setiap juri yang berjumlah sembilan orang masing-masing memilih lima karya yang dianggap layak untuk dinilai pada tahap berikutnya. Pertimbangannya adalah bahwa kesembilan juri memiliki kesepakatan tentang apa saja yang akan dinilai sehingga akan menghasilkan kesetaraan bobot yang relatif sama. Penilaian ini ditujukan pada capaian kualitas dan kuantitas desain, yakni pada cara yang dikemukakan untuk memecahkan problem setempat. Mengeksekusi desain berdasarkan kepekaan merancang terhadap permasalahan yang dihadapi sehingga rancangan benar-benar merupakan solusi arsitekturalnya.

Desain yang masuk diterima panitia sejumlah 281 rancangan dan dinyatakan sah sejumlah 251 rancangan. Setelah dilakukan penilaian terutama pendalaman terhadap rancangan arsitekturalnya, beberapa juri memberikan merekomendasikan terhadap beberapa karya yang dianggap baik sehingga melebihi jumlah yang ditetapkan semula, yakni terkumpul 58 desain. Rancangan tersebut dipilih kembali berdasarkan kelebihan, keunikan dan nilai tambah yang dimilikinya, diuji menggunakan delapan aspek perancangan Rumah Sederhana yang telah ditetapkan oleh panitia.

Proses berikutnya adalah menilai ulang ke-58 desain tersebut dengan lebih detail dan saksama sehingga akan diperoleh desain untuk dipilih lagi menjadi lima besar karya nominasi. Pemilihan juara dari lima besar nominasi dilakukan melalui presentasi verbal dari setiap kelompok yang dilakukan secara tertutup. Sebelum melakukan presentasi, setiap

Page 35: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

29

kelompok diarahkan agar menjelaskan berbagai hal yang telah diatur oleh panitia sehingga diskusi akan terfokus pada aspek-aspek tertentu yang berkaitan dengan rancangan rumah sederhana sehat yang berbasis nilai lokal.

Teknik presentasi secara verbal diharapkan dapat membantu proses penilaian menjadi objektif dan transparan. Presentasi karya yang dilakukan oleh kelima calon pemenang dimaksudkan agar juri semakin yakin terhadap pilihannya. Selama ini problem yang dihadapi penilai rancangan adalah kurangnya informasi tentang karya itu sendiri dikarenakan presentasi gambar rancangan tidak selalu dapat menyampaikan hal-hal yang ada di balik pemikiran perancangnya.

Cara ini diharapkan akan semakin jelas menunjukkan kepada peserta sayembara, khususnya mereka yang tergolong lima besar, bahwa sayembara ini dipahami sebagai upaya untuk memperoleh masukan dan solusi terbaik untuk rancangan rumah sederhana yang akan dibangun di setiap pelosok wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, NKRI.

Page 36: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

30

Page 37: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

31

5 KARYA PEMENANG

Page 38: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

32

Page 39: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

33

RUMAh EKOMbElE AZKI MUhAMMAD & MARGAREThA l. bUNGA NAEN

Pemenang Pertama

untuk pengolahan air limbah agar tidak mengganggu keberadaan air tanah yang tidak terlalu dalam. Pengolahan air hujan, limbah cair dapur, dan limbah kotoran dibedakan: air hujan digunakan untuk sumber air minum dan air limbah cair untuk menyiram tanaman. Penyaringan menggunakan pasir, ijuk, dan arang aktif dengan pembedaan tempat penyaringan sesuai sumber limbahnya. Sementara itu, limbah padat disalurkan ke septic tank yang kemudian akan bermuara ke septic tank komunal.

Dapur dilengkapi dengan chimney wall agar asap dari tungku tertarik keluar karena perbedaan tekanan panas dan dingin. Dinding tersebut berupa kisi-kisi kayu yang akan mengeluarkan asap yang telah diarahkan keluar oleh cement board.

Rumah Ekombele berawal dari kondisi pesisir Bele, desa di Kecamatan Waiwerang, Pulau Adonara, Flores Timur. Tingkat kesadaran penduduk terhadap sanitasi masih rendah. Sebagian rumah masyarakat yang rata-rata bermatapencaharian sebagai nelayan tidak jarang akan terkena air pasang laut. Ditambah dengan kenyataan beberapa rumah belum memiliki toilet, serta sebagian besar rumah belum dilengkapi instalasi septic tank. Pembuangan yang berakhir di tanah atau laut tentu akan mencemari keberadaan sumber air.

Rancangan rumah ini mencoba mengurai masalah yang ada dengan mengacu pada rumah adat (lango belen) Suku Lamaholot, Flores Timur, yaitu Rumah Koke. Rumah dirancang berbentuk panggung untuk mengantisipasi naiknya permukaan air laut saat pasang. Pada bagian dapur, kolongnya digunakan

Page 40: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

34

1

2

3

4 5

Legenda:1. Denah Rumah2. Tampak Depan3. Tampak Belakang

4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Samping Kiri6. Potongan 1-1’

7. Potongan 2-2’8. Transformasi Desain dan

Ruang

Page 41: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

35

6 7

8

Page 42: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

36

JAbU NI SIOSARERIK WIJAYAPemenang Kedua

Konsep rancangan ini mencoba mengangkat kembali nilai kebersamaan masyarakat Karo, dimulai dari pembangunannya yang melibatkan partisipasi warga melalui gotong royong. Rumah mengacu pada rumah tradisional Karo, Siwaluh Jabu, yang berbentuk panggung. Pembagian rumah menjadi tiga bagian yaitu, kepala sebagai gudang menyimpan hasil panen; badan untuk berkumpul, istirahat, memasak; serta kaki untuk menyimpan alat pertanian dan mengumpulkan sampah.

Pembagian ruang dan material menyesuaikan dengan perkembangan zaman, namun dengan tetap menyediakan teras depan dan teras belakang sebagai ruang berkumpul antar masyarakat. Kombinasi material modern seperti polikarbonat, GRC, dan bata ringan dipadukan dengan material lokal seperti ijuk, sirap, bambu petung, dan tipologi pondasi umpak.

Meletusnya Gunung Sinabung ternyata menyisakan kenyataan bahwa masih banyak masyarakat yang belum memiliki hunian. Sebagian besar rumah di Desa Relokasi Siosar justru tidak bertuan karena rumah yang disediakan tidak sesuai dengan perilaku dan budaya masyarakat setempat. Pembangunan yang tidak melibatkan masyarakat turut mengakibatkan kurangnya rasa memiliki calon penghuni.

Jabo Ni Siosar diharapkan dapat menjadi jawaban atas permasalahan pada tipologi rumah yang dapat mengakomodasi kebutuhan masyarakat sesuai kebiasaan di rumah sebelumnya, tidak sekedar tempat untuk tinggal tetapi juga wadah untuk mempertahankan budaya yang masih dijunjung tinggi. Sebagian masyarakat Karo yang tinggal di lereng Sinabung ini berprofesi sebagai buruh tani dan beternak.

1

Page 43: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

37

Legenda:1. Transformasi

Struktur Jabo Ni Siosar

2. Denah Lantai Dasar3. Denah Mezzanine4. Tampak Depan5. Tampak Belakang

2

4 5

3

Page 44: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

38

6

8

10

7

9

Legenda:6. Tampak Kanan7. Tampak Kiri8. Potongan 1-1’9. Potongan 2-2’10. Ilustrasi Pembagian

Tugas Saat Pembangunan

Page 45: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

39

Page 46: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

40

Page 47: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

41

bURUAN URANGYUSUP RAhAYU bAhTIAR & fIRMAN MAUlANA RAMDhANI

Pemenang Ketiga

Buruan Urang menanggapi isu penggusuran wilayah di daerah Jati Gede atas pembangunan proyek Bendungan Jati Gede. Mata pencaharian masyarakat yang bertani dirasa kurang mencukupi untuk membangun rumah pengganti walaupun pemerintah sudah memberikan dana untuk membangun ulang rumah.

Buruan Urang sendiri memiliki arti: halaman milik kita. Rancangan ini didasari kebutuhan halaman bagi penghuni untuk kegiatan berdagang, bercocok tanam, ataupun sekadar berkumpul (ngariung). Dengan demikian, rumah yang dirancang bukan hanya menjaditempat tinggal melainkan tempat bermasyarakat pula.

Rumah yang dibuat mencerminkan kehidupan sosial masyarakat setempat sekaligus hasil kebudayaan masyarakat berupa bangunan. Langkah tersebutmerupakan langkah untuk merestorasi jati diri daerah setempat sehingga memiliki karakter yang kuat.

Bentuk atap khas Sunda berupa atap julang ngapak dihadirkan kembali dengan menyesuaikan bentuk denah yang memanjang. Pola ruang memanjang ini bertujuan agar penghawaan dan pencahayaan alami dapat diperoleh secara maksimal. Sementara itu, konsep halaman samping adalah open-sharing. Rumah saling berpasangan dan halaman samping yang merupakan halaman antara tersebut digunakan bersama-sama.

Pemasangan lubang ventilasi dibuat agar udara dapatmengalir dengan mudah, dari sharing space menuju kamar dan koridor, lalu ke side court atau sebalikanya. Hal ini dimaksudkan agar kondisi udara di dalam rumah nyaman dan menunjang pencahayaan yang cukup di dalam rumah sehingga rumah tidak harus menyalakan lampu di siang hari. Transformasi Bentuk dan Metode Membangun

Massa Bangunan

Page 48: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

42

1

2

4

76

3

5

Page 49: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

43

Keterangan:1. Sharing Space2. Sirkulasi Udara3. Side Court 4. Taman Depan8

Page 50: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

44

hARMONISASI AlAMAfAN MPONIAlAPemenang Harapan Pertama

menggunakan material daur ulang. Lantai bilah bambu diaplikasikan pada ruang tamu dan kamar tidur, sementara lantai papan digunakan untuk dapur. Konstruksi rangka dinding menggunakan kayu kaso, balok utama berbahan kayu jati, dan tiang utama memanfaatkan kayu kelapa. Pondasi berbentuk umpak beton dengan harapan tahan terhadap perubahan cuaca.

Pengolahan limbah mandiri diupayakan ada di dalam area rumah. Air yang mengandung lemak dinetralkan di dalam kolam kangkung dan alang-alang. Air hujan disaring dengan pasir dan kerikil kemudian digunakan untuk menyiram. Sedangkan limbah organik diolah menjadi pupuk kompos untuk menyuburkan kebun kecil di sekitar bangunan.

Etnis Muna dengan rumah rakyat Lambu masih hidup selaras dengan alam. Hal tersebut dapat dilihat dari pola keseharian yang mencerminkan lokalitas, seperti memasak dengan tungku, mencuci bersama-sama, gotong royong, hingga sungai dan hutan yang menjadi sumber air dan kayu bakar.

Harmonisasi Alam menghadirkan suasana rumah yang hijau sehingga rumah adalah sarana relaksasi bagi penghuni. Tidak hanya kesehatan fisik yang diperhatikan, tetapi juga kesehatan psikis, serta kebahagiaan. Menghijaukan dan memberikan nuansa alami pada hunian diharapkan dapat menarik perhatian burung atau serangga tanpa mengganggu kenyamanan penghuni.

Bahan bangunan dipilih dari alam dan lokal, serta

1

2

Page 51: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

45

Legenda:1. Aksonometri dan

Elemen Ruang2. Hierarki Kosmologis

Rumah Suku Muna3. Denah4. Tampak Depan5. Tampak Belakang6. Tampak Kiri

3

6

4

5

Page 52: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

46

Legenda:7. Tampak Kanan8. Isometri Sistem

Struktur Bangunan

7

8

Page 53: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

47

Page 54: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

48

Page 55: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

49

OMAh NElAYANfElICIA ANNICE, YENTI AMElIA, & DENNIS CAhYA I.

Pemenang Harapan Kedua

guesthouse untuk menjaga ketahanan ekonomi masyarakat.

Pondasi bangunan memanfaatkan drum plastik daur ulang sebagai penunjang struktur apung. Hal yang paling menonjol adalah teras dan halaman airnya memiliki empat fungsi sekaligus, yaitu tempat bersandar perahu (30%) yang lebih privat; tambak ikan atau aquaculture farming (30%); budidaya tanaman laut (30%); serta rekreasi (10%).

Material ilalang yang diaplikasikan pada atap dan dinding memungkinkan aliran udara ke dalam rumah (breathing skin). Sedangkan bukaan-bukaan pada sisi yang lain akan menurunkan panas di dalam ruangan serta menurunkan tingkat kelembaban ruang.

Minimnya lahan perikanan di Jakarta Utara, pendapatan nelayan yang rendah, serta kelayakan hidup para nelayan menjadi latar belakang perancangan Omah Nelayan. Pulau Tidung Kecil di kawasan Kepulauan Seribu menjadi lokasi yang dipilih untuk dikembangkan.

Gagasan yang diambil adalah dengan penyediaan teras sebagai ruang antara dengan konsep ‘apung’ bermaterialkan kayu. Penghawaan dan pencahayaan dipertimbangkan sesuai iklim tropis dengan ventilasi silang. Budidaya hidroponik dan photovoltaic cell diaplikasikan untuk mengurangi emisi energi.

Rancangan modular dengan material kayu dan beton ringan diharapkan dapat memangkas waktu pembangunan. Aspek lain yang dapat dihadirkan adalah kemampuan ekspansi Omah Nelayan menjadi

1 2

Page 56: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

50

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Mezzanine3. Tampak Depan4. Tampak Kanan5. Tampak Belakang6. Tampak Kiri7. Potongan

3

4

5 6

Page 57: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

51

7

Page 58: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

52

Page 59: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

53

KARYA 15 bESAR

Page 60: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

54

RUMAh NAUNGANM. RIDhA AlhAMDANI

3 x 3 meter dengan pertimbangan ukuran tersebut cukup mengakomodir kebutuhan minimal ruang multifungsi. Bangunan memiliki panjang 51 meter dan lebar 12 meter, dengan kemiringan atap 60o. Atap berfungsi sebagai naungan utama yang melindungi massa dan ruang modular di dalamnya. Satu naungan besar tersebut dihuni oleh beberapa keluarga. Pada lantai dasar dan lantai atas, masing-masing terdapat penambahan satu modular.

Tipologi rumah berbentuk panggung memungkinkan penghuni untuk menyimpan perahu dan peralatan nelayannya di kolong rumah. Toilet juga diletakkan rapat ke tanah untuk menghemat pipa pembuangan.

Rumah Naungan terinspirasi dari rumah Betang yang dihuni Suku Dayak di Kalimantan Barat, yaitu rumah yang efisien terhadap lahan, berpenghawaan alami, berkonsep modular, dan tumbuh dalam satu naungan besar. Suasana Pulau Kabung, Bengkayang, yang didominasi nelayan dianggap dapat mewakili kampung nelayan dengan prinsip perumahan massal.

Kabupaten Bengkayang merupakan daerah perkebunan kelapa. Potensi ini diangkat di dalam konstruksi Rumah Naungan. Struktur bangunan menggunakan kayu kelapa, daun kelapa yang kering digunakan sebagai penutup atap, serta sabut kelapa yang dapat meredam bunyi, sedangkan tempurung kelapa dapat menjadi elemen pembuatan perabot rumah.

Komposisi ruang yang dirancang menggunakan modul

Page 61: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

55

1

2

3 Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Potongan B-B’3. Detail Tahapan Pembangunan4. Denah Lantai Pengembangan5. Tampak Samping Kiri dan

Kanan6. Tampak Depan7. Tampak Belakang

Page 62: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

56

4

5

6

7

Page 63: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

57

TERAS(A) TEDUhISMAIl hANAPING

Lebih dari 25 tahun, warga yang berprofesi sebagai pedagang dan nelayan tinggal di daerah Penjaringan, Jakarta Utara. Pemindahan masyarakat ke rumah susun dirasa bukan menjadi pilihan yang tepat karena beban ekonomi masyarakat justru meningkat.

Teras(a) Teduh merupakan konsep hunian sederhana yang menonjolkan kehadiran teras. Teras sendiri adalah ruang terbuka yang berfungsi ganda, tempat menerima tamu, tempat berkumpul, serta ruang melakukan berbagai aktivitas. Bagi masyarakat Betawi, teras menjadi ruang yang disakralkan karena di sana terjadi aktivitas ekonomi, edukasi, dan sosial budaya.

Penambahan teras di samping rumah ditujukan untuk menyediakan area penjemuran ikan dan memperbaiki alat-alat mencari ikan. Sementara itu, ruang keluarga

(pangkeng) dirancang lebih luas untuk aktivitas pengajian, arisan, maupun kegiatan bersama lainnya.

Elemen material menggunakan kombinasi material transparan polikarbonat dengan bambu dan kayu. Dinding antara ruang tidur dan ruang keluarga bersifat temporer yang dapat digeser jika memerlukan perluasan ruang. Pada bagian atas teras, kanan, dan kiri bangunan diterapkan bioponik, sistem berkebun pada lahan terbatas untuk mencukupi kebutuhan pangan dan tanaman obat.

Pondasi bangunan yang mengapung menggunakan sistem amfibi, dengan pola tradisional kacapuri. Dikembangkan melalui penggunaan kayu bekas yang terikat pada balok struktur untuk menopang material lain seperti drum bekas, forrecement, dan EPS foam.

Page 64: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

58

1 2

3

Page 65: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

59

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Tampak Depan3. Detail Penerapan Urban

Farming4. Detail Sambungan Struktur5. Tampak Samping Kanan6. Tampak Samping Kiri7. Potongan A-A’8. Potongan B-B’

7

4

5

6

8

Page 66: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

60

bANUA TO KAIlINURSARIYAh ASMA RANI

juga menjadi pertimbangan pemilihan struktur berupa kayu dengan pondasi umpak yang lebih lentur apabila terjadi getaran dan gesekan. Lantai teras sedikit diangkat dari tanah untuk meminimalkan kelembapan. Selain itu, ruang antara di bawah teras dapat mendukung penghawaan alami pada Banua To Kaili.

Sesuai dengan perkembangan jenis material, lantai yang digunakan merupakan perpaduan keramik dan kayu. Penutup atap dipilih atap genteng keramik yang diharapkan dapat menahan penyerapan panas ke dalam bangunan. Ventilasi dari susunan kayu horizontal diaplikasikan pada dinding atas, selain mengalirkan udara juga menjadi filter masuknya cahaya matahari ke dalam rumah.

Banua dalam bahasa Kaili berarti ‘rumah’ sehingga Banua To Kaili bermakna rumah orang Kaili di Palu. Banua To Kaili merujuk pada rumah adat Tambi seperti di Desa Doda, Sulawesi Tengah. Bentuk tanduk kerbau ditransformasikan menjadi bentukan silang pada ujung atap bangunan, bentuk ujung tombak, serta ornamen ekor burung tengke (depan bangunan) dan kepala kuda (belakang bangunan).

Dapur pada Banua To Kaili berada di tengah dengan elevasi terendah, didasari oleh penempatan rapu (dapur)Rumah Tambi, sedangkan kamar tidur berada di tingkat elevasi bangunan yang lebih tinggi.

Material lokal dan kayu bekas dipilih agar tidak menimbulkan tambahan biaya pengangkutan dan timbulan biaya lainnya. Kondisi rawan gempa di Palu

Page 67: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

61

1 2

Page 68: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

62

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kiri5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kanan7. Detail Struktur8. Potongan A-A’9. Potongan B-B’

3

5

8 9

4

6

7

Page 69: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

63

RUMAh PRODUKTIf WIDI CAhYA YUDhANTA

diupayakan tetap ada untuk menangkap angin dan cahaya, menghasilkan oksigen, serta menyerap panas. Pada lantai atas dibiarkan terbuka dengan peruntukan multifungsi sesuai kebutuhan penghuni.

Material lokal yang dipilih adalah bambu sebagai elemen konstruksi atap, bata dan kayu sebagai elemen penutup. Sementara itu, material konstruksi utama menggunakan beton pracetak untuk memudahkan pengerjaan dan aman terhadap goncangan gempa.

Pada sisi luar dinding beton pracetak digunakan sebagai bidang vertikultur yang mendukung usaha bertanam di lahan terbatas. Urban farming pada dinding yang berbatasan dengan balkon diharapkan dapat menjadi penghalang masuknya angin dan matahari secara berlebihan.

Yogyakarta adalah salah satu destinasi wisata dengan pertumbuhan populasi yang tinggi. Pada akhirnya, meningkatnya pembangunan menjadikan harga tanah di Yogyakarta berada di urutan tiga termahal di Indonesia. Atas dasar hal tersebut, Rumah Produktif (co-working house) dirancang. Harapannya dapat menjadi alternatif rumah sekaligus tempat produksi yang sehat dan ramah lingkungan.

Konsep co-working yang dimaksud adalah hunian yang terintegrasi dengan ruang sosial untuk berkumpul dan bekerja sebagai satu kesatuan. Pendekatan sistem modular menjadikan kemudahan dalam pembangunan secara massal.

Teras depan disediakan cukup luas sebagai tempat berkumpul dengan tetangga. Bersebelahan dengan teras, terdapat ruang multifungsi yang dapat digunakan untuk wirausaha atau kebutuhan lainnya. Taman

Page 70: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

64

21

3 4 5

6

Page 71: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

65

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Tampak Belakang5. Tampak Samping6. Konsep Hunian yang

Terintegrasi dengan Aktivitas Sosial

7. Detail Material Bangunan8. Perspektif Potongan9. Perspektif Kawasan

9

8

Page 72: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

66

IMAh WADEMElANIA lIDWINA PANDIANGAN

sebagai tempat tinggal tetapi juga sebagai kearifan aspek ekologis juga dimunculkan dalam rancangan ini.

Bentuk dasarnya adalah suhunan jolopong, yaitu bentuk dasar rumah adat Sunda yang terdiri dari hareup (ruang depan), patengahan (ruang tengah), dan ruang belakang (pawon dan kamar mandi). Ruang depan merupakan teras sementara ruang tengah terdiri dari ruang tidur dan ruang keluarga.

Imah Wade menggunakan kerawang sebagai salah satu alternatif penghawaan alami sekaligus mengangkat citra lokal. Rumah yang berbentuk semi-panggung dipilih sebagai usaha meminimalkan tutupan pada tanah sehingga air hujan dapat meresap maksimal. Kotoran dari kakus dimanfaatkan untuk energi biogas, sementara grey water dinetralisir melalui filter enceng gondok dan air hujan dimanfaatkan untuk budidaya secara aquaponic.

Imah Wade adalah rumah ramah lingkunganbagi Masyarakat Berpenghasilan Rendah yangmengakomodasi gaya hidup penghuni, komposisikeluarga, dan pola hunian di perkotaan abad ke-21. Lokasi yang dipilih berada di Jalan Batujajar, Padalarang, Bandung Barat.

Imah Wade memberi pendekatan baru bagaimana memutus mata rantai kemiskinan dengan mendorong warganya memajukan kehidupannya secara mandiri. Caranya dengan menghadirkan teknologi rumah yang praktis, sederhana, cepat dan dapat diproduksi secara swadaya dengan berlandaskan teknologi yang memadai.

Konsep yang diangkat berangkat dari sintesis unsur tradisional Sunda dengan modern yaitu, siga (keserupaan), sarupaning (esensi bentuk), dan waas (spirit). Filosofi rumah Sunda yang tidak sekedar

Page 73: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

67

Legenda:1. Transformasi Bentuk

Massa Rumah Sunda2. Denah Lantai Dasar3. Denah Lantai Atas

1

2 3

Page 74: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

68

1

2

3

Legenda:1. Tampak Samping Kiri2. Tampak Depan3. Tampak Belakang

Page 75: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

69

RUMANAGADEWI lARASATI & TIM

konstruksi rumah Kampung Naga dengan material batu untuk pondasi, kayu dan bambu untuk lantai, serta panel bambu untuk dinding. Panel bambu terinspirasi dari beberapa anyaman seperti anyaman bilik, anyaman palupuh, dan anyaman sasak. Sistem struktur berupa kayu yang dirakit dengan sistem knockdown. Sementara itu, struktur atap menggunakan besi hollow sekaligus sebagai penyokong media hidroponik dari bambu.

Keberlanjutan hunian direncanakan dengan adanya hutan kayu dan bambu sebagai bagian dari perawatan bangunan. Hutan bambu dilengkapi dengan area workshop sebagai sarana edukasi mengenai konsrtruksi bambu bagi penguni. Terdapat pula kolam retensi air hujan yang juga dapat digunakan untuk mengawetkan bambu. Kebun sayur masyarakat pun disediakan sehingga masyarakat dapat memproduksi bahan makanan secara mandiri.

Rumanaga mengadopsi konsep rumah di Kampung Naga yang berbasis kearifan lokal. Rumah vernakular dirancang lebih modern agar dapat diterima oleh masyarakat. Terdapat dualisme konsep antara rumah Kampung Naga (ramah lingkungan, material berkelanjutan, melibatkan masyarakat) dan bangunan prefabrikasi modern (modular, knockdown, panelisasi komponen).

Tapak perumahan berupa cluster dengan tipe couple (dua rumah berhimpitan). Ruang bebas antara dua rumah dimanfaatkan sebagai area komunal, teras bersama, serta jalan. Di sisi lain, ruang tersebut juga menjadi jalur aliran udara atau lorong angin. Atap lebar yang saling bertemu antar bangunan menjadi sunshading untuk meningkatkan rasa nyaman penghuni yang beraktivitas di bawahnya.

Bangunan berbentuk modular panggung mengacu

Page 76: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

70

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Samping Kiri

1

2

3

5

Page 77: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

71

Legenda:1. Detail Pintu dan Jendela2. Detail Penutup Dinding

dan Lantai3. Detail Fasade4. Elemen Rumah Kampung

Naga

1

2

3

4

Page 78: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

72

IMAh DANGDANGGUlAYOShUA KUNCORO

panorama dari lantai tertinggi ditambahkan dan melingkupi 2/3 selubung teratas serupa mezzanine. Hal ini menunjukkan filosofi para resi di Jawa Barat yang tinggal di puncak-puncak gunung.

Modul struktur knockdown RISHA digunakan agar mempermudah eksplorasi bentuk massa dan tingginya. Hunian dangdanggula dirancang efisien dengan bentuk denah persegi panjang dan kubus. Penggunaan bambu tali menguatkan identitas kelokalan Sunda, berkelanjutan, dan mudah diperoleh.

Aspek hijau juga diterapkan dalam Imah Dangdanggula melalui hidroponik, teknik menanam menggunakan air tanpa tanah. Hidroponik membutuhkan air lebih sedikit daripada media tanam tanah, sehingga cocok diterapkan pada daerah dengan pasokan air terbatas.

Dangdanggula adalah sebuah plupuh Sunda yang menggambarkan kedamaian, keindahan, keagungan, atau kegembiraan. Diambil dari nama Raja Kediri, Prabu Dhandhanggenis. Dangdanggula sendiri bermakna menanti kebaikan, hal inilah yang ingin dicapai oleh Imah Dangdanggula yang mengambil lokasi di Kampung Karees. Kampung Karees di Desa Kamoja memiliki permasalahan terkait sengketa lahan, premanisme, kesehatan, dan lingkungan hidup.

Pembagian ruang mengacu pada konsep rumah Sunda, terbagi menjadi ruang depan (publik), ruang tengah (semipublik-privat), dan ruang belakang (servis). Pada lantai atas terbagi menjadi dua fungsi yaitu kamar tidur utama dan kamar tidur anak. Terdapat jembatan sebagai konektor antara kedua ruang tersebut yang sekaligus sebagai area masuknya cahaya matahari (skylight). Saung dengan atap julang ngapak sebagai tempat bersantai atau belajar anak sembari melihat

Page 79: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

73

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Denah Mezzanine4. Denah Dek Atap

1

5

2

6 7

3 4

5. Tampak Depan6. Tampak Belakang7. Tampak Samping Kanan

Page 80: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

74

8

1110

9

12

Legenda:8. Tampak Samping Kiri9. Atap Saung Julang Ngapak10. Potongan Melintang11. Potongan Membujur12. Detail Struktur Beton RISHA

Page 81: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

75

RUMAh ETAM KEbAYAhAIRUDIN

Sedangkan jendela krepyak diharapkan dapat mendukung kenyamanan penghawaan ruangan Rumah Etam Kebaya. Terdapat pula ornamen anyaman rotan pada tas khas Suku Dayak bernama anjat, yang menghiasi fasade depan rumah.

Maraknya penebangan hutan justru menjadi pilihan untuk menggunakan material alternatif pengganti kayu agar konsumsi kayu berkurang. Material tersebut antara lain GRC board, atap seng dengan genteng metal dan konstruksi atap baja ringan, serta besi hollow untuk menopang kuda-kuda. Meski demikian, sebagian kecil elemen bangunan seperti pintu dan jendela, serta sebagian dinding dan lantai, tetap menggunakan bahan kayu.

Rancangan rumah ini menggabungkan ciri khas rumah dua suku terbesar di Kutai Barat, yaitu Suku Dayak dan Suku Kutai, dengan mengacu pada tiga aspek: kelayakan, keberlanjutan, dan kontekstualitas.

Ruangan dibuat lebar yang dapat mengakomodir kebutuhan dasar penghuni seperti berkumpul dan beristirahat. Satu ruang dengan ruang lain bersifat fleksibel sehingga fungsi ruang-ruang tersebut dapat beragam. Tapak direncanakan dapat berkembang menjadi rumah tumbuh, dengan batas antar tapak berupa kayu ulin. Selain rumah, di area tapak juga dihadirkan kebun sayur, dan buah, kandang ternak unggas, serta kolam air hujan yang dapat dimanfaatkan untuk budidaya ikan.

Penerapan secondary skin dari kayu bangkirai yang disusun berjajar dengan kemiringan 45o menjadi penahan masuknya cahaya matahari yang berlebihan.

Page 82: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

76

1

3 4

2

Page 83: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

77

5

7

6

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Mezzanine3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kiri5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kanan7. Potongan

Page 84: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

78

JAbU PEPAlEM PUSUhfREDERIKSON TARIGAN

Perpaduan bata ekspos dan anyaman bambu dipilih sebagai material dinding agar bangunan dapat bernapas. Sedangkan atap mengadopsi tipologi rumah adat Karo dengan material genteng. Sekat antar ruang dibuat fleksibel sehingga dapat digeser-geser apabila memerlukan ruang yang lebih luas.

Rancangan ini juga memiliki tujuan untuk mengangkat perekonomian masyarakat melalui tradisi bertanam secara hidroponik, menggantikan teknik tanam konvensional. Hasil tanam tersebut dapat dijual dengan booth yang telah menyatu dengan rumah.

Jabu Pepalem Pusuh adalah rumah untuk relokasi warga terdampak letusan Gunung Sinabung tanpa melupakan tradisi dan kearifan lokal. Jabu (rumah) ini menjadi bagian dari Desa Nang Belawan.

Penggabungan beberapa rumah ke dalam satu area menciptakan ruang-ruang terbuka antar rumah, yang dapat berfungsi sebagai courtyard untuk ruang komunal dan area bermain anak-anak. Hal ini sejalan dengan tradisi berkumpul Suku Karo yang membutuhkan ruang cukup besar.

Rumah dibuat dengan struktur panggung untuk mengurangi intervensi bangunan terhadap lahan. Di samping itu untuk mengantisipasi goncangan gempa yang dapat terjadi sewaktu-waktu saat erupsi Gunung Sinabung. Pondasinya dirancang untuk pengembangan ke atas, untuk dua lantai berikut mezzanine.

Page 85: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

79

1

4

2

5

3

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kiri4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Belakang

Page 86: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

80

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kiri4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Belakang6. Potongan B-B’7. Potongan A-A’8. Transformasi Bentuk

Massa

6

8

7

Page 87: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

81

RUMAh DIlAUMARGAREThA & TIM

Sementara itu, pada lantai dua memiliki tiga rumah di mana setiap rumah memiliki ruang tamu dan dapur; kamar utama dan mini teras; serta kamar anak. Lantai ini memiliki fungsi yang lebih privat.

Dinding bagian depan diberikan kisi-kisi kayu dari kayu ulin bekas material kapal yang tidak terpakai. Kayu ulin dikenal sebagai kayu yang tahan terhadap kelembaban namun lebih ringan dibandingkan dengan batu bata. Tangga sebagai akses vertikal utama juga menggunakan kayu ulin untuk pijakan dan railing, sedangkan strukturnya menggunakan baja.

Lantai kolong dilapisi plester semen agar dapat nyaman digunakan berdagang. Bahan penutup atap menggunakan rangka baja ringan untuk meminimalkan beban atap serta ramah pada suhu ruangan.

Rumah ini berupaya mengangkat kembali kemajemukan dan keberagaman arsitektur. Suku Bajo yang hidup di dekat laut memiliki kecerdasan dalam kearifan lokal dan terancam punah karena regulasi dan berbagai peraturan permukiman Suku Bajo di Jakarta. Mereka tinggal dekat kampung nelayan Muara Angke. Rancangan rumah ini merekomendasikan konsep hunian Bajo dengan peleburan kekinian, sosial, ekonomi, dan budaya yang beriringan.

Pendekatan rancangan mengacu pada konsep produktif, ayah yang melaut, ibu berjualan, dan anak-anak bersekolah. Tidak luput, hubungan sosial antar tetangga yang turut menjaga efisiensi ruang.

Rumah Dilau dapat dihuni oleh tiga keluarga sekaligus. Rumah berbentuk panggung yang kolongnya dapat digunakan untuk berdagang, bersantai dengan tetangga, serta menyimpan peralatan melaut atau kendaraan.

Page 88: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

82

1

2

Legenda:1. Denah Lantai Kolong2. Denah Lantai Dasar3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kiri7. Perspektif Rumah

Page 89: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

83

3

5

4

6

7

Page 90: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

84

Page 91: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

85

KARYA 58 bESAR

Page 92: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

86

RUMAh MODUlAR SEhATAYlIA ANDIANNA h.

Lokalitas bangunan diangkat dengan penambahan elemen mural bertema lokal, yang juga sebagai media kreativitas warga sebagai cermin tanah Jawa Barat yang dinamis. Mural ditampilkan melalui pagar paling depan rumah dengan corak flora dengan sentuhan artistik lokal. Aspek arsitektur berkelanjutan juga menjadi nilai tambah rancangan ini dengan penerapan urban farming untuk menciptakan sumber pangan mandiri, misalnya menanam sayur-sayuran dengan usia tanam singkat seperti kangkung, pokchoy, daun bawang, kemangi, tomat, dan cabai.

Selain itu, penghawaan alami juga diterapkan dalam rancangan ini dengan adanya ventilasi silang. Sumber energi pun didukung dengan solar panel yang masing-masing memiliki daya 50 W. Air hujan juga dimanfaatkan melalui sistem rainwater harvesting sehingga dapat digunakan kembali untuk irigasi di dalam tapak.

Rumah Modular Sehat mengambil latar belakang kondisi daerah padat, rawan banjir, penumpukan sampah, tata ruang yang buruk, serta kurangnya lahan terbuka hijau. Rumah tidak dapat berkembang apabila keadaan fisik lingkungan tidak mendukung, sehingga perlu diciptakan ruang-ruang yang sehat. Mengambil lokasi di Jalan Pagarsih, Jamika, Bojongloar Kaler, Bandung, rancangan ini bertujuan untuk memperbaiki lingkungan dan memberikan ruang berkembang untuk masyarakat.

Konsep yang diangkat mengutamakan efisiensi ruang dan fleksibilitas struktur modular dengan sistem knockdown agar penghuni dapat merubah dan menambah luasan bangunan di kemudian hari. Konstruksi yang digunakan adalah sistem pracetak untuk mendukung bangunan sederhana. Elevasi bangunan dibuat lebih tinggi 80 cm dari tanah sebagai respon terhadap potensi banjir di kawasan Jamika.

Page 93: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

87

1

3

4

5

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan dan Samping Kiri4. Tampak Samping Kanan dan

Belakang5. Sayuran untuk Urban Farming

2

Page 94: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

88

RUMAh IJO ROYO-ROYOAlbERT DENDY

mandiri dengan menanam sayur-sayuran sekaligus memelihara ikan melalui teknik hidroponik.

Secara umum tipe bangunan mengarah pada konsep minimalis ekologis. Material bambu dipilih karena harganya murah, dapat disusun dengan sistem knockdown, dan mencerminkan nilai lokalitas. Salah satu aplikasinya adalah dengan menganyamnya berbentuk bintang segienam yang akan memperlancar pergerakan udara panas di bawah atap. Selain itu, penggunaan pintu geser dan pintu putar akan menambah efektivitas ruangan.

Dalam bahasa Jawa, ‘ijo’ berarti hijau dan ‘royo-royo’ berarti guyub, sehingga rumah ini dapat dimaknai sebagai rumah ramah lingkungan yang mengutamakan faktor kesejahteraan bersama. Mengambil lokasi di Jalan Gondorio Barat, Semarang, rumah sehat ini mengangkat nilai arsitektur lokal melalui aspek kegotong-royongan untuk mengatasi keterbatasan lahan, terutama di kota besar seperti Semarang.

Sekuensi ruang sangat terbuka dengan ruang yang menyatu. Pada rancangan ini, ruang komunal terletak di lantai dasar. Sementara itu, kamar tidur dan dapur diletakkan di lantai atas. Dapur menempati bagian depan rumah agar tidak menjadi ruang yang terabaikan. Selain itu, keberadaannya yang dekat dengan balkon diharapkan dapat mencerminkan karakter orang Indonesia yang ramah.

Terkait dapur, rumah ini juga mengusung konsep rumah Ilustrasi pintu geser dan model anyaman bambu segienam.

Page 95: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

89

1

5

2

3 4

6

Legenda:1. Denah Tapak2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Tampak Belakang5. Tampak Samping Kiri6. Tampak Samping Kanan

Page 96: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

90

RUMAh MElAYU DElISYAhlAN JUKhRI NASUTION & TIM

untuk pembangunan. Misalnya dinding berupa batako, rangka atap baja ringan, dan penutup atap zincalum. Perkerasan halaman menggunakan conblock namun dengan tetap memberikan ruang untuk vegetasi yang berupa pohon dan perdu.

Utilitas bangunan dirancang dengan meletakkan saluran pembuangan air di sekeliling bangunan. Hal ini menjadikan air tidak terbuang secara serampangan.

Rumah sehat ini direncanakan di Kelurahan Nelayan Indah, Kecamatan Medan Labuhan yang merujuk pada kearifan lokal rumah tradisional Melayu Deli. Sebagai solusi atas program penyediaan rumah layak bagi masyarakat berpenghasilan rendah, rumah ini berupa rumah panggung yang mudah dan dapat cepat dibangun.

Atap rumah berbentuk belah rabung, ornamentasi rumah mengacu pada ornamen rumah Melayu Deli antara lain ornamen ricih wajid. Wajid sendiri adalah nama makanan yang menjadi pemersatu masyarakat Melayu. Umpak bangunan juga dihias dengan relief yang menjadikan tiang lebih memiliki ciri khas. Warna bangunan dominan kuning, hijau, dan putih yang cerah sesuai kekhasan rumah Melayu.

Sementara itu, perancang memilih material fabrikasi

Legenda:1. Denah Rumah2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kanan4. Tampak Belakang5. Tampak Samping Kiri6. Detail-Detail Lokalitas

Page 97: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

91

1

2

3

4

6 5

Page 98: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

92

lEMbUR PASUNDAN: IMAh hIRUPWIDYA DWIfRIlIA

Material struktur kuda-kuda Imah Hirup menggunakan kayu, dengan atap seng berlapis granula pasir. Atap seperti ini diharapkan dapat meredam suara air hujan. Bambu komposit juga digunakan dalam beberapa elemen bangunan seperti anjungan teras, pintu, dan perabot ruangan. Dinding menggunakan pasangan 1/2 conblock dengan pertimbangan ringan, hemat plesteran, mudah dipotong, dan kedap air. Hal lain yang menjadi pertimbangan pemilihan keseluruhan material adalah efektivitas dan kemudahan pemasangan.

Ventilasi dimaksimalkan sebagai usaha pengendalian udara secara pasif. Setiap ruangan mendapatkan aliran udara dan cahaya sehingga ramah kesehatan bagi penghuninya. Imah Hirup ingin menjadikan rumah yang bernapas sehingga memberi kenyamanan bagi penguninya.

Imah Hirup mengambil bentuk badak heuay, yaitu bangunan seperti saung yang tidak menggunakan wuwung (sambungan atap) depan dan belakang sehingga bentuknya seperti badak yang sedang menguap. Rumah Sunda merupakan jawaban, karena dapat mengakomodasi budaya lokal berkumpul, apalagi dengan masih lestarinya bahasa Sunda dalam keseharian. Penggabungan teras antara dua rumah yang berdampingan menjadi pilihan agar interaksi antara penghuni rumah dapat terjaga.

Imah Hirup memiliki konsep tumbuh, masyarakat dapat memilikinya dengan harga murah dan kelak saat memerlukan ruang lebih dapat menambah luasan. Hal ini dapat dilihat dari ketersediaan halaman di belakang rumah. Bidang resapan yang luas juga akan mempercepat penyerapan air saat hujan. Dengan demikian, potensi banjir dapat dihindari.

Page 99: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

93

Legenda:1. Denah Rumah2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Perspektif Halaman

Belakang5. Perspektif Teras

Depan1

4 5

2

3

Page 100: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

94

bUMI RAMPAKlIlYANA PRATIWI

menyediakan bidang resapan lebih luas dan aliran udara di ruang bawah bangunan.

Tata massa dirancang modular dengan menyediakan ruang berkumpul (ngariung) dan interaksi antar warga di lantai dasar. Perabot seperti tempat tidur dapat dilipat apabila tidak digunakan sehingga akan menghemat ruang. Mezzanine pun ikut dirancang untuk ruang tidur yang lebih privat atau sebagai tempat menyimpan barang.

Pemilihan material disesuaikan antara bentuk tradisional dan modern. Misalnya atap rangka baja ringan dengan mempertahankan bentuk julang ngapak. Sementara itu, pintu bermaterial bambu yang dapat memaksimalkan cahaya masuk.

Sebuah space (ruang) menjadi place (tempat) jika mempunyai arti dari lingkungan yang berasal dari budaya setempatnya. (Trancik, 1986)

Pernyataan Trancik tersebut menjadi inspirasi desain Bumi Rampak yang diawali dengan pengamatan terhadap masyarakat Bojongsoang, Bandung. Golongan berpenghasilan rendah cenderung lebih ‘bermasyarakat’, sering melakukan aktivitas bersama atau sekedar berkumpul. Sementara golongan berpenghasilan rendah cenderung individualis.

Wilayah Bojongsoang sendiri merupakan daerah rawan banjir luapan Sungai Citarum. Karenanya pengembangan Bumi Rampak diharapkan dapat merevitalisasi sungai agar menjadi lebih baik dan bernilai lokal. Rumah dirancang berbentuk panggung dengan atap modifikasi tipikal julang ngapak sebagai pencerminan nilai lokal di Tatar Sunda. Hal ini

Page 101: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

95

Legenda:1. Denah Lantai Dasar

(Fleksibel)2. Denah Lantai Atas3. Denah Mezzanine4. Tampak Depan5. Tampak Samping Kiri

1

4

2

5

3

Page 102: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

96

A TANAh AbANGSURIA WIYADI

digunakan untuk urban farming sementara sisi yang lain dimaksimalkan untuk pencahayaan dan penghawaan alami.

Kesehatan dalam berhuni mengharuskan manusia berinteraksi satu dengan yang lain. Pada A Tanah Abang, halaman belakang digabung dengan pedestrian agar penghuni tidak terisolasi oleh kendaraan dan menciptakan hubungan sosial yang lebih intensif. Halaman belakang pun diperluas sebagai area pengembangan rumah atau ruang kegiatan bersama seperti hajatan.

Rancangan ini bertolak dari tidak dipilihnya rumah subsidi oleh masyarakat dengan alasan faktor tata ruang dan estetika rumah, lingkungan permukiman, dan kestrategisan lokasi. Rata-rata masyarakat berpenghasilan rendah yang tidak banyak memiliki mobil memunculkan ide untuk membuat tempat parkir komunal sehingga alokasi lahan untuk carport dapat dialihkan untuk fungsi sosial.

Bentuk massanya sendiri mengikuti konfigurasi rumah Sunda dengan atap miring badak heuay sebagai tanggapan terhadap iklim tropis. Satu sisi atap

Page 103: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

97

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Samping Kiri

1

4

2

5

3

Page 104: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

98

MENGEMbAlIKAN hAK AlAMMUhAMMAD fAISAl IMANSYAh & TIM

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Medan masih belum mencapai angka normal, yaitu sebesar 30%. Bahkan justru berkurang akibat pembangunan yang tidak terkendali. Limbah pembangunan dan tingginya curah hujan lantas menyebabkan beban kota bertambah. Kemampuan tanah menyerap air atau limpahan volume air jauh berkurang. Banjir pun tidak bisa dihindari.

Rancangan ini ingin mengembalikan hak alam antara lain dengan mengangkat bangunan sehingga berbentuk panggung, agar tanah tetap dapat menjadi resapan hujan secara maksimal. Skala atap dibuat besar sekaligus menjadi dinding seperti pada rumah tradisional Karo dan Batak Toba di Sumatra Utara. Dengan demikian, fungsi atap sebagai naungan dapat terjaga. Nilai tambah pada atap adalah dengan menerapkan green roof.

Materialnya sendiri menggunakan perpaduan material industrial, seperti baja, kaca, dan zincalum; untuk menghemat waktu pengerjaan. Sedangkan material lokal yang digunakan adalah kayu kelapa karena kemudahan mendapatkan di sekitar lokasi. Sistem di dalam hunian juga menghindari sifat manusia yang mengambil lalu membuang sebanyak-banyaknya. Hasil sisa atau buangan diolah kembali di dalam tapak untuk meminimalkan buangan.

Legenda:1. Denah2. Potongan A-A’3. Potongan B-B’4. TampakDepan5. Tampak Samping

Kiri6. Tampak Samping

Kanan7. Tampak Belakang

Page 105: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

99

1

2

3

4 5

6 7

Page 106: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

100

RUME SWADAYE IJObAMbANG S.

jemur; 10) area ketahanan pangan; 11) area apotek hidup; 12) batas lahan berupa tanaman puring.

Langkan, pembatas antara teras dan halaman, dipertahankan dengan simbol seperti patung manusia yang memiliki filosofi penerimaan tamu dari depan rumah. Pintu depan rumah berdaun ganda dengan lubang angin khas Betawi di atasnya. Sedangkan jendela bertipe kupu-kupu dengan jalusi besi silinder serta bukaan oval di sampingnya.

Sopi-sopi di samping rumah terbuat dari anyaman bambu, hal yang sama juga diterapkan untuk plafon. Lubang sebesar 1 x 1 cm2 diharapkan dapat mengalirkan angin semilir 0.1-0.2 m/detik. Lisplank ala Betawi juga dihadirkan dengan melibatkan perajin lokal untuk mengukirnya. Ukiran tersebut mencerminkan kejujuran, kerajinan, keuletan, dan kesabaran.

Setu Babakan adalah kawasan perkampungan di Jakarta yang telah ditetapkan sebagai tempat pelestarian dan pengembangan budaya Betawi. Masyarakatnya masih beraktivitas dengan kultur khas Betawi seperti berdagang, memancing, bercocok tanam, membuat kerajinan, dan membuat makanan khas Betawi.

Rume Swadaye Ijo merupakan transformasi desain arsitektur pedalaman Betawi menuju rancangan yang kekinian sebagai bagian keberlanjutan kearifan lokal dalam ornamen-ornamen bangunan tanpa mengesampingkan aspek sosial, ekonomi, dan budaya.

Rumah terbagi menjadi 12 bagian seperti ditunjukkan pada denah, yaitu: 1) teras; 2) ruang dalam; 3) kamar tidur; 4) dapur; 5) area cuci; 6) KM/WC; 7) ruang hijau untuk biopori; 8) ruang hijau untuk resapan; 9) area

Page 107: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

101

1

3 4

6

2

5

Legenda:1. Denah2. Perspektif Bangunan3. TampakDepan4. Tampak Belakang5. Tampak Samping

Kiri6. Tampak Samping

Kanan

Page 108: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

102

RUMAh KAMPUNG JOlOPONGJIMMI ROY TAMPUbOlON

Pembiasaan perilaku menanam ini bertujuan pula untuk mengurangi konsentrasi CO2 dan menciptakan rumah ramah lingkungan. Secara tidak langsung, hal ini juga akan mengurangi konsumsi energi karena tidak memerlukan penghawaan buatan. Sementara itu, kebutuhan energi sendiri diperoleh dari solar panel yang dipasang pada permukaan atap.

Material yang digunakan merupakan material industrial untuk mempercepat pengerjaan. Misalnya, dinding batako dengan lapisan semen, lantai cor beton untuk interior dengan lapisan keramik, atap baja ringan dengan plafon gypsum, penutup atap berupa genteng press. Bahan bangunan lokal tetap digunakan pada lantai teras, berupa papan kayu.

Keberadaan rumah tidak layak huni di Desa Pasir Angin, Cileungsi masih tinggi dengan jumlah 1.048 rumah yang harus dibenahi. Masyarakat yang beraktivitas sehari-hari sebagai petani sangat lekat dengan tipe rumah rakyat. Rumah jolopong adalah rumah tradisional Sunda yang diadopsi dalam desain ini. Konsep ini menggambarkan masyarakat yang tangguh dan mandiri.

Prinsip hijau dan mandiri diangkat untuk menjadikan permukiman yang mampu memenuhi sendiri kebutuhan pangan dan energi. Salah satu pola yang diaplikasikan adalah eco-box di mana wadah vegetasi dan filter air dari halaman ke rumah. Media yang digunakan adalah pipa PVC yang telah dilubangi dengan teknik penanaman vertikal. Penanaman padi pun dilakukan dengan pola petak-petak dari polybag. Panel-panel tanaman juga tidak luput menempel d dinding-dinding luar rumah sebagai usaha penyediaan pangan mandiri.

Page 109: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

103

2

3

4

65

1

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kiri

5. Potongan A-A’6. Tampak Samping Kanan

Page 110: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

104

RUME AlIT bETAWIINDAh TIARA NINGRUM

Rumah sehat memiliki beberapa kriteria, antara lain memenuhi kebutuhan fisiologis dan psikologis, serta menghindarkan dari kecelakaan dan penularan penyakit. Rumah ini dirancang untuk peka terhadap lingkungan, efisiensi energi, menerapkan prinsip keberlanjutan, dan ekonomis.

Rume Alit Betawi mengambil bentuk-bentuk tipologi rumah tradisional Betawi, terutama atapnya yang berbentuk seperti kebaya. Selain itu, material kayu yang tradisional nan elegan dipertahankan meski tata ruangnya minimalis. Keterbukaan orang Betawi ditunjukkan dengan pola ruang memanjang berjendela lebar, beranda sekaligus ruang tamu tanpa sekat dengan ornamen-ornamen khas. Mengambil lokasi di kawasan Kebon Pala, Jakarta; hunian ini turut menjaga kelestarian lingkungan dengan menerapkan prinsip arsitektur hijau, memperbanyak ruang terbuka dan menanam pohon.

Material yang digunakan berkonsep alami seperti penggunaan bata ekspos, pintu dari kayu kamper dan jati, jendela dari kayu nangka, kalsiplank urat kayu, serta keramik bermotif kayu. Penggunaan material imitasi kayu dimaksudkan untuk mengurangi penebangan pohon, kalsiboard turut dipilih karena tidak mengandung unsur asbes sama sekali dan tidak mudah patah.

Page 111: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

105

2

3

7

4

5

1

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kanan4. Tampak Belakang

5. Tampak Samping Kiri6. Potongan Melintang7. Potongan Membujur

6

Page 112: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

106

RUMAh SAMOSIRMUhAMMAD DOlOK lUbIS & TIM

Desa Rianiate, Kecamatan Pangururan dengan profesi sebagian besar masyarakat di bidang perikanan dan pertanian menjadi pilihan lokasi Rumah Samosir. Konsep bangunannya mengadopsi bentuk Rumah Bolon, rumah tradisional masyarakat Toba. Rumah ini memiliki tipologi bentuk segiempat dengan ketinggian lantai dua meter di atas tanah. Pada sudut-sudut rumah terdapat hiasan khas rumah bolon seperti: gajah dompak dengan motif muka hewan, motif cicak, dan kepala singa sebagai lambang penolak bala. Warna yang digunakan adaah warna hitam, putih, dan merah.

Dinding batako, rangka atap baja, penutup atap zincalum, dan lantai plat dengan rangka besi menyusun massa bangunan Rumah Samosir. Vegetasi berupa perdu dan rumput melengkapi lanskap rumah yang perkerasannya dipilih menggunakan conblock ini.

Tata ruang Rumah Samosir sederhana dan mencukupi kebutuhan dasar penghuninya. Terdiri dari teras, ruang keluarga, dua kamar tidur, dapur, dan kamar mandi yang letaknya di bagian paling belakang rumah.

Page 113: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

107

2

37

4 5

1

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan dan Belakang3. Tampak Samping Kiri dan

Kanan

4. Detail Ornamen pada Atap5. Detail Relief Kayu pada Atap

Page 114: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

108

bREAThING hOUSEAlAN DARMA

transisi seperti teras, menuju ruang privat di dalam rumah.

Penerapan arsitektur hijau dalam bangunan ini melalui optimalisasi penghawaan dan pencahayaan alami, penggunaan lahan secara efisien, pemilihan material bangunan yang ramah lingkungan, manajemen limbah, penerapan rainwater harvesting, meminimalkan produksi sampah dan emisi, aktivitas permakultur, dan orientasi bangunan yang memperhatikan arah bukaan.

Pada proses pembangunannya diupayakan menggunakan energi seminimal mungkin yang tidak membutuhkan banyak akomodasi dan waktu pemasangan yang singkat.

Breathing House merupakan rancangan yang menghadirkan pemanfaatan potensi lokal dan teknologi modern. Bangunan ini berupaya mengoptimalkan sirkulasi udara alami di dalam bangunan untuk mencapai kesehatan rumah yang maksimal.

Atap dipilih dari bentuk-bentuk yang memungkinkan udara dapat mengalir sehingga diharapkan akan mendinginkan ruang di bawahnya seperti halnya bangunan rumah Belanda di Indonesia pada masanya. Peninggian atap merupakan tanggapan terhadap iklim tropis.

Breathing House didominasi material yang diolah oleh masyarakat sebagai bentuk partisipasi. Kearifan lokalnya merupakan simbiosis ruang luar, ruang transisi, dan ruang dalam. Ruang luar merupakan sarana interaksi masyarakat, mengalir pada ruang

Page 115: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

109

2

3

4 5

1

Legenda:1. Denah2. Tampak Samping Kiri3. Potongan Melintang

4. Tampak Depan5. Tampak Samping Kanan

Page 116: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

110

RUMAh AYEM TENTREMWIWIN SETIANI & TIM

Batu dan kerikil yang melimpah di sungai serta pasir Tulungagung menjadi material pondasi dan perkerasan.

Bentuk tiga segitiga pada dhodog yang melambangkan kekuatan hubungan dilukis pada daun jendela dengan warna cerah. Warna tersebut diadopsi dari kesenian reog. Sementara itu, gebyog pintu dibiarkan polos tanpa ukiran. Tata ruangnya sendiri mengadopsi tata ruang rumah Jawa dengan pengembangan desain menuju konsep rumah tumbuh.

Aspek kemandirian energi diselesaikan dengan penggunaan solar panel, pemanfaatan komposter dan biogas, serta pembuatan bank air.

Rumah Ayem Tentrem mengambil lokasi di Kabupaten Tulungagung, sebuah kabupaten di Jawa Timur dengan dominasi rumah tradisional dan penduduk yang berprofesi sebagai buruh, petani, dan peternak. Sanitasi di daerah tersebut masih belum baik, keterbatasan energi listrik, serta ruang yang gelap dan pengap sepeerti tipikal rumah Jawa pada umumnya.

Rumah Ayem Tentrem diharapkan dapat membawa kesejahteraan dan ketenteraman bagi penghuninya. Material lokal yang melimpah di Tulungagung diterapkan hampir pada setiap elemen bangunan, antara lain: genteng; batu bata yang seringkali masih diproduksi secara gotong royong; bambu sebagai pendukung struktur atap; dan gamping untuk pelapis dinding (nglabur). Kayu sengon dan akasia yang biasanya ditanam warga di pekarangan dapat digunakan sebagai struktur kuda-kuda.

Page 117: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

111

2

3

4

5

1

6

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kanan4. Tampak Samping Kiri

5. Tampak Belakang6. Potongan A-A’

Page 118: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

112

RUMAh MEWAh (untuk) NElAYANEVITA DEWI & TIM

Material bangunan didominasi oleh bambu baik dalam bentuk batangan, potongan, maupun anyaman. Bambu merupakan material yang ringan, ramah lingkungan, dan kuat. Hal ini akan memudahkan daya angkat saat banjir datang.

Tata ruang rumah mengakomodasi kebutuhan dasar penghuninya seperti berkumpul dan istirahat. Semua ruang dirancang terbuka dari ruang depan hingga dapur, sehingga lebih efektif dalam mengatur furnitur, kecuali kamar tidur dan kamar mandi yang memang harus bersifat privat.

Atap dirancang bersilangan atas bawah untuk mengalirkan udara ke dalam bangunan dan mengeluarkan udara panas dari dalam bangunan. Bukaan pada atap berupa jeruji bambu tersebut menjadi lubang pencahayaan alami.

Pondasi apung sejajar sebagai inovasi menghindari banjir diharapkan menjadi solusi untuk daerah kampung nelayan di Tambak Mulyo, Semarang. Hal ini didasari atas fenomena kenaikan air laut sebesar 0.8-1.3 cm; penurunan muka tanah sebesar 7-10 cm; kenaikan banjir rob sebesar 10 cm; serta kondisi tanah berupa lempung.

Pondasi tersebut dibuat dari bambu sebagai sloof dan kolom yang ditopang drum. Agar drum tetap stabil di lahan tersebut, maka ditahan oleh dinding batu bata. Ketika air pasang, maka drum berikut rumah akan mengapung namun tetap ‘terikat’ di dalam dinding bata.

Septic tank dibuat dari drum untuk mengantisipasi cemaran air saat banjir. Air hujan pun dimanfaatkan sebagai pengganti air PDAM.

Page 119: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

113

2

3

4

5

1

6

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kanan

5. Tampak Samping Kiri6. Potongan Membujur

Page 120: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

114

RUMAh KETAPANGORPhIN PUTRA G. & TIM

Material bangunan sendiri perpaduan dari beberapa bahan pada satu elemen. Misalnya atap merupakan perpaduan genteng dan beton; dan dinding berupa perpaduan batu bata ekspos, bata porITS (bata berbahan dasar lumpur Lapindo), dan anyaman bambu. Sedangkan lantai rumah dipilih dengan material tegel atau ubin kuno yang sempat populer pada era tahun 80-90an.

“Arsitektur adalah penciptaan suasana, perkawinan guna dan citra. Bukan melulu soal harga, kemewahan bahan, dan teknologinya. Bahan-bahan sederhana sesungguhnya lebih mampu merefleksikan keindahan sebuah puisi, karena lebih bersih dari godaan serta kepongahan.” (YB. Mangunwijaya)

Rumah Ketapang mengambil lokasi di Jalan Keputih Tegal Timur, Surabaya, daerah yang dekat dengan kampus sekaligus permukiman warga. Mengambil ide dari kata ‘rumpang’ yang berarti bersela-sela, Rumah Ketapang ingin menghadirkan suasana rumah yang sehat secara fisik: banyak bukaan dan penghijauan; serta sehat secara rohani: keluasan ruang untuk berkontemplasi dan bercengkerama dengan penghuni lain.

Softscape dibangun dengan pemikiran sederhana tentang lokalitas yang tidak melulu harus berwujud material hardscape. Hal itu tampak pada empat pohon ketapang kencana yang ditanam dengan komposisi seperti saka guru di halaman rumah. Selain itu ditanam pula lavender untuk mengusir serangga, beluntas sebagai pagar, dan terminalia sebagai peneduh.

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Mezzanine3. Tampak Samping Kanan

4. Tampak Samping Kiri 5. Tampak Depan6. Tampak Belakang

Page 121: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

115

3

5

4

6

1 2

Page 122: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

116

hIERARChY hEAlThY hOUSEI GUSTI NGURAh ANDRACANA

cukup sempit, padat, dan keterbatasan lahan hijau dengan lebar jalan hanya 3-4 meter.

Material batu bata ekspos pada hampir keseluruhan bangunan bertujuan untuk menghadirkan kesan alami. Selain itu, batu bata juga digunakan untuk ventilasi dengan cara menyusunnya berjajar dengan rotasi 45o. Kayu mahoni dipilih untuk pembuatan kusen dengan mempertahankan warna aslinya, cokelat kemerahan.

Surabaya merupakan kota pelabuhan dan pergudangan yang lekat dengan kayu pallet. Kayu ini dimanfaatkan untuk membuat daun pintu. Material lain yang digunakan antara lain genteng dari Karang Pilang, daur ulang botol bekas sebagai pengganti glassblock.

Hierarchy Healthy House menjadi jawaban atas usaha mengembalikan nilai-nilai lokal setempat, sekaligus menjadi ciri khas bangunan. Hal ini akan berimplikasi pada kesakralan rumah atas kepercayaan dan kebudayaan yang berkembang di sekitarnya.

Konsep kepala, badan, dan kaki telah lama berkembang di Jawa, terutama saat masa arsitektur candi. Pada rancangan ini, konsep tersebut diaplikasikan dengan membedakan ketinggian setiap ruangan.

Kawasan Gubeng Kertajaya lekat dengan identitas tempat kos yang tidak dapat dipisahkan dengan jasa cuci setrika. Karenanya, rancangan ini mencoba menghadirkan konsep rumah produktif dengan peruntukan satu ruang sebagai tempat jasa cuci setrika. Lokasi tersebut

Page 123: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

117

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Samping Kiri6. Aksonometri Lantai Mezzanine7. Aksonometri Rencana Atap8. Aksonometri Lantai Dasar

1

2 3

4

5

6

7

8

Page 124: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

118

OMAh TANGGUNG RENTENGRIANGGA YUDAS & TIM

Atap berupa tipe panggangpe bertingkat tanpa talang yang dimiringkan ke arah sungai, sehingga aliran air hujan akan langsung jatuh ke sungai, tidak menggenang di lahan sekitar rumah. Atap bertingkat dimaksudkan untuk mengalirkan udara dan cahaya ke dalam ruangan. Material atap dipilih berupa fiber-cement yang ringan, sehat, dan mudah didapat.

Pintu dan jendela model lipat agar sewaktu-waktu ruangan dapat dibuka dengan maksimal. Dinding anyaman bambu menjadikan bangunan tetap bernafas. Sirkulasi vertikal menerapkan tangga setengah langkah yang agak curam namun menghemat ruang dengan material besi kanal C atau CNP dan papan untuk pijakan.

Omah Tanggung Renteng ingin menjadi solusi bagi permukiman urban yang rawan penggusuran karena lahan yang ilegal seperti bantaran sungai. Lokasi yang diambil adalah bantaran Sungai Gajahwong, Yogyakarta. Daerah ini mulai banyak dihuni setelah terjadinya krisis ekonomi pada 1997/1998.

Omah Tanggung Renteng yang dirancang secara swadaya bersama masyarakat mengedepankan interaksi antar individu, baik sesama penghuni rumah maupun dengan tetangga, dalam keterbatasan lahan.

Kamar-kamar tidur dialokasikan di lantai atas sementara lantai dasar dimaksimalkan sebagai ruang publik dan servis. Ruang-ruang bawah tidak bernama untuk membuka keleluasaan penghuni dalam beraktivitas. Hal ini juga merupakan kemerdekaan dan informalitas ruang sebagai kekhasan hunian di kampung kota.

Page 125: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

119

3

4

5

6

7

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Tampak Belakang

5. Tampak Samping Kiri & Kanan

6. Potongan Melintang7. Potongan Membujur

1

2

Page 126: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

120

MICROSIZING RUMAh lIMASMUhAMMAD hAfIZ A. & TIM

tempat berkumpul khusus untuk pria. Elevasi ketiga (kekijing ketiga) lebih tinggi dan diberi batas dengan menggunakan penyekat. Ruangan ini biasanya untuk tempat menerima para undangan dalam acara atau hajatan, terutama untuk handai taulan yang sudah separuh baya.

Elevasi keempat, diperuntukkan bagi orang yang memiliki hubungan kekerabatan lebih dekat dan dihormati, seperti undangan yang lebih tua, dapunto dan datuk. Elevasi kelima (gegajah) memiliki ukuran terluas yang di dalamnya terdapat ruang pangkeng, amben tetuo, dan amben keluarga. Amben adalah balai musyawarah dan gegajah adalah area dengan tingkat privasi paling tinggi.

Masyarakat berpenghasilan rendah atau miskin pada umumnya memiliki atau menempati rumah yang tidak layak huni dan biasanya berada dalam suatu lingkungan atau kawasan yang membuat kawasan tersebut terlihat kumuh. Permasalahan yang terjadi di lokasi terpilih adalah rumah adat lokal sekarang semakin berkurang karena ketidakmampuan warga untuk menjadikan rumahnya sebagai rumah adat Limas, rumah adat Bangka Belitung.

Microsizing Rumah Limas mengadopsi prinsip-prinsip rumah tradisional yang disesuaikan dengan kebutuhan masa kini. Pada rumah limas, elevasi pertama (pagar tenggalung) ruangan tidak memiliki dinding pembatas, terhampar seperti beranda. Biasanya berfungsi sebagai tempat menerima tamu saat acara adat.

Pada elevasi kedua (jogan) digunakan sebagai

Page 127: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

121

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kiri

4. Tampak Belakang 5. Tampak Samping Kanan

1

4

2

3

5

Page 128: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

122

RUMAh lUMbUNGNADIYA DWI M. & TIM

kayu dan penutup genteng. Kemiringan dibuat agak tinggi agar ruang di dalam atap dapat dimanfaatkan. Kemiringan ini juga mendukung aliran air hujan yang langsung jatuh ke tanah hijau sebagai resapan. Atap tambahan diterapkan seperti topi-topi pada bukaan-bukaan agar dapat menahan masuknya cahaya matahari yang berlebihan.

Sedangkan dinding hebel dipilih karena ringan, kuat, murah, dan tahan lama. Konstruksi modular dengan lantai dasar yang kuat akan mempermudah pengembanga rumah secara vertikal. Halaman rumah ditanami bambu atau bunga dan disertai kolam-kolam ikan untuk konsumsi sehari-hari.

Rumah Lumbung mengambil aspek lokalitas dan tata ruang rumah tradisional Sunda, dengan pilihan lokasi di Kecamatan Ciomas, Bogor. Warga bergerak di bidang industri tekstil, dan beberapa berdagang di rumah. Permasalahan menyolok yang ada di permukiman ini adalah terbatasnya lahan untuk menjemur dan kurangnya kesadaran warga untuk membangun toilet mandiri.

Rumah Sunda umumnya terbagi menjadi tiga bagian, yaitu ruang depan (emper) untuk laki-laki, ruang belakang (tukang imah) untuk perempuang, dan ruang tengah (omah tengah) untuk keduanya. Rumah berbentuk panggung dengan pembagian kepala, badan, dan kaki; yang melambangkan hubungan manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia, dan hubungan manusia dengan alam.

Atap mengambil tipe jolongpong dengan rangka

Page 129: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

123

Legenda:1. Denah2. Tampak Samping Kiri3. Tampak Depan4. Tampak Belakang5. Tampak Samping Kanan6. Potongan B-B’7. Potongan A-A’

1 2

3 4 5

76

Page 130: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

124

RUMAh TROWUlANSYAMSUl hARDI

ke dalam kamar sekaligus cahaya alami. Hal ini juga tidak akan membuat rumah saling berdempetan satu sama lain. Secara umum, rumah tidak berpagar atau hanya berpagar rendah untuk mengakomodir ruang sosial bagi penghuninya.

Hal yang menjadi ciri khas adalah kebebasan dalam menentukan tampak depan masing-masing rumah, sehingga citra depan rumah akan berbeda-beda.

Rumah Trowulan diangkat dengan latar belakang bahwa kebanyakan rancangan rumah masyarakat berpenghasilan rendah tidak memperhatikan kebutuhan ruang berkegiatan bersama. Rancangan ini terinspirasi dari rumah masyarakat pada era Majapahit. Rumah berukuran 2.1 x 5 meter dengan ketinggian kurang lebih 3 meter. Pondasinya terbuat dari tumpukan batu bata yang disusun hingga ketinggian 0.6 meter. Dinding rumah bermaterialkan anyaman bambu, sedangkan atap genteng tanah liat dengan rangka kayu. Halaman diperkeras dengan komposisi modular batu bata yang diisi kerikil sehingga saat hujan turun tidak akan becek.

Rancangan terdiri dari dua purwarupa, yaitu rumah dengan satu kamar yang diperuntukkan untuk pasangan yang baru saja menikah. Sementara itu, rumah dengan dua kamar diperuntukkan bagi keluarga kecil dengan satu anak. Di samping kamar tersisa lahan berbentuk lorong yang akan memasukkan udara bersih

Legenda:1. Denah Rumah Tumbuh Satu Kamar2. Denah Rumah Tumbuh Dua Kamar3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kiri5. Tampak Samping Kanan6. Tampak Belakang

Page 131: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

125

1

3

5

4

6

2

Page 132: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

126

RUMAh bETAWI PESISIRANADI MANGGAlA PUTRA & TIM

penghuni untuk membersihkan ruang, selain bertujuan menjadikan rancangan lebih terkesan mdern.

Empang komunal yang bersisian dengan toilet komunal menjadi pilihan untuk meningkatkan komunikasi dan sosialisasi antar warga. Pemenuhan kebutuhan sanitasi dengan solusi toilet komunal disebabkan utilitas di Marunda yang tidak cukup lengkap untuk menunjang masing-masih petak rumah.

Alternatif lain yang dimunculkan adalah pembentukan ruang dengan tipe deret sehingga antar beberapa rumah berada dalam satu atap besar memanjang. Meskipun demikian, setiap petak rumah tetap memiliki satu tangga dari tanah menuju lantai panggung. Hal ini secara tidak langsung juga mengefektifkan fungsi lahan.

Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) di daerah Marunda, Jakarta Utara, rata-rata bekerja sebagai nelayan, tukang batu, tukang ojek, dan pedagang keliling.

Rumah ini merupakan transformasi kekinian arsitektur Betawi pesisiran yang berstruktur lantai panggung dengan kolom beton. Lantai dasar dapat menjadi tempat bekerja sementara struktur panggung diharapkan mampu menghindarkan dari luapan air laut (rob). Dapur diletakkan di balkon belakang dan ruang tamu di depan atau di beranda untuk menegaskan pemisahan area publik, privat, dan servis.

Ornamen-ornamen bangunan yang mencirikan arsitektur Betawi tetap dihadirkan untuk menjunjung kearifan lokal setempat. Warna kuning dan hijau mendominasi perabot yang dipadukan dengan warna cokelat kayu. Lantai keramik memudahkan

Page 133: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

127

2

3

4 5

Legenda:1. Denah2. Tampak Depan3. Tampak Belakang

4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Samping Kiri

1

Page 134: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

128

lEUIT hUNIDIMAS NURhARIYADI & TIM

Leuit Huni berada di daerah yang sejuk, Cimenyan, Bandung, Jawa Barat. Rumah ini terinspirasi dari gubahan bentuk leuit atau tempat menyimpan padi bagi masyarakat Sunda.

Keberadaan bambu merupakan nilai lokal yang turut diangkat sebagai material Leuit Huni. Material dinding bambu menjadikan pergantian udara dingin dan panas lebih lancar. Sebagai struktur, bambu bersifat lentur dan tahan goncangan apabila terjadi gempa. Selain itu sistem bamboo plastered diterapkan untuk menekan biaya konstruksi yang juga akan dibangun secara gotong royong oleh masyarakat.

Perkerasan pada lantai juga menggunakan teknik bamboo plastered, yaitu dengan memplester anyaman bambu yang sudah dipasang sebagai dinding atau lantai bangunan.

7

Page 135: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

129

2 3

4 5 6

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Dua3. Denah Lantai Tiga4. Tampak Belakang

5. Tampak Samping Kanan6. Tampak Depan7. Perspektif Bangunan

1

Page 136: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

130

RUMAh KAMARNICO ADITYA PRATAMA & TIM

lantai panggung di bagian depan menyediakan ruang komunal sekaligus menyimpan kendaraan. Tanah dibiarkan tanpa perkerasan untuk memperbesar bidang resapan air. Bagian bawah lantai panggung yang lain difungsikan untuk dapur dan toilet.

Mezzanine tidak bersekat dengan maksud untuk mengakomodir kebiasaan tidur di depan televisi sembari bercakap selepas bekerja. Sedangkan ruang kecil di lantai atas dibuat sedikit lebih tinggi untuk menjaga privasi fungsi ruang sebagai kamar ganti.

Rumah adalah memori rahim, kerinduan terhadap rasa nyaman, tenteram, aman, dan damai. Di kota besar seperti Surabaya, rumah lebih bersifat sebagai tempat membaringkan diri setelah seharian bekerja. Sebagai kota terbesar kedua setelah Jakarta, pembangunan di Surabaya kian pesat yang justru kian meminggirkan masyarakat pinggiran.

Apabila bentuk atap rumah pada umumnya berusaha secepat mungkin mengalirkan air ke bawah, Rumah Kamar berpikir sebaliknya. Atap seakan menjadi media menampung air yang nantinya dialirkan menuju bak penampungan. Hal ini untuk menghindari menggenangnya air hujan di gang-gang.

Reduksi panas di bagian belakang tapak diantisipasi dengan menerapkan secondary skin berupa susunan batok-batok kelapa. Bukaan-bukaan yang cukup lebar ditutup tidak masif dengan kisi-kisi bambu. Sistem

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Mezzanine3. Denah Lantai Atas4. Tampak Depan5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kanan

7. Tampak Samping Kiri8. Potongan B-B’9. Potongan A-A’

Page 137: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

131

1 2

3

4

9

5

8

7

6

Page 138: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

132

RUMAh ETAMIMANUEl hAPY DOKA & TIM

(couple), sehingga dalam satu atap terdapat dua rumah untuk dua keluarga. Seperti halnya Rumah Lamin, kebutuhan ruang pun merujuk pada aspek inti yaitu ruang tamu, kamar tidur, dapur, ditambah kamar mandi dan WC.

Material rumah tetap mempertahankan konstruksi kayu yang masih mudah didapatkan di Tenggarong. Atap menggunakan bentuk atap pelana dan mengaplikasikan ventilasi silang untuk menjamin pertukaran udara yang baik.

Daerah yang dipilih adalah daerah Tenggarong, Kutai Kartanegara sebagai daerah yang tengah berkembang di tepi Sungai Mahakam. Budaya yang masih bertahan adalah sungai sebagai arah orientasi bangunan. Dengan kondisi tanah labil dan air tanah yang tinggi, maka tipikal rumah yang secara tradisional terbangun berbentuk panggung dengan nama Rumah Lamin.

Rumah tersebut berdiri dengan ketinggian 2-2.5 meter dari tanah, terdiri dari ruang tamu, kamar tidur, dan dapur. Hal yang unik adalah tidak adanya sekat fisik antar ruang. Bentuk massanya persegi panjang (100-200 m) yang akan semakin panjang ketika anggota keluarga bertambah. Lebarnya sendiri mencapai 20-25 meter yang dapat dihuni hingga 60 keluarga.

Rancangan Rumah Etam sendiri bercermin pada tipologi Rumah Lamin tersebut yang diolah dengan kebutuhan saat ini. Rumah dirancang berpasangan

Page 139: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

133

1

2

4

3

5

Legenda:1. Denah Purwarupa Rumah2. Tampak Belakang3. Tampak Samping Kanan4. Tampak Depan5. Tampak Samping Kiri

Page 140: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

134

OMAh lONGKANGANANDREAS JANU & TIM

batu bata pada dinding. Pasangan batu bata dan anyaman bambu dipilih sebagai material dinding agar bangunan dapat bernapas sehingga ruang di dalam tidak pengap dan panas. Penutup atap menggunakan genteng krewek dan genteng kaca sebagai skylight yang akan memasukkan cahaya ke dalam ruangan.

Struktur bangunan mengadopsi rumah tradisional joglo dengan penggunaan saka guru dan kili untuk menyokong atap. Emperan juga tetap disediakan seperti halnya tipologi rumah Jawa untuk menambah nuansa pedesaan dan sebagai ruang saling sapa antar anggota masyarakat.

Omah Longkangan dirancang dengan konsep ingin menghadirkan kembali nuansa pedesaan yang asri. Lokasi yang dipilih berada di Prambanan, Yogyakarta, dengan dominasi profesi masyarakat sebagai buruh. Dengan penghasilan yang tidak menentu, sebenarnya masyarakat ini memiliki aset lain berupa luasnya tanah dan kepemilikan atas sawah.

Longkangan berasal dari bahasa Jawa yang berarti ruang terbuka di dalam rumah (innercourt). Longkangan ini menciptakan ruang luar di dalam bangunan yang dapat turut memaksimalkan serapan udara dan cahaya. Selain itu, longkangan dapat pula digunakan sebagai area hijau yang turut memberikan nuansa sejuk.

Material tanah fermentasi (luluh) pun dimunculkan kembali untuk menggantikan agregat semen pada pasangan batu kali pada lantai dan pasangan

Page 141: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

135

Legenda:1. Denah Lantai 2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Samping Kiri6. Metode Pembangunan

1

2

3

4

5

6

Page 142: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

136

IMAh TUMUWUhKORNElIUS fEbRYANTO & TIM

sifatnya yang semi transparan mampu memasukkan cahaya ke dalam rumah. Panel-panel partisi yang mudah dibuka dan ditutup juga turut menghubungkan kesinambungan ruang dalam dan ruang luar.

Struktur bangunan menggunakan sistem struktur RISHA, dengan dinding bata acian kasar yang dipadukan dengan kerai bambu dan papan kayu.

Imah Tumuwuh terinspirasi dari rumah tradisional Sunda yang dapat dijumpai di Klein-woningbouw Gempol, lingkungan perumahan yang direncanakan untuk para pekerja pribumi pada masa pemerintahan Hindia Belanda. Terkesan asing terhadap konteks urban masa kini namun familiar dengan konteks urban Jawa.

Rumah ini terlihat ramping dengan konsep pengembangan secara vertikal. Area samping rumah diubah menjadi ruang hijau dan ruang interaksi antar pribadi dan dengan alam sekitar. Arahan perancangan vertikal ini juga menyebabkan luas telapak bangunan mengecil ditambah dengan konsep semi-panggung yang menjadikan area resapan maksimal.

Bebasnya halaman samping ini juga menjadikan potensi penyerapan cahaya dan udara ke dalam rumah lebih besar. Panel pintu dan jendela menerapkan material polikarbonat untuk menghalau panas berlebih namun

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kanan

5. Detail Konfigurasi Ruang

Page 143: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

137

2

3

4

5

6

1

Page 144: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

138

GRIYA GUYUbRIO bRAMANTYO S. & TIM

menuju dapur tetangga. Sirkulasi ini diharapkan dapat menjaga hubungan antar tetangga.

Bukaan yang lebar dengan orientasi terhadap arah datang matahari merupakan prinsip yang telah diperhatikan nenek moyang sedari dulu. Hal ini diterapkan pula pada Griya Guyub sebagai sikap memperindah dunia dengan tidak mengganggu keselarasannya.

Atap dipilih atap rumah kampung. Daun pintu terbuat dari kayu untuk memberi rasa aman dan nyaman terkait privasi di dalamnya. Antar rumah tidak dibatasi dengan pagar masif, melainkan pagar berupa tanaman untuk tetap menjaga interaksi warga. Kebutuhan air pada Griya Guyub dipenuhi dari sumur komunal untuk setiap empat rumah.

Konsep yang ditawarkan rumah ini adalah ‘andum guyub’ atau berbagi keakraban. Sebagai daerah proyeksi perkembangan permukiman sekaligus wilayah yang strategis, lokasi dipilih di Banguntapan, Bantul.

Sesuai dengan konsep filosofi Jawa, rumah merupakan perwujudan hubungan manusia dengan Tuhan (manunggaling kawula lan Gusti). Pada rumah ini, ruang tengah sebagai titik hubung manusia dengan Tuhan diinterpretasikan dalam ruang keluarga sekaligus ruang tamu sebagai titik pusat kenyamanan dan ketentraman keluarga.

Ruang keluarga dilengkapi dengan mezzanine sebagai gudang atau tempat penyimpanan. Strukturnya dibuat dari kayu dengan tangga portable. Sedangkan partisi pada kamar tidur terbuat dari anyaman bambu untuk meningkatkan fleksibilitas luasan ruang. Dapur terhubung dengan pintu keluar rumah dan akses

Page 145: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

139

5

2

6

3

7Legenda:1. Aksonometri Bangunan2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kanan4. Potongan Membujur

Keterangan:1. Teras2. Ruang Keluarga3. Kamar Tidur Utama4. Kamar Tidur5. Dapur6. KM/WC7. Taman Samping8. Tempat Jemur9. Tempat Cuci

5. Tampak Samping Kiri6. Tampak Belakang7. Potongan Melintang

1

4

Page 146: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

140

bUMI AlIT CIKAPUNDUNGNICODEMUS RAYMOND & TIM

rumah karena sirkulasi udara dan penerimaan cahaya hanya sebatas di bagian atas.

Interaksi fisik dan psikis di dalam hunian menjadi fokus penataan ruang, antara lain dengan mempertahankan budaya bercengkerama melalui teras. Permasalahan ruang jemur pun diatasi agar lingkungan tidak ‘terpolusi’ oleh jemuran yang memanfaatkan pagar tepi sungai dan jalan. Sementara area hijau di belakang rumah menjadi sarana untuk menanam sekaligus mendukung pertukaran udara di dalam rumah.

Kampung Kota di tepi Sungai Cikapundung ini menjadi model kampung kumuh sekaligus bagian area penghijauan dan ruang terbuka kota yang pembangunannya tengah menjadi fokus pemerintah. Revitalisasi hunian tepi Sungai Cikapundung diharapkan dapat berkelanjutan, tidak hanya sebagai upaya penyelesaian masalah hunian.

Bumi Alit di bantaran Sungai Cikapundung ini mengadopsi prinsip rumah tradisional Sunda. Hunian yang diadaptasikan dengan kebutuhan dan efektivitas masa sekarang seperti konstruksi yang menggunakan baja ringan. Struktur ini tahan lama dan mudah dibongkar pasang.

Kontur tanah dibuat berundak untuk memaksimalkan pencahayaan dan penghawaan alami pada lahan yang tidak terlampau luas. Rekonstruksi lahan ini untuk menghindari gelap dan pengapnya kondisi di dalam

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kiri

Page 147: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

141

1

3 4

2

Page 148: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

142

GODONG DI RIMbONAUfAl hENDRATA & TIM

Air bersih dialirkan dari sungai untuk kebutuhan sehari-hari, sementara limbah dan kotoran dialirkan ke septic tank dan peresapan. Ruang komunal di luar menjadi tempat berkumpul sebelum pergi berburu atau ke ladang. Kemampuan orang rimba adalah mengolah hasil hutan seperti rotan menjadi ikatan antar sambungan kayu.

Orang rimba masih hidup berdasarkan teritori berburu dan meramu atau mencari makan. Kasus ini menyebabkan mereka belum bisa hidup berdampingan. Karenanya rancangan massa dibuat terpisah dengan tetap mempertimbangkan analisis perkembangan peradaban orang rimba.

Godong Di Rimbo mencoba menjawab isu dari Suku Anak Dalam terhadap kekurangan lahan dengan merancang rumah yang sesuai dengan adat dan budaya orang rimbo. Orang rimba saat ini merasa terusir dari hutan karena memang berkurangnya lahan hutan. Orang rimba masih tetap mendepankan kearifan lokal dan mempertahankan adat istiadat dalam kehidupan sehari-hari.

Orang rimba memiliki hukum sendiri, yang disebut seloko adat. Salah satu seloko adat menceritakan tentang ciri-ciri orang suku anak dalam, yaitu bertubuh onggok (bermukim), berpisang cangko (bercocok tanam), beratap tikai (beratap daun kayu), berdinding baner (berdinding kulit kayu), melemak buah betatal (buah-buahan yang bisa dimakan), dan minum air dari bonggol kayu (air minum yang keluar dari pohon). Hal ini menjadi dasar dalam perancangan Godong Di Rimbo.

Page 149: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

143

1 2

3

5

4

6

Legenda:1. Denah2. Potongan A-A’3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kiri

Page 150: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

144

TATANGGA CITARUMNICO ChRISTIAN

Shared terrace pun diterapkan dengan menggabungkan teras masing-masing rumah selebar 1.5 meter sehingga diperoleh teras bersama selebar 3 meter. Antara satu penghuni dengan penghuni lainnya dapat saling bercakap dan bercerita di teras ini.

Selain mengambil tipologi rumah badak heuay, fasade bangunan ditambah dengan motif persegi geometrik yang terinspirasi dari batik khas Jawa Barat. Batik Jawa Barat mengandung filosofi sederhana namun tegas.

Tanah di kawasan Bojongsoang merupakan kawasan rawa dengan kadar air cukup tinggi. Dengan demikian, menggunakan pondasi cerucuk bambu (dolken) dirasa tepat untuk meningkatkan daya dukung di lahan basah. Ditambah dengan rawannya banjir di kawasan ini akibat tumpukan sampah.

Pembersihan sungai dirasa bukan menjadi upaya maksimal, karenanya ditawarkan solusi kolam retensi di setiap kompleks perumahan. Lantai bangunan pun diangkat sehingga aman ketika air harus meluap. Pondasi juga dirancang untuk pengembangan vertikal agar tidak perlu membongkar pasang ketika kebutuhan ruang meningkat.

Area hijau di area rumah dikembangkan dengan memanfaatkan air hujan. Lantai area tanam terbuat dari bambu sehingga saat penyiraman, air akan langsung meresap ke tanah.

Legenda:1. Denah 2. Potongan Membujur3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kiri5. Tampak Samping Kanan6. Tampak Belakang

Page 151: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

145

1 2

3

5

4

6

Page 152: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

146

UMA lENGGEDZIKRI RAhMAN & TIM

Keunikan Uma Lengge terletak pada bentuk limas ‘kerucut’nya yang bertiang empat dan beratap alang-alang. Atap dan dinding menjadi satu kesatuan dengan pintu kecil di tengahnya. Selain itu, terdapat tempat terbuka sebagai tempat beristirahat.

Konsep Uma Lengge diambil dari bentuk segitiga yang melambangkan keseimbangan. Dalam arsitektur sendiri, bentuk ini adalah bentuk yang paling stabil. Stabilitas rancangan inilah yang menjadi titik tolak perancangan rumah sehat sederhana di Desa Maria, Kabupaten Bima.

Tata ruang rumah terdiri dari dua lantai dan satu mezzanine, lantai dasar terdiri dari ruang tamu, dapur, dan toilet. Lantai atas dan mezzanine terdiri dari kamar tidur dan dilengkapi mushola.

Page 153: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

147

1 2 3

3

5

444

6

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Denah Mezzanine4. Tampak Depan5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kanan7. Tampak Samping Kiri8. Potongan Membujur9. Potongan Melintang

Page 154: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

148

GRIYA ANGEN lEMbUfITRIA PUSPITA RANI

penyimpanan kendaraan; pintu dapur (butulan) yaitu pintu akses menuju tetangga sekitar; pintu keluar ke arah kandang sapi; dan pintu di kandang sapi itu sendiri.

Rencana material yang digunakan pada Griya Angen Lambu antara lain: 1) Dinding menggunakan material batako, atas dasar melimpahnya pasir dan batu sisa letusan Gunung Merapi. Sebagian dinding menggunakan rooster untuk penghawaan. 2) Sistem atap menggunakan material asbes karena udara di lereng pegunungan sangat dingin dan sulit mendapatkan material tanah liat. Rangka atap menggunakan kayu wiyu. 3)Material dinding kandang sapi menggunakan kisi-kisi dari bambu.

Hirarki ruang Griya Angen Lembu mengadaptasi bangunan yang telah ada sebelumnya, yang terletak di Desa Mliwis, Boyolali. Letak sepen atau sentong kulon yang berfungsi sebagai tempat kontemplasi diri (beribadah) harus di sisi barat dan kandang sapi terletak di sisi timur.

Massa bangunan ramping agar sirkulasiudara lancar dan bersih dari kandang sapi. Boyolali adalah daerah dengan mayoritas masyarakat memelihara sapi. Pola sirkulasi ruang dalam rumah adalah linear berbentuk huruf L. Pola sirkulasi ini merupakan pola tipikalrumah peternak sapi di Boyolali.

Rumah peternak sapi di Boyolali setidaknya memiliki minimal tiga buah pintu: pintu utama untuk menerima tamu atau pintu masuk saat hajatan; pintu garasi sebagai sirkulasi

Page 155: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

149

Legenda:1. Denah 2. Tampak Samping Kiri3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Depan

1

2

4

3

5

Page 156: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

150

GRIYA RUKUNANYUSUP RENDY WIDIANTORO

terbuka hijau. Pada bagian tengah massa muncul ruang komunal yang menjadi stimulasi untuk membuat bukaan-bukaan yang mengarah ke ruang komunal tersebut.

Prinsip pola-pola fisik yang memengaruhi perilaku dan dinamika sosial pembentuk nilai kemasyarakatan memunculkan penekanan aspek hubungan visual dan spasial pada Griya Rukunan. Tipe rumah limasan menjadi pilhan untuk menginterpretasikan hal tersebut. Adopsi rumah limasan berikut filosofi tata ruang dan bentuk diharapkan dapat menciptakan hunian yang terjangkau dan terbuka terhadap potensi penggunaan material modern dengan pertimbangan durabilitas dan kesehatan bangunan.

Tema Griya Rukunan didasarkan pada tradisi kampung kota di mana masyarakatnya menghibahkan sedikit area lahannya sebagai ruang bersama. Ruang bersama ini umum diperuntukkan sebagai akses antar tetangga sehingga kemudian muncul istilah ‘jalan rukunan’.

Jalan rukunan ini menghubungkan dalem dengan pendapa dan fungsi pendukung lainnya. Batas ruang didefinisikan dengan halus antar ruang privat dan publik yang silih berganti. Kegiatan bersosial masyarakat Yogyakarta yang umumnya berlangsung di jalan depan rumah ini, bukan di lapangan atau taman, memunculkan ide penataan streetscape sebagai fokus utama penataan lingkungan. Jalan dibuat lebih lebar, termasuk trotoar dan jalur hijau.

Komposisi rumah terdiri dari modular yang terdiri dari empat unit dengan massa bangunan yang memanjang ke belakang dan menyisakan lahan sebagai ruang

Page 157: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

151

Legenda:1. Denah 2. Potongan Membujur3. Tampak Depan4. Tampak Samping

Kanan5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kiri

1

3 4

2

5 6

Page 158: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

152

OMAh GUNUNGANfADhIl RIZKY hARENDA

Bentuk massa bangunan mengadaptasi bentuk massa bangunan tradisional pada eksisting yang ditransformasikan menjadi bentuk gunungan. Sesuai filosofi gunungan, zonasi rumah dibagi menjadi tiga bagian. Bagian bawah sebagai tempat berinteraksi antar warga. Bagian tengah digambarkan dengan tangga sebagai ruang antara. Sedangkan bagian atas diwujudkan dalam bentuk ruang kamar.

Area lantai atas menginterpretasikan suasana ketenangan, bersifat privat bagi pemilik rumah, memiliki ruang multifungsi di depan, dan dua kamar tidur yang dipisahkan oleh tangga. Sementara itu, area bawah memaksimalkan aktivitas sosial. Keterbatasan lahan memunculkan penggabungan ruang tamu bila ada kebutuhan ruang untuk aktivitas sosial yang luas.

Besarnya arus urbanisasi di Yogyakarta mendorong masyarakat berpenghasilan rendah berbondong-bondong pindah ke daerah kota. Hal ini justru meningkatkan kepadatan penduduk di kota sehingga rumah saling berhimpitan tanpa sirkulasi penghawaan dan pencahayaan yang memadai.

Omah Gunungan mengambil lokasi di Kecamatan Jetis, Yogyakarta, salah satu daerah yang tergolong kumuh dan padat. Sempitnya lahan menjadikan septic tank antar rumah sangat dekat jaraknya. Akibatnya air di daerah tersebut menjadi tidak layak konsumsi.

Prinsip dasar perancangan adalah dengan mengubah konfigurasi bangunan eksisting yang acak menjadi lebih tertata. Konfigurasi dibuat modular empat unit dengan letak septic tank di belakang rumah dan sumur di depan rumah. Dengan demikian jarak sumur dan septic tank mencapai jarak aman minimal.

Page 159: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

153

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Tampak Samping Kiri5. Tampak Belakang6. Tampak Samping

Kanan7. Potongan A-A’8. Potongan B-B’

1

3

5

4 7

6 8

2

Page 160: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

154

RUMAh PARADIGMAlUDOWIKUS PANDUhADI PANGESTU

diganti dengan fungsi lain, yaitu ruang berkumpul keluarga. Efektivitas bentuk panggung ini juga akan memperlancar sirkulasi udara dari bagian bawah rumah, memperluas bidang resapan, dan menjaga muka air tanah.

Adanya ruang luar yang luas, dimanfaatkan untuk aktivitas bertanam sayuran yang dapat dipetik untuk kebutuhan sehari-hari dengan rentang waktu panen kurang dari dua bulan. Tomat, wortel, cabai, kol, dan terong menjadi alternatif pilihan untuk menghasilkan pola hidup sehat dan hemat.

Kehidupan individualis yang melanda masyarakat urban disiasati dengan penyediaan ruang luar untuk menstimulus aktivitas sosial yang menyehatkan tidak hanya secara fisik namun juga psikis.

Paradigma adalah kumpulan tata nilai yang membentuk pola pikir seseorang sebagai titik tolak pandangannya untuk membentuk citra subjektif seseorang. Rumah Paradigma dirancang untuk menghancurkan paradigma-paradigma yang salah di masyarakat mengenai sebuah rumah, menciptakan hunian yang mengandung nilai lokal, harmonis dengan iklim, serta menyehatkan penghuninya.

Tapak yang dipilih berada di Cibeunying Kaler, Kota Bandung, area sub-urban yang masih banyak lahan hijau dan berada di wilayah perbukitan. Bangunan mengadopsi bentuk rumah tradisional Sunda, rumah badak heuay.

Misalnya dengan penerapan atap yang dominan serta bangunan yang ditinggikan dengan model rumah panggung. Bagian bawah rumah panggung yang mulanya sebagai tempat memelihara ternak

Page 161: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

155

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Samping

Kanan4. Tampak Samping Kiri5. Tampak Belakang6. Potongan Melintang7. Potongan Membujur

3

1 2

6

4 5

7

Page 162: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

156

bARAYA, bERDAYA, bERKARYAAhMAD ZAbEl fAChREZA

mengurangi hilangnya air tanah pada tapak. Penerapan rainwater harvesting juga bertujuan untuk menghemat penggunaan air untuk menyiram kloset maupun tanaman.

Untuk meningkatkan interaksi antar penghuni, pagar rumah ditiadakan dan mengubah batas menjadi ruang. Area teras berperan sebagai ruang yang memungkinkan terjadinya komunikasi dengan tetangga sekaligus memisahkan ruang luar dan ruang dalam. Ruang mencuci pun dirancang saling bertemu sehingga interaksi antar penghuni menjadi maksimal.

Selain performa bangunan yang menunjang kesehatan, adaptasi rancangan arsitektur lokal diharapkan dapat membentuk suasana ruang dan iklim sosial penghuni yang tepat. Konsep rumah tumbuh bertujuan untuk memberi ruang berkembangnya keluarga dalam satu tempat dan dapat beraktualisasi di dalamnya.

Selain menggunakan bukaan pada fasade bangunan, upaya mengoptimalkan pencahayaan melalui skylight yang memanjang pada sumbu timur-barat. Sedangkan penggunaan material berongga seperti expanded metal dan rooster pada batas ruang memungkinkan terjadinya aliran udara.

Ruang balkon sekaligus sebagai media berkebun sehingga menciptakan usaha produksi bahan pangan secara mandiri. Sementara itu, lantai panggung pada lantai dasar memungkinkan perluasan bidang resapan pada perimeter bangunan. Hal ini untuk

Page 163: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

157

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Tampak Depan4. Potongan Melintang5. Tampak Samping

Kanan6. Tampak Belakang

3

1 2

6

4

7

Page 164: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

158

RUMAh APUNGWIJANARKA

keluar dari biofil dimanfaatkan untuk menyuburkan tanaman sayuran yang ditanam pada bak apung.

Air jernih untuk mencuci dan mandi diperoleh melalui penjernihan air sungai. Saat musim penghujan, air hujan ditampung pada tangki-tangki penampungan. Sedangkan kebutuhan air untuk memasak dan minum diperoleh melalui air hujan yang dijernihkan atau dibersihkan melalui tandon-tandon penjernih. Saat kemarau, air bersih diperoleh dengan cara membeli air isi ulang dari pedagang-pedagang berperahu.

Konsep rancangan yang ditawarkan adalah rumah terapung dan karamba tumbuh. Hal ini didasari kenyataan bahwa sebagian besar masyarakat Banjar telah menghuni Sungai Kahayan, Palangkaraya selama 6-20 tahun.

Karena bentuknya yang terapung maka dibutuhkan keseimbangan dan tipe bangunan yang ringan. Pondasi menggunakan konstruksi ferrocement bernama Module Ferrocement Pontoon (Momentoon). Konstruksi lantai, dinding, dan atap menggunakan konstruksi rangka baja ringan kanal C. Penambatan bangunan menerapkan tali yang mengaitkan rumah terapung dan tiang tambahan di darat.

Listrik bersumber dari panel solar cell serta diarahkan penggunaan konsep biodigester apung untuk menghasilkan gas metan sebagai sumber energi. Limbah toilet disalurkan ke septictank biofil. Cairan yang

Page 165: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

159

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Potongan Melintang3. Tampak Samping Kanan4. Tampak Depan5. Tampak Samping Kiri6. Tampak Belakang

3

1 2

6

4

7

Page 166: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

160

hOUSE Of TAMbIREZA RISKI fAUZAN

Sektor ekonomi Kabupaten Sigi masih didominasi olehsektor pertaninan dengan kontribusi 45,79%. Hal ini dapat dijelaskan karena hampir seluruh wilayah Kabupaten Sigi merupakan daerah potensi pertaniandan sebagian besar penduduknya berprofersi di sektor pertanian.

House of Tambi mengadopsi bentuk Rumah Tambi, arsitektur tradisional Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Struktur bangunan dibagi menjadi dua, bagian privat menggunakan susunan batu bata sementara bagian semiprivat menggunakan dinding bambu untuk mengembalikan potensi lokal setempat. Material atap merupakan perpaduan seng gelombang dengan kuda-kuda bambu.

Page 167: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

161

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Potongan B-B’3. Potongan A-A’4. Tampak Samping

Kanan5. Tampak Depan6. Tampak Belakang7. Tampak Samping Kiri

5

6

1 2

4 3

7

Page 168: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

162

KAMPUNG PENDOPO NElAYANfIRDIANSYAh fAThONI

Ruang inilah yang nantinya akan mencerminkan kebudayaan dan kehidupan sehari-hari masyarakat nelayan. Selain mempertahankan sifat ruang pendapa, rumah nelayan juga menggunakan empat struktur kolom utama yang mengalami tranformasi material dari baja. Pemilihan baja dikarenakan semakin susah untuk mencari batang kayu besar di Surabaya serta agar pembangunan rumah lebih cepat dan praktis.

Tampak bangunan tercipta dari konsep transformasiatap Joglo. Bentuk ini cukup efisien karena fungsi dinding dan atap menjadi satu. Pada bagian fasade rumah terdapat beberapa pot tumbuhan yang menempel di dinding bagian barat-timur rumah. Fasade tumbuhan ini berfungsi untuk mengurangi panas dalam rumah dan polusi udara atau bau yang ditimbulkan oleh ikan yg dibawa ke rumah.

Pesisir Pantai Kenjeran, Surabaya dihuni oleh masyarakat yang bekerja sebagai nelayan dan pedagang. Keseharian tersebut mengakibatkan permasalahan seperti kurangnya tempat mengolah ikan sehingga masyarakat mengambil ruang publik kampung seperti koridor gang. Di samping itu terjadi pula pencemaran dari limbah ikan dan polusi bau yang memberikan kesan kumuh.

Rancangan rumah nelayan mengambil bentuk utama rumah Joglo Jawa yang ditransformasikan, yaitu bagian atas atap rumah joglo sebagai ikon. Eksisting rumah nelayan juga masih mempertahankan sifat dan karakter ruang utama Rumah Joglo yaitu pendapa. Pendapa memiliki karakter yang terbuka sehingga dapat dimanfaatkan oleh penghuni dengan beberapa fungsi, seperti ruang berkumpul, ruang penyimpanan, ruang usaha, hingga ruang olah ikan.

Page 169: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

163

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Denah Mezzanine4. Tampak Samping Kiri5. Tampak Depan6. Tampak Samping Kanan7. Tampak Belakang8. Potongan Melintang9. Potongan Membujur

4

8

1 2 3

5 6 7

9

Page 170: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

164

bUANA PANCA TENGAhRAEDI DERMAWAN PUTRA

perkerasan untuk memaksimalkan daya serap tanah. Dinding tidak sepenuhnya solid agar udara tetap dapat mengalir sehingga tercipta kenyamanan termal di dalam rumah. Bagian bawah dinding adalah batu bata agar terkesan kokoh sekaligus melindungi rumah dari kelembapan tanah. Sementara dinding bagian atas berupa anyaman bambu sebagai pori-pori.

Dengan mengambil lokasi di daerah Jawa Barat, tepatnya di Jalan Situ Sipatahunan, Bale Endah, Kabupaten Bandung, Buana Panca Tengah merancang rumah sehat dengan mengadopsi arsitektur lokal Sunda. Hal itu dimulai dari teknik konstruksi, gubahan bentuk, material serta perencanaan tapak.

Atap rumah merujuk pada atap badak heucay yang ditransformasi bentuknya sesuai kebutuhan ruang. Dalam budaya Sunda, rumah umumnya memiliki dua pintu. Pintu depan untuk tamu laki-laki, dan pintu belakang untuk tamu wanita. Keberadaan teras berfungsi sebagai tempat bersantai antar warga. Hubungan keterbukaan penghuni dengan tetangga ditunjukkan oleh tidak adanya pagar railing pada teras.

Konstruksinya mempertahankan bentuk panggung untuk tetap menyediakan ruang hijau dan daerah resapan air. Tapak di sekitar rumah juga tidak dibuat

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Potongan Melintang3. Tampak Depan4. Tampak Belakang5. Tampak Samping Kanan6. Tampak Samping Kiri

Page 171: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

165

5

6

1 2

4

7

Page 172: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

166

RUMAh TO DEAMUh. SYAfARUDIN

sirkulasi udara.

Konsep rumah sehat dicapai melalui aspek penghawaan alami, penggunaan bahan bangunan ramah lingkungan, pembuangan limbah yang tidak mencemari lingkungan dan mengolah kembali limbah yang dapat dimanfaatkan. Pada bagian atas bangunan menggunakan kuda-kuda cremona dengan material baja ringan dan plafon tripleks dengan rangka kayu.

Penataan ruang dirancang efektif dan multifungsi karena banyaknya aktivitas di dalam rumah. Partisi bongkar pasang pada ruang-ruang dalam rumah pun diterapkan agar luasan rumah lebih fleksibel. Partisi yang digunakan pada kamar anak adalah jenis lumbersharing dengan material kayu.

Rumah Adat Tambi merupakan rumah Adat Suku Lore dan berfungsi sebagai rumah tinggal. Karakter Rumah Tambi yaitu rumah di atas tiang yang terbuat dari kayu bonati. Bentuk rumah ini segi empat dan atapnya berbentuk piramida terbuat dari daun rumbia atau ijuk.

Unsur visual pada rumah adat Tambi dominan segitigayang mempunyai makna adanya dua relasi pokok yaitu manusia (horizontal) dan supernatural (vertikal). Rumah To Dea mengadopsi unsur-unsur ini dengan merancang atap runcing ke atas dan menciptakan ruang komunal.

Pembagian ruang di dalam rumah menjadi tiga bagian, yaitu bagian bawah atau kolong rumah panggung sebagai kolam budidaya ikan dan konservasi air serta pereduksi suhu di dalam ruangan. Bagian tengah digunakan sebagai area utama aktivitas seperti istirahat, makan, dan berkumpul. Sedangkan bagian atas atau loteng difungsikan sebagai ruang penyimpanan dan

Page 173: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

167

Legenda:1. Denah 2. Tampak Depan3. Tampak Belakang4. Tampak Samping Kanan5. Tampak Samping Kiri

5

6

1

4

7

Page 174: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

168

OMAh PANGKONADITYA PUTRA MAhARDhIKA

digunakan sebagai ruang komunal, interaksi antar penghuni. Sementara itu, konsep single layer pada bangunan memungkinkan udara dan cahaya dapat masuk dengan maksimal. Pertukaran udara lebih lancar dengan kemunculan void di tengah rumah.

Material dipilih yang tahan lama dan mudah perawatannya, antara lain genteng fiber, asbes, bambu, beton bertulang, aluminium, baja ringan, dan kalsiplank.

Omah Pangkon berangkat dari persepsi masyarakat yang keliru dalam upaya mengatasi rob untuk rumah mereka sendiri dan tetangga. Upaya menambah ketinggian yang selama ini dilakukan masyarakat tidak memangkas akar permasalahan karena air tidak akan surut.

Omah Pangkon memiiliki tujuan untuk memangku segala aktivitas penghuni rumah, kebutuhan tentang rumah sehat, dan segala permasalahan lingkungan di Kecamatan Kemijen, Semarang Timur. Rumah dibuat sesederhana mungkin agar mudah dikerjakan namun dengan tetap mempertimbangkan keamanan dan kenyamanan penghuninya. Dinding dibuat fleksibel sehingga mudah digeser-geser mengikuti kebutuhan luasan ruang.

Rumah dirancang berbentuk panggung sebagai respon terhadap luapan air laut. Bagian bawah rumah dapat

Page 175: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

169

Legenda:1. Denah 2. Tampak Depan3. Tampak Samping Kiri4. Tampak Belakang5. Tampak Samping Kanan

2

4

1

3

5

Page 176: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

170

RECYClE hOUSElUCRETIA DEbORA SIREGAR

vertikal ini diharapkan dapat menurunkan suhu akibat panas yang menyorot dinding bagian barat.

Pemilihan material atap mempertimbangkan kekuatan dan biaya. Rangka atap yang dipilih adalah galvalum yang murah dan mudah dipasang. Penutup atap sendiri dipilih jenis atap go green yang menyerupai asbes gelombang namun tidak menimbulkan dampak kesehatan maupun suhu berlebih.

Fokus Recycle House adalah penyediaan jumlah jendela yang cukup. Jendela terdiri dari bagian jalusi untuk mengalirkan udara dan bagian kaca untuk menyerap cahaya. Harapannya penghuni tidak merasa gelap dan pengap saat berada di dalam rumah.

Sistem konfigurasi ruang juga diperhatikan agar interaksi antar penghuni dapat memenuhi kebutuhan sosial. Rancangan rumah ini menggunakan material utama berupa peti kemas bekas yang banyak terdapat di Tanjung Priok, Jakarta. Meski demikian rumah ini tetap mengadaptasi Rumah Adat Betawi yaitu rumah kebaya dalam elemen teras sekaligus ruang tamu, jendela jalusi, dan tipologi rumah panggung.

Sebagian besar fasade bangunan dibiarkan mengikuti gelombang dinding kontainer, sementara pada sisi barat dimodifikasi dengan menambahkan media untuk menanam secara vertikal. Tanaman yang disusun

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Potongan Melintang3. Tampak Depan4. Tampak Belakang5. Tampak Samping Kanan6. Tampak Samping Kiri

Page 177: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

171

Legenda:1. Denah Lantai Dasar2. Denah Lantai Atas3. Potongan A-A’4. Tampak Depan5. Tampak Belakang6. Tampak Samping Kiri7. Tampak Samping Kanan

4

6

1

2 3

5

7

Page 178: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

172

Page 179: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

173

DOKUMENTASI PENJURIAN

Page 180: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

174

Page 181: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

175

Page 182: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

176

1. Dzikri Prakasa P.2. Leviandri3. Suria Wiyadi4. Achmad Yusuf Fandy N. & Tim5. Umar Wirabhuana6. Muhammad Faisal Imansyah & Tim7. Rifaíh & Tim8. Margaretha & Tim9. Bayu Mahendra S.10. Azward Arief A.11. Iwan Ariyanto12. Karina Santosa13. Bambang S.14. Elisa Rusli15. Erik Wijaya16. Dandi Raviandaru P.17. Puteri Hidayati18. Galuh Indah P. L.19. Warhidiyah20. Ktut Gede Ariwibawa21. Rumaishatul Ulya 22. Andrew Trinanda23. Zaenal Siradjuddin24. Quinsha Jasmine25. Aurelia Dewi26. Sanders Budiman27. Vina Alfia N. A.28. Alia Ghinantatia T.29. Kirana Ayu Nurmita S.30. Gita Khoiin Nisa31. Khodijah Mustofa32. Attiya Arum S.33. Jimmi Roy Tampubolon34. Fikri Sulaiman K. A.35. Al Ambon Reynaldo36. Mohd Haikal37. Diana Celia Putri38. Prasetyo Irsa R.39. Clarissa Ramadhania

40. Zahrotur Rahmania F.41. Muhammad Himawan L.42. Lily Maylani P. P.43. Wisnu Retno Kartika S.44. Ning Miranti45. Berliani Ghea S.46. Prayogo Widyarangga 47. Dimas Yudi P.48. Aylia Andianna H.49. Eva Yuliana50. Raihan Haitsam J.51. Albert Dendy52. David Islamuddin53. Remi Triadi P. A.54. Eny Suryani S.55. Faris Aufarhan R.56. Auliya Azhari57. Rahadian Aryo58. Lili Kurnia Farhana59. Miftah Adisunu N. A.60. Nadhirah Dinda A. R.61. Cleodora Ratih M.62. Fena Cantika P.63. Nisrina Aulia64. Josephin Dian A. M.65. Dia Sebening Permata66. Joshua Alexandre Pratasik67. Luh Saraswati P.68. Afiya Afwa Layli69. Henriansah Wahyu Utomo70. Livie Sukma T.71. Ghina RIzki Hanifa72. Efira Isniah73. Adviza Rindang Cahyaning74. Pandu Ramadan75. Himmatul Azizah Almina76. Benedick Dhanisthia B.77. Amalia Nur Sabrina78. Zakiyatur Rohmah

DAfTAR PESERTA SAYEMbARA

Page 183: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

177

79. Mahdi Faiq80. Ananta Wicaksana W.81. Zahra Nur Nadhira82. Savira Maharani Dewi83. Tita Aditya Rahmah84. Murwani Nadia Hermianto85. Hukma Syarifah86. Fadel Dzahabi87. Annisa Dian Widyasari88. Adi Iman Wicaksono89. Desca Tri Widyaningrum90. Christian Yudho Arjunanto91. Yusuf Sambada92. Krisna Rizky Satriawan93. Ilham Fryzendio94. Raiza Azalia Dewi95. Lucretia Debora Siregar96. Akhmad Dani Prasetya97. Maulidiah Afrianty98. Hana Muthiara Sari99. Rizki Utami Meirynda100. Luluk Khuzaimah101. Auliya Sholekhah102. Sabita Thifal Amani103. Windy Mukhsiana Dewi104. Ibrahim Imamun Hanif105. Salsabila Adelia Putri106. Yuramia Oksilasari107. Syarif Vikri Yazid Assegaf108. Litani Evitasari109. Rizal Bagus Kusuma110. Fachri Abidzar111. Qurrotun A’yun112. Alfinda Rizka Permatasari113. Annisa Sulistyorini114. Imelda Gita Nugrahani115. Saputra Dyan Efendi116. Lalu Fatih Azzam117. Farah Fadilla Haniman

118. Ahmad Rayhan Gaffari119. Nur Zainah & Tim120. Bela Pravitasari121. Indah Tiara Ningrum122. Maulina Nur Saidah123. Isnaini Nur Jannah124. Rani Primatiwi125. Linggar Surya Mahendra126. Devy Sagita I. H.127. Ardiansyah & Tim128. Hilmi Haerul Umam129. Lazuardi Istiqlal130. Mohammad Dolok Lubis131. Denta Ananta132. Indika Kamara & Tim133. Rima Sukma Yunita134. Alan Darma135. Alifiano & Tim136. Tahani B.137. Khoirotul Fitri & Tim138. Wiwin Setiani & Tim139. Marianus Talo Mau140. Shapardi Kahir & Tim141. Alfian Rombe & Tim142. Evita Dewi & Tim143. Padhang H. S. & Tim144. Monica Fransisca & Tim145. Orphin Putra G. & Tim146. I Gusti Ngurah Andracana147. Salma Azhar & Tim148. Riangga Yudas & Tim149. Rivanto & Tim150. Bobby & Tim151. Rizaldi Miftahul Firdausi152. Klara Putri P. & Tim153. Anggi Tri Chandra154. Muhammad Hafiz A. & Tim155. Iqbhal Herianto & Tim156. Nadiya Dwi M. & Tim

Page 184: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

178

157. Grace Jovita & Tim158. Syamsul Hardi159. Muhammad Regi Asmanda & Tim160. Adi Manggala Putra & Tim161. Muhammad Farhandhika Akbar & Tim162. Gatot Eko Susilo & Tim163. Muhammad Danar Trisasmito & Tim164. Dimas Nurhariyadi & Tim165. Mia Andani Gunawan & Tim166. Jordy Mojo & Tim167. Dewi Larasati & Tim168. Maher Aziz & Tim169. Aditya Yudi D. & Tim170. Nico Aditya Pratama & Tim171. Juan Aditya & Tim172. Johanes Hendrik Paat & Tim173. Arif Yulianto174. Imanuel Hapy Doka & Tim175. Kausar Habibi & Tim176. Andreas Janu & Tim177. Bagas Lukmanul H.178. Lana A. Sosro & Tim179. Kornelius Febryanto & Tim180. Eva Priyanti & Tim181. Ahmad Habibi & Tim182. Muhammad Rizal183. Samuel Hasibuan & Tim184. Prasetyo Trunodipo & Tim185. Isna Romadhona & Tim186. Muhamad Fauzi Darmawan & Tim187. Rio Bramantyo S. & Tim188. Yoshua Kuncoro189. Monica Chrysilla & Tim190. Irfan Diansya191. Nicodemus Raymond & Tim192. Widi Cahya Yudhanta193. Afrizal & Tim

194. Muhammad Cora & Tim195. Afan Mponiala196. Naufal Hendrata & Tim197. Abadi Mahardhika & Tim198. Nico Christian199. Syahlan Jukhri & Tim200. Akh Huzien Ghazali & Tim201. Rijal Qomaruz & Tim202. Widya Dwifrilia203. Insan Aulia Qisti204. Nelsa Wini205. Azki Muhammad206. David Kurniawan207. Frederikson Tarigan208. Dzikri Rahman209. Harry Triansya210. Dicky Rinaldy211. Hanifah Babeheer212. Yosephine Nugrahastu Dana R.213. Nira Rosalia214. Dian Ariffianto Budi S.215. Sidik Permana216. Yuni An Sari Nasution217. Fitria Puspita Rani218. Ni Luh Putu Meiasih, ST.219. Yusup Rendy Widiantoro220. Tatag Jiwo S.221. Fadhil Rizky Harenda222. Ludowikus Panduhadi Pangestu223. Abdul Mulky Asyarie224. Sutisna225. Martin Pradipta226. Anis Luthfiyanto227. Rifqi Hadyan Damas228. Maulina Fidy Widyaningrum229. Muhammad Fadhil Hasairin230. M. Ridha Alhamdani

Page 185: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

179

231. Hadi Santoso232. M. Taufiq Rokhman233. Dinah Istiqomah234. Majora Nuansa Al-Ghin235. Fia Alfiatu Amanah236. Hairudin237. Ezra Giovanny Subekti238. Afandy Sobry Saputra239. Zulkarnaen Wahyu Agung240. Ahmad Zabel Fachreza241. Erlandi Senjaya242. Norman Prakoso243. Musmulaoke244. Radian Zaki Rabbani245. Amrun Nasution246. Norman W. A. Supit247. Lisa Agustin248. Wijanarka249. Reza Riski Fauzan250. Ira Novia Faniendita251. Deky Ahmad Anugrah252. Ismail Hanaping253. Felicia Annice254. Adhityo Setiawan Wicaksono255. Unsani Lutfiana256. Lilyana Pratiwi257. Hilma Lailatul Husna258. Yusup Rahayu Bahtiar259. Firdiansyah Fathoni260. Melania Lidwina Pandiangan261. Raedi Dermawan Putra262. Ayu Ginarani263. Darren Ariel Yeremia264. Anton Alberta Salim265. Ansyar Pendang266. Muhammad Fian Al-Aziz

267. Moh. Ramdan268. Eko Priono269. Dwi Wahyu Paryanto270. Yono Ngalimin271. Christopher Alphadeus Golom272. Muh. Syafarudin273. Dimas Agung Nugroho274. Fajri Aulia Ansharullah Rusydi275. Chandra Adhila Maulana276. Tio Bintang Riyanto277. Winson Christian Anggoro278. Nursariyah Asma Rani279. Aditya Putra Mahardhika280. Aldissain Jurizat281. Muhammad Fajri Utama

Page 186: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

180

Pengarah Dr. Ir. Arie Setiadi Moerwanto, M.Sc. Dr. Ir. Danis H. Sumadilaga, M.Eng.Sc.

Penanggung Jawab Prof. (R). Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES.

Narasumber Ir. Lukman Hakim, M.Sc. Ir. Johny F. S. Subrata, MA.

Dewan Juri Gede Kresna, ST. Prof. (R). Dr. Ir. Arief Sabaruddin, CES. Dr. Ir. Purnama Salura, MM., MT. Dr. Ngakan Acwin Dwijendra, ST., MA. Ir. Eko Agus Prawoto, M. Arch., IAI Dr. Ir. Yohanes Basuki Dwi Susanto, M.Sc. Dr. Ir. Mohamad Muqoffa, MT. Ir. Priyo Pratikno, MT. Ir. Pangihutan Marpaung

Koordinator Ir. Arvi Argyantoro, MA.

Ketua Tim Teknis Yuri Hermawan Prasetyo, ST., MT.Tim Teknis Ir. Yusniewati, M.Sc. Kuswara, ST., MA. Drs. Aris Prihandono, M.Sc. Ir. Dian Irawati, MT. Syarif Hidayatullah, ST., MT. Rusli, ST., MT.

Ketua Tim Penyelenggara Drs. Muhajirin, MT.Anggota Tim Penyelenggara Rian Wulan Desriani, ST., MSc. Fani Deviana, ST., MT. Risya Septiani, ST. Azka Pintra, ST. Kunthi Herma Dwidayati, S.Pd., M.Sc. Sri Tusnaeni Ningsih, ST. Angga Anindwiyan Dian Panduwijaya, A.Md. Vera Nursyva Rahmawati, A.Md.

SUSUNAN PANITIA SAYEMbARA

Page 187: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

181

Page 188: RUMAH SEDERHANA SEHAT - litbang.pu.go.idlitbang.pu.go.id/puskim/source/pdf/Buku Sayembara RSLOK.pdf · Rumah bagi masyarakat korban letusan Gunung Sinabung bukan sekadar tempat berteduh

182

Sayembara ini dilatarbelakangi oleh pemikiran bahwa potensi setempat, lokalitas, keragaman arsitektur tradisional yang ada di seluruh wilayah negeri ini sangat dibutuhkan dalam rancangan rumah tinggal sederhana lagi sehat. Tujuannya agar penghuni, yang kebanyakan adalah masyarakat setempat, dapat merasakan bahwa rumah tinggalnya memiliki kekhasan sebagaimana yang mereka pikirkan dan rasakan. Diharapkan rumah sederhana tersebut mampu menjadi ‘dunia kecilnya’ si penghuni. Rancangan Rumah Tinggal Sederhana Sehat yang setara dengan Masyarakat Berpenghasilan Rendah digagaskan akan memberi keragaman dan keunikan budaya yang tercermin pada permukiman warganya. Melalui sayembara ini, besar harapan dapat diperoleh rancangan rumah sederhana yang selaras, “membetahkan” dan berbasis pada pengembangan konsep nilai-nilai lokal serta arsitektur tradisional Indonesia.