Upload
pramushinta-arum-pynanjung
View
398
Download
9
Embed Size (px)
DESCRIPTION
macam-macam rumus induktansi
Citation preview
Rumus induktansi [sunting]
Konstruksi RumusBesaran (SI, kecuali disebutkan
khusus)
Lilitan silinder
L = induktansi
μ0 = permeabilitas vakum
K = koefisien Nagaoka
N = jumlah lilitan
r = jari-jari lilitan
l = panjang lilitan
Kawat lurus
L = induktansi
l = panjang kawat
d = diameter kawat
Lilitan silinder pendek
berinti udara
L = induktansi (µH)
r = jari-jari lilitan (in)
l = panjang lilitan (in)
N = jumlah lilitan
Lilitan berlapis-lapis berinti
udara
L = induktansi (µH)
r = rerata jari-jari lilitan (in)
l = panjang lilitan (in)
N = jumlah lilitan
d = tebal lilitan (in)
Lilitan spiral datar berinti
udara
L = induktansi
r = rerata jari-jari spiral
N = jumlah lilitan
d = tebal lilitan
Inti toroid L = induktansi
μ0 = permeabilitas vakum
μr = permeabilitas relatif
bahan inti
N = jumlah lilitan
r = jari-jari gulungan
D = diameter keseluruhan
Dalam sirkuit elektrik [sunting]
Sebuah induktor menolak perubahan arus. Sebuah induktor ideal tidak menunjukkan resistansi kepada
arus rata, tetapi hanya induktor superkonduktor yang benar-benar memiliki resistansi nol. Pada
umumnya, hubungan antara perubahan tegangan, induktansi, dan perubahan arus pada induktor
ditentukan oleh rumus diferensial:
Jika ada arus bolak-balik sinusoida melalui sebuah induktor, tegangan sinusoida diinduksikan.
Amplitudo tegangan sebanding dengan amplitudo arus dan frekuensi arus.
Pada situasi ini, fase dari gelombang arus tertinggal 90 dari fase gelombang tegangan.
Jika sebuah induktor disambungkan ke sumber arus searah, dengan harga "I" melalui
sebuah resistansi "R" dan sumber arus berimpedansi nol, persamaan diferensial diatas
menunjukkan bahwa arus yang melalui induktor akan dibuang secara eksponensial: