Upload
others
View
1
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
1
PENGARUH PENERAPAN AIDA TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN
(Studi Kasus Pada Pelan ggan Restoran Wong Solo Cabang Jambi)
S K R I P S I
Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Guna Memperoleh
Gelar Sarjana Strata Satu (S.1) Dalam Jurusan
Ekonomi Syariah/Manajemen Perbankan
Oleh :
MAHDALENA
NIM : SES.141381
JURUSAN EKONOMI ISLAM MANAJEMEN PERBANKAN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTHAN THAHA SAIFUDDIN
JAMBI
2018
5
MOTTO
“Hai orang-orang yang beriman, makanlah diantara rezeki yang baik-baik yang
kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar
kepadanya kamu menyembah” (QS. Al Baqarah 2:172).
v
6
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan perhatian (Attention),
ketertarikan (Interest), minat (Desire), tindakan (Action) terhadap keputusan
pembelian dan untuk menganalisis variabel yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pelanggan pada restoran wong solo cabang Jambi.
Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Penelitian ini terdiri dari
100 responden. Proses pengumpulan data penelitian ini dari hasil penyebaran
kuesioner yang selanjutnya dianalisis menggunakan Instrumen penelitian yaitu
dengan uji Validitas dan Reliabilitas. Metode analisis menggunakan korelasi linier
berganda dan koefisien determinasi serta uji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan uji t dan uji F.
Berdasarkan hasil penelitian membuktikan adanya pengaruh secara
bersama-sama (Simultan) antara Perhatian (Attention) X1, Ketertarikan (Interest)
X2, Minat (Desire) X3, Tindakan (Action) X4 terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Berdasarkan analisis data secara parsial hanya ada Variabel Perhatian (Attention)
X1, Minat (Desire) X3, Tindakan (Action) X4 yang berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian (Y) dan variabel yang paling berpengaruh
terhadap keputusan pembelian adalah Tindakan (Action) dimana memiliki nilai t
hitung lebih besar yaitu thitung (5.171) > ttabel (1,984) maka Ha diterima dan Ho
ditolak, sehingga Hipotesis keempat yaitu Tindakan (Action) paling berpengaruh
terhadap keputusan pembelian produk wong solo oleh pelanggan.
Kata kunci : Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest), Minat (Desire),
Tindakan (Action) dan Keputusan Pembelian.
vi
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat,
taufik serta hidayah-Nya berupa Ilmu Pengetahuan dan berkat kemudahan yang
telah diberikannya sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini. Tidak lupa
Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan dan terlimpahkan kepada Nabi Besar
Muhammad SAW, beserta keluarga dan para sahabat beliau. Skripsi ini berjudul:
Pengaruh Penerapan AIDA Terhadap Keputusan Pembelian (Studi Kasus
Pada Pelanggan Restoran Wong Solo).
Skripsi ini di tulis sebagai salah satu persyaratan untuk menyelesaikan studi
pada program stara satu (S1) dalam bidang Ekonomi Syariah dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Thaha
Saifuddin Jambi.
Dibalik kekurangan dan keterbatasannya, penulis merasa sangat bahagia
atas terselesaikannya skripsi ini. Selama penyusunan skripsi ini tentunya ada
banyak kesulitan dan hambatan yang penulis hadapi, namun berkat semangat dan
bantuan dari berbagai pihak, maka segala kesulitan tersebut dapat teratasi. Adapun
dalam proses penyelesaian skripsi ini penulis banyak mendapat masukan dan
arahan terutama dari dosen pembimbing Bapak Dr. Sucipto S. Ag.,M.Ag dan
Bapak Bambang Kurniawan, SP., ME selaku pembimbing I dan pembimbing II
yang telah banyak memberikan bimbingan, masukan dan pengarahan. Serta
berbagai bantuan dan dukungan dari orang tua, keluarga dan teman-teman
berupa moril maupun materil.
Melalui kesempatan kali ini penulis banyak bersyukur atas kehadirat Allah
SWT dan mengucapkan banyak terima kasih kepada:
1. Bapak Dr. Subhan, M.Ag Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN
Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
vii
8
2. Ibu Dr. Rafidah, SE.,M.EI, selaku Wakil Dekan I, Bapak Dr. Novi Mubyarto,
SE.,ME, Selaku Wakil Dekan II dan Ibu Dr. Halimah Djafar, M.Fil.I selaku
Wakil Dekan III.
3. Bapak Dr. Sucipto S. Ag.,M.Ag selaku Ketua Jurusan Ekonomi Syariah dan
Ibu G.W.I Awal Habibah, SE.,M.E.Sy. selaku Sekretaris Jurusan Ekonomi
Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin
Jambi.
4. Bapak Dr. Sucipto, S.Ag., M.Ag selaku pembimbing I dan Bapak Bambang
Kurniawan, SP., ME selaku pembimbing II yang telah banyak memberikan
bimbingan masukan serta arahan sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi
ini.
5. Seluruh Dosen, Staff Akademik dan seluruh Perangkat Fakultas ekonomi dan
Bisnis Islam UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi. Yang telah banyak
memberikan ilmu dan pengalaman yang sangat beharga.
Jambi, 02 Oktober 2018
MAHDALENA
SES.141381
viii
9
PERSEMBAHAN
Alhamdulillahirobbil’alamin
Kupersembahkan karyaku ini kepada:
“ORANG TUAKU TERKASIH”
(BAPAK H. ABDULLAH. K DAN IBU Hj. SAUDAH, S. Pdi)
Terima kasih atas do’a yang tiada henti, semangat, motivasi,
ketulusan, perjuangan dan pengorbanan serta cinta dan kasih
sayang yang luar biasa yang telah mak dan bapak berikan
kepadaku. Terima kasih ini takkan cukup untuk membalas semua
yang telah mak dan bapak berikan kepadaku, terimalah karyaku
ini sebagai ukiran kasih sayangku untuk kalian sangat berharga
bagiku didunia ini.
“AYUK DAN ADIKKU TERKASIH”
(Fitriani. Amd. Keb) & (Cika Irda As-syifa)
“KELUARGA BESAR”
((Alm) Nektan Isa dan Nenek Hj. Hafsah)
((Alm) nekten Kasim Madina dan Nenek Rahmah)
“Abang, Kakak, Adik, Sahabat & Teman-Teman Terkasih”
(Siti Nirmala, Nikmah, Aisyah, Faizah, Romlah, Aina, Iklima,
Dera Marfiana Andriani, Rikhana Tuzzulfa, Rika Hauzila)
“sahabatku di MAN KOBAR 2014”
(Nisa Wardatul jannah, Rahtu Gita Khodiq, Rahmadhani, Citra
Akma Riani, Rizkika Putri, Itri Wahyuni, Nofriza)
(RFM)
-----
Terima kasih semuanya atas doa, support, kesabaran, kasih sayang
yang selama ini dicurahkan kepadaku.
serta bantuannya agar terselesainya skripsi ini.
ix
10
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN ...................................................................... ii
NOTA DINAS .............................................................................................. iii
PENGESAHAN PANITIA UJIAN ............................................................ iv
MOTTO ........................................................................................................ v
ABSTRAK ................................................................................................... vi
KATA PENGANTAR ................................................................................ vii
PERSEMBAHAN ........................................................................................ ix
DAFTAR ISI ................................................................................................. x
DAFTAR TABEL ...................................................................................... xii
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. xiii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xiv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah .............................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................... 8
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ................................................... 8
D. Batasan Masalah .......................................................................... 9
E. Kerangka Teori .......................................................................... 10
F. Tinjauan Pustaka ....................................................................... 21
G. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian .......................... 23
BAB II METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian .......................................................................... 25
B. Lokasi Penelitian ....................................................................... 25
C. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 25
D. Populasi dan Sampel ................................................................. 26
E. Teknik Pengambilan Sampel ..................................................... 27
F. Instrumen Pengumpulan Data ................................................... 28
G. Defenisi Operasional Variabel .................................................. 28
H. Skala Pengukuran ...................................................................... 30
I. Teknik Analisa Data .................................................................. 31
x
11
J. Sistematika Penulisan ................................................................ 37
BAB III GAMBARAN UMUM RESTORAN WONG SOLO
A. Sejarah Restoran Wong Solo cabang Jambi .............................. 38
B. Visi dan Misi Restoran Wong Solo cabang Jambi .................... 40
C. Manajemen Perusahaan Restoran Wong Solo cabang Jambi.... 40
D. Logo Perusahaan Restoran Wong Solo cabang Jambi .............. 41
E. Struktur organisasi Restoran Wong Solo cabang Jambi ........... 42
F. Produk Restoran Wong Solo cabang Jambi .............................. 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Data ........................................................................... 45
B. Karakteristik Responden ........................................................... 46
C. Analisis Deskriptif Jawaban ...................................................... 48
D. Hasil Analisa Data ..................................................................... 53
E. Pembahasan Hasil penelitian ..................................................... 68
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ............................................................................... 73
B. Saran .......................................................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
CURRICULUM VITAE
xi
12
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 : Jumlah Penduduk Beragama Islam Di Kota Jambi Th 2018 .... 3
Tabel 1.2 : Bentuk Model Hirarki Tanggapan .......................................... 10
Tabel 1.3 : Penelitian Terdahulu ............................................................... 21
Tabel 2.1 : Variabel Operasional ............................................................... 28
Tabel 2.2 : Alternatif Jawaban .................................................................. 30
Tabel 3.1 : Menu Paket Restoran Wong Solo ........................................... 42
Tabel 3.2 : Menu Lauk dan Sayur Restoran Wong Solo ........................... 43
Tabel 3.3 : Menu Minuman Restoran Wong Solo .................................... 43
Tabel 4.1 : Jumlah sampel dan tingkat pengembalian............................... 45
Tabel 4.2 : Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .......................... 46
Tabel 4.3 : Data Responden Berdasarkan Usia ......................................... 47
Tabel 4.4 : Data Responden Berdasarkan Pekerjaan ................................ 47
Tabel 4.5 : Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel X1 .................. 48
Tabel 4.6 : Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel X2 .................. 49
Tabel 4.7 : Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel X3 .................. 50
Tabel 4.8 : Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel X4 .................. 51
Tabel 4.9 : Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Y .................... 52
Tabel 4.10 : Hasil Uji Validitas ................................................................... 54
Tabel 4.11 : Hasil Uji Reliabilitas ............................................................... 55
Tabel 4.12 : Hasil Uji Multikolinieritas ...................................................... 57
Tabel 4.13 : Hasil Analisis Regresi Linear Berganda ................................. 59
Tabel 4.14 : Hasil Uji t (Parsial) ................................................................. 62
Tabel 4.15 : Hasil Uji F (simultan) ............................................................. 66
Tabel 4.16 : Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2) ..................................... 67
xii
13
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 : Proses Keputusan Pembelian Terdiri Dari Lima Tahap ......... 15
Gambar 1.2 : Kerangka Pemikiran Penelitian .............................................. 23
Gambar 3.1 : Logo Perusahaan .................................................................... 41
Gambar 3.2 : Struktur Organisasi................................................................. 42
Gambar 4.1 : Grafik Normal P-Plot ............................................................. 56
Gambar 4.2 : Grafik scatterplot ................................................................... 58
xiii
14
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 : Kuesioner
Lampiran 2 : Jawaban Responden
Lampiran 3 : Deskripsi Variabel Penelitian
Lampiran 4 : Hasil Output SPSS
Lampiran 5 : Dokumentasi
Lampiran 6 : tabel r, tabel T, tabel F
xiv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usaha industri restoran dan rumah makan merupakan peluang bisnis
yang menjanjikan dimasa sekarang. Besarnya jumlah penduduk dan tingginya
pertumbuhan penduduk indonesia merupakan pangsa pasar yang besar bagi
bisnis ini karena setiap penduduk adalah konsumen yang melakukan kegiatan
konsumsi.
Kota jambi terkenal juga sebagai kota kuliner. Hampir di setiap sudut
kota tersebar berbagai jenis makanan dan minuman mulai dari yang berkelas
elit sampai warung pinggir jalan. Hal ini menjadikan para pengusaha di bidang
kuliner di kota jambi harus memiliki khas dan citra perusahaan yang baik agar
mampu bersaing.1
Pertumbuhan usaha restoran dan rumah makan di jambi terus mengalami
kenaikan setiap tahunnya. Hal ini menunjukkan bahwa kondisi perekonomian,
sosial serta politik di Indonesia khusus nya di Jambi sangat baik untuk
mengembangkan usaha. Persaingan di industri kuliner di kota jambi cukup
ketat dikarenakan adanya inovasi produk yang di sesuaikan dengan kebutuhan
konsumen.
Usaha restoran di Jambi sangat menjanjikan untuk dikembangkan, hal ini
mengingat jumlah penduduk di kota jambi pada tahun 2018 sudah mencapai
585.487 jiwa (BPS, 2018) dan selalu meningkat setiap tahunnya, di tambah lagi
1Tri Putri Ramadhaniati, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Restoran Aneka Rasa Jambi (Survey Pada Konsumen Restoran Aneka
Rasa Jambi), 2014
2
banyaknya mahasiswa pendatang dari luar kabupaten yang kuliyah dan
menetap di kota Jambi. Selain itu kecendrungan yang ada pada saat ini, dimana
semakin banyak wanita yang bekerja mengakibatkan kebutuhan akan tempat
pemenuhan makan seperti restoran akan semakin meningkat. Dilihat dari
variasi menu, cita rasa, harga yang sesuai, tempat strategis dan pelayanan yang
baik menjadi penentu keberhasilan suatu usaha untuk dapat bersaing dalam
bisnis restoran, banyaknya persaingan yang ada maka setiap restoran berusaha
untuk tetap bertahan.
Perkembangan pemasaran pada saat ini berkembang sangat pesat, salah
satu strategi bisnis yang dilakukan produsen adalah dengan melakukan sistem
waralaba. Pada hakekatnya franchise (waralaba) adalah sebuah konsep
pemasaran dalam rangka memperluas jaringan usaha secara cepat. Sistem
franchise dianggap memiliki banyak kelebihan terutama menyangkut
pendanaan, SDM dan managemen, kecuali kerelaan pemilik merek untuk
berbagi dengan pihak lain. Franchise juga dikenal sebagai jalur distribusi yang
sangat efektif untuk mendekatkan produk kepada konsumenya melalui tangan-
tangan franchise. 2
Waralaba di Indonesia, khususnya di bidang makanan siap saji sangat
pesat. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya usaha rumah makan siap saji baru
yang sangat kreatif menawarkan berbagai jenis produk dan jasa, misalnya
usaha makanan tradisional berkonsep islami mulai dari pelayanan, suasana
outlet, dan makanan halal yang disajikan. Hal ini dimaksudkan agar konsumen
2Panji Prsetyo, Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Pelayanan Terhadap Keputusan
pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar KQ5 Bandung, Skripsi Universitas Pasundan, 2018.
3
merasa aman atas makanan yang dikonsumsinya. Salah satu faktor yang
mempengaruhi dikarenakan jumlah penduduk Islam di Indonesia kususnya
jambi sangat banyak. Dapat dilihat pada tabel 1.1 mengenai jumlah penduduk
beragama islam di kota jambi yaitu sebagai berikut:
Tabel 1.1
Jumlah Penduduk Beragama Islam Di Kota Jambi Tahun 2018 (Jiwa)
NO AGAMA JUMLAH
PENDUDUK (JIWA)
JUMLAH
PENDUDUK (%)
1 ISLAM 464.233 87,29%
2 KRISTEN 30.623 5,76%
3 KATOLIK 7.006 1,31%
4 HINDU 208 0,04%
5 BUDHA 25.383 4,78%
6 KHANG HU CHU 1.049 0,20%
Jumlah 531.857 100%
Sumber: Jambikota.bps.go.id
Tabel 1.1 menunjukkan bahwa jumlah penduduk di kota jambi yang
beragama islam sekitar 464.233 jiwa. Hal tersebut menjadi dasar sebagian
pembisnis untuk terjun di industri makanan halal. Sejalan dengan ajaran islam,
umat islam menghendaki agar produk-produk yang akan dikonsumsi tersebut
dijamin kehalalan dan kesuciannya. Dalam al-Qur’an dijelaskan:
Artinya: “Hai sekalian manusia makanlah yang halal lagi baik dari apa yang
terdapat di bumi dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan,
karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu.” (Q.S. Al-
Baqarah : 168 )3
3Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya. (Bandung; CV Penerbit
Diponegoro, 2010), Hlm. 25.
4
Banyaknya penduduk dan permintaan terhadap makanan halal memicu
banyaknya perusahaan yang tertarik untuk berbisnis rumah makan halal
sehingga menimbulkan maraknya industri makanan yang halal. Hal ini
menimbulkan kondisi persaingan yang semakin kompetitif, dapat dilihat dari
banyaknya perusahaan yang bergerak dalam bidang makanan.
Restoran wong solo merupakan salah satu merek restoran yang ada di
Jambi, cabang dari Wong Solo Group. Restoran Wong Solo merupakan salah
satu merek yang sudah lama di ranah industri makanan di kota Jambi dengan
target kelas menengah ke bawah. Dengan menawarkan produk unggulannya
yaitu ayam bakar dan penyet khas solo, selain itu terdapat juga paket hemat
yang terdiri dari nasi, ayam bakar/penyet, sambel, dan lalapan dengan harga
yang terjangkau.
Naik turunnya penjualan yang dialami restoran wong solo disebabkan
oleh dampak langsung persaingan industri makanan dimana saat ini terdapat
banyak rumah makan dengan inovasi produk yang ditawarkan oleh produsen
lain sehingga konsumen dihadapkan pada pilihan yang lebih beragam dan
mudah dalam berpindah merek. Data tersebut mengindikasikan keputusan
pembelian konsumen terhadap restoran wong solo cabang jambi yang masih
kurang baik. Ini merupakan fenomena yang menarik untuk dilakukan penelitian
lebih lanjut.
Restoran Wong Solo cabang Jambi merupakan produk yang memiliki
keunggulan yang berbeda dengan rumah makan lainnya. Kualitas produk juga
adalah salah satu faktor seseorang dalam melakukan pembelian, dimana setiap
5
perusahaan berlomba untuk memberikan kualitas yang terbaik. Manajer
Restoran Wong Solo cabang Jambi mengatakan bahwa prinsip dalam
perusahaan sendiri ialah “Halalan Thoyyiban” yang artinya halal dan sehat
dalam menyajikan makanan dan minuman. Dalam penggunaan bahan maupun
proses produksi menjadi salah satu pertimbangan konsumen dalam memilih
makanan dan minuman. Menurut Garvin mengatakan bahwa kualitas adalah
keunggulan yang dimiliki oleh produk tersebut. Kualitas dalam pandangan
konsumen adalah hal yang mempunyai ruang lingkup tersendiri yang berbeda
dengan kualitas dalam pandangan produsen saat mengeluarkan suatu produk
yang biasa dikenal kualitas sebenarnya.4
Restoran Wong Solo Cabang Jambi mempunyai standarisasi rasa yang
sama di semua gerai atau outlet yang ada, selain itu juga banyak melakukan
kegiatan promosi seperti penyebaran brosur iklan di koran, media sosial
(instagram dan facebook), radio, majalah, spanduk, baligho, reklame,
pembagian voucher dan sponsorship dalam kegiatan seminar, sehingga
pengenalan tentang produk diharapkan dapat diketahui oleh calon konsumen
yang sudah sering melakukan pembelian di Restoran Wong Solo Cabang
Jambi.
Perusahan menggunakan promosi untuk memicu transaksi, sehingga
konsumen bisa memutuskan untuk membeli suatu merek tertentu serta
mendorong tenaga penjualan untuk secara agresif menjualnya. Selain itu
promosi juga mampu merangsang permintaan akan suatu produk. Dengan
4 Buchari Alma, 2011. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Cetakan kesembilan.
Alfabeth. Bandung.
6
promosi terhadap suatu produk , diharapkan konsumen mau mencoba produk
tersebut dan mendorong konsumen yang sudah ada agar membeli produk lebih
sering lagi sehingga akan terjadi pembelian ulang dan volume penjualan
produk suatu perusahaan akan meningkat.
Promosi ini juga merupakan faktor penting dalam mewujudkan tujuan
penjualan suatu perusahaan, agar konsumen bersedia menjadi langganan,
mereka terlebih dahulu harus dapat mencoba atau meneliti barang-barang yang
diproduksi oleh perusahaan. Akan tetapi mereka tidak melakukan hal tersebut
jika kurang yakin terhadap barang itu. Disinilah perlunya mengadakan promosi
yang terarah, karena diharapkan dapat memberi pengaruh positif terhadap
meningkatnya penjualan.
Alat promosi juga harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong
minat, membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Sasaran atau
masyarakat dalam menerima pesan informasi haruslah melalui tahap-tahap
rumus dalam konsep AIDA menurut Applegate (2004) yaitu yang pertama,
Attention berarti bahwa informasi atau media yang digunakan harus mampu
menarik perhatian khalayak sasaran. Kedua, Interest yang mana informasi atau
media yang digunakan berurusan dengan bagaimana konsumen berminat dan
memiliki keinginan lebih jauh. Ketiga, Desire bermakna bahwa informasi atau
media yang digunakan harus mampu menggerakkan keinginan orang untuk
memiliki atau menikmati produk tersebut. Kemudian, Action mengandung arti
7
bahwa informasi atau media yang digunakan harus memiliki "daya" membujuk
calon pembeli agar sesegera mungkin melakukan suatu tindakan pembelian.5
Menurut Fitrohhana (2015) mengukur tentang efektivits metode
AIDA dalam advertising terhadap keputusan pembelian dimana hasil
penelitian bahwa variabel AIDA berpengaruh postif terhadap keputusan
pembelian dan variabel attention adalah variabel yang berpengaruh
dominan terhadap keputusan pembelian6. Jadi, konsep AIDA mempunyai
peranan yang sangat penting untuk mengembangkan suatu perusahaan. Dengan
konsep ini, perusahaan dapat mengkomunikasikan produk kepada konsumen.
Keunggulan- keunggulan dari produk dapat diketahui oleh konsumen dan bisa
bisa membuat konsumen tertarik untuk mencoba dan kemudian akan
mengambil keputusan untuk membeli suatu produk.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka peneliti tertarik untuk
melakukan penelitian dengan judul: Pengaruh Penerapan AIDA Terhadap
Keputusan Pembelian (Studi Kasus Pada Pelanggan Restoran Wong Solo
Cabang Jambi)
5 R. Neny kusumadewi, Pengaruh Periklanan Komersil Dengan Konsep Aida Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Media Radio Radika 100,3 Fm Majalengka, jurnal ilmiah manajemen
dan akuntansi, 2015. 6 Fitrohhana, S., 2015. Efektivitas Metode Attention, Interest, Desire and Action
dalam Advertising Terhadap Keputusan pembelian Pada Produk PT Djarum (Djarum Suer), Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
8
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dituliskan di atas, maka penulis
menyatakan yang menjadi rumusan masalah dalam penulisan ini adalah:
1. Apakah Penerapan AIDA berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian
Pelanggan Pada Restoran Wong Solo cabang Jambi secara parsial?
2. Apakah Penerapan AIDA berpengaruh Terhadap Keputusan Pembelian
Pelanggan Pada Restoran Wong Solo cabang Jambi secara simultan?
3. Menganalisis variabel AIDA manakah yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pelanggan pada restoran wong solo cabang
Jambi?
C. Tujuan Dan Manfaat Penelitian
1. Tujuan penelitian
a. Untuk mengetahui Pengaruh Penerapan AIDA Terhadap Keputusan
Pembelian Pelanggan Pada Restoran Wong Solo cabang Jambi secara
parsial.
b. Untuk mengetahui Pengaruh Penerapan AIDA Terhadap Keputusan
Pembelian Pelanggan Pada Restoran Wong Solo cabang Jambi secara
simultan.
c. Untuk mengetahui variabel AIDA yang paling dominan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian pelanggan pada restoran wong solo
cabang Jambi.
9
2. Manfaat penelitian
a. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk mengembangkan
pengetahuan terhadap keputusan pembelian konsumen dan wawasan
kepada semua pihak yang memerlukan. Serta diharapkan menjadi salah
satu pelengkap dari referensi tentang ekonomi syariah.
b. Manfaat Praktis
Sebagai sumbangan literatur menambah khazanah ilmu
pengetahuan, pengembangan dan penalaran pengetahuan perpustakaan
UIN Sulthan thaha syaifuddin jambi dan perpusatakaan fakultas ekonomi
dan bisnis islam. Bagi peneliti lain, dapat menjadi referensi untuk
penelitian selanjutnya baik denga judul yang sama atau dari sudut
pandang yang berbeda.
D. Batasan Masalah
Agar penelitian ini tidak melenceng dan cakupan penelitian ini jelas
sesuai dan lebih mendalam maka penulis akan memberikan batasan-batasan
penelitian. Adapun batasan dalam penelitian ini adalah mengenai Pengaruh
Penerapan AIDA Terhadap keputusan pembelian pada pelanggan Restoran
Wong Solo Cabang Jambi di hari libur(minggu) selama satu bulan yang
berlokasi di Jl. M. Yusuf Singedekane No. 2, Telanaipura, Sungai Putri,
Telanaipura, Kota Jambi.
10
E. Kerangka Teori
1. AIDA (Attention, Interest, Desire, Action)
Model AIDA (Attention, Interest, Desire, Action) adalah salah satu
model hirarki respon yang cukup popular bagi pemasar sebagai pedoman
dalam melaksanakan kegiatan pemasaran. Menurut model ini, alat promosi
harus menarik perhatian, mendapatkan dan mendorong minat,
membangkitkan keinginan, dan menghasilkan tindakan. Dalam membangun
program komunikasi yang efektif, aspek terpenting adalah memahami
proses terjadinya respon dari konsumen, misalnya dalam hal konsumen
melakukan pembelian suatu produk, maka diperlukan pemahaman mengenai
usaha promosi yang dapat mempengaruhi respon konsumen tersebut.7
Dengan menggunakan model AIDA (attention, interest, desire,
action) akan memperjelas konsep perubahan, sikap, dan perilaku dalam
kaitannya dengan sebuah kerangka tindakan. Model hirarki tanggapan
tersebut dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 1.2
Bentuk Model Hirarki Tanggapan Model AIDA Model Hirarki-
Efek
Model Inovasi-
Adopsi
Model
Komunikasi
Tingkat
kognitif
Perhatian Pengenalan
(kesadaran)
Pengetahuan
(tahu)
Kesadaran
Penampilan
Penerimaan
Tanggapan
Kognitif
Tingkat
efektif
Tertarik
Ingin
Suka
Memilih
Meyakini
Tertarik
Evaluasi
Sikap
Maksud
Tingkat
keperilakuan
Tindakan Membeli Mencoba adopsi Perilaku
Sumber : Kotler dan Keller (2009:178)
7 Nurbenny. 2005. Manajemen pemasaran modern. Edisi 3. Liberty. Yogjakarta.
11
Model AIDA (attention, interest, desire, action) dikenal sebagai
seorang pemasar merancang pesan yang disampaikan dengan kata yang
tepat sehingga terjadinya pengambilan keputusan akan pembelian produk.
Tetapi tidak semua pemasar dapat menyampaikan pesannya dengan baik
sehingga terjadinya keraguan pembeli dalam memilih kebutuhan dan
keinginan.
Menurut Kotler dan Keller menjelaskan teori AIDA (attention,
interest, desire, action) merupakan suatu pesan yang harus mendapatkan
perhatian. Menjadi ketertarikan, menjadi minat, dan mengambil tindakan.
Teori ini menyampaikan akan kualitas dari pesan yang baik. 8
Definisi diatas dapat diimplikasikan bahwa AIDA (attention, interest,
desire, action) merupakan alat penyampaian suatu pesan yang ideal kepada
konsumen dimana melalui suatu tahapan yang terdiri dari perhatian
(attention), ketertarikan (interest), minat (desire), mengambil tindakan
(action). Yaitu :
a. Perhatian (Attention)
Menimbulkan perhatian konsumen berarti sebuah pesan harus
dapat menimbulkan perhatian baik dalam bentuk dan media yang di
sampaikan. Perhatian itu bertujuan secara umum atau khusus kepada
calon konsumen atau konsumen yang dijadikan sasaran. Hal tersebut
dapat dikemukakan lewat tulisan dan gambar yang menonjol dan jelas,
perkataan yang menarik atau mudah diingat, dan mempunyai
8Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller . 2009. Manajemen Pemesaran. Jilid 1.Ed
13.Dialihbahasakan oleh Bob Sabran. Jakarta: Erlangga. Hal 179
12
karakteristik tersendiri. Pesan yang menarik perhatian merupakan suatu
langkah awal bagi perusahaan dimana pesan tersebut akan dikenal,
diketahui, dan diingat oleh konsumen. Proses tersebut bisa dikatakan
sebagai proses awareness/kesadaran akan adanya produk yang
disampaikan ke konsumen9.
Kotler dan armstrong mengemukakan bahwasanya daya tarik
(attention) haruslah mempunyai tiga sifat10
:
1) Harus bermakna (meaningful), menunjukkan mamfaat-mamfaat yang
membuat produk lebih diinginkan atau lebih menarik bagi konsumen.
2) Pesan harus dapat dipercaya (believable), konsumen percaya bahwa
produk tersebut akan memberikan mamfaat seperti yang dijanjikan
dalam pesan.
3) Distintive, bahwa pesan iklan lebih baik dibandingkan iklan merek
pesaing (menarik).
b. Ketertarikan (Interest)
Interest adalah munculnya minat beli konsumen terhadap objek yang
dikenalkan oleh suatu pemasar. Pada tahap ini seorang konsumen memiliki
ketertarikan terhadap sebuah produk dan rasa ingin memiliki produk
tersebut.
Tertarik juga berarti yang disampaikan menimbulkan perasaan
ingin tahu, ingin mengamati, dan ingin mendengar serta melihat lebih
9Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller . 2009. Hlm 178 10Armstrong, Gery dan Philip Kotler. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran..Jilid 1. Edisi VIII
Erlangga : Jakarta. Hlm 116
13
seksama. Hal tersebut terjadi karena adanya minat yang menarik
perhatian konsumen akan pesan yang ditunjukkan.11
c. Minat (Desire)
Selanjutnya langkah yang harus dilakukan oleh seorang pemasar
ialah memunculkan keinginan konsumen untuk mencoba atau memiliki
sebuah produk. Hal ini dikarenakan pada tahap ini seorang individu akan
mencoba mengkonsumsi sebuah produk dengan tujuan mencari mamfaat
dari produk tersebut. Lee dkk (2010) menyatakan bahwa perilaku
menyukai suatu produk dapat ditunjukkan melalui perilaku seperti:12
1) Merekomendasikan produk pada orang lain agar turut menkonsumi,
2) Bersedia membayar dengan harga yang lebih mahal, dan
3) Melakukan pembelian ulang.
Pemikiran terjadi dari adanya keinginan ini, berkaitan dengan motif
dan motivasi konsumen dalam membeli suatu produk. Motif pembelian
dibedakan menjadi dua, yaitu motif rasional dan emosional. Hal ini di
mana motif rasional mempertimbangkan konsumen akan keuntungan dan
kerugian yan didapatkan, sedangkan motif emosional terjadi akibat emosi
akan pembelian produk.13
d. Tindakan (Action)
Action (tindakan) adalah tahapan yang paling terahir dan paling
penting, hal ini dikarenakan pada tahapan ini seorang pemasar harus fokus
11Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller . 2009. Manajemen Pemesaran. Jilid 1.Ed 13.
Dialihbahasakan oleh Bob Sabran. Jakarta: Erlangga. Hlm 178 12 Naomi, nadia. 2011. Analisis perilaku konsumsi produk ramah lingkungan pada remaja.
Jurnal IPB. Hlm 5 13 Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Hlm 178
14
pada tindakan pembelian konsumen. Terdapat dua kemunkinan tindakan
seseorang individu mengenai produk baru, yaitu menerima atau
mengabaikan. Ciri utama seseorang yang menerima produk baru menurut
Rogers (2003) adalah mencari informasi terbaru mengenai produk,
mengonsumsi produk baru secara teratur dan meneruskan konsumsi di masa
mendatang.14
2. KEPUTUSAN PEMBELIAN
Keputusan pembelian merupakan kegiatan individu yang secara
langsung terlibat dalam pengambilan keputusan untuk melakukan pembelian
terhadap produk yang ditawarkan oleh penjual.
Menurut Kotler dan Keller pengertian keputusan pembelian adalah
tahap dalam proses pengambilan keputusan pembeli di mana konsumen
benar-benar membeli. Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang ditawarkan.15
Tjetjep Djatnika mendalilkan bahwa pengambilan keputusan
pembelian adalah suatu proses psikologis yang dilalui oleh Konsumen atau
pembeli, prosesnya yang diawali dengan tahap menaruh perhatian
(Attention) terhadap barang atau jasa yang kemudian jika berkesan dia akan
melangkah ke tahap ketertarikan (Interest) untuk mengetahui lebih jauh
tentang keistimewaan produk atau jasa tersebut yang jika intensitas
ketertarikannya kuat berlanjut ke tahap berhasrat/berminat (Desire) karena
14 Naomi, nadia. 2011. Analisis perilaku konsumsi produk ramah lingkungan pada remaja.
Jurnal IPB. Hlm 6 15 Kotler, Philip Dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, PT, Jakarta.
15
barang atau jasa yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan-kebutuhan-nya.
Jika hasrat dan minatnya begitu kuat baik karena dorongan dari dalam atau
rangsangan persuasif dari luar maka konsumen atau pembeli tersebut akan
mengambil keputusan membeli (Action to buy) barang atau jasa yang di
tawarkan.16
Proses keputusan pembelian melalui beberapa tahap yang dilakukan
oleh konsumen. Tahap-tahap tersebut yang akan menghasilkan suatu
keputusan untuk membeli atau tidak dan setelah membeli konsumen akan
puas atau tidak . jika puas konsumen akan melakukan pembelian ulang atau
tidak puas konsumen akan beralih ke merek lain.
Gambar 1.1
Proses Keputusan Pembelian Terdiri Dari Lima Tahap17
Sumber: Kotler dan Keller dalam Buku Perilaku Konsumen (2011:361)
a. Pengenalan Kebutuhan (Need Recognition)
Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau
kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal
atau eksternal. Dalam kasus pertama yaitu yang dicetuskan oleh
rangsangan internal, salah satu kebutuhan umum seseorang misalkan
harus mencapai ambang batas tertentu dan mulai menjadi pendorong
untuk mencari air minum.
16 Tjetjep Djatnika. 2007. Komunikasi pemasaran. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 17 Ujang Sumarwan, 2011, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapan Dalam Pemasaran,
Edisi 2, Ghalia Indonesia. Hlm 361.
Pengenalan
Kebutuhan
Pencarian
Informasi
Evaluasi
Alternatif
Keputusan
Pembelian
Perilaku
Pasca
pembelian
16
b. Pencarian Informasi
Seorang konsumen yang terangsang akan terdorong untuk mencari
informasi yang lebih banyak. Dalam hal ini dapat dibagi kedalam dua
level rangsangan. Situasi pencarian informasi yang lebih ringan
dinamakan penguatan perhatian. Pada level ini, orang hanya sekedar
lebih peka terhadap informasi produk. Pada level selanjutnya, orang itu
mungkin mulai aktif untuk mencari informasi: mencari bahan bacaan,
menelepon temannya, mengunjungi toko untuk mengetahui detail
mengenai produk tertentu. Sumber informasi konsumen terdiri atas empat
kelompok, yaitu:
1) Sumber pribadi meliputi keluarga, teman, tetangga, kenalan.
2) Sumber komersial meliputi iklan, pramuniaga toko, kemasan,
pajangan di toko.
3) Sumber umum meliputi media massa, organisasi penentu peringkat
konsumen.
4) Sumber pengalaman meliputi penanganan, pemeriksaan, dan
penggunaan produk.
Jumlah dan pengaruh relatif sumber-sumber informasi itu berbeda
beda, tergantung pada kategori produk dan karakteristik pembeli. Secara
umum, konsumen mendapatkan sebagian besar informasi tentang produk
tertentu dari sumber komersial yaitu sumber yang didominasi oleh
pemasar. Namun, informasi yang paling efektif berasal dari sumber
pribadi atau sumber publik yang merupakan wewenang independen.
17
Setiap sumber informasi melakukan fungsi berbeda dalam mempengaruhi
keputusan pembelian. Informasi komersial biasanya menjalankan fungsi
pemberi informasi, dan sumber pribadi menjalankan fungsi legitimasi
atau evaluasi. Contohnya, dokter sering mengenal obat baru dari sumber
komersial namun berpaling ke para dokter lain untuk mendapatkan
informasi sebagai dasar evaluasi.
c. Evaluasi Alternatif
Tidak ada proses evaluasi tunggal sederhana yang digunakan oleh
semua konsumen atau oleh satu konsumen dalam semua situasi
pembelian. Terdapat beberapa proses evaluasi keputusan, dan model-
model terbaru yang memandang proses evaluasi konsumen sebagai
proses yang berorientasi kognitif. Yaitu model tersebut menganggap
konsumen membentuk penilaian atas produk dengan sangat sadar dan
rasional.. Para konsumen memberikan perhatian besar pada atribut yang
memberikan manfaat yang dicarinya. Pasar produk tertentu sering
mendapat dissegmentasi berdasarkan atribut yang menonjol bagi
kelompok konsumen yang berbeda-beda.
d. Keputusan Pembelian
Dalam tahap evaluasi, konsumen membentuk preferensi merek
produk yang ada dalam kumpulan pilihan mereka. Konsumen juga dapat
membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Dalam
melaksanakan maksud pembelian, konsumen bisa mengambil lima sub
keputusam yaitu merek (merek produk apa yang akan dipilih), dealer
18
(penyalur), kuantitas (berapa banyak produk yang akan dibeli), waktu
(kapan akan melakukan pembelian), dan metode pembayaran (keputusan
tentang cara dan prosedur pembelian).
e. Perilaku Pasca Pembelian
Tugas pemasar tidak berakhir saat produk dibeli oleh konsumen,
melainkan berlanjut hingga periode pasca pembelian. Setelah pembelian
produk terjadi, konsumen akan mengalami suatu tingkat kepuasan atau
ketidakpuasan. Kepuasan atau ketidakpuasan konsumen terhadap produk
akan mempengaruhi tingkah laku konsumen berikutnya. Konsumen yang
merasa puas akan memperlihatkan peluang membeli dalam kesempatan
berikutnya dan akan cenderung mengatakan sesuatu yang serba baik
tentang produk yang bersangkutan serta merekomendasikannya kepada
orang lain. Apabila konsumen dalam melakukan pembelian merasa
ketidakpuasan dengan produk yang telah dibelinya, maka konsumen akan
merubah sikapnya terhadap merek tersebut menjadi sikap yang negatif,
bahkan mungkin tidak akan melakukan pembelian ulang terhadap produk
tersebut.
Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruh konsumen di dalam
memutuskan untuk melakukan pembelian produk, faktor tersebut bisa dari
eksternal maupun internal. Menurut Kotler dan Keller faktor tersebut
diantaranya adalah18
:
18 Kotler, Dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga. Hlm
262
19
a. Faktor Budaya
1) Budaya. Budaya (culture) adalah kumpulan nilai dasar, persepsi,
keinginan, dan perilaku yang dipelajari oleh anggota masyarakat dari
keluarga dan institusi penting lainnya.
2) Subbudaya. Subbudaya (subculture) adalah kelompok masyarakat
yang berbagi sis7tem nilai berdasarkan pengalaman hidup dan situasi
yang umum.
3) Kelas sosial. Kelas sosial (social class) adalah pembagian yang
relative dan berjenjang dalam m asyarakat dimana anggotanya berbagi
nilai, minat, dan perilaku yang sama.
b. Faktor Sosial
1) Kelompok. Kelompok (group) adalah dua atau lebih orang yang
berintraksi untuk mencapai tujuan pribadi atau tujuan bersama.
2) Keluarga. Keluarga adalah organisasi pembelian konsumen yang
paling penting dalam masyarakat, seperti suami, istri dan anak-anak.
3) Peran dan status. Maksudnya peran terdiri dari aktivitas yang
diharapkan dilakukan seseorang yang ada di sekitarnya. Setiap
peranmembawa status yang mencerminkan penghargaan yang
diberikan oleh masyarakat.
c. Faktor Pribadi
1) Usia dan tahap siklus hidup. Membeli juga dibentuk oleh siklus hidup
keluarga mengenai tahap-tahap yang mungkin dilalui keluarga sesuai
kedewasaanya. Dari usia muda, usia pertengahan dan usia tua.
20
2) Pekerjaan. Maksudnya adalah pekerjaan seseorang mempengaruhi
barang dan jasa yang mereka beli.
3) Situasi ekonomi. Situasi ekonomi mempengaruhi pilihan produk.
Pemasaran produk yang peka terthadap pendapatan mengamati
kecenderungan dalam pendapatan pribadi, tabungan, dan tingkat
minat.
4) Gaya hidup. Gaya hidup (lifestyle) merupakan pola kehidupan
seseorang yang diwujudkan dalam psikografisnya. Gaya hidup yang
dimaksud adalah mengenai aktivitas (pekerjaan, hobi, berbelanja,
olahraga dan kegiatan sosial), minat (makanan, mode, keluarga,
rekreasi), opini (isu sosial, bisnis, produk).
5) Kepribadian dan konsep diri. Kepribadian (personality) mengacu
pada karakteristik psikologi unik seseorang yang menyebabkan
respons yang relatif konsisten dan bertahan lama terhadap lingkungan
orang itu sendiri.
d. Faktor Psikologis
1) Motivasi adalah kebutuhan dengan tekanan kuat yang mendorong
seseorang untuk mencari kepuasan atas kebutuhan tersebut.
2) Persepsi adalah proses dimana orang memilih, mengatur, dan
menginterpretasikan informasi untuk membentuk gambaran dunia
yang berarti.
3) Pembelajaran Maksudnya adalah perubahan dalam perilaku seseorang
yang timbul dari pengalaman.
21
4) Keyakinan dan Sikap. Keyakinan (belief) adalah pemikiran deskriptif
yang dimiliki seseorang mengenai sesuatu. Sikap (attitude) adalah
evaluasi, perasaan, dan Tendensi yang relatif konsisten dari seseorang
terhadap sebuah objek atau ide.
F. Tinjauan Pustaka
Tabel 1.3
Penelitian Terdahulu
No Nama
Peneliti
Judul Metode
Penelitian
Sumber Hasil Penelitian
1 Diah
Syafita
Johar,
Srikandi
Kumadji,
M. Kholid
Mawardi
Pengaruh
AIDA
(Attention,
Interest,
Desire,
Action)
terhadap
efektifitas
iklan online
(Survei pada
Pembeli di
Toko Online
Adorable
Project)
Eksplanatory
research
Jurnal Berdasarkan hasil analisis
regresi linear berganda secara
parsial ketiga faktor interest,
desire, action berpengaruh
signifikan terhadap efektifitas
iklan online sedangkan faktor
attention tidak berpengaruh
signifikan terhadap efektifitas
iklan online, dan attention,
interest, desire, action
berpengaruh secara signifikan
berdasarkan pengujian secara
bersama-sama. Interest adalah
faktor yang dominan
berpengaruh terhadap iklan
online.
2 R.Neny
Kusumad
ewi
Pengaruh
Periklanan
Komersil
Dengan
Konsep Aida
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Pada Media
Radio
Radika 100,3
Fm
Majalengka
Deskriptif
dan
verifikatif
Jurnal Berdasarkan hasil pengujian
statistik Periklanan Komersil
dengan konsep AIDA
(attention, interest, desire dan
action) pada media radio
RADIKA 100,3 FM
Majalengka terhadap
Keputusan Pembelian
termasuk dalam kategori baik.
Periklanan Komersil dengan
konsep AIDA (attention,
interest, desire dan action)
berpengaruh signifikan
terhadap Keputusan Pembelian
pada media radio RADIKA
100,3 FM Majalengka
22
3 Fitrohhan
a Shofian
Efektivitas
Metode
Attention,
Interest,
Desire,
Action
(AIDA)
Dalam
Advertising
Terhadap
Keputusan
Pembelian
Pada Produk
PT. Djarum
(Djarum
Super)”.
Kuantitatif jurnal Berdasarkan hasil hipotesis
diperoleh bahwa attention,
interest, desire, action
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap keputusan
pembelian. Pada hasil
penelitian ini attention adalah
variabel, pengaruh paling
besar terhadap keputusan
pembelian. Dengan indikator
pesan yang disampaikan dalam
iklan, kepercayaan terhadap
produk, penampilan iklan yang
menarik. Sehingga konsumen
terdorong untuk membeli
produk Djarum Super.
4 Liera
Brightaya
ti
Efektivitas
Iklan Dengan
Menggunaka
n Model
Aida
(Attention,
Interest,
Desire,
Action)
Terhadap
Minat Beli
Konsumen
(Studi Kasus
Terhadap
Iklan Pond’s
Flawless
White Di
Indomaret
Karanganyar
)
Kuantitatif Skripsi Nilai Adjusted R menujukkan
bahwa 82,0% minat beli
konsumen dipengaruhi oleh
variabel attention, interest,
desire dan action sisanya
sebesar 18% dipengaruhi oleh
faktor lain diluar penelitian.
5 Nurmin
Arianto
Pengaruh
iklan
berdasarkan
konsep aida
terhadap
keputusan
pembelian
sabun mandi
lifeboy (studi
kasus pada
warga depok
jawa barat)
Asosiatif Jurnal Hasil penelitian: menunjukkan
bahwa attention, interest,
desire dan action berpengaruh
secara bersama-sama terhadap
keputusan pembelian sabun
mandi lifeboy pada warga
depok, dan variabel desire
dalam periklanan berdasarkan
yang paling dominan terhadap
pengambilan keputusan
pembelian konsumen sabun
mandi lifeboy pada warga
depok di bandingkan dengan
variabel lainnya.
23
Dilihat dari kajian penelitian ini tentu terdapat perbedaan dengan
penelitian diatas. disamping itu, tempat ,waktu dan jenis penelitian juga
berbeda dari yang sebelumnya, karena peneliti melakukan penelitian ini di
restoran wong solo cabang Jambi.
G. Kerangka Pemikiran dan Hipotesis
Dalam kerangka berfikir penelitian ini terdapat 4 (empat) variable bebas
(Independent) berdasarkan konsep kriteria AIDA yaitu: attention (X1), interest
(X2), desire (X3), action (X4). Sedangkan variable terikat (dependent) terdapat
satu, yaitu: keputusan pembelian (Y). Penelitian ini dimaksudkan untuk
mengetahui apakah penerapan metode AIDA berpengaruh terhadap keputusan
pembelian pelanggan restoran wong solo cabang jambi.
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran Penelitian
Keterangan:
: Pengaruh Secara Simultan
: Pengaruh Secara Parsial
Keputusan pembelian
(Y)
Attention (X1)
Interest (X2)
Desire (X3)
Action (X4)
24
Berdasarkan kerangka pemikiran yang di tunjukan gambar 1.2 maka
dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:
1. Ho = tidak terdapat pengaruh Perhatian (Attention) terhadap keputusan
pembelian pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara
parsial.
Ha = terdapat pengaruh Perhatian (Attention) terhadap keputusan
pembelian pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara
parsial.
2. Ho = tidak terdapat pengaruh ketertarikan (Interest) terhadap keputusan
pembelian pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara
parsial.
Ha = terdapat pengaruh ketertarikan (Interest) terhadap keputusan
pembelian pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara
parsial.
3. Ho = tidak terdapat pengaruh minat (Desire) terhadap keputusan pembelian
pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara parsial.
Ha = terdapat pengaruh minat (Desire) terhadap keputusan pembelian
pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara parsial.
4. H0 = tidak terdapat pengaruh tindakan (Action) terhadap keputusan
pembelian pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara
parsial.
Ha = terdapat pengaruh tindakan (Action) terhadap keputusan pembelian
pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara parsial.
5. H0 = tidak terdapat pengaruh signifikan antara AIDA dengan keputusan
pembelian pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara
simultan.
Ha = terdapat pengaruh signifikan antara AIDA dengan keputusan
pembelian pelanggan pada restoran Wong Solo cabang Jambi secara
simultan.
25
BAB II
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Pendekatan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif, karena
penelitian ini disajikan dengan angka-angka. Hal ini sesuai dengan pendapat
Arikunto yang mengemukakan penelitian kuantitatif adalah pendekatan
penelitian yang banyak dituntut mengunakan angka, mulai dari pengumpulan
data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan hasilnya.19
B. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan di lingkungan restoran wong solo yang beralamat
Jl. M. Yusuf Singedekane No. 2, Telanaipura, Sungai Putri, Telanaipura, Kota
Jambi.
C. jenis dan Sumber Data
Data merupakan unit informasi yang direkam media yang dapat
dibedakan dengan data lain, dapat dianalisis dan relevan dengan problem
tertentu.20
Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder:
1. Data primer adalah data yang dikumpulkan langsung dari obyeknya dan
diolah sendiri oleh suatu organisasi atau perorangan. Yaitu data yang
diperoleh melalui hasil wawancara dan kuesioner yang disebarkan kepada
sejumlah pelanggan yang menjadi sampel atau responden dalam penelitian
ini.
19 Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta : Rineka
Cipta, 2006), Hlm. 12 20 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian (Yogyakarta: TERAS, 2009), Hlm. 53.
25
26
2. Data Sekunder adalah data yang diperoleh oleh suatu organisasi atau
perusahaan dalam bentuk yang sudah jadi berupa publikasi.21
Dan bisa juga
desebut dengan data pendukung yang diperoleh dari dokumen restoran
wong solo, yang berupa catatan-catatan atau arsip yang dianggap relevan
dengan topik penelitian.
D. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah serumpun atau sekelompok objek yang menjadi
sasaran penelitian.22
Sebelum menentukan sampel, populasi penelitian ini
harus ditetapkan terlebih dahulu. Adapun populasi dalam penelitian ini
tidak diketahui sehingga pengalihan sampling dengan metode assidental
sampling di wilayah Restoran Wong Solo Cabang Jambi.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti tidak mungkin
mempelajari semua yang ada pada populasi, minsalnya karena keterbatasan
dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel yang
diambil dari populasi itu.23
Ukuran populasi dalam penelitian ini sangat banyak dan tidak dapat
diketahui dengan pasti. Dalam penentuan sampel jika populasinya besar dan
21 Supranto, Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis (Jakarta:
Rineka Cipta, 2010), Hlm. 45. 22 H. M. Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana, 2006),
Hlm.99. 23 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan kombinasi (mixed methods)
(Bandung: CV. Alfabeta, 2011). Hlm. 120.
27
jumlahnya tidak diketahui maka menurut Rao Purba (2006) menggunakan
rumus sebagai berikut:
N =
Keterangan:
N = Ukuran Sampel
Z = 1,96 score pada tingkat signifikan tertentu (derajat keyakinan ditentuka
95%)
Moe = margin of error tingkat kesalahan maksimun adalah 10%
Dengan demikian dapat diketahui bahwa sampel yang dibutuhkan
sesuai dengan perhitungan diatas dapat dihitung sebagai berikut:
N =
N = 96,04 ≈ 97 atau dibulatkan 100.
Maka dari hasil di atas, dapat diperoleh jumlah sampel
(Responden) adalah sebanyak 100 responden.
E. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel menggunakan non probability sampling
yaitu sampling incidental, yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan
kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan/incidental bertemu dengan
peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Bila dipandang orang yang kebetulan
ditemui itu cocok sebagai sumber data.24
24 Ibid., hlm. 126.
28
F. Instrumen Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian dengan metode sebagai berikut:
1. Observasi yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap lokasi penelitian
dan konsumen pada restoran wong solo cabang jambi.
2. Wawancara yaitu suatu proses tanya-jawab atau dialog secara lisan antara
pewawancara (interviewer) dengan responden atau orang yang di
wawancara (interviewee) dengan tujuan untuk memperoleh informasi yang
dibutuhkan oleh peneliti.25
3. Kuesioner (angket) yaitu pengumpulan data yang mengunakan pernyataan-
pernyataan yang dijawab dan ditulis oleh responden.26
4. Dokumentasi, yaitu pengumpulan data dengan melihat atau mencatat suatu
laporan yang sudah tersedia.27
G. Defenisi Operasional Variabel
Dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu empat variabel bebas
meliputi: perhatian (X1), ketertarikan (X2), minat (X3), tindakan (X4) dan
keputusan pembelian sebagai variabel terikat (Y).
Tabel 2.1
Variabel Operasional
No Nama Variabel Defenisi Indikator
1 Perhatian
(Attention) (X1)
Menimbulkan perhatian
konsumen berarti sebuah pesan
harus dapat menimbulkan
perhatian baik dalam bentuk dan
media yang di sampaikan.
Perhatian itu bertujuan secara
1. Harus bermakna
2. Pesan harus dapat
dipercaya.
3. Distintive, bahwa
pesan iklan lebih
baik baik dari pada
25 Eko putro widoyoko, teknik penyusunan instrumen penelitian, (yogyakarta: pustaka
pelajar, 2012). Hlm. 40. 26 Ahmad Tanzeh, op.cit., hlm. 65. 27 Ibid., hlm. 66.
29
umum atau khusus kepada calon
konsumen atau konsumen yang
dijadikan sasaran.
pesaing.
2 Ketertarikan
(Interest) (X2)
Interest adalah munculnya minat
beli konsumen tertarik terhadap
objek yang dikenalkan oleh suatu
pemasar. Pada tahap ini seorang
konsumen memiliki ketertarikan
terhadap sebuah produk dan rasa
ingin memiliki produk tersebut.
1. Ingin tahu
2. Ingin mengamati
3. Ingin mendengar
4. Ingin melihat lebih
seksama.
3 Minat (desire)
(X3)
ialah memunculkan keinginan
konsumen untuk mencoba atau
memiliki sebuah produk. Hal ini
dikarenakan pada tahap ini
seorang individu akan mencoba
mengkonsumsi sebuah produk
dengan tujuan mencari mamfaat
dari produk tersebut.
1. Merekomendasikan
produk pada orang
lain agar turut
mengkonsumsi,
2. Bersedia membayar
dengan harga lebih
mahal
3. Melakukan
pembelian ulang
4 Tindakan
(Action) (X4)
Action (tindakan) adalah tahapan
yang paling terahir dan paling
penting, hal ini dikarenakan pada
tahapan ini seorang pemasar harus
fokus pada tindakan pembelian
konsumen.
1. Mencari informasi
terbaru
2. Mengkonsumsi
produk terbaru
3. Meneruskan
konsumsi di masa
yang akan datang
5 Keputusan
pembelian (Y )
Menurut Kotler dan Keller
pengertian keputusan pembelian
adalah tahap dalam proses
pengambilan keputusan pembeli
di mana konsumen benar-benar
membeli. Pengambilan keputusan
merupakan suatu kegiatan
individu yang secara langsung
terlibat dalam mendapatkan dan
mempergunakan barang yang
ditawarkan.
1. Kemantapan pada
sebuah produk
2. Kebiasaan dalam
membeli produk
3. Memberikan
rekomendasi kepada
orang lain
4. Melakukan
pembelian ulang
30
H. Skala Pengukuran
Pengukuaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala likert.
Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi
seorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial. Dalam penelitian
ini telah ditetapkan secara spesifik oleh peneliti, yang selanjutnya disebut
sebagai variabel penelitian.28
Dengan skala likert, maka variable yang akan diukur dijelaskan
menjadi indikator variable. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai
titik tolak untuk menyusun item instrumen yang dapat berupa pernyataan.
Jawaban setiap item instrumen menggunakan kata-kata antara lain :
Tabel 2.2 Alternatif Jawaban
No Alternatif Jawaban Skor
1 SS : Sangat Setuju 5
2 S : Setuju 4
3 CS : Cukup Setuju 3
4 TS : Tidak Setuju 2
5 STS : Sangat Tidak Setuju 1
Alasan menggunakan metode pengukuran skala likert, karena peneliti
menggunakan sistem penyebaran angket (kuisioner), sehingga hasilnya
digolongkan dalam skala data, yaitu ordinal interval. Selanjutnya metode
yang paling efektif untuk ordinal interval adalah skala likert.
28 Sugiyono, op. cit., hlm. 136.
31
I. Teknik Analisa Data
1. Uji Validitasi dan Reliabilitas
a. Uji Validitasi
Validitas merupakan suatu ukuran yang menunjukkan tingkat
kevalidan atau kesahihan instrumen. Suatu instrument yang valid atau
shahih mempunyai validitas yang tinggi serta mampu mengungkapkan data
dari variabel yang diteliti secara tepat. Tinggi rendahnya validitas
instrument menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak
menyimpang dari gambaran variabel yang dimaksud. 29
Pengambilan keputusannya bahwa setiap indikator valid apabila nilai r
hitung lebih besar atau sama dengan r tabel atau r hitung berada dibawah
0,05. Untuk menentukan nilai r hitung, dibantu dengan progam SPSS yang
dinyatakan dengan nilai Correted Item Total Correlation. Dapat pula
digunakan rumus teknik korelasi Product Moment Karel Pearson sebagai
berikut: 30
√
Keterangan :
= Koefisien korelasi
= Jumlah responden
= Skor item pertanyaan
= Skor total
29 Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (yogyakarta: Teras, 2009). Hlm 73 30 Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Rajawali, 2013),
Hlm.275
32
b. Uji Reliabilitas
Reliabilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan sebagai alat pengumpul
data. Untuk menguji reliabilitas maka digunakan Rumus Koefisien Alpha
Cronbach yaitu rumus yang digunakan untuk mencari reliabilitas instrument
yang skornya bukan 1 dan 0 misalnya angket (kuisioner) atau soal uraian.31
SPSS memberikan suatu kemudahan dalam mengukur apakah variabel
penelitian telah reliabel ataukah belum. SPSS menggunakan uji statistik
Cronbach Alpha (α), suatu variabel dikatakan reliabel jika nilai Cronbach
Alpha > 0,60.
2. Uji Asumsi Klasik
Model regresi linier berganda dapat disebut sebagai model yang baik
jika model tersebut memenuhi asumsi normalitas data bebas dari asumsi
klasik statistic baik itu multikolinieritas, auto korelasi, dan
heteroskedastisitas.32
a. Uji Normalitas
Uji Normalitas berguna untuk menentukan data yang telah di
kumpulkan berdistribusi normal atau di ambil dari populasi normal. Uji
normalitas di gunakan untuk menguji apakah data yang di gunakan
berdistribusi normal atau tidak. Data yang baik adalah data yang
berdistribusi normal. Pengujian di lakukan dengan mengunakan kurva
normal propability plot, dengan ketentuan jika titik-titik pada grafik
31Ibid, Hlm. 192 32Agus Tri Basuki Dan Nano Prawoto, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi &
Bisnis (Dilengkapi Aplikasi Spss & Eviews)(Jakarta:Pt Raja Grafindo Persada),Hlm.62
33
menyebar dan berhimpit mengikuti sekitar garis diagonal maka data yang
di gunakan berdistribusi secara normal.
b. Uji multikolinearitas
Multikolinieritas merupakan suatu situasi dimana beberapa atau
semua variabel bebas berkorelasi kuat. Jika terdapat korelasi yang kuat di
antara sesama variabel independen maka konsekuensinya adalah:
1) Koefisien-koefisien regresi menjadi tidak dapat ditaksir.
2) Nilai standar error setiap koefisien regresi menjadi tidak terhingga
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
sebuah model regresi terjadi ketidak samaan varians dari satu
pengamatan ke pengamatan lain tetap, hal tersebut dinamakan
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
heteroskedastisitas.
Untuk mengetahui ada tidaknya heteroskedastisitas pada suatu
model regresi, maka dapat dilihat pada scatterplot model tersebut.
Dengan ketentuan sebagai berikut :
1) Titik-titik (data) menyebar di atas dan disekitar angka 0
2) Titik-titik (data) tidak mengumpul hanya dibawah saja
3) Penyebaran titik-titik (data) tidak boleh membentuk pola
bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali
4) Penyebaran titik-titik (data) sebaiknya tidak berpola.
34
3. Analisis Regresi Linier Berganda
Analisa statistiknya menggunakan regresi linier berganda. Analisis
regresi linier berganda bertujuan untuk mengetahui hubungan atau pengaruh
antar dua atau lebih variabel bebas (X) dengan satu variabel tergantung (Y)
yang ditampilkan dalam bentuk persamaan regresi.
Analisis ini digunakan untuk meramalkan bagaimana keadaan (naik
turunnya) nilai dari variabel tergantung (kriterium), bila dua atau lebih
variabel bebas (independen) sebagai faktor prediktor dimanipulasi
(dinaikturunkan nilainya). Berikut adalah rumus regresi linier berganda
untuk empat prediktor. 33
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Y = keputusan pembelian
a = konstanta
b1, b2, b3, b4 = koefisien regresi
X1 = Attention
X2 = Interest
X3 = Desire
X4 = Action
33 Sugiyono, op. cit, hlm. 227.
35
4. Uji Hipotesis
a. Uji Parsial (Uji T)
Uji parsial bertujuan untuk mengetahui besarnya pengaruh
masing-masing variabel independent secara individual (parsial)
terhadap variabel dependen. Hipotesis yang digunakan adalah:
1) Apabila thitung lebih kecil dari ttabel pada taraf signifikan 5%, maka
variabel independen tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen.
Ho ditolak : thitung < ttabel
2) Apabila thitung lebih besar dari ttabel pada taraf signifikan 5%, maka
variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel
dependen. Ha diterima : thitung> ttabel
b. Uji F (Uji Simultan)
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-
variabel yang diteliti dalam penelitian ini memiliki tingkat kelayakan
yang tinggi untuk dapat menjelaskan fenomena yang dianalisis dengan
menggunakan uji F. Penelitian ini dilakukan dengan melihat pada
Anova yang membandingkan Mean Square dari regression dan Mean
Square dari residual sehingga dapat hasil yang dinamakan F hitung.
Sebagai dasar pengambilan keputusan dapat digunakan kriteria
pengujian :
36
1) Apabila F hitung ≥ F tabel dan apabila tingkat signifikansi ≤ α
(0,05), maka variabel independen secara bersama-sama
berpengaruh terhadap variabel dependen.
2) Apabila F hitung ≤ F tabel dan apabila tingkat signifikansi ≥ α
(0,05), maka variabel independen secara bersama-sama tidak
berpengaruh terhadap variabel dependen.
c. Koefisien Determinasi (R-square)
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur seberapa
besar presentase perubahan atau variasi dari variabel dependen bisa
dijelaskan oleh perubahan atau variasi dari variabel independen.
Koefisiensi determinasi digunakan baik secara parsial (t)
maupun secara bersama-sama (f) yang menyatakan besarnya
keterandalan model yang digunakan, yaitu digunakan untuk mengukur
seberapa besar variabel bebas (X) memberikan kontribusi pengaruh
pada variabel terikat (Y) dari persamaan regresi yang diperoleh.
Besarnya nilai koefisien determinasi berkisar 0 ≤ R2 ≤ 1. Apabila nilai
koefisien determinasi mendekati 1 merupakan indikator yang
menunjukkan semakin kuatnya pengaruh perubahan variabel-variabel
X terhadap perubahan variabel Y.34
34 Samsul Ma’arif, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan Pedagang
Bandarajo Ungaran Kabupaten Semarang, (Semarang: Universitas Semarang, 2013), hal 38-43
37
J. Sistematika Penulisan
Untuk mempermudah penyusunan, penulis membagi skripsi ini menjadi
beberapa bab dan setiap bab terdiri sub bab dengan sistematika sebagai berikut:
BAB I Pendahuluan
Berisi Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Kerangka Teori, dan
Tinjauan Pustaka.
BAB II Metode Penelitian
Berisi Tempat dan Waktu Penelitian, Pendekatan Penelitian,
Populasi dan Sampel, Jenis-Jenis Data, dan Metode Analisis Data.
BAB III Gambaran Umum Lokasi Penelitian
Berisi mengenai informasi tentang daerah yang menjadi tempat
penelitian dan gambaran umum produk perusahaan.
BAB IV Hasil Penelitian Dan Pembahasan
Di dalam analisis data ini akan memaparkan mengenai alat dan hasil-
hasil penelitian ini.
BAB V Penutup
Dalam bab ini berisikan tentang hasil kesimpulan yang berhasil
diperoleh dari hasil analisis dan saran-saran yang diperlukan bagi
pihak yang bersangkutan.
38
BAB III
GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN
G. Sejarah Restoran Ayam Bakar Wong Solo cabang Jambi.
Restoran Wong Solo Jambi di dirikan pada tanggal 10 Desember 2006.
Restoran Wong Solo Jambi merupakan cabang yang ke-60 dari yang ada di
Indonesia. Rumah makan Wong Solo berlokasi Jl. M. Yusuf Singedekane No.
2, Telanai Pura, Sungai Putri, Kota Jambi. Yang di pimpin oleh Bapak.
Mustofa, Wong Solo Jambi memiliki 6 outlet yang tersebar dikota jambi yang
terdiri dari Wong Solo, Sambal Lalap, Iga Bakar, Q5, Super Geprek dan Ayam
Penyet Surabaya. Restoran Wong Solo adalah cabang pertama yang ada di kota
Jambi yang memiliki 30 karyawan di setiap autlet/gerainya.
Sejarah Restoran Wong Solo Jambi tidak bisa di lepas dari sejarah
perusahaan induknya. Rumah Makan Ayam Bakar Wong Solo di dirikan oleh
Puspo Wardoyo seorang pria kelahiran Surakarta, 30 November 1957 pada
tahun 1991 di Medan Sumatera Utara tepatnya di Polonia Medan. Berawal dari
berjualan kaki lima. Puspo wardoyo berprofesi sebagai Guru di bagan siapi api.
Selesai mengajar sore harinya Puspo Wardoyo membuka usaha warung kaki
lima dengan hanya menjual ayam bakar saja. Dengan modal awal Rp.700.000
bersama istrinya Rini Purwanti yang juga Sarjana Ekonomi lulusan Universitas
Gadjah Mada Yogyakarta. Puspo Wardoyo asli kelahiran Solo, tepatnya
didaerah Kleco Karang Asem pada tahun 1957. Pada awal memulai usahanya
hanya dilakukan berdua dengan istrinya tersebut dipinggiran jalan di daerah
dekat Bandara Polonia Medan. Suatu hari ada Wartawan harian Waspada
38
39
medan makan ditempat tersebut, dan sambil makan terjadi dialog antara
Wartawan dengan Puspo Wardoyo. Tanpa sepengetahuan Puspo Wardoyo
wartawan tersebut menerbitkannya pada harian Waspada, dengan judul Sarjana
buka warung Ayam Bakar kaki lima. Semenjak dimuat di koran tersebut
jualannya semakin ramai di kunjungi, dan semakin banyak pelanggannya.
Akhirnya pihak Bank Negara Indonesia (BNI) cabang Medan menawarkan
kredit pengembangan usaha, dan diterima dengan senang hati oleh Puspo
Wardoyo. Sehingga uang tersebut digunakan untuk membeli tanah di lokasi
tersebut dan berdirilah rumah makan yang lebih besar dan parmanen. Dari
waktu ke waktu kemajuan usaha rumah makan beliau semakin besar dan
semakin luas dikenal oleh masyarakat di kota Medan, dan akhirnya di medan
didirikan cabang di Jl. Gadjah Mada No. 20M. Pada tahun 1994, Puspo
Wardoyo mulai mengembangkan usaha dengan menggandeng lembaga
keuangan PT Sarana Sumut Ventura (SSUV). Kerja sama dengan SUV antara
lain untuk mendanai pembukaan cabang-cabang baru di beberapa lokasi,
membuka usaha baru yang berkaitan dengan bisnis rumah makan seperti
peternakan ayam. Dengan adanya kerja sama untuk mendukung kelancaran
pasok bahan baku dan menjamin kualitas makanan yang di sajikan. Dengan
seiringnya waktu, ayam bakar wong solo membentuk kerjasama antara Sarana
Sumut Ventura (SSUV) sebagai lembaga keuangan, dengan “Wong Solo”
untuk dikembangkan di kota-kota besar di Indonesia. “Wong Solo” pun
berubah menjadi PT. Sarana Bakar Digdaya (PT.SBD) dan puncak dari
perkembangan restoran Wong Solo adalah tahun 1998 dengan membuka
40
cabang di Solo, Surabaya, Denpasar, Malang, Yogyakarta, dan seluruh kota-
kota besar di Indonesia terutama Jakarta, Bandung, Bogor, dan sampai tahun
2005 hampir seluruh kota besar di Indonesia berdiri rumah makan Ayam Bakar
Wong Solo mulai dari Aceh hingga Makassar.
H. Visi dan Misi Restoran Wong Solo cabang Jambi
Untuk menunjang usahanya Ayam Bakar Wong Solo memiliki visi
sebagai berikut: “rumah makan halalan thayyiban demi upaya penyelamatan
dari siksa api neraka dengan (QS. As-Shaff: 10-11) sebagai landasan
Filosofinya”.
Untuk menunjang usahanya Ayam Bakar Wong Solo memiliki misi
sebagai berikut:
1. Menyajikan produk-produk makanan halal untuk hidup yang lebih berkah
dan berkualitas. Menghadirkan pelayanan dengan manajemen islami yang
profesional, memuaskan, ramah, santun dengan pelayanan yang total.
2. Terus mengembangkan usaha ke arah yang lebih baik lewat inovasi dan
teknologi.
3. Meningkatkan efektifitas operasional dengan kualitas organisasi dan
manajemen yang baik.
I. Manajemen Perusahaan Restoran Wong Solo cabang Jambi
Manajemen restoran wong solo memiliki keunikan dan kekhasan yang
berbeda dengan manajemen rumah makan pada umumnya. Keunikan dan
kekhasan manajemen restoran tersebut terletak pada penambahan aturan yang
diwajibkan pada penganut agama Islam.
41
Setiap cabang Restoran Ayam Bakar Wong Solo mengusahakan
memberikan nuansa islami Nampak sangat jelas. Semua karyawati memakai
jilbab, kuliah agama tujuh menit dilakukan karyawan dan karyawati sebelum
memulai pekerjaannya. Kerja sama Restoran Wong Solo yaitu dengan
membuka autlet dengan franchise. Restoran Ayam Bakar Wong Solo telah
membangun mitra usaha restoran dengan system bagi hasil yaitu 50 persen
untuk pihak fanchise, untuk franchisor sebesar 40 persen, dan 20 persen untuk
keuntungan dikeluarkan sebagai zakat, sebelumnya memakai system perjanjian
franchise konvensional yaitu fee sebesar 6-12 persen (negotable) dari penjualan
kotor perbulan dengan hak waralaba selama 10 tahun.
J. Logo Perusahaan Restoran Wong Solo cabang Jambi
Untuk mengingatkan konsumen akan produknya Ayam Bakar Wong
Solo memiliki logo perusahaannya sendiri. Adapun logo perusahaan
ditampilkan pada gambar dibawah ini:
Gambar 3.1 Logo Perusahaan
Sumber: www.wongsolo.com
42
K. Struktur Organisasi Restoran Wong Solo cabang Jambi
Gambar 3.2
Sumber : www.wongsolo.com
L. Produk Restoran Wong Solo cabang Jambi
Produk yang dihasilkan oleh restoran wong solo di golongkan ke dalam
dua jenis yaitu makanan dan minuman. Adapun menu yang di tawarkan oleh
restoran wong solo cabang jambi adalah sebagai berikut:
1. Makanan
Tabel 3.1 Menu Paket Restoran Wong Solo
Menu paket
No Nama Harga
1 Ayam Bakar Rp 23.500
2 Ayam Penyet Rp 23.500
3 Nasi Uduk Rp 24.500
4 Bebek Goreng Rp 30.000
5 Pecel Lele Rp 23.500
6 Ikan Nila Bakar/Goreng Rp 27.000
Manajer Cabang / Franchise
Staf Personalia
Staf Produksi
Delivery
service
Custumer
service
Bendahara Kasir
Tongseng Cuci
piring
Staf Administrasi Dan Keuangan
Cleaning
service Parkir
Masak
nasi Goreng Bakar Blong Minuman Gudang Belanja Bumbu
43
Tabel 3.2 Menu Lauk dan Sayur Restoran Wong Solo
Lauk dan sayur
No Nama Harga
1 Oseng Teri Lombok Ijo Rp 17.000
2 Ayam Kecap Rp 20.000
3 Sop Ayam Rp 20.000
4 Mie Goreng Rp 16.000
5 Oseng Tempe Lombok Ijo Rp 14.000
6 Kentang Goreng Rp 16.000
7 Nasi Goreng Rp 16.000
8 Goreng Tepung Cumi/Udang Rp 26.000
9 Balado Cumi/ Udang Rp 26.000
10 Cah Kangkung Rp 13.000
11 Cah Tauge Rp 14.000
12 Balado Terong Rp 13.000
13 Tumis Genjer Rp 14.000
14 Tahu/ Tempe Goreng Rp 12.000
15 Tahu/ Tempe Penyet Rp 13.000
16 Nasi Putih Rp 7.000
17 Nasi Uduk Rp 8000
2. Minuman
Tabel 3.3 Menu Minuman Restoran Wong Solo
No Nama Harga
1 Milkshake (Strawberi/Orange/Melon) Rp 20.000
2 Jeruk Rp 13.000
3 Lemon Syrup Rp 12.000
4 Es Teh Manis Rp 5.000
5 Teh Tawar/ Manis (Panas) Rp2.500/4.000
6 Lemon Tea (Panas/Dingin) Rp 11.000
7 Air Mineral Rp 5.000
8 Teh Botol / Fruit / Tebs Rp 5.000
9 Es Sirup Rp 8.000
10 Kopi Rp 10.000
11 Cappuccino Rp 12.000
12 Soda Gembira Rp 20.000
13 Teh Tarik Rp 14.000
14 Teh Susu Rp 12.000
15 Es Kelapa Muda Rp 13.000
16 Es Buah Rp 20.000
17 Es Campur Rp 20.000
18 Juice Semangka Rp 14.000
19 Juice Alpukat Rp 16.000
20 Juice Wortel Rp 14.000
44
21 Juice Melon Rp 14.000
22 Juice Timun Rp 13.000
23 Juice Jambu Rp 14.000
24 Juice Mangga Rp 14.000
25 Susu Coklat Panas/Es Rp 12.000
26 Susu Putih Panas/Es Rp 12.000
45
BAB IV
PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN
F. Deskripsi Data Kuesioner
Dalam penelitian ini, setiap responden menjawab 20 pernyataan yang
terdiri dari 4 pernyataan tentang perhatian (Attention), 4 pernyataan tentang
ketertarikan (Interest), 4 pernyataan tentang minat (Desire), 4 pernyataan
tentang tindakan (Action) dan 4 pernyataan tentang keputusan pembelian
pelanggan pada pelanggan restoran wong solo. Kuesioner yang telah
disebarkan, telah diterima dan dapat di olah serta di analisis oleh peneliti.
Deskripsi kuesioner dan tingkat pengembaliannya terlihat pada tabel berikut:
Tabel 4.1
Jumlah sampel dan tingkat pengembalian
Penyebaran kuesioner Jumlah
Kuesioner yang disebarkan 100
Kuesioner yang kembali 100
Kuesioner yang tidak kembali 0
Kuesioner yang dapat diolah 100
Kuesioner yang tidak dapat diolah 0
Tingkat pengembalian Kuesioner 100%
(Sumber: Data Olahan, 2018)
Dari tabel 4.1 diatas, terlihat bahwa tingkat pengembaliannya kuesioner
sebesar 100% atau sebanyak 100 kuesioner, yang berarti bahwa seluruh
Kuesioner yang disebarkan kembali kepada peneliti. Hal ini menunjukkan
bahwa secara umum, responden pada penelitian ini memiliki pemahaman dan
keseriusan untuk memberikan partisipasinya terhadap Kuesioner yang diisi.
46
G. Karakteristik Responden
Metode Pengumpulan data dilakukan dengan cara menyebarkan
kuesioner kepada 100 responden yang pernah melakukan pembelian produk
restoran Wong Solo cabang Jambi. Berikut ini adalah data karakteristik
responden :
1. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 4.2
Data Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Jenis kelamin Frekuensi Persentase
laki-laki 47 47%
Perempuan 53 53%
Jumlah 100 100%
Sumber : data primer, diolah 2018
Berdasarkan keterangan dari tabel diatas dapat diketahui bahwa mayoritas
responden adalah perempuan, yaitu sebanyak 53 orang, sedangkan sisanya
adalah laki-laki sebanyak 47 orang. Hal ini menunjukkan bahwa sampel yang
diambil untuk penelitian ini adalah perempuan lebih dominan dari pada laki-
laki.
47
2. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Tabel 4.3
Data Responden Berdasarkan Usia
No Usia Frekuensi
(Orang) Persentase
1 20-25 Tahun 7 7%
2 26-30 Tahun 9 9%
3 31-35 Tahun 16 16%
4 36-40 Tahun 39 39%
5 >40 Tahun 29 29%
Jumlah 100 100%
Sumber : data primer, diolah 2018
Dari tabel diatas di ketahui bahwa responden yang paling banyak adalah
berusia 36-40 Tahun yaitu sebanyak 39 orang, usia >40 Tahun sebanyak 29
orang, 31-35 Tahun sebanyak 16 orang, usia 26-30 Tahun sebanyak 9 orang
dan yang paling sedikit adalah responden usia 20-25 Tahun sebanyak 7 orang.
Hal ini menunjukkan bahwa usia 36-40 Tahun adalah yang paling dominan
diambil sebagai sampel penelitian. Usia dapat menentukan tingkat kedewasaan
seseorang sehingga hal ini dapat berpengaruh dalam keputusan pembelian.
3. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan
Tabel 4.4
Data Responden Berdasarkan Pekerjaan
Pekerjaan Frekuensi Persentase
PNS 16 16%
Swasta 50 50%
Lainnya 34 34%
Jumlah 100 100%
Sumber: Data Primer, diolah 2018
48
Dari tabel di atas diketahui bahwa responden yang paling banyak
adalah Wiraswasta yaitu sebanyak 45 orang, lainnya sebanyak 34 orang
dan PNS sebanyak 16 orang. Hal diatas menunjukkan bahwa pekerjaan
responden sebagai Wiraswasta adalah yang paling dominan.
H. Analisis Deskriptif Jawaban
Distribusi jawaban responden setiap item pernyataan untuk mengetahui
rata-rata dan variasi jawaban responden terhadap pertanyaan yang digunakan
dalam kuesioner. Distribusi jawaban responden ini ditampilkan dalam tabel
distribusi frekuensi yang berupa frekuensi dan persentase responden yang
menjawab sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju, sangat setuju
untuk setiap item pernyataan.
a. Variabel Perhatian (Attention) X1
Tabel 4.5
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Perhatian (Attention)
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 9 57 19 11 4 100 356 3,6
2 X1. 2 7 67 12 11 3 100 364 3,6
3 X1. 3 13 47 24 14 2 100 355 3,5
4 X1. 4 18 51 16 13 2 100 370 3,7
Dari tabel 4.5 Dapat diketahui bahwa variabel Perhatian (Attention) X1
menyatakan bahwa distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak
pada item X1.4 dengan rata-rata 3.7, dari 18% responden sebagian orang
menjawab sangat setuju, 51% responden menjawab setuju, 16% responden
menjawab kurang setuju/netral, 13% responden menjawab tidak setuju, 2%
responden menjawab sangat tidak setuju. Berdasarkan jawaban responden
tersebut dapat dikatakan bahwa keputusan pembelian yang dilakukan
49
pelanggan di pengaruhi oleh pelayanan yang cepat, jujur dan dapat di
andalkan.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
X1.3 diketahui bahwa distribusi rata-rata 3.5, dari 13% responden
menjawab sangat setuju, 47% responden menjawab setuju, 24% responden
menjawab kurang setuju/netral, 14% responden menjawab tidak setuju, 2%
responden menjawab sangat tidak setuju, hal ini terbukti bahwa dengan nilai
distribusi rata-rata sebesar 2% menyatakan sangat tidak setuju bahwa
keputusan pembelian di pengaruhi oleh tampilan restoran wong solo yang
mempunyai keunikan sendiri.
b. Variabel Ketertarikan (Interest)X2
Tabel 4.6
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Ketertarikan (Interest)X2
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 24 52 17 7 0 100 393 3,9
2 X1. 2 24 50 18 8 24 100 390 3,9
3 X1. 3 20 54 17 9 0 100 385 3,9
4 X1. 4 33 51 14 2 0 100 415 4,2
Dari tabel 4.6 Dapat diketahui bahwa variabel Ketertarikan
(Interest)X2 menyatakan bahwa distribusi rata-rata tertinggi jawaban
responden terletak pada item X1.4 dengan rata-rata 4.2, dari 33% responden
sebagian orang menjawab sangat setuju, 53% responden menjawab setuju,
14% responden menjawab kurang setuju/netral, 2% responden menjawab
tidak setuju,. Berdasarkan jawaban responden tersebut dapat dikatakan
bahwa keputusan pembelian yang dilakukan pelanggan di pengaruhi oleh
50
perbedaan restoran wong solo yang mengkreasikan produknya secara
berbeda dari usaha lainnya
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
X1.3 diketahui bahwa distribusi rata-rata 3.9 yang memiliki skor terendah
yaitu sebesar 385, dari 20% responden menjawab sangat setuju, 54%
responden menjawab setuju, 17% responden menjawab kurang setuju/netral,
9% responden menjawab tidak setuju. Hasil ini membuktikan bahwa
keputusan pembelian tidak selalu dipengaruhi pesan pada spanduk dan alat
promosinya yang mudah di pahami.
c. Variabel Minat (Desire) X3
Tabel 4.7
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Minat (Desire) X3
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 24 48 19 9 0 100 387 3,9
2 X1. 2 16 56 18 10 0 100 378 3,8
3 X1. 3 36 47 14 3 0 100 415 4,2
4 X1. 4 23 50 20 7 0 100 389 3,9
Dari tabel 4.7 Dapat diketahui bahwa variabel Minat (Desire) X3
menyatakan bahwa distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak
pada item X1.3 dengan rata-rata 4.2, dari 36% responden sebagian orang
menjawab sangat setuju, 47% responden menjawab setuju, 14% responden
menjawab kurang setuju/netral, 3% responden menjawab tidak setuju,.
Berdasarkan hasil data pengujian menyatakan bahwa minat pelanggan di
pengaruhi oleh cita rasa yang khas yang mampu membuat pelanggan
sesegera mngkin untuk melakukan pembelian terhadap makan di restoran
wong solo.
51
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
X1.2 diketahui bahwa distribusi rata-rata 3.8 yang memiliki skor terendah
yaitu sebesar 378, dari 16% responden menjawab sangat setuju, 56%
responden menjawab setuju, 18% responden menjawab kurang setuju/netral,
10% responden menjawab tidak setuju. Hasil ini membuktikan bahwa
pelanggan memutuskan pembelian suatu produk tidak selalu di pengaruhi
oleh aneka macam produk yang disediakan oleh restoran, tetapi karena
mempunyai cita rasanya sendiri.
d. Variabel Tindakan (Action) X4
Tabel 4.8
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Tindakan (Action) X4
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 19 52 18 11 0 100 379 3,8
2 X1. 2 35 43 16 6 0 100 407 4,1
3 X1. 3 6 51 27 13 0 100 344 3,4
4 X1. 4 3 53 27 15 2 100 340 3,4
Dari tabel 4.8 Dapat diketahui bahwa variabel Tindakan (Action) X4
menyatakan bahwa distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden terletak
pada item X1.2 dengan rata-rata 4.1, dari 35% responden sebagian orang
menjawab sangat setuju, 43% responden menjawab setuju, 16% responden
menjawab kurang setuju/netral, 6% responden menjawab tidak setuju,.
Berdasarkan hasil data pengujian membuktikan bahwa tindakan pelanggan
di pengaruhi oleh harga yang di tawarkan memenuhi selera yang pelanggan
inginkan.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
X1.4 diketahui bahwa distribusi rata-rata 3.4 yang memiliki skor terendah
52
yaitu sebesar 340, dari 3% responden menjawab sangat setuju, 53%
responden menjawab setuju, 27% responden menjawab kurang setuju/netral,
15% responden menjawab tidak setuju, 2% responden menjawab sangat
tidak setuju. Hasil ini membuktikan bahwa pelanggan memutuskan
pembelian suatu produk tidak selalu di pengaruhi oleh kepuasan yang
dirasakan pelanggan atas produknya.
e. Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Tabel 4.9
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 19 54 19 8 0 100 384 3,8
2 X1. 2 23 50 21 6 0 100 390 3,9
3 X1. 3 3 54 26 14 3 100 340 3,4
4 X1. 4 18 53 16 9 4 100 372 3,7
Dari tabel 4.9 Dapat diketahui bahwa variabel Keputusan Pembelian
(Y) menyatakan bahwa distribusi rata-rata tertinggi jawaban responden
terletak pada item X1.2 dengan rata-rata 3.9, dari 23% responden sebagian
orang menjawab sangat setuju, 50% responden menjawab setuju, 21%
responden menjawab kurang setuju/netral, 6% responden menjawab tidak
setuju,. Berdasarkan jawaban responden menjelaskan bahwa keputusan
pembelian pada indikator rekomendasi dari teman saya dan saya lanjutkan
merekomendari ke teman lain memiliki nilai tertinngi pada jawaban
responden. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelanggan yang membeli di
restoran wong solo itu bukan keinginan pribadi melainkan karena
53
mengetahui teman atau keluarganya yang sudah melakukan pembelian lebih
dulu.
Sedangkan distribusi rata-rata terendah responden terletak pada item
X1.3 diketahui bahwa distribusi rata-rata 3.4 yang memiliki skor terendah yaitu
sebesar 340, dari 3% responden menjawab sangat setuju, 54% responden
menjawab setuju, 26% responden menjawab kurang setuju/netral, 14%
responden menjawab tidak setuju, 3% responden menjawab sangat tidak setuju.
Hasil ini membuktikan bahwa pelanggan memutuskan pembelian suatu produk
tidak selalu di pengaruhi oleh kepuasan yang dirasakan pelanggan atas
pembelian sebelumnya.
I. Hasil Analisa Data
1. Uji Validitas Instrumen
Uji Validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
kuesioner. Kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada suatu kuesioner
mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner
tersebut. Nilai validitas dapat dilihat pada kolom corrected-item total
correlation, nilai tersebut merupakan nilai rhitung dengan kriteria : jika rhitung
> rtabel maka butir pernyataan tersebut dinyatakan valid, tetapi sebaliknya
jika rhitung < rtabel maka item pernyataan kuesioner dinyatakan tidak valid.
rtabel dalam uji instrumen pada penelitian ini diperoleh dari nilai signifikansi
0,05 dengan uji dua sisi dan jumlah responden yang diuji sebanyak 100
responden maka nilai r-tabel dapat diperoleh melalui tabel r product moment
54
pearson dengan df (degress of freedom) = n - 2, jadi df = 100 - 2 = 98
dengan tingkat signifikansi 5% maka r-tabel 0,196.
Pengujian instrumen dalam penelitian ini menggunakan bantuan
software SPSS 24.0 for Windows dengan hasil sebagai berikut:
Tabel 4.10
Hasil Uji Validitas
Variabel Pernyataan rhitung rtabel Keterangan
Perhatian(Attention) (X1)
P1 0,828 0,196 Valid
P2 0,831 0,196 Valid
P3 0,843 0,196 Valid
P4 0.851 0,196 Valid
Ketertarikan(Interest) (X2)
K1 0,707 0,196 Valid
K2 0,853 0,196 Valid
K3 0,788 0,196 Valid
K4 0,778 0,196 Valid
Minat (Desire) (X3)
M1 0,814 0,196 Valid
M2 0,763 0,196 Valid
M3 0,761 0,196 Valid
M4 0,860 0,196 Valid
Tindakan (Action) (X4)
T1 0,800 0,196 Valid
T2 0,848 0,196 Valid
T3 0,870 0,196 Valid
T4 0,806 0,196 Valid
Keputusan Pembelian (Y)
Kp1 0,753 0,196 Valid
Kp2 0,723 0,196 Valid
Kp3 0,855 0,196 Valid
Kp4 0,798 0,196 Valid
Sumber: data primer, diolah 2018
Berdasarkan output di atas dapat dilihat bahwa semua item pernyataan
pada ketiga variabel yang diuji berkorelasi signifikan dengan skor total. Ini
dapat dilihat dari rhitung lebih besar dari rtabel. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa semua butir instrumen valid dan dapat digunakan untuk analisis data
selanjutnya.
55
2. Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas (keandalan) merupakan ukuran suatu kestabilan dan
konsisten responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-
konstruk pertanyaan berbentuk kuesioner. Hasil analisis dapat digunakan
untuk mengetahui reliabilitas instrumen. Reliabilitas berarti suatu nilai yang
menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur reabilitas
item pertanyaan dalam kuesioner adalah dengan menggunakan koefisien
Cronbach's Alpha. Item pernyataan dalam kuesioner dinyatakan reliabel jika
memiliki nilai koesfisien Cronbach's Alpha lebih besar dari 0.60 (Sugiyono,
2015).
Tabel 4.11
Hasil Uji Reliabilitas
Variabel Nilai
Cronbach's Alpha
Batas
Reliabilitas Keterangan
Perhatian(Attention) (X1) 0.858 0.60 Reliabel
Ketertarikan(Interest) (X2) 0.786 0.60 Reliabel
Minat (Desire) (X3) 0,812 0.60 Reliabel
Tindakan (Action) (X4) 0,851 0.60 Reliabel
Keputusan Pembelian (Y) 0.788 0.60 Reliabel
Sumber: data primer, diolah, 2018
Berdasarkan tabel 4.11 di atas, hasil pengujian data menunjukkan
setiap butir-butir pernyataan pada masing-masing variabel penelitian
mempunyai Cronbach's Alpha > 0.60 sehingga seluruh butir-butir
pernyataan pada masing-masing variabel penelitian dinyatakan reliabel dan
dapat disebarkan kepada responden untuk dijadikan sebagai instrumen
penelitian.
56
3. Hasil Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk menguji apakah model regresi
mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Asumsi normalitas
merupakan persyaratan yang sangat penting pada pengujian
kebermaknaan (signifikansi) koefisien regresi. Model regresi yang baik
adalah model regresi yang memiliki distribusi normal atau mendekati
normal, sehingga layak dilakukan pengujian secara statistik. Dalam
penelitian ini, peneliti melakukan pengujian normalitas dengan melihat
grafik Normal Probability Plot (Normal P-Plot) melalui program SPSS
versi 24. Distribusi residual dikatakan normal jika titik-titik yang
menyebar mengikuti garis diagonal.
Gambar 4.1
Grafik Normal P-Plot
Sumber: Output SPSS (olah data)
57
Dari grafik Normal P-Plot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik
mengikuti garis diagonal, sehingga dapat disimpulkan bahwa residu
berdistribusi normal (secara visual).
b. Hasil Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Model regresi
yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel bebas. Apabila
nilai tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10, maka dapat disimpulkan tidak
ada multikolinieritas antar variabel bebas dalam model regresi.
Berikut ini akan disajikan hasil uji Multikolinieritas dengan
menggunakan program SPSS versi 24 yang dapat dilihat melalui tabel
berikut ini:
Tabel 4.12
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.358 .696 3.387 .001
Perhatian (Attention)
.285 .078 .326 3.679 .000 .184 5.441
Ketertarikan (Interest)
-.341 .099 -.315 -3.433 .001 .171 5.846
Minat (Desire) .389 .103 .376 3.767 .000 .145 6.912
Tindakan (Action) .521 .101 .550 5.171 .000 .128 7.831
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Output SPSS (olah data)
58
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai Tolerance pada
masing-masing variabel bebas besarnya diatas 0.1 dan nilai VIF dibawah
10. Ini menunjukan bahwa tidak ada Multikolinieritas diantara variabel
bebas.
c. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam
regresi terjadi ketidaksamaan varian residual suatu pengamatan ke
pengamatan yang lain. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi
Heteroskedastisitas. Untuk menguji Heteroskedastisitas dapat dilakukan
dengan mengamati grafik scatterplot. Jika terjadi titik menyebar di atas
dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, tanpa membentuk pola tertentu,
maka tidak terjadi Heteroskedastisitas.
Gambar 4.2
Grafik scatterplot
Sumber: Output SPSS (olah data 2018)
59
Dari Grafik scatterplot di atas dapat dilihat bahwa titik-titik
menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y tanpa membentuk
pola tertentu. Maka dapat disimpulkan tidak terjadi Heteroskedastisitas
pada model regresi. Sehingga model regresi layak dipakai untuk
memprediksi keputusan pembelian masukan variabel independen
Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest), Minat (Desire), Tindakan
(Action).
4. Analisis Regresi Linier Berganda
Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Perhatian (Attention),
Ketertarikan (Interest), Minat (Desire), Tindakan (Action) terhadap
keputusan pembelian pada produk Restoran Wong Solo Cabang Jambi maka
peneliti melakukan analisis regresi berganda dengan pengolahan data
menggunakan program SPSS versi 24, yang hasilnya dapat dillihat pada
tabel berikut ini:
Tabel 4.13 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.358 .696 3.387 .001
Perhatian (Attention)
.285 .078 .326 3.679 .000 .184 5.441
Ketertarikan (Interest)
-.341 .099 -.315 -3.433 .001 .171 5.846
Minat (Desire) .389 .103 .376 3.767 .000 .145 6.912
Tindakan (Action) .521 .101 .550 5.171 .000 .128 7.831
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Output SPSS (olah data 2018)
60
Berdasarkan tabel 4.13 di atas dapat diperoleh persamaan regresi
sebagai berikut:
Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + b4X4
Y = 2,358 + 0,285X1 + -0,341X2 + 0,389X3 + 0,521X4
Penjelasan dari regresi linier berganda secara parsial adalah sebagai
berikut:
a. Konstanta = 2,358
Jika variabel Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest), Minat
(Desire), Tindakan (Action) dianggap sama dengan nol, maka variabel
keputusan pembelian adalah sebesar 2,358.
b. Perhatian (Attention) = 0,285
Jika variabel Perhatian (Attention) mengalami kenaikan 1 satuan,
sementara Ketertarikan (Interest), Minat (Desire) dan Tindakan (Action)
diasumsi tetap, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar
0.285. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara
Perhatian (Attention) dengan keputusan pembelian produk restoran Wong
Solo, semakin tinggi Perhatian (Attention) maka semakin meningkatkan
keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk restoran Wong
Solo.
c. Ketertarikan (Interest) = -0,341
Jika variabel Ketertarikan (Interest) mengalami kenaikan 1 satuan,
sementara Perhatian (Attention), Minat (Desire) dan Tindakan (Action)
diasumsi tetap, maka keputusan pembelian akan meningkat sebesar -
61
0,341. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara
Ketertarikan (Interest) dengan keputusan pembelian produk restoran
Wong Solo. Artinya ada dan tidaknya Ketertarikan (Interest) tidak
mempengaruhi keputusan pembelian pelanggan terhadap produk restoran
wong solo.
d. Minat (Desire) = 0,389
Jika variabel Minat (Desire) mengalami kenaikan 1 satuan,
sementara Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest) dan Tindakan
(Action) diasumsi tetap, maka keputusan pembelian akan meningkat
sebesar 0,389. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif
antara Minat (Desire) dengan keputusan pembelian produk restoran
Wong Solo, semakin tinggi Minat (Desire) maka semakin meningkatkan
keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk restoran Wong
Solo.
e. Tindakan (Action) = 0,521
Jika variabel Tindakan (Action) mengalami kenaikan 1 satuan,
sementara variabel Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest), Minat
(Desire) diasumsi tetap, maka keputusan pembelian akan meningkat
sebesar 0,521. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif
antara Tindakan (Action) dengan keputusan pembelian produk restoran
Wong Solo, semakin tinggi Tindakan (Action) maka semakin
meningkatkan keputusan pembelian konsumen dalam membeli produk
restoran Wong Solo.
62
Hasil regresi linier berganda di atas menunjukkan bahwa variabel
bebas yakni Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest), Minat (Desire),
Tindakan (Action) berpengaruh positif terhadap variabel terikat yakni
keputusan pembelian pada produk restoran Wong Solo. Dimana setiap
kenaikan yang terjadi pada variabel bebas akan diikuti pula oleh kenaikan
variabel terikat.
5. Hasil Uji Hipotesis
a. Hasil Uji T (Parsial)
Uji t digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen yang terdiri dari Perhatian (Attention), Ketertarikan
(Interest), Minat (Desire), Tindakan (Action) secara parsial berpengaruh
signifikan terhadap variabel dependen yakni keputusan pembelian produk
restoran Wong Solo.
Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi =
0,05. Sementara nilai ttabel pada = 0,05 : 2 = 0,025 (uji dua sisi) dengan
derajat kebebasan atau degree of freedom (df) n-1 dimana n = banyak
responden. maka 100 – 1 = 99 diperoleh ttabel sebesar 1,984 (Sugiyono,
2015).
63
Tabel 4.14
Hasil Uji t (Parsial) Coefficients
a
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.358 .696 3.387 .001
Perhatian (Attention)
.285 .078 .326 3.679 .000 .184 5.441
Ketertarikan (Interest)
-.341 .099 -.315 -3.433 .001 .171 5.846
Minat (Desire) .389 .103 .376 3.767 .000 .145 6.912
Tindakan (Action) .521 .101 .550 5.171 .000 .128 7.831
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Output SPSS (olah data 2018)
Berdasarkan tabel 4.14 di atas dapat dijelaskan sebagai berikut:
1) Hasil uji t untuk variabel Perhatian (Attention) X1
Hasil uji parsial variabel Perhatian (Attention) (X1) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini terlihat dari nilai
thitung (3.679) > ttabel (1,984) dan nilai sig (0.000) < (0.005), sehingga
H0 ditolak dan hipotesis 1 Ha diterima. Artinya, secara parsial variabel
Perhatian (Attention) (X1) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y). thitung positif artinya Perhatian (Attention)
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika Perhatian
(Attention) semakin baik, maka akan semakin meningkat pula
keputusan pembelian pada restoran Wong Solo.
2) Hasil uji t untuk variabel Ketertarikan (Interest) X2
Hasil uji parsial, variabel Ketertarikan (Interest) (X2) tidak
berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini
64
terlihat dari nilai thitung (-3.433) < ttabel (1,984) dan nilai sig (0.001) <
(0.005), sehingga H0 diterima dan hipotesis Ha ditolak. Artinya,
secara parsial variabel Ketertarikan (Interest)) (X2) tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap Keputusan Pembelian (Y). thitung negatif
artinya Ketertarikan (Interest) tidak berpengaruh terhadap keputusan
pembelian.
3) Hasil uji t untuk variabel Minat (Desire) X3
Hasil uji parsial, variabel Minat (Desire) (X3) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini terlihat dari nilai
thitung (3.767) > ttabel (1,984) dan nilai sig (0.000) < (0.005), sehingga
H0 ditolak dan hipotesis Ha diterima. Artinya, secara parsial variabel
Minat (Desire) (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y). thitung positif artinya Minat (Desire) berpengaruh
positif terhadap keputusan pembelian. Jika Minat (Desire) semakin
baik, maka akan semakin meningkat pula keputusan pembelian pada
restoran Wong Solo.
4) Hasil uji t untuk variabel Tindakan (Action) X4
Hasil uji parsial, variabel Tindakan (Action) (X4) berpengaruh
signifikan terhadap keputusan pembelian (Y). Hal ini terlihat dari nilai
thitung (5.171) > ttabel (1,984) dan nilai sig (0.000) < (0.005), sehingga
H0 ditolak dan hipotesis Ha diterima. Artinya, secara parsial variabel
Tindakan (Action) (X4) berpengaruh secara signifikan terhadap
keputusan pembelian (Y). thitung positif artinya Tindakan (Action)
65
berpengaruh positif terhadap keputusan pembelian. Jika Tindakan
(Action) semakin baik, maka akan semakin meningkat pula keputusan
pembelian pada restoran Wong Solo.
Dari pemaparan tersebut maka, variabel yang paling berpengaruh
terhadap keputusan pembelian adalah Tindakan (Action) dimana memiliki
nilai t hitung lebih besar yaitu thitung (5.171) > ttabel (1,984) maka Ha diterima
dan Ho ditolak, sehingga Hopotesis keempat yaitu Tindakan (Action) paling
berpengaruh terhadap keputusan pembelian produk wong solo oleh
pelanggan.
b. Hasil uji F (Simultan)
Uji F digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi
variabel independen yang terdiri dari Perhatian (Attention), Ketertarikan
(Interest), Minat (Desire), Tindakan (Action) secara simultan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen yakni keputusan
pembelian pada produk restoran wong solo.
Uji F dalam penelitian ini dilakukan dengan tingkat signifikansi
= 0,05. Sementara nilai ftabel pada = 0,05 df 1 (jumlah variabel-1) atau
5 - 1 = 4, dan df 2 (n-k-1) atau 100 - 4 - 1= 95 (n adalah jumlah
responden dan k adalah jumlah variabel bebas), diperoleh Ftabel sebesar
2,470.
66
Adapun dasar pengambilan keputusan dalam uji F adalah sebagai
berikut:
1) Jika nila Fhitung Ftabel, maka H0 diterima dan Ha ditolak, artinya
variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan
terhadap variabel dependen.
2) Jika nila Fhitung > Ftabel, maka H0 ditolak dan Ha ditterima, artinya
variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap
variabel dependen.
Tabel 4.15
Hasil Uji F (simultan)
ANOVAb
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 650.553 4 162.638 149.300 .000a
Residual 103.487 95 1.089
Total 754.040 99
a. Predictors: (Constant), Tindakan (Action), Ketertarikan (Interest), Perhatian (Attention), Minat (Desire)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber : Output SPSS (olah data)
Berdasarkan output Anova di atas dapat dilihat bahwa nilai Fhitung
adalah 149.300 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,470. Sehingga H0 ditolak
dan Ha diterima. Maka dapat disimpulkan bahwa variabel Perhatian
(Attention), Ketertarikan (Interest), Minat (Desire), Tindakan (Action)
secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan
pembelian (Y).
67
c. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2) digunakan untuk melihat seberapa
besar kontribusi pengaruh variabel independen yang terdiri dari Perhatian
(Attention), Ketertarikan (Interest), Minat (Desire), Tindakan (Action)
secara simultan terhadap variabel dependen yakni keputusan pembelian
pelanggan pada produk restoran wong solo.
Tabel 4.16
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the
Estimate
1 .929a .863 .857 1.044
a. Predictors: (Constant), Tindakan (Action), Ketertarikan (Interest), Perhatian (Attention), Minat (Desire)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Sumber: Output SPSS (olah data 2018)
Berdasarkan output Model Summary di atas dapat dilihat nilai R
Square sebesar 0.863 atau 86,3%. Besarnya nilai tersebut menunjukan
proporsi pengaruh yang dapat dijelaskan oleh variabel Perhatian
(Attention), Ketertarikan (Interest), Minat (Desire), Tindakan (Action)
(AIDA) secara bersama-sama terhadap besarnya variasi (naik turun)
variabel keputusan pembelian. Dimana variabel terikat (Y) dapat
dijelaskan oleh empat variabel bebas sebesar 86,3%, sedangkan sisanya
sebesar 13,7% dipengaruhi oleh dimensi lain diluar penelitian.
68
J. Pembahasan Hasil penelitian
Hasil penelitian mengenai Perhatian (Attention) X1, Ketertarikan
(Interest) X2, Minat (Desire) X3, Tindakan (Action) X4 terhadap Keputusan
Pembelian (Y) oleh pelanggan pada restoran Wong Solo.
1. Pengaruh Perhatian (Attention) X1 terhadap Keputusan Pembelian
Uji hipotesis membuktikan bahwa Perhatian (Attention) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan didapat hasil
uji t Perhatian (Attention) = thitung (3.679) > ttabel (1,984) dan sig 0,000 < =
0.05. adanya angka signifikan dan positif ini mengindikasikan semakin tinggi
Perhatian (Attention) yang di berikan, maka semakin berpengaruh dan
meningkatkan keputusan pembelian pada produk restoran Wong Solo.
Dari hasil penelitian kuesioner tentang Perhatian (Attention) yang
didapatkan dengan nilai rata-rata terkecil adalah item pernyataan ketiga,
yaitu tampilan restoran wong solo mempunyai keunikan sendiri. Berarti
dapat disimpulkan bahwa sebagian pelanggan restoran wong solo tidak
setuju bahwa keputusan pembelian di pengaruhi oleh tampilan restoran
wong solo yang mempunyai keunikan sendiri. Sedangkan item yang
mempunyai nilai rata-rata tertingi terdapat pada pernyataan keempat, yaitu
pelayanan yang cepat, jujur dan dapat diandalkan. Karena dengan
memberikan kepercayan kepada pelanggan maka pelanggan akan merasa
tepat membeli produk wong solo.
69
2. Pengaruh Ketertarikan (Interest) X2 terhadap Keputusan Pembelian
Uji hipotesis membuktikan bahwa Ketertarikan (Interest) tidak
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap keputusan pembelian,
dengan didapat hasil uji t Ketertarikan (Interest) = thitung (-3.433) < ttabel
(1,984) sig 0,001 < = 0.05. artinya terjadi hubungan negatif antara
Ketertarikan (Interest) dengan keputusan pembelian produk restoran Wong
Solo yaitu ada dan tidaknya Ketertarikan (Interest) tidak mempengaruhi
keputusan pembelian pelanggan terhadap produk restoran wong solo.
Dari hasil penelitian kuesioner tentang Ketertarikan (Interest) yang
didapatkan dengan nilai rata-rata terkecil adalah item pernyataan ketiga,
yaitu pesan pada spanduk dan alat promosinya mudah di pahami. Berarti
dapat disimpulkan bahwa sebagian pelanggan restoran wong solo kurang
memperhatikan atau mengetahui pesan pada spanduk dan alat promosi
lainnya. Sedangkan item yang mempunyai nilai rata-rata tertingi terdapat
pada pernyataan keempat, yaitu restoran wong solo mengkreasikan
produknya secara berbeda dari usaha lainnya. Karena berbeda dengan usaha
lainnya maka dapat menjadikan pelanggan tertarik pada produk restoran
wong solo.
3. Pengaruh Minat (Desire) X3 terhadap Keputusan Pembelian
Uji hipotesis membuktikan bahwa Minat (Desire) berpengaruh positif
dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan didapat hasil uji t
Minat (Desire) = thitung (3.767) > ttabel (1,984) dan sig 0,000 < = 0.05.
adanya angka signifikan dan positif ini mengindikasikan semakin tinggi Minat
70
(Desire) yang di berikan, maka semakin berpengaruh dan meningkatkan
keputusan pembelian pada produk restoran Wong Solo.
Dari hasil penelitian kuesioner tentang Minat (Desire) yang
didapatkan dengan nilai rata-rata terkecil adalah item pernyataan kedua,
yaitu aneka macam produk mampu meyakinkan pelanggan untuk melakukan
pembelian terhadap produk restoran wong solo. Berarti dapat disimpulkan
bahwa sebagian pelanggan restoran wong solo belum mengetahui secara
detail tentang macam-macam makanan di restoran wong solo. Sedangkan
item yang mempunyai nilai rata-rata tertingi terdapat pada pernyataan
ketiga, yaitu cita rasa yang khas mampu membuat anda sesegera mungkin
untuk melakukan pembelian terhadap makanan di restoran wong solo.
Karena dengan mempunyai cita rasa yang khas membuat pelanggan lebih
percaya, tertarik dan menimbulkan minat pelanggan kepada produk restoran
wong solo.
4. Pengaruh Tindakan (Action) X4 terhadap Keputusan Pembelian
Uji hipotesis membuktikan bahwa Tindakan (Action) berpengaruh
positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian, dengan didapat hasil
uji t Tindakan (Action) = thitung (5.171) > ttabel (1,984) dan sig 0,000 < =
0.05. adanya angka signifikan dan positif ini mengindikasikan semakin tinggi
Tindakan (Action) yang di berikan, maka semakin berpengaruh dan
meningkatkan keputusan pembelian pada produk restoran Wong Solo.
Dari hasil penelitian kuesioner tentang Tindakan (Action) yang
didapatkan dengan nilai rata-rata terkecil adalah item pernyataan keempat,
71
yaitu pelanggan melakukan pembelian kembali produk restoran wong solo
kerena merasa puas dengan produknya. Berarti dapat disimpulkan bahwa
kepuasan yang didapat oleh pelanggan tidak mempengaruhi keputusan
pembelian kembali ke restoran wong solo. Sedangkan item yang
mempunyai nilai rata-rata tertinggi terdapat pada pernyataan kedua, yaitu
harga yang ditawarkan memenuhi selera yang pelanggan inginkan. Maka
pelanggan akan bertahan dan mengkonsumsi prooduk restoran wong solo.
5. Pengaruh Perhatian (Attention) X1, Ketertarikan (Interest) X2, Minat
(Desire) X3, Tindakan (Action) X4 Terhadap Keputusan Pembelian
Berdasarkan hasil uji hipotesis dari uji F menunjukkan bahwa semua
variabel indenpenden yaitu Perhatian (Attention) X1, Ketertarikan (Interest)
X2, Minat (Desire) X3, Tindakan (Action) X4 secara bersama-sama atau
simultan mempengaruhi keputusan pembelian (Y) secara positif dan
signifikan. Hal ini bisa dilihat dari nilai Fhitung pada uji-F sebesar adalah
sebesar 149.300 lebih besar dari Ftabel sebesar 2,470 dan nilai signifikan
sebesar 0.000 yang mana nilainya < dari nilai tingkat signifikan = (0,05).
Jadi semakin tinggi atau baik Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest),
Minat (Desire), dan Tindakan (Action) maka semakin meningkat pula
keputusan pembelian produk restoran wong solo.
Berdasarkan output Model Summary diperoleh nilai Adjusted R
Square sebesar 0,857 hal ini berarti variabel dari AIDA tersebut secara
bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 85,7% sedangkan sisanya
72
sebesar 14,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak di teliti dalam
penelitian ini.
6. Variabel yang Dominan
Dari hasil pengujian penelitian secara parsial dari empat variabel yang ada
hanya satu indikator yang berpengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian adalah Variabel Tindakan (Action) X4 yang ditunjukkan oleh nilai
koefisisen Beta (standadized) terbesar yaitu sebesar 0.550. selain itu
hipotesis ini didukung oleh Sritua Arief (1993) bahwa untuk menemukan
variabel bebas yang paling dominan dalam mempengaruhi nilai dependen
variabel dalam suatu model regresi linier, maka menggunakan koefisien
Beta (standadized Coefficient).
73
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab sebelumnya, maka
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Secara Persial variabel Perhatian (Attention), Minat (Desire) dan Tindakan
(Action) berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.
Artinya semakin tinggi Perhatian (Attention), Minat (Desire), dan Tindakan
(Action) yang diberikan, maka semakin meningkatkan keputusan pembelian
pada produk Restoran Wong Solo. Sedangkan variabel Ketertarikan
(Interest) tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan pembelian.
Artinya ada dan tidaknya Ketertarikan (Interest) tidak mempengaruhi
keputusan pembelian pelanggan terhadap produk restoran wong solo Jambi.
2. Secara Simultan variabel Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest),
Minat (Desire) dan Tindakan (Action) menunjukkan bahwa semua variabel
independen mempengaruhi keputusan pembelian secara positif dan
signifikan. Jadi semakin tinggi atau baik Perhatian (Attention), Ketertarikan
(Interest), Minat (Desire) dan Tindakan (Action) maka semakin meningkat
pula keputusan pembelian produk Restoran Wong Solo.
3. Secara Dominan pengujian secara persial dari empat variabel yang ada
hanya satu indikator yang berpengaruh dominan terhadap keputusan
pembelian yaitu variabel Tindakan (Action) yang ditunjukkan oleh nilai
koefisien Beta sebesar 0.550. Berdasarkan output Model Summary
73
74
diperoleh nilai Adjusted R Square sebesar 0,857 hal ini berarti variabel dari
AIDA tersebut secara bersama-sama memberikan kontribusi sebesar 85,7%
sedangkan sisanya sebesar 14,3% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak
di teliti dalam penelitian ini.
B. Saran
1. Menilai perilaku pembelian konsumen pada pelanggan restoran wong solo
yang mana sebagai calon pembeli produk restoran wong solo diharapkan
restoran mampu mengaplikasikan strategi AIDA untuk dapat menjaring para
konsumen berbagai kalangan sekarang ini dapat melakukan pembelian pada
produk restoran wong solo. Dari keempat variabel AIDA hanya variabel
Tindakan (Action) yang mampu mempengaruhi keputusan pembelian.
Sedangkan variabel lainnya seperti Perhatian (Attention), Ketertarikan
(Interest), Minat (Desire) kurang mampu mempengaruhi keputusan
pembelian konsumen sehingga diharapkan restoran wong solo mampu
mengembangkan Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest) dan Minat
(Desire) yang lebih baik untuk dapat melakukan pembelian terhadap produk
restoran wong solo.
2. Dalam penelitian ini variabel yang terbukti dapat mempengaruhi keputusan
pembelian pada produk restoran wong solo adalah variabel Tindakan
(Action), diharapkan restoran wong solo cabang jambi dapat memberikan
periklanan dan promosi yang menarik guna mempengaruhi pembelian
konsumen. Untuk variabel Tindakan (Action) di harapkan pada restoran
wong solo cabang Jambi lebih menggencarkan didalam aspek periklanan.
75
Hal ini dimaksudkan agar restoran wong solo tersebut walaupun persaingan
begitu ketat namun tetap memberikan kepercayaan dan meyakinkan
pelanggan dalam memilih mengkonsumsi produk dari wong solo.
3. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai referensi dan
dokumentasi bagi pihak kampus sebagai acuan penelitian selanjutnya dalam
melakukan penelitian berkaitan dengan Keputusan Pembelian Pelanggan
Pada Restoran Wong Solo cabang Jambi, meskipun penelitian ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak kekurangan.
4. Dalam penelitian selanjutnya diharapkan bisa menemukan dan mencari
referensi agar penelitian yang akan dilakukan dapat semakin baik dan lebih
lengkap lagi dengan menambah jumlah variabelnya yaitu S (Satisfaction),
karena konsep AIDA yang terbaru adalah AIDA+S.
76
DAFTAR PUSTAKA
LITERATUR
Departemen Agama RI, Al-Qur’an Dan Terjemahnya. (Bandung; CV Penerbit
Diponegoro, 2010),
Ahmad Tanzeh, Pengantar Metode Penelitian, (Yogyakarta: Teras, 2009).
Armstrong, Gery dan Philip Kotler. 2001.Prinsip-Prinsip Pemasaran..Jilid 1.
Edisi VIII Erlangga : Jakarta.
Buchari Alma, 2011. Manajemen Pemasaran Dan Pemasaran Jasa. Cetakan
kesembilan. Alfabeth. Bandung
Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian, (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar, 2012).
H. M. Burhan Bungin, Metodelogi Penelitian Kuantitatif (Jakarta: Kencana,
2006)
Husein Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis, (Jakarta: Rajawali,
2013)
Kotler, Dan Keller. (2012). Manajemen Pemasaran. Edisi 12. Jakarta: Erlangga.
Kotler, Philip Dan Keller, 2007, Manajemen Pemasaran, Jilid 1, Edisi 12, PT,
Jakarta.
Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller . 2009. Manajemen Pemesaran. Jilid 1.Ed
13.Dialihbahasakan oleh Bob Sabran. Jakarta: Erlangga.
Naomi, nadia. 2011. Analisis perilaku konsumsi produk ramah lingkungan pada
remaja. Jurnal IPB.
Nurbenny. 2005. Manajemen pemasaran modern. Edisi 3. Liberty. Yogjakarta.
Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan kombinasi (mixed
methods) (Bandung: CV. Alfabeta, 2011)
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta :
Rineka Cipta, 2006)
Supranto, Metode Ramalan Kuantitatif Untuk Perencanaan Ekonomi dan Bisnis
(Jakarta: Rineka Cipta, 2010),
77
Tjetjep Djatnika. 2007. Komunikasi pemasaran. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya.
Ujang Sumarwan, 2011, Perilaku Konsumen Teori Dan Penerapan Dalam
Pemasaran, Edisi 2, Ghalia Indonesia
JURNAL
Agus Tri Basuki Dan Nano Prawoto, Analisis Regresi Dalam Penelitian Ekonomi
& Bisnis (Dilengkapi Aplikasi Spss & Eviews)(Jakarta : Pt Raja Grafindo
Persada).
Fitrohhana, S., 2015. Efektivitas Metode Attention, Interest, Desire and Action
dalam Advertising Terhadap Keputusan pembelian Pada Produk PT
Djarum (Djarum Suer), Semarang: Universitas Dian Nuswantoro.
Panji Prsetyo, Pengaruh Citra Merek Dan Kualitas Pelayanan Terhadap
Keputusan pembelian Pada Rumah Makan Ayam Bakar KQ5 Bandung,
Skripsi Universitas Pasundan, 2018.
R. Neny kusumadewi, Pengaruh Periklanan Komersil Dengan Konsep Aida
Terhadap Keputusan Pembelian Pada Media Radio Radika 100,3 Fm
Majalengka, jurnal ilmiah manajemen dan akuntansi, 2015.
Samsul Ma’arif, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pendapatan
Pedagang Bandarajo Ungaran Kabupaten Semarang, (Semarang:
Universitas Semarang, 2013),
Tri Putri Ramadhaniati, Pengaruh Kualitas Produk, Harga, Dan Lokasi Terhadap
Keputusan Pembelian Pada Restoran Aneka Rasa Jambi (Survey Pada
Konsumen Restoran Aneka Rasa Jambi), 2014
78
Lampiran 1 : Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN
Pengaruh Penerapan Perhatian (Attention), Ketertarikan (Interest), Minat (Desire),
Tindakan (Action) (AIDA) Terhadap Keputusan Pembelian
(Studi Kasus Pada Pelanggan Restoran Wong Solo Cabang Jambi)
A. Identitas Responden
Berilah tanda silang (x) sesuai dengan jawaban yang anda pilih.
1. Jenis kelamin :
a. Laki-laki
b. Perempuan
2. Usia : 20-25 th 26-30 th 31-35 th 36-40 th >40 th
3. Pekerjaan : PNS Swasta dll
B. Petunjuk
1. Dari daftar pernyataan yang ada dikelompokkan dalam lima bagian utama indikator
pengukuran (lihat tabel)
2. Responden diharapkan membaca terlebih dahulu deskripsi masing masing
pernyataan sebelum memberikan jawaban.
3. Responden dapat memberikan jawaban dengan memberikan tanda ceklis () di
kolom salah satu pilihan jawaban yang tersedia. Hanya satu jawaban untuk setiap
pernyataan.
4. Pada masing-masing pernyataan terdapat lima alternatif jawaban yang mengacu
pada teknik skala likert, yaitu :
No Alternatif Jawaban Skor
1 SS : Sangat Setuju 5
2 S: Setuju 4
3 KS : Kurang Setuju 3
4 TS : Tidak Setuju 2
5 STS : Sangat Tidak Setuju 1
5. Data responden dan semua informasi yang diberikan akan di jamin kerahasiaannya,
oleh sebab itu dimohon untuk mengisi kuesioner dengan sebenarnya dan seobjektif
mungkin.
79
C. Uraian Pernyataan
1. Perhatian (Attention)
NO URAIAN PERNYATAAN SS S KS TS STS
1 Pihak restoran mampu memberikan suasana
yang nyaman dan higenis bagi konsumen.
2 restoran wong solo mampu membangkitkan
keinginan pelanggan untuk mengkonsumsi
produk-produknya tersebut.
3 Tampilan restoran wong solo mempunyai
keunikan sendiri.
4 Pelayanan yang cepat, jujur dan dapat
diandalkan.
2. Ketertarikan (Interest)
NO URAIAN PERNYATAAN SS S KS TS STS
1 Selalu melihat restoran wong solo jika
sedang melintas di depan restoran.
2 Lokasi yang strategis dan dekat dengan
keramaian.
3 Pesan pada spanduk dan alat promosinya
mudah di pahami.
4 Restoran wong solo mengkreasikan
produknya secara berbeda dari usaha
lainnya.
3. Minat (Desire)
NO URAIAN PERNYATAAN SS S KS TS STS
1 Merekomendasikan makanan yang di beli
kepada kerabat dan teman-teman.
2 Aneka macam produk restoran wong solo
mampu meyakinkan anda untuk melakukan
pembelian terhadap produk di restoran wong
solo.
3 Cita rasa yang khas mampu membuat anda
sesegera mungkin untuk melakukan
pembelian terhadap makanan di restoran
wong solo.
4 Anda memutuskan untuk berkunjung ke
restoran wong solo berdasarkan pengalaman
orang lain atau teman anda.
4. Tindakan (Action)
80
NO URAIAN PERNYATAAN SS S KS TS STS
1 Promosinya mampu meyakinkan saya untuk
melakukan pembelian terhadap produk
tersebut.
2 Harga yang ditawarkan memenuhi selera
yang saya inginkan.
3 Iklan produk-produk terbaru restoran
membuat saya sesegera mungkin untuk
melakukan pembelian.
4 Saya melakukan pembelian kembali produk
restoran wong solo karena telah merasa puas
dengan produknya.
5. Keputusan Pembelian
NO URAIAN PERNYATAAN SS S KS TS STS
1 Saya membeli produk restoran wong solo
karena sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan.
2 Saya memutuskan membeli produk restoran
wong solo karena rekomendasi dari teman
dan saya lanjutkan untuk merekomendasikan
kepada teman yang lain.
3 Saya memutuskan membeli produk restoran
wong solo karena puas atas pembelian
sebelumnya.
4 Saya memutuskan membeli produk restoran
wong solo dan juga melakukan pembelian
ulang.
81
Lampiran 2 : Jawaban Responden
NO Perhatian (X1) Ketertarikan (X2) Minat (X3) Tindakan (X4) Keputusan Pembelian (Y)
1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml 1 2 3 4 Jml
1 3 4 4 3 14 5 3 4 5 17 4 4 5 3 16 4 5 3 4 16 5 4 4 3 16
2 2 1 2 3 8 4 2 2 4 12 3 4 4 2 13 2 3 2 2 9 4 3 2 1 10
3 3 4 4 3 14 5 4 4 5 18 3 4 5 4 16 4 4 3 4 15 3 4 4 4 15
4 4 5 3 4 16 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 3 4 4 5 16
5 4 4 4 5 17 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 3 4 5 16 4 4 5 3 16
6 2 4 3 2 11 4 3 3 3 13 2 3 3 3 11 3 3 2 2 10 3 4 2 3 12
7 3 5 4 5 17 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16
8 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 4 5 4 4 17 4 4 4 3 15 4 5 3 4 16
9 1 2 2 1 6 3 2 2 4 11 2 3 4 3 12 2 2 3 3 10 3 2 2 2 9
10 4 5 4 5 18 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16
11 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 4 5 4 4 17 4 5 4 3 16
12 4 4 5 4 17 4 4 5 5 18 4 5 5 4 18 5 4 4 4 17 4 5 4 4 17
13 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 4 5 3 5 17 4 4 5 4 17
14 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 5 4 4 3 16 3 4 3 4 14
15 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 4 5 5 4 18 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17
16 4 4 5 4 17 4 4 3 4 15 4 5 4 4 17 3 5 4 4 16 4 5 4 4 17
17 2 1 2 2 7 2 3 3 4 12 3 2 4 3 12 3 3 3 3 12 3 4 3 2 12
18 3 4 4 4 15 4 5 4 4 17 4 4 4 5 17 4 5 3 4 16 4 4 4 5 17
19 4 4 4 4 16 4 4 3 5 16 5 4 5 4 18 3 4 4 4 15 5 4 4 4 17
20 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18
21 2 3 2 2 9 2 3 2 3 10 3 4 3 3 13 2 3 2 3 10 3 4 3 3 13
22 1 2 1 2 6 2 2 4 4 12 3 3 4 2 12 2 2 1 1 6 3 2 1 2 8
23 4 4 5 5 18 5 4 4 4 17 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18
24 4 3 4 4 15 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 4 5 4 3 16 3 4 3 4 14
25 3 4 3 4 14 4 4 4 5 17 4 3 5 4 16 4 4 3 4 15 4 4 4 4 16
26 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 4 5 4 4 17 4 5 4 4 17
27 3 3 4 4 14 4 4 4 3 15 4 4 3 4 15 4 4 4 3 15 4 4 3 4 15
28 4 3 2 3 12 3 3 2 3 11 4 2 3 3 12 2 3 2 3 10 3 4 3 3 13
29 4 5 3 4 16 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15 4 4 3 4 15 4 5 4 4 17
30 2 3 3 2 10 4 2 2 3 11 2 3 3 2 10 2 2 3 3 10 3 4 3 2 12
31 3 4 4 4 15 4 4 3 4 15 5 4 4 4 17 3 4 4 4 15 5 4 4 4 17
82
32 4 4 3 4 15 4 3 4 4 15 4 4 4 3 15 4 3 3 3 13 4 3 3 3 13
33 4 4 3 5 16 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17 4 4 3 3 14 4 3 3 4 14
34 4 4 5 4 17 4 5 4 4 17 4 5 4 5 18 4 5 5 4 18 4 5 4 5 18
35 3 3 3 3 12 3 3 3 4 13 3 4 4 3 14 3 4 3 3 13 4 3 3 4 14
36 5 4 5 4 18 4 5 5 4 18 4 5 4 5 18 5 5 4 4 18 4 5 4 5 18
37 4 4 4 5 17 5 4 5 5 19 5 4 5 4 18 5 4 4 3 16 5 4 3 4 16
38 4 4 3 5 16 5 4 4 4 17 4 5 4 4 17 4 5 3 3 15 4 3 3 5 15
39 4 4 4 5 17 5 5 4 5 19 4 4 5 5 18 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18
40 3 4 3 4 14 4 3 2 3 12 2 3 3 3 11 2 3 3 2 10 2 3 2 3 10
41 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 5 4 3 16 4 4 3 5 16
42 4 4 3 5 16 5 4 5 4 18 5 4 4 4 17 5 4 3 4 16 5 3 4 4 16
43 4 4 4 5 17 5 4 3 4 16 4 4 4 4 16 3 4 4 3 14 4 4 3 4 15
44 2 2 1 2 7 3 2 3 3 11 2 3 3 2 10 3 2 1 2 8 2 2 1 1 6
45 4 4 3 4 15 4 3 3 3 13 4 4 3 3 14 3 5 3 3 14 4 3 3 5 15
46 2 4 2 3 11 3 3 2 4 12 2 2 4 3 11 2 3 2 4 11 2 2 4 3 11
47 3 4 4 5 16 5 4 3 5 17 4 4 5 4 17 3 4 4 4 15 5 4 4 4 17
48 4 5 5 3 17 5 4 4 5 18 3 5 5 4 17 4 4 5 5 18 5 5 5 4 19
49 4 4 4 4 16 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18
50 3 4 3 3 13 3 3 3 4 13 3 4 4 3 14 3 4 3 3 13 4 3 3 4 14
51 4 4 5 4 17 4 4 4 5 17 5 5 5 4 19 4 5 5 3 17 5 5 3 5 18
52 4 4 4 4 16 5 5 4 4 18 4 5 4 5 18 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18
53 3 4 4 5 16 5 4 4 5 18 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
54 2 4 3 2 11 3 2 3 3 11 2 3 3 2 10 3 4 3 2 12 3 3 2 4 12
55 4 3 4 3 14 3 4 5 5 17 4 3 5 4 16 5 5 4 3 17 5 4 3 5 17
56 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
57 4 5 3 3 15 3 4 5 5 17 3 4 5 4 16 5 4 3 3 15 4 3 3 4 14
58 2 1 3 2 8 4 3 2 2 11 3 3 2 3 11 2 3 1 2 8 5 3 2 3 13
59 4 4 4 4 16 4 4 4 5 17 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17
60 4 4 3 4 15 4 5 5 4 18 3 4 4 5 16 5 5 3 4 17 4 3 4 5 16
61 4 4 4 4 16 4 5 4 5 18 4 4 5 5 18 4 5 4 4 17 4 4 4 5 17
62 1 2 2 2 7 3 2 2 3 10 3 3 3 2 11 2 2 2 1 7 4 2 1 2 9
63 3 4 3 4 14 4 4 5 4 17 3 4 4 4 15 5 4 3 3 15 4 3 3 4 14
64 4 4 3 5 16 5 5 4 5 19 3 5 5 5 18 4 5 4 4 17 5 3 4 5 17
65 5 4 4 4 17 4 5 4 5 18 5 4 5 5 19 4 5 4 3 16 5 4 3 5 17
66 3 4 4 4 15 4 4 4 5 17 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
83
67 1 2 2 3 8 3 3 4 4 14 3 2 2 3 10 2 3 2 2 9 2 3 2 1 8 68 4 4 4 4 16 4 5 5 4 18 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18 4 4 4 4 16
69 3 4 4 4 15 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
70 4 4 5 4 17 4 4 5 4 17 5 5 4 4 18 5 4 5 4 18 4 5 4 4 17
71 3 2 2 2 9 2 3 3 3 11 3 2 3 3 11 3 3 2 2 10 2 3 2 2 9
72 5 4 4 4 17 4 4 4 5 17 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
73 5 4 4 4 17 4 5 5 4 18 4 4 4 5 17 5 5 4 4 18 4 5 4 4 17
74 4 3 5 4 16 4 5 4 5 18 5 5 5 5 20 4 5 5 3 17 4 5 3 4 16
75 4 3 4 5 16 5 5 4 5 19 4 4 5 5 18 4 5 4 3 16 3 4 3 4 14
76 2 2 2 1 7 3 3 4 3 13 4 2 3 3 12 4 3 2 2 11 3 4 2 1 10
77 4 4 4 4 16 4 4 5 5 18 4 3 5 4 16 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
78 5 4 3 3 15 3 5 4 5 17 4 3 5 4 16 4 5 3 4 16 4 3 4 4 15
79 4 4 4 4 16 4 4 3 4 15 5 4 4 4 17 3 4 4 4 15 4 5 4 3 16
80 4 4 4 5 17 5 4 5 5 19 4 4 5 4 17 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
81 4 2 2 2 10 2 3 4 4 13 3 2 4 3 12 4 3 2 2 11 2 3 2 3 10
82 4 4 4 3 15 3 4 4 5 16 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 3 4 4 4 15
83 4 4 5 5 18 5 5 5 5 20 5 3 5 5 18 5 5 5 4 19 4 5 4 4 17
84 3 2 2 2 9 2 3 3 3 11 2 2 3 3 10 3 3 2 2 10 2 2 2 3 9
85 4 2 3 2 11 2 3 4 3 12 2 3 3 3 11 4 3 3 2 12 2 3 2 3 10
86 4 4 3 4 15 4 5 4 4 17 4 3 4 5 16 4 5 3 4 16 4 5 4 3 16
87 5 4 4 4 17 4 4 3 4 15 5 4 4 4 17 3 4 4 4 15 4 4 4 3 15
88 5 4 4 4 17 4 4 5 4 17 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16 4 4 4 4 16
89 4 4 4 4 16 4 4 5 4 17 5 4 5 4 18 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16
90 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 5 4 4 4 17 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17
91 5 4 4 4 17 4 5 4 4 17 4 4 4 5 17 4 5 4 4 17 4 4 4 4 16
92 4 4 4 4 16 4 5 4 4 17 5 4 4 5 18 4 5 4 4 17 4 5 4 4 17
93 4 4 3 4 15 4 4 5 5 18 4 3 5 4 16 5 4 3 4 16 4 3 4 4 15
94 4 4 4 3 15 3 5 4 5 17 5 4 5 5 19 4 5 4 4 17 3 5 4 5 17
95 4 4 4 3 15 3 5 5 4 17 5 4 4 5 18 5 5 4 4 18 3 4 4 5 16
96 4 3 3 4 14 4 4 4 4 16 4 3 4 4 15 4 4 3 3 14 4 4 3 4 15
97 4 4 4 5 17 5 5 5 5 20 5 4 5 5 19 5 5 4 2 16 5 4 4 2 15
98 2 2 2 3 9 3 2 3 2 10 3 2 2 2 9 3 2 2 2 9 3 4 2 2 11
99 4 3 2 4 13 4 4 4 4 16 4 2 4 3 13 3 4 2 2 11 3 4 2 2 11
100 4 3 4 4 15 4 4 4 5 17 5 4 5 4 18 4 4 4 3 15 4 5 3 4 16
364 364 355 370 393 390 385 415 387 378 416 389 379 407 344 340 384 390 340 372
3,6 3,6 3,6 3,7 3,9 3,9 3,9 4,2 3,9 3,8 4,2 3,9 3,8 4,1 3,4 3,4 3,8 3,9 3,4 3,7
84
Lampiran 3 : Deskripsi Variabel Penelitian
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Perhatian (Attention)
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 9 57 19 11 4 100 356 3,6
2 X1. 2 7 67 12 11 3 100 364 3,6
3 X1. 3 13 47 24 14 2 100 355 3,5
4 X1. 4 18 51 16 13 2 100 370 3,7
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Ketertarikan (Interest)X2
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 24 52 17 7 0 100 393 3,9
2 X1. 2 24 50 18 8 24 100 390 3,9
3 X1. 3 20 54 17 9 0 100 385 3,9
4 X1. 4 33 51 14 2 0 100 415 4,2
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Minat (Desire) X3
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 24 48 19 9 0 100 387 3,9
2 X1. 2 16 56 18 10 0 100 378 3,8
3 X1. 3 36 47 14 3 0 100 415 4,2
4 X1. 4 23 50 20 7 0 100 389 3,9
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Tindakan (Action) X4
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 19 52 18 11 0 100 379 3,8
2 X1. 2 35 43 16 6 0 100 407 4,1
3 X1. 3 6 51 27 13 0 100 344 3,4
4 X1. 4 3 53 27 15 2 100 340 3,4
Deskriptif Jawaban Responden pada Variabel Keputusan Pembelian (Y)
No Variabel SS
(5)
S
(4)
KS
(3)
TS
(2)
STS
(1) Jumlah Skor
Rata-
rata
1 X1. 1 19 54 19 8 0 100 384 3,8
2 X1. 2 23 50 21 6 0 100 390 3,9
3 X1. 3 3 54 26 14 3 100 340 3,4
4 X1. 4 18 53 16 9 4 100 372 3,7
Lampiran 4 : HASIL OUTPUT SPSS
85
KARAKTERISTIK RESPONDEN
Jenis Kelamin
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lk 47 47.0 47.0 47.0
Pr 53 53.0 53.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Usia
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid >40 th 29 29.0 29.0 29.0
20-25 th 7 7.0 7.0 36.0
26-30 th 9 9.0 9.0 45.0
31-35 th 16 16.0 16.0 61.0
36-40 th 39 39.0 39.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequency Percent Valid Percent
Cumulative
Percent
Valid Lain-lain 34 34.0 34.0 34.0
PNS 16 16.0 16.0 50.0
Swasta 50 50.0 50.0 100.0
Total 100 100.0 100.0
86
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL PERHATIAN (ATTENTION) (X1) Correlations
P1 P2 P3 P4
Perhatian (Attention)
P1 Pearson Correlation 1 .571** .604
** .597
** .828
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P2 Pearson Correlation .571** 1 .608
** .634
** .831
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P3 Pearson Correlation .604** .608
** 1 .609
** .843
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
P4 Pearson Correlation .597** .634
** .609
** 1 .851
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Perhatian (Attention) Pearson Correlation .828** .831
** .843
** .851
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KETERTARIKAN (INTEREST) (X2)
Correlations
K1 K2 K3 K4
Ketertarikan (Interest)
K1 Pearson Correlation 1 .471** .315
** .417
** .707
**
Sig. (2-tailed) .000 .001 .000 .000
N 100 100 100 100 100
K2 Pearson Correlation .471** 1 .619
** .556
** .853
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
K3 Pearson Correlation .315** .619
** 1 .512
** .788
**
Sig. (2-tailed) .001 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
K4 Pearson Correlation .417** .556
** .512
** 1 .778
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Ketertarikan (Interest) Pearson Correlation .707** .853
** .788
** .778
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
87
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL MINAT (DESIRE) (X3)
Correlations
M1 M2 M3 M4 Minat (Desire)
M1 Pearson Correlation 1 .453** .473
** .648
** .814
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
M2 Pearson Correlation .453** 1 .445
** .541
** .763
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
M3 Pearson Correlation .473** .445
** 1 .555
** .761
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
M4 Pearson Correlation .648** .541
** .555
** 1 .860
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Minat (Desire) Pearson Correlation .814** .763
** .761
** .860
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL TINDAKAN (ACTION) (X4)
Correlations
T1 T2 T3 T4
Tindakan (Action)
T1 Pearson Correlation 1 .602** .576
** .477
** .800
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
T2 Pearson Correlation .602** 1 .657
** .563
** .848
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
T3 Pearson Correlation .576** .657
** 1 .648
** .870
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
T4 Pearson Correlation .477** .563
** .648
** 1 .806
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Tindakan (Action) Pearson Correlation .800** .848
** .870
** .806
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
88
HASIL UJI VALIDITAS VARIABEL KEPUTUSAN PEMBELIAN (Y)
Correlations
KP1 KP2 KP3 KP4
Keputusan
Pembelian
KP1 Pearson Correlation 1 .378** .522
** .486
** .753
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
KP2 Pearson Correlation .378** 1 .575
** .360
** .723
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
KP3 Pearson Correlation .522** .575
** 1 .581
** .855
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
KP4 Pearson Correlation .486** .360
** .581
** 1 .798
**
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
Keputusan Pembelian Pearson Correlation .753** .723
** .855
** .798
** 1
Sig. (2-tailed) .000 .000 .000 .000
N 100 100 100 100 100
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).
89
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Perhatian (Attention) (X1)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.858 4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Ketertarikan (Interest) (X2)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.786 4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Minat (Desire) X3)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.812 4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Tindakan (Action) X4)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.851 4
Hasil Uji Reliabilitas Variabel Keputusan Pembelian (Y)
Reliability Statistics
Cronbach's
Alpha N of Items
.788 4
90
Hasil Uji Normalitas
Grafik Normal P-Plot
Hasil Uji Multikolinieritas
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.358 .696 3.387 .001
Perhatian (Attention) .285 .078 .326 3.679 .000 .184 5.441
Ketertarikan (Interest) -.341 .099 -.315 -3.433 .001 .171 5.846
Minat (Desire) .389 .103 .376 3.767 .000 .145 6.912
Tindakan (Action) .521 .101 .550 5.171 .000 .128 7.831
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
91
Hasil Uji Heteroskedastiitas
Hasil Analisis Regresi Linear Berganda
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.358 .696 3.387 .001
Perhatian (Attention) .285 .078 .326 3.679 .000 .184 5.441
Ketertarikan (Interest) -.341 .099 -.315 -3.433 .001 .171 5.846
Minat (Desire) .389 .103 .376 3.767 .000 .145 6.912
Tindakan (Action) .521 .101 .550 5.171 .000 .128 7.831
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Hasil Uji t (parsial)
Coefficientsa
Model
Unstandardized
Coefficients
Standardized
Coefficients
t Sig.
Collinearity Statistics
B
Std.
Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 2.358 .696 3.387 .001
Perhatian (Attention) .285 .078 .326 3.679 .000 .184 5.441
Ketertarikan (Interest) -.341 .099 -.315 -3.433 .001 .171 5.846
Minat (Desire) .389 .103 .376 3.767 .000 .145 6.912
Tindakan (Action) .521 .101 .550 5.171 .000 .128 7.831
a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
92
Hasil Uji F (simultan)
ANOVA
b
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 650.553 4 162.638 149.300 .000a
Residual 103.487 95 1.089
Total 754.040 99
a. Predictors: (Constant), Tindakan (Action), Ketertarikan (Interest), Perhatian (Attention), Minat
(Desire)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
Koefisien Determinasi
Model Summary
b
Model R R Square
Adjusted R
Square
Std. Error of the
Estimate
1 .929a .863 .857 1.044
a. Predictors: (Constant), Tindakan (Action), Ketertarikan (Interest),
Perhatian (Attention), Minat (Desire)
b. Dependent Variable: Keputusan Pembelian
94
CURRICULUM VITAE
A. Informasi Diri
Nama : MAHDALENA
Nim : SES 141381
Jenis Kelamin : Perempuan
Tempat & Tanggal lahir : Seling, 28 Agustus 1996
Alamat : Jl. Muara jernih, Desa Koto Baru, RT 007, Kec. Tabir Lintas, Kab.
Merangin, Provinsi jambi, Indonesia
Hp/telepon : 082213936343
Email : [email protected]
B. Riwayat Pendidikan
1. SD No. 279/VI Kapuk Iv Kec. Tabir Ulu
2. MTSs Sunan Ampel Kec. Tabir Lintas
3. MAN/MAKN 1 Koto Baru Padang Panjang
4. Universitas Islam Negeri Sultan Thaha Saifuddin Jambi
C. Informasi wali
Nama Ayah : H. ABDULLAH K
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : Hj. SAUDAH S.Pd. I
Pekerjaan : PNS
Alamat :Jl. Muara jernih, Desa Koto Baru, RT 007, Kec. Tabir Lintas, Kab. Merangin,
Provinsi jambi, Indonesia.