S1-2013-284235-chapter1

  • Upload
    imamrn

  • View
    216

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/23/2019 S1-2013-284235-chapter1

    1/3

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.1 Latar Belakang Penelitian

    Kilang merupakan salah satu unit yang dimiliki oleh Pusdiklat Migas (Pusat

    Pendidikan dan Latihan Minyak dan Gas) Cepu yang berperan dalam memproses

    minyak mentah yang berasal dari hasil beberapa pengeboran lapangan minyak di

    Kawengan, Ledok, Nglobo, dll. Minyak hasil pengeboran dikumpulkan dan disimpan

    dalam unit penyimpanan di Menggung sebelum akhirnya dialirkan menuju unit kilang

    Pusdiklat Migas Cepu. Secara keseluruhan proses pengolahan minyak mentah pada

    unit kilang menggunakan proses distilasi atmosferik, proses didasarkan pada trayek

    titik didih pada tekanan 1 atm. Proses pengolahan minyak mentah secara garis besar

    terdiri dari perlakuan panas (heat exchangerdanfurnace), dan distilasi.

    Heat Exchanger (HE) merupakan salah satu alat yang ada pada proses

    pengolahan minyak mentah unit kilang. Alat ini berperan sebagai pemanas minyak

    mentah sebelum masuk pada proses berikutnya yaitu furnace. Pada unit kilang

    Pusdiklat Migas Cepu, HE yang digunakan adalah jenis shell and tube heat

    exchanger tipe aliran cross current(aliran menyilang). HE ini terdiri dari pipa-pipa

    kecil (tube) yang terpasang sejajar satu dengan yang lainnya berada pada suatu

    cangkang (shell). Tube sebagai media yang dilewati oleh minyak mentah, shell

    sebagai media yang dilewati fluida pemanas (naphta, minyak solar dan residu).

    Kerja heat exchanger sebagai pemanas minyak mentah diharapkan dapat

    berjalan secara maksimal mengingat pentingnya proses ini dalam menghasilkan

    keluaran untuk proses berikutnya. Untuk menunjang kerja HE diperlukan sistem

    otomasi yang berfungsi sebagai pengawasan dan kontrol. Pengawasan dan kontrol

    dilakukan untuk mengetahui keadaan proses yang terjadi serta melakukan aksi untuk

    menjaga proses berjalan sesuai yang diinginkan. Sistem otomasi ini menghubungkan

    seluruh instrumen (sensor, transmiter, aktuator) pada heat exchanger.

  • 7/23/2019 S1-2013-284235-chapter1

    2/3

    2

    Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, proses pemanasan

    pada heat exchanger merupakan proses penting pada unit kilang Pusdiklat Migas

    Cepu. Keseluruhan instrumen harus dapat dipantau serta dapat dikontrol agar

    diperoleh keluaran yang optimal sesuai yang diinginkan.

    Pada tugas akhir ini dirancang sistem otomasi pada heat exchangerdimulai

    dari perancangan PFD, P&ID, pemilihan dan spesifikasi jenis sensor dan aktuator,

    arsitektur sistem kontrol, perancangan functional diagram, perancangan desain

    tampilan HMI, dan pembuatan program pada DCS.

    I.2 Perumusan Masalah

    Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalah yang

    bisa diambil yaitu bagaimana merancang sistem otomasi pemanasan minyak mentah

    pada heat exchanger unit kilang Pusdiklat Migas Cepu.

    I.3 Batasan Masalah

    Batasan masalah pada penelitian ini adalah

    1. Sistem otomasi yang dirancang hanya pada pemanasan awal minyak mentah

    pada heat exchangerdan komponen pembantu pendistribusian minyak mentah

    menuju heat exchanger (tangki T-101, pompa) unit kilang Pusdiklat Migas

    Cepu.

    2. Perancangan sistem otomasi yang dirancang tidak mencangkup sistem shut

    down.

    3. Perancangan sistem otomasi tidak sampai tahap implementasi dan pengujian

    di lapangan.

    I.4 Tujuan

    Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan rancangan sistem otomasi

    pemanasan minyak mentah pada heat exchanger unit kilang Pusdiklat Migas Cepu.

  • 7/23/2019 S1-2013-284235-chapter1

    3/3

    3

    I.5 Manfaat

    Rancangan hasil penelitian ini dapat dijadikan acuan unit kilang Pusdiklat

    Migas Cepu dalam pengembangan sistem otomasinya, khususnya di bagian

    pemanasan minyak mentah pada heat exchanger.