SA 500 - 505

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    1/96

    Qwertyuiopasdfghjklzxcvb

    nmqwertyuiopasdfghjklzxc

    vbnmqwertyuiopasdfghjklz

    xcvbnmqwertyuiopasdfghj

    klzxcvbnmqwertyuiopasdfg

    hjklzxcvbnmqwertyuiopasd

    ghjklzxcvbnmqwertyuiopa

    sdfghjklzxcvbnmqwertyuio

    pasdfghjklzxcvbnmqwertyu

    opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe

    rtyuiopasdfghjklzxcvbnmq

    wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv

    bnmqwertyuiopasdfghjklzx

    cvbnmqwertyuiopasdf 

     STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN

    PUBLIK (SPAP)

    BUKTI AUDIT

    SA 500, SA 501, SA 505, SA 510, SA 520, SA 530, SA 540,

    SA 550, SA 560, SA 270, SA 580

    SA 500

    1

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    2/96

    “Bukti Audit”

    PENDAHULUAN

    Ruan Linku!

    Standar Perikatan Audit (SPA) ini menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalamsuatu audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk merancang

    dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk 

    memungkinkan penarikan kesimpulan memadai yang menjadi basis opini auditor.

    SPA ini berlaku untuk semua bukti audit yang diperoleh selama pelaksanaan audit. SPA lain

    mengatur aspek-aspek spesifik audit. ukti audit yang harus diperoleh untuk hal-hal tertentu,

     prosedur spesifik untuk memperoleh bukti audit, dan penilaian apakah bukti audit yang cukup

    dan tepat telah diperoleh.

    "ana# B$%#aku E&$kti& 

    SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah

    ! "anuari #$!%.

    "U'UAN

    &ujuan auditor adalah untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa

    untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk dapat menarik kesimpulan

    memadai sebagai basis opini auditor.

    DE()N)S)

    'ntuk tujuan SPA, istilah-istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut

    a) atatan akuntansi * atatan entri akuntansi awal dan catatan pendukungnya (seperti,

    cek dan catatan transfer dana elektronik+ faktur+ kontrak+ buku besar dan buku

     pembantu, entri jurnal dan penyesuaian lainnya atas laporan keuangan yang tidak 

    tercermin dalam entri jurnal+ dan catatan seperti worksheet dan  spreadsheet yang

    mendukung alokasi biaya, perhitungan, rekonsiliasi, dan pengungkapan.

     b) etepatan (bukti audit) * 'kuran tentang kualitas bukti audit. ukti audit dianggap

     berkualitas jika bukti tersebut relean dan andal dalam mendukung kesimpulan yang

    dijadikan basis opini auditor.

    c) ukti audit * nformasi yang digunakan oleh auditor dalam menarik kesimpulan

    sebagai basis opini auditor. ukti audit mencakup baik informasi yang terkandung

    dalam catatan akuntansi yang mendasari laporan keuangan maupun informasi lain.

    d) Pakar manajemen * ndiidu atau organisasi yang memiliki keahlian di bidang selainakuntansi atau audit, yang hasil pekerjaannya digunakan oleh entitas untuk membantu

    2

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    3/96

    entitas dalam menyusun laporan keuangan. uantitas bukti audit yang diperlukan

    dipengaruhi oleh penilaian auditor atas resiko kesalahan penyajian material dan juga

    kualitas bukti audit tersebut.

    *E"EN"UAN

    Bukti Audit +an uku! dan "$!at

    Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat sesuai dengan

    keadaan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.

    )n&-%.a/i +an Diunakan /$aai Bukti Audit

    Pada waktu merancang dan melaksanakan prosedur audit, auditor harus

    mempertimbangkan releansi dan keandalan informasi yang digunakan sebagai bukti audit.

    "ika informasi yang digunakan sebagai bukti audit telah disusun dengan menggunakan

     pekerjaan pakar manajemen, auditor, sejauh diperlukan, harus mempertimbangkan signifikasi

     pekerjaan pakar tersebut untuk tujuan auditor, dengan

    a) /engealuasi kompetensi, kapabilitas, dan objektiitas pakar tersebut.

     b) /emperoleh pemahaman atas pekerjaan pakar, dan

    c) /engealuasi kesesuaian pekerjaan pakar tersebut sebagai bukti audit untuk asersi

    yang relean

    Pada waktu menggunakan informasi yang dihasilkan oleh suatu entitas, auditor harus

    mengealuasi apakah informasi tersebut andal untuk tujuan auditor, termasuk, jika relean,dalam situasi untuk

    a) /emperoleh bukti audit tentang akurasi dan kelengkapan informasi, dan

     b) /engealuasi apakah informasi tersebut cukup tepat dan rinci untuk memenuhi tujuan

    auditor 

    P$.i#ian Un/u% untuk P$nuian da#a. $.!$%-#$ Bukti Audit

    etika merancang pengujian pengendalian dan pengujian rinci, auditor harus menentukan

    cara pemilihan unsur untuk pengujian yang efektif dalam mencapai tujuan prosedur audit.

    )nk-n/i/t$n/i Atau *$%uian Ata/ *$tidakanda#an Bukti Audit

    "ika

    a. ukti audit yang diperoleh dari suatu sumber bertentangan dengan bukti audit yang

    diperoleh dari sumber lain+ atau manajemen menolak untuk mengoreksi beberapa atau

    semua kesalahan penyajian yang dikomunikasikan oleh auditor, auditor harus

    memperoleh pemahaman tentang alasan manajemen untuk tidak membuat koreksi dan

    harus memperhitungkan pemahamannya tersebut pada waktu mengealuasi apakah

    laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.

    3

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    4/96

     b. Auditor memiliki keraguan atas keandalan informasi yang digunakan sebagai bukti

    audit, auditor harus menentukan modifikasi atau tambahan prosedur audit yang

    diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan mempertimbangakan

    dampaknya, jika ada, terhadap aspek lain audit.

    A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N

    Bukti Audit +an uku! dan "$!at

    A!. ukti audit diperlukan untuk mendukung opini dan laporan auditor. ukti audit

    memiliki sifat kumulatif dan terutama diperoleh dari prosedur audit yang dilaksanakan

    selama proses audit. ukti audit juga dapat mencakup informasi yang diperoleh dari

    sumber lain di luar entitas dan catatan akuntansi entitas. nformasi yang digunakan

    sebagai bukti audit mungkin telah disiapkan oleh pakar manajemen dan mengenai

    ketiadaan informasi juga dapat dipergunakan oleh auditor sebagai bukti audit.

    A#. Sebagian besar pekerjaan auditor dalam merumuskan opini auditor terdiri dari

     pemerolehan (inspeksi, obserasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan

    ulang, dan prosedur analitis) dan pengealuasian bukti audit. /eskipun permintaan

    keterangan dapat memberikan bukti audit yang cukup penting, namun itu tidak dapat

    digunakan untuk mendeteksi kesalahan penyajian material pada tingkat asersi maupun

    efektiitas operasi pengendalian.

    A%. eyakinan memadai diperoleh ketika auditor telah memperoleh bukti audit yang

    cukup dan tepat dalam rangka menurunkan resiko audit sampai ke tingkat yang dapat

    diterima.

    A0. ecukupan dan ketepatan bukti audit saling berkaitan satu dengan yang lainnya.

    uantitas bukti audit dipengaruhi oleh penilaian auditor atas resiko kesalahan

     penyajian material dan kualitas bukti audit. Pemerolehan bukti audit yang banyak 

    tidak dapat mengompensasi buruknya kualitas bukti audit tersebut.

    A1. etepatan merupakan ukuran kualitas bukti audit. eandalan bukti audit dipengaruhi

    oleh sumber dan sifatnya, serta berhgantung pada masing-masing kondisi bukti audit

    yang diperoleh.

    A2. SPA %%$ mewajibkan auditor untuk menyimpulkan apakah bukti audit yang cukup dan

    tepat telah diperoleh . ecukupan dan ketepatan bukti audit yang telah diperoleh

    untuk menurunkan risiko audit sampai pada tingkat yang dapat diterima, dan dengan

    demikian memungkinkan auditor untuk mengambil kesimpulan yang memadai

    sebagai basis bagi opini auditor, merupakan suatu pertimbangan profesional.Sumber Bukti Audit 

    4

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    5/96

    A3 (bukti audit diperoleh dari serrangkaian prosedur audit, dengan melakukan ini

    auditor dapat menentukan bahwa catatan akuntansi internal konsisten dengan laporan

    keuangan), A4 (keyakinan diperoleh dari konsistensi antara bukti audit dengan

    sumber-sumber bukti),

    A5 (informasi dari bukti audit dapat diperoleh dari pihak ketiga, laporan analis, dan

    data pesaing).

     Prosedur Audit untuk Memperoleh Bukti Audit 

    A!$ (bukti audit untuk menarik kesimpulan memadai sebagai basis opini auditor 

    dapat diperoleh dengan melaksanakan prosedur penilaian risiko+ prosedur audit

    lanjutan+ pengujian pengendalian+ dan prosedur substantif),

    A!! (prosedur audit dapat dipilih sesuai dengan konteks yang diterapkan oleh auditor.

    ukti audit yang diperoleh dari audit sebelumnya dapat memberikan bukti audit yangtepat apabila telah melakukan prosedur audit yang berkelanjutan),

    A!# (sifat dan saat prosedur audit yang digunakan dapat dipengaruhi oleh fakta

     bahwa beberapa data akuntansi dan informasi lainnya mungkin hanya tersedia dalam

     bentuk data elektronik),

    A!% (beberapa informasi elektronik mungkin tidak dapat diperoleh kembali setelah

     jangka waktu tertentu. 6engan demikian, auditor perlu meminta entitas untuk 

    menyimpan beberapa informasi untuk ditelaah).

    nspeksi

    A!0. nspeksi mencakup pemeriksaan atas catatan atau dokumen, baik internal maupun

    eksternal, dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lain, atau pemeriksaan fisik atas

    suatu aset.

    A!1. eberapa dokumen menunjukkan bukti keberadaan aset secara langsung. 7amun,

    inspeksi atas dokumen semacam ini mungkin tidak dapat memberikan bukti audit

    tentang kepemilikan atau nilai.

    A!2. nspeksi atas aset berwujud dapat memberikan bukti audit yang andal dalam

    hubungannya dengan keberadaannya, namun tidak dapat digunakan untuk 

    membuktikan asersi hak dan kewajiban suatu entitas, atau penilaian atas aset tersebut.

    8bserasi

    A!3. 8bserasi terdiri dari melihat langsung suatu proses atau prosedur yang dilakukan

    oleh orang lain. 8bserasi memberikan bukti audit tentang pelaksanaan suatu proses

    5

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    6/96

    atau prosedur, namun hanya terbatas pada titik waktu tertentu pada saat obserasi

    dilaksanakan.

    onfirmasi 9ksternal

    A!4. onfirmasi eksternal merupakan bukti audit yang diperoleh auditor sebagai respons

    langsung tertulis dari pihak ketiga (pihak yang mengonfirmasi), dalam bentuk kertas,

    atau secara elektronik, atau media lain. Prosedur konfirmasi eksternal seringkali

    relean untuk mencapai asersi yang berhubungan dengan saldo akun tertentu dan

    unsur-unsurnya. 7amun, konfirmasi eksternal tidak perlu dibatasi untuk saldo akun

    saja.

    Penghitungan 'langA!5. Penghitungan ulang terdiri dari pengecekan akurasi penghitungan matematis dalam

    dokumen atau catatan. Penghitungan ulang dapat dilakukan secara manual atau secara

    elektronik.

    Pelaksanaan embali

    A#$. Pelaksanakan kembali adalah pelaksanaan prosedur atau pengendalian secara

    independen oleh auditor yang semula merupakan bagian pengendalian intern entitas.

    Prosedur Analitis

    A#!. Prosedur analitis terdiri dari pengealuasian atas informasi keuangan yang dilakukan

    dengan menelaah hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dengan data

    non keuangan. Prosedur analitis juga meliputi inestigasi atas fluktuasi yang telah

    diidentifikasi, hubungan yang tidak konsisten antara satu informasi dengan informasi

    lainnya, atau data keuangan yang menyimpang secara signifikan dari jumlah yang

    telah diprediksi sebelumnya.

    Permintaan eterangan

    A##. Permintaan keterangan terdiri dari pencarian informasi atas orang yang memiliki

     pengetahuan, baik keuangan maupun non keuangan, di dalam atau di luar entitas.

    Permintaan keterangan digunakan secara luas sepanjang audit sebagai tambahan untuk 

     prosedur audit lainnya.

    6

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    7/96

    A#%. :espons atas permintaan keterangan dapat memberikan informasi yang sebelumnya

    tidak dimiliki oleh auditor atau menguatkan bukti audit. 6i sisi lain, respons dapat

    memberikan informasi yang secara signifikan berbeda dari informasi yang telah

    diperoleh auditor.

    A#0. ;alaupun proses pemerolehan bukti pendukung melalui permintaan keterangan

    seringkali begitu penting, dalam hal permintaan keterangan tentang maksud

    manajemen, informasi yang tersedia untuk mendukung maksud manajemen tersebut

    mungkin terbatas.

    A#1. 6alam beberapa hal, auditor dapat mempertimbangkan perlunya untuk memperoleh

    representasi tertulis dari manajemen dan, jika relean, pihak yang bertanggung jawab

    atas tata kelola untuk mengonfirmasi respons terhadap permintaan keterangan secara

    lisan.)n&-%.a/i +an Diunakan /$aai Bukti Audit

     Relevansi dan Keandalan

    A#2 (bukti audit juga dapat diperoleh dari luar prosedur audit , termasuk informasi

    yang diperoleh dari sumber lain. ualitas semua bukti audit dipengaruhi oleh

    releansi dan keandalan basis informasi yang digunakan).

     Relevansi

    A#3 (releansi berkaitan dengan hubungan logis dengan tujuan prosedur audit dan

     jika relean, dengan asersi yang dipertimbangkan. :eleansi informasi yang

    digunakan sebagai bukti audit mungkin dipengaruhi oleh arah pengujian),

    A#4 (suatu set prosedur audit tertentu dapat memberikan bukti audit yang relean

    untuk beberapa asersi. 6i lain pihak, bukti audit dari sumber yang berbeda atau bukti

    audit yang berbeda mungkin dapat menjadi relean pada asersi yang sama),

    A#5 (pengujian pengendalian digunakan untuk mengealuasi efektiitas operasi

     pengendalian dalam mencegah, mendeteksi, atau mengoreksi kesalahan penyajian

    material dalam asersi),

    A%$ (prosedur substantif dirancang untuk mendeteksi kesalahan penyajian pada

    tingkat asersi. Prosedur ini terdiri dari engujian rinci dan prosedur analitis substantif 

    yang mencakup pengidentifikasian kondisi yang relean dengan tujuan pengauditan).

     Keandalan

    A%! (generalisasi mengenai keandalan berbagai informasi yang digunakan sebagai

     bukti audit masih tergantung pada beberapa pengecualian penting. /eskipun diakui

    7

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    8/96

    adanya pengecualian, generalisasi terbukti mampu memberikan manfaat bagi

    keandalan bukti audit),

    A%# (SPA 1#$ memberikan panduan lebih lanjut berkaitan dengan keandalan data

    yang digunakan untuk tujuan perancangan prosedur analitis sebagai prosedur 

    substantif),

    A%% (SPA #0$ berkaitan dengan kondisi auditor yang memiliki alasan untuk 

    mempercayai bahwa suatu dokumen mungkin tidak asli atau mungkin telah

    dimodifikasi tanpa sepengatahuan auditor)

     Keandalan Informasi yang Dihasilkan oleh Pakar Manaemen

    A%0 (penyusunan laporan keuangan entitas memerlukan keahlian lain di bidang

     penghitungan aktuaria, penilaian, atau data teknik. 9ntitas dapat mengangkat pakar 

    sebgai karyawannya dan resiko kesalahannya adalah penyajian material),A%1 (bila informasi yang digunakan sebagai bukti audit telah disusun dengan

    menggunakan hasil pekerjaan pakar manajemen, maka persyaratan dalam paragraf di

    atas berlaku. &api, jika indiidu atau organisasi hanya memberikan data harga yang

     berkaitan dengan transaksi priat, maka penggunaan informasi tersebut sebagai bukti

    audit diatur dalam paragraf 3 SPA ini),

    A%2 (menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi sifat, saat, dan luas prosedur 

    audit dalam hubungannya dengan persyaratan dalam paragraf 4 di SPA).

     Kompetensi! Kemampuan! dan "bektivitas Pakar Manaemen

    A%3 (kompetensi berhubungan dengan sifat dan keahlian pakar manajemen.

    emampuan berhubungan dengan kecakapan pakar manajemen untuk melaksanakan

     pekerjaan dalam berbagai keadaan. 8bjektiitas berhubungan dengan dampak yang

    terjadi karena adanya keberpihakan, benturan kepentingan , atau pengaruh orang lain),

    A%4 (informasi tentang kompetensi, kapabilitas, dan objektiitas pakar yang

    dipekerjakan oleh manajemen dapat diperoleh dari sumber-sember yang beragam),

    A%5 (hal-hal yang relean untuk mengealuasi kompetensi, kapabilitas, dan

    objektiitas pakar diatur oleh standar pekerjaan teknis atau persyaratan standar 

     profesional. Atau industri lainnya),

    A0$ (hal-hal lain yang mungkin relean adalah releansi kompetensi pakar 

    manajemen dengan hal-hal yang memerlukan pekerjaan pakar, kompetensi pakar 

    manajemen sehubungan dengan persyaratan akuntansi relean, dan ketika terjadi

     peristiwa tidak terduga),

    8

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    9/96

    A0! (berbagai tindakan pencegahan melalui struktur eksternal dan internal kerja pakar 

    maanajemen yang mengancam kondisi objektiitas),

    A0# (ancaman dapat menjadi berkurang jika pakar tersebut terikat dengan kontrak 

    oleh entitas bila dibandingkan jika pakar tersebut dipekerjakan oleh entitas, dan

    efektiitas pencegahan dapat lebih besar),

    A0% (ketika mengealuasi objektiitas seorang pakar yang diikat dengan kontrak 

    entitas adalah relean bagi auditor untuk membahasnya dengan manajemen dan pakar 

    tersebut agar hubungan yang tercipta tidak menimbulkan ancaman di kemudian hari).

     Pemerolehan Pemahaman atas Pekeraan Pakar Manaemen

    A00 (suatu pemahaman atas pekerjaan pakar yang dipekerjakan oleh manajemen

    mencakup pemahaman tentang bidang keahlian yang relean dan dikuasi oleh pakar 

    tersebut),A01 (menjelaskan beberapa pemahaman mengenai aspek tentang bidang keahlian

     pakar manajemen yang relean dengan kepentingan auditor),

    A02 (dalam kasus pakar manajemen yang diikat kontrak dengan entitas, biasanya

    terdapat surat perikatan atau bentuk persetujuan tertulis lainnya antara entitas dan

     pakar tersebut),

    A03 (dalam kasus pakar manajemen merupakan karyawan entitas, kecil kemungkinan

    terdapat suatu perjanjian tertulis. Permintaan keterangan kepada pakar dan anggota

    manajemen lainnya merupakan cara yang paling tepat bagi auditor untuk memperoleh

     pemahaman yang diperlukan),

    A04 (terdapat beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan pada saat mengealuasi

    kesesuaian pekerjaan pakar manajemen dengan bukti audit untuk asersi yang relean).

     Informasi yang Dihasilkan oleh #ntitas dan Digunakan untuk $uuan Auditor 

    A05 (untuk memperoleh bukti audit yang andal, informasi yang dihasilkan oleh

    entitas yang akan digunakan untuk melaksanakan proedur audit harus cukup lengkap

    dan akurat),

    A1$ (pemerolehan bukti audit yang berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan

    informasi dapat dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan prosedur audit jika

     proses pemerolehan bukti audit merupakan bagian terpadu dari prosedur audit atau

    mungkin juga dengan cara menguji pengendalian atas penyusunan dan pemeliharaan

    informasi dan juga dapat melakukan prosedur audit tambahan jika diperlukan),

    9

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    10/96

    A1! (dalam beberapa kasus, auditor dapat menggunakan informasi yang dihasilkan

    oleh entitas untuk tujuan audit lainnya, tetapi harus ada kesesuaian bukti audit apakah

    informasi tersebut cukup rinci untuk tujuan auditor atau tidak).

    P$.i#ian Un/u% untuk P$nuian da#a. $.!$%-#$ Bukti Audit

    A1#. ara-cara yang digunakan auditor untuk memilih unsur pengujian adalah a) memilih

    semua unsur dengan pemeriksaan !$$

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    11/96

    SA 501

    “Bukti Audit P$%ti.anan S!$/i&ik Ata/ Un/u% Pi#ian”

    PENDAHULUAN

    Ruan Linku!Standar Perikatan Audit ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi eksternal

    oleh auditor untuk memperoleh bukti audit berdasarkan persyaratan SPA %%$ dan SPA 1$$

    dan SPA-SPA lainnya yang relean, berkaitan dengan aspek tertentu atas persediaan, litigasi

    dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam suatu audit atas laporan

    keuangan.

    "ana# B$%#aku E&$kti& 

    SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah

    ! "anuari #$!%.

    "U'UAN

    &ujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat berkaitan dengan

    a. 9ksistensi dan kondisi persediaan.

     b. elengkapan informasi tentang litigasi dan klaim yang melibatkan entitas.

    c. Penyajian dan pengungkapan informasi segmen sesuai dengan kerangka pelaporan

    keuangan yang berlaku.

    *E"EN"UAN

    P$%/$diaan

    "ika persediaan berjumlah materialdalam laporan keuangan, auditor harus memperoleh

     bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi dan kondisi persediaan dengan

    a. /enghadiri perhitungan fisik persediaan, kecuali jika tidak praktis untuk

    i. /engealuasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan

    mengendalikan hasil perhitungan persediaan fisik.

    ii. /engobserasi pelaksanaan prosedur perhitungan yang dilakukan oleh

    manajemen.

    iii. /enginspeksi persediaan.

    i. /enguji perhitungan fisik.

     b. /elaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan apakah

    catatan tersebut mencerminkan hasil perhitungan fisik aktual.

    11

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    12/96

    "ika perhitungan fisik persedian dilaksanakan pada suatu tanggal selain tanggal laporan

    keuangan, auditor harus, sebagai tambahan prosedur yang diharuskan oleh paragraf di atas,

    melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit tentang apakah perubahan

     persediaan di antara tanggal perhitungan fisik dengan tanggal laporan keuangan telah dicatat

    dengan semestinya.

    "ika auditor tidak dapat menghadiri perhitungan fisik persediaan karena kondisi yang tidak 

    diperkirakan sebelumnya, auditor harus melakukan atau mengobserasi beberapa

     perhitungan fisik pada suatu tanggal alternatif, dan melaksanakan prosedur audit terhadap

    transaksi yang terjadi dalam periode diantara dua tanggal tersebut.

    "ika kehadiran pada penghitungan persediaan fisik tidak praktis, auditor harus

    melaksanakan prosedur audit alternatif untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat

    tentang eksistensi dan kondisi persediaan. "ika tidak mungkin melakukan hal itu, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor berdasarkan SPA 3$1.

    "ika persediaan yang disimpan dan dikendalikan oleh pihak ketiga bernilai material dalam

    laporan keuangan, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang

    eksistensi dan kondisi persediaan tersebut dengan melaksanakan satu atau kedua prosedur 

     berikut ini

    (a) /eminta konfirmasi dari pihak ketiga tentang kuantitas dan kondisi persediaan yang

    disimpan atas nama entitas.

    (b) /elaksanakan inspeksi atau prosedur auditlainnya yang tepat sesuai dengan keadaan.

    Litia/i Dan *#ai.

    Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk mengidentifikasi litigasi

    dan klaim yang melibatkan entitas yang dapat menimbulkan suatu risiko kesalahan penyajian

    material, termasuk

    a. /eminta keterangan dari manajemen, dan jika relean, pihak lain dalam entitas,

    termasuk penasihat hukum internal. b. /enelaah risalah rapat pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan

    korespondensi antara entitas dan penasihat hukum eksternal.

    c. /enelaah akun biaya hukum

    "ika auditor menilai bahwa sutu risiko kesalahan penyajian tentang litigasi atau klaim yang

    telah diidentifikasi, atau jika prosedur audit yang dilaksanakan menunjukkan bahwa litigasi

    atau klaim lain mungkin ada, auditor harus, sebagai tambahan prosedur yang diwajibkan oleh

    SPA lain, melakukan komunikasi langsung dengan penasihat hukum eksternal entitas. Auditor 

    harus melakukan hal ini melalui suatu surat permintaan keterangan, yang dibuat olemanajemen dan dikirim oleh auditor, yang meminta penasihat hukum eksternal entitas untuk 

    12

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    13/96

     berkomunikasi secara langsung dengan auditor. "ika peraturan perundang-undangan atau

    organisasi profesional penasihat hukum melarang penasihat hukum eksternal entitas

     berkomunikasi secara langsung dengan audito, maka auditor harus melaksanakan prosedur 

    audit alternatif.

    "ika

    a. /anajemen menolak untuk memberikan i=in kepada auditor untuk berkomunikasi

    atau bertemu dengan penasihat hukum eksternal entitas, atau penasihat hukum

    eksternal entitas menolak untuk merespon surat permintaan keterangan dengan

    semestinya, atau

     b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat melalui prosedur 

    audit alternatif, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor berdasarkan

    SPA 3$1

     Representasi $ertulis

    Auditor harus meminta manajemen dan+ jika relean, pihak yang bertanggung jawab atas tata

    kelola untuk memberikan representasi tertulis bahwa semua litigasi dan klaim yang aktual

    dan telah diketahui atau yang mungkin terjadi yang dmpaknya harus dipertimbangkan dalam

     penyusunan laporan keuangan telah diungkapkan kepada auditor dan dipertanggungjawabkan

    serta diungkapkan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

    )n&-%.a/i S$.$n

    Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang penyajian dan

     pengungkapan informasi segmen sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku

    dengan

    a. /emperoleh suatu pemahaman tentang metode yang digunakan oleh manajemen

    dalam menentukan informasi segmen, dan

    i. /engealuasi apakah metode tersebut akan menghasilkan pengungkapan yang

    sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.ii. "ika dianggap tepat, menguji penerapan metode tersebut

     b. /elaksanakan prosedur analitis atau prosedur audit lainnya yang sesuai dengan

    keadaan.

    A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N

    P$%/$diaan

     Menghadiri Penghitungan 'isik Persediaan

    13

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    14/96

    A! (manajemen biasanya menetapkan prosedur dimana penghitungan persediaan fisik 

    harus dilakukan minimum sekali dalam setahun untuk memastikan keandalan sistem

     persediaan perpetual entitas),

    A# (terdapat beberapa hal yang mencakup penghitungan fisik persediaan dan prosedur 

    ini berfungsi sebagai pengujian pengendalian atau prosedur substantif tergantung pada

     penilaian resiko, pendekatan yang direncanakan, dan prosedur spesifik yang

    dilaksanakan auditor),

    A% (terdapat beberapa hal yang relean dalam merencanakan kehadiran pada

     penghitungan fisik persediaan, misalnya risiko salah saji, sifat pengendalian internal,

    saat penghitungan fisik persediaan, lokasi penyimpanan persediaan),

    A0 (mengealuasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan

    mengendalikan penghitungan persediaan fisik),A1 (mengobserasi pelaksanaan prosedur penghitungan yang dibuat oleh manajemen,

    misalnya pergerakan persediaan sebelum, selama, dan setelah penghitungan. Selain

    itu, auditor dapat memperoleh kopi informasi pisah batas untuk mambantu auditor 

    dalam melaksanakan prosedur audit di kemudian hari),

    A2 (menginspeksi persediaanakan membantu auditor dalam memastikan eksistensi

     persediaan dan dalam mengidentifikasi),

    A3 (pengujian penghitungan fisik dan menyediakan bukti audit tentang kelengkapan

    dan keakurasian catatan),

    A4 (memperoleh catatan penghitungan fisik persediaan yang telah diselesaikan oleh

    manajemen akan membantu auditor untuk melaksanakan prosedur audit selanjutnya).

     Penghitungan 'isik Persediaan yang Dilaksanakan pada Suatu $anggal Selain $anggal 

     (aporan Keuangan

    A5 (penghitungan fisik persediaan dapat dilaksanakan selain tanggal laporan

    keuangan. >al ini dapat dilaksanakan terlepas apakah manajemen menentukan

    kauntitas persediaan dalam perhitungan fisik persediaan setiap tahun atau dengan

     penyelenggaraan sistem persediaan perpetual),

    A!$ (jika sistem persediaan perpetual diselenggarakan, manajemen dapat

    melaksanakan penghitungan fisik persediaan atau pengujian lain untuk memastikan

    keandalan informasi kuantitas persediaan),

    A!! (hal-hal relean yang mencakup pertimbangan pada waktu merancang prosedur 

    audit untuk memperoleh bukti audit tentang apakah perubahan jumlah persediaan

    antara tanggal perhitungan dengan catatan akhir persediaan sudah tepat).

    14

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    15/96

     Kehadiran pada Penghitungan 'isik Persediaan adalah $idak Praktis

    A!# (penghitungan fisik tidak praktis karena sifat dan lokasi persediaan. 7amun, hal

    yang berkaitan dengan ketidaknyamanan auditor secara umum tidak cukup untuk 

    mendukung keputusan auditor bahwa kehadiran pada penghitungan fisik persediaan

    tidak praktis),

    A!% (jika melakukan kegiatan obserasi tidak praktis, maka dapat dipilih prosedur 

    audit alternatif yang dapat menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat tentang

    keberadaan dan kondisi persediaan),

    A!0 (jika auditor masih belum mendapatkan bukti audit jika melakukan prosedur 

    audit alternatif, maka auditor diharuskan untuk memodifikasi opininya dalam laporan

    auditor sebagai pembatasan ruang lingkup audit).

     Persediaan yang Disimpan dan Dikendalikan oleh Pihak KetigaA!1 (SPA 1$1 menetapkan persyaratan dan memberikan panduan untuk 

    melaksanakan prosedur konfirmasi eksternal),

    A!2 (prosedur audit lain diperlukan jika informasi yang diperoleh menimbulkan

    keraguan atas integritas dan objektiitas pihak ketiga).

    Litia/i dan *#ai.

     Kelengkapan (itigasi dan Klaim

    A!3 (litigasi dan klaim yang melibatkan entitas dapat menimbulkan dampak yang

    material terhadap laporan keuangan dan hal ini harus diungkapkan dan dicatat dalam

    laporan keuangan),

    A!4 (ada beberapa prosedur lain yang digunakan untuk memperoleh pemahaman atas

    entitas dan lingkungannya untuk membantu auditor mengetahui adanya litigasi dan

    klaim yang melibatkan entitas),

     A!5 (bukti audit diperoleh untuk tujuan mengidentifikasi litigasi dan klaim yang

    mungkin menimbulkan resiko kesalahan penyajian material dan menyediakan bukti

    audit tentang pertimbangan lain yang relean untuk litigasi dan klaim yang

    memerlukan estimasi akuntansi),

    A#$ (auditor dapat memeriksa dokumen sumber yang berkaitan sebagai bagain

     penelaahan auditor atas akun beban legal).

     Komunikasi dengan Penasehat )ukum #ksternal #ntitas

    15

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    16/96

    A#! (komunikasi ini dapat membantu auditor dalam memperoleh bukti audit yang

    cukup dan tepat tentang apakah litigasi dan klaim diketahui dan estimasi manajemen

    atas dampak keuangan masuk akal),

    A## (auditor dapat melakukan komunikasi langsung dengan penasehat hukum

    eksternal entitas melalui surat permintaan keterangan yang umum),

    A#% (jika penasehat hukum eksternal entitas tidak mungkin merespons dengan

    semestinya terhadap surat permintaan keterangan umum, auditor dapat melakukan

    komunikasi langsung melalui surat permintaan keterangan spesifik),

    A#0 (dalam kondisi tertentu, auditor menentukan perlunya diadakan pertemuan

    dengan penasehat hukum eksternal entitas untuk mendiskusikan kemungkinan hasil

    litigasi atau klaim. 'mumnya, pertemuan ini memerlukan i=in manajemen dan

    diselenggarakan dengan kehadiran wakil manajemen),A#1 (berdasarkan SPA 3$$, auditor diwajibkan untuk memberikan tanggal laporan

    auditor tidak lebih awal dari tanggal dimana auditor telah memperoleh bukti yang

    cukup. ukti audit tentang litigasi dan klaim dapat diperoleh dengan meminta

    keterangan dari manajemen, termasuk penasehat hukum internal entitas, yang

     bertanggungjawab atas hal-hal relean).

    )n&-%.a/i S$.$n

    A#2. &anggung jawab auditor tentang penyajian dan pengungkapan informasi segmen

     berkaitan dengan laporan keuangan secara keseluruhan. 8leh karenanya, auditor tidak 

    diharuskan melaksanakan prosedur audit yang diperlukan untuk menyatakan suatu

    opini atas informasi segmen yang disajikan atas basis tersendiri.

     Pemahaman atas Metode yang Digunakan oleh Manaemen

    A#3 (hal-hal yang mungkin relean pada waktu memperoleh pemahaman atas metode

    yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan informasi segmen dan apakah

    metode tersebut akan menghasilkan pengungkapan yang sesuai dengan kerangka

    laporan keuangan yang berlaku).

    SA 505

    16

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    17/96

    “*-n&i%.a/i Ek/t$%na#”

    PENDAHULUAN

    Ruan Linku!

    Standar perikatan audit (SPA) ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi

    eksternal oleh auditor untuk memperoleh bukti audit berdasarkan persyaratan SPA %%$ dan

    SPA 1$$. >al ini tidak ditujukan untuk meminta keterangan tentang litigasi dan klaim yang

    dibahas dalam SPA 1$!.

    P%-/$du% *-n&i%.a/i Ek/t$%na# Untuk $.!$%-#$ Bukti Audit

    SPA 1$$ mengindikasikan bahwa keandalan bukti audit dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya

    dan ini tergantung pada kondisi indiidual yang dari satu bukti audit tersebut diperoleh. SPA

     juga mencakup generalisasi berikut yang relean terhadap bukti audit.

    a. ukti audit lebih andal ketika diperoleh dari sumber independen diluar entitas.

     b. ukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor lebih andal dari pada bukti

    audit yang diperoleh secara tidak langsung atau oleh kesimpulan sendiri

    c. ukti audit lebih andal dalam bentuk format dokumen, baik dalam bentuk kertas,

    elektronik atau media lainnya

    8leh karena itu, tergantung pada kondisi audit, bukti audit dalam bentuk konfirmasi eksternal

    yang diperoleh auditor secara langsung dari pihak yang dikonfirmasi dapat lebih andal

    dibandingkan dengan bukti audit dari pihak internal entitas. SA ini bertujuan untuk 

    membantu auditor dalam mendesain dan melakukan prosedur konfirmasi eksternal untuk 

    memperoleh bukti audit yang relean dan andal.

    6alam hal ini SA lainnya juga mengakui pentingnya konfirmasi eksternal sebagai bukti audit,

    sebagai contoh SA %%$ membahas tanggungjawab auditor untuk mendesain dan

    mengemplementasikan respons secara keseluruhan terhadap risiko kesalahan penyajian

    material yang telah ditentukan pada tingkat laporan keuangan, dan untuk mendesain dan

    melaksanakan prosedur audit lanjutan yang sifat, saat dan luasnya didasarkan pada, da

    responsif terhadap risiko kesalahan penyajian material yang telah ditentukan pada tingkatasersi.

    6i samping itu, SA %%$ mensyaratkan bahwa, telepas dari risiko kesalahan penyajian material

    yang telah ditentukan, auditor mendesain dan melaksanakan prosedur substantie untuk 

    setiap golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan material. Auditor juga disyaratkan

    untuk mempertimbangkan apakah prosedur konfirmasi eksternal harus dilakukan sebagai

     prosedur audit substantif.

    Pada SA 1$$ juga mengindikasikan bahwa informasi pendukung diproleh dari suatu sumber 

    independen, seperti konfirmasi eksternal dapat menambah tingkat keyakinan auditor dibandingkan bukti yang ada dalam catatan akuntansi atau dari representasi manajemen.

    17

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    18/96

    "ana# B$%#aku E&$kti& 

    SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah

    ! "anuari #$!%.

    "U'UAN

    &ujuan auditor, ketika menggunakan prosedur konfirmasi eksternal adalah untuk mendesain

    dan melaksanakan prosedur tersebut unutk memperoleh bukti audit relean dan andal.

    DE()N)S)

    'ntuk tujuan SPA ini , istilah berikut memiliki makna seperti dibawah ini

    a) onfirmasi eksternal bukti audit yang diperoleh sebagai suatu respon tertulis

    langsung kepada auditor dari pihak ketiga (pihak yangdikonfirmasi) baik dalam

     bentuk kertas atau secara elektronik atau media lainnnya. b) Permintaan konfirmasi positif suatu permintaan konfirmasi kepada piak ketiga untuk 

    merespon secara langsung kepada auditor yang menunjukkan apakah pihak yang

    dikonfirmasi tersebut setuju atau tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam

     permintaan konfimasi atau menyediakan informasi yang diminta.

    c) Permintaan konfirmasi negatif suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga

    untuk merespon secara langsung kepada auditor hanya jka pihak yang dikonfirmasi

    tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi.

    d) &anpa respons suatu kegagalan dari pihak yang dikonfirmasi untuk merespons

    sebagian atau secara penuh, terhadap permintaan konfirmasi positif atau sebuah

     permintaan konfirmasi yang kembali karena tidak sampai ketangan pihak yang

    dikonfirmasi.

    e) Penyimpangan suatu repons yang menununjukan perbedaan antara informasi yang

    diminta untuk dikonfirmasikan yang terdapat dalam catatan entitas dengan informasi

    yang di sediakan oleh pihak yang dikonfirmasi.

    *E"EN"UAN

    P%-/$du% k-n&i%.a/i $k/t$%na#

    Pengguna menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, auditor harus tetap menjaga

     pengendalian atas permintaan konfirmasi eksternal, termasuk

    a) /enetukan informasi yang dikonfirmasi atau yang diminta.

     b) /emilih pihak yang tepat untuk di konfirmasi.

    c) /endesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah permintaan telah

    dialamatkan dengan tepat dan berisi iformasi jawaban untuk dikirimkan seccara

    langsung kepada auditor.

    18

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    19/96

    d) /engirimkan permintaan termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada

     pihak yang dikonfirmasi.

    P$n-#akan .ana$.$n untuk .$.!$%-#$kan audit-% .$ni%i.kan !$%.intaan

    k-n&i%.a/i

    "ika manajemen menolak untuk memperbolehkan auditor mengirimkan permintaaan

    konfirmasi, maka auditor harus melakukan hal berikut

    a) /eminta keterangan tentang alasan manajemen untuk menolak, dan mencari bukti

    audit tentang aliditas dan memadainya alasan tersebut.

     b) /engealuasi implikasi penolakan manajemen atas penilaian auditor terhadap risiko

    kesalahan penyajian material yang relean, termasuk risiko kecurangan dan sifat,

    waktu, dan luas prosedur audit lain lanjutan dan

    c) /elakukan prosedur audit alternatif yang di desain untuk memperoleh bukti audit

    yang relean dan andal.

    "ika auditor menyimpulkan bahwa penolakan manajemen untuk mengi=inkan auditor 

    mengirimkan permintaan konfirmasi adalah tidak masuk akal atau auditor tidak dapat

    memperoleh bukti audit yang relean dan andal dari prosedur alternatif, auditor harus

    mengomunikasikan hal tersebut dengan pihak yang bertanggung atas tata kelola berdasarkan

    SPA #2$. Auditor harus juga mempertimbangkan implikasi terhadap audit dan opini auditor 

     berdasarkan SPA 3$1.

    Ha/i# !%-/$du% k-n&i%.a/i $k/t$%na#

     Keandalan respons terhadap permintaan konfirmasi

    - "ika auditor mengidentifikasi faktor yang menimbulkan keraguan atas keandalan

    respons terhadap permintaan konfirmasi, auditor harus mendapatkan bukti audit

    lanjutan untuk menghilangkan keraguan itu.

    - "ika auditor menentukan bahwa respons terhadap permintaan konfirmasi tidak dapat

    diandalkan, maka auditor harus mengealuasi implikasi tersebut atas penilaian risiko

    kesalahan penyajian material yang relean, termasuk risiko kecurangan, dan

    sifat,waktu dan luas prosedur audit lain.

    $anpa respons

    - 6alam kasus tanpa respons, auditor harus melakukan prosedur audit alternatif untuk 

    memperoleh bukti audit yang relean dan andal

     Bila respons terhadap konfirmasi positif diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang 

    *ukup dan tepat 

    - "ika auditor telah menentukan bahwa respons terhadap permintaan konfirmasi positif 

    diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan layak. Prosedur audit

    19

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    20/96

    alternatif tidak akan menyediakan bukti audit yang diperlukan auditor. "ika auditor 

    tidak memperoleh konfirmasi seperti itu, maka auditor harus menentukan implikasi

    tersebut atas audit dan pendapat auditor berdasarkan SPA 3$1.

     Penyimpangan

    - Auditor harus melakukan inestigasi penyimpangan untuk menentukan apakah hal itu

    merupakan indikasi adanya kesalahan penyajian.

    *-n&i%.a/i n$ati& 

    onfirmasi negatif merupaka bukti audit yang kurang meyakinkan dibandingkan

    konfirmasi positif. 8leh karena itu auditor harus tidak menggunakan permintaan konfirmasi

    negatif sebagai prosedur audit substantif tunggal untuk yang ditujukan untuk suatu risiko

    yang ditentukan kesalahan penyajian material pada tingkat asersi kecuali jika terdapat semua

    hal berikut a) Auditor telah menentukan risiko kesalahan penyajian material adalah rendah dan telah

    memperoleh bukti audit cukup dan layak tentang efektiitas operasi pengendalia

    yangg relean dengan asersi.

     b) Populasi unsur-unsur yang diterapi prosedur konfirmasi negatif terdiri dari sejumlah

     besar saldo akun, transaksi, atau kondisi yang kecil dan homogeny.

    c) 6iharapkan suatu tingkat penyimpangan sangat rendah dan

    d) Auditor tidak menyadari keadaan atau kondisi yang akan menyebabkan penerima

     permintaan konfirmasi negatif mengabaikan permintaan konfirmasi.

    P$n$a#ua/ian ukti +an di!$%-#$

    Auditor harus mengealuasi apakah hasil prosedur konfirmasi eksternal merupakan bukti

    audit yang relean dan andal atau apakah bukti audit lebih lanjut diperlukan.

    A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N

    P%-/$du% *-n&i%.a/i Ek/t$%na#

     Menentukan Informasi yang akan Dikonfirmasi atau Diminta

    A! (prosedur konfirmasi eksternal dilakukan untuk mengonfirmasi atau meminta

    informasi tentang saldo akun beserta unsurnya dan mengonfirmasi ketentuan dalam

     perjanjian, kontrak atau transaksi antara entitas dengan pihak lain, atau untuk 

    mengonfirmasi tidak adanya kondisi tertentu seperti perjanjian tambahan ( side

    agreement )).

     Memilih Pihak yang $epat untuk Dikonfirmasi

    20

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    21/96

    A# (respons atas permintaan konfirmasi merupakan bukti audit yang lebih relean dan

    andal bila permintaan konfirmasi dikirimkan kepada pihak yang dikonfirmasi, yang

    diyakini oleh auditor mengetahui tentang informasi yang dikonfirmasi).

     Mendesain Permintaan Konfirmasi

    A% (format permintaan konfirmasi dapat secara langsung memengaruhi tingkat

    respons konfirmasi, keandalan dan sifat dari bukti audit yang diperoleh dari repons),

    A0 (faktor yang dipertimbangkan saat mendesain permintaan konfirmasi mencakup

    asersi yang ingin dituju, risiko kesalahan penyajian material yang teridentifikasi

    spesifik, termasuk risiko kecurangan, susunan dan penyajian permintaan konfirmasi,

     pengalaman sebelumnya tentang audit atau perikatan serupa, metode komunikasi,

    otorisasi manajemen atau dorongan kepada pihak yang dikonfirmasi untuk merespons

    kepada auditor, kemampuan pihak yang dikonfirmasi untuk merespons ataumenyediakan informasi yang diminta),

    A1 (permintaan konfirmasi eksternal positif meminta pihak yang di konfirmasi untuk 

    menjawab kepada auditor dalam semua kasus, dengan menunjukkan persetujuan

     pihak yang dikonfirmasi dengan informasi yang diberikan, atau dengan menanyakan

     pihak yang dikonfirmasikan untuk menyediakan informasi. :espons terhadap sebuah

     permintaan konfirmasi positif biasanya diharapkan sebagai bukti audit yang andal),

    A2 (penentuan bahwa permintaan telah dialamatkan secara tepat termasuk memeriksa

    aliditas beberapa atau semua yang dituju oleh permintaan konfirmasi sebelum

    konfirmasi dikirimkan).

     Menindaklanuti Permintaan Konfirmasi

    A3 (auditor dapat mengirimkan permintaan konfirmasi tambahan bila jawaban untuk 

     permintaan sebelumnya belum diterima dalam waktu yang wajar).

    P$n-#akan ana$.$n untuk $niinkan Audit-% da#a. $ni%i.kan P$%.intaan

     Konfirmasi Kewaaran atas Penolakan Manaemen

    A4 (penolakan oleh manajemen untuk mengi=inkan auditor mengirimkan permintaan

    konfirmasi merupakan pembatasan atas bukti audit yang diharapkan untuk peroleh

    auditor. Auditor diharuskan untuk menanyakan alasan pembatasan tersebut. Suatu

    alasan umum yang dikemukakan adalah adanya sengketa hukum atau proses negosiasi

    dengan pihak yang dimaksudkan untuk dikonfirmasi, oleh karena itu dapat

    menyebabkan permintaan konfirmasi tidak tepat waktu. Auditor harus mencari bukti

    audit atas aliditas dan kewajaran alasan tersebut karena risiko penolakan manajemen

    21

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    22/96

    mungkin mengindikasikan manajemen sedang mencoba untuk menolak akses auditor 

    ke bukti audit yang dapat mengungkapkan kecurangan atau kesalahan).

     Implikasi untuk Penilaian Risiko Salah Sai Material

    A5 (auditor dapat menyimpulkan dari ealuasi dalam paragraf 4(b) bahwa hal itu akan

    tepat untuk mereisi penilaian risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi

    dan modifikasi prosedur audit yang telah direncanakan berdasarkan SPA %!1).

     Prosedur Audit Alternatif 

    A!$ (prosedur audit alternatif yang dilakukan dapat saja serupa dengan prosedur 

    untuk konfirmasi yang tak dibalas yang ada dalam paragraf A!4-A!5 pada SPA ini.

    Prosedur tersebut juga memerhitungkan hasil ealuasi auditor dalam paragraf 4(b)).

    Ha/i# P%-/$du% *-n&i%.a/i Ek/t$%na#

     Keandalan Respons terhadap Permintaan Konfirmasi

    A!! (SPA 1$$ menunjukkan bahwa meskipun bila bukti audit diperoleh dari berbagai

    sumber eksternal entitas, keadaan mungkin ada yang berdampak pada keandalannya.

    Semua respons konfirmasi membawa beberapa risiko dari intersepsi, perubahan, atau

    kecurangan. :isiko tersebut ada terlepas apakah balasan diperoleh dalam bentuk 

    kertas, elektronik atau media lainnya. ?aktor yang mungkin menunjukkan keraguan

    atas keandalan respons mencakup diterima oleh auditor secara tidak langsung+ atau

    tidak berasal dari pihak yang aslinya dimaksudkan untuk dikonfirmasi),

    A!# (respons yang diterima secara elektronik, mengandung risiko keandalan karena

     pembuktian asal dan wewenang responden mungkin sulit untuk ditentukan serta

     perubahannya mungkin sulit untuk dideteksi. Suatu proses yang digunakan oleh

    auditor dan responden dalam membuat suatu lingkungan yang aman untuk respons

    yang diterima secara elektronik dapat menurunkan risiko. "ika auditor puas bahwa

     proses itu aman,  keandalan balasan yang bersangkutan menjadi meningkat. Proses

    konfirmasi elektronik dapat memasukkan berbagai teknik untuk alidasi identitas

     pengirim informasi dalam format elektronik tersebut),

    A!% ("ika pihak yang dikonfirmasi menggunakan pihak ketiga untuk mengkoordinasi

    dan menyediakan respons untuk permintaan konfirmasi, auditor dapat melaksanakan

     prosedur yang ditujukan untuk risiko tersebut respons mungkin dapat berasal bukan

    dari sumber yang benar+ seorang responden mungkin bukan pihak yang berwenang

    untuk merespons+ dan integritas transmisi kemungkinan dikompromikan)

    22

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    23/96

    A!0 (auditor diharuskan oleh SPA 1$$ untuk menentukan apakah memodifikasi atau

    menambah prosedur untuk menyelesaikan keraguan terhadap keandalan informasi

    yang digunakan sebagai bukti audit. Auditor dapat memilih untuk melakukan

    erifikasi atas sumber dan isi respons permintaan konfirmasi dengan menghubungi

     pihak yang dikonfirmasi),

    A!1 (dengan sendirinya, suatu respons lisan terhadap suatu permintaan konfirmasi

    tidak memenuhi definisi sebagai konfirmasi eksternal karena bukan merupakan

    respons tertulis secara langsung kepada auditor. 7amun, pada waktu memeroleh

    respons lisan atas permintaan konfirmasi, auditor mungkin dapat, tergantung keadaan,

    meminta pihak yang dikonfirmasi untuk merespons secara tertulis langsung kepada

    auditor. "ika respon tidak diterima, sesuai dengan paragraf !#, auditor mencari bukti

    audit lainnya untuk mendukung informasi dalam respons lisan tersebut),

    A!2 (suatu respons terhadap permintaan konfirmasi dapat berisi bahasa yang bersifat

    membatasi terkait dengan penggunaannya. Pembatasan tersebut tidak perlu

    mengurangi keandalan respons tersebut sebagai bukti audit).

     Respons yang $idak Dapat Diandalkan

    A!3 (bila auditor menyimpulkan bahwa suatu respons tidak dapat diandalkan, auditor 

    mungkin perlu untuk mereisi penentuan risiko kesalahan penyajian material pada

    tingkat asersi dan memodifikasi prosedur audit yang direncanakan, sesuai dengan SPA

    %!1).

    $idak Direspons

    A!4 (contoh prosedur audit alternatif yang dapat dilakukan oleh auditor mencakup

    untuk saldo akun piutang (memeriksa penerimaan kas khusus setelah tanggal neraca,

    dokumen pengiriman, dan penjualan mendekati akhir periode), untuk saldo akun

    utang (memeriksa pengeluaran kas setelah tanggal neraca atau korespondensi dengan

     pihak ketiga, dan catatan lainnya, seperti catatan penerimaan barang),

    A!5 (sifat dan luas prosedur audit alternatif dipengaruhi oleh akun dan asersi

    menimbulkan tanda tanya. Permintaan konfirmasi yang tidak dibalas dapat

    menunjukkan risiko kesalahan penyajian material yang sebelumnya tidak 

    teridentifikasikan. 6alam situasi ini, auditor mungkin perlu untuk mereisi penilaian

    risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi, dan memodifikasi prosedur 

    audit yang direncanakan, sesuai dengan SPA).

    23

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    24/96

     Bila Suatu Respons atas Permintaan Konfirmasi Positif Diperlukan untuk Memeroleh Bukti

     Audit yang +ukup dan $epat

    A#$ (dalam keadaan tertentu, auditor dapat mengidentifikasi risiko kesalahan

     penyajian material yang telah ditentukan pada tingkat asersi yang untuk itu respons

    terhadap permintaan konfirmasi positif diperlukan untuk memeroleh bukti audit yang

    cukup dan tepat. eadaan tersebut mencakup informasi yang tersedia untuk 

    menguatkan asersi manajemen yang hanya tersedia di luar entitas dan faktor risiko

    kecurangan khusus, seperti risiko manajemen mengesampingkan pengendalian, atau

    risiko kolusi yang dapat melibatkan karyawan dan@atau manajemen, mencegah auditor 

    untuk mengandalkan bukti dari entitas).

     Penyimpangan

    A#! (penyimpangan yang tercatat dalam respons terhadap permintaan konfirmasi

    dapat menunjukkan kesalahan penyajian atau potensi kesalahan penyajian dalam

    laporan keuangan. ila suatu kesalahan penyajian diidentifikasi, auditor diharuskan

    oleh SPA #0$ untuk mengealuasi apakah kesalahan penyajian mengindikasikan

    adanya kecurangan. Penyimpangan mungkin menyediakan panduan terhadap kualitas

    respons dari pihak yang dikonfirmasi atau untuk akun yang serupa. Penyimpangan

    mungkin juga dapat menunjukkan suatu kekurangan, atau kekurangan-kekurangan

    dalam pengendalian internal entitas atas pelaporan keuangan),

    A## (beberapa penyimpangan tidak mencerminkan kesalahan penyajian. /isalnya,

    auditor dapat menyimpulkan bahwa perbedaan dalam respons terhadap permintaan

    konfirmasi adalah disebabkan karena saat, pengukuran, atau kekeliruan teknis dalam

     prosedur konfirmasi eksternal).

    *-n&i%.a/i N$ati&

    A#%. egagalan dalam menerima respons atas permintaan konfirmasi negatif tidak secara

    eksplisit menunjukkan penerimaan oleh pihak yang dimaksud untuk dikonfirmasi

    tentang permintaan konfirmasi atau erifikasi atas keakuratan informasi yang

    terkandung dalam permintaan tersebut. 8leh karena itu, suatu kegagalan pihak yang

    dikonfirmasi untuk merespons permintaan konfirmasi negatif menyediakan bukti

    audit yang kurang meyakinkan daripada suatu respons terhadap permintaan

    konfirmasi positif. emungkinan besar pihak yang dikonfirmasi juga merespons

    24

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    25/96

    ketidaksetujuan mereka atas permintaan konfirmasi bila informasi dalam permintaan

    tidak sesuai dengan keinginan mereka.

    P$n$a#ua/ian ata/ Bukti +an Di!$%-#$

    A#0. Pada waktu mengealuasi hasil permintaan konfirmasi eksternal secara indiidual,

    auditor dapat menggolongkan hasil konfirmasi sebagai berikut (a) Suatu respons dari

     pihak tepat yang dikonfirmasi, menunjukkan persetujuan dengan informasi yang

    disediakan dalam permintaan konfirmasi atau tanpa adanya penyimpangan+ (b) Suatu

    respons yang dianggap tidak dapat diandalkan+ (c) Suatu permintaan konfirmasi yang

    tidak direspons+ atau (d) Suatu repons yang menunjukkan suatu penyimpangan.

    A#1. Pengealuasian oleh auditor, bila dengan memerhitungkan prosedur audit lain yang

    mungkin dilakukan oleh auditor dapat membantu auditor dalam menyimpulkan

    apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh atau apakah bukti auditdiperlukan, seperti yang dituntut oleh SPA %%$.

    SA 510

    “P$%ikatan Audit "aun P$%ta.a Sa#d- Aa#”

    PENDAHULUAN

    Ruan Linku! SPA

    !. Standar Perikatan Audit (SPAB) ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor yang berhubungan dengan saldo awal dalam perikatan audit tahun pertama. Selain, jumlah

    dalam laporan keuangan, saldo awal mencakup hal-hal yang memerlukan

     pengungkapan yang ada pada awal suatu periode, seperti kontijensi dan komitmen.

    "ana# B$%#aku E&$kti&

    #. SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau

    setelah ! "anuari #$!%.

    "U'UAN

    %. 6alam melaksanakan suatu perikatan audit tahun pertama, tujuan auditor yang

     berkaitan dengan saldo awal adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan

    tepat tentang apakah

    a) Saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang berdampak material

    terhadap laporan keuangan periode berjalan+ dan

     b) ebijakan akuntansi yang tepat yang tercermin dalam saldo awal telah

    diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan periode berjalan, atau

     perubahannya telah dicatat dengan tepat serta disajikan dan diungkapkan

    25

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    26/96

    secara memadai berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

    DE()N)S)

    0. 'ntuk tujuan SPA ini, istilah berikut bermakna sebagaimana dijelaskan di bawah ini

    a) Perikatan audit tahun pertamaCSuatu perikatan yang

    - Daporan keuangan untuk periode lalu tidak diaudit+ atau- Daporan keuangan untuk periode lalu diaudit oleh auditor pendahulu.

     b) Saldo awalCSaldo akun yang ada pada awal periode. Saldo awal didasarkan

     pada saldo akhir periode lalu dan mencerminkan dampak transaksi dan

    kejadian periode lalu dan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam periode

    lalu. Saldo awal juga mencakup hal-hal yang memerlukan pengungkapan yang

    telah ada pada awal periode, seperti kontijensi dan komitmen.

    c) Auditor pendahuluCAuditor dari AP lain, yang mengaudit laporan

    keuangan suatu entitas dalam periode lalu dan telah digantikan oleh auditor 

     pengganti.

    *E"EN"UAN PRSEDUR AUD)"

    Saldo Awal

    1. Auditor harus membaca laporan keuangan terkini, jika ada, dan laporan auditor 

     pendahulu, jika ada, untuk informasi yang relean dengan saldo awal, termasuk 

     pengungkapan.

    2. Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah saldoawal mengandung kesalahan penyajian material dan berdampak terhadap laporan

    keuangan periode berjalan dengan

    a. /enentukan apakah saldo akhir periode lalu secara benar telah dipindahkan ke

     periode berjalan atau, jika tepat, telah disajikan kembali+

     b. /enentukan apakah saldo awal telah mencerminkan penerapan kebijakan

    akuntansi yang semestinya+ dan

    c. /elakukan satu atau lebih hal berikut (:ef Para. A%-A3) (i) /ereiu kertas

    kerja auditor pendahulu untuk memperoleh bukti yang terkait dengan saldo

    awal, jika laporan keuangan tahun lalu telah diaudit+

    - /engealuasi apakah prosedur audit yang dilakukan dalam periode berjalan

    menyediakan bukti yang relean dengan saldo awal+ atau

    - /elakukan prosedur audit spesifik untuk memperoleh bukti yang terkait

    dengan saldo awal.

    3. "ika auditor memperoleh bukti audit bahwa saldo awal mengandung kesalahan

     penyajian yang dapat secara material berdampak terhadap laporan keuangan periode

     berjalan, auditor harus melakukan prosedur audit tambahan yang diperlukan dalam

    kondisi tersebut untuk menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan periode

    26

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    27/96

     berjalan. "ika auditor menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian tersebut ada dalam

    laporan keuangan periode berjalan, auditor harus mengkomunikasikan kesalahan

     penyajian tersebut kepada tingkat manajemen yang semestinya dan pihak yang

     bertanggung jawab atas tata kelola berdasarkan SPA 01$.%

     Konsistensi Kebiakan Akuntansi

    4. Auditor harus memperoleh bukti audit kompeten yang cukup dan tepat tentang apakah

    kebijakan akuntansi yang tercermin dalam saldo awal telah diterapkan secara

    konsisten dalam laporan keuangan periode berjalan, dan apakah perubahan kebijakan

    akuntansi telah dicatat dengan tepat serta disajikan dan diungkapkan secara memadai

    sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.

     Informasi yang Relevan dalam (aporan Auditor Pendahulu

    5. "ika laporan keuangan periode lalu telah diaudit oleh auditor pendahulu dan terdapat

    modifikasi terhadap opini, auditor harus mengealuasi dampak atas hal yang

    menyebabkan modifikasi tersebut terhadap penilaian risiko kesalahan penyajian

    material dalam laporan keuangan periode berjalan berdasarkan SPA %!1.0

    *$/i.!u#an dan P$#a!-%an Audit

    Saldo Awal

    !$. "ika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang berkaitan

    dengan saldo awal, auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau

    opini tidak menyatakan pendapat berdasarkan SPA 3$1.1

    (:ef Para A4)

    !!. "ika auditor menyimpulkan bahwa saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang

    material terhadap laporan keuangan periode berjalan, dan dampak kesalahan

     penyajian tersebut tidak dicatat dengan tepat, atau tidak disajikan atau diungkapkan

    dengan memadai, maka auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian

    atau opini tidak wajar, berdasarkan SPA 3$1.

     Konsistensi Kebiakan Akuntansi

    !#. "ika auditor menyimpulkan bahwa

    a. kebijakan akuntansi periode berjalan tidak diterapkan secara konsisten dalam

    kaitannya dengan saldo awal berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang

     berlaku, atau

     b. perubahan atas kebijakana akuntansi tidak dicatat dengan tepat, atau tidak 

    disajikan atau diungkapkan secara memadai, berdasarkan kerangka pelaporan

    keuangan yang berlaku, auditor harus memberikan opini wajar tanpa

    27

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    28/96

     pengecualian atau opini tidak wajar berdasarkan SPA 3$1.

     Modifikasi terhadap "pini dalam (aporan Auditor Pendahulu

    !%. "ika opini auditor pendahulu atas laporan keuangan periode lalu berisi modifikasi

    terhadap opini auditor masih relean dan material terhadap laporan keuangan periode

     berjalan, auditor harus memodifikasi opini atas laporan keuangan periode berjalan

     berdasarkan SPA 3$1 dan SPA 3!$. (:ef Para. A5)

    A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N

    P%-/$du% audit

     Pertimbangan Spesifik terhadap #ntitas Sektor Publik ,Ref- Para. /0

    A!. 6alam sektor publik, mungkin saja terdapat pembatasan peraturan perundang-

    undangan atas informasi yang dapat diperoleh auditor pengganti dari auditor  pendahulu. Sebagai contoh, jika suatu entitas sektor publik sebelumnya telah diaudit

    oleh auditor yang ditunjuk berdasarkan peraturan perundang-undangan (sebagai

    contoh, Auditor P atau pihak berkualifikasi lainnya yang ditunjuk atas nama

    Auditor P) dipriatisasi, maka akses ke kertas kerja atau informasi lainnya yang

    dapat disediakan oleh auditor yang ditunjuk berdasarkan peraturan perundang-

    undangan kepada auditor yang baru ditunjuk, yang berada dalam sektor swasta,

    mungkin dibatasi oleh peraturan perundang-undangan tentang kerahasian. 6alam

    situasi yang di dalamnya komunikasi tersebut dibatasi, bukti audit mungkin perlu

    diperoleh melalui cara lain dan, jika bukti audit yang cukup dan tepat tidak dapat

    diperoleh, maka auditor perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap opininya.

    A#. "ika auditor yang ditunjuk menurut peraturan perundang-undangan melakukan

    outsource suatu audit atas entitas sektor publik ke kantor akuntan publik, dan

    menunjuk suatu kantor akuntan publik selain kantor akuntan publik yang mengaudit

    laporan keuangan entitas sektor publik dalam periode lalu, hal ini tidak dianggap

    sebagai perubahan auditor bagi auditor yang ditunjuk. &ergantung pada sifat

     perjanjian outsourcing, suatu perikatan audit mungkin dipandang sebagai perikatan

    audit tahun pertama dari perspektif auditor kantor akuntan publik dalam memenuhi

    tanggung jawab mereka, dan oleh karena itu SPA ini berlaku.

    Saldo Awal ,Ref- Para. /,*00

    A%. Sifat dan lingkup prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh bukti audit

    yang cukup dan tepat terkait dengan saldo awal tergantung pada hal-hal sebagai

     berikut ebijakan akuntansi yang diterapkan oleh entitas.Sifat saldo akun, golongan

    28

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    29/96

    transaksi dan pengungkapan, serta risiko atas kesalahan penyajian material dalam

    laporan keuangan periode berjalan.Signifikansi saldo awal sehubungan dengan

    laporan keuangan periode berjalan. Apakah laporan keuangan periode lalu telah

    diaudit dan, jika demikian, apakah opini auditor pendahulu dimodifikasi.

    A0. "ika laporan keuangan periode lalu diaudit oleh auditor pendahulu, auditor 

    mungkin dapat memperoleh bukti audit yang memadai dan tepat terkait dengan saldo

    awal dengan mereiu kertas kerja auditor pendahulu. Apakah reiu tersebut

    memberikan bukti audit yang cukup dan tepat dipengaruhi oleh kompetensi dan

    independensi profesional auditor pendahulu.

    A1. etentuan etika dan profesional yang relean memandu komunikasi auditor 

     pengganti dengan auditor pendahulu.

    A2. 'ntuk aset dan liabilitas lancar, beberapa bukti audit tentang saldo awal biasanyadiperoleh sebagai bagian dari prosedur audit tahun berjalan. Sebagai contoh,

     penerimaan (pembayaran) dari saldo piutang (saldo utang) awal tahun dalam tahun

     berjalan akan memberikan bukti audit tentang keberadaan, hak dan kewajiban,

    kelengkapan dan penilaian yang terkandung dalam saldo awal akun-akun tersebut.

    6alam kasus sediaan, auditor mungkin mengalami kesulitan untuk memperoleh

    keyakinan atas sediaan yang pada awal tahun. 8leh karena itu, tambahan prosedur 

     biasanya diperlukan, dan satu atau lebih dari prosedur berikut dapat memberikan bukti

    audit yang memadai dan tepat 8bserasi terhadap suatu penghitungan fisik sediaan

    yang dilakukan saat ini dan rekonsiliasi hasilnya ke kuantitas sediaan pada awal

    tahun.Pelaksanaaan prosedur audit atas penilaian unsur-unsur sediaan awal.

    Pelaksanaan prosedur audit atas laba bruto dan pisah batas.

    A3. 'ntuk aset dan liabilitas tidak lancar, seperti aset tetap, inestasi, dan utang

     jangka panjang, beberapa bukti audit dapat diperoleh dengan memeriksa catatan

    akuntansi dan informasi lain yang mendasari saldo awal. 6alam kasus tertentu,

    auditor mungkin memperoleh beberapa bukti audit tentang saldo awal melalui

    konfimasi dengan pihak ketiga+ sebagai contoh, untuk utang jangka panjang dan

    inestasi. 6alam kasus lainnya, auditor mungkin perlu melakukan berbagai prosedur 

    audit tambahan.

    *$/i.!u#an dan P$#a!-%an Audit

    Saldo Awal (:ef Para. !$)

    A4. SPA 3$1 menetapkan ketentuan dan memberikan panduan atas kondisi tertentu

    yang dapat menyebabkan suatu modifikasi terhadap opini auditor atas laporan

    29

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    30/96

    keuangan, jenis opini yang semestinya untuk kondisi tersebut, dan isi laporan auditor 

     bila opini auditor dimodifikasi. etidakmampuan auditor untuk memperoleh bukti

    audit yang cukup dan tepat atas saldo awal dapat mengakibatkan satu dari modifikasi

    terhadap opini dalam laporan auditor berikut ini

    a) 8pini wajar dengan pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat,

    sesuai dengan kondisi yang bersangkutan, atau

     b) 8pini wajar dengan pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat, jika

    tepat, atas hasil usaha dan arus kas, jika relean, dan opini tanpa modifikasian

    atas posisi keuangan, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan.

    La.!i%an $n9aku! )#u/t%a/i La!-%an Audit-%

    /odifikasi terhadap 8pini dalam Daporan Auditor Pendahulu (:ef Para. !%)

    A5. 6alam beberapa situasi, modifikasi terhadap opini auditor pendahulu mungkin tidak 

    relean dan material terhadap opini atas laporan keuangan periode berjalan. Sebagai contoh,

    hal ini mungkin terjadi jika ada pembatasan ruang lingkup dalam periode lalu, tetapi masalah

    yang menimbulkan pembatasan ruang lingkup tersebut telah diselesaikan dalam periode

     berjalan

    SA 520

    “P%-/$du% Ana#iti/”

    PENDAHULUAN

    Ruan Linku! SPA

    Standar Perikatan Audit (BSPAB) ini mengatur penggunaan prosedur analitis oleh auditor 

    sebagai pengujian substantif (prosedur analitis subtantifB). SPA ini juga mengatur tanggung

     jawab auditor untuk melakukan prosedur analitis pada tahap akhir audit yang akan membantu

    auditor pada waktu merumuskan suatu kesimpulan keseluruhan atas laporan keuangan.

    "ana# B$%#aku E&$kti& 

    SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah

    ! "anuari #$!%.

    "uuan

    &ujuan auditor adalah

    (a) 'ntuk mendapatkan bukti audit relean dan andal ketika menggunakan prosedur 

    analitis substantif+

    30

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    31/96

    (b) 'ntuk merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang

    membantu auditor dalam merumuskan kesimpulan keseluruhan apakah laporan

    keuangan konsisten dengan pemahaman auditor terhadap entitas.

    DE()N)S)

    'ntuk tujuan SPA, istilah prosedur analitisB berarti pengealuasian terhadap informasi

    keuangan yang dilakukan melalui analisis hubungan antara data keuangan dan data

    nonkeuangan. Prosedur analitis juga mencakup inestigasi sebagaimana yang diperlukan atas

    fluktuasi atau hubungan teridentifikasi yang tidak konsisten dengan informasi relean lain.

    (:ef Para.A!-A%).

    *E"EN"UAN

    P%-/$du% Ana#iti/ Su/tanti& 

    Pada waktu merancang dan melaksanakan prosedur analitis substantif, sendiri atau dalam

    kombinasi dengan pengujian rinci, sebagai prosedur substantif berdasarkan SPA %%$,% auditor 

    harus (:ef Para. A0-A1).

    (a) /enentukan kecocokan prosedur analitis substantif untuk asersi yang tersedia+ (:ef

    Para. A2-A!!)

    (b) /engealuasi keandalan data yang dijadikan dasar oleh auditor untuk 

    mengembangkan ekspektasi atas jumlah tercatat atau rasio+ (:ef Para. A!#-A!0)

    (c) /engembangkan ekspektasi atas jumlah tercatat atau rasio dan mengealuasi apakah

    ekspektasi tersebut telah cukup tepat untuk mengidentifikasi kesalahan penyajian+ dan

    (:ef Para. A!1)

    (d) /enentukan jumlah perbedaan antara jumlah tercatat dengan nilai yang diharapkan

    yang dapat diterima tanpa memerlukan inestigasi lebih lanjut seperti yang

    disyaratkan oleh paragraf 3. (:ef Para. A!2)

    P%-/$du% Ana#iti/ +an $.antu Audit-% *$tika $.$ntuk *$/i.!u#an

    *$/$#u%uan

    Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang

    membantu auditor ketika membentuk kesimpulan keseluruhan tentang apakah laporan

    keuangan telah disajikan konsisten dengan pemahaman auditor atas entitas.(:ef Para. A!3-

    A!5)

    "ika prosedur analitis yang dilakukan berdasarkan SPA ini mengidentifikasi adanya fluktuasi

    atau hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relean lainnya, maka auditor harusmenginestigasi perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut

    31

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    32/96

    (a) /eminta keterangan kepada manajemen dan memperoleh bukti audit yang tepat dan

    relean dengan respons manajemen+ dan

    (b) /elaksanakan prosedur audit lainnya yang diperlukan sesuai dengan kondisinya.

    (:efPara. A#$-A#!)

    A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N

    D$&ini/i P%-/$du% Ana#iti/ (:ef Para. 0)

    A!. Prosedur analitis mencakup pertimbangan atas perbandingan informasi keuangan

    entitas dengan, sebagai contoh nformasi komparatif periode lalu. >asil entitas yang

    diantisipasi, seperti anggaran atau prakiraan, atau ekpektasi auditor, seperti estimasi

     penyusutan.

    A#. Prosedur analitis juga mencakup pertimbangan atas hubungan-hubungan, sebagaicontoh 6i antara unsur-unsur informasi keuangan yang akan diharapkan sesuai

    dengan suatu pola yang dapat diprediksi berdasarkan pengalaman entitas, seperti

     persentase laba bruto. Antara informasi keuangan dan informasi nonkeuangan yang

    relean, seperti hubungan antara beban gaji dengan jumlah karyawan.

    A%. erbagai metode dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur analitis. /etode-

    metode tersebut berkisar dari melakukan perbandingan sederhana hingga melakukan

    analisis yang kompleks dengan menggunakan teknik statistik yang mutakhir. Prosedur 

    analitis dapat diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian, komponen, dan unsur 

    informasi secara indiidu.

    P%-/$du% Ana#iti/ Su/tanti& (:ef Para. 1)

    A0. Prosedur substantif yang dilakukan oleh auditor pada tingkat asersi dapat berupa

     pengujian detail, prosedur analitis substantif, atau kombinasi keduanya. eputusan

    tentang prosedur audit mana yang dilakukan dibuat berdasarkan pertimbangan auditor 

    atas efektiitas dan efisiensi yang diharapkan dari prosedur audit yang tersedia.

    A1. Auditor dapat meminta keterangan kepada manajemen tentang ketersediaan dan

    keandalan informasi yang diperlukan untuk menerapkan prosedur analitis substantif,

    dan hasil prosedur analitis yang dilakukan oleh entitas.

    *$t$!atan P%-/$du% Ana#iti/ "$%t$ntu untuk A/$%/i +an Ada (:ef Para. 1(a))

    A2. Prosedur analitis substantif pada umumnya lebih dapat diterapkan pada transaksi

    dengan olume besar yang cenderung dapat diprediksi sepanjang waktu. Penerapan

    32

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    33/96

     prosedur analitis yang direncanakan dilakukan berdasarkan ekspektasi bahwa terdapat

    hubungan nyata di antara data dan bahwa hubungan tersebut berlanjut dalam kondisi

    ketika tidak terdapat kondisi sebaliknya yang diketahui. 7amun, ketepatan prosedur 

    analitis tertentu akan bergantung pada penilaian auditor atas seberapa efektif prosedur 

    tersebut akan mendeteksi suatu kesalahan penyajian.

    A3. 6alam beberapa kasus, bahkan suatu model prediktif sederhana mungkin efektif 

    sebagai prosedur analitis. Penggunaan rasio perdagangan yang diakui secara luas

    (seperti marjin laba untuk berbagai entitas ritel yang berbeda) seringkali dapat

    digunakan secara efektif dalam prosedur analitis substantif untuk menyediakan bukti

    yang mendukung kewajaran jumlah yang tercatat.

    A4. "enis prosedur analitis yang berbeda menyediakan tingkat keyakinan yang berbeda.

    Perhitungan dan perbandingan persentase laba bruto sebagai suatu cara untuk mengonfirmasi jumlah pendapatan dapat menyediakan bukti yang kurang persuasif,

    tetapi dapat menyediakan koroborasi yang berguna ketika digunakan bersama dengan

     prosedur audit lainnya.

    A5. Penentuan ketepatan prosedur analitis substantif tertentu dipengaruhi oleh sifat asersi

    dan penilaian auditor atas risiko kesalahan penyajian material.

    A!$. Prosedur analitis substantif tertentu dapat juga dianggap tepat ketika pengujian detail

    dilakukan atas asersi yang sama.

    Pertimbangan Spesifik terhadap 9ntitas Sektor Publik 

    A!!. >ubungan antara unsur-unsur laporan keuangan secara indiidu yang secara

    tradisional dipertimbangkan dalam audit entitas bisnis belum tentu selalu relean

    dalam audit entitas pemerintahan atau entitas sektor publik nonbisnis. Selain itu,

    karena pengeluaran untuk pembelian aset belum tentu dikapitalisasi, maka

    kemungkinan tidak terdapat hubungan antara pengeluaran atas. 6isamping itu, data

    industri atau statistik untuk tujuan perbandingan belum tentu tersedia di sektor publik.

     7amun, hubungan-hubungan lainnya kemungkinan relean.

     Keandalan Data (:ef Para. 1(b))

    A!#. eandalan data dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya, serta bergantung pada kondisi

    ketika data tersebut diperoleh. 8leh karena itu, hal-hal di bawah ini relean ketika

    menentukan apakah suatu data dapat diandalkan untuk tujuan perancangan prosedur 

    analitis substantif

    (a) Sumber informasi yang tersedia.

    (b) omparabilitas informasi yang tersedia.

    33

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    34/96

    (c) Sifat dan releansi informasi yang tersedia+ dan

    (d) Pengendalian terhadap penyusunan informasi yang dirancang untuk memastikan

    kelengkapan, keakurasian, dan kealiditasan.

    A!%. Auditor dapat mempertimbangkan untuk menguji efektiitas operasi pengendalian,

     jika relean, terhadap penyiapan informasi entitas yang digunakan oleh auditor dalam

    melakukan prosedur analitis substantif sebagai respons terhadap risiko yang dinilai.

    etika pengendalian tersebut efektif, pada umumnya auditor memiliki keyakinan yang

    lebih besar atas keandalan informasi dan, oleh karena itu, juga atas hasil prosedur 

    analitis. eefektiitasan operasi pengendalian terhadap informasi nonkeuangan

    seringkali dapat diuji bersamaan dengan pengujian pengendalian lainnya.

    A!0. >al-hal yang dibahas dalam paragraf A!#(a)-A!#(d) adalah relean tanpa

    memperhatikan apakah auditor melaksanakan prosedur analitis substantif atas laporankeuangan akhir periode entitas, atau pada suatu tanggal interim dan merencanakan

    untuk melakukan prosedur analitis substantif untuk periode sisanya. SPA %%$

    menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan atas prosedur substantif yang

    dilakukan pada suatu tanggal interim.

     Pengevaluasian tentang Apakah #kspektasi telah +ukup $epat (:ef Para. 1(c):

    A!1. >al-hal yang relean dengan ealuasi auditor tentang apakah ekspektasi dapat

    dikembangkan dengan cukup tepat untuk mengidentifikasi suatu kesalahan penyajian

    yang, jika diagregasikan dengan kesalahan penyajian yang lain, mengakibatkan

    laporan keuangan disajikan salah secara material, mencakup eakurasian prediksi

    hasil yang diharapkan dari prosedur analitis substantie.

    &ingkat informasi yang dapat diagregasi.

    etersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi nonkeuangan.

     Perbedaan antara 1umlah $er*atat dengan 2ilai yang Diharapkan yang Dapat Diterima

    (:ef Para. 1(d)

    A!2. Penentuan auditor tentang jumlah perbedaan dari ekspektasi yang dapat diterima tanpa

    inestigasi lebih lanjut dipengaruhi oleh materialitas dan kekonsistensian dengan

    tingkat keyakinan yang diinginkan, juga dengan memperhitungkan kemungkinan

     bahwa kesalahan penyajian, baik secara indiidual atau ketika diagregasikan dengan

    kesalahan penyajian yang lain, dapat menyebabkan laporan keuangan disajikan salah

    secara material. SPA %%$ mengharuskan auditor untuk memperoleh bukti audit yang

    lebih persuasif ketika semakin tinggi penilaian risiko auditor. "ika risiko yang dinilai

    34

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    35/96

    meningkat, maka semakin menurun nilai perbedaan yang dapat diterima tanpa

    inestigasi lebih lanjut untuk mencapai tingkat keyakinan yang diinginkan

    P%-/$du% Ana#iti/ +an $.antu da#a. $.$ntuk *$/i.!u#an *$/$#u%uan (:ef

    Para. 2)

    A!3. esimpulan yang diperoleh dari hasil prosedur analitis yang dirancang dan

    dilaksanakan sesuai dengan paragraf 2 dimaksudkan untuk menguatkan kesimpulan

    yang dapat dibuat selama audit laporan keuangan indiidual komponen atau unsur-

    unsur laporan keuangan. >al ini membantu auditor untuk membentuk kesimpulan

    yang layak sebagai dasar bagi opini auditor.

    A!4. >asil prosedur analitis tersebut dapat mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian yang

    sebelumnya tidak disadari. 6alam kondisi ini, SPA %!1 mengharuskan auditor untuk 

    mengubah penilaian risiko kesalahan penyajian material dan memodifikasi prosedur audit yang telah direncanakan lebih lanjut sesuai dengan risiko tersebut.

    A!5. Prosedur analitis yang dilaksanakan berdasarkan paragraf 2 dapat sama dengan

     prosedur yang akan digunakan dalam penilaian risiko.

    P$nin$/tia/ian Ha/i# P%-/$du% Ana#iti/ (:ef Para. 3)

    A#$. ukti audit yang relean dengan respons manajemen dapat diperoleh dengan

    mengealuasi respons tersebut dengan memperhitungkan pemahaman auditor atas

    entitas dan lingkungannya, serta dengan bukti audit lain yang diperoleh selama proses

     pelaksanaan audit.

    A#!. ebutuhan untuk melaksanakan prosedur audit lainnya dapat muncul bila manajemen

    tidak mampu menyediakan penjelasan, atau penjelasan bersama dengan bukti audit

    yang relean dengan respons manajemen, dipandang oleh auditor tidak cukup.

    SA 530

    “Sa.!#in Audit”

    35

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    36/96

    PENDAHULUAN

    Ruan Linku! SPA )ni

    !. Standar Perikatan Audit (BSPAB) ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk 

    menggunakan sampling audit dalam pelaksanaan prosedur audit. >al ini berkaitan dengan

     penggunaan sampling statistik maupun nonstatistik.

    #. SPA ini melengkapi SPA 1$$! yang berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk 

    merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup

    dan tepat sebagai dasar yang memadai untuk menarik kesimpulan yang dipakai sebagai

     basis opini auditor.

    "ana# B$%#aku E&$kti& 

    %. SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau

    setelah ! "anuari #$!%.

    "U'UAN

    0. &ujuan penggunaan sampling audit oleh auditor yakni memberikan basis yang memadai

     bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber 

     pemilihan sampel.

    DE()N)S)

    1. 'ntuk tujuan SPA ini, istilah berikut memiliki makna sebagai berikut

    (a) Sampling audit (sampling)CPenerapan prosedur audit terhadap kurang dari !$$< unsur 

    dalam suatu populasi audit yang relean sedemikian rupa sehingga semua unit sampling

    memiliki peluang yang sama untuk dipilih bagi auditor untuk menarik kesimpulan.

    (b) PopulasiCeseluruhan set data yang merupakan sumber dari suatu sampel yang dipilih

    dan auditor berkeinginan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan set data tersebut.

    (c) :isiko samplingC:isiko bahwa kesimpulan auditor yang didasarkan pada suatu sampel

    dapat berbeda dengan kesimpulan jika prosedur audit yang sama diterapkan pada

    keseluruhan populasi. 6alam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih

    efektif daripada kenyataannya, atau dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan

     penyajian material tidak ada padahal dalam kenyataannya ada. Auditor lebih khawatir 

    dengan tipe kesimpulan salah ini karena kesalahan tersebut dapat mempengaruhi

    efektifitas audit dan menyebabkan suatu opini audit yang tidak tepat. "enis kesimpulan

    salah semacam ini berdampak terhadap efisiensi audit yang biasanya akan menyebabkan

    36

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    37/96

    adanya pekerjaan tambahan untuk menetapkan bahwa kesimpulan semula adalah tidak 

     benar.

    (d) :isiko nonsamplingC:isiko bahwa auditor mencapai suatu kesimpulan yang salah

    dengan alasan apapun yang tidak terkait dengan risiko sampling (:ef Para A!)

    (e) AnomaliCSuatu kesalahan penyajian atau penyimpangan yang secara jelas tidak 

    mewakili kesalahan penyajian atau penyimpangan dalam suatu populasi.

    (f) 'nit samplingC'nsur-unsur indiidual yang membentuk suatu populasi. (:ef Para A#)

    (g) Sampling statistikCSuatu pendekatan sampling yang memiliki karakteristik sebagai

     berikut

    (i) Pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara acak+ dan (ii) Penggunaan teori

     probabilitas untuk menilai hasil sampel, termasuk untuk mengukur risiko sampling.

    Pendekatan sampling yang tidak memiliki karakteristik-karakteristik dan dianggapsebagai sampling nonstatistik.

    (h) StratifikasiCProses pembagian suatu populasi ke dalam sub-sub populasi.

    (i) Salah saji yang dapat diterimaCsuatu jumlah moneter yang ditetapkan oleh auditor untuk 

    memperoleh suatu tingkat asurans yang tepat bahwa jumlah kesalahan penyajian yang

    ditetapkan oleh auditor tidak melebihi kesalahan penyajian sesungguhnya di dalam

     populasi. (:ef Para A%)

    (j) &ingkat penyimpangan yang dapat diterimaCsuatu tingkat penyimpangan dari prosedur 

     pengendalian internal yang telah ditetapkan yang ditentukan oleh auditor.

    *$t$ntuan P$%an9anan, Uku%an dan P$.i#ian Un/u%;un/u% Sa.!$# untuk Diui

    2. etika merancang suatu sampel audit, auditor harus mempertimbangkan tujuan prosedur 

    audit dan karakteristik populasi yang menjadi sumber suatu sampel. (:ef Para. A0-A5)

    3. Auditor harus menentukan suatu ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko

    sampling. (:ef Para. A!$-A!!)

    4. Auditor harus memilih unsur-unsur yang akan menjadi sampel sedemikian rupa.

    (:efPara. A!#-A!%)

    P$#ak/anaan P%-/$du% Audit

    5. Auditor harus melaksanakan prosedur audit yang tepat untuk tujuan yang hendak 

    dicapai.

    37

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    38/96

    !$. "ika prosedur audit tidak dapat diterapkan pada unsur pilihan, maka auditor harus

    melaksanakan prosedur tersebut atas suatu unsur pengganti. (:ef Para. A!0)

    !!. Audit yang telah dirancang, atau prosedur alternatif lainnya yang sesuai, terhadap suatu

    unsur pilihan, maka auditor harus menetapkan unsur tersebut sebagai suatu

     penyimpangan dari pengendalian yang telah ditetapkan sebelumnya atau suatu kesalahan

     penyajian. (:ef Para. A!1-A!2)

    Si&at dan P$n+$a P$n+i.!anan dan Sa#a Sai

    !#. Auditor harus menginestigasi sifat dan penyebab penyimpangan atau kesalahan

     penyajian yang teridentifikasi serta menilai dampaknya terhadap tujuan prosedur audit.

    (:ef Para. A!3)

    !%. 6alam keadaan tertentu, ketika auditor mempertimbangkan bahwa suatu kesalahan

     penyajian atau penyimpangan yang ditemukan dalam suatu sampel adalah suatu anomali,auditor harus memperoleh tingkat kepastian yang tinggi bahwa kesalahan penyajian atau

     penyimpangan semacam itu bukanlah mewakili populasi yang bersangkutan.

    $.!%-+$k/ikan Sa#a Sai

    !0. Auditor harus memproyeksikan kesalahan penyajian yang ditemukan dalam sampel ke

     populasi. (:ef Para. A!4-A#$)

    P$n$a#ua/ian Ha/i# Sa.!#in Audit

    !1. Auditor harus menilai

    a. >asil sampel+ dan (:ef Para. A#!-A##)

     b. Apakah sampling audit telah menyediakan basis yang wajar untuk penarikan

    kesimpulan tentang populasi yang telah diuji. (:ef Para. A#%)

    A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N

    D$&ini/i

     Risiko 2onsampling (:ef Para. 1(d))

    A!. ontoh risiko nonsampling mencakup penggunaan prosedur audit yang tidak tepat,

    interpretasi yang salah terhadap bukti audit, dan kegagalan untuk mengakui suatu

    kesalahan penyajian atau penyimpangan.

    %nit Sampling (:ef Para. 1(f))

    A#. 'nit sampling dapat berupa unsur-unsur fisik atau unit moneter.

    Salah Sai yang Dapat Diterima (:ef Para. 1(i))

    A%. Salah saji yang dapat diterima adalah penerapan materialitas kinerja, seperti yang

    dijelaskan dalam SPA %#$#, terhadap suatu prosedur sampling tertentu. Salah saji

    38

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    39/96

    yang dapat diterima kemungkinan memiliki jumlah yang sama atau jumlah yang lebih

    rendah daripada materialitas kinerja.

    P$%an9anan, Uku%an dan P$.i#ian Un/u%;un/u% Sa.!$# untuk Diui

     Peran*angan Sampel (:ef Para. 2)

    A0. Sampling audit dapat dirancang dengan menggunakan pendekatan sampling secara

    statistik atau nonstatistik.

    A1. etika merancang suatu sampel audit, pertimbangan auditor mencakup tujuan spesifik 

    yang hendak dicapai dan kemungkinan kombinasi prosedur audit terbaik untuk dapat

    mencapai tujuan tersebut.

    A2. Pertimbangan auditor tentang tujuan prosedur audit, sebagaimana yang disyaratkan

    oleh paragraf 2, mencakup suatu pemahaman yang jelas tentang apa yang merupakan

    suatu penyimpangan atau kesalahan penyajian sehingga semua, dan hanya, kondisi-kondisi yang relean dengan tujuan prosedur audit tersebutlah yang dimasukkan ke

    dalam ealuasi terhadap penyimpangan atau pemproyeksian kesalahan penyajian.

    A3. 6alam mempertimbangkan karakteristik suatu populasi untuk pengujian pengendalian,

    auditor melakukan suatu penilaian estimasi tingkat penyimpangan berdasarkan

     pemahaman auditor tentang pengendalian-pengendalian yang relean atau berdasarkan

     pemeriksaan atas sejumlah kecil unsur dalam populasi.

    A4. 6alam mempertimbangkan karakteristik populasi yang menjadi sumber pengambilan

    sampel, auditor mungkin menentukan bahwa stratifikasi atau pemilihan nilai

    tertimbang ,value&weighted sele*tion0 merupakan metode yang tepat.

    A5. eputusan untuk menggunakan pendekatan statistik atau nonstatistik dalam sampling

    membutuhkan pertimbangan auditor+ namun, ukuran sampel bukan merupakan kriteria

    yang tepat untuk membedakan antara pendekatan tersebut.

    %kuran Sampel (:ef Para.3)

    A!$. &ingkat risiko sampling yang auditor bersedia untuk menerimanya berdampak terhadap

    ukuran sampel yang diperlukan. Semakin kecil risiko yang auditor bersedia untuk 

    menerimanya, semakin besar ukuran sampel yang diperlukan.

    A!!. 'kuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu formula berbasis statistik 

    atau melalui pertimbangan profesional.

     Pemilihan %nsur untuk Diui (:ef Para. 4)

    A!#. 6engan sampling statistik, unsur-unsur dipilih dengan suatu cara yang setiap unit

    sampling memiliki suatu probabilitas yang diketahui untuk dipilih. 6engan sampling

    39

  • 8/19/2019 SA 500 - 505

    40/96

    nonstatistik, pertimbangan auditor digunakan untuk memilih unsur yang dijadikan

    sampel.

    A!%. /etode utama pemilihan sampel adalah penggunaan pemilihan acak, pemilihan

    sistematik dan pemilihan sembarang