Upload
sekarini-tirtha
View
228
Download
1
Embed Size (px)
Citation preview
8/19/2019 SA 500 - 505
1/96
Qwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklz
xcvbnmqwertyuiopasdfghj
klzxcvbnmqwertyuiopasdfg
hjklzxcvbnmqwertyuiopasd
ghjklzxcvbnmqwertyuiopa
sdfghjklzxcvbnmqwertyuio
pasdfghjklzxcvbnmqwertyu
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwe
rtyuiopasdfghjklzxcvbnmq
wertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxcv
bnmqwertyuiopasdfghjklzx
cvbnmqwertyuiopasdf
STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN
PUBLIK (SPAP)
BUKTI AUDIT
SA 500, SA 501, SA 505, SA 510, SA 520, SA 530, SA 540,
SA 550, SA 560, SA 270, SA 580
SA 500
1
8/19/2019 SA 500 - 505
2/96
“Bukti Audit”
PENDAHULUAN
Ruan Linku!
Standar Perikatan Audit (SPA) ini menjelaskan tentang hal yang merupakan bukti audit dalamsuatu audit laporan keuangan, dan berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk merancang
dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk
memungkinkan penarikan kesimpulan memadai yang menjadi basis opini auditor.
SPA ini berlaku untuk semua bukti audit yang diperoleh selama pelaksanaan audit. SPA lain
mengatur aspek-aspek spesifik audit. ukti audit yang harus diperoleh untuk hal-hal tertentu,
prosedur spesifik untuk memperoleh bukti audit, dan penilaian apakah bukti audit yang cukup
dan tepat telah diperoleh.
"ana# B$%#aku E&$kti&
SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah
! "anuari #$!%.
"U'UAN
&ujuan auditor adalah untuk merancang dan melaksanakan prosedur audit sedemikian rupa
untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat untuk dapat menarik kesimpulan
memadai sebagai basis opini auditor.
DE()N)S)
'ntuk tujuan SPA, istilah-istilah di bawah ini memiliki makna sebagai berikut
a) atatan akuntansi * atatan entri akuntansi awal dan catatan pendukungnya (seperti,
cek dan catatan transfer dana elektronik+ faktur+ kontrak+ buku besar dan buku
pembantu, entri jurnal dan penyesuaian lainnya atas laporan keuangan yang tidak
tercermin dalam entri jurnal+ dan catatan seperti worksheet dan spreadsheet yang
mendukung alokasi biaya, perhitungan, rekonsiliasi, dan pengungkapan.
b) etepatan (bukti audit) * 'kuran tentang kualitas bukti audit. ukti audit dianggap
berkualitas jika bukti tersebut relean dan andal dalam mendukung kesimpulan yang
dijadikan basis opini auditor.
c) ukti audit * nformasi yang digunakan oleh auditor dalam menarik kesimpulan
sebagai basis opini auditor. ukti audit mencakup baik informasi yang terkandung
dalam catatan akuntansi yang mendasari laporan keuangan maupun informasi lain.
d) Pakar manajemen * ndiidu atau organisasi yang memiliki keahlian di bidang selainakuntansi atau audit, yang hasil pekerjaannya digunakan oleh entitas untuk membantu
2
8/19/2019 SA 500 - 505
3/96
entitas dalam menyusun laporan keuangan. uantitas bukti audit yang diperlukan
dipengaruhi oleh penilaian auditor atas resiko kesalahan penyajian material dan juga
kualitas bukti audit tersebut.
*E"EN"UAN
Bukti Audit +an uku! dan "$!at
Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit yang tepat sesuai dengan
keadaan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat.
)n&-%.a/i +an Diunakan /$aai Bukti Audit
Pada waktu merancang dan melaksanakan prosedur audit, auditor harus
mempertimbangkan releansi dan keandalan informasi yang digunakan sebagai bukti audit.
"ika informasi yang digunakan sebagai bukti audit telah disusun dengan menggunakan
pekerjaan pakar manajemen, auditor, sejauh diperlukan, harus mempertimbangkan signifikasi
pekerjaan pakar tersebut untuk tujuan auditor, dengan
a) /engealuasi kompetensi, kapabilitas, dan objektiitas pakar tersebut.
b) /emperoleh pemahaman atas pekerjaan pakar, dan
c) /engealuasi kesesuaian pekerjaan pakar tersebut sebagai bukti audit untuk asersi
yang relean
Pada waktu menggunakan informasi yang dihasilkan oleh suatu entitas, auditor harus
mengealuasi apakah informasi tersebut andal untuk tujuan auditor, termasuk, jika relean,dalam situasi untuk
a) /emperoleh bukti audit tentang akurasi dan kelengkapan informasi, dan
b) /engealuasi apakah informasi tersebut cukup tepat dan rinci untuk memenuhi tujuan
auditor
P$.i#ian Un/u% untuk P$nuian da#a. $.!$%-#$ Bukti Audit
etika merancang pengujian pengendalian dan pengujian rinci, auditor harus menentukan
cara pemilihan unsur untuk pengujian yang efektif dalam mencapai tujuan prosedur audit.
)nk-n/i/t$n/i Atau *$%uian Ata/ *$tidakanda#an Bukti Audit
"ika
a. ukti audit yang diperoleh dari suatu sumber bertentangan dengan bukti audit yang
diperoleh dari sumber lain+ atau manajemen menolak untuk mengoreksi beberapa atau
semua kesalahan penyajian yang dikomunikasikan oleh auditor, auditor harus
memperoleh pemahaman tentang alasan manajemen untuk tidak membuat koreksi dan
harus memperhitungkan pemahamannya tersebut pada waktu mengealuasi apakah
laporan keuangan secara keseluruhan bebas dari kesalahan penyajian material.
3
8/19/2019 SA 500 - 505
4/96
b. Auditor memiliki keraguan atas keandalan informasi yang digunakan sebagai bukti
audit, auditor harus menentukan modifikasi atau tambahan prosedur audit yang
diperlukan untuk menyelesaikan masalah tersebut, dan mempertimbangakan
dampaknya, jika ada, terhadap aspek lain audit.
A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N
Bukti Audit +an uku! dan "$!at
A!. ukti audit diperlukan untuk mendukung opini dan laporan auditor. ukti audit
memiliki sifat kumulatif dan terutama diperoleh dari prosedur audit yang dilaksanakan
selama proses audit. ukti audit juga dapat mencakup informasi yang diperoleh dari
sumber lain di luar entitas dan catatan akuntansi entitas. nformasi yang digunakan
sebagai bukti audit mungkin telah disiapkan oleh pakar manajemen dan mengenai
ketiadaan informasi juga dapat dipergunakan oleh auditor sebagai bukti audit.
A#. Sebagian besar pekerjaan auditor dalam merumuskan opini auditor terdiri dari
pemerolehan (inspeksi, obserasi, konfirmasi, penghitungan kembali, pelaksanaan
ulang, dan prosedur analitis) dan pengealuasian bukti audit. /eskipun permintaan
keterangan dapat memberikan bukti audit yang cukup penting, namun itu tidak dapat
digunakan untuk mendeteksi kesalahan penyajian material pada tingkat asersi maupun
efektiitas operasi pengendalian.
A%. eyakinan memadai diperoleh ketika auditor telah memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat dalam rangka menurunkan resiko audit sampai ke tingkat yang dapat
diterima.
A0. ecukupan dan ketepatan bukti audit saling berkaitan satu dengan yang lainnya.
uantitas bukti audit dipengaruhi oleh penilaian auditor atas resiko kesalahan
penyajian material dan kualitas bukti audit. Pemerolehan bukti audit yang banyak
tidak dapat mengompensasi buruknya kualitas bukti audit tersebut.
A1. etepatan merupakan ukuran kualitas bukti audit. eandalan bukti audit dipengaruhi
oleh sumber dan sifatnya, serta berhgantung pada masing-masing kondisi bukti audit
yang diperoleh.
A2. SPA %%$ mewajibkan auditor untuk menyimpulkan apakah bukti audit yang cukup dan
tepat telah diperoleh . ecukupan dan ketepatan bukti audit yang telah diperoleh
untuk menurunkan risiko audit sampai pada tingkat yang dapat diterima, dan dengan
demikian memungkinkan auditor untuk mengambil kesimpulan yang memadai
sebagai basis bagi opini auditor, merupakan suatu pertimbangan profesional.Sumber Bukti Audit
4
8/19/2019 SA 500 - 505
5/96
A3 (bukti audit diperoleh dari serrangkaian prosedur audit, dengan melakukan ini
auditor dapat menentukan bahwa catatan akuntansi internal konsisten dengan laporan
keuangan), A4 (keyakinan diperoleh dari konsistensi antara bukti audit dengan
sumber-sumber bukti),
A5 (informasi dari bukti audit dapat diperoleh dari pihak ketiga, laporan analis, dan
data pesaing).
Prosedur Audit untuk Memperoleh Bukti Audit
A!$ (bukti audit untuk menarik kesimpulan memadai sebagai basis opini auditor
dapat diperoleh dengan melaksanakan prosedur penilaian risiko+ prosedur audit
lanjutan+ pengujian pengendalian+ dan prosedur substantif),
A!! (prosedur audit dapat dipilih sesuai dengan konteks yang diterapkan oleh auditor.
ukti audit yang diperoleh dari audit sebelumnya dapat memberikan bukti audit yangtepat apabila telah melakukan prosedur audit yang berkelanjutan),
A!# (sifat dan saat prosedur audit yang digunakan dapat dipengaruhi oleh fakta
bahwa beberapa data akuntansi dan informasi lainnya mungkin hanya tersedia dalam
bentuk data elektronik),
A!% (beberapa informasi elektronik mungkin tidak dapat diperoleh kembali setelah
jangka waktu tertentu. 6engan demikian, auditor perlu meminta entitas untuk
menyimpan beberapa informasi untuk ditelaah).
nspeksi
A!0. nspeksi mencakup pemeriksaan atas catatan atau dokumen, baik internal maupun
eksternal, dalam bentuk kertas, elektronik, atau media lain, atau pemeriksaan fisik atas
suatu aset.
A!1. eberapa dokumen menunjukkan bukti keberadaan aset secara langsung. 7amun,
inspeksi atas dokumen semacam ini mungkin tidak dapat memberikan bukti audit
tentang kepemilikan atau nilai.
A!2. nspeksi atas aset berwujud dapat memberikan bukti audit yang andal dalam
hubungannya dengan keberadaannya, namun tidak dapat digunakan untuk
membuktikan asersi hak dan kewajiban suatu entitas, atau penilaian atas aset tersebut.
8bserasi
A!3. 8bserasi terdiri dari melihat langsung suatu proses atau prosedur yang dilakukan
oleh orang lain. 8bserasi memberikan bukti audit tentang pelaksanaan suatu proses
5
8/19/2019 SA 500 - 505
6/96
atau prosedur, namun hanya terbatas pada titik waktu tertentu pada saat obserasi
dilaksanakan.
onfirmasi 9ksternal
A!4. onfirmasi eksternal merupakan bukti audit yang diperoleh auditor sebagai respons
langsung tertulis dari pihak ketiga (pihak yang mengonfirmasi), dalam bentuk kertas,
atau secara elektronik, atau media lain. Prosedur konfirmasi eksternal seringkali
relean untuk mencapai asersi yang berhubungan dengan saldo akun tertentu dan
unsur-unsurnya. 7amun, konfirmasi eksternal tidak perlu dibatasi untuk saldo akun
saja.
Penghitungan 'langA!5. Penghitungan ulang terdiri dari pengecekan akurasi penghitungan matematis dalam
dokumen atau catatan. Penghitungan ulang dapat dilakukan secara manual atau secara
elektronik.
Pelaksanaan embali
A#$. Pelaksanakan kembali adalah pelaksanaan prosedur atau pengendalian secara
independen oleh auditor yang semula merupakan bagian pengendalian intern entitas.
Prosedur Analitis
A#!. Prosedur analitis terdiri dari pengealuasian atas informasi keuangan yang dilakukan
dengan menelaah hubungan yang dapat diterima antara data keuangan dengan data
non keuangan. Prosedur analitis juga meliputi inestigasi atas fluktuasi yang telah
diidentifikasi, hubungan yang tidak konsisten antara satu informasi dengan informasi
lainnya, atau data keuangan yang menyimpang secara signifikan dari jumlah yang
telah diprediksi sebelumnya.
Permintaan eterangan
A##. Permintaan keterangan terdiri dari pencarian informasi atas orang yang memiliki
pengetahuan, baik keuangan maupun non keuangan, di dalam atau di luar entitas.
Permintaan keterangan digunakan secara luas sepanjang audit sebagai tambahan untuk
prosedur audit lainnya.
6
8/19/2019 SA 500 - 505
7/96
A#%. :espons atas permintaan keterangan dapat memberikan informasi yang sebelumnya
tidak dimiliki oleh auditor atau menguatkan bukti audit. 6i sisi lain, respons dapat
memberikan informasi yang secara signifikan berbeda dari informasi yang telah
diperoleh auditor.
A#0. ;alaupun proses pemerolehan bukti pendukung melalui permintaan keterangan
seringkali begitu penting, dalam hal permintaan keterangan tentang maksud
manajemen, informasi yang tersedia untuk mendukung maksud manajemen tersebut
mungkin terbatas.
A#1. 6alam beberapa hal, auditor dapat mempertimbangkan perlunya untuk memperoleh
representasi tertulis dari manajemen dan, jika relean, pihak yang bertanggung jawab
atas tata kelola untuk mengonfirmasi respons terhadap permintaan keterangan secara
lisan.)n&-%.a/i +an Diunakan /$aai Bukti Audit
Relevansi dan Keandalan
A#2 (bukti audit juga dapat diperoleh dari luar prosedur audit , termasuk informasi
yang diperoleh dari sumber lain. ualitas semua bukti audit dipengaruhi oleh
releansi dan keandalan basis informasi yang digunakan).
Relevansi
A#3 (releansi berkaitan dengan hubungan logis dengan tujuan prosedur audit dan
jika relean, dengan asersi yang dipertimbangkan. :eleansi informasi yang
digunakan sebagai bukti audit mungkin dipengaruhi oleh arah pengujian),
A#4 (suatu set prosedur audit tertentu dapat memberikan bukti audit yang relean
untuk beberapa asersi. 6i lain pihak, bukti audit dari sumber yang berbeda atau bukti
audit yang berbeda mungkin dapat menjadi relean pada asersi yang sama),
A#5 (pengujian pengendalian digunakan untuk mengealuasi efektiitas operasi
pengendalian dalam mencegah, mendeteksi, atau mengoreksi kesalahan penyajian
material dalam asersi),
A%$ (prosedur substantif dirancang untuk mendeteksi kesalahan penyajian pada
tingkat asersi. Prosedur ini terdiri dari engujian rinci dan prosedur analitis substantif
yang mencakup pengidentifikasian kondisi yang relean dengan tujuan pengauditan).
Keandalan
A%! (generalisasi mengenai keandalan berbagai informasi yang digunakan sebagai
bukti audit masih tergantung pada beberapa pengecualian penting. /eskipun diakui
7
8/19/2019 SA 500 - 505
8/96
adanya pengecualian, generalisasi terbukti mampu memberikan manfaat bagi
keandalan bukti audit),
A%# (SPA 1#$ memberikan panduan lebih lanjut berkaitan dengan keandalan data
yang digunakan untuk tujuan perancangan prosedur analitis sebagai prosedur
substantif),
A%% (SPA #0$ berkaitan dengan kondisi auditor yang memiliki alasan untuk
mempercayai bahwa suatu dokumen mungkin tidak asli atau mungkin telah
dimodifikasi tanpa sepengatahuan auditor)
Keandalan Informasi yang Dihasilkan oleh Pakar Manaemen
A%0 (penyusunan laporan keuangan entitas memerlukan keahlian lain di bidang
penghitungan aktuaria, penilaian, atau data teknik. 9ntitas dapat mengangkat pakar
sebgai karyawannya dan resiko kesalahannya adalah penyajian material),A%1 (bila informasi yang digunakan sebagai bukti audit telah disusun dengan
menggunakan hasil pekerjaan pakar manajemen, maka persyaratan dalam paragraf di
atas berlaku. &api, jika indiidu atau organisasi hanya memberikan data harga yang
berkaitan dengan transaksi priat, maka penggunaan informasi tersebut sebagai bukti
audit diatur dalam paragraf 3 SPA ini),
A%2 (menjelaskan beberapa hal yang mempengaruhi sifat, saat, dan luas prosedur
audit dalam hubungannya dengan persyaratan dalam paragraf 4 di SPA).
Kompetensi! Kemampuan! dan "bektivitas Pakar Manaemen
A%3 (kompetensi berhubungan dengan sifat dan keahlian pakar manajemen.
emampuan berhubungan dengan kecakapan pakar manajemen untuk melaksanakan
pekerjaan dalam berbagai keadaan. 8bjektiitas berhubungan dengan dampak yang
terjadi karena adanya keberpihakan, benturan kepentingan , atau pengaruh orang lain),
A%4 (informasi tentang kompetensi, kapabilitas, dan objektiitas pakar yang
dipekerjakan oleh manajemen dapat diperoleh dari sumber-sember yang beragam),
A%5 (hal-hal yang relean untuk mengealuasi kompetensi, kapabilitas, dan
objektiitas pakar diatur oleh standar pekerjaan teknis atau persyaratan standar
profesional. Atau industri lainnya),
A0$ (hal-hal lain yang mungkin relean adalah releansi kompetensi pakar
manajemen dengan hal-hal yang memerlukan pekerjaan pakar, kompetensi pakar
manajemen sehubungan dengan persyaratan akuntansi relean, dan ketika terjadi
peristiwa tidak terduga),
8
8/19/2019 SA 500 - 505
9/96
A0! (berbagai tindakan pencegahan melalui struktur eksternal dan internal kerja pakar
maanajemen yang mengancam kondisi objektiitas),
A0# (ancaman dapat menjadi berkurang jika pakar tersebut terikat dengan kontrak
oleh entitas bila dibandingkan jika pakar tersebut dipekerjakan oleh entitas, dan
efektiitas pencegahan dapat lebih besar),
A0% (ketika mengealuasi objektiitas seorang pakar yang diikat dengan kontrak
entitas adalah relean bagi auditor untuk membahasnya dengan manajemen dan pakar
tersebut agar hubungan yang tercipta tidak menimbulkan ancaman di kemudian hari).
Pemerolehan Pemahaman atas Pekeraan Pakar Manaemen
A00 (suatu pemahaman atas pekerjaan pakar yang dipekerjakan oleh manajemen
mencakup pemahaman tentang bidang keahlian yang relean dan dikuasi oleh pakar
tersebut),A01 (menjelaskan beberapa pemahaman mengenai aspek tentang bidang keahlian
pakar manajemen yang relean dengan kepentingan auditor),
A02 (dalam kasus pakar manajemen yang diikat kontrak dengan entitas, biasanya
terdapat surat perikatan atau bentuk persetujuan tertulis lainnya antara entitas dan
pakar tersebut),
A03 (dalam kasus pakar manajemen merupakan karyawan entitas, kecil kemungkinan
terdapat suatu perjanjian tertulis. Permintaan keterangan kepada pakar dan anggota
manajemen lainnya merupakan cara yang paling tepat bagi auditor untuk memperoleh
pemahaman yang diperlukan),
A04 (terdapat beberapa pertimbangan yang harus dipikirkan pada saat mengealuasi
kesesuaian pekerjaan pakar manajemen dengan bukti audit untuk asersi yang relean).
Informasi yang Dihasilkan oleh #ntitas dan Digunakan untuk $uuan Auditor
A05 (untuk memperoleh bukti audit yang andal, informasi yang dihasilkan oleh
entitas yang akan digunakan untuk melaksanakan proedur audit harus cukup lengkap
dan akurat),
A1$ (pemerolehan bukti audit yang berkaitan dengan akurasi dan kelengkapan
informasi dapat dilakukan secara bersamaan dengan pelaksanaan prosedur audit jika
proses pemerolehan bukti audit merupakan bagian terpadu dari prosedur audit atau
mungkin juga dengan cara menguji pengendalian atas penyusunan dan pemeliharaan
informasi dan juga dapat melakukan prosedur audit tambahan jika diperlukan),
9
8/19/2019 SA 500 - 505
10/96
A1! (dalam beberapa kasus, auditor dapat menggunakan informasi yang dihasilkan
oleh entitas untuk tujuan audit lainnya, tetapi harus ada kesesuaian bukti audit apakah
informasi tersebut cukup rinci untuk tujuan auditor atau tidak).
P$.i#ian Un/u% untuk P$nuian da#a. $.!$%-#$ Bukti Audit
A1#. ara-cara yang digunakan auditor untuk memilih unsur pengujian adalah a) memilih
semua unsur dengan pemeriksaan !$$
8/19/2019 SA 500 - 505
11/96
SA 501
“Bukti Audit P$%ti.anan S!$/i&ik Ata/ Un/u% Pi#ian”
PENDAHULUAN
Ruan Linku!Standar Perikatan Audit ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi eksternal
oleh auditor untuk memperoleh bukti audit berdasarkan persyaratan SPA %%$ dan SPA 1$$
dan SPA-SPA lainnya yang relean, berkaitan dengan aspek tertentu atas persediaan, litigasi
dan klaim yang melibatkan entitas, serta informasi segmen dalam suatu audit atas laporan
keuangan.
"ana# B$%#aku E&$kti&
SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah
! "anuari #$!%.
"U'UAN
&ujuan auditor adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat berkaitan dengan
a. 9ksistensi dan kondisi persediaan.
b. elengkapan informasi tentang litigasi dan klaim yang melibatkan entitas.
c. Penyajian dan pengungkapan informasi segmen sesuai dengan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku.
*E"EN"UAN
P$%/$diaan
"ika persediaan berjumlah materialdalam laporan keuangan, auditor harus memperoleh
bukti audit yang cukup dan tepat tentang eksistensi dan kondisi persediaan dengan
a. /enghadiri perhitungan fisik persediaan, kecuali jika tidak praktis untuk
i. /engealuasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan
mengendalikan hasil perhitungan persediaan fisik.
ii. /engobserasi pelaksanaan prosedur perhitungan yang dilakukan oleh
manajemen.
iii. /enginspeksi persediaan.
i. /enguji perhitungan fisik.
b. /elaksanakan prosedur audit atas catatan persediaan final untuk menentukan apakah
catatan tersebut mencerminkan hasil perhitungan fisik aktual.
11
8/19/2019 SA 500 - 505
12/96
"ika perhitungan fisik persedian dilaksanakan pada suatu tanggal selain tanggal laporan
keuangan, auditor harus, sebagai tambahan prosedur yang diharuskan oleh paragraf di atas,
melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit tentang apakah perubahan
persediaan di antara tanggal perhitungan fisik dengan tanggal laporan keuangan telah dicatat
dengan semestinya.
"ika auditor tidak dapat menghadiri perhitungan fisik persediaan karena kondisi yang tidak
diperkirakan sebelumnya, auditor harus melakukan atau mengobserasi beberapa
perhitungan fisik pada suatu tanggal alternatif, dan melaksanakan prosedur audit terhadap
transaksi yang terjadi dalam periode diantara dua tanggal tersebut.
"ika kehadiran pada penghitungan persediaan fisik tidak praktis, auditor harus
melaksanakan prosedur audit alternatif untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat
tentang eksistensi dan kondisi persediaan. "ika tidak mungkin melakukan hal itu, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor berdasarkan SPA 3$1.
"ika persediaan yang disimpan dan dikendalikan oleh pihak ketiga bernilai material dalam
laporan keuangan, auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang
eksistensi dan kondisi persediaan tersebut dengan melaksanakan satu atau kedua prosedur
berikut ini
(a) /eminta konfirmasi dari pihak ketiga tentang kuantitas dan kondisi persediaan yang
disimpan atas nama entitas.
(b) /elaksanakan inspeksi atau prosedur auditlainnya yang tepat sesuai dengan keadaan.
Litia/i Dan *#ai.
Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk mengidentifikasi litigasi
dan klaim yang melibatkan entitas yang dapat menimbulkan suatu risiko kesalahan penyajian
material, termasuk
a. /eminta keterangan dari manajemen, dan jika relean, pihak lain dalam entitas,
termasuk penasihat hukum internal. b. /enelaah risalah rapat pihak-pihak yang bertanggung jawab atas tata kelola dan
korespondensi antara entitas dan penasihat hukum eksternal.
c. /enelaah akun biaya hukum
"ika auditor menilai bahwa sutu risiko kesalahan penyajian tentang litigasi atau klaim yang
telah diidentifikasi, atau jika prosedur audit yang dilaksanakan menunjukkan bahwa litigasi
atau klaim lain mungkin ada, auditor harus, sebagai tambahan prosedur yang diwajibkan oleh
SPA lain, melakukan komunikasi langsung dengan penasihat hukum eksternal entitas. Auditor
harus melakukan hal ini melalui suatu surat permintaan keterangan, yang dibuat olemanajemen dan dikirim oleh auditor, yang meminta penasihat hukum eksternal entitas untuk
12
8/19/2019 SA 500 - 505
13/96
berkomunikasi secara langsung dengan auditor. "ika peraturan perundang-undangan atau
organisasi profesional penasihat hukum melarang penasihat hukum eksternal entitas
berkomunikasi secara langsung dengan audito, maka auditor harus melaksanakan prosedur
audit alternatif.
"ika
a. /anajemen menolak untuk memberikan i=in kepada auditor untuk berkomunikasi
atau bertemu dengan penasihat hukum eksternal entitas, atau penasihat hukum
eksternal entitas menolak untuk merespon surat permintaan keterangan dengan
semestinya, atau
b. Auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat melalui prosedur
audit alternatif, auditor harus memodifikasi opini dalam laporan auditor berdasarkan
SPA 3$1
Representasi $ertulis
Auditor harus meminta manajemen dan+ jika relean, pihak yang bertanggung jawab atas tata
kelola untuk memberikan representasi tertulis bahwa semua litigasi dan klaim yang aktual
dan telah diketahui atau yang mungkin terjadi yang dmpaknya harus dipertimbangkan dalam
penyusunan laporan keuangan telah diungkapkan kepada auditor dan dipertanggungjawabkan
serta diungkapkan sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
)n&-%.a/i S$.$n
Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang penyajian dan
pengungkapan informasi segmen sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku
dengan
a. /emperoleh suatu pemahaman tentang metode yang digunakan oleh manajemen
dalam menentukan informasi segmen, dan
i. /engealuasi apakah metode tersebut akan menghasilkan pengungkapan yang
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.ii. "ika dianggap tepat, menguji penerapan metode tersebut
b. /elaksanakan prosedur analitis atau prosedur audit lainnya yang sesuai dengan
keadaan.
A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N
P$%/$diaan
Menghadiri Penghitungan 'isik Persediaan
13
8/19/2019 SA 500 - 505
14/96
A! (manajemen biasanya menetapkan prosedur dimana penghitungan persediaan fisik
harus dilakukan minimum sekali dalam setahun untuk memastikan keandalan sistem
persediaan perpetual entitas),
A# (terdapat beberapa hal yang mencakup penghitungan fisik persediaan dan prosedur
ini berfungsi sebagai pengujian pengendalian atau prosedur substantif tergantung pada
penilaian resiko, pendekatan yang direncanakan, dan prosedur spesifik yang
dilaksanakan auditor),
A% (terdapat beberapa hal yang relean dalam merencanakan kehadiran pada
penghitungan fisik persediaan, misalnya risiko salah saji, sifat pengendalian internal,
saat penghitungan fisik persediaan, lokasi penyimpanan persediaan),
A0 (mengealuasi instruksi dan prosedur manajemen untuk mencatat dan
mengendalikan penghitungan persediaan fisik),A1 (mengobserasi pelaksanaan prosedur penghitungan yang dibuat oleh manajemen,
misalnya pergerakan persediaan sebelum, selama, dan setelah penghitungan. Selain
itu, auditor dapat memperoleh kopi informasi pisah batas untuk mambantu auditor
dalam melaksanakan prosedur audit di kemudian hari),
A2 (menginspeksi persediaanakan membantu auditor dalam memastikan eksistensi
persediaan dan dalam mengidentifikasi),
A3 (pengujian penghitungan fisik dan menyediakan bukti audit tentang kelengkapan
dan keakurasian catatan),
A4 (memperoleh catatan penghitungan fisik persediaan yang telah diselesaikan oleh
manajemen akan membantu auditor untuk melaksanakan prosedur audit selanjutnya).
Penghitungan 'isik Persediaan yang Dilaksanakan pada Suatu $anggal Selain $anggal
(aporan Keuangan
A5 (penghitungan fisik persediaan dapat dilaksanakan selain tanggal laporan
keuangan. >al ini dapat dilaksanakan terlepas apakah manajemen menentukan
kauntitas persediaan dalam perhitungan fisik persediaan setiap tahun atau dengan
penyelenggaraan sistem persediaan perpetual),
A!$ (jika sistem persediaan perpetual diselenggarakan, manajemen dapat
melaksanakan penghitungan fisik persediaan atau pengujian lain untuk memastikan
keandalan informasi kuantitas persediaan),
A!! (hal-hal relean yang mencakup pertimbangan pada waktu merancang prosedur
audit untuk memperoleh bukti audit tentang apakah perubahan jumlah persediaan
antara tanggal perhitungan dengan catatan akhir persediaan sudah tepat).
14
8/19/2019 SA 500 - 505
15/96
Kehadiran pada Penghitungan 'isik Persediaan adalah $idak Praktis
A!# (penghitungan fisik tidak praktis karena sifat dan lokasi persediaan. 7amun, hal
yang berkaitan dengan ketidaknyamanan auditor secara umum tidak cukup untuk
mendukung keputusan auditor bahwa kehadiran pada penghitungan fisik persediaan
tidak praktis),
A!% (jika melakukan kegiatan obserasi tidak praktis, maka dapat dipilih prosedur
audit alternatif yang dapat menyediakan bukti audit yang cukup dan tepat tentang
keberadaan dan kondisi persediaan),
A!0 (jika auditor masih belum mendapatkan bukti audit jika melakukan prosedur
audit alternatif, maka auditor diharuskan untuk memodifikasi opininya dalam laporan
auditor sebagai pembatasan ruang lingkup audit).
Persediaan yang Disimpan dan Dikendalikan oleh Pihak KetigaA!1 (SPA 1$1 menetapkan persyaratan dan memberikan panduan untuk
melaksanakan prosedur konfirmasi eksternal),
A!2 (prosedur audit lain diperlukan jika informasi yang diperoleh menimbulkan
keraguan atas integritas dan objektiitas pihak ketiga).
Litia/i dan *#ai.
Kelengkapan (itigasi dan Klaim
A!3 (litigasi dan klaim yang melibatkan entitas dapat menimbulkan dampak yang
material terhadap laporan keuangan dan hal ini harus diungkapkan dan dicatat dalam
laporan keuangan),
A!4 (ada beberapa prosedur lain yang digunakan untuk memperoleh pemahaman atas
entitas dan lingkungannya untuk membantu auditor mengetahui adanya litigasi dan
klaim yang melibatkan entitas),
A!5 (bukti audit diperoleh untuk tujuan mengidentifikasi litigasi dan klaim yang
mungkin menimbulkan resiko kesalahan penyajian material dan menyediakan bukti
audit tentang pertimbangan lain yang relean untuk litigasi dan klaim yang
memerlukan estimasi akuntansi),
A#$ (auditor dapat memeriksa dokumen sumber yang berkaitan sebagai bagain
penelaahan auditor atas akun beban legal).
Komunikasi dengan Penasehat )ukum #ksternal #ntitas
15
8/19/2019 SA 500 - 505
16/96
A#! (komunikasi ini dapat membantu auditor dalam memperoleh bukti audit yang
cukup dan tepat tentang apakah litigasi dan klaim diketahui dan estimasi manajemen
atas dampak keuangan masuk akal),
A## (auditor dapat melakukan komunikasi langsung dengan penasehat hukum
eksternal entitas melalui surat permintaan keterangan yang umum),
A#% (jika penasehat hukum eksternal entitas tidak mungkin merespons dengan
semestinya terhadap surat permintaan keterangan umum, auditor dapat melakukan
komunikasi langsung melalui surat permintaan keterangan spesifik),
A#0 (dalam kondisi tertentu, auditor menentukan perlunya diadakan pertemuan
dengan penasehat hukum eksternal entitas untuk mendiskusikan kemungkinan hasil
litigasi atau klaim. 'mumnya, pertemuan ini memerlukan i=in manajemen dan
diselenggarakan dengan kehadiran wakil manajemen),A#1 (berdasarkan SPA 3$$, auditor diwajibkan untuk memberikan tanggal laporan
auditor tidak lebih awal dari tanggal dimana auditor telah memperoleh bukti yang
cukup. ukti audit tentang litigasi dan klaim dapat diperoleh dengan meminta
keterangan dari manajemen, termasuk penasehat hukum internal entitas, yang
bertanggungjawab atas hal-hal relean).
)n&-%.a/i S$.$n
A#2. &anggung jawab auditor tentang penyajian dan pengungkapan informasi segmen
berkaitan dengan laporan keuangan secara keseluruhan. 8leh karenanya, auditor tidak
diharuskan melaksanakan prosedur audit yang diperlukan untuk menyatakan suatu
opini atas informasi segmen yang disajikan atas basis tersendiri.
Pemahaman atas Metode yang Digunakan oleh Manaemen
A#3 (hal-hal yang mungkin relean pada waktu memperoleh pemahaman atas metode
yang digunakan oleh manajemen dalam menentukan informasi segmen dan apakah
metode tersebut akan menghasilkan pengungkapan yang sesuai dengan kerangka
laporan keuangan yang berlaku).
SA 505
16
8/19/2019 SA 500 - 505
17/96
“*-n&i%.a/i Ek/t$%na#”
PENDAHULUAN
Ruan Linku!
Standar perikatan audit (SPA) ini berhubungan dengan penggunaan prosedur konfirmasi
eksternal oleh auditor untuk memperoleh bukti audit berdasarkan persyaratan SPA %%$ dan
SPA 1$$. >al ini tidak ditujukan untuk meminta keterangan tentang litigasi dan klaim yang
dibahas dalam SPA 1$!.
P%-/$du% *-n&i%.a/i Ek/t$%na# Untuk $.!$%-#$ Bukti Audit
SPA 1$$ mengindikasikan bahwa keandalan bukti audit dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya
dan ini tergantung pada kondisi indiidual yang dari satu bukti audit tersebut diperoleh. SPA
juga mencakup generalisasi berikut yang relean terhadap bukti audit.
a. ukti audit lebih andal ketika diperoleh dari sumber independen diluar entitas.
b. ukti audit yang diperoleh secara langsung oleh auditor lebih andal dari pada bukti
audit yang diperoleh secara tidak langsung atau oleh kesimpulan sendiri
c. ukti audit lebih andal dalam bentuk format dokumen, baik dalam bentuk kertas,
elektronik atau media lainnya
8leh karena itu, tergantung pada kondisi audit, bukti audit dalam bentuk konfirmasi eksternal
yang diperoleh auditor secara langsung dari pihak yang dikonfirmasi dapat lebih andal
dibandingkan dengan bukti audit dari pihak internal entitas. SA ini bertujuan untuk
membantu auditor dalam mendesain dan melakukan prosedur konfirmasi eksternal untuk
memperoleh bukti audit yang relean dan andal.
6alam hal ini SA lainnya juga mengakui pentingnya konfirmasi eksternal sebagai bukti audit,
sebagai contoh SA %%$ membahas tanggungjawab auditor untuk mendesain dan
mengemplementasikan respons secara keseluruhan terhadap risiko kesalahan penyajian
material yang telah ditentukan pada tingkat laporan keuangan, dan untuk mendesain dan
melaksanakan prosedur audit lanjutan yang sifat, saat dan luasnya didasarkan pada, da
responsif terhadap risiko kesalahan penyajian material yang telah ditentukan pada tingkatasersi.
6i samping itu, SA %%$ mensyaratkan bahwa, telepas dari risiko kesalahan penyajian material
yang telah ditentukan, auditor mendesain dan melaksanakan prosedur substantie untuk
setiap golongan transaksi, saldo akun, dan pengungkapan material. Auditor juga disyaratkan
untuk mempertimbangkan apakah prosedur konfirmasi eksternal harus dilakukan sebagai
prosedur audit substantif.
Pada SA 1$$ juga mengindikasikan bahwa informasi pendukung diproleh dari suatu sumber
independen, seperti konfirmasi eksternal dapat menambah tingkat keyakinan auditor dibandingkan bukti yang ada dalam catatan akuntansi atau dari representasi manajemen.
17
8/19/2019 SA 500 - 505
18/96
"ana# B$%#aku E&$kti&
SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah
! "anuari #$!%.
"U'UAN
&ujuan auditor, ketika menggunakan prosedur konfirmasi eksternal adalah untuk mendesain
dan melaksanakan prosedur tersebut unutk memperoleh bukti audit relean dan andal.
DE()N)S)
'ntuk tujuan SPA ini , istilah berikut memiliki makna seperti dibawah ini
a) onfirmasi eksternal bukti audit yang diperoleh sebagai suatu respon tertulis
langsung kepada auditor dari pihak ketiga (pihak yangdikonfirmasi) baik dalam
bentuk kertas atau secara elektronik atau media lainnnya. b) Permintaan konfirmasi positif suatu permintaan konfirmasi kepada piak ketiga untuk
merespon secara langsung kepada auditor yang menunjukkan apakah pihak yang
dikonfirmasi tersebut setuju atau tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam
permintaan konfimasi atau menyediakan informasi yang diminta.
c) Permintaan konfirmasi negatif suatu permintaan konfirmasi kepada pihak ketiga
untuk merespon secara langsung kepada auditor hanya jka pihak yang dikonfirmasi
tidak setuju dengan informasi yang terdapat dalam permintaan konfirmasi.
d) &anpa respons suatu kegagalan dari pihak yang dikonfirmasi untuk merespons
sebagian atau secara penuh, terhadap permintaan konfirmasi positif atau sebuah
permintaan konfirmasi yang kembali karena tidak sampai ketangan pihak yang
dikonfirmasi.
e) Penyimpangan suatu repons yang menununjukan perbedaan antara informasi yang
diminta untuk dikonfirmasikan yang terdapat dalam catatan entitas dengan informasi
yang di sediakan oleh pihak yang dikonfirmasi.
*E"EN"UAN
P%-/$du% k-n&i%.a/i $k/t$%na#
Pengguna menggunakan prosedur konfirmasi eksternal, auditor harus tetap menjaga
pengendalian atas permintaan konfirmasi eksternal, termasuk
a) /enetukan informasi yang dikonfirmasi atau yang diminta.
b) /emilih pihak yang tepat untuk di konfirmasi.
c) /endesain permintaan konfirmasi, termasuk menentukan apakah permintaan telah
dialamatkan dengan tepat dan berisi iformasi jawaban untuk dikirimkan seccara
langsung kepada auditor.
18
8/19/2019 SA 500 - 505
19/96
d) /engirimkan permintaan termasuk permintaan tindak lanjut jika berlaku, kepada
pihak yang dikonfirmasi.
P$n-#akan .ana$.$n untuk .$.!$%-#$kan audit-% .$ni%i.kan !$%.intaan
k-n&i%.a/i
"ika manajemen menolak untuk memperbolehkan auditor mengirimkan permintaaan
konfirmasi, maka auditor harus melakukan hal berikut
a) /eminta keterangan tentang alasan manajemen untuk menolak, dan mencari bukti
audit tentang aliditas dan memadainya alasan tersebut.
b) /engealuasi implikasi penolakan manajemen atas penilaian auditor terhadap risiko
kesalahan penyajian material yang relean, termasuk risiko kecurangan dan sifat,
waktu, dan luas prosedur audit lain lanjutan dan
c) /elakukan prosedur audit alternatif yang di desain untuk memperoleh bukti audit
yang relean dan andal.
"ika auditor menyimpulkan bahwa penolakan manajemen untuk mengi=inkan auditor
mengirimkan permintaan konfirmasi adalah tidak masuk akal atau auditor tidak dapat
memperoleh bukti audit yang relean dan andal dari prosedur alternatif, auditor harus
mengomunikasikan hal tersebut dengan pihak yang bertanggung atas tata kelola berdasarkan
SPA #2$. Auditor harus juga mempertimbangkan implikasi terhadap audit dan opini auditor
berdasarkan SPA 3$1.
Ha/i# !%-/$du% k-n&i%.a/i $k/t$%na#
Keandalan respons terhadap permintaan konfirmasi
- "ika auditor mengidentifikasi faktor yang menimbulkan keraguan atas keandalan
respons terhadap permintaan konfirmasi, auditor harus mendapatkan bukti audit
lanjutan untuk menghilangkan keraguan itu.
- "ika auditor menentukan bahwa respons terhadap permintaan konfirmasi tidak dapat
diandalkan, maka auditor harus mengealuasi implikasi tersebut atas penilaian risiko
kesalahan penyajian material yang relean, termasuk risiko kecurangan, dan
sifat,waktu dan luas prosedur audit lain.
$anpa respons
- 6alam kasus tanpa respons, auditor harus melakukan prosedur audit alternatif untuk
memperoleh bukti audit yang relean dan andal
Bila respons terhadap konfirmasi positif diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang
*ukup dan tepat
- "ika auditor telah menentukan bahwa respons terhadap permintaan konfirmasi positif
diperlukan untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan layak. Prosedur audit
19
8/19/2019 SA 500 - 505
20/96
alternatif tidak akan menyediakan bukti audit yang diperlukan auditor. "ika auditor
tidak memperoleh konfirmasi seperti itu, maka auditor harus menentukan implikasi
tersebut atas audit dan pendapat auditor berdasarkan SPA 3$1.
Penyimpangan
- Auditor harus melakukan inestigasi penyimpangan untuk menentukan apakah hal itu
merupakan indikasi adanya kesalahan penyajian.
*-n&i%.a/i n$ati&
onfirmasi negatif merupaka bukti audit yang kurang meyakinkan dibandingkan
konfirmasi positif. 8leh karena itu auditor harus tidak menggunakan permintaan konfirmasi
negatif sebagai prosedur audit substantif tunggal untuk yang ditujukan untuk suatu risiko
yang ditentukan kesalahan penyajian material pada tingkat asersi kecuali jika terdapat semua
hal berikut a) Auditor telah menentukan risiko kesalahan penyajian material adalah rendah dan telah
memperoleh bukti audit cukup dan layak tentang efektiitas operasi pengendalia
yangg relean dengan asersi.
b) Populasi unsur-unsur yang diterapi prosedur konfirmasi negatif terdiri dari sejumlah
besar saldo akun, transaksi, atau kondisi yang kecil dan homogeny.
c) 6iharapkan suatu tingkat penyimpangan sangat rendah dan
d) Auditor tidak menyadari keadaan atau kondisi yang akan menyebabkan penerima
permintaan konfirmasi negatif mengabaikan permintaan konfirmasi.
P$n$a#ua/ian ukti +an di!$%-#$
Auditor harus mengealuasi apakah hasil prosedur konfirmasi eksternal merupakan bukti
audit yang relean dan andal atau apakah bukti audit lebih lanjut diperlukan.
A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N
P%-/$du% *-n&i%.a/i Ek/t$%na#
Menentukan Informasi yang akan Dikonfirmasi atau Diminta
A! (prosedur konfirmasi eksternal dilakukan untuk mengonfirmasi atau meminta
informasi tentang saldo akun beserta unsurnya dan mengonfirmasi ketentuan dalam
perjanjian, kontrak atau transaksi antara entitas dengan pihak lain, atau untuk
mengonfirmasi tidak adanya kondisi tertentu seperti perjanjian tambahan ( side
agreement )).
Memilih Pihak yang $epat untuk Dikonfirmasi
20
8/19/2019 SA 500 - 505
21/96
A# (respons atas permintaan konfirmasi merupakan bukti audit yang lebih relean dan
andal bila permintaan konfirmasi dikirimkan kepada pihak yang dikonfirmasi, yang
diyakini oleh auditor mengetahui tentang informasi yang dikonfirmasi).
Mendesain Permintaan Konfirmasi
A% (format permintaan konfirmasi dapat secara langsung memengaruhi tingkat
respons konfirmasi, keandalan dan sifat dari bukti audit yang diperoleh dari repons),
A0 (faktor yang dipertimbangkan saat mendesain permintaan konfirmasi mencakup
asersi yang ingin dituju, risiko kesalahan penyajian material yang teridentifikasi
spesifik, termasuk risiko kecurangan, susunan dan penyajian permintaan konfirmasi,
pengalaman sebelumnya tentang audit atau perikatan serupa, metode komunikasi,
otorisasi manajemen atau dorongan kepada pihak yang dikonfirmasi untuk merespons
kepada auditor, kemampuan pihak yang dikonfirmasi untuk merespons ataumenyediakan informasi yang diminta),
A1 (permintaan konfirmasi eksternal positif meminta pihak yang di konfirmasi untuk
menjawab kepada auditor dalam semua kasus, dengan menunjukkan persetujuan
pihak yang dikonfirmasi dengan informasi yang diberikan, atau dengan menanyakan
pihak yang dikonfirmasikan untuk menyediakan informasi. :espons terhadap sebuah
permintaan konfirmasi positif biasanya diharapkan sebagai bukti audit yang andal),
A2 (penentuan bahwa permintaan telah dialamatkan secara tepat termasuk memeriksa
aliditas beberapa atau semua yang dituju oleh permintaan konfirmasi sebelum
konfirmasi dikirimkan).
Menindaklanuti Permintaan Konfirmasi
A3 (auditor dapat mengirimkan permintaan konfirmasi tambahan bila jawaban untuk
permintaan sebelumnya belum diterima dalam waktu yang wajar).
P$n-#akan ana$.$n untuk $niinkan Audit-% da#a. $ni%i.kan P$%.intaan
Konfirmasi Kewaaran atas Penolakan Manaemen
A4 (penolakan oleh manajemen untuk mengi=inkan auditor mengirimkan permintaan
konfirmasi merupakan pembatasan atas bukti audit yang diharapkan untuk peroleh
auditor. Auditor diharuskan untuk menanyakan alasan pembatasan tersebut. Suatu
alasan umum yang dikemukakan adalah adanya sengketa hukum atau proses negosiasi
dengan pihak yang dimaksudkan untuk dikonfirmasi, oleh karena itu dapat
menyebabkan permintaan konfirmasi tidak tepat waktu. Auditor harus mencari bukti
audit atas aliditas dan kewajaran alasan tersebut karena risiko penolakan manajemen
21
8/19/2019 SA 500 - 505
22/96
mungkin mengindikasikan manajemen sedang mencoba untuk menolak akses auditor
ke bukti audit yang dapat mengungkapkan kecurangan atau kesalahan).
Implikasi untuk Penilaian Risiko Salah Sai Material
A5 (auditor dapat menyimpulkan dari ealuasi dalam paragraf 4(b) bahwa hal itu akan
tepat untuk mereisi penilaian risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi
dan modifikasi prosedur audit yang telah direncanakan berdasarkan SPA %!1).
Prosedur Audit Alternatif
A!$ (prosedur audit alternatif yang dilakukan dapat saja serupa dengan prosedur
untuk konfirmasi yang tak dibalas yang ada dalam paragraf A!4-A!5 pada SPA ini.
Prosedur tersebut juga memerhitungkan hasil ealuasi auditor dalam paragraf 4(b)).
Ha/i# P%-/$du% *-n&i%.a/i Ek/t$%na#
Keandalan Respons terhadap Permintaan Konfirmasi
A!! (SPA 1$$ menunjukkan bahwa meskipun bila bukti audit diperoleh dari berbagai
sumber eksternal entitas, keadaan mungkin ada yang berdampak pada keandalannya.
Semua respons konfirmasi membawa beberapa risiko dari intersepsi, perubahan, atau
kecurangan. :isiko tersebut ada terlepas apakah balasan diperoleh dalam bentuk
kertas, elektronik atau media lainnya. ?aktor yang mungkin menunjukkan keraguan
atas keandalan respons mencakup diterima oleh auditor secara tidak langsung+ atau
tidak berasal dari pihak yang aslinya dimaksudkan untuk dikonfirmasi),
A!# (respons yang diterima secara elektronik, mengandung risiko keandalan karena
pembuktian asal dan wewenang responden mungkin sulit untuk ditentukan serta
perubahannya mungkin sulit untuk dideteksi. Suatu proses yang digunakan oleh
auditor dan responden dalam membuat suatu lingkungan yang aman untuk respons
yang diterima secara elektronik dapat menurunkan risiko. "ika auditor puas bahwa
proses itu aman, keandalan balasan yang bersangkutan menjadi meningkat. Proses
konfirmasi elektronik dapat memasukkan berbagai teknik untuk alidasi identitas
pengirim informasi dalam format elektronik tersebut),
A!% ("ika pihak yang dikonfirmasi menggunakan pihak ketiga untuk mengkoordinasi
dan menyediakan respons untuk permintaan konfirmasi, auditor dapat melaksanakan
prosedur yang ditujukan untuk risiko tersebut respons mungkin dapat berasal bukan
dari sumber yang benar+ seorang responden mungkin bukan pihak yang berwenang
untuk merespons+ dan integritas transmisi kemungkinan dikompromikan)
22
8/19/2019 SA 500 - 505
23/96
A!0 (auditor diharuskan oleh SPA 1$$ untuk menentukan apakah memodifikasi atau
menambah prosedur untuk menyelesaikan keraguan terhadap keandalan informasi
yang digunakan sebagai bukti audit. Auditor dapat memilih untuk melakukan
erifikasi atas sumber dan isi respons permintaan konfirmasi dengan menghubungi
pihak yang dikonfirmasi),
A!1 (dengan sendirinya, suatu respons lisan terhadap suatu permintaan konfirmasi
tidak memenuhi definisi sebagai konfirmasi eksternal karena bukan merupakan
respons tertulis secara langsung kepada auditor. 7amun, pada waktu memeroleh
respons lisan atas permintaan konfirmasi, auditor mungkin dapat, tergantung keadaan,
meminta pihak yang dikonfirmasi untuk merespons secara tertulis langsung kepada
auditor. "ika respon tidak diterima, sesuai dengan paragraf !#, auditor mencari bukti
audit lainnya untuk mendukung informasi dalam respons lisan tersebut),
A!2 (suatu respons terhadap permintaan konfirmasi dapat berisi bahasa yang bersifat
membatasi terkait dengan penggunaannya. Pembatasan tersebut tidak perlu
mengurangi keandalan respons tersebut sebagai bukti audit).
Respons yang $idak Dapat Diandalkan
A!3 (bila auditor menyimpulkan bahwa suatu respons tidak dapat diandalkan, auditor
mungkin perlu untuk mereisi penentuan risiko kesalahan penyajian material pada
tingkat asersi dan memodifikasi prosedur audit yang direncanakan, sesuai dengan SPA
%!1).
$idak Direspons
A!4 (contoh prosedur audit alternatif yang dapat dilakukan oleh auditor mencakup
untuk saldo akun piutang (memeriksa penerimaan kas khusus setelah tanggal neraca,
dokumen pengiriman, dan penjualan mendekati akhir periode), untuk saldo akun
utang (memeriksa pengeluaran kas setelah tanggal neraca atau korespondensi dengan
pihak ketiga, dan catatan lainnya, seperti catatan penerimaan barang),
A!5 (sifat dan luas prosedur audit alternatif dipengaruhi oleh akun dan asersi
menimbulkan tanda tanya. Permintaan konfirmasi yang tidak dibalas dapat
menunjukkan risiko kesalahan penyajian material yang sebelumnya tidak
teridentifikasikan. 6alam situasi ini, auditor mungkin perlu untuk mereisi penilaian
risiko kesalahan penyajian material pada tingkat asersi, dan memodifikasi prosedur
audit yang direncanakan, sesuai dengan SPA).
23
8/19/2019 SA 500 - 505
24/96
Bila Suatu Respons atas Permintaan Konfirmasi Positif Diperlukan untuk Memeroleh Bukti
Audit yang +ukup dan $epat
A#$ (dalam keadaan tertentu, auditor dapat mengidentifikasi risiko kesalahan
penyajian material yang telah ditentukan pada tingkat asersi yang untuk itu respons
terhadap permintaan konfirmasi positif diperlukan untuk memeroleh bukti audit yang
cukup dan tepat. eadaan tersebut mencakup informasi yang tersedia untuk
menguatkan asersi manajemen yang hanya tersedia di luar entitas dan faktor risiko
kecurangan khusus, seperti risiko manajemen mengesampingkan pengendalian, atau
risiko kolusi yang dapat melibatkan karyawan dan@atau manajemen, mencegah auditor
untuk mengandalkan bukti dari entitas).
Penyimpangan
A#! (penyimpangan yang tercatat dalam respons terhadap permintaan konfirmasi
dapat menunjukkan kesalahan penyajian atau potensi kesalahan penyajian dalam
laporan keuangan. ila suatu kesalahan penyajian diidentifikasi, auditor diharuskan
oleh SPA #0$ untuk mengealuasi apakah kesalahan penyajian mengindikasikan
adanya kecurangan. Penyimpangan mungkin menyediakan panduan terhadap kualitas
respons dari pihak yang dikonfirmasi atau untuk akun yang serupa. Penyimpangan
mungkin juga dapat menunjukkan suatu kekurangan, atau kekurangan-kekurangan
dalam pengendalian internal entitas atas pelaporan keuangan),
A## (beberapa penyimpangan tidak mencerminkan kesalahan penyajian. /isalnya,
auditor dapat menyimpulkan bahwa perbedaan dalam respons terhadap permintaan
konfirmasi adalah disebabkan karena saat, pengukuran, atau kekeliruan teknis dalam
prosedur konfirmasi eksternal).
*-n&i%.a/i N$ati&
A#%. egagalan dalam menerima respons atas permintaan konfirmasi negatif tidak secara
eksplisit menunjukkan penerimaan oleh pihak yang dimaksud untuk dikonfirmasi
tentang permintaan konfirmasi atau erifikasi atas keakuratan informasi yang
terkandung dalam permintaan tersebut. 8leh karena itu, suatu kegagalan pihak yang
dikonfirmasi untuk merespons permintaan konfirmasi negatif menyediakan bukti
audit yang kurang meyakinkan daripada suatu respons terhadap permintaan
konfirmasi positif. emungkinan besar pihak yang dikonfirmasi juga merespons
24
8/19/2019 SA 500 - 505
25/96
ketidaksetujuan mereka atas permintaan konfirmasi bila informasi dalam permintaan
tidak sesuai dengan keinginan mereka.
P$n$a#ua/ian ata/ Bukti +an Di!$%-#$
A#0. Pada waktu mengealuasi hasil permintaan konfirmasi eksternal secara indiidual,
auditor dapat menggolongkan hasil konfirmasi sebagai berikut (a) Suatu respons dari
pihak tepat yang dikonfirmasi, menunjukkan persetujuan dengan informasi yang
disediakan dalam permintaan konfirmasi atau tanpa adanya penyimpangan+ (b) Suatu
respons yang dianggap tidak dapat diandalkan+ (c) Suatu permintaan konfirmasi yang
tidak direspons+ atau (d) Suatu repons yang menunjukkan suatu penyimpangan.
A#1. Pengealuasian oleh auditor, bila dengan memerhitungkan prosedur audit lain yang
mungkin dilakukan oleh auditor dapat membantu auditor dalam menyimpulkan
apakah bukti audit yang cukup dan tepat telah diperoleh atau apakah bukti auditdiperlukan, seperti yang dituntut oleh SPA %%$.
SA 510
“P$%ikatan Audit "aun P$%ta.a Sa#d- Aa#”
PENDAHULUAN
Ruan Linku! SPA
!. Standar Perikatan Audit (SPAB) ini berkaitan dengan tanggung jawab auditor yang berhubungan dengan saldo awal dalam perikatan audit tahun pertama. Selain, jumlah
dalam laporan keuangan, saldo awal mencakup hal-hal yang memerlukan
pengungkapan yang ada pada awal suatu periode, seperti kontijensi dan komitmen.
"ana# B$%#aku E&$kti&
#. SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau
setelah ! "anuari #$!%.
"U'UAN
%. 6alam melaksanakan suatu perikatan audit tahun pertama, tujuan auditor yang
berkaitan dengan saldo awal adalah untuk memperoleh bukti audit yang cukup dan
tepat tentang apakah
a) Saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang berdampak material
terhadap laporan keuangan periode berjalan+ dan
b) ebijakan akuntansi yang tepat yang tercermin dalam saldo awal telah
diterapkan secara konsisten dalam laporan keuangan periode berjalan, atau
perubahannya telah dicatat dengan tepat serta disajikan dan diungkapkan
25
8/19/2019 SA 500 - 505
26/96
secara memadai berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
DE()N)S)
0. 'ntuk tujuan SPA ini, istilah berikut bermakna sebagaimana dijelaskan di bawah ini
a) Perikatan audit tahun pertamaCSuatu perikatan yang
- Daporan keuangan untuk periode lalu tidak diaudit+ atau- Daporan keuangan untuk periode lalu diaudit oleh auditor pendahulu.
b) Saldo awalCSaldo akun yang ada pada awal periode. Saldo awal didasarkan
pada saldo akhir periode lalu dan mencerminkan dampak transaksi dan
kejadian periode lalu dan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam periode
lalu. Saldo awal juga mencakup hal-hal yang memerlukan pengungkapan yang
telah ada pada awal periode, seperti kontijensi dan komitmen.
c) Auditor pendahuluCAuditor dari AP lain, yang mengaudit laporan
keuangan suatu entitas dalam periode lalu dan telah digantikan oleh auditor
pengganti.
*E"EN"UAN PRSEDUR AUD)"
Saldo Awal
1. Auditor harus membaca laporan keuangan terkini, jika ada, dan laporan auditor
pendahulu, jika ada, untuk informasi yang relean dengan saldo awal, termasuk
pengungkapan.
2. Auditor harus memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat tentang apakah saldoawal mengandung kesalahan penyajian material dan berdampak terhadap laporan
keuangan periode berjalan dengan
a. /enentukan apakah saldo akhir periode lalu secara benar telah dipindahkan ke
periode berjalan atau, jika tepat, telah disajikan kembali+
b. /enentukan apakah saldo awal telah mencerminkan penerapan kebijakan
akuntansi yang semestinya+ dan
c. /elakukan satu atau lebih hal berikut (:ef Para. A%-A3) (i) /ereiu kertas
kerja auditor pendahulu untuk memperoleh bukti yang terkait dengan saldo
awal, jika laporan keuangan tahun lalu telah diaudit+
- /engealuasi apakah prosedur audit yang dilakukan dalam periode berjalan
menyediakan bukti yang relean dengan saldo awal+ atau
- /elakukan prosedur audit spesifik untuk memperoleh bukti yang terkait
dengan saldo awal.
3. "ika auditor memperoleh bukti audit bahwa saldo awal mengandung kesalahan
penyajian yang dapat secara material berdampak terhadap laporan keuangan periode
berjalan, auditor harus melakukan prosedur audit tambahan yang diperlukan dalam
kondisi tersebut untuk menentukan dampaknya terhadap laporan keuangan periode
26
8/19/2019 SA 500 - 505
27/96
berjalan. "ika auditor menyimpulkan bahwa kesalahan penyajian tersebut ada dalam
laporan keuangan periode berjalan, auditor harus mengkomunikasikan kesalahan
penyajian tersebut kepada tingkat manajemen yang semestinya dan pihak yang
bertanggung jawab atas tata kelola berdasarkan SPA 01$.%
Konsistensi Kebiakan Akuntansi
4. Auditor harus memperoleh bukti audit kompeten yang cukup dan tepat tentang apakah
kebijakan akuntansi yang tercermin dalam saldo awal telah diterapkan secara
konsisten dalam laporan keuangan periode berjalan, dan apakah perubahan kebijakan
akuntansi telah dicatat dengan tepat serta disajikan dan diungkapkan secara memadai
sesuai dengan kerangka pelaporan keuangan yang berlaku.
Informasi yang Relevan dalam (aporan Auditor Pendahulu
5. "ika laporan keuangan periode lalu telah diaudit oleh auditor pendahulu dan terdapat
modifikasi terhadap opini, auditor harus mengealuasi dampak atas hal yang
menyebabkan modifikasi tersebut terhadap penilaian risiko kesalahan penyajian
material dalam laporan keuangan periode berjalan berdasarkan SPA %!1.0
*$/i.!u#an dan P$#a!-%an Audit
Saldo Awal
!$. "ika auditor tidak dapat memperoleh bukti audit yang cukup dan tepat yang berkaitan
dengan saldo awal, auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian atau
opini tidak menyatakan pendapat berdasarkan SPA 3$1.1
(:ef Para A4)
!!. "ika auditor menyimpulkan bahwa saldo awal mengandung kesalahan penyajian yang
material terhadap laporan keuangan periode berjalan, dan dampak kesalahan
penyajian tersebut tidak dicatat dengan tepat, atau tidak disajikan atau diungkapkan
dengan memadai, maka auditor harus menyatakan opini wajar dengan pengecualian
atau opini tidak wajar, berdasarkan SPA 3$1.
Konsistensi Kebiakan Akuntansi
!#. "ika auditor menyimpulkan bahwa
a. kebijakan akuntansi periode berjalan tidak diterapkan secara konsisten dalam
kaitannya dengan saldo awal berdasarkan kerangka pelaporan keuangan yang
berlaku, atau
b. perubahan atas kebijakana akuntansi tidak dicatat dengan tepat, atau tidak
disajikan atau diungkapkan secara memadai, berdasarkan kerangka pelaporan
keuangan yang berlaku, auditor harus memberikan opini wajar tanpa
27
8/19/2019 SA 500 - 505
28/96
pengecualian atau opini tidak wajar berdasarkan SPA 3$1.
Modifikasi terhadap "pini dalam (aporan Auditor Pendahulu
!%. "ika opini auditor pendahulu atas laporan keuangan periode lalu berisi modifikasi
terhadap opini auditor masih relean dan material terhadap laporan keuangan periode
berjalan, auditor harus memodifikasi opini atas laporan keuangan periode berjalan
berdasarkan SPA 3$1 dan SPA 3!$. (:ef Para. A5)
A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N
P%-/$du% audit
Pertimbangan Spesifik terhadap #ntitas Sektor Publik ,Ref- Para. /0
A!. 6alam sektor publik, mungkin saja terdapat pembatasan peraturan perundang-
undangan atas informasi yang dapat diperoleh auditor pengganti dari auditor pendahulu. Sebagai contoh, jika suatu entitas sektor publik sebelumnya telah diaudit
oleh auditor yang ditunjuk berdasarkan peraturan perundang-undangan (sebagai
contoh, Auditor P atau pihak berkualifikasi lainnya yang ditunjuk atas nama
Auditor P) dipriatisasi, maka akses ke kertas kerja atau informasi lainnya yang
dapat disediakan oleh auditor yang ditunjuk berdasarkan peraturan perundang-
undangan kepada auditor yang baru ditunjuk, yang berada dalam sektor swasta,
mungkin dibatasi oleh peraturan perundang-undangan tentang kerahasian. 6alam
situasi yang di dalamnya komunikasi tersebut dibatasi, bukti audit mungkin perlu
diperoleh melalui cara lain dan, jika bukti audit yang cukup dan tepat tidak dapat
diperoleh, maka auditor perlu mempertimbangkan dampaknya terhadap opininya.
A#. "ika auditor yang ditunjuk menurut peraturan perundang-undangan melakukan
outsource suatu audit atas entitas sektor publik ke kantor akuntan publik, dan
menunjuk suatu kantor akuntan publik selain kantor akuntan publik yang mengaudit
laporan keuangan entitas sektor publik dalam periode lalu, hal ini tidak dianggap
sebagai perubahan auditor bagi auditor yang ditunjuk. &ergantung pada sifat
perjanjian outsourcing, suatu perikatan audit mungkin dipandang sebagai perikatan
audit tahun pertama dari perspektif auditor kantor akuntan publik dalam memenuhi
tanggung jawab mereka, dan oleh karena itu SPA ini berlaku.
Saldo Awal ,Ref- Para. /,*00
A%. Sifat dan lingkup prosedur audit yang diperlukan untuk memperoleh bukti audit
yang cukup dan tepat terkait dengan saldo awal tergantung pada hal-hal sebagai
berikut ebijakan akuntansi yang diterapkan oleh entitas.Sifat saldo akun, golongan
28
8/19/2019 SA 500 - 505
29/96
transaksi dan pengungkapan, serta risiko atas kesalahan penyajian material dalam
laporan keuangan periode berjalan.Signifikansi saldo awal sehubungan dengan
laporan keuangan periode berjalan. Apakah laporan keuangan periode lalu telah
diaudit dan, jika demikian, apakah opini auditor pendahulu dimodifikasi.
A0. "ika laporan keuangan periode lalu diaudit oleh auditor pendahulu, auditor
mungkin dapat memperoleh bukti audit yang memadai dan tepat terkait dengan saldo
awal dengan mereiu kertas kerja auditor pendahulu. Apakah reiu tersebut
memberikan bukti audit yang cukup dan tepat dipengaruhi oleh kompetensi dan
independensi profesional auditor pendahulu.
A1. etentuan etika dan profesional yang relean memandu komunikasi auditor
pengganti dengan auditor pendahulu.
A2. 'ntuk aset dan liabilitas lancar, beberapa bukti audit tentang saldo awal biasanyadiperoleh sebagai bagian dari prosedur audit tahun berjalan. Sebagai contoh,
penerimaan (pembayaran) dari saldo piutang (saldo utang) awal tahun dalam tahun
berjalan akan memberikan bukti audit tentang keberadaan, hak dan kewajiban,
kelengkapan dan penilaian yang terkandung dalam saldo awal akun-akun tersebut.
6alam kasus sediaan, auditor mungkin mengalami kesulitan untuk memperoleh
keyakinan atas sediaan yang pada awal tahun. 8leh karena itu, tambahan prosedur
biasanya diperlukan, dan satu atau lebih dari prosedur berikut dapat memberikan bukti
audit yang memadai dan tepat 8bserasi terhadap suatu penghitungan fisik sediaan
yang dilakukan saat ini dan rekonsiliasi hasilnya ke kuantitas sediaan pada awal
tahun.Pelaksanaaan prosedur audit atas penilaian unsur-unsur sediaan awal.
Pelaksanaan prosedur audit atas laba bruto dan pisah batas.
A3. 'ntuk aset dan liabilitas tidak lancar, seperti aset tetap, inestasi, dan utang
jangka panjang, beberapa bukti audit dapat diperoleh dengan memeriksa catatan
akuntansi dan informasi lain yang mendasari saldo awal. 6alam kasus tertentu,
auditor mungkin memperoleh beberapa bukti audit tentang saldo awal melalui
konfimasi dengan pihak ketiga+ sebagai contoh, untuk utang jangka panjang dan
inestasi. 6alam kasus lainnya, auditor mungkin perlu melakukan berbagai prosedur
audit tambahan.
*$/i.!u#an dan P$#a!-%an Audit
Saldo Awal (:ef Para. !$)
A4. SPA 3$1 menetapkan ketentuan dan memberikan panduan atas kondisi tertentu
yang dapat menyebabkan suatu modifikasi terhadap opini auditor atas laporan
29
8/19/2019 SA 500 - 505
30/96
keuangan, jenis opini yang semestinya untuk kondisi tersebut, dan isi laporan auditor
bila opini auditor dimodifikasi. etidakmampuan auditor untuk memperoleh bukti
audit yang cukup dan tepat atas saldo awal dapat mengakibatkan satu dari modifikasi
terhadap opini dalam laporan auditor berikut ini
a) 8pini wajar dengan pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat,
sesuai dengan kondisi yang bersangkutan, atau
b) 8pini wajar dengan pengecualian atau opini tidak menyatakan pendapat, jika
tepat, atas hasil usaha dan arus kas, jika relean, dan opini tanpa modifikasian
atas posisi keuangan, kecuali dilarang oleh peraturan perundang-undangan.
La.!i%an $n9aku! )#u/t%a/i La!-%an Audit-%
/odifikasi terhadap 8pini dalam Daporan Auditor Pendahulu (:ef Para. !%)
A5. 6alam beberapa situasi, modifikasi terhadap opini auditor pendahulu mungkin tidak
relean dan material terhadap opini atas laporan keuangan periode berjalan. Sebagai contoh,
hal ini mungkin terjadi jika ada pembatasan ruang lingkup dalam periode lalu, tetapi masalah
yang menimbulkan pembatasan ruang lingkup tersebut telah diselesaikan dalam periode
berjalan
SA 520
“P%-/$du% Ana#iti/”
PENDAHULUAN
Ruan Linku! SPA
Standar Perikatan Audit (BSPAB) ini mengatur penggunaan prosedur analitis oleh auditor
sebagai pengujian substantif (prosedur analitis subtantifB). SPA ini juga mengatur tanggung
jawab auditor untuk melakukan prosedur analitis pada tahap akhir audit yang akan membantu
auditor pada waktu merumuskan suatu kesimpulan keseluruhan atas laporan keuangan.
"ana# B$%#aku E&$kti&
SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau setelah
! "anuari #$!%.
"uuan
&ujuan auditor adalah
(a) 'ntuk mendapatkan bukti audit relean dan andal ketika menggunakan prosedur
analitis substantif+
30
8/19/2019 SA 500 - 505
31/96
(b) 'ntuk merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang
membantu auditor dalam merumuskan kesimpulan keseluruhan apakah laporan
keuangan konsisten dengan pemahaman auditor terhadap entitas.
DE()N)S)
'ntuk tujuan SPA, istilah prosedur analitisB berarti pengealuasian terhadap informasi
keuangan yang dilakukan melalui analisis hubungan antara data keuangan dan data
nonkeuangan. Prosedur analitis juga mencakup inestigasi sebagaimana yang diperlukan atas
fluktuasi atau hubungan teridentifikasi yang tidak konsisten dengan informasi relean lain.
(:ef Para.A!-A%).
*E"EN"UAN
P%-/$du% Ana#iti/ Su/tanti&
Pada waktu merancang dan melaksanakan prosedur analitis substantif, sendiri atau dalam
kombinasi dengan pengujian rinci, sebagai prosedur substantif berdasarkan SPA %%$,% auditor
harus (:ef Para. A0-A1).
(a) /enentukan kecocokan prosedur analitis substantif untuk asersi yang tersedia+ (:ef
Para. A2-A!!)
(b) /engealuasi keandalan data yang dijadikan dasar oleh auditor untuk
mengembangkan ekspektasi atas jumlah tercatat atau rasio+ (:ef Para. A!#-A!0)
(c) /engembangkan ekspektasi atas jumlah tercatat atau rasio dan mengealuasi apakah
ekspektasi tersebut telah cukup tepat untuk mengidentifikasi kesalahan penyajian+ dan
(:ef Para. A!1)
(d) /enentukan jumlah perbedaan antara jumlah tercatat dengan nilai yang diharapkan
yang dapat diterima tanpa memerlukan inestigasi lebih lanjut seperti yang
disyaratkan oleh paragraf 3. (:ef Para. A!2)
P%-/$du% Ana#iti/ +an $.antu Audit-% *$tika $.$ntuk *$/i.!u#an
*$/$#u%uan
Auditor harus merancang dan melaksanakan prosedur analitis mendekati akhir audit yang
membantu auditor ketika membentuk kesimpulan keseluruhan tentang apakah laporan
keuangan telah disajikan konsisten dengan pemahaman auditor atas entitas.(:ef Para. A!3-
A!5)
"ika prosedur analitis yang dilakukan berdasarkan SPA ini mengidentifikasi adanya fluktuasi
atau hubungan yang tidak konsisten dengan informasi relean lainnya, maka auditor harusmenginestigasi perbedaan tersebut dengan cara sebagai berikut
31
8/19/2019 SA 500 - 505
32/96
(a) /eminta keterangan kepada manajemen dan memperoleh bukti audit yang tepat dan
relean dengan respons manajemen+ dan
(b) /elaksanakan prosedur audit lainnya yang diperlukan sesuai dengan kondisinya.
(:efPara. A#$-A#!)
A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N
D$&ini/i P%-/$du% Ana#iti/ (:ef Para. 0)
A!. Prosedur analitis mencakup pertimbangan atas perbandingan informasi keuangan
entitas dengan, sebagai contoh nformasi komparatif periode lalu. >asil entitas yang
diantisipasi, seperti anggaran atau prakiraan, atau ekpektasi auditor, seperti estimasi
penyusutan.
A#. Prosedur analitis juga mencakup pertimbangan atas hubungan-hubungan, sebagaicontoh 6i antara unsur-unsur informasi keuangan yang akan diharapkan sesuai
dengan suatu pola yang dapat diprediksi berdasarkan pengalaman entitas, seperti
persentase laba bruto. Antara informasi keuangan dan informasi nonkeuangan yang
relean, seperti hubungan antara beban gaji dengan jumlah karyawan.
A%. erbagai metode dapat digunakan untuk melaksanakan prosedur analitis. /etode-
metode tersebut berkisar dari melakukan perbandingan sederhana hingga melakukan
analisis yang kompleks dengan menggunakan teknik statistik yang mutakhir. Prosedur
analitis dapat diterapkan pada laporan keuangan konsolidasian, komponen, dan unsur
informasi secara indiidu.
P%-/$du% Ana#iti/ Su/tanti& (:ef Para. 1)
A0. Prosedur substantif yang dilakukan oleh auditor pada tingkat asersi dapat berupa
pengujian detail, prosedur analitis substantif, atau kombinasi keduanya. eputusan
tentang prosedur audit mana yang dilakukan dibuat berdasarkan pertimbangan auditor
atas efektiitas dan efisiensi yang diharapkan dari prosedur audit yang tersedia.
A1. Auditor dapat meminta keterangan kepada manajemen tentang ketersediaan dan
keandalan informasi yang diperlukan untuk menerapkan prosedur analitis substantif,
dan hasil prosedur analitis yang dilakukan oleh entitas.
*$t$!atan P%-/$du% Ana#iti/ "$%t$ntu untuk A/$%/i +an Ada (:ef Para. 1(a))
A2. Prosedur analitis substantif pada umumnya lebih dapat diterapkan pada transaksi
dengan olume besar yang cenderung dapat diprediksi sepanjang waktu. Penerapan
32
8/19/2019 SA 500 - 505
33/96
prosedur analitis yang direncanakan dilakukan berdasarkan ekspektasi bahwa terdapat
hubungan nyata di antara data dan bahwa hubungan tersebut berlanjut dalam kondisi
ketika tidak terdapat kondisi sebaliknya yang diketahui. 7amun, ketepatan prosedur
analitis tertentu akan bergantung pada penilaian auditor atas seberapa efektif prosedur
tersebut akan mendeteksi suatu kesalahan penyajian.
A3. 6alam beberapa kasus, bahkan suatu model prediktif sederhana mungkin efektif
sebagai prosedur analitis. Penggunaan rasio perdagangan yang diakui secara luas
(seperti marjin laba untuk berbagai entitas ritel yang berbeda) seringkali dapat
digunakan secara efektif dalam prosedur analitis substantif untuk menyediakan bukti
yang mendukung kewajaran jumlah yang tercatat.
A4. "enis prosedur analitis yang berbeda menyediakan tingkat keyakinan yang berbeda.
Perhitungan dan perbandingan persentase laba bruto sebagai suatu cara untuk mengonfirmasi jumlah pendapatan dapat menyediakan bukti yang kurang persuasif,
tetapi dapat menyediakan koroborasi yang berguna ketika digunakan bersama dengan
prosedur audit lainnya.
A5. Penentuan ketepatan prosedur analitis substantif tertentu dipengaruhi oleh sifat asersi
dan penilaian auditor atas risiko kesalahan penyajian material.
A!$. Prosedur analitis substantif tertentu dapat juga dianggap tepat ketika pengujian detail
dilakukan atas asersi yang sama.
Pertimbangan Spesifik terhadap 9ntitas Sektor Publik
A!!. >ubungan antara unsur-unsur laporan keuangan secara indiidu yang secara
tradisional dipertimbangkan dalam audit entitas bisnis belum tentu selalu relean
dalam audit entitas pemerintahan atau entitas sektor publik nonbisnis. Selain itu,
karena pengeluaran untuk pembelian aset belum tentu dikapitalisasi, maka
kemungkinan tidak terdapat hubungan antara pengeluaran atas. 6isamping itu, data
industri atau statistik untuk tujuan perbandingan belum tentu tersedia di sektor publik.
7amun, hubungan-hubungan lainnya kemungkinan relean.
Keandalan Data (:ef Para. 1(b))
A!#. eandalan data dipengaruhi oleh sumber dan sifatnya, serta bergantung pada kondisi
ketika data tersebut diperoleh. 8leh karena itu, hal-hal di bawah ini relean ketika
menentukan apakah suatu data dapat diandalkan untuk tujuan perancangan prosedur
analitis substantif
(a) Sumber informasi yang tersedia.
(b) omparabilitas informasi yang tersedia.
33
8/19/2019 SA 500 - 505
34/96
(c) Sifat dan releansi informasi yang tersedia+ dan
(d) Pengendalian terhadap penyusunan informasi yang dirancang untuk memastikan
kelengkapan, keakurasian, dan kealiditasan.
A!%. Auditor dapat mempertimbangkan untuk menguji efektiitas operasi pengendalian,
jika relean, terhadap penyiapan informasi entitas yang digunakan oleh auditor dalam
melakukan prosedur analitis substantif sebagai respons terhadap risiko yang dinilai.
etika pengendalian tersebut efektif, pada umumnya auditor memiliki keyakinan yang
lebih besar atas keandalan informasi dan, oleh karena itu, juga atas hasil prosedur
analitis. eefektiitasan operasi pengendalian terhadap informasi nonkeuangan
seringkali dapat diuji bersamaan dengan pengujian pengendalian lainnya.
A!0. >al-hal yang dibahas dalam paragraf A!#(a)-A!#(d) adalah relean tanpa
memperhatikan apakah auditor melaksanakan prosedur analitis substantif atas laporankeuangan akhir periode entitas, atau pada suatu tanggal interim dan merencanakan
untuk melakukan prosedur analitis substantif untuk periode sisanya. SPA %%$
menetapkan ketentuan dan menyediakan panduan atas prosedur substantif yang
dilakukan pada suatu tanggal interim.
Pengevaluasian tentang Apakah #kspektasi telah +ukup $epat (:ef Para. 1(c):
A!1. >al-hal yang relean dengan ealuasi auditor tentang apakah ekspektasi dapat
dikembangkan dengan cukup tepat untuk mengidentifikasi suatu kesalahan penyajian
yang, jika diagregasikan dengan kesalahan penyajian yang lain, mengakibatkan
laporan keuangan disajikan salah secara material, mencakup eakurasian prediksi
hasil yang diharapkan dari prosedur analitis substantie.
&ingkat informasi yang dapat diagregasi.
etersediaan informasi, baik informasi keuangan maupun informasi nonkeuangan.
Perbedaan antara 1umlah $er*atat dengan 2ilai yang Diharapkan yang Dapat Diterima
(:ef Para. 1(d)
A!2. Penentuan auditor tentang jumlah perbedaan dari ekspektasi yang dapat diterima tanpa
inestigasi lebih lanjut dipengaruhi oleh materialitas dan kekonsistensian dengan
tingkat keyakinan yang diinginkan, juga dengan memperhitungkan kemungkinan
bahwa kesalahan penyajian, baik secara indiidual atau ketika diagregasikan dengan
kesalahan penyajian yang lain, dapat menyebabkan laporan keuangan disajikan salah
secara material. SPA %%$ mengharuskan auditor untuk memperoleh bukti audit yang
lebih persuasif ketika semakin tinggi penilaian risiko auditor. "ika risiko yang dinilai
34
8/19/2019 SA 500 - 505
35/96
meningkat, maka semakin menurun nilai perbedaan yang dapat diterima tanpa
inestigasi lebih lanjut untuk mencapai tingkat keyakinan yang diinginkan
P%-/$du% Ana#iti/ +an $.antu da#a. $.$ntuk *$/i.!u#an *$/$#u%uan (:ef
Para. 2)
A!3. esimpulan yang diperoleh dari hasil prosedur analitis yang dirancang dan
dilaksanakan sesuai dengan paragraf 2 dimaksudkan untuk menguatkan kesimpulan
yang dapat dibuat selama audit laporan keuangan indiidual komponen atau unsur-
unsur laporan keuangan. >al ini membantu auditor untuk membentuk kesimpulan
yang layak sebagai dasar bagi opini auditor.
A!4. >asil prosedur analitis tersebut dapat mengidentifikasi risiko kesalahan penyajian yang
sebelumnya tidak disadari. 6alam kondisi ini, SPA %!1 mengharuskan auditor untuk
mengubah penilaian risiko kesalahan penyajian material dan memodifikasi prosedur audit yang telah direncanakan lebih lanjut sesuai dengan risiko tersebut.
A!5. Prosedur analitis yang dilaksanakan berdasarkan paragraf 2 dapat sama dengan
prosedur yang akan digunakan dalam penilaian risiko.
P$nin$/tia/ian Ha/i# P%-/$du% Ana#iti/ (:ef Para. 3)
A#$. ukti audit yang relean dengan respons manajemen dapat diperoleh dengan
mengealuasi respons tersebut dengan memperhitungkan pemahaman auditor atas
entitas dan lingkungannya, serta dengan bukti audit lain yang diperoleh selama proses
pelaksanaan audit.
A#!. ebutuhan untuk melaksanakan prosedur audit lainnya dapat muncul bila manajemen
tidak mampu menyediakan penjelasan, atau penjelasan bersama dengan bukti audit
yang relean dengan respons manajemen, dipandang oleh auditor tidak cukup.
SA 530
“Sa.!#in Audit”
35
8/19/2019 SA 500 - 505
36/96
PENDAHULUAN
Ruan Linku! SPA )ni
!. Standar Perikatan Audit (BSPAB) ini diterapkan ketika auditor telah memutuskan untuk
menggunakan sampling audit dalam pelaksanaan prosedur audit. >al ini berkaitan dengan
penggunaan sampling statistik maupun nonstatistik.
#. SPA ini melengkapi SPA 1$$! yang berkaitan dengan tanggung jawab auditor untuk
merancang dan melaksanakan prosedur audit untuk memperoleh bukti audit yang cukup
dan tepat sebagai dasar yang memadai untuk menarik kesimpulan yang dipakai sebagai
basis opini auditor.
"ana# B$%#aku E&$kti&
%. SPA ini berlaku efektif untuk audit laporan keuangan untuk periode dimulai pada atau
setelah ! "anuari #$!%.
"U'UAN
0. &ujuan penggunaan sampling audit oleh auditor yakni memberikan basis yang memadai
bagi auditor untuk menarik kesimpulan mengenai populasi yang menjadi sumber
pemilihan sampel.
DE()N)S)
1. 'ntuk tujuan SPA ini, istilah berikut memiliki makna sebagai berikut
(a) Sampling audit (sampling)CPenerapan prosedur audit terhadap kurang dari !$$< unsur
dalam suatu populasi audit yang relean sedemikian rupa sehingga semua unit sampling
memiliki peluang yang sama untuk dipilih bagi auditor untuk menarik kesimpulan.
(b) PopulasiCeseluruhan set data yang merupakan sumber dari suatu sampel yang dipilih
dan auditor berkeinginan untuk menarik kesimpulan dari keseluruhan set data tersebut.
(c) :isiko samplingC:isiko bahwa kesimpulan auditor yang didasarkan pada suatu sampel
dapat berbeda dengan kesimpulan jika prosedur audit yang sama diterapkan pada
keseluruhan populasi. 6alam suatu pengujian pengendalian, pengendalian tersebut lebih
efektif daripada kenyataannya, atau dalam suatu pengujian rinci, suatu kesalahan
penyajian material tidak ada padahal dalam kenyataannya ada. Auditor lebih khawatir
dengan tipe kesimpulan salah ini karena kesalahan tersebut dapat mempengaruhi
efektifitas audit dan menyebabkan suatu opini audit yang tidak tepat. "enis kesimpulan
salah semacam ini berdampak terhadap efisiensi audit yang biasanya akan menyebabkan
36
8/19/2019 SA 500 - 505
37/96
adanya pekerjaan tambahan untuk menetapkan bahwa kesimpulan semula adalah tidak
benar.
(d) :isiko nonsamplingC:isiko bahwa auditor mencapai suatu kesimpulan yang salah
dengan alasan apapun yang tidak terkait dengan risiko sampling (:ef Para A!)
(e) AnomaliCSuatu kesalahan penyajian atau penyimpangan yang secara jelas tidak
mewakili kesalahan penyajian atau penyimpangan dalam suatu populasi.
(f) 'nit samplingC'nsur-unsur indiidual yang membentuk suatu populasi. (:ef Para A#)
(g) Sampling statistikCSuatu pendekatan sampling yang memiliki karakteristik sebagai
berikut
(i) Pemilihan unsur-unsur sampel dilaksanakan secara acak+ dan (ii) Penggunaan teori
probabilitas untuk menilai hasil sampel, termasuk untuk mengukur risiko sampling.
Pendekatan sampling yang tidak memiliki karakteristik-karakteristik dan dianggapsebagai sampling nonstatistik.
(h) StratifikasiCProses pembagian suatu populasi ke dalam sub-sub populasi.
(i) Salah saji yang dapat diterimaCsuatu jumlah moneter yang ditetapkan oleh auditor untuk
memperoleh suatu tingkat asurans yang tepat bahwa jumlah kesalahan penyajian yang
ditetapkan oleh auditor tidak melebihi kesalahan penyajian sesungguhnya di dalam
populasi. (:ef Para A%)
(j) &ingkat penyimpangan yang dapat diterimaCsuatu tingkat penyimpangan dari prosedur
pengendalian internal yang telah ditetapkan yang ditentukan oleh auditor.
*$t$ntuan P$%an9anan, Uku%an dan P$.i#ian Un/u%;un/u% Sa.!$# untuk Diui
2. etika merancang suatu sampel audit, auditor harus mempertimbangkan tujuan prosedur
audit dan karakteristik populasi yang menjadi sumber suatu sampel. (:ef Para. A0-A5)
3. Auditor harus menentukan suatu ukuran sampel yang cukup untuk mengurangi risiko
sampling. (:ef Para. A!$-A!!)
4. Auditor harus memilih unsur-unsur yang akan menjadi sampel sedemikian rupa.
(:efPara. A!#-A!%)
P$#ak/anaan P%-/$du% Audit
5. Auditor harus melaksanakan prosedur audit yang tepat untuk tujuan yang hendak
dicapai.
37
8/19/2019 SA 500 - 505
38/96
!$. "ika prosedur audit tidak dapat diterapkan pada unsur pilihan, maka auditor harus
melaksanakan prosedur tersebut atas suatu unsur pengganti. (:ef Para. A!0)
!!. Audit yang telah dirancang, atau prosedur alternatif lainnya yang sesuai, terhadap suatu
unsur pilihan, maka auditor harus menetapkan unsur tersebut sebagai suatu
penyimpangan dari pengendalian yang telah ditetapkan sebelumnya atau suatu kesalahan
penyajian. (:ef Para. A!1-A!2)
Si&at dan P$n+$a P$n+i.!anan dan Sa#a Sai
!#. Auditor harus menginestigasi sifat dan penyebab penyimpangan atau kesalahan
penyajian yang teridentifikasi serta menilai dampaknya terhadap tujuan prosedur audit.
(:ef Para. A!3)
!%. 6alam keadaan tertentu, ketika auditor mempertimbangkan bahwa suatu kesalahan
penyajian atau penyimpangan yang ditemukan dalam suatu sampel adalah suatu anomali,auditor harus memperoleh tingkat kepastian yang tinggi bahwa kesalahan penyajian atau
penyimpangan semacam itu bukanlah mewakili populasi yang bersangkutan.
$.!%-+$k/ikan Sa#a Sai
!0. Auditor harus memproyeksikan kesalahan penyajian yang ditemukan dalam sampel ke
populasi. (:ef Para. A!4-A#$)
P$n$a#ua/ian Ha/i# Sa.!#in Audit
!1. Auditor harus menilai
a. >asil sampel+ dan (:ef Para. A#!-A##)
b. Apakah sampling audit telah menyediakan basis yang wajar untuk penarikan
kesimpulan tentang populasi yang telah diuji. (:ef Para. A#%)
A"ER) PENERAPAN DAN PEN'ELASAN LA)N
D$&ini/i
Risiko 2onsampling (:ef Para. 1(d))
A!. ontoh risiko nonsampling mencakup penggunaan prosedur audit yang tidak tepat,
interpretasi yang salah terhadap bukti audit, dan kegagalan untuk mengakui suatu
kesalahan penyajian atau penyimpangan.
%nit Sampling (:ef Para. 1(f))
A#. 'nit sampling dapat berupa unsur-unsur fisik atau unit moneter.
Salah Sai yang Dapat Diterima (:ef Para. 1(i))
A%. Salah saji yang dapat diterima adalah penerapan materialitas kinerja, seperti yang
dijelaskan dalam SPA %#$#, terhadap suatu prosedur sampling tertentu. Salah saji
38
8/19/2019 SA 500 - 505
39/96
yang dapat diterima kemungkinan memiliki jumlah yang sama atau jumlah yang lebih
rendah daripada materialitas kinerja.
P$%an9anan, Uku%an dan P$.i#ian Un/u%;un/u% Sa.!$# untuk Diui
Peran*angan Sampel (:ef Para. 2)
A0. Sampling audit dapat dirancang dengan menggunakan pendekatan sampling secara
statistik atau nonstatistik.
A1. etika merancang suatu sampel audit, pertimbangan auditor mencakup tujuan spesifik
yang hendak dicapai dan kemungkinan kombinasi prosedur audit terbaik untuk dapat
mencapai tujuan tersebut.
A2. Pertimbangan auditor tentang tujuan prosedur audit, sebagaimana yang disyaratkan
oleh paragraf 2, mencakup suatu pemahaman yang jelas tentang apa yang merupakan
suatu penyimpangan atau kesalahan penyajian sehingga semua, dan hanya, kondisi-kondisi yang relean dengan tujuan prosedur audit tersebutlah yang dimasukkan ke
dalam ealuasi terhadap penyimpangan atau pemproyeksian kesalahan penyajian.
A3. 6alam mempertimbangkan karakteristik suatu populasi untuk pengujian pengendalian,
auditor melakukan suatu penilaian estimasi tingkat penyimpangan berdasarkan
pemahaman auditor tentang pengendalian-pengendalian yang relean atau berdasarkan
pemeriksaan atas sejumlah kecil unsur dalam populasi.
A4. 6alam mempertimbangkan karakteristik populasi yang menjadi sumber pengambilan
sampel, auditor mungkin menentukan bahwa stratifikasi atau pemilihan nilai
tertimbang ,value&weighted sele*tion0 merupakan metode yang tepat.
A5. eputusan untuk menggunakan pendekatan statistik atau nonstatistik dalam sampling
membutuhkan pertimbangan auditor+ namun, ukuran sampel bukan merupakan kriteria
yang tepat untuk membedakan antara pendekatan tersebut.
%kuran Sampel (:ef Para.3)
A!$. &ingkat risiko sampling yang auditor bersedia untuk menerimanya berdampak terhadap
ukuran sampel yang diperlukan. Semakin kecil risiko yang auditor bersedia untuk
menerimanya, semakin besar ukuran sampel yang diperlukan.
A!!. 'kuran sampel dapat ditentukan melalui penerapan suatu formula berbasis statistik
atau melalui pertimbangan profesional.
Pemilihan %nsur untuk Diui (:ef Para. 4)
A!#. 6engan sampling statistik, unsur-unsur dipilih dengan suatu cara yang setiap unit
sampling memiliki suatu probabilitas yang diketahui untuk dipilih. 6engan sampling
39
8/19/2019 SA 500 - 505
40/96
nonstatistik, pertimbangan auditor digunakan untuk memilih unsur yang dijadikan
sampel.
A!%. /etode utama pemilihan sampel adalah penggunaan pemilihan acak, pemilihan
sistematik dan pemilihan sembarang