PENGANTAR

ELLA RIZKI ZAKKIYAH 13150085

TIM PENULIS KELAS B Jurusan Pendidikan Bahasa Arab Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Maulana Malik Ibrahim Malang Tahun 2015

DALAM DUNIA PENDIDIKAN MODERN

Saatnya untuk Mengagumi e-Learning

13150085

ELLA RIZKI ZAKKIYAH (ellarizki13@gmail.com)

Prolog Dewasa ini sudah banyak media pembelajaran melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK), karena di Era Globalisasi ini internet merupakan media yang sangat cepat dalam perkembangannya. Semua informasi ada dan tersedia di internet. Serta dapat diakses siapa saja dan kapan saja dengan mudah, fleksibel, cepat dan akurat. Hal inilah yang melandasi adanya ide untuk memanfaatkan internet sebagai media pembelajaran dalam rangka memajukan pendidikan di Indonesia. Indonesia mempunyai harapan besar terhadap E-Learning guna menambah kualitas pembelajaran. Pengertian E-Learning Sejalan dengan teknologi informasi melalui media internet, maka muncullah inovasi baru dalam pembelajaran berbasis komputer.inovasi tersebut sekarang dikenal dengan nama E-learning. Istilah E-learning merupakan gabungan dari dua kata yaitu E yang merupakan singkatan dari Electronic (Elektronik) dan Learning (Belajar). Jadi E-learning adalah belajar dengan menggunakan bantuan alat elektronik. Lebih jelasnya E-learning adalah proses

belajar mengajar antara pengajar dengan muridnya.tanpa harus bertatap muka satu sama lain. Hal itu dikarenakan bantuan alat elektronik yang terhubung dengan internet sehingga siswa dapat belajar di manapun dan kapanpun tanpa harus datang ke kampus atau ke sekolah. Sebagian besar orang menganggap E-learning atau proses pembelajaran dengan media elektronik terutama internet, saat ini dianggap dapat menjadi solusi pendidikan bagi siswa yang tidak dapat hadir secara fisik ke setiap pembelajaran. Namun siswa tersebut mempunyai niat untuk melakukan pembelajaran dengan baik agar dapat melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi. Dilihat dari perkembangan dan sejarahnya, kemajuan teknologi informasi banyak membawa dampak positif bagi kemajuan dunia pendidikan dewasa ini. Dahulu, mungkin kita berfikir bahwa belajar harus dalam ruang kelas. Beberapa puluh tahun yang lalu pun juga telah dikenal pendidikan jarak jauh (long distance education). Walaupun dengan mekanisme yang dibilang cukup sederhana untuk ukurab sekarang, tetapi saat itu model tersebut sudah dapat membantu orang-orang yang butuh belajar atau mengenyam pendidikan tanpa terhalang kendala geografis. Dan akhirnya muncul lah teknologi internet, hampir segalanya menjadi mungkin dan mudah. Kini, tak hanya dapat belajar

anywhere, tapi sekaligus anytime dengan fasilitas E-

Learning yang ada.1 Sebelum kata E-learning menjadi populer, banyak istilah yang digunakan seperti : pembelajaran jarak jauh, pembelajarn berbasis internet, pembelajaran berbasis komputer, pembelajaran berbasis teknologi dan pembelajaran secara online. Menurut Hartley, E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet atau media

jaringan komputer lain.2 Ada juga berpendapat bahwa E-learning ialah sistem yang digunakan untuk memudahkan proses belajar. Sebelum kita mempelajari E-learning lebih jauh, hendaknya kita mematangkan pengetahuan kita tentang definisi yang konkrit dari E-learning. Banyak pakar menguraikan definisi E-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi yang sring digunakan oleh banyak pihak adalah sebagai berikut.

1http://andriyogaberbagikisah.blogspot.co.id (adapted in

21-09-2015 in 09.20 PM) 2 http://www.m.edukasi.web.id/2012/11/pengertian-e-learning.html

E-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke sisiwadengan menggunakan media internet atau media jaringan komputer lain.

E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar denagn media internet, jaringan komputer. Dari sekian banyak penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa E-learning berhubungan dengan dunia pendidikan. Dimana, melalui teknologi modern ini sedikit banyak memberikan kemudahan dalam membangun hubungan interaksi antara pengajar dan peserta didik. Apa saja yang harus kita persiapkan untuk membangun sebuah komunikasi melalui E-learning? Tentu yang pertama ialah user (pengguna), dan yang kedua ialah adanya badan pengelola E-learning itu sendiri. Tanpa dua hal ini, tidak mungkin terbentuk sebuah interaksi dalam menunjang kreatifitas pendidikan. Dengan pendidikan melalui internet ini, para pengajar bisa memberikan bahan ajar melalui E-learning, interaksi juga bisa dilakukan dengan meng-upload audio atau video dan dalam E-learning juga bisa disediakan forum khusus untuk diskusi antara pengajar dan peserta didik. Mudah toh?

Kegiatan E-learning ini bisa dimanfaatkan hingga melaksanakan sistem ujian online dengan pengumpulan feedback. E-learning adlah konsep yang menyenangkan bagi dunia pendidikan, dengan suasana yang baru dan tanpa keterbatasan waktu. Peserta didik bisa memutar video yang di upload oleh pengajar. Peserta didik juga mampu berdiskusi secara bebas yang berbasis pembelajaran. Karakteristik E-learning Menurut Rosenberg (2001) karakteristik E-learning bersifat jaringan, yang membuatnya mapu memperbaiki secara cepat, menyimpan atau memunculkan kembali, mendistribusikan, dan sharing pembelajran dan informasi. Karakteristik E-learning menurut Nursalam (2008;35) adalah : 1. Meamnfaatkan teknologi elektronik 2. Memanfaatkan keunggulan komputer 3. Menggunakan bahan ajar yang bersifat mandiri, kemudian disimpan di komputer, sehingga dapat diakses oleh dosen dan mahasiswa kapan saja dan di mana saja 4. Memanfaatkan jadwal pembelajaran, kurikulum, hasil kemajuan belajar, dan hal-hal yang berkaitan dengan administrasi pendidikan dapat dilihat setiap saat di komputer.

Kelebihan E-learning Setelah membahas pengertian E-learning secara panjang lebar kali tinggi, sekarang mari kita pelajari apa saja kelebihan dari E-learning. 1. E-learning bisa diakses kapan saja dan dimana saja 2. Melatih peserta didik lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan 3. Terbentuknya komunitas pembelajaran yang saling berinteraksi (peserta didik dengan sesamanya atau dengan guru/dosennya) saling memberi dan menerima serta tidak terbatas dalam satu lokasi 4. Bila siswa memerlukan informasi yang berkaitan dengan bahan yang dipelajarinya, ia dapat melakukan akses di internet secara lebih mudah 5. Tersedia 24 jam/hari 6. Jauh lebih ringkas 7. Guru atau dosen dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar peserta didiknya dengan melihat siapa saja yang sering aktif atau tidak 8. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan 9. Mengurangi biaya transportasi ke sekolah/kampus Dan masih banyak yang lainnya Kekurangan E-learning Tidak ada sesuatu yang sempurna di dunia ini. Jadi, E-learnig tidak hanya mempunyai kelebihan, ia mempunya kekurangan juga. Yakni :

1. Mahasiswa yang tidak mempunyai motivasi belajar tinggi, cenderung gagal 2. Kurangmya interaksi antara dosen dan mahasiwa / bahkan antar mahasiswa itu sendiri 3. Tidak semua tempat tersedia internet 4. Kurangnya tenaga yang memiliki keterampilan internet 5. Proses belajar dan mengajarnya cenderung ke arah pelatihan daripada pendidikan 6. Peserta didik yang tidak termotivasi untuk menggunakan E-learning akan menjdai terbelakang atau ketinggalan dalam pembelajarannya 7. Koneksi internet yang lambat dapat menimbulkan rasa ketidaknyamanan 8. Beberapa subjek / mata pelajaran bisa aja sulit direalisasikan dalam bentuk E-learning 9. Untuk sekolah tertentu terutama yang berada di daeah akan memerlukan investasi yang mahal untuk membangun E-learning 10. Fasilitas internet atau komputer tidk dimiliki oleh semua peserta didik atau pengajar. Maka hal ini akan menimbulkan masalahberubahnya peran guru dari yang semula menguasai teknik pembelajaran konvensional, kini dituntut mengetahui teknik pembelajaran yang berbasis internet 11. Sistem pembelajaran akan terfokus kepada beberapa orang saja (yang sering aktif). Perkembangan E-learning di Indonesia E-learning di Indonesia mulai ada sejak tahun 90an dengan didahului oleh perkembangan teknologi

informasi. Namun demikian akibat adanya krisis moneter yang menimpa Indonesia sekitar tahun

1997 hingga tahun 2000 para perintis E-learning mendapati masalah keuangan pula. Mulai tahun

2000, setelah krisis mulai mereda banyak organisasi yang kembali merintis perkembangan E-learning. Namun demikian terdapat beberapa masalah dalam penyelenggaraan E-learning di Indonesia yakni meskipun terdapat lebih dari 60 situs E-learning, kebanyakan masyarakat saat itu belum memiliki fasilitas yang memadai sebagai sarana pembelajaran E-learning. Hanya sekitar 20 juta dari lebih dari 223 juta penduduk yang sudah memiliki telepon. Menggunakan handphone untuk mengakses internet juga masih sangat mahal, sementara penyedia layanan internet juga masih sedikit. Di sisi lain saat itu meskipun penyedia E-learning biasanya adalah institusi pendidikan dan sasaran E-learning adalah para pelajar khususnya mahasiswa, sebagian besar isi dari materi yang dijelaskan tidak menjangkau standard intelektual mahasiswa. Selain itu tak ada koordinasi dalam pelaksanaan E-learning karena masing-masing institusi pemerintah menyediakan layanan sendiri-sendiri tanpa adanya koordinasi. Masalah yang terakhir adalah masalah kebudayaan masyarakat Indonesia. Masyarakat umumnya lebih menyukai berbicara daripada daripada membaca. Contohnya daripada membaca buku mahasiswa lebih menyukai berinteraksi dengan mahasiswa yang lain atau langsung dengan pelajar. Artinya mereka

lebih senang untuk berbicara secara langsung dibanding secara virtual seperti yang biasanya ada dalam E-learning. Oleh karena itu saat ini Indonesia membutuhkan koordinasi yang lebih baik daripada para operator E-learning, strategi E-learning yang lebih baik dari para pemimpin serta membuat E-learning bukan hanya sebagai media pembelajaran saja namun juga sebagai sarana sebagai bagi para pelajar agar selalu up to date dan membuat teknologi informasi menjadi bahan ajar yang fleksibel. Epilog E-learning bukanlah sebagai arena wajib dalam pelaksanaan pendidkan, mari kita jadikan dia sebagai sarana bantuan dalam kreatifitas dan kemandirian pembelajaran. Dengan E-learning kita hanya menuntut peserta didik untuk menatap gadget/laptop mereka tanpa melihat langsung dengan siapa mereka berinteraksi. Kemanfaatan E-learning disisi pengembangan bahan ajar memang tidak terbatas yang dapat membantu para pengajar dan peserta ddiik mendapatkan ilmu lebih banyak. Daftar Pustaka http://andriyogaberbagikisah.blogspot.co.id http://www.m.edukasi.web.id/2012/11/pengertian-e-learning.html

TENTANG

Ella Rizki Zakkiyah, lahir pada bulan Juni 1996 di Balongsari Gedeg Mojokerto, Jawa Timur. Cintanya kepada Bahasa Arab semakin bertambah subur ketika ia menimba ilmu di pondok pesantren Al-Multazam Mojokerto. Setelah lulus dari pesantren tersebut, ia ingin lebih medalami Bahasa Arabnya. Oleh karena itu ia ingin melanjutkan studi di prodi Bahasa dan Sastra Arab. Namun atas saran orang tua yang sangat ia cinta, akhirnya ia keinginan tersebut sedikit bergeser. Ia lebih memilih untuk belajar dalam prodi Pendidikan Bahasa Arab di UIN Maliki Malang. Dibesarkan oleh orang tua yang berlatar belakang asing terhadap agama, cita-citanya untuk mengajar mengaji menjadi semakin meggebu-gebu. Bapaknya merupakan seorang buruh di sebuah pabrik di kotanya dan ibunya sebagai ibu rumah tangga. Baginya, ridlo orang tua merupakan faktor utama dalam kesuksesan. Sesulit apapun rintangan yang ada, ika kita mau berusaha, kesuksesan akan kita genggam.

–ل إذا صدق العزم وضح السبي --